Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOLOGI KESEHATAN
“Sikap Individu terhadap Objek Sikap”

Dosen Pengampu
Zera Mendoza, M.Psi

Oleh Kelompok 5 :

1. Alif Fikri 2311202001


2. Mardhatillah Dinda 2311202017
3. Putra Adelman 2311202025
4. Risti Yanti 2311202026
5. Rahmi Amelia Zulfa 2311202027
6. Tasya Safitri Ramadhani 2311202029
7. Vinisa Rahma 2311202032

PRODI S1 FISIOTERAPI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS FORT DE KOCK

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT.karena dengan rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah sikap individu terhadap objek sikap yang di ajukan untuk
memenuhisalah satu tugas mata kuliah Psikologi Kesehatan.

Kami sadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna,maka dari itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang telah membaca makalah ini, demi
perbaikan dimasa yang akan datang.

Bukittinggi, September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. .....i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumuan Masalah................................................................................................... 1

C. Tujuan.................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Sikap...................................................................................................... 2

B. Unsur-Unsur Sikap Meliputi Kognisi, Afeksi dan


Kecenderungan Bertindak........................................................................................2

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Sikap.......................................3

D. Pentingnya Sikap dalam Bidang Kesehatan............................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 6

B. Saran........................................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sikap individu terhadap objek sikap telah menjadi topik penelitian yang menarik dalam
bidang psikologis sosial dan perilaku manusia. Sikap adalah aspek psikologis yang memengaruhi
cara individu berinteraksi dengan dunia sekitarnya, dan pemahaman yang lebih baik tentang
bagaimana terbentuknya sikap dan apa saja yang dapat memengaruhi terbentuknya sikap.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sikap?
2. Apa saja unsur-unsur sikap meliputi kognisi,afeksi dan kecenderungan bertindak?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap?
4. Apa saja pentingnya sikap dalam bidang kesehatan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sikap.


2. Untuk mengetahui apa saja unsur-unsur sikap meliputi kognisi,afeksi dan kecenderungan
bertindak.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap.
4. Untuk menjelaskan pentingnya sikap dalam bidang kesehatan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sikap

Sikap adalah segala perbuatan dan tindakan yang berdasarkan pada pendirian dan
keyakinan yang dimiliki. Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap segala sesuatu, bisa berupa
objek, orang atau peristiwa. Sikap mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu. Sikap
mempunyai tiga komponen utama, yaitu kesadaran, perasaan, dan perilaku.
Sikap adalah predisposisi untuk memberikan tanggapan terhadap rangsang lingkungan
yang dapat memulai atau membimbing tingkah laku orang tersebut. Secara definitif sikap berarti
suatu keadaan jiwa dan keadaan berfikir yang disiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap
suatu objek yang di organisasikan melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung atau
tidak langsung pada praktik atau tindakan (Notoatmodjo,2012). Sikap juga didefenisikan sebagai
sesuatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.

B. Unsur-Unsur Sikap Meliputi Kognisi, Afeksi, dan Kecenderungan Bertindak

Sikap terdiri dari tiga unsur utama, yaitu:


1. Kognisi
Merujuk pada aspek pemikiran atau pengetahuan dalam sikap seseorang. Ini mencakup
keyakinan, pengetahuan, dan pemahaman individu tentang suatu subjek atau situasi. Dalam
konteks kesehatan, kognisi bisa berarti pemahaman tentang pentingnya gaya hidup sehat,
pengetahuan tentang penyakit tertentu, atau pemahaman tentang rencana pengobatan.
2. Afeksi
Mengacu pada perasaan atau emosi yang terkait dengan sikap. Afeksi mencakup
perasaan positif atau negatif yang dimiliki seseorang terhadap subjek atau situasi tertentu.
Misalnya, seseorang dapat memiliki afeksi positif terhadap gaya hidup sehat karena merasa
senang dan bahagia ketika menjalani pola hidup tersebut.
3. Kecenderungan Bertindak
Yaitu kemauan atau niat untuk melakukan tindakan berdasarkan kognisi dan afeksi.
Dalam konteks kesehatan, kecenderungan bertindak adalah motivasi atau tekad untuk
mengambil tindakan yang sesuai dengan pengetahuan dan perasaan individu terhadap
kesehatan mereka. Ini bisa termasuk menjalani diet sehat, berolahraga, atau mengikuti
perawatan medis yang dianjurkan.

2
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terbentuknya Sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu:
• Menurut Azwar (2007)
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Azwar yaitu, sebagai berikut:
1. Pengalaman Pribadi
Middlebrook mengatakan bahwa tidak adanya pengalaman yang dimiliki
oleh seseorang dengan suatu objek psikologis, cenderung akan membentuk
sikap negatif terhadap objek tersebut. Sikap akan lebih mudah terbentuk jika
yang dialami seseorang terjadi dalam situasi yang melibatkan emosi akan
menghasilkan pengalaman yang lebih mendalam dan lebih lama membekas.
2. Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting
Individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah
dengan sikap orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain
dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari
konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
3. Pengaruh Kebudayaan
Kepribadian merupakan pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan
sejarah penguat (reinforcement) yang kita alami (Hergenhan dalam Azwar,
2007). Kebudayaan memberikan corak pengalaman bagi individu dalam suatu
masyarakat. Kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap individu
terhadap berbagai masalah.
4. Media Massa
Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah
dan lain-lain mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan opini
seseorang. Media massa memberikan pesan-pesan yang sugestif yang
mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal
tersebut. Jika cukup kuat, pesan-pesan sugestif akan memberi dasar efektif
dalam menilai sesuatu hal sehingga terbentuknya arah sikap tertentu.
5. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai sesuatu sistem
mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya
meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu.
Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh
dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat
keagamaan serta ajaran-ajarannya.

3
Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistem kepercayaan
sehingga tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian konsep
tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu terhadap sesuatu hal.
Apabila terdapat sesuatu hal yang bersifat kontroversial, pada umumnya orang
akan mencari informasi lain untuk memperkuat posisi sikapnya atau mungkin
juga orang tersebut tidak mengambil sikap memihak. Dalam hal seperti itu,
ajaran moral yang diperoleh dari lembaga pendidikan atau lembaga sering kali
menjadi determinan tunggal yang menentukan sikap.
6. Faktor Emosional
Suatu bentuk sikap terkadang didasari oleh emosi, yang berfungsi
sebagai semacam penyaluran frustrasi atau pengalihan bentuk mekanisme
pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan
segera berlalu begitu frustrasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan
sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.

• Menurut Bimo Walgito (2003)


Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap menurut Bimo Walgito, yaitu:
1. Faktor Internal (Individu Itu Sendiri)
Yaitu cara individu dalam menanggapi dunia luar dengan selektif sehingga
tidak semua yang datang akan diterima atau ditolak.
2. Faktor Eksternal
Yaitu keadaan-keadaan yang ada diluar individu yang merupakan stimulus
untuk membentuk atau mengubah sikap.

• Menurut Mednick, Higgins dan Kirschenbaum (2003)


Dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
1. Pengaruh Sosial,seperti norma dan kebudayaan.
2. Karakter Kepribadian Individu.
3. Informasi yang Selama ini diterima Individu.

4
D.Pentingnya Sikap dalam Bidang Kesehatan
Sikap dalam bidang kesehatan sangat penting karena memiliki dampak besar pada
kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut beberapa alasan mengapa
sikap penting dalam bidang kesehatan:

1. Pencegahan Penyakit
Sikap yang proaktif terhadap kesehatan, seperti gaya hidup sehat dan kepatuhan
terhadap imunisasi, dapat membantu mencegah penyakit dan infeksi.

2. Pengobatan yang Efektif


Sikap yang positif terhadap perawatan medis dan kepatuhan terhadap rencana
pengobatan membantu memastikan bahwa pengobatan berjalan efektif, mempercepat
pemulihan, dan mengurangi risiko komplikasi.

3. Pengambilan Keputusan yang Bijak


Sikap yang kritis dan informatif dalam hal kesehatan membantu individu membuat
keputusan bijak tentang perawatan dan pengobatan yang diperlukan.

4. Kualitas Hidup yang Lebih Baik


Dengan sikap yang positif terhadap kesehatan, seseorang lebih mungkin menjalani hidup
yang aktif, bahagia, dan produktif.

5. Pengendalian Biaya Kesehatan


Sikap yang proaktif terhadap kesehatan dapat mengurangi biaya perawatan jangka
panjang dengan mencegah penyakit atau mengidentifikasi masalah kesehatan pada tahap
awal.

6. Dukungan Sosial
Sikap positif terhadap kesehatan juga dapat membantu membangun dukungan sosial
dari keluarga dan teman-teman, yang penting dalam pemulihan dan pemeliharaan
kesehatan.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sikap individu terhadap suatu objek sikap adalah hasil dari interaksi kompleks antara
kognisi (pengetahuan dan pemahaman individu tentang objek tersebut), afeksi (perasaan
individu terhadap objek tersebut), dan kecenderungan bertindak (niat atau kemauan individu
untuk berperilaku terkait dengan objek tersebut). Ketiga unsur tersebut saling terkait dan
berpengaruh satu sama lain. Pemahaman yang baik tentang unsur-unsur tersebut dapat
membantu individu mengembangkan sikap yang lebih baik terhadap kesehatan mereka.

B. Saran

Semoga dengan makalah ini mahasiwa lebih paham lagi tentang sikap individu
terhadap objek sikap dalam mata kuliah psikologi kesehatan dan bisa di gunakan dalam
kehidupan sehari hari dan juga dibidang kesehatan .

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studilmu.com/blogs/details/sikap-dan-perilaku
https://www.psychologymania.com/2012/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-sikap.
https://rdk.fidkom.uinjkt.ac.id/index.php/2021/04/19/pentingnya-jaga-etika-profesi-dalam-bidang-
kesehatan/

Anda mungkin juga menyukai