Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KONSEP & PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan kesehatan yang dikenal dengan promosi kesehatan adalah suatu


pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan kemampuan (ability) masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Tujuan promosi kesehatan bukan sekedar
menyampaikan pesan-pesan atau informasi-informasi kesehatan agar masyarakat mengetahui
dan berperilaku hidup sehat, tetapi juga bagaimana mampu memelihara dan meningakatkan
kesehatannya.
Upaya memecahkan masalah kesehatan ditujukan atau diarahkan kepada faktor
perilaku dan faktor non perilaku (lingkungan dan pelayanan). Pendekatan terhadap faktor
perilaku adalah promosi atau pendidikan kesehatan. Sedangkan, pendekatan terhadap faktor
non perilaku adalah dengan perbaikan lingkungan fisik dan peningkatan lingkungan SosBud,
serta peningkatan pelayanan kesehatan.
Makalah ini dapat membantu pembaca untuk dapat mengetahui konsep-konsep
promosi kesehatan baik ditingakat penentu kebijakan maupun pelaksana lapangan. Selain itu,
makalah ini dapat menembah kepustakaan kesehatan masyarakat dan promosi atau
pendidikan kesehatan yang masih kurang.
Kami telah berusaha mempelajari konsep promosi kesehatan dari sumber-sumber
seperti, dari buku maupun internet. Namun, tidak menutup kemungkinan masih adanya
kekurangan maupun kesalahan, maka kami sangat memerlukan saran dan kritik pembaca
ataupun dosen pengampu.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH PROMISI KESEHATAN


Sebelum menjadi promosi kesehatan pengertiannya di samakan dengan pendididkan
kesehatan, pada pendidikan kesehatan di tekankan pada perubahan perilaku masyarakat
dengan cara memberikan informasi kesehatan melalui berbagai cara dan teknologi. Dari hasil
studi yang di lakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli pendidikan
kesehatan didapati bahwa pengetahuan masyarakat tentang kesehatan meningkat tetapi tidak
di imbangi oleh perubahan perilakunya. Disadari bahwa pendidikan kesehatan belum
memampukan masyarakat tetapi baru dapat memaukan Mengenai istilah Promosi
Kesehatan sendiri juga mengalami perkembangan. Mula-mula dicetuskan di Ottawa, Canada
pada tahun 1986 merupakan konferensi Internasional promosi kesehatan yang pertama kali
dilaksanakan yang berlangsung tanggal 17 sampai dengan 21 November 1986 dikenal
dengan Ottawa Charter.
Pada konferensi Internasional promosi kesehatan ini mengambil tema Menuju
Kesehatan Masyarakat Baru, namun pada konferensi ini tidak terlepas dari Deklarasi Alma
Ata tahun 1978 tentang Pelayanan Kesehatan Dasar atau Primary Health Care oleh WHO
promosi kesehatan didefinisikan sebagai: the process of enabling people to control over and
improve their health.
Tetapi definisi tersebut diaplikasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Proses
pemberdayaan masyarakat untuk memelihara,Meningkatkan dan melindungi
kesehatannya. Definisi ini tetap dipergunakan, sampai kemudian mengalami revisi pada
konferensi dunia di Bangkok pada bulan Agustus 2005, menjadi (Health promotion is the
process of enabling people to increase control over their health and its determinants, and
thereby improve their health) dan dimuat dalam The Bangkok Charter. Dan definisi baru ini
belum dibakukan bahasa Indonesia. Selain istilah Promosi Kesehatan, sebenarnya juga
beredar banyak istilah lain yang mempunyai kemiripan makna, atau setidaknya satu nuansa
dengan istilah promosi kesehatan, seperti.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi
Pemasaran social
Mobilisasi social
Pemberdayaan masyarakat, dll
B. KONSEP DALAM PROMOSI KESEHATAN

LAWRENCE GREEN (1984)


Lawrence Green mendefinisi promosi kesehatan sebagai berikut: Promosi kesehatan
adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait
dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang untuk memudahkan perubahan
perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Dari batasan ini jelas, bahwa promosi kesehatan adalah pendidikan kesehatan plus, atau
promosi kesehatan adalah lebih dari pendidikan kesehatan. Promosi kesehatan
bertujuan untuk menciptakan suatu keadaan, yakni perilaku dan lingkungan yang
kondusif bagi kesehatan.

PIAGAM OTTAWA (OTTAWA CHARTER: 1986)


Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa, Canada, menyatakan bahwa:
Healt promotion is the process of enabling people to increase control over, and
inprove their health. To reach a state of complete physical, mental, ang social well-
being, an individual or group must be able to identify and realize aspiration, to satisfy
needs, and to change or cope with the environment.
Dari kutipan di atas jelas dinyatakan, bahwa Promosi Kesehatan adalah suatu proses
yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali atas kesehatannya, dan
meningkatkan status kesehatan mereka. Dengan kata lain promosi kesehatan adalah
upaya yang dilakukan terhadap masyarakat sehingga mereka mau dan mampu untuk
meningkatkan dan memelihara kesehatan mereka sendiri. Batasan promosi kesehatan
ini mencakup dua dimensi yakni kemauan dan kemampuan, atau tidak sekedar
meningkatnya kemauan masyarakat seperti dikonotasikan oleh pendidikan kesehatan.
Untuk mencapai status kesehatan yang paripurna baik fisik, mental dan kesejahteraan
social, masyarakat harus mampu mengenal/mengidentifikasi dan mewujudkam
aspirasinya, untuk memenuhi kebutuhannya, dan mengubah atau mengatasi keadaan
lingkungannya.
Kesehatan, , sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup.
Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber
social dan personal, sebagaimana halnya kapasitas fisik. Karena itu, promosi kesehatan
bukan saja tanggung jawab sector kesehatan, tapi juga meliputi sector-sektor lain yang
mempengaruhi gaya hidup sehat dan kesejahteraan social.
Teori klasik oleh Blum (1974) mengatakan bahwa ada 4 determinan utama yang
mempengaruhi derajat kesehatn individu, kelompok/masyarakat. Empat determinan
tersebut secara berturut-turut besarnya pengaruh terhadap kesehatan adalah:
Lingkungan, baik lingkungan fisik, maupun lingkungan non fisik
Perilaku
Pelayanan kesehatan
Keturunan atau herediter
Determinan ini lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yakni lingkungan
fisik (cuaca, iklim, sarana, dan prasarana, dsb), dan lingkungan non fisik, seperti
lingkungan social, budaya, ekonomi, politik, dsb. Bila dianalisis lebih lanjut
determinan kesehatan itu sebenarnya adalah semua factor diluar kehidupan manusia ,
baik secara individu, kelompok, maupun komunitas yang secara langsung atau tidak
langssung mempengaruhi kehidupan manusia itu. Hal ini berarti, di samping
determinan-determinan tersebut yang telah dirumuskan oleh Blum masih terdapat
factor lain yang dapat mempengaruhi atau menentukkan terwujudnya kesehatan
seseorang, kelompok atau masyarakat.
Faktor-faktor atau determinan yang menentukan atau mempengaruhi kesehatan baik
individu, kelompok atau masyarakat ini, dalam piagam Ottawa (Ottawa Charter)
disebut persyaratan untuk kesehatan (prerequisites for health) terdapat 9 faktor, yakni:
Perdamaian atau kemakmuran (peace)
Tempat tinggal (shelter)
Pendidikan (education)
Makanan (food)
Pendapatan (income)
Ekosisten yang stabil dan seimbang (a stable eco-sistem)
Sumber daya yang berkesinambungan (sustainable resources)
Keadilan social (social justice)
Pemerataan (equity)
Faktor-faktor tersebut dalam mempenggaruhi kesehatan tidaklah berdiri masing-
masing melainkan bersama-sama atau secara akumulatif, karena masing-masing factor
tersebut saling mempengaruhi.
KONSEP KESEHATAN MASYARAKAT
Secara definisi istilah promosi dalam ilmu kesehatan masyarakat (healt promotion)
mempunyai dua pengertian. Pengertian promosi kesehatan yang pertama adalah
sebagai bagian dari tingkat pencegahan penyakit. Level and clark mengatakan ada 5
tingkat pencegahan penyakit dalam perspektif masyarakat, yaitu:
Healt promotion (peningkatan/promosi kesehatan)
Specifik Protection (perlindungan khusus melalui imunisasi)
Early diagnosis and prompt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera)
Disability limitation (membatasi atau mengurangi kecatatan)
Rehabilitation (pemulihan)
Sedangkan pengertian yang kedua promosi kesehatan diartikan sebagai upaya
memasarkan, menyebarluaskan, mengenalkan atau menjual kesehatan. Dengan kataan
lain promosi kesehatan adalah memasarkan atau menjual atau memperkenalkan pesan-
pesan kesehatan atau upaya-upaya kesehatan, sehingga masyarakat menerima atau
membeli (dalam arti menerima perilaku kesehatan) atau mengenal pesan-pesan
kesehatan tersebut yang akhirnya masyarakat mau berperilaku hidup sehat. dari
pengertian promosi kesehatan yang kedua ini, maka sebenarnya sama dengan
pendidikan kesehatan (health education). Karena pendidikan kesehatan pada
prinsipnya bertujuan agar masyarakat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan.
Memang promosi kesehatan dalam konteks kesehatan masyarakat pada saat ini
dimaksudkan sebagai revitalisasi atau pembaruan dari pendidikan kesehatan pada
waktu yang lalu. Berubahnya pendidikan kesehatan menjadi promosi kesehatan, tidak
terlepas dari sejarah praktik pendidikan kesehatan di dalam masyarakat di Indonesia,
maupun secara praktik kesehatan secara global.

YAYASAN KESEHATN VICTORIA


Komfrensi kesehatan victoria menyatakan sebagai berikut:
Health promotion is a programs are design to bring about change within people,
organization, communities, and their environment.
Batasan ini menekankan, bahwa promosi kesehatan adalah suatu program perubahan
perilaku masyarakat yang menyeluruh, dalam konteks masyarakatnya. Bukan hanya
perubahan perilaku (within people), tetapi juga perubahan lingkungannya. Perubahan
perilaku tanpa diikuti perubahan lingkungan tidak akan efektif, perilaku tersebut tidak
akan bertahan lama. Contoh: Orang yang pernah tinggal di luar negeri atau di Negara
maju misalnya Amerika. Sewaktu tinggal di Amerika telah berperilaku teratur,
mengikuti budaya antri dalam memperoleh pelayanan apa saja, naik bus, kereta, dsb.
Tetapi setelah kembali ke Indonesia, dimana budaya antri (lingkungan) belum ada,
maka ia akan ikut berebut waktu naik bus, kereta, dsb. Penerapan dalam promosi
kesehatan sebagai contoh, misalnya ada suatu daerah yang merupakan endemic
penyakit DBD, untuk mengatasi penyebarluasan penyakit DBD maka harus ada
perubahan perilaku dari masyarakat di daerah tersebut misalnya dengan cara tidak
menampung air disembarangan tempat, menggunakan lotion anti nyamuk untuk
menghindari gigitan nyamuk, mengatur pola makan yang baik dan bergizi agar tubuh
kuat sehingga tidak mudah sakit. Tetapi selain perubahan perilaku harus diikuti pula
oleh perubahan lingkungan misalnya lingkungan fisik yag semula kurang sehat karena
dapat menjadi sarang nyamuk kemudian di bersihkan agar tidak terdapat sarang
nyamuk yang terbentuk, perubahan lingkungan ini sangat penting untuk menunjang
kesehatan selain perubahan perilaku karena apabila tidak di imbangi maka perilaku
kesehatan tidak akan bertahan lama. Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan sekedar
mengubah perilaku saja tetapi juga mengupayakan perubahan lingkungan, system, dsb.

C. VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN


Visi adalah impian, cita cita, atau harapan yang ingin dicapai oleh suatu kegiatan
atau program. Oleh sebab itu, visi promosi kesehatan (khususnya Indonesia) tidak terlepas
dari visi pembangunan kesehatan di indonesia, seperti yang tercantum dalam UU
kesehatan RI no. 23 tahun 1992, yakni Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya baik fisik,mental, dan sosialnya
sehingga produktifitas secara ekonomi maupun sosial. Dari visi tersebut terdapat kata
kunci yaitu:
Mau (willingness) memelihara dan meningkatkan kesehatanya.
Mampu (ability) memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Memelihara kesehata, berarti mau dan mau mencegah penyakit, melindungi diri dari
gangguan gangguan kesehatan, dan mencari pertolongan pengobatan yang
professional bila sakit.
Meninakatkan kesehatan, berarti mau dan mampu meningkatkan kesehatannya.
Kesehatan perlu ditingkatkan, karena derajat kesehatan baik individu,kelompok, atau
masyarakat itu bersifat dinamis, tidak statis.
Upaya upaya untuk mewujudkan visi inidisebut misi promosi kesehatan yzitu
apa yang harus dilakukan untuk mencapai visi. Secara umum misi promosi kesehatan ini
sekurang kurangnya ada tiga hal yaitu:
Advokat (advocate) :
kegiatan advokat ini dilakukan terhadap para pengambil keputusan dari
berbagai tingkatan, dan sector terkait dengan kesehatan, Tujuan kegiatan ini adalah
menyakinkan para pelabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan, bahwa program
kesehatan yang akan dijalankan tersebut penting (urgen). Oleh sebab itu, perlu
dukundn kebijakan atau keputusan dari para pejabat tersebut,
Menjebatani (medicate) :
Promosi kesehatan juga mempunyai misi mediator atau menjebatani antara
sector kesehatan dengan sector lain sebagai mitra. Dengan peralatan lain promosi
kesehatan merupakan perekat kemitraan di bidang pelayanan kesehatan.
Memampukan (enable) :
Sesuai dengan visi promosi kesehatan, yaitu masyarakat mau dan mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatannya, promosi kesehatan mempunyain misi
utama untuk memapukan masyarakat.

D. BATASAN PROMOSI KESEHATAN


Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidik. Unsur-unsur pendidik yakni:
1) Input adalah sasaran pendidikan (individu, kelompok, masyarakat) dan pendidiknya.
2) Proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain)
3) Output (melakukan apa yang diharapkan atau prilaku )
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
SEJARAH PROMISI KESEHATAN
Sebelum menjadi promosi kesehatan pengertiannya di samakan dengan pendididkan
kesehatan, pada pendidikan kesehatan di tekankan pada perubahan perilaku
masyarakat dengan cara memberikan informasi kesehatan melalui berbagai cara dan
teknologi. Dari hasil studi yang di lakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
dan para ahli pendidikan kesehatan didapati bahwa pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan meningkat tetapi tidak di imbangi oleh perubahan perilakunya. Disadari
bahwa pendidikan kesehatan belum memampukan masyarakat tetapi baru dapat
memaukan Mengenai istilah Promosi Kesehatan sendiri juga mengalami
perkembangan. Mula-mula dicetuskan di Ottawa, Canada pada tahun 1986 merupakan
konferensi Internasional promosi kesehatan yang pertama kali dilaksanakan yang
berlangsung tanggal 17 sampai dengan 21 November 1986 dikenal dengan Ottawa
Charter.
KONSEP DALAM PROMOSI KESEHATAN
lawrence green (1984)
piagam ottawa (ottawa charter: 1986
konsep kesehatan masyaraka
yayasan kesehatn victoria
VISI DAN MISI PROMOSI KESEHATAN
Visi adalah impian, cita cita, atau harapan yang ingin dicapai oleh suatu
kegiatan atau program. Oleh sebab itu, visi promosi kesehatan (khususnya Indonesia)
tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan di indonesia, seperti yang tercantum
dalam UU kesehatan RI no. 23 tahun 1992, yakni Meningkatkan kemampuan
masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatannya baik
fisik,mental, dan sosialnya sehingga produktifitas secara ekonomi maupun sosial.
BATASAN PROMOSI KESEHATAN
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Stuart, Gail Wiscarz. 1998.

2. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta; EGC Videback, Sheila.L. 2008.

3. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta; EGC

4. Setyowati Fitri Istianti dari buku Potter, P. A. & Pery, A. G. 1999.

5. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik, Vol. 1 E/4. Alih

bahasa oleh Yasmin Asih, Made Sumarwati, Dian Evriyani, Laily Mahmudah, Ellen

Panggabean, Kusrini S, Sari Kurnianingsih, Enie Novieastari. Jakarta: EGC.

(Halaman 335368)

Anda mungkin juga menyukai