2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................1
Pendahuluan.................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................3
1. Antara sunnah, bid’ah dan taklid...........................................................4
2. Ayat Yang paling Ditakuti Oleh Ulama..................................................14
3. Generasi muda yang sholih, buah dari pendidikan................................20
4. Membangun generasi Rabbani...............................................................26
5. Memperingati tahun baru hijriyah..........................................................32
6. Tahun baru hijriyah................................................................................36
7. Bahaya syirik..........................................................................................45
8. Sabar dan syukur....................................................................................54
9. Indahnya sabar.......................................................................................65
10. Mengapa musibah selalu datang menimpa kita.....................................71
11. Islam dan perdamaian............................................................................79
12. Sayangilah wanita..................................................................................94
13. Syarat amal diterima..............................................................................107
14. Urgensi akidah.......................................................................................116
15. Kematian................................................................................................127
16. Khutbah Idul Fitri Kembali Ke Fitrah....................................................131
17. Khutbah Idul Fitri, untuk Esok yang Lebih Cerah.................................155
18. Khutbah Idul Fitri Membangun Ruh Khairu Ummah............................169
19. Khutbah Idul Fitri Dengan Ramadhan Tingkatan Jati Diri dan
Ukhuwah Islamiyah
...............................................................................................................
181
20. Khutbah Idul Fitri Melestarikan Nilai-Nilai Ramadhan........................195
21. Khutbah Idul Fitri Taqwa dan Masyarakat Madani...............................204
22. Khutbah idul fitri membangun kesalehan individual dan social............212
23. Khutbah Idul Adha.................................................................................224
24. Khutbah Idul Fitri Mencari Pemimpin untuk Perubahan dan
Pembaruan: Revitalisasi Lembaga Kepemimpinan
...............................................................................................................
238
3
25. Khutbah idul fitri meraih prestasi, menggapai ridlo ilahi
...............................................................................................................
254
إنن املمم مدد لإلنم مإه دمنمم مهده وندسم متعإيِمنهه وندس ممتممغإفره وندمع مموُذه بإمماِلإ إمم من هشم مروإر أدنممهفإسم مدناِ وإمم من سم ميِيئاِ إ
ت د م د د م هم د ه د م د م ه د م د هم د ه دم
ي لدمهه .دوأدمشمدههد أدمن لد إلدمهد إلن الهم دومحمددهه لد إ ضنل لده ومن ي م إ
أدمعماِلإدناِ ،من يمهإدهإ ال فدلد م إ
ضململهه فدلد دهمماِد د ه دد م ه د د م دم ه ه
ك لمدمه وأدمشم مههد أدنن همنمم مددا عبم مهده ورسم موُلهه .يمماِ أد ميهمماِ النمماِس أهوإصم ميِهكم وإينمماِي إبتدممقم موُىَ ا إ
لم م فدمدقم ممد فدمماِدز ه م م مد د د د دم ه د د ه م ه د د دش مإريم د ه د د
المهمتنمهقمموُدن .دقاِدل تدمدعماِدل :دياِ أديهماِد النإذيمدن دءادمنهموُا اتنمهقموُا الدم دح نق تهمدقماِتإإه دولد دتمهموُتهنن إلن دودأنتهممم يممسملإهمموُدن .قدماِدل
صم ملإمح لدهكم ممم أدمعدممماِلدهكمم دويدممغإفم ممر لدهكم ممم ذهنمه مموُبدهكمم دودمم ممن يهإطم مإع المد م إ
دءادمنمه موُا اتنمهقم موُا المد م دوقهمموُلمهمموُا قدم مموُلد دسم مديمددا .يه م
دودرهسموُلدهه فدمدقمد فداِدز فدمموُدزا دعإظميِدماِ.
4
صمنلىَّ الم دعلدميِمإه دودسملندم س إ إ إ
دودخميِمدر املدمدإي دهممد ه،ل
ي همدنممد د با د أدنماِ بدممعهد؛ُ فدإنن أد م
صدددق املدديث كدتاِ ه
س س س
داللنههمنم د.ضملدلدة إفم النناِإر
صميل دودسمليمم دونشدر الههمموُإر همممدددثاِتهمدهاِ دوهكمنل هممددثدمة بإمددعمة دوهكمنل بإمددعمة د
ضملدلدة دوهكمنل د
.صمحبإإه دودممن تدبإدعههمم بإإمحدساِسن إدل يدمموُإم المإقديِاِدمإة إإ س
دعدلىَّ ندبإيِيمدناِ همدنمد دودعدلىَّ آله دو د
Ikhwan fillah rahimakumullah.
Merupakan suatu kewajiban bagi kita untuk menuntut ilmu
Al-Qur’an dan As-Sunnah agar kita dapat meghindari dan
menolak syubhat di dalam memahami dien Islam ini. Telah kita
sepakati bersama bahwa hanya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah
kita dapat selamat dan tidak akan tersesat.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
6
Para Imam ulama salaf yang dijadikan panutan umat, mencegah para
pengikutnya mengikuti pendapat mereka tanpa mengetahui dalilnya. Di antara
ucapan Abu Hanifah: “Tidak halal bagi seseorang untuk mengambil pendapat
kami sebelum dia mengetahui dari mana kami mengambilnya.” Kemudian:
“Bila saya telah berkata dengan satu pendapat yang telah
menyalahi kitab Allah ta’ala dan sunah Nabi Shallallaahu alaihi wa
Salam , maka tinggalkanlah pendapatku.”
Sedangkan mayoritas ummat Islam sekarang ini mereka
berkata, “Ustadz saya berkata.”
Padahal sudah datang kepada mereka firman Allah dalam
surat Allah Hujarat ayat 1:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mendahului Allah dan RasulNya.”
Ibnu Abbas berkata. “Hampir-hampir saja diturunkan atas
kalian batu dari langit. Aku mengataklan kepada kalian,”
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda, tetapi kalian
mengatakan, Abu Bakar berkata, Umar berkata.”
Firman Allah dalam surat 7 ayat 3:
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selainNya.
Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (dari padaNya).”
Kemudian salah satu penyakit umat Islam sekarang ini
disamping taklid buta adalah banyaknya para pelaku bid’ah. Dan
di antara sebab-sebab yang membawa terjadinya bid’ah adalah:
1. Bodoh tentang hukum agama dan sumber-sumbernya
7
Adapun sumber-sumber hukum Islam adalah Kitabullah,
sunnah RasulNya dan ijma’ dan Qiyas. Setiap kali zaman berjalan
dan manusia bertambah jauh dari ilmu yang haq, maka semakin
sedikit ilmu dan tersebarlah kebodohan. Maka tidak ada yang
mampu untuk menentang dan melawan bi’dah kecuali ilmu dan
ulama. Apabila ilmu dan ulama telah tiada dengan wafatnya
mereka, bi’dah akan mendapatkan kesempatan dan berpeluang
besar untuk muncul dan berjaya dan tokoh-tokoh bid’ah
bertebaran menyeret umat ke jalan sesat.
2. Mengikuti hawa nafsu dalam masalah hukum
Yaitu menjadikan hawa nafsu sebagai sumber segalanya
dengan menyeret/membawa dalil-dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah
untuk mendukungnya, dalil-dalil tersebut dihukumi dengan hawa
nafsunya. Ini adalah perusakan terhadap syari’at dan tujuannya.
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai ilah-nya dan Allah membiarkannya sesat
berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran
dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka
siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah
(membiar-kan sesat) ...” (Al-Jatsiyah: 23).
3. Fanatik buta terhadap pemikiran-pemikiran orang
tertentu
Fanatik buta terhadap pemikiran orang-orang tertentu
akan memisahkan antara seorang muslim dari dalil dan al-haq.
Inilah keadaan orang-orang yang fanatik buta pada zaman kita
8
sekarang ini, Mayoritas terdiri dari pengikut sebagian madzhab-
madzab, sufiyyah dan quburiyyun (penyembah-penyembah
kuburan), yang apabila mereka diseru untuk mengikuti Al-Kitab
dan As-Sunnah, mereka menolaknya. Dan mereka juga menolak
apa-apa yang menyelisihi pendapat mereka. Mereka berhujah
dengan madzab-madzab, syaikh-syaikh, kiyai-kiyai, bapak-bapak
nenek moyang mereka. Ini adalah pintu dari sekian banyak pintu-
pintu masuknya bid’ah ke dalam agama Islam ini.
4. Ghuluw (berlebih-lebihan)
Contoh dari point ini adalah madzab khawarij dan syi’ah.
Adapun khawarij, mereka ghuluw berlebihan dalam memahami
ayat-ayat peringatan dan ancaman. Mereka berpaling dari ayat-
ayat raja’ (pengharapan), janji pengampunan dan taubat
sebagaimana Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendakiNya ...” (An-Nisa’: 48,116).
5. Tasyabuh dengan kaum kuffar
Tasyabbuh (menyerupai) kaum kuffar adalah sebab yang
paling menonjol terjatuhnya seorang kedalam bid’ah. Hal ini
pulalah yang terjadi di zaman kita sekarang ini. Karena mayoritas
dari kalangan kaum Muslimin taqlid kepada kaum kuffar pada
amal-amal bid’ah dan syirik. Seperti perayaan-perayaan ulang
tahun (maulid) dan mengadakan hari-hari atau minggu-minggu
khusus dan perayaan serta peringatan bersejarah (menurut
9
anggapan mereka) seperti: peringatan Maulid Nabi. Isra’ Mi’raj,
Nuzulul Qur’an dan yang lainnya adalah meyerupai peringatan-
peringatan kaum kuffar.
10
“Barangsiapa mengajarkan suatu amalan yang tidak ada
keterangannya dari kami (Rasulullah), maka dia itu tertolak.”
(Hadist riwayat Muslim).
Ihwan fillah rahimakumullah
Oleh karena itu jika kita mempelajari seluk beluk taqlid,
kemudian kita pelajari hakekat kebid’ahan niscaya kita tahu
bahwa ternyata antara bid’ah dan taqlid mempunyai hubungan
yang sangat erat sekali. Jika kita perhatikan perbuatan bid’ah
niscaya kita akan mengetahui bahwa pelakunya adalah seorang
muqallid. Dan kalau kita melihat seorang muqallid, niscaya kita
lihat bahwa dia tenggelam dalam kebid’ahan, kecuali bagi mereka
yang dirahmati oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Berikut ini ada beberapa
sebab yang menunjukkan bahwa taqlid itu mempunyai hubungan
yang erat dengan bid’ah.
Muqallid tidak bersandar dengan dalil dan tidak mau
melihat dalil; jika dia bersandar pada dalil, maka dia tidak lagi
dinamakan muqallid. Demikian pula mubtadi’, diapun dalam
melakukan kebid’ahan tidak berpegang dengan dalil karena kalau
berpegang dengan dalil maka ia tidak lagi dinamakan dengan
mubtadi’ karena asal bid’ah adalah mengadakan sesuatu hal yang
baru tanpa dalil atau nash.
Taqlid dan bid’ah adalah tempat ketergelinciran yang
sangat berbahaya yang menyimpangkan seseorang dari agama
dan aqidah. Karena dua hal tersebut akan menjauhkan pelakunya
11
dari nash Al-Qur’an dan As-Sunnah yang merupakan sumber
kebenaran.
Taqlid dan bid’ah merupakan sebab utama tersesatnya
umat terdahulu. Allah Subhannahu wa Ta'ala menceritakan dalam
Al-Qur’an tentang Bani Isra’il yang meminta Musa Alaihissalam
untuk menjadikan bagi mereka satu ilah dari berhala, karena
taqlid kepada para penyembah berhala yang pernah mereka
lewati.
FirmanNya:
“Dan kami seberangkan Bani Israil keseberang lautan itu,
maka setelah mereka sampai pada satu kaum yang telah
menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata: “Hai Musa,
buatlah untuk kami sebuah ilah (berhala) sebagaimana mereka
mempunyai beberapa ilah (berhala)!. Musa menjawab:
“Sesungguhnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-
sifat Ilah)! “sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan
kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang selalu
mereka kerjakan.” (Al- A’raf: 138-139).
Sekalipun Nabi Musa Alaihissalam melarang dan mencerca
mereka dan mereka mengetahui bahwa arca itu hanyalah
bebatuan yang tidak memberi manfaat dan mudlarat, tetapi
mereka tetap membikin patung anak sapi dan menyembahnya.
Hal ini disebabkan karena taqlid yang sudah menimpa diri
mereka. Ayat ini sangat jelas menunjukkan bahaya taqlid dan
hubungannya yang sangat erat dengan kebid’ahan bahkan
12
dengan kesyirikan dan kekufuran. Hal inilah yang merupakan
sebab kesesatan Bani Isra’il dan umat lainnya, termasuk sebagian
besar ummat Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam .
Terakhir adalah bagaimana cara kita untuk keluar dari
bid’ah ini
Jalan keluar dari bid’ah ini telah di gariskan oleh Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam dalam banyak hadits. Dan satu di
antaranya adalah berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-
Sunnah dengan pemahaman para Salafus Shahih, , karena
mereka adalah orang yang paling besar cintanya kepada Allah dan
RasulNya, paling kuat ittiba’nya, paling dalam ilmunya, dan paling
luas pemahamannya terhadap dua wahyu yang mulia tersebut.
Dengan cara ini seorang muslim mampu berpegang teguh dengan
agamanya dan bebas dari kotoran yang mencemari dan terhindar
dari semua kebid’ahan yang menyesatkan.
Mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan taufiq dan
hidayahNya kepada kita semua dan kepada saudara-saudara kita
yang terjerumus dan bergelimang di dalam kebid’ahan. Mudah-
mudahan pula Allah menambah ilmu kita, menganugrahkan
kekuatan iman dan takwa untuk bisa tetap istiqomah di atas
manhaj yang hak dan menjalani sisa hidup di jaman yang penuh
fitnah ini dengan bimbingan syari’at Muhammadiyah (syariat yang
dibawa oleh Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam ), sampai
kita bertemu Allah dengan membawa bekal husnul khatimah.
Amin ya Rabbal Alamin.
13
باِردك ال إل ولدهكم إف المهقرآإن المعإظيِإم ،وندمدفعإن وإنياِهكم إ دباِ فإيِإه إمن مالْيمماِ إ
ت دوالميذمكإر املدإكميِمإم .أدقهمموُهل قدمموُإ مل م د م د دمد م م د د دد ه م د م
دهدذا دوأدمستدممغإفهر الد المدعإظميِدم إ مل دولدهكمم.
Khutbah Kedua
14
إنن املمم مدد لإلنم مإه دمنمم مهده وندسم متعإيِمنهه وندس ممتممغإفره وندمع مموُذه بإمماِلإ إمم من هشم مروإر أدنممهفإسم مدناِ وإمم من سم ميِيئاِ إ
ت د م د د م هم د ه د م د م ه د م د هم د ه دم
ي لدمهه .أدمشمدههد أدمن لد إلدمهد إلن الهم دومحمددهه لد إ ضمنل لدمه وممن ي م إ
أدمعماِلإندمماِ ،ممن يمهمإدإه الم فدلد م إ
ضململ فدلد دهمماِد د ه دد م ه ه ه د د م دم
ص مدحاِبإإه دودس ملندم إإ س
ص منلىَّ الهم دعلدممىَّ ندبإيِيمندمماِ همدنم مد دودعلدممىَّ آل مه دوأد م دش مإريم د
ك لدمهه دوأدمش مدههد أدنن همدنم مددا دعمب مهدهه دودرهس مموُلههه د
تدمسملإميِدماِ دكثإميِ مدرا .قمدماِدل تدمدعمماِدل :يمدماِ أديهماِد النمإذيمدن دءادمنهموُا اتنمهقموُا الدم دحمنق تهمدقمماِتإإه دولد دتمهموُتهنن إلن دودأنتهممم يممسملإهمموُدن.
إإ إ
قمدماِدل تدمدعمماِدل} :دودمممن يدمتنمإق الدم دميدعممل لنمهه دممدردجمماِ{ دوقمدماِدل} :دودمممن يدمتنمإق الدم يهدكيفممر دعمنمهه دسميِيدئاِته دويمهمعظممم لدمهه
إ إإ إ أدجمرا{ .هثنم اعلدمموُا فدمإنن الم أدمرهكمم إباِل ن إ
صملدة دوالنسملدم دعلدممىَّ درهسمموُله فدمدقمماِدل} :إنن الدم دودملدئدكتدمهه يه د
صمليموُدن د دد م م هم مد
صليموُا دعلدميِإه دودسليهمموُا تدمسلإميِدماِ{. إ
ب ،دياِ أدييهاِد النذيمدن دءادمنهمموُا د
دعدلىَّ النإ ي
إ إ إ س س
ت دعلدمىَّ إإبممدراهميِمدم دودعلدمىَّ آإل إإبممدراهميِمدم ،إ من د
ك صملنميِ د داللنههنم د
صيل دعدلىَّ همدنممد دودعلدمىَّ آل همدنممد دكدمماِ د
إ إ س س إ إ
ت دعلدممىَّ إإبممدراهميِ مدم دودعلدممىَّ آإل إإبممدراهميِ مدم ،إنم د
ك دحميِمةد دمميِمةد .دوبمدماِإرمك دعلدممىَّ همدنم مد دودعلدممىَّ آإل همدنممد دكدممماِ بمدماِدرمك د
ت املدحيِمماِإء إممنمه مم واملدمموُا إ إ إ
ت ،والمممؤإمنإي والممؤإمندمماِ إ إ إ إإ إ إ
ت، مد ه م د م د دحميِمةد دمميِمةد .داللنهه منم امغفممر لملهممسملم م د
ي دوالمهممسملدماِ د ه م م د د ه م
ب .داللنههنم أدإردناِ املدمنق دحقمماِ دوامرهزقممندماِ اتيمبدماِدعهه ،دوأدإرندماِ المدباِإطمدل بماِدإطلد دوامرهزقممنمدماِ امجتإندماِبدهه .دربمنندماِ آتإندماِ إن د إ
ك دسميِةع قدإريم ة
ب لدندماِ إمممن أدمزواإجندماِ وذهيرنياِتإندماِ قهمنردة أدمع ه س
يم إ إ
إفم الميدنمميِداِ دحدسمندةد دوإفم الْخمدرإة دحدسمندةد دوقندماِ دعمدذا د
ب النماِإر .دربمننمدماِ دهم م
د د
ي دواملدممهد لإلنإه در ي
ب إ إ كري إ
ب المعنزإة دعنماِ يدصهفموُدن ،دودسلدةم دعدلىَّ المهممردسل م د وامجدعملدناِ لإملمتنإق د إ
ي دماِدماِ .هسمبدحاِدن دربي د د ه د
صمحبإإه دودسلندم .دوأدقإإم ال ن
صلددة. إإ س
صنلىَّ اله دعدلىَّ همدنمد دودعدلىَّ آله دو د
ي .دو د
إ
المدعاِلدم م د
15
Ayat Yang paling Ditakuti Oleh Ulama
Khotib: Ust. Asep Rifkiana
إنن املدممدد لإلنإه دمندمهدهه دوندمستدعإميِمنههه دوندمستدممغإفهرمه دوندمهعوُذه إباِلإ إممن هشهرموإر أدنممهفإسدناِ دوإممن
تددسآَءدلهموُدن بإإه دواملدمردحاِدم إنن الد دكاِدن دعلدميِهكمم درقإميِدباِ .دياِ أديمدهاِ النإذيمدن دءادمنهوُا اتنمهقوُا الد دوقهمموُلهموُا
صلإمح لدهكمم أدمعدماِلدهكمم دويدممغإفمر لدهكمم ذهنمهموُبدهكمم دودممن يهإطإع الد دودرهسموُلدهه فدمدقمد دفاِدز إ
قدمموُلد دسديمددا .يه م
فدمموُدزا دعإظميِدماِ.
16
صمحبإإه دودممن تدبإدعههمم بإإمحدساِسن إدل يدمموُإم إإ س
صيل دودسليمم دعدلىَّ ندبإيِيمدناِ همدنمد دودعدلىَّ آله دو د
داللنههنم د.النناِإر
.المإقديِاِدمإة
Betapa kurang ajarnya tingkah pemuda Yahudi Bani Qainuqa' di
Madinah. Pemuda-pemuda bejat akhlaqnya itu menarik-narik kain seorang
perempuan yang sedang berjual beli dengan mereka. Betapa sadisnya kebiadaban
Yahudi Bani Nadzir di Madinah yang ingin menjatuhkan batu besar ke diri
Rasulullah, Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam. Dan betapa liciknya
kemunafikan Yahudi Bani Quraiddhah yang mengadakan permufakatan rahasia
dengan kafir Quraisy ketika perang Khandaq, di mana kaum muslimin dipimpin
Rasulullah berada di dalam parit.
Bejatnya akhlaq, sadisnya tingkah dan liciknya hati busuk, semuanya
telah mewabah pada darah daging mereka orang-orang Yahudi Bani Israel. Dan
penyakit akhlaq yang sampai memuncak itu tentunya ada bibit-bibit penyakitnya.
Bukan sekadar kuman akhlaq yang ringan, tetapi kuman yang berbahaya. Dan
kuman itu tidak hanya sekali datang berlalu, namun sekali datang dan datang
lagi, bahkan senantiasa diusahakan datang. Apa itu? "Aklihimus suht". Makanan
mereka haram.
Di dalam Al-Quran ditegaskan oleh Allah:
“Dan engkau akan melihat kebanyakan dari mereka (orang Yahudi)
berlomba-lomba dengan dosa dan permusuhan dan mema-kan yang haram.
Sungguh buruklah apa yang mereka kerjakan”. (Al-Maidah : 62).
Kenapa yang jadi bibit penyakitnya makanan haram? Jelas. Mereka memiliki
energi, tenaga untuk berbuat adalah karena makanan. Lantas, mereka berbuat
aneka usaha, arahnya adalah mencari makan. Jadi makanan di sini ibarat
17
terminal, tempat berangkat dan sekaligus tempat tujuan. Kalau makanan itu
sudah jelas-jelas haram dan itulah yang menjadi pangkal mereka berbuat, maka
kebaikan apa yang perlu mereka perjuangkan dengan modal makanan haram itu?
Tidak mungkin mereka memburu kebaikan dengan umpan yang dimiliki berupa
modal makanan haram. Maka tidak mungkin pula mereka berhati-hati untuk
memperhitungkan mana yang halal dan mana yang haram dalam memburu
sasaran yang tak lain adalah makanan pula. Ibarat orang yang memang sudah
memakai baju kotor untuk membengkel, mana mungkin ia menghitung-hitung
mana tempat yang bersih dan mana yang kotor. Toh tempat yang bersih ataupun
kotor sama saja, bahkan lebih perlu menyingkiri tempat yang bersih, karena nanti
harus bertugas membersihkan tempat itu kalau kena kotoran dari bajunya.
Singkatnya, dengan modal bekal makanan haram, perbuatan-nya pun cenderung
menempuh jalan haram, dan hasilnya pun barang haram, kemudian dimakanlah
hasil yang haram itu untuk bekal berbuat yang haram lagi dan seterusnya.
Moral buruk dan makanan haram
".....Sungguh buruklah apa yang mereka kerjakan!" Ini penegasan Allah
Subhannahu wa Ta'ala.
Perbuatan mereka itu jelas dicap sebagai keburukan. Namun bukan sekadar
mandeg/berhenti sampai perbuatan mereka itu saja sirkulasinya. Tidak. Dalam
contoh kasus ini, yang berusaha mencari makanan haram tentunya adalah orang
tua, penanggung jawab keluarga. Tetapi yang memakan hasilnya, makanan
haram, berarti seluruh keluarga yang ditanggung oleh pencari harta haram itu.
Dan ternyata, betapa bejatnya akhlaq/moral pemuda-pemuda alias anak-anak
mereka yang diberi makan dengan makanan haram itu. Pemuda-pemuda itu
sampai begitu lancangnya, menarik-narik kain perempuan di pasar saat berjual
beli.
18
Mungkinkah pemuda-pemuda tersebut sebejat itu kalau mereka ditumbuhkan
dengan makanan halal, mereka lihat orang tuanya shaleh, lingkungannya baik-
baik dan terjalin ukhuwah/ persaudaraan dengan baik? Sebaliknya, mungkinkah
dengan modal makanan haram itu orang tua menunjukkan "baiknya" perbuatan
jahat mereka (yang sudah ketahuan memburu barang haram), menampakkan
ketulusan hati (yang sudah ketahuan rakus terhadap barang haram) dan
menasihati dengan amalan baik-baik (sedang dirinya jelas melanggar)? Tidak
mungkin. Maka tumbuh dengan suburlah generasi penerus mereka itu dengan
pupuk-pupuk serba haram dan jahat. Itulah.
Orang alim agama ada yang lebih parah
Sikap seperti itu sungguh parah. Tetapi, masih ada yang lebih parah. Karena
yang lebih parah ini bahkan menyangkut orang-orang pandai dan pemuka agama,
maka Allah Subhannahu wa Ta'ala mengecamnya cukup diawali dengan bentuk
pertanyaan.
“Mengapa orang-orang alim mereka, dan pendeta-pendeta mereka (Yahudi) tidak
melarang mereka mengucapkan perkataan dosa dan memakan yang haram?
Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.” (Al-Maidah :
63).
Kita dalam hal diamnya para alim dan pemuka agama di kalangan Yahudi itu
bisa juga menduga-duga kenapa mereka tidak mencegah perkataan dosa dan
makan haram. Dugaan itu akan membuat perasaan bergetar, kalau sampai
mereka yang alim dan pemuka agama di kalangan Yahudi itu bahkan antri ikut
makan haram.
Maka ayat tersebut, bagi Ibnu Abbas (sahabat Nabi n yang ahli tafsir Al-Quran)
adalah celaan yang paling keras terhadap ulama yang melalaikan tugas mereka
dalam menyampaikan da'wah tentang larangan-larangan dan kejahatan-
19
kejahatan. Bahkan Ad-Dhohhaak berkata, tidak ada ayat dalam Al-Quran yang
lebih aku takuti daripada ayat ini.
Tidak kurang dari itu, bahkan cercaan Allah itu lebih penting untuk disadari oleh
ulama Islam, bukan sekadar cerita cercaan terhadap pendeta-pendeta Yahudi.
Khutbah Kedua
ت إنن املمدد لإلنإه دمنممهده وندسمتعإيِمنهه وندسمتممغإفره وندمعموُذه بإماِلإ إممن هشمروإر أدنممهفإسمدناِ وإممن سميِيئاِ إ
د م دد م هم د ه د م د م ه د م د هم د ه دم
ي لدمهه .أدمش مدههد أدمن لد إلدمهد إلن الهم إ ض منل لدمه وم من ي م إأدمعماِلإندمماِ ،م من يمه مإدهإ ال م فدلد م إ
ض ململ فدلد دهمماِد د ه دد م ه ه ه د م دم د
ك لدمه وأدمش مههد أدنن همنم مددا عب مهده ورس موُلهه ص منلىَّ ال م علدممىَّ ندبإيِيمندمماِ همنم مسد وعلدممىَّ آلإمهإ
د دد ه د دم ه د د ه م ه د د دومح مددهه لد دش مإريم د ه د د
20
دتمهموُتهنن صدحاِبإإه دودسلندم تدمسلإميِدماِ دكثإميِمدرا .قداِدل تدمدعاِدل :دياِ أدييهاِد النإذيمدن دءادمنهوُا اتنمهقموُا الدم دحمنق تهمدقماِتإإه دولد دوأد م
يهدكيفممر إلن دودأنتهمم يممسلإهمموُدن .قداِدل تدمدعاِدل} :دودمن يدمتنمإق الدم دميدعمل لنمهه دممدردجماِ{ دوقدماِدل} :دودممن يدمتنمإق الدم
دعمنهه دسيِيئداِتإإه دويمهمعإظمم لدهه أدمجدرا{
إ إإ هثنم اعلدم موُا فدمإنن ال م أدمرهك مم بإاِل ن إ
ص ملدة دوالنس ملدإم دعلدممىَّ درهس مموُله فدمدقمماِدل} :إنن الدم دودملدئدكتد مهه د دد م م هم
صليموُا دعلدميِإه دودسليهمموُا تدمسلإميِدماِ{. ب ،دياِ أدييهاِد النذيمدن دءادمنهمموُا د
إ
صليموُدن دعدلىَّ النإ ي يه د
ت دعلمدمىَّ إإبممدراإهميِمدم دودعلمدمىَّ آإل إإبممدراإهميِمدم، صملنميِ د
س إ
صيل دعدلىَّ همدنمد دودعدلىَّ آل همدنمد دكدماِ د
س
داللنههنم د
ت دعلدممىَّ إإبممدراإهميِم مدم دودعلدممىَّ آإل س س
ك دحميِم مةد دمميِم مةد .دوبدمماِإرمك دعلدممىَّ همدنمم مد دودعلدممىَّ آإل همدنمم مد دكدممماِ بدمماِدرمك د
إ منم د إ إ
ت املدمحيِمدماِإء ت ،والمممؤإمنإي والممؤإمنمدماِ إ
ي دوالمهممسملدماِ د ه م م د د ه م
إ إ إ إ إإ
ك دحميِمةد دمميِمةد .داللنههمنم امغفممر لملهممسملم م د
إإبمراإهيِمم ،إ من د إ إ
مد م د
إ إ
إ إ
ب .داللنههمنم أدإرنمدماِ املدمنق دحقمماِ دوامرهزقممندمماِ اتيمبدمماِدعهه ،دوأدإرنمدماِ المدباِطمدل بماِدطلد ك دسمميِةع قدإريمم ة إممنمههممم دواملدمممدوُات ،إنم د
إ إ إ إ
ب لددناِ ب النناِإر .دربمنندماِ دهم م دوامرهزقممدناِ امجتنداِبدهه .دربمندناِ آتندماِ إفم الميدنممديِاِ دحدس ندةد دوإفم الْخمدرإة دحدسمندةد دوقندماِ دعمدذا د
ب المعإمنزإة عنممماِ ي إ إ إ إمممن أدمزواإجنمدماِ وذهيرنياِتإنمدماِ قهمنردة أدمع ه س
صمهفموُدن، د د ك در ي يم إدماِدممماِ .هسممبدحاِدن دربيم د يم دوامجدعملنمدماِ لملهمتنق د د د
ي. إ إ إ
ي دواملدمم م م م م م م م م م م م م م م م م م مهد لنل م م م م م م م م م م م م م م م م م مه در ي إ
ب الم دعم م م م م م م م م م م م م م م م م مماِلدم م د دودس م م م م م م م م م م م م م م م م م ملدةم دعدلم م م م م م م م م م م م م م م م م ممىَّ المهممردس م م م م م م م م م م م م م م م م م مل م د
صلددة. صمحبإإه دودسلندم .دوأدقإإم ال ن إإ
صنلىَّ اله دعدلىَّ همدنمد دودعدلىَّ آله دو د
س
دو د
21
Generasi Muda Yang Sholih, Buah Dari Pendidikan
Khotib: Ust. Faisal
املدممهد لإلنمإه دمندممهدهه دوندمسمتدعإميِمنههه دوندمسمتدممغإفهرمه دوندمسمتدممهإديمإه ،دوندمعهموُذه إباِلإ تدمدعماِدل إمممن هشمهرموإر أدنممهفإسمدناِ دوإمممن
ي لدمهه ،دودمممن دلمم دميدعمإل الهم لدمهه نهمموُدرا فددمماِ إ ضنل لده وممن ي م إ
ت أدمعماِلإدناِ ،من يمهإدهإ ال فدلد م إ
سيِيئاِ إ
ضململ فدلد دهماِد د ه دد م ه د د م دم ه ه دد
لدهه إممن نمهموُسر .دوأدمشمدههد أدمن لد إلدمهد إلن الهم دومحمددهه لددشمإريم د
ك لدمهه دوأدمشمدههد أدنن همدنممددا دعمبمهدهه دودرهسمموُلههه .داللنههمنم د
صميل
صدحاِبإإه .دوأدمحيِإدناِ داللنههنم دعدلىَّ هسنتإإه دوأدإممتمدناِ دعدلىَّ إملنتإإه إإ س
دودسليمم دودباِإرمك دعدلىَّ همدنمد دودعدلىَّ آله دوأد م
ش النإذيمدن لدموُ تدمدرهكموُا إممن دخملإفإهمم ذهيريدةد إضدعاِدفاِ) .النساِء.(9 :
دقاِدل اله تدمدعاِدل :دولميِدمخ د
فيِاِ أيهاِ الاِضرون ،اتقوُا ال حق تقاِته ،إن ال لعدبدممعهد؛ُ
Jamaah solatjum’at rahimakumullah
Masalah pendidikan tentunya tidak terlepas dengan anak-anak kita
sebagai generasi muda penerus perjuangan orang tua, penerus bangsa dan agama.
Maka hal itu mendorong khotib untuk ikut menyampaikan masalah kepemudaan
dan pendidikan.
Umumnya kebanyakan orang menginginkan agar kelak anak-anaknya
dapat menjadi anak yang shalih, dan setelah dewasa mereka dapat membalas jasa
kedua orang tuanya. Hal itu sangatlah pantas dan wajar, sebab anak merupakan
aset yang tak ternilai harganya bagi orang tua, bukan hanya di dunia, tapi sampai
ke akhirat kelak. Terkait dengan ini, mari kita simak kembali sebuah hadits
riwahat Muslim berikut ini:
صاِلإسح يدمدعهموُ لدهه. س إإ ث ،س س إ س إ إ
ت بمهن آدددم انممدقطددع دعدملههه إلن ممن ثدلد د
صددقدة دجاِإريدة أدمو عملسم يمهمنتدمدفهع به أدمو دولدد د إدذا دماِ د
22
Artinya: “Jika wafat anak cucu Adam, maka terputuslah seluruh
amalnya kecuali tiga: Sadaqah jariah atau ilmu yang bermanfaat atau anak
shalih yang selalu mendoakannya.” (HR.Muslim)
Dari matan hadits tersebut tampak jelas bahwa salah satu aset berharga
yang hasil investasinya dapat dirasakan selama-lamanya adalah anak sholeh yang
mendoakan orang tuanya. Dan kesholehan seorang anak bukanlah terjadi secara
kebetulan, tapi merupakan hasil dari pendidikan. Baik pendidikan yang kita
berikan di rumah, di sekolah dan lain-lain. Dengan pendidikan yang baik,
tercetaklah genersi muda yang baik dan berkualitas, dengan pemuda yang
berkualitas unggul, berbagai keunggulan di masa mendatang bukanlah sesuatu
yang mustahil untuk diraih dengan gemilang.
Maka dari itu, obsesi para orang tua yang baik haruslah diiringi dengan
usaha nyata dan tepat untuk merealisasikannya. Khotib katakan dengan usaha
yang nyata dan tepat karena sering dijumpai tidak ada keselarasan antara harapan
dengan usaha yang dilakukan. Ingin memiliki generasi penerus yang unggul, tapi
usahanya belum mengarah pada keadaan yang bisa membentuk watak dan
karakter yang baik. Ingin menjadi generasi yang berkualitas, namun
kesungguhan dalam mengikuti program yang mengarah pada perbaikan kualitas
masih kurang. Lebih parah lagi jika menerapkan obsesi yang kurang tepat.
23
untuk mendatangkan kemajuan dan perbaikan bagi masyarakat, nusa, bangsa,
dan agama tentunya.
Ingatlah firman Allah dalam surat an-Nisa ayat 9 berikut:
دولميِدمخدشىَّ النإذيمدن لدموُ تدمدرهكوُا إممن دخملإفمهمم ذهيرينةد إضدعاِدفاِ دخاِفهوُا دعلدميِإهمم فدممليِدتنمهقوُا الد دولميِدمهقموُلهوُا قدمموُدل دسإديمددا
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap(kesejahteraan)mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar " (An-
Nisa: 9)
Ayat tersebut mengungkapkan secara gamblang bahwa salah satu yang
sangat patut dihawatirkan adalah generasi muda yang lemah, baik lemah iman
mau lemah secara ekonomi. Ini pertanda terciptanya generasi muda yang kuat
merupakan satu keniscayaan demi terwujudnya masa depan yang lebih baik.
Untuk merealisasikannya, pendidikan yang baik dan tepat adalah jawabannya.
24
saling menularkan karakter-karakter yang baik. Dalampesantren, proses
pengajaran ilmu pengetahuan dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan.
Dan pesantren sekaligus sebagai miniature atau contoh kecil kehidupan
masyarakat yang penuh dengan permasalahan dan cobaan.
Maka, tidaklah salah wahai para orang tua ketika menyekolahkan anak-
anaknya kepesantren. Sebab di dalamnya, trilogi pendidikan tersedia secara
padu. Tinggal bagaimana dukungan orang tua dan kesiapan hati sianak untuk
meyerap semua nutrisi nilai-nilai pendidikan yang tersuguhkan secara prasmanan
di dalam lingkungan pesantren. Kesungguhan si santri di pesantren untuk
mengambil sebanyak-banyaknya pelajaran, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Yakinlah bahwa tidak ada kesia-siaan pada semua yang kalian lihat,
kalian dengar, dan kalian rasakan jika berada di lingkungan pendidikan
pesantren.
Jama’ahsholatJum’atrohimakumullah.
Di akhir khutbah singkat ini, khotib berpesan kepada para orang tua
ciptakanlah suasana yang mendorong pada perbaikan keadaan para penerus
bangsa ini dengan keadaan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat yang
baik.
Untuk para generasi muda, ketahuilah bahwa salah satu dari beberapa
golongan yang akan mendapatkan naungan dari Allah saat tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah.
Dan untuk hadirin semua, kewajiban untuk berdakwah demi kebaikan
umat bukanlah tugas segelintir manusia, melainkan tanggungjawab kita semua.
Tiap individu seharusnya mengambil peran dalam usaha menyerukan keluhuran
ajaran-ajaran Islam keseluruh lapisan masyarakat. Tentunya dengan kemampuan
25
dan kapasitas, serta bidangnya masing-masing. Sebab beramar ma’ruf nahi
munkar merupakan keniscayaan bagi kita sebagai umat terbaik yang diciptakan
oleh Allah.
إ
ف وتدممنمهموُدن عمإن المممندكمإر وتهممؤإمنهموُدن بإماِ إ إ هكمنتم خيِمر أهنمسة أهخإرج إ
ل) ...أل عممران: ت للنناِإس تدأمهمهرمودن بماِلمدممعهرمو د د م د ه د م
م د م ه م دمد
(110
باِردك ال إل ولدهكم إف المهقرآإن المعإظيِإم وندمدفعنإىِوُإنياِكمم إبدماِ فإيِمإه إممن مالْيمماِ إ
ت دوالميذمكإر املدإكميِمإم ،دوتدمدقبنمدل الهم إمينم م د م د د د هم م د د دد ه د م
دوإممنهكم ممم تإدلدوتدم مهه إ من مهه ههم مدوُ النسم مإمميِهع المدعلإميِم مهم .أدقهم مموُهل قدم مموُإل هم مدذا دوأدمس ممتدممغإفهر الدم م المدعإظميِم مدم إلم م دولدهكم ممم دولإدس مماِئإإر
26
Khutbah Kedua
ت أدمعدماِلإندمماِ ،دمممن
إنن املمدد لإلنإه دمنمهده وندستعإيِمنهه وندستممغإفره وندمعوُذه إباِلإ إمن هشروإر أدنممهفإسدناِ وإمن سيِيئاِ إ
د م دد م هم د ه د م د م ه د م د هم د ه دم
إ ضنل لده ومن ي م إ
يمهإدهإ ال فدلد م إ
ي لدهه .دوأدمشدههد أدمن لد إلدهد إلن اله دومحددهه لد دشإريم د
ك لدهه دوأدمش مدههد ضلمل فدلد دهاِد د ه دد م ه دم ه ه
إ إإ س
صمحإبه أدمجدع م د
ي .أدنماِ بدممعهد؛ُ أدنن همدنمددا دعمبهدهه دودرهسموُلههه .دوال ن
صلدةه دوالنسلدهم دعدلىَّ همدنمد دودعدلىَّ آله دو د
إ إ إ إ
ب ،دياِ أدييهاِد النذيمدن دءادمنهمموُا د
صليموُا دعلدميِه دودسليهمموُا تدمسلميِدماِ .داللنههنم د
صميل إنن الد دودملدئدكتدهه يه د
صليموُدن دعدلىَّ النإ ي
ت دعلمدمىَّ إإبممدراإهميِمدم دودعلدمىَّ آإل إإبممدراإهميِمدم ،دوبدماِإرمك دعلمدمىَّ همدنممسد دودعلمدمىَّ آإل
صملنميِ د
إ س س
دعدلىَّ همدنمد دودعدلىَّ آل همدنمد دكدماِ د
حميِةد دإمميِةد.
