Anda di halaman 1dari 13

PERSEPSI DAN PENGAMBILAN

KEPUTUSAN INDIVIDU

Disusun Oleh :
Kelompok 4

1. Aisyah Maulia Dini (2343000051)


2. Ayla Alfiza (2343000057)
3. Herisman Sarumaha (2343000066)
4. Meidy Tria Nurhidayah S (2343000070)
5. Siti Aliza (2343000074)
6. Umi Khairiah Nabila (2343000076)
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Persepsi dan Pengambilan keputusan individu”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Juga tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada ibu
Titik Sandora, SE,Msi selaku Dosen Teori Ekonomi yang telah membimbing dan
memberikan materi ini kepada kami.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 05 November 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG............................................................................................


1.2. PERUMUSAN MASALAH...................................................................................
1.3. TUJUAN.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

1.1. DEFINISI PERSEPSI.............................................................................................


1.2. MEMBUAT PENILAIAN ATAS ORANG LAIN..................................................
1.3. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN.....
1.4. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI.................................
1.5. ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN..............................................
BAB III PENUTUPAN
1. KESIMPULAN.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Banyak cara atau gaya dalam pengambilan keputusan. Ada orang yang
cenderung menghindari masalah, ada juga yang berusaha memecahkan / menyelesaikan
masalah, bahkan ada yang mencari-cari masalah. Pada prinsipnya, cara pengambilan
keputusan mengacu pada bagaimana seseorang mengolah informasi, apakah lebih
dominan menggunakan pikirannya, ataukah dengan perasaannya. Setelah semua
informasi diperoleh melalui fungsi persepsi, maka seseorang harus melakukan
sesuatu dengan informasi tersebut. Informasi tersebut harus diolah untuk
memperoleh suatu kesimpulan guna mengambil suatu keputusan ataupun
membentuk suatu opini. Ada gambaran preferensi mengenai dua cara yang berbeda
tentang bagaimana seseorang mengambil keputusan ataupun memberikan penilaian,
yaitu dengan berfikir menggunakan akal pikiran dan menggunakan perasaan atau
dengan persepsi. Salah satu cara untuk mengambil keputusan adalah dengan
mempergunakan perasaan dan persepsi. Perasaan disini bukan berarti emosi,
melainkan dengan mempertimbangkan dampak dari suatu putusan terhadap diri
sendiri dan/atau orang lain. Apakah manfaatnya bagi diri sendiri dan/atau orang
lain (tanpa mempersyaratkan terlebih dahulu bahwa hal tersebut haruslah logis).
Pengambilan keputusan atas dasar perasaan ini berlandaskan pada nilai-nilai pribadi
atau norma-norma, dan bukan mengacu pada tindakan yang dapat disebut emosionil.
Apabila kita mengambil keputusan berdasarkan perasaan, kita akan
mempertanyakan seberapa jauh kita pribadi akan melibatkan diri secara langsung,
seberapa jauh kita merasa turut bertanggung jawab terhadap dampak atas keputusan
yang diambil, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Mereka yang
mempunyai preferensi menggunakan perasaan dalam mengambil keputusan,
cenderung bersikap simpatik, bijaksana dan sangat menghargai sesama. Banyak cara
atau gaya dalam pengambilan keputusan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


a. Persepsi
b. Membuat penilaian atas orang lain
c. Hubungan antara persepsi dan pengambilan keputusan
d. Pengambilan keputusan dalam organisasi
e. Etika dalam pengambilan keputusan

1.3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui lebih dalam tentang persepsi
b. Untuk mengetahui persepsi orang : Membuat penilaian atas
orang lain
c. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi dan pengambilan
keputusan individu
d. Untuk mengetahui cara pengambilan keputusan dalam
organisasi
e. Untuk mengetahui etika dalam pengambilan keputusan
BAB II PEMBAHASAN

1.1. DEFINISI PERSEPSI


Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian
diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
Dalam Definisi lain Persepsi adalah sebuah proses individu mengorganisasikan dan
menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya
(Robbins & Judge, 2016). Perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka tentang apa
realita yang ada, bukan mengenai realita itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi antara lain :
A. Faktor dalam situasi :
a. Waktu
b. Keadaan atau tempat kerja
c. Keadaan sosial
B. Faktor dalam pemersepsi :
a. Sikap
b. Motif
c. Kepentingan
d. Pengalaman
e. Pengharapan
C. Faktor dalam target :
a. Hal baru
b. Gerakan
c. Bunyi
d. Ukuran
e. Latar belakang
f. Kedekatan

2.1. MEMBUAT PENILAIAN ATAS ORANG LAIN


1. Teori Atribusi
Persepsi kita terhadap orang berbeda dengan persepsi kita terhadap benda mati.
Hal ini dikarenakan benda mati tidak memiliki keyakinan, motif, atau maksud.
Akibatnya apabila kita mengamati orang, kita berusaha mengembangkan
penjelasan-penjelasan mengapa mereka berperilaku dengan cara-cara tertentu. Oleh
karena itu persepsi dan penilaian kita terhadap tindakan seseorang akan cukup
banyak dipengaruhi oleh pengandaian- pengandaian yang kita ambil mengenai
keadaan internal orang itu. Teori atribusi adalah untuk mengembangkan penjelasan
dari cara-cara kita menilai orang secara berlainan, bergantung kepada makna apa
yang kita hubungkan ke sutau perilaku tertentu. Pada dasarnya, teori tersebut
menyarankan bahwa bila kita mengamati perlaku seseorang individu, kita berusaha
menentukannya apakah perilaku itu karena penyebab internal ataukah eksternal.

Penentuan tersebut sebagian besar bergantung tiga faktor :

a. Perbedaan : apakah seorang individu memperlihatkan perilaku-perilaku yang


berlainan dalam situasi yang berlainan.
b. Konsensus: jika semua orang yang mengahadapi situasi yang serupa bereaksi
dengan cara yang sama.
c. Konsistensi: apakah orang itu memberi reaksi dengan cara yang sama dari waktu
ke waktu. Salah satu penemuan yang paling menarik dari teori atribusi adalah bahwa
ada kekeliruan atau prasangka yang menyimpang teori atribusi. Kecenderungan
untuk meremehkan pengaruh faktor luar dan melebih-lebihkan faktor internal
disebut kekeliruan atribusi mendasar. Individu cenderung menghubungkan sukses
mereka sendiri dengan faktor internal sementara menyalahkan faktor eksternal atas
kegagalan mereka. Hal ini disebut prasangka layanan diri (self serving bias).

2. Jalan Pintas Menilai Orang Lain Secara Umum


Persepsi selektif ; Orang orang secara selektif menafsirkan apa yang mereka
saksikan berdasarkan kepentingan, latar belakang,pengalaman, dan sikap. Suatu contoh,
lebih besar kecenderungan anda melihat motor yang mirip motor anda sendiri. Hal ini
menunjukkan bagaimana kepentingan pribadi cukup mempengaruhi masalah-masalah
yang kita lihat.
Efek halo Manarik suatu kesan umum mengenai seseorang individu berdasarkan
suatu karakteristik tunggal. Gejala ini sering terjadi ketika mahasiswa menilai dosen
mereka di ruang kuliah. Jadi seorang dosen akan dinilai pendiam, banyak pengetahuan,
populer, tetapi gayanya kurang bersemangat , ia akan dinilai lebih rendah mengenai
karakteristik yang lain. Jelas, subyek-subyek membiarkan suatu ciri tunggal
mempengaruhi seluruh kesan mereka dari orang-orang yang sedang dinilai.
Efek Kontras Evaluasi atas karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh
pembandingan dengan orang lain yang baru saja dijumpai yang berperingkat lebih
tinggi atau lebih rendah pada karakteristik yang sama. Sebagai contoh, anda akan
terlihat buruk apabila beradu acting dengan anak-anak. Hal ini dikarenakan penonton
sangat mencintai anak-anak. Efek ini dapat memutar-balikkan persepsi. Reaksi kita
terhadap satu orang sering dipengaruhi oleh orang lain yang baru saja kita jumpai.
Stereotip Menilai seseorang atas dasar persepsi seseorang terhadap kelompok itu.
Sebagai contoh, andaikan anda seorang pengusaha yang sedang mencari seorang
manajer. Anda mencari manjer yang suka bekerja keras dan dapat mengatasi masalah
dengan baik. Di masa lalu anda memperoaeh sukses yang besar ketika mempekerjakan
individu yang ikut dalam atletik ketika di universitas. Lebih jauh, sejauh para atlet itu
suka bekerja keras dan adapat menangani masalah dengan baik pengambilan stereotype
ini memperbaiki pengambilan keputusan anda. Tentu saja masalahnya apabila kita
berstereotipe secara tidak akurat.

3.1. HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN PENGAMBILAN


KEPUTUSAN
Persepsi diri dan pengambilan keputusan, adalah dua hal yang saling berkaitan satu
sama lain. Persepsi merupakan sebuah pemahaman individu dalam menentukan, menilai
maupun mengartikan sesuatu berdasar informasi yang diterima, sedangkan keputusan
adalah sebuah akhir dari proses berpikir. Sesuai peran masing-masing, persepsi diri
sebagai satu-satunya faktor penting dalam penilaian, pemahaman serta penyeleksian
untuk membentuk sebuah konsep pikir positif maupun negatif, guna memperoleh hasil
atau efek yang akan berpengaruh bagi seseorang dalam mempertimbangkan tujuan
studi. Sedangkan pengambilan keputusan, merupakan tahap akhir untuk menentukan
apa yang menjadi prioritas penting yang harus dilakukan, atau tidak boleh dilakukan.
Persepsi diri seseorang baik atau buruk, sangat bergantung pada bagaimana cara
untuk menghargai dirinya, dengan kata lain semakin baik penghargaan diri seseorang
maka akan semakin mempermudah dalam memilih tujuan studi yang akan ditempuh,
begitu pula dalam mengambil sebuah keputusan, semakin baik penghargaan terhadap
dirinya maka semakin baik caranya mempersepsikan diri, yang akan berdampak baik
pula dalam pengambilan keputusan untuk menentukan prioritas. Terkadang dalam
pengambilan keputusan akan menjadi sesuatu yang membutuhkan waktu lama dan sulit,
hal itu dikarenakan pentingnya peran dari sebuah keputusan, semakin banyak yang
dikorbankan maka semakin sulit menentukan sebuah keputusan. Seperti halnya
menentukan tujuan studi, semakin baik persepsi diri seseorang maka secara otomatis
akan berpengaruh terhadap baik buruknya pengambilan keputusan, terutama jika
dihubungkan dengan manfaat yang diperoleh untuk menentukan tujuan studi. Seseorang
tidak akan mempertaruhkan dirinya untuk sesuatu yang tidak menguntungkan, maka
dalam menentukan tujuan studi inilah persepsi diri dan pengambilan keputusan
dianggap memiliki peran yang besar dan penting.

4.1. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI


Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guna mengambil keputusan dalam
organisasi, yaitu :
a. Define the problem : mendefinisikan permasalahan yang akan di bahas
b. Identify Decision criteria : mengidentifikasi devinisi kriteria yang di inginkan
c. Allocate Weights to criteria : suatu strategi dalam pengambilan keputusan yang
berbeda berdasarkan yang paling kritis
d. Develop alternatives : mengembangkan suatu alternatif yang ada
e. Evaluate Alternatives : mengevaluasi alternatif yang ada dari yang paling
penting
f. Select best alternative : memilih alternatif yang terbaik untuk di kembangkan
kepada target pasar

1 Model Pengambilan Keputusan Rasional


Sebuah model pengambilan keputusan yang menjelaskan bagaimana individu
seharusnya berperilaku untuk memaksimalkan hasil.

2 Rasionalitas Terbatas
Sebuah proses pengambilan keputusan dengan membangun model yang
disederhanakan yang mengeluarkan fitur-fitur esensial dari masalah tanpa
menangkap semua kompleksitasnya.

3 Intuisi
Sebuah proses tanpa sadar yang diciptakan dari pengalaman yang diperoleh.
5.1. ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tiga Kriteria Keputusan Etis yakni :

 Utilarian Keputusan diambil atas dasar konsekuensi mereka. Tujuan


kriteria ini adalah memberikan kebaikan yang terbesar untuk jumlah
yang terbesar.Pandangan ini cenderung mendominasi pengambilan
keputusan bisnis.
 Membuat keputusan konsisten dengan kebebasan dan hak-hak fundamental
Kriteria ini menekankan pada individu untuk mengambil keputusan
yang konsisten dengan kebebasan hak asasi. Hal ini berarti
menghormati hak asasi para individu, seperti hak atas privasi, berbicara
dan proses yang pantas.
 Keadilan Menanamkan dan mendorongaturan-aturan secara adil dan
netral untuk memastikan keadilan atau distribusi yang netral atas manfaat
dan biaya.

Kesalahan Umum dalam pengambilan keputusan :


a. Bias terlalu percaya diri
b. Bias jangkar
c. Bias Konfimasi
d. Bias ketersediaan
e. Ekskalasi komitmen
f. Kesalahan acak
g. Aversi Resiko
h. Bias retrospeksi

BAB III PENUTUPAN

1. KESIMPULAN
Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh oleh setiap individu untuk
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna
kepada lingkungan mereka. Ketika seorang individu melihat suatu sasaran dan
berusaha menginterprestasikan apa yang ia lihat, interprestasi itu sangat
dipengaruhi oleh karakteristik dari pribadi individu yang melihat. Karakteristik
pribadi yang mempengaruhi persepsi terdiri dari sikap, kepribadian, motif, kepentingan,
pengalaman masa lalu, dan harapan. Teori persepsi; persepsi yang diberikan terhadap
orang akan berbeda dengan persepsi terhadap objek mati, terdapat beberapa teori
yang dikemukakan oleh para ahli berkaitan dengan cara membuat penilaian mengenai
orang lain atau persepsi orang adalah teori atribusi : teori yang mengarahkan
bagaimana kita mengamati perilaku individu dan mencoba menentukan apakah
masalah tersebut ditimbulkan secara internal atau eksternal. Ada beberapa teknik
dalam menilai orang yang memungkinkan kita membuat persepsi yang lebih akurat
dengan cepat dan memberikan data yang valid (sahih) untuk membuat ramalan. Namun
teknik-teknik ini akan menceburkan kita dalam kesulitan karena tidak ‘foolproof’.
Karena itu, pemahaman akan jalan pintas ini dapat membantu kita mewaspadai
bila teknik-teknik ini menghasilkan distorsi. Pengambilan kuputusan individual, baik
ditingkat bawah maupun atas, merupakan suatu bagian yang penting dari perilaku
organisasi. Tetapi bagaimana individu dalam organisasi mengambil keputusan dan
kualitas dari pilihan mereka sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi mereka. Dari hasil
riset setiap indivdu berbeda dalam mengambil keputusan melalui pendekatan yaitu;
analitis, direktif, konseptual dan perilaku

DAFTAR PUSTAKA

https://abdulkadir.blog.uma.ac.id/wpcontent/uploads/sites/405/2019/12/
Kuliah_Persepsi-Pengambilan-keputusan
https://eprints.ums.ac.id/57458/19/Naskah%20Publikasi.pdf
https://www.msyarifah.my.id/2019/07/02/persepsi-dan-pengambilan-keputusan-
individual/

Anda mungkin juga menyukai