Disusun oleh :
Dea Berliana Pratiwi (46119210024)
Dosen Pengampu :
Firman Firdaus, S.Psi., M.Psi
Fakultas Psikologi
Tahun ajaran 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kamu panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat, karunia, serta hidayah-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Besar 1
pada Mata Kuliah Teori Kepribadian Kontemporer tentang Cognitive Social Learning
dengan tepat waktu tanpa hambatan apapun.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Firman Firdaus, S.Psi., M.Psi
selaku dosen mata kuliah Teori Kepribadian Kontemporer yang telah memberikan
waktu dan kesempatanya kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Ucapan
terimakasih kami haturkan kepada seluruh pihak yang turut memantu kami dalam
pengerjaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.3 Teori-Teori.......................................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................17
PENUTUP............................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori pembelajaran kognitif, merupakan salah satu teori belajar yang menyatakan
bahwa “belajar merupakan suatu peristiwa mental yang berhubungan dengan berfikir,
perhatian, persepsi, pemecahan masalah dan kesadaran” (Dahar : 1988).
Teori belajar tersebut beranggapan bahwa individu yang belajar itu memiliki
kemampuan potensial, sehingga tingkah laku yang bersifat kompleks bukan hanya
sekedar dari jumlah tingkah laku yang sederhana, maka dalam hal belajar menurut
aliran ini adalah mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar.
Belajar tidak hanya sekedar melibatkan stimulus dan respon. Lebih dari itu, belajar
juga melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar itu sendiri menurut teori
kognitif adalah perubahan persepsi dan pemahaman, yang tidak selalu dapat terlihat
sebagai tingkah laku.
1.3 Tujuan
1. Dapat mendefinisikan Cognitive Social Learning
2. Dapat menjelaskan teori Cognitive Sosial Learning menurut para ahli
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Cognitive Social Learning
Berdasarkan pembahasan teori pembelajaran yang telah lahir ide-ide yang dipelajari
orang dengan mengamati apa yang dilakukan orang lain, dan proses pemikiran manusia
itu penting untuk memahami kepribadian.Teori yang dia kembangkan dari teori
pembelajaran sosial segera dikenal sebagai teori kognitif sosial. (Bandura, 1999). Teori
ini memberikan kerangka kerja untuk memahami, memprediksi dan mengubah
kebiasaan manusia. (Green & Peil, 2009). Selain itu, SCLT sangat fokus pada konsep
kognitif. Ini juga difokuskan pada bagaimana anak-anak dan orang dewasa beroperasi
secara kognitif pada pengalaman sosial mereka dan bagaimana ini kognisi kemudian
mempengaruhi perilaku dan perkembangan.
1. Tingkah laku adalah suatu fungsi dari medan yang ada pada waktu tingkah
laku itu terjadi
2. Analisis mulai dengan situasi sebagai keseluruhan dari mana bagian bagian
komponennya dipisahkan
3. Orang yang kongkret dalam situasi yang kongkret dapat digambarkan secara
matematis.
Teori Lewin tentang struktur, dinamika dan perkembangan kepribadian yang
dikaitkan dengan lingkungan psikologis, karena orang orang dan lingkungannya
merupakan bagiab bagian ruang kehidupan yang saling tergantung satu sama lain.
Lokomosi
Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di dalam daerah
lingkungan psikologis. Perpindahan lingkaran pribadi itu disebut lokomosi . Dalam
kenyataan sebagian besar lokomosi yang sangat menarik perhatian psikolog
berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses atensi.
Event
Lewin menggambarkan dinamika jiwa dalam bentuk gerakan atau aksi di daerah
ruang hidup, dalam bentuk peristiwa atau event. Telah dijelaskan di depan, bahwa
peristiwa adalah hasil interaksi antara dua atau Iebih fakta balk di daerah pribadi
maupun di daerah lingkungan.
Ada tiga prinsip yang menjadi prasyarat terjadinya suatu peristiwa; keterhubungan
(related¬ness), kenyataan (concretness), kekinian (contemporary), sebagai berikut:
a. Keterhubungan: Dua atau lebih fakta berinteraksi, kalau antar fakta itu
terdapat hubungan-hubungan tertentu, mulai dari hubungan sebab akibat
yang jelas, sampai hubungan persamaan atau perbedaan yang secara rasional
tidak penting.
b. Kenyataan: Fakta harus nyata-nyata ada dalam ruang hidup. Fakta potensial
atau peluang yang tidak sedang eksis tidak dapat mempengaruhi event masa
kini. Fakta di luar lingkungan psikologis tidak berpengaruh, kecuali mereka
masuk ke ruang hidup.
c. Kekinian: Fakta harus kontemporer. Fakta yang sudah tidak eksis tidak dapat
menciptakan event masa kini. Jadi, ruang hidup sekarang harus mewakili isi
psikologi masa lalu, sekarang, dan masa mendatang.
Konflik
Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefinisikar konflik
sebagai situasi di mana seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi
arahnya berlawanan. Vektor-vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah
tetentu dengan kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah
kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan lokomosi pribadi (lokomosi
psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang bertindak seperti vektor,
yakni:
1. Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu terjadinya
lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu.
2. Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia menahan
terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong
3. Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons needs):
menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu.
4. Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari orang lain
(misalnya orang tua atau teman) yang masuk menjadi region lingkungan
psikologis.
5. Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi tetap¬juga
bu kan keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau tuntutan da¬fakta atau
objek.
- Tingkat Realita
Konsep realita menurut Lewin adalah realita berisi lokomosi aktual,dan tak-tak
realita berisi lokomosi imajinasi. Realita dan tak realita adalah suatu kontinum dari
ekstrim realita sampai ekstrim tak realita. Lokomosi mempunyai tingkat realita dan tak
realita berbeda-beda.
- Menstuktur Lingkungan
Lingkungan psikologi adalah konsep yang sangat mudah berubah. Dinamika dari
lingkungan dapat berubah dengan 3 cara yakni:
a. Perubahan valensi : Region bisa berubah secara kuantitatif-valensinya semakin
positif atau semakin negatif,atau berubah secara kualitatif dari positif menjadi
negatif atau sebaliknya region baru bisa muncul dan region lama bisa hilang.
b. Perubahan vektor : Vektor mungkin dapat berubah dalam kekuatan dan
arahnya.
c. Perubahan Bondaris : Bondaris mungkin menjadi semakin permeabel atau
semakin tidak permeabel,mungkin muncul sebagai bondaris atau tidak muncul
sebagai bondaris.
Mempertahankan Keseimbangan
Dalam sistem reduksi tegangan,tujuan dari proses psikologis adalah
mempertahankan pribadi dalam keadaan seimbang. Tapi kalau region yang diinginkan
mempunyai bondaris yang tak permeabel tegangan terkadang dapat dikurangidengan
melakukan lokomosi pengganti,pindah ke region yang dapat memberi kepuasan lain
ternyata dapat menghilangkan tegangan dari system kebutuhan semula.
Lewin menjelaskan bahwa dalam sistem yang kompleks menjadi seimbang bukan
berarti hilangnya tegangan,tetapi mempeoleh keseimbangan dari tegangan internal.
Respon-Respon Afektif
Respon afektif mencakup perasaan dan rekasi fisiologis lainnya. Konsep kognitif
tidak terpisah dari afektif, contohnya saat pengkodean orang akan menggunakan sisi
kognitif dan afektif secara bersamaan. Dengan cara yang sama kompetensi dan strategi
untuk mengatasi masalah, keyakinan dan ekpektansi tujuan dan nilai seseorang
semuanya diwarnai respon afektif (Mischel & Shoda, 1995 dalam Theories of
Personality).
Bandura dan Mischel yakin manusia menggunakan self regulatory strategies unutk
mengontrol perilaku melalui tujuan yang ditetapkannya sendiri (Self imposed goals)
dan konsekunsi yang dibuatnya sendiri (self produce consecunces). Manusia tak perlu
penghargaan eksternal atau hukuman untuk membentuk perilaku, mereka menentukan
sendiri tujuan hidupnya dan menghargai usahanya sendiri atau mengkritik tindakannya
sendiri (Fiest, Jess, & Fiest Gregory, 2008 terj.)
3.2 Saran
Makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
kami berharap keritik serta saran yang membangun untuk mengembangkan makalah
ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nabavi, R. T. (2012). Bandura's Social Learning Theory & Social Cognitive Learning
Theory. 1-23.
Hall, C. S., Lindzey, G., Leohlin, J. C., Manosevitz, M., & Locke, V. O. (1985). Introduction
to theories of personality. Singapore: John Wiley & Sons, Inc.
Schultz, D.P., & Schultz, S.E. (2009). Theories of Personality (9th edition). Belmont, CA:
Wasdworth/Cengange Learning
Feist, Jess dan Feist, Gregory. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika
Pervin, Laurence dkk. (2010) Psikologi Kepribadian Teori dan Penelitian, Jakarta: Kencana