ك دإ إ إ س
ت دعدلىَّ إإبممدراهميِدم دودعدلىَّ آإل إإبممدراهميِدم ،إن د
همدنمد دكدماِ دباِدرمك د
ت املدحيِمماِإء إممنمهمم واملدمموُا إ
ت .داللنههمنم إ منماِ إ إ
ت والمممؤإمنإي والممؤإمندمماِ إ إ إ إإ
مد ه م د م د داللنههمنم امغفممر لملهممسملم م د
ي دوالمهممسملدماِ د ه م م د د ه م
ص أدمسمدعاِدرههمم إ إإ ندسأدلهك إمن امل إيم هكليمإه مماِ علإمنماِ إممنمه ومماِ دلم ندمعلدمم .داللنهمم أد إ
ي دوأدمرخم م
صملمح أدمحمدوُادل المهممسملم م د
د د مد ه دد م م م ه د م م د د دم
صملدةإ دوإمممن ذهيرينتإنماِ ،دربمنندماِ دوتدمدقبنممل هددعماِدء .دربمنندماِ امغإفممر دلناِ دولإدوُالإمدديناِ
ب امجدعملنماِ همإقميِمدم ال ن
دوآإممنمههمم إ مف أدموطدماِإنإمم .در ي
ي إدماِدماِ .درنبنداِ إ إ ب لدنداِ إممن أدمزواإجدناِ وذهيرنياِتإدناِ قهمنردة أدمع ه س إ إ إإ
ي دوامجدعملدناِ لملهمتنق د د د ب .دربمندناِ ده م
ي يدمموُدم يدمهقموُهم املدساِ ه
دولملهممؤمن م د
إ إ إ
آتدناِ إف اليدنممديِاِ دحدسندةد دوإف الْخدرإة دحدسندةد دوقدناِ دعدذا د
ب النناِإر.
لمم ،إنن الدم يدمأمهمهرهكمم إباِلمدعممدإل دوامإلمحدسمماِإن دوإإيتمدمآَإئ إذي المهقمردبم دويدممنمدهممىَّ دعمإن المدفمحدشممآَإء دوالمهمندكمإر
إعبمماِد ا إ
دد
ضملإإه يمعإطهكمم ولدمإذمكر ا إ إ إ ن إ
لم دواملبدممغمإي يدعظههكممم لددعلهكممم تدمدذنكهرمودن .فمدماِمذهكهروا الدم المدعظميِمدم يدممذهكمرهكمم دوامسمأدلهموُهه مممن فد م ه م م د ه
أدمكبدمهر.
27
Membangun Generasi Rabbani
Khotib: Ust. Muzakky, S.Pd.I
الدممهد إلإ الإذمي دخلددق اإلنمدساِدن إف أدمحدسإن تدممقإوُإي دوأدمكدردمههمم إباِلدعمقإل دوالإديمإن الدقمإوُمإي .أدمشمدههد أدمن لد
لم إصمدراإط هممسمتدإقميِإم .دوأدمشمدههد أدنن همدنممددا دعمبمهدهه دودرهسمموُلههه أفضمملإ إ إلمهد إلن الهم دومحمددهه لددشمإريم د
ك لدمهه المدماِدي د
اللق أجعي.
ي دلمهممم بإإمحدسمماِسن إدلم م يدم مموُإم إ اللهم منم صم ميل وسم مليم علدممىَّ سم ميِيإددناِ همنمم مسد وعلدممىَّ آلمإمإه و إ
صم ممحبإه دوالتدمماِبإع م د
دد د دد ه د دد م د د
اليديمإن.
أدنماِ بدممعهد ،فدميِداِ إعدباِدد الإ اتنمهقوُا الد دحنق تهمدقاِتإإه دودطاِدعتإإه لددعلنهكمم تهممفلإهحوُءدن.
إممنمههدماِ إردجاِلد دكثإميِمدرا دونإدساِدء ،دواتنمهقموُا الد الإذمي تددساِءدلهموُدن بإإه دوالدمردحاِدم ،إنن الد دكاِدن دعلدميِهكمم درقإميِدباِ.
Pergantian generasi merupakan sunnatullah yang pasti akan terjadi pada
suatu kaum atau bangsa. Apakah pergantian itu lebih baik atau lebih buruk dari
generasi sebelumnya tergantung pada kesungguhan dalam mempersiapkan
pengkaderan generasi yang akan datang. Jika dipersiapkan dengan baik dan
sungguh-sungguh insya Allah akan menghasilkan suatu generasi yang lebih baik.
Begitu pula sebaliknya jika asal-asalan akan menghasilkan suatu generasi yang
lebih buruk dari generasi pendahulunya.
28
Jika kita perhatikan kondisi pada akhir-akhir ini, jelas terlihat adanya
gejala demoralisasi di masyarakat. Kejahatan dan kekerasan hampir menjadi
konsumsi kita setiap hari di surat kabar dan televisi. Perzinahan, aborsi dan kasus
kecanduan narkoba menduduki peringkat tertinggi yang terjadi pada generasi
muda. Selain itu arus informasi yang masuk hampir tanpa batas, seperti
mode/gaya hidup orang barat, telah diadopsi tanpa filter (saringan) dan dijadikan
sebagai suatu kebiasaan dan kebanggaan.
Fenomena ini hendaknya dijadikan sebagai bahan renungan bagi kita.
Apakah selama ini kita menjaga diri, keluarga dan masyarakat di sekitar kita agar
tidak terkena dampak demoralisasi. Ataukah selama ini kita lupa dan
melalaikannya. Padahal Allah dengan jelas memberikan perintah kepada kita
dalam firmanNya,
29
dari generasi yang buruk yaitu adla’ush-shalah (menyia-nyiakan shalat) dan
‘wattaba’usy-syahwat (memperturutkan hawa nafsu).
Karakter pertama dari generasi yang buruk adalah menyia-nyiakan shalat.
Shalat merupakan tiang agama dan amalan yang pertama kali dihisab pada hari
Kiamat yang memiliki fungsi langsung berkaitan dengan komunikasi seorang
hamba dengan Rabb-nya. Dalam suatu hadits Rasulullah bersabda,
30
Karakter kedua dari generasi yang buruk adalah memper-turutkan hawa
nafsu. Ke mana hawa nafsunya condong, ke situlah ia berjalan. Generasi seperti
ini tidak memperdulikan apakah sesuatu yang ia lakukan halal atau haram, dosa
atau berpahala, yang terpenting bagi mereka tercapai semua yang diinginkannya.
Dalam hal berpakaianpun yang penting mode atau sedang trend, tidak peduli
apakah pakaian tersebut menutupi aurat atau malah mempertontonkan aurat.
Generasi seperti ini hanya akan membawa kesesatan hidup di dunia dan di
akhirat. (fana’udzu billah)
Hadirin rahimakumullah
Generasi Rabbani adalah generasi yang baik, penuh dengan keridhaan dan kasih
sayang Allah serta hidupnya selalu dihiasi dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dalam surat Al-Furqaan, Allah menyebutkan mereka sebagai ‘ibaddurrahmaan’,
yakni hamba yang disayangi dan dikasihi Allah. Generasi Rabbani sebagai
seorang muslim adalah tumpuan dan harapan yang akan membawa kemajuan
Islam dan tegaknya kalimatullah di bumi ini.
Dalam surat Al-Maidah ayat 54 Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan mereka mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang mu’min dan bersikap keras terhadap orang kafir, yang berjihad di
jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah
karunia Allah, diberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya, dan Allah Maha
Luas (pemberianNya) lagi Maha Mengetahui”.
Inilah generasi rabbani yang merupakan sosok muslim yang ideal.
Mudah-mudahan kita bisa membimbing dan mendidik keturunan dan keluarga
31
kita agar menjadi generasi-generasi rabbani yang akan meneruskan perjuangan
dan tegaknya diinul Islam. Sebab jika tidak maka tunggulah kehancurannya.
ضإل الياِت والعجزات .اللهم صل وسلم علي سيِدناِ ممدواله وصحبه ماِ تعاِقبورسوُله الدؤييهد بإاِدفم د
ه
الوقاِت والساِعاِت .اماِ بعد.
فيِاِأيهاِ السلموُن ،اتقوُا الد وحاِفظوُا علي الطاِعة وحضوُر المع و الماِعاِت ،قاِل تعاِل :
ياِيهاِ الذين أمنوُا اذا نوُدي للصلة من يوُم المعة فاِسفوُا ال ذكر ال وذرو البيِع ذلكم خي لكم
صيلي دعدلي ندبإييِه قدإد مدياِ واددممرناِ بذالك اإمردشاِددا لناِ وتعليِماِ.
واعلموُا أن ال د
صيلوُن علي النب ،ياِايهاِالذين أمنوُا صلوُا عليِه وسلموُا تسليِماِ. إ
انن ال وملئكدته يه د
إ س إ
ي ك دودملدئإدكتإ د
ك الهدقنربإ م د صيل دودسليمم دودباِإرمك دعدلىَّ دسيِيددناِ همدنمد ،دودعدلىَّ أدنمبإيِداِئإ د
ك دوهرهسل د اللدههنم د
32
ت الدحيِاِإء إممنمهم والدموُا إ
ت. ت والسلإإمي والسلإماِ إ إ إ إ إ إإ
مد ه م د مد ي دوالهمؤمدناِ د ه م م د د ه م د الليههنم امغفمر لملهممؤمن م د
إ
ك دودعدلىَّ دطاِدعتإ د
ك. ت قهملهموُبدمنداِ دعدلىَّ ديمنإ د
االليههنم ثدمبي م
ت الليهم منم أدإعم منز اإلسم ملدم والسم ملإإمي ،وأدصم ملإح ولددة السم ملإإمي ،وأدليم مف بميم م قهملهم موُإبإم ،وأد إ
صم ملمح دذا د
م د د ه م م د د م م ه ه م م د د م دم د م م د م ه
إإ إ إ إإ إ إ
صلدهح اإلمسلدإم دوالهمسلم م د
ي. بدمميِنإهمم ،دوانم ه
صمرههمم دعدلىَّ دعهديودك دودعهديوهمم ،دودوفيممقههمم لملدعدمإل دباِ فميِه د
صملإمح إ إ الليهمد ،أدصلإح لدناِ إديمنمناِ الإذي هوُ إعصمةه أدمإردناِ ،وأد إ
صملمح لدندماِ هدنمميِداِندماِ المذمي فميِمدهمماِ دمدعاِهشمدناِ ،دوأد م
ه م م د مد د م ه د م د م د م
لددناِ آإخدرتدمدناِ ال إ مت إلدميِمدهاِ دمدعاِهددناِ.
الليهه منم امدفدممع دعنمماِ البدلدء والوُبمدماِء والدفمحدشمماِإء والمممندك مإر والغدلدإء والإدح مإن والإف د إ
تم م دممماِ ظدده مدر إممنمدهمماِ دودممماِ د د د ه د دد د دد
ب العاِلي. إ إإ بطدن إمن بملدإدنداِ هإذإه خاِ ن إ
ي دعاِنمدة .ياِ ر ي
صةد دوممن بمهملددان الهمسلم م د د د د مد
ريبناِ آتناِ ف الدنيِاِ حسنة وف الْخرة حسنة وقناِ عذاب الناِر.
عباِد ال ،إين ال يأمر باِلعدل والحساِن وإيتاِء ذي القرب وينهىَّ عن الفحشاِء والنكر ،والبغي،
يعظم لعيلكم تذيكرون ،واذكروا ال العظيِم يذكركم ،واشكروا علىَّ نعمه يزدكم ولدإذمكر ا إ
ل أكب. ه
33
Memperingati Tahun Baru Hijriyah
Khotib: Ust. Fahmi Dzinawa
دوندمعهموُذه إباِلإ تدمدعماِدل إمممن هشمهرموإر أدنممهفإسمدناِ دوإمممن،املدممهد لإلنمإه دمندممهدهه دوندمسمتدعإميِمنههه دوندمسمتدممغإفهرمه دوندمسمتدممهإديمإه
ِ دودمممن دلمم دميدعمإل الهم لدمهه نهمموُدرا فددمما،ي لدمهه إ ضنل لده وممن ي م إ
من يمهإدهإ ال فدلد م إ،ِت أدمعماِلإدنا
سيِيئاِ إ
ضململ فدلد دهماِد د ه دد م ه د د م دم ه ه دد
دوأدمشمدههد أدمن لد إلدمهد إلن الهم دومحمددهه لددشمإريم د.لدهه إممن نمهموُسر
داللنههمنم د.ك لدمهه دوأدمشمدههد أدنن همدنممددا دعمبمهدهه دودرهسمموُلههه
صميل
34
yang kita lakukakan, maka marilah kita ganti kemaksiatan-kemaksiatan itu
dengan semangat memperbanyak amal saleh.
Kapan kita memperbaiki diri kalau tidak mulai dari sekarang? Pantaskah
kita menunda waktu, padahal kita tidak tahu kapan kehidupan kita didunia ini
akan berakhir?
Ingatlah bahwa Allah tidak menjadikan kehidupan didunia abadi,
sebagaimana firman Allah didalam Al-Qur’an :
“tiap-tiap umat mempunyai batas waktu, maka apabila telah datang waktunya,
mereka tidak dapat mengundurkanya barang sesaatpun, dan tidak dapat (pula)
memajukanya. (QS. AL-A’raf : 34)
Denga ayat tersebut kita dapat memaklumi bahwa umur kita masing-
masing telah ditentukan ajalnya. Ini berarti umur kita bukanlah semakin
bertambah, tetapu sebaliknya, dari tahun berganti tahun justru umur kita malah
berkurang.
Oleh sebab itu, marilah kita isi kesempatan hidup kita didunia ini dengan
memperbanyak beramal saleh, sebagai bekal kita nanti setelah mati.
Sekarang kira masih hidup, tetapi siapa tahu kalau kita besok pagi kita
mati. Sekarang kita masih dapat menikmati tahun baru, tetapi siapa tahu besok
tahun depan kita sudah berada di alam kubur. Sehubungan dengan hal ini, ada
sebuah riwayat yang menerangkan bahwa pada suatu hari anak Umat bin
Khathab kembali pulang dari sekolah dengan menangis. Ketika ditanya oleh
ayahnya, lalu anak itu menjawab : “wahai ayahku, teman-temanku disekolah
menghitung-hitung tambalan bajuku dan mengejekku dengan ucapan begini :
“lihatlah anak amiril Mu’minin, bajunya tambalan seperti ini”.
Mendengar pengaduan anaknya itu, timbullah rasa kashian dalam hati
umar bin khathab terhadap anaknya. Oleh Karena itu, beliau mengirim sepucuk
35
surat kepada bendaharawan Negara yang isinya minta agar beliau dipinjami uang
sebanyak 4 dirham, dengan jaminan gaji bulan depan supaya dipotong.
Kemudian bendaharawan Negara itu mengirim surat jawaban yang isinya
demikian : “ wahai umar, adakah engkau telah dapat memastikan bahwa engkau
akan hidup sampai bulan depan? Bagaimana kalau engkau mati sebelum
engkau melunasi hutangmu? Apa yang engkau perbuat terhadap hutangmu
dihadapan Allah?” membaca surat dari bendaharawan Negara itu, maka
seketika umar tersungkur menangis, lalu beliau menasihati dan berkata kepada
anaknya : “wahai anakku, berangkatlah ke sekolah sebagaimana biasa, Karena
aku tidak dapat memperhitungkan umurku walaupun sejam lagi”.
Demikianlah keterbatasan umur dan siapapun tidak tahu tentang batas
umur yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Oleh Karena itu, marilah kita
pergunakan kesempatan kita hidup didunia yang terbatas ini, dengan
meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Rasulullah saw. Pernah bersabda :
Tanda kecelakaan itu ada empat :
1. Tidak mengingat dosa-dosa yang telah lalu, padahal dosa-dosa itu
tersimpan disisi Allah SWT.
2. Menyebut-nyebut segala kebaikan yang telah diperbuat, padahal siapapun
tidak tahu, apakah kebaikan-kebaikan itu diterima atau ditolak.
3. Memandang kepada orang yang lebih unggul dalam soal duniawi
4. Memandang kepada orang yang lebih rendah dalam soal agama. Allah
Ta’ala berfirman: “aku menghendaki dia, sedangkan dia tidak menghendaki
aku, maka dia aku tinggalkan.”
36
ت دوالمإذمكإر الدإكميِمإم،
باِردك ال إلم ولدهكمم إف الهقمرآإن العإظيِمإم ،وندمدفعإنم وإينماِهكم إبدماِ فإيِمإه إممن الْيماِ إ
م د م د دم د م م د د دد ه م د م
وتدمدقبنم مل الم م إمينم م وإممنهكم مم تإلدوتدم مه إ من مه هم موُ الت م منوُاب الرإحيِم مم .وقهم مل ر ي إ
ب امغفم ممر دوامردحم ممم دوأدنمم م د
ت دخميِ م مهر م د م د ه ههد د ه د مه د مد د د
الرا إ إ
حمي. د
Khutbah kedua
ت أدعماِلإنمدماِ ،ممن يمهمإدهإ
إ إ إ إإ إ إ إإ
املدممدد للنه دمندمهدهه دوندمستدعميِمنههه دوندمستدممغفهرهه دوندمهعوُذه بإاِل ممن هشهرموإر أدنممهفسدناِ دوممن دسميِيئداِ م د د م د م
إ ضنل لده ومن ي م إ
ال فدلد م إ
ي لدهه .أدمشدههد أدمن لد إلدهد إلن اله دومحددهه لد دشإريم د
ك لدهه دوأدمشمدههد أدنن ضلملهه فدلد دهاِد د ه دد م ه ه ه
صمحبإإه دودممن تدبإدعههممم بإإمحدسمماِسن إدلم إإ س
صيل دودسليمم دعدلىَّ ندبإيِيمدناِ همدنمد دودعدلىَّ آله دو د
همدنمددا دعمبهدهه دودرهسموُلههه .داللنههنم د
يدمموُإم المإقديِاِدمإة .قداِدل تدمدعاِدل :يداِ أدييهاِد النإذيمدن آدمنهوُا اتنمهقوُا الد دحنق تهمدقاِتإإه دولد دتهموُتهنن إلن دودأنتهمم يممسلإهمموُدن.
37
Tahun Baru Hijriyah
Kohtib: Ust. Nurfuad Ahmadi
ت أدمعدماِلإدناِ ،دممن
املمدد لإلنإه دمنمهده وندستعإيِمنهه وندستممغإفره وندمعوُذه إباِلإ إمن هشروإر أدنممهفإسدناِ وإمن سيِيئاِ إ
د م دد م هم د ه د م د م ه د م د هه د ه دم
إ ض منل لدمه وم من ي م إ
يمه مإدهإ ال م فدلد م إ
ي لدمهه .أدمش مدههد أدمن لد إلدمهد إلن الهم دومح مددهه لد دش مإريم د
ك لدمهه ض ململهه فدلد دهمماِد ده دد م ه ه ه دم
صممحبإإه دودمممن تدبإدعههممم إإ س
صميل دودسمليمم دعلدمىَّ ندبإيِيمندماِ همدنممد دودعلدمىَّ آلمه دو د
دوأدمشدههد أدنن همدنمددا دعمبمهدهه دودرهسمموُلههه .داللنههمنم د
بإإمحدساِسن إدلم يدم موُإم المإقديِاِدممإة .دقاِدل تدمدعماِدل :دياِ أديهماِد النإذيمدن آدمنهموُا اتنمهقموُا الدم دح نق تهمدقماِتإإه دولد دتمهموُتهنن إلن دودأنتهممم
يممسلإهمموُدن.
38
ك ههمهم المهممؤإمنمهموُدن دحقمماِ دلمهمم إ إ إ
صمهروا هأولدئإم د
دوالنمذيدن دءادمنهموُا دودهمماِدجهروا دودجاِدهمهدوا إفم دسمبإيِإل الم دوالنمذيدن دءادوموا دوند د
إ
دممغفدرة دوإرمزةق دكإرية
Artinya : “Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada
jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi
pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang
benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (ni`mat) yang
mulia” (QS. 8 :74).
Dalam catatan sejarah tentang peristiwa hijrah telah terjadi pada zaman
rasul-rasul, seperti; Nabi Ibrahim as., Nabi Musa as., dan Nabi Muhammad
SAW.
Hijrah Nabi Muhammad SAW bersama seluruh umat Islam adalah dari
Mekkah ke Yatsrib (Madinah). Para ulama membagi hijrah dalam pengertian,
antara lain :
1. Hijrah dari negeri kafir ke negeri Muslim.
2. Keluar dari Darul Harb, yaitu pindah dari suatu negeri yang dilanda perang ke
negeri yang aman.
Nilai-nilai filosofis dari hijrah adalah pindah dari keadaan hidup yang
penuh penderitaan kepada keadaan hidup yang lebih baik, aman dan sejahtera.
Saat ini kita memasuki Tahun Baru Hijriyah ke 1427, dengan datangnya tahun
baru Islam ini, teringatlah kita dengan peristiwa hijrah Rasulullah SAW
bersama para sahabat dari kota Makkah ke Yatsrib. Peristiwa hijrah ini
mengandung banyak nilai yang perlu kita kenang dan kita kembangkan dalam
rangka pembinaan diri dan pembangunan umat sekarang dan yang akan
39
datang.Bilamana kita telusuri kejadian demi kejadian serta suasana ketika
berlangsungnya hijrah, kita bersua dengan nilai-nilai indah dan mengagumkan.
Nilai-nilai yang perlu dijadikan mau’izhah yang sangat berharga, ialah antara
lain :
1. Bahwa hijrah itu berlangsung atas izin Allah :
Allah SWT berfirman :
ك النإذيدن دكدفهروا لإيِهثمبإهتوُدك أدمو يدممقتهمهلوُدك أدمو هيمإرهجوُدك دوديمهكهرودن دوديمهكهر اله دواله دخميِمهر المدماِكإإريدن
دوإمذ ديمهكهر بإ د
artinya “Dan ingatlah ketika orang-orang kafir Quraisy memikirkan daya upaya
terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu / membunuhmu /
mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya
itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya” (QS. 8 Al-Anfal 30).
Menurut Ibnu Abi Hatim berdasarkan keterangan dari Ibnu Abbas bahwa ayat 30
surat Anfal tersebut berkenaan dengan hasil rapat Pleno seluruh suku Quraisy
yang bersepakat untuk membunuh Nabi Muhammad. Maka datanglah Jibril
kepada Nabi Muhammad SAW memerintahkan untuk tidak tidur di tempat
tidurnya yang biasa, dan memberitahukan tentang rencana perbuatan makar
kaum kafir Quraisy. Maka Rasulullah SAW pada malam itu tidak tidur di
rumahnya, dan Allah memerintahkan/memberi izin untuk meninggalkan kota
Makkah ke Yatsrib.
2. Peranan Generasi Muda Islam.
Peran Ali bin Abi Thalib dalam skenario Hijrah sesuai perintah dan izin Allah itu
besar sekali peranannya. Ali yang masih muda belia memiliki keberanian luar
biasa, ikhlas, berani mati, menggantikan Nabi Muhammad SAW tidur di rumah
yang dikepung kafir Quarisy yang sudah merencanakan pembunuhan terhadap
40
pengikut Nabi, dan beliau selamat. Sesudah Ali menyelesaikan urusan-urusan
tersisa seperti menyerahkan beberapa barang titipan milik orang lain, ia
menyusul Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ke Yastrib dengan berjalan
kaki seorang diri yang berjarak + 425 km.Menurut DR Husaim Haikal dalam
buku “Hayaatu Muhammad”, pada siang hari Ali bersembunyi dari kejaran
musuh, pada malam harinya ia berjalan kaki melalui batu-batu cadas yang
runcing dan padang pasir luas, 15 hari baru tiba di Quba, dan beberapa hari saja
terlambat dari Rasulullah.
3. Membangun Masjid Yang Pertama Dalam Islam.
Bangunan yang pertama-tama didirikan Rasulullah ketika tiba di Quba + 17 km
dari Madinah ialah sebuah masjid yang sampai dengan sekarang diziarahi oleh
setiap jama’ah haji dan umroh dari berbagai pelosok dunia, 4 hari setelah itu
Rasulullah dan rombongan meneruskan perjalanan ke Yastrib (Madinah
sekarang) dan mendirikan pula Masjid Nabawi yang sangat terkenal di Madinah.
Jadi yang pertama-tama dibangun oleh Nabi bukanlah rumah beliau atau istana
yang megah, tetapi masjid tempat beribadah kepada Allah SWT. Dalam
membangun masjid itu, Nabi turut bekerja dengan tangannya sendiri, bersama-
sama kaum Muhajirin dan Anshor. Masjid tersebut merupakan sebuah ruangan
terbuka yang luas, hanya sebagian beratap dengan daun dan pelepah korma dan
sebagian lagi dibiarkan terbuka.Selesai masjid dibangun barulah dibangun pula
rumah tempat tinggal Nabi bersama keluarganya yang serba sederhana, tetapi
dari masjid dan rumah sederhana itulah memancarkan cahaya kemuliaan,
kesucian rohani dan kehebatan kekuatan iman yang dapat menaklukkan Timur
dan Barat di kemudian hari, makanya kota tersebut dinamakan Madinatul
Munawaroh.
41
4. Ukhuwah Islamiyah
Nilai keempat yang patut kita renungkan dari peristiwa hijrah itu ialah
dipersaudarakannya kaum Muhajirin yang hijrah dengan membawa penderitaan,
kemiskinan dan kesusahan dengan kaum Anshor yang dengan segala
keichlasannya membantu saudara-saudaranya (Muhajirin). Dari kedua potensi
Muhajirin dan Anshor inilah masyarakat Islam berkembang ke pelbagai pelosok
dunia yang bertolak belakang sekali dengan kenyataan kaum Muslimin beberapa
abad kemudian. Ukhuwah Islamiyah itu secara pelan-pelan telah berubah
menjadi barang langka, menjadi semakin asing dan yang tinggal hanyalah
permainan kata yang tidak mempunyai makna sama sekali, silang sengketa,
pergeseran tajam, permusuhan bahkan peperangan sesama muslim telah sering
terjadi. Seolah-olah petunjuk dari ayat-ayat sebagai persaudaraan Islam serta
fakta historis yang telah dibangun Rasulullah ini disepelekan, diletakkan ke
pinggir di bawah kepentingan yang bermacam-macam.
5. Pembangunan Masyarakat Islam
Nilai ke-5 yang kita peroleh dari peristiwa hijrah ialah pembangunan rohani,
mental dan iman yang kokoh menghadapi berbagai penderitaan selama 13 tahun
di Mekkah, dilanjutkan dengan babak baru di Madinah.Aspek imani yang dibina
di Mekkah seperti ; sabar, tawakkal, ikhlas, percaya diri sendiri serta keyakinan
tauhid kepada Allah dan sesudah tiba di Madinah diwujudkan secara nyata di
dalam pergaulan kemasyarakatan. Aspek-aspek iman semakin diperdalam,
aspek-aspek social, ekonomi, politik, budaya dan HANKAM mulai ditata rapi
menurut tuntunan Allah, sehingga terwujudlah bangunan masyarakat Islam yang
pertama di Madinah.
Itulah sebagian kejadian yang berlangsung disekitar peristiwa hijrah Rasulullah
SAW yang menjadi historis perjuangan Nabi dan para sahabat, serta menjadi
42
teladan umatnya di kemudian hari sampai dengan kini. Tapi apakah saat-saat
seperti pergantian tahun Hijriyah ini hanya cukup diperingati dengan
mengagung-agungkan kesuksesan/kegemilangannya pada zaman Nabi itu.
Walaupun terasa tahun demi tahun, demi syi’ar Islam, masyarakat tambah meriah
menyambut tahun hijriyah ini bahkan mereka peringati dengan spanduk-
spanduk, ucapan-ucapan, berpesta riya hingga meniru-niru perayaan pergantian
tahun baru pada agama lain. Tentunya, bukan itu maksud kita memperingati
pergantian tahun Hijriyah itu.
Perintah hijrah kepada Nabi SAW merupakan titik pemisah antara masa Mekkah
dan masa Madinah, dan sebagai awal perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan
Islam. Sebab 13 tahun di Mekkah baru sedikit sekali jumlah yang mengikuti
agama Islam, barulah berkembang di Madinah. Oleh karena itu titik pemisah
antara Mekkah dan Madinah bisa diartikan pula sebagai titik pemisah antara
yang Bathil dan yang Haqq, antara syirik dan tauhid, antara umat jahiliyah dan
umat berhidayah. Di sinilah makna mendalami kalender Hijriyah itu.
Dalam Hijriyah itu sendiri tidak bisa dipungkiri adanya 2 hal : Hijriyah lahiriyah
dan hijriyah batiniah/rohaniah. Kalau lahiriyah artinya hijrah secara fisik yang
menurut Nabi sudah tidak ada lagi. Yang diperlu sekali pada saat-saat seperti
sekarang ini demi menyelamatkan diri pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa
adalah hijrah batiniah. Katakanlah kita sudah mengadakan reformasi, tapi
sayangnya reformasi seolah hanya berhenti di situ saja, mengapa ? Karena
reformasi yang kita usung tidak disertai semangat hijrah secara batiniah yakni
semangat untuk menanggalkan hal-hal buruk kearah yang lebih baik.
Semangat untuk tidak mementingkan diri sendiri, tidak mementingkan
keluarga/kelompok, tapi lebih mementingkan kehidupan berbangsa dan
bernegara, semangat untuk tidak berkorupsi, tapi semangat untuk terus ikhlas
43
mengabdi, semangat untuk tidak mendengki tapi semangat untuk lebih
bertoleransi, semangat untuk tidak malas, tapi harus bekerja keras.
. السلم دممن دسلإدم المسلإهمموُدن إممن لإدساِنإإه دويدإدإه والدهاِإجهر دممن دهاِدجدر دعدماِندمدهىَّ اله دعمنهه: قاِل النبىِصلعم
ه ه
(riwayat Bukhari, Abu Dawud dan An-Nasa’i )
Maksudnya : “Hakikat seorang Muslim adalah seorang yang dapat menjaga
lidah dan tangannya demi keselamatan orang lain. Sedang seorang yang
berhijrah, pada hakikatnya adalah seorang yang dapat menjaga diri dari semua
larangan Allah”.
Prinsip untuk menegakkan kejujuran dan kebenaran, latar belakang
penetapan tahun hijriyah oleh Khalifah Umar bin Khattab dengan ucapan:
44
Dalam menyambut datangnya tahun baru Islam 1427 H yang insya Allah
beberapa hari lagi akan tiba, maka kaum Muslim Indonesia dan seluruh dunia
hendaknya :
1. Kita hendaknya tafakkur, merenungkan perilaku kita masa yang lalu pada
tahun yang segera kita tinggalkan. Perbuatan baik apakah yang pernah
kita lakukan dan perbuatan buruk/negatif dan tercela yang telah kita
perbuat pada masa lalu ? Agar kita dapat bertaubat dan bertekad berbuat
yang terbaik pada tahun 1427 H yang akan datang. Khalifah Umar bin
45
ت دوالمإذمكإر الدإكميِمإم،
باِردك ال إلم ولدهكمم إف الهقمرآإن العإظيِمإم ،وندمدفعإنم وإينماِهكم إبدماِ فإيِمإه إممن الْيماِ إ
م د م د دم د م م د د دد ه م د م
ت دخميِمهر الدرا إإحمي. وتدمدقبنل ال إمين وإممنهكم تإلدوتده إنه هوُ التمنوُاب الرإحيِم .وقهل ر ي إ
ب امغفمر دوامردحمم دوأدنم دم د م د ه ه هد د ه د م ه د م د د د
Khutbah Kedua
ت أدمعدماِلإندماِ،
إنن املمدد لإلنإه دمنمهده وندستعإيِمنهه وندستممغإفره وندمعوُذه بإماِلإ إممن هشمروإر أدنممهفإسمدناِ وإممن سميِيئاِ إ
د م دد م هم د ه د م د م ه د م د هم د ه دم
إ ضنل لده ومن ي م إ
من يمهإدإه ال فدلد م إ
ي لدمهه .دوأدمشمدههد أدمن لد إلدمهد إلن الهم دومحمددهه لد دشمإريم د
ك لدمهه ضململ فدلد دهماِد د ه دد م ه ه ه د م دم
صمحبإإه .أدنماِ بدممعهد؛ُ إإ س دوأدمشدههد أدنن همدنمددا دعمبهدهه دودرهسموُلههه .دوال ن
صلدةه دوالنسلدهم دعدلىَّ همدنمد دودعدلىَّ آله دو د
إ إ س س
ت دعلدممىَّ إإبممدراهميِ مدم دودعلدممىَّ آإل إإبممدراهميِ مدم ،إنم د
ك ص ملنميِ د إ
داللنهه منم د
ص ميل دعلدممىَّ همدنم مد دودعلدممىَّ آل همدنم مد دكدممماِ د
إ إ س س إ إ
ت دعلدممىَّ إإبممدراهميِ مدم دودعلدممىَّ آإل إإبممدراهميِ مدم ،إنم د
ك دحميِمةد دمميِمةد .دوبمدماِإرمك دعلدممىَّ همدنم مد دودعلدممىَّ آإل همدنممد دكدممماِ بمدماِدرمك د
ت املدحيِمماِإء إممنمه مم واملدم موُا إ إ إ
ت والمم مؤإمنإي والممؤإمندمماِ إ إ إإ إ إ
ت. مد ه م د م د دحميِ مةد دمميِ مةد .داللنهه منم اغفممر لملهممس ملم م د
ي دوالمهممس ملدماِ د ه م م د د ه م
إ إإ داللنهنم إنناِ ندسأدلهك إمن امل إي هكليإه ماِ علإمناِ إممنمه ومماِ دل ندمعلد م .داللنهمم أد إ
ي دوأدمرخم م
ص صملمح أدمحمدوُادل المهممس لم م د
د د مد ه دد م م م ه د م م د د دم ه
إ إ إ إإ إ
أدمسدعاِدرههمم دوآممنمههمم إ مف أدمودطاِنمم .دربمندناِ آتدناِ إف اليدنمميِداِ دحدسندةد دوإف الْخدرإة دحدسندةد دوقدناِ دعدذا د
ب الناِإر.
ل ،إنن الد يدأمهمهرهكمم بإاِلمدعممدإل دوامإلمحدسماِإن دوإإيتدمآَإء إذي المهقمردبم دويدممنمدهمىَّ دعمإن المدفمحدشمآَإء دوالمهمندكمإر
إعباِد ا إ
دد
ضملإإه يمعإطهكمم ولدمإذمكر ا إ إ إ ن إ
لم دواملبدممغإي يدعظههكمم لددعلهكممم تدمدذنكهرمودن .دفاِمذهكهروا الدم المدعظميِمدم يدممذهكمرهكمم دوامسمأدلهموُهه مممن فد م ه م م د ه
أدمكبدمهر .أقإم الصلة.
46
Bahaya Syirik
Khotib: Ust. Hamim Mubtadin
الم ممد ل مم ِ,الم ممد لم م نم ممده ونس ممتعيِنه و نس ممتغفره ونع مموُذ ب مماِل م ممن ش ممرور أنفس ممناِ وم ممن سم مييِئاِت
أعماِلنمماِ ِ,مممن يهممدىَ ال م فل مض ميل لممه ومممن يضمملل فل همماِدي لممه ِ,أشممهد أن ل إلممه إلي ال م وحممده
لشمريك لممه و أشممهد أين ميمممدا عبممده و نمبيِه و رسموُله ل نميب بعممده ِ,اللهممم صممل وسمملم وبمماِرك علممىَّ
حبيِبن مماِ وشم مفيِعناِ وموُلن مماِ مم ممد ص مملىَّ الم م عليِ ممه وس مملم ِ,وعل ممىَّ آل ممه وأص ممحاِبه وم ممن تبع ممه إلم م ي مموُم
فيِاِأيهاِالسلموُن ف هذا القاِم الشريف ِ,أوصيِكم وأنفسكم بتقوُىَ ال فقد فماِز التقموُن ِ,بيِمث
قاِل ال تعاِل ف القرآن الكري ِ,أعوُذ باِل من الشيِطاِن الرجيِم ِ,ياِ أيهاِ الذين آمنوُا اتقوُا ال ولتنظمر
ولقد آتيِناِ لقماِن الكمة أن اشكر ل ومن يشكر فإنمماِ يشكرلنفسممه ومممن كفممر فممإن الم غنم حيِممد.
47
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah,
Insya Allah sebentar lagi kita akan memasuki tahun baru Internasional,
walaupun tahun baru ini ada yang mengatakan tahun baru Miladiyah, tahun baru
kelahiran Isa al-Masih, tetapi pada hakikatnya, misteri kelahiran Isa al-masih itu
tidak ada satu sejarawanpun yang bisa memastikan hari kelahirannya,maka, lebih
tepatnya, 2 minggu lagi ini adalah tahun Internasional,
Banyak hiruk-pikuk , pesta fora, dan juga beraneka ragam kegiatan yang
akan dilaksanakan nanti,untuk itu, ada baiknya, mengawali khutbah jum’at ini,
mari kita renungkan, wasiat Luqmanul Hakim yang sangat terkenal, yang ditulis
didalam berbagai macam kitab kuning,dan didalam tafsir ibnu katsir mengatakan
:
48
Hakim, sampai sampai diabadikan dalam Al qur’an, dan meskipun tentang
Luqmanul Hakim ini pernah dibahas sebelumnya, namun kalaulah dibicarakan
episode-episode tentangnya, maka, tidak akan habis habisnya, karena saking
hebatnya beliau itu,
49
dalam menasehati anaknya, walaupun anaknya tidak mau shalat, dia tidak
pesimis untuk menasehatinya, dan setiap hari, anaknya diingatkan dan
diingatkan, karena dia tidak rela kalau dirinya sendiri yang masuk syurga,
sedangkan anaknya masuk neraka,maka dari tiu anaknya selalu ia diingatkan dan
diingatkan, dan nasehatya itu sampai diabadikan dalam Al-qur’an
Maka dari itu, Hadirin sidang jum’at yang dirahmati oleh Allah,
Dari hari ini, kita mengetahui bahwasanya akhir hayat Luqmanul Hakim,
selalu menasehati anak anaknya, dan wasiat wasiatnya banyak sekali tertulis di
dalam Al-qur’an yang sudah jelas, yaitu dalam surat Luqman ayat 12-19 :
ض ديممأ إ
ت أر إ
ات دأمو إفمي مال م
اِو إ
خدرةس دأمو إفي السمندم د
اِل دحنبسة مإمن دخمرددسل دفدتهكمن إفمي صد م
ك مإمثقد د
هاِ إمن دت ه
ياِد هبدنني إن د
50
Wahai anakku! Sungguh, jika ada suatu perbuatan seberat biji sawi, dan
berada dalam batu atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya
balasan , sesungguhnya Allah maha halus(maha teliti)” (Luqman : 16)
51
kita mengingatkan shalat kepada putra-putri kita, dan mustahil kalau anak kecil
tidak mau shalat setelah kita ingatkan terus menerus.
Yang kedua, wasiat Luqmanul Hakim ini, bisa kita ambil kesimpulan,
bahwasanya untuk tahun baru yang akan datang ini, betapa kita harus selalu
tanamkan akhlaqul karimah kepada putra putri kita, kepada generasi-generasi
muda saat ini, karena semuanya ini sangatlah penting sekali, sebab yahudi dan
nashrani tidak akan mengebom Indonesia dengan bom nuklirnya, tetapi mereka
akan mengebom dengan berbagai pornografi dan porno aksi, dengan internet,
dan dengan film-film yang luar biasa.
Kita menyaksikan betapa sangat tidak layak sekali, anak anak kecil
menyaksikan internet, dan film film yang yang fulgar, dan betapa kita sangat
prihatin, kalaulah di tempat kita ini, ada internet yang buka 24 jam, kemudian,
apa yang akan ditonton oleh anak-anak kecil ? dan ternyata survey
membuktikan, konsumen internet pornografi yang terbesar di dunia adalah
Indonesia, dan indonesia ini adalah mayoritas umat islam, betapa malunya kita
sekarang, semua akses internet yang ada, sudah tertulis di Canada dan di
Amerika, dan semua data-data itu telah terbukti,baik black berry, handphone-
handphone, semuanya sudah terekam, dan kita seharus malu sebagai ummat
islam, apabila mendengarkan putra-putri kita bermain internet, baik gamenya
ataupun hal-hal yang lain dalam internet, na’udzubillahi min dzalik , mudah
mudahan hal-hal yang kita tanamkan tentang akhlaqul karimah
Kita memang tidak boleh tertutup dengan masalah-masalah informasi,
tidak boleh tertutup tentang masalah-masalah teknologi, tetapi kita harus
mengislamkan semua hal-hal yang berbau teknologi, dan kita juga banyak info-
info yang kita ambil dari internet, tapi kalau sudah sampai jam 10 sampai pagi,
52
apa yang ditonton oleh anak-anak ?, tidak mungkin mereka mengupdate, tidak
mungkin mereka mendownload hal hal bersama, surat An-nisa’ ayat 9
.ِ فليِتقوُاال وليِقوُلوُ قوُل سديدا,وليِخش الذين لوُتركوُا من خلفهم ذرية ضعاِفاِ خاِفوُا عليِهم
Mudah-mudahan tahun 2014, kita songsong dengan penuh optimis,dan
kita didik putra-putri kita dengan shalat dan akhlaqul karimah, mudah mudahan
kita semuanya sebagai hamba Allah, mengantarkan putra putri kita kepada hal
hal yang lebih positif, amin,amin,ya rabbal ‘alamin
وندمدفعإن وإنياِهكم إ دباِ فإيِإه إمن مالْياِ إ،باِردك ال إل ولدهكم إف المهقرآإن المعإظيِإم
.ت دواليذمكإر املدإكميِإم م د م د دمد م م د د دد ه م د م
Khutbah Kedua
ِ,ِ وهمموُ جعممل هممذا الشممهر الصممفر آخممر السممنة لهممذه السممنة اللديممة,المممد ل م كممثيا كممماِ أمممر
53
أشهد أن لإ له إل ال واحد القهاِر و جعله باِلباِر ِ,وأشهد أن ممدا رسوُل ال خي الناِم وسيِد
البرار ِ,اللهم صل وسلم وباِرك علىَّ حبيِبناِ وشفيِعناِ وموُلناِ ممد صملىَّ الم عليِمه وسملمِ,وعلمىَّ آلمه
فيِآَ أيهاِ الاِضرون ف هذا القاِم الشريف ِ,أوصيِكم وأنفسكم بتقوُىَ ال فقد فاِز التقوُن.
