Anda di halaman 1dari 15

13 Kesalahan Fatal

Pengelolaan Masjid
Ust Rendy Saputra

Masjid Kapal Munzalan


2 Desember 2020
Definisi Masjid
Masih banyak berkepikiran Masjid hanya untuk Sholat - seharusnya merefer
pada Fungsi Masjid di masa Rosulullah
Tidak ada otoritas kepemimpinan
di Masjid
Khususnya permasalahn Senioritas - Kejelasan dalam kepemimpinan. Masjid yang
efektif dan berprestasi karena kepemimpinan otoritas jelas. Terbukti Masjid
Munzalan, Masjid Kurir Langit, Masjid Sulthan, Masjid Al Falah Sragen dll
Masjid sibuk membangun fisik
tapi tidak membangun manusia
Masjid kebanyakan seperti kontraktor. Bayangkan Masjid Munzalan cuman 11 x 17 m
dan tidak bertingkat, tapi 1 tahun mencapai 100M realisasi manfaatnya. Vellfire 3,
armada 18, santri penerima amanah 450. karena apa, Munzalan berfokus kepada
membangun manusia. Munzalam memberikan perhatian khusus kepada manusianya.
Diperlukan Anggaran khusus untuk pembentukan Generasi
Masjid berfokus mengumpulkan
manusia tapi tidak membangun
sumber daya
Sumber daya yg ada di dalam Masjid belum di maksimalkan. Jamaah yg memiliki
Kemampuan / potensi masing-masing diberikan tempatnya
Masjid suka membatasi Cakupan
pelayanan
Masjid yg memiliki Manfaat layanan yg luas tidak ada Batasan geografis. Gerakan
Infak Beras dibawah suatu badan dan badan tsb dibawah holding Masjid
Munzalan. Sudah tersalurkan tiap bulan di 74 kota, 610ton dan 3ribu santri
pondok pesantren
Bercampurnya aliran kas antara
dana zakat, infak, dan wakaf
Segera buat Baitulmaal. Kalau Masjid tidak ada Baitulmaal itu istilahnya kayak
kita buat event tapi tidak ada revenue. Zakat untuk 8 asnaf (jelas), Wakaf
bergerak di infrastruktur, Infak untuk operasional da pemberdayaan.
Berfokus acara besar syiar selebrasi,
gagal membangun internal ke dalam
Gagal membangun kekuatan Internal (hanya focus pada keramaian acara-acara /
Gebyar saja). Hati-hati terjebak Masjid sebagai EO saja. Jangan sampai lupa pada
aktifitas penguatan Internal
Menyediakan program layanan yang
tak sesuai dengan needs jamaah
Masjid Al Falah Sragen, bangun tempat tidur kapsul, makan 3x sehari buat
musafir, sehingga sesuai dengan kebutuhan jamaah
Berfokus kepada uang yang ada
dulu lalu buat program
Harusnya ada Produk dulu baru ada Sales. Jangan Berfikir “Bikin Aktifitas kalau
ada Uangnya dulu”. Umat Akan Bergerak ➔ kalau ada Program
Tidak memanusiakan manusia,
salah pandang kepada keikhlasan
Kenapa bisnis kemaksiatan berjalan dengan baik? karena dijalankan dengan cara
korporasi yang mendapatkan gaji yang cukup. Kalau anda bekerja di perusahaan
korporasi besar, lalu digaji besar. Apakah anda merasa tidak ikhlas
Masjid dikelola dengan waktu sisa
Terbatas (secara waktu, kemampuan dll.) dalam melakukan pengurusan Masjid.
Padahal Masjid memerlukan pengurusan day by day
Tidak melakukan pendataan jamaah,
data dasar, data sumberdaya dan
data kompetensi
Jamaah jadi kuat kalau kompetensi disatukan. Siapa jamaah yang punya ruko,
siapa jamah yang punya tanah
Sibuk berperang kepada masalah
ikhtilaf dan gagal untuk yang
kesepakatan bersama
Hal-hal yang mandatory yg menjadi permasalahan di Umat / Masyarakat
menjadi terlupakan. Kita Coba lupakan sejenak hal-hal Ikhtilaf mencoba
memikirkan hal-hal besar yg menjadi kemaslahatan Umat. Segera bergerak
terhadap hal-hal yang menjadi kesepakatan bersama
Masjid Billionaire
Programnya Billionaire
Masjid yang peduli dengan umat, punya program milyaran untuk
umat, maka Allah akan kasih milyaran dana kepada Masjid. Allah akan
kasih keberkahan kepada Masjid (Rumah Allah)

Anda mungkin juga menyukai