MODIFIKASI PERILAKU
Segala Puji bagi Tuhan Yang Mahas Esa dengan segala kebesaran-Nya, karunia,
dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Modul Modifikasi Perilaku ini. Modul ini
ditulis dengan tujuan sebagai tempat untuk belajar mandiri mahasiswa yang tengah
mengambil mata kuliah Modifikasi Perilaku.
Modifikasi Perilaku merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Program Studi
Psikologi Universitas Merdeka Malang. Dengan mempelajari mata kuliah ini diharapkan
mahasiswa mampu memahami konsep intervensi psikologis yang bersifat individual dan
mampu memahami serta menerapkan beberapa teknik intervensi yang ada di dalam
modifikasi perilaku, sehingga mata kuliah ini perlu dilakukan praktikum yang dilaksanakan
secara sistematis.
Modul praktikum ini disusun untuk membantu mahasiswa memahami modifikasi
perilaku, sehingga modul ini bersifat tehnis dan praktis yang bisa digunakan mahasiswa di
dalam proses belajar mandiri. Dalam praktikum mata kuliah ini, mahasiswa akan
memperoleh pengetahuan aktual dan pengalaman menyusun laporan praktikum lapangan
modifikasi perilaku, mulai dari asesmen, menganalisis permasalahan, hingga menentukan
tehnik modifikasi yang tepat diberikan guna menyelesaikan permasalahan individual secara
umum.
Penulis menyadari kelancaran penyusunan modul ini tidak terlepas dari adanya
dorongan, bantuan, dan dukungan dari semua pihak. Penulis menyampaikan terima kasih
dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Dekan Fakultas Psikologi, dan jajaran structural
di Fakultas Psikologi Universitas Merdeka Malang.Malang,
September 2019
Penyusun
Halaman
Halaman Judul ………………………………………………………………… i
Kata Pengantar ………………………………………………………………... Ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………… Iii
I. Identitas Mahasiswa ……………………………………………………… 4
II. Identitas Mata Kuliah …………………………………………………….. 5
III. Petunjuk Praktikum ……………………………………………………… 7
A. Petunjuk Praktikum ……………..…………………………………… 7
B. Tujuan Pembelajaran Praktikum …………..……………………… 7
C. Tata Tertib dan Etika Praktikum…………………………………… 7
D. Alokasi Waktu Praktikum……………………………………………. 8
E. Daftar Bacaan Praktikum …………………………………………… 8
F. Bentuk Praktikum ……………………………………………………. 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN ……………………………………………………… 25
F. Bentuk Praktikum
Subjek dan Tempat
a. Subjek
Subyek praktikum lapang (Asesmen) Modifikasi Perilaku adalah individu
dengan rentang usia balita hingga manula, yang memiliki masalah perilaku
berdasarkan acuan target perilaku yang ada di Modifikasi Perilaku yaitu
perilaku berlebih (Behavioral excesses) atau perilaku kurang (behavioral
deficit).
Dalam masa pandemic ini, subyek praktikum bisa diambil dari orang yang
tinggal dengan serumah dengan Anda, atau misalnya perilaku yang ada di
dalam diri Anda sendiri (yang terpenting adalah perilaku berlebih dan perilaku
kurang).
b. Tempat
Lokasi prakatikum lapang Modifikasi Perilaku dapat dilaksanakan sesuai
dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan subyeknya. Karena
praktikum ini bersifat intake data, maka dapat dilakukan beberapa kali
pertemuan dengan subyek dengan lokasi yang sama atau berbeda-beda
sesuai kebutuhan dan kesepakatan. Namun, untuk saat ini, maka tempat
Peralatan
Guiede Observasi, Wawancara, Quisioner dan metode lain sesuai kebutuhan.
