Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEORI PSIKOLOGI DAN TEORI MENUA AKIBAT METABOLISME

Di susun oleh :

1. Ni Luh Putu PuspaDewi (P07120215049)


2. Chandra dewi (P07120215050)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

PRODI D-IV

JURUSAN KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya,
penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Makalah Keperawatan Teori Psikologi
dan Teori Menua akibat metabolisme.
Penulis menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan, namun demikian penulis
berharap makalah ini dapat menjadi bahan rujukan dan semoga dapat menambah
pengetahuan mahasiswa–mahasiswi kelas 3B Prodi D4 Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Denpasar.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan makalah ini.
Dengan segala hormat penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk penyempurnaan makalah ini.

Denpasar, 3 Maret 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul

KATA PENGANTAR ........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................1

1.1.Latar Belakang ..............................................................................................1

1.2.Rumusan Masalah ..........................................................................................2

1.3.Tujuan ............................................................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN .....................................................................................4

2.1.Pengertian teori psikologi ..............................................................................4

2.2. Pengertian teori menua akibat metabolisme …………………………….. 6

2.3.Teori-Teori Menua .........................................................................................8

2.4. Intervesi Menua ...........................................................................................9

2.5. Tokoh – tokoh psikologi ...............................................................................16

2.6. Pendekatan dan metodologi penelitian psikologi .........................................19

2.7. Sejarah psikologi ...........................................................................................19

2.8. Konsep psikologi .........................................................................................20

BAB 3. PENUTUP ..............................................................................................27

3.1. Kesimpulan ...................................................................................................27


3.2. Saran .............................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Psikologi merupakan cabang dari psikologi individu, baik sebelum maupun setelah
kelahiran terkait kematangan perilaku psikologi perkembangan merupakan ilmu yang
mempelajari karakteristik setiap fase-fase perkembangan. Dalam penulisan makalah ini
untuk mengetahui karakteristik perkembangan fase remaja, hal-hal apa saja yang
mempengaruhi psikologi perkembangan pada fase remaja. Dewasa ini psikologi sangat
dibutuhkan dalam setiap manusia khususnya bagi seorang pelajar (ABG) maupun pada
orang dewasa. oleh karena itu khususnya bagi psikolog haruslah tau apa arti dari
perkembangan dan kepribadian itu, agar dalam memberikan solusi kepada klien bisa
menempatkan pada sasaran yang sesuai, karena, dalam perkembangan dan kepribadian
pada setiap manusia merupakan bantuan untuk memberikan kepada siswa dalam
menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan yang lebih baik.
Pemberian bantuan ini dapat dilakukan dengan melalui berbagai cara, salah satu bahan
yang bisa dipakai, misalnya diberikan kesempatan untuk membaca dan menelaah sebuah
buku tentang sopan santun, cara belajar efektif, tata tertib dan sebagainya. Psikologi juga
memiliki sebutan yang beragam dan terus berkembang dari waktu ke waktu.Psikologi ini
tujuannya agar para siswa dapat mewujudkan diri sebagai pribadi yang mandiri,
bertanggungjawab, pelajar kreatif, dan pekerja produktif dan dapat menerapkan
perkembangan yang terjadi pada kepribadian seseorang.Oleh karena itu agar lebih jelas
tentang memahami perkembangan dan kepribadian pada seseorang, maka kami akan
mengulas lebih lanjut tentang perkembangan dan kepribadian pada seseorang
tersebut.Adapun keterkaitanya dengan proses menua, menua merupakan keadaan dimana
seseorang mengalami perubahan baik secara fisik maupun non fisik dalam dunia psikologi
terdapat suatu teori perkembangan dari usia bayi hingga lansia perubahan tersebut
menunjukkan keterkaitan antara teori menua dengan psikologi saling berkaitan satu sama
lain.
Dengan demikian peulis pada makalah ini membahas terkait “ teori Psikologi dan Teori
Menua akibat metabolisme.
2.1 Rumusan masalah
1. Apa pengertian psikologi
2. Apa saja jenis-jenis psikologi
3. Apa pengertian teori menua akibat metabolisme
4. Apa saja jenis-jenis teori menua

3.1 Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian psikologi
2. Agar mengetahui jenis-jenis psikologi
3. Agar mengetahui teori menua
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Psikologi

Psikologi dari (bahasa yunani kuno : psyche = jiwa dan Logos = kata) Dalam arti bebas
psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa/mental. Psikologi itu tidak mempelajari
jiwa/mental secara langsung karena psikologi itu bersifat abstrak, tetapi psikologi
membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa /mental yakni berupa tingkah laku dan
proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari tingkah laku dan proses mental. Secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses perilaku dan proses-proses mental.
Psikologi merupakan salah satu bagian dari ilmu perilaku dan ilmu social. Psikologi
bersifat praktis, dimana psikologi membahas isu-isu yang muncul setiap waktu. Isu yang
berkembang dimulai dari pertanyaan sosial, seperti bagaimana penanganan bagi orang
yang mengalami lemah mental hingga pertanyaan pribadi, seperti bagaimana cara kita
untuk melakukan kontrol diri (self-control). Psikologi sebagai suatu profesi mencakup
banyak banyak bidang spesialisasi; psikologi biologis, psikologi eksperimental, psikologi
perkembangan, sosial, dan kepribadian; psikologi klinis dan konseling; psikologi sekolah
dan pendidikan; dan psikologi industri dan rekayasa. Psikologi biological adalah
spesialisasi bagi mereka yang menganut perspektif biological mencoba menemukan
hubungan antara proses biologis dan perilaku. Sebagai contoh bagaimana obat seperti
marijuana dan LSD mempengaruhi kepribadian dan daya ingat. Psikologi eksperimental
adalah ahli psikologi perilaku dan kognitif yang menggunakan metode eksperimen untuk
mempelajari bagaimana orang (dan hewan) bereaksi terhadap stimuli sensorik, memandang
dunia, belajar dan mengingat, bernalar, dan berespons secara emosional. Psikologi
perkembangan, mempelajari perkembangan manusia dan faktor-faktor yang membentuk
perilaku sejak lahir sampai lanjut usia. Psikologi sosial, merasa tertarik dengan.

bagaimana interaksi dengan orang lain mempengaruhi sikap dan perilaku. Psikologi kepribadian
menfokuskan pada perbedaan antara individu. Psikologi klinis banyak terlibat dalam penerapan
prinsip-prinsip psikologi dalam diagnosis dan terapi gangguan emosional dan perilaku dan
masalah penyesuaian lain yang kurang serius. Psikologi konseling melayani banyak fungsi yang
sama seperti psikologi klinis, tetapi biasanya mereka menangani masalah psikologis yang kurang
serius. Psikologi sekolah dan pendidikan, mempelajari masing-masing anak untuk menilai masalah
belajar dan emosional, dan spesialis dalam belajar dan mengajar. Psikologi industri, biasanya
bekerja dalam suatu perusahaan, berkecimpung bidang SDM, mulai dari perekrutan, penempatan,
pelatihan dan pengembangan, dan mencari tahu determinan perilaku manusia. Psikologi rekayasa,
mencoba untuk memperbaiki hubungan antara manusia dan mesin; mereka membantu merancang
mesin untuk meminimalkan kesalahan manusia.

2.2 Pengertian Psikologi menurut beberapa ahli

Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentangpengertian psikologi, diantaranya:

1) Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi


adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat
secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
2) 2.Pengertian Psikologimenurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia
dalam hubungannya dengan lingkungannya.
3) 3.Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik
selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku
terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara,
duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir,
berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
4) Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi
adalahilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu
maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah
laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak
disadari.

2.3 Teori-teori Psikologi

Menurut bentuknya:

1) Teori constructive atau teori concatenated (merangkaikan (Kaplan, 1964); teori yang
mencoba membangun kaitan sintesis antara berbagai fenomena sederhana
2) Teori “principle” atauteori reductive atau hierarchical (berjenjang); teori yang mencoba
menganalisis suatu fenomena ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Menurut isinya
:
3) Teori Molar: teori ttg. Individu sebagai keseluruhan, misalnya teori kepribadian Rogers
4) Teori Molekular: teori ttg. Fungsi-fungsi aspek-aspek tertentu dalam suatu kepribadian.
Misalnya fungsi Id, Ego dsb dalam teori Freud

