Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN 1. 1.

Latar Belakang Keikutsertaan seseorang dalam suatu organisasi adalah suatu proses yang panjang yang merupakan proses psikologis yang diawali dengan proses persepsi. Persepsi merupakan pintu awal yang mempengaruhi keputusan akhir ikut tidaknya seorang pada sebuah organisasi. Dalam persepsi yang amat menarik dibicarakan adalah proses pemilihan persepsi, yakni suatu proses bagaimana seseorang bisa tertarik pada suatu objek sehingga menimbulkan adanya suatu persepsi mengenai objek tersebut. Adapun faktor penyebab bagaimana seseorang tertarik pada suatu organisasi dapat dikelompokkan atas dua hal yakni faktor dari luar diri seseorang dan faktor dari dalam (diri sendiri). Faktor dari luar berupa stimulus yang diberikan oleh organisasi, dan faktor dari dalam terdiri dari proses pemahamam, pengetahuan, ekspektasi dan motivasi. Persepsi terhadap organisasi pada hakekatnya adalah proses yang dialami oleh setiap individu didalam memahami informasi tentang organisasi, melalui penginderaan (penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman). Persepsi terhadap organisasi ini kompleks yang menghasilkan suatu gambaran unik tentang organisasi yang barangkali sangat berbeda dari kenyataannya. Proses persepsi terhadap organisasi terdiri dari suatu situasi yang hadir pada diri seorang individu. Disini seorang individu menghadapi suatu kenyataan tentang organisasi yang harus dilihat dan diartikan. Proses ini dipengaruhi oleh keadaan psikologis seperti pengalaman individu, pengetahuannya tentang organisasi yang bersangkutan, ekpektasi dan motivasi. Dengan demikian setelah seseorang mengetahui keadaan organisasi kemudian dimasukan dalam ingatan dan pikirannya. Contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari ialah apabila kita ingin bergabung dalam suatu organisasi dalam kampus. Sebelumnya kita pasti akan mencari tahu terlebih dahulu latar belakang organisasi tersebut dengan bertanya kepada anggota dalam organisasi itu maupun kepada orang luar tentang pandangan mereka terhadap organisasi tersebut. Dengan begitu kita akan mengambil kesimpulan apakah kita pantas dan cocok berada di lingkungan organisasi tersebut atau tidak. Persepsi dalam berorganisasi wajib dipelajari karena persepsi atau gambaran ini berupa kesan yang tinggal dalam ingatan individu yang bersifat positif atau negatif dan berpengaruh terhadap kegiatan keorganisasian. Kesan yang positif dapat dilihat dari kesediaan individu untuk mengikuti kegiatan organisasi. Perhatian yang besar terhadap 1

organisasi akan menimbulkan dorongan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi.

1.2.

Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui dan memahami pengertian dari proses persepsi. 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi data perseptual. 3. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi persepsi. 1.3. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan proses persepsi? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi data perseptual? 3. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi persepsi?

1.4.

Batasan Masalah Masalah persepsi tidak terbatas dalam ruang lingkup organisasi besar atau

perusahaan saja, tetapi juga organisasi kecil seperti organisasi di dalam kampus. karena setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Tapi dalam konteks ini yang akan di bahas adalah persepsi dalam suatu organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.

Definisi Proses Persepsi

Persepsi adalah proses penerimaan informasi yang masuk akal dari dunia di sekitar kita. Hal ini menuntut kita untuk memilih informasi mana yang patut di perhatikan, bagaimana mengelompokkan informasi ini dan bagaimana mengartikannya menggunakan wawasan yang kita punya. Sebuah persepsi dimulai ketika stimulasi (rangsangan) dari lingkungan dapat diterima oleh indera kita. Sebagian besar rangsangan yang membombardir indera kita disaring keluar dan sisanya tertinggal dan tertanam dalam diri kita. Proses yang memperhatikan beberapa informasi yang diterima oleh indera dan mengabaikan informasi lain disebut selection attention atau seleksi atensi. Seleksi atensi dipengaruhi oleh karakteristik orang atau objek yang dirasakan, terutama ukuran, intensitas, gerakan, pengulangan, keanehan. dengan

Bagan proses persepsi.

Ketika informasi diterima oleh indera kita, tanpa disadari otak kita akan menilai apakah hal tersebut berkaitan dengan diri kita atau tidak. Dan akan terlihat ekspresi emosi terhadap informasi tersebut (kekhawatiran, kebahagiaan, kejenuhan). Emosi membantu kita untuk menyimpan informasi dalam ingatan dan emosi tersebut akan diproduksi kembali ketika kita memikirkan tentang informasi ini di lain waktu. Apa saja hal yang diperlukan untuk membentuk suatu persepsi? a. Persepsi organisasi dan interpretasi Orang-orang yang memahami suatu informasi secara tidak sadar akan mengelompokan informasi tersebut berdasarkan jenisnya yang akan tersimpan dalam ingatan kita dalam jangka waktu yang panjang. Pengelompokan informasi disebut juga categorical thinking, biasanya berdasarkan pada kesamaan yang terdapat pada sebuah kelompok. Proses pemahaman akan dunia di sekitar kita juga melibatkan informasi yang kita terima. Hal ini terjadi secepat memilih dan mengorganisir karena seperti yang telah disebutkan sebelumnya kita terstimuli atau terangsang secara cepat untuk menilai apakah informasi yang masuk baik atau buruk. b. Mental model Untuk mencapai tujuan dari prediksi yang sudah kita tentukan kita memerlukan peta lingkungan dimana kita tinggal, atau disebut juga mental model. Mental model disebut juga gambaran dari dalam diri kita terhadap dunia luar. Mental model terdiri dari gambaran visual atau relasional dalam pikiran kita, seperti bagaimana pandangan kita terhadap ruang kelas, konsepnya, dan seperti apa jika kita datang terlambat. Kita sangat mengandalkan mental model untuk memahami lingkungan sekitar kita melalui pengelompokan persepsi. Mental model berperan penting dalam pemahaman kita, juga menyulitkan kita dalam melihat dunia luar. Model mental juga menutup pengenalan kita akan peluang baru. Bagaimana cara kita agar dapat merubah mental model? Hal tersebut merupakan tantangan yang cukup berat. Cara yang paling mudah dilakukan adalah dengan bertanya kepada diri sendiri tentang asumsi yang sudah kita buat, bekerja dengan orang lain dengan latar yang berbeda.

2.1.1.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Karakteristik yang Mempersepsikan (Characteristics of the perceiver) Orang yang mempersepsikan sesuatu biasanya bergantung kepada kebutuhan (Needs) yang sedang ia hadapi, pengalaman yang pernah terjadi (Experience), motif di balik persepsi yang ia lakukan, sikap (Attitudes) ia sehari-hari, kepribadian (Personality) seseorang tersebut, harapan ( Expectation) perceiver terhadap perceived. Karakteristik yang Dipersepsikan (Characteristics of the perceived) Karakteristik dari perceived atau yang menerima persepsi berperan penting dalam persepsi, karena karakter atau sifat dasar seseorang tidak dapat dengan mudah di rubah. Dan perilaku serta penampilan yang ia tunjukkan di hadapan orang lain dalam kesan pertama akan menciptakan persepsi yang berbeda kepada setiap orang. Kontek Situasi ( Situation Context) Situasi berpengaruh penting terhadap persepsi. Seperti physical setting atau tempat dan sesuatu yang nyata, cultural and social setting yaitu norma-norma yang berlaku serta mitos yang masih dianut oleh daerah tersebut, juga organizational setting yaitu pemberdayaan. 5

2.2.

Proses Persepsi

Seperti yang tampak pada bagan di atas, proses persepsi di awali dengan input yang berupa informasi dari lingkungan. Informasi-informasi awal yang kita terima biasanya akan tersimpan dalam memori jangka panjang. Informasi tersebut yang membuat kita melakukan persepsi atau sudut pandang kita terhadap sesuatu. Persepsi tersebut yang kemudian akan menghasilkan output berupa keputusan dan tindakan kita terhadap sesuatu. 2.2.1.Proses Pemilihan Data Perseptual Faktor eksternal dan internal mempengaruhi sebuah perseptual. Faktor eksternal meliputi lingkungan luar yang mempengaruhi seperti, intensitas, ukuran, kekontrasan, pengulangan, gerakan, dan novelty/ familiarity. a. Intensitas. Semakin sering kita menerima rangsangan dari luar, semakin sering pula kita berpersepsi. Contohnya suara yang keras, cahaya yang terang, akan lebih menarik perhatian kita daripada suara yang lembut dan cahaya remang-remang. Biasanya periklanan menggunakan hal ini untuk menarik konsumen. b. Ukuran. Sama halnya seperti intensitas. Semakin besar suatu ukuran akan semakin mudah untuk di persepsikan. Dalam periklanan, iklan yang besar yang berada di pinggir jalan akan lebih mudah di lihat dan menarik perhatian para calon pelanggan daripada yang berukuran kecil. 6

c. Contrast. Perbedaan prinsip menyatakan bahwa rangsangan dari luar yang berbeda dari yang lainnya akan mendapatkan perhatian lebih. Seperti pada gambar di bawah.

Jika di tanya lingkaran hitam manakah yang lebih besar, pasti akan menjawab lingkaran hitam pada gambar yang kanan. Mengapa begitu? Karena pada gambar kanan lingkaran hitam lebih besar di bandingkan lingkaran putih di sekelilingnya, berbeda dengan lingkaran hitam pada gambar kiri. Pada gambar kiri lingkaran hitam yang berada di tengah justru menjadi yang paling kecil dibandingkan yang lainnya. d. Pengulangan. Prinsip pengulangan menyatakan bahwa, rangangan yang dilakukan berulang-ulang akan mendapatkan perhatian lebih daripada yang tidak melakukan pengulangan. Sebagai contoh, seorang pekerja akan mendengar lebih baik apabila perintah di ucapkan berulang kali. e. Gerakan. Prinsip gerakan menyatakan bahwa sesuatu yang bergerak lebih banyak akan mendapatkan perhatian lebih daripada benda atau sesuatu yang diam. Seorang pekerja akan lebih memperhatikan sesuatu yang bergerak dibandingkan yang diam. f. Novelty/Familiarity. Kita biasanya akan lebih tertarik terhadap sesuatu yang familiar atau akrab dengan diri kita dibandingkan yang kita tidak tahu sama sekali. Selain dari faktor eksternal, terdapat pula faktor internal. Faktor internal merangkang persepsi dari dalam diri kita sendiri. Apa saja yang termasuk ke dalam faktor internal?

a. Motivasi. Motivasi primer adalah suatu alasan penting yang menjadi dasar mengapa kita melakukan suatu hal, sedangkan motivasi kedua mengembangkan motivasi pertama kita dalam melakukan hal tersebut. b. Interest. Interest atau ketertarikan juga menjadi aspek penting, karena apabila seseorang tertarik terhadap suatu hal, ia akan melakukan hal itu dengan suka hati. Dan apabila ia tidak tertarik, bukan mustahil ia tidak akan melakukannya. c. Need. Kebutuhan. Contoh dari kebutuhan adalah, seorang pekerja yang tidak merasa cocok dengan kerjaannya tetapi tetap memilih berada di pekerjaan tersebut karena gaji yang ia terima dapat mencukupi kebutuhannya. Dengan kata lain, ia bekerja hanya demi memenuhi kebutuhannya bukan karen atertarik terhadap pekerjaannya. d. Asumsi. Asumsi juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat, merasakan, dan lain-lain.

2.2.2.Proses Pemilihan Data Perseptual Bagian ini, fokus terhadap apa yang terjadi dalam proses perseptual apabila informasi dari situasi sudah diterima. Aspek persepsi yang satu ini pada umumnya di sebut sebagai perceptual organization atau persepsi dalam organisasi. Yang termasuk ke dalam proses pemilihan data perseptual adalah : a. Figure Ground Figure-ground biasanya dianggap sebagai dasar dari bentuk perseptual organisasi. Prinsip dari figure-ground berarti bahwa objek menonjol dari yang lainnya. Seperti dalam hal membaca paragraph ini. Pembaca sudah pasti lebih memperhatikan huruf-huruf atau gambar-gambar daripada kertas. Secara spesifik, lebih

memperhatikan yang hitam daripada yang putih. b. Perceptual Grouping: Prinsip dari perseptual pada kelompok organisasi menyatakan bahwa terdapat

kecenderungan

beberapa

kelompok

untuk

memberikan

rangsangan

membentuk pola yang diketahui. Mereka akan cenderung mengelompokkan berdasarkan :

Closure (Gestalt) Prinsip closure atau penutupan dalam kelompok hamper mendekati Gestal School of Psychology. Dalam prinsip Gestalt, belajar dimulai dari suatu keseluruhan. Keseluruhan yang menjadi permulaan, baru menuju ke bagianbagian. Dari keseluruhan organisasi mata pelajaran menuju tugas-tugas harian yang beruntun. Belajar dimulai dari satu unit yang kompleks menuju ke hal-hal yang mudah dimengerti, deferensiasi pengetahuan dan

kecakapan. Keseluruhan memberikan makna kepada bagian-bagian. Bagian-bagian terjadi dalam suatu keseluruhan. Bagian-bagian itu hanya bermakna dalam rangka keseluruhan tadi. Dengan demikian keseluruhan yang memberikan makna terhadap suatu bagian, misal : sebuah ban mobil hanya bemakna kalau menjadi bagian dari mobil, sebagai roda. Sebuah papan tulis hanya bermakna sebagai papan tulis kalau ia berada dalam kelas, sebuah tiang kayu hanya bermakna sebagai tiang kalau menjadi satu dari rumah dan sebagainya.. Continuity Kontinuitas pada dasarnya sama seperti closure. Para ahli kebanyakan tidak menyebutkan apa yang menjadi perbedaan diantara keduanya.. walaupun 9

begitu tetap saja terdapat perbedaan. Pada closure meneliti dari yang besar menuju yang kecil, sedangkan pada kontinuitas seseorang cenderung melihat bentuk atau pola yang berkelanjutan. Proximity Kedekatan. Prinsip kedekatan menyatakan bahwa kelompok yang menerima rangsangan yang sama akan terlihat sebagai suatu kesatuan bentuk atau pola yang seharusnya bersama. Similarity Kesamaan. Pada dasarnya konsep persamaan ini hamper mendekati pendekatan. Tetapi dalam banyak kasus, similarity lebih kuat daripada proximity. c. Perceptual Constancy Konstansi adalah satu hal yang lebih mutakhir dalam bentuk perseptual organisasi. Konstansi contohnya dalam bentuk, ukuran , warna, cahaya dan lain-lain. Apabila tidak ada kekonstanan dalam dunia ini, akan sulit bagi kita untuk memilih mana yang pas untuk diri kita atau organisasi yang kita ikuti. d. Perceptual Context Konteks adalah hal yang paling mutakhir dalam perseptual organisasi. Karena konteks merupakan isi, yang berarti dan yang paling penting. e. Perceptual Defense: Mendekati konteks. Seseorang akan membangun penjagaan terhadap rangsangan yang tidak ingin dia terima. Yang termasuk dari penjagaan adalah : denial (penolakan), modification and distortion (modifikasi dan pemutarbalikkan), change in perception (perubahan persepsi), dan recognition but refusal to change (pengakuan tetapi menolak untuk berubah).

10

BAB III PEMBAHASAN Real Case : A New Perception of Work Pekerja muda jaman sekarang merasa tidak puas dengan cara mereka di perlakukan percaya bahwa harapan terbesar mereka di masa depan adalah berdamai dengan perserikatan, benar begitu? Ternyata salah! Baru-baru ini riset menunjukkan bahwa lebih dari setengah tenaga kerja paksa di Inggris adalah di bawah 35 tahun. Dan para pekerja ini percaya bahwa masa depan mereka bergantung kepada keberhasilan karyawannya. Selain itu, para pekerja muda ini rela mengorbankan banyak hal demi pekerjaannya dan mereka sangat bersemangat untuk menggali kemampuan mereka. Banyak pekerja muda pada tahun 1970an yang tidak bahagia dengan kondisi pekerjaan mereka dan menghabiskan waktu dan energy mereka untuk bertarung dengan manajemen. Salah satu kasus klasik yang nyata yaitu perakitan General Motor di Lortsdown, Ohio. Sikap yang menentang manajemen sangat kuat, mereka menyabotasi perakitan tersebut dan dengan sengaja memproduksi produk cacat. Ada satu hari dimana banyak mobil yang perlu diperbaiki dan itu memenuhi lahan karena melebihi kapasitas mobil rusak yang seharusnya. Akhirnya, manajemen harus mengirim beberapa pekerja kembali ke rumahnya sampai hal tersebut dapat memperbaiki mobil yang cacat dan terdapat lahan kembali untuk mobil rusak. Dan pada keesokan harinya para pekerja merusak jadwal produksi yang sudah dibuat dan lagi-lagi manajemen terpaksa memulangkannya. Sedangkan pada saat ini semuanya sungguh berbeda. Persepsi para karyawan adalah mereka harus bekerja keras agar dapat melalui masa-masa sulit dari suatu pekerjaan. Disamping mencari cara untuk bertarung dengan manajemen dan mengacaukan perusahaan, para pekerja muda saat ini lebih mencari cara bagaimana untuk dapat bekerja sama dengan baik. Ditambah lagi, banyak dari mereka yang mencari pelatihan tambahan, seringnya dengan menggunakan dana sendiri, dengan begitu mereka dapat meningkatkan kualitas bekerja mereka agar dapat maju ke level pekerjaan yang lebih tinggi. Kemampuan teknik menjadi penting sejak adanya pekerja buruh kasar yang sudah bertransform menjadi otomatis menggunakan computer dan mesin berteknologi tinggi dan ia yang dapat mengendalikan hal tersebut mendapat peran penting dalam pekerjaannya dan terhindar dari pemecatan. Di waktu yang sama, uang menjadi motivasi utama para pekerja jaman sekarang. Majalah Fortune melaporkan bahwa kebanyakan 11

pekerja yang berusia antara 18 sampai 35 menghasilkan sekitar $14.000 sampai $40.000 per tahun sebagai ahli mesin, ahli kesehatan, ahli memperbaiki dan mengoperasikan komputer. ditambah lagi, banyak orang yang memiliki pekerjaan dengan hasil yang tidak dapat disebutkan karena biasanya tidak tercantum dalam pembukuan perusahaan tersebut, dalam kata lain uang hasil penggelapan atau korupsi. Apa yang menjadi alasan utama persepsi baru dalam bekerja ini? Hal tersebut ditunjukkan sebagai hasil dari pandangan pekerja muda dalam kenyataan ekonomi saat ini. Menyadari bahwa Jepang merupakan ancaman utama terhadap Amerika dan jumlah pekerja kasar (buruh) pabrik saat ini menurun, pekerja menunjukkan kemauan untuk beradaptasi dengan kondisi baru. Laporan dari majalah Fortune, Melewati perusahaan Amerika untuk membuat kompetisi lama menjadi sedikit tetapi pujian dari para pekerja yang beranjak dewasa dan penuh dengan ide-ide segar yang Jepang ingin tembus pasar Amerika , sehingga pekerja Jepang tidak banyak bekerja dan orang Jepang yakin bahwa mereka lebih baru, lebih jujur dan lebih efisien. Pada waktu yang sama, pekerja ini menunjukkan kurangnya ketertarikan dalam melawan keserikatan dibandingkan pendahulunya. Banyak dari mereka yang mengakui secara terbuka bahwa peraturan pendahulunya menghambat progress dan hasil biaya produksi yang tinggi dimana dalam periode yang panjang memungkinkan mengancam pertahanan ekonomi. Mereka meyakini bahwa kesempatan terbaik mereka untuk sukses dengan mengembangkan perusahaan dan kemampuan mereka untuk mengembangkan hirarki untuk mengusahakan pembayaran yang lebih baik. Mereka menentukan untuk mempelajari apapun kemampuan baru adalah kebutuhan untuk meyakinkan karir mereka sebagai karyawan.

