Dosen Pembimbing:
Disusun Oleh:
Kelompok 1
(STIA AMUNTAI)
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatnya bagi kita
semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah observasi ini demi
penyempurnaan tugas pada mata kuliah “Psikologi Sosial”.
Dalam hal ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan
yang telah membimbing serta mendukung dalam penyempurnaan makalah ini
yang bertemakan “Tingkah Laku Menolong (Perilaku Prososial)”.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..........................................................................................9
B. Saran....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka batasan masalahnya
dapat dirumuskan sebagai berikut:
iv
d. Aspek-aspek perilaku prososial.
e. Tahapan-tahapan perilaku prososial.
C. Tujuan Penulisan
v
BAB II
PEMBAHASAN
a. Situasi sosial
Situasi sosial akan mempengaruhi seseorang menolong atau tidak.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi negatif antara besarnya
vi
kelompok atau pemerhati terhadap perbuatan menolong. Karena dalam
situasi kelompok besar terjadi apa yang disebut diffusion of responsibilty
(kekaburan tanggung jawab).
c. Faktor-faktor internal
Mediator internal adalah faktor perantara yang ada dalam individu yang
bersangkutan. Hal tersebut antara lain mencakup tiga hal, yaitu:
1. Mood, yaitu dorongan yang besar pada orang itu untuk menolong.
vii
1. Orentasi nilai. Seorang individu yang di dalam pribadinya telah
tertanam jiwa ringan tangan akan lebih suka menolong orang lain yang
sedang membutuhkan.
a. Teori Evolusi
Menurut teori evolusi, inti dari kehidupan adalah kelangsungan hidup gen.
Gen dalam diri manusia telah mendorong manusia memaksimalkan kesempatan
berlangsungnya suatu gen agar tetap lestari.
b. Teori Sosiokultural
Ada tiga norma social dasar yang lazim dalam masyarakat manusia,
pertama norm of social responsilbility (norma tanggung jawab social) menyatakan
bahwa orang harus memberikan pertolongan kepada orang yang membutuhkan
pertolongan tanpa mengharap balasan di masa datang (Schwatz, 1975 dalam
Sarwono, 2009:131). Kedua, norm of reciprocity (norma timbal balik)
menyatakan bahwa seseorang harus menolong orang lain yang pernah
viii
menolongnya bahwa seseorang harus menolong orang lain yang pernah
menolongnya. Ketiga, norm of social justice (norma keadilan social) adalah aturan
tentang keadailan dan distribusi sumber daya secara merata.
c. Teori Belajar
Teori ketiga menekanka pentingnya proses belajar untuk membantu orang
(Batson, 1998 dalam Taylor,ddk, 2009:463). Orang belajar menolong melalui
penguatan efek imbalan dan hukuman karena membantu. Orang juga belajar
melalui modeling mengamati orang lain yang memberi pertolongan.
d. Teori Empati
Empati merupakan respons yang kompleks, meliputi komponen afektif
dan kognitif. Dengan komponen afektif, berarti seseorang dapat merasakan apa
yang orang lain rasakan dan dengan komponen kognitif seseorang mampu
memahami apa yang orang lain rasakan beserta alasanya (Daniel Batson, 1995
dalam Sarwono, 2009:128)
ix
D. ASPEK-ASPEK PERILAKU PROSOSIAL
x
3. Mengasumsikan bahwa ia bertanggung jawab untuk menolong. Ketika
individu memberikan perhatian kepada beberapa kejadian eksternal dan
menginterpretasikannya sebagai suatu situasi darurat, perilaku personal
akan dilakukan hanya jika orang tersebut mengambil tanggung jawab
untuk menolong. Apabila tidak muncul asumsi ini, korban akan dibiarkan
tanpa diberikan pertolongan.
xi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sumber tingkah laku prososial terdiri dari 2 bagian yaitu: Endosentris dan
Eksosentris. Pada dasarnya tingkah laku prososial terjadi karena adanya saling
ketergantungan antara si penolong dengan orang yang ditolong.
xii
Adapun karakteristik kepribadian yang dapar mendorong tingkah laku
prososial, yakni: Empati, Komponen Kognitif, Kebutuhan untuk Disetujui,
Kepercayaan Interpersonal, Emosi yang Positif, Sosialibilitas dan Keramahan,
Tidak Agresif, Percaya akan Dunia yang Adil, Tanggung Jawab Sosial, Locus Of
Control Internal, Tidak Adanya Egosentris, Generativitas atau Komitmen pada
Diri Sendiri, Bukan Machiavellian, dan Kesediaan untuk Bertindak.
B. SARAN
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Makalah psikologi sosial - lailatuldewipurnaningsih. (2022). Diakses 11 Oktober
2022, dari https://studylibid.com/doc/208207/makalah-psikologi-sosial---
lailatuldewipurnaningsih
Hasanah, S. (2022). Psikes tingkah laku menolong. Diakses 11 Oktober 2022, dari
https://www.academia.edu/35433990/Psikes_tingkah_laku_menolong
xiv