KHUTBAH
null
Khutbah I
Advertisement
Iklan
Pada kesempatan yang mulia ini marilah kita tingkatkan kualitas takwa kita, di antaranya dengan berusaha
melaksanakan ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Kita saat ini berada di bulan suci Ramadhan, yaitu bulan yang diberkahi. Terutama karena di bulan
Ramadhan ini ada peristiwa agung, yaitu Nuzul al-Qur’an (turunnya kitab suci al-Qur’an). Al-Qur’an ini
berfungsi sebagai nûr (cahaya), hudan (petunjuk), dan rahmat bagi manusia.
Telah maklum bahwa Ramadhan adalah bulan keberkahan, sebagaimana disebutkan dalam sebuah
hadits:
Advertisement
Oleh karena itu, sesungguhnya kita diajarkan oleh Nabi Muhammad agar menyambut bulan Ramadhan ini
dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya sejak jauh-jauh hari, dari bulan Rajab. Sejak bulan Rajab kita
diajarkan untuk memohon keberkahan hidup di bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan. Dalam hadits yang
diriwayatkan oleh imam Ahmad, kita diajarkan agar berdoa:
Mengapa kita diajarkan untuk memohon keberkahan? Apakah keberkahan penting bagi kita? Ini karena
keberkahan hidup menjadi dambaan setiap orang yang berakal sehat. Berkah berarti bertambah. Dalam
makna luas berkah berarti bertambah kebaikan (ziyâdat al-khair fî al-syai’), termasuk kesejahteraan baik
dari segi material maupun immaterial.
Berkah dalam arti materi, seperti harta benda yang kita miliki makin bertambah, dan usaha semakin maju.
Berkah dalam arti immateri, seperti ketenteraman hati kita makin terasa, dan pengetahuan dan wawasan
yang semakin bertambah luas, yang mengarahkan kepada sikap dan perbuatan yang penuh hikmah
kebijaksanaan, sikap dan perbuatan yang moderat, tidak ekstrem, sikap dan perbuatan yang
mencerminkan rahmatan lil ‘alamin.
Di antara hikmah bulan Ramadhan adalah ada pengabulan doa bagi orang yang berdoa; ada penerimaan
tobat orang yang bertobat, dan ada pengampunan bagi orang yang mohon ampunan. Hal ini sebagaimana
disebutkan dalam sebuah hadits Qudsi yang panjang, yang diriwayatkan dari Ibn ‘Abbas radhiyallau
‘anhuma, di dalam bagian hadits ini disebutkan:
“Dalam setiap malam bulan Ramadhan Allah ‘azza wa jalla berseru sebanyak tiga kali: Adakah orang yang
meminta maka aku penuhi permintaannya? Adakah orang yang bertobat maka aku terima tobatnya? Dan
adakah orang yang memohon ampunan maka aku ampuni dia?” (HR. Al-Thabrâni dan al-Baihaqî).
Pada bulan Ramadhan kita diwajibkan berpuasa, yang tujuan utamanya adalah untuk menjadikan kita
orang-orang yang bertakwa. Sejarah kewajiban puasa Ramadhan ini ditetapkan pada bulan Sya’ban
Tahun Kedua Hijriyah, yang mengandung banyak hikmahnya.
Di antara hikmah berpuasa Ramadhan adalah mensyukuri nikmat Tuhan yang diberikan kepada kita
selama ini. Karena makna ibadah secara mutlak, termasuk ibadah puasa, adalah ungkapan syukur dari
seorang hamba kepada Tuhannya atas nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya. Sebagaimana
ditegaskan dalam Al-Qur’an, bahwa kita tidak akan dapat menghitung nikmat Tuhan (QS. Ibrâhim [14]: 34).
Dalam puasa Ramadhan setidaknya ada 3 faedah (manfaat), yaitu fâ’idah rûhiyyah (manfaat
psikologis/spiritual/kejiwaan), fâ’idah ijtimâ’iyyah (manfaat sosial-kemasyarakatan) dan fâ’idah shihhiyyah
(manfaat kesehatan).
Di antara faedah kejiwaan dari berpuasa Ramadhan adalah pembiasaan diri kita agar berlaku sabar,
ajaran agar kita mengekang hawa nafsu, dan ekspresi atau ungkapan mengenai karakteristik takwa yang
tertanam dalam hati. Takwa itulah yang menjadi tujuan khusus dalam berpuasa Ramadhan.
Di antara faedah sosial-kemasyakatan dalam puasa Ramadhan ini adalah pembiasaan kita, umat Islam,
untuk tertib, disiplin dan bersatu padu, cinta keadilan dan kesetaraan di antara umat Islam: antara yang
kaya dan yang miskin, antara yang pejabat dan rakyat, antara pengusaha dan karyawan, dan seterusnya.
Tidak ada perbedaan di antara mereka, semuanya wajib berpuasa ketika telah memenuhi persyaratannya.
Juga di antara faedah sosial dari puasa adalah pembentukan rasa kasih sayang dan berbuat baik di antara
kaum Muslim, sebagaimana puasa Ramadhan ini melindungi masyarakat dari keburukan-keburukan dan
kemafsadatan.
Adapun di antara manfaat kesehatan dari berpuasa Ramadhan adalah berpuasa itu membersihkan usus-
usus dan pencernaan, memperbaiki perut yang terus-menerus beraktifitas, membersihkan badan dari
lendir-lendir/lemak-lemak, kolesterol yang menjadi sumber penyakit, dan puasa dapat menjadi sarana diet
atau pelangsing badan.
Oleh karena itu, marilah Bulan Ramadhan ini, kita jadikan bulan kesederhanaan, bulan peribadatan, bulan
memperbanyak berbuat kebajikan kepada orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan
bantuan, bulan perlindungan badan kita, ucapan kita dan hati kita dari hal-hal yang dilarang agama, seperti
perkataan keji (qaul az-zûr), ghibah, menebar hoaks, fitnah, hate speech (ujaran kebencian), dan adu
domba, baik secara langsung maupun melalui media-media digital, media elektronik, televisi, radio,
internet, dan media sosial (medsos). Intinya marilah kita jadikan bulan Ramadhan ini bulan penyucian
https://islam.nu.or.id/post/read/105862/khutbah-jumat-hikmah-dan-berkah-bulan-ramadhan 4/6
6/3/2020 Khutbah Jumat: Hikmah dan Berkah Bulan Ramadhan
badan dan rohani kita dari segala keburukan, agar kita mendapatkan hikmah yang berharga dan
keberkahan hidup.
Sebagai penutup khutbah pertama ini marilah kita renungkan firman Allah Ta’ala dalam QS. al-A’raf (7):
ayat 96:
Semoga kita mendapatkan hikmah yang berharga dan keberkahan di bulan Ramadhan ini. Amîn yâ rabbal
‘âlamîn.
ت َواﻟ ِذّ ْﻛ ِر ْاﻟ َﺣ ِﻛﯾ ِْم ,ﻓَﺎ ْﺳﺗ َ ْﻐ ِﻔ ُر ْوهُ ﺎر َك ﷲُ ِﻟ ْﻲ َوﻟَ ُﻛ ْم ﺑِﺎْﻟُ ْﻘر َء ِ
ان اْﻟﻌَ ِظﯾ ِْم َوﻧَﻔَﻌَﻧِ ْﻲ َو ِإﯾﱠﺎ ُﻛ ْم ِﺑ َﻣﺎ ِﻓ ْﯾ ِﮫ ِﻣنَ اْﻵﯾَﺎ ِ ﺑَ َ
إِﻧﱠﮫٗ ُھ َو اْﻟﻐَﻔُ ْو ُر ﱠ
اﻟر ِﺣ ْﯾ ُم
Khutbah II
ﻠﻰ ﺗ َ ْوﻓِ ْﯾ ِﻘ ِﮫ َوا ِْﻣﺗِﻧَﺎﻧِ ِﮫَ .وأ َ ْﺷ َﮭ ُد أ َ ْن ﻻَ اِﻟَﮫَ ِإﻻﱠ ﷲُ َوﷲُ َو ْﺣ َدهُ ﻻَ
ﻋ َﺷ ْﻛ ُر ﻟَﮫُ َ ﺳﺎﻧِ ِﮫ َواﻟ ﱡ ﻠﻰ ِإ ْﺣ َ ﻋ َا َ ْﻟ َﺣ ْﻣ ُد ِ َ
ﻋﻠَﻰ َ
ﺳ ِﯾّ ِدﻧَﺎ ﺻ ِّل َ ﺳ ْوﻟُﮫُ اﻟدﱠا ِﻋﻰ َ
إﻟﻰ ِرﺿ َْوا ِﻧ ِﮫ .اﻟﻠ ُﮭ ﱠم َ ﻋ ْﺑ ُدهُ َو َر ُ ﺳ ِﯾّ َدﻧَﺎ ُﻣ َﺣ ﱠﻣدًا َ ﺷ َِرﯾ َْك ﻟَﮫُ َوأ َ ْﺷ َﮭ ُد ﱠ
أن َ
ﺳ ِﻠّ ْم ﺗ َ ْﺳ ِﻠ ْﯾ ًﻣﺎ ِﻛﺛﯾ ًْرا
ﺻ َﺣﺎ ِﺑ ِﮫ َو َﻋﻠَﻰ ا َ ِﻟ ِﮫ َوأ َ ْ
ُﻣ َﺣ ﱠﻣ ٍد ِو َ
ت اﻟﻠ ُﮭ ﱠم أ َ ِﻋ ﱠز اْ ِﻹ ْﺳﻼَ َم ت اَﻻَ ْﺣﯾﺂ ُء ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم َواْﻻَ ْﻣ َوا ِ اَﻟﻠ ُﮭ ﱠم ا ْﻏ ِﻔ ْر ِﻟ ْﻠ ُﻣؤْ ِﻣﻧِﯾْنَ َواْﻟ ُﻣؤْ ِﻣﻧَﺎ ِ
ت َواْﻟ ُﻣ ْﺳ ِﻠ ِﻣﯾْنَ َواْﻟ ُﻣ ْﺳ ِﻠ َﻣﺎ ِ
اﺧذُ ْل َﻣ ْن ﺻ َر اﻟ ِ ّدﯾْنَ َو ْﺻ ْر َﻣ ْن ﻧَ َ ﺻ ْر ِﻋﺑَﺎ َد َك اْﻟ ُﻣ َو ِ ّﺣ ِدﯾﱠﺔَ َوا ْﻧ ُ ﺷ ْر َك َواْﻟ ُﻣ ْﺷ ِر ِﻛﯾْنَ َوا ْﻧ ُ َواْﻟ ُﻣ ْﺳ ِﻠ ِﻣﯾْنَ َوأ َ ِذ ﱠل اﻟ ِ ّ
َﺧ َذ َل اْﻟ ُﻣ ْﺳ ِﻠ ِﻣﯾْنَ َو َد ِ ّﻣ ْر أ َ ْﻋ َدا َء اﻟ ِ ّدﯾ ِْن َوا ْﻋ ِل َﻛ ِﻠ َﻣﺎﺗِ َك ِإﻟَﻰ ﯾَ ْو َم اﻟ ِ ّدﯾ ِْن .اﻟﻠ ُﮭ ﱠم ا ْدﻓَ ْﻊ َ
ﻋﻧﱠﺎ اْﻟﺑَﻼَ َء َواْ َﻟوﺑَﺎ َء
ﺻﺔً َو َ
ﺳﺎﺋِ ِر ﻋ ْن ﺑَﻠَ ِدﻧَﺎ اِ ْﻧدُوﻧِ ْﯾ ِﺳﯾﱠﺎ ﺧﺂ ﱠطنَ َ ظ َﮭ َر ِﻣ ْﻧ َﮭﺎ َو َﻣﺎ ﺑَ َ ﺳ ْو َء اْﻟ ِﻔﺗْﻧَ ِﺔ َواْ ِﻟﻣ َﺣنَ َﻣﺎ َ اﻟزﻻَ ِز َل َواْ ِﻟﻣ َﺣنَ َو ُ َو ﱠ
ﻋ َذ َ
اب ﺳﻧَﺔً َوﻗِﻧَﺎ َ ﻵﺧ َرةِ َﺣ َ ﺳﻧَﺔً َوﻓِﻰ اْ ِ ب اْﻟﻌَﺎﻟَ ِﻣﯾْنَ َ .رﺑﱠﻧَﺎ آﺗِﻧﺎ َ ﻓِﻰ اﻟ ﱡد ْﻧﯾَﺎ َﺣ َ ان اْﻟ ُﻣ ْﺳ ِﻠ ِﻣﯾْنَ ﻋﺂ ﱠﻣﺔً ﯾَﺎ َر ﱠ اْﻟﺑُ ْﻠ َد ِ
ﷲ ! ِإ ﱠن َ
ﷲ اإن ﻟَ ْم ﺗ َ ْﻐ ِﻔ ْر ﻟَﻧَﺎ َوﺗ َ ْر َﺣ ْﻣﻧَﺎ ﻟَﻧَ ُﻛ ْوﻧ ﱠَن ِﻣنَ اْﻟﺧَﺎ ِﺳ ِرﯾْنَ ِ .ﻋﺑَﺎ َد ِ ﺳﻧَﺎ َو ْ ﺎرَ .رﺑﱠﻧَﺎ َ
ظﻠَ ْﻣﻧَﺎ ا َ ْﻧﻔُ َ اﻟﻧﱠ ِ
ظ ُﻛ ْم ﻟَﻌَﻠﱠ ُﻛ ْم
ﺷﺂء َواْﻟ ُﻣ ْﻧ َﻛ ِر َواْﻟﺑَ ْﻐﻲ ﯾَ ِﻌ ُ ﻋ ِن اْﻟﻔَ ْﺣ ِ ﺑﻰ َوﯾَ ْﻧ َﮭﻰ َ ْﺗﺂء ذِي اْﻟﻘُ ْر َ ﺎن َو ِإﯾ ِ ﺳ ِ ﯾَﺄ ْ ُﻣ ُر ِﺑﺎْﻟﻌَ ْد ِل َواْ ِﻹ ْﺣ َ
ﷲ أ َ ْﻛﺑَ ْر
ﻠﻰ ﻧِﻌَ ِﻣ ِﮫ ﯾَ ِز ْد ُﻛ ْم َوﻟَ ِذ ْﻛ ُر ِ
ﻋ َﷲ اْﻟﻌَ ِظﯾ َْم ﯾَ ْذ ُﻛ ْر ُﻛ ْم َوا ْﺷ ُﻛ ُر ْوهُ َﺗ َ َذ ﱠﻛ ُر ْونَ َوا ْذ ُﻛ ُروا َ
Tags: khutbah
https://islam.nu.or.id/post/read/105862/khutbah-jumat-hikmah-dan-berkah-bulan-ramadhan 6/6