2.4 Pengertian Menua


Menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia.Proses menua
merupakan proses sepanjang hidup yang hanya di mulai dari satu waktu tertentu, tetapi
dimulai sejak permulaan kehidupan. Menua merupakan proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya,yaitu anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap
ini berbeda, baik secara biologis, maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti
mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit
mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang jelas, penglihatan
semakin memburuk,gerakan-gerakan lambat, dan postur tubuh yang tidak proforsional
(Nugroho,2008).Proses menua merupakan proses yang terus-menerus secara
alami.Menua bukanlah suatu proses berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi
rangsangan dari dalam maupun luar tubuh. Memang harus diakui bahwa ada berbagai
penyakit yang sering menghinggapi kaum lanjut usia. Lanjut usia akan selalu
bergandengan dengan perubahan fisiologi maupun psikologi (Nugroho,2000).Dalam
buku keperawatan gerontik dan geriatric, Wahyudi Nugroho (2008) mengatakan bahwa
menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk
memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan dari jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan
yang di derita.Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia secara perlahan
mengalami kemunduran struktur dan fungsi organ. Kondisi ini jelas menunjukkan,bahwa
proses menua itu merupakan kombinasi dari bermacam-macam factor yang saling
berkaitan yang dapat mempengaruhi kemandirian dan kesehatan lanjut usia, termasuk
kehidupan seksualnya.Proses menua merupakan proses yang terus menerus/berkelanjutan
secara alamiah dan umumnya di alami oleh semua makhluk hidup, misalnya, dengan
terjadinya kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan lain, hingga tubuh
mati sedikit demi sedikit. Kecepatan proses menua setiap individu pada organ tubuh tidak
akan sama. Adakalanya seseorang belum tergolong lanjut usia/masih muda, tetapi telah
menunjukkan kekurangan yang mencolok. Ada pula orang yang sudah lanjut usia,
penampilannya masih sehat, segar bugar, dan badan tegap. Walaupun demikian, harus
diakui bahwa ada berbagai penyakit yang sering dialami lanjut usia. Manusia secara
lambat dan progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan menempuh
semakin banyak penyakit degenerative (mis: hipertensi, arteriosklerosis, diabetes militus
dan kanker) yang akan menyebabkan berakhirnya hidup dengan episode terminal yang
dramatis.
2.5 Teori Proses Menua
Proses menua bersifat individual:
1. Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda.
2. Setiap lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda.
3. Tidak ada satu faktor pun yang ditemukan dapat mencegah proses menua.
a. Teori Biologis
1. Teori Genetik
Teori genetik clock, teori ini merupakan teori intrinsik yang menjelaskan bahwa didalam
tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentukan proses penuaan. Teori
ini menyatakan bahwa menua itu telah terprogram secara genetik untuk spesies tertentu.
Setiap spesies didalam inti selnya memiliki suatu jam genetik/jam biologis sendiri dan
setiap spesies mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah diputar menurut
replikasi tertentu sehingga bila jenis ini berhenti berputar, dia akan mati.Manusia
mempunyai umur harapan hidup nomor dua terpanjang setelah bulus. Secara teoritis,
memperpanjang umur mungkin terjadi,meskipun hanya beberapa waktu dengan pengaruh
dari luar, misalnya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dengan pemberian
obat-obatan atau tindakan tertentu.
2. Teori mutasi somatic
Menurut teori ini, penuaan terjadi karena adanya mutasi somatik akibat pengaruh
lingkungan yang buruk.Terjadi kesalahan dalam proses transkripsi DNA atau RNA dan
dalam proses translasi RNA protein/enzim. Kesalahan ini terjadi terus-menerus
sehingga akhirnya akan terjadi penurunan fungsi organ atau perubahan sel menjadi
kanker atau sel menjadi penyakit. Setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi,
sebagai contoh yang khas adalah mutasi sel kelamin sehingga terjadi penurunan
kemampuan fungsional sel (Suhana, 2000).
3. Teori nongenetik
Teori penurunan sistem imun tubuh (auto-immune theory), mutase yang berulang dapat
menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem imun tubuh mengenali dirinya sendiri
(self recognition). Mutasi yang merusak membran sel, akan menyebabkan sistem imun
tidak mengenalinya sehingga merusaknya. Hal inilah yang mendasari peningkatan
penyakit auto-imun pada lanjut usia (Goldstein, 1989).Proses metababolisme tubuh,
memproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap
zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. Sebagai contoh,
tambahan kelenjar timus yang pada usia dewasa berinvolusi dan sejak itu terjadi
kelainan autoimun.Teori kerusakan akibat radikal bebas (free radical theory), teori
radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas dan di dalam tubuh, karena adanya proses
metabolisme atau proses pernapasan di dalam mitokondria. Radikal bebas merupakan
suatu atom atau molekul yang tidak stabil karena mempunyai elektron yang tidak
berpasangan sehingga sangat reaktif mengikat atom atau molekul lain yang
menimbulkan berbagai kerusakan atau perubahan dalam tubuh. Tidak stabilnya radikal
bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan organik, misalnya
karbohidrat dan protein. Radikal bebas ini menyebabkan sel tidak dapat bergenerasi
(Halliwel, 1994).Radikal bebas dianggap sebagai penyabab penting terjadinya
kerusakan fungsi sel. Radikal bebas yang terdapat dilingkungan seperti:
1. Asap kendaraan bermotor
2. Asap rokok
3. Zat pengawet makanan
4. Radiasi
5. Sinar ultraviolet yang mengakibatkan terjadinya perubahan
pigmen dan kolagen pada proses menua.
Teori menua akibat metabolism, telah dibuktikan dalam berbagai percobaan hewan,
bahwa pengurangan asupan kalori ternyata bisa menghambat pertumbuhan dan
memperpanjang umur, sedangkan perubahan asupan kalori yang menyebabkan
kegemukan dapat memperpendek umur (Darmojo, 2000).Teori rantai silang (cross link
theory), teori ini menjelaskan bahwa menua disebabkan oleh lemak, protein,
karbohidrat, dan asam nukleat (molekul kolagen) bereaksi dengan zat kimia dan
radiasi,mengubah fungsi jaringan yang menyebabkan perubahan pada membran
plasma, yang mengakibatkan terjadinya jaringan yang kaku,kurang elastis, dan
hilangnya fungsi pada proses menua.Teori fisiologis, teori ini merupakan teori
intrinsik dan ekstrinsik,terdiri atas teori oksidasi stres (wear and tear theory). Di sini
terjadi kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel tubuh lelah terpakai (regenerasi
jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal).
b. Teori Sosiologis
Teori Sosiologis tentang proses menua yang dianut selama ini antara lain:
1. Teori Interaksi Sosial
Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada suatu situasi tertentu,
yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Kemampuan lanjut usia untuk terus
menjalin interaksi sosial merupakan kunci mempertahankan status sosial berdasarkan
kemampuan bersosialisasi.
Pokok-pokok sosial exchange theory antara lain:
1. Masyarakat terdiri atas aktor sosial yang berupaya mencapai tujuannya masing-masing.
2. Dalam upaya tersebut, terjadi interaksi sosial yang memerlukan biaya dan waktu.
3. Untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai, seorang actor mengeluarkan biaya.
2. Teori aktivitas atau kegiatan
a. Ketentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini
menyatakan bahwa lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut
serta dalam kegiatan sosial.
b. Lanjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat melakukan aktivitas dan
mempertahankan aktivitas tersebut selama mungkin.
c. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup lanjut usia.
d. Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia
pertengahan sampai lanjut usia.
3. Teori kepribadian berlanjut (continuity theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia.Teori ini merupakan
gabungan teori yang disebutkan sebelumnya.Teori ini menyatakan bahwa perubahan
yang terjadi pada seorang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personalitas yang
dimilikinya. Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan
lanjut usia. Pengalaman hidup seseorang suatu saat merupakan gambarannya kelak pada
saat dia menjadi lanjut usia. Hal ini dapat dilihat dari gaya hidup, perilaku, dan harapan
seseorang ternyata tidak berubah, walaupun ia telah lanjut usia.
4. Teori pembebasan/penarikan diri (disangagement theory)
Teori ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan
kemunduran individu dengan individu lainnya.
Pokok-pokok disangagement theory
a. Pada pria, kehilangan peran hidup utama terjadi masa pensiun.Pada wanita, terjadi pada
masa peran dalam keluarga berkurang, misalnya saat anak menginjak dewasa dan
meninggalkan rumah untuk belajar dan menikah.
b. Lanjut usia dan masyarakat menarik manfaat dari hal ini karena lanjut usia dapat
merasakan tekanan sosial berkurang,sedangkan kaum muda memperoleh kesempatan
kerja yang lebih baik.
c. Ada tiga aspek utama dalam teori ini yang perlu diperhatikan:
1. Proses menarik diri terjadi sepanjang hidup
2. Proses tersebut tidak dapat dihindari
3. Hal ini diterima lanjut usia dan masyarakat.
Teori yang pertama diajukan oleh Cumming dan Henry (1961).Teori ini menyatakan
bahwa dengan bertambah lanjutnya usia,apalagi ditambah dengan adanya kemiskinan,
lanjut usia secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau
menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut
usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering lanjut usia
mengalami kehilangan ganda (triple loss):
1. Kehilangan peran (loss of role).
2. Hambatan kontak sosial (restriction of contact and
relationship).
3. Berkurangnya komitmen (reduced commitment to social mores
and values)
Menurut teori ini, seorang lanjut usia dinyatakan mengalami proses menua yang berhasil
apabila ia menarik diri dari kegiatan terdahulu dan dapat memusatkan diri pada persoalan
pribadi dan mempersiapkan diri menghadapi kematiannya.Dari penyebab terjadinya
proses menua tersebut, ada beberapa peluang yang memungkinkan dapat diintervensi agar
proses menua dapat diperlambat.
Kemungkinan yang terbesar adalah mencegah:
1. Meningkatnya radikal bebas.
2. Memanipulasi sistem imun tubuh.
3. Melalui metabolisme/makanan, memang berbagai misteri
kehidupan masih banyak yang belum bisa terungkap, proses menua merupakan salah satu
misteri yang paling sulit dipecahkan. Selain itu, peranan faktor resiko yang datang dari
luar (eksogen) tidak boleh dilupakan, yaitu faktor lingkungan dan budaya gaya hidup
yang salah. Banyak faktor yang memengaruhi proses menua (menjadi tua), antara lain
herediter/genetik, nutrisi/makanan, status kesehatan,pengalaman hidup, lingkungan, dan
stres. Proses menua/menjadi lanjut usia bukanlah suatu penyakit, karena orang meninggal
bukan karena tua, orang muda pun bisa meninggal dan bayi pun bisa meninggal. Banyak
mitos mengenai lanjut usia yang sering merugikan atau bernada negatif, tetapi sangat
berbeda dengan kenyataan yang dialaminya (Nugroho, 2000).

Aspek Fisiologik Dan Patologik Akibat Proses Menua

Perubahan akibat proses menua dan usia biologis, dengan makin lanjutnya usia seseorang
maka kemungkinan terjadinya penurunan anatomic dan fungsional atas organ-organnya
makin besar. Peneliti Andres dan Tobin (seperti di kutip oleh Kane) mengintroduksi
Hukum 1% yang menyatakan bahwa fungsi organ-organ akan menurun sebanyak satu
persen setiap tahunnya setelah usia 30 tahun walaupun penelitian oleh Svanborg
menyatakan bahwa penurunan tersebut tidak sedramatis seperti di atas, tetapi memang
terdapat penurunan yang fungsional dan nyata setelah usia 70 tahun. Sebenarnya lebih
tepat bila dikatakan bahwa penurunan anatomik dan fungsi organ tersebut tidak dikaitkan
dengan umur kronologik melainkan dengan umur biologiknya. Dapat disimpulkan,
mungkin seseorang dengan usia
kronologik baru 55 tahun sudah menunjukkan berbagai penurunan anatomic dan
fungsional yang nyata akibat umur biologiknya yang sudah lanjut sebagai akibat tidak
baiknya faktor nutrisi, pemeliharaan kesehatan, dan kurangnya aktivitas.Penurunan
anatomik dan fungsional dari organ-organ tersebut akan menyebabkan lebih mudah
timbulnya penyakit pada organ tersebut. Batas antara penurunan fungsional dan penyakit
seringkali para ahli lebih suka menyebutnya sebagai suatu perburukan gradual yang
manifestasinya pada organ tergantung pada ambang batas tertentu dari organ tersebut dan
pada dasarnya tergantung atas:
1.Derajat kecepatan terjadinya perburukan atau deteriorisasi
2.Tingkat tampilan organ yang dibutuhkan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Demikian yang dapat kami paparkan tentang konsep dasar psikologi dan teori-teori
psikologi. Kami berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini. Tentunya kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, karena terbatasnya pengetahuan ilmu kami. Dengan begitu kami
memgharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah yang telah kami susun.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa psikologi sebagai studi ilmiah mengenai
proses perilaku dan proses-proses mental. Psikologi merupakan salah satu bagian dari ilmu
perilaku dan ilmu social.Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun
tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

3.2 Saran

Sebaiknya kita sebagai seorang individu haru mengerti bagaimana orang (dan hewan)
bereaksi terhadap stimuli sensorik, memandang dunia, belajar dan mengingat, bernalar, dan
berespons secara emosional.

DAFTAR PUSTAKA

Dakir.2009. Dasar-Dasar Psikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Muhibbinsyah.2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Koswara,2011.Teori-Teori Kepribadian.Bandung: PT. Eresco


John W. et al Bery.2010.Psikologi Lintas Budaya: Reset dan Aplikasi,Penerjemahan Edi

Suhartono PT. Gramedia Pustaka Utama :Jakarta

Sobur, Alex.2011. Psikologi Umum.Bandung: CV. Pustaka Setia

Anda mungkin juga menyukai