Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

PERAWATAN KOLOSTOMI
Fasilitator : Farida Juanita. , S,Kep., Ns.M.Kep

Disusun Oleh:
Kelompok 5
Nama Kelompok:
1. Afiatin Masulah (1702012434)
2. Devi Sriwahyuni (1702012446)
3. Ella Rahmadani P. P (1702012448)
4. Era Marantika (1702012449)
5. Hanifa Arum S (1702012451)
6. Irfanul Maarif (1702012455)
7. Nisatul Ilmiatin (1702012469)
8. Puput Rika Sandi (1702012471)
9. Siti Inayatul .H (1702012480)
10.Wiwin Sonia (1702012485)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN 2019

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbilalamin, kami ucapkan kepada Allah swt. Atas segala rahmat dan nikmat
yang telah diberikan kepada kami terutama nikmat kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah tentang Metode Pensisikan Kesehatan. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Keperawatan Medikal Bedah II”.

Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw,
keluarganyadan para sahabatnya. Karena atas petunjuknyalah kita dapat membedakan antara
yang baik dan yang bukan.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyajikan materi yang bersumber dari buku dan
internet yang berkaitan dengan materi. Dalam rangka untuk memenuhi tugas kami, maka
makalah ini kami buat, dan berharap semoga dapat menambah wawasan pengetahuan bagi
kita.

Dalam penulisan makalah ini kami yakin bahwa penulisan masih jauh dari kesempurnaan,
dan tidak menutup kemungkinan terjadi kesalahan-kesalahan, maka kami senantiasa
mengharapkan masukan, saran atau kritik yang membangun demi kualitas materi ini. Dan
semoga penulisan materi ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin Ya Robbal Alamin.

Lamongan, 29 April 2019

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang...........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4
1.3 Tujuan........................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Pengertian................................................................................................5
2.2 Stoma ......................................................................................................5
2.3 Indikasi....................................................................................................6
2.4 Komplikasi...............................................................................................6
2.5 Macam-Macam Kantong Kolostomi........................................................7
2.6 Prosedur Perawatan Kolostomi................................................................8

BAB 3 PENUTUP ...................................................................................................10


3.1 Kesimpulan....................................................................................................10
3.2 Saran..............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kolostomi merupakan suatu tindakan pembedahan untuk membuat suatu lubang dari
kolon melalui dinding abdomen baik sementara ataupun permanen agar feses dapat keluar
melalui kolon.Kolostomi dapat dibuat secara permanen ataupun temporer (sementara) yang
disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Kolostomi temporer dibuat pada pasien yang
tujuannya untuk dekompresi kolon sedangkan kolostomi permanen dibuat pada pasien yang
tidak mampu lagi untuk defekasi secara normal melalui anus, hal ini biasanya disebabkan
karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid dan rektum.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud kolostomi care?
2. Apa saja indikasi dari kolostomi care?
3. Bagaimana perawatan kolostomi care?
4. Bagaimana cara memasang kolostomi care?
5. Apa saja jenis-jenis kolostomi care?

1.3 TUJUAN
1. Untuk menegettahui penegertian dari kolostomi care
2. Untuk mengetahui apa saja indikasi dari kolostomi care
3. Untuk mengetahui bagaimana saja perawatan kolostomi care
4. Untuk mengetahui bagaimana cara memasang kolostomi care
5. Untuk mengetahui jenis-jenis kolostomi care

1.4 MANFAAT
Bagi pembaca diharapakan dapat mengambil manfaat dari yang telah dibaca
Bagi penulis diharapkan dapat berbagi ilmu serta membuat karya tu;is yang lebih baik
lagi.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kolostomi adalah sebuah lubang yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada
dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (Bouwhuizen, 1991 dalam Murwani, 2009).
Randy (1987, dalam Murwani, 2009) mendefenisikan kolostomi sebagai suatu
pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut untuk
mengeluarkan feses. Evelyn (1991, dalam Murwani, 2009) juga mengatakan bahwa
kolostomi merupakan lubang yang dibuat melalui lubang dinding abdomen kedalam
kolon iliaka untuk mengeluarkan feses. Berdasarkan defenisi diatas dapat disimpulkan
bahwa kolostomi merupakan suatu tindakan pembedahan untuk membuat suatu lubang
dari kolon melalui dinding abdomen baik sementara ataupun permanen agar feses dapat
keluar melalui kolon. Ada 3 jenis kolostomi, yaitu:

2.1.1 Kolostomi loop atau loop colostomy, biasanya dilakukan dalam keadaan
darurat .
2.1.2 End colostomy, terdiri dari satu stoma dibentuk dari ujung proksimal usus
dengan bagian distal saluran pencernaan. End colostomy adalah hasil
pengobatan bedah kanker kolorektal
2.1.3 Double-Barrel colostomy terdiri dari dua stoma yang berbeda stoma bagian
proksimal dan stoma bagian distal (Perry & Potter, 2005).
Jenis kolostomi berdasarkan lokasinya; transversokolostomi merupakan
kolostomi di kolon transversum, sigmoidostomi yaitu kolostomi di sigmoid, kolostomi
desenden yaitu kolostomi di kolon desenden dan kolostomi asenden, adalah kolostomi di
asenden (Suriadi, 2006)

2.2 Stoma

Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan yang berupa mukosa


kemerahan disebut dengan stoma (Muwarni, 2009). Untuk mengambil keluaran dari
stoma, diperlukan sebuah kantong sekali pakai atau kantong drainase yang disebut
appliance yang dilekatkan pada stoma. Karena kontrol sfingter normal tidak digunakan,

5
mungkin akan muncul masalah-masalah kebocoran, pengendalian bau dan iritasi di
sekitar area (Blackley, 2004).

Perlengkapan ostomi terdiri atas satu lapis dengan barier kulit hipoalergik
untuk mempertahankan integritas kulit peristomal. Perlindungan kulit peristomal adalah
aspek penting dalam perawatan stoma. Peralatan yang sesuai ukuran merupakan hal yang
penting untuk mencegah kebocoran stoma (Wong, 2009).

Untuk menampung drainase, digunakan kantong kolostomi sekali pakai yang


menutupi stoma. Kantong tersebut ditahan menggunakan sabuk atau perekat. Perawatan
stoma yang benar sangat diperlukan untuk mempertahankan kesehatan jaringan karena
daerah disekitar stoma mengalami kontak langsung dengan feses yang cair atau semicair
(Hegner & Caldwell, 2003). Sebaiknya keluarga secara aktif dilibatkan karena keluarga
mempunyai tanggung jawab akhir dalam mengatur hidup mereka sendiri, selain itu
tindakan ini merupakan cara untuk menghormati dan menghargai keluarga (Carey, 1989
dalam Suprajitno, 2004).

2.3 . Indikasi Kolostomi

Lokasi kolostomi ditentukan oleh masalah medis dan kondisi umum klien (
McGarity, 1992 dalam Potter dan Perry, 2006). Kolostomi dapat dibuat secara permanen
ataupun temporer (sementara) yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Kolostomi
temporer dibuat pada pasien yang tujuannya untuk dekompresi kolon sedangkan
kolostomi permanen dibuat pada pasien yang tidak mampu lagi untuk defekasi secara
normal melalui anus, hal ini biasanya disebabkan karena adanya keganasan,
perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid dan rektum.

2.4 Komplikasi
Komplikasi pada stoma yang dapat terjadi jika tidak dilakukan perawatan
adalah dapat terjadi obstruksi/penyumbatan yang diakibatkan karena adanya
perlengketan usus atau adanya pergeseran feses yang sulit dikeluarkan, stenosis akibat
penyempitan lumen, prolap pada stoma akibat kelemahan otot abdomen, perdarahan
stoma akibat tidak adekuatnya haemostasis dari jahitan batas mucocutaneus, edema
jaringan stoma akibat tekanan dari hematoma peristomal dan pengkerutan dari kantong
kolostomi, nekrotik stoma akibat cedera pada pembuluh darah stoma, dan

6
retraksi/pengkerutan stoma akibat kantong stoma yang terlalu sempit/tidak pas untuk
ukuran stoma dan akibat jaringan scar disekitar stoma (Blackley, 2004). Oleh sebab itu,
sangatlah penting dilakukan perawatan stoma untuk menjaga area tersebut agar tetap
bersih dan kering.

2.5 Macam-Macam Jenis Kantong Kolostomi

Menurut Setyorini (2009), ada bermacam – macam jenis kantong stoma yang
perlu diketahui, antara lain:

2.5.1 Menurut jenis “Base Plate”/“Faceplate”/Lapisan dasar yang menempel di kulit


sekitar stoma:
a) “One piece system”/sistem satu lempengan (lapisan): pada sistem ini
lapisan dasarnya ada yang seperti perekat “double tape” saja, dan ada pula
yang memiliki “skin barrier”.
b) “Two pieces system”/sistem dua lempengan (lapisan)”: pada sistem ini
lapisan dasarnya sudah dibekali dengan “skin barrier”, dan
pasangannya/tangkupannya sesuai dengan ukurannya masing-masing
(tidak boleh beda ukuran).
2.5.2 Menurut bentuk “Base Plate”/“Faceplate”/“Wafer”/Lapisan dasar yang
menempel pada kulit sekitar stoma, ada 2 (dua) jenis:
a) Standard/Normal flange base plate/face plate.
b) Convex flange base plate / face plate.
2.5.3 Menurut bentuk kantong stomanya, ada 3 (tiga) jenis:
a) Closed pouch/kantong yang tertutup pada bagian bawahnya.
b) Drainable pouch/kantong yang terbuka pada bagian bawahnya (barus
ditutup menggunakan klip.
c) Mini closed pouch/kantong stoma yang kecil.
2.5.4 Menurut warna kantong stomanya, ada 2 (dua):
a) Clear bag/Transparant bag/kantong transparan.
b) Opaque bag/kantong warna gelap (sesuai dengan warna kulit).
2.5.5 Menurut jenis stomanya, ada 2 (dua):
a) Kantong stoma untuk menampung feses.
b) Kantong stoma untuk menampung urin.

7
2.6 Prosedur Perawatan Kolostomi

Tujuan :
 Menjaga kebersihan pasien
 Mencegah terjadinya infeksi
 Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
 Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya

Langkah Prosedur

a) Persiapan alat
 Colostomy bag
 Kapas sublimate /kapasnasahNaCl
 Kapas kering atau tissue
 1 pasang sarung tangan bersih
 Kantong untuk balutan kotor
 Celemek skoret
 Zink salep
 Perlak dan alasnya
 Plester dan gunting
 Bila perlu desinfektan
 Bengkok
 1 set alat rawat luka (pinsetanatomi 2,cirrugy 1,kassa )
b) Persiapan Pasien dan Lingkungan
 Perkenalkan diri
 Identifikasi pasien
 Jelaskan prosedur tindakan dan tujuannya
 Kontrak waktu
 Informed consent
 Jaga privasi pasien
 Bantu memposisikan diri pasien dengan nyaman
c) Prosedur tindakan
1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan

8
3. Letakkan perlak dan alasnya dibagian kanan atau kiri pasien sesuai letak
stoma
4. Letakkan bengkok diatas perlak dan didekatkan ketubuh pasien
5. Observasi produk stoma (warna ,konsistensidll)
6. Buka kantong kolostomi secara hati-hati dengan menggunakan pinset dan
tangan kiri menekan kulit pasien
7. Letakkan colostomy bag kotordalambengkok
8. Lakukan observasi terhadap kulit dan stoma
9. Bersihkan colostomy dan kulit disekitar colostomy dengan kapas sublimat /
kapas hangat (air hangat ) / NaCl
10. Keringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati menggunakan
kassa steril
11. Berikan zink salep (tipis-tipis) jika terdapat iritasi pada kulit sekitar stoma
12. Sesuaikan lubang colostomy dengan stoma colostomy
13. Tempelkan kantong colostomy dengan posisi vertical /horizontal /miring atau
sesuai kebutuhan pasien
14. Masukan stoma melalui lubang kantong colostomy
15. Rekatkan /pasang colostomy bag dengan tepat tanpa udara di dalamnya
16. Rapikan klien dan lingkungannya
17. Bereskan alat-alat dan membuang kotoran
18. Melepas sarung tangan
19. Cuci Tangan

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kolostomi adalah sebuah lubang yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada
dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (Bouwhuizen, 1991 dalam Murwani,
2009). Randy (1987, dalam Murwani, 2009) mendefenisikan kolostomi sebagai suatu
pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut
untuk mengeluarkan feses. Lokasi kolostomi ditentukan oleh masalah medis dan
kondisi umum klien ( McGarity, 1992 dalam Potter dan Perry, 2006).

Kolostomi dapat dibuat secara permanen ataupun temporer (sementara)


yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Kolostomi temporer dibuat pada pasien
yang tujuannya untuk dekompresi kolon sedangkan kolostomi permanen dibuat pada
pasien yang tidak mampu lagi untuk defekasi secara normal melalui anus, hal ini
biasanya disebabkan karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan
kolon sigmoid dan rektum.

Keadaan stoma yang baik adalah berwarna merah muda yang agak gelap
mendekati warna merah. Apabila mengalami gangguan sirkulasi, stoma akan berubah
warna menjadi merah gelap. Beberapa hari pertama stoma akan menjadi oedema dan
akan menciut (Lewis & Collier, 1983). Oleh karena itu, perawatan stoma dapat
dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kebersihan pasien, mencegah terjadinya
infeksi, mencegah terjadinya iritasi pada kulit sekitar stoma, dan untuk
mempertahankankenyamanan pasien dan lingkungannya (Murwani, 2009).

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami apa yang
disampaikan serta dapat mengambil manfaatnya. bagi penulis diharapkan dapat
membuat makalah dengan lebih baik lagi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Blackley, P. (2004). Practical Stoma Wound and Continence Management. Australia:


Research Publications Pty Ltd 27A Boronia, Vermont, Victoria, Australia.

Murwani, A. 2009. Perawatan Pasien Penyakit Dalam. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik.
Edisi 4 volume 1.EGC. Jakarta

Suprajitno, ( 2004 ). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dan Praktik. Jakarta : EGC

Wong, Donna L. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Volume I.Alih bahasa Agus
Sutarna dkk. Jakarta : EGC

11

Anda mungkin juga menyukai