Anda di halaman 1dari 3

TAHSIN

METODE QRQ
Salah satu kesempurnaan iman kita kepada AlQuran Adalah senantiasa membacanya
dengan sebanarbenarnya bacaan. Sebagaimana firman ALLOH swt di dalam AlQuran
surat AlBaqoroh ayat 121:

Latihan 2. Surat AlIkhlas


Ayun suara ketika membaca hurufhuruf yang diikuti tanda panjang (yang
bergaris bawah).

()

()

()

orangorang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka membacanya dengan
bacaan yang sebenarnya (Haqqo Tilawah), mereka itu beriman kepadanya. dan
Barangsiapa yang kufur kepadanya, Maka mereka Itulah orangorang yang rugi.
(QS. AlBaqoroh, 2:121)
Di dalam kitab Haqqo Tilawah disebutkan bahwa salah satu unsur Haqqo Tilawah adalah
berfungsinya lisan kita dengan baik. Hal ini sesuai dengan firman ALLOH swt dalam surat
AlMuzzamil ayat 4:

()
B.

Konsisten terhadap Pembacaan GHUNNAH


Agar kita konsisten di dalam membaca ghunnah:
1.

Tahan suara kita ketika kita membaca nun tasydid


, nun mati

dan bacalah Al Quran itu dengan tartil. (QS. AlMuzzammil, 73:4)


ba
Paling tidak ada tiga prinsip dimana bacaan AlQuran kita dikatakan tartil:
1. Mampu membaca hurufhuruf mad dan ghunnah secara konsisten,
2. Fasih dalam pengucapan Hurufhuruf Hijaiyyah,
3. Mampu melafalkan ayatayat gharibah secara baik dan benar.
I.

Konsisten terhadap Pembacaan Mad dan Ghunnah


A. Konsisten terhadap Pembacaan MAD
Agar kita konsisten di dalam membaca MAD, ingat!! Ayun suara kita ketika
membaca hurufhuruf hijaiyyah yang diikuti oleh tandatanda panjang.

, tanwin

, mim tasydid

dan mim mati yang diikuti oleh huruf

Kecuali jika berhadapan dengan huruf lam

()

dan huruf ro

( ).

Latihan 3. Surat AnNaas


Tahan suara, jangan membacanya dengan tergesagesa pada huruf yang
bergaris bawah. Bisa dengan cara menghitung ketukan, pada ketukan ketiga
masuk huruf berikutnya.

()


()


()

()



()

Tandatanda panjang di dalam AlQuran terdiri dari Alif, Ya sukun dan wau
sukun dalam berbagai bentuknya.
Latihan 1. Surat AlFatihah.
Ayun suara ketika membaca hurufhuruf yang diikuti tanda panjang (yang
bergaris bawah).




2.

Tahan suara dan leburkan yang idghom bighunah (QT= warna merah).
Meleburkan suara kepada huruf berikutnya.

()

()


()
Kecuali jika berhadapan dengan huruf lam

()

()





Sekali lagi, ayunkan suara kita ketika membaca hurufhuruf dalam AlQuran
yang diikuti oleh tanda panjang. Tidak boleh kepanjangan. Kecuali jika
menemukan tanda bendera (~) seperti pada kalimat

dan huruf ro

( ).

()

()


()


3.

Tahan suara dan samarkan yang ikhfa (QT= warna hijau). Sambil posisi
mulut sudah pada makhroj huruf berikutnya..

AAM 20100607

Dan suara harus menebal jika bertemu dengan huruf Qof, Shod, Dhlo,
Tho, Dzho. Caranya dengan mengangkat pangkal lidah kita ke langit
langit belakang.



4.

Mim mati bertemu huruf Ba. Bibir tidak sempurna rapat (agak
direnggangkan sedikit)



5.

Sebagian dari kesempurnaan membaca ghunah adalah mampu


mengeluarkan sebagian udara melalui rongga hidung.

Latihan 4. Praktekan pada AlQuran suratsurat pendek.


II.

Ada dua catatan yang mesti diperhatikan ketika kita melafalkan hurufhuruf
hijaiyyah:
1. Dilafalkan dengan vokal sempurna
2. Pengucapan huruf sukun tidak boleh mantul. Kecuali pada lima huruf yaitu: Ba,
Ja, Da, Tho, Qo. Pada hurufhuruf selain 5 huruf tersebut, suara kita mengalir
dengan lembut tidak boleh mantul. Contoh:

Fasih dalam mengucapkan hurufhuruf hijaiyyah.


ALLOH swt menurunkan AlQuran dengan berbahasa Arab. Oleh karena itu kualitas
bacaan AlQuran kita sangat ditentukan oleh kemampuan melafalkan huruf hijaiyyah
secara fasih sesuai dengan makhroj dan sifatsifatnya. Sebagaimana sabda
RosuluLLOH saw:

Bacalah AlQuran sesuai dengan dialek dan suarasuaranya orang Arab

Oleh karena itu pada prinsip yang kedua kita akan berlatih bersama bagaimana
melafalkan hurufhuruf hijaiyyah secara fasih sesuai dengan makhroj dan sifat
sifatnya. Tentunya dengan tidak melupakan konsistensi pembacaan mad dan
ghunnah seperti yang telah kita pelajari pada prinsip yang pertama.



Latihan 5. Praktekan pada ayatayat dalam AlQuran.
III.

Mampu Membaca Ayatayat Ghoribah


A. Menguasai pembacaan huruf Muqoththoah.
Sering disebut juga sebagai mafatihus surat, karena fungsinya sebagai pembuka
dari setiap surat. Seperti misalnya awal surat AlBaqoroh, awal surat AliImron,
surat Thoha, surat Yasin, surat Maryam, dsb.
Langkah praktis dalam membaca huruf muqoththoah:
1. Sebutkan huruf drmi huruf tanpa menggunakan harokat.
Seperti:

Huruf

Dibaca

2.

Shod
Ain
Ya
Ha
Kaf
Mim
Lam
Alif
Memanjangkan suara pada hurufhuruf yang mempunyai bunyi akhiran:

Kaaf

Laam

Siiinn

Aiin

Shood

Laaam

Nuun

Sering disingkat NuQuShu Asalukum =

Sedangkan hurufhuruf yang tidak mempunyai bunyi akhiran, cukup


dengan mengayunkan suara. Contoh:

Miim

3.

Huruf

Dibaca

Roo

Haa

Thoo

Yaa

Haa

Hurufhuruf yang terakhir pada:

Huruf
Dibaca

Diucapkan sesuai karakter huruf yang dimilikinya.


Seperti: Qolqolah, Ghunah, dll.

Latihan 6.

QS.2

QS.36
QS.11

AAM 20100607

QS.42
B.

2.

Surat Yasin ayat 52.

Hamzah Washol
Hamzah washol yaitu hamzah yang harus dibaca ketika berada di awal kalimat.
Cara praktis membaca hamzah washol:
1. Dibaca dengan harokat A (Fathah) apabila diikuti huruf Lam.
Contoh:

()

3.

Surat AlQiyamah ayat 27.

()



2.

Dibaca dengan harokat U (Dhomah) apabila tidak diikuti Lam dan harokat
pertama setelah hamzah washol adalah dhomah. Contoh:


3.

Dibaca dengan harokat I (kasroh) apabila tidak ada unsur pertama dan
kedua serta harokat pertama setelah hamzah washol adalah kasroh.
Contoh:

4.

()


F.

G.

Isymam
Isymam adalah menampakkan dhomah terbuang dengan isyarah bibir. Ketika
kita mengucapkan laa ta manna, Isyman terdapat pada surat Yusuf ayat ke11.

()



H.



Kecuali pembacaan pada surat AlAhqof ayat 4 yang semestinya utuni
dibaca ituni.
Tapi hal ini hanya berlaku jika hamzah washol berada di awal kalimat. Akan
tetapi kalau ditengahtengah kalimat maka hamzah washol tidak dibaca.

Imalah
Imalah adalah membaca huruf yang berharokat fathah, dimiringkan ke kasroh.
Hal ini terdapat di dalam surat Hud ayat ke 41 pada kalimat Bismillahi majroha
dibaca miring menjadi bismillahi majreha.

()

Surat AlMuthoffifin ayat ke 14.

Tashil
Tashil adalah membaca hamzah yang kedua dengan suara yang ringan. Tashil
terdapat dalam surat Fushilat ayat ke44. Kalimat AA Jamiyyun tidak dibaca
AAJamiyyun melainkan AhaJamiyyun






I.

Naql
Naql adalah memindahkan harokat hamzah ke dalam huruf sukun sebelumnya.
Naql terdapat dalam surat AlHujurot ayat ke11.





()

C.

Nun Wiqoyah
Nun wiqoyah yaitu nun yang dibaca dengan harokat kasroh manakala kita
menemukan huruf yang berharokat tanwin bertemu dengan hamzah washol.
Contoh:



Bukan dibaca yauma idzil masaq tapi yauma idziNIL masaq. Atau kalau kita
perhatikan dalan surat AlIkhlas:

Kalimat

J.

D.















E.

Ayat Saktah
Saktah adalah berhenti sejenak tanpa bernafas selama dua harokat. Saktah
terdapat dalam 4 surat di dalam AlQuran.
1. Surat AlKahfi akhir ayat pertama, awal ayat kedua.

( )


berasal dari kalimat bisalismu

Harokat hamzah dipindahkan ke huruf sukun. Sehingga kalimat tersebut dibaca


bisalismu.
Waqof wal Ibtida
Waqof adalah berhenti ketika kita membaca AlQuran. Sementara ibtida adalah
memulai kembali setelah kita berhenti ketika membaca AlQuran.
Langkah Praktis berwaqof dan beribtida:
1. Senantiasa berwaqof pada akhir ayat dan beribtida dengan ayat berikutnya
tanpa mengulang terlebih dahulu. Contoh:

()
( )
Ketika Lafadz Ahadun bertemu/digabungkan dengan lafadz ALLOH yang
diawali dengan hamzah washol, maka ahadun dibaca ahaduNI. Sehingga
dibaca: Qul HuwaLLOHU ahaduNILLAHUSh Shomad.
Ayat Sajdah
Ayat sajdah yaitu ayatayat yang didalamnya terdapat perintah sujud dari ALLOH
swt. Oleh karena itu kalau kita mendengarkannya atau membaca ayatayat
sajdah baik di dalam sholat ataupun di luar sholat, disunnahkan untuk bersujud
terlebih dahulu. Adapun doa yang dicontohkan RosuluLLOH saw ketika
melakukan sujud tilawah:

(Ibtida)

()
( Ibtida)

(waqof)

()




( Waqof)
()


2.

Apabila ditemukan ayat yang panjang, maka berwaqoflah pada tanda


tanda waqof yang telah dituliskan oleh para ulama dan tidak perlu

mengulang ibtidanya. Kecuali pada tanda lam alif ( ). Contoh:

()

3.

(Ibtida) (waqof)

Apabila akhir ayat masih jauh dan kita tidak menemukan tanda waqof,
maka berwaqoflah pada akhir nafas dengan mengulang beberapa kata
sebelumnya ketika kita beribtida.

( Ibtida)

(waqof)

()





()

AAM 20100607

Anda mungkin juga menyukai