Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang penulis buat kurang tepat.
Dengan ini penulis mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terimahkasih dan
semoga Allah Swt memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
Bab l PENDAHULUAN
Bab ll PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Psikologi Sosial...........................................................................2
3.2 Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2. Kemauan
Kemauan sebagai konsep dasar psikologi sosial, merupakan suatu potensi pendorong dan
dalam diri individu untuk memperoleh dan mencapai suatu yang diinginkan. Kemauan yang
kuat, merupakan modal dasar yang berharga dalam memperoleh suau prestasi.
3. Motivasi
Motivasi sebagai suatu konsep dasar, selain timbul dari dalam diri individu masing-
masing, juga datang dari lingkungan, khususnya lingkungan sosial dan budaya. Seperti telah
dikemukakan di atas,motivasi diri itu juga merupakan kekuatan yang mampu mendorong
kemauan.
4. Kecerdasan dalam menangani persoalan social
Kecerdasan sebagai potensi psikologis bagi seorang individu,merupakan modal dasar
mencapai suatu prestasi akademis yang tinggidan untuk memecahkan permasalahan sosial.
Kecerdasan sebagai unsur kejiwaan dan aset mental, tentu saja tidak berdiri sendiri,melainkan
berhubungan dengan unsur-unsur potensi psikologislainnya. Dibandingkan dengan potensi
psikologis yang lain,kecerdasan ini relative lebih mudah dipantau, dievaluasi dariungkapan
perilaku individu, selaku guru tentu saja dan perilaku peserta didik. Potensi dan realisasi
kecerdasan yang karakternyakognitif, relative lebih mudah diukur. Sedangkan potensi dan
realisasi mental yang sifatnya afektif, lebih sukar dievaluasi dibandingkan dengan aspek
kecerdasan. Kecerdasan sebagai konsep dasar psikologi sosial, memiliki makna yang mendalam
bagi seorang individu, karena kecerdasan tersebut menjadi unsur yang utama kecendekiaan.
5. Pengahayatan
Proses kejiwaan yang sifatnya mendalam dan menuntut suasana yang tenang adalah
penghayatan. Proses ini tidak hanya sekadar merasakan, memperlihatkan, dan menikmati
melainkan lebih jauh dari pada itu. Hal-hal yang ada diluar diri kita menjadi perhatian
yangmendalam, dirasakan serta diikuti dengan tenang sehingga menimbulkan kesan yang juga
sangat mendalam pada diri kitamasing-masing. Proses penghayatan ini tidak dapat dilepaskan
dari kondisi diri kita yang penuh kesadaran. Tanpa kesadaran, penghayatan itu sukar terjadi atau
sukar kita lakukan.
6. Kesadaran
Dengan penuh kesadaran kita dapat melakukan penghayatan tentang sesuatu, contohnya
berkenaan dengan penghayatan Pancasila.Hasil penghayatan yang mendalam, meningkatkan
kesadaran kita tentang sesuatu tadi, khususnya berkenaan dengan Pancasila. Oleh karena itu,
proses kejiwaan yang tersimpan pada konsep dasar penghayatan, sukar dipisahkan dari konsep
kesadaran.
Psikologi sosial terdiri dari 2 kata, psikologi dan sosial. Psikologi dapat diartikan sebagai
ilmu pengetahuan yang mana memiliki fokus pada perilaku dan fungsi mental manusia yang
dikaji secara ilmiah. Sedangkan sosial adalah segala perilaku yang berkaitan dengan hubungan
antar individu.
Perkembangan ilmu psikologi sosial ini dapat ditemukan pada pemikir filsuf Prancis serta
Bapak Sosiologi Auguste Comte pada 19 M. Auguste Comte dipandang sebagai salah satu tokoh
yang meletakkan dasar perkembangan dari ilmu psikologi sosial empiris yang muncul pada abad
20 M.
Pada tahun 1908, psikologi sosial baru menjadi satu disiplin ilmu yang mandiri. Hal ini
ditandai dengan seiring dengan terbitnya dua buku teks yaitu “Introduction to Social
Psychology” oleh William McDougal yang merupakan seorang psikolog, dan “Social
Psychology: An Outline and Source Book” yang ditulis seorang sosiolog yaitu E.A.Ross.
Dengan begitu, bisa ditarik kesimpulan bahwa psikolog sosial bisa menjadi bagian dari psikologi
dan juga dari sosiologi.
Satu indikasi yang dikenal luas yang membuktikan bahwa psikologi sosial mulai
dianggap sah sebagai bagian besar dari ilmu psikologi adalah pada tahun 1921.
Untuk mempelajari bagaimana masyarakat Jerman yang beradab bisa jatuh kepada
pengaruh Adolf Hitler, ilmuwan Theodor Adorno dan koleganya mempelajari kepribadian pihak
otoritas yang menganalisa bagaimana faktor kepribadian yang muncul selama masa kanak –
kanak membentuk pribadi dewasa yang patuh dan tidak toleran terhadap minoritas.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep dasar psikologi sosial berpusat pada manusia yang memiliki potensi untuk
selalu mengalami proses perkembangan setelah individu tersebut berinteraksi dengan
lingkungannya. Manusia memiliki potensi yang menuntut untuk terus-menerus
berkembang. Perkembangan yang tidak menyeimbangkan potensi yang dimiliki akan
dapat berakibat pada ketidakstabilan pada salah satunya dan dapat menimbulkan
masalah. Oleh karena itu psikologi sosial mengarah kepada penyempurnaan perilaku
individu dan masyarakat.
Psikologi sosial termasuk ke dalam salah satu cabang cabang psikologi. Psikologi
sosial adalah ilmu psikologi yang mempelajari mengenai hubungan yang terjadi antara
manusia dan kelompok yang ada di dalam lingkungannya dipengaruhi perilaku manusia.
Dalam kehidupan sosial, terkadang manusia tidak memiliki hubungan yang cukup baik
dengan manusia lainnya, hal ini lah yang kemudian memicu terjadi pertengkaran,
pertikaian, perselisihan, dan sejenisnya antara kelompok. Dan hal ini bisa saja terjadi
pada teman, tetangga, bahkan keluarga sekalipun.
3.2 Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis meminta
kritik yang membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA