Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

SIKAP DALAM BELAJAR

Dosen Pengampuh:
Dra. Ratnawati,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 8:


1. Yesli Ninda Priastika (2159
2. Dearti (21591042)
3. Siti Romadona (21591199)

Kelas :
Pgmi 3B

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN) CURUP
TAHUN 2022

2
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang,
karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. dalam makalah ini
kami membahas Mengenai Refleksi Dalam Tugas Dan Pengembagan Profesi Melalui
Organisasi. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya bagi para mahasiswa/mahasiswi
dimanapun berada.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih
banyak kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan masukan-masukan dari
siapapun agar makalah ini bisa lebih baik lagi mulai dari cover sampai dengan isi-
isinya. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Curup, 29September 2022

Peny

3
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR.................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................

A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan ......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

A. Pengertian Sikap................................................................
B. Jenis Sikap.........................................................................
C. Fungsi Sikap......................................................................
D. Arti Minat..........................................................................
E. Hubungan Minat Dengan Belajar......................................
F. Motif dan Motivasi............................................................
G. Hubungan motivasi dengan minat ....................................
H. Teori-teori Motivasi ..........................................................
I. Pengembangan Motivasi dalam Belajar............................

BAB III PENUTUP....................................................................................

A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran.........................................................................................

4
5
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan


atau
pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan. Sampai dimanakah
perubahan itu dapat tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya
belajar bergantung pada beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi meliputi: faktor individual
dan faktor yang berasal dari luar individu.
Arti sikap menurut Conitively Based Attitudes adalah Sikap ini bertujuan
mengklasifikasikan plus/minus objek sikap sedemikian rupa sehingga
sehingga dapat dengan cepat menyatakan apakah dirinya ingin melakukan
sesuatu terhadap objek sikap itu.
Menurut Crow and Crow banwa minatberhubungan dengan gaya gerak
yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang,
bende, kegiatan,pengalaman, yang diraangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Syaiful Bahri berpendapat bahwa minat belajar berpengaruh terhadap
aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran akan
mempelajari dengan sungguh- sungguh, karena daya tarik bagiannya. Proses
belajar akan berjalan lancar bila disertai minat
Berikut adalah kutipan yang saya ambil dari buku yang di terbitkan oleh Lp2 Stain

Curup.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sikap?
2. Ada Berapa Jenis Sikap ?
3. Adaberapa Fungsi Sikap?
4. Apa Arti Minat?
5. Apa Hubungan Minat dangan belajar?
6. Apa Motif dan Motivasi ?
7. Apa Hubungan Motivasi Dengan Minat ?
8. Ada Berapa Teori Motivasi

6
9. Apa Pengembangan Motivasi Dalam Belajar
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sikap
2. Untuk Mengetahui Ada Berapa Jenis Sikap
3. Untuk Mengetahui fungsi Sikap
4. Untuk Mengetahui Arti Minat
5. Untuk Mengetahui Hubungan Minat Dengan Belajar
6. Untuk Mengetahui Apa Itu Motiv dan Motifasi
7. Untuk Mengetahui Hubungan Motivasi Dengan Minat
8. Untuk Mengetahui Ada Beapa Teori Motivasi
9. Utuk Mengetahui Pengembangan Motivasi Dalam Belaja

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sikap

Dalam arti sempit sikap adalah pandangan atau kecendrungan mental.


Menurut Bruno,sikap(attitud) kecendrungan yang reltif menetap untuk
bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu.
Dengean demikian, pada prinsipnya sikap iti dapat kita anggap suatu
kecendungan siswa untuk bertindak dengna cara tertentu. Dalam hal ini,
perwujudan belajar siswa akan ditandai dengan munculnya kecendrungan –
kecendrungan baru yang telah berubah (lebih maju dan lugas) terhadap suatu
objek, tata nilai, peristiwa da sebagainya.1

Ciri- ciri khas dari sikap adalah:

1) Mempunyai objek tertentu (orang,perilaku,konsep,situasi,benda, dan


sebagainya)
2) Mengendung penilaian (suka- tidak suka, setuju – tidak setuju)
1
Muhibbin Syah, Psikologi pendidikan dengen pendekatan baru, 2011, PT Remeja Rosdakarya,
Bandung, Hlm 118

7
Generasi besar pandangan – pandangan sikap yang disusun oleh pengamat
Eiser :
1. Sikap merupakan pengelaman subyektif
2. Sikapa adalah pengelaman tentang sesuatu objek atau persoalan
3. Sikap melibatkan pertimbangan yang bersifat menilai
4. Sikap bisa diungkapkan melaliu bahasa
5. Ungkap sikap pada dasarnya bisa dipahami
6. Sikap dikomunikasikan kepada orang lain
7. Sikap setiap orang bisa sama dan bisa tidak
8. Sejumlah orang yang mempunyai sikap berbeda pada suatu objek akan
berbeda pula dalam pendapat masing – masing mengenai apakah yang benar
atau salah mengenai objek itu.
9. Sikap jelas berhubungan dengan perilaku sosial2

B. Jenis Sikap
Terdapat tiga jenis sikap berdasarkan komponen utamanya,yaitu:

1. Conitively Based Attitudes


Sikap ini bertujuan mengklasifikasikan plus/minus objek sikap sedemikian
rupa sehingga sehingga dapat dengan cepat menyatakan apakah dirinya
ingin melakukan sesuatu terhadap objek sikap itu.
2. Affectively Based Ettiudes
Sikap yang didasari perasaan dan nilai – nilai seorang dari pada keyakinan
melalui 3 kemungkinan, yaitu:
a) Nilai – nilai (misal keyakinan moral dan agama)
b) Reaksi atas penginderaan (misal merasakan enaknya rasa coklat
sehingga senang coklat)
c) Hasil pengkondisian ( cllasical conditioning dan operant
conditioning)3
3. Behaviorally Basad Attitides
Sikap yang terutama didasari pengamatan terhadap perilaku seorang
pada objek sikap secara umaum antara lain:
1) Sikap sosial

2
Alex Sobur. Psikologi Umum. 2003. CV Pustaka Setia. Bandung. Hlm 355-357
3
I bid,

8
DIPL Phsych, attitud (sikap) sosial pernah dirumuskan sebagai
berikut : “ suatu attitud (sikap) sosial dinyatakan oleh cara – cara
kegiatan yang sama dan berulang – ulang terhadap objek sosial. Sikap
sosial merupakan suatu faktor penggerak didalam pribadi individu
untuk bertingkah laku secara tertentu, sehingga sikap sosial dan sikap
pada umumnya itu mempunyai sifat – sifat dinamis yang sama yaitu
merupakan salah satu penggerak intern da dalam pribadi orang yang
mendorongnya berbuat sesuatu dengan cara tertentu.
2) Sikap Individual
 Sikap yang positif mengenai sikap yang bersifat positif, maka
tindakanyang ditampakkan oleh seseorang dalam berbuat
adalah cenderung berbuat yang mndekati, menyenangkan,
mengharapkan objek tertentu.
 Sikap yang bersifat negatif mengenai sikap yang bersifat
negatif, maka tindakan yang ditempatkan oleh seseorang dalam
berbuat adalah cenderung berbuat untuk menjauhi,
menghindari, membenci,dan tidak menyukai objek tertentu.

C. Fungsi Sikap
Sikap memiliki fungsi – fungsi psikologi yabf berbeda, orang yang berbeda
mungkun memiliki sikap yang sama karena alasan yang berbeda, dan
seseorang mungkin memegang sikap tertentu karene alasan yang berbeda, dan
seseorang mungkin memegang sikap tertentu karena lebih dari satu alasan.
Fungsi sikap bagi seseorang juga mempengaruhi tingkat konsistensi orang itu
dalam memegang sikapnya dan tingkat kemudahan mengubah sikap.
Agaknya tidak salah jika dikatakan bahwa bagi individu, sikapnya
memungkinkan kehidupan sosial ada tiga fungsi penting .Pertama, sikap
mempunyai fungsi organisai.Kedua,
Sikap memberikan fungsi kegunaan. Ketiga, sikap itu memberikan fungsi
perlindungan.
Menurut Rita L, Atkinson dan kawan – kawan menyebut ada lima
fungsi sikap, yaitu:4
1. Fungsi Instrumental
Sikap yang kita pegang karena alasan praktis atau manfaat, atau
mendapatkan hadiah dan menghindari dari hukuman
2. Fungsi Pengetahuan
4
Rita L. Atkinson (erlangga, 1999)

9
Membantu kita memahami dunia, yang membawa keteraturan bagi
berbagai informasi yang harus kita asimilasikan dalam kehidupan
sehari- hari.
3. Fungsi Nilai Ekspresif
Mengekspresikan nilai – nilai kita atau mencerminkan konsep diri
kita
4. Fungsi Pertahan Ego
Sikap yang melindungi kita dari kecemasan atau ancaman bagi
harga diri kita

5. Fungsi Penyesuaian Sosial


Sikap yang membantu kita merasa menjadi bagian dari komunitas.5

Sedangkan menurut Katz yang dikutip oleh Bimo Walgito sikap mempunyai
empat fungsi yaitu:

1. Fungsi Sikap sebagai instrumental


Fungsi instrumental adalah fungsi sikap dengan melihat sejauh
mana objek sikap dapat dijadikan instumen atau alat untuk tujuh
individu yang bersangkutan.
2. Fungsi Sikap Untuk Pertahanan Ego
Fungsi pertahanan ego merupakan sikap yang diambil seseorang
demi untuk mempertahankan ego atau akunnya.
3. Fungsi Sikap Sebagai Ekspresi Nilai
Fungsi ekspresi nilai menunjukkan bahwa sikap seseorang yang
diambil merupakan eksperesi nilai yang ada dalam diri individu.
4. Fungsi Sikap Sebagai Indikator Pengetahuan
Fungsi Pengetahuan menunjukkan bahwa sikap yang ada pada
seseorang juga menunjukkan pengetahuan yang ada pada dirinya.6

Dalam beberapa fungsi sikap yang digunakan seseorang dalam


konteks psikologi mengetahui fungsi – fungsi sikap ini sangat penting dalam
mendalami karakter seseorang.

D. Arti Minat
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atauaktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
5

6
Alex Sobur, Ibid, Hlm 369-370

10
penerimaan akan suatu hubunga antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri.
Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. 7
Menurut Crow and Crow banwa minatberhubungan dengan gaya gerak yang
mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, bende,
kegiatan,pengalaman, yang diraangsang oleh kegiatan itu sendiri. Jadi minat
dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih
menyukai sesuatu hal dari pada hal yang lainnya. Dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.8
Jadi, minat adalah perasaan ingin tahi,mempelajari, mengagumiatau
memiliki sesuatu. Disamping itu, minat merupakan bagian dari ranah afeksi,
mulai dari kesadaran sampai pada pilihan nilai. Gerungan menyebutkan minat
merupakanpengarah perasaan dan menafsirkan untuk sesuatu hal (ada unsur
seleksi). Jika dikaitkan kedalam bidang kerja, teori minat Holland lebih
sesuai. Holland mengatakan, minat adalah kecendrungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu.

Pengertian minat menurut para ahli:


1. Witherington, Minat adalah kesadaran seseorang udalam sesuatu obyek
seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan
dirinya.
2. Slameto, Minat adalah kecendrungan jiwa yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang bebrapa aktivitas atau kegiatan.
3. Heri, Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang
merupakan kekuatan di dalam dan tampak diluarsebagai gerak – gerik.
4. Hardjana dalam lockmono, Minat merupakan kecendrungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu yang timbul karena kebutuhan,yang dirasa atau
tidak dirasakan atau keinginan hal tertentu. Minat dapat diartikan
kecendrungan untuk dapat tertarik atau terdorong untuk memperhatikan
seseorang sesuatu barang atau kegiatandalam bidang- bidang tertentu.
5. Tidjan, Minat merupakan gejala psikologis yang menunjukkan pemutasan
perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang.

Berdasarkan definisi minat tersebut dapatlah penulis kemukakan bahwa minat


menganduang unsur- unsur sebagai berikut:

7
Hurlock B. Elizabeth. Perkembangan Anak.1978. PT Erlangga.jakarta.
8
Watsy Soemanto,Psikologi Pendidikan. 2012 PT Rineka Cipta. Jakarta Hlm 90

11
a) Minat adalah suatu gejala psikologi
b) Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena
tertarik.
c) Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran
d) Adanya kemauan atau kecendrungan mencapai tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian minat menurut para ahli tersebut penulis


menyimpulkan bahwa minat merupakan gejala psikologis yang menunjukkan
bahwa minat adanya pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran
karena obyek tersebut menarik perhatiandan menimbulkan perasaan senang
sehingga cendrung kepada obyek tersebut.

E. Hubungan Minat Dengan Belajar


Minat mempunyai hubungan erat dengan dorongan – dorongan, motif
–motif dan respon- respon emosional. Minat dalam penyelidik ilmiah,
matematika,atau mengajar umpamanya, dapat merupakan sumber penelitian
perbuatan- perbuaatan yang distimulasi oleh keinginan untuk memperoleh
kepuasan dan dapat menunjukkan ketelitian seseorang dalam kegiatan itu.
c. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar
pelajaran yang diberikan mudah dipahami.
Berdasarkan hasil penelitian psikologi menunjukkan bahwa kurangnya
minat belajar dapat mengakibatkan kurangnya rasa ketertarikan pada suatu
bidang tertentu, bahkan dapat melahirkan sikap penolakan pada guru. Minat
belajar membentuk sikap akademik terteentu yang bersifat sangat pribadi pada
setiap siswa. Oleh karena itu, minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh
masing- masing siswa.
Dalam demikian perlu adanya usaha- usaha atau pemikiran yang
dapat memberikan solusi terhadap peningkatan minat belajar siswa. Dalam
proses belajar mengajar disekolah, guru perlu membangkitkan minat siswa
agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan oleh guru untuk membangkitkan minat siswa, sebagai berikut:
1. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
2. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman masa yang lampau
3. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
4. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar

F. Motif dan Motivasi

12
Motif atau dalam bahasa inggrisnya motive, berasal dari kata motion,
yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Jadi istilah motif erat
hubungannya dengan gerak, yaitu gerakan yang dilakukan oleh manusia atau
disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif dalam psikologi berarti
rangsangan, dorongan, atau pembangkitan tenaga bagi terjanya tingksh laku.
Disamping istalah motif, dikenal pula ydengan psikologi istilsah motivasi.
Motivasi merupakan istilah yang lebih umum, yang menunjuk kepada seluruh
proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul
dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut, dan
tujuan atau akhir hdari gerakan atau perbuatan.
Ada beberapa pendapat mengenai motif salah satunya seseorang
sarjana yng bernama Sigmund Freud berpendapat suatu energi dasar didorong
oleh instik. Instik ini dibagi dua yaitu:
1. Instik kehidupan atau instik seksual atau libido, yaitu dorongan
untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan keturunan.
2. Instik yang mendorong perbuatan - perbuatan agresif atau yang
menjurus kepada kematian.

Pendapat lain mengatakan bahwa motivasi mempunyai fungsi sebagai


perantara pada organisasi suatu manusia untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Suatu perbuatan butuh dimulai dengan adanya
ketidakseimbangan dari dalam individu, misalnya lapar atau takut. Ketidak
keseimbangan itu tidak berlangsung untuk selama – lamanya, karena setelaah
beberapa saat akan timbul ketidak seimbangan baaru yang menyebabkan
seluruh proses motivasi diulangi. Kadang- kadang tingkah laku tidak
menghasilkan keseimbangan pada manusia sering kali merangsamg
ketidakseimbangan lain yang lebih tinggi tingkatnya. Misalnya, seorang anak
yang baru saja menamatkan sekolah dasarnya terangsang untuk masuk
sekolah langjut dan ingin memiliki ijazah sekolah lanjut. Hal ini tidak terdapat
pada hewan, karena pada hewan ketidakseimbangan yang timbul selalu sama
dari waktu kewaktu sampai hewan ini mati. Motif adalah instansi terakhir bagi
terjadinya tingkah laku. Meskipun adanya kebutuhan, bila kebutuhan ini tidak
berhasi menciptakan motif, maka tidak akan terjadi tingkah laku. Hal ini
disebabkan motif tidak saJa ditentukan olrh faktor-faktor dalam diri individu,
seperti faktor biologis tetapi juga mempengaruhi faktor- faktor sosial dan
kebudayaan. Contohnya, seorang lulus SMA ingin menjadi dokter. Keinginan
ini belum menimbulkan motif untuk masuk fakultas kedokteran, karana anak

13
tersebut mempertimbangkan faktor biaya, lamanya pendidikan, dan ujian
saringan yang berat.9

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan energi seseorang yang dapat


menimbulkan tingkat persistensi dan antusismennya dan melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam dari individu itu sendiri ( motivasi
interenstik ) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinstik).

Dalam konteks psikologi Abin Syamsyudin makmum mengemukakan


bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa
indikator, diantaranya:

1. Durasi kegiatan
2. Frekuensi kegiatan
3. Presentasi pada kegiatan
4. Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam menghadapi rintangan
dan kesulitan
5. Devonis dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
6. Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang
dilakukan
7. Tingkat kualifikasi presintasi atau produk (out put)yang dicapai
dari kegiatan yang dilakukan
8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan
Menurut Sraam, motivasi mengacu pada suatu proses
mempengaruhi pilihan-0 pilihan individuterhadap macam- macam
keinginan yng dikehendaki. Menurut kebanyakan divinisi motivasi
mengandung tiga komponen pokok yaitu menggerakkan,
mengarah dan menopang tingkah lau manusia. Dakam psikologi
Behaviorisme Motif adalah sesuatu pernyataan jiwa yang
kompleks didalam suatu organism Yng mengarah tingkahlaku atau
perbuatan kesuatu tuujuan atau perangsang, Motif berfungsi
sebagai pendorong manusia untuk berbuat atau berkehendak.

G. Hubungan motivasi dengan minat


Motif adalah pokok dari semua makhluk, bagi manusia tidak semata-
mata merupakan keinginan untuk tetap hidup, tetapi juga merupakan
keinginan untuk hidup dalam lingkungannya yng aktif dengan lingkungannya.
9
Ahmad Fauzi. Psikologi Umum.1997.CV Pustaka Setia.Bandung. Hlm 62

14
Motivasi menurut sumadi suryabrata adalah keadaan yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu
guna mencapai suatu tujuan.Sementara Gates dan kawan-kawan
mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis
yang terdapat dalam diri sezeorang yang mengatur tindakannya dengan cara
tertentu.Adapun Greenbeng menyebutukan bahwa motivasi adalah proses,
membangkitkan mengarah dan menantapkan perilaku kearah tujuan. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kondisi fisiologi
dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan aktiviatas tertentu guna mencapai suatu tujuan(kebutuhan).
Menurut Atkinson, motivasi seseorang ditentukan oleh dua faktor, yaitu
harapan terdapat suatu objek itu. Makin besar harapan seseorang terdapat
suatu objek dan makin tinggi nilai objek itu bagi objek tersebut, berarti makan
besar motivasinya.
Begitu juga sebaliknya, hubungan antara motivasi dengan harapan dan
nilai, oleh atkonson dirumuskan sebagi berikut : (motivasi = harapan x nilai ).
Hal ini berarti jika salah satu diantara kedua faktor diatas tidak ada (harapan
atau nilai tidaka ada), maka tidak akan ada motivasi pada diri seseorang.
Motivasi yang terjadi pada diiri seseorang menurut atkinson adalah
hasil dari intraksi antara harapan akan sukses dan rasa takut akan mengalami
kegagalan. Ini berarti jika harapan akan sukses lebih besar dibandingkan
dengan rasa takut akan mengalami kegagalan, maka orang akan termotivasi
untuk mencapai tujuannya dan berarti juga harapan akan sukses lebih besar
dibandingkan dengan rasa takut dengan rasa takut akan mengalami kegagalan,
maka orang akan termotivasi untuk mencapai tujuanya. Ia selalu merasa
optimis dalam mengerjakan setiapm apa yang dihadapinya sehingga setiap
saat selalu termotivasi untuk mancapai tujuannya.10
Menurut atkinson seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi
tinggi pada umumnya harapan akan suksesnya selalunmengalakan rasa takut
akan mengalami kegagalan
Motivasi dibagi menjadi dua:
1. Motivasi Intrinstik

Motivasi itu muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang


dipelajarinya. Motivasi memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang
yang memunculkan kesadaran untuk melakukan aktivitas belajar.

10
H.Djuli. Psikogi Pendidikan. 2006. PT Bumi Aksara. Jakarta. Hlm 105-106

15
2. Motivasi ekstrintik

Motivasi ekstrintik dalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena


adanya perangsang dari luar. Motivasi belajar dikatakan ekstrintik bila anak
didik menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor – faktor situasi belajar.

Anak didik belajar karena hendak mencapai tujuan yang terlerlatak diluar
hal yang dipelajarinya. Misalnya, untuk mencapai angka tinggi,diplom, gelar
kehormatan dan sebagainya. Dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi
eksterintik diperlihatkan agar anak didik mau belajar.11

Menurut pengamatan Hilgard dan Russel, ternyata tidak ada obat yang
mujarab untuk menyembuhkan “penyakit mental” yang didapati pada anak-
anak yang berada didadalam lingkungan sekolahbyang tidak cocok bagi
mereka.12

Minat dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah kecendrungan hati


yang tinggi terhadap sesuatu contoh tidak ada saya untuk belajar melukis.
Dapat disimpulkan bahwa motivasi mempunyai hubungan keterkaita dengan
minat, yaitu sama-sama mempunyai keinginan untuk hidup dan mencapai
sebuah keberhasilan.

H. Teori-teori Motivasi
1. Teori Hedanisme
Hedanisme adalah aliran dalam filsafat yang mengandung bahwa
tujuan utama manusia hidup adalah mencari kesenangan yang bersifat
duniawi. Menurut pandangan ini manusia pada hakiakatnya adalah
makhluk yang mementingkan kehidupan yangpenuh kesenangan dan
kenikmata. Implikasinya adalah adanya tanggapan bahwa semua orang
akan cenderung menghindari hal-hak yang sulit atau resikodan lebih
suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan bagi nya.
2. Teori Naluri
Menurut teori ini manusia mempunyaitiga nafsu pokok (naluri)yaitu:
a. Dorongan nafsu mempertahankan diri
b. Dorongan nafsu mengembangkan diri
11
Syaifuk Bahri djamarah.Psikologi Belajar.2011.PT Rineka Cipta.jakarta Hlm 148
12
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan landasan kerja pemimpin pendidik.1998.PT Rinekq
Cipta.jakarta. Hlm 201

16
c. Dorongan nafsu mengembangkan / mempertahankan jenis.
Dengan adanya tiga naluri pokok ini maka kebiasaan – kebiasaan,
tindakan atau tingkah laku mendapatkan dorongan
3. Teori Reaksi yang dipelajari
Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak
berdasarkan naluri-naluri tapi berdasarkan pola –pola tingkah laku
yang dipelajari dari kebudayaan tempat orang itu hidup. Orang paling
banyak belajar dari lingkungan kebudayaan ditempat ia hidup dan
dibesarkan.
4. Teori Daya Pendorong
Teori ini adalah teori perpaduan antara “teori naluri” dengan “teori
reaksi yang dipelajari” adalah semacam nalur, tetapi hanya sesuatu
dorongan kekuatan yang luas terhadap sesuatu. Menurut teori ini
seseorang pendidik ingin mengatasi anak didiknya ia harus
mendasarkannya atas daya pendorong yaitu daya naluridan juga reaksi
yang dipelajari dari kebudayaa lingkungan yang dimilikinya.
5. Teori Abraham Maslow
Maslow mengemukakan ada lima tingkatan kebutuhan pokok manusia,
kebutuhan pokok tersebut adalah akualisasi diri, kebutuhan
penghargaan, kebutuhan sosial, kebutuhan rasa aman dan
perlindungan, dan kebutuhan fisiologi pengembangan motivasi dalam
belajar.
Mengembangkan motivasi yang baik pada anak didik kita anatara lain
harus menjauhkan saran-saran yang negative yang dialaranag oleh
agama yang bersifat soaial, kita juga harus membina pribadi anak
didik agar dalam dibentuk motif – motif yang mulia dan luhur yang
dapat di terima oleh masyarakat. Kita dapat mengatur dan
menyediakan situasi- situasi baik dalam lingkungan keluarga maupun
disekolah yang mungkin timbulnyapersaingan atau situasi yang sehat
anatara anak didik. Membiasakan anak didik untuk mendiskusikan
suatu pendapat atau citi- cita mereja masing- masing dapat pula
memperkuat motivasi yang baikpada mereka. Menunjukkan pada
merekan contoh- contoh konkrit dalam sehari –hari orang yang sukses
karena motivasi yang tinggi.

17
Teori motivasi dapat dikembangkan oleh abraham maslow
pada intinya berkissar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima
tingkat atau hierarki ketuhanan,yaitu:13
a). Kebutuhan – kebutuhan yang bersifat fisiologis
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham Maslow pada
intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai ima tingkat
atau hierarki kebutuhan, yaitu;12

Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat fisiologis (physiological needs)


yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas di antara segala
kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk mempertahankan
hidupnya secara fisik, yaitu kebutuhan makanan, minuman, tempat
berteduh, seks, tidur, dan oksigen.

b. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs). Kebutuhan rasa aman


muncul sebagai kebutuhan yang paling penting kalau kebutuhan
psikologis telah terpenuhi, meliputi; kebutuhan perlindungan,
keamanan, hokum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.
c. Kebutuhan cinta dan memiliki-dimiliki (belongingness and love
needs). Kebutuhan untuk memiliki dan mencintai, muncul ketika
kebutuhan sebelumnya telah dipenuhi secara rutin. Orang butuh
dicintai dan pada gilirannya butuh menyatakan cintanya. Cinta disini
berarti rasa sayang dan rasa terikat (to belong). Rasa saling
menyayangi dan rasa diri terikat antara yang satu dan lainnya, lebih-
lebih dalam keluarga sendiri, adalah penting bagi seseorang. Di luar
keluarga, misalnya teman sekerja, teman sekelas, dan lain-lainnya,
seseorang ingin agar dirinya disetujui dan diterima.

d. Kebutuhan penghargaan (esteem needs). Penghargaan yang menjurus


pada kepercayaan terhadap diri sendiri dan perasaan diri berharga.
Kebutuhan akan penghargaan sering kali diliputi frustasi dan konflik
pribadi, karena yang diinginkan orang bukan saja perhatian dan
pengakuan dari kelompoknya, melainkan juga kehormatan dan status
yang memerlukan standar moral, sosial, dan agama.
e. Kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs). Timbul pada
seseorang jika kebutuhan-kebutuhan lainnya telah terpenuhi.
13
Iblim,Hlm 273

18
Karena kebutuhan aktualisasi diri, sebagaimana kebutuhan lainnya,
menjadi semakin penting, jenis kebutuhan tersebut menjadi aspek yang
sangat penting dalam perilaku manusia. Maslow melukiskan
kebutuhan aktualisasi ini sebagai hasrat untuk menjadi diri sepenuh
kemampuannya sendiri, menjadi apa saja menurut kemampuannya.

Teori penetapan tujuan (goal setting theory) Edwin Locke


mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat
macam mekanisme motivasional yakni;

a. tujuan-tujuan mengarahkan perhatian. b. tujuan-tujuan mengatur


upaya.

c. tujuan-tujuan meningkatkan persistensi. d. tujuan-tujuan menunjang


strategi-strategi dan rencana rencana kegiatan.

Teori Victor H. Vroom (teori Harapan)

Victor H. Vroom, dalam bukunya yang berjudul "Work And


Motivation" mengetengahkan suatu teori yang disebutnya sebagai
"teori harapan". Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat suatu
hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang
bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang
diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat fmenginginkan
sesuatu, dan jalan tampaknya terbuka untuk memperolehnya, yang
bersangkutan akan berupaya dengan kuat untuk mendapatkannya.

Dinyatakan dengan cara yang sangat sederhana, teori harapan berkata


bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk
memperoleh sesuatu itu cukup besar, yang bersangkutan akan sangat
terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu Sebaliknya,
jika harapan memperoleh hal yang diinginkannya itu tipis,
motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah. Di kalangan ilmuan
dan para praktisi manajemen sumber daya manusia teori harapan ini
mempunyai daya tarik tersendiri karena penekanan tentang pentingnya

19
bagian kepegawaian membantu para pegawai dalam menentukan hal-
hal yang
diinginkannya serta menunjukkan cara-cara yang paling tepat untuk
mewujudkan keinginannya itu. Penekanan ini dianggap penting karena
pengalaman secara pasti apa yang diinginkannya, apalagi cara untuk
memperolchya.14
Teori penguatan dan modifikasi perilaku Berbagai teori atau
model motivasi yang telah dibahas di muka dapat digolongkan sebagai
model kognitif motivasi karena didasarkan persepsi orang yang
bersangkutan berarti sifatnya sangat subyektif. Perilakunya pun
ditentukan oleh persepsi tersebut. Padahal dalam kehidupan
organisosial disadari dan diakui bahwa kehendak seseorang ditentukan
pula oleh berbagai konsekwensi eksternal dari perilaku dan
tindakannya. Artinya, dari berbagai faktor di luar diri seseorang turut
berperan sebagai penentu dan pengubah perilaku. Dalam hal ini
berlakulah upaya yang dikenal dengan "hukum pengaruh" yang
mengatakan bahwa manusia cenderung untuk mengulangi perilaku
yang mempunyai konsekwensi yang menguntungkan dirinya dan
mengelakkan perilaku yang mengakibatkan timbulnya konsekwensi
yang merugikan. Contoh yang sangat sederhana ialah seorang juru tik
yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dalam waktu
singkat. Juru tik tersebut mendapat pujian dari atasannya. Pujian
tersebut berakibat pada kenaikan gaji yang dipercepat. Karena juru tik
tersebut menyenangi konsekwensi prilakunya itu, ia lalu terorong
bukan hanya bekerja lebih tekun dan lebih teliti, akan tetapi bahkan
berusaha meningkatkan keterampilannya, misalnya dengan belajar
menggunakan computer sehingga kemampuannya semakin bertambah,
yang pada gilirannya diharapkan mempunyai konsekwensi positif lagi
di kemudian hari.
Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang datang terlambat
berulangkali mendapat teguran dari atasannya, mungkin disertai
ancaman akan dikenakan sanksi indisipliner. Teguran dan
kemungkinan dikarenakan sanksi sebagai konsekwensi negatif.
prilaku pegawai tersebut berakibat pada modifikasi prilakunya, yaitu
datang tepat pada waktunya di tempat tugas.

14
Ibid, Hlm 287

20
Penting untuk diperhatikan bahwa agar cara-cara yang digunakan
untuk modifikasi prilaku tetap memperhitungkan harkat dan martabat
manusia yang harus selalu diakui dan dihormati, cara-cara tersebut
ditempuh dengan "gaya" yang

manusiawi pula.

Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi Bertitik tolak pada pandangan


bahwa tidak ada satu model

motivasi yang sempurna, dalam arti masing-masing mempunyai


kelebihan dan kekurangan, para ilmuwan terus menerus berusaha
mencari dan menemukan system motivasi yang terbaik, dalam arti
menggabung berbagai kelebihan model-model tersebut menjadi satu
model. Tampaknya terdapat kesepakatan dikalangan para pakar bahwa
model tersebut ialah apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan
imbalan dengan prestasi seseorang individu.

Menurut model ini, motivasi seorang indvidu sangat dipengaruhi oleh


berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
Termasuk pada faktor internal adalah:

a. Persepsi seseorang
b. Harga diri mengenai diri sendiri
c. Harapan dan pribadi
d. Kebutuhan Keinginan
e. Keinginan
f. Kepuasan kerja
g.Prestasi kerja yang dihasilkan

Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara


lain ialah:

1. Jenis dan sifat pekerjaan


2. Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
3. Organisasi tempat bekerja

21
4. Situasi lingkungan pada umumnya
5. Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya

I. Pengembangan Motivasi dalam Belajar


Cara Meningkatkan Motivasi Belajar ada beberapa macam yaitu;

1. Memberi angka

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajar. Banyak
siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga
yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka
yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi belajar yang sangat
kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka tersebut
belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya
angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar
kognitifnya saja. 2. Hadiah

Hadiah dapat menjadi motivasi belajar yang kuat, dimana siswa


tertarik pada bidang tertentu yang akan diberikan hadiah. Tidak
demikian jika hadiah diberikan untuk suatu pekerjaan yang tidak
menarik menurut siswa.

3. Kompetisi

Persaingan, baik yang individu atau kelompok, dapat menjadi sarana


untuk meningkatkan motivasi belajar. Karena terkadang jika ada
saingan, siswa akan menjadi lebih bersemangat dalam mencapai hasil
yang terbaik. 4. Ego-involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya


tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk
kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari
cara untuk dapat menigkatkan motivasi.

5. Memberi Ulangan

22
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan.
Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan
membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
6. Mengetahui Hasil

Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi belajar


anak. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong
untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami
kemajuan, siswa pasti akan mempertahankannya atau bahkan
termotivasi untuk dapat meningkatkannya. 7. Pujian berusaha

Apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik,


maka perlu diberikan pujian. Pujian adalah bentuk reinforcement yang
positif dan memberikan motivasi yang baik bagi siswa. Pemberiannya
juga harus pada waktu yang tepat, sehingga akan memupuk suasana
yang menyenangkan dan mempertinggi motivasi belajar serta
sekaligus akan membangkitkan harga diri. 8. Hukuman

Hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif, tetapi jika


diberikan secara tepat dan bijaksana, bisa menjadi alat motivasi belajar
anak. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip prinsip
pemberian hukuman tersebut. diungkapkan oleh Fathurrohman dan
Sutikno, Hal senada juga

Motivasi siswa dapat ditumbuhkan melalui beberapa cara

yaitu:

a). Menjelaskan tujuan kepada peserta didik.

Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang


guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula
motivasi dalam belajar.

b). Hadiah.

23
Hadiah akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat
lagi. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Di samping itu,
siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar
siswa yang berprestasi.

c). Saingan/kompetisi.

Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk


meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi
yang telah dicapai sebelumnya. d). Pujian.

Siswa yang berprestasi sudah sewajarnya untuk diberikan penghargaan


atau pujian. Pujian yang diberikan bersifat membangun. Dengan
pujian siswa akan lebih termotivasi untuk mendapatkan prestasi yang
lebih baik lagi.

e). Hukuman. Cara meningkatkan motivasi belajar dengan


memberikan hukuman. Hukuman akan diberikan kepada siswa yang
berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini
diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan
berusaha memacu motivasi belajarnya. Bentuk hukuman yang
diberikan kepada siswa adalah hukuman yang bersifat mendidik
seperti mencari artikel, mengarang dan lain sebagainya.

f). Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar.


Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta
didik. Selain itu, guru juga dapat membuat siswa tertarik dengan
materi yang disampaikan dengan cara menggunakan metode yang
menarik dan mudah dimengerti. baik.

g). Membentuk kebiasaan belajar yang Kebiasaan belajar yang baik


dapat dibentuk dengan cara adanya jadwal belajar. h). Membantu
kesulitan belajar peserta didik, baik secara

individual maupun kelompok. Membantu kesulitan peserta didik


dengan cara memperhatikan proses dan hasil belajarnya. Dalam proses
belajar terdapat beberap unsur antara lain yaitu penggunaan metode

24
untuk mennyampaikan materi kepada para siswa. Metode yang
menarik yaitu dengan gambar dan tulisan
warna-warni akan menarik siswa untuk mencatat dan mempelajari
materi yang telah disampaikan..
i). Menggunakan metode yang bervariasi.

Meningkatkan motivasi belajar dengan menggunakan metode


pembelajaran yang variasi. metode yang bervariasi akan sangat
membantu dalam proses belajar dan mengajar. Dengan adanya metode
yang baru akan mempermudah guru untuk menyampaikan materi pada
siswa.

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sikap (attitude) adalah kecenderungan yang reltif menetap untuk bereaksi dengan
cara baik atau buruk terhadap orang ataubarang tertentu.Adapun jenis sikap secara
umum antara lain yaitu Sikap Sosial, Sikap Individual. Fungsi sikap ada tiga yaitu;
sikap mempunyai fungsi organisasi. Sikap kita memungkinkan kita untuk
mengorganisasikan pengalaman sosial kita membebankan padanya perintah tertentu
dan memberikannya makna,sikap memberikan fungsi kegunaan. Untuk menegaskan
sikap orang lain dan selanjutnya memperoleh persetujuan sosial, sikap itu
memberikan fungsi perlindungan. Menjaga kita dari ancaman terhadap harga diri kita.
Arti Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang meyuruh. Hubungan minat dengan belajar minat besar pengaruh
terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu pelajaran akan
mempelajari dengan sungguh-sungguh, karena daya tarik baginya. Proses belajar
akan berjalan lancar bila disertai minat. Motif erat hubungannya denga gerak, yaitu
gerakan yang dilakukan oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku.

B. Saran
Sebagai seorang manusia tidak luput dari kesalahan, penulis hara para
pembaca dapar memberikan tanggapan dan saran yang membangun agar
makalah selanjutnya lebih baik.

26
DAFTAR PUSTAKA

Ratnawati dan Rini Puspita.2013.Psikologo Pendidikan.Lp2 Stan Curup.

27

Anda mungkin juga menyukai