Oleh:
Kelompok 1
2 I - PEKERJAAN SOSIAL
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia
beserta limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Tingkah Laku
Manusia dalam Lingkungan Sosial dengan Judul Biopsikososial Spiritual mengenai
“ Psikologis ”
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah Tingkah Laku Manusia
dalam Lingkungan Sosial untuk Program Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial
Bandung. Penulis berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
mengenai Biopsikososial Spiritual “ Psikologis ” ini.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr. Pribowo, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Tingkah Laku Manusia dalam Lingkungan Sosial. Semoga tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan ilmu bagi kita semua.
Penulis menyadari bahwa ada keterbatasan baik kekurangan maupun yang lainnya di
dalam penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi mata kuliah Tingkah Laku Manusia
dalam Lingkungan Sosial. Besar harapan penulis akan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari para pembaca. Penulis berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan para pembaca.
Penulis
i
Daftar Isi
2.7 Manfaat Mempelajari Psikologi Dan Peran Peksos Dalam Pelayanan Pada Penderita
Gangguan Psikologis ............................................................................................................ 12
2.8 Peran Peksos dalam Pelayanan Kepada Penderita Gangguan Psikologis ................. 13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 15
ii
Bab 1
Pendahuluan
1
8. Bagaimana peran pekerja sosial dalam pelayanan kepada penderita gangguan
psikologis?
2
Bab 2
Pembahasan/Isi
3
4. Pengertian psikologis secara umum adalah segala sesuatu hal yang berkaitan
dengan kondisi kejiwaan seseorang.
4
mengambil andil dalam menentukan tingkat kesejahteraan well-being nya. Yang
dimana jika aspek psikologis individu baik akan mempengaruhi kemampuan dan cara
individu dalam memenuhi peranan-peranan yang sesuai dengan statusnya dan
memecahkan masalah.
5
menurut prinsip yaitu menyesuaikan dorongan-dorongan dengan kenyataan di dunia
luar. Ciri- ciri Ego yang dominan adalah; asosiasi/logika, alternative/memutus, dan
bertindak sesuai dengan keputusan.
c. Superego
Superego adalah aspek sosiologis dari kepribadian, merupakan wakil dari nilai-
nilai tradisional, serta cita-cita masyarakat dan merupakan cabang moral atau cabang
keadilan. Superego adalah kode moral dari seseorang dan adalah suatu sistem yang
berkebalikan dengan ld. Sistem ini sepenuhnya dibentuk oleh kebudayaan.
B. Dinamika Kepribadian
1) Dorongan (Drives)
6
kualitas dirinya agar mencapai aktualisasi diri. Pendekatan humanistik ini mempunyai
akar pada pemikiran.
Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima
dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hal ini adalah
teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Menurut Maslow. manusia
termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan
tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat
dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisiologis/ dasar
b. Kebutuhan akan rasa aman dan tentram
c. Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
d. Kebutuhan untuk dihargai
e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
7
mengarah pada evaluasi yang negatif, walaupun dalam stereotype merupakan hal yang
dapat bersifat positif disamping dapat negatif.
2) Belajar sosial
Belajar sosial merupakan salah satu teori dalam hal belajar, dalamsetiap
pembelajaran yang dilakukan yang perlu diperhatikan setiap pembelajaran itu terjadi
melalui model atau contoh. Seperti halnya sikap, merupakan hal yang terbentuk melalui
proses belajar.
3) Motivasi
Motivasi memandang prasangka sebagai suatu yang dapat memenuhi kebutuhan
seseorang atau kelompok untuk mencapai kesejahteraan. Untuk hal ini ada beberapa
komponen yang harus kita perhatikan agar nantinya kesejahteraan itu memang sesuai
dengan apa yang diharapkan.
