2 Desember 2020 Definisi Masjid Masih banyak berkepikiran Masjid hanya untuk Sholat - seharusnya merefer pada Fungsi Masjid di masa Rosulullah Tidak ada otoritas kepemimpinan di Masjid Khususnya permasalahn Senioritas - Kejelasan dalam kepemimpinan. Masjid yang efektif dan berprestasi karena kepemimpinan otoritas jelas. Terbukti Masjid Munzalan, Masjid Kurir Langit, Masjid Sulthan, Masjid Al Falah Sragen dll Masjid sibuk membangun fisik tapi tidak membangun manusia Masjid kebanyakan seperti kontraktor. Bayangkan Masjid Munzalan cuman 11 x 17 m dan tidak bertingkat, tapi 1 tahun mencapai 100M realisasi manfaatnya. Vellfire 3, armada 18, santri penerima amanah 450. karena apa, Munzalan berfokus kepada membangun manusia. Munzalam memberikan perhatian khusus kepada manusianya. Diperlukan Anggaran khusus untuk pembentukan Generasi Masjid berfokus mengumpulkan manusia tapi tidak membangun sumber daya Sumber daya yg ada di dalam Masjid belum di maksimalkan. Jamaah yg memiliki Kemampuan / potensi masing-masing diberikan tempatnya Masjid suka membatasi Cakupan pelayanan Masjid yg memiliki Manfaat layanan yg luas tidak ada Batasan geografis. Gerakan Infak Beras dibawah suatu badan dan badan tsb dibawah holding Masjid Munzalan. Sudah tersalurkan tiap bulan di 74 kota, 610ton dan 3ribu santri pondok pesantren Bercampurnya aliran kas antara dana zakat, infak, dan wakaf Segera buat Baitulmaal. Kalau Masjid tidak ada Baitulmaal itu istilahnya kayak kita buat event tapi tidak ada revenue. Zakat untuk 8 asnaf (jelas), Wakaf bergerak di infrastruktur, Infak untuk operasional da pemberdayaan. Berfokus acara besar syiar selebrasi, gagal membangun internal ke dalam Gagal membangun kekuatan Internal (hanya focus pada keramaian acara-acara / Gebyar saja). Hati-hati terjebak Masjid sebagai EO saja. Jangan sampai lupa pada aktifitas penguatan Internal Menyediakan program layanan yang tak sesuai dengan needs jamaah Masjid Al Falah Sragen, bangun tempat tidur kapsul, makan 3x sehari buat musafir, sehingga sesuai dengan kebutuhan jamaah Berfokus kepada uang yang ada dulu lalu buat program Harusnya ada Produk dulu baru ada Sales. Jangan Berfikir “Bikin Aktifitas kalau ada Uangnya dulu”. Umat Akan Bergerak ➔ kalau ada Program Tidak memanusiakan manusia, salah pandang kepada keikhlasan Kenapa bisnis kemaksiatan berjalan dengan baik? karena dijalankan dengan cara korporasi yang mendapatkan gaji yang cukup. Kalau anda bekerja di perusahaan korporasi besar, lalu digaji besar. Apakah anda merasa tidak ikhlas Masjid dikelola dengan waktu sisa Terbatas (secara waktu, kemampuan dll.) dalam melakukan pengurusan Masjid. Padahal Masjid memerlukan pengurusan day by day Tidak melakukan pendataan jamaah, data dasar, data sumberdaya dan data kompetensi Jamaah jadi kuat kalau kompetensi disatukan. Siapa jamaah yang punya ruko, siapa jamah yang punya tanah Sibuk berperang kepada masalah ikhtilaf dan gagal untuk yang kesepakatan bersama Hal-hal yang mandatory yg menjadi permasalahan di Umat / Masyarakat menjadi terlupakan. Kita Coba lupakan sejenak hal-hal Ikhtilaf mencoba memikirkan hal-hal besar yg menjadi kemaslahatan Umat. Segera bergerak terhadap hal-hal yang menjadi kesepakatan bersama Masjid Billionaire Programnya Billionaire Masjid yang peduli dengan umat, punya program milyaran untuk umat, maka Allah akan kasih milyaran dana kepada Masjid. Allah akan kasih keberkahan kepada Masjid (Rumah Allah)