Sarah Mafazah Daulay NPM. 221804044 Pengertian Escape Conditioning Escape conditioning adalah stimulus atau peristiwa yang dihentikan atau dihilangkan, untuk meningkatkan atau mempertahankan kekuatan respon. Melarikan diri adalah jenis penguatan negatif karena suatu yang negatif dihilangkan. Escape adalah tahapan belajar berperilaku dimana individu melarikan diri dari situasi tidak menyenangkan Pengertian Avoidance Conditioning Avoidance conditioning merupakan setiap stimulus atau peristiwa jika ditunda atau dihindari akan meningkatkan atau memelihara kekuatan respon. Avoidance adalah tahapan belajar berperilaku atau merespon yang dilakukan individu untuk menghindari situasi yang membuat stress atau tidak menyenangkan Pedoman Pengaplikasian Escape dan Avoidance Conditioning Poin 1 Poin 2
Jika diberikan pilihan Perilaku target mestinya
antara membentuk perilaku terbentuk lebih dulu dengan yang sesuai dengan pengondisian pelolosan sebelum pengondisian pelolosan diterapkannya pengondisian ataupun penghindaran, penghindaran. alangkah baiknya untuk memilih poin ke dua yakni penghindaran. Poin 3 Selama melakukan pengondisian penghindaran, mestinya harus ada sebuah peringatan akan datangnya sebuah stimulus aversif nantinya.
Poin 4
Kedua pengondisian yang melibatkan hukuman,
harus digunakan secara hati-hati. Sebab jika tidak dilakukan secara hati-hati, akan menghasilkan efek-efek samping berbahaya seperti agresif, rasa takut berlebih, dan cenderung meloloskan diri akibat prosedur yang kurang tepat. Poin 5 Pemberian pengutan positif terhadap perilaku yang diinginkan mestinya digunakan untuk melengkapi pengondisian pelolosan dan penghindaran. Hal ini selain bertujuan untuk menguatkan perilaku target, juga mampu mengatasi efek-efek samping yang telah disebutkan di poin 4. Poin 6 Individu yang dituju harus diberi informasi terlebih dahulu akan prosedur dan konsekuensi yang diterimanya nanti. Hal ini untuk memberi kejelasan kepada klien atau orang yang dituju agar mendapat manfaat yang maksimal dari program ini. Kekurang Escape dan Avoidance Conditioning Menurut Martin & Gary (2005) Kekurangan dari escape dan avoidance conditioning adalah pembentukan yang disengaja dari pengkondisian stimulus aversive, untuk individu yang kemudian merespon dengan cara melarikan diri atau menghindarinya. Contoh: beberapa guru dengan hukuman mereka yang berlebihan, merubah diri mereka, ruang kelas mereka dan alat-alat pembelajaran yang mereka gunakan ke dalam stimulus aversive. Situasi ini membuat siswa menghindari guru, sekolah dan buku sehingga gagal dalam memajukan akademis. Jelas ini konsekuensi yang disayangkan dari escape dan avoidace conditioning. Keberhasilan Penggunaan dari Escape dan Avoidance Conditioning • Memberikan pilihan antara mempertahankan perilaku pada escape atau prosedur avoidance, yang mana yang lebih disukai. • Target perilaku sebaiknya ditentukan oleh escape conditioning sebelum dipakai dalam prosedur avoidance. • Selama kondisi menghindar, stimulus peringatan harus merupakan sinyal stimulus aversive yang akan datang. • Escape dan avoidance conditioning, seperti hukuman, sebaiknya digunakan dengan hati-hati. Karena prosedur ini melibatkan stimulus aversive , mereka dapat menghasilkan efek yang berbahaya, seperti penyerangan, ketakutan dan kecenderungan untuk menghindar atau melarikan diri dari setap orang atau benda yang berhubungan dengan prosedur tersebut. • Penguatan positif untuk target respon sebaiknya digunakan dalam mengkombinasikan dengan escape dan avoidance conditioning. Tidak hanya akan membantu memperkuat perilaku yang diinginkan, tetapi juga cenderung untuk menetralkan efek samping yang tidak diinginkan yang telah disebutkan. Thanks! Any questions?