4) Pengamatan
Pengamatan adalah hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk
menyadari adanya perangsang. Dalam pengamatan dengan sadar orang dapat
memisahkan unsur-unsur dari suatu 28 objek. Jadi, objek pengamatan adalah dunia
yang real dan bersifat obyektif.
b. Emosi
Crow dan Crow mengartikan emosi sebagai suatu keadaan yang bergejolak pada
diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam)
terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.Perasaan
atau emosi merupakan gejala afektif pada kejiwaan manusia yang dihayati secara
subjektif, yang pada umumnya bersentuhan secara langsung dengan gejala pengenalan
Berdasarkan realitas terdalam, perasaan atau emosi jiwa tidak bersifat tetap, baik dalam
bentuknya maupun kadarnya. Sakit dengan pedih, cinta dengan sayang adalah bentuk
perasaan yang berbeda dan memiliki ukuran kedalaman emosi yang berbeda.
c. Hubungan Interpersonal
1.) Pengertian Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih
yang memiliki pola interaksi yang konsisten.Senada dengan kutipan di atas, Sears
menyebutkan bahwa hubungan interpersonal adalah bila dua orang individu menjalin
hubungan, kehidupan individu akan terjalin dengan orang lain, apa yang dilakukan oleh
yang satu akan mempengaruhi yang lain.
8
Proses pemenuhan kebutuhannya, manusia membentuk hubungan dengan orang
lain. Adapun kebutuhan yang dimiliki oleh manusia seperti: kebutuhan rasa aman,
kebutuhan kasih sayang, kebutuhan diperhatikan, kebutuhan akan rasa percaya terhadap
oranglain. Namun secara umum kebutuhan tersebut dapat dikelompokkan seperti
kebutuhan fisiologis (makan, minum), kebutuhan rasa aman dan perlindungan,
kebutuhan kasih sayang, kebutuhan penghargan dari orang lain.
2.) Tahap Hubungan Interpersonal
1. Pembentukan
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah
menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang
permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari
reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap
dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses
mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis,
usia, pekerjaan, tempat inggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
2. Peneguhan Hubungan
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk
memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan
tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam
memelihara keseimbangan ini, yaitu: a) keakraban; b) kontrol; c) respon yang tepat; dan
d) nada emosional yang tepat.
3. Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among Humans,
setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan,
yaitu Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan
mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu
dengan merendahkan orang lain.
Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga
orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.
Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila
tujuan bersama tidak tercapai.
Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia
ketahui menyinggung perasaan yang lain.
9
Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang
mereka anut.
10
c) Social anxiety disorder
Orang yang mengalaminya menghindari situasi sosial karena perasaan malu dan
khawatir dihakimi. Orang tersebut juga akan takut dipandang negatif oleh orang lain.
d) Gangguan kecemasan umum
Terkait rasa cemas yang berlebihan sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari.
Kemudian dapat disertai gejala fisik (ketegangan otot atau masalah tidur, sulit
berkonsentrasi, mudah lelah dan gelisah)
2. Gangguan mood
Gangguan mood adalah kondisi perubahan suasana hati atau emosi yang tidak biasa. Di
mana kondisi tersebut sampai mengganggu kehidupan sehari-hari. Dari berbagai jenis
gangguan mood, yang umum terjadi ada depresi dan bipolar yang terkait dengan gejala
gangguan suasana hati, perubahan mood, atau suasana hati yang ekstrem.
3. Gangguan terkait reaktivitas
Kondisi ini terkait pada rasa stres yang muncul akibat ingatan atau kenangan yang tidak
menyenangkan yang tak kunjung hilang. Salah contohnya adalah post traumatic stress
disorder (PTSD).
A. Post traumatic stress disorder (PTSD)
PTSD adalah gangguan psikologis yang terjadi karena seseorang pernah mengalami
peristiwa traumatis di masa lalu. Peristiwa traumatis tersebut bisa berupa bencana alam,
kecelakaan yang hampir merenggut nyawa, perang, atau kematian mendadak orang
terdekat, pemerkosaan atau penyanderaan, dan peristiwa mengancam jiwa lainnya.
4. Gangguan psikotik
Gangguan psikotik adalah gangguan psikologis parah yang menyebabkan pemikiran
yang tidak normal, salah satu yang umum terjadi adalah skizofrenia dan delusi.
5. Gangguan psikologis kepribadian
Gangguan ini terkait pada pola pikir dan perilaku yang tidak sehat. Akibatnya,
seseorang akan mengalami kesulitan memahami situasi dan hubungan dengan orang
lain. Berikut contohnya.
A. Gangguan kepribadian antisosial
Gangguan ini menunjukkan gejala seperti mengabaikan kebutuhan atau perasaan orang
lain. Memiliki perilaku yang agresif, seringkali juga melakukan kekerasan. Tidak
bertanggung jawab atas tindakannya dan juga tidak merasa menyesal atas perilakunya.
B. Gangguan kepribadian ambang
11
Penderitanya berperilaku impulsif dan berisiko. Seperti melukai diri sendiri. Atau
menunjukkan perasaan kosong yang berkelanjutan serta suasana hati yang naik turun.
Selain jenis-jenis yang disebutkan di atas, masih banyak jenis gangguan psikologis
lainnya seperti eating disorders, sleep disorders, hingga developmental disorders.
2.7 Manfaat Mempelajari Psikologi Dan Peran Peksos Dalam Pelayanan Pada
Penderita Gangguan Psikologis
Psikologi mengajarkan tentang memahami perilaku manusia, proses mental dan
bagaimana mereka dipengaruhi oleh keadaan fisik, kondisi mental dan lingkungan
eksternal. Sehingga seorang pekerja sosial akan mudah untuk memahami kliennya dan
latar belakang dari masalahnya, yang tentunya dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan lingkungan internal dan eksternal kliennya dalam proses
pemecahan masalah. Psikologi memegang manfaat yang sangat penting dalam praktik
pekerjaan sosial, yaitu:
1) Memberdayakaan diri sendiri: Mengembangkan dan memberdayakan diri untuk
menjadi empowered people, yang memiliki beberapa daya yaitu strength based,
positif feeling, dan learning mindset.
2) Memahami unsur kehidupan sosial: Dalam melakukan praktik pekerjaan sosial,
seseorang sangat perlu untuk memahami fungsi seorang individu dalam
masyarakat.
3) Memahami isu praktik dan teoritis mengenai keterampilan terapi psikologi: Untuk
bisa memastikan pekerjaan sosial yang diberikan sesuai ekspetasi, psikologi
memberi pemahaman tentang isu praktis dan teoritis mengenai keterampilan terapi
psikologi.
4) Lebih memahami proses adaptasi: Dalam melakukan hal ini sangat perlu untuk
diketahui cara atau proses beradaptasi di lingkungan atau masyarakat.
5) Memahami proses perkembangan manusia: Psikologis memiliki manfaat dalam
praktik pekerjaan sosial untuk mempertimbangkan pengetahuan teoritis tentang
perkembangan manusia, interaksi sosial dan juga luas lingkup disiplin
professional dirinya sendiri dan orang lain.
6) Membantu pekerja sosial mengenali klien: Seorang pekerja sosial tidak boleh
memberi judgment kepada klien begitu saja. Dia dituntut untuk bisa melakukan
proses assessment yang baik, sehingga seorang pekerja sosial bisa lebih mengenali
dan memahami klien dengan lebih baik.
12
7) Membantu melihat segala faktor yang mempengaruhi klien: Dalam psikologi
diajarkan bahwa ada begitu banyak hal yang mempengaruhi perilaku manusia.
Misalnya, proses mental seseorang dipengaruhi oleh keadaan fisiknya, juga
kondisi eksternal atau lingkungan juga memiliki peranan dalam pembentukan
perilaku manusia.
8) Berpikir lebih mendetail: Dengan Mempelajari ilmu psikologi pekerja sosial
diajarkan untuk berpikir sistematis dan logis, sehingga pola pikir kita akan
dituntun untuk berpikir secara mendetail.
9) Membantu penyelesaian masalah dengan objektif: Dengan mempelajari ilmu
psikologi yang sistematis, seorang pekerja sosial bisa membantu menyelesaikan
masalah secara objektif, tidak mengedepankan ego ataupun mengutamakan satu
pihak saja.
10) Mendukung proses belajar: Psikologi merupakan ilmu yang membantu seorang
individu dalam proses belajarnya. Hal ini sangat bermanfaat bagi seorang pekerja
sosial yang dituntut untuk terus belajar baik tentang permasalahan yang di alami
klien dan juga kepribadian klien.
11) Lebih berempati: Dengan mempelajari psikologi, seorang pekerja sosial bisa lebih
mudah berempati terhadap permasalahan yang dialami oleh klien.
12) Mudah beradaptasimemahami diri sendiri: Memahami proses adaptasi memang
penting bagi seorang pekerja sosial untuk membantu kliennya menyelesaikan
masalah, namun hal tersebut juga bermanfaat bagi pekerja sosial itu sendiri karena
akan jauh lebih mudah untuk beradaptasi dengan bermacam-macam orang yang
berinteraksi dengannya.
13) Memahami diri sendiri: Manfaat dari mempelajari psikologi juga membantu
seorang pekerja sosial dalam memahami dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan
melalui psikologi, seorang pekerja sosial bisa mengambil hikmah dari
permasalahan yang dihadapi klien.
13
sendiri. Dengan demikian, intervensi pekerjaan sosial akan dilandasi kerangka
pemikiran yang menepatkan kompleksitas masalah klien dalam hubungan timbal balik
dengan lingkungannya. Adapun peran-peran pekerja sosial dalam pelayanan kepada
penderita gangguan psikologis, yaitu:
a. Pendamping: Pekerja sosial memberikan pelayanan pendampingan kepada
klien untuk mempermudah upaya pencapaian tujuan, meliputi (1) Pekerja
sosial selalu mendampingi klien pada setiap tindakan (2) Pekerja sosial
memberi dukungan emosional yang diperlukan klien (3) Pekerja sosial selalu
berupaya untuk membantu klien dalam mengatasi hambatan yang dihadapi.
b. Mediator : Pekerja sosial membantu pihak yang mengalami keterpisahan agar
dapat saling memberi dukungan bagi upaya pencapaian tujuan untuk
memperbaiki ketidakseimbangan hubungan antara orang dengan lingkungan
sosialnya yang mengakibatkan terjadinya masalah.
c. Broker (Penghubung): Sebagai broker pekerja sosial berusaha untuk
menghubungkan klien yang membutuhkan pelayanan dengan sumber-sumber
yang menyediakan pelayanan yang dibutuhkan.
d. Advokat (Pembela): Pekerja sosial melakukan pembelaan yang diberikan pada
klien yang mengalami konflik dengan pihak lain baik individu atau institusi,
dimana klien berada dalam posisi yang di rugikan.
e. Liasion (Perantara): Pekerja sosial seharusnya meberikan informasi yang
diperlukan oleh pihak keluarga mengenai kondisi klien dan kondisi lembaga
agar dapat memberikan pertimbangan yang tepat dalam menentukan
tindakannya demi kepentingan klien.
f. Konselor: Pekerja sosial membantu klien untuk memahami dan menyadarkan
permasalahan yang dihadapinya, memahami potensi dan kekuatan yang
dimilikinya, serta membimbing untuk menemukan, menunjukkan dan atau
memberikan cara pemecahan masalah yang di perlukan.
g. Pembimbing sosial kelompok: Bimbingan sosial kelompok merupakan suatu
metode intervensi pekerjaan sosial dimana sejumlah klien berkumpul dan
berbagi issu (topik yang diminati atau masalah yang dihadapi). Tujuan
bimbingan sosial kelompok termasuk pertukaran informasi pengembangan
kemampuan anggota kelompok, perubahan nilai orientasi dan perubahan sikap
anti sosial ke sikap produktif.
14
Bab 3
Penutup (Kesimpulan, Saran)
3.1 Kesimpulan
Biopsikososial dan spiritual adalah alat assessment yang digunakan oleh
pekerja sosial untuk melakukan intervensi dalam praktik pekerjaannya. Biopsikososial
menekankan bagaimana pengaruh interaktif dari faktor-faktor biologis, psikologis,
sosial, serta spiritual terhadap berkembangnya masalah-masalah individu.
Kompleksnya masalah klien dapat ditinjau menggunakan alat assessment ini.
Sehingga dapat disusun perencanaan intervensi yang efektif dan sesuai dengan
permasalahan yang terjadi.
Aspek psikologis dalam biopsikososial-spiritual berbicara mengenai suatu
manifestasi dari jiwa manusia. Proses kehidupan psikis manusia diikuti oleh aspek
psikologis, yaitu aspek kognitif, aspek emosional dan hubungan interpersonal. Jika
terjadi gangguan pada aspek-aspek tersebut, seorang individu dapat mengalami
gangguan psikologis sehingga terganggu keberfungsian sosialnya. Maka dari itu,
menganalisis dan memahami aspek psikologis sangat penting dalam pekerjaan sosial.
Dalam membantu klien yang memiliki gangguan psikologis, pekerja sosial dapat
mengambil peran, mulai dari sebagai pendamping hingga sebagai broker yang akan
membantu klien menemukan psikolog untuk membantu permasalahan psikisnya.
Dengan begitu, proses intervensi yang tujuannya untuk mengembalikan keberfungsian
sosial akan berjalan sesuai dengan harapan.
3.2 Saran
Penting untuk memahami seluk-beluk permasalahan seseorang yang terdiri
atas faktor biologis, psikologis, sosial, serta spiritual. Maka dari itu, calon pekerja
sosial yang profesional harus mempersiapkan diri untuk benar-benar menghadapi
seorang klien bersama dengan permasalahannya. Pekerja sosial harus menguasai
pengetahuan, keterampilan, dan menerapkan nilai yang baik dalam praktiknya. Dalam
proses menguasai tiga hal tersebut, calon pekerja sosial wajib untuk selalu belajar,
dengan cara membaca, berinteraksi dengan orang lain, dan mengamalkan
pembelajaran pada kehidupan sehari-hari.
15
Daftar Pustaka
Bertens, K. 2016. Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: Gramedia
Feist, J. & Feist, G.J. (2009). Theories of Personality 7th Edition. New York : McGraw
Hill
Hadiyanti, Nanda. 2020. Kesehatan Mental: 5 Jenis Gangguan Psikologis yang Sering
Terjadi.
Payne,Malcolm. 2005. Modern Social Work Theory. Edisi Keempat. New York: Palgrave
Macmillan
Zikrun. 2018. Teori Humanistik Abraham Maslow dalam Perspektif Islam. Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh.
Sumber Lain :
1. https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/mental/5-jenis-gangguan-psikologis-yang
sering-terjadi-apa-sajakah- itu/ (Diakses 7 September 2021)
2.https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://journal.uinjkt.ac.id/ine
x.php/empatiarticle/download/10002/pdf%23:~:text%3DBiopsikososial%2520dan%2520s
piritual%2520adalah%2520alat,serta%2520spiritual%2520terhadap%2520berkembangnya
%2520masalah%252D&ved=2ahUKEwjtoqiOtuzyAhVgIbcAHZsACMwQFnoECAMQB
g&usg=AOvVaw3n6M0CZ9YsD_cJGrHLz65l
16