Dosen Pengampu:
Dr. H. A. Hari Witono, M.Pd.,Kons.
Oleh:
Kelompok 7
Nor Aisyah L1B22320016
Tutik Rahmawati L1B02310060
Withadarma Seva L1B02310061
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini tepat waktu
dan sesuai dengan harapan kami. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini, terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini.
Semoga isi dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR……………………………………………………. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………… 3
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 4
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Definisi Atribusi …………..…………………........................................ 5
2.2 Teori Atribusi …………………………..…......………………………. 5
2.3 Fungsi Atribusi dalam Proses Komunikasi ……………………………. 7
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
tingkah laku pribadi seorang individu sendiri. Perilaku yang disebabkan secara
eksternal merupakan perilaku yang dianggap sebagai akibat dari pihak luar, yaitu
individu secara tidak langsung atau dipaksa berperilaku demikian oleh suatu kondisi.
Untuk mengetahui perilaku seseorang dipengaruhi faktor internal atau ekstenal,
menurut Jones dan Nisbett (1972), kita dapat memahami motif persona stimuli
dengan memperhatikan dua hal. Pertama, fokus pada perilaku yang hanya
memungkinkan satu atau sedikit penyebab. Kedua, memusatkan perhatian pada
perilaku yang menyimpang dari pola perilaku yang biasa. Menurut Heider, perilaku
ditentukan oleh faktor situasional atau kausalitas eksternal dan faktor personal atau
kausalitas internal.
Faktor personal atau kausalitas internal
Berhubungan dengan atribusi personal seperti kemampuan, keterampilan,
jumlah usaha yang dilakukan, dan lain-lain.
Faktor situasional atau kausalitas eksternal
Berhubungan dengan faktor-faktor lingkungan seperti aturan dan kebijakan
organisasi, cuaca, dan lain-lain.
Menurut Rakhmat (2011) teori atribusi yang lebih terkenal merupakan teori
atribusi dari Harold Kelley (1972, 1973). Menurut Kelley, menentukan kausalitas
internal atau eksternal dengan memperhatikan tiga hal yaitu:
1. Kekhususan atau Kekhasan
Kekhususan mengacu pada perilaku seorang individu memperlihatkan
perilaku-perilaku yang berbeda dalam situasi-situasi yang berbeda. Apabila
perilaku dianggap biasa maka bisa disebabkan secara internal. Sebaliknya,
apabila perilaku dianggap tidak biasa maka bisa disebakan secara eksternal.
2. Konsensus
Konsensus mengacu pada apakah semua individu yang menghadapi suatu
kondisi yang serupa akan merespon dengan cara yang sama. Apabila konsensus
6
rendah, maka perilaku tersebut disebabkan secara internal. Sebaliknya, apabila
konsensus tinggi maka perilaku tersebut disebakan secara eksternal.
3. Konsistensi
Konsistensi mengacu pada individu yang selalu merespons dalam cara yang
sama. Semakin konsisten perilaku, maka perilaku tersebut disebabkan secara
internal. Sebaliknya jika semakin tidak konsisten maka perilaku tersebut
disebabkan secara eksternal.
7
Pada dasarnya teori atribusi ini adalah menentukan mengapa seseorang
melakukan apa yang mereka lakukan. Dalam hal ini kita mengamati perilaku baik
individu, kelompok, maupun massa untuk mencoba memahami mengapa orang
lain melakukan sesuatu yang mungkin satu atau lebih atribusi menyebabkan
prilaku tersebut, asumsi-asumsi ini kemudian dalam aplikasinya menjelaskan
berbagai fenomena yang terkait dengan sikap manusia.
d. Fungsi Strategis
Setelah berhasil menerangkan, memprediksi, dan menjelaskan sebuah
peristiwa atau fenomena yang terjadi, teori atribusi kemudian menentukan
strategi. Strategi dalam hal ini adalah untuk menentukan tanggapan atau respon
selanjutnya terhadap sesuatu yang terjadi.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam proses komunikasi, atribusi memegang peran penting dalam
membentuk pemahaman individu terhadap perilaku orang lain maupun diri
sendiri. Melalui teori atribusi, individu dapat mencari jawaban atas pertanyaan
mengapa suatu perilaku terjadi dengan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhinya. Teori atribusi tidak hanya memberikan
pemahaman tentang penyebab perilaku, tetapi juga memiliki fungsi
menerangkan, memprediksi, menjelaskan, dan strategis dalam proses
komunikasi. Dengan demikian, pemahaman tentang atribusi dapat membantu
individu dalam menginterpretasi interaksi sosial dengan lebih baik dan
merumuskan respon yang tepat terhadap situasi yang dihadapi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Samsuar,MA (2019) ATRIBUSI. Jurnal Network Media Vol: 2 No.1. ISSN : 2569
– 6446. Universitas Dharmawangsa 65
10