Alat perekam dan dokumentasi
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Psikologi Modifikasi Perilaku
yang Dibimbing oleh Husnul Khotimah., S.Psi.,M.A
Oleh:
Cindi Clara Patrisia Potindingo
NIM: 17090000017
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi memaksa manusia untuk menggunakan internet untuk
mengakses informasi-informasi penting maupun berkomunikasi jarak jauh antar satu
individu dengan individu lainnya. Salah satu hasil karya dari pemanfaatan internet adalah
METODE ASESMEN
a. Observasi
Observasi merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang berarti
“melihat” dan “memperhatikan”. Pengertian observasi mengarah pada
memperhatikan atau mengamati secara akurat dan teliti. Observasi bertujuan untuk
mengambarkan atau mendeskripsikan setting yang sedang di amati, kegiatan-
kegiatan yang berlangsung, individu-individu yang terlibat dalam kegiatan tersebut,
serta makna kejadian dari perspektif yang dilihat dari perspektif individu-individu yang
terlibat (Rahayu & Ardani, 2004, p. 1-3). Model pencatatan yang akan digunakan
dalam observasi ini adalah continuous recording, karena subyek akan diobservasi
secara periode berkelanjutan yakni selama 1 minggu.
b. Wawancara
Kesimpulan :
Dalam waktu seminggu, subyek menghabiskan durasi untuk merasa bosan berkisar
16-48 sekon dan frekuensi sebanyak 3-4 kali disetiap harinya. Sedangkan, durasi yang
subyek habiskan untuk menonton youtube berkisar antara 5-7 jam. Terkecuali hari sabtu,
dimana subyek hanya menghabiskan sekitar 3 jam untuk menonton youtube. Total frekuensi
yang dihabiskan subyek untuk menonton youtube sekitar 3-4 kali dalam setiap harinya.
HASIL ASESMEN
Daftar Pustaka
Arisandy, Desy. (2009). Hubungan antara Kontrol Diri dengan Kecanduan Internet pada
Mahasiswa Universitas Bina Darma, Jurnal Ilmiah, Palembang: Universitas Bina
Darma.
Hakim, Nurina, Siti., Raj, Alyu, Aliffatullah. (2017). Dampak kecanduan internet (internet
addiction) pada remaja, Prosiding Temu Ilmiah X Ikatan Psikologi Perkembangan
Indonesia, p.280-284
Julyanti, Miranda., Aisyah, Siti. (2015). Hubungan antara kecanduan internet dengan
prokrastinasi tugas sekolah pada individu pengguna warnet di kecamatan Medan
kota, Jurnal Diversita, 1, 17-27
Junia, Vini, Ayunda., Sofah., Rahmi, Putri, Mega, Rani. (2019). Tingkat prokrastinasi
akademik berdasarkan intensitas penggunaan media sosial di SMP NEGERI 18
Ulpawati. (2016). Menurunkan Perilaku Youtube Addiction. Seminar Nasional dan Gelar
produk, 124-132
Rahayu, Tri, Lin., Ardani, Ardi, Tristiadi. (2004). Observasi dan Wawancara. Malang:
Bayumedia
Namun, dari kedua media sosial ini, yang sering saya lihat adalah youtube. Karena di
memiliki banyak manfaat. Tetapi, permasalahan disini adalah saya merasa telah
kecanduan media sosial, terutama pada youtube. Jujur saja, saya selalu ingin lepas dari
itu, karena saya sudah tidak suka menonton TV lagi, saya akhirnya memutuskan untuk
mengerjakan tugas akademik, memasak, bahkan mandi. Hal-hal inilah yang membuat
saya berpikir sudah tidak produktif lagi dalam menjalani hari-hari. Alhasil, saya harus
sering begadang untuk mengerjakan tugas, kamar saya kadang selalu berantakan dan
lama untuk dibersikan kembali. Semua keadaan ini sangat menganggu kehidupan saya
Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Psikologi Modifikasi Perilaku
yang Dibimbing oleh Husnul Khotimah., S.Psi.,M.A
Oleh:
Cindi Clara Patrisia Potindingo
NIM: 17090000017
ABSTRAK
Modul Praktikum Lapangan 38
Perilaku kecanduan youtube merupakan perilaku yang buruk bagi individu. Oleh karena
itu, perlu adanya intervensi modifikasi perilaku yang diterapkan pada kasus kecanduan
youtube. Dalam hal ini modifikasi perilaku bertujuan untuk mengurangi perilaku
menonton youtube yang berlebihan. Perilaku kecanduan kecanduan youtube terjadi
ketika subyek sering melampiaskan rasa stres dan bosan melalui menonton youtube
dengan durasi yang panjang. Oleh karena itu, penulis memilih teknik self management
untuk membantu subyek dalam mengubah perilakunya. Pemilihan teknik self
management, dilakukan mengingat kesadaran dan kemauan subyek yang kuat untuk
mengubahnya serta masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua orang
berkerja dirumah (work from home).