من حيِث قاِل ال تعاِل ف القرآن الكري ِ,أعوُذ باِل من الشيِطاِن الرجيِمِ,
إن ال وملئكته يصلوُن علىَّ النب يآَ أيهاِ الذين آمنوُا صلوُا عليِه وسلموُا تسليِماِ.
اللهممم صممل علممىَّ ممممد وسمملم ورضممي ال م علممىَّ كممل صممحاِبة الرسمموُل ال م أجعيمم ِ,والمممد ل م رب
العاِلي
حدا شاِكرينِ,حمدا ناِعمي ِ,حمدا يموُاف نعممه ويكماِف مزيمدة ِ,ياِ ربنماِ لمك الممد ولمك الشمكر كمماِ
اللهم ممم اغفرلنم مماِ ذنوُبنم مماِ وذنم مموُب ولوُالم ممديناِ و ذنم مموُب جيِم ممع السم مملمي و السم مملماِت ِ,الحيِم مماِء منهم ممم
اللهم ارزق واجعل أولدناِ و بناِتناِ وذريآَتناِ من أهل العلم ِ,ومن أهمل اليم ِ,وممن أهمل الخلصاِ,
ومن أهل العباِدة ِ,ومن أهل القرآن ِ,برحتك يآَ أرحم الراحي.
54
ربنمماِ هبلنمماِ مممن أزواجنمماِ ِ,وذرياِتنمماِ كممرة أعي م واجعلنمماِ للمتقي م إماِممماِِ,حسممبناِ المم ِ,حسممبناِ ال م و نعممم
الوُكيِممل ِ,نعممم المموُت ونعممم النصممي ِ,ول حمموُل ولقمموُة إل بمماِل العلممي العظيِمممِ,اللهممم اتفممع عنمماِ البلء و
الوُفاِء والفحشاِء والنكر و الفتم ممماِ ظهممر منهمماِ ومماِ بطمن ِ,خصوُصماِ لمدائرتناِ همذه رنكمماِس بيِتوُنممع يماِ
ربناِ آتناِ ف الدنيِاِ حسنة و ف الْخرة حسنة و قناِ عذاب الناِر والمد ل رب العاِلي.
عبمماِد المم ِ,إن الم يممأمركم باِلعممدل والحسمماِن ِ,وإيتممآَئ ذىَ القربم و ينهممىَّ عممن الفحشمماِء و النكممر
والبغي ِ,يعظكم لعلكم تذكرون ِ,و اذكروا الم يمذكركم ِ,واشممكروا الم علممىَّ نعممه يزدكمم واسممألوُه مممن
55
Sabar Dan Syukur
Khotib: Ust. Mustofa Santoso, S.Pd.I
ت أدمعدماِلإنمدماِ دمممن
إين املمددإلإ دمنمهده وندستعإيِمنهه وندستممغإفره وندمعوُذه إباِلإ إمن هشروإر أدنممهفإسدناِ وسيِئاِ إ
د د يد م هم د ه د م د م ه د م د هه د ه م دم
إ ضمل لدمه وممن ي م إ
إ إإ
ي لدمهه أدمشمدههد أدمن لد إلمهد إلي الهم دوأدمشمدههد أدين همديممددا دعمبمهدهه
ضململ فدلد دهمماِد د يدممهمده الهم فدلد هم ي ه د د م ه
دودرهسموُلههه
صدحاِبإإه دودممن تدبإدعههمم بإإمحدساِسن إدل يدمموُإم اليدمين. إإ س
صيل دودسليمم دعلىَّ همديمد دودعلىَّ آله إوأد م
داللههيم د
يداِدأيميدهاِ اليدذيمدن آدمنهمموُا اتيمهقوُا الد دحيق تهمدقاِتإإه دولد دتهموُتهين إلي دوأدنممتهمم هممسلإهمموُدن
ث إممنمههدممماِ إردجمماِلد س اتيمهق مموُا دربيهكمهم اليمإذي دخلددقهك ممم إمممن ندممف م س
س دواإحمددسة دودخلدمدق إممنمدهمماِ دزمودجدهمماِ دوبدم ي يداِدأيميدهمماِ الندمماِ ه
دكثإميِمدرا دونإدساِءد دواتيمهقوُا الد الدإذي تددساِءدلهموُدن بإإه دواملدمردحاِمد إين الد دكاِدن دعلدميِهكمم درقإميِدباِ
صملإمح لدهكممم أدمعدمماِلدهكمم دويدممغإفمرلدهكممم ذهنمه موُبدهكمم دودمممن يهإطمإع إ إ
يداِدأيميدهاِ اليذيمدن آدمنهمموُا اتيمهقوُا الد دوقهمموُلهموُا قدمموُلد دس ديمددا يه م
الد دودرهسموُلدهه فدمدقمد فداِدز فدمموُدزا دعإظميِدماِ ،أديماِ بدممعهد ...
ص ميلىَّ ال م دعلدميِم مإه دودسم مليدم ،دودشم مير املههم مموُإر س إ فدمإأين أدص مدددق املم مإدي إ
ث كإتدمماِ إ
ىَ همديم مد د
ب المم ،دودخميِم مدر املدممدىَ ده ممد ه
ه د م م
ضلدلدإة إف اليناِإر. س س
هممدددثاِتهمدهاِ ،دوهكيل هممددثدة بإمددع ة دوهكيل بإمددعة د
ضلدلددة ،دوهكيل د
56
Hadirin Rahimakumullah wa A'azzakumullah!
Takwa adalah anugerah yang paling agung setelah hidayah iman yang telah
dimasukkan oleh Allah Ta’ala ke dalam kalbu.
Hadirin Rahimakumullah!
Jika keimanan itu laksana burung, maka jiwa kita akan terbang menuju ke
hadirat Allah Ta’ala dengan dua sayap yang kokoh, yaitu sayap syukur dan sayap
sabar.
Hakikat sabar adalah teguh dan kokoh mempertahankan jiwa untuk selalu berada
pada ketentuan syari'at Allah, dengan tetap menjalankan ketaatan dan menahan
diri dari larangan serta berlapang dada pada setiap ketentuan ujian dari Allah
Ta’ala.
Maka orang yang bersabar akan senantiasa teguh dan selalu menambah kekuatan
tenaga jasmani dan rohaninya untuk meningkatkan amal ketaatan, terus
mengokohkan dan menambah tekun amal ibadah dan amal shalih mereka. Allah
Ta’ala berfirman,
57
"Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung." (Ali Imran: 200).
Dengan bersabar, seseorang akan menyadari dan ridha bahkan cinta terhadap
ketentuan ujian penderitaan yang telah ditakdirkan oleh Allah pada dirinya. Allah
Ta’ala berfirman,
58
صيِبدة دقاِلهوُام إنناِ ل دوإ مناِ إلدميِإه دراإجعوُدن
النإذين إدذا أدصاِب ممتمهم يم إ
دده د
"(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,
'Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un'." (Al-Baqarah: 156).
59
ض اللنمإه دواإسمدعة إإ إإ إ إ إ
قهمل دياِ عدباِد النذيدن آدمنهوُا اتنمهقوُا دربنهكمم للنذيدن أدمحدسمنهوُا إفم دهمذه ال يدنممديِاِ دحدس ندة دوأدمر ه
صاِبإرودن أدمجرههم بإغد مإي إحساِ س إن
ب د د دناِ يمهدوُنف ال ن ه
"Katakanlah, 'Hai hamba-hambaKu yang beriman, bertakwalah kepada
Rabbmu.'Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh
kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-
orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas." (Az-
Zumar: 10).
Mencapai kejayaan dan kepemimpinan, sebab tanpa kesabaran, cita-cita
yang sudah di depan mata dan sedikit lagi akan tergapai menjadi sirna
dan hilang. Cobalah perhatikan pemimpin-pemimpin besar dunia, mereka
adalah orang-orang yang gigih memperjuangkan cita-citanya, di samping
senjata utama yang tidak pernah lekang dari mereka yaitu kesabaran
menghadapi berbagai rintangan yang menghadang mereka.
Firman Allah Ta’ala,
صاِبإإريدن
صإبهوام إنن الليهد دمدع ال ن إ
ب إريههكمم دوا م
دوأدطيِعهوُام الليهد دودرهسوُلدهه دولد تدمنداِدزعهوُام فدمتدممفدشلهوُام دوتدمذده د
60
"Dan taatlah kepada Allah dan Rasulnya dan janganlah kamu
berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan
hilang kekuatanmu. Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar." (Al-Anfal: 46).
Kesabaran merupakan perisai kokoh dan tangguh, yang dapat digunakan
menangkal berbagai makar yang diluncurkan musuh, bahkan dengan
kesabaran itu, makar-makar musuh akan menjadi lemah dan tak
mempunyai daya serang yang berarti.
Firman Allah Ta’ala,
إ إ
صمإبهوام دوتدمتنمهق موُام لد يد ه
ضميرهكمم إإن دتمدسمس مهكمم دحدسمندة تدهسممؤههمم دوإإن تهصممبهكمم دسميِيئدة يدممفدرهح موُام بمدماِ دوإإن تد م
61
Menjadi golongan yang dicintai Allah merupakan cita-cita dan tujuan
seorang mukmin, maka dengan kesabaran, kecintaan Allah Ta’ala dengan
sendirinya tersandang kepadanya.
Firman Allah Ta’ala,
إ إ إ
صماِبدمههمم إفم دسمبإيِإل الليمه دودمماِ د
ِضمعههفوُام دودمما ب دقاِتددل دمدعهه إربيمييِوُدن دكثية فددمماِ دودهنهموُام لدمماِ أد د
دودكأديين يمن نإ ب
صاِبإإريدن امستددكاِنهوُام دوالليهه هإي ي
ب ال ن
"Dan berapa banyak nabi yang berperang, bersama-sama mereka
sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi
lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak
lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-
orang yang sabar." (Ali Imran: 146).
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang akan diperoleh oleh seorang
penyabar, yang tidak memungkinkan bagi khatib untuk menyebutkan satu
persatu dan merincinya dengan detil pada khutbah ini, tapi di antara keutamaan-
keutamaan itu adalah mencapai puncak derajat tertinggi dan kebaikan yang
paling agung di dunia maupun akhirat, mendapat kejayaan dan keberuntungan,
jauh dari kerugian dan penyesalan, diistimewakan oleh Allah bersama para
dermawan yang penuh cinta kasih, dan dima-sukkan ke dalam golongan Kanan ( دأ
ب المدمميِدمندم م مإة
صم م مدحاِ ه
) م, serta dapat memperkuat sendi-sendi keislamannya dengan
kesabarannya tersebut.
62
Itulah berbagai kemuliaan, keutamaan yang dikaruniakan, pahala yang tiada
terhitung, kemudian ampunan dan surga yang pasti akan diperoleh orang-orang
yang bersabar.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
،ِب دولد دهبم دولد هحممزسن دولد أددذىَ دولد دغمبم دحنتم النشمموُدكإة يهدشماِهكدها
صس صس إ إ إ
ب دولد دو د ب المهممسلدم ممن ند د
دماِ يهصميِ ه
.إلن دكنفدر ال إدباِ إممن دخدطاِدياِهه
"Tidaklah menimpa seorang Muslim dari keletihan atau penyakit, kecemasan,
kesedihan, penderitaan, tidak pula duka cita, sampai pada duri yang
menusuknya, kecuali Allah meleburkan dengannya dari dosa-dosanya." (HR. al-
Bukhari: 5641 – 5642; Muslim: 2573).
Bahkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam meriwayatkan satu hadits Qudsi yang
beliau riwayatkan dari Sang Maha Penyabar, bahwa Allah Ta’ala berfirman,
63
Khutbah kedua
Hadirin Rahimakumullah!
Kesabaran adalah kebahagiaan hidup yang sesungguhnya, beberapa orang
sahabat datang memohon sesuatu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam, beliau memberinya, maka mereka datang memohon lagi, Rasul
Shallallahu ‘alaihi wasallam memberi lagi, kemudian mereka datang lagi, beliau
Shallallahu ‘alaihi wasallam memberi lagi, sampai akhirnya beliau kehabisan
sesuatu untuk diberikan kepadanya, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
64
baik dan lebih luas melebihi dari kesabaran." (HR. al-Bukhari-Muslim dari Abi
Sa'id al-Khudri).
Kesabaran itulah perhiasan akhlak yang harus kita mohonkan kepada Allah,
Sayyidina Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata,
إنن الليمهد دممدع النإذيدن اتنمدقموُام.ضمميِسق يمنماِ ديمهكمهرودن ص ممبمهردك إلن بإماِلليإه دولد دمتمدزمن دعلدميِإهممم دولد تد ه
ك إفم د صإ مب دودمماِ د
دوا م
نوالنإذيدن ههم يممإسهنوُدن
"Bersabarlah (hai Muhammad), dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan
dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap
(kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang
mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa
dan orang-orang yang berbuat kebaikan." (An-Nahl: 127-128).
65
ك دإ إ إ س س
حميِ مةد ت دعلدممىَّ إإبممدراهميِ مدم دودعلدممىَّ آإل إإبممدراهميِ مدم ،إنم د
ص ملنميِ د إ
داللنهه منم د
ص ميل دعلدممىَّ همدنم مد دودعلدممىَّ آل همدنم مد دكدممماِ د
ك دإ إ إ س س إ
حميِمةد ت دعلمدمىَّ إإبممدراهميِمدم دودعلمدمىَّ آإل إإبممدراهميِمدم ،إ من د
دمميِمةد .دوبمدماِإرمك دعلمدمىَّ همدنممد دودعلمدمىَّ آإل همدنممد دكدممماِ بمدماِدرمك د
دإمميِةد.
إ إ إ
ف دربمننداِ امغفمر لدنداِ دوإإلمخدوُانإنداِ النذيدن دسبدمهقوُدناِ إباِ مإلدياِإن دودل دمتدعمل إفم قهمهلوُبإنمدماِ إغيلد ليلنمذيدن آدمنهموُا دربمنندماِ إ من د
ك درهؤو ة
نرإحيِةم
أدقإميِمهوُاال ن
صلَّة !
66
Indahnya Sabar
Khotib: Ust. Faiz Fakhrullah
إ المم مهد ل م الوُاإحم مإد الدقنهمماِإر العإظيِم مإم البنمماِإر العمماِإل إبمدماِ إفم م ال ن إ
ضم مدماِئإر دو دخفم ميي الدمسم مدراإر .أدمحمدمهدهه د م ي د د دم
هسمبدحاِندهه دوتدمدعاِدل دعدلىَّ النيمدعإم تدمدوُنل دكاِلدممدطاِإر دو أدمشهكهرهه هشمكدر إعدباِإدهإ الدمخديِاِإر.
إ
أدمشدههد دأنم لد الهد إلن اله دومحمددهه لد دش إريم د
ك لدمهه الدكإرميهم الغدنفماِهر دو أدمشمدههد أدنن دسمييِدددناِ همدنممددا دعمبمهدهه دودرهسمموُلههه
صطددفىَّ المخدتاِهر.
اله م
ه
ص ملددة ودس ملددماِ ددائإم م إ
ي م همتدلدإزدم م إ
ي م دممماِ ددادم الليه منم ص ميل و سمليم علدممىَّ س ميِيإددناِ همنم مسد وعلدممىَّ آلإمإه و إ إ
د ص ممحبه د د دد د دد ه د د د م د د
اللنميِإل دو النمدهاِإر .أدنماِ بدممعهد
قداِدل ال تعاِل ف القممرآن الكريم :يدماِ أديهماِد النمإذيمدن دءادمنهموُا اتنمهقموُا الدم دحمنق تهمدقماِتإإه دولد دتمهموُتهنن إلن دودأنتهممم
يممسلإهمموُدن
صلدةإ وإ منهاِ لددكبإية إلن عدلىَّ ا م إ إ وقاِل :دوامستدعإيِنهوُام بإاِل ن
ي
لاِشع د
د د د ص مإب دوال ن د د
…Sidang Jum’at Rohimakumullah
Sabar bukanlah benda mati bagaikan fosil membatu yang tak punya arti.
Jangan pula diartikan sebagai fasilitas untuk berputus asa tidak mau berbuat apa
pun. Sabar adalah sebuah keteguhan hati untuk terus bergerak menggapai cita-
cita, meraih asa.
67
Ia bagaikan pepohonan yang kukuh, yang menyangga batang dan
rimbunan daun untuk menghasilkan buahnya. Sabar melahirkan mushabarah
sikap tabah menatap derita dengan senyuman.
Penderitaan dan rasa sakit yang menyayat bagai sembilu tajam, bukanlah
akhir perjalanan. Melainkan sentuhan cinta Ilahi yang menguji dirinya untuk
lebih kuat menapaki jalan meraih asa.
Bukankah sang kekasih telah berfirman:
68
penuh dengki sang kehidupan. Abaikan itu semua sambil terus menembus
cakrawala meraih arti, perjalanan menyibak segala semak belukar dan terjalnya
bebatuan.
Angkatlah wajah, berdirilah tegak, maju bergerak, melangkah, dan
mendobrak untuk kemaslahatan umat!, karena orang yang sabar menyadari betul
kalau: - mundur akan hancur
- berhenti akan mati
- lambat akan terbabat
- malas akan tergilas
karena bencana yang paling hina adalah kemalasan, jiwa yang pengecut dan
hidup diharu birukan dengan kesedihan atau dera deru dengan derita, ia hadapi
lapang penuh cita. Bagi mereka, derita adalah jembatan emas menuju kemuliaan.
Allah berfirman:
أدمم دحإسمبتهمم دأن تدمدهخلهوُام املدنةد دولدنماِ يدممعلدإم الليهه النإذيدن دجاِدههدوام إمنهكمم دويدممعلددم ال ن
صاِبإإريدن
Artinya:
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga (dengan gratis?)
padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu, dan
belum nyata orang-orang yang sabar (QS. Ali Imran : 142)
Para sahabiyin meyakini bahwa segala sesuatu tidaklah datang kecuali
dari Allah dan kepada-Nya segala urusan dikembalikan. Maka Allah berseru dari
singgasana-Nya:
69
إ صماِبإإرين النمإذين إدذا أدصمماِب ممتمهم م إ
ت
صملددوُا ة ِأهمولدئإم د,دراجعهمموُدن
ك دعلدميِإهممم د صمميِبدة قدماِلهموُا إ منماِلإ دوإنماِإلدميِإه د د هم ه دوبديشمإر ال ن د م د
دودرمحدةدوأهمولدئإ د
(157 -155 :ك هههم املمهتدهدمودن ) البقرة إممن دريبإمم
ه
Artinya:
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka Mengucapkan”
Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan kapada-Nya-lah kami akan
kembali”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat
dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
{ AL-Baqoroh: 155-157}
Hadapi persoalan dengan jiwa tenang. Janganlah marah dan berkeluh
kesah. Lantunkan harapan: “oh Tuhanku, betapapun derita sangat akrab
menyapa, fitnah menghujam penuh nanah. Jadikanlah hamba tetap kuat hasrat
menempuh perjalanan didalam dekapan tanganMu Yang Maha Dahsyat. Amin.
وندمدفعإن م وإيمنماِهكم إبمدماِ فإيِ مإه إم من مالْيمماِ إ،بمماِردك ال م إل م ولدهك مم إف م المهق مرآإن المعإظيِ مإم
،ت دوال ميذمكإر املدإكميِ مإم م د د م د م د دم د م دد ه م د م
. دوامستدممغإفهروا إنهه ههدوُ مالغدهفموُهر النرإحميِهم. إنهه ههدوُ النسإمميِهع المدعلإميِهم،دوإممنهكمم تإلددوتدهه دوتدمدقبندل اله إم ي من
70
Khutbah Kedua
إنن املدممدد لإلنإه دمندمهدهه دوندمستدعإميِمنههه دوندمستدممغإفهرمه دوندمهعوُذه إباِلإ إممن هشهرموإر أدنممهفإسدناِ دوإممن
71
اتيمدباِدعهه ،وأدإردناِ المدباِإطل باِدإطلد وامرهزقممدناِ امجتإدناِبدهه .ربمندناِ آتإدناِ إف اليدنممديِاِ دحسندةد وإف الْإخرةإ
د د د د د د د
ب لددناِ إممن أدمزواإجدناِ وذهيرنياِتإدناِ قهمنردة أدمع ه س
ي دوامجدعملدناِ ب النناِإر .دربمندناِ ده م
دعدذا د دحدسندةد دوقإدناِ
د د
إ إ ك ري إ لإملمتنإق د إ
ب المعنزإة دعنماِ يدصهفموُدن ،دودسلدةم دعدلىَّ المهممردسل م د
ي دواملدممهد ي دماِدماِ .هسمبدحاِدن دربي د د ه
ي. إ لإلنإه در ي
ب المدعاِلدم م د
72
Mengapa Musibah Selalu Datang Menimpa Kita
Khotib: Ust. Gugun Rofiudin
ب إلدميِ مإه ،دوندمعه مموُذه بمإماِلإ إم ممن هش مهرموإر أدنممهفإس مدناِ دوإم ممن إ إ
الدمم مهد ل م دمندم مهدهه دوندمس متدعميِمنههه دوندمسممتدممغفهرهه دوندمته مموُ ه
ضملإمل فدملدممن دإتمدد لدمهه دولإيِدماِ هممرإشمددا ،دوأدمشمدههد أدمن دل ت أدمعماِلإدناِ ،من يمهإدهإ ال فدلد م إ
ضدل لدهه ،دودمممن يه م ه د د م دم
سيِيئاِ إ
دد
إ إ
ك لدهه ،دوأدمشدههد أدنن همدنمداد دعمبهدهه دودرهسموُلههه ؛ُ أدمردسلدهه بإاِملهددىَ دوديمإن الديق ليِهظمإهدرهه
إإلهد إنل ال دومحددهه دل دشإريم د
يداِأدييهاِد النإذيمدن دءادمنهوُا اتنمهقوُا الد دحنق تهمدقاِتإإه دولد دتهموُتهنن إلن دودأنتهمم يممسلإهمموُدن.
صم منلىَّ المهم دعلدميِم مإه دودسم ملندم ،دودشم منر الههمم مموُإر س فدمإنن أدصم مدددق املم مإدي إ
ث كإتدمماِ إ
ب الم م دودخميِم مدر املمدمدإي دهم ممد ه
ي همدنمم مد د ه د م م
للسة.
ضد س س
همددددثاِتهمدهاِ ،دوهكنل هممددثدة بإمددع ة دوهكنل بإمددعة د
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala
Sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan kesempurnaan qudrah-
Nya, dan kesempurnaan hikmah-Nya, dan seluruh perkara di bawah pengaturan
dan pengawasan-Nya, baik itu kelapangan, keamanan, kesempitan, dan
73
ketakutan, semuanya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Mahakuasa untuk
mengaturnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
74
دوإمذ تدأدذندن دربيهكمم لدإئن دشدكمرهمت لدإزيدد نهكمم دولدإئن دكدفمرهمت إنن دعدذاإب لددشإديةد
“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabb kalian memaklumkan: “Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkati (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat peduh.” (QS.
Ibrahim: 7)
75
Jamaah kaum muslimin yang dimuliakan Allah
Sesungguhnya kebanyakan manusia pada hari ini, mereka hanya mengaitkan
musibah-musibah yang menimpa mereka, dengan kejadian-kejadian alam
semata, dengan faktor-faktor eksternal yang tidak ada kaitannya dengan
kesalahan mereka sendiri. Maka, tidak ragu lagi bahwa hal itu karena kurangnya
pemahaman mereka dan lemahnya keimanan mereka, dan juga karena mereka
lalai dari menadaburi kitabullah dan sunah-sunah rasul-Nya.
ض النإذي دعإملهوُا لددعلنههمم يدممرإجهعوُدن إإ ظدهر المدفساِد إف املبمير والمبحإر إباِ دكسب إ
ت أديمدي النناِإس ليِهذيدقههم بدممع د
د د د ه د د د م د دد م
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan
tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS.
Ar-Rum: 41)
Hanya saja, kita wajib bersyukur atas nikmat yang telah Allah Subhanahu wa
Ta’ala berikan kepada umat ini, dimana umat ini tidaklah akan diadzab dan
disiksa yang ditimpakan kepada umat-umat yang terdahulu, umat ini tidak akan
ditimpakan dengan suatu bencana yang merata dan mematikan seluruh manusia,
76
sebagaimana yang telah terjadi pada kaum ‘Aad, tatkala mereka dihancurkan
dengan badai angin topan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Khutbah Kedua
77
إذي الطدوُإل دل إإله إنل هوُ إلديِإه ال إ، ب
دوأدمشدههد، صمي م ه د ب دشإديمإد العإدقاِ إ الدممهد لإ دغاِفإإر الدذنم إ
ب دقاِبإإل التدموُ إ
د د م م
صدحاِبإإه دودممن تدبإدعههمم بإإمحدساِسن إف إ إ
أدمن همدنمداد دعمبهدهه دودرهسموُلههه البدشميِمدر الندذيممدر ؛ُ صلىَّ ال عليِه وعلىَّ آله دوأد م
. ِالدقموُإل دوالإفمعإل دواإلمعتإدقاِإد دودسلندم تدمسلإميِدما
أماِ بعد
Jamaah kaum muslimin yang dimuliakan Allah
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hikmah dan rahmat-Nya
terhadap umat ini, menjadikan balasan dan adzab dari dosa-dosa dan
kemaksiatan-kemaksiatan mereka dengan penindasan sebagian mereka kepada
sebagian yang lain, pembunuhan sebagian mereka kepada sebagian yang lain,
dan penawanan sebagian mereka kepada sebagian yang lain.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari jalan Sa’ad bin
Abi Waqqas radhiallahu’anhu beliau berkata, “(Suatu hari) kami datang kepada
78
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau shalat dua rakaat dan
kami pun shalat bersamanya, kemudian beliau bermunajat kepada Rabb-Nya
dengan sangat lama, kemudian mengatakan, “Aku memohon kepada Rabbku tiga
hal, Aku memohon agar umatku tidak dibinasakan dengan al-gharqu (banjir
bandang), maka Dia-pun mengabulkannya, dan Aku memohon agar umatku
tidak dibinasakan dengan sebab paceklik panjang seperti yang terjadi pada
keluarga Firaun, maka Dia-pun mengabulkannya, dan aku memohon agar
umatku tidak dibinasakan dikarenakan ulah sebagian mereka pada sebagian
yang lain, maka Dia mencegahnya dariku.” (HR. Muslim 2890)
Jamaah kaum muslimin yang dimuliakan Allah
Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat
tersebut dan juga kepada hadis-hadis di atas yang telah shahih dari Rasulullah,
akan tetapi mengapa kalian tidak memikirkannya? Mengapa kalian tidak
memahaminya? Mengapa kalian tidak mengaitkan musibah yang datang bertubi-
tubi menimpa kita itu karena sebab kelalaian dan rendahnya perhatian kalian
terhadap agama kalian sendiri, sehingga dengan itu kalian akan kembali kepada
Rabb kalian, dan kalian akan diselamatkan dari sebab-sebab ditimpakannya
adzab yang merata tersebut.
Maka bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala wahai sekalian hamba
Allah Subhanahu wa Ta’ala, lihatlah kepada diri-diri kalian, dan bertaubatlah
kepada Rabb kalian, luruskanlah jalan hidup kalian, ketahuilah bahwa bencana
dan musibah yang melanda kalian dan kobaran api fitnah yang menyerbu kalian,
hanyalah hal itu semua karena sebab diri-diri kalian sendiri, karena sebab dosa-
dosa yang kalian perbuat, maka perbaikilah setiap dosa yang kita lakukan dengan
taubat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berlindunglah dari
segala fitnah, baik fitnah dunia yang berupa pembunuhan, perampokan,
79
penindasan dan juga fitnah agama yang berupa syubhat dan syahwat yang selalu
mencegah manusia dari kembali kepada agamanya yang lurus, dan menjauhkan
mereka dari pelita yang dibawa para pendahulu umat yang shaleh.
Sesungguhnya fitnahnya hati itu lebih berbahaya dan lebih jelek serta lebih
merusak dari sekedar fitnahnya dunia. Karena fitnah dunia hanya akan berakibat
pada kerugian materi dan keduniaan, sedangkan dunia ini akan lenyap dan hilang
baik cepat atau lambat, tetapi fitnah agama itulah yang akan menghancurkan
dunia dan akhiratnya.
ك دإ إ إ إ س س
حميِةد ت دعدلىَّ إإبممدراهميِدم دودعدلىَّ آإل إإبممدراهميِدم إن د
صلنميِ د اللنههنم د
صيل دعدلىَّ همدنمد دودعدلىَّ آل همدنمد دكدماِ د
إ إ س س إ
ت دعدلىَّ إإبممدراهميِدم دودعدلىَّ آإل إإبممدراهميِدم إن د
ك دمميِةد ِ,اللنههنم بداِإرمك دعدلىَّ همدنمد دودعدلىَّ آإل همدنمد دكدماِ دباِدرمك د
حميِةد دإمميِةد
دإ
ف درإحيِةم
درهؤو ة
صراد دكدماِ دحدملتدهه دعدلىَّ النإذيدن إممن قدممبلإدناِ دربمننداِ إ إ إ
دربمننداِ ل تهمدؤاخمذنداِ إمن ندسيِدناِ أدمو أدمخطدأمدناِ دربمننداِ دول دمتممل دعلدميِمنداِ إ م
صمردناِ دعدلىَّ المدقموُإم المدكاِفإإريدن إ إ
دول هتديمملدناِ دماِ ل دطاِقدةد لدنداِ بإه دوامع ه
ف دعنناِ دوامغفمر لدنداِ دوامردحمدناِ أدنم د
ت دمموُلددناِ دفاِنم ه
ي ِ,دوأدقإإم ال ن
صلددة واملمهد لإلنإه ر ي إ
ب المدعاِلدم دد د دم
80
Islam dan Perdamaian
Khotib: Ust. Rahmat Jatun F
ت أدمعدماِلإندمماِ دم ممن
وندمع موُذه بإمماِلإ إم من هش مروإر أدنممهفإس مدناِ وس ميِيئاِ إ
دد د م هم د هم
إ إ إ
إنن املدمم مدد ل م دمندم مهدهه دوندمس متدعميِمنههه دوندمسممتدممغفهرهه
إ ضنل لده ومن ي م إ
يمهإدهإ ال فدلد م إ
ي لدهه دوأدمشدههد أدمن لد إلدهد إلن اله دومحمددهه لد دش إريم د
ك لدمهه ضلمل فدلد دهاِد د ه دد م ه ه ه دم
دوأدمشدههد أدنن همدنمداد دعمبهدهه دودرهسموُلههه.
يداِ أد ميدهاِ النإذيدن آدمنهوُام اتنمهقوُام الليهد دحنق تهمدقاِتإإه دولد دهتوُتهنن إلن دودأنهتم يممسلإهموُدن
أماِ بعد
Jamaah Jumat rahimakumullah
Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan ketakwaan
yang sebenar-benarnya, yaitu mengamalkan apa yang diperintahkan oleh-Nya
dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam serta menjauhi apa yang dilarang
oleh-Nya dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
81
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian keluarga, sahabat-
sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir zaman.
82
Lafaz Islam sendiri, di mana ia merupakan nama bagi agama ini diambil
dari kata As Salaam, yang artinya perdamaian. Salam dan Islam sama-sama
bertemu mengajak kepada ketentraman, keamanan, ketenangan dan kedamaian.
Bahkan Tuhan pemilik agama ini di antara nama-Nya adalah As Salaam, karena
Dialah yang memberikan keamanan bagi manusia dengan syariat yang
ditetapkan-Nya. Sedangkan pembawa agama ini, yakni Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pembawa bendera perdamaian
dan keselamatan.
Abdullah bin Salam radhiallahu ‘anhu berkata: Ketika Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam tiba, yakni di Madinah, orang-orang segera pergi menuju
Beliau.,,,Aku ikut hadir bersama orang-orang untuk melihatnya, ketika tampak
jelas bagiku wajah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, aku pun mengetahui
bahwa wajahnya bukanlah wajah seorang pendusta. Ketika itu, ucapan yang
pertama kali Beliau ucapkan adalah:
س نإديِاِةم تدمدهخلهوُا املدنةد بإدسلدسم دياِ أديمدهاِ النناِس أدفمهشوُ النسلددم دوأدطمعإهموُا الطندعاِدم دو د ي
صلموُا دوالنناِ ه ه
“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makan kepada orang lain dan
shalatlah di saat orang-orang sedang tidur niscaya kalian akan masuk surga
dengan selamat.” (HR. Tirmidzi, lih. Shahihul Jaami’ no. 7865)
Lebih dari itu, penghormatan kaum muslimin yang digunakan untuk menyatukan
hati, memperkuat hubungan dan mengikat seseorang dengan saudaranya adalah
ucapan salam yang artinya damai dan selamat.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan lafaz salam sebagai penghormatan
sesama kaum muslimin untuk mengingatkan mereka bahwa sesungguhnya
agama mereka adalah agama perdamaian dan keamanan, bukan agama yang
datang untuk mengancam dan menakut-nakuti. Sedangkan para pemeluknya
83
adalah orang-orang yang berhak memperoleh perdamaian dan para pencinta
perdamaian.
Bahkan, seorang muslim yang sedang bermunajat dengan Tuhannya dalam shalat
diperintahkan untuk mengucapkan tahiyyat, yang di antara isinya adalah
mengucapkan salam kepada nabinya, kepada dirinya dan kepada hamba-hamba
Allah yang saleh. Menjelang shalat selesai dan saat seseorang hendak
menghadap lagi kepada urusan dunia, ia memulainya dengan salam ke kanan dan
ke kiri; menyebarkan salam, rahmat dan berkah.
Islam juga melarang memerangi orang-orang yang tidak memerangi kaum
muslimin, di mana mereka berlepas diri dari peperangan yang berkecamuk antara
kaum muslimin dengan musuh mereka, dan sikap mereka menunjukkan ingin
damai. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فدإإن امعتدمدزهلوُهكمم فدملدمم يمهدقاِتإهلوُهكمم دوأدلمدقموُا إلدميِهكهم النسلددم فددماِ دجدعدل اله لدهكمم دعلدميِإهمم دسبإيِلد
“Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta
mengemukakan perdamaian kepadamu, maka Allah tidak memberi jalan bagimu
(untuk memerangi) mereka.” (QS. An Nisaa’: 90)
Tidak hanya itu, apabila musuh menyampaikan salam dengan lisannya, maka
kita tidak boleh memeranginya, Allah Ta’ala berfirman:
ولد تدمهقوُلهوُا لإمن أدلمدقىَّ إلديِهكم النسلدم لدست ممؤإمدناِ تدمبتدمهغوُدن عرض امليِاِةإ اليدنمميِاِ فدإعندد الإ
د دد د دد م د م د ه م ه دم د
إ إ
دمدغاِنه دكثإدية دكدذل د
ك هكنتهمم يمن قدممبهل فددمنن اله دعلدميِهكمم فدمدتبدميِنمنهوُا
“Janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan salam
kepadamu: “Kamu bukan seorang mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan
maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta
84
yang banyak. (bukankah) begitu juga keadaan kamu dahulu, lalu Allah
menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah…” (QS. An Nisaa’: 94)
Di samping itu, penghormatan Allah kepada kaum mukmin pada hari mereka
bertemu dengan-Nya adalah salam (lih. Al Ahzaab: 44). Demikian juga
penghormatan para malaikat kepada manusia di akhirat adalah salam (lih. Ar
Ra’d: 23-24). Bahkan, tempat orang-orang saleh di akhirat (surga) adalah tempat
yang aman dan penuh kedamaian,
دواله يدمدعهوُا إدل دداإر النسلدإم دويدممهإدي دمن يددشآَءه إدل إصدراسط يممستدإقيِسم
“Allah menyeru (manusia) ke darussalam (surga), dan menunjuki orang yang
dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam). (QS. Yunus: 25)
Dengan banyaknya disebut dan diulang kata-kata salam ini dalam aktifitas
seorang muslim diharapkan sekali dapat membangkitkan semua indera, pikiran
dan sikapnya untuk mengarah kepada prinsip As Salaam (perdamaian) ini.
Islam dan Keteladanan
Kaum muslimin rahimakumullah
Ajaran-ajaran Islam begitu mulia, Islam memerintahkan kita memiliki sifat
pemaaf, namun tetap memperhatikan agar kejahatan tetap diberikan hukuman
yang setimpal agar tidak memunculkan kejahatan yang baru. Islam
memerintahkan agar manusia selalu berbuat baik, sekalipun terhadap orang yang
pernah berbuat jahat kepadanya.
Islam mengajarkan manusia agar mereka banyak beribadah kepada Allah, tetapi
jangan menjadi rahib yang melupakan hak diri dan orang lain. Islam
memerintahkan manusia berendah hati, namun jangan melupakan harga diri.
Oleh karena itu, Islam melarang bersikap lemah dan meminta damai dalam
85
peperangan ketika belum tercapai tujuan, bahkan berdamai di saat seperti ini
merupakan kelemahan dan kehinaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فدلددتإنهوُا دوتدمدعهوُا إدل النسملإم دودأنتههم املهمعلدموُدن دواله دمدعهكمم دودلن ينإ دتهكمم أدمعدماِلدهكمم
“Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang lebih tinggi
dan Allah pun bersamamu…” (QS. Muhammad: 35)
Sesungguhnya perdamaian dalam Islam tidak ada kecuali setelah kuat dan
mampu. Oleh karena itu, Allah tidak menjadikan perdamaian secara mutlak
dalam semua keadaan, bahkan dengan syarat dapat menghentikan musuh dari
permusuhan, dan dengan syarat tidak ada lagi kezaliman di muka bumi serta
seseorang tidak boleh dianiaya ketika menjalankan agamanya dan
mendakwahkannya.
Sesungguhnya tidak ada agama yang mengajak pemeluknya terjun ke medan
perang di jalan Allah dan di atas hak, di jalan orang-orang yang tertindas dan di
jalan hidup yang mulia selain agama Islam,
ي إمدن اليردجاِإل دوالنيدسآَإء دوالمإوُلمدداإن النإذيدن وماِلدهكم دلتهمدقاِتإهلوُدن إف سبإيِإل الإ والممست م إ
ضدعف دد ه مد د دد م
ك دولإقيِاِ دوامجدعل لندناِ إمن إ إإ
يدمهقوُهلوُدن دربمندنآَأدمخإرمجدناِ إممن دهذه المدقمريدإة النظاِل أدمهلهدهاِ دوامجدعل لندناِ إمن لنهدن د
ك ند إ
صديا لنهدن د
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-
orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang
semuanya berdoa: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang
zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah
Kami penolong dari sisi Engkau!”.(QS. An Nisaa’: 75).
86
Islam juga menghormati akal dan mendorong manusia untuk berpikir jernih,
serta menjadikan akal dan pikiran sebagai sarana untuk saling memahami dan
mau menerima.
87
ي إممن هكميل دذنمم س إإ إإ إ الدعإظميِدم إ
ب، الدلميِدل إ مل دولدهكمم ،دولدمميِإع الهمسلم م د أدقهمموُهل قدمموُإل دهدذا ،دوأدمستدممغفهرهه
دفاِمستدممغإفهرموهه؛ُ إنهه ههدوُ الغدهفموُهر الدرإحميِهم
“Dan agar aku membacakan Al Quran (kepada manusia). Maka barangsiapa
yang mendapat petunjuk maka sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk
untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat maka katakanlah,
“Sesungguhnya aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi
)peringatan”. (QS. An Naml: 92
Khutbah Kedua
88
إ إ إإ س إإ
ب اللدميِمدل إ دوأد م، دوإمخمدوُنه ادلبم مدراإر،الدطمدهمماِر
دودمممن تدبدعههممم ب محدسمماِن دممماِ تهمدعمماِق ه،صمدحاِبههه الدمخيِدمماِر
دوالنمدهاِر
Hubungan Antara Sesama Manusia
Kaum muslimin, jamaah Jumat rahimakumullah
Islam tidak hanya menjunjung tinggi prinsip perdamaian saja, lebih dari itu
dalam hubungan antara sesama, antara golongan bahkan antara negara, Islam
mendasari hubungan itu di atas perdamaian dan keamanan, baik hubungan antara
sesama muslim maupun dengan non muslim sebagaimana yang akan dijelaskan
setelah ini.
Hubungan Antara Sesama Muslim
Islam datang untuk menyatukan hati, merapatkan barisan dan mengarahkan
kepada satu persatuan sambil menjauhi sebab-sebab perpecahan, yang
menjadikannya lemah. Tujuan persatuan ini agar dapat mewujudkan nilai-nilai
yang luhur dan tujuan yang mulia yang memang diharapkan oleh risalah yang
agung ini, yaitu agar manusia beribadah kepada Allah Ta’ala, Penciptanya,
kalimat Islam menjadi tinggi, kebenaran tegak, perbuatan baik dapat diamalkan
serta dapat berjihad agar prinsip-prinsip Islam menjadi tegak, karena hanya
dengan prinsip tersebut manusia dapat berada di bawah keamanan dan
kedamaian.
Ikatan yang digunakan Islam untuk menyatukan para pemeluknya merupakan
ikatan yang paling kokoh, tidak sama dengan ikatan yang lain, tidak seperti
ikatan materi yang akan habis jika memang sudah habis pendorongnya dan yang
akan habis jika tidak dibutuhkan lagi. Ia adalah ikatan yang paling kuat; lebih
kuat daripada ikatan darah, ikatan warna kulit, ikatan bahasa, ikatan tanah air dan
89
ikatan maslahat materi dan ikatan lainnya. Ia adalah ikatan iman, di mana kaum
mukminin berkumpul di bawahnya.
Dengan ikatan iman kaum mukmin dapat bersaudara, bahkan lebih kuat daripada
persaudaraan senasab, Allah Ta’ala berfirman:
س إنناِ دخلدمقدناِهكم يمن ذددكسر وهأندثىَّ دودجدعملدناِهكمم هشهعوُدباِ دوقدمدبآَئإدل إنن أدمكدردمهكمم إعندد
ديآَأد ميدهاِ النناِ ه
إ إ إ إ
ال أدتممدقاِهكمم نن الد دعليِةم دخبية
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-
suku agar kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
90
di antara kamu di sisi Allah adaah orang yang paling taqwa. ..(QS. Al Hujurat:
13)
Konsekwensi hubungan ini adalah dengan saling memberikan maslahat,
memberikan manfaat dan bermu’amalah secara baik.
Makna di atas tidaklah termasuk ke dalam ber-wala’ kepada orang-orang kafir
yang terlarang, karena larangan ber-wala’ kepada orang-orang kafir maksudnya
adalah larangan menjadikan mereka sebagai sahabat setia, sebagai pemimpin dan
membantu mereka melawan kaum muslimin serta sikap-sikap lain yang
menunjukkan walaa’/cinta kepada mereka (seperti tasyabbuh dalam ciri khas
mereka dan menjunjung tinggi mereka), demikian juga agar kita tidak meridhai
kekafiran yang ada pada mereka. Hal itu, karena membantu mereka melawan
kaum muslimin terdapat bahaya besar bagi eksistensi kaum muslimin,
sebagaimana meridhai kekafiran mereka adalah sebuah kekufuran. Adapun jika
ber-wala’ dalam arti bergaul yang baik, bermuamalah dengan baik, saling tukar-
menukar maslahat dan saling bahu-membahu dalam hal yang baik, maka hal ini
tidaklah dilarang. Allah Ta’ala berfirman:
دليدممنمدهاِهكهم اله دعإن النإذيدن دلم يمهدقاِتإهلوُهكمم إف اليديإن دودلم هيمإرهجوُهكم يمن إددياِإرهكمم دأن تدمبدميروههمم
91
tidak mengacaukan keamanan dan tidak memaksa orang-orang meninggalkan
agamanya dan mengamalkannya serta tidak mengusir kaum muslimin dari negeri
mereka, maka kita boleh berbuat baik dan bersikap adil kepada mereka.
Termasuk golongan kafir yang tidak boleh diganggu tersebut adalah:
a. Kafir Musta’man, yaitu kaum kafir yang masuk ke negeri Islam dengan
meminta keamanan, maka kita harus melindungi mereka sampai waktu yang
telah ditentukan dan di tempat yang ditentukan (lih. At Taubah: 6)
b. Kafir Mu’ahad, yaitu kaum kafir yang mengikat perjanjian dengan kita, maka
kita wajib memenuhi perjanjian sampai selesai waktu perjanjian. Hal ini selama
mereka konsisten dengan janjinya (lih. At Taubah: 4 dan 13)
c. Kafir Dzimmiy, yaitu kaum kafir yang tinggal di bawah pemerintah Islam
dengan membayar jizyah (pajak) setahun sekali kepada pemerintah Islam agar
memperoleh perlindungan. Pemerintah Islam wajib melindungi mereka serta
memberikan kebebasan kepada mereka menjalankan agama. Pemerintah berhak
melarang mereka melakukan mu’amalah yang haram seperti riba dsb. Demikian
juga berhak menegakkan hudud jika mereka melakukan perbuatan yang
menghendaki diberi hukuman hudud. Bagi kafir dzimmiy tesebut wajib
membedakan diri dengan kaum muslimin seperti dalam hal pakaian, juga tidak
menampakkan sesuatu yang mungkar dalam Islam dan tidak menampakkan
syi’ar-syi’ar mereka seperti lonceng, salib dsb.
Kepada tiga kelompok kaum kafir ini, kita dilarang menyakiti hartanya,
darahnya dan kehormatannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
إ إ إ إ إ إ
دوإنن إريددهاِ هتوُدجهد ممن دمسدية أدمربدع د، دممن قدمتددل همدعاِدهداد دلم يدمدرمح درائدحةد املدنة
ي دعاِماِد
92
“Barangsiapa yang membunuh kafir mu’ahad (yang mengikat perjanjian) maka
ia tidak akan mencium wanginya surga, padahal wanginya dapat tercium dari
kejauhan perjalanan empat puluh tahun.” (HR. Bukhari)
Perang Dalam Islam
Karena perdamaian merupakan prinsip Islam, sedangkan peperangan
bertentangan dengan prinsip ini, maka menurut Islam, peperangan dilarang
kecuali dalam dua keadaan:
1. Saat membela diri, membela kehormatan, membela harta dan tanah air ketika
diserang atau dijajah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ب المهممعتدإديدن
دودقاِتإلهوُا إف دسبإيِإل الإ النإذيدن يمهدقاِتإهلوُندهكمم دولد تدممعتدهدوا إنن الد لد هإي ي
“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi)
janganlah kamu melampaui batas…” (QS. Al Baqarah: 190)
2. Untuk membela dakwah ketika dihalangi. Misalnya orang yang masuk Islam
disiksa, dihalanginya orang yang hendak masuk Islam atau dilarangnya da’i
berdakwah dsb. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
َّدودقاِتإهلوُههمم دحنت لد تدهكوُدن فإمتمند ة دويدهكوُدن اليديهن إللنإه فدإإن انممتدمدهموُا فدلد عهمددوادن إلن دعدلى
إإ
النظاِلم د
ي
“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga)
ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti (dari
memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-
orang yang zalim.” (QS. Al Baqarah: 193)
93
Fitnah di sini adalah syirk, demikian pula pengusiran kaum muslimin dari
kampung halamannya, perampasan harta mereka dan gangguan kebebasan bagi
mereka dalam menjalankan agama, dsb.
Mudah-mudah Allah Subhanahu wa Ta’ala memberi balasan yang setimpal bagi
pembuat film terhadap fitnah dan provokasi permusuhan yang ia lakukan, dan
mudah-mudahan Allah memberi petunjuk kepada kita untuk semakin
membuktikan bahwa agama Islam adalah agama yang penuh rahmat bagi
sekalian alam.
ت ،دربمنندمماِ ظدلدممندمماِ أدنممهفدسم منداِ دوإمن دلمم م تدممغمإف م ممر لدندمماِ دوتدممردحمندمماِ لدندهك مموُندنن إمم مدن
الله ممم امغمإف م مر لإملمسم ملإإمي والممسم ملإماِ إ
م ه م مد د ه م د
لاِإسإريمدن .
ا مد
إ إ إ
ب النمماِإر .اللهممم إ منماِ ندمس مأدله د
ك امل مهددىَ دوالتيمدقممىَّ دربمنندمماِ آتندمماِ إف م ال ميدنممديِاِ دحدس مندةد دوإف م املْخ مدرإة دحدس مندةد دوقندمماِ دع مدذا د
إإ إ إ
ك و دإ
جميِم مإع ك دودتدم ميوُإل دعاِفيِدتإم م د
ك دوفهدج مماِءدة نمقدمتم م د د ك إمم ممن دزدواإل نإمعدمتإم م د
ف دوالمغإدن مم .الله ممم إنمماِ ندمعهم مموُذه بمإ م د
دوالمدعدف مماِ د
94
صممحبإإه إإ س ك .وآإخر دمعوُادناِ .أدإن املمهد ل ر ي إ إ
صلىَّ ال دعدلىَّ ندبإيِيمدناِ همدنممد دودعلدمىَّ آلمه دو د
ي .دو د
ب المدعاِلدم م دد دم دسدخط د د ه د د
دودسلندم.
95
SAYANGILAH WANITA
Khotib: Ust. Indra Kurnia
دوأدمشمدههد أدمن دل إلدمهد إنل الهم،َّضمى املدمممهد لإلنمإه دحممداد دكإثياد طديِيبماِد همدباِدركماِد فإميِمإه دكدماِ هإيم ي
ب دربميدناِ دويدممر د
صممحبإإه إإ إ دومحددهه لد دشإري د
ت دريب دودسلدهمهه دعلدميِمه دودعلمدمىَّ آلمه دو د د، دوأدمشدههد أدنن همدنمداد دعمبهدهه دودرهسوُلههه،ك لدهه
صلددوُا ه
دودممن تدبإدعههمم بإإمحدساِسن إدل يدمموُإم اليديإن
Amma ba’du,
Wahai kaum muslimin dan muslimat!
Bertakwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan bersyukurlah kepada-Nya
yang telah menunjukkan Anda kepada agama Islam dan menganugerahkan
nikmat dan karunia-Nya kepada Anda semua.
Wahai para hamba Allah, Ibadallah!
Salah satu kelebihan agama Islam dan keistimewaan syariat kita ialah
lengkap dan menyeluruh. Tidak ada satupun aspek kehidupan yang tidak
ditentukan peraturan dan hukumnya. Allah Maha Bijaksana dalam menciptakan
dan memilih segala sesuatu.
ف املدإبي إ
أددليدممعلدهم دممن دخلددق دوههدوُ اللنطيِ ه
“Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan dan
rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Mulk: 14)
Ayyuhal muslimun! Salah satu aspek utama yang mendapat perhatian besar dari
Islam, bahkan dikelilingi dengan pagar yang kokoh dan dibuatkan tata cara yang
jelas karena kedudukannya yang sangat peting ialah aspek yang berhubungan
96
dengan wanita, tanggung jawabnya di dalam umat, kedudukannya di masyarakat,
serta hak dan kewajibannya. Hal itu tidak lain karena wanita merupakan batu
bata dan bibit pertama yang menjadi pondasi bangunan keluarga. Kemudian
menjadi pondasi kebangkitan umat dan pembangunan peradabannya. Di samping
itu, wanita adalah ibu yang penuh kasih dan sayang, pendidik yang terhormat,
pasangan hidup yang setia dan meneteramkan jiwa, adik yang pemurah dan
menyenangkan, putri yang lembut dan berbakti, bahkan merupakan lembaga
pendidikan yang sesungguhnya untuk menyiapkan generasi dan mencetak
pemimpin-pemimpin masa depan.
Saudara-saudara seiman dan seakidah! Islam datang tatkala wanita terampas hak-
haknya, patah sayap-sayapnya, tercabut kehormatan-kehormatannya, dilecehkan
dan diremehkan, dianggap sebagai biang keladi kesialan, diperlakukan secara
buruk, disejajarkan dengan barang murahan, dihargai serendah-rendahnya, bisa
dijual belikan, bisa dihibahkan dan disewakan semaunya, tidak punya hak milik
dan hak waris, bahkan boleh dibunuh atau dikubur hidup-hidup tanpa kesalahan
dan dosa apapun. Ketika Islam datang dengan kebijaksanaan dan keadilannya,
langsung mengangkat martabat wanita, menaikkan kedudukannya,
mengembalikan kehormatannya, memperlakukannya secara proporsional,
melenyapkan prilaku jahiliyah terhadapnya dan menganggapnya sebagai
pasangan hidup laki-laki dan saudara kandungnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut wanita di dalam kitab suci-Nya bersama-
sama dengan laki-laki dalam banyak tempat. Allah berfirman,
َّب دلهمم دربميههمم أدين لْدأهإضيِهع دعدمدل دعاِإمسل يمنهكم يمن ذددكسر دوهأندثى
دفاِمستددجاِ د
97
“Maka Rabb mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman),
‘Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di
antara kamu, baik laki-laki atau perempuan.” (QS. Ali Imron: 195)
Allah juga berfirman ,
صاِإلداِ يمن ذددكسر أدمو هأندثىَّ دوههدوُ هممؤإمةن فدملدنهمحيِإيِدمنهه دحديِاِدة طديِيبدةد دولدندمجإزيدمنمههمم أدمجدرههمم إ
دممن دعمدل د
بإأدمحدسإن دماِدكاِنهوُا يدممعدمهلوُدن
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada
mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Dan Allah berfirman,
98
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah orang yang paling baik
akhlaknya. Dan orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang paling
baik kepada istri-istrinya.” (Al-Musnad, 2/472, Sunan Abi Daud, 4682, Jami’ At-
Tirmidzi, 1162 dan Shahih Ibnu Hibban, 4176)
Islam juga menjamin hak-hak wanita untuk memperoleh kehormatan,
kemanusiaan, kebebasan (yang syar’i), dan amal-amal Islam yang sesuai dengan
karakter kewanitaannya, sepanjang tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan As-
Sunnah. Juga tidak berlawanan dengan kaidah-kaidah atau tujuan-tujuan pokok
syariat Islam, serta dilaksanakan di dalam lingkungan wanita yang terlindung.
Islam bahkan memberikan hak yang sama antara laki-laki dan wanita dalam
sejumlah bidang. Hanya, kesamaan hak ini bertumpu pada ukuran syariah dan
berpijak pada dasar nash yang shahih dan akal yang sehat.
Sesungguhnya Allah telah membekali laki-laki dan wanita dengan kekuasaan,
keistimewaan dan piranti tertentu yang berbeda satu sama lain. Dan Islam
menyiapkan laki-laki dan wanita untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu yang
sesuai denga kodrat masing-masing di dalam hidup ini. Allah memberikan fisik
yang kuat kepada laki-laki agar dapat berusaha dan bekerja keras. Sedangkan
wanita di karuniai kelembutan dan kasih sayang agar dapat mendidik anak-anak,
membesarkan generasi dan membangun keluarga muslim dengan baik.
Wahai umat Islam! Apa lagi yang diinginkan wanita setelah mendapatkan
kemuliaan ini? Apa lagi yang diidam-idamkan oleh kaum hawa setelah
memperoleh perlindungan dan perhatian semulia ini? Apakah mereka ingin
mengganti sesuatu yang baik dengan sesuatu yang buruk? Apakah mereka lebih
suka berpenampilan seronok, membuka aurat, merendahkan martabat sendiri,
dan bergaul bebas daripada menjalani hidup yang suci, terpelihara dan
terhormat? Apakah mereka hendak membuang nash-nash Al-Qur’an dan hadits
99
yang berisi perintah menutup aurat dan menjaga kehormatan diri ke tempat
sampah. Kemudian memilih terpedaya dengan bunga-bunga yang menjebak,
suara-suara yang keras, propagAnda-propagAnda yang menyesatkan, dan kata-
kata bernada menipu yang menghampiri kita dari waktu ke waktu? Akankah
mereka meninggalkan kewajiban meneladani para Ummul Mukminin yang suci
dan tokoh-tokoh muslimah terkemuka yang shalihah seperti ibu Aisyah,
Khadijah, Fatimah, Sumayyah, Nusaibah dan lain-lain. Kemudian memilih
mengikuti jejak wanita-wanita jalang dan meniru gaya hidup wanita-wanita
pendosa? Wal iyadzu billah!
Saudaraku, wanita muslimah! Anda tidak akan dapat menggapai kesempurnaan
yang Anda inginkan, mengembalikan kejayaan yang hilang, dan meraih
kedudukan yang tinggi kecuali dengan mengikuti ajaran Islam dan mematuhi
hukum-hukum syariat. Karena ia dapat menanamkan rasa cinta kepada
keutamaan dan kemauan untuk membersihkan diri dari kenistaan. Pertahankan
kedudukan Anda, maka Anda pasti dipuji! Tinggallah di rumah, maka Anda pasti
bahagia! Jagalah aurat, maka Anda akan menjadi wanita shalihah! Dan
peliharalah kehormatan diri, maka Anda akan bebas dari masalah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ي دعلدميِإهنن إمن دجلدبإيِبإإهنن ك ونإسآَإء المممؤإمنإ إيآَأد ميهاِ النإب هقل لدمزواإج د إ
ي يهمدن د
ك دوبدمدناِت د د د ه د د د د ي
100
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka.’” (QS. Al-Ahzab: 59)
Wahai wanita! Di dalam Islam, Anda adalah mutiara yang dilindungi dan
permata yang dijaga. Sedangkan di tempat lain, Anda adalah boneka di tangan
orang yang jahat, mainan dan dagangan yang bisa diperjual-belikan, bahkan
dipermainkan oleh serigala berkepala manusia. Mereka mengabaikan
kehormatan dan kemuliaannya. Kemudian mereka menyebutnya seperti biji dan
membuangnya seperti daki.
Jadi, manakala wanita melanggar etika-etika Islam, mengabaikan auratnya dan
memamerkannya kepada laki-laki, bergaul bebas dengannya dan memakai
parfum yang wangi, air mukanya pasti akan kering, rasa malunya berkurang, dan
wibawanya menghilang. Lalu malapetaka besar akan menimpanya, keburukan
dan penderitaan akan menderanya.
Wahai wanita muslimah yang bangga dengan keislamannya! Wahai wanita
merdeka yang terjaga dan terpelihara! Anda adalah pusaka terbaik yang
diwariskan oleh generasi terbaik. Berpeganglah pada Kitab Allah dan Sunnah
Rasulullah. Waspadalah terhadap tangan-tangan yang jahil, mata-mata usil, dan
jiwa-jiwa kotor lagi jahat yang hendak menurunkan Anda dari singgasana
kemuliaan, menjatuhkan Anda dari langit kejayaan, dan mengusir Anda dari
istana kebahagiaan. Awas, jangan sekali-kali terpedaya dan takluk di depan
perang terbuka antara serba tertutup dan serba terbuka, antara serba terjaga dan
serba boleh. Betapa tidak, fakta telah membuktikan secara nyata bahwa
berpakaian seronok dan membuka aurat adalah kendaraan dan jalan menuju
kerusakan dan kebejatan moral.
101
Sesungguhnya musuh-musuh Islam itu merasa gusar dan sakit hati melihat
kehormatan dan kemuliaan yang disandang wanita muslimah. Maka mereka pun
berusaha memasang perangkap dan menjebaknya, lalu menembaknya dengan
tombak dan anak panah. Anehnya, ada orang-orang tertentu yang sebangsa dan
sebahasa dengan kita rela memperjuangkan cita-cita mereka, bergabung dengan
mereka, dan berusaha menyebarkan ide-ide mereka. Mereka melancarkan perang
pemikiran yang sangat dahsyat terhadap saudara-saudara kita, kaum muslimah
melalui judul-judul yang menipu dan kata-kata yang menyihir di sana dan sini.
Mereka mengaku sebagai pembebas wanita. Mereka menuntut agar wanita
bekerja di luar rumah. Mereka menyebarkan isu-isu yang provokatif dan
syubhat-syubhat yang batil. Terhadap masyarakat muslim yang memegang teguh
ajaran agamanya. Mereka mengatakan, “Masyarakat itu mati separuh. Ia
bernafas hanya dengan satu paru. Bagaimana mungkin wanita dibiarkan
terkurung dan terpenjara di dalam rumah? Dan banyak lagi bualan dan ungkapan
menyesatkan yang mereka lontarkan. Apa yang mereka inginkan? Apa target
mereka? Ya, target mereka adalah melepaskan wanita dari akhlak-akhlaknya,
adab-adabnya, aturan-aturannya, nilai-nilainya dan dasar-dasarnya, serta
menjerumuskannya dalam keburukan dan kerusakan. Mereka menginginkan agar
wanita menjadi model (peragawati) dan komodoti yang diperjual-belikan oleh
orang-orang idiot dan tolol. Lalu, siapa yang akan mengurus rumah tangga,
membahagiakan keluarga dan mendidik anak-anak?”
Demi Tuhan, katakan pada saya: Malapetaka apa yang akan terjadi ketika hijab
diinjak-injak, jilbab ditinggalkan, dan wanita menjadi mangsa serigala-serigala
berkepala manusia akibat pakaian mini dan pergaulan bebas yang ada di kantor-
kantor, sekolah-sekolah dan pasar-pasar ? Tidak cukupkah apa yang terjadi pada
masyarakat-masyarakat yang melanggar ajaran Islam itu sebagai pelajaran dan
102
pengekang. Mereka terjerumus ke dalam kubangan nista, jurang keburukan dan
lumpur kerusakan tatkala mereka mengabaikan urusan wanita. Sehingga banyak
sekali teriakan dan tuntunan yang meminta agar wanita kembali kepada benteng
dan posnya seperti sediakala. Apakah orang yang punya sedikit rasa cemburu
dan kejantanan rela membiarkan istrinya atau putrinya menjadi santapan mata
orang-orang fasik, atau menjadi hidangan terbuka dan makanan empuk di depan
mata orang-orang yang tidak bermoral dan sakit jiwa ?
Fakta yang berkembang di lapangan menunjukkan bahwa keluarnya wanita dari
rumah adalah tanda kerusakan dan kehancuran, tanda-tanda kekacauan dan
kerusakan, dan lambang putusnya jalinan keakraban, cinta kasih dan keutamaan,
serta sinyal merebaknya kerusakan akhlak di tengah masyarakat.
Kepada saudara-saudara kami kaum muslimah di dunia Islam, seruan ini kita
tujukan kepada setengah dari tanah suci ini. Teruslah berpegang teguh kepada
Kitab Allah, menggigit Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan gigi
geraham, serta mengikuti ajaran-ajaran dan etika-etika Islam.
Kepada organisasi-organisasi wanita di mana saja kami serukan agar Anda
waspada terhadap dampak dari pelanggaran kaum wanita terhadap petunjuk
Islam dan hanyut di dalam simbol-simbol yang mengkilat serta propaganda-
propaganda beracun yang menyesatkan dan menghantam akhlak-akhlak, nilai-
nilai dan adab-adab wanita.
Kepada orang-orang yang bertanggung jawab atas pendidikan, pembinaan dan
pengawasan terhadap remaja-remaja putri. Di samping tertuju kepada sisi-sisi
keimanan, pendidikan dan akhlak, kita juga harus membuat garis batas yang
tegas dan tembok yang kokoh untuk membendung mengatasi hantaman air bah
kejadian-kejadian yang memalukan, pemandangan-pemandangan mesum, film-
film porno, foto-foto atau gambar-gambar telanjang atau semi telanjang yang
103
bisa membunuh rasa cemburu dan akhlak, serta menimbulkan kedunguan dan
ketololan. Dan kami juga mengingatkan kepada para suami dan para orang tua
agar senantiasa melaksanakan tugasnya dengan baik dalam memimpin wanita.
Hal ini dalam rangka melaksanakan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
104
باِردك ال إل ولدهكم إف المهقرآإن المدكإرمإي ،وندمدفعإن وإنياِهكم إ دباِ فإيِمإه إممن املْيماِ إ
ت دوالميذمكإر املدإكميِمإم .أدقهم موُهل قدم موُإ مل د دمد م م د د م مد م د
ي إممن هكيل دذنم س إإ إ إ إ
ب هذا دوأدمستدممغفهر الد إ مل دولدهكمم دولدساِئإر المهممسلم م د
Khutbah Kedua
105
ندبإيِيمندمماِ همدنم مسد دودعلدممىَّ آلإمإه،ي إ إ إ إ املدمم مهد لإل مإه در ي
ص مدلةه دوالنس مدلهم دعلدممىَّ دخمماِت املدنمبإيِدمماِء دوالمهممردس مل د
دوال ن،ي
ب المدعمماِلدم د
إ إ
صدحاِبإه أدمجدع د
: أدنماِ بدممعهد،ي دوأد م
Amma ba’du,
Wahai kaum muslimin dan muslimat , Bertakwalah kepada Allah. Berpegang
teguhlah pada Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah, karena petunjuk yang terbaik
ialah petunjuk Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan perkara yang
paling buruk ialah perkara (bid’ah) yang diada-adakan.
Ayyuhal ikhwah wal akhawat fillah! Isu wanita merupakan isu yang sangat
penting dan pelik, serta perlu diangkat secara terus-menerus dan fokus. Karena
isu ini telah dijadikan sebagai kendaraan dan target oleh musuh-musuh Islam.
Melalui isu inilah mereka menyebarkan syubhat (keragu-raguan), kebatilan dan
racun manakala banyak umat Islam yang lengah. Oleh karena itu supaya orang-
orang awam tidak terpedaya oleh tipu daya mereka, maka setiap muslim sesuai
dengan bidangnya masing-masing harus peduli pada isu ini dan harus bisa
menjelaskan bagaimana jalan Islam dalam masalah ini. Hal itu untuk
membuktikan kepada seluruh dunia bahwa alhamdulillah kita masih memahami
urusan agama kita dengan baik. Dan juga untuk menunjukkan kepada mereka
bahwa gadis-gadis kita yang terpelihara masih bangga dengan keislamannya,
masih memegang teguh agamanya, dan tidak dipusingkan dengan bualan orang-
orang yang memusuhi akhlak-akhlak, nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang luhur.
Lebih-lebih bagi kita yang hidup di tanah suci, di mana kaum wanita masih
memegang teguh jalan Islam yang benar. Bahkan kaum wanita di sini menjadi
prihal yang sitimewa, lain daripada yang lain, dan memiliki peradaban yang
sangat mencolok di saat wanita pada umumnya tengah menghadapi gelombang
106
fitnah yang datang bertubi-tubi. Hal itu tidak lain karena para pemimpinnya
masih memegang teguh ajaran-ajaran Islam dan mendukung pelarangan terhadap
hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti berpakaian seronok,
membuka aurat, bergaul bebas dengan lawan jenis dan lain-lain, alhamdulillah.
Di sini ada satu hal penting yang perlu diingatkan, bahwa wanita muslimah yang
datang ke rumah Allah terutama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi harus bisa
menjadi contoh dan teladan dalam menjaga kehormatan diri, sopan santun,
menutup aurat dan memakai hijab syar’i yang menutupi wajah dan seluruh
badannya. Ini dalam rangka mengamalkan nahs-nash yang shahih dan sharih
dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Ia juga harus menghindari berdesak-desakan
dengan laki-laki dan tidak mengganggu mereka dengan aroma parfum yang
harum, pakaian yang indah dan perhiasan yang mewah, agar ia mendapatkan
pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Apakah kata-kata ini akan sampai kepada telinga yang mau mendengarkan
dan hati yang mau menampung? Itulah yang kita harapkan dan kita inginkan.
إمن أهإريهد إلن امإلصلدح ماِاستدطدعت وماِتدموُفإيِإقي إلن إباِلإ علديِإه تدموُنكمل إ إ إ
ت دو لدميِه أهنيِ ه
ب دم د ه م د د م م ه دد م
“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih
berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan)
Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku
kembali.” (QS. Huud: 88)
107
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
)salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56
ك دإ إ إ إ س س
حميِمةد ت دعلدمىَّ إإبممدراهميِمدم ،دودعلدمىَّ آإل إإبممدراهميِمدم ،إ من د
صلنميِ د داللنههنم د
صيل دعدلىَّ همدنمد ،دودعدلىَّ آل همدنمد ،دكدماِ د
إ إ س س إ
ت دعلدمىَّ إإبممدراهميِمدم ،دودعلدمىَّ آإل إإبممدراهميِمدم ،إ من د
ك دمميِةد .اللهم بداِإرمك دعدلىَّ همدنمد ،دودعدلىَّ آإل همدنمد ،دكدماِ دباِدرمك د
حميِةد دإمميِةد.
دإ
ت ،دربمنندمماِ ظدلدممندمماِ أدنممهفدسم مدناِ دوإمن دلمم م تدممغمإفم ممر لدندمماِ دوتدممردحمندمماِ لدندهكمموُندنن إمم مدن
اللهممم امغمإفم مر لإملمسم ملإإمي والممسم ملإماِ إ
م ه م مد د ه م د
إ إ إ ام إ
ب النماِإر .اللهمم إ منماِ ندمسمأدله د
ك املمهددىَ لاِسإريمدن ،دربمننداِ آتدناِ إف اليدنممديِاِ دحدسندةد دوإفم املْخمدرةإ دحدسمندةد دوقندماِ دعمدذا د
د
إ إ
ك دوفهدجمماِءدة نإمقدمتمإ م د
ك ك دودتمد ميوُإل دعاِفيِدتمإ م د
ك إمم ممن دزدواإل نإمعدمتمإ م د
ف دوالمغإدنمم .اللهممم إنمماِ ندمعهم مموُذه بمإم د
دوالتيمدقممىَّ دوالمدعدفمماِ د
108
Syarat Amal Diterima
Khotib: Ust. Agus Yarfanudin
ضملإإه دعلدممىَّ
لم النمإذمي دوفنمدق دمممن دشمماِءد إمممن إعبدمماِإدهإ إلإمفمإظ هحمهدموإدهإ ،دوأددعمماِندمههمم إبدنيمإه دوفد م
املممهد إ إ
دم
مالإقديِاِإم إبههقموُقإإه ،دحإفظهموُا هحهدموهد الإ فددحإفظدههمهم الهم ،دوانتدههمموُا بإهقلهمموُإبإمم إدلم امإلمس تإدعاِندإة بإدريبإممم فدأددعماِندمهههم
اله .دعلإهمموُا أدنن املدنمةد لدإوُامجتددمعهموُا دعلدمىَّ أدمن يدممنمدفعهموُاا لمدعمبمدد بإدشمميسء دلمم يدممنمدفعهمموُهه إلن بإدشمميِسئ قدممد دكتدبدمهه الهم
ض ميروامالعبدد بإدش ميِسئ دل م ي إ إ
ض ميرموهه إلن م م ه لدمهه ،فدمدعلنهق مموُا دردجمماِءدههمم بإمه ،دودأيممدقنه مموُا أدنن املدنم مةد لدإوُامجتددمعه مموُا دعلدممىَّ أدمن يد ه دم
بإدشميِسئ قدمد دكتدبدهه اله دعلدميِإه ،دفاِمعتددمهدموا دعلدميِه
وندمشم مههد أدمن لد إلدم مه إلن الم م ،وحم مدده لد دشم مإريك لدم مه ،لدم مه المممل م مك ،ولدم مه املم م مهد ،وبإيِ م مإدهإ
م د ه ه ه ه د ه دم د د ه دم ه د د د
ض ،دوههمدوُ دعلدممىَّ هكميل دشمميِسئ قدمإديممةر ،دوندمشمدههد أدنن همدنممددا دعمبمهدهه دودرهسمموُلههه ، ملدهكموُت النسمموُا إ
ت دواملدمر إ د م ه دد
ي دلهمم بإإمحدسمماِسن إ د ملم إ إ إإ إ إ إ إ
صدحاِبإه دوالنتاِبإع م د
صنلىَّ اله دعلدميِه دودعدلىَّ أدله ،دوأد م
مالبدشميِمهر النذيممهر ،اليسدراهج المهمنميِمهر ،د
يدمموُإم اليديمإن ،دودسلندم تدمسلإميِدماِ
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Kita telah mengetahui, bahwa Allah memerintahkan kepada kita untuk beribadah
kepada-Nya. Setelah itu Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membalas pahala amal
ibadah, sesuai dengan tingkatannya. Namun, kita perlu menyadari, bahwa amal
ibadah kita, tidak semua akan diterima. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
menetapkan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Jika amal seseorang
telah memenuhi persayaratan itu, berarti amalnya akan diterima
109
Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan jika kurang, maka akan ditolak. Sebagai
seorang muslim yang menghendaki agar amal ibadahnya diterima dan
mendapatkan ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka kita harus
berusaha semaksimal mungkin untuk mengetahui dan selanjutnya memenuhi
persyaratan itu. Sebab, apalah artinya amal banyak, namun tidak mendatangkan
keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala?! Bahkan justru sebaliknya, menyebabkan
murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sia-sialah kita dalam beramal, kalau pada
akhirnya akan ditolak dan dikembalikan kepada kita.
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Dalam Alquran Surat Al-Furqan, Allah telah berfirman,
110
“Sesungguhnya Allah tidak menerima satu amalan, kecuali amalan yang
diikhlaskan untuk-Nya dan untuk mencari wajah-Nya.” (HR. An-Nasa’i)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
إندناِ الدعماِهل بإاِلنيميِاِ إ
ت د مد
“Sesunguhnya amal itu tergantung niatnya.”
Dalam hadis lain,
111
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Syarat kedua agar diterimanya amal seseorang, ialah ittiba. Artinya, amal
ibadah itu harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Beliaulah utusan Allah yang diperintahkan untuk menyampaikan risalah-
Nya. Sebagai utusan-Nya, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan
manusia yang paling mengetahui tentang risalah-Nya. Dan semuanya sudah
disampaikan oleh beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka sudah seharusnya
kaum muslimin mengikuti beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah berfirman,
هقمل إإن هكنتهمم هإتيبوُدن الد فداِتنبإعهوُإن هميبإمبهكهم اله دويدممغإفمر لدهكمم ذههنوُبدهكمم دواله دغهفوُةر نرإحيِةم
“Katakanlah, ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)
112
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Imam Ibnul Qayim mengatakan, “Seseorang tidak akan mungkin bisa
merealisasikan iyyaka na’budu (maksudnya peribadatan kepada Allah), kecuali
dengan dua dasar. Yaitu ikhlas dan mutaba’ah (mengikuti Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam).
Fudhail Bin Iyadh, menjelaskan makna ayat,
أددحددا لاِ دولديهمشإرهك بإعإدباِددةإ دربيإهفدممليِمعمل عملد إ فددممن دكاِدن يدممرهجوُا لإدقآَءد دربيإه
صاِ د
دمد م دد د
113
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun
dalam beribadat kepada Rabb-nya.” (QS. Al-Kahfi: 110)
Juga dalam firman-Nya,
ِ أدقهمموُهل, ت دواليذمكإر املدإكميِإم ِ وندمدفعإن وإنياِهكم إ دباِ فإيِإه إمن املدياِ إ, ال إل ولدهكم إف المهقراإن المعإظيِإم بداِدردك
ه مد م م م د م د دم د م م د د
ِ فداِمستدممغإفهرموهه إنهه ههدوُ المغدهفموُهر, بي إممن هكيل دذنم س إإ إ إ إ
دهدذا دوأدمستدممغفهر ال دإ مل دولدهكمم دولدكاِفدة المهممسلم م د قدمموُإ مل
النرإحميِهم
114
Khutbah Kedua
116
Allah Subhanahu wa Ta’ala agar senantiasa diberikan kekuatan untuk istiqomah.
Dan agar pendiriannya ditetapkan berada di atas agama yang benar ini.
Sebaliknya barangsiapa yang mendapati pada dirinya ciri-ciri golongan kedua
dan seterusnya, maka hendaklah segera bertaubat kepada Allah dengan sebenar-
benar taubat, sambil senantiasa berdoa agar mendapat taufik dan hidayah-Nya.
Demikianlah khutbah yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita.
Yang benar semuanya dari Allah, dan yang salah semuanya dari sisi saya dan
setan.
ك دإ إ إ س س
حميِمةد ت دعلدمىَّ إإبممدراهميِمدم دودعلدمىَّ آإل إإبممدراهميِمدم إ من د
صملنميِ د إ
اللنههنم د
صيل دعدلىَّ همدنمد دودعلدمىَّ آل همدنممد دكدمماِ د
إ إ س س إ
ت دعلدمىَّ إإبممدراهميِمدم دودعلدمىَّ آإل إإبممدراهميِمدم إ من د
ك دمميِةد ِ,اللنههنم بداِإرمك دعدلىَّ همدنمد دودعلدمىَّ آإل همدنممد دكدماِ بدماِدرمك د
حميِةد دإمميِةد
دإ
ف درإحيِةم
درهؤو ة
صراد دكدماِ دحدملتدهه دعدلىَّ النإذيدن إمممن قدممبلإنمدماِ إ إ إ
دربمننداِ ل تهمدؤاخمذنداِ إمن ندسيِدناِ أدمو أدمخطدأمدناِ دربمننداِ دول دمتممل دعلدميِمنداِ إ م
صممردناِ دعلدمىَّ المدقمموُإم إ إ
دربمننداِ دول هتديمملدناِ دمماِ ل دطاِقدمةد لدندماِ بإه دوامعم ه
ف دعنماِ دوامغفممر لدندماِ دوامردحمندماِ أدنمم د
ت دمموُلدندماِ فداِنم ه
المدكاِفإإريدن
ت دوالميذمكإراملدإكميِإم ِ,أدقهمموُهل بماِدردك الم إلم ولدهكمم إفم الهقمرامإن المعإظيِمإم ِ,وندمدفعإنم وإيماِنهكم إبمدماِفإيِإه إممن املديماِد إ
د م د دم د م م د د ه م د م م
ب ِ,فاِدمستدممغإفهرموهه إنهه ههدوُالمغدهفموُهرالنرإحميِهم
ي إممن هكيل دذتم س إإ إ إ إ
قدمموُإ مل دهدذا وامستدممغفهرالد إ مل دولدهكمم دولدكاِفدة المهممسلم م د
117
ي ِ,دوأدقإإم ال ن
صلددة إ دواملدممهد لإلنإه در ي
ب المدعاِلدم د
118
Urgensi Akidah
Khotib: Ust. Andri Lesmana
ت أدمعدماِلإندمماِ دم ممن
وندمع موُذه بإمماِلإ إم من هش مروإر أدنممهفإس مدناِ وس ميِيئاِ إ
دد د م هم د هم
إ إ إ
إنن املدمم مدد ل م دمندم مهدهه دوندمس متدعميِمنههه دوندمسممتدممغفهرهه
إ ضنل لده ومن ي م إ
يمهإدهإ ال فدلد م إ
ي لدهه دوأدمشدههد أدمن لد إلدهد إلن اله دومحمددهه لد دش إريم د
ك لدمهه ضلمل فدلد دهاِد د ه دد م ه ه ه دم
دوأدمشدههد أدنن همدنمداد دعمبهدهه دودرهسموُلههه.
يداِ أديمدهاِ النإذيدن آدمنهوُام اتنمهقوُام الليهد دحنق تهمدقاِتإإه دولد دهتوُتهنن إلن دودأنهتم يممسلإهموُدن.
119
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang kami hormati…
Suatu hari, sebelum diharamkannya khamr, beberapa sahabat Nabi shallallahu
’alaihi wa sallam berkumpul di sebuah kebun untuk minum khamr bersama. Di
tengah keasyikan mereka itu, tiba-tiba datanglah utusan Rasulullah shallallahu
’alaihi wa sallam seraya berkata, “Sesungguhnya khamr telah diharamkan!”
[HR. Abu Dawud dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu].Serta merta mereka
pun menghentikan aktivitasnya. Bahkan, khamr yang tersisa di mulut yang hanya
tinggal ditelan, mereka muntahkan pula [HR. Ath-Thabary dalam Tafsir-nya Q.S.
Al-Maidah: 91].Gentong-gentong khamr yang masih tersisa di rumah para
sahabat pun ditumpahkan, hingga lorong-lorong kota Madinah becek
dengan khamr [Lihat: HR. Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik
radhiyallahu’anhu].
Subhanallah! Bentuk kepatuhan luar biasa terhadap aturan agama.
Empat belas abad lalu, di suatu siang, salah seorang sahabat, Mâ’iz bin
Mâlik radhiyallahu ’anhu datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam seraya berkata, “Wahai Rasulullah sucikanlah aku!”.
“Celaka engkau, kembalilah! Beristigfar dan bertobatlah engkau kepada Allah!”
jawab beliau.
Dia mundur tidak jauh, lalu datang kembali dan berkata, “Wahai Rasulullah,
sucikanlah aku!”.
“Celaka engkau, kembalilah! Beristigfar dan bertobatlah engkau kepada Allah!”
tukas beliau lagi.
Dia mundur tidak jauh, kemudian datang kembali seraya berkata, “Wahai
Rasulullah, sucikanlah aku!”.
120
Namun Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam tetap memberikan jawaban
yang sama. Akhirnya di kali keempatnya beliau bertanya, “Kusucikan engkau
dari apa?”.
“Sucikanlah aku dari perbuatan zina!”.
Rasululullah shallallahu ’alaihi wa sallam bertanya apakah dia tidak waras?
Dijawab “Dia waras”.
“Apakah dia baru saja minum khamr?”.
Seorang sahabat berdiri dan membaui mulutnya, ternyata tidak tercium
bau khamr.
Akhirnya Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pun memastikan, “Apakah
engkau benar-benar telah berzina?”.
“Ya” jawabnya dengan pasti.
Lalu ia diperintahkan untuk dirajam sampai mati.
Setelah Mâ’iz meninggal, para sahabat terbagi menjadi dua. Sebagian mencela
Mâ’iz dan sebagian yang lain memujinya, hal itu berlangsung dua hingga tiga
hari…
Di hari ketiga, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam pun bersabda,
ي أهنمسة لددوُإسدعمتمههمم
ت بدم م د
إ
ب تدمموُبدةد لدموُ قهسدم م
لددقمد دتاِ د
“Ia telah bertobat dengan sebuah tobat, yang jika dibagikan kepada suatu umat,
niscaya tobat tersebut cukup untuk mereka semua.” (H.r. Muslim dari
Buraidah radhiyallahu ’anhu).
Subhanallah, kebeningan hati luar biasa, yang manakala tergores noda maksiat
dia amat tersiksa dan merasa gundah gulana, serta ingin untuk segera bening
kembali!
Jamaah Jumat rahimakumullah..
121
Dua potret kejadian di zaman nubuwwah di atas, menggambarkan dengan jelas
kepada kita betapa tinggi tingkat kepatuhan para sahabat dengan aturan agama.
Dan betapa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam telah menggoreskan
prestasi keberhasilan yang tidak ada bandingnya, dalam menanamkan benih-
benih ketaatan dalam jiwa para sahabat.
Tanpa diawasi beliaupun, mereka tetap menjalankan syariat dengan ketundukan
sempurna! Manakala bersalah, mereka segera mengakui kesalahannya, tanpa
harus diseret ke penjara, dikorek-korek di pengadilan, serta berkelit ke kiri dan
ke kanan.
Bandingkan dengan kondisi banyak manusia di zaman ini, yang giat bekerja
manakala diawasi oleh atasan, namun begitu pengawasan lengah, mereka
bergegas memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Mental-mental ‘ABS
(Asal Babe Senang)
Kembali kepada pembahasan tentang keberhasilan Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam dalam mendidik para sahabatnya. Tidakkah terbetik dalam diri kita
sebuah pertanyaan mendasar, “Bagaimana Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam hanya dalam rentang waktu belasan tahun berhasil mencetak generasi
unggul dalam beragama? Apa gerangan resep suksesnya? Apa pula hal pertama
yang beliau tanamkan dalam jiwa para sahabat sebagai pondasi kokoh yang
menjadi landasan bangunan kuat di atasnya?”.
Jawaban dari seluruh pertanyaan di atas terangkum dalam penuturan
Aisyah radhiyallahu ‘anha berikut, tatkala beliau menjelaskan metode
penurunan Alqurân secara bertahap,
122
دحنتم إدذا،صإل فإميِمدهاِ إذمكهر املدنمإة دوال منماِإر
دسموُدرة إمدن المهمدف ن: ادلمهقمرآهن( أدنوهل دماِ ندمدزدل إممنهه:… إندناِ ندمدزدل )أدمي
لد: لددقماِلهوُا، لد تدمشمدربهوُا املدمممدر: دولدمموُ ندمدزدل أدنوهل دشمميسء. ندمدزدل املدلدهل دواملدمدراهم،س إدلم اإلمسملدإم
ب النماِ ه
ثداِ د
.… لد ندددعه اليزدناِ أددبداد: لددقاِلهوُا، لد تدممزنهوُا: دولدموُ ندمدزدل،ندددعه املدممدر أبددا
“…Sesungguhnya (surat Alqurân) yang pertama kali diturunkan adalah surat
yang menceritakan tentang surga dan neraka. Tatkala saat itu orang-orang telah
berbondong-bondong masuk Islam, baru turun (ayat-ayat yang menjelaskan
hukum) halal dan haram. Seandainya (ayat) yang pertama kali turun adalah
‘Jangan kalian minum khamr (minuman keras)’, niscaya orang-orang akan
berkata, ‘Selamanya kami tidak mau meninggalkan khamr’. Begitu pula jika
(ayat) yang pertama kali turun, ‘Jangan kalian berzina’, niscaya mereka akan
berkata, ‘Kami tidak akan meninggalkan zina selamanya’…” [HR. Bukhârî (hal.
1087 no. 4993).].
Al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullâh menjelaskan maksud dari perkataan di atas,
“Aisyah menerangkan hikmah Allah Ta’ala di balik pengaturan susunan
turunnya (ayat-ayat dan surat-surat Alqurân).
(Surat atau ayat) Alqurân yang pertama kali turun adalah dakwah kepada
tauhid dan pemberian kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan taat;
bahwa mereka akan dimasukkan ke surga. Juga ancaman bagi orang kafir; bahwa
mereka akan dimasukkan ke neraka. Tatkala umat telah merasa mantap dengan
hal itu, baru kemudian (ayat-ayat yang menjelaskan tentang) hukum-hukum
(halal dan haram) diturunkan. Oleh karena itu Aisyah berkata, ‘Seandainya (ayat)
yang pertama kali turun adalah ‘Jangan kalian minum khamr dst.”. Sebab rata-
rata orang akan merasa berat untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang
telah lama digemarinya” [Fath al-Bârî (IX/51).].
123
Jadi, sumber kesuksesan pendidikan Rasul shallallahu ’alaihi wa sallam adalah
karena beliau memulai dakwahnya dengan poin yang diperintahkan
Allah Ta’ala sebagai titik tolak dalam berdakwah, yakni: tauhid atau akidah.
Kaum muslimin dan muslimat yang kami cintai…
Manakala akidah itu lurus dan benar, serta menghunjam kuat dalam dada kaum
muslimin, maka saat itu insyaAllah keberhasilan, kejayaan, kemenangan akan
senantiasa datang menyapa mereka.
Namun kebalikannya, manakala akidah tersebut rapuh, maka akan rapuh pulalah
seluruh lini kehidupan mereka.
Carut marutnya kondisi tanah air kita tercinta saat inipun, sejatinya bersumber
dari kerapuhan akidah banyak dari penduduk negeri ini.
Tahukah Anda, bahwa korupsi yang merajalela saat ini bersumber dari lemahnya
akidah para pelakunya?
Andaikan mereka berbekal akidah kuat, yang membuahkan rasa takut kepada
Allah dan sadar akan pengawasan Allah Ta’ala yang tidak pernah lengah apalagi
tidur, niscaya mereka akan berhenti untuk berkorupsi ria, walaupun tidak diawasi
oleh KPK!
Tahukah Anda, bahwa dekandensi moral dan merebaknya pergaulan bebas di
antara muda-mudi bangsa ini juga bersumber dari sakitnya akidah mereka?
Andaikan mereka memiliki akidah kuat, yang membuahkan kesadaran akan
adanya kehidupan lain setelah kehidupan fana ini, akan adanya hari kiamat dan
akan adanya hari pembalasan amalan, niscaya mereka akan lebih berhati-hati lagi
dalam bertindak tanduk.
Hadirin dan hadirat yang kami hormati…
Akidah memang tidak terlihat, namun sangat urgen. Seperti pondasi suatu
bangunan yang tidak terlihat, namun begitu vital bagi kekokohan dan kekuatan
124
bangunan, tanpanya dia akan ambruk. Akidah bertempat dalam hati, jika lurus
maka akan luruslah lahiriah manusia, begitu pula sebaliknya. Sebagaimana
diisyaratkan dalam sabda Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam,
فاِستغفروه إنه هوُ الغفوُر، وأستغفر ال ل ولكم ولميِع السلمي والسلماِت،أقوُل قوُل هذا
.الرحيِم
125
Khutbah Kedua
وأشممهد أن ل إلممه إل ال م وحممده ل،َّ كممماِ يممب ربنمماِ ويرضممى،المممد ل م حممداد كممثياد طيِب ماِد مباِرك م اِد فيِممه
الرسمموُهل، وأشممهد أن سم ميِدناِ ونبيِنمماِ ممممداد عبممده ورسم موُله، لممه المممد فم م الْخممرة والولمم،شم مريك لممه
والتمماِبعي ومممن، وأصممحاِإبه التقيِمماِء، صمملىَّ الم م عليِممه وعلممىَّ آلممه الصم مفيِاِء،الصممطفىَّ والنممب التممب
لددقمد دكاِدن لدهكمم إف درهسوُإل اللنإه أهمسدوُة دحدسندة ليدمن دكاِدن يدممرهجوُ اللنهد دوالميِدمموُدم املْإخدر دوذددكدر اللنهد دكإثياد
Artinya: “Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Q.s. Al-Ahzab: 21).
Mari kita bersama-sama tidak menjadikan itu sekadar lipstik dan slogan dalam
lisan, namun benar-benar dibumikan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga hari-
126
hari esok kita lebih cerah, hidup di bawah
…naungan sunnah Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam
أل وصلوُا وسلموُا -رحكم ال -علىَّ الاِدي البشي ِ,والسمراج النيم ِ,كمماِ أمركمم بمذلك اللطيِممف
إ إ
بم دياِ أد ميدهماِ النذيدن آدمنهموُا د
صمليوُا البي؛ُ فقاِل ف مكم التنمزيل“ :إنن اللنهد دودمدلئدكتدمهه يه د
صميلوُدن دعلدمىَّ النإ ي
دعلدميِإه دودسليهموُا تدمسلإيِماِد”.
اللهم صل علمىَّ مممد وعلمىَّ آل مممد كمماِ صمليِت علمىَّ إبراهيِمم وعلمىَّ آل إبراهيِمم إنمك حيِمد
ميِد ِ,اللهم باِرك علمىَّ مممد وعلمىَّ آل مممد كماِ بماِركت علمىَّ إبراهيِمم وعلمىَّ آل إبراهيِمم إنمك
حيِد ميِد
ربنمماِ اغفممر لنمماِ ولخوُاننمماِ الممذين سممبقوُناِ باِليمماِن ول تعممل ف م قلوُبنمماِ غل للممذين آمن موُا ربنمماِ إنممك
ربناِ ل تزغ قلوُبناِ بعد إذ هديتناِ وهب لناِ من لدنك رحة إنك أنت الوُهاِب
وصلىَّ ال علىَّ نبيِناِ ممد وعلىَّ آله وصحبه ومن تبعهم بإحساِن إل يوُم الدين
127
KEMATIAN
Khotib: Ust. Nurullah Habibi
الم مهد ل م دمنم مهده وندس متعإيِمنهه وندسممتممغإفره وندمت موُب إلديِ مإه ،وندمع موُذه بمإماِلإ إم من هش مروإر أدنممهفإس مدناِ وإم من س ميِيئاِ إ
ت د م دد م هم د ه د م د م ه د م د هه د ه م ه م د ه م دم
ضملإمل فدملدممن دإتمدد لدمهه دولإيِدماِ هممرإشمددا ،دوأدمشمدههد أدمن دل إلمهد إنل أدمعماِلإدناِ ،من يمهإدهإ الم فدلد م إ
ضمدل لدمهه ،دودمممن يه م ه د د م دم
ك لدهه ،دوأدمشدههد أدنن همدنمداد دعمبمهدهه دودرهسمموُلههه ؛ُ أدمردسملدهه بإاِملمهددىَ دوإديممإن الدميق لإيِهظمإهمدرهه دعلمدمىَّ
ال دومحددهه دل دشإريم د
يداِأدييهاِد النإذيمدن دءادمنهوُا اتنمهقوُا الد دحنق تهمدقاِتإإه دولد دتهموُتهنن إلن دودأنتهمم يممسلإهمموُدن.
صم منلىَّ المهم دعلدميِم مإه دودسم ملندم ،دودشم منر الههمم مموُإر س فدمإنن أدصم مدددق املم مإدي إ
ث كإتدمماِ إ
ب الم م دودخميِم مدر املمدمدإي دهم ممد ه
ي همدنمم مد د ه د م م
للسة وكل ضللة ف الناِر.
ضد س س
همددددثاِتهمدهاِ ،دوهكنل هممددثدة بإمددعة دوهكنل بإمددعة د
Jamaah jum’at yang dirahmati Allah ....
Marilah kita selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.
Dengan iman dan taqwa itu, manusia akan meraih kesuksesan yang sebenarnya
128
dalam kehidupan. Baik kehidupan dunia sekarang ini, atau diakhirat nanti.
Karena seluruh manusia yang hidup didunia ini akan menuju kepada akhir yang
sama, yaitu menuju kematian. Allah berfirman :
“tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung. kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS. Ali Imran :
185).
Ayat Allah yang mulia ini dengan tegas menyatakan bahwa tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan kematian. Setiap orang, termasuk kita akan merasakan
kematian. Baik orang itu kaya atau miskin, berpangkat atau tidak, berani atau
takut, semua akan mati. Bahkan walaupun manusia bisa lari dari kematian dan
berlindung didalam benteng yang kokoh, ia tidak akan mampu menolak
kematian. Allah berfirman :
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun
kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh...”(QS. Annisa: 78)
Kemudian, apa yang sebenarnya akan terjadi setelah kematian? Apakah manusia
setelah mati akan berubah menjadi tanah dan selesai segala urusan? Tidak! Akan
tetapi sesungguhnya ada kehidupan setelah kematian. Ada pembalasan terhadap
segala perbuatan. Seluruh manusia akan melihat hasil perbuatanya. Jika
perbuatanya baik, hasilnya pun akan baik. Sebaliknya jika perbuatanya buruk,
hasilnya pun buruk.
129
“Dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu”. (QS.
Ali Imran : 185)
Kita lihat kenyataan di dunia ini, keadilan tidak tegak dengan sebenarnya!
Memang, di dunia ini sudah ada balasanya, namun belum sempurna. Demikian
juga di alam kubur, namun itu juga belum sempurna. Balasan yang sempurna
adalah setelah pengadilan agung pada hari kiamat. Sudah siapkah kita
menghadapinya? Siapkah kita mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita?
Semoga kita selalu mendapatkan bimbingan Allah SWT dalam meniti jalan yang
lurus, hingga akhir hayat kita.
Ma’asyiral muslimin rahima kumullah....
Hidup bagi seorang muslim, sejak ia akil baligh sampai malaikat maut
menjemputnya, adalah ujian. Ujian yang tidak hanya sekedar untuk dilalui, tetapi
juga akan dinilai oleh Allah Azza Wa Jalla. Dengan ujian itu, secara nyata Allah
akan mendapati siapa diantara hamba-hambanya yang paling baik amalnya.
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara
kamu yang lebih baik amalnya”.(QS. Al-Mulk: 2)
Bahkan kehidupan sebelum balighpun merupakan ujian. Seperti seorang yang
terlahir dalam keadaan tidak sempurna. Kondisi ini akan disikapi berbeda oleh
masing-masing orang, dan karenanya penilaian Allah pun berbeda tergantung
sikap hambanya. Ujian terhadap fisik ini termasuk kategori fi anfus dalam
bahasa Al-Qur’an saat menjelaskan tentang ujian.
“kamu benar-benar akan diuji pada hartamu dan dirimu” (QS. Ali Imran : 186)
Jamaah Jum’at yang di muliakan Allah SWT.
130
Ujian yang diberikan Allah SWT kepada hambanya yang muslim bisa berupa
dua hal : ujian yang berbentuk musibah dan ujian kenikmatan. Sering kali yang
pertama disebut oleh manusia sebagai ujian yang buruk dan yang kedua disebut
sebagai ujian yang baik. Namun, pada hakikatnya keduanya merupakan ujian
dari Allah. Keduanya memiliki potensi yang sama. Jika tulus menghadapinya
akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Bagi orang yang beriman, sebenarnya ada rumus umum tentang ujian itu. Bahwa
seorang yang lebih kokoh keimananya akan mendapatkan ujian yang lebih berat.
Dengan mudah kita bisa menganalogikan bahwa ujian murid SD lebih mudah
daripada ujian linisfi sanah bagi siswa MTs. Kaidah itu berlaku dalam ujian
hidup bagi seorang mukmin, semakin besar keimananya, semakin berat ujianya.
Rasulullah SAW pernah menjawab pertanyaan Saad bin Abi Waqash mengenai
tingkatan ujian itu.
Aku (Sa’ad bin Abi Waqash) bertanya : “ya Rasulullah! Siapakah yang paling
berat ujianya? “ beliau menjawab, “para nabi, kemudian orang-orang yang
semisalnya, kemudian orang yang semisalnya. Seorang akan diuji sesusai kadar
agamanya. Jika agamanya kuat, maka ujianya akan bertambah berat. Jika
agamanya lemah maka akan diuji sesuai kadar kekuatan agamanya.” (HR.
Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah; Shahih menurut Al-Albani)
Maka kita melihat betapa sejarah telah menceritakan bahwa ujian-ujian yang
paling berat dialami oleh para nabi dan rasul. Demikian pula ujian yang telah
dihadapi oleh salafus shalih dan para ulama.
Jika keimanan berbanding lurus dengan besarnya ujian, sesungguhnya besarnya
pahala juga berbanding lurus dengan besarnya ujian. Semakin berat ujian
seseorang semakin besar pula pahala yang diperolehny manakala ia lulus dalam
131
menghadapinya. Dan ujian itu juga merupakan tanda cinta dari Allah buat
hamba-hamba terkasihnya.
Rasulullah SAW bersabda :
Sesungguhnya besarnya pahala tergantung dengan besarnya ujian,
sesungguhnya, apabila Allah mencintai suatu kaum, maka dia mengujinya.
Siapa yang ridha dengan ujian itu, maka ia akan mendapatkan keridhaanya.
Siapa yang membenci ujian itu, maka ia akan mendapatkan kemurkaannya. (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan Al-Albani dalam As-Shahihah)
Ikhwani fiddin rahimakumullah
Jangan dikira bahwa ujian itu hanyalah musibah, sakit, kemiskinan, kesusahan,
keterbatasan, penderitaan, kecelakaan dan sejenisnya. Kekayaan, kesenangan,
popularitas, jabatan, kepemimpinan, kekuasaan dan sejenisnya juga merupakan
ujian. Bahkan ujian tipe kedua ini sering kali lebih berat. Dalam arti, tidak
banyak yang bisa menghadapinya dengan sikap yang benar lalu keluar sebagai
pemenang dalam pandangan Allah lulus ujian.
Abdurrahman bin Auf pernah menggambarkan betapa beratnya ujian ini dan
betapa banyaknya orang yang tidak lulus menghadapinya :
“kami diuji dengan kesusahan-kesusahan (ketika) bersama Rasulullah SAW dan
kami dapat bersabar, kemudian kami diuji dengan kesenangan-kesenangan
setelah beliau wafat, dan kami pun tidak dapat bersabar”. (HR. Tirmidzi; hasan
menurut Al-Albani)
Tampaknya demikianlah sejarah mengatakan kepada kita, menguatkan apa yang
dikatakan Abdurrahman bin Auf. Banyak orang yang ketika diuji dengan
kemiskinan ia mampu menghadapinya dan justru begitu kaya, ia lupa dengan
ibadah-ibadah yang dulu dijalanainya.
132
Ada pula orang yang sebelumnya rajin ke masjid dan gemar berinfaq sewaktu
menjadi orang biasa. Namun saat Allah memberinya jabatan, ia justru lupa
kepada Allah dan menjadi tidak peka terhadap orang-orang yang dulu
mendukungnya.
Secara institusi, ujian kenikmatan itu juga kerap mendekontruksi bangunan
kebaikan dalam organisasi yang dulunya bisa bersabar dalam keterbatasan.
Kasus kontroversi pencalonan artis dan selebritis dalam pilkada, yang membuat
partai berbasis islam pecah adalah contoh betapa kekuasaan itu lebih berat
daripada ujian ketidakamanan saat berada dibawah pemerintahan yang represif.
Pendek kata, apapun yang menimpa kaum muslimin; baik itu ia suka atau tidak
suka sesungguhnya adalah ujian. Ada yang lulus ada yang tidak lulus dalam
menghadapinya. Dan kenikmatan, sering kali justru menjadi ujian yang lebih
berat dibandingkan kesusahan.
Khutbah Kedua
133
المد ل الذي وفقناِ لداء المع والماِعاِت وهداناِ ال سبيِل اكتساِب اكمإل السعاِدا إ
ت ،اشهد دد د
ب الراضي والسموُات ،وأشهد ان سيِدناِ ممدا عبده
أن ل اله ال ال وحده ل شريك له ر ي
ضإل الياِت والعجزات .اللهم صل وسلم علي سيِدناِ ممدواله وصحبه ماِ تعاِقبورسوُله الدؤييهد بإاِدفم د
ه
الوقاِت والساِعاِت .اماِ بعد.
فيِاِأيهاِ السلموُن ،اتقوُا الد وحاِفظوُا علي الطاِعة وحضوُر المع و الماِعاِت ،قاِل تعاِل :ياِيهاِ
الذين أمنوُا اذا نوُدي للصلة من يوُم المعة فاِسفوُا ال ذكر ال وذرو البيِع ذلكم خي لكم ان
كنتم تعلموُن.
صيلي دعدلي ندبإييِه قدإد مدياِ واددممرناِ بذالك اإمردشاِددا لناِ وتعليِماِ.
واعلموُا أن ال د
صيلوُن علي النب ،ياِايهاِالذين أمنوُا صلوُا عليِه وسلموُا تسليِماِ. إ
انن ال وملئكدته يه د
134
Khutbah Idul Fitri
Kembali Ke Fitrah: Titik Tolak Menuju Masyarakat Madani
Khotib: Drs. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM
ال أكب )9مرات( ل إله إل ال وال أكب ،ال أكب ول المد . ،المد لم المذي أرسممل رسموُله
باِلدىَ ودين الق ليِظهره علىَّ الدين كله ،أشهد أنم إلمه إل الم وحمده ل شمريك لمه ،وأشمهد أن
ممممدا عبممده ورس موُله ،أدىَ الماِنممة وبلممغ الرسمماِلة ،ونصممح المممة ،وجاِهممد ف م ال م حممق جهمماِده ،
وتركنماِ علمىَّ الجمموُ البيِضمماِء ،ليِهماِ كنهاِرهماِ ل يزيممغ عنهمماِ إل هاِلمك ،اللهمم صممل علمىَّ مممد وعلمىَّ
آلممه وصممحبه أجعي م وبعممد ،فيِمماِ أيهمماِ السمملموُن ،أص ميِكم وإيمماِي بتقمموُىَ ال م وطمماِعته ف م كممل وقممت
لعلك ممم تفلح مموُن .ق مماِل تع مماِل } :يداِأديمده مماِ النم مإذيدن دءادمنهم موُا اتنمهقم موُا اللنم مهد دحم منق تهمدق مماِتإإه دودل دتهمموُتهنن إنل دوأدنممتهم ممم
135
Allah Sang Pencipta tidak pernah bermaksud buruk ketika pertama kali
menciptakan manusia. Karena itu tidak mungkin manusia mencapai
kesempurnaan dirinya tanpa kembali ke titik asal diciptakannya. Itulah titik di
mana manusia benar-benar menjadi manusia. Bukan manusia yang penuh
lumuran dosa dan kekejaman. Bukan manusia yang dipenuhi gelimang
kemaksiatan dan kedzaliman.
Allah swt. menurunkan Al Qur’an untuk menjadi pedoman agar manusia tetap
komitmen dengan kemanusiaannya. Yaitu manusia yang saling mencintai karena
Allah, saling memperbaiki menuju keimanan sejati, saling tolong menolong
menuju peradaban yang kokoh, saling membantu dalam kebaikan bukan saling
membantu dalam dosa dan kemungkaran. Allah mengutus nabi-nabi sepanjang
sejarah sebagai contoh terbaik bagaimana menjalankan kewajiban kepadaNya.
Tidak ada keselamatan kecuali ikut jejak para Nabi. Dan tidak ada keberkahan
kecuali bersungguh-sungguh menjalankan ibadah seperti yang para Nabi ajarkan.
Itulah tuntunan fitrah. Bahwa setiap manusia tidak akan bisa kembali ke titik
fitrahnya tanpa mengikuti ajaran yang disampaikan para Nabi.
Nabi Allah yang terakhir adalah Nabi Muhammad saw. Dialah penutup nabi-nabi
dan rasul-rasul (khaatamun nabiyyiin). Dengan demikian semua tuntunan yang
dibawanya pasti seirama dengan fitrah manusia. Maka dengan ikut Nabi
Muhammad secara utuh kita akan menjadi manusia yang kembali ke fitrah.
Karena itu setiap memasuki bulan Ramadhan kita harus berbicara mengenai
bagaimana Nabi Muhammad saw. menjalani ibadahnya selama Ramadhan.
Sebab hanya dengan ikut jejaknya kita bisa mencapai hakikat Ramadhan secara
mendalam dan sempurna. Rasulullah saw. pernah menegaskan bahwa berapa
banyak orang yang berpuasa Ramadhan, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari
puasanya kecuali hanya lapar dan haus. Artinya bahwa ia dengan Ramadhan
136
tidak bisa kembali ke fitrahnya, padahal semua rangkaian ibadah Ramadhan
adalah tangga kembali menuju fitrah. Mengapa?
Mengapa semua ibadah itu tidak mengantarkan mereka ke titik fitrah? Di
manakah letak salahnya? Jawabanya tentu pada manusianya. Sebab ternyata
masih banyak orang yang masuk Ramadhan tidak maksimal menjalankan
ibadah-ibadah yang Allah dan rasulNya ajarkan. Banyak orang masuk Ramadhan
sekedar dengan semangat ritual saja, sementara hakikat keilmuan yang harus
dijadikan bekal selama Ramadhan diabaikan. Banyak orang masuk Ramadhan
semata menahan lapar dan haus di siang hari, sementara di malam hari mereka
kembali ke dosa-dosa. Banyak orang masuk Ramadhan bukan untuk
meningkatkan ibadah dan keimanan, melainkan untuk meningkatkan omset-
omset maksiat. Pun banyak orang masuk Ramadhan dengan semangat di awal-
awal saja, sementara di akhir-akhir Ramadhan di mana Rasulullah beri’tikaf dan
memburu malam lailatul qadar, malah ia sibuk dengan permainan-permainan.
Bahkan yang sangat menyedihkan adalah bahwa banyak orang yang hanya
semangat beribadah di bulan Ramadhan saja, bagitu Ramadhan pergi, semua
ibadah itu lenyap seketika dari permukaan. Masjid-masjid yang tadinya ramai
dengan shalat malam dan shalat berjamaah, setelah Ramadhan, kembali kosong
dan sepi.
137
ketaatan seumur hidup seperti ketaatan selama Ramadhan. Dalam surah An Nahl
92, Allah berfirman:
138
ceritakan di atas. Selama Ramadhan ketaatan dirangkai, begitu Ramadhan habis,
semua ketaatan yang indah itu dicerai beraikan kembali.
139
hidup sehari-hari oleh setiap pribadi beriman, sehingga dengannya kelak akan
lahir masyarakat yang bersih:
Pertama, Jauhi Harta Haram (Tarkul halal min ajlil ibti’ad ‘anil haram) .
Selama Ramadhan kita telah berpuasa dari yang halal. Maka tidak ada alasan
untuk mengambil yang haram. Masyarakat yang hidup di atas harta haram adalah
masayarakat yang rapuh. Dalam sejarah kita membaca, hancurnya raja-raja
terdahulu adalah kerena kedzaliman mereka terhadap rakyatnya. Banyak hak
rakyat yang tidak dipenuhi. Akibatnya Allah swt. menghancurkan mereka.
Dalam Al Qur’an kita membaca firman Allah:
140
bertaqwa otomatis rumah tangga akan bersih dari harta haram. Bila rumah
tangga bersih dari harta haram, otomatis masyarakat akan bersih dan lebih dari
itu Allah akan melimpahkan keberkahan. Allah berfirman:
141
atas kebebasan nafsunya. Mereka tidak menggunakan akal. Mereka seperti
binatang bahkan lebih parah lagi. Allah berfirman:
)41(َ( فدإنن املدنةد إهدي المدمأمدوى40)َس دعإن املددوُى إ دوأدنماِ دممن دخاِ د
ف دمدقاِدم دربيه دوندمدهىَّ النممف د
Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan
diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal
(nya). (QS. An Nazi’at: 40-41)
Ini menunjukkan bahwa dalam diri manusia ada dua kekuatan yang saling tarik
menarik. Kekuatan nafsu dan kekuatan takut kepada Allah (iman). Bila takutnya
kepada Allah lebih kuat, maka terkendalikanlah nafsu. Bila nafsu dikendalikan
maka ia akan masuk surga. Sebaliknya bila takutnya kepada Allah lebih lemah,
maka nafsu akan lebih dominan. Bila nafsu yang dominan maka ia utamakan
142
dunia di atas akhirat. Bahkan ia berani mengorbankan akhiratnya demi dunia.
Inilah makna ayat:
143
masyarakat yang stabil. Dalam Al Qur’an banyak sekali peringatan dari Allah
mengenai bahaya syetan:
1. Syetan adalah musuh yang nyata. Sebab semua syetan pasti mengajak ke
neraka, Allah berfirman:
)6 ب النسعإإي(فاِطر
صحاِ إ إ إ إ نإ
إنن النشميِدطاِدن لدهكمم دعهددو دفاِتهذوهه دعهدقوا إندناِ يدمدهعوُ حمزبدهه ليِدهكوُنهوُا ممن أد م د
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh
(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya
supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
2. Syetan selalu mempengaruhi seseorang supaya keluar dari jalan lurus, dan
menuju ke neraka, Allah befirman:
)16 ك المهممستدإقيِدم(العراف
قداِدل فدبإدماِ أدمغدوُيممتدإن دلدقممعهددنن دلهمم إصدراطد د
Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-
benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,
إ ب إ دباِ أدمغدوُيممتدإن دلهدزيمندنن دلهمم إف املدمر إ
ض دودلهمغإوُيدمنمههمم أدمجدع د
)39 ي(الجر قداِدل در ي
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma`siat)
di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
3. Syetan telah mengeluarkan Nabi Adam as dan istrinya Hawa dari surga:
144
musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan
kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan”.
4. Syetan mengajak kepada makanan haram, Allah berfirman:
إ س هكلهوُا إ نماِ إف املدمر إ
ض دحدلدل طديِيدباِ دودل تدمتنبإعهوُا هخطهدوُات النشميِدطاِإن إنهه لدهكمم دعهددو همبإ ة
ي(البقرة يداِأديمدهاِ النناِ ه
)168
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
5. Syetan mengajak kepada minuman khamr dan judi, Allah berfirman:
إ إ ياِأد ميهاِ النإذين ءامنهوُا إندناِ املمر والمميِإسر واملدنمصاِب واملدمزدلم إرج إ
س ممن دعدمإل النشميِطداِن دفاِمجتدنهبوُهه
دم ه د دم ه د د ه د ه م ة د دد د د
)90 لددعلنهكمم تهممفلإهحوُدن( الاِئدة
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan
keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan.
6. Syetan mengajak kepada permusuhan, melalui minuman khamr dan judi,
bahkan syetan berusaha menghalang-halangi seseorang agar tidak berdzikir
kepada Allah dan tidak menegakkan shalat, Allah berfirman:
)268
Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh
kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan
daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui.
Masihkah kita akan ikut syetan? Masihkah kita akan terpesona dengan gaya
hidup syetan? Masihkah kita akan mecintai para pengikut syetan? Namun
ternyata benar, firman Allah SWT bahwa mayoritas manusia lebih memilih ikut
syetan dari pada ikut Allah. Allah berfirman:
ب اللنمهه دمثددل درهجدل فإيِمإه هشمدردكاِءه همتددشاِكإهسمموُدن دودرهجدل دسملددماِ لإدرهجمسل دهممل يدمسمتدإوُدياِإن دمثددل املدمممهد لإلنمإه بدممل
ضمدر د
د
)29 أدمكثدمهرههمم دل يدممعلدهموُدن( الزمر
Allah membuat perumpamaan (yaitu) seorang laki-laki (budak) yang dimiliki
oleh beberapa orang yang berserikat yang dalam perselisihan dan seorang
budak yang menjadi milik penuh dari seorang laki-laki (saja); Adakah kedua
budak itu sama halnya? Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui.
146
Keempat, Bersungguh-sungguh ikut apa kata Allah (Ath Tho’ah al muthlaqah
lillahi Ta’ala). Selama Ramadhan kita telah berhasil patuh sepenuh hati kepada
Allah swt. Bila Allah perintahkan puasa, kita langsung puasa. Padahal itu
perbuatan yang sangat berat. Sebab yang kita tahan adalah hal-hal yang
sebenarnya halal dan boleh dikerjakan. Itu menunjukkan bahwa tidak ada alasan
lagi setelah Ramadhan untuk tidak ikut apa kata Allah. Sebab Dialah Allah Yang
Maha Mengetahui. Semua yang datang dariNya pasti benar. Orang-orang yang
tidak mengikutiNya pasti celaka. Karena Dialah yang memiliki langit dan bumi.
Dialah pula Raja di Hari Pembalasan (maaliki yawmiddin).
Silahkan cari alasan untuk tidak ikut Allah, anda pasti akan menemukan jalan
buntu. Allah berfirman:
ضممىَّ اللنمهه دودرهسمموُلههه أدمممدرا أدمن يدهكمموُدن دلمههم املإيِد مدرةه إمممن أدممإرإهممم دودمممن يدممعم إ
ص إس إ إ
دودمماِ دكمماِدن لهمممؤمسن دودل هممؤمندمة إدذا قد د
)36 ضدلدل همبإيِدناِ(الحزاب اللنهد دودرهسوُلدهه فدمدقمد د
ضنل د
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan
yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan,
akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan
barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah
sesat, sesat yang nyata.
Di hari Kiamat nanti Allah swt. menantang jin-jin dan orang-orang yang
sombong, yang tidak mau ikut tuntunanNya. Menantang mereka supaya mereka
mencari tempat pelarian, kalau bisa. Silahkan tembus langit atau bumi, jika bisa,
tetapi ternyata akhirnya mereka harus menyerahkan diri kepada Allah, apapun
kondisinya. Penuh dosa atau penuh amal saleh. Allah berfirman:
147
ض فداِنممهفمهذوا دل تدممنمهفمهذودن إنل س إإن استطدعتم أدمن تدممنمهفمهذوا إممن أدقمطدماِإر النسمموُا إ
ت دواملدمر إ يداِدممعدشدر املإين دوا مإلنم إ
دد م م د مه م
)33 بإهسملدطاِسن(الرحن
Hai jama`ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan
dengan kekuatan.
Dalam sejarah banyak contoh kaum terdahulu yang sombong, tidak mau ikut
Allah, karenanya mereka menolak ajakan para rasul. Bahkan tidak sedikit dari
mereka yang dengan terang-terangan membunuh nabi-nabi Allah. Semua itu
Allah hancurkan. Allah tidak pernah gentar dengan kekuatan apapun dari
makhlukNya. Pun Allah tidak pernah takut akibat apapun yang akan terjadi
ketika menimpakan adzab kepada mereka. Perhatikan apa yang telah Allah
timpakan kaum Aad, Tsamuud, Fir’aun, Nuh dan sebagianya. Allah berfirman
dalam surah Al Haaqah ayat 4-12:
إ إإ إ إ
صم مسر (دوأدنممماِ دعمماِةد فدمأهمهلهكوُا بإإري مسح د5)(م م فدأدنممماِ دثمهموُهد فدمأهمهلهكوُا إباِلنطاِغيِد مة4)ت دثمهموُهد دودعمماِةد بإاِلمدقاِإردع مة
صمر د دك منذبد م
إ س إ س إس
(دسنخدردهاِ دعلدميِإهمم دسمبدع لدديِاِل دوددثاِنيِدةد أدنياِم هحهسوُدماِ فدمتدمدرىَ المدقموُدم فيِدهماِ د6)دعاِتيِدة
صممردعىَّ دكمأد منههمم أدمعدجماِهز دنممسل
ص مموُا (وجمماِء فإرع موُهن وم من قدمبملدمه والمممؤتدإفدكمماِت إباِ م إ إ8)(فدمه مل تد مرىَ دل مم إم من باِقإيِ مسة7)خاِإوي مسة
( فدمدع د9)لاِطئدمة
ه د د م د ه م م د د د د د م د م دد م م ه د ه د د
(لإندمجدعلددهمماِ لدهكممم11)لاِإريدمإة إ إ إ
( منماِ لدنممماِ طدغدممىَّ المدممماِءه دحدملندمماِهكمم إفم ا مد10)درهسمموُدل دريبممم فدأددخمدذههمم أدمخمدذدة درابيِدمدة
)12 تدمذكإدردة دوتدعإيِدمدهاِ أهذهةن دواإعيِدة(الاِقة
Kaum Tsamud dan ‘Aad telah mendustakan hari kiamat. Adapun kaum Tsamud
maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa, Adapun kaum
‘Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi
148
amat kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh
malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum ‘Aad pada
waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon
korma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat seorangpun yang
tinggal di antara mereka. Dan telah datang Fir’aun dan orang-orang yang
sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkir balikkan karena
kesalahan yang besar. Maka (masing-masing) mereka mendurhakai rasul Tuhan
mereka, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras.
Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa
(nenek moyang), kamu ke dalam bahtera, agar kami jadikan peristiwa itu
peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.
Dalam surah Al Fajr: 6-13, lagi-lagi Allah menceritakan kaum-kaum yang pernah
Allah adzab tersebut, suatu indikasi bahwa tidak ada jalan bagi satu masyarakat
menuju sukses kecuali bersungguh-sungguh ikut apa kata Allah. Bahwa tidak
mungkin selamat satu masyarakat yang jauh dari Allah swt. Simaklah Allah
berfirman:
149
sewenang-wenang dalam negeri, lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam
negeri itu, karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab.
Kelima, Tinggalkan dosa-dosa dan kemaksiatan (Al hijratu minadz dzunub).
Ramadhan adalah bulan perjuangan menjauhi dosa-dosa. Dan kita telah berhasil
membuktikan selama Ramadhan untuk meninggalkan segala bentuk dosa dan
kemaksiatan. Bahkan kita berusaha menjauhi sekecil apapun perbuatan yang sia-
sia. Sia-sia artinya tidak mengandung nilai pahala sama sekali. Kita berusaha
secara maksimal untuk menjadikan setiap detik yang kita lewati memberikan
makna dan menjadi ibadah kepada Allah swt. Setiap saat lidah kita basah dengan
dzikir, jauh dari pembicaraan dusta dan kebohongan. Pandangan kita selalu
tertuju kepada ayat-ayat Al Qur’an dan terjaga dari segala yang diharamkan.
Langkah kaki kita senantiasa terhantar menuju masjid. Tangan kita banyak
memberikan sedekah dan seterusnya.
Masyarakat yang jauh dari dosa-dosa dan kemaksiatan adalah masyarakat yang
berkah. Sebaliknya masyarakat yang penuh dengan dosa-dosa dan kemaksiatan
adalah masrakat yang rentan. Ibarat tubuh penuh dengan penyakit dan kotoran
yang menjijikkan. Maka ia tidak produktif dan bahkan tidak bisa diharapkan
darinya kebaikan. Imam Ibn Qayyim Al Jauziyah dalam bukunya yang sangat
terkenal “al jawaabul kaafii liman sa’ala ‘anid dawaaisy syaafii” menyebutkan
beberapa bahaya dosa di antaranya sebagai berikut:
1. Dosa memperlemah kesadaran akan keagungan Allah dalam hati. Artinya
seorang yang penuh dengan dosa-dosa tidak akan bersungguh-sungguh lagi
mengagungkan Allah. Kaki terasa berat untuk melangkah ke masjid. Badan
terasa sulit untuk bangun pada waktu fajar menegakkan shalat subuh. Telinga
tidak suka lagi mendengarkan ayat-ayat Al Qur’an, lama kelamaan hati menjadi
150
keras seperti batu bahkan bisa lebih keras dari batu. Maka ia tidak sensitive atau
tidak tergetar lagi dengan keagungan Allah. Allah berfirman:
إ إ إ إ إ إ
ت قهملمهموُبههكمم إمممن بدممعمد دذلم د
ك فدإهمدي دكاِملدجمماِدرةإ أدمو أددشميد قدمسمدوُدة دوإنن ممدن املدجمماِدرةإ لددممماِ يدمتدمدفنجمهر ممنمهه هثنم قددسم م
ط إمممن دخمشميِدإة اللنمإه دودمماِ اللنمهه بإدغاِفإمسل
املدنممدهاِهر دوإنن إممنمدهاِ لددماِ يدنشنقهق فدميِدمخهرهج إممنهه المدمماِءه دوإنن إممنمدهماِ لددمماِ يدممهبإم ه
151
3. Dosa membuat seseorang tidak mempunyai rasa malu. Artinya bahwa
seseorang yang biasa berbuat dosa, lama-kelamaan tidak merasa berdosa.
Bahkan ia tidak merasa malu berbuat dosa di depan siapapun. Ingat bahwa yang
membedakan antara manusia dan binatang adalah bahwa ia mempunyai rasa
malu. Dalam sebuah hadits Nabi saw. bersabda: kalau kamu tidak mempunyai
rasa malu kerjakan apa saja yang kamu sukai. Artinya bahwa seorang yang
terbiasa berbuat dosa ia tidak akan mempunyai rasa malu. Bila rasa malu hilang
maka hilanglah kebaikan. Perhatikan Nabi bersabda: “Rasa malu itu semuanya
baik”. Maksudnya bahwa semakin kuat rasa malu dalam diri seseorang akan
semakin menyebar darinya kebaikan. Dengan demikian masyarakat yang
mempunyai rasa malu adalah masyarakat yang baik dan penuh nuansa
kemanusiaan. Sebaliknya masyarakat yang penuh dosa-dosa adalah masyarakat
yang jauh dari kemanusiaan dan penuh nuansa kekejaman, kedzaliman dan
kebinatangan.
4. Dosa membuat seseorang semakin jauh dari kebaikan (ihsan). Artinya tidak
mungkin para pendosa itu berbuat ihsan. Dengan kata lain: kepada Allah saja
mereka berani, apalagi kepada manusia. Ihsan adalah sikap di mana dengannya
seseorang tidak mungkin berbuat dosa. Sebab dari kesadaran ihsan seseorang
benar-benar akan menjaga dirinya dari pelanggaran terhadap ajaran Allah. Dalam
sebuah hadits Nabi saw. bersabda: al ihsaan an ta’budallaaha kaannaka
taraahu, fain lam takun taraahu fa innahuu yaraaka. Maka seorang yang telah
terbiasa berbuat dosa secara otomatis ia telah menghancurkan kesadaran
ihsannya.
Hilangnya kesadaran ihsan adalah malepetaka bagi kemanusiaan. Bila
masyarakat terdiri dari individu yang tidak mempunyai kesadaran ihsan, tidak
152
mustahil masyarakat tersebut akan selalu dihantui berbagai tindakan kedzaliman,
jauh dari nilai-nilai kemanusiaan yang mulia.
5. Dosa menghilangkan nikmat dan menggantikannya dengan bencana. Allah
swt. selalu menceritakan bahwa diazdzabnya umat-umat terdahulu adalah karena
mereka berbuat dosa. Dalam surah Al Ankabuut ayat 40 Allah SWT berfirman:
)40 ض دوإممنمههمم دممن أدمغدرقممنداِ دودماِ دكاِدن اللنهه لإيِدظملإدمههمم دولدإكمن دكاِنهوُا أدنممهفدسههمم يدظملإهموُدن(العنكبوُت
املدمر د
Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di
antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di
antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara
mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada
yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya
mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.
153
أددلم يدمدرموا دكمم أدمهلدمكدناِ إممن قدممبلإإهمم إممن قدممرسن دمنكناِههمم إف املدمر إ
ض دماِ دلم هنديكمن لدهكمم دوأدمردسملدناِ النسدماِءد دعلدميِإهمم
إممددرادرا دودجدعملدناِ املدنممدهاِدر دمتإري إممن دمتتإإهمم فدأدمهلدمكدناِههمم بإهذهنوُإبإمم دوأدنمدشأمدناِ إممن بدممعإدإهمم قدممردناِ دءادخإريدن( النعاِم
)6
Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyaknya generasi-generasi yang
telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu), telah Kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah
Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan
Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami
binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah
mereka generasi yang lain.
Penutup
Saudaraku Kaum Muslimin rahimakumullah…
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd…
Kesimpulannya adalah bahwa tidak mungkin individu yang kotor, hidup di alam
dosa, akan melahirkan masyarakat yang baik. Karena itu jalan satu-satunya
untuk membangun masyarakat madani, yaitu masyarakat yang bersih dan
beradab, penuh dengan nuansa tolong-menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan
serta jauh dari kerjasama dalam keburukan dan dosa, adalah hanya dengan
kembali kepada fitrah. Kembali bersungguh-sungguh mentaati Allah dan
mengagungkanNya. Kembali meramaikan masjid, bersahabat dengan Al Qur’an,
mengendalikan nafsu dari dosa-dosa, tundukkan syetan, hidupkan malam dengan
qiyamullail, seperti suasana selama Ramadhan.
154
Ramadhan adalah contoh kehidupan hakiki dan kepribadian hakiki seorang
muslim sejati. Itulah rahasia mengapa Allah swt. menjadikan amalan-amalan
Ramadhan sebagai tangga menuju taqwa: la’allakum tattaquun? Itu tidak lain
karena dari ramadhan akan lahir kesadaran maksimal seorang muslim sebagai
hamba Allah. Kesadaran yang menebarkan kasih sayang kepada seluruh
manusia, menyelamatkan mereka dari kedzaliman dan aniaya, mengajak mereka
kembali kepada Allah, karena itulah fitrah manusia yang hakiki.
أقوُل، ونفعن وإياِكم باِ فيِه من الْياِت والذكر الكيِم، باِرك ال ل ولكم ف القرآن العظيِم
155
Khutbah Kedua
ال م أكممب ) 7م مرات( ل إلممه إل ال م وال م أكممب ،الم أكممب ول م المممد ،المممد ل م نمممده ونسممتعيِنه
ونستغفره ونعوُذ بماِل ممن شمرور أنفسمناِ ،وممن سميِئاِت أعماِلنماِ ،ممن يهمد الم فل مضمل لمه ،وممن
يضلل فل هاِدي له ،أشهد أن ل إله إل ال وأشهد أن مممدا عبممده ورسموُله ،أشممهد أن لإلممه إل
ال وحده ل شريك له .وأشهد أن ممدا عبده وسروله .اللهم صل علىَّ ممد وعلممىَّ آلممه وصممحبه
أجعي مم .وبع ممد ،فيِ مماِ أيه مماِ الس مملموُن ،أصم ميِكم وإيم مماِي بتق مموُىَ الم م وطم مماِعته فم م كم ممل وق ممت لعلكم ممم
ي(التوُبة .)119 تفلحوُن .قاِل تعاِل } :ياِأديمهاِ النإذين ءامنوُا اتنمهقوُا اللنه وهكوُنهوُا مع ال ن إ إ
صاِدق د د د دد د د ده د د
إن ال وملئكته يصلوُن علىَّ النب ياِ أيهاِ الذين آمنوُا صلوُا عليِه وسلموُا تسليِماِ .اللهمم صممل علممىَّ
ممد ف الولي وصل علىَّ مممد فم الْخريمن .اللهمم اغفمر لنماِ ذنوُبناِ وكفمر عنماِ سميِئاِت وتوُفنماِ ممع
البرار .اللهم إناِ نسألك من الي كله عاِجله وآجله ماِ علمناِ منه وماِل نعلم ونعوُذبممك مممن الشممر
كله عاِجله وآجله مماِ علمنماِ منمه ومماِ ل نعلمم .اللهمم اغفمر لنماِ ولخوُاننماِ الذين سبقوُناِ باِليماِن ول
تعل ف قلوُبناِ غل للذين آمنوُا ربناِ إنك رؤوف رحيِم .اللهم اغفر للمسلمي والسمملماِت والممؤمني
عبمماِد الم إن الم يممأمركم باِلعممدل والحسمماِن وإيتمماِء ذي القربم وينهممىَّ عممن الفحشمماِء والنكممر والبغممي
157
Khutbah Idul Fitri
Ramadhan, untuk Esok yang Lebih Cerah
Khotib: Drs. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM
ل النرمحدإن النرإحميِإم
بإسإم ا إ
م
ال أمكبمر ،ال أمكبمر ،ال أمكبمر ،لد إلده إلن ال ال أمكبمر ،ال أدمكبمر و إ
لم املدمممهد ،الم أمكبدمهردكبإميِ مدرا دواملدمممهد ده د ده ه د ه ده ه ده ه ده
لإ دكثإيِمرا وسبحاِدن ا إ
ل بهمكمدردة دوأإصمميِ د
صمدر دعمبمددهه ،دوأدعمنز هجمنمددهه ل ،لد إلدمهد إلن اله دومحمددهه ،د
صمدددق دومعمددهه ،دوند د م د د هم د
إ إإ
ي لدمهه ال يديمدن دولدمموُ دكمإرده المدكاِفهرمودن ،لد إلدمهد
ب دومحمددهه ،لد إلدمهد إلن الم دولد ندممعبهمهد إلن إينماِهه همملصم م د
دودهمدزدم المحمدزا د
إلن ال ال أمكبدمهر ،ال أمكبدمهر دول املدممهد.
158
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…
Pada pagi hari ini kita menyaksikan ratusan juta manusia mengumandangkan
takbir, tahlil, tasbih, dan tahmid. Semilyar mulut menggumamkan kebesaran,
kesucian, dan pujian untuk Allah Subahanhu wa Ta’ala, sekian banyak pasang
mata tertunduk di hadapan kemaha-besaran Allah Azza wa Jalla, sekian banyak
hati diharu-biru oleh kecamuk rasa bangga, haru, bahagia dalam merayakan hari
kemenangan besar ini. Sebuah kemenangan dalam pertempuran panjang dan
melelahkan, bukan melawan musuh di medan laga, bukan melawan pasukan
dalam pertempuran bersenjata. Namun, pertempuran melawan musuh-musuh
yang ada di dalam diri kita, nafsu dan syahwat serta syetan yang cenderung ingin
menjerumuskan kita. Ibnu Sirin berkata tentang sulitnya mengendalikan jiwa,
“Aku tidak pernah mempunyai urusan yang lebih pelik ketimbang urusan jiwa.”
Hasan Bashari berkata, “Binatang binal tidak lebih membutuhkan tali kekang
ketimbang jiwamu.”
Kemenangan melawan hawa nafsu ini adalah inti kemenangan, inilah
kemenangan terbesar, kemenangan utama yang akan melahirkan kemenangan-
kemenangan lain dalam semua kancah kehidupan dunia yang kita arungi. Kita
membutuhkan kemenangan seperti ini untuk memenangkan semua pertarungan
yang kita hadapi dalam hidup ini. Betapa banyak perangkat-perangkat meteri
kemenangan dikuasai oleh seseorang, kelompok, dan bangsa. Namun ternyata
mereka harus menelan kekalahan dengan sederet perangkat materi itu. Mereka
memiliki ilmu dan teknologi, senjata, perlengkapan, dan sarana lainnya, namun
itu semua tidak berdaya di hadapan seseorang, kelompok, atau bangsa yang
memiliki ketangguhan jiwa, kekuatan mental, dan kematangan pribadi.
159
“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan
yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(Al-Baqarah: 249).
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil-hamdu…
Selama sebulan penuh kita berada dalam bulan suci, bulan penuh keberkahan
dan nilai. Bulan yang mengantarkan kita kepada suasana batin yang sangat
indah. Bulan yang sarat dengan nilai-nilai pendidikan bagi kita kaum Muslimin.
Bulan Ramadhan melatih kita untuk memberi perhatian kepada waktu, di mana
banyak manusia yang tidak bisa menghargai dan memanfaatkan waktunya.
Ramadhan melatih kita untuk selalu rindu kepada waktu-waktu shalat, yang
barangkali di luar Ramadhan kita sering mengabaikan waktu-waktu shalat.
Adzan berkumandang di samping kanan kiri telinga kita, namun kita tetap
dengan segala kesibukan kita, tak tergerak bibir kita untuk menjawabnya apa lagi
untuk memenuhi panggilan itu…
Dan kita membiarkan suara Muadzin itu memantul di tembok rumah dan kantor
kita, lalu pergi bersama angin lalu.
Sedangkan pada bulan Ramadhan ini kita selalu menunggu suara adzan, minimal
adzan Maghrib, kita tempel di rumah kita bahkan kita hapal jadwal
Imsakiyyah…
Mudah-mudahan selepas Ramadhan ini rasa rindu kepada waktu shalat selalu
kita pelihara. Waktu adalah kehidupan. Barangsiapa menyia-nyiakan waktunya
berarti ia menyiakan-nyiakan hidupnya.
Ada survei tahun 1980 bahwa Jepang adalah negara pertama yang paling
produktif dan evektif dalam menggunakan waktu, disusul Amerika dan Israel.
Subhanallah, ternyata negara-negara itu kini menguasai dunia. Sebagai seorang
muslim, mestinya kita menjadi orang yang paling disiplin dengan waktu kita. Al-
160
Qur’an yang kita baca di bulan Ramadhan mengisyaratkan pentingnya waktu
bagi kehidupan. Bahkan pada banyak ayat Allah bersumpah dengan waktu.
Maka jika kita ingin menjadi manusia yang terhormat di antara manusia lain dan
bermartabat di sisi Allah, hendaknya kita isi waktu kita dengan hal-hal yang
produktif, baik untuk kepentingan dunia atau akhirat kita.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil-hamdu…
Ramadhan juga melatih kita untuk memakmurkan tempat-tempat ibadah; masjid,
mushalla, dan surau. Gegap gempita kita mendatangi rumah-rumah Allah ini,
kita kerahkan anak istri kita untuk meramaikan tempat suci ini. Hingga ketika
menyaksikan pemandangan indah ini seseorang sempat berkhayal, “Andai
Ramadhan datang dua belas kali setahun.” Begitu indah pemandangan ini, suara
pujian dan doa bersahut-sahutan dari pengeras suara di antara masjid-masjid.
Alam serasa hanyut dalam tasbih dan istighfar.
Suasana ini perlu kita pertahankan selepas Ramadhan ini, kita perlu
mengerahkan keluarga kita untuk memakmurkan masjid-masjid Allah. Sehingga
kita layak mendapatkan janji Allah, bahwa,
دودرهجةل قدمملبههه همدعلنةق بإاِلمدمدساِإجإد..…سبمدعة يهإظليهههم ال إف إظليإه يدمموُدم لد إظنل إلن إظليهه
دم
“Ada tujuh golongan manusia yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya di hari
dimana tidak ada naungan selian naungan Allah….dan seseorang yang hatinya
terikat dengan masjid.”
Ramadhan juga melatih kita untuk lebih mementingkan ketaatan kepada Allah
dengan mengorbankan tenaga dan kepentingan kita, saat-saat kita masih lelah
bekerja seharian, setelah sepanjang siang kita bertahan dengan rasa lapar dan
dahaga, saat kita mestinya beristirahat dari kepenatan, namun, justru kita ruku’
dan sujud dalam shalat tarawih atau qiyamu Ramadhan dengan satu harapan,
161
mudah-mudahan kita mendapatkan keridhaan Allah, itulah satu-satunya yang
paling berharga dalam hidup kita selaku Muslim.
Semangat ini juga mestinya kita jaga setelah Ramadhan, kita perlu
mempersembahkan apa yang kita miliki ini untuk meraih keridhaan Allah.
Sejatinya, apa yang kita miliki saat ini hanya amanah dari Allah Ta’ala, apakah
kita dapat menunaikannya atau tidak. Hendaknya keridhaan Allah itu menjadi
tujuan kita, tidak ada desah nafas, mulut bergerak, tangan berayun, dan kaki
melangkah kecuali kita harus mengirinya dengan satu pertanyaan, “Apakah
dengan apa yang saya ucapkan dan saya lakukan ini saya akan mendapatkan
ridha Allah.” Hingga dengan demikian serasilah apa yang sering kita ikrarkan,
162
Islam telah mensyariatkannya. Manusia modern perlu melakukan puasa untuk
melatih kepekaan sosialnya, para pejabat perlu melakukan puasa sunnah untuk
merasakan derita yang dialami sebagian besar bangsa ini. Sehingga, muncullah
kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat miskin. Atau, minimal
dapat menurunkan gaya hidup kelas tinggi mereka di tengah bangsa yang
menangis ini.
Kita menyambut adanya itikad baik dari pemimpin negeri ini untuk
membudayakan hidup sederhana. Alangkah indahnya jika ajakan hidup
sederhana ini diterapkan oleh semua pihak, terutama para pejabat, menteri,
anggota dewan, dirjen-dirjen dan lain sebagainya. Ini akan menggurangi
anggaran negara dan dapat dialokasikan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.
Bangsa ini masih terpuruk, rakyat masih menderita. Kemiskinan menjadi
pemandangan utama di setiap sudut kota dan pelosok desa. Tidaklah pantas
memamerkan kemewahan di hadapan mereka. Apalagi menggunakan fasilitas
negara.
Zuhud, adalah sikap yang diajarkan Islam kepada kita dalam hidup ini. Az-Zuhri
ditanya tentang makna zuhud dan dia menjawab, “Zuhud bukanlah pakaian yang
kumal dan badan yang dekil. Zuhud adalah memalingkan diri dari syahwat
dunia.” Orang mukmin boleh kaya dan berjaya, namun yang ada di hatinya
hanyalah Allah semata. “Letakkan harta di tanganmu dan jangan letakkan di
hatimu.” Demikian nasihat ulama.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil-hamdu…
Sungguh banyak pelatihan yang diberikan oleh Diklat Ramadhan kepada kita,
itulah barangkali di antara hikmah disyariatkannya shiyam selama sebulan agar
sebelas bulan sisanya kita lalu dengan menerapkan nilai-nilai Ramadhan. Agar
suasana spiritual yang dilatih selama sebulan ini menjadi energi kita dalam
163
mengarungi sebelas bulan berikutnya. Agar predikat takwa itu benar-benar
terjaga dalam diri kita. Sebab ketakwaan itulah bekal hidup dan modal kita untuk
menghadapi pengadilan Allah Azza wa Jalla.
وتدمدزنوهدوا فدإنن دخميِمر النزاإد التنممقوُىَ واتنمهقوُإن ياِأهوإل املدلمباِ إ
ب د د د د د د
“Dan berbekallah kalian, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.
Dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”
164
tetangganya, saudara menggorok saudaranya, yang rata-rata motifnya sama,
ekonomi.
Tidak ada bekal terbaik untuk menghadapi kondisi sulit ini selain ketakwaan.
Barangkali semua orang sepakat bahwa kita semua harus bangkit untuk
mengatasi semua kesulitan yang melanda kita dan bangsa kita dewasa ini. Untuk
itu di hari yang fitri ini, di tengah kita merayakan kemenangan besar ini. Di
mana kita baru saja selesai melakukan pelatihan selama sebulan penuh, di mana
nuansa kesucian tengah kita rasakan saat ini, sehingga pikiran dan hati kita
tengah mengalami pencerahan karena nilai-nilai ketakwaan. Marilah kita
menatap hari esok dengan semangat berubah ke arah yang lebih baik dan penuh
optimisme, dan memang seorang Mukmin, seorang Muttaqi, seorang yang
bertakwa pantang kehilangan asa dalam kondisi apapun. Optimisme adalah harga
mati jika kita ingin bangkit mengatasi berbagai kesulitan ini.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil-hamdu…
Ada beberapa variabel untuk membangun optimisme dalam diri kita.
Pertama, Husnudzan kepada Allah.
Husnudzan atau berprasangka baik kepada Allah ini harus kita kokohkan dalam
diri kita. Kita sepakat bahwa tidak ada satu peristiwa yang terjadi selain dengan
izin dan kehendak Allah, termasuk ujian dan kesulitan yang tengah kita hadapi.
Dan seorang Mukmin selalu menghadapi semua ketentuan Allah itu dengan
prasangka baik. Ia mempunyai prinsip bahwa apa yang menimpanya, itulah yang
terbaik baginya menurut Allah. Oleh karena itu ia tidak menggerutu kepada
Penciptanya, ia tidak memberontak karena keputusan Tuhannya, dan ia selalu
menatap semua ujian itu dengan senyum. Ia yakin akan mendapatkan dua
keuntungan dari ujian itu:
1. Diangkat dan dihapuskannya kesalahan dan dosa-dosanya
165
2. Dan tinggikan derajatnya di sisi Allah Azza wa Jalla
ع فدملدهه املددزعه
صبمهر دودممن دجإز د
صبدمدر فدملدهه ال ن م إنن اللنهد دعنز دودجنل إدذا أددح ن
ب قدمموُدماِ ابممتددلههمم فددممن د
“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka.
Barangsiapa bersabar ia mendapat (pahala) kesabarannya, dan barangsiapa
gundah gulana, ia (tersiksa) karena kegundahannya.”
إ س إ إ إ إ إ إ إن
س دذادك لددحد إنل لملهممؤمإن إمن أد د
صاِبدممتهه دسنراءه دشدكدر فددكاِدن ن
دعدجدباِ لدممر المهممؤمن ن أدممدرهه هكلهه دخميِمةر دولدميِ د
166
Mestinya, semua itu cukup membuat kita, sebagai bangsa ambruk terkapar…
akan tetapi kenyataannya tidak, apapun keadaannya, kita masih bisa berdiri
tegak. Barangkali pihak-pihak yang menginginkan kehancuran negeri ini tak
habis pikir, mengapa hingga saat ini kita masih bisa bertahan. Kita yakin
seyakin-yakinya, itulah berkat doa yang dipanjatkan setiap muslim di negeri ini,
bahkan di seluruh dunia, itu semua berkat ratusan juta pasang tangan yang selalu
ditengadahkan ke langit, memohon kepada yang Maha Kuat dan Maha Perkasa,
agar negeri ini dijauhkan dari kehancuran…
Ketiga, meneladani para nabi dan rasul.
Mereka adalah kekasih-kekasih Allah dan itu kita sepakat. Namun ujian Allah
timpakan kepada mereka begitu dahsyat dan tak terperikan. Bahkan di antara
mereka ada yang mendapatkan gelar Uluz Azmi karena keberhasilan mereka
dalam mengarungi ujian berat. Dan mereka tidak pernah berputus asa kepada
Allah Ta’ala.
Adalah nabiyullah Zakaria yang selalu merindukan anak, namun hingga di
usianya yang mulai senja, si buah hati yang diidamkannya belum kunjung
datang. Akan tetapi hal itu tidak membuatnya berputus asa dan kehilangan
optimisme. Dengarkanlah Al-Quran menuturkan,
167
kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo`a
kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap
mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka
anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan mewarisi aku dan
mewarisi sebahagian keluarga Ya`qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang
yang diridhai”.(Maryam: 2-6)
Orang yang sudah tua renta, istrinya mandul…lalu mengharapkan mempunyai
anak? Rasanya mustahil itu terjadi, rasanya harapannya akan tinggal harapan.
Akan tetapi kekasih Allah tidak menyandarkan harapannya kepada sebab-sebab
manusiawi, karena sebab-sebab itu merupakan kehendak Allah, Allah mampu
menciptakan dari yang tiada menjadi ada. Apalagi dari yang sudah ada, walau
usia renta dan istri mandul. Akhirnya Allah mendengar doanya dan melihat
ketegarannya.
ِيداِدزدكإرنياِ إنناِ نمهبديشهردك بإغهدلسم امسههه دميدي دلم دمندعمل لدهه إممن قدممبهل دإسقيِا
“Hai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan
(beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum
pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.” (Maryam: 7).
Itu pula yang dialami Ibrahim, Khalilullah.
Tidak ada yang mustahil bagi Allah, jika kita tetap berusaha dan berdoa.
Pada perang Khandaq, saat sepuluh ribu pasukan sekutu yang terdiri dari suku
Quraisy dan kabilah-kabilah Arab lainnya mengepung Madinah. Sementara
Rasulullah hanya didukung dua ribu pasukan dengan parit yang mengelilingi
sebagian sisi kota. Sementara itu orang-orang Yahudi Quraidzah yang terikat
perjanjian dengan kaum Muslimin untuk melindungi wilayah perbatasan kota
168
Madinah, ternyata mereka membatalkan perjanjian dan bergabung dengan
pasukan sekutu. Dan dengarlah sikap Rasulullah menghadapi kondisi genting ini,
إ إ إ
أدبمشهرموا أد ميدهاِ المهممسلهمموُدن بإدفمتإح ال دوند م،ادله أدمكبدمهر
…صإرهإ
“Allahu Akbar, bergembiralah wahai sekalian kaum Muslimin dengan
kemenangan dari Allah dan pertolongan-Nya.”
Dan ternyata Allah memperhatikan optimisme hamba terbaik-Nya, dua ribu
pasukan Muslim dapat mengalahkan sepuluh ribu pasukan sekutu plus orang-
orang Yahudi Bani Quraidzah.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil-hamdu…
Keempat, beramal dan bertawakkal.
Sebab Allah tidak menurunkan emas dari langit. Singsingkan lengan baju. Kita
gunakan seluruh potensi yang Allah karuniakan kepada kita
وقهإل امعملهوُا فدسيِدمرىَ اللنهه دعملدهكم ورهسوُلههه والمممؤإمهنوُدن ودستهمريدودن إدل دعاِإل المغدميِ إ
ِب دوالنشدهاِددةإ فدميِهمندبيئههكمم إ دبا د د د م دد د ه د دد د
هكمنتهمم تدممعدمهلوُدن
“Dan katakanlah: “Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kalian akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kamu kerjakan”. (At-
Taubah:105).
Sebab tidak ada yang mengubah kita selain kita sendiri…
ِي يددديمإه دوإممن دخملإفإه دميدفهظوُندهه إممن أدممإر اللنإه إنن اللنهد دل يمهغديِيمهر دماِ بإدقموُسم دحنت يمهغديِيمهروا دما
ت إممن بدم م إ
لدهه همدعيقدباِ ة
)11(بإأدنممهفإسإهمم دوإدذا أددرادد اللنهه بإدقموُسم هسوُدءا فددل دمدرند لدهه دودماِ دلهمم إممن هدونإإه إممن دواسل
169
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Ar-
)Radu: 11
Akhirnya, dengan jiwa yang suci bersih bak seorang bayi yang baru lahir.
Marilah kita tundukkan hati kita kepada kebesaran Allah, menengadah,
mengharap akan karunia dan rahmat-Nya, untuk kita keluarga kita, kaum
Muslimin, dan bangsa kita.
ك دودعإظميِإم هسملدطاِنإ د
ك. دومجإه د
ت الحيِاِإء إممنمهم والموُا إ
ت إ من د إ إ إ
ت والممؤإمنإي والممؤإمدناِ إ إ إ إإ
ك دس ميِةع قدإريمم ة
ب مد ه م د مد أنللههنم امغفمر لملهممسلم م د
ي دوالمهممسلدماِ د ه م م د د ه م
هإميِب الندعوُا إ
ت. م ه دد
اللنهنم أدمحإسن دعاِقإبتدمنداِ إف الموُإر هكليهاِ وأإجردناِ إمن إخمزإي اليدنمميِاِ ودعدذا إ
ب الإخدرإة د د هه د د م م م د ه
170
إ إ إ
دربمننداِ آتدناِ إف اليدنممديِاِ دحدسندةد دوإف الخدرإة دحدسندةد دوقدناِ دعدذا د
ب النناِإر
دواملدممهد لإ در ي
ب المدعاِلدإممي
171
Khutbah Idul Fitri
Membangun Ruh Khairu Ummah
Khotib: Drs. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM
ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب
ب اإلدميِم مإه دوندمعهم مموُذه بإمماِلإ إمم ممن هشم مهرموإر ادنممهفإسم مدناِ إ إ
ي دمندمم مهدهه دوندمسم متدعميِمنههه دوندمسممتدممغفهرهه دوندمتهم مموُ ه
إ ادملدممم مهد لإليم مإه در ي
ب المدعمماِلدم م د
ي لدمهه .ادمش مدههد ادمن لد اإل مهد اإلن الهم إ ض منل لدمه وم من ي م إ
ض ململ فدلد دهمماِد ده دد م ه
ت ادمعماِلإندمماِ م من يمه مإد ال م فدلد م إ
د د م دم ه ه
وس ميِيئاِ إ
ددد
ل م دوطدمماِدعتإإه وادص محاِبإإه وم من تدبإع مه اإدل م ي موُإم ال ميديإن .ادنممماِ بمع مهد :فدميِاِإعبمماِد ا إ
ل م :اهوإص ميِهكم وندممفإسممي إبتدممق موُ ا إ
د م م مد دم د د د د م د دد م د ه د م م
لددعلنهكمم تهممفلإهحموُدن .دقاِدل اله تدمدعاِدل إف المهقمرآإن المدكإرمإي :دياِاديمدهماِ النمإذيمدن اددمنهموُا اتنمهقموُا الدم دحمنق تهمدقمماِتإإه دولد دتمهموُتهنن
172
Wassallam, para sahabat, keluarga, serta pengikut Beliau yang setia hingga akhir
masa…
Hadirin Rahimakumullah, Hari Raya Iedul Fitri yang diperingati kaum muslimin
di seluruh Dunia seusai Bulan Suci Ramadhan merupakan puncak dari upaya
pembangunan jiwa menuju kesempurnaan. Ibadah dan amaliyah di Bulan
Ramadhan mensucikan jiwa Ummat Islam dan mengembalikan fitrah ke dalam
hati mereka. Jalan taqwa yang mereka tempuh telah sukses mengokohkan hati
mereka. Kembali menjadi hati yang dicintai dan mencintai Allah, mengharapkan
rahmat Allah, dan takut terhadap siksaan‐Nya. Kemenangan nurani (fitrah) dari
pengaruh hawa nafsu pantas disyukuri dengan mengumandangkan puji‐pujian
yang mengagungkan Allah. Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil‐hamd…
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Bulan Ramadhan 1430 H diawali dengan selesainya hajat Nasional bangsa kita
yaitu Pemilu legislatif dan Pemilihan presiden. Kita bersyukur bahwa pemilu ini
aman dan damai, tidak ada korban kekerasan akibat Pemilu ‐Namun, di tengah
kedamaian ini tiba‐tiba Bangsa kita diusik oleh peristiwa bom bunuh diri di dua
hotel Rizt Carlton dan JW Marriot. Peristiwa yang berlangsung tanggal 19 Juli
ini mencoreng wajah Ummat Islam sebab pelakunya mengaku bom bunuh diri
ini sebagai bom syahid. Padahal Islam mengharamkan segala bentuk teror dan
kekerasan. Islam adalah agama kasih sayang dan perdamaian… Orang‐orang
yang melakukan perbuatan teror dengan bom di dua hotel itu jelas‐jelas orang‐
orang yang jahil (bodoh) terhadap inti ajaran Islam. Mereka terkena provokasi
musuh‐musuh Allah sehingga berbuat melampaui batas dan merusak di muka
bumi…
Para pelaku teror bukanlah syuhada tetapi tergolong orang‐orang yang mati
konyol. Karena perbuatan bunuh diri menggambarkan keputus‐asaan. Apalagi
173
bunuh diri yang membawa jiwa orang‐orang lain. Mereka telah melanggar aturan
Allah dan tergolong kafir serta menjadi musuh kaum muslimin karena merusak
citra Ummat ini… Mereka membunuh hak hidup jiwa‐jiwa mereka yang tidak
berdosa, bahkan di antara korbannya orang‐orang Islam yang beriman kepada
Allah. Allah Azza wa Jalla menegaskan,
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka
balasannya ialah jahannam, Kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya,
dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (QS. 4:93)
Setelah kejadian Bom di awal Bulan Ramadhan terjadi keprihatinan yang sangat
mendalam. Di tingkat Nasional ada bencana gempa yang menimpa saudara‐
saudara kita di pesisir selatan Jawa Barat. Mulai dari Kab Sukabumi, Cianjur,
Garut, Tasik, Ciamis, Pangandaran, dan di Kab Bandung terkena dampaknya
yang luar biasa. Kejadiannya berlangsung amat singkat, hanya 5 menit tetapi
akibatnya terasa sampai sekarang.. Di saat hari raya ini masih ada saudara kita
yang memerlukan bantuan… Ya Allah berilah keringanan kepada saudara‐
saudara kami yang Engkau uji dengan musibah ini.. berilah mereka kesabaran
dan keteguhan iman…
Di tingkat internasional, kaum muslimin di Palestina masih dikepung oleh
tentara Zionis. Karena itu keprihatinan kita berubah menjadi kesedihan yang
mendalam melihat kondisi ummat yang carut marut ini… Tinggal sejauh mana
kesedihan ini dapat kita ubah menjadi kepedulian dan amal nyata untuk
membantu dan menolong mereka yang tengah menderita…. Marilah kita bahu
membahu dan tolong menolong untuk menjayakan Ummat Islam di negeri Kita
dan dimana pun mereka berada, kita selalu ingat hadits baginda Rasulullah
Shollallahu Alaihi Wassallam, “Man laa yahtamuu biumuuril muslimiin fa laisa
174
minhum” (Barangsiapa tidak peduli dengan urusan kaum muslimin bukanlah
tergolong kepada mereka )
Hadirin rahimakumullah. Baru saja kita melalui “madrasah pembangunan jiwa”.
Madrasah adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang mengembalikan Ummat
Islam menjadi “khairu Ummat”.. Amal‐amal ibadah di Bulan Ramadhan
merupakan metode pembinaan yang dijalankan oleh Ummat Muslimin di seluruh
Dunia untuk memperbaiki diri, masyarakat dan bangsa. Metode yang bersifat
Rabbani (Ketuhanan) ini selalu memberikan hasil positif bagi mereka yang
beriman dan menjalaninya dengan sungguh‐sungguh. Semua Ummat
Muhammad memperoleh nilai di sisi Allah sesuai dengan usaha yang
dikerjakannya. Tentu saja ada yang tidak mendapat apa‐apa selain lapar dan
dahaga. Namun nilai tertinggi diraih oleh mereka yang kembali mendapatkan
kemenangan fitrah. Mereka yang sukses adalah mereka yang berhasil membuat
imannya mampu mengendalikan syahwat dan hawa nafsunya. Posisi dan derajat
mereka ditingkatkan Allah Azza wa Jalla. Allah telah menyatakan,
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman. (QS. 3:139)
Dengan “taqwa” sebagai nilai tertinggi keimanan ini, ummat Islam tidak perlu
lagi terperangah dengan keberhasilan kaum kafirin dalam masalah Dunia yang
berbasiskan materi dan kebendaan. Tidak perlu iri dan dendam terhadap kejayaan
Duniawi yang diperoleh mereka yang kufur kepada Allah… Sebab Dunia ini
hanyalah “panggung sandiwara” “arena perjuangan” dan “kesenangan yang
menipu”. Dunia bukan segalanya, masih ada akhirat yang lebih panjang. Dunia
175
hanya akan bernilai jika digunakan sebagai ladang amal saleh untuk kesuksesan
Akhirat, yaitu alam yang sebenar‐benarnya.
176
perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui, (QS. 30:30)
Melalui amaliyah Bulan Ramadhan Allah menunjukkan kasih sayang‐Nya
dengan membimbing jiwa kaum muslimin kembali kepada kesucian‐Nya. Ini
sebuah metode dari Yang Maha Pencipta. Metode (cara) yang sangat jitu,
berdaya guna dan berhasil guna secara maksimal. Firman Allah,
Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah?
Dan hanya kepada-Nyalah kami menyembah. (QS. 2:138)
Alumnus madrasah Ramadhan, bukan hanya dituntut untuk memperingati
kemenangan jiwa mereka tetapi juga meningkatkan dan mempertahankannya.
Ramadhan menjadi bekal perjalanan panjang kehidupan sampai Ramadhan
berikutnya. Jiwa yang taqwa harus digunakan dalam amal nyata secara harian
waktu demi waktu di tengah‐tengah masyarakat. Jiwa yang taqwa, yang telah
kembali kepada fitrah harus dihadapkan kepada “Diin” secara lurus (benar)
dalam setiap aspek kehidupan. Itulah ketentuan Allah yang tiada berubah hingga
akhir masa. Itulah pula “Dienul Qayyim”, agama yang kokoh, meskipun
kebanyakan manusia tidak mengerti.
Allahu Akbar 3 X walillahil hamd,
177
kita, Indonesia. Sebab keberkahan dari langit dan bumi akan dicurahkan kepada
pemimpin dan rakyatnya
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah…. (QS. 3:110)
Ummat Muhammad di setiap generasi tetap merupakan Ummat pilihan,
ummatan washatan (adil dan menengah) dibandingkan dengan selain mereka.
Ummat ini paling unggul dilihat dari tiga sisi,
Pertama, “Aqidah” yaitu iman dan taqwa yang menjadi basis dari kejiwaan dan
hati mereka.
Kedua, “Amar makruf nahi munkar” yaitu kebiasaan mereka menyuruh yang
baik‐baik dan mencegah dari kemunkaran.
178
Ketiga, “Akhlaqul Kariimah”, kepribadian mulia yang menghias pribadi,
keluarga dan masyarakatnya…
Meskipun benar bahwa Ummat sekarang jauh berkurang kualitasnya
dibandingkan Ummat terdahulu ditinjau dari nilai “khairu ummah” ini, namun
di sisi Allah mereka tetap unggul dari ummat mana pun yang ada pada zaman ini.
Allah senantiasa menyayangi ummat ini karena ketaatan dan kesatupaduan
mereka dalam perjuangan amar makruf nahi munkar,
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka
(adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (QS. 9:71)
Ummat Islam memiliki kesatuan aqidah, keyakinan, pendirian dan sikap hidup.
Mereka berada dalam satu fikrah, yaitu pemikiran Islam. Mereka terikat dengan
ukhuwah, saling setia, saling berbagi, bantu membantu dalam kebaikan dan
taqwa. Allah telah mempertautkan jiwa mereka sehingga menjadi satu kesatuan
yang tidak terpisahkan. Firman Allah,
Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun
kamu membelanjakan (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak
dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati
mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 8:63)
Mereka bagaikan satu pasukan yang mentaati Allah dalam menjalankan ketaatan
kepada Allah dan ber amar makruf nahi munkar di tengah kehidupan masyarakat.
Dengan gemblengan intensif di Bulan Ramadhan Jiwa‐jiwa Ummat Muhammad
179
saling mengenal dan menyatu. Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassallam
bersabda,
jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila
tidak saling mengenal timbul perselisihan. (HR. Muslim)
Hasil‐hasil Bulan Suci Ramadhan hendaknya membangun kebersamaan Ummat
dalam ketaatan dan kepatuhan, karena hanya dengan cara inilah Allah
melimpahkan kasih sayang‐Nya kepada mereka…
180
Wahai yang tak mengubah nikmat-NYA dan tidak mempercepat siksaan kepada
hamba-NYA. Wahai yang membuahkan kebaikan dan memaafkan kesalahan
serta mengampuninya. Semua harapan bergantung pada kemurahan-MU baik
untuk mengabulkan segala keinginan maupun menerima segala keperluan.
Dengan kucuran anugerah-MU bejana-bejana keinginan kian penuh
berhamburan. Segala sifat tak mampu melukiskan gambaran-MU.
Bagi-MU, ketinggian yang Maha Tinggi di atas segala yang tinggi, kemuliaan
yang Maha Mulia di atas segala kemuliaan. Setiap yang besar Engkau anggap
kecil dan sepele. Yang mulia menjadi hina bila berada di samping Kemuliaan-
Mu. Sungguh merugi orang-orang yang bersandar dan berharap pada selain
diri-MU.
Sungguh sia-sia orang-orang yang memohon pertolongan selain diri-MU yang
mencari perlindungan selain kepada kemurahan-MU. Pintumu senantiasa
terbuka kepada orang-orang yang mengharap-MU dan pertolongan-MU sangat
dekat bagi mereka yang mengharapkannya.
Tidak kecewa orang-orang yang mengharap-MU, tidak putus asa yang
mengharapkan pemberian-MU, tidak merugi yang memohon ampunan kepada-
MU dari siksa-MU. Karunia-MU terbuka untuk semua, bahkan bagi si
pendurhaka. Kemurahan dan santun-MU tetap berlaku, bahkan bagi mereka
yang berpaling dari-MU. Kebiasaan-MU adalah berbuat baik bahkan pada
mereka yang buruk.
Sunnah-MU adalah memberi kesempatan kepada manusia yang melampaui
batas yang ditentukan, sehingga kemurahan-Mu itu membuat mereka menahan
diri untuk tidak kembali berbuat kesalahan lagi. Penangguhan-MU mencegah
mereka untuk cenderung kembali berbuat kejahatan yang tercela.
181
Engkau menangguhkan mereka agar kembali kepada perintahmu, Engkau
bubuhkan mereka dengan keyakinan akan agungnya kekuasaan-MU. Siapa pun
yang termasuk ke dalam kelompok orang yang berbahagia, Engkau akan akhiri
hidupnya dalam kebahagiaan.
Siapa pun yang tergolong ke dalam orang-orang yang sesat, Engkau akan hina
hidupnya dengan kesesatan. Semuanya tertunduk pada hokum-MU. Segala
urusan berpulang kepada perintah-MU. Kekuasaan-MU tidak akan menjadi
luluh bila Engkau menangguhkan mereka dalam waktu yang lama.
Hujah-MU tak pula menjadi luntur dan berkurang nilainya bila Engkau tak
menangguhkan mereka. Hujjah-MU abadi selamanya. Kekuasaan-MU akan
berlaku dan tak akan hilang. Maka kecelakaan yang besar bagi yang
menyimpang dari ajaran-MU, kerugian yang nyata bagi yang menyalahi
ajakan-MU, kemalangan yang pahit bagi yang tertipu oleh-MU.
Alangkah banyak perilaku yang membuat mereka terjerumus ke dalam azab-
MU. Alangkah panjangnya bolak-balik mereka dalam siksa-MU. Alangkah jauh
harapannya memperoleh kelapangan, alangkah sulit dan putus asanya
memperoleh jalan keluar yang termudah.
Semua itu berkat keadilan-MU yang tak pernah curang. Semua itu semata
berdasar pada kematangan keputusan-MU yang tak pernah menyimpang dari
kebenaran. Engkau telah mengajukan sekian bukti-bukti dan mengubur dalam-
dalam sekian alasan. Engkau telah mengajukan ancaman sambil bermurah hati
menawarkan harapan. Engkau telah membuat perumpamaan dan
memperpanjang masa penangguhan.
Engkau telah menangguhkan (siksaan) padahal Engkau sanggup menyegerakan.
Engkau memberi masa penangguhan, padahal Engkau kuasa mempercepat
182
siksaan. Penangguhan-Mu bukan tanda kelemahan. Engkau menahan siksaan
bukan tanda kelengahan dan kelemahan. Penantian-MU bukan pula ketakutan.
Semuanya itu terjadi agar hujjah-MU (pembuktian) lebih tersampaikan,
kemuliaan-MU senantiasa lebih sempurna, kebaikan-MU lebih tetap. Nikmat-
MU senantiasa berkembang dan berlipat. Demikian semua itu telah terjadi dan
tetap akan terjadi seterusnya tiada henti dan tanpa batas.
Hujah-MU lebih banyak dari jumlah yang pernah dihitung. Kebaikan-MU
tersebar lebih merata dari yang pernah disyukuri oleh sekian makhluk-MU.
Namun kini diriku terbuai oleh perilaku yang hanya membungkam tanpa
memuji-MU. Diri ini tertekan dan tak kuasa untuk memanjatkan pujian pada-
MU.
Kemampuanku terbatas dalam mengakui kekuasaan-MU. Bukannya semangat
mengharap malah lebih karena kelemahan yang meliputi diri, Ya Ilahi.. Inilah
hamba-Mu yang kini menuju ke pangkuan-MU memohon karunia dan belas
kasihan.
Maka limpahkanlah sejahtera kepada Nabi Muhammad dan keluarganya,
dengarkanlah bisikanku, kabulkanlah doaku. Jangan Engkau menutup hariku
dengan kesia-siaan dan penuh kerugian, jangan tolak permintaanku. Hargailah
keberadaanku yang bersujud di hadapan-MU. Kepada-Mu-lah kembali segala
urusanku.
Sungguh Engkau tidak merasa susah untuk berbuat apa yang Engkau
Kehendaki. Tidak pula Engkau merasa lemah dalam memberi apa yang diminta.
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada rekayasa dan tidak ada
kekuatan kecuali dengan izin Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
183
Khutbah Idul Fitri
Dengan Ramadhan Tingkatan Jati Diri dan Ukhuwah Islamiyah
Khotib: Drs. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM
ت ت دوإلدميِ د
ك دحاِدكمم ه صمم ه ت دوبإ د
ك دخاِ د ت دوإلدميِ د
ك أدندممب ه ك تدمدوُنكمل ه
ت دودعلدميِ د ت دوبإ د
ك آدممن ه اللنههنم لد د
ك أدمسلدمم ه
فداِمغإفر إل ماِ قدندمت وأدنخرت وأدسررت وأدعلدمنت أدنم إ
ت إدلي دل إلدهد إنل أدنم د
ت م د م ه د م ه د م دم ه د م ه د
Ramadhan telah kita lalui, pada hari ini umat Islam di seluruh dunia merayakan
kemenangannya. Gema takbir, tahlil dan tahmid berkumandang dimana-mana, di
seluruh jagad raya alam semesta ini, bersatu padu dalam irama membesarkan
Allah, memuji dan mensucikan-Nya, sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat
telah Allah anugerahkan, terutama dapat meraih kemenangan di hari yang fitri
ini. Mengungkapkan syukur atas hidayah dan inayah Allah yang begitu besar
karena telah berhasil mengikuti rentetan ibadah pada bulan Ramadhan sebagai
jaminan untuk mendapatkan ganjaran dan ampunan.
Dengan berakhir dan berlalunya bulan Ramadhan dan rangkaian ibadah yang ada
di dalamnya; ada dua perasaan yang memuncak dalam jiwa setiap umat;
perasaan al-khauf war raja…
184
Ada perasaan harap dan gembira yang melekat dalam benak kita, senang dan
suka cita yang merasuk ke dalam dada, karena setelah selesainya bulan
Ramadhan jiwa kita –insya Allah- dikembalikan kepada jati diri yang bersih
tanpa noda dan dosa sama seperti saat kita baru dilahirkan dari rahim ibu kita
dulu, menjadi fitri (suci) kembali, sebagaimana Rasulullah saw bersabda :
إن ال فرض عليِكم صيِاِم رمضاِن وسننت قيِاِمه فمن صاِمه وقاِمه احتساِباِ خرج من الذنوُب
185
Sedih karena kita khawatir apakah segala amal ibadah kita pada bulan Ramadhan
tersebut dapat diterima oleh Allah SWT sehingga kita menjadi orang yang di cap
oleh Allah dengan orang yang merugi dan celaka sebagaimana yang pernah
disabdakan oleh Rasulullah saw :
186
kehendaki; Maka surga Itulah Sebaik-baik Balasan bagi orang-orang yang
beramal”. (Az-Zumar:73-74)
Dan juga kita berharap semoga Allah berkenan mempertemukan kita kembali
dengan bulan Ramadhan di masa mendatang. Amin ya rabbal alamin.
187
kebaikan kepada dirinya sendiri namun juga memberikan kebaikan dan
perbaikan kepada lingkungan dan masyarakat sekitar.
Bahwa untuk mencapai tingkat kualitas yang mulia (At-taqwa) tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan, namun ia butuh proses yang harus ditempuh oleh
setiap mukmin, selain harus melandasi dengan keimanan, namun juga
menempuh proses berat sehingga mampu memberikan output yang baik dan
mulia.
Begitulah ketika Allah menginginkan derajat taqwa yang akan diberikan kepada
hamba-hamba-Nya; landasannya iman, prosesnya ibadah puasa dan hasilnya
taqwa.
Adapun inti dari pendidikan dalam bulan Ramadhan adalah sebagai berikut :
1. Puasa merupakan madrasah ruhiyah (pembinaan spiritual)
188
Puasa berfungsi sebagai sarana tazkiyatunnafs (pembersihan jiwa), dimana orang
yang berpuasa selain menjaga dirinya untuk tidak makan dan minum, juga di
tuntut untuk mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, melatih diri
untuk menyempurnakan ibadahnya kepada Allah walau dalam keadaan lapar,
bersikap jujur, menjaga dari ucapan yang kotor dan keji, sifat dengki dan hasad.
Dimana dalam puasa juga ada hikmah yang memenangkan ruh ilahi atas materiil
dan akal atas nafsu angkara murka.
2. Puasa merupakan madrasah jasadiyah (pembinaan jasmani)
Ibadah puasa merupakan ibadah yang tidak hanya membutuhkan pengendalian
hawa nafsu tapi juga membutuhkan kekuatan fisik. Dan puasa juga dari segi
kesehatan akan membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan,
membersihkan tubuh dari sisa-sisa endapan makanan, mengurangi kegemukan
dan menenangkan kejiwaan atas aspek materiil yang ada dalam diri manusia.
3. Puasa merupakan madrasah ijtima’iyah (pembinaan sosial)
Puasa juga dapat membiasakan umat untuk hidup dalam kebersamaan, bersatu,
cinta keadilan dan persamaan, melahirkan kasih sayang kepada orang-orang
miskin, sehingga orang-orang yang mampu dan kaya merasakan apa yang di
derita oleh orang-orang fakir dan miskin. Sebagaimana yang dikatakan oleh
ibnul Qayyim : “Puasa dapat mengingatkan orang-orang kaya akan penderitaan
yang dirasakan oleh orang-orang miskin”. Sehingga dari sinilah di harapkan
timbul rasa persaudaraan dan solidaritas.
Sebagaimana dalam berpuasa juga ditanamkan sifat tenggang rasa dan solidaritas
dalam kehidupan yang memiliki keragaman etnis, warna kulit dan ras, apalagi
sesama muslim yang memiliki keragaman mazhab, kelompok dan golongan yang
berasal dari keragaman pemahaman dalam mengambil intisari dari ajaran Islam.
Perbedaan kelompok, mazhab dan golongan adalah merupakan hal yang lumrah,
189
namun yang patut kita sadari bahwa dengan adanya perbedaan tersebut kita
(umat Islam) tidak boleh terpecah belah dan tidak bersatu, namun hendaknya
bisa dijadikan sarana untuk memupuk persaudaraan, dan membangun bangunan
Islam agar lebih kokoh lagi, sehingga dengannya tidak akan terjadi saling
gontok-gontokkan, mencela, menuding dan menghina karena hanya
permasalahan sepele dan furu’ saja.
Allah SWT berfirman :
190
berfirman: “Orang yang berpuasa wajib meninggalkan akhlaq yang buruk.
Segala tingkah lakunya haruslah merupakan cerminan dari budi yang luhur. Ia
wajib menjaga diri, jangan sampai melakukan ghibah (mempergunjingkan diri
orang lain, gosip), atau melakukan hal-hal yang tiada berguna, sehingga Allah
berkenan menerima puasanya”.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah
r.a.: “Apabila seorang dari kamu sekalian berpuasa, maka janganlah ia berkata
kotor dan berteriak. Bila dicela orang lain atau dimusuhi, maka katakanlah:
“Aku ini sungguh sedang puasa”. Dalam hadits lain disebutkan: Rasulullah
SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan
dusta, dan melakukan perbuatan dusta, maka Allah tidak membutuhkan lapar
dan dahaga mereka” (HR Bukhari dan Abu Dawud).
Dalam kehidupan ini, kita pasti akan berhadapan dengan berbagai rintangan,
ujian dan cobaan, sehingga Allah akan melihat sampai dimana ketegaran kita
dalam menghadapi berbagai rintangan, ujian dan cobaan tersebut.
Paling tidak ada 4 tujuan Allah memberikan kita berbagai cobaan dan ujian
hidup;
1. Ujian Iman; siapakah yang tegar imannya dan siapakah yang hanya pura-pura
dan palsu. Allah berfirman:
إ إ إ إ
دولددقمد فدمتدمنناِ النذيدن ممن قدممبلإهمم فدملديِدممعلددمنن اللنهه. س أدمن يمهمتمدرهكوُا أدمن يدمهقوُلهوُا آددمنناِ دوههمم دل يمهمفتدمهنوُدن أددحس د
ب النناِ ه
إ إ
صددقهوُا دولديِدممعلددمنن المدكاِذبإ د
ي النذيدن د
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:
“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya Kami
telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah
191
mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-
orang yang dusta”. (Al-Ankabut:2-3)
2. Ujian Mental; siapakah yang tawadhu dan angkuh terhadap nikmat Allah.
Allah berfirman:
إ
ب إمممن قدممبمإل أدمن ندممبمدرأددهماِ إنن دذلم د
َّك دعلدمى ض ودل إفم أدنممهفإسمهكم إنل إفم كإتمدماِ س
م صمماِ د إ إ س إ
ب مممن همصميِبدة فم املدمر إ د دمماِ أد د
لإدكميِدل تدأمدسموُا دعدلىَّ دماِ فداِتدهكمم دودل تدممفدرهحوُا إ دباِ آددتاِهكمم دواللنهه دل هإي ي.اللنإه يدإسةي
ب هكنل هممدتاِسل فدهخوُر
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.
(kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa
yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa
yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang
sombong lagi membanggakan diri”. (Al-Hadidi:22-23)
3. Ujian Fisik; siapakah yang bersungguh-sungguh dan lemah dalam meraih
nikmat Allah. Allah berfirman:
ي النناِإس دولإيِدممعلددم اللنهه النإذيدن آددمنهوُا دويدمتنإخدذ إممنهكمم هشدهدداءد دواللنهه دل هإي ي
ب دوتإمل د
ك املدنياِهم نهدداإوهدلاِ بدم م د
النظاِلإإمي
“Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia
(agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang
yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya
(gugur sebagai) syuhada. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zhalim”.
(Ali Imran: 140)
192
4. Ujian Sikap; siapakah yang optimis dan pesimis terhadap nikmat Allah. Allah
berfirman:
دوأدنممماِ إدذا دممماِ ابممتددلهه فدمدقمدددر دعلدميِمإه. فدأدنممماِ امإلنمدسمماِهن إدذا دممماِ ابممتددلهه دربيمهه فدمأدمكدردمهه دوندمنعدممهه فدميِدمهقمموُهل دريبم أدمكدردممإن
س دلدنماِدرة إباِليسوُإء إنل دماِ درإحدم دريب إنن دريب دغهفوُةر درإحيِةم دودماِ هأبدمير ه إ إ ن
ئ ندممفسي ن النممف د
“Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya
nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat
oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang”. (Yusuf:53)
193
Sebagaimana puasa juga menumbuhkan semangat jihad yang nyata, karenanya
peperangan yang terjadi dan dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabatnya
kebanyakan di bulan puasa, dan justru dengan berpuasa mereka dapat lebih
semangat dalam berjihad, karena dengan puasa hati terasa lebih dekat kepada
Allah SWT dibanding hari-hari dan bulan-bulan yang lain, walaupun pada
dasarnya Rasulullah saw dan sahabatnya tidak pernah merasa jauh dari Allah
SWT. Dan bukan karena berpuasa orang lalu boleh bermalas-malasan atau tidur-
tiduran. Namun yang lebih utama adalah kegiatan dan aktivitas orang yang
berpuasa tidak kendor dan berkurang karena alasan sedang berpuasa, namun
sebaliknya harus lebih ditingkatkan lagi, karena ganjaran orang yang melakukan
kebaikan saat puasa Ramadhan bahwa pahalanya akan dilipat gandakan sepuluh
kali lipat oleh Allah. Karena itu Allah SWT berfirman :
194
Islam. Jika tidak, peluang musuh-musuh Islam kian besar mencerai-beraikan
ummat melalui propaganda-propaganda mereka. Ada beberapa factor yang
menjadi unsure pemersatu menuju terwujudnya kesatuan ummat.
Kesatuan perilaku
Banyak disebutkan dalam al-Quran bahwa ummat Islam adalah ummat terbaik
(Khairu ummah). Hal ini dikarenakan ketinggian akhlaq ummat Islam, sebagai
195
cerminan kemuliaan aqidah islamiyah. Kualitas keislaman seseorang bias dilihat
antara lain dari akhlaq dan kebiasaan sehari-hari. Dalam hal ini, ummat Islam
sebagai ummat terbaik telah dituntun oleh Allah supaya berperilaku sebagaimana
Rasulullah saw. Beliaulah manusia pilihan Allah sebagai teladan bagi seluruh
ummat Islam seluruhnya dalam kerangka semangat beruswah hanya kepada
Rasulullah saw (Al-Ahzab : 21)
Kesamaan akhlaq, akan memperkokoh persatuan ummat. Secara fitrah, setiap
manusia cenderung menyatu dengan individu lainnya yang memiliki kesamaan
perilaku sehari-hari.
Adapun akhir dan puncak hikmah yang dapat di raih oleh orang yang melakukan
puasa adalah mencapai derajat dan maqam taqwa di sisi Allah SWT,
sebagaimana yang telah difirmankan Allah di penutup perintah-Nya kepada
kaum beriman untuk berpuasa, “agar kamu bertaqwa”, karena dengan puasa
kesehatan qalb (hati) dan jasad (jasmani) terjaga, sehingga tidak heran kalau
syekh Yusuf Al-Qaradhawi menjadikan puasa itu sebagai madrasah
mutamayyizah (lembaga pendidikan favorit) yang dibuka oleh Islam untuk
menerima pendaftaran baru ; berkadar kurikulum Ilahi. Oleh karena itu, siapa
saja yang mendaftarkan dirinya ke madrasah mutamyyizah ini, yaitu berpuasa
dengan baik sebagaimana yang telah di gariskan Allah, kemudian mengamalkan
sunnah-sunnah sebagaimana yang di syariatkan oleh Rasulullah SAW, maka dia
telah sukses dalam menempuh ujian dan meraih tingkat dan level yang tinggi dan
mulia di sisi Allah yaitu Taqwa. Dimana taqwa dalam kehidupan kaum muslimin
merupakan benteng utama, bekal yang paling baik yang diperlukan oleh setiap
manusia agar dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat, seperti yang
dipesankan oleh Allah SWT dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 197 : “Dan
berbekallah kalian karena sebaik-baik bekal adalah taqwa”. Dan sebagaimana
196
yang dipesankan oleh Rasulullah saw kepada seseorang : “Bertaqwalah kepada
Allah di manapun kamu berada”. Dan taqwa dapat mengatasi segala problema
dan urusan hidup di dunia (At-Tholak (65) : 2) dan memudahkan rezki (At-
Tholak (65) : 2&4) dan amal ibadah kita diterima oleh Allah (Al-Maidah (5) :
27), juga sebagai tameng dan sarana diampuninya dosa-dosa (Al-Anfal (8) : 27)
serta Allah akan memasukkan ke surga yang penuh kenikmatan (At-Thur (52) :
17)
Semoga Idul Fitri tahun ini benar-benar membawa perubahan pada diri kita,
kehidupan rumah tangga kita, masyarakat kita, pemerintahan kita, sehingga
benar-benar menjadi bangsa yang “Baldatun Thoyibatun wa Robbun Ghofur”,
bangsa yang makmur dan sejahtera pada semua lapisan masyarakatnya -bukan
saja para pemimpin dan kaum elitnya saja- dan bangsa yang selalu mendapatkan
lindungan, naungan, bimbingan dan ampunan Allah SWT.
197
Khutbah Idul Fitri
Melestarikan Nilai-Nilai Ramadhan
Khotib: Drs. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM
ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب ال أكب
ب اإلدميِم مإه دوندمعهم مموُذه بإمماِلإ إمم ممن هشم مهرموإر ادنممهفإسم مدناِ إ إ
ي دمندمم مهدهه دوندمسم متدعميِمنههه دوندمسممتدممغفهرهه دوندمتهم مموُ ه
إ ادملدممم مهد لإليم مإه در ي
ب المدعمماِلدم م د
ي لدمهه .ادمش مدههد ادمن لد اإل مهد اإلن الهم إ ض منل لدمه وم من ي م إ
ض ململ فدلد دهمماِد ده دد م ه
ت ادمعماِلإندمماِ م من يمه مإد ال م فدلد م إ
د د م دم ه ه
وس ميِيئاِ إ
ددد
ل م دوطدمماِدعتإإه وادص محاِبإإه وم من تدبإع مه اإدل م ي موُإم ال ميديإن .ادنممماِ بمع مهد :فدميِاِإعبمماِد ا إ
ل م :اهوإص ميِهكم وندممفإسممي إبتدممق موُ ا إ
د م م مد دم د د د د م د دد م د ه د م م
لددعلنهكمم تهممفلإهحموُدن .دقاِدل اله تدمدعاِدل إف المهقمرآإن المدكإرمإي :دياِاديمدهماِ النمإذيمدن اددمنهموُا اتنمهقموُا الدم دحمنق تهمدقمماِتإإه دولد دتمهموُتهنن
198
berbuat dosa. Ibadah Ramadhan yang kita kerjakan dengan sebaik-baiknya
membuat kita mendapatkan jaminan ampunan dari dosa-dosa yang kita lakukan
selama ini, karena itu semestinya setelah melewati ibadah Ramadhan kita tidak
gampang lagi melakukan perbuatan yang bisa bernilai dosa, apalagi secara
harfiyah Ramadhan artinya membakar, yakni membakar dosa. Kalau dosa itu
kita ibaratkan seperti pohon, maka bila sudah dibakar, pohon itu tidak mudah
tumbuh lagi, bahkan bisa jadi mati, sehingga dosa-dosa itu tidak mau kita
lakukan lagi.
Dengan demikian, jangan sampai dosa yang kita tinggalkan pada bulan
Ramadhan hanya sekadar ditahan-tahan untuk selanjutnya dilakukan lagi
sesudah Ramadhan berakhir dengan kualitas dan kuantitas yang lebih besar.
Kalau demikian jadinya, ibarat pohon, hal itu bukan dibakar, tapi hanya ditebang
cabang-cabangnya sehingga satu cabang ditebang tumbuh lagi tiga, empat
bahkan lima cabang dalam beberapa waktu kemudian. Dalam kaitan dosa,
sebagai seorang muslim jangan sampai kita termasuk orang yang bangga dengan
dosa, apalagi kalau mati dalam keadaan bangga terhadap dosa yang dilakukan,
bila ini yang terjadi, maka sangat besar resiko yang akan kita hadapi dihadapan
Allah swt, sebagaimana firman-Nya:
199
ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang
yang berbuat kejahatan (QS Al A’raf [7]:40).
Kedua nilai ibadah Ramadhan yang harus kita lestarikan adalah hati-hati dalam
bersikap dan bertindak. Selama beribadah Ramadhan, kita cenderung berhati-hati
dalam melakukan sesuatu, hal itu karena kita tidak ingin ibadah Ramadhan kita
menjadi sia-sia dengan sebab kekeliruan yang kita lakukan. Secara harfiyah,
Ramadhan juga berarti mengasah, yakni mengasah ketajaman hati agar dengan
mudah bisa membelah atau membedakan antara yang haq dengan yang bathil.
Ketajaman hati itulah yang akan membuat seseorang menjadi sangat berhati-hati
dalam bersikap dan bertingkah laku. Sikap seperti ini merupakan sikap yang
sangat penting sehingga dalam hidupnya, seorang muslim tidak asal melakukan
sesuatu, apalagi sekadar mendapat nikmat secara duniawi.
Kehati-hatian dalam hidup ini menjadi amat penting mengingat apapun yang kita
lakukan akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah swt, karenanya apa
yang hendak kita lakukan harus kita pahami secara baik dan dipertimbangkan
secara matang, sehingga tidak sekadar ikut-ikutan dalam melakukannya, Allah
swt berfirman:
200
meskipun tidak ada orang yang mengetahuinya. Hal ini karena kita yakin Allah
swt yang memerintahkan kita berpuasa selalu mengawasi diri kita dan kita tidak
mau membohongi Allah swt dan tidak mau membohongi diri sendiri karena hal
itu memang tidak mungkin, inilah kejujuran yang sesungguhnya. Karena itu,
setelah berpuasa sebulan Ramadhan semestinya kita mampu menjadi orang-
orang yang selalu berlaku jujur, baik jujur dalam perkataan, jujur dalam
berinteraksi dengan orang, jujur dalam berjanji dan segala bentuk kejujuran
lainnya.
Dalam kehidupan masyarakat dan bangsa kita sekarang ini, kejujuran merupakan
sesuatu yang amat diperlukan. Banyak kasus di negeri kita yang tidak cepat
selesai bahkan tidak selesai-selesai karena tidak ada kejujuran, orang yang
bersalah sulit untuk dinyatakan bersalah karena belum bisa dibuktikan
kesalahannya dan mencari pembuktian memerlukan waktu yang panjang,
padahal kalau yang bersalah itu mengaku saja secara jujur bahwa dia bersalah,
tentu dengan cepat persoalan bisa selesai. Sementara orang yang secara jujur
mengaku tidak bersalah tidak perlu lagi untuk diselidiki apakah dia melakukan
kesalahan atau tidak. Tapi karena kejujuran itu tidak ada, yang terjadi kemudian
adalah saling curiga mencurigai bahkan tuduh menuduh yang membuat
persoalan semakin rumit. Ibadah puasa telah mendidik kita untuk berlaku jujur
kepada hati nurani kita yang sehat dan tajam, bila kejujuran ini tidak mewarnai
kehidupan kita sebelas bulan mendatang, maka tarbiyyah (pendidikan) dari
ibadah Ramadhan kita menemukan kegagalan, meskipun secara hukum ibadah
puasanya tetap sah.
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
201
Kaum Muslimin Yang Berbahagia.
Keempat yang merupakan nilai ibadah Ramadhan yang harus kita lestarikan
adalah memiliki semangat berjamaah. Kebersamaan kita dalam proses
pengendalian diri membuat syaitan merasa kesulitan dalam menggoda manusia
sehingga syaitan menjadi terbelenggu pada bulan Ramadhan. Hal ini diperkuat
lagi dengan semangat yang tinggi bagi kita dalam menunaikan shalat yang lima
waktu secara berjamaah sehingga di bulan Ramadhan inilah mungkin shalat
berjamaah yang paling banyak kita laksanakan, bahkan melaksanakannya juga di
masjid atau mushalla.
Disamping itu, ibadah Ramadhan yang membuat kita dapat merasakan lapar dan
haus, telah memberikan pelajaran kepada kita untuk memiliki solidaritas sosial
kepada mereka yang menderita dan mengalami berbagai macam kesulitan,
itupun sudah kita tunjukkan dengan zakat yang kita tunaikan. Karena itu,
semangat berjamaah kita sesudah Ramadhan ini semestinya menjadi sangat baik,
apalagi kita menyadari bahwa kita tidak mungkin bisa hidup sendirian, sehebat
apapun kekuatan dan potensi diri yang kita miliki, kita tetap sangat memerlukan
pihak lain. Itu pula sebabnya, dalam konteks perjuangan Allah swt mencintai
hamba-hamba-Nya yang berjuang secara berjamaah, yang saling kuat
menguatkan sebagaimana firman-Nya:
إإ إ إنن اللنه هإي ي إ
صا
صوُ ة ب النذيدن يمهدقاِتهلوُدن إف دسبإيِله د
صقفاِ دكأد منههمم بمهمنمديِاِةن دممر ه د
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam
satu barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang tersusun
kokoh (QS Ash Shaf [61]:4)
202
Nilai ibadah Ramadhan kelima yang harus kita lakukan sesudah Ramadhan
berakhir adalah melakukan pengendalian diri. Puasa Ramadhan adalah
pengendalian diri dari hal-hal yang pokok seperti makan dan minum.
Kemampuan kita dalam mengendalikan diri dari hal-hal yang pokok semestinya
membuat kita mampu mengendalikan diri dari kebutuhan kedua dan ketiga,
bahkan dari hal-hal yang kurang pokok dan tidak perlu sama sekali. Namun
sayangnya, banyak orang telah dilatih untuk menahan makan dan minum yang
sebenarnya pokok, tapi tidak dapat menahan diri dari hal-hal yang tidak perlu,
misalnya ada orang yang mengatakan: “saya lebih baik tidak makan daripada
tidak merokok”, padahal makan itu pokok dan merokok itu tidak perlu. “
Kemampuan kita mengendalikan diri dari hal-hal yang tidak benar menurut
Allah dan Rasul-Nya merupakan sesuatu yang amat mendesak, bila tidak,
kehidupan ini akan berlangsung seperti tanpa aturan, tak ada lagi halal dan
haram, tak ada lagi haq dan bathil, bahkan tak ada lagi pantas dan tidak pantas
atau sopan dan tidak. Yang jelas, selama manusia menginginkan sesuatu, hal itu
akan dilakukannya meskipun tidak benar, tidak sepantasnya dan sebagainya. Bila
ini yang terjadi, apa bedanya kehidupan manusia dengan kehidupan binatang,
bahkan masih lebih baik kehidupan binatang, karena mereka tidak diberi potensi
akal, Allah swt berfirman:
203
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS Al A’raf [7]:179).
Dengan demikian, harus kita sadari bahwa Ramadhan adalah bulan pendidikan
dan latihan, keberhasilan ibadah Ramadhan justeru tidak hanya terletak pada
amaliyah Ramadhan yang kita kerjakan dengan baik, tapi yang juga sangat
penting adalah bagaimana menunjukkan adanya peningkatan taqwa yang dimulai
dari bulan Syawal hingga Ramadhan tahun yang akan datang.
Demikian khutbah ied kita pada hari ini, semoga bermanfaat bagi kita bersama
dan memacu kita untuk membuktikan keberhasilan ibadah Ramadhan dengan
sikap dan prilaku yang Islami. amien. Akhirnya, marilah kita akhiri khutbah ied
kita dengan berdo’a:
204
ِصملإمح لدندماِ آإخدرتدمنمدما إ داللنهنم أدصلإح لدناِ إديمنناِد النإذىَ هوُ إعصمةه أدمإردناِ وأد إ
صلمح لددناِ هدنممديِاِدن النإت فميِمدهمماِ دمدعاِهشمنداِ دوأد م
هد م د م د م ه م م د مد
ك دوإممدن
ك دممماِ تهمبدمليغهندمماِبإإه دجنتدم د
ك دوإمممن دطاِدعتإم د
صميِدتإ د
ك ممماِدتوُهل بميِمندمندمماِ وبميم مع إإ إ إ
داللنههمنم اقمسممم لدندمماِ مممن دخمشميِدت د د ه م دم د د م د د م
ي ماِتهمهيوُهن بإإه علديِمدناِ م إ إ
.ِب اليدنممديِا
صاِئ د
دم د د الميِدق م إ د د
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi
antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-
Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan
yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini.
205
ت اإنم د إ
ت ادلدحيِاِإء إممنمهم والدمموُا إ إ إ
ت والممؤإمنإي والممؤإمدناِ إ إ إ إإ
ك دسمميِةع قدإريمم ة
ب مد ه م د م د داللنههنم امغفمر لملهممسلم م د
ي دوالمهممسلدماِ د ه م م د د ه م
هإميِب الندعوُا إ
.ت م ه مد
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan
mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia.
Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
إ إ إ
دربمننداِ ادتدناِ إف اليدنممديِاِ دحدسندةد دوإف الدخدرإة دحدسندةد دوقدناِ دعدذا د
.ب النناِإر
Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia,
kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.
206
Khutbah Idul Fitri
Taqwa dan Masyarakat Madani
Khotib: Drs. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM
المد ل الذي مم ين علممىَّ عبمماِده بأعيِماِد تعمموُد عليِهمم باِلبكماِت ،ووفماِهم أجمموُرهم علمىَّ ممماِ قمدموُا مممن
ساِئر الطاِعاِت ،نمده سبحاِنه علىَّ فضله وإحساِنه ،ونرجوُه الزياِدة من اليات .أشممهد أن ل إلممه
إل ال وحده ل شريك له ف الربوُبيِة واللوُهيِة والسماِء والصمفاِت ،وأشمهد أن مممدا عبمده ورسموُله
اللهم صل علىَّ هذا النمب الكريم المذي ريبم أمتمه علمىَّ الهماِد والتضمحيِة باِلنفماِئس الغاِليِاِت ،وعلمىَّ
آلممه وصممحبه والتمماِبعي لممم بإحسمماِن ممماِ دامممت الرض والسممموُات .أممماِ بعممد :فيِمماِ أيهمماِ السمملموُن،
207
yang bernuansa kasih sayang dan kepedulian kepada sesama yang
membutuhkan, Ramadhan yang berpesan kepada setiap insan agar senantiasa
dekat dengan Sang Pencipta semesta alam dan Ramadhan yang diistimewakan
dengan malam Qadar yang diagungkan melebihi seribu bulan. Semoga semangat
dan nuansa Ramadhan yang penuh dengan aktivitas ibadah dan pengabdian
kepada Allah tersebut akan senantiasa hadir dan mewarnai hari-hari kita di
bulan-bulan yang lain, dan semoga pada hari yang agung ini kita benar-benar
kembali kepada fitrah (kesucian) kita, dan kita selaku individu maupun ummat
mencapai derajat taqwa yang menjadi target utama disyariatkannya puasa di
bulan Ramadhan
208
perdata. Sifat Taqwa tetap harus menjadi landasan dalam kehidupan setiap
individu, keluarga maupun masyarakat; berbangsa dan bernegara.
)21:س امعبههدوا دربنهكهم النإذي دخلددقهكمم دوالنإذيدن إممن قدممبلإهكمم لددعلنهكمم تدمتنمهقوُن )البقرة
دياِأد ميدهاِ النناِ ه
“Wahai manusia, mengabdilah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu senantiasa bertaqwa”
Dalam aspek keimanan, manusia bertaqwa adalah orang yang yakin akan
kebenaran Islam, bahwa Islam adalah satu-satunya sistem yang mampu menjadi
solusi bagi segala permasalahan kehidupan, karena ajaran ini berasal dari sang
Maha Pencipta, Yang Maha Mengetahui akan segala rahasia dan hajat yang
dibutuhkan oleh manusia dan Maha Mengatur serta Memelihara segala
permasalahan makhluk-Nya. Bangunan keimanan utuh dan tidak parsial; yakni
membenarkan sebagian ajaran Islam dan ingkar kepada sebagian ajaran yang
lain. Allah berfirman:
209
ب دولدإكم منن المإ نبم م دمم ممن آددمم مدن بمإمماِللنإه دوالميِد م مموُإم املْدإخم مإر
لدميِم مس المإ نبم م أدمن تهموُليم موُا وجم مموُدههكم قإبم مل المممشم مإرإق والمممغم مإر إ
د د م دد د د هه د
والممدلئإدكإة والمإكدتاِ إ
ب دوالنبإيِي د
)177:ي (البقرة د د د
“Bukanlah kebajikan itu kalau kamu memalingkan wajah ke timur dan ke barat
(untuk mencari ajaran lain selain Islam), tetapi kebajikan yang sesungguhnya
adalah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kita, dan
nabi-nabi”
Di bidang sosial, manusia bertaqwa adalah orang yang memiliki kepedulian yang
tinggi kepada lingkungannya, baik sosial maupun alam. Sekalipun ia sangat
sayang kepada hartanya tetapi ia tetap peduli untuk membantu sesamanya yang
membutuhkan
ي وإفم اليرقمدماِ إ إإ إ إ إ
:ب(البقمرة دوآددتىَّ المدماِدل دعلدمىَّ هحبيمه دذإوي المهقمردبم دوالميِدتدماِدمىَّ دوالمدمدسماِك د
ي دوابممدن النسمبيِإل دوالنسمماِئل د د
)177
“Dan ia memberikan harta, meskipun ia sangat menyintai hartanya, kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan), orang-orang yang meminta-minta dan untuk memerdekakan
hamba sahaya”.
Pada aspek ibadah mahdhah, orang yang bertaqwa selalu konsisten dalam
mengerjakan shalat dan menunaikan zakat:
210
إ
يم م المبمد مأمإس هأولدئمإ م د صمماِبإإرين إفم م المبأمسمماِإء وال ن إ إ إ إإ إ
ك النمذيدن د
صم مددقهوُا ضم منراء دوح د د د د دوالمهموُفهمموُدن بدعمهم مدهمم دذا دعاِدهم مهدوا دوال ن د
دوهأولدئإ د
)177:ك هههم المهمتنمهقوُدن (البقرة
Pada level kenegaraan, salah satu bukti ketaqwaan haruslah diimplementasikan
dalam bentuk penegakan hukum dan peraturan perundang-undangan Ilahi.
Karena hanya dengan ketegasan hukum di semua level masyarakat dan
pelaksanaannya yang tanpa pandang bulu, akan terjamin keamanan, ketenangan
dan kelangsungan kehidupan bermasyarakat dan bernegara secara adil, sejahtera
dan aman sentausa. Dengan demikian, kehidupan beragama dan ketaqwaan
masyarakat menjadi terjamin dan berkembang secara baik Dalam hal ini, Allah
memanggil hamba-hamba-Nya yang beriman:
إ إ إ نإ
ِصا دحيِدماِ ة يدما ( دولدهكمم إف المق د178:)البقرة.. َّصا إف المدقمتمدلى
صماِ إ صاِ ه يداِ أد ميدهاِ الذيدن آددمنهوُا هكت د
ب دعلدميِهكهم المق د
أهوإل املدلمباِ إ
)179:ب لددعلنهكمم تدمتنمهقوُدن )البقرة د
” Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu menegakkan hokum
qishash berkenaan dengan orang-orang yang terbunuh……. Dan ada pada
penegakan qishash itu, jaminan hidup (yang aman dan tentram) bagi kamu,
wahai orang-orang yang berakal, agar kalian bertaqwa”.
211
ص منلىَّ اللنمهه دعلدميِ مإه دودس ملندم قدمماِدل ال ي
ص ميِداِهم هجنمة فممإذا كمماِن إ إ
دع ممن أدإب م ههدريمم مدردة درض مدي اللنمهه دعمن مهه أدنن درهسمموُدل اللنمه د
)صاِئإةم دمنرتدممي( متفق عليِه
ث دودل دميدهمل دوإمن اممهرةؤ دقاِتدملدهه أدمو دشاِدتدهه فدممليِدمهقمل إين د
أحدكم صاِئماِ فددل يدممرفه م
“Puasa merupakan prisai,karena itu apabila seseorang di antara kamu sedang
berpuasa maka janganlah berkata/berbuat rafats (jorok, porno dll) dan berbuat
bodoh (jahiliah, fanatisme pribadi/golongan), dan jika ia dimusuhi atau dicaci-
maki oleh orang lain, maka hendaklah ia berkata: sesusngguhnya aku sedang
berpuasa”.
Inti ajaran dalam berpuasa adalah kemampuan mengendalikan diri dari prilaku-
prilaku yang menyimpang, yang disebabkan oleh sifat serakah terhadap harta,
ambisi jabatan dan nafsu birahi. Suatu negara yang dipenuhi orang-orang yang
serakah dan ambisius serta merajalelanya pornografi dan pornoaksi di mana-
mana, maka negara tersebut akan menjadi negara yang terkutuk dan terancam
siksaan yang mengerikan dari Allah, Tuhan semesta alam. Rasullah Saw
bersabda:
» إذا ظهممر الزنمماِ والربمماِ فم قريممة فقممد: قمماِل رسمموُل الم صمملىَّ الم عليِممه وسمملم: عممن ابممن عبمماِس قمماِل
212
disentigrasi, perpecahan. Karena itulah Rasulullah Saw, menyebut bahwa segala
bentuk jargon, simbul-simbul jahiliyah dan fanatisme golongan ini adalah busuk
dan menjijikkan. Karena yang hanya bisa menyatukan semua elemen bangsa dan
ummat hanyalah agama Tauhid, agama Allah Swt. Pada suatu ketika ada seorang
muslim dari kalangan Muhajirin bertengkar dengan saudaranya dari kalangan
Anshar, lalu keduanya memanggil kawannya masing-masing, sehingga nyaris
terjadi tawuran antar kelompok kaum muslimin. Ketika Rasulullah SAW
menerima laporan mengenai kejadian itu, beliau bergegas datang, dan berkata :
صمماِإر فدمدقمماِدل إ إ إ إ ممماِ بمماِهل دمع موُىَ ا م إ إ إ
لاِهليِنمة قمدماِلهوُا يمدماِ درهسمموُدل اللنمه دكدس مدع درهج مةل م ممن المهمدهمماِجإريدن درهجلد م ممن املدنم د
د د د د د
) متفق عليِه.( دعوُهاِ فإناِ خبيِثة: وف رواية.ددهعوُدهاِ فدإ مندهاِ هممنتإندةة
“Mengapa masih ada kebiasaan Jahiliyah (ditengah-tengah kalian). Mereka
mengatakan: ya Rasulullah, ada orang muhajirin menendang seorang dari
Anshar. Maka beliau berkata: Tinggalkanlah kebiasaan jahiliyah, sebab itu
sangat busuk dan menjijikkan”.
213
konteks masyarakat Indonesia masa kini yang merealisasikan Ukhuwah
Islamiyah (Ikatan Keislaman), Ukhuwah Wathaniyah (Ikatan Kebangsaan) dan
Ukhuwah Basyariyah (Ikatan Kemanusiaan) dalam bingkai NKRI.
Semoga dengan teraplikasikannya nilai-nilai taqwa dari ibadah Ramadhan dan
ibadah yang lain di dalam kehidupan kita, Allah SWT akan merealisasikan janji-
Nya buat bangsa dan negara ini, sebagaimana dalam firman-Nya:
أقوُل قوُل. ونفعن وإياِكم باِ فيِه من الْياِت والذكر الكيِم،باِرك ال ل ولكم ف القرآن العظيِم
. فاِستغفروا ال إنه هوُ الغفوُر الرحيِم، هذا وأستغفر ال ل ولكم ولساِئر السلمي
214
Khutbah Idul Fitri
”“Membangun Kesalehan Individual dan Sosial
Khotib: Drs. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM
215
perwujudan dari rasa syukur kita menyelesaikan ibadah puasa (shaum) di bulan
suci Ramadhan. Dan hari ini kita memasuki hari yang penuh dengan
kebahagiaan rohani, kelezatan samawi dan kenikmatan spiritual, sejalan dengan
firman-Nya pada QS. Al-Baqarah ayat 185:
(185 :دولإتهمكإملهوُا المعإنددة دولإتهدكبيمهروا اللنهد دعدلىَّ دماِ دهدداهكمم دولددعلنهكمم تدمشهكهرودن )البقرة
“…Dan hendaknya kamu mencukupkan bilangannya dan hendaknya kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, niscaya
kamu bersyukur”. (QS. Al-Baqarah, 2 : 185).
صسة إس إ إ
اإلممدساِهك دعإن الدمكإل واليشمرب والدماِإع بإدشدرائط دمم ه
صموُ د
“Pengendalian diri dari makan, minum, dan hubungan badan dengan syarat-
syarat tertentu” (Mausuu’atul-Fiqhiyyah , 7 : 319)
Pada dimensi struktural, apabila seseorang telah sanggup tidak makan, tidak
minum, dan tidak berhubungan badan dan hal-hal lain yang membatalkannya
dari terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat, berarti orang itu telah
menunaikan puasa secara struktural.
Sementara pada dimensi fungsional, puasa memiliki visi sebagaimana ditegaskan
dalam QS. Al-Baqarah ayat 183 “la’allkum tattaquun” (agar kamu menjadi
216
orang yang bertakwa. Lalu misi puasa ialah sebagaimana ditegaskan dalam
hadits : “Ash-Shiyaamu junnatun” (Puasa itu sebagai perisai). Maksudnya,
sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Muntaqa Syarah Al-Muwath-tha’ Imam
Malik (2 : 209) : “Yuriidu annahu sitrun wa maani’un minal-atsaami”
(Maksudnya ialah bahwa puasa itu harus dapat menjadi filter dan penghalang
dari berbagai perbuatan dosa).
Tercapainya visi puasa akan menghantarkan kita pada puncak nilai-nilai
kemanusiaan yang disebut dengan takwa. Indikator utama dari visi dan misi
puasa direalisasikan dalam bentuk mewujudkan kemuliaan dan kebahagiaan
serta kesejahteraan dalam kehidupan kemanusiaan. Firman-Nya dalam QS. Al-
Hujurat ayat 13.
س إنماِ دخلدمقنمدماِهكمم إمممن ذددكمسر دوأهنممثدمىَّ دودجدعملندماِهكمم هشمهعوُدباِ دوقدمدباِئإمدل إلتدمدعماِدرفهوُا إنن أدمكدردمهكممم إعمنمدد اللنمإه
يداِ أديمدهاِ النناِ ه
(13 :أدتممدقاِهكمم إنن اللنهد دعلإيِةم دخبإية )الجرات
”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Al-
Hujurat, 49 : 13).
217
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.” (QS. Al-A’raf, 7 : 96)
218
(119 :ي )التوُبة ياِ أديمهاِ النإذين آمنوُا اتنمهقوُا اللنه وهكوُنهوُا مع ال ن إ إ
صاِدق د د د دد د ده د د
”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah
kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah, 9 : 119).
Banyak orang yang beranggapan, bahwa kalau kita jujur, maka kehidupan kita
akan mengalami kesusahan. Paradigma semacam ini harus kita rubah secara
revolusioner. Justru sebaliknya, kejujuranlah yang akan menumbuhkan
keberkahan, kebaikan dan kesejahteraan bagi diri kita. Apalagi pada saat-saat
masyarakat sudah tidak mencintai dan menyenangi sifat jujur. Maka di situlah
kita buktikan bahwa kejujuran akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
219
( )رواه الديلمي.ب المدفمقدر إ إ إ
ب اليرمزدق دواملديِاِندةه دمتل ه
الددماِندةه دمتل ه
“Sifat amanah itu akan menarik rizki, sedangkan khianat itu akan menarik
(mengakibatkan) kefakiran.” (HR. Dailamiy).
Dengan kejujuran dan amanah saja belum cukup. Maka puasa ramadhan
mendidik kita untuk mempersembahkan kerja terbaik, melalui kerja keras dan
sungguh-sungguh, apapun pekerjaan kita seperti pedagang, petani, nelayan,
karyawan, pegawai, pengajar/pendidik atau guru, perawat, dan sebagainya. Inilah
yang disebut dengan beretos kerja yang tinggi.
Ibadah-ibadah Ramadhan yang membina keshalehan individual di antaranya
mengajarkan kita untuk senantiasa mencintai pekerjaan, bekerja adalah beramal
ibadah, bekerja adalah meningkatkan harga diri dan martabat manusia.
Orang-orang Islam yang beriman dilarang memiliki sikap malas. Sikap malas
tidak mau bekerja adalah bagian dari musuh bersama (common enemy) yang
harus dijauhi. Rasulullah SAW sering berdo’a:
ك إمم من دعم مدذا إ
،ب المدق مإبم مم إ إ واملهم إ،ك إمم من المدعمجم ممز إوالمدكسم مإل إ إ
دوأدهعوُذهبم م د م،بم م دوالمبهمخم مإل دواملمدمدرم د د د داللنههم منم ينم م أدعهموُذهبم م د د
ك إمن فإمتمندإة الممحيِاِ والممماِ إإ إ وأدعوُذهبإ د إ
(.ت )رواه البخاِرىَ ومسلم د مد د د د ك ممن دعدذاب النناِإر دوأدهعوُذهب د م ده
“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari lemah pendirian, sifat malas,
penakut, kikir, hilangnya kesadaran, terlilit utang dan dikendalikan orang lain.
Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan dari fitnah (ketika) hidup
dan mati”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Orang Islam dilarang bersifat malas atau tidak mau bekerja. Tidak mau bekerja
itu adalah musuh bersama (Common enemy) yang harus dijauhi. Rasulullah Saw
sering berdoa :
220
ك إمم من دعم مدذا إ
،ب المدق مإبم مم إ إ واملهم إ،ك إمم من المدعمجم ممز إوالمدكسم مإل إ إ
دوأدهعوُذهبم م د م،بم م دوالمبهمخم مإل دواملمدمدرم د د د داللنههم منم ينم م أدعهموُذهبم م د د
ك إمن إمفتمندإة الممحيِاِ والممماِ إإ إ وأدعوُذهبإ د إ
).ت( رواه البخاِرىَ ومسلم د مد د د د ك ممن دعدذاب النناِإر دوأدهعوُذهب د م ده
“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari lemah pendirian, sifat malas, penakut,
kikir, kurang kesadaran, terlilit utang dan dikendalikan orang lain. Dan aku
berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan dari fithnah ketika
Kemiskinan pun sesungguhnya sering terjadi bukan karena kekurangan sumber
alam, bukan karena kekurangan ilmu pengetahuan yang dimiliki dan bukan pula
karena kekurangan keterampilan. Kemiskinan seringkali terjadi karena sikap
malas dan menggantungkan pemenuhan kebutuhan hidupnya hanya pada orang
lain. Inilah yang disebut dengan kemiskinan kultural. Karena itu, di dalam
berbagai macam ayat kita diperintahkan untuk bekerja dan bertebaran di muka
bumi ini.
221
Hadirin Jama’ah ’Idul Fitri Rahimakumullah
Kedua, Menumbuh-kembangkan kesalehan sosial. Dalam arti bahwa, kita
sebagai orang-orang yang beriman tidak boleh kita merasakan kesenangan secara
pribadi dan orang lain dalam keadaan susah. Kita harus memperhatikan tetangga
kita, lingkungan kita, masyarakat kita dan orang-orang yang berada di sekitar
kita secara lebih luas, apalagi yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam.
Apapun yang dialami oleh kaum muslimin, dimana pun mereka berada,
sesungguhnya harus dirasakan oleh kita. Oleh karena itu, Rasulullah SAW
bersabda:
)رواه المديلمي والطمبان عممن.شبمدعاِدناِ دودجاِهرهه دجاِئإةع إدل دجمنبإمإه دوههمدوُ يدممعلدمهم يداِ أددنس دماِ آدمدن إ مب دممن بداِ د
ت دم
.(أنس
“Wahai Anas, tidak dikatakan beriman kepadaku orang yang tidur kekenyangan,
sedangkan tetangganya mengalami kelaparan, dan dia mengetahuinya.” (HR.
Ad-Dailami dan Thabrani dari Anas).
Apalagi pada saat sekarang ini, yang sering dikatakan sebagai sedang mengalami
krisis multi dimensional, maka kepedulian dan kesalehan sosial harus semakin
222
kita asah dan bangkitkan, agar kita mampu memberikan yang terbaik buat
saudara-saudara kita maupun lingkungan kita.
دودممماِ آتدمميِتهممم إم ممن إربمدماِ لإيِدممربهمدوُ إف م أدمم مدوُاإل النمماِإس فددل يدممربمهموُ إعمن مدد اللنمإه دودممماِ آتدمميِتهممم إم ممن دزدكمماِةس تهإري مهدودن دومج مهد اللنمإه
(ِ )رواه ابن اب اليدنيِا.ل صددقدةه لدتدإزيمهد المدماِدل إلن دكثممدردة فدمتد د
صندقهمموُا يدممرهحهكهم ا ه دوال ن
“Dan amal sedekah itu hanyalah akan menambah seseorang makin banyak
hartanya, maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah SWT akan melimpahkan
rahmat-Nya kepada kalian”. (HR. Ibnu Abu Dunya).
223
Karena itu, zakat, infaq dan shadaqah ini harus dijadikan sebagai life style (gaya
hidup), budaya dan kepribadian kita. Bahwa tangan di atas (pemberi) lebih baik
dari pada tangan di bawah (peminta). Sikap meminta karena kebutuhan yang
mendesak itu diperbolehkan. Akan tetapi kalau sikap meminta-minta dijadikan
sebagai sebuah pekerjaan dan profesi, tentu saja sangat dicela oleh ajaran agama.
Mari kita renungkan bersama satu hadits yang kurang popular di masyarakat
karena khitab (objek hukumnya) tertuju kepada masyarakat umum dan berbeda
dengan hadits-hadits yang tertuju kepada para pemimpin dan hartawan. Untuk
hadits yang tertuju kepada para pemimpin dan hartawan memang cepat popular
karena sering menjadi dalil bagi yang suka mengoreksi dan mengkiritik pihak
lain. Hadits yang perlu kita renungkan bersama itu tentang pekerjaan mengemis,
baik mengemis tradisional yang hanya bermodal menengadahkan telapak tangan,
membawa kaleng kosong, atau alat musik, dengan pakaian yang lusuh, maupun
mengemis modern dengan modal proposal dan sering juga dilengkapi dengan
rekomendasi tertentu :
س إفم م دومجإهم مإه هممزدعم مةه دلمم مسم )العجممم الكممبي إ إ إ
س دحنتم م يمدمأمتد يدم مموُدم المقديِاِدمم مة دولدميِم م د
دممماِ يدم مدزاهل النرهجم مهل يدمسم مأدهل النمماِ د
(للطبان
“Seseorang yang suka mengemis-ngemis kepada manusia maka di hari kiamat
terkelupas daging dan kulit wajahnya (menjadi tengkorak)” (HR. Thabrani)
Hadirin Jama’ah ’Idul Fitri Rahimakumullah
Dengan zakat, infaq dan shadaqah yang dikelola dengan baik oleh amil zakat
yang amanah, terpercaya dan bertanggung jawab, maka pasti akan dapat
meningkatkan kesejahteraan para kaum fakir miskin dan dhua’afa.
224
Inilah beberapa hal yang berkaitan dengan kesalehan individual dan sosial yang
harus kita tumbuhkan bersama-sama. Dengan demikian, puasa kita sebulan yang
lalu tidak hanya mencapai target pada dimensi struktural semata, namun juga
mencapai target pada dimensi fungsional dengan visi ”la’allakum tattaquun”
(agar menjadi orang bertakwa) dan misi sebagai ”al-junnah” (perisai, filter
kehidupan). Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan
dan kekuatan kepada kita semua. Amin yaa rabbal ‘alamin.
Semoga Allah menerima segala amal ibadah yang kita lakukan,
menyempurnakan segala kekurangannya, dan mudah-mudahan kita semuanya
termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang bertaqwa. Mari kita berdo’a dan
memohon kepada Allah SWT.
باِردك ال إل ولدهكم إف الهقرآإن الدكإرمإيم وندمدفعإنم وإينماِهكم إبدماِ فإيِمإه إممن الْ يماِ إ
ت دوالميذمكإر الدإكميِمإم دوتدمدقبنمدل إمينم د دم د م م د د م دد ه م د م
أدقهم مموُهل قدم مموُإ مل دهم مدذا دوأدمسممتدممغإفهر المد م الدعإظميِم مدم إلم م دولدهكم ممم دولإدسمماِئإإر.دوإممنهكم ممم تإلددوتمد مهه إ منمهه ههم مدوُ النسم مإمميِهع الدعلإميِم مهم
Khutbah Kedua
225
لم وعلمدمىَّ آلإمإه و إ
إ لم النرمحمإن النرإحيِمإم ادملممهد إ
بإسمإم ا إ
صممحبإه دودمممن دولدهه
دد صملدةه دوالنسملدهم دعلمدمىَّ درهسمموُإل ا د د
لم دوال ن م دم د م
س اتنمهقمموُا الدم تدمدعماِدل دوامعلدهممموُا أدنن يدمموُدمهكمم دهمدذا يدم موُةم دعإظميِمةم، إ إ إ
دولددحموُدل دولدقهمنوُدة لن باِل .أدنماِ بدممعهد :أدي ميدهاِ النناِ ه
إ إ فدأدمكثإروا إمن ال ن إ
ب ديآَأي ميدهاِ النذيمدن دءادمنهمموُا د
صمليموُا ب المدكإرمإي ،إنن الد دودملدئدكتدهه يه د
صليموُدن دعدلىَّ النإ ي صلدة دعدلىَّ النإ ي هم د
صم مدحاِبإإه إإ إ س إ إ إ إ
دعلدميِ مه دودس مليهمموُا تدمس ملميِدماِ .داللنههم منم د
ص ميل دودسم مليمم دعلدممىَّ دس ميِيددناِ همدنم مد دس ميِيد المهممردس مل م د
ي دودعلدممىَّ آلم مه دوأد م
إإ إ
ي دودتاِبإعإميِإهمم بإإمحدساِإن إدل يدمموُم اليديمإن دوامردحمدناِ دمدعههمم بإدرمحدتإ د إ إ
ك ديآَأدمردحدم النراح م د
ي. ي دودتاِبإإع النتاِبإع م د
دوالنتاِبإع م د
ي إدماِدماِ.دربمندناِ ظدلدممدناِ أدنممهفدسدناِ دوإمن دلم تدممغإفمرلددناِ إ إ ب لددناِ إممن أدمزواإجدناِ وذهيردياِتإدناِ قهمنردة أدمع ه س
ي دوامجدعملدناِ لملهمتنق م د د د دربمننداِ ده م
ب الناِإر .إعدباِدد إ إ إ وتدمردحمدناِ لدندهكوُندمنناِ إمن ا إ
لاِسإريمدن .دربمندناِ آتدناِ إف اليدنممديِاِ دحدسندةد دوإف الْخدرإة دحدسندةد دوقدناِ دعدذا د
م د د دم
ل ِ,إنن الد يدأمهمهر بإاِلمدعمدإل دواإلمحدساِإن دوإإيممدتاِإء إذىَ المهقمردب دويدممنمدهىَّ دعإن المدفمخدشاِإء دوالمهممندكإر دواملبدممغي
اإ
226
Khutbah Idul Adha
Khotib : Drs. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM
ABSTRAKSI
Perjuangan Nabi Ibrahim AS. Siti Hajar dan putranya Nabi Isma’il AS. dalam
melaksanakan perintah Allah SWT. yang sangat berat, selalu dikupas setiap kali Hari
Raya Idul Adha. Sayangnya kisah perjuangan dan perjalanan panjang sebelumnya
”jarang digambarkan. “Memotong hewan kurban adalah lambang puncak pengorbanan
maka dari itu selayaknya harus dilihat peristiwa-peristiwa besar sebelumnya, tatkala
Ibrahim AS. di Babilonia, Palestina (Mesir) dan terakhir di Mekah, adalah LAMBANG
PENGORBANAN SEPANJANG HAYAT. Keluarga Ibrahim adalah contoh teladan bagi umat
Islam, tentunya selain Nabi kita Muhammad SAW.
Khutbah Pertama
227
صميل دو ك لدهه الدكإرميه الغدنفاِهر دو أدمشدههد أدنن دسييِددنداِ همدنمددا دعمبهدهه دودرهسموُلههه اله م
الليههمنم د.صطددفىَّ الهمختمدماِهر لد دشإريم د
صلددة ودسلددماِ ددائإم م إ
ي همتدلدإزدم م إ
.ي دماِ ددادم اللنميِإل دو النمدهاِإر سليم عدلىَّ سيِيإددناِ همنمسد وعدلىَّ الإإه و إ إ
د صمحبه د د دد د دد د م د د
درفدمدع الهم.ف دجلإميِممل فدميِمماِ اديمهاِالنمماِس اإتنمهق موُا الم تدمعمماِل وامعلدم موُا ادنن ي موُمهكم همدذا ي موُم فد إ
دوإعميِ مةد دشمإريم ة.ض مميِةل د مة د د د ه م د مد م د د ه م
دياِاديمدهاِالنمإذبمدن: قمدماِدل الهم تدمدعلدممىَّ إفم المهقممراإن المدكإرمإيم. دودسمدماِهه يدمموُدم املدميج الدمك دإبم دوههدوُيدمموُهم النمحمإر.قدممددرهه دوادظمدهمدر
وقمدماِدل دكمدذلإ إ.ادمنوُااتنمقموُا الم حمنق تمقمماِتإإه ولد دتمهوُتنن اإلن وادنممتمم مسملإموُن
صميل ا منماِ ادمعطدميِنم د: ك
فد د.ك المدكمموُدثر د د ه م ه م هم د ده ه د د هد د م ه
إ إ
انن دشاِنإئد د.ك دوا مدنر
اماِ بعد.ك ههدوُ ادلبممدت لدربي د
Hadirin Rohimakumulloh
Setiap kali kita memasuki hari raya Idhul Adha, pasti kita terkenang kembali
perjalanan suci kehidupan kakek kita yaitu Nabi yang sangat dimulyakan Allah yaitu
Nabi Ibrahim.Kurang lebih 80 th Nabi Ibrahim as tak dikaruniai anak keturunan.
228
Kegelisahan ini ia sampaikan melalui untaian doa yang sangat mustajab yang kemudian
dipakai oleh pasangan yang sudah menikah tapi belum dikaruniai anak.:
( 99 : صاِإلإمي)الصيفت
ب إل إمدن ال ن
ب ده م
در ي
“Ya Tuhanku, anugerahkan kepada saya (seorang anak yang termasuk orang yang
shaleh"
Seperti disebut dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaffaat ayat 99. Lewat rahim Siti Hajar, doa
nabi Ibrahim as dikabulkan. Beliau memberi anaknya dengan sebutan Ismail (Allah
mendengarkan:bhs. Ibrani) .Di beberapa ayat, Allah menyebut Ismail bukan sembarang
anak. Tetapi dia Nabi dan Rosul (QS Maryam :54) seseorang yang diridhai (QS Maryam
55) seseorang yang sabar (QS Al-Anbiya : 85) seseorang yang ditinggikan derajatnya
(QS Al-An’am : 86) termasuk manusia yang paling baik (QS Hood : 48) dan termasuk
yang diamanahi Ka’bah (QS Al-Baqoroh : 125) Bahkan sejak sebelum lahirnya, Allah
sudah memuji Ismail dengan kalimat bighulaamin haliim, anak yang sabar (QS Ash-
Shaffaat :101) bisa kita bayangkan, setelah lama penantiaannya menunggu lahirnya
Ismail ini, tiba-tiba Allah SWT memerintahkan Ibrahim AS untuk menyembelih anaknya.
Sebagai seorang ayah yang mempunyai naluri cinta dan kasih kepada anaknya, maka
Nabi Ibrahim merasakan sendiri perintah itu terlalu berat. Tapi, sebagai seorang nabi
dan hamba yang harus taat kepada Allah, beliau tidak mempunyai pilihan lain kecuali
229
Kemudian si ayah menjalankan perintah, sedang si anak berserah diri dengan
penuh tawakkal. Pada saat si ayah merasa sudah selesai menjalankan tugasnya, dan si
anak menduga bahwa lehernya akan bercerai dengan badannya, maka pada saat-saat
yang kritis itulah Allah menunjukkan kekuasaanNya. Yang disembelih adalah seekor
kibas (kambing biri-biri). Baik si ayah maupun si anak diliputi oleh perasaan syukur.
Dalam kesyukuran itu, keduanya telah berhasil menunjukkan dan mengabdikan dalam
sejarah tentang contoh disiplin,loyalitas dan ketaatan, untuk suri tauladan bagi umat dan
generasi yang datang kemudian.
Sejak terlepas dari ujian yang berat itu, maka Nabi Ibrahim pada waktu-waktu
tertentu melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih hewan. Kemudian upacara
yang demikian ditingkatkan oleh Nabi Muhammad SAW menjadi ibadah dan amaliah,
yang dilaksanakan secara kontinyu pada tiap-tiap hari raya Haji.
Hal itu dilukiskan dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah
dari Zaid bin Arqam, sebagai berikut :
: ماِلناِمنهمماِ ؟ قماِل: قماِلوُا: سنة ابيِكم ابراهيِمم: ماِ هذه الضاِحىَّ ؟ قاِل: ياِ رسوُ ل ال: ُقاِلو
Jelaslah bahwa ibadah qurban itu disunnahkan oleh Rasulullah, sebagai satu latihan
dan ujian kepada kaum muslimin untuk memupuk semangat berkorban, dengan jalan
mengorbankan sebagian kecil nikmat dan rizki yang dilimpahkan Tuhan kepada mereka,
demi untuk mendekatkan hubungan (taqarrub) kepada Allah SWT dan untuk
menyantuni kaum yang lemah (fakir miskin) dan sekaligus memanifestasikan syiar
Islam.
230
Rasulullah SAW dan para sahabat yang mampu, biasanya berkurban dengan
dua ekor kambing (kibas) yang gemuk, sehat dan bertanduk. Sambil menyembelih
kurbannya dengan tangan sendiri, setelah membaca basmalah dan takbir, beliau
mengatasnamakan persembahan itu dari diri dan umatnya yang tak mampu untuk
berkurban (HR. Bukhari).
231
ekor kuda terbaik, pada ekspedisi yang lain, beliau menyerahkan 150 kuda. Di lain
waktu beliau membagikan 700 ekor unta beserta segenap muatannya yang merupakan
keuntungan dagang, untuk kepentingan Islam.
جميِإع ندمدوُاإهيِدإه
ب عن دإإ إ إ إ إ إ إإ
التدباِعه بدمميِإع أددوامإر ال دوالمجتدناِ د م
takwa adalah menaati perintah dan larangan-Nya. Atau dalam bahasa Imam
Aljurjani “Takwa adalah menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan siksa, baik
dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya.”
Lalu seperti tanya Zaid bin Arqam “apa yang kita peroleh dari berkurban?
“sesungguhnya pada setiap bulu yang menempel dikulitnya terdapat kebajikan pahala.”
232
Tetapi ada beberapa petunjuk agar kita dapat mengetahuinya. Ismail kita
adalah setiap sesuatu yang melemahkan iman kita, setiap sesuatu yang menghalangi
perjalanan kita menuju Allah, setiap sesuatu yang membuat kita enggan menerima
tanggung jawab, setiap sesuatu yang membuat kita hanya memikirkan kepentingan kita
sendiri, setiap sesuatu yang membuat kita tidak dapat mendengarkan perintah Allah dan
menyatakan kebenaran, dan setiap sesuatu yang membutakan mata dan menulikan
telinga kita akan panggilan Allah. Kalau sekarang kita berperan sebagai Ibrahim, mari
kita kurbankan “Ismail-ismail kecil” kita itu di jalan Allah.
َّماِ يتقرب ال ال تعاِل من الذباِئح وغي هاِ وغلب عند ناِ ف ذباِئح النسك كاِلضاِحى
“Suatu tindakan perbuatan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT dengan
jalan menyembelih hewan. Menyembelih kurban itu termasuk dalam rangkaian ibadah
yang dinamakan udlhiyah” (Tafsir Al-Manar, Jl, VI, hal. 341). Sebagaimana halnya
dengan ibadah-ibadah Islam yang lain, maka ibadah kurban mengandung dua aspek
dan tujuan.
Pertama, aspek kebaktian, yaitu menunaikan ibadah kepada Tuhan, dengan
pengharapan akan mendapat pahala kelak di hari akhirat. Sifatnya ialah sebagai
tabungan (invesment).
Kedua, aspek kemasyarakatan, yaitu menyantuni kaum fakir miskin dengan
membagi-bagikan daging yang disembelih itu kepada mereka.
Dalam pada itu, sebagian dari daging kurban itu boleh pula dinikmati oleh orang yang
berkurban itu sendiri, paling banyak sepertiganya. Dianjurkan pula supaya sebagian
daging yang sembelihan itu diberikan kepada tetangga, sahabat-sahabat, kaum
keluarga dan lain-lain,bahkan boleh juga dibagi-bagikan kepada orang-orang yang non
Islam, yang sekaligus menunjukkan keluwesan dan keluasan (toleransi) ajaran Islam
terhadap sesama manusia.
233
Selain dari 2 hal di atas, juga sebagai manifestasi syukur
ِم مماِ عم ممل اب ممن ادم ي مموُم النح ممر عمل اح ممب الم م الم م م ممن هراق ممة دم وان ممه لت ممأتىَّ ي مموُم القيِاِم ممة بقرون مما
)رواه.ِواظلفهمماِ واشممعاِرهاِ وان الممدم ليِقممع مممن الم بكمماِن قبممل ان يقممع علممىَّ الرض فطيِبوُابمماِ نفسمما
(البميِذوابن ماِجه
“Amaliah anak Adam yang disukai Allah s.w.t pada hari Nahar (Iedul-Haj) ialah
menyembelih kurban. Kurban-Kurban itu akan datang pada hari kiamat kepada orang
yang mengamalkannya, seperti keadaannya semula, yaitu lengkap dengan anggotanya,
tulangnya, tanduknya dan bahunya. Darah kurban itu lebih dulu jatuh di suatu tempat
yang disediakan Allah sebelum jatuh ke atas tanah. Oleh sebab itu, berkurbanlah
dengan senang hati.[ HR. Tirmidzi dan ibnu Majah]
Dalam kitab-kitab Hadits, kurban itu disebut udlhiyah, yang berasal dari
perkataan dluha, yaitu waktu pagi-pagi ketika matahari naik. Dinamakan kurban itu
udlhiyah karena hewan kurban itu disembelih di sekitar waktu dluha. Dari titik tolak dan
pengertian itu juga maka Hari Raya Haji itu dinamakan juga Idhul Adha atau Idhul
Qurban.
234
sebelum wafatnya, sehingga khutbah itu dikenal sebagai Khutbatul Wada’ atau pidato
perpisahan. Khutbah itu berisi pesan-pesan Rasulullah yang sangat fundamental dan
universal tentang HUMAN RIGHT dan HUMAN RELATION yang memberikan andil
besar dalam DEKLARASI PBB yang menjamin kelestarian hidup manusia dari masa ke
masa, karena didalamnya terdapat prinsip-prinsip umum HAM antara lain 6 prinsip :
1. Rasulullah menegaskan prinsip perasaan seluruh umat manusia. Sebab Tuhan
mereka satu, dan moyang mereka juga satu. Prinsip ini membatalkan
klaim/pengakuan keunggulan sekelompok manusia atas dasar keturunan,
kebangsaan, warna kulit, dsb.
2. Darah, nyawa atau hidup seseorang begitu pula harta benda dan kehormatan
adalah suci dan terhormat, karena itu mutlak harus dilindungi dan tidak boleh
dilanggar. Dengan kata lain, hak hidup, hak memiliki harta dan kehormatan
merupakan anugerah Tuhan kepada manusia.
3. Kejahatan hanya berakibat buruk kepada pelakunya sendiri, maka orang tua
tidak boleh berbuat jahat kepada anaknya dan sebaliknya anak tidak boleh
berbuat jahat kepada orang tuanya.
4. Seorang muslim adalah saudara sesamanya, sehingga tidak halal melanggar
س دإييل لإهممسلإسم إممن أدإخميِإه دشميءة إلن دماِأددحنل إممن إ إ إن
ِ فدملدميِ د,أدلد ن المهممسلدم أدهخوُ المهممسلهم
ندممفإسإه
5. Manusia tidak boleh saling menindas dan tidak boleh mengeksploitasi sesama.
235
6. Penghormatan terhadap harkat dan martabat wanita. Bahw a masing-masing
suami dan istri memilki hak dan kewajiban tertentu.
236
b) Abdurrahman bin ‘Auf konglomerat muslim pernah menyumbang 650
ekor kuda untuk berperang, 700 ekor unta beserta tumpangannya
untuk kepentingan Islam.
237
Khutbah Dua
ل ،لد اإلدمهد إلن الهم دو الهم أدمكبد مهر .الهم لم دكثإيا وسمبحاِدن ا إ
لم بهمكمدردة دوأدإصمميِ د د د هم د
الم ه ادمكب مر ×7دكبإيِ مرا واملممهد إ إ
مد د دم دم
أدمكبدممر دو إلإ املدممهد.
ل م المدعلإميِ مإم املدلإميِ مإم ،ادلمغدنفمماِهر المدعإظميِم مإم المدقنهمماِإر النمإذىَ لد دتمدفممىَّ دممعإرفدمتهمهه دعلدممىَّ دمم ممن ندظمدمدر إف م بدمددائإإع
ادملمم مهد إ إ
دم
صميحإه اإلقم مدراإر دوأدمشمدههد
ك لدمه ،دشمإهاِددة بإ إ
د
دمملددكتإإه بإع إ إ إ
ي المعتبمدماِإر دوأدمشمدههد أدمن لد إلدمهد إلن الهم دومحمددهه لد دشمإريم د هدم
إ إ
ك همدنممداد صطددفىَّ المهممخدتاِهر .داللنههمنم د
صميل دودسمليمم دعلدمىَّ دعمبمددك دودرهسمموُل د أدنن دسيِيددنداِ همدنمداد دعمبهدهه دودرهسموُلههه المهم م
ل فإميِدمماِ أددممدر .دوانممتدمدهمموُا وعلدمىَّ آلإمإه و أدصمحاِبإإه املب مررةإ الدخيِمماِإر .أدنممماِ بمعمد :فدميِماِ أد ميهماِ النماِ إ
س اتنمهقموُا الدم تدمدعماِ د
ه دم ه د د د م د د دد م د دد
ي دعاِدممةد إإ إ والمإمحمن والمإفتم ممماِ ظدهمر إممنمهمماِ وممماِ بطدمن إممن بإلدمإددناِ همدذا خاِ إ إ
صمةد دومممن دجميِمإع بمهملمددان المهممسملم م د
د د د د د م د دد د د د د دد د د م
ك دعدلىَّ هكيل دشميسء قدإديممةر.
إن د
238
Ya Allah ya rohman ya rahim……………………………
Kami tengadahkan tangan tangan lemah ini ke haribaanmu Yang Maha Agung dan
Perkasa.
Ya Allah kami mohon dilunturkan selaksa dosa kami…sebenarnya kami tahu banyak
larangan yang Engkau sampaikan kepada kami, tapi sebanyak itu pula larangan itu
kami langgar.
Ya Allah sebenarnya kami tahu ,banyak perintah yang Engkau sampaikan kepada
kami,tapi hanya sedikit yang bisa kami laksanakan.
Ya Allah sebenarnya kami malu memohon,meminta minta kepada Mu,karena kekotoran
kami yang berlumur noda dan dosa menghadap ke Dzat Yang Maha Suci dan Agung.
Namun kalau tidak kepada Engkau ke siapa lagi kami mengadu.
Ya Allah….Yang selalu memudahkan hal yang susah, mudahkanlah segala urusan
kami, orangtua kami,guru guru kami, pemerintah kami dan masyarakat kami, seperti
harapan dan do’a Ibrahim as: Wahai Tuhan kami…..jadikanlah tempat ini tempat yang
makmur dan aman. Berikanlah rizeqi kepada penduduknya, agar mereka mendirikan
shalat serta jadikanlah hati seluruh manusia senang dan damai di tempat ini.
Ya Allah….Engkau Maha Tahu, bahwa pemerintah dan warga Lebak sedang giat
giatnya membangun kabupaten yang terluas di Banten yaitu 3.044,72 km2, memang
tidak mudah untuk mengungguli kabupaten kabupaten yang lain di Banten, tetapi
dengan kerja keras segenap aparatur pemerintah dan seluruh komponen masyarakat
yang bertumpu pada prinsip Transparasi,Partisipasi dan Akuntabilitas,kita optimis
bahwa kemajuan yang kita dambakan itu pasti bukan “MIMPI”……amin ya robbal
‘alamiiin
دربمننداِ امغإفمرلددناِ دو إإلمخدوُانإدناِ النمإذيمدن دسمبدمهقوُدناِ بإاِإلميمدماِإن دولد دمتدعممل إفم قهملهموُبإنمدماِ إغلن،صميِمهر
ياِ نإعم المموُل ونإعم الن إ
د م د دم د د م د
.ف درإحميِدم إإ
للنذيمدن آدمنهمموُا إن د
ك درهؤمو ة
239
إ إ إإ إ إ إ إ إ إ
عبدمماِد ال م………………… ..نن الدم يدمأمهمهر باِلمدع ممدل دوالمحدسمماِن دوإيممتدممآَء ذىَ المهقمر د
ب م دويدممنمدهممىَّ
دع مإن المدفمحدشممآَإء دوالمهممندك مإر دواملبدممغممىَّ يدعإظههك ممم لددعلنهك ممم تدمدذنكهرمودن.دوامذهك مهروا الدم يدممذهكمرهكمم دوامش مهكهرموهه دعلدممىَّ نإدعإم مإه
240
Khutbah Idul Fitri
Mencari Pemimpin untuk Perubahan dan Pembaruan:
Revitalisasi Lembaga Kepemimpinan
Khotib: Drs. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM
ادمشدههدادمن لْ اإلدهد اإ ن
لال هدومحددهه لددشإريم د
ك لدمه
241
Pendahuluan
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.
Saudara-saudara kaum Muslimin yang dimuliakan Allah.
Di hari yang fitri ini, tak ada yang lebih indah untuk kita lafadzkan selain untaian
puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan Maha Bijaksana yang
menganugerahi kita nikmat iman, Islam, dan ihsan. Dengan ketiga nikmat itulah,
kita memiliki kekuatan untuk menunaikan ibadah puasa sebulan penuh. Ibadah
yang berfungsi sebagai sarana pendidikan untuk mengasah spritualitas kita
menjadi pribadi bertakwa. Pribadi yang menyadari hakikat dirinya sebagai
hamba Tuhan, sekaligus menginsyafi tujuan penciptaannya di muka bumi
sebagai khalifah.
.ك دعمن دسبإميِإل الإ ض دفاِحهكم بمي الناِإس بإاِمليق ولد تدمتنبإإع املوُىَ فدميِ إ إ
ضلن د دد ه د د إنناِ دجدعملدناِدك دخلميِمدفةد إف املدمر إ م م د م د
“Sungguh, Kami menjadikanmu khalifah di muka bumi. Maka berilah keputusan
(perkara) di antara manusia dengan adil. Janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS Shaad [38]: 26)
.صاِدمهه دودقاِدمهه إمدياِدناِ دوامحتإدساِدباِ دخدردج إممن ذهنمهموُبإإه دكيِدمموُإم دولدددتمهه أهيمهه
فددممن د
242
“Orang yang berpuasa dan mendirikan shalat malam dengan dasar iman dan
mengharapkan pahala dari Allah, niscaya akan terbebas dari dosa-dosanya
seperti ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah)
Namun sebaliknya, jika ibadah puasa dilaksanakan sekadar untuk menggugurkan
kewajiban, maka kita takkan mendapatkan keistimewaan Ramadhan. Ibadah
Ramadhan hanya akan menjadi rutinitas tahunan yang tak membawa perubahan
apa-apa. Ibadah puasa takkan memperbarui diri dan kepribadian kita menjadi
lebih baik. Janganlah sampai kita termasuk orang-orang yang rugi seperti
disabdakan Rasulullah Saw. dalam hadistnya:
إ إ إإ ب إ
س لدهه ممن صديِاِمه إلن املهموُمع دوالمدعطد م
.ش صاِئةم لدميِ د
هر ن د
”Berapa banyak orang yang puasa tidak mendapat dari puasanya kecuali lapar
dan dahaga.” (HR Nasai dan Ibnu Majah)
Kesuksesan menjalankan ibadah puasa bukan terletak pada kekuatan menjauhi
faktor yang membatalkannya sejak fajar menyingsing hingga matahari terbenam.
Tapi harus tercermin dari sikap dan perilaku kita sebelas bulan berikutnya. Sejak
hari ini sampai Ramadhan yang akan datang. Oleh sebab itu, mari jadikan hari
kemenangan ini sebagai momentum perubahan. Patrikan niat untuk mengisi hari-
hari di masa depan, dengan aktivitas multiguna yang bernilai ibadah. Kuatkan
tekad untuk menjadi pembaharu, lalu hadirkan perubahan positif bagi keluarga,
lingkungan dan masyarakat. Amien ya rabbal ‘alamien.
243
Shalawat dan Salam
Selanjutnya mari kita haturkan shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad
Saw. Nabi terakhir yang istikamah menyadarkan manusia bahwa kedudukan
mereka setara di depan Tuhan. Nabi, pemimpin, sekaligus kepala negara yang
disayangi kawan dan disegani lawan. Teladan ideal dalam berdemokrasi dengan
menyelesaikan semua masalah duniawi melalui musyawarah. Dialah kekasih
Tuhan yang sukses mengubah bangsa Arab yang jahiliah menjadi madaniah,
yang barbar menjadi penyabar, dan yang sektarian menjadi egalitarian.
Prestasi Rasulullah ini telah menginspirasi jutaan tokoh lain di dunia dalam
melakukan perubahan dan menggerakkan pembaruan. Jadi, adalah sebuah
keharusan bagi kita sebagai umatnya, untuk menjadikan beliau sebagai rujukan
utama dalam seluruh aspek kehidupan. Sifat, sikap, tindakan, dan ucapan kita
sebisa mungkin selaras dengan yang dicontohkan Rasulullah Saw. Karena hanya
dengan begitu kita akan diakui sebagai umatnya, sehingga berhak mendapatkan
syafaatnya pada hari Kiamat.
244
kepentingan negara. Pemimpin sejati yang tak pernah lelah berjuang, meskipun
paru-parunya tinggal sebelah. Pribadi luhur yang benar-benar memahami
amanah kepemimpinan sebagaimana diinginkan Allah melalui firman-Nya ;
.ش النإذيمدن لدموُ تدمدرهكموُا إممن دخملإفإهمم ذهيرينةد إضدعاِدفاِ دخاِفهمموُا دعلدميِإهمم فدممليِدتنمهقوُا الد دولميِدمهقموُلهموُا قدمموُلد دسإديمددا
دولميِدمخ د
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatirkan (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar.” (QS An-Nisa’ [4]: 9)
Figur seperti beliaulah yang dibutuhkan bangsa ini untuk mengawal reformasi
agar tidak salah arah. Aura ketulusan yang berpadu dengan semangat juang
dalam dirinya, terbukti ampuh menularkan energi positif kepada seluruh pejuang
kemerdekaan. Hasilnya, ia mampu menyatukan segenap komponen bangsa, baik
sipil maupun militer, untuk menggapai satu cita-cita mulia. Mewujudkan
Indonesia merdeka agar rakyatnya sejahtera.
245
Ironi ini tidak perlu terjadi kalau para pemimpin negeri ini meniti jalan yang
lurus. Memandang kepemimpinan sebagai media ibadah sekaligus amanah suci
yang harus ditunaikan dengan sepenuh hati.
. الإدماِهم دراسع دودممسئهمموُةل دعمن درإعيِنتإإه.هكليهكمم دراسع دوهكليهكمم دممسئهمموُةل دعمن درإعيِنتإإه
“Kalian adalah pemimpin, dan akan diminta bertanggung jawab atas apa yang
dipimpinnya. Seorang penguasa adalah pemimpin, dan akan diminta
bertanggung jawab atas rakyat yang dipimpinnya.” (HR Muslim)
Nilai-nilai luhur inilah yang mulai tercerabut dari dalam jiwa para pemimpin
negeri, sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara tidak pernah harmonis dan
serasi. Kekacauan politik, ketidakadilan hukum, dan ketimpangan ekonomi,
adalah akibat dari perilaku politik para pemimpin pada umumnya. Pemimpin
yang lahir dari iklim politik yang tidak sehat atau tidak kondusif.
246
Menyimpang jauh dari teladan Rasulullah Saw. kala memimpin umat Islam
generasi pertama.
Yang lebih miris lagi, tidak sedikit pemimpin yang terbelenggu dengan transaksi
politiknya sendiri. Utang budi politik semacam inilah yang menjadi pangkal
merebaknya fenomena korupsi. Perhatian pemimpin tak lagi fokus pada rakyat,
tapi para kroni politiknya. Yang diperjuangkan bukan lagi kepentingan
masyarakat, tapi kepentingan diri dan kelompoknya. Pada titik inilah, akhlak,
etika dan moralitas politik hanya menjadi slogan yang sering diucapkan, tanpa
dipraktikkan. Padahal Allah Swt. berfirman dalam surah Shaff ayat 2-3:
. دكبهمدر دممقدتاِ إعمندد الإ أدمن تدمهقموُلهموُا دماِلد تدممفدعلهموُدن.ديآَ أديمدهاِ النإذيمدن آدمنهمموُا إلد تدمهقموُلهموُدن دماِلد تدممفدعلهموُدن
“Wahai orang-orang beriman, mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak
kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-
apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS Shaff [61]: 2-3)
247
yang lebih mengedepankan uang dan modal daripada akhlak, integritas dan
moral. Akibatnya banyak calon pemimpin ditentukan oleh kekuatan modal bukan
kualitas moral. Pemimpin yang dimunculkan bukan karena kualitas visi dan
misinya, tapi karena kekuatan modal yang dimiliki. Kiranya kita masih ingat
mundurnya alm. Nurcholish Madjid yang terpaksa mundur dari bursa pencalonan
Presiden 2004 silam karena kekurangan dana dan modal yang biasa dikiaskan
dengan istilah ’kekurangan gizi’ padahal sejatinya dia memiliki visi dan
kompetensi yang cukup memadai.
248
berkualitas dan memiliki integritas. Partai politik harus bertanggung jawab atas
lahirnya pemimpin-pemimpin yang korup dan menyimpang.
249
إنن دمممن دكمماِدن يدممعبهمهد همدنممددا فدمإنن همدنممددا قدممد دممماِ د،س
دودمممن دكمماِدن يدممعبهمهد الدم فدمإنن الدم دحمدي لد.ت أديمدهمماِ ال منماِ م
.ت
ديهموُ ه
“Saudara-sadara, barangsiapa mau menyembah Muhammad, Muhammad
sudah meninggal, tetapi siapa yang menyembah Allah, Allah Mahakekal dan tak
pernah mati.”
250
Empat Karakter Pemimpin Ideal
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahilhamd.
Saudara-saudara kaum Muslimin yang dimuliakan Allah.
Karakter pemimpin ideal sