Anda di halaman 1dari 10

ESCAPE AND

AVOIDANCE
CONDITIONIN
G

Khairunnisa Situmorang NPM. 221804049


Sarah Mafazah Daulay NPM. 221804044
Pengertian Escape
Conditioning
Escape conditioning adalah
stimulus atau peristiwa yang
dihentikan atau dihilangkan, untuk
meningkatkan atau
mempertahankan kekuatan respon.
Melarikan diri adalah jenis
penguatan negatif karena suatu
yang negatif dihilangkan.
Escape adalah tahapan belajar
berperilaku dimana individu
melarikan diri dari situasi tidak
menyenangkan
Pengertian
Avoidance Conditioning
Avoidance conditioning
merupakan setiap stimulus atau
peristiwa jika ditunda atau dihindari
akan meningkatkan atau memelihara
kekuatan respon. Avoidance adalah
tahapan belajar berperilaku atau
merespon yang dilakukan individu
untuk menghindari situasi yang
membuat stress atau tidak
menyenangkan
Pedoman Pengaplikasian Escape dan
Avoidance Conditioning
Poin 1 Poin 2

Jika diberikan pilihan Perilaku target mestinya


antara membentuk perilaku terbentuk lebih dulu dengan
yang sesuai dengan pengondisian pelolosan sebelum
pengondisian pelolosan diterapkannya pengondisian
ataupun penghindaran, penghindaran.
alangkah baiknya untuk
memilih poin ke dua yakni
penghindaran.
Poin 3
Selama melakukan pengondisian penghindaran,
mestinya harus ada sebuah peringatan akan datangnya
sebuah stimulus aversif nantinya.

Poin 4

Kedua pengondisian yang melibatkan hukuman,


harus digunakan secara hati-hati. Sebab jika tidak
dilakukan secara hati-hati, akan menghasilkan efek-efek
samping berbahaya seperti agresif, rasa takut berlebih,
dan cenderung meloloskan diri akibat prosedur yang
kurang tepat.
Poin 5
Pemberian pengutan positif terhadap perilaku yang
diinginkan mestinya digunakan untuk melengkapi
pengondisian pelolosan dan penghindaran. Hal ini selain
bertujuan untuk menguatkan perilaku target, juga mampu
mengatasi efek-efek samping yang telah disebutkan di poin
4.
Poin 6
Individu yang dituju harus diberi informasi terlebih
dahulu akan prosedur dan konsekuensi yang diterimanya
nanti. Hal ini untuk memberi kejelasan kepada klien atau
orang yang dituju agar mendapat manfaat yang maksimal
dari program ini.
Kekurang Escape dan Avoidance Conditioning
Menurut Martin & Gary (2005) Kekurangan dari
escape dan avoidance conditioning adalah pembentukan
yang disengaja dari pengkondisian stimulus aversive,
untuk individu yang kemudian merespon dengan cara
melarikan diri atau menghindarinya.
Contoh: beberapa guru dengan hukuman mereka
yang berlebihan, merubah diri mereka, ruang kelas
mereka dan alat-alat pembelajaran yang mereka gunakan
ke dalam stimulus aversive. Situasi ini membuat siswa
menghindari guru, sekolah dan buku sehingga gagal dalam
memajukan akademis. Jelas ini konsekuensi yang
disayangkan dari escape dan avoidace conditioning.
Keberhasilan Penggunaan dari Escape dan Avoidance Conditioning
• Memberikan pilihan antara mempertahankan perilaku pada escape atau
prosedur avoidance, yang mana yang lebih disukai.
• Target perilaku sebaiknya ditentukan oleh escape conditioning sebelum dipakai
dalam prosedur avoidance.
• Selama kondisi menghindar, stimulus peringatan harus merupakan sinyal
stimulus aversive yang akan datang.
• Escape dan avoidance conditioning, seperti hukuman, sebaiknya digunakan
dengan hati-hati. Karena prosedur ini melibatkan stimulus aversive , mereka
dapat menghasilkan efek yang berbahaya, seperti penyerangan, ketakutan dan
kecenderungan untuk menghindar atau melarikan diri dari setap orang atau
benda yang berhubungan dengan prosedur tersebut.
• Penguatan positif untuk target respon sebaiknya digunakan dalam
mengkombinasikan dengan escape dan avoidance conditioning. Tidak hanya
akan membantu memperkuat perilaku yang diinginkan, tetapi juga cenderung
untuk menetralkan efek samping yang tidak diinginkan yang telah disebutkan.
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai