BAHASA INDONESIA
DEWAN MASJID
1
DMDI (DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA) https://seruanmasjid.com
DIGITAL INDONESIA
DAFTAR ISI
Pembukaan Khutbah 4
1. Keistimewaan Bulan Rajab 4
2. Membenarkan Nabi Muhammad Saw. 13
3. Shalat, Amar Ma’ruf Dan Nahi Munkar 18
4. Penolong Agama Allah Swt. 21
5. Memakmurkan Masjid 25
6. Sambut Ramadhan, Wujud Ketakwaan Hakiki 28
7. Ramadhan Pengokoh Keimanan 31
8. Meraih Kesuksesan Ramadhan 34
9. Memelihara Dan Menyempurnakan Ketakwaan 37
10. Membangun Kesejahteraan Dengan Islam 41
11. Merindukan Kepemimpinan Syar’i 44
12. Mewujudkan Kemerdekaan Hakiki 49
13. Melaksanakan Nasihat Nabi Muhammad Saw. 52
14. Memotong Kesombongan 55
15. Memetik Hikmah Di Balik Musibah 58
16. Memaknai Hijrah Nabi Muhammad Saw. 61
17. Mewujudkan Kembali Khairu Ummat 64
18. Konsekuensi Tauhid 67
19. Mewaspadai Komunisme 70
20. Bencana Dan Pertobatan 73
21. Jauhi Perzinaan 77
22. Berhenti Meriba 80
23. Memuliakan Kalimat Tauhid 83
24. Menjalin Ukhuwwah, Menjauhi Permusuhan 86
25. Eratkan Ukhuwah, Buang Ashabiyah. 89
26. Meneladani Nabi Muhammad Saw. Secara Total 92
27. Cinta Rasulullah Muhammad Saw., Taat Syariat 95
28. Mempertahankan Panji Islam 99
29. Merawat Spirit Bela Tauhid 102
30. Menjaga Keyakinan Dan Toleransi Hakiki 105
31. Peduli Sesama Muslim 109
32. Menjadikan Musibah Berbuah Berkah 112
33. Bahaya Sekularisasi Remaja 115
34. Mengembalikan Fungsi Al Quran 119
35. Mengembalikan Amanah Allah Swt. 122
36. Mendambakan Pemimpin Sejati 125
37. Kepemimpinan Yang Buruk 128
38. Mewujudkan Negeri Yang Diberkahi 131
39. Menghadapi Era Keburukan 135
40. Selamatkan Generasi Muda ! 138
41. Menempuh Jalan Kemuliaan 141
42. Hentikan Kemunafikan ! 144
43. Mendudukkan Istilah Kafir 147
44. Meraih Kemuliaan Bulan Rajab 151
45. Umat Butuh Pemimpin Sejati 154
46. Mendambakan Kepemimpinan Ala Nabi 157
47. Mencintai Ajaran Islam Sepenuhnya 160
48. Istiqamah Di Jalan Perjuangan 164
49. Pemimpin Adil Dan Amanah 167
Bertakwalah kepada Allah, kapan pun dan di mana pun Anda berada.
Sungguh, kemuliaan manusia di sisi Allah ditentukan oleh takwanya, bukan
jabatan, harta, atau warna kulitnya.
Sebagaimana sudah disampaikan oleh Allah SWT melalui firmanNya:
ُ َ ُ ُ ْ َ ُْ َ َ ُ ََ
اض ِب َّها خل ْل َىاه ْم ِم ًْ ذه ٍس َوؤهثى َو َح َِل َىاه ْم ػ ُِ ًىبا َوك َب ِائ َل ِل َخ َِا َزفىا َّ ًَا َؤ ُُّي َها
ُ الى
ٌحر َ ٌ َ َ َّ َّ ْ ُ َ ْ َ َّ َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ ّ
ُ ِإن أكرمكم ِعند الل ِه أتقاك ْم ِبن الله ُ ِلُم خ ِب
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
.(QS. Al Hujurat 49: 13).
KHUTBAH I (Versi 2)
َ,الله م ًْ ُػ ُسوز َؤ ْه ُفظىا َّ ُ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َّ َ َ ْ َّ
ِ ِ ِ ِ ووِىذ ِب, ووظخغ ِف ُسه, ووظخ ُِِىه, هحمده,بن الح ْمد ِلل ِه
َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َّ ُ َ َ ُ َّ َ َّ َ َ
,ل ِل ْل فَل َه ِاد َي ل ُه ًُ ً وم,اث ؤ ُْ َم ِال َى َام ًْ َي ْه ِد ِه الله فَل م ِلل له ِ وط ِِئ
َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ
ًُ ػ َه َادة َم ًْ ُه َى خ ْح ٌر َّم َل ًاما َوؤ ْح َظ،هللا َو ْح َد ُه الػ ِسٍْ ًَ ل ُه ُ لِا
ِ ؤػهد ؤن ال ِاله
َ ف ب ْاْلَ َيازم ه َبا ًزا َو ُ َّ ُ ْ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ َ َ ّ َ َّ َ ُ َ ْ َ َ ًّ َ
.ؿ ِب ًُّا ِ ِ ِ ِ وؤػهد ؤن ط ُِدها محمدا ُبده وزطىله اْلخ ِـ.ه ِدًا
َ ًَ
َو َُلى،ان َز ُط ْىال ه ِب ًُّا َ ؿاد َق ْال َى ُْد َو َو َ ان َ ـ ّل َو َط ّل ْم َُ َلى َط ُّد َها ُم َح َّمد َو َ َ َّ ُ َّ َ
ِ ِ ٍ ِِ ِ ِ اللهم ف
اك ُس ْو َن حَ ف َُا َؤ ُّي َها ْال،ا
َ ًّ َ ً ْ َ ْ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َّ ْ َ َ
ٍِآل ِه وصح ِب ِه ال ِرًً ًح ِظىىن ِبطَلمهم ولم ًفِلىا ػِئا ف ِس
ِ
ُْ َ َ َ ُا ْوؿ ُْج ْي َه ْفس ْي َوب ًَّ ُاه ْم ب َخ ْل،هللا ُ َزح َم ُى ُم
ُ ف َل ْد ف َاش اْل َّخ ُل ْىن،هللا ِ ي ى ِ ِ ِ ِ ِ ُ ِ
َّ َ َ َ َّ
ْ اض َّاج ُل ْىا َ َّب ُى ُم الر ْي َخل َل ُى ْم ّم ًْ َه َ
ع َو ِاح َد ٍة َوخل َم ِم ْن َها َش ْو َح َها َو َبث ف ِ ِ ز ُ الى َّ ًَا ؤ ُّي َها
َهللا َوان َ ْلا ْز َح َام ب َّن َ ْ َ َ ْ ٍ ُ َ َ َ ْ َّ َ ُ اال َهث ْح ًرا َوو َظ ًأء َو َّاج
ً َ َ ُْ
ِ و هِ ب
ِ ن ى ل أء ظ ح ي ر ِ ال ُ
هللا ىا ل ِ ِ ِمنهما ِزح
ً َ ُ ُ َ َّ َ ُ َ
هللا َوك ْىل ْىا ك ْىال َط ِد ًْ ًدا ُل ُْى ْم َز ِك ُْ ًب َاًا ؤ ُّي َها ال ِر ًْ ًَ َء َام ُىىا َّاج ُلىا.َ
َ َ َ َ
هللا َو َز ُط ْىل ُه ف َل ْد ف َاش ف ْى ًشا َ ّـل ْح َل ُى ْم َؤ ُْ َم َال ُى ْم َو ََ ْغف ْس َل ُى ْم ُذ ُه ْى َب ُى ْم َو َم ًْ ًُو
ِِ ِ ِ ْ ًُ
َ َ ُ َ َ ْ َ َّ َ ً ْ َ
اُىذباهلل مً الؼُوان السحُم: هللا ح َِالى ٌُ ٌُِماؤما بِدكا
Nabi Muhammad SAW. menjelaskan empat bulan suci dalam ayat tersebut:
ُ َّ َ َ َ َ َّ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َّ َّ
« الظ َىت ،ق َ ْلا ْز اث و ِ بن الصمان كد ُِاطخداز ههُئ ِخ ِه ًىم خلم هللا الظمى
ْ ُ ْ ُ ٌ َ َ َ ُ ٌ َ َ ٌ ُ ُ ٌ َ َْ َ َْ ً ْ َ َ َ َ َ ْ
، َوذ ْو ال ِح َّج ِت، ذ ْو ال َل ِْ َد ِة:اث ُ زَلر مخى ِال، ِمنها ؤزبِت حسم،ِازىا ُؼس ػهسا
َ َّ َ ُ ُ ْ َ ُ َ َ َ ُ َّ َ ُ ْ َ
◌ان ُ َ ل ّس ال ِر ْي َب ْح َن ُح َم ِادي َُوػ ِْ َب وزحب ػهس م،»واْلحسم
Sungguh waktu itu telah diputar sebagaimana keadaannya ketika Allah
SWT. menciptakan langit dan bumi. Tahun itu ada dua belas bulan, di antaranya
ada empat bulan haram (suci). Tiga berurutan, yaitu Dzulqa‟dah, Dzulhijjah dan
Muharram; serta Rajab bulan Mudharr yang terdapat di antara Jumadi dan
Sya‟ban (HR Muslim).
Dalam ayat di atas Allah SWT. dengan tegas melarang kita melakukan
kezaliman terhadap diri kita pada bulan-bulan tersebut. Jika melakukan
kezaliman pada bulan-bulan lain dilarang, maka penegasan Allah SWT. atas
larangan melakukan kezaliman pada bulan haram ini menunjukkan larangan
tersebut lebih besar lagi dosanya. Begitu juga saat kita dilarang menzalimi diri
sendiri maka larangan menzalimi orang lain tentu dosanya lebih besar lagi.
Karena itu Imam al-Baihaqi dalam kitab Syu‘ab al-Îmân, jilid III halaman
370, menyatakan bahwa Allah SWT. telah menjadikan dosa yang dilakukan pada
bulan-bulan (haram) tersebut lebih besar. Amal shalih dan pahalanya (pada
bulan-bulan haram tersebut) pun sangat besar. Juga dahulu kaum Muslim
menolak untuk mengeksekusi hukuman qishâsh pada bulan haram ini, hal ini
sebagaimana disebutkan oleh ‗Abdu ar-Razzaq, dalam kitab Al-Mushannaf, jilid
IX halaman 303.
Bahkan Imam Syafii rahimahulLâh telah melipatgandakan diyat (uang
tebusan) pembunuhan karena salah (qatlu al-khatha‘) yang dilakukan pada bulan
haram. Beliau bersandar pada riwayat dari Ibnu Umar dan Ibnu ‗Abbas. Inilah
kemuliaan bulan haram, termasuk bulan Rajab.
Begitu sekelumit kemuliaan dan kehormatan bulan haram, termasuk bulan
Rajab, juga bagaimana kaum Muslim terdahulu mengagungkan bulan-bulan
haram itu dan menghormati kemuliaan dan kesuciannya. Sayang, tak sedikit dari
kaum Muslim yang tidak paham kemuliaan, kesucian dan kehormatan bulan
haram. termasuk bulan Rajab ini. Akibatnya, mereka menyia-nyiakan bahkan
menodai kemuliaan, kesucian dan kehormatannya.
Allah SWT. telah menetapkan Rajab termasuk bulan suci. Allah SWT. pun
telah memilih Rajab sebagai momen hijrah kaum Muslim yang pertama ke
Habasyah, tahun ke-5 kenabian. Allah SWT. juga menjadikan Rajab sebagai
momen untuk meng-isra‘mikraj-kan hamba-Nya pada tahun ke-10 kenabian. Isra‘
dan Mikraj adalah momen istimewa. Pasalnya, tidak saja dalam peristiwa itu Nabi
Muhammad SAW. menerima titah kewajiban shalat, tetapi juga menerima
pengukuhan beliau sebagai pemimpin bagi seluruh umat manusia. Itulah saat
beliau dititahkan menjadi imam para nabi dan rasul sebelumnya di Baitul Maqdis.
Pada bulan Rajab juga Allah SWT. menetapkan momen pertemuan
pertama kali Nabi Muhammad SAW. dengan kaum Anshar yang mempunyai
kemuliaan. Melalui tangan merekalah Negara Islam pertama tegak di Madinah.
Dengan itu kesucian darah, harta dan jiwa pun bisa terjaga. Jabir bin ‗Abdillah ra.
Namun demikian, yakinlah dengan izin dan pertolongan Allah, semua itu
akan segera berakhir. Allah SWT. telah berjanji bahwa penerapan syariah Islam
akan kembali terwujud. Allah SWT. telah menjanjikan, Khilafah Rasyidah yang
mengikuti manhaj kenabian akan kembali tegak menerapkan syariah, melindungi
umat, menjaga kemuliaan Islam serta menebarkan petunjuk dan keadilan ke
seluruh dunia. Itu merupakan urusan Allah SWT. dan Dia pasti akan
memenangkan urusan-Nya.
Atas izin Allah SWT., selalu ada jamaah (thâ`ifah) di antara umat Nabi-Nya
yang terus-menerus berjuang siang dan malam. Mereka berjuang dan
melipatgandakan perjuangannya untuk mewujudkan penerapan syariah Islam,
menegakkan kembali Khilafah ‗ala minhaj an-nubuwwah serta menjaga
kemuliaan Islam dan kaum Muslim. Hal itu, selain dilandasi oleh kesadaran
bahwa itu merupakan kewajiban syar‘i dari Allah SWT., juga dilandasi kesadaran
akan kondisi umat ini, bagaimana penderitaan yang mereka alami, serta solusi
apa yang seharusnya direalisasikan.
Karena itu hendaklah kita memastikan diri menjadi bagian dari barisan
orang-orang yang mendapat kemuliaan dari Allah SWT. itu. Caranya dengan
meneguhkan dan mengokohkan tekad serta menggelorakan semangat dan
berpartisipasi semaksimal mungkin sesuai potensi dan kemampuan kita dalam
perjuangan untuk menerapkan syariah dan merealisasi janji Allah akan tegaknya
Khilafah ‗ala minhaj an-nubuwwah. Apalagi pada bulan Rajab, bulan haram ini,
yang di dalamnya pahala amal shalih dilipatgandakan. []
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
Kita telah memasuki bulan Rajab, salah satu bulan suci dalam kalender
hijriyah. Di dalamnya ada peristiwa penting, Isra Mi‘raj Nabi Muhammad SAW.,
yang biasa diperingati oleh sebagian kaum Muslim, termasuk di negeri ini.
Dalam peristiwa yang berlangsung 18 bulan sebelum Nabi Muhammad
SAW. dan para sahabat hijrah ke Madinah itu, Allah SWT. memperlihatkan
berbagai tanda kebesaran-Nya kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Pantaslah jika Allah SWT. sampai mengingatkan kita semua akan peristiwa
ini dalam firman-Nya:
َْْ َْ َ ْ َْ ً َ َ َّ َ َ ْ ُ
ان ال ِري ؤ ْط َسي ِب َِ ْب ِد ِه ل َُْل ِم ًَ اْل ْس ِج ِد ال َح َس ِام ِبلى اْل ْس ِج ِد ْلاك َص ى طبح
ْ َّ َّال ِري َب َاز ْه َىا َح ْى َل ُه ل ُجرًَ ُه م ًْ َآًاج َىا ب َّه ُه ُه َى
ُُ الظ ِم ُُّ ال َب ِـ
◌حر ِ ِ ِ ِ ِ
Mahasuci Allah Yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam,
dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya,
agar Kami memperlihatkan kepada dia sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)
Kami. Sungguh Dialah Zat Yang Maha Mendengar lagi Mahatahu (TQS al-Isra‘
[17]: 1).
Melalui Isra‘ Mi‘raj ini, Allah SWT. menguatkan hati Nabi Muhammad SAW.
terhadap berbagai ujian dakwah yang sangat berat yang dihadapi beliau.
َ ُ ْ َ ْ ُ َ َ َّ َ ُ ُ َ ُ ّ ُ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ ٌ ُ ُ ْ َ ّ ُ ْ َ َ َ
....وللد ه ِربذ زطل ِمً كب ِلً فـبروا ُلى ما ه ِربىا وؤوذوا حتى ؤجاهم هـسها
Sungguh telah didustakan (pula) para rasul sebelum kalian, tetapi mereka
sabar atas pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) atas diri mereka
hingga datang pertolongan Kami kepada mereka... (TQS al-An‘am [6]: 34).
Mendengar peristiwa Isra Mi‘raj yang mustahil diterima akal, kaum musyrik
Quraisy menjadikan peristiwa itu sebagai celah untuk meruntuhkan keimanan
kaum Muslim. Mereka menghasut sebagian orang yang telah masuk Islam agar
kembali murtad dari agama Allah SWT. Mereka berdalih, bagaimana mungkin
seorang manusia dapat menempuh perjalanan yang amat jauh dalam waktu
yang amat singkat, kemudian bercerita bahwa dia dinaikkan ke langit dan
bercakap-cakap dengan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini?
Sebaliknya, hal menakjubkan justru ditunjukkan oleh Abu Bakar ra. Beliau
sama sekali tak meragukan peristiwa itu yang dapat membuat keimanannya
guncang. Abu Bakar ra. malah mempertanyakan sikap kaum musyrik Quraisy
yang mengingkari kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW.,
”Demi Allah, jika itu yang ia katakan, sungguh ia berkata benar. Apa yang aneh
bagi kalian?” Setelah itu Abu Bakar ra. mendatangi Rasulullah Muhammad SAW.
dan meminta beliau menjelaskan ciri-ciri Baitul Maqdis. Setelah beliau
menjelaskan dengan lengkap, Abu Bakar berkata, “Engkau berkata benar. Aku
bersaksi engkau adalah utusan Allah!” Rasulullah Muhammad SAW. menjawab,
“Engkau Abu Bakar adalah ash-Shiddiq (yang selalu membenarkan)!”
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
Doa ini disarikan dari Hasyiyatul Baijuri karya Syekh Ibrahim Al-Baijuri,
tanpa keterangan tahun, Beirut, Darul Fikr, juz I, halaman 169). Wallahu a‘lam
Hari ini tepat 27 Rajab 1439 H. Ada peristiwa besar pada tanggal 27 Rajab
yakni Isra‘ Mi‘raj Nabiyullah Muhammad SAW. Saat itulah baginda Nabi
Muhammad SAW. menerima perintah shalat lima waktu.
Allah SWT. menempatkan shalat sebagai amal yang dihisab paling awal.
Jika shalat fardhu seseorang ada kekurangan maka akan dilengkapi dengan
pahala shalat sunnahnya hingga sempurna. Amal-amal lainnya dihisab menurut
kaidah ini. Hal itu sesuai dengan apa yang dituturkan oleh Abu Hurairah ra. dari
Nabi Muhammad SAW., seperti yang diriwayatkan oleh Ashhâb as-Sunan.
Bahkan, sebagaimana penuturan Anas bin Malik, Rasul Muhammad SAW.
menjelaskan:
َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ َّ
« ؿل َح ل ُه َط ِائ ُس
ْ ْ
ف ِةن ؿلحذ،اط ُب ِب ِه ال َِ ْب ُد ًَ ْى َم ال ِل َُ َام ِت الـَلةَ َؤ َّو ٌُ َما ًُ َح
َ َ
◌ َوِب ْن ف َظ َد ْث ف َظ َد َط ِائ ُس َُ َم ِل ُِه،» َُ َم ِل ِه
Yang pertama dihisab dari hamba Allah pada Hari Kiamat adalah shalat.
Jika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya. Jika shalatnya rusak maka
rusak pula seluruh amalnya (HR ath-Thabarani).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ُْا ُلل ْسآن ْا
َ ِ ِ ِ
َ َ ُ
َوؤك ْى ٌُ ك ْى ِلي َهرا،الِ ِل ُْ ُم
َ ُّ ُْ الظم ُ ْال َحى ُْم َو َج َل َّب َل
َّ هللا م َّىا َوم ْى ُى ْم ِج ََل َو َج ُه َوب َّه ُه ُه َى
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
Alhamdulillah, saat ini kita berada di satu tempat yang paling dicintai oleh
Allah, yakni masjid. Dari Abdurrahman bin Mihran, Rasulullah Muhammad SAW.
bersabda:
َهللا َؤ ْط َى ُاكها َ َ ْ ُ َ ََْ َ ُ َ َ
ِ احدها وؤبغم ال ِبَل ِد ِبلى
َ َ ْ ُّ َ َ
ِ هللا مظ
ِ ؤحب ال ِبَل ِد ِبلى
Tempat yang paling Allah cintai adalah masjid, dan tempat yang paling
Allah benci adalah pasar. (HR Muslim).
Kita harus berhati-hati dengan adanya kampanye anti politisasi masjid yang
disuarakan orang kafir dan munafik belakangan ini. Ingat, masjid adalah tempat
kita bicara ajaran Islam A sampai Z. Dari mulai urusan membersihkan najis
hingga berbicara tentang pengaturan urusan umat dengan aturan Islam.
Berbicara urusan pribadi hingga bagaimana mengatur negara. Terlebih lagi kalau
kita tahu makna politik (siyasah). Dalam pandangan Islam, politik adalah,
pengaturan urusan-urusan masyarakat dalam dan luar negeri berdasarkan
syariah Islam. Makna politik ini digali dari berbagai dalil, di antaranya dari sabda
Nabi Muhammad SAW.:
ََ َ َ َ َ َ َّ ُ َْ ُ ُل َح ُظ
َ َو َاه ْذ َب ُىى ب ْط َس ِائ
« َوِب َّه ُه ال ه ِب َّي، ول َما َهل ًَ ه ِب ٌّي خل َف ُه ه ِب ٌّي،ىط ُه ُم ْلاه ِب َُ ُاء ِ
َ ُُ ْ َ َ ُ َ َ ُ ُ ُ َ َ َ
◌ون ُ وطُيىن خلفاء فُىثر،» َب ِْ ِدي
Dulu Bani Israil diatur urusannya oleh para nabi. Setiap kali seorang nabi
wafat, ia digantikan oleh nabi yang lain. Sungguh tidak ada nabi sesudahku.
Yang akan ada adalah para khalifah dan jumlah mereka banyak (HR al-Bukhari
dan Muslim).
Walhasil, politik bukan saja merupakan bagian integral dari Islam, tetapi
juga perkara yang agung dalam Islam. Karena itu sama dengan shalat, politik—
dalam makna mengurus urusan masyarakat dengan syariah Islam—tak bisa
dipisahkan dari Islam.
Semoga, Allah senantiasa menjadikan kita pembela agamanya dan
pemakmur masjid dengan terus menyuarakan Islam dengan lantang dari masjid.
Aamiin
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َُوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Tak terasa kita sudah memasuki penghujung Sya‘ban. Beberapa hari lagi
kita akan bertemu dengan Ramadhan. Kita berdoa:
َ َ َ َ َ ْ ََّ َ َْ َ َ َ ْ َ َّ ُ َّ َ
◌ان
ُ وب ِلغىا زمل،اللهم با ِزن لىا ِفي َػِبان
Semoga Allah memberkahi kita di bulan Sya‟ban ini dan menyampaikan kita
di bulan Ramadhan. Aamiin.
Maka sungguh rugi, orang yang menyia-nyiakan bulan yang agung ini,
sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.:
ُ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ّ َ ُ ْ َ َ ُ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ ُ ْ َ َ َ
َ ف َز ُحل َد َخ َل َُ َل ُْه َز َم
ُلان
ِ ٍ ز ِغم ؤهف زح ٍل ذ ِهسث ُِىده فلم ًـ ِل ُلى وز ِغم ؤه
ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َّ ُ
◌زم اوظلخ كبل ؤن ٌغفس ل ُه
“Sungguh rugi seseorang yang ketika (nama)ku disebut di sampingya tetapi
dia tidak bershalawat atasku. Sungguh rugi seseorang yang bertemu dengan
Ramadhan lalu Ramadhan berlalu darinya sebelum dosa-dosanya tidak
diampuni.” (HR Tirmidzi).
Oleh karena itu, jangan sampai kesempatan Ramadhan ini berlalu sia-sia.
Raih keutamaan Ramadhan yakni dilipatgandakan pahala amal shaleh dengan
sungguh-sungguh. Siapkan diri dengan sebaik-baiknya dengan agenda-agenda
yang telah tersusun. Apakah tadarrus al-Qur‘an, shalat sunnah, shadaqah, zakat,
i‘tikaf, qiyamul lail, amar makruf nahi mungkar dan aktivitas taqarrub lainnya.
Ingat, Allah SWT. mencintai hamba-hambaNya yang bertaqarrub kepada-
Nya, terlebih lagi di bulan Ramadhan. Dalam hadits Qudsi, Allah SWT. berfirman:
“Dan tidaklah hambaKu bertaqarub kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku
cintai dari apa yang Aku fardhukan atasnya, dan hambaKu terus bertaqarrub
kepadaKu dengan amal-amal nawafil hingga Aku mencintainya …” (HR al-
Bukhari, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi).
Hadits ini menjelaskan bagaimana taqarrub yang lebih disukai oleh Allah,
yaitu dengan melaksanakan apa yang diwajibkan dan melengkapinya dengan
amalan-amalan sunnah. Tentu, amal-amal fardhu harus diprioritaskan. Ibn Hajar
al-‗Ashqalani menyatakan di Fath al-Bârî, sebagian ulama besar mengatakan
bahwa “Siapa yang fardhu lebih menyibukkan dia dari nafilah (amalan sunnah)
maka dimaafkan, sebaliknya siapa yang nafilah menyibukkan dia dari amal
fardhu maka dia telah tertipu”.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَل ُوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Sungguh setiap perkara yang Allah SWT. wajibkan atas manusia tidaklah
berat karena pasti dalam kadar kesanggupan manusia. Allah SWT. berfirman:
َ َ ْ ُ َّ ً ْ َ ُ َّ ُ ّ َ ُ َ
◌....ال ًي ِلف الله هفظا ِبال وطِها
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.… (QS al-Baqarah [2]: 286).
Jelas, dalam kondisi normal, setiap kewajiban atau ibadah tidaklah berat.
Setiap shalat paling-paling menyita lima menit dari waktu kita. Begitu juga
dengan shaum. Sebenarnya hanyalah memajukan waktu sarapan pagi lebih awal
dan hanya mengurangi satu dari tiga kali kesempatan makan. Apanya yang
berat? Kita hanya diminta untuk menahan diri tidak makan siang. Tak pernah ada
cerita bahwa ada orang sakit parah, terluka berat, apalagi mati gara-gara shaum.
Tak ada juga orang jatuh miskin gara-gara membayar zakat. Yang lebih banyak
terbukti, shaum dan shalat membuat orang sehat jasmani dan ruhani. Adapun
zakat berdampak bagi penyucian jiwa dan pemerataan kekayaan.
Belum lagi pujian dan ganjaran yang telah Allah SWT. janjikan bagi hamba-
Nya yang taat beribadah. Khusus bagi mereka yang shaum Allah SWT. berjanji:
َْ َ َ ُ ْ َ ً َْ َ َ ََ َ َ ْ َ
◌حد َظ ًابا غ ِف َس ل ُه َما ج َل َّد َم ِم ًْ ذه ِب ُِه
ِ مً ؿام زملان ِبًماها و
ا
Iman di dada seorang Muslim membuat ia tunduk kepada Allah SWT. Inilah
yang akan membuahkan takwa, yakni senantiasa selalu siap sedia mengerjakan
perintah Allah SWT. dan meninggalkan semua larangan-Nya.
Iman memberikan dorongan kuat untuk berbuat kebaikan dan
meninggalkan keburukan. Dorongan semacam itulah yang menciptakan
kemauan. Dengan kemauan seperti itu pula dulu para sahabat ra. berjihad
kendati pun pada bulan Ramadhan. Perang Badar, Perang Ahzab, pembebasan
Kota Makkah (Fathu Makkah), perang Tabuk, pembebasan Spanyol, semua
terjadi di bulan Ramadhan. Sayangnya, kemauan yang bersumber dari iman
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ُِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Maka, sungguh tak layak merayakan ‗Hari Kemenangan‘, Idul Fitri, jika kita
tidak tambah takwanya. Sebabnya, sebagaimana dinyatakan oleh sebagian
ulama, “Laysa al-„id li man labisa al-jadid walakin al-„id li man takwahu yazid
yang artinya Idul Fitri bukanlah milik orang yang mengenakan segala sesuatu
yang serba baru. Namun, Idul Fitri adalah milik orang yang ketakwaannya
bertambah.‖
Perlu kiranya kita memahami bagaimana hakikat takwa ini. Imam Ali ra
menjelaskan hakikat takwa ini, dan prasyaratnya. Takwa adalah:
Di sanalah kita akan ditimbang amal kita. Siapa yang amal baiknya lebih
berat timbangannya daripada amal buruknya, maka surga balasannya.
Sebaliknya, jika amal buruknya lebih berat, neraka adalah yang paling pantas
baginya.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كىُِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Ramadhan sudah berlalu. Yang tersisa bagi umat hari ini adalah
pertanyaan: bagaimana cara memelihara dan menyempurnakan ketakwaan? Ini
adalah pertanyaan amat penting karena memang hikmah dari shaum Ramadhan
adalah mencapai derajat takwa.
Tak ada keraguan lagi bahwa ketakwaan adalah status tertinggi seorang
hamba di hadapan Allah SWT. Bukan kekayaan, status sosial, warna kulit, suku
bangsa, dll. Islam telah menghilangkan status dan prestise yang melekat pada
manusia dan menggantikannya takwa. Allah SWT. berfirman:
ُ ْ َ َّ ُ َْ
◌ِب َّن ؤه َس َمى ْم ُِ ْى َد الل ِه ؤج َلاه ُْم
Sungguh orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah yang
paling bertakwa di antara kalian (TQS al-Hujurat [49]: 13).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah turunkan Islam ini dengan kesempurnaannya. Inilah karunia yang luar
biasa dari Allah SWT. yang dibawa Rasulullah Muhammad SAW. kepada kita
umat Islam dan juga umat manusia pada umumnya. Islam tidak hanya mengatur
urusan ubudiyah semata, tapi mencakup seluruh aspek kehidupan.
Mulai dari bangun tidur, hingga tidur kembali. Mulai bagaimana mengurus
diri sendiri, mengurus masyarakat, hingga mengurus negara. Semua diatur
dalam Islam. Bukan sekadar konsep yang tertulis, bahkan sudah dipraktekkan
lebih dari 13 abad lamanya.
Inilah bukti firman Allah SWT.:
ْ ْ ً َ ُ َ َو َه َّ ْصل َىا َُ َل ُْ ًَ ْالى َخ
ُ َ اب ِج ْب َُ ًاها ِلي ِ ّل ش ْي ٍء َو ُه ًدي َو َز ْح َمت َو ُبؼ َس ٰي ِلل ُم ْظ ِل ِم
◌حن ِ
Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang
yang berserah diri. (QS An Nahl: 89).
Kalau hari ini umat manusia menghadapi masalah, tidak ada jawaban lain
kecuali merujuk kembali kepada Islam. Apalagi jika kita mengaku sebagai
seorang Muslim, yang setiap hari berikrar bahwa: sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidupku, dan matiku bagi Allah seru sekalian alam.
Termasuk pula ketika kini kita menghadapi masalah kesejahteraan. Islam
memiliki cara yang khas, unik, dan didasari oleh keimanan. Secara individu, Allah
SWT. memerintahkan setiap Muslim yang mampu untuk bekerja mencari nafkah
untuk dirinya dan keluarga yang menjadi tanggungannya (Lihat: QS al-Baqarah
[2]: 233). Rasulullah Muhammad SAW. juga bersabda:
َ َ ْ ََْ ٌَ َ َ ْ ُ ََ
«َُلٌ ف ِسٍلت بِد الف ِسٍل ِت
ِ »هلب الح
Mencari rezeki yang halal adalah salah satu kewajiban di antara kewajiban
yang lain (HR ath-Thabarani).
«ُاض َز ٍاَ َو َم ْظ ُئى ٌٌ َُ ًْ َز ُِ َُّ ِخ ِه َّ »ف ْاِل َم ُام َّالري َُ َلى
الى
َ
ِ ِ ِ
Pemimpin atas manusia adalah pengurus dan ia bertanggung jawab atas
rakyat yang dia urus (HR al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Pertama, berkepribadian kuat. Orang lemah tidak pantas menjadi pemimpin. Abu
Dzar ra. pernah memohon kepada Rasululah SAW, untuk menjadi pejabat,
namun Rasul Muhammad SAW. bersabda:
َّ ٌ َ ْ َُ َ ٌ َ َ َّ ّ َ َ َ َ
« ًْ ِبال َم، َوِب َّن َها ؤ َماهت َوِب َّن َها ًَ ْى َم ال ِل َُ َام ِت ِخ ْص ٌي َوه َد َامت،ك ُِِف ً ِبه،ًُا ؤبا ذ ٍز
َ َّ َ َ َ َ
◌»ؤخر َها ِب َح ِّل َها َوؤ َّدي ال ِري َُل ُْ ِه ِف َيها
DMDI (DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA) https://seruanmasjid.com 44
“Abu Dzar, kamu ini lemah, sementara jabatan ini adalah amanah. Pada
Hari Pembalasan amanah itu akan menjadi kehinaan dan penyesalan, kecuali
bagi orang yang mengambil amanah tersebut sesuai dengan haknya dan
menunaikan kewajiban dalam kepemimpinannya.” (HR Muslim).
Ketiga, memiliki sifat welas kasih. Ini diwujudkan secara konkret dengan sikap
lembut dan bijak yang tidak menyulitkan rakyatnya. Terkait ini Rasulullah
Muhammad SAW. pernah berdoa:
َ َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َّ
« الل ُه َّم َم ًْ َوُِل َي ِم ًْ ؤ ْم ِس ؤ َّم ِتي ػ ِْ ًئا فؼ َّم َُل ْي ِه ْم فاػ ُل ْم َُل ُْ ِه َو َم ًْ َو ِل َي ِم ًْ ؤ ْم ِس
ُ َ َ َ َ ُ
◌»ؤ َّم ِتي ػ ِْ ًئا ف َسف َم ِب ِه ْم فا ْزف ْم ِب ُِه
“Ya Allah, siapa saja yang diberi tanggung jawab memimpin urusan umatku
dan menimbulkan kesulitan bagi mereka, maka persulitlah dia. Siapa saja yang
memerintah umatku dengan sikap lembut (bersahabat) kepada mereka, maka
lembutlah kepada dia.” (HR Muslim).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
Misi Islam mewujudkan kemerdekaan hakiki bagi seluruh umat manusia itu
juga terungkap kuat dalam dialog Jenderal Rustum dari Persia dengan Mughirah
bin Syu‘bah yang diutus oleh Panglima Saad bin Abi Waqash ra. Pernyataan misi
itu diulang lagi dalam dialog Jenderal Rustum dengan Rab‘i bin ‗Amir, utusan
Panglima Saad bin Abi Waqash ra. Ia diutus setelah Mughirah bin Syu‘bah pada
Perang Qadisiyah untuk membebaskan Persia.
Jenderal Rustum bertanya kepada Rab‘i bin ‗Amir, “Apa yang kalian bawa?”
Rab‘i bin menjawab, “Allah telah mengutus kami. Demi Allah, Allah telah
mendatangkan kami agar kami mengeluarkan siapa saja yang mau dari
penghambaan kepada sesama hamba (manusia) menuju penghambaan hanya
kepada Allah; dari kesempitan dunia menuju kelapangannya; dan dari kezaliman
agama-agama (selain Islam) menuju keadilan Islam…” (Ath-Thabari, Târîkh al-
Umam wa al-Mulûk, II/401).
Ketika ayat ini dibacakan oleh Rasulullah Muhammad SAW., Adi bin Hatim
mengatakan bahwa Bani Israil (Yahudi dan Nasrani) tidak menyembah para
pendeta dan para rahib mereka. Saat itulah Rasul Muhammad SAW. bersabda,
“Akan tetapi, jika para rahib dan pendeta mereka menghalalkan sesuatu untuk
mereka maka mereka pun menghalalkannya, dan jika para rahib dan pendeta
mereka mengharamkan sesuatu atas mereka maka mereka pun
mengharamkannya (Itulah wujud penyembahan mereka kepada para rahib dan
pendeta mereka, red.) (HR at-Tirmidzi).
Semua itu akan menjadi nyata jika umat manusia mengembalikan hak
penetapan aturan hukum hanya kepada Allah SWT. dan Rasul Muhammad
SAW. Caranya pun tak sulit. Cukup dengan memberlakukan syariah Islam
secara kâffah dalam seluruh aspek kehidupan. Tanpa itu, kemerdekaan hakiki,
kelapangan dunia dan keadilan Islam tak akan pernah terwujud.
Ingat, selama aturan, hukum dan sistem buatan manusia yang bersumber
dari akal dan hawa nafsu terus diterapkan dan dipertahankan, maka selama itu
pula akan terus terjadi penjajahan, kesempitan dunia dan kezaliman.
Allah SWT. telah memperingatkan hal itu:
َ ْ ُ َ ً َ ً َ َ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ي
﴾كىيا َوه ْحؼ ُس ُه ًَ ْى َم ال ِل َُ َام ِت ؤ ُْ َم ٰى ﴿ومً ؤُسق ًُ ِذه ِس ف ِةن له م ِِِؼت
Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh bagi dia
kehidupan yang sempit dan Kami akan mengumpulkan dirinya pada Hari Kiamat
dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Hari ini kaum Muslim dari seluruh dunia bersiap-siap menunaikan ibadah
haji. Mereka akan berkumpul di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah, dalam
keadaan sama. Tak ada baju kebesaran. Tak ada pangkat dan jabatan, apatah
lagi harta kekayaan. Mereka hanya ditemani dua lembar baju ihram yang lusuh
dan tak seberapa harganya. Bersimpuh di tengah padang yang tandus, demi
mengharap ampunan dan ridha Allah SWT.
Di Padang Arafah dulu Baginda Nabi Muhammad SAW. menyampaikan
pesan yang luar biasa kepada kita kaum Muslim, saat beliau menunaikan haji
yang terakhir atau dikenal sebagai Haji Wada‘. Di hadapan lebih dari 100 ribu
jamaah haji, beliau menyampaikan khutbah hajinya:
Wahai manusia, sungguh darah dan harta kalian adalah suci bagi kalian,
seperti sucinya hari ini, juga bulan ini, sampai datang masanya kalian
menghadap Tuhan... Saat itu kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas
segala perbuatan kalian...
Ingatlah baik-baik, janganlah kalian sekali-kali kembali pada kekafiran atau
kesesatan sepeninggalku sehingga menjadikan kalian saling berkelahi satu sama
lain...
Ingatlah baik-baik, hendaklah orang yang hadir pada saat ini
menyampaikan nasihat ini kepada yang tidak tidak hadir. Boleh jadi sebagian dari
mereka yang mendengar dari mulut orang kedua lebih dapat memahami
daripada orang yang mendengarnya secara langsung... (HR al-Bukhari dan
Muslim).
Apa yang bisa kita petik dari nasihat baginda Nabi Muhammad SAW.
tersebut?
Pertama, kita diingatkan oleh beliau untuk tidak merasa unggul atas bangsa
dan umat lain. Tak selayaknya bangsa Arab merasa lebih unggul atas bangsa
non-Arab. Tak sepatutnya bangsa non-Arab, termasuk kita di Nusantara ini,
merasa lebih unggul atas bangsa Arab. Sebab keunggulan manusia atas
manusia lain di sisi Allah SWT. hanya karena ketakwaannya. Takwa tentu harus
dibuktikan dengan ketaatan total atas seluruh perintah dan larangan-Nya,
dengan menjalankan semua syariah-Nya.
Kedua, kita diperintahkan oleh beliau untuk menjaga darah, harta dan
kehormatan sesama. Tak boleh saling menumpahkan darah. Haram saling
merampas harta. Terlarang saling menodai kehormatan sesama. Inilah wujud
ukhuwah yang hakiki.
Ketiga, kita diperintahkan oleh beliau agar meninggalkan semua tradisi
jahiliyah. Satu di antaranya riba dalam segala bentuknya. Bukan malah
dilembagakan sebagai pilar utama ekonomi.
Keempat, kita diharuskan oleh beliau untuk senantiasa memelihara tali
persaudaraan. Sayang, hari ini tali persaudaraan seolah hilang. Antar kelompok
umat Islam bisa saling berhadap-hadapan. Hanya gara-gara berbeda mazhab,
bisa saling bertindak tak beradab. Asal beda paham, bisa saling melemparkan
tudingan. Asal beda organisasi, bisa saling mem-bully. Asal beda kepentingan,
bisa saling menggunting dalam lipatan. Tak ada lagi ruh berjamaah. Tak ada lagi
rasa kebersamaan. Mereka seolah lupa, kaum Muslim itu bersaudara. Mereka
harusnya saling menguatkan, bukan saling melemahkan.
Kelima, kita pun diharuskan oleh beliau untuk selalu menyampaikan
nasihat kepada orang lain. Sebab, kata Baginda Nabi Muhammad SAW., agama
adalah nasihat. Di antara nasihat yang paling utama adalah yang ditujukan
kepada penguasa agar tidak terus dalam kesesatan dan penyimpangan. Agar
penguasa tidak terus melakukan kezaliman. Dan, kezaliman terbesar penguasa
adalah tidak menerapkan al-Quran, tidak menerapkan syariah Islam. Itulah yang
Allah SWT. tegaskan:
َ ُ َّ َ ُ َ َّ َْ ُ َ
◌َو َم ًْ ل ْم ًَ ْحى ْم ِب َما ؤه َص ٌَ الل ُه فإول ِئ ًَ ُه ُم الٌ ِاْلى ُن
Siapa saja yang tidak memerintah dengan apa yang Allah turunkan (al-
Quran), mereka itulah kaum zalim (QS al-Maidah [5]: 45).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َُم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Di momen Idul Adha ini, kita juga kembali mengenang kisah teladan abadi,
dari dua Nabi yang taat pada Tuhannya dengan ketaatan tanpa ―tapi‖. Ibrahim
‗alaihis salam ketika menyembelih putra yang dicintai, Ismail ‗alaihis salam.
Wahai hadirin simaklah sepenggal kisah tentang cinta yang amat romantis,
sekaligus dramatis, namun berakhir manis. Dalam ucapan Ismail berikut:
“Wahai ayahandaku, ikatlah tubuhku, agar aku tidak meronta. Jagalah
bajumu agar tidak terkena darahku, jika terlihat oleh Ibu, hal itu akan
membuatnya pilu. Percepatlah dalam menyembelihku, agar kematian itu menjadi
ringan bagiku. Palingkanlah wajahku, agar engkau tak memandang wajahku, lalu
engkau merasa kasihan padaku. Dan agar aku tak melihat tajamnya pisau
hingga rasa takut menyergapku. Wahai ayahandaku, jika engkau pulang dan
bertemu ibu, sampaikan salam hormatku”. (Tafsir Imam Qurthubi juz 15 hlm. 104,
Maktabah Syamilah).
Allah kemudian ganti Ismail dengan seekor kibas atau domba.Di antara
pelajaran ibadah kurban adalah agar kita ‗menyembelih‘ kesombongan kita.
Sombong adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Penyakit yang dapat
mencegah pelakunya masuk ke dalam surga. Nabi bersabda:
Bukankah Iblis terusir dari surga karena sombong?. Ia merasa lebih baik
dari Adam. Iblis berkata:
ََ َ ََ َ ََ
ُ ٍ ؤها خ ْح ٌر ِم ْى ُه خل ْل َخ ِجي ُِم ًْ ه ٍاز َوخل ْل َخ ُه ِم ًْ ِه
◌حن
Saya lebih baik dari Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedang Engkau
cipta ia dari tanah (QS. Al- A‘raf: 12)
Apa itu sombong? Sombong adalah istilah syar‘i yang telah ditetapkan
baginda Nabi . Maka kita tak boleh membuat definisi sendiri.Dalam lanjutan hadis
di atas, seseorang bertanya:
ً َ َ َ ُ ُ ْ َ َ ً َ َ ُ ُ ْ َ َّ َّ ُ َ ُ ُّ َ ْ َ ُ َن
◌ِبن السحل ً ِحب ؤن ًيى زىبه حظىا ووِله حظى ُت
Sesungguhnya seseorang suka berpakaian dan bersandal yang bagus.
Nabi menjawab:
َّ ُ ْ َ َ ّ َ ْ ُ َ َ ُ ْ ْ َ َ َ ْ ُّ ُ ٌ َ َ َّ َّ
◌اض
ُ ِ ِبن الله ح ِمُل ً ِحب الجماٌ ال ِىبر بوس الح ِم وغمى الى
Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah
menolak kebenaran dan merendahkan manusia (HR. Muslim)
Maka sikap menolak hukum Allah sembari menganggap ada aturan yang
lebih baik dari pada hukum Allah bukankah hal itu termasuk sifat sombong?
Menganggap syariat Islam sudah tidak relevan dengan zaman dan lebih memilih
aturan buatan manusia apakah bukan bentuk kesombongan? Bahkan bisa jadi ini
adalah bentuk kesombongan terbesar. Karena yang ditolak adalah kebenaran
dari yang Maha Benar. Apalagi jika merendahnya dengan anggapan ada yang
lebih baik dari hukum Allah. Na‟udzubillah min dzalik. Semoga khutbah singkat ini
menjadi renungan untuk kita. Agar tunduk patuh pada titah perintah Allah.
Sebagaimana Ibrahim dan Ismail tunduk patuh pada perintah-Nya. Aamiin
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ِ ِ ِ
َ َ ُ ُ ْال َحى ُْم َو َج َل َّب َل
َّ هللا م َّىا َوم ْى ُى ْم ِج ََل َو َج ُه َوب َّه ُه ُه َى
َوؤك ْى ٌُ ك ْى ِلي َهرا،الظ ِم ُْ ُّ ال َِ ِل ُْ ُم ِ ِ ِ ِ ِ
َّ الغ ُف ْى ُز َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Bencana demi bencana terus melanda negeri ini. Gempa bumi sepertinya
belum berhenti. Ratusan jiwa telah melayang menjadi korban. Ratusan ribu
saudara-saudara kita kehilangan hunian dan terpaksa hidup di pengungsian.
Betapa tak berdayanya manusia. Betapa kecilnya kita dibanding alam semesta
dan kekuatannya. Lalu layakkah kita menyombongkan diri, apalagi ke hadirat
ilahi rabbi?
Inilah kenyataan yang harus dihadapi. Musibah apa pun, termasuk gempa
bumi, merupakan bagian dari qadhâ‘ atau ketetapan Allah SWT. Ini yang harus
kita imani.
َ ُ ْ َّ ْ َ َّ َ َ َ َ َّ َ َّ َّ ُ
◌كل لً ًُ ِـ َِب َىا ِبال َما ه َخ َب الل ُه ل َىا ُه َى َم ْىالها َو َُلى الل ِه فل َُ َخ َىو ِل اْل ْا ِم ُىى ُن
Katakanlah, “Tidak akan pernah menimpa kami melainkan apa yang
memang telah Allah tetapkan untuk kami. Dialah Pelindung kami.” Karena itu
hanya kepada Allahlah kaum Mukmin harus bertawakal (TQS at-Taubah [9]: 51).
Makanya, kita dituntut untuk bersabar. Sebab Allah SWT. memang akan
menguji sejauh mana kesabaran para hamba-Nya. Orang-orang yang sabar
inilah yang kemudian Allah SWT. gembirakan.
َ ًً ب َذا َؤ
ْؿ َاب ْت ُه ْم ُمـ َِب ٌت َك ُالىا ب َّها ِل َّل ِه َوب َّها ب َلُ ِه َ ) َّالر611( ًٍ َّ َو َب ّؼس
َ الـابس
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ُ
َ َ ٌ ُ َ ؤ َولئ ًَ َُ َل ْيه ْم
ٌ ؿ َل َى
)611( ( َز ِاح ُِىن157) اث ِم ًْ َزِّب ِه ْم َو َز ْح َمت َوؤول ِئ ًَ ُه ُم ِ ِ
ْ
اْلُ ْه َخ ُدو َ ُن
Gembirakanlah orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang jika
ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Inna lilLâhi wa innâ ilayhi râji‟ûn.”
Mereka itulah yang bakal mendapat keberkahan dan rahmat dari Tuhan mereka.
Mereka pula yang bakal mendapat petunjuk (TQS al-Baqarah [2] : 155-157).
Kesabaran yang harus dibangun tentu bukan kesabaran yang bersifat pasif,
melainkan kesabaran yang positif dan aktif. Dengan kata lain kesabaran itu
disertai dengan perenungan untuk menarik pelajaran guna membangun sikap,
tindakan dan aksi ke depan demi membangun kehidupan yang lebih baik di dunia
dan akhirat. Di dalamnya termasuk untuk bisa melakukan mitigasi bencana
secara lebih baik.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِم ُُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Sebentar lagi kita akan memasuki Tahun Baru Islam, 1440 hijriah. Ini
berarti, 1440 tahun silam baginda Nabi Muhammad SAW. meninggalkan Kota
Makkah berpindah ke Kota Madinah. Untuk apa? Melaksanakan seluruh syariah
yang Allah turunkan.
Begitu pentingnya momentum hijrah ini, sampai-sampai Khalifah Umar bin
Khattab menetapkannya sebagai awal kalender tahun Islam. Bukan didasarkan
pada hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bukan pula hari pertama ketika
Alquran diturunkan.
Mengapa begitu pentingnya hijrah ini?
Sudah populer di tengah-tengah kita, hijrah sering dimaknai sebagai
perubahan pribadi dari kondisi kemaksiatan menuju kondisi islami. Pribadi
Muslim yang ugal-ugalan, tidak peduli halal dan haram, menjadi individu yang
dekat dengan Allah SWT. Dari bisnis yang berlumur riba menuju muamalah yang
halal. Dari Muslimah yang belum menutup aurat menjadi sosok yang tak lepas
dari jilbab. Ini tidak salah.
Karena, menurut Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fath al-Bâri bi Syarh
Shahîh al-Bukhârî, hijrah itu ada dua macam yakni hijrah zhâhirah (lahir) dan
bâthinah (batin). Hijrah batin adalah meninggalkan apa saja yang diperintahkan
oleh hawa nafsu yang selalu memerintahkan keburukan (nafsu al-ammârah bi
as-sû‘) dan seruan setan.
Ini sesuai penjelasan Nabi Muhammad SAW. saat beliau ditanya, ―Wahai
Rasulullah, siapakah orang yang berhijrah (muhâjir) itu?‖ Beliau menjawab:
َّ َ
◌َم ًْ َه َج َس َما ه َهى الل ُه َُ ْى ُُه
Dialah orang yang meninggalkan perkara yang telah Allah larang atas
dirinya (HR Ahmad).
Adapun hijrah zhâhirah (batin) adalah lari menyelamatkan agama dari fitnah
(al-firâr bi ad-dîn min al-fitan). Ini senada dengan penjelasan al-Jurjani dalam At-
Ta‘rifât, bahwa hijrah adalah meninggalkan negeri yang berada di tengah kaum
kafir dan berpindah ke Dâr al-Islâm.
Hijrah secara mutlak dalam as-Sunnah ditransformasikan ke makna:
meninggalkan negeri syirik (kufur) menuju Dâr al-Islâm. Maka asal hijrah adalah
meninggalkan apa saja yang telah Allah larang berupa kemaksiatan, termasuk di
dalamnya meninggalkan negeri syirik, untuk tinggal di Dâr al-Islâm.
Apa itu Dar al-Islam? Yakni negeri yang menerapkan syariah Islam secara
total dalam segala aspek kehidupan dan keamanannya secara penuh berada di
tangan kaum Muslim. Inilah makna hijrah yang diambil dari fakta hijrah Nabi
Muhammad SAW. Hijrah lahir inilah yang menjadi peristiwa besar dalam sejarah
umat Islam.
Madinah menjadi pusat pemerintahan kaum Muslim yang pertama. Di sana
Rasulullah Muhammad SAW. dan selanjutnya Khulafa ar-Rasyidin mengatur
urusan umat Muslim baik untuk urusan dalam maupun luar negeri. Nabi
Muhammad SAW. mengirim delegasi ke sejumlah negeri seperti ke Mesir, Persia
dan Romawi untuk mengajak mereka memeluk agama Islam dan tunduk pada
kekuasaan beliau. Beliau juga mengirim pasukan ke berbagai medan
peperangan, baik yang dipimpin langsung oleh beliau maupun diserahkan pada
para sahabat.
Kalau kita menyimak pengertian hijrah tersebut, justru hijrah lahir ini belum
terealisasi. Bahkan kita abaikan. Banyak di antara kita yang sudah merasa puas
dengan perbaikan pribadi dan urusan ibadah mahdhah semata. Tapi belum ada
ikhtiar keras untuk menyelamatkan agama ini dari fitnah.
Lihatlah bagaimana tudingan radikalisme, anti-kebhinekaan, pemecah
persatuan negeri, dll terus digaungkan menyasar kaum Muslim dan pengemban
dakwah. Bahkan berbagai tindakan persekusi terus dilakukan kepada para
mubalig dan ulama hanya karena mereka ingin menyelamatkan negeri dengan
petunjuk agama Allah SWT.
Semangat penegakan syariah Islam dan ajaran Khilafah Islam justru
dianggap sebagai ajaran yang akan merusak negeri ini. Sebaliknya, sistem politik
demokrasi yang sudah banyak mengebiri ajaran Islam dan tak ada dasar
pembahasannya di kalangan ulama Ahlus Sunnah justru dipuja-puja. Seolah-olah
demokrasi adalah solusi terbaik bagi bangsa.
Inilah kondisi kegelapan yang tengah menyelimuti kita sekarang. Kondisi ini
nyaris tak jauh berbeda dengan kondisi saat Nabi Muhammad SAW. dan para
sahabat berada di Makkah. Keadaan jahiliah melanda setiap aspek kehidupan
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Saat ini kita berada di tahun baru Islam 1440 hijriyah. Hijriyah adalah
penanda batas peradaban. Melalui momentum hijrah, lahir peradaban baru yakni
peradaban Islam. Peradaban yang belum pernah ada sebelumnya. Peradaban
yang menjadikan manusia sebagai hamba Allah. Tunduk dan patuh hanya
kepada Allah. Dan meninggalkan kebiasaan dan adat nenek moyang yang tidak
sesuai dengan aturan Allah.
Melalui momentum hijrah ini, baginda Nabi Muhammad SAW. mewujudkan
karakter sejati umat Islam sebagai khairu ummah, umat terbaik di muka bumi ini.
Sebagaimana firman-Nya:
َ ْ ْ ْ َُّه ْى ُخ ْم َخ ْح َر ُؤ َّمت ُؤ ْخس َح ْذ للى
اض َجإ ُم ُسو َن ِباْلَ ِْ ُسو ِف َو َج ْن َه ْى َن َُ ًِ اْلُ ْىى ِس َو ُج ْا ِم ُىى َن
ِ ِ ِ ٍ
َّ
◌ِبالل ُِه
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah.” (QS. Ali Imron: 110).
Patut kiranya kita berkaca diri, di mana posisi umat ini sekarang. Sudahkah
kita berada dalam peradaban baru itu? Ataukah kita sekarang justru kembali ke
zaman kegelapan, zaman jahiliyah, meski kemodernan di sana sini?
Rasanya, yang terakhir inilah yang terjadi. Berbagai persoalan kini menimpa
kaum Muslimin di berbagai negeri. Saudara-saudara kita di Palestina, Suriah,
Mesir, Iraq, Afghanistan, Xinjiang, Myanmar, Chechnya, Rohingya, dsb, mereka
dijajah, disiksa, dibantai dan banyak yang diusir dari negerinya, tanpa ada yang
melindungi dan membelanya.
Sementara di Indonesia, negeri yang kaya alamnya, justru terlilit utang
hingga lebih dari Rp 5.000 triliun. Mata uang kita terpuruk dengan sangat tajam
hari ini. Rakyat miskin terus meningkat. Harga kebutuhan pokok terus
melambung. Daya beli terus turun. Pendidikan dan kesehatan mahal. Sementara
korupsi makin menjadi. Narkoba ada di mana-mana. Pergaulan semakin bebas.
Dan, kriminalitas kian ganas. Semua bencana yang menimpa kaum Muslimin
tersebut, makin membuktikan kebenaran pernyataan Rasulullah Muhammad
SAW.:
َ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َُ ُ ُ
« ىػً ْلامم ؤن جداعى ُلُىم هما جداعى ْلاولت ِبلى كـِ ِتها ِ ً»
“Nyaris berbagai umat menyerang kalian seperti makanan yang disantap
dari tempat sajiannya” (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Lalu, bagaimana kita harus bersikap? Tidak ada pilihan bagi kita kecuali
kembali kepada Islam, dengan membangun kembali pilar-pilar peradabannya
sebagaimana dulu dilakukan oleh baginda Nabi Muhammad SAW.
Maka, jadilah para pembela agama Allah, dengan memperjuangkan kembali
aturan ilahi ini di muka bumi.
ُ َْ َ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ ُ ْ َ ْ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ
◌ـ ْسه ْم َو ٍُث ِّب ْذ ؤك َد َامى ُْمًا ؤيها ال ِرًً آمىىا ِبن جىـسوا الله ًى
“Hai orang-orang beriman, jika kalian menolong agama Allah, niscaya Dia
akan menolong kalian dan mengokohkan kedudukan kalian” (QS Muhammad
[47]: 7).
Sebaliknya, mari hindari pecah belah dan adu domba. Jangan hanya
karena masalah sepele dan furu‘iyah, kita bertengkar dengan sesama Muslim.
Apatah lagi gara-gara uang dan kedudukan, kita korbankan persaudaraan umat.
Ingat firman Allah SWT.:
ُ َ َ ً َ َّ ْ َ
◌ُِا َوال ج َف َّسكىااُ َخ ِـ ُمىا ِبحب ِل الل ِه ح ِم
ْ َو
“Berpegang teguhlah kalian pada tali (agama) Allah dan jangan berpecah-
belah” (QS Ali Imran [3]: 103).
Ingat, tidak ada untungnya sama sekali perpecahan bagi kaum Mukmin.
Justru kalau ada perpecahan, yang untung dan bersuka cita adalah musuh-
musuh Islam.Memang, tidak mudah menegakkan kembali aturan Allah di muka
bumi. Jangankan kita, Rasulullah Muhammad SAW. dan para shahabatnya
sendiri mengalami penderitaan dan ujian kala memperjuangkan tegaknya
dinnullah tersebut.
Beliau nyatakan itu ketika ada orang-orang yang Quraisy yang mencoba
menghadang dakwah beliau. Tapi beliau terus berjuang, sampai akhirnya
peradaban itu tegak di muka bumi, 1440 tahun yang lalu. Mari kita layakkan diri
kita sebagai pengikut baginda Nabi Muhammad SAW. Berjuang dan berkorban
untuk Islam. Menjadi pembela agama Allah. Dan meneruskan risalah Nabi
Muhammad SAW., sang teladan.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Inti semua risalah yang dibawa oleh para nabi dan para rasul adalah ajaran
tauhid. TawhîdulLâh. Mengesakan Allah SWT. Tidak mengakui keberadaan
tuhan selain Allah SWT.
ُ ُ ْ َ َ َ َّ َ َ َ ُ َّ َ ْ َ ُ َّ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َْ َ َْ ََ
◌ىحي ِبلُ ِه ؤهه ال ِبله ِبال ؤها فاُبدو ِ ُن
ِ وما ؤزطلىا ِمً كب ِلً ِمً زطى ٌٍ ِبال ه
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami
wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku,
maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku. (TQS al-Anbiya‘ [21]: 25).
Ajaran itu pula yang dibawa baginda Nabi Muhammad SAW. Inilah yang
diabadikan oleh Allah SWT. dalam firman-Nya:
َ ُ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َّ َ َ َّ َ َ ُ ْ َ ُ ْ ُ
« ٌُ هللا َوؤ َّن ُم َح َّم ًدا َز ُط ْى ؤ ِمسث ؤن ؤك ِاجل الىاض حتى ٌؼهدوا ؤ ُن ال ِبله ِبال
َ َُ ًَ َفة َذا َف َِ ُل ْىا َذل،الص َو َاة
ـ ُم ْىا ِم ِ ّج ْي ِد َم َاء ُه ْم َّ َو ٍُ ْا ُجىا،الـ ََل َة
َّ َو ٍُ ِل ُْ ُمىا،هللا
ِ ِ ِ
َ ََ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ ْ ْ ّ َ َّ ْ ُ َ َ ْ َ َ
◌هللا حِالى ِ »وؤمىالهم ِبال ِبح ِم ِْلاطَل ِم و ِحظابهم ُلى
Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi
bahwa tiada tuhan yang haq kecuali Allah dan Muhammad adalah Rasulullah,
mendirikan shalat dan membayar zakat. Jika mereka melakukan semua itu,
berarti mereka telah melindungi darah dan harta mereka dariku, kecuali dengan
hak Islam. Adapun perhitungan atas dosa mereka diserahkan kepada Allah SWT.
(HR Muttafaq ‗alaih).
Sungguh ajaran tauhid membawa dampak yang luar biasa kepada manusia
sepanjang masa. Ajaran tauhid melahirkan keberanian untuk melakukan
perubahan melawan kesyirikan dan kezaliman.
Dengan modal kalimat tauhid, Nabi Ibrahim As berani menghancurkan
berhala-berhala sesembahan kaumnya, berhadapan dengan Raja Namrudz yang
zalim, bahkan merelakan dirinya dibakar hidup-hidup.
Dengan dorongan kalimat tauhid Nabi Musa As berani menghadapi Fir‘aun
bersama tukang sihir dan pasukannya. Demi kalimat tauhid para sahabat dan
orang-orang shalih rela mengorbankan harta dan jiwa mereka di jalan Allah SWT.
Mush‘ab bin Umair ra. meninggalkan kemewahan hidupnya dan kasih sayang
kedua orangtuanya demi memilih berada di barisan pendukung kalimat tauhid.
Karena kalimat tauhid Bilal bin Rabbah ra sanggup menahan siksaan orang
kafir. Demikian pula keluarga Yasir, demi mempertahankan kalimat tauhid,
Summayah istri Yasir rela menerima siksaan yang mengantarkannya kepada
syahid.
Pemahaman tauhid yang benar akan membuat orang yang lemah menjadi
kuat, bangsa jahiliah menjadi penguasa dunia. Manusia yang berbeda suku
bangsa, warna kulit dan bahasa justru bisa disatukan dengan ikatan tauhid. Allah
SWT. berfirman:
َ َ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ َ َّ ُ َّ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ ٌ َ ْ َّ َ ْ ُ ْ ُ َن
◌ُح ُمىن
ُ ِبهما اْلا ِمىى ِبخىة فإؿ ِلحىا بحن ؤخىٍىم واجلىا الله لِلىم جس
Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.. (TQS al-Hujurat [49]: 10).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Di era yang semakin maju sekarang, bisa jadi orang-orang komunis akan
berganti baju, menjadi komunisme gaya baru. Namun, ingat, paham mereka tak
akan pernah hilang dan bisa dikenali. Oleh karena itu, di tengah sistem sekuler
yang serba boleh dan mengesampingkan ajaran agama ini, boleh jadi mereka
menyelusup ke mana-mana. Dan mereka pun bisa saja bekerja sama dengan
orang-orang liberal dan munafik, bahu membahu untuk memusuhi Islam.
Ingat firman Allah SWT.:
َ َ ُ َ َّ َّ ْ ْ َ َّ ُ ْ َ َ
ًُ ِس ٍُدون ؤ ْن ًُو ِف ُئىا هى َز الل ِه ِبإف َى ِاه ِه ْم َو ٍَإ َبى الل ُه ِبال ؤ ْن ًُ ِخ َّم هى َز ُه َول ْى ه ِس َه
َْ
◌الي ِاف ُسو َ ُن
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. [QS at-Taubah:
32].
Oleh karena itu, harus ada keyakinan dalam diri kita, kebenaran Islam. Ingat
firman Allah SWT.:
Hanya dengan berpegang teguh Islam sajalah, umat ini akan kuat dan tak
mudah diperdaya oleh orang-orang kafir. Semoga Allah SWT. meneguhkan iman
kita, dan menjadikan kita pembela-pembela agama-Nya. Aamiin
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra pernah berkata: “Kasihan sekali manusia. Ia
tak mengetahui kapan ajal tiba. Tubuhnya adalah tempat penyakit.Segala
perbuatannya selalu dicatat. Kutu kecil pun bisa menyakitinya. Ia bisa mati hanya
dengan tersedak. Dan baunya busuk hanya karena keringat.”
Lalu pantaskah kita yang lemah ini ingkar terhadap perintah dan larangan
Allah? Layakkah kita yang tanpa daya ini menjadi penentang dan penantang
aturan Allah? Lalu dengan kekuatan apa kita menghadapi murka Allah?
Hari-hari belakangan ini kita ditunjukkan oleh Allah ke-MahaDasyatan
kekuasaan-Nya. Sedikit saja bumi digoyang, laut tertumpah, manusia
bergelimpangan, bangunan yang kokoh luluh lantak, dan apa pun yang di atas
bumi hilang dari permukaan.
Memang, gempa bumi, tsunami adalah bagian dari sunnatullah, merupakan
qadha‘ (ketentuan) dari Allah SWT. Tak mungkin ditolak atau dicegah. Maka
adab orang yang beriman adalah ridha dan sabar. Sebab ini adalah ujian dari
Allah SWT., sebagaimana firman-Nya:
َ َ َّ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َو َل َى ْب ُل َى َّه ُى ْم ب َص ْيء م ًَ ْال َخ ْىف َو ْال ُجىَ َو َه
اث
ِ ع والثمس ِ ف هْلا و ٌا
ِ ىمْلا ًمِ ف
ٍ ل ِ ِ ِ ٍ ِ
َّ َو َب ّؼس
ُ َ الـ ِاب ِس
◌ًٍ ِ ِ
Sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut dan
kelaparan. Juga dengan berkurangnya harta, jiwa dan buah-buahan.
Sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (TQS al-Baqarah
[2]: 155).
Cobalah kita introspeksi, sudahkah kita taat kepada Allah? Kalaulah kita
shalat setiap hari, hukum-hukum Allah di luar shalat sudah kita patuhi? Sudahkah
tata pergaulan kita berdasarkan Islam? Sudahkan keluarga kita, kita bentuk
dengan aturan Islam? Sudahkah negara ini menerapkan ajaran Islam? Atau
justru malah sebaliknya?
Dulu di masa Umar bin Khattab ra pernah terjadi gempa bumi. Khalifah
Umar segera mengucapkan pujian dan sanjungan kepada Allah ‗Azza wa Jalla.
Saat itu bumi sedang berguncang keras.
Khalifah Umar lalu memukul bumi dengan cambuk sambil berkata,
“Tenanglah engkau, bumi. Bukankah aku telah berlaku adil kepadamu.” Seketika
bumi pun behenti berguncang. Imam al-Haramain menjelaskan mengapa hal itu
bisa terjadi. Sebabnya, Khalifah Umar ra adalah Amirul Mukminin secara lahir
dan batin. Beliau adalah khalifah Allah bagi bumi dan penduduknya (Yusuf al-
Nabhani, Jâmi‘ Karamâti Al-Awliyâ‘, 1/157–158). Alhasil, keadilan Umar ra.
sebagai khalifah Allah SWT. di muka bumi sanggup menjadikan bumi
―bersahabat‖ dengan manusia.
Sebaliknya, kezaliman penguasa bisa menyebabkan bumi terus
berguncang. Saat menafsirkan QS ar-Rum ayat 41 di atas, Imam Ibnu katsir
mengutip pernyataan Abu al-Aliyah terkait perusakan bumi. Kata Abu al-‗Aliyah:
َ َّ َ ْ َ ْ َ َ َ َّ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َّ َ َُ ًْ َم
ق والظم ِاءِ ز ْلا حَل ؿ ن َلِ ق
ِ ز ْلا ي فِ د ظ فؤ د ل ف ق
ِ زْلا ي فِ هالل ى ص
َّ
َ الو
◌اُ ُِت ِب
Siapa saja yang bermaksiat kepada Allah di bumi maka sungguh ia telah
merusak bumi. Sungguh kebaikan bumi dan langit adalah dengan ketaatan
(kepada Allah SWT.) (Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur‘ân al-‗Azhîm, 6/320).
Wahai kaum Muslimin, siapapun Anda, sudah saatnya kita kembali kepada
syariah Allah secara kaffah. Sebab itu adalah wujud hakiki dari ketakwaan.
Ketakwaan pasti akan mendatangkan keberkahan dari langit dan bumi,
sebagaimana firman-Nya:
َ ْ َ َ َّ َ
ًْْلا ْزق َو َلى َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ َّ َ ْ َ َ
ِ ِ اث ِمً الظم ِاء و ٍ حىا ُلي ِهم بسو ُ ولى ؤن ؤهل اللسي آمىىا واجلىا لفخ
نَ ُ ْ َ ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ُ َّ َ
◌ُ هربىا فإخرهاهم ِبما واهىا ًى ِظبى
Andai penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan
membukakan untuk mereka keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi,
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) sehingga Kami menyiksa mereka sebagai
akibat dari apa yang mereka perbuat (TQS al-A‘raf [7]: 96).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
Sikap seorang Mukmin dan Muttaqin bila mendengar ayat-ayat Allah, baik
perintah maupun larangan, tidak lain dan tidak bukan hanyalah ―sami‘na wa
atha‘na‖, kami mendengar dan kami patuh.
Ketika Allah SWT. berfirman:
ً
◌َُل
ً َ َ َ َ ُ َّ َ ّ
ُ احؼت َو َط َاء َط ِب ف انو هه ب اهالص ىابَُوَال َج ْل َس
ِ ِ ِ
Janganlah kalian mendekati zina. Sungguh zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan jalan yang buruk (TQS al-Isra‘ [17]: 32).
Tidak cukup zina hanya dicegah lewat keluarga dan masyarakat. Negara
harus turun tangan melaksanakan perintah Allah SWT., untuk menghukum
mereka dengan hukum Allah. Bagi pezina yang belum menikah, Allah jelaskan
sanksinya:
ْ ََ ُ ْ الصاوي َف
َّ الصاه َُ ُت َو
◌اح ِل ُدوا و َّل َو ِاح ٍد ِم ْن ُه َما ِمائت َحل َد ٍُة ِ ِ
َّ
Pezina wanita dan pezina laki-laki, cambuklah masing-masing dari
keduanya seratus kali cambukan… (TQS an-Nur [24]: 2).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
Berhati-hatilah, jangan sampai Allah murka kepada kita karena kita ingkar
terhadap perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya. Ingat, Allah Sang
Penguasa alam semesta bisa berbuat apa saja terhadap makhluk-Nya di muka
bumi ini, hanya dengan perkataanNya: ―Kun!‖, maka terjadilah apa yang terjadi,
tanpa ada yang bisa menghalangi.
Sungguh, kalau kita mau mengintrospeksi diri, masyarakat, dan negara kita,
banyak dosa yang kita lakukan. Satu di antaranya adalah riba. Padahal,
Rasulullah Muhammad SAW. telah memperingatkan dengan sangat gamblang
dampak riba tersebut.
َ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ُّ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ّ َ َ ّ َ َ َ َ
◌هللا
ُِ فلد ؤحلىا ِبإهف ِظ ِهم ُراب،السبا ِفي كسٍ ٍت
ِ الصها و
ِ ِبذا ًهس
Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung maka sesungguhnya
mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri. (HR al-Hakim, al-
Baihaqi dan ath-Thabrani).
Lihatlah fakta sekarang, riba tidak hanya menyebar di kampung atau desa,
tapi telah menjadi pilar-pilar ekonomi negara. Lalu, bagaimana mungkin negeri ini
akan mendapat keberkahan dari Allah SWT.?
Ayat tersebut menjelaskan keharaman riba. Dan balasan bagi mereka yang
memakan riba tidak lain adalah neraka jahannam. Tidak heran jika riba ini
termasuk salah satu dari tujuh dosa besar. Rasulullah Muhammad SAW.
bersabda:
َ َ َ َ ُ ََ َ ًَا َز ُط ْى:اث“ُ َك ُال ْىا َ الظ ْب َّ ْاْلُ ْىب
َ ِا ْح َخي ُبىا
،لؼ ْس ُنِ ا ” :ٌا ك ؟ ً ه امو ،هللا
ِ ٌ ُ ِ ِل ِ
ْ ْ َ َ ْ
ُ َوؤ ْو،هللا ب َال بال َحم َ
ُ الى ْفع الت ْي َح َّس َم َ َو َك ْخ ُل،َوالس ْح ُس
، َوؤو ُل َم ِاٌ ال َُ ِد ُْ ِم،السَبا ِ ل ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ
ُ َ َ ْ ْ
َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ الص ْح
ُ ِ اث الغ ِافَل ِث اْل ْا ِم َى
◌اث ِ وكرف اْلحـى،ف ِ
َّ الخ َىل ْي ًَ ْى َم
ِ و
َّ َ
“Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan!‟ Mereka (para shahabat Nabi
Muhammad SAW.) bertanya, ‟Apa itu?‟ Sabda Nabi, ‟Syirik, sihir, membunuh jiwa
yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba,
memakan harta anak yatim, lari dari peperangan, dan menuduh zina kepada
wanita Mukmin yang baik-baik.” (HR Bukhari)
Tidak hanya itu, begitu besarnya dosa riba hingga Rasulullah Muhammad
SAW. pun melaknatnya. Sabda beliau:
َ َو َك،“ َو َػاه َد ًْ ُِه، َو َوا ِج َب ُه، َو ُم ْى ِو َل ُه، ِآو َل السَبا:هللا َُ َل ُْ ِه َو َط َّل َم
” ُه ْم:ٌا َ َل َِ ًَ َز ُط ْى ٌُ هللا
ُ ؿ ُّل َى
ِ ِ ِ
◌اء ٌُ َط َى
“Rasulullah Muhammad SAW. telah melaknat pemakan riba, orang yang
memberi makan dengan riba, penulisnya, dan dua orang saksinya. Sabda Nabi
Muhammad SAW.,‟Mereka sama saja [dalam hal dosanya].” (HR Muslim)
Dalam sabdanya yang lain, kata Nabi Muhammad SAW.:
ُ َ ُ ُ ُ َ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َْ ً َ َ ْ ُ ْ َ َ ٌ ََ َ َ َ
◌ا ِلسبا زَلزت وطبِىن بابا ؤٌظسها ِمثل ؤن ًى ِىح السحل ؤم ُه
“Riba mempunyai 73 macam dosa, yang paling ringan seperti laki-laki yang
menikahi (berzina) dengan ibu kandungnya sendiri.” (HR Hakim).
Juga sabda beliau:
ْ َ َ َ َ َ َ ِد ْز َه ُم زَبا ًَ ْإ ُو ُل ُه
◌الس ُح ُل َو ُه َى ٌَ ِْل ُم ؤػ ُّد ِم ًْ ِط ٍذ َوزَل ِز ْح َن َشه َُت ِ
“Satu dirham riba yang dimakan seseorang sedang dia mengetahuinya,
lebih berat dosanya daripada 36 kali berzina.” (HR Ahmad).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Ujian keimanan dan kesabaran kembali hadir di depan kita. Bendera tauhid
dibakar. Videonya diperlihatkan hingga sampai ke seluruh penjuru dunia. Pantas
orang-orang yang beriman marah. Bukan hanya yang ada di negeri ini, bahkan
kaum Muslim di berbagai belahan dunia yang lain pun marah.
Bagaimana bisa, di negeri mayoritas Muslim, bendera tauhid dibakar?
Padahal banyak hadis shahih yang menjelaskan seputar al-Liwa‘ dan ar-Rayah
ini. Di antaranya Rasulullah Muhammad SAW. bersabda:
َّ َ َّ َ ً َ َ َّ َّ َ ْ ُ
َو ٍُ ِح ُّب ُه الل ُه، ًُ ِح ُّب الل َه َو َز ُطىل ُه،الس َاًت غ ًدا َز ُحَل ًُ ْف َخ ُح َُلى ًَ َد ًْ ِه َلُ ِوحن
ُ
◌َو َز ُطىل ُُه
Sungguh aku akan memberikan ar-Rayah ini kepada seseorang yang
melalui kedua tangannya diraih kemenangan. Ia mencintai Allah dan Rasul-Nya.
Allah dan Rasul-Nya pun mencintai dirinya (HR al-Bukhari dan Muslim).
Kalau ada perbedaan soal tulisan dan khat serta ukuran, itu hanyalah
perkara teknis saja. Maka tidak bijak kalau persoalan teknis ini dijadikan
◌از َّ ًَ َخ َس ْح َذ م
ُِ الى ِ
Engkau terbebas dari neraka (HR Muslim).
Kalimat tersebut juga merupakan kalimat zikir yang paling utama. Sabda
Nabi Muhammad SAW.:
ُ َّ َ َ َ ْ ّ ُ َ ْ َ
◌هللا
ُ الره ِس ال ِبله ِبال
ِ ؤفلل
Zikir yang paling utama adalah bacaan Lâ ilâha illalLâh (HR at-Tirmidzi).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Terkait ayat di atas, Imam Ali ash-Shabuni dalam Shafwah at-Tafâsir antara
lain menyatakan, “Persaudaraan karena faktor iman jauh lebih kuat daripada
persaudaraan karena faktor nasab.” Rasulullah Muhammad SAW. gambarkan
bagaimana umat Islam seharusnya bersikap terhadap sesama Muslim. Sabda
beliau:
ْ ُُ اػ َخ َيى
« ل ٌى
ْ ْ َ َ ُّ َ َ ُ َم َث ُل ْاْلُ ْامى َحن في َجس
اح ِم ِه ْم َوج َى ِ ّاد ِه ْم َوح َِو ِف ِه ْم ه َمث ِل ال َج َظ ِد؛ ِب ِن ِ ِِ
َّ »م ْى ُه َج َد َاعى َل ُه َط ِائ ُس ال َج َظ ِد بال ُح َّمى
◌والظ َه ُِس
ْ ْ
ِ
Karena itu, waspadalah terhadap tipu daya setan dan musuh-musuh Islam
yang menginginkan umat Islam terpecah, berbenturan, dan akhirnya saling
bermusuhan. Hati-hati terhadap fitnah-fitnah yang bertebaran yang
memprovokasi, agar sesama Muslim saling menyakiti dan mencaci maki.
Tinggalkan fanatisme buta berkelompok. Ingat pesan Nabi Muhammad SAW.:
َ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َْ ُ َ ْ َ
اُ ِت َوف َاز َق مً خسج ِمً الو:هللا ؿلى هللا ُلُه وطلم ُ
ٌ ُ َ َ
ِ كاٌ زطى: ًٌُ ؤ ِبي هسٍسة كا
َ
ـ َب ِت َو ٍُلا ِج ُُل
ْ َ اث م َُخ ًت َحاهل َُّت َو َم ًْ كخ َل َج ْح َذ َز َاًت ُُ ّم َُّت ٌَ ْغ
َ َِ ل ُب لل ُ ً َ اث َم َ ْال َج َم
َ اُ َت ُز َّم َم
ِ ٍ ِ ٍ ِ ِِ ِ
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا ُو ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Terkait ayat di atas, Imam Ali ash-Shabuni dalam Shafwah at-Tafâsir antara
lain menyatakan, “Persaudaraan karena faktor iman jauh lebih kuat daripada
persaudaraan karena faktor nasab.” Karena itu sikap ‗ashabiyah itu harus
dibuang dan dicampakkan seperti yang diperintahkan oleh Rasul Muhammad
SAW. Dalam hal ini Jabir ra. pernah menuturkan bahwa dalam satu pertikaian,
seorang Muhajirin mendorong tubuh seorang Anshar. Lalu orang Anshar itu
berkata, “Tolonglah, hai Anshar!” Orang Muhajirin itu pun berkata, “Tolonglah, hai
Muhajirin!” Mendengar itu Rasulullah Muhammad SAW. bersabda:
Karena itu, waspadalah terhadap tipu daya setan dan musuh-musuh Islam
yang menginginkan umat Islam terpecah, berbenturan, dan akhirnya saling
bermusuhan. Hati-hati terhadap fitnah-fitnah yang bertebaran yang
memprovokasi, agar sesama Muslim saling menyakiti dan mencaci maki.
Tinggalkan fanatisme buta berkelompok. Ingat pesan Nabi Muhammad SAW.:
َ الوَّ َ َ َ َ ْ َ ُ اٌ َز ُطى َ َ َ َ َ َ َْ ُ َ ْ َ
اُ ِت ً مً خسج ِم:هللا ؿلى هللا ُلُه وطلم ِ ٌ ك : ًٌُ ؤ ِبي هسٍسة كا
ل ُب َ اث م َُخ ًت َحاهل َُّ ًت َو َم ًْ ُكخ َل َج ْح َذ َز َاًت ُُ ّم َُّت ٌَ ْغ َ اُ َت ُز َّم َما َث َم َ َو َف َاز َق ْال َج َم
ٍ ِ ٍ ِ ِِ ِ
ُ َ ُ َ
ْ ًَ ع م ًْ ؤ َّمتى َو َم ًْ خ َس َج م ًْ ؤ َّمتى َُلى ؤ َّمتى ُ ْ ـ َبت َف َل َ َِ ـ َبت َو ٍُ َلاج ُل ل ْلَ َِ ل ْل
ل ِس ُب ِ ِ ِ ِ ِ َ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ
َ ِْ اغ ِم ًْ ُم ْا ِم ِن َها َوال ًَ ِفى ب ِري َُ ْه ِد َها فل َ َ
َ َب َّس َها َوفاح َس َها ال ًَ َخ َح
◌ع ِم ِ ّجي ِ ِ
Abu Hurairah ra. menuturkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW. pernah
bersabda, “Siapa yang keluar dari ketaatan dan memecah-belah jamaah (umat
Islam), lalu mati, dia mati dalam keadaan mati jahiliyah. Siapa yang terbunuh di
bawah panji buta, dia marah untuk kelompok dan berperang untuk kelompok, dia
bukan bagian dari umatku. Siapa saja yang keluar dari umatku untuk memerangi
umatku, memerangi orang baik dan jahatnya, serta tidak takut akibat
perbuatannya atas orang Mukmin dan tidak memenuhi perjanjiannya, dia
bukanlah bagian dari golonganku.”(HR Muslim, Ahmad, Ibnu Majah dan an-
Nasai).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ِ ِ ِ
َ َ ُ
َوؤك ْى ٌُ ك ْى ِلي َهرا،الِ ِل ُْ ُم
َ ُّ ُْ الظم ُ ْال َحى ُْم َو َج َل َّب َل
َّ هللا م َّىا َوم ْى ُى ْم ِج ََل َو َج ُه َوب َّه ُه ُه َى
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َّ الغ ُف ْى ُزَ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Hari ini kita berada di bulan Rabiul Awwal. Inilah bulan kelahiran manusia
paling mulia di muka bumi, Baginda Nabi Muhammad SAW. Tentu kita tidak
hendak merayakan kelahirannya, tapi kita perlu mengintrospeksi diri sudah
sejauh mana kita mengikuti beliau SAW. Layakkah kita diakui oleh baginda Nabi
Muhammad SAW. sementara kita masih mengidolakan dan mengagungkan
sosok manusia lainnya?
Jangan sampai Anda mengaku umat Rasulullah Muhammad SAW., namun
berperilaku jauh dari tuntunannya. Jauh dari Al Qur‘an. Jauh dari sunah-sunah
beliau.
Bagi kita umat Islam, tidak ada pilihan yang harus diteladani kecuali
baginda Nabi Muhammad SAW. Hanya Nabi Muhammad SAW bin Abdullah.
Bukan Plato, bukan Aristoteles, bukan Montesqiu, dan bukan yang lainnya.
Beliaulah sosok yang paling berjasa sepanjang sejarah peradaban manusia.
Maka sangat aneh bila ada manusia-manusia yang mengingkarinya, meski
sudah ada bukti-bukti nyata yang tak terbantahkan.
Coba perhatikan, mana ada manusia yang demikian luar biasa, yang bisa
menjadi teladan hidup sebagai sosok pribadi, dalam berkeluarga, bermasyarakat,
dan bernegara. Inilah mansuia pilihan, yang telh disiapkan oleh Allah bagi
manusia.
Allah SWT. berfirman:
ََ ْ ْ َّ َ الله ُؤ ْط َى ٌة َح َظ َى ٌت ْلَ ًْ َو
ان ًَ ْس ُحى الل َه َوال َُ ْى َم ْلا ِخ َس َوذه َس
َّ
ٌى ُ ان َل ُى ْم في َز
ط َ َل َل ْد َو
ِ ِ ِ ِ
َ َّ
◌الل َه ه ِث ًحرا
Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi
kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari
Akhir serta banyak menyebut Allah (TQS al-Ahzab [33]: 21).
Inilah ayat yang menegaskan kepada kita untuk total menjadikan Rasulullah
Muhammad SAW. sebagai panutan dan suri teladan dalam segala aspek, baik
dalam aspek individu, keluarga maupun negara; kecuali tentu saja hal-hal yang
menjadi kekhususan bagi beliau (khawâsh al-Rasûl).
Ingatlah pula, Rasulullah bukan hanya pemimpin spiritual (za‘îm rûhi), tetapi
juga pemimpin politik (za‘îm siyâsi). Beliau memimpin negara Madinah dan
menerapkan kepemimpinan Islam beserta sistemnya, yang harus ditaati.
Ini bisa dipahami dari firman Allah SWT.:
َّ ْ َ َ ُ َّ ُ َ ْ َ ْ َ َْ ََ
ٌ
◌وما ؤزطلىا ِمً زطى ٍ ِبال ِلُواَ ِب ِةذ ِن الل ُِه
Tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad) melainkan untuk ditaati
dengan izin Allah (TQS an-Nisâ` [4]: 64).
Selain itu, Rasul Muhammad SAW. memimpin umat untuk menjalankan misi
agung menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad.
Islam dan penerapannya secara totalitas akhirnya merambah ke berbagai negeri
menebarkan rahmat di setiap jengkalnya.
Oleh karena itu, jamaah Jum‘ah sekalian, sudah saatnya kita meneladani
sosok mulia ini secara totalitas. Kalau dulu para sahabat Nabi Muhammad SAW.
bisa melanjutkan perjuangan beliau Rasulullah Muhammad SAW, kita pun bisa.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم ُوجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Imam ath-Thabari menjelaskan terkait ayat ini bahwa rahmat ini berlaku
tidak saja bagi kaum Muslim, namun juga bagi seluruh umat manusia.
Tidak ada pilihan bagi orang yang beriman kecuali mencintai beliau dalam
dua hal, yakni pribadinya dan risalah yang dibawanya. Karena itu, kesempurnaan
iman seorang Muslim hanya bisa diraih dengan menundukkan hawa nafsunya
pada syariah yang Rasulullah Muhammad SAW. bawa. Beliau bersabda:
ُ ْ َ ً َ َ ُ َ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ َّ َ ُ َن
◌ال ًا ِمً ؤحدهم حتى ًيى هىاه جبِا ِْلا ِحئذ ِب ُِه
Belum sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sampai hawa
nafsunya tunduk pada apa yang aku bawa (Ibnu Bathah, Al-Ibânah al-Kubrâ,
1/298).
Maka siapa saja yang menuduh Nabi Muhammad SAW. tidak adil, sama
saja dengan menuduh Allah SWT.—yang menurunkan wahyu kepada beliau—
tidak adil. Hal ini merupakan cacat besar dalam akidah seorang Mukmin. Itulah
mengapa para sahabat begitu patuhnya kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Mereka tidak pernah menyelisihi Nabi Muhammad SAW. Mereka taat total pada
syariah Islam.
َالله َو َز ُطىله ل َُ ْح ُى َم َب ُْ َن ُه ْم َؤ ْن ًَ ُل ُىلىا َطم ِْىا
َّ َ ُ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ َّ
ِ ِ ِِ ِ ِبهما وان كىٌ اْلا ِم ِىحن ِبذا دُىا ِبلى
ََ َ َ ْ َ َ ُ َ َ ُ ُ ْ ُ ْ ُ ن
◌ُ وؤهِىا وؤول ِئً هم اْلف ِلحى
Sungguh jawaban kaum Mukmin itu, jika diseru (untuk taat) kepada Allah
dan Rasul-Nya, agar Rasul menghukum (mengadili) mereka, ialah ucapan. "Kami
mendengar dan kami patuh". Mereka itulah orang-orang yang beruntung (TQS
an-Nur [24]: 51).
Itulah sikap seorang Muslim sejati. Inilah sikap yang seharusnya kita
tunjukkan. Sami‘na wa atha‘na terhadap perintah dan larangan Allah, dalam
seluruh aspek kehidupan: pribadi, masyarakat, dan negara. Semoga kita semua
bisa memenuhinya dan pantas mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW. Aamiin
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
Apa maknanya? Jagalah diri kita semasa hidup di dunia dari bermaksiat
kepada Allah. Hiasi hidup kita dengan ketaatan. Inilah implementasi takwa.
Dulu di tahun ke-8 hijriyah, Rasulullah Muhammad SAW. mengutus
pasukan yang dipimpin Zaid bin Hâritsah ra seraya berpesan sebagaimana
diriwayatkan oleh Ibnu Ishaq:
ٌبً َحازَز َت َف َل َاج َل ِب َها َح َّتى ُك ِخ َل َػه ُْ ًدا؛ ُز َّم َؤ َخ َر َها َح ِْ َفس َّ َؤ َخ َر
ُ الس َاً َت َشٍْ ُد
ِ ِ
َ ُ َ َ
◌ف َلاج َل ِب َها َح َّتى ك ُِخ َل ػ ِه ُْدا؛
ً
(Bendera ar Rayah dibawa oleh Zaid bin Hâritsah, lalu ia bertempur hingga
mati syahid; kemudian panji-panji dibawa oleh Ja‟far, dan ia bertempur hingga
mati syahid);
Kemudian Rasûlullâh SAW terdiam hingga raut muka kaum Anshâr pun
berubah. Mereka mengira, sesuatu yang tidak disukai telah terjadi pada diri
Abdullâh bin Rawâhah Radhiyallahu anhu. Namun Rasûlullâh SAW kemudian
berkata :
َّ َ ُ ُ ْ ََ ً ْ َ َ ُ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َو ُ ْ َ َ َ َ َ َّ ُ
للد ز ِفِىا ُِبلي ِفي:ٌ زم كا،هللا بً ز احت فلاجل ِبها حتى ك ِخل ػ ِهُدا ِ زم ؤخرها ُبد
َ ُ ََ َ َ َ
احت ِا ْش ِو َزا ًزا َ ًذ في َطسٍس َُ ْبدهللا بً َز َو
ِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ ُ ُ َ ُ َّ َ َ َ َّ َ
ِ فسؤ، ُلى طس ٍز ِمً ذه ٍب، ِفُما ًسي الى ِائم،الجى ِت
ُ َّ َ ْ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْي
ز َُّم،م الت َر ُّد ِد ِهللا ب
ِ ملُا وجسدد ُبد: ُم هرا؟ ف ِلُل ِلي: فللذ،ًُ ط ِسٍس ؿ ِاحبُ ِه
◌َم َط ى
Kemudian panji-panji diambil oleh Abdullâh bin Rawâhah, dan ia bertempur
hingga mati syahid. Lalu Nabi bersabda, “Mereka semua ditampakkan kepadaku
sedang berada di atas dipan-dipan emas seperti dalam mimpi. Dan kulihat dipan
Ibnu Rawâhah agak jauh posisinya dari dipan kedua sahabatnya, maka
kutanyakan mengapa bisa begitu? Dan dikatakan kepadaku bahwa kedua
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ
ً َآً ِت َو ِذه ِس
ُ َ
ُ ْ َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم،لِ ٌِ ُْ ِم َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ِ ِ ِ
َ َ ُ
َوؤك ْى ٌُ ك ْى ِلي َهرا،الِ ِل ُْ ُم
َ ُّ ُْ الظم ُ ْال َحى ُْم َو َج َل َّب َل
َّ هللا م َّىا َوم ْى ُى ْم ِج ََل َو َج ُه َوب َّه ُه ُه َى
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َّ الغ ُف ْى ُزَ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Alhamdulillah, atas izin Allah, jutaan al Liwa dan ar Rayah berkibar gagah di
tangan pemiliknya, kaum Muslim, beberapa saat lalu di jantung Indonesia. Panji
Rasulullah bertuliskan kalimat tauhid itu seakan lahir kembali di muka bumi.
Sungguh, kalimat tauhid adalah inti semua risalah yang dibawa oleh para
nabi dan rasul ke dunia ini. Allah SWT. berfirman:
ُ ُ ْ َ َ َ َّ َ َ َ ُ َّ َ ْ َ ُ َّ ٌ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ
ن
◌ُ ِ ىحي ِبلُ ِه ؤهه ال ِبله ِبال ؤها فاُبدو
ِ وما ؤزطلىا ِمً كب ِلً ِمً زطى ٍ ِبال ه
Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu melainkan Kami
mewahyukan kepada dia bahwa tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan Aku.
Karena itu sembahlah Aku oleh kalian (TQS al-Anbiya‘ [21]: 25).
Tauhid adalah inti ajaran Islam, sekaligus misi utama Islam. Misi ini
mengandung makna bahwa manusia hanya layak menyembah dan mengabdi
hanya kepada Allah SWT. Sebaliknya, mereka haram menyembah dan
mempertuhankan sesama manusia. Inilah juga yang antara lain ditegaskan oleh
Rasulullah Muhammad SAW. di hadapan penduduk Najran yang saat itu
beragama Nasrani:
َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ ّ َ ُ ْ َ َّ َ
◌اد
ُِ هللا ِمً ُِباد ِة ال ِِب
ِ ف ِة ِوي ؤدُىهم ِبلى ُِباد ِة:ؤما بِد...
“Amma ba‟du. Sungguh aku menyeru kalian untuk hanya menghambakan
diri kepada Allah dengan meninggalkan penghambaan kepada sesama
manusia….” (Al-Baihaqi, Dalâ‘il an-Nubuwwah, 5/485; Ibnu Katsir, As-Sîrah an-
Nabawiiyah, 4/101).
Juru runding dari pihak kaum Muslim sebelumnya, yakni Zahrah bin
Haubah, juga tegas berkata kepada Rustum, “Islam adalah agama yang haq
(benar). Siapa saja yang membenci Islam akan terhina dan siapa saja yang
berpegang teguh pada Islam akan mulia.” Lalu Rustum bertanya, “Agama
macam apakah itu?”
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
ِ ِ ِ
َ َ َُ ُ ْال َحى ُْم َو َج َل َّب َل
َّ هللا م َّىا َوم ْى ُى ْم ِج ََل َو َج ُه َوب َّه ُه ُه َى
َوؤك ْى ٌُ ك ْى ِلي َهرا،الِ ِل ُْ ُم
َ ُّ ُْ الظم
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َّ الغ ُف ْى ُزَ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Sungguh, kebenaran agama ini sangat nyata. Jangan pernah ragu sedikit
pun. Ingat firman Allah:
َّ ْ ْ ُ َ ُ َّ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ّ َ ْ َ ُ ْ ُّ َ َّ َ َ ْ َ ّ َ َ ْ َ
ىث وٍا ِمً ِبالل ِه
ِ الد ًًِ كد ج ُبحن السػد ِمً الغ ِي فمً ًىفس ِبالواغ ِ ال ِبهساه ِفي
َّ َ َ
َ اط َخ ْم َظ ًَ ب ْال ُِ ْس َوة ْال ُى ْز َلى ال ْاهف
ْ َف َلد
ٌُ ـ َام ل َها َوالل ُه َط ِم ٌُّ َُ ِل
◌ُم ِ ِ ِ ِ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sungguh telah jelas
jalan yang benar dari jalan yang sesat. Karena itu siapa saja yeng mengingkari
thâghût dan mengimani Allah, sungguh ia telah berpegang pada tali yang amat
kuat, yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Mahaahu (TQS al-
Baqarah [2]: 256)
Agama yang Allah SWT. ridhai hanyalah Islam. Ini adalah prinsip yang
harus ada dalam diri setiap Muslim. Selain Islam adalah kekufuran dan
kesesatan. Allah SWT. berfirman:
َ ْ َّ
◌ًً ُِ ْى َد الل ِه ِْلا ْطَل ُُم ّ ب َّن
َ الد
ِ ِ
Sungguh agama yang diakui di sisi Allah hanyalah Islam (TQS Ali Imran [3]:
19).
Pertama, Islam tidak akan pernah mengakui kebenaran agama dan keyakinan
selain Islam. Seluruh keyakinan dan agama selain Islam adalah kekufuran.
Demokrasi, pluralisme, sekularisme, liberalisme dan semua paham yang lahir
dari paham-paham tersebut adalah kufur. Agama Yahudi, Kristen, Hindu, Budha,
kebatinan dan lain sebagainya, semuanya kufur. Siapa saja yang menyakini
agama atau paham tersebut, baik sebagian maupun keseluruhan, adalah kafir.
Kedua, tidak ada toleransi dalam perkara-perkara yang telah ditetapkan oleh
dalil-dalil qathi, baik menyangkut masalah akidah maupun hukum syariah. Dalam
perkara akidah, Islam tidak pernah mentoleransi keyakinan yang bertentangan
pokok-pokok akidah Islam semacam ateisme, politheisme, keyakinan bahwa al-
Quran tidak lengkap, keyakinan adanya nabi dan rasul baru setelah wafatnya
Nabi Muhammad SAW., pengingkaran terhadap Hari Akhir dan lain-lain. Adapun
dalam persoalan hukum syariah, Islam, misalnya, tidak mentoleransi orang yang
menolak kewajiban shalat, zakat, puasa dan berbagai kewajiban yang telah
ditetapkan berdasarkan dalil qathi.
Ketiga, Islam tidak melarang kaum Muslim untuk berinteraksi dengan orang-
orang kafir dalam perkara-perkara mubah seperti jual-beli, kerjasama bisnis, dan
lain sebagainya. Larangan berinteraksi dengan orang kafir terbatas pada perkara
yang dilarang oleh syariah, seperti menikahi wanita musyrik (kecuali Ahlul Kitab),
menikahkan wanita Muslimah dengan orang kafir, dan lain sebagainya.
Ketentuan ini tidak bisa diubah dengan alasan toleransi.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
Salah satu karakter orang yang bertakwa adalah peduli kepada sesama
Muslim. Mengapa? Karena sesama Muslim adalah bersaudara, meski mereka
berada di tempat/wilayah yang berbeda. Ia tak rela saudaranya hidup menderita,
sengsara, atau dalam kezaliman pihak lain.
Begitu kuatnya persaudaraan dalam Islam itu sampai-sampai Nabi
Muhammad SAW. menggambarkan hubungan sesama Muslim itu sangat dekat.
Sabda Nabi:
َ ْ َ ْ َ ُ َو َج َس،اهفه ْم ُ َ َ َ ْ ّ َ َ َ ُْْ ُ َ َ
ِبذا اػ َخيى ِم ْى ُه، َمث ُل ال َج َظ ِد،اح ِم ِه ْم ِ ِ ِ وح،م ُثل اْلا ِم ِىحن ِفي جى ِاد ِهم
ْ َّ ل ٌى َج َد َاعى َط ِائ ُس ْال َج َظ ِد ب
ْ ُُ
◌الظ َه ِس َوال ُح َّمى ِ
Perumpamaan seorang Mukmin (dengan Mukmin lainnya) dalam hal cinta
kasih dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila (ada) salah satu
bagian tubuhnya menderita (sakit), maka (akan dirasakan) oleh seluruh bagian
tubuh lainnya dengan panas dan demam. (HR Bukhari dan Muslim).
Wajar bila ada kaum Muslim yang disakiti, maka Muslim lainnya akan ikut
membantu dan membelanya. Apalagi jika sampai kaum Muslim dihinakan harga
dirinya oleh orang-orang kafir. Allah SWT. berfirman:
ٌ َ َ ْ ْ َ ٰ َ َ َ َّ َّ َ ُ ُ ْ ُ َّ َ َ ُ َ َ ُ َ َّ َ ُ
ُ ؤ ِذن ِلل ِرًً ًلاجلىن ِبإنهم ً ِلمىا ۚ وِبن الله ُلى هـ ِس ِهم لل ِد
◌ًس
Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang sedang diperangi,
karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan Allah Maha Kuasa menolong
mereka. (QS Al Hajj: 39).
Maka kalau hari ini kita mendengar penderitaan Muslim etnis Uighur di
Xinjiang, Cina, kita patut merasakan derita mereka. Laporan PBB terakhir
mengungkapkan, sekitar dua juta warga Muslim Uighur dipaksa menjalani
indoktrinasi di sejumlah kamp-kamp konsentrasi di wilayah otonomi Xinjiang.
Kaum Muslim dicuci otaknya dan dipaksa menerima ajaran komunisme.
Saudara-saudara kita itu kerap mendapat perlakuan tak masuk akal seperti:
dilarang puasa saat Ramadhan, dilarang menggelar pengajian hingga dilarang
salat berjamaah. Laki-laki yang berjenggot dan wanita berhijab dicurigai. Rezim
komunis memaksa para pedagang Muslim menjual alkohol. Muslim dilarang
menggunakan nama berbau Islam. Dan yang lebih parah, rezim anti agama ini
telah menutup banyak sekali masjid.
Umat Islam tak bisa berharap banyak kepada para pemimpin Muslim saat
ini. Khilafahlah satu-satunya harapan. Sebab Khilafahlah pelindung sejati umat
sekaligus penjaga agama, kehormatan, darah dan harta mereka. Khilafah pula
yang bakal menjadi penjaga kesatuan, persatuan dan keutuhan setiap jengkal
wilayah mereka.
Oleh karena itu, wajib bagi seluruh kaum Muslim berjuang bersama-sama
mewujudkan kembali kewajiban syariah dalam pemerintahan yakni khilafah.
Sudah saatnya khilafah hadir kembali. Saatnya Khilafah Rasyidah ‗ala Minhajin
Nubuwwah yang kedua ditegakkan di muka bumi ini.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Musibah demi musibah terus melanda negeri kita. Gempa bumi, banjir,
tanah longsor, kecelakaan, dan lainnya juga melanda. Ada apa ini? Sebagai
Muslim, kita tentu harus menyikapi aneka musibah secara benar sesuai dengan
tuntunan syariah.
Ada musibah yang disebabkan karena faktor alam. Ini adalah bagian dari
sunatullah atau qadha (ketentuan) dari Allah SWT. yang tak mungkin ditolak.
Maka adab dalam menyikapinya adalah bersikap ridha dan sabar. Bagi kaum
Mukmin, qadha ini merupakan ujian dari Allah SWT., sebagaimana firman-Nya:
َ َ َّ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َو َل َى ْب ُل َى َّه ُى ْم ب َص ْيء م ًَ ْال َخ ْىف َو ْال ُجىَ َو َه
اث
ِ س م الثو ع
ِ ف هْلا و ٌا
ِ ىمْلا ًم ف
ِ ٍ ل ِ ِ ِ ٍ ِ
َّ َو َب ّؼس
ُ َ الـ ِاب ِس
◌ًٍ ِ ِ
Sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut dan
kelaparan. Juga berkurangnya harta, jiwa dan buah-buahan. Sampaikanlah
kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (TQS al-Baqarah [2]: 155).
Ingat, musibah apapun yang menimpa seorang Mukmin, besar atau kecil,
bila dihadapi dengan kesabaran maka hal itu bisa menjadi wasilah bagi
penghapusan dosa-dosanya. Rasulullah Muhammad SAW. bersabda:
َ ُ َ ُ َ ْ َّ َّ َ ُ ْ َ َ ُ َ َّ َ َّ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ ُ ْ َ
◌ما ِمً م ِـِب ٍت ج ِـِب اْلظ ِلم ِبال هفس هللا ِبها ُىه حتى الؼىه ِت ٌؼاه ُه
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa musibah hingga tertusuk duri kecuali
Allah pasti menghapus dosa-dosanya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
◌هللا
ُِ ابَ السَبا في َك ْسٍَ ٍت َف َل ْد َؤ َح ُّل ْىا ب َإ ْه ُفظه ْم َُ َر
ّ و ّ ب َذا ًَ َه َس
َ الصَها
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Jika zina dan riba telah merajarela di suatu negeri, berarti mereka telah
menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri (HR al-Hakim, Al-Mustadrak,
2/42).
Di dalam kitab tafsirnya, Imam ar-Razi menafsirkan, pada ayat ini Allah
SWT. menjelaskan bahwa jika mereka taat kepada-Nya, pasti Dia akan
membukakan bagi mereka segala pintu kebaikan. Ingatlah, kunci keberkahan
hidup adalah takwa kepada Allah SWT. Mengikuti seluruh petunjuk Allah SWT. di
dalam al-Quran dan hadits Rasulullah Muhammad SAW.
Oleh karena itu, agar hidup kita menjadi berkah, dan jauh dari segala
musibah, kita harus berubah. Caranya adalah dengan meninggalkan semua
hukum jahiliyah, yang telah terbukti mendatangkan aneka musibah. Lalu
menegakkan syariah Islam secara kâffah dalam seluruh aspek kehidupan,
sebagai wujud menerapkan seluruh isi al-Quran dalam institusi Islam yang sesuai
syariah.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِب ُهه هى
Jumlah penduduk remaja di negri ini menurut survei tahun 2014 mencapai
sekitar 65 juta jiwa atau 25 persen dari 255 juta jiwa penduduk Indonesia. Akan
tetapi akibat sistem sekular yang merusak yang diterapkan oleh negara,
kalangan remaja yang jumlahnya puluhan juta tersebut juga kena dampaknya.
Banyak kasus miris menimpa remaja saat ini. Disebutkan, misalnya, pada tahun
2008 saja, menurut hasil survei yang dilakukan salah satu lembaga, 63 persen
remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA sudah melakukan hubungan
seksual di luar nikah dan 21 persen di antaranya melakukan aborsi
(Republika.co.id, 20/12/2008).
Di sisi lain, pada tahun 2012 saja, 21,5 persen remaja adalah pengguna
narkoba 20,9 (Riaupos.com, 5/11/2012). Pada tahun 2017 pengguna narkoba di
kalangan remaja/pelajar dan mahasiswa menjadi sekitar 27,32 persen. Angka
tersebut kemungkinan meningkat kembali karena beredarnya sejumlah narkotika
jenis baru (Republika.co.id, 30/10/2017).
Bisa dibayangkan, dalam 10 atau 20 tahun ke depan, betapa makin
rusaknya kehidupan remaja kita jika sistem sekular ini terus dipertahankan dan
syariah Islam tidak segera diterapkan. Sekularisme yang diterapkan negara ini
adalah paham yang memisahkan agama dari kehidupan. Sekularisme telah
merasuki kalangan remaja dengan caranya sendiri. Hampir tiap waktu, misalnya,
bermunculan film bergenre remaja yang penuh dengan nilai-nilai sekular.
Temanya tak jauh dari pacaran yang menjurus pada pergaulan bebas.
Tak hanya film bioskop dan sinetron, dunia entertainment lainnya sarat
dengan paham yang semakin menjauhkan remaja dari nilai-nilai Islam. Dengan
sekularisme, identitas keislaman yang semestinya melekat pada pemuda dan
remaja menjadi hilang. Semuanya mengekor budaya Barat yang sekularistik.
Kondisi ini tentu berbahaya bagi masa depan remaja.
Al-Quran banyak mengisahkan perjuangan nyata para nabi dan rasul as.
yang semuanya adalah orang-orang terpilih dari kalangan pemuda. Bahkan ada
di antaranya yang telah diberi kemampuan untuk berdebat dan berdialog
sebelum umurnya genap 18 tahun. Berkata Ibnu Abbas r.a.: "Tak ada seorang
nabi pun yang diutus Allah melainkan ia (dipilih) dari kalangan pemuda. Begitu
pula tidak seorang alim pun yang diberi ilmu, melainkan ia dari kalangan
pemuda." Kemudian Ibnu Abbas membaca QS al-Anbiya‘ [29] ayat 60 (yang
artinya): Mereka berkata, ―Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela
berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim." (Lihat: Tafsîr Ibnu Katsîr, III/183).
Ada perbedaan tantangan dakwah Islam masa kini dan masa dulu. Dulu
Rasul Muhammad SAW. dan para sahabat hanya menghadapi kaum musyrik
Quraisy, Ahli Kitab (Yahudi Madinah, Nasrani Najran dan Nasrani Rumawi) serta
Majusi Persia. Kini, telah berkembang pula isme-isme atau ideologi yang
beragam yang bertolak dari kekufuran. Celakanya isme-isme tersebut berhasil
menipu sebagian kaum Muslim di Dunia Islam. Isme-isme yang telah menyebar
di seluruh dunia saat ini berpangkal dari munculnya sekularisme. Paham ini
memisahkan agama dari kehidupan. Paham ini muncul pertama kali di Barat,
kemudian diekspor ke negeri-negeri Islam.
Faktanya, sistem sekular Barat yang sedang memimpin dunia kini telah
terbukti gagal menjamin kesejahteraan, ketenteraman dan kebahagiaan umat
manusia. Di sisi lain, Komunisme telah dikubur masyarakatnya sendiri pada
tahun 1991. Jadi hanya tinggal Islamlah yang siap menyongsong peradaban
baru, sebagaimana dulu pernah memimpin peradaban manusia. Rasulullah
Muhammad SAW. bersabda:
َّ َ ُ َوَال ًَ ْت ُر ُن،الن َه ُاز َّ َ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َّ َ ُ ْ َ َ
هللا َب ِْ َذ َم َد ٍز َوال َو َب ٍس ِبال َّ الل ُْ ُل َو لُبلغً هرا ْلامس ما بلغ
ًّ ُ َ ْ ُ ُّ ُ ًّ َ ُ َ َ الدّ هللا َه َرا ُ َؤ ْد َخ َل ُه
َوذال،هللا ِب ِه ِْلا ْطَل َم ُِصا ٌ ِِص، ِب ِِ ّ ِص َُ ِص ٍٍص ؤ ْو ِبر ِ ٌّ ذ ِل ٍُل،ًً ِ
ُ ْ ُ ُّ ُ
◌هللا ُِب ِه الى ْف َُس ٌ" ً ِر
Perkara ini (yaitu Islam) akan merebak ke segenap penjuru yang ditembus
oleh malam dan siang. Allah tidak akan membiarkan satu rumah pun, baik
gedung maupun gubuk, melainkan akan dimasuki oleh Islam sehingga dapat
memuliakan agama yang mulia dan menghinakan agama yang hina. Yang
dimuliakan adalah Islam dan yang dihinakan adalah kekufuran (HR Ibnu Hibban).
Inilah misi dan tanggung jawab generasi Islam masa kini. Mereka harus
mengemban dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat untuk menghidupkan
kembali Islam dan membangkitkan umat. Mereka harus meningkatkan kesadaran
umat akan pentingnya Islam menguasai dunia. Hanya pemuda-pemuda Islamlah
yang mampu mensukseskan rencana tersebut.
Karena itu para pemuda Islam tentu wajib mempersiapkan diri dengan
pemahaman Islam yang jernih dan mendalam agar mampu menampilkan Islam
sebagai sistem hidup yang komprehensif dan menjadi satu-satunya sistem hidup
alternatif bagi dunia. Banyak di antara pemuda sekarang yang telah bangkit,
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Ketakwaan hakiki tidak akan terwujud tanpa kita memahami isi Al-Quran.
Sebab, Al-Quran adalah petunjuk. Allah SWT berfirman:
ْ ْ ً َ ُ َ َو َه َّ ْصل َىا َُ َُل ُْ ًَ ْالى َخ
ُ َ اب ِج ْب َُ ًاها ِلي ِ ّل ش ْي ٍء َو ُه ًدي َو َز ْح َمت َو ُبؼ َس ٰي ِلل ُم ْظ ِل ِم
◌حن ِ
“Dan Kami turunkan kepadamu al-Kitab (Al-Qurân) untuk menjelaskan
segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri”.
[QS an-Nahl/16:89]
Boleh jadi Anda tidak bisa melafadzkan atau membaca huruf-huruf dalam Al
Quran, atau kalau pun bisa masih terbata-bata. Tapi kewajiban berhukum
dengan al-Quran adalah perkara yang tak bisa ditawar. Banyak ayat yang
memerintahkan kaum Muslim untuk berhukum dengan al-Quran. Allah SWT
berfirman:
َ اح َر ْ ُه ْم َؤ ْن ًَ ْفخ ُى
ًْ َُ ىن ْ وَ ْ
م ُ
ه َ
اءىَ ْ
ه
َ ْ َّ َ َ َ ُ َّ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ
ؤ ّو ؤ ِن احىم بُنهم ِبما ؤهصٌ الله و ال جد ِب
ِ ز
َ َّ َْ
ُ َ ُْ م َما ؤه َص ٌَ الل ُه ِبل
◌ً ِ
ْ َب
ِ
Hendaklah kamu (Muhammad) memutuskan perkara di antara mereka
menurut wahyu yang telah Allah turunkan. Janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka. Berhati-hatilah kamu terhadap mereka supaya mereka tidak
memalingkan kamu dari sebagian wahyu yang telah Allah turunkan kepadamu
(TQS al-Maidah [5]: 49).
Allah SWT juga mengingatkan kaum Muslim agar tidak jatuh menjadi
kelompok manusia yang fasik, zalim, bahkan kufur karena tidak berhukum pada
hukum-hukum al-Quran:
َْ َ ُ َ َّ َْ ُ َ
◌َو َم ًْ ل ْم ًَ ْحى ْم ِب َما ؤه َص ٌَ الل ُه فإول ِئ ًَ ُه ُم الي ِاف ُسو َ ُن
Siapa saja yang tidak berhukum dengan wahyu yang telah Allah turunkan,
mereka itulah orang-orang kafir (TQS al-Maidah [5]: 44).
نَ ُ َّ ُ ُ َ َ ُ َ ُ َّ ٌَ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ
◌ ُ ومً لم ًحىم ِبما ؤهص الله ف ُإول ِئً هم الٌ ِاْلى
Siapa saja yang tidak berhukum dengan wahyu yang telah Allah turunkan,
mereka itulah orang-orang zalim (TQS al-Maidah [5]: 45).
ََ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ٌَ َّ ُ َ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ُ ن
◌ ُ اطلى
ِ ومً لم ًحىم ِبما ؤهص الله فإول ِئً هم الف
Siapa saja yang tidak berhukum dengan wahyu yang telah Allah turunkan,
mereka itulah orang-orang fasik. (TQS al-Maidah [5]: 47).
Allah SWT pun menegaskan bahwa sikap seorang Muslim, saat telah diberi
keputusan hukum oleh Allah dan Rasul-Nya, adalah tidak mencari pilihan yang
lain. Ia wajib tetap mematuhi ketetapan Allah dan Rasul-Nya.
ُ ْ َ َ ُ َ َ ُ َّ َ َ َ ُ َ َ ََ
ًْ ان ِْل ْا ِم ًٍ َوال ُم ْا ِم َى ٍت ِبذا ك َط ى الل ُه َو َز ُطىل ُه ؤ ْم ًسا ؤ ْن ًَيىن ل ُه ُم ال ِخ َح َرة ِم وما و
◌كَلال ُم ِب ًِىا
ً َ َ َّ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ َ َ َّ
ف الله وزطىله فلد كل ْ ٌَ ًْ َؤ ْمسه ْم َو َم
ِ
ِ ِِ
Tidaklah patut bagi laki-laki Mukmin maupun perempuan Mukmin, jika Allah
dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan
lain dalam urusan mereka. Siapa saja yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya
sungguh dia telah sesat secara nyata (TQS al-Ahzab [33]: 36).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Karena itu, persoalan manusia pasti ada solusinya dalam Islam. Baik yang
tersebut secara langsung dalam Al Quran, tertuang dalam hadits Rasulullah
Muhammad SAW, ijmak para sahabat, dan qiyas.
Sebagai kepala negara, Nabi Muhammad SAW menyediakan dokter gratis
untuk mengobati Ubay. Ketika Nabi Muhammad SAW mendapatkan hadiah
seorang dokter dari Muqauqis, Raja Mesir, beliau menjadikan dokter itu sebagai
dokter umum bagi masyarakat (HR Muslim).
Dalam riwayat lain disebutkan, ada serombongan orang dari Kabilah
‗Urainah masuk Islam. Mereka lalu jatuh sakit di Madinah. Rasulullah Muhammad
SAW selaku kepala negara kemudian meminta mereka untuk tinggal di
penggembalaan unta zakat yang dikelola Baitul Mal di dekat Quba‘. Mereka
diperbolehkan minum air susunya secara gratis sampai sembuh (HR al-Bukhari
dan Muslim).
Hal yang sama berlangsung di era berikutnya. Saat menjadi khalifah,
Khalifah Umar bin al-Khaththab ra juga menyediakan dokter gratis untuk
mengobati Aslam (HR al-Hakim).
Dan masih ada nas-nas lainnya yang menunjukkan bahwa negara
menyediakan pelayanan kesehatan secara penuh dan cuma-cuma untuk
rakyatnya. Inilah dalil bahwa pelayanan kesehatan dan pengobatan adalah
termasuk kebutuhan dasar yang wajib disediakan oleh negara secara gratis bagi
seluruh rakyat tanpa memperhatikan tingkat ekonominya. Dan ini adalah
perwujudan ketakwaan pemimpin sekaligus negaranya.
Pertama, universal, dalam arti tidak ada pengkelasan dan pembedaan dalam
pemberian layanan kepada rakyat.
Kedua, bebas biaya alias gratis. Rakyat tidak boleh dikenai pungutan biaya
untuk mendapat pelayanan kesehatan.
Ketiga, seluruh rakyat bisa mengaksesnya dengan mudah.
Keempat, pelayanan mengikuti kebutuhan medis, bukan dibatasi oleh plafon.
Inilah sistem Islam. Tidakkah Anda rindu negara yang mengatur kehidupan
kita seperti ini? Ingatlah, semua itu hanya bisa terwujud bila kita menerapkan
syariah Islam secara menyeluruh. Itulah sistem yang dulu dicontohkan dan
ditinggalkan oleh Nabi SAW, lalu dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dan
generasi selanjutnya.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT. dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الظ ِمُّ الِ ِلُم ُ الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Negeri yang beriman dan bertakwa hanya bisa terwujud jika negeri itu dan
penduduknya menjalankan syariah Allah SWT dan dipimpin oleh orang yang
bertakwa, yakni pemimpin yang hanya takut kepada Allah SWT. Mustahil suatu
negeri mendapat limpahan rahmat Allah SWT bila penduduk dan penguasanya
membangkang terhadap perintah dan larangan-Nya.
َ َك.ك ْى ًيا َو َه ْح ُؼ ُس ُه ًَ ْى َم ْال ِل َُ َام ِت َؤ ُْ َمى
ٌا َ ِؼ ًتَ َ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ْ ي
ِِ ومً ؤُسق ًُ ِذه ِس ف ِةن له م
َ َ ََ ُ ََ َ َ َ َ ً َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ َْ َ َ َ ّ َ
ًَ اٌ هر ِل ًَ ؤج ْخ ًَ َآًاج َىا في ِظ َُت َها َوهر ِل ك.ز ِب ِلم حؼسج ِجي ؤُمى وكد هىذ ب ِـحرا
ُْ ْ
◌ال َُ ْى َم جي َس ى
Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada
hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah dia: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau
menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah
seorang yang melihat?” Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepadamu
ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu
pun dilupakan“. (QS. Thaha [20] : 124-126)
Tentu kita tidak ingin Ruwaibidhah berada di tengah-tengah kita. Maka, kita
perlu tahu bagaimana karakteristik pemimpin yang layak mengurus umat ini.
Kedua, bertakwa. Seorang pemimpin harus memiliki sifat takwa pada dirinya,
baik secara pribadi, maupun dalam hubungannya dengan tugas dan tanggung
jawabnya memelihara urusan rakyat. Diriwayatkan dari Sulaiman bin Buraidah
dari bapaknya, bahwa ia menuturkan:
“Rasulullah Muhammad SAW apabila mengangkat seorang pemimpin pasukan
atau suatu ekspedisi pasukan khusus, maka beliau mewasiatkan takwa
kepadanya dan berbuat baik terhadap kaum muslimin yang bersama dengannya
(anak buahnya).” [HR. Muslim].
Seorang pemimpin yang bertakwa akan senantiasa menyadari bahwa Allah SWT
senantiasa memonitornya (muraqabah) dan dia takut kepada-Nya, sehingga
dengan demikian dia akan menjauhkan diri dari sikap sewenang-wenang (zalim)
kepada rakyat.
Ketiga, belas kasih. Ini diwujudkan secara konkrit dengan sikap lembut dan
kebijaksanaannya yang tidak menyulitkan rakyatnya. Diriwayatkan bahwa istri
Rasulullah Muhammad SAW, Aisyah ra pernah berkata: Aku mendengar
Rasulullah Muhammad SAW bersabda:
“Ya Allah, siapa saja yang diberi tanggung jawab memimpin urusan
pemerintahan umatku dan menimbulkan kesulitan bagi mereka, maka persulitlah
dia. Dan siapa saja yang memerintah umatku dengan sikap lembut (bersahabat)
kepada mereka, maka lembutlah kepadanya.” [HR. Muslim].
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِ ُم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َّ الغ ُف ْى ُزَ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Kehidupan yang baik bagi orang yang bertaqwa adalah kehidupan yang
sesuai dengan Sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Kehidupan yang baik
membutuhkan aturan yang baik, dan pemimpin yang baik pula. Mustahil tercipta
masyarakat yang baik jika aturan yang diterapkan adalah aturan yang rusak dan
pemimpinnya adalah pemimpin yang buruk.
Kita yakin, tidak ada aturan terbaik yang layak mengatur kehidupan dunia,
baik Muslim maupun non Muslim, kecuali aturan Allah Swt, Pencipta manusia.
Hanya saja, aturan yang baik membutuhkan pemimpin yang baik, pemimpin yang
amanah, pemimpin yang tahu ajaran Islam, dan pemimpin yang takut kepada
Allah Swt.
Empat balas abad yang lalu, Rasulullah Muhammad SAW
mengkhawatirkan apa yang terjadi pada umat ini. Beliau bersabda:
َ َ ُّ َ َ َ ًّ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َ
«…ُ ِبمازة الظفه ِاء:»ؤخاف ُلُىم ِطخا
“Aku mengkhawatirkan atas diri kalian enam perkara yaitu (salah satunya,-
red.): kepemimpinan orang-orang bodoh/dungu…” (HR Ahmad dan ath-
Thabarani).
Apa itu imârah as-sufahâ? As-Sufahâ` bentuk jamak dari kata safîh, yang
artinya: orang bodoh/dungu, kurang akal dan keahlian, ahlu al-hawa (biasa
memperturutkan hawa nafsu), sembrono/gegabah serta buruk tindakan dan
penilaiannya.
Dalam hadits lain, Rasul saw menggambarkan dengan sangat gamblang
apa yang dimaksud imârah as-sufahâ`. Beliau bersabda kepada Kaab bin Ujrah:
ْ َ َ ُ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ ُّ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُّ َ َ ْ ُ َّ َ َ َ َ
ن
ؤمساء ًيىهى بِ ِدي: ٌ َما ِبمازة الظفه ِاء كا:ٌ كا.ؤُاذن الله ِمً ِبماز ِة الظفه ِاء
َ َ َ َ َ
◌ال ًَ ْل َخ ُدون ِب َه ْد َِى َوال ٌَ ْظد ُّىىن ِب ُظ َّى ِتى
“Semoga Allah melindungi kamu dari imârah as-sufahâ`.” Kaab bertanya,
“Apa itu imârah as-sufahâ`, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Mereka adalah
para pemimpin sesudahku, yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak
meneladani sunnahku…” (HR Ahmad, al-Hakim dan al-Baihaqi).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Akibat azab Allah ini, hilanglah kejayaan mereka, dan hilang pula kebaikan
yang ada sebelumnya.Kalau kita mau belajar dari kisah kaum Saba‘ ini, ada
beberapa hikmah yang bisa diambil.
Kedua, agar sebuah negeri bisa mendapatkan status ―wa rabbun ghafur‖ adalah
selalu bersegera kembali ke jalan Allah SWT dengan menjaga tauhid dan
kembali menaati-Nya. Imam ath-Thabari rahimahulLah dalam tafsirnya
menjelaskan frasa wa rabbun ghafur dengan menyatakan: “Rabb kalian adalah
Oleh karena itu, jika bangsa ini menghendaki negeri ini menjadi baldatun
thayyibatun wa rabbun ghafur, satu-satunya jalan hanyalah kembali kepada
Islam secara kaffah. Mari kita terus berjuang untuk mengubah kondisi yang
penuh keburukan ini agar sesuai dengan tuntunan Allah SWT, sembari memohon
ampun kepada-Nya atas dosa dan kemaksiatan kita.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
Waktu terus berputar. Zaman terus berganti. Umat Islam yang dulu pernah
jaya, kini terpuruk di segala sendi kehidupan. Keberkahan seolah hilang dari
kehidupan mereka. Bahkan terkadang, kaum Muslim harus berjuang keras untuk
melaksanakan ajaran agamanya sendiri di negeri yang mayoritas Muslim. Dan di
belahan bumi yang lain, kaum Muslim harus berjuang membebaskan dirinya dari
kezaliman penguasa, dan kejahatan para penjajah.
Kenyataan ini bila kita renungkan, persis kabar yang disampaikan baginda
Nabi SAW. Beliau bersabda:
ُ َ َ َ َ ُ َ َّ
ُى ْم َما َػ َاء الل ُه ؤ ْن َج ُيى َن ز َّم ًَ ْسف ُِ َها ِبذا َػ َاء ؤ ْن ًَ ْسف َِ َها ز َّم َج ُيى ُنُ ُ َّ ُ ُّ َ ُ ُن
جيى الىبىة ِف
َّ َ َ َ ُ َ َُ َ َّ َ ُ ُ َ ُّ َ ٌَ َ
الى ُب َّى ِة ف َخيىن َما ػ َاء الل ُه ؤ ْن جيىن ز َّم ًَ ْسف ُِ َها ِبذا ػ َاء الل ُه ِخَلفت َُلى ِم ْن َه ِاج
َالل ُه َؤ ْن ًَ ُيى َن ُز َّم ًَ ْس َف ُِ َها ب َذا َػاء
َّ َ َ َ ُ ُ َ َ ًّ َ ً ْ ُ ُ ُ َ َّ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ
ؤن ًسفِها زم جيىن مليا ُاكا فُيىن ما ػاء
ِ
َالل ُه َؤ ْن َج ُيى َن ُز َّم ًَ ْس َف ُِ َها ب َذا َػاء
َّ َ َ َ ُ ُ َ َ ً َّ ْ َ ً ْ ُ ُ ُ َ َّ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ
ؤن ًسفِها زم جيىن مليا حب ِرًت فخيىن ما ػاء
ِ
َ َ َ َّ ُ َّ ُ ُّ َ ْ َ َ ً َ َ ُ ُ َ َّ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ
◌ذ ُ خَلفت ُلى ِمنه ِاج الىبى ِة زم طى ُ ِ ؤن ًسفِها زم جيىن
“Ada masa Kenabian (Nubuwwah) di tengah-tengah kalian yang tetap ada
atas kehendak Allah. Lalu Allah mengangkat masa itu jika Dia berkehendak
mengangkatnya. Kemudian akan ada masa Khilafah yang menempuh jejak
Kenabian yang tetap ada atas kehendak Allah. Lalu Allah mengangkat masa itu
jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada masa kekuasaan
yang menggigit yang tetap ada atas kehendak Allah. Lalu Allah mengangkat
masa itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada masa
kekuasaan diktator (mulk[an] jabariyah) yang tetap ada atas kehendak Allah. Lalu
Allah mengangkat masa itu jika Dia berkehendak mengangkatnya. Selanjutnya
akan ada kembali masa Khilafah yang menempuh jejak Kenabian.” Setelah itu
Nabi saw. diam (HR Ahmad).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Apa jadinya sebuah bangsa jika para pemudanya rusak? Pasti lambat laun
bangsa itu akan menuju kehancuran. Buruk kondisi kaum muda hari ini, suramlah
nasib bangsa tersebut di kemudian hari.
Karena itulah Nabi SAW mengingatkan kita untuk menjaga masa muda
dengan sebaik-baiknya:
َ َ ْ اغ َخ ِى ْم َخ ْم ًظا َك ْب َل َخ
ْ
ُ َ ػ َب َاب ًَ ك ْب َل َه َس ِم:ع
◌ً ٍ م
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum
masa tuamu...” (HR al-Baihaqi).
Pertama. Anda para orang tua, punya andil di dalamnya. Sebab, orang tua
adalah pihak yang paling utama dalam pendidikan anak. Mau jadi kayak apa
anak-anak Anda, Andalah yang menentukan arahnya. Tidak bisa dipungkiri,
banyak orang tua abai dalam menanamkan keimanan dan adab-adab islami
kepada anak-anak. Orang tua lebih menekankan prestasi belajar ketimbang
pembentukan kepribadian Islam. Mereka luput mengajarkan anak soal halal-
haram dan adab. Orang tua memberi kebebasan seluas-luasnya, sehingga
akhirnya anak terjerumus dalam jurang kemaksiatan.
Ketiga, fenomena kerusakan pemuda ini adalah hasil dari sistem aturan sosial
dan hukum yang berlaku. Hampir tak ada aturan negara yang melindungan moral
para pemuda. Bagaimana para pemuda tak melakukan seks bebas, bila negara
tak melarangnya dan tak punya sanksi untuk itu? Bagaimana homoseks tidak
merajalela, bila negara tak pernah melarangnya dan justru melindungi para
pelakunya? Bagaimana pemuda tidak melakukan anti kekerasan bila negara tak
menjeratnya secara hukum karena dianggap masih di bawah umur?
Bila keadaan ini yang terus terjadi, bagaimana remaja dan Muslim di Tanah
Air tercinta bisa menjadi generasi terbaik?
Oleh karena itu, para orang tua harus sadar akan kewajiban ini. Jagalah diri
Anda, istri Anda, anak-anak Anda, dan keluarga Anda dari api neraka.
َ ُ ْ ُ َّ َ ُ ُ َ ً َ ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ُ ْ َ ُ ُ َ َ َّ َ ُّ َ َ
اض َوال ِح َجا َزة َُل ْي َها ًا ؤيها ال ِرًً آمىىا كىا ؤهفظىم وؤه ِلُىم هازا وكىدها الى
َ ُ َ َّ َ ُ ْ َ َ ٌ َ ٌ َ ٌ َ َ َ
◌ـىن الل َه َما ؤ َم َس ُه ْم َو ٍَ ْف َِلىن َما ًُ ْا َم ُسو َ ُنٌِ مَل ِئىت ِغَلي ِػداد ال
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan. [QS at-Tahrîm [66]: 6]
Sedangkan bagi negara, mau tak mau, kalau menginginkan negeri yang
baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, tak ada jalan lain kecuali menerapkan
syariah Islam secara kaffah. Yakinlah, hanya aturan dari Yang Maha Benar,
Maha Adil, dan Maha Baik yang menghasilkan kebaikan bagi manusia.
Dan khusus bagi kalian para pemuda, ingatlah pesan Nabi SAW:
َ َوغ َى،ًَ َوص َّح َخ ًَ َك ْب َل َط َلم،ًَ َػ َب َاب ًَ َك ْب َل َه َسم:اغ َخى ْم َخ ْم ًظا َك ْب َل َخ ْمع
ان
ْ
ِ ِ ِ ِ ٍ ِ
َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ
◌ً ُ َو َح َُاجً ك ْب َل َم ْى ِج،ً َوف َُساغ ًَ ك ْب َل ػغ ِل،ك ْب َل ف ْل ِس َن
َ َ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum
masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, keadaan kayamu sebelum miskinmu,
waktu luangmu sebelum saat sibukmu dan saat hidupmu sebelum datang
kematianmu.” (HR al-Baihaqi).
Ingatlah, masa muda hanya sekali, dan waktu tak bisa diputar kembali. Bila
masa muda habis untuk memuaskan hawa nafsu, kelak akan datang penyesalan
pada hari tua. Bahkan tak sedikit manusia yang rusak jiwa dan raganya pada
usia muda. Imam Hasan al-Bashri pernah berpesan, "Wahai kaum pemuda.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Allah sebut orang yang menghalangi manusia dari jalan Allah SWT, sebagai
sifat dan karakter setan (QS az-Zukhruf [43]: 37); perilaku orang-orang musyrik
dan kafir (QS al-A‘raf [7]: 45; Hud [11]: ); sikap orang yang angkuh lagi sombong
(QS al-Anfal [8]: 47); serta sikap orang-orang yang lebih mencintai dunia
daripada akhirat dan berada dalam kesesatan yang jauh (QS Ibrahim [14]: 3).
Sikap menghalangi dakwah dan memusuhi para pengembannya juga merupakan
sikap orang-orang munafik (QS an-Nisa‘ [4]: 61).
Sejarah manusia mencatat, kemenangan pasti milik Allah. Mereka yang
menghalangi dakwah akan kalah. Bahkan dulu pihak-pihak yang lebih kuat dan
lebih banyak mengumpulkan harta telah berusaha menghalangi dan menjegal
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Sifat Munafik adalah perilaku tercela. Dalam banyak ayat-Nya, Allah SWT
tak pernah menyebut kaum munafik kecuali dalam makna yang negatif/buruk.
Sebagian ulama membagi orang munafik menjadi dua.
Pertama: munafik secara i'tiqâdi. Pelakunya pada dasarnya kafir, tetapi berpura-
pura atau menampilkan diri sebagai Muslim semata-mata demi menipu Allah
SWT. Munafik jenis ini ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari
neraka, sebagaimana firman-Nya:
َ َ َ َ َّ َ َْ َّ ب َّن ْاْلُ َىافل َحن في
ًُ الى ِاز َول ًْ ج ِج َد ل ُه ْم ه ِـ
حر◌ا ًالد ْز ِن ْلا ْط َف ِل ِم ِ ِِ ِ
Sunggu kaum munafik itu ditempatkan di dasar neraka yang paling bawah
dan mereka tidak memiliki seorang penolong pun (TQS an-Nisa‘ [4]: 145).
Kedua: munafik secara 'amali. Pelakunya boleh jadi Muslim, tetapi memiliki sifat-
sifat/ciri-ciri orang munafik. Dalam hal ini Rasulullah Muhammad SAW. bersabda:
َ ُْ َ َ َْ َ َ َ َ َ َ ٌَ َ ُ ُ
ُ َ َوِبذا ائج ِم ًَ خ، َوِبذا َو َُ َد ؤخلف، ِبذا َح َّدر هر َب:َآًت اْل َى ِاف ِم زَلر
◌ان
Ada tiga tanda orang munafik: jika berkata, berdusta; jika berjanji, ingkar;
jika diberi amanah, khianat (HR al-Bukhari dan Muslim).
◌ از َّ ب َّن ْال َىر َب َي ْهدي ب َلى ْال ُف ُجىز َوب َّن ْال ُف ُجى َز َي ْهدي ب َلى
ُِ الى ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Sungguh kebohongan itu mengantarkan pada kejahatan dan kejahatan itu
mengantarkan ke neraka (HR al-Bukhari dan Muslim).
Kedua: Ingkar janji adalah ciri kaum munafik berikutnya. Kaum munafik itu
gemar berjanji, tetapi gemar pula mengingkari janji-janji mereka.
Ketiga: Khianat terhadap amanah adalah ciri kaum munafik yang ketiga. Allah
SWT mencela sikap khianat ini:
َ ْ َ َّ
ُ َ ِب َّن الل َه ال ًُ ِح ُّب الخ ِائ ِى
◌حن
Sungguh Allah tidak menyukai para pengkhianat (TQS al-'Anfal [8]: 58).
Sebagai sistem terbaik, syariah Islam tentu wajib diterapkan secara kâffah
dalam sistem pemerintahan terbaik. Itulah Khilafah ‗ala minhâj an-nubuwwah.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Bahkan di alam al-Quran sendiri ada satu surat yang secara khusus
dinamai dengan Surat al-Kafirun. Karena itu wajar jika di dalam Piagam Madinah
(Shahifah al-Madinah) pun—yang diklaim tidak pernah mengunakan kata kafir—
ternyata kata kafir digunakan oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai kepala
Negara Islam saat itu. Pada Pasal ke-14 Piagam Madinah jelas dinyatakan:
َ َ ُ َْ َ َ َ َ
٤١◌ :ًٍُ ـ ُس و ِاف ًسا َُلى ُم ْا ِم و ال ًَ ْل ُخ ُل ُم ْا ِم ًٌ ُم ْا ِم ًىا ِفى و ِاف ٍس و ال ًى.َ
Pasal 14: Seorang Mukmin tidak boleh membunuh Mukmin lainnya lantaran
membunuh orang kafir. Tidak boleh pula orang Mukmin membantu orang kafir
untuk (membunuh) orang Mukmin (Lihat: Ibnu Hisyam, Sirah an-Nabi saw.,
II/119-133).
Istilah Muslim dan kafir adalah istilah yang sejak awal digunakan oleh al-
Quran. Istilah ini murni digunakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya untuk
membedakan kaum yang beriman dan kaum yang ingkar.
Selama berabad-abad, penggunaan kata kafir untuk menyebut orang-orang
di luar Islam nyaris tidak pernah menimbulkan problem. Baik di internal umat
Islam sendiri maupun di kalangan eksternal non-Muslim. Para ulama sejak dulu
juga biasa menggunakan istilah kafir di dalam kitab-kitab mereka untuk menyebut
orang-orang non-Muslim.
Walhasil, berhati-hatilah terhadap segala upaya yang dilakukan oleh
kalangan yang ingin mengaburkan istilah-istilah syar‘i, yang sebenarnya begitu
jelas dan gamblang.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
Waktu terus bergulir, hari terus berganti. Saatnya kita sekarang memasuki
salah satu bulan suci, Rajab 1440 H. Inilah bulan mulia di antara empat bulan
mulia lainnya. Kata Nabi Saw:
َ ْ ُ َ َّ َ ْ َ َ َ َ َّ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َّ َّ
« الظىت ِازىا،اث وْلازق ِ بن الصمان كد ِاطخداز ههُئ ِخ ِه ًىم خلم هللا الظمى
ٌ َُ َز ََل ٌر ُم َخ َىال، م ْن َها َؤ ْزَب َِ ٌت ُح ُس ٌم،َُ َؼ َس َػ ْه ًسا
ُ، َوا ْْلُ َح َّسم، َو ُذ ْو ْالح َّجت، ُذ ْو ْال َل ِْ َدة:اث
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ َّ َ َ
◌ان ُ » َو َز َح ُب ػ ْه ُس ُمل ّس ال ِر ْي َب ْحن ُح َم ِادي َوػ ِْ َب
―Sungguh waktu itu telah diputar sebagaimana keadaannya saat Allah SWT
menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya
ada empat bulan haram (suci). Tiga berurutan yaitu Dzulqa‟dah, Dzulhijjah dan
Muharram. Lalu Rajab bulan Mudharr yang terdapat di antara Jumadi dan
Sya‟ban.” (HR Muslim).
Jika di bulan biasa, kezaliman dilarang, terlebih di bulan suci ini. Baik
menzalimi diri sendiri, apalagi menzalimi pihak lain.
Imam al-Baihaqi menyatakan bahwa Allah SWT telah menjadikan dosa
yang dilakukan pada bulan-bulan haram tersebut—termasuk pada bulan Rajab
ini—lebih besar. Begitu juga amal shalih dan pahalanya (yang dilakukan pada
bulan-bulan haram tersebut) juga sangat besar (Al-Baihaqi, Syu‘ab al-Îmân,
III/370).
Bahkan Imam asy-Syafii—rahimahulLah—telah melipatgandakan diyat
(uang tebusan) atas pembunuhan karena keliru (qatlu al-khatha‘) yang dilakukan
pada bulan-bulan haram karena bersandar pada riwayat dari Ibnu ‗Umar dan
Ibnu ‗Abbas. Inilah di antara kemuliaan bulan haram, pahala dan dosa
dilipatgandakan.
Jangan heran bila banyak kemuliaan bagi kaum Muslim terealisasi di bulan
Rajab ini. Seperti: hijrah pertama kaum Muslim ke Habasyah pada tahun ke-5
kenabian; juga Isra‘-mi‘raj Rasul Saw pada tahun ke-10 kenabian. Dalam
peristiwa itulah, Nabi saw menerima titah kewajiban shalat sekaligus dikukuhkan
sebagai pemimpin bagi seluruh umat manusia. Nabi Saw didaulat menjadi imam
para nabi dan rasul terdahulu di Baitul Maqdis.
Di bulan ini pula, Nabi Saw bertemu pertama kali dengan kaum Anshar.
Melalui tangan kaum Anshor inilah Negara Islam pertama tegak di Madinah.
Sejak itu seluruh hukum syariah pun bisa diterapkan secara total.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِج َُلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Hari ini, sebagai seorang Muslim, hati kita patut tersayat, otak kita pantas
mendidih, melihat dan mendengar kebiadaban seorang kafir membantai saudara-
saudara kita di Selandia Baru, Jumat pekan lalu. Bayangkan, saat mereka akan
menunaikan ibadah shalat Jumat seperti kita sekarang, mereka diberondong
senapan mesin. Sekitar 50 orang saudara kita Muslim wafat. Semoga Allah
menjadikan mereka semua sebagai syuhada. Aamiin
Perhatikan Jamaah sekalian, lagi-lagi kita tak berdaya. Begitu mudahnya
darah umat Muslim ditumpahkan. Belum hilang dari hadapan kita penderitaan
saudara-saudara kita di Suriah, Irak, Rohingya, Kashmir, India dan Uighur kini
kebiadaban menerpa saudara kita di Selandia Baru.
Tak ada agama di dunia yang sangat tinggi memberikan penghargaan pada
darah dan jiwa manusia, kecuali Islam. Allah SWT menetapkan pembunuhan
satu nyawa tak berdosa sama dengan menghilangkan nyawa seluruh umat
manusia:
ً اض َحم
َ الى َ ْ
َّ ْلا ْزق َف َى َإ َّه َما َك َخ َل َ َ َْ ْ َ َْ ً ْ َ َ َ َ ْ َ
ُِا ِ ِ ي فِ ٍ ع ؤو
ادظ ف ٍ مً كخل هفظا ِبغح ِر هف
Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi,
seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia (TQS al-Maidah [5]: 32).
Begitu cintanya pada jiwa seorang Mukmin, Allah SWT mengancam akan
mengazab semua penghuni dan langit seandainya bersekutu dalam membunuh
seorang Muslim. Rasul saw. bersabda:
َ ً َ ُ ُ ُ َّ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َّ َ ْ َ َّ َ ْ َ
ُِا َُلىق احخمِىا ُلى كخ ِل مظ ِل ٍم لىبهم هللا ح ِم
ِ زْ ْلا لى ؤن ؤهل الظ ُم ِاء وؤهل
◌از َّ ُو ُحىهه ْم في
ُِ الى ِ ِِ
Andai penduduk langit dan penduduk bumi berkumpul membunuh seorang
Muslim, sungguh Allah akan membanting wajah mereka dan melemparkan
mereka ke dalam neraka (HR ath-Thabrani).
Apakah mereka tidak malu pada remaja ingusan yang berani menghinakan
senator Australia yang fasis membenci Islam? Padahal remaja itu non-Muslim
dan dia tidak punya kekuasaan sebagaimana para penguasa Muslim itu?
Padahal Allah SWT tegas berfirman:
ُ َ ْ اُ َخ ُدوا َُ َل ُْه بم ْثل َما
ْ اُ َخ َدي َُ َل ُْ ُى ْم َف
ْ ًَف َم
◌اُ َخ َدي َُل ُْى ُْم ِ ِِ ِ ِ
Karena itu siapa saja yang menyerang kalian, maka seranglah dia,
seimbang dengan serangannya terhadap kalian (TQS al-Baqarah [2]: 194).
Keberadaan pemimpin umat Islam inilah akan menjadi tameng bagi kaum
Muslim di seluruh dunia menghadapi kebiadaban orang-orang kafir yang
mengidap islamophobia.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT, baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata tentang ayat ini, “Ayat yang mulia ini
merupakan pondasi/dalil yang agung dalam meneladani Rasûlullâh SAW. dalam
semua perkataan, perbuatan, dan keadaan beliau. Orang-orang diperintahkan
meneladani Nabi Muhammad SAW. dalam perang Ahzâb, dalam kesabaran,
usaha bersabar, istiqamah, perjuangan, dan penantian beliau terhadap
pertolongan dari Rabbnya. Semoga shalawat dan salam selalu dilimpahkan
kepada beliau sampai hari Pembalasan”
Negarawan sejati ala Nabi inilah yang sekarang hilang dari tengah-tengah
umat Islam. Maka, saatnya kita mewujudkannya kembali.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ ُ َ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َوه َف َِ ِجي َوِب ًَّاه ْم ِب َم ِاف ُْ ِه ِم ًْ َآً ِت َو ِذه ِس،لِ ٌِ ُْ ِم ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Dalam kesempatan yang mulia meskipun tidak lama ini, saya akan
menyampaikan tema khotbah MENCINTAI AJARAN ISLAM SEPENUHNYA .
Dengan berangkat dari Firman Allah SWT, yang tertera dalam QS. Al Baqarah, 2:
208, yang berbunyi sebagai berikut :
َُ َ َّ َ الظ ْلم َو َّاف ًت َوَال َج َّدب ُِىا ُخ ُو ُ ُ ْ ُ َ َ َ َّ َ ُّ َ َ
الؼ ُْو ِان ِب َّه ُه لى ْم اث
ِ ى ِ
ّ
ِ ِ ِ ًا ؤيها ال ِرًً آمىىا ادخ
ي ف ىال
ُ ٌ َُ ُد ٌّو ُم ِب
حن
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara
keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya
syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah, 2: 208).
Berkaitan dengan hadis ini, Imam Ibnu Rajab rahimahulLah dalam Fath al-
Bari (1/26), menyatakan, “Cinta kepada Nabi saw. merupakan pokok (prinsip)
keimanan dan ia bersanding dengan cinta kepada Allah „Azza wa Jalla. Allah
SWT juga mengaitkan cinta kepada Nabi-Nya dengan cinta kepada-Nya. Allah
SWT pun mengancam orang-orang yang mendahulukan cinta kepada keluarga,
harta dan tanah air daripada cinta kepada Allah „Azza wa Jalla dan Rasul-Nya
saw.”
Pertama: Mentauhidkan Allah SWT dan menaati segenap aturan-Nya, serta tidak
menyamakan-Nya dengan kecintaan dan ketaatan kepada selain-Nya. Allah
SWT. berfirman:
َّ ّ ُ َ ْ ُ َ ُّ ُ ً َ ْ َ َّ
ًًَالله َو َّالر ُ ًْ الىاض َم ًْ ًَ َّخخ ُر م َّ َ َ
ِ ِ ِ ب ح ه م هىن بحِ ً ا اد ُ
د ه ؤ هالل
ِ ِ نود ِ ِ ِ َ ًو ِم
َّ َ
َآم ُىىا ؤػ ُّد ُح ًّبا ِلل ُِه
Di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah. Mereka mencintai tandingan-tandingan itu sebagaimana mereka
mencintai Allah. Orang-orang yang beriman amat dalam cintanya kepada Allah
(TQS al-Baqarah [2]: 165).
Kedua: Mengikuti risalah Nabi Muhammad saw secara totalitas. Allah SWT
berfirman:
َّ ُ ُ ُ ُ َ ْ َّ ُ َ َّ َ ُ ُ ُ
ك ْل ِب ْن ه ْى ُخ ْم ج ِح ُّبىن الل َه ف َّاج ِب ُِ ِىوي ًُ ْح ِب ْبى ُم الل ُه َو ََغ ِف ْس لى ْم ذه َىبى ْم َوالل ُه
َ
ٌُ غ ُفى ٌز َز ِح
ُم
Katakanlah, "Jika kalian benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (TQS Ali Imran [3]: 31).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
Salah satu karakter orang bertakwa adalah istiqamah. Sufyan bin Abdullah
ats-Tsaqafi pernah bertanya kepada Rasul saw., ―Ya Rasulullah, katakan
kepadaku di dalam Islam satu ucapan yang tidak perlu aku tanyakan lagi kepada
seorang pun setelah engkau.‖ Beliau bersabda:
ْ » ُك ْل َآم ْى ُذ باهلل ُز َّم
« اط َخ ِل ُْم ِ
Katakanlah, “Aku beriman kepada Allah.” Kemudian istiqamahlah! (HR
Ahmad dan Muslim).
Jadi, istiqamah berarti teguh di atas jalan yang lurus. Dan jalan yang lurus
itu hanyalah Islam; akidah dan syariahnya. Allah SWT berfirman:
َ َ ْ ُ ُّ ُ َ َ َ َ َّ َق ُ َّ َ َ َ ُ ُ َّ َ ً َ ْ ُ َ َ َٰ َّ َ َ
اهي مظخ ِلُما فاج ِبِىه وال جد ِبِىا الظبل فخفس ِبىم ًُ ط ِب ُِل ِه ِ وؤن هرا ِؿس
َّ َ َّ َٰذ ِل ُى ْم َو
ؿ ُاهم ِب ِه ل َِل ُى ْم َج َّخ ُلى َ ُن
Sungguh (Islam) inilah jalan-Ku yang lurus. Karena itu ikutilah jalan itu.
janganlah kalian mengikuti jalan-jalan lain karena jalan-jalan itu pasti mencerai-
beraikan kalian dari jalan-Nya. Yang demikian Allah perintahkan agar kalian
bertakwa (TQS al-An‘am [6]: 153).
Jika condong dan ridha kepada orang zalim saja dilarang dan bisa
mendatangkan akibat yang mengerikan, tentu lebih dilarang lagi mendukung dan
membantu kezaliman orang zalim itu. Apalagi dengan mengangkat orang zalim
sebagai pemimpin sehingga kezalimannya menimpa banyak orang, bahkan
seluruh rakyat.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ُِت َو ِذه ِس َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ َ ُ ْال َحى ُْم َو َج َل َّب َل
َّ هللا م َّىا َوم ْى ُى ْم ِج ََل َو َج ُه َوب َّه ُه ُه َى
َوؤك ْى ٌُ ك ْى ِلي َهرا،الِ ِل ُْ ُم
َ ُّ ُْ الظم
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َّ الغ ُف ْى ُز َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Menurut Imam Ibnu Katsir, frasa “waj‟alli min ladunka sulthân[an] nashîrâ” ,
dengan mengutip Qatadah, menyatakan, “Dalam ayat ini jelas Rasulullah SAW
menyadari bahwa tidak ada kemampuan bagi beliau untuk menegakkan agama
ini kecuali dengan kekuasaan. Karena itulah beliau memohon kepada Allah
kekuasaan yang bisa menolong, yakni untuk menerapkan Kitabullah,
memberlakukan hudûd Allah, melaksanakan ragam kewajiban dari Allah dan
menegakkan agama Allah…” (Tafsîr Ibn Katsîr, 5/111).
Karena itu siapa pun yang menjadi pemimpin wajib amanah. Haram
melakukan pengkhianatan. Apalagi Rasulullah saw. telah bersabda:
ْ َ َ َّ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ً َّ َ ُ َّ ُ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ
ُُح ٍت ِبال ل ْم ًَ ِج ْد َز ِائ َحت ال َج َّى ِتما ِمً ُب ٍد اطترُاه الله ز ُُِت فلم ًحوها ِبى ِـ
Tidak seorang hamba pun yang diserahi oleh Allah untuk mengurusi rakyat,
lalu tidak menjalankan urusannya itu dengan penuh loyalitas, kecuali dia tidak
akan mencium bau surga (HR al-Bukhari).
Oleh karena itu, seorang pemimpin, baru bisa dan layak disebut sebagai
pemimpin yang adil adalah ketika dia memerintah berdasarkan Alquran dan as-
Sunnah, bukan dengan yang lain. Inilah pemimpin dalam pandangan Islam:
pemimpin yang mengantarkan kepada kemaslahatan umat, bukan saja di dunia
tapi sampai ke akhirat.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Maka, kejujuran adalah bagian integral dari agama ini, bukan sekadar nilai
moral, apalagi sekadar demi pencitraan. Kejujuran dan keimanan merupakan dua
hal yang saling berdampingan. Allah SWT memerintahkan kita untuk senantiasa
bersama orang-orang yang benar/jujur (shiddiqin):
Di antara lurusnya lisan adalah jujur dalam berbicara. Kejujuran ini akan
mengantarkan pada kebaikan dan selanjutnya membawa pelakunya ke surga.
Nabi saw. bersabda:
ْ َُ الس ُح َل َل
ـ ُد ُق َح َّتى َّ َوب َّن، َوب َّن ْالب َّر َي ْه ِدي ب َلى ْال َج َّى ِت،الـ ْد َق َي ْه ِدي ب َلى ْالب ّرّ ب َّن
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ
َ ُ
ًَي ْىن ِؿ ِّد ًْ ًلا
“Sungguh kejujuran akan membimbing menuju kebaikan dan kebaikan akan
membimbing menuju surga. Sungguh seseorang akan bersungguh-sungguh
berusaha untuk jujur sampai akhirnya ia menjadi orang yang benar-benar jujur.”
(HR al-Bukhari).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
Tak terasa beberapa hari lagi kita akan bertemu dengan Ramadhan. Kita
berdoa:
َان َ َ َ َ ْ ََّ َ َْ َ َ َ ْ َ َّ ُ َّ َ
ُ وب ِلغىا ز ُمل،اللهم با ِزن لىا ِفي َػِبان
Semoga Allah memberkahi kita di bulan Sya‟ban ini dan menyampaikan kita
di bulan Ramadhan. Aamiin.
Nabi Saw menyebut Ramadhan sebagai bulan penuh keberkahan (syahrun
mubârakun).
َ الل ُه َُ َل ُْ ُُى ْم ؿ َُا ُم ُه ف ُْه ُج ْف َخ ُح َا ْب َى
اب
ّ َ ََ ٌ َ َُ ٌ ْ َ َ َ ََ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ
كد حاءهم ػهس زملان ػهس مبازن هخب
ِ ِ ِ
َ َْ َ ٌَ َ َ َّ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َ
اه ْح ُن ِف ُْ ِه ل ُْلت خ ْح ٌر ِم ًْ ال ِف ػ ْه ٍس ِ ُالجى ِان وحغلم ابىاب الج ِحُ ِم وحغ ُّل ِفُ ِه الؼ ِ
ْ َ َ َ َ
َم ًْ ح ِس َم خح ُر ها فلد ح ِس َُم
ُ ْ ُ
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan keberkahan. Allah telah
mewajibkan kalian shaum di dalamnya. Di bulan itu pintu-pintu surga di buka,
pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Di bulan itu terdapat
suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa tidak diberikan
kepadanya kebajikan pada malam itu, berarti diharamkan baginya segala rupa
kebajikan”. (H.R. Ahmad, An-Nasa‘i, dan Al-Baihaqi, dari Abu Hurairah).
Maka sungguh rugi, orang yang menyia-nyiakan bulan yang agung ini,
sebagaimana sabda Nabi Saw:
ُ ل ُ ْ َ َ َ َ َّ َ َ ّ َ ُ ْ َ َ ُ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ ُ ْ َ َ َ
َ ف َز ُحل َد َخ َل َُ َل ُْه َز َم
ان ِ ٍ ز ِغم ؤهف زح ٍل ذ ِهسث ُِىده فلم ًـ ِل ُلى وز ِغم ؤه
َ ْ َ َ َ ْ ُ
ز َّم او َظل َخ ك ْب َل ؤ ْن ٌُغ َف َس ل ُُه
“Sungguh rugi seseorang yang ketika (nama)ku disebut di sampingya tetapi
dia tidak bershalawat atasku. Sungguh rugi seseorang yang bertemu dengan
Ramadhan lalu Ramadhan berlalu darinya sebelum dosa-dosanya tidak
diampuni.” (HR Tirmidzi)
Oleh karena itu, jangan sampai kesempatan Ramadhan ini berlalu sia-sia.
Raih keutamaan Ramadhan yakni dilipatgandakan pahala amal shaleh dengan
sungguh-sungguh. Siapkan diri dengan sebaik-baiknya dengan agenda-agenda
yang telah tersusun. Apakah tadarrus al-Qur‘an, shalat sunnah, shadaqah, zakat,
i‘tikaf, qiyamul lail, amar makruf nahi mungkar dan aktivitas taqarrub lainnya.
Ingat, Allah SWT mencintai hamba-hambaNya yang bertaqarrub kepada-
Nya, terlebih lagi di bulan Ramadhan. Dalam hadits Qudsi, Allah SWT berfirman:
“Dan tidaklah hambaKu bertaqarub kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku
cintai dari apa yang Aku fardhukan atasnya, dan hambaKu terus bertaqarrub
kepadaKu dengan amal-amal nawafil hingga Aku mencintainya …” (HR al-
Bukhari, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi).
Hadits ini menjelaskan bagaimana taqarrub yang lebih disukai oleh Allah,
yaitu dengan melaksanakan apa yang diwajibkan dan melengkapinya dengan
amalan-amalan sunnah. Tentu, amal-amal fardhu harus diprioritaskan. Ibn Hajar
al-‗Ashqalani menyatakan di Fath al-Bârî, sebagian ulama besar mengatakan
bahwa: “Siapa yang fardhu lebih menyibukkan dia dari nafilah (amalan sunnah)
maka dimaafkan, sebaliknya siapa yang nafilah menyibukkan dia dari amal
fardhu maka dia telah tertipu”.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم هللا الِ ٌُِم ِبهه هى ُ فإطخغ ِفس
Ampunan Allah SWT tidak datang begitu saja. Harus ada perjuangan
meraihnya. Maka kita harus menunaikan puasa sebaik-baiknya, mengetahui
batasan-batasannya dan menjaga diri dari apa saja yang seharusnya dijaga.
Rasul saw pernah bersabda:
َ َّ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َّ َ َ َ ُ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ
ٍَ ِف ُِه َه َّفس ام زملان وُسف حدوده وجحفٍ ِمما وان ًيب ِغي له ؤن ًخحف ُ مً ؿ
َ َ َ َ َ
ان ك ْبل ُُهما و
Siapa saja yang berpuasa Ramadhan, mengetahui ketentuan-ketentuannya
dan menjaga apa saja yang harus ia jaga selama Ramadhan, akan dihapus
dosa-dosanya yang telah lalu (HR Ahmad).
Perlu diingat, agar keutamaan Ramadhan itu bisa kita raih, ada syarat yang
harus dipenuhi, yakni meninggalkan segala perkara yang haram atau sia-sia;
lebih khusus lagi meninggalkan apa saja yang membatalkan puasa dan apa saja
yang bisa menggagalkan pahala puasa. Ingatlah sabda Rasul Saw:
ٌؿ ِائم َ َوبن ْام ُس ٌئ َك َاج َل ُه َؤ ْو َػ َاج َم ُه َف ْل َُ ُل ْل ب ّوى.الـ َُ ُام ُح َّى ٌت َف ََل ًَ ْس ُف ْث َو َال ًَ ْج َه ْل
ّ
ِِ ِ ِ ِ
َ َ َّ ْ َ َّ ىف َفم ُ ُُ َ َ َو َّال ِري َه ْفس ى ب.َم َّسَج ْحن
الـ ِائ ِم ؤه َُ ُب ُِ ْى َد الل ِه ح َِالى ِم ًْ ِز ٍِح ل خ ل ه
ِ دِ ُ ِ
َْ َ َ َ ُ َ ّ َْ ْ ُ ِ َ َ ْ َ َ ُ َ َ َ َ ِ ُ َ َ َ ُ ُ ْ َ ِ ْ ْ
الـُام ِلى وؤها ؤح ِصي ِب ِه ِ . ًترن هِامه وػسابه وػهىجه ِمً ؤح ِلى،ًِ ِاْلظ
َ َ ْ ُ ْ
َوال َح َظ َىت ِب َِؼ ِس ؤ ْمث ِال َها
Puasa itu perisai. Karena itu janganlah seseorang berkata keji dan jahil.
Jika ada seseorang yang menyerang atau mencaci, katakanlah, “Sungguh aku
sedang berpuasa,” sebanyak dua kali. Demi jiwaku yang berada dalam
genggaman-Nya, bau mulut orang berpuasa lebih baik di sisi Allah ketimbang
wangi kesturi; ia meninggalkan makanannya, minumannya dan syahwatnya demi
Diri-Ku. Puasa itu milik-Ku. Akulah yang membalasnya. Kebaikan (selama bulan
puasa) dilipatgandakan sepuluh kali dari yang semisalnya (HR al-Bukhari).
Yang tak kalah penting, mari maksimalkan beramal shalih. Bukankah Allah
menjanjikan pahala berlipat atas amal tersebut di bulan ini? Perbanyak tadarus
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
Allah SWT juga menjadikan malam turunnya al-Quran sebagai malam yang
penuh berkah. Allah SWT berfirman:
َ ب َّها َؤ ْه َ ْصل َى ُاه في َل ُْ َلت ُم َب َاز َهت ب َّها ُه َّىا ُم ْىرز
ًٍُ ِِ ِ ٍ ٍ ِ ِ
Sungguh Kami menurunkan al-Quran pada suatu malam yang diberkahi.
Sungguh Kamilah Yang memberi peringatan (TQS ad-Dukhan [44]: 3).
َ ْ َُ َ ْ َُ َ َ ََْ ََ ْ ب َّها َؤ ْه َ ْصل َى ُاه في َل ُْ َلت ْال َل
ًْ ) ل ُْلت ال َل ْد ِز خ ْح ٌر ِم2( ان َما ل ُْلت ال َل ْد ِز
ز دؤ امو ) 6 ( ز
ِ ُ
د ِ ِ ِ
َْ َْ
ؤل ِف ػه ٍُس
Sungguh Kami telah menurunkan al-Quran pada Malam al-Qadr. Tahukah
kamu apakah Malam al-Qadr itu? Malam al-Qadr itu lebih baik dari seribu bulan
(QS al-Qadr [97]: 1-3).
Sudah sangat jelas, hanya aturan al-Quran sajalah yang bisa menjadi solusi
bagi umat manusia saat ini. Melepaskan dari berbagai kesempitan, menuju
cahaya kemuliaan Islam.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ُِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Tanpa terasa kita sudah di penghujung Ramadhan. Bulan yang agung ini
sebentar lagi akan meninggalkan kita. Kita tidak tahu, apakah kita akan bertemu
lagi dengan Ramadhan tahun depan? Lalu, sudahkah kita memanfaatkan
momentum Ramadhan ini dengan maksimal? Sudahkah ketakwaan kita
bertambah melalui puasa Ramadhan kali ini? Ingat, buah Ramadhan adalah
ketakwaan.
Karena sesuai firman Allah SWT:
ُ َّ َ ُ َ َ الـ َُ ُام َه َما ُهخ َب َُ َلى َّالر
ًً ِم ًْ ك ْب ِلى ْم ل َِلى ْم َ ﴿ً َاؤ ُّي َها َّالر
ّ ًً َآم ُىىا ُهخ َب َُ َل ُْ ُى ُم َ
ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ
﴾ج َّخ ُلىن
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa,
sebagaimana puasa itu diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian
bertakwa (QS al-Baqarah [2]: 183).
Perlu kiranya kita memahami bagaimana hakikat takwa ini. Imam Ali ra
menjelaskan hakikat takwa ini, dan prasyaratnya. Takwa adalah:
Di sanalah kita akan ditimbang amal kita. Siapa yang amal baiknya lebih
berat timbangannya daripada amal buruknya, maka surga balasannya.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syariat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sinkron dengan syariat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُ ُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
َ ل َ ْ ْ َْ َ ْ ْ
jangan khawatir, baginda Nabi Saw telah memberikan petunjuknya. Kata Nabi:
َ ْلا َواخس م ًْ َز َم ْ َج َح ُّس ْوا َل ُْ َل َت ْال َل
ُان ِ ِ ِ س
ِ ؼ ِال ًم سجى ال
ِ ِ ِ ِِ ي ف ز د
Sayang, jika hari ini banyak kaum Muslim menghidupkan Lailatul Qadar,
tidak banyak Muslim yang merindukan keutamaan jihad fi sabilillah. Padahal
jihad bahkan merupakan amalan utama yang lebih dulu disebut oleh Rasulullah
Saw sebelum haji mabrur.
Nabi Saw pernah ditanya, ―Amal apa yang paling utama?‖ Beliau
menjawab, ―Iman kepada Allah dan Rasul-Nya?‖ Beliau ditanya lagi, ―Lalu apa?‖
Beliau menjawab, ―Jihad fi sabilillah?‖ Beliau ditanya lagi, ―Kemudian apa?‖
Beliau menjawab, ―Haji mabrur.‖ (HR al-Bukhari dan Muslim).
Maka tidak aneh jika dalam banyak riwayat, para sahabat sering begitu
antusias saat ada panggilan jihad dari Rasulullah Saw. Apalagi di bulan
Ramadhan.
Memang kita tidak berada di medan perang, kita berada di wilayah yang
damai. Karena itu siapapun yang melakukan aksi kekerasan—yang disebut
sebagai terorisme—di negeri ini, tidak bisa dianggap sebagai jihad.
Lalu, apakah masih ada medan jihad bagi kita? Rasulullah Saw telah
mengajari kita satu hal: dakwah dan amar makruf nahi mungkar, khususnya
kepada penguasa zalim. Itulah amal yang pahalanya setara dengan jihad. Inilah
yang dikatakan oleh Nabi:
َ َ ْ ُ َ ْ ّ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ
ؤال ِبن ؤفلل ال ِجه ِاد و ِلمت ح ٍم ُِىد طلو ٍان ح ِائس
Ingatlah, sungguh jihad yang paling utama adalah menyampaikan kata-kata
kebenaran di hadapan penguasa zalim (HR Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu
Majah).
Dalam riwayat lain Nabi bersabda: Pemuka para syuhada adalah Hamzah
bin Abdul Muthallib dan seseorang yang berdiri tegak di hadapan penguasa
zalim; dia memerintah dan melarang penguasa zalim tersebut, lalu penguasa
zalim itu membunuh dirinya (HR al-Hakim dan ath-Thabarani).
Maka, mari kita raih keutamaan Lailatul Qadar di sepertiga malam terakhir
Ramadhan. Dan jangan buang kesempatan untuk terus menggelorakan
semangat dakwah dan amar makruf nahi mungkar, khususnya kepada para
penguasa zalim, agar mereka mau menghentikan kezalimannya dan kembali
kepada Islam.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syareat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sesuai dengan syareat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
Syariah Islam secara kaffah hanya bisa terwujud nyata dengan adanya
institusi yang melaksanakannya, yakni khilafah. Momentum berakhirnya puasa
Ramadhan, insya Allah telah melahirkan kembali jutaan umat Islam yang telah
memiliki kadar keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT yang tinggi, besar,
dan kuat. Dan ini menjadi modal bagi terbitnya fajar kemenangan Islam di muka
bumi ini.
Inilah janji Allah:
َْلا ْزق َهما َْ ُ اث َل َِ ْظ َخ ْخ ِل َف َّن َّ ىى ْم َو َُم ُلىا
َ الـال ُ ُ ًً َآم َ الل ُه َّالر
َّ َ َ َ
ِ ي ف ِ م ه ِ ح ِ ِ مِ ىاى ِ وُد
َ َ َ َ َّ َ َّ َ َ َ ف َّالر َ َْ َ ْ
ًًً ِمً ك ْب ِل ِه ْم َول ُُ َم ِىج َّن ل ُه ْم ِد ًَن ُه ُم ال ِري ا ْزج َط ى ُل ُه ْم َول ُُ َب ِّدل َّن ُهم ّ ِم ِ اطخخل
َ َ َ ُ َ ً َ َ ُ ْ َ َ ً َ َ
َب ِْ ِد خ ْى ِف ِه ْم ؤ ْمىا ٌَ ِْ ُب ُدوه ِجي ال ٌُؼ ِسوىن ِبي ػ ِْئا َو َمً ه َف َس َب ِْ َد ذ ِل ًَ فإ ْول ِئ ًَ ُه ُم
َ َْ
﴾٥٥﴿ اط ُلىن ِ الف
“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih di
antara kalian, bahwa Dia benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa di
bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa; Dia benar-benar akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
Dia ridhai untuk mereka; dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka —
sesudah mereka berada dalam ketakutan— menjadi aman sentosa. Mereka
tetap menyembah Aku tanpa mempersekutukan Aku dengan sesuatu pun. Siapa
saja yang kafir sesudah janji itu, mereka itulah orang-orang yang fasik”. (QS. An-
Nuur: 55).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syariat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ُِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Kata haytsu bisa merujuk pada tiga hal yakni: tempat (makan), waktu
(zaman) dan keadaan (hal). Karena itu sabda Baginda Rasul Saw kepada Muadz
ra tersebut sebagai isyarat agar ia bertakwa kepada Allah SWT, tidak hanya di
Madinah saja: saat turunnya wahyu-Nya, saat ada bersama beliau, juga saat
dekat dengan Masjid Nabi Saw. Namun, hendaklah ia bertakwa kepada Allah
SWT di mana pun, kapan pun dalam keadaan bagaimana pun (‗Athiyah bin
Muhammad Salim, Syarh al-Arba‘in an-Nawawiyyah, 42/4-8).
Dengan demikian kita pun sejatinya bertakwa tidak hanya saat berada pada
bulan Ramadhan saja, yang kebetulan baru kita lalui, tetapi juga di luar
Ramadhan selama sebelas bulan berikutnya.
Satu hal yang umumnya sulit dipertahankan oleh seorang Muslim adalah
keitiqamahan dalam ketakwaan. Betapa banyak Muslim yang selama Ramadhan
berusaha shalat tepat waktu, khusyuk di dalamnya, bahkan selalu berjamaah di
masjid. Banyak membaca, mengkaji dan mengamalkan al-Quran. Berusaha
menutup aurat dan berjilbab syar‘i (bagi Muslimah). Banyak melakukan shalat
malam dan zikir. Banyak bersedekah. Berhenti dari banyak dosa dan maksiat.
Demikian seterusnya. Namun, selepas Ramadhan, kadar keimanannya seolah
berkurang. Tingkat ketakwaannya seolah menurun. Ibadah shalatnya kembali
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syariat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجل ُبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Di sana tak ada lagi permainan hukum. Mereka mustahil bisa lari dari
hukuman dan azab Allah SWT. Tidak akan ada sogok-menyogok, beking-
membekingi atau kongkalingkong. Semuanya tunduk dan bertekuk lutut di
hadapan kekuasaan dan keperkasaan-Nya. Di Pengadilan Akhirat semua ucapan
dan perbuatan ditimbang seadil-adilnya. Tak ada yang terlewatkan kendati hanya
sebesar biji sawi (TQS al-Zalzalah [99]: 7-8).
Di Pengadilan Akhirat tak satu pun yang dapat menolong. Di sana seluruh
harta, anak, jabatan dan apa saja yang dibanggakan di dunia ini tidak akan
berguna sama sekali. Hanya hati yang selamat (qalb[un] salîm) yang dapat
menolong (TQS asy-Syua‘ra‘ [26]: 88–89).
Siapapun tidak akan bisa lolos dari hukuman. Mereka tidak akan bisa
berbohong dan berkelit. Sebab mulut-mulut mereka terkunci, sementara anggota
tubuh mereka (tangan, kaki, telinga, mata dan kulit) menjadi saksi (TQS Yasin
[36]: 65).
Allah SWT menegakkan timbangan di Pengadilan Akhirat nanti dengan
akurat (QS al-Anbiya‘ [21]: 47). Sungguh beruntung orang-orang yang berat
timbangannya dan sungguh merugilah orang-orang yang ringan timbangannya
(QS al-A‘raf [7]: 8-9).
Saat itulah banyak orang yang menyesal. Tak ada lagi kesempatan untuk
bertobat. Yang ada hanyalah kesiapan menghadapi segala akibat. Pahala atau
dosa. Nikmat surga atau azab neraka. Karena itu Rasulullah SAW mengingatkan
bahwa tidak ada orang yang mati melainkan mereka menyesali hidupnya,
“Tidaklah seseorang mati melainkan ia akan menyesal.” Orang-orang
bertanya, “Ya Rasulullah, apa penyesalannya?” Beliau menjawab, “Jika ia orang
baik, ia menyesal mengapa tidak lebih banyak lagi (kebaikannya). Jika ia orang
jahat, ia menyesal mengapa tidak segera meninggalkan (kejahatannya).” (HR at-
Tirmidzi).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
ْ َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Tidak ada manusia normal yang benci kepada keadilan dan senang kepada
kezaliman. Pasti semua manusia menginginkan keadilan dan benci kepada
kezaliman. Itulah fitrah yang ada pada diri setiap insan.
Dan Islam diturunkan kepada Rasulullah Muhammad Saw tiada lain untuk
mengemban misi mewujudkan keadilan itu.
Utusan Khilafah Umar bin Khattab, Rib‘i bin Amir, ketika ditanya oleh
Rustum, Jenderal Persia, tentang misi Islam, ia menjawab: ―Allah mengutus kami
untuk membebaskan umat manusia dari kegelapan jahiliah menuju cahaya Islam
serta membebaskan manusia dari kezaliman agama-agama selain Islam menuju
keadilan Islam dan kelapangannya.‖
Karenanya, Islam memberikan serangkaian panduan dan petunjuk serta
sistem untuk mewujudkan keadilan itu di tengah-tengah manusia.
Apa itu adil? Adil adalah menempatkan sesuatu pada tempat yang
seharusnya. Dengan demikian keadilan akan terwujud ketika sesuatu
ditempatkan pada tempat yang seharusnya. Namun, hal itu bergantung pada
standar untuk menilai adil dan keadilan itu.
Secara imani, kita yakin bahwa Allah adalah Zat Yang Mahaadil sekaligus
yang mengetahui keadilan hakiki. Karena itu standar keadilan hakiki tentu harus
bersumber dari Allah SWT. Itulah syariah Islam yang telah Allah SWT turunkan
kepada kita. Saat syariah tidak dijadikan rujukan, kezalimanlah yang tercipta.
Bukan keadilan.
Allah SWT berfirman:
َ ُ َّ ُ ُ َ َٰ ُ َ ُ َّ ٌَ َ َ َ ُ ْ َ ْ َّ َ َ
ن
﴾ ﴿ومً لم ًحىم ِبما ؤهص الله فإول ِئً هم الٌ ِاْلى
Siapa saja yang tidak memutuskan perkara menurut wahyu yang telah Allah
turunkan, mereka itulah kaum yang zalim (TQS al-Maidah [5]: 45).
Sangat jelas, keadilan hanya bisa muncul dengan syariah Allah dan
diputuskan oleh orang takut kepada Allah. Maka penguasa, termasuk hakim
harus adil.
Allah SWT berfirman:
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah di bumi ini, sehingga semakin menambah kesadaran umat akan pentingnya
taat kepada Allah atas segala perintah, dan hukum-hukum ketentuanNya, dan
meninggalkan semua yang bertentangan dengan syariat Allah SWT., baik dari
manapun asalnya, yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Aaamiin ya
robbal‘alamiin.
ْ َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ َ ُ ْال َحى ُْم َو َج َل َُّب َل
َّ هللا م َّىا َوم ْى ُى ْم ِج ََل َو َج ُه َوب َّه ُه ُه َى
َوؤك ْى ٌُ ك ْى ِلي َهرا،الِ ِل ُْ ُم
َ ُّ ُْ الظم
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َّ الغ ُف ْى ُز َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Orang yang bertakwa pasti tunduk dan patuh terhadap aturan Allah SWT.
Mengalahkan hawa nafsunya dan menyingkirkan segala keberatan yang muncul
dalam dirinya.
Maka, sangat aneh bila ada orang yang mengaku bertakwa tapi lancang
dan menentang aturan ilahi. Merasa tahu hakikat yang baik dan yang buruk bagi
manusia. Bahkan merasa lebih tahu dari Allah SWT. Lalu berani menyingkirkan
petunjuk Allah SWT (Islam). Bahkan mengajak manusia lainnya untuk
menyingkirkan Islam dari kehidupan mereka.
Bukankah hanya Allah sajalah Yang Mahatahu atas hakikat yang baik dan
yang buruk untuk manusia? Sebaliknya, bukankah pandangan dan penilaian
manusia sering salah? Acapkali manusia memandang sesuatu itu baik sehingga
dia sukai, padahal sejatinya hal itu buruk bagi dirinya. Sebaliknya, manusia
acapkali memandang sesuatu itu buruk sehingga dia benci, padahal hakikinya
sesuatu itu justru baik bagi dirinya.
Allah SWT berfirman:
َّ َ ْ ُ َّ ٌّ َ َ ُ َ ً ْ َ ُّ ُ َ ٰ َ َ َ ْ ُ َّ ٌ ْ َ َ ُ َ ً ْ َ ُ َ ْ َ َ ٰ َ َ َ
ُالله
ُ وُس ى ؤن جىسهىا ػِئا وهى خحر لىم وُس ى ؤن ج ِحبىا ػِئا وهى ػس لىم و
َ َ َ َ
ٌَ ِْل ُم َوؤ ُهخ ْم َال ح ِْل ُمى َ ُن
…Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian.
Boleh jadi pula kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah
mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui (TQS al-Baqarah [2]: 216).
Terhadap ayat ini, Imam Ibnu Katsir dalam Tafsîr Ibni Katsîr juga
menegaskan, ―WalLâh ya‘lamu wa antum lâ ta‘lamûn bermakna: Dia Mahatahu
atas akibat perkara kalian. Dia pun Mahatahu atas apa saja yang di dalamnya
ada kebaikan bagi kalian di dunia dan akhirat. Karena itu penuhilah seruan-Nya
dan patuhlah perintah-Nya supaya kalian mendapat petunjuk.‖
Dengan demikian apa saja yang Allah berikan untuk manusia di dunia ini—
berupa syariah-Nya—pasti baik untuk manusia dan kehidupan. Manusia tinggal
taat dan merealisasikan syariah itu di tengah-tengah kehidupan mereka.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
Maka, jalan Islam tidak berbilang. Hanya satu. Inilah jalan yang ditempuh
oleh Rasulullah, para sahabat, dan para salafus shalih.
Selain beristiqamah dalam diri, satu hal yang tak boleh ditinggalkan yaitu
istiqamah mendakwahkan Islam. Kalau orang sering menyebut ‗harga mati‘,
maka dakwah harga matinya Islam. Dakwah tak boleh padam. Dakwah harus
terus disuarakan, meski banyak orang menentang Islam.
Maka diperlukan para pejuang dan pengemban dakwah yang istiqamah.
Yakni pendakwah yang hanya mengambil dan mengikuti pemikiran Islam seraya
mencampakkan pemikiran di luar Islam. Apakah itu pemikiran tentang syariah,
sistem pemerintahan Islam (khilafah), jihad dan lainnya. Karena itu adalah ajaran
Islam yang harus disampaikan kepada umat.
Sebaliknya, para dai harus membuang jauh-jauh pemikiran yang bukan dari
Islam seperti sekularisme, demokrasi, HAM, pluralisme, liberalisme, feminisme
dll.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
ْ َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ َ ُ ْال َحى ُْم َو َج َل َّب َل
َّ هللا م َّىا َوم ْى ُى ْم ِج ََل َو َج ُه َوب َّه ُه ُه َى
َوؤك ْى ٌُ ك ْى ِلي َهرا،الِ ِل ُْ ُم
َ ُّ ُْ الظم
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َّ الغ ُف ْى ُز َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Apa maknanya? Akan selalu ada orang yang memusuhi risalah yang
dibawa oleh setiap nabi. Termasuk risalah yang dibawa Nabi Saw. Akan terus
ada musuh dari golongan jin dan manusia yang memusuhi Islam dan kaum
Muslim.
Allah SWT menjelaskan dalam banyak ayat, bahwa mereka yang memusuhi
Islam dan kaum Muslim itu berasal dari kalangan kaum kafir. Dan yang paling
keras permusuhannya terhadap kaum Muslim adalah kaum Yahudi dan kaum
musyrik (QS al-Maidah [5]: 82). Allah SWT pun memberitahukan bahwa kaum
Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha kepada kaum Muslim sampai kaum Muslim
mengikuti millah mereka (QS al-Baqarah [2]: 120).
Hanya saja, permusuhan dan kebencian tidak otomatis tampak dari setiap
orang kafir baik Ahlul Kitab maupun orang musyrik. Namun, permusuhan dan
kebencian pasti tampak dari sebagian kaum kafir melalui lisan-lisan mereka.
Yang tampak itu barulah sebagian dari kebencian yang tersembunyi di dalam
dada mereka. Allah SWT menegaskan:
Inilah perintah dari Allah kepada semua orang Mukmin untuk mengambil
dan mengamalkan semua ajaran Islam dan syariahnya, termasuk
mengagungkan syiar-syiarnya. Setiap Mukmin harus mencintai Islam
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
ْ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي ه ُرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Tak lama lagi jutaan kaum Muslim dari berbagai penjuru dunia akan
berkumpul di Tanah Suci. Menggemakan kalimat tauhid. Mempersembahkan
ibadah haji yang agung ke hadapan Allah SWT. Pada hari itu tak ada
kebanggaan selain mendapatkan gelar sebagai tamu-tamu Allah SWT. Nabi saw.
bersabda:
ُاج َُو ْاْلُ ِْ َخ ِم ُس
ُّ الله َُ َّص َو َح َّل َز ََل َز ٌت ْال َغاشي َو ْال َح
ِ
َّ ُ ْ َ
وفد
ِ
Tamu Allah ada tiga: mujahid, haji dan peserta umrah (HR an-Nasa‟i).
Ketiga : Berhaji juga menapaktilasi jejak bersejarah dan spiritual mulai dari Nabi
Ibrahim dan Nabi Ismail as. hingga Rasulullah saw. Kaum Muslim berkumpul
di sekitar Ka‘bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan putranya Ismail.
Mereka berdoa di Hijr Ismail dan Maqam Ibrahim, kemudian melaksanakan
sa‘i dari Shafa ke Marwa, sekaligus mereguk kesegaran air dari sumur
Zamzam yang historis dan berkah.
Dengan napak tilas itu seharusnya bangkitlah kekuatan ruhiah seorang
Muslim. Muncullah semangat ibadah, perjuangan dan pengorbanannya.
Kelima: Ibadah haji adalah tempat sekaligus momen meleburnya jutaan Muslim
dari segenap penjuru dunia. Tak pandang suku bangsa, bahasa, warna kulit
dan strata. Mereka berkumpul di Padang Arafah, di Mina, lalu
melaksanakan thawaf dan sa‘i, dsb secara bersama-sama. Inilah sebagian
kegemilangan ajaran Islam yang mampu mengikat manusia dalam satu
buhul (ikatan), yakni akidah Islam.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
ْ َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا ُو ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Esok hari, kaum Muslim dari seluruh penjuru dunia berkumpul di Padang
Arafah untuk menunaikan rukun Islam yang kelima yakni ibadah haji. Mereka
bersatu di tempat yang sama, dengan pakaian yang sama, dengan syiar yang
sama, dengan syariah yang sama dan tujuan yang sama, yaitu mewujudkan
ketaatan kepada Allah Rabbul‘aalamien.
Dan setiap momentum haji ini kita selalu diingatkan tentang kisah
keteladanan khalilullâh Ibrahim as dan putranya Ismail as yang luar biasa.
Pertama, lihatlah bagaimana keluarga Nabi Ibrahim As tunduk secara total dan
taat secara penuh kepada perintah Allah SWT. Tanpa ada keberatan sedikit
pun di dalam diri mereka.
Lihatlah bagaimana ketaatan Ibrahim kepada Allah SWT yang telah
memerintahkannya untuk meninggalkan istri dan putranya tercinta di
lembah gersang tanpa tumbuhan [Hr. Bukhari dari Ibn ‗Abbas].. Juga
ketaatan Ibrahim kepada Allah Swt yang telah memerintahkannya untuk
menyembelih putra tercinta, putra yang telah dinanti sejak lama.
Kedua, lihatlah bagaimana ketaatan istri Nabi Ibrahim As–Hajar, saat ditinggal
sendiri bersama puteranya, Ismail di padang pasir tandus, tanpa siapapun
yang menemani di sana. Hajar berkata:
ْع َو َال َش ْي ٌء َف َل َالذٌ ع ِف ُْ ِه ب ْو َ ِْ ًَا ب ُْب َس ِاه ُْ ُم َؤ ًْ ًَ َج ْر َه ُب َو َج ْت ُر ُه َىا ِب َه َرا ْال َى ِاد ْي َّال ِر ْي َل
َِ ِ
َ ك، آهللُ ال ِر ْي ؤ َم َسن ب َهرا: فلالذ له.َل ُه ذ ِلً ِم َسا ًزا َو َح َِ َل ال ًَلخ ِفذ بل ْي َها
:ٌا
َ َ َ َّ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ
ِ ِ
َ َ َ َ َ
ل ُِّ ُِ َىا َُ ًُ ِبذ ْن ال: كال ْذ.و َِ ْم
“Wahai [suamiku] Ibrahim, ke manakah engkau hendak pergi,
meninggalkan kami di lembah ini, yang tak ada satu orang dan apapun jua.
Dia [Hajar] mengatakan itu kepadanya berkali-kali. Nabi Ibrahim pun tidak
menoleh kepadanya. Lalu Hajar berkata kepadanya, “Apakah Allah yang
memerintahkan ini kepadamu?” Dia [Ibrahim] menjawab, “Benar.” Dia
Ketiga, lihatlah bagaimana ketaatan Ismail yang dengan sabar dan berserah diri
menerima perintah Allah, meski perintah itu akan berakibat hilangnya
nyawa. Ismail berkata kepada bapaknya:
َ ْ َّ َ ُ َ َ ْ ْ ُ َ َ ُ َ ْ ُ َ ْ َ ْ ََ
﴾ًٍ﴿ًأ ؤب ِذ افِل ما جامس طخ ِجد ِوي ِبن ػاء هللا ِمً الـ ِاب ِس
“Wahai ayah, laksanakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. Insya Allah
engkau akan menemukanku termasuk orang-orang yang bersabar.” [Qs. al-
Shaffat, 37: 102].
Ketaatan itu pula yang ditunjukkan oleh jamaah haji, ketika mereka
menunaikan rangkaian manasik haji. Mereka tidak mempertanyakan mengapa
begini, dan mengapa begitu? Semua rangkaian ibadah haji itu mereka tunaikan
sebagai bentuk ketundukan dan kepatuhan kepada Allah Rabbul ‗Alamien.
Maka, seharusnya seperti itulah kita memperlakukan syariah Allah Swt yang
lain dalam seluruh aspek kehidupan. Jika pada saat shalat dan zakat kita taat
kepada Allah Swt, maka begitu juga seharusnya pada saat kita berbisnis dan
bermualah. Jika pada saat puasa dan haji kita taat kepada Allah, maka begitu
pula seharusnya ketika berpolitik dan bernegara.
Seorang Muslim mesti yakin bahwa di balik ketaatan terhadap semua
perintah Allah, di balik ketaatan menjalankan syariah-Nya, pasti ada kebaikan.
Allah tidak akan akan menyia-nyiakan hamba-Nya yang taat menjalani perintah-
Nya. Sebagaimana perkataan Hajar, istri Nabi Ibrahim:
ُ ل ُّ ُِ َىا
ُهللا َ ًُ ب َذ ْن َال
ِ ِ
“Kalau begitu, pasti Allah tidak akan menyia-nyiakan kita.” [Hr. Bukhari]
Jika Allah memuliakan orang taat kepada-Nya. Maka sebaliknya Dia akan
menghinakan orang yang maksiat dan berbuat zhalim.
ُْ َ َو َك ْد َخ
اب َم ًْ َح َم َل ًل ًما
“Sungguh pasti akan merugi orang yang membawa kezhaliman.” [Qs.
Thaha :111]
Karena itu, segala malapetaka, krisis multi dimensi dan berbagai
keterpurukan yang kini menimpa umat Islam adalah karena umat ini tidak taat
kepada Allah secara total. Musibah dan krisis yang menimpa negeri ini juga
ngeri-negeri kaum Muslimin adalah karena berpalingnya kaum Muslimin dari
hukum Allah. Firman Allah:
ْهللا َؤ ْن ًُّـ ُْ َُب ُه ْم ب َب ِْم ُذ ُه ْىبه ُم
ُ اُ َل ْم ّؤ َّه َما ًُسٍْ ُد
ْ َفة ْن َج َى َّل ْىا َف
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Maka jika mereka berpaling dari hukum Allah, ketahuilah sungguh Allah
hanya bermaksud menimpakan mushibah kepada mereka akibat sebagian dosa-
dosa mereka.” [Qs. al-Maidah: 49]
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
Di dalam ayat ini, Allah SWT menutupnya dengan diksi antagonis, yaitu
penyebab kecelakaan, kesusahan, penderitaan, kemerosotan manusia, yakni
kedustaan manusia akan keimanan dan ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.
Na‘udubillahi min dalik.
Misi Islam mewujudkan kemerdekaan sejati bagi seluruh umat manusia itu
juga terungkap kuat dalam dialog Jenderal Rustum dari Persia dengan Mughirah
bin Syu‘bah yang diutus oleh Panglima Saad bin Abi Waqash ra. Pernyataan misi
itu diulang lagi dalam dialog Jenderal Rustum dengan Rab‘i bin ‗Amir, utusan
Panglima Saad bin Abi Waqash ra. Ia diutus setelah Mughirah bin Syu‘bah pada
Perang Qadisiyah untuk membebaskan Persia.
Jenderal Rustum bertanya kepada Rab‘i bin ‗Amir, “Apa yang kalian bawa?”
Rab‘i bin menjawab, “Allah telah mengutus kami. Demi Allah, Allah telah
mendatangkan kami agar kami mengeluarkan siapa saja yang mau dari
penghambaan kepada sesama hamba (manusia) menuju penghambaan hanya
kepada Allah; dari kesempitan dunia menuju kelapangannya; dan dari kezaliman
agama-agama (selain Islam) menuju keadilan Islam…” (Ath-Thabari, Târîkh al-
Umam wa al-Mulûk, II/401).
Allah SWT berfirman:
َّ ُ ّ ً َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ
ن
ِاجخروا ؤحبازهم وزهبانهم ؤزبابا ِمً دو ِ الل ِ ُه
Mereka (Bani Israil) menjadikan para pendeta dan para rahib mereka
sebagai tuhan-tuhan selain Allah… (TQS at-Taubah [9]: 31).
Ketika ayat ini dibacakan oleh Rasulullah SAW, Adi bin Hatim mengatakan
bahwa Bani Israil (Yahudi dan Nasrani) tidak menyembah para pendeta dan para
rahib mereka. Saat itulah Rasul SAW bersabda, “Akan tetapi, jika para rahib dan
pendeta mereka menghalalkan sesuatu untuk mereka maka mereka pun
menghalalkannya, dan jika para rahib dan pendeta mereka mengharamkan
sesuatu atas mereka maka mereka pun mengharamkannya (Itulah wujud
penyembahan mereka kepada para rahib dan pendeta mereka, red.) (HR at-
Tirmidzi).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
ْ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُ ُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Sesaat lagi kita akan memasuki bulan suci Muharram. Artinya, 1441 tahun
qomariyah yang lalu, Rasulullah Saw melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah.
Maka oleh Khalifah Umar bin Khaththab hijrah ini menjadi awal penetapan
tahun/kalender penanggalan Islam. Inilah tahun hijriyah.
Setiap pergantian tahun, sikap terbaik yang kita lakukan adalah muhasabah
diri. Introspeksi diri. Inilah momentum perubahan, momentum hijrah. Umar bin al-
Khaththab ra pernah berpesan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab (di
akhirat, red).‖
Di mana posisi kita antara dosa dan pahala, antara kemaksiatan dan
ketataan, antara neraka dan surge? Di mana posisi kita terhadap Islam dan
syariahnya, juga di tengah umat Islam? Sejauh mana berbagai larangan Allah
SWT telah ditinggalkan? Sejauh mana perintah-Nya telah dikerjakan?
Setelah muhasabah atau instrospeksi diri, lalu apa yang harus kita lakukan?
Pertama-tama adalah meninggalkan apa yang wajib ditinggalkan, yakni apa saja
yang dilarang oleh Allah SWT. Inilah hijrah yang bisa dilakukan kapan saja.
Rasul Saw bersabda:
َّ َ
« اح ُس َم ًْ َه َج َس َما ه َهى الل ُه َُ ْى ُُههَ ُ» ْاْلُ ْظ ِل ُم َم ًْ َط ِل َم ْاْلُ ْظ ُِل ُم ْى َن ِم ًْ ِل َظا ِه ِه َو ٍَ ِد ِه َو ْاْل
ِ
Seorang Muslim adalah orang yang menjadikan kaum Muslim selamat dari
lisan dan tangannya. Seorang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan
apa saja yang Allah larang atas dirinya (HR al-Bukhari, Abu Dawud, an-Nasai,
Ahmad, Ibnu Hibban dan al-Humaidi).
Meninggalkan apa saja yang Allah larang tidak menuntut kemampuan. Ini
berbeda dengan melakukan apa yang Allah perintahkan, yang menuntut
kemampuan maksimal. Rasul Saw bersabda:
ْ َ َّ ُ ُ َ َ ُ ُ َ ْ َ ْ َّ ُ َ َ
«... َوِبذا ؤ َم ْسجى ْم ِبالص ْي ِء فائ ُخىا ِم ْى ُه َما،ىه ف ِةذا َن َه ُْ ُخى ْم َُ ًِ الص ي ِء فاحخ ِيب
َ ْ
»اط َخو ِْ ُخ ُْم
…Jika aku melarang kalian dari sesuatu maka tingggalkanlah dan jika aku
memerintahkan sesuatu maka lakukanlah sesuai batas kemampuan kalian (HR
Ahmad, al-Bukhari dan Muslim).
Abu Ishaq ats-Tsa‘labi dalam tafsirnya, Al-Kasyfu wa al-Bayân ‗an Tafsîr al-
Qur‘ân, menjelaskan, frasa ―Fafirrû ilâlLâh‖ bermakna: Larilah dari azab Allah
menuju pahala-Nya dengan iman dan menjauhi kemaksiatan. Ibnu Abbas
berkata: Larilah menuju Allah dan beramallah dengan menaati-Nya.‖
Dengan demikian setiap Muslim harus segera berhenti dari apa yang Allah
larang dan meninggalkannya, sekaligus segera menjalankan berbagai ketaatan
kepada-Nya. Dengan dua spirit ini, setiap Muslim akan menjadi sosok yang
makin taat. Ketaatannya juga makin total, makin menyeluruh, makin kâffah.
Orang yang ―hijrah‖ itu tidak menyukai apa saja yang menyalahi Islam dan
syariahnya. Sebaliknya, dia makin senang kepada Islam dan syariahnya. Dia pun
makin merindukan kehidupan islami; kehidupan yang diatur sesuai dengan Islam
dan syariahnya.
Alhasil, secara individual seorang Muslim tak boleh berhenti ber-―hijrah‖.
Tak boleh berhenti berubah ke arah yang lebih baik sesuai tuntutan syariah,
menuju totalitas berislam dan melaksanakan syariahnya secara kâffah.
Secara keumatan, kita perlu melakukan muhasabah/interospeksi atas
keadaan umat Islam hari ini dan bagaimana keadaan seharusnya yang
dikehendaki oleh Islam.
Allah SWT telah menyifati umat Islam sebagai khayru ummah (umat
terbaik), sebagaimana firman-Nya:
َ ْ ْ ْ َّ﴿ه ُىخ ْم َخ ْح َر ُؤ َّمت ُؤ ْخس َح ْذ للى
اض َجإ ُم ُسو َن ِباْلَ ِْ ُسو ِف َُو َج ْن َه ْى َن َُ ًِ اْلُىى ِس َو ُج ْا ِم ُىى َن ُ
ِ ِ ِ ٍ
َّ
﴾ِبالل ِه
Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia; melakukan amar
makruf nahi munkar dan mengimani Allah (TQS Ali Imran [3]: 110).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
ْ َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْ ُم
ْلاً ِت َو ِذه ِس ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Saat matahari terbenam esok hari, kita akan memasuki tahun baru 1441 H.
Ini adalah momentum penting 1441 tahun yang lalu, ketika Nabi Saw hijrah dari
Makkah ke Madinah. Dan, hijrah ini adalah peristiwa paling menentukan bagi
tegaknya Islam sebagai sebuah ideologi dan sistem dalam intitusi negara ketika
itu, yakni Daulah Islamiyah.
Sebelum, Nabi Saw membangun Daulah Islamiyah di Madinah, masyarakat
Arab adalah masyarakat Jahiliah. Mereka bergelimang dalam kemusyrikan. Saat
itu, kebanyakan orang-orang Arab berkeyakinan bahwa Allah adalah Pencipta
segala sesuatu, namun dalam praktiknya, mereka membuat berbagai perantara
untuk menyembah Allah. Ada yang menyembah malaikat dan menganggap para
malaikat itu adalah putra perempuan Allah. Ada yang menyembah jin dan ruh
terdahulu. Ada juga yang menyembah binatang, menyembah berhala. ‗Amr bin
Lubayyi, penguasa Ka‘bah saat itu, menaruh sebuah berhala dari batu akik yang
sangat terkenal dengan nama ―Hubbal‖.
Pada saat yang bersamaan, kebobrokan moral terjadi luar biasa. Mereka
meminum arak, tukang mabuk. Pelacuran dan perzinaan di Jazirah Arab menajdi
hal biasa. Pencurian, pembegalan dan perampokan juga menyeruak di mana-
mana. Kekejaman dan kebiadaban bangsa Arab saat itu bahkan sampai
melampau batas kemanusiaan. Anak-anak perempuan yang baru lahir
dibenamkan hidup-hidup ke dalam tanah.
Mereka pun bergelimang dengan riba. Bahkan pinjaman dengan cara riba
yang berlipat ganda (riba fadl) telah menjadi tradisi sehingga tidak ada seorang
pun yang mengingkarinya.
Dan secara politik, bangsa Arab saat itu bukanlah bangsa yang
diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain. Dua negara adidaya saat itu, Persia
dan Kristen Byzantium, sama sekali tidak melihat Arab sebagai sebuah kekuatan
politik yang patut diperhitungkan.
Apa yang terjadi setelah hijrah? Perubahan total. Negara Islam yang
dibangun Baginda Nabi saw di Madinah berhasil menciptakan masyarakat Islam,
dari sebelumnya masyarakat Jahiliah. Dengan sangat indah Rasulullah saw
menggambarkan Madinah al-Munawwarah saat itu dengan sabdanya, ”Madinah
itu seperti tungku (tukang besi) yang bisa membersihkan debu-debu yang kotor
dan membuat cemerlang kebaikan-kebaikannya.” (HR al-Bukhari).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
ْ َ ً َو َه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ َ ُ ْال َحى ُْم َو َج َل َّب َل
َّ هللا م َّىا َوم ْى ُى ْم ِج ََل َو َج ُه َوب َّه ُه ُه َى
َوؤك ْى ٌُ ك ْى ِلي َهرا،الِ ِل ُْ ُم
َ ُّ ُْ الظم
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َّ الغ ُف ْى ُز َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Saat ini disintegrasi Indonesia bukan lagi sebuah wacana dan isapan
jempol belaka. Ini sebuah kenyataan yang harus disikapi dan diantisipasi.
Kaum kafir penjajah akan terus berusaha menghancurkan kesatuan suatu
negara. Salah satunya adalah melalui upaya pecah-belah (disintegrasi).
Sebelum disintegrasi terjadi, kaum kafir penjajah biasanya senantiasa
menanamkan pemahaman baru dalam rangka brain washing (cuci otak) terhadap
nilai-nilai yang berkembang di tengah masyarakat. Pemikiran-pemikiran yang
menonjol dalam hal ini adalah nasionalisme, patriotisme, kedaerahan, dan
kesukuan. Penanaman pemikiran itu, misalnya kepada masyarakat Papua,
dikatakan akan lebih baik berdiri sendiri karena secara fisik dan sejarah sangat
berbeda dengan saudara-saudaranya di wilayah lain di Indonesia. Kepada rakyat
Timor Timur dulu ditanamkan semangat membebaskan diri dan pemahaman
bahwa integrasi Timtim dengan Indonesia merupakan rekayasa Indonesia. Lalu
kepada rakyat Indonesia ditanamkan pemikiran yang menekankan pentingnya
Timtim dilepas dari Indonesia karena hanya menjadi 'duri dalam daging' dan
terus membebani Indonesia karena Timtim propinsi yang miskin.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
Bertakwalah kepada Allah, patuhi perintah dan larangan Allah. Semoga kita
semua mendapatkan pertolongannya, dan termasuk hambaNya yang Muttaqin.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan alam,
Nabi besar Muhammad Saw.
Beberapa hari terakhir, kaum Muslim di Indonesia dikejutkan oleh pemikiran
berbahaya dari seorang doktor dari sebuah universitas Islam, bahwa
berhubungan intim diperbolehkan, asal berlangsung suka sama suka dan di
tempat tertutup. Innalillahi wa inna ilahihi raajiun.
Semoga Allah tidak menimpakan azab-Nya kepada kita karena adanya
makhluk ciptaanNya yang secara lancang ingin mengubah aturan-Nya.
Ingat dan ketahulah, berhubungan intim tanpa tali pernikahan adalah zina.
Islam memandang, zina adalah tindak kejahatan (jarimah). Allah SWT berfirman:
ً ً َ َ َ َ ُ َّ َ ّ َُُو َال َج ْل َس
ُاحؼت َو َط َاء َط ِبَُل
ِ الصها ِبهه وان ف
ِ ىاب
Janganlah kalian mendekati zina. Sungguh zina itu tindakan keji dan jalan
yang buruk (TQS al-Isra‟ [17]: 32).
Dan, zina adalah dosa besar setelah syirik. Nabi Saw bersabda:
َ َ ؤُ ٌَ ُم ُ ْى َد هللا م ًْ ُه ْو َفت َو
ك َِ َها َز ُح ٌل ِفي َز ِح ٍم ال ًَ ِح ُّل
ّ َ ْ َ َْ ْ َ
ْ الؼ ْسن
ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ما ِمً ذه ٍب بِد
َ
ل ُُه
Tidak ada dosa yang lebih besar di sisi Allah, setelah syirik, kecuali dosa
seorang lelaki yang menumpahkan spermanya dalam rahim wanita yang tidak
halal bagi dirinya (HR Ibnu Abi ad-Dunya‘).
Karena itu keharaman zina telah disepakati oleh para ulama berdasarkan
dalil-dalil yang qath‘i (tegas). Tak ada khilafiyah di dalamnya.
Siapa orang yang berani mengubah aturan Allah ini? Tidak lain adalah
kaum sekuler-liberal. Lihatlah siapa yang menjadi rujukan mereka: Muhammad
Syahrur, tokoh liberal asal Suriah.
Kaum liberal berdalih, Islam tak menjelaskan secara rinci tentang zina.
Selain itu itu, kaum liberal itu berpendapat hubungan intim di luar nikah ada
payung hukum yang menghalalkannya, yakni hubungan intim antara majikan dan
budak/sahaya perempuan (milkul yamin). Jika dulu status perempuan selain istri
itu adalah hamba sahaya, dalam konteks kekinian ‗milkul yamin‘ itu bisa
diterapkan pada pasangan seksual di luar nikah, seperti teman kencan, PSK,
Karena itu sesat lagi menyesatkan bila dikatakan hubungan seks yang
dilakukan atas dasar kerelaan dan tidak dilakukan di tempat terbuka tidak masuk
kategori perzinaan.
Sedangkan pandangan bahwa status milkul yamin dalam konteks kekinian
terwujud sebagai mitra hubungan seksual adalah penipuan yang amat kotor.
Fakta milkul yamin yang sahih sebagaimana penjelasan para fuqaha bukanlah
demikian. Milkul yamin adalah hamba sahaya yang dikuasai majikannya dan
berada dalam tanggung jawabnya sehingga wajib untuk dijaga dan dinafkahi
layaknya keluarga. Nabi Saw bersabda:
ُ ف م ًَ ْال َِ َمل َما َال ًُو
ُُم
ُ َّ َ ُ َ َ
ل ي ً الو ف وسُ ْ َل ْل َم ْم ُلىن َه َِ ُام ُه َوه ْظ َى ُج ُه ب ْاْل
ِ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
Hamba sahaya memiliki hak atas makanan dan pakaiannya secara makruf
serta tidak dibebani dengan pekerjaan yang tak sanggup dia kerjakan (HR al-
Baihaqi).
Maka, kepada mereka yang ngawur itu, patut disampaikan hadits Nabi Saw:
َّ َ ُ َ َ ْ َ ْ َّ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ
ُِ ً الى
از ُ مً كاٌ ِفى اللس ِآن ِبغح ِر ُِل ٍم فلُدبىؤ ملِده ِم
Siapa saja yang berkata tentang al-Quran tanpa ilmu maka siapkanlah
tempat duduknya di neraka (HR at-Tirmidzi).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
Ayat ini menegaskan upaya yang tak kenal henti dan tak kenal lelah
kalangan kafir dan teman-temannya untuk memadamkan cahaya agama Allah.
Mereka menyerang ajaran Islam dengan menyebar kebohongan dan bantahan
terhadap ajaran Islam. Mereka dengan berani menistakan ajaran Islam.
Celakanya, ternyata, sikap phobia itu pun menghinggapi kaum Muslim
sekuler. Mengaku Muslim tapi benci dan ikut-ikutan menentang ajaran Islam.
Mereka misalnya mempersoalkan Perda-perda syariah dengan alasan
mengancam kebhinekaan.
Yang terbaru, khilafah sebagai bagian dari ajaran Islam pun mereka
persoalkan. Bahkan mereka tuduh sebagai paham terlarang. Dan yang terakhir,
jihad ebagai salah satu puncak amalan Islam, akan mereka hapuskan dari mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Alasannya, kata mereka, supaya
Islam tidak lagi selalu dikait-kaitkan dengan perang, juga supaya anak-anak didik
memiliki toleransi yang tinggi kepada pemeluk agama lain.
Sungguh, Islam adalah agama yang mulia. Demikian pula syariahnya dan
seluruh ajarannya. Kemuliaan Islam antara lain tercermin dalam firman Allah
SWT:
َ ْ َّ
ًًُ ُِ ْى َد الل ِه ِْلا ْطَل ُم ّ ب َّن
َ الد
ِ ِ
Sungguh agama di sisi Allah hanyalah Islam (TQS Ali Imran [3]: 19).
Islam tentu terdiri dari akidah dan syariah. Mengamalkan syariah bahkan
merupakan konsekuensi dari iman (akidah Islam). Karena itulah Allah SWT
menjuluki siapa saja yang tidak berhukum dengan syariah-Nya dengan sebutan
kafir, zalim atau fasik (Lihat: QS al-Maidah [5]: 44, 45, 47). Karena itu pula tidak
ada pilihan bagi setiap Muslim kecuali terikat dengan syariah-Nya (QS al-Ahzab
[33]: 36).
Banyak orang yang tidak tahu menganggap seolah khilafah adalah ajaran
baru. Padahal, menegakkan kepemimpinan Islam (Khilafah) adalah kewajiban
syariah. Kewajiban ini telah banyak dinyatakan oleh para ulama.
Imam Ibnu Hajar al-Haitami, misalnya, menyatakan, ―Sungguh para
Sahabat—semoga Allah meridhai mereka—telah sepakat bahwa mengangkat
imam (khalifah) setelah zaman kenabian berakhir adalah wajib. Bahkan mereka
menjadikan upaya mengangkat imam/khalifah sebagai kewajiban paling penting.
Faktanya, mereka lebih menyibukkan diri dengan kewajiban itu seraya menunda
(sementara) kewajiban menguburkan jenazah Rasulullah saw.‖ (Al-Haitami, Ash-
Shawâ‘iq al-Muhriqah, hlm. 7).
Kesepakatan atau Ijmak Sahabat itu, seperti yang ditegaskan oleh Imam al-
Ghazali, tidak bisa di-naskh (dihapuskan/dibatalkan) (Al-Ghazali, Al-Mustashfâ,
1/14).
Karena itu Ijmak Sahabat tentang kewajiban mengangkat khalifah atau
menegakkan Khilafah tidak bisa dibatalkan oleh kesepakatan orang sesudahnya,
termasuk kesepakatan orang zaman sekarang, kalaupun benar ada kesepakatan
itu.
Demikian pula jihad. Memang, secara bahasa jihad bermakna sungguh-
sungguh. Namun, secara syar‘i, menurut para ulama mu‘tabar, jihad bermakna
perang di jalan Allah.
Di dalam al-Quran kata jihad (dalam pengertian perang) disebutkan 24 kali.
Jihad hukumnya wajib. Dan, kewajiban jihad (perang) ini telah ditetapkan oleh
Selain wajib, jihad adalah amalan yang utama. Dan itu dinyatakan baik di
dalam al-Quran ataupun as-Sunnah. Allah SWT, misalnya, berfirman:
ٌ ؿ
ُىؾ ٌ َُ ؿ ًّفا َه َإ َّن ُه ْم ُب ْي
ُ ان َم ْس َ ًً ًُ َلاج ُلى َن في َطبُله
َ الل َه ًُح ُّب َّالر
َّ َّ
ِبن
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ
Sungguh Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
satu barisan seolah-olah mereka seperti bangunan yang kokoh (TQS ash-Shaf
[61]: 4).
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
Tidak ada pilihan bagi orang yang beriman selain taat dan patuh kepada
syariah Allah SWT. Mengapa? Sebab, Allah SWT telah melarang penghambaan
dan pengabdian kepada selain Diri-Nya. Dengan kata lain Allah SWT melarang
manusia tunduk dan patuh pada aturan atau hukum yang bertentangan dengan
syariah-Nya.
Ketundukan dan kepatuhan pada selain syariah-Nya dipandang sebagai
bentuk penghambaan (ibadah) kepada selain Diri-Nya. Allah SWT berfirman:
َّ ُ ْ ً َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ ُ َ ْ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ
اجخروا ؤحبازهم وزهبانهم ؤزبابا ِمً دو ِن الل ِ ُه...
Mereka (kaum Yahudi dan Nasrani) telah menjadikan para pendeta dan
para rahib mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah (QS at-Taubah [9]: 31).
Saat mendengar ayat di atas, Adi bin Hatim berkata, “Wahai Rasulullah,
mereka tidaklah menyembah para pendeta dan rahib mereka.”
Tauhid sejatinya melahirkan ketaatan mutlak hanya kepada Allah SWT dan
Rasul-Nya. Ketaatan hanya kepada Allah SWT tentu menafikan pihak lain untuk
ditaati. Tauhid pun meniscayakan bahwa pembuat hukum yang wajib ditaati
hanyalah Allah SWT. Dialah sebaik-baik Pembuat aturan bagi manusia. Ketika
seorang manusia tidak mau berhukum pada hukum Allah dan Rasul-Nya, tentu
tauhidnya ternoda. Allah SWT berfirman:
َْ َ ُ َ َ َف ََل َو َز ّب ًَ َال ًُ ْام ُىى َن َح َّتى ًُ َح ّى ُم
ىن ِف َُما ش َج َس َب ُْ َن ُه ْم ز َّم ال ًَ ِج ُدوا ِفي ؤه ُف ِظ ِه ْم ِ ِ ِ
َ ّ ُ َ ْ َ َ
َ َ
لِذ وَظ ِل ُمىا ح ْظ ِل ًُما ُ َح َس ًحا ِم َّما ك
Demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim atas perkara yang mereka perselisihkan, kemudian tidak
ada keberatan di dalam hati mereka atas putusan yang kamu berikan dan
mereka menerima keputusan itu dengan sepenuhnya (TQS an-Nisa‘ [4]: 65).
Imam Ibnu Abi al-Izz al-Hanafi dalam Syarh ‗Aqidah Thahawiyah (2/267)
mengatakan: “Sungguh jika seseorang meyakini bahwa hukum yang Allah
turunkan tidak wajib, boleh dipilih, atau ia merendahkannya, padahal ia meyakini
itu adalah hukum Allah, maka ini adalah kekufuran yang besar.”
Jadi salah satu manifestasi tauhid yang penting adalah mengambil dan
menerapkan syariah Allah SWT di tengah kehidupan secara kaffah; secara
totalitas dan menyeluruh. Hal itu sekaligus menjadi solusi atas berbagai problem
dan kerusakan yang terjadi menimpa manusia di negeri ini.
Masih belum cukupkah kerusakan yang terjadi sekarang ini menyadarkan
kita untuk kembali kepada hukum Allah? Sudah terang benderang, akibat hukum-
hukum buatan manusia, keadilan telah pergi, kesejahteraan hilang, sumber daya
alam negeri ini dijarah asing, dan yang kuat menindas yang lemah. Yang lebih
mengerikan, agama ini begitu mudah dinistakan oleh musuh-musuh Islam tanpa
ada yang melindunginya. Benarlah firman Allah:
ٰ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ُ ْ َ َ ً َ ً َ َ ُ َ َّ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ
﴾﴿ومً ؤُسق ًُ ِذه ِسي ف ِةن له م ِِِؼت كىيا وهحؼسه ًىم ال ِلُام ِت ؤُمى
Siapa saja yang berpaling dari peringatan-Ku maka sungguh bagi dia
penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkan dirinya pada Hari
Kiamat dalam keadaan buta (TQS Thaha [20]: 124).
Karena itu, tidak ada yang layak kita perjuangkan dalam kehidupan kita
sebagai Mukmin, selain menegakkan syariah Allah di muka bumi. Itulah
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
ْ َ ً َوَُه َف َِجي َوب ًَّ ُاه ْم ب َماف ُْه م،لٌِ ُْم
ْلاً ِت َو ِذه ِس َ َبا َز َن هللا لي َو َل ُى ْم فى ْا ُلل ْسآن ْا
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ َ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ُ ْ َّ َ ُ ُ َّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ
وؤكىٌ كى ِلي هرا،الح ِىُ ِم وجلبل هللا ِمىا و ِمىىم ِجَلوجه وِبهه هى الظ ِمُّ الِ ِلُم
َ َ ُ ُ َّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ
َّ الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم فإطخغ ِفس هللا الِ ٌُِم ِبهه هى
Dari ayat 13 TQS al Hujarat (49) tersebut di atas menunjukkan kepada kita
bagaimana Islam menempatkan derajat manusia. Bukan karena bangsanya.
Bukan karena sukunya. Bukan karena warna kulitnya. Bukan pula karena jabatan
dan kedudukannya.
Inilah mengapa ketika Islam pertama kali dibawa oleh kaum Muslim dari
Jazirah Arab, sama sekali tidak memperlihatkan arogansi kesukuan. Islam justru
membawa semangat persaudaraan dan persamaan. Mengapa? Karena Islam
mengakui adanya keragaman suku-bangsa. Islam meletakkan kemuliaan
manusia bukan pada suku-bangsa, pendatang atau warga asli, warna kulitnya;
tetapi pada ketakwaannya kepada Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda kepada Abu Dzarr ra:
َ ُ ْ َ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َّ َ ْ ُ ْ
ُلل ُه ِب َخ ْل َىي اهٌس ف ِةهً لِع ِبخح ٍر ِمً ؤحمس وال ؤطىد ِبال ؤن جف
“Lihatlah, engkau tidak lebih baik dari orang yang berkulit merah atau
berkulit hitam kecuali engkau mengungguli mereka dengan takwa.” (HR Ahmad).
Kita telah diajari oleh Islam bagaimana hidup di tengah keberagaman. Allah
melarang kita menyakiti sesama manusia, terlebih lagi membunuh manusia yang
lain. Sebab, itu adalah dosa besar.
Allah SWT berfirman:
ًاض َحمُِا
َ الى َ
َّ ْلا ْزق َف َى َإ َّه َما َك َخ َل َ َ َْ ْ َ َْ ً ْ َ َ َ َ ْ َ
ِ ِ ع ؤو فظ ٍاد ِفي
ٍ مً كخل هفظا ِبغح ِر هف
Siapa saja yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi,
seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya (TQS al-Maidah [5]: 32).
Nabi SAW pun bersabda:
َ َ ً َ ُ ُ َ َّ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َّ َ ْ َ َّ َ ْ َ
ق احخمِىا ُلى كخ ِل مظ ِل ٍم لىبهم هللا ح ِمُِا ُلى
ِ لى ؤن ؤهل الظم ِاء وؤهل ْلاز
َّ ُو ُحىهه ْم في
ُِ الى
از ِ ِِ
Andai penduduk langit dan bumi berkumpul membunuh seorang Muslim,
sungguh Allah akan menjerumuskan mereka semuanya dengan wajah mereka
tersungkur di dalam neraka (HR ath-Thabarani).
Larangan membunuh warga tanpa alasan yang haq juga berlaku pada
kalangan non-Muslim. Nabi saw. mengancam siapa saja yang menghilangkan
nyawa non-Muslim tanpa alasan yang haq:
ًَم ًْ َك َخ َل ُم َِ َاه ًدا َل ْم ًَ َس ْح َز ِائ َح َت ْال َج َّى ِت َوب َّن زٍْ َح َها ُج ْى َح ُد م ًْ َمظ ْح َرة َؤ ْزَب ِِ ْح َن َُاما
ِ ِ ِ ِ ِ
Siapa yang membunuh seorang mu‟ahad (orang kafir yang terikat perjanjian
dengan Negara Islam) tak akan mencium bau surga. Sungguh bau surga itu
tercium dari jarak perjalanan 40 tahun (HR al-Bukhari).
Hukum Islam yang agung ini sanggup memelihara kehidupan umat manusia
sehingga kerukunan tercipta.
Kalau beberapa hari ini kita mendengar ada pembunuhan terhadap para
pendatang di Papua, maka patut diselesaikan akar persoalannya. Caranya
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga ada yang bermanfaat. Jika
ada salahnya, hanya karena dari kekurangan saya sendiri, untuk itu mohon
dimaafkan. Bila ada benarnya semata-mata petunjuk dari Allah SWT.dan
tauladan RasulNya, semoga kita bisa mengamalkannya. Selanjutnya, marilah
kita akhiri rangkaian khutbah ini dengan berdoa, semoga semuanya diberi
panjang umur, sehat wal afiat, manfaat dunia akherat. Senantiasa diberi hidayah,
inayah dan kekuatan untuk menjalankan kewajiban dakwah menegakkan syariat
Allah dalam naungan Daulah Islamiyah, sehingga semakin menambah
kesadaran umat akan pentingnya taat kepada Allah atas segala perintah, dan
hukum-hukum ketentuanNya, dan meninggalkan semua yang bertentangan
dengan syariat Allah SWT., baik dari manapun asalnya, yang tidak sesuai
dengan syariat Islam. Aaamiin ya robbal‘alamiin.
ْ ُ َّ َ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ ُ ْ ْ ُ َ َ َ َ
ْلاً ِت َو ِذه ِس
َ ًاه ْم ب َماف ُْه م
ِ ِ ِ ِ ً وهفِ ِجي وِب،با َزن هللا ِلي ولىم ِفى اللس ِآن الِ ٌُِ ِم
ُ
َ َ َُ ُ ْال َحى ُْم َو َج َل َّب َل
َّ هللا م َّىا َوم ْى ُى ْم ِج ََل َو َج ُه َوب َّه ُه ُه َى
َوؤك ْى ٌُ ك ْى ِلي َهرا،الِ ِل ُْ ُم
َ ُّ ُْ الظم
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ
َّ الِ ٌِ ُْ َم ب َّه ُه ُه َى الغ ُف ْى ُز
الس ِح ُْم َ إط َخ ْغف ُس
َ هللا ْ َف
ِ ِ