Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Fuad El Hamiedy

NIM : 20163010070
Kelas : TEM B 2016

 Biografi Habib Umar bin Hafidz

Nama: al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz


Lahir: Tarim, Hadhramaut, Yaman, 27 Mei 1963 (umur 55)
Tempat tinggal: Tarim, Hadhramaut, Yaman
Kebangsaan: Yamani
Warga negara: Yamani
Pekerjaan: Ulama, guru, Da'i
Organisasi: Dar-al Musthafa
Dikenal atas: Pendiri dan ketua Dar-al Musthafa, Risalah Amman
Ayah: Muhammad bin Salim bin Hafiz (ayah)

 Silsilah Nasab Habib Umar :

Habib 'Umar bin Muhammad


bin Salim
bin Hafidz
bin Abdullah
bin Abu Bakar
bin 'Aydrus
bin 'Umar
bin Abu Bakar
bin 'Aydrus
bin Husein
bin As-Syekh Al Kabir Al-Qutb As-Syahir Abu Bakar bin Salim
bin Abdullah
bin Abdurrahman
bin Abdullah
bin Syekh Al-Imam Al-Qutb Abdurrahman As-segaf
bin Syekh Muhammad Maula Ad-Dawilayh
bin Syekh Ali Shohibud Dark
bin Al-Imam Alwi Al-Ghuyur
bin Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam muhammad
bin Ali
bin Al-Imam Muhammad Shohib Marbat
bin Al-Imam Kholi Qosam
bin Alwi
bin Al-Imam Muhammad Shohib As-Shouma’ah
bin Al-Imam Alwi Shohib Saml
bin Al-Imam Ubaidillah Shohibul Aradh
bin Al-Imam Muhajir Ahmad
bin Al-Imam Isa Ar-Rumi
bin Al- Imam Muhammad An-Naqib
bin Al-Imam Ali Al-Uraydhi
bin Al-Imam Ja’far As-Shodiq
bin Al-Imam Muhammad Al-Baqir
bin Al-Imam Ali Zainal Abidin
bin Sayyidina Al-Husein
bin Fathimah Az-Zahra
binti Rasulullah SAW

 Kitab Karangan Habib Umar bin Hafidz


1. Is'af at Thalibi
2. Ridha al-Khalaq bi bayan Makarimal Akhlaq
3. Taujihat at-Thullab
4. Syarah Mandzumah Sanad al-'Ulwi
5. adz-Dzakirah al-Musyarrafah
6. Dhiyaullami'bidzikri Maulid an-Nabi asy-Syafi'
7. Khuluquna
8. Khulasoh madad an-nabawiy
9. Syarobu althohurfi dhikri siratu badril budur
10. Taujihat nabawiyah
11. Nur aliman
12. Almukhtar syifa alsaqim
13. Al washatiah
14. Mamlakatul qa’ab wa al ‘adha’
15. Muhtar Alhadits
16. Durul Asas
17. Tsaqafatul Khatib

Uraian singkat dari ceramah Habib Umar bin Hafidz adalah sebagai berikut:

”sesungguhnya orang yang bertakwa jika mereka ditimpa was-was dari syaithan
mereka mengingat kepada Allah maka ketika itu mereka melihat kesalahan mereka.”

Kalian telah mendengar apa yang dikatakan oleh Nabi Yahya bin Zakaria AS dan
Allah menampakkan padanya syaithan dengan banyak gantungan di tangannya “ apa yang
kau bawa? “ “ini kunci dengannya aku membuka pintu hati umat manusia kemudian aku
menimpakan tipu dayaku padanya “ Nabi Yahya bertanya, “ apakah ada pada diriku? “
syaithan menjawab, “ tidak, namun terkadang kau kenyang sehingga aku membuatmu merasa
berat untuk ibadah dan dzikir “ Nabi Yahya menjawab, “demi Allah mulai hari ini aku tidak
akan kenyang selama lamanya” syaithan menjawab, “dan aku bersumpah tidak akan
menasehati muslim lagi”

Lihat bagaimana usaha syaitham sampai berjuang menipu para nabi berarti mintalah
perlindungan kepada Allah “katakanlah, aku berlindung dengan Tuhan manusia, Pemilik
manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaithan yang biasa bersembunyi, yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

Terkadang syaithan membisikkan padamu “aku kuat, tipu dayaku hebat tidak
mungkin kau lepas dariku” katakanlah, “Tuhanku lebih kuat darimu” dan aku beersandar
pada Dzat yang lebih kuat pergilah ke orang lain, karena sudah kuminta keamanan pada Dzat
yang lebih kuat darimu dengan bersandar padaNya maka Dia menjauhkanku dari
keburukanmu. Karena ia menipu manusia dengan berkata “kau tidak akan mampu lepas
dariku aku penipu, aku pendusta yang hebat, dan aku tidak tidur” sebagaimana diriwayatkan
seseorang bertanya kepada Hasan Basri “apakah syaithan itu tidur?” Sayyidina Hasan
tersenyum, “kalua syaithan tidur tentunya kita tenang” artinya tipu dayanya terus berlangsung
dan pasukannya tersebar di seluruh muka bumi dan setiap saat, dan kau adalah target mereka
namun dengan itu semua keutamaan Allah juga terus berlanjut dan Allah memberikanmu
kemampuan untuk menghambat pintu masuk syaithan.

Qays ibn Hajjaj berkata, seorang Ulama Mesir perawi hadits. Imam Tirmidzi dan Ibn
Majah pernah mengambil riwayat darinya wafat beliau di permulaan qurun ketiga, 229 H
beliau berkata, “aku melihat syaithan berkata kepadaku aku dating padamu bagai seekor unta
yang gemuk dan sekarang bagai seekor burung kecil” aku berkata kepadanya, “karena apa
kau berubah?” kau meleburkanku dengan dzikir kepada Allah jangan kau leburkan aku
dengan dzikir kepada Allah.”

Oleh karena itu diriwayatkan bahwa seorang syaithan yang mengganggu muslim
bertemu dengan syaithan yang mengganggu kafir, syaithan yang kedua itu gemuk, rapi,
bersih dan syaithan yang pertama kurus. Syaithan kedua bertanya “mengapa kau terlihat
kurus, kotor dan lusuh.” Syaithan pertama menjawab “aku berada pada seseorang yang jika
makan ia mengucap basmalah maka aku lapar dan jika minum ia mengucap basmalah maka
akupun haus, jika ia menyisir mengucap basmalah maka aku berantakan, jika berpakaian
mengucapkan basmalah maka aku telanjang.” Syaithan kedua berkata, ”aku berada pada
seseorang yang tidak mengucap nama Allah pada semua kegiatan itu maka aku bergabung
dengannya dalam makannya, minumnya bahkan ketika ia mendatangi isterinya, aku
bersamanya dalam setiap keadaan.”

Dengan perkara ringan kau ucapkan basmalah maka kau terlindungi dengan
mengucap basmalah kau terjaga lalu mengapa kau minum tanpa menyebut nama Allah?
Mengapa kau makan tanpa menyebut nama Allah, mengapa kau melumasi rambutmu tanpa
menyebut nama Allah? Ucapkan basmalah, itu ada perlindungan bagimu dari syaithan dan
kau memiliki kekuatan untuk menghambat ppintu masuk iblis padamu. Segala puji bagi Allah
yang memberikan kita kekuatan dan memberikannya dari sisiNya sebagai karunia berupa
taufikNya dan kita berharap Allah menyempurnakan nikmatNya atas kita.

Anda mungkin juga menyukai