Sumber : di ambil dari Michael Brody, Meet todays Young American Worker, Fortune, Nov. 11, 1985, pp.91-98.

12

Pembahasan: Dalam kasus di atas dapat dilihat bahwa persepsi para pekerja jaman dahulu mempersepsikan perusahaan itu berdasarkan kebutuhan. Jaman dahulu pada saat belum terjadi krisis keuangan yang mempengaruhi perekonomian dunia, uang bukanlah menjadi suatu hal yang penting dalam hidup. Berbeda dengan pekerja saat ini. Kebutuhan mereka adalah uang, oleh sebab itu mereka berusaha semaksimal mungkin agar dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara bekerja dengan baik. Dan biasanya perilaku satu individu berpengaruh terhadap individu lainnya yang berada dalam satu kelompok tertentu. Seperti halnya pekerja jaman dahulu, ketika muncul beberapa orang pekerja yang anti terhadap manajemen di perusahaan tersebut, mereka berusaha mempertahankan kemauan mereka dengan bertarung. Bertarung disini dalam arti melakukan aksi yang tidak seharusnya dilakukan. Dan para pekerja lain akan senantiasa mengikuti pola hidup tersebut karena merasa persepsi mereka terhadap perusahaan itu sama. Sedangkan di masa kini orang berlomba-lomba meningkatkan kemampuan mereka agar dapat bersaing dengan pekerja lain dan memenuhi kebutuhannya yaitu uang. Persepsi tersebut pun mempengaruhi persepsi yang lainnya terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Serta perbedaan motivasi, faktor internal dari diri mereka membuat perbedaan persepsi yang signifikan antara dua kalangan pekerja di atas.

13

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : Dari teori dan kasus di atas dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi setiap individu berbeda, karena penilaian dan karakteristik mereka terhadap sesuatu pasti berbeda-beda. Factor yang mempengaruhi persepsi kita terhadap sesuatu dapat berasal dari dalam atau diri kita sendiri dan juga dari luar atau informasi-informasi yang kita dapat. Proses persepsi berawal dari informasi yang kita dapat dan membentuk persepsi yang akan mengahsilkan tindakan. Sebagai contoh apabila kita ingin bergabung dalam suatu organisasi dalam kampus, terlebih dahulu pasti kita akan mencari informasi tentang organisasi tersebut melalui orang dalam dan orang-otrang di luar mengenai organisasi tersebut. Informasi-informasi ini yang kemudian akan membentuk persepsi dalam diri kita terhadap organisasi tersebut. Dan hasil dari persepsi adalah keputusan apakah kita akan bergabung dalam organisasi tersebut atau tidak. Pemilihan data perseptual dapat mempengaruhi persepsi yang kita buat. Otak kita biasanya memilih-milih data yang masuk dan yang dapat disimpan jangka panjang. Dan yang biasanya tertangkap oleh otak kita adalah hal-hal yang lebih mencolok daripada yang lainnya, sehingga mudah diingat. Hal tersebut juga yang digunakan otak kita dalam membentuk persepsi sehingga akan tersimpan dalam memori jangka panjang.

14

BAB V DAFTAR PUSTAKA http://www.psychologymania.com/2011/08/persepsi-terhadap-organisasi.html http://perawatpskiatri.blogspot.com/2009/04/persepsi.html http://dhimaskasep.files.wordpress.com/2008/03/02-persepsi.pdf http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=faktor%20eksternal%20yang%20mempengaruhi%20data%2 0perseptual&source=web&cd=7&sqi=2&ved=0CFoQFjAG&url=http%3A%2F%2Fgedeiwan.files.wordpres s.com%2F2009%2F04%2Fmateri-1-ob.ppt&ei=aJFAT96JF4iGrAf3pjdBw&usg=AFQjCNFUIRSjU7ink35cCzr5U2UvwWKNDQ

15

Anda mungkin juga menyukai