KATA KUNCI
Kecanduan youtube, self management, work from home
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi memaksa manusia untuk menggunakan internet untuk
mengakses informasi-informasi penting maupun berkomunikasi jarak jauh antar satu
individu dengan individu lainnya. Salah satu hasil karya dari pemanfaatan internet adalah
Youtube yang merupakan situs web yang memungkinkan pengguna mengunggah,
menonton, dan membagikan video ke orang lain (wikipedia Ensiklopedia Bebas,
https://id.wikipedia.org/wiki/YouTube). Jika digunakan dengan bijak, youtube memberikan
banyak manfaat seperti tempat menyalurkan karya-karya sekaligus bekerja, sarana
berbagi video edukasi, mudah diakses oleh semua orang, hiburan, dan manfaat lainnya.
Alhasil individu-individu yang tidak mendapatkan tempat atau media untuk menyalurkan
bakatnya, dapat melalui youtube. Sehingga, individu-individu tersebut akan berkembang
dan terus termotivasi jikalau mendapatkan dukungan dari penonton di youtube channel
milik pribadi.
Namun, ketika youtube tidak digunakan dengan bijak, seperti kecanduan
menonton youtube, membagikan video yang merugikan orang lain, bahkan sebagai
sarana cyber bullying. Hasilnya youtube memberikan dampak negatif bagi penggunanya.
Kasus inilah yang dialami oleh subyek, dimana subyek merasa telah kecanduan dengan
youtube. Subyek mengakui bahwa ia mulai merasa tidak dapat lepas dari salah satu situs
web ini, sejak masuk perguruan tinggi. Subyek selalu melakukan streaming youtube
video dengan smartphone miliknya. Kecanduan ini mengakibatkan subyek selalu
menunda-nunda aktivitas-aktivitas atau tugas-tugas yang harus ia lakukan dalam satu
hari.
Sebenarnya topik kecanduan internet seperti kecanduan media sosial bahkan
situs web seperti youtube telah banyak diteliti oleh orang-orang. Julyanti & Aisyah (2015),
menemukan adanya hubungan positif antara kecanduan internet dan prokastinasi tugas
sekolah, dengan hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik kecanduan internet
(107, 60>105) yang tergolong cenderung tingkat tinggi dan prokastinasi tugas sekolah
METODE ASESMEN
a. Observasi
Observasi merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang berarti
“melihat” dan “memperhatikan”. Pengertian observasi mengarah pada
memperhatikan atau mengamati secara akurat dan teliti. Observasi bertujuan untuk
mengambarkan atau mendeskripsikan setting yang sedang di amati, kegiatan-
kegiatan yang berlangsung, individu-individu yang terlibat dalam kegiatan tersebut,
serta makna kejadian dari perspektif yang dilihat dari perspektif individu-individu yang
terlibat (Rahayu & Ardani, 2004, p. 1-3). Model pencatatan yang akan digunakan
dalam observasi ini adalah continuous recording, karena subyek akan diobservasi
secara periode berkelanjutan yakni selama 1 minggu.
b. Wawancara
Kesimpulan :
Dalam waktu seminggu, subyek menghabiskan durasi untuk merasa bosan berkisar
16-48 sekon dan frekuensi sebanyak 3-4 kali disetiap harinya. Sedangkan, durasi yang
subyek habiskan untuk menonton youtube berkisar antara 5-7 jam. Terkecuali hari sabtu,
dimana subyek hanya menghabiskan sekitar 3 jam untuk menonton youtube. Total frekuensi
yang dihabiskan subyek untuk menonton youtube sekitar 3-4 kali dalam setiap harinya.
HASIL ASESMEN
D. Hasil Asesmen
3. Hasil Wawancara
h. Latar Belakang Keluarga
Subyek merupakan anak pertama dari 4 bersaudara, dimana terdiri
atas 2 orang perempuan kembar berusia 12 tahun dan 1 orang laki-laki
berusia 5 tahun. Adik kembar subyek sekarang duduk di kelas 6 SD. Lain
halnya dengan adik laki-laki subyek yang masih belum menempuh
pendidikan formal. Subyek masih memiliki orangtua lengkap yang terdiri
Teknik yang akan digunakan dalam kasus ini adalah Self management. Menurut
Watson & Tharp (1993), Self management terjadi ketika seseorang terlibat dalam
perilaku pada suatu waktu untuk mengendalikan terjadinya perilaku lain (perilaku
Daftar Pustaka
Arisandy, Desy. (2009). Hubungan antara Kontrol Diri dengan Kecanduan Internet pada
Mahasiswa Universitas Bina Darma, Jurnal Ilmiah, Palembang: Universitas Bina
Darma.
Hakim, Nurina, Siti., Raj, Alyu, Aliffatullah. (2017). Dampak kecanduan internet (internet
addiction) pada remaja, Prosiding Temu Ilmiah X Ikatan Psikologi Perkembangan
Indonesia, p.280-284
Julyanti, Miranda., Aisyah, Siti. (2015). Hubungan antara kecanduan internet dengan
prokrastinasi tugas sekolah pada individu pengguna warnet di kecamatan Medan
kota, Jurnal Diversita, 1, 17-27
Junia, Vini, Ayunda., Sofah., Rahmi, Putri, Mega, Rani. (2019). Tingkat prokrastinasi
akademik berdasarkan intensitas penggunaan media sosial di SMP NEGERI 18
PALEMBANG. Jurnal Konseling Komprehensif: Kajian Teori dan Praktik Bimbingan
dan Konseling,6, 21-29
Ulpawati. (2016). Menurunkan Perilaku Youtube Addiction. Seminar Nasional dan Gelar
produk, 124-132
Rahayu, Tri, Lin., Ardani, Ardi, Tristiadi. (2004). Observasi dan Wawancara. Malang:
Bayumedia
Safithry, A, E., Anita, N. (2019). Konseling Kelompok Dengan Teknik Self Management
Untuk Menurunkan Prasangka Sosial Peserta Didik. JURNAL BIMBINGAN DAN
KONSELING. 4(2), 33-41 diakses dari http: //journal. umpalangkaraya. ac. id/index.
php/suluh
Namun, dari kedua media sosial ini, yang sering saya lihat adalah youtube. Karena di
memiliki banyak manfaat. Tetapi, permasalahan disini adalah saya merasa telah
kecanduan media sosial, terutama pada youtube. Jujur saja, saya selalu ingin lepas dari
itu, karena saya sudah tidak suka menonton TV lagi, saya akhirnya memutuskan untuk
mengerjakan tugas akademik, memasak, bahkan mandi. Hal-hal inilah yang membuat
saya berpikir sudah tidak produktif lagi dalam menjalani hari-hari. Alhasil, saya harus
sering begadang untuk mengerjakan tugas, kamar saya kadang selalu berantakan dan
lama untuk dibersikan kembali. Semua keadaan ini sangat menganggu kehidupan saya