Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari anggota kelompok yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Kami sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
…..
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
5. Tinjauan Pustaka
5.1 Pengertian
5.2 Komponen-komponen
5.3 Ciri-ciri
5.4 Faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Sikap
5.5 Teori
5.6 Fungsi
5.7 Hubungan Sikap dengan Perilaku
6. Metodologi Penelitian
6.1 Metode
Metode Deskriptif
Menurut …
6.2 Sumber Data
Data Sekunder
Menurut …
6.3 Teknik Pengumpulan Data
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan individu
lainnya. Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial
yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok. Banyak kajian
dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, proses terbentuknya sikap, maupun
perubahan. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap kaitannya
denganefek dan perannya dalam pembentukan karakter dan sistem hubungan
antarkelompok.
Istilah sikap yang dalam bahasa Inggris disebut attitude pertama kali digunakan oleh
Herbert Spencer (1862), yang menggunakan kata ini untuk menunjuk suatu status
mental seseorang. Kemudian pada tahun 1888 Lange menggunakan konsep ini dalam
suatu eksperimen laboratorium. Kemudian konsep sikap secara populer digunakan
oleh para ahli sosiologi dan psikologi. Bagi para ahli psikologi, perhatian terhadap
sikap berakar pada alasan perbedaan individual. Mengapa individu yang berbeda
memperlihatkan tingkah laku yang berbeda di dalam situasi yang sebagian besar
gejala mi diterangkan oleh adanya perbedaan sikap. Sedang bagi para ahli sosiologi
sikap memiliki arti yang lebih besar untuk menerangkan perubahan sosial dan
kebudayaan.
Kita telah mengetahui bahwa orang dalam berhubungan dengan orang lain tidak
hanya berbuat begitu saja, tetapi juga menyadari perbuatan yang dilakukan dan
menyadari pula situasi yang ada sangkut pautnya dengan perbuatan itu. Kesadaran
mi tidak hanya mengenai tingkah laku yang sudah terjadi, tetapi juga tingkah laku
yang mungkin akan terjadi. Kesadaran individu yang menentukan perbuatan nyata
dan perbuatan-perbuatan yang mungkin akan terjadi inilah yang dinamika SIKAP.
Jadi sikap ialah suatu hal yang menentukan sifat, hakikat, baik perbuatan sekarang
maupun perbuatan yang akan datang.
Oleh karena itu ahli psikologi W.J. Thomas memberi batasan sikap sebagai suatu
kesadaran individu yang menentukan perbuatan-perbuatan yang nyata ataupun yang
mungkin akan terjadi di dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Dalam hal ini Thomas menyatakan bahwa sikap seseorang selalu diarahkan terhadap
sesuatu hal atau suatu objek tertentu. Tidak ada satu sikap pun yang tanpa objek.
a. Pengertian Sikap/Attitude
b. Komponen Sikap/Attitude
c. Ciri-Ciri Sikap/Attitude
f. Fungsi Sikap
PEMBAHASAN
2. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap
sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional , emosional,
perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.
3. La Pierre (dalam Azwar, 2003) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku ,
tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi
sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah
terkondisikan.
6. Menunit G.W Alport dalam (Tri Rusmi Widayatun, 1999 :218) sikap adalah
kesiapan seseorang untuk bertindak.
7. Tri Rusmi Widayatun memberikan pengertian sikap adalah “keadaan mental dan
syaraf dari kesiapan, yang diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh
dinamik atau terarah terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang
berkaitan dengannya.
b) Sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman
masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap
sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan
diinginkan,mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari.
e) Sikap timbul dari pengalaman: tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil
belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.
a) Berorientasi kepada respon : sikap adalah suatu bentuk dari perasaan, yaitu
kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan,
dan berperilaku terhadap suatu objek di lingkungan sekitarnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan
tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya.
Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif
atau negatif terhadap obyek atau situasi.
1. Kognitif
Kognitif terbentuk dari pengetahuan dan informasi yang diterima yang selanjutnya
diproses menghasilkan suatu keputusan untuk bertindak.
2. Afektif
3. Konatif
Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam
diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya.
Berarti manusia dilahirkan tidak membawa sikap tertentu pada suatu objek. Oleh
karenanya maka sikap terbentuk selama perkembangan individu yang bersangkutan.
Karena terbentuk selama perkembangan maka sikap dapat berubah, dapat dibentuk
dan dipelajari. Namun kecenderungannya sikap bersifat tetap.
Bila seseorang memiliki sikap negatif pada satu orang maaka ia akan menunjukkan
sikap yang negatif pada kelompok orang tersebut.
Jika sikap sudah menjadi nilai dalam kehidupan seseorang maka akan berlangsung
lama bertahan, tetapi jika sikap belum mendalam dalam diri seseorang maka sikap
relaatif dapat berubah.
Sikap terhaadap sesuaatu akan diikuti oleh perasaan tertentu baik positif maupun
negatif. Sikap juga mengandung motivasi atau daya dorong untuk berperilaku.
Sikap dipelajari dengan cara yang sama seperti kebiasaan lainnya. Orang
memperoleh informasi dan fakta-fakta, mereka juga mempelajari perasaan-perasaan
dan nilai-nilai yang berkaitan dengan fakta tersebut. Proses-proses dasar terjadinya
belajar dapat diterapkan pada pembentukan sikap. Individu dapat memperoleh
informasi dan perasaan melalui proses asosiasi. Asosiasi terbentuk bila stimulus
muncul pada saat dan tempat yang sama. Faktor yang paling sederhana dalam
pembentukan sikap adalah asosiasi yang dimiliki obyek. Belajar juga dapat terjadi
melalui peneguhan kembali.
Sikap dapat dipelajari melalui imitasi. Orang meniru orang lain, terutama jika
orang lain itu adalah merupakan orang yang kuat dan penting. Salah satu sumber
yang terpenting dari sikap sosial dan politik dasar pada awal kehidupan adalah
keluarga. Anak-anak suka meniru sikap orang tuanya. Pada masa remaja mereka
suka meniru sikap teman sebayanya. Mereka sering menemukan kenyataan bahwa
mereka telah mempelajari nilai yang bertentangan dari orang yang berbeda dan
berada dalam keadaan stress untuk memecahkan konflik tersebut. Kemudian bayak
mahasiswa menemukan kenyataan bahwa teman-teman, pengajar mereka dan buku-
buku di perguruan tinggi menghadapkan mereka pada gagasan dan nilai yang
berbeda dengan apa yang telah mereka pelajari sebelumnya.
Teori belajar mendominasi penelitian tentang pencapaian sikap. Penlekatan
belajar terhadap sikap relatif sederhana, pendekatan ini memandang manusia sebagai
makhluk yang pasif. Mereka dihadapkan pada stimulus, mereka belajar melalui suatu
proses belajar atau proses lainnya dan kegiatan belajar ini menentukan sikap
seseorang. Sikap terakhir terdiri dan seluruh asosiasi, nilai dan beberapa informasi
lain yang dikumpulkan individu. Penilaian terakhir seseorang tentang orang, obyek
atau gagasan tergantung pada jumlah dan kekuatan unsur-unsur positif dan negatif
yang dipelajari.
B. Teori Insentif
Katz (Luthans, 1955) menjelaskan empat fungsi sikap, keempat fungsi sikap itu
adalah fungsi penyesuaian diri, fungsi pertahanan diri, fungsi ekspresi nilai, dan
fungsi pengetahuan.
3. Fungsi ekspresi nilai berarti bahwa sikap membantu ekspresi positive nilai-nilai
dasar seseorang, memamerkan citra dirinya, dan aktualisasi diri.
1. Pembentukan perilaku
3. Tekanan normative
4. Pengalaman
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sikap memiliki tiga (3) komponen yaitu : komponen afektif, komponen kognitif,
dan komponen prilaku dalam menentukan terjadinya keselarasan sikap untuk
menanggapi suatu objek yang terjadi padanya.
3.2 Saran
Dalam kehidupan sehari-hari kita harus Tetap menjaga sikap dan tingkah laku
dengan baik, sehingga dapat di terima dalam lingkungan kita dimana berada.
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahtentangsikapversiedo.blogspot.com/2016/10/makalah-tentang-
sikap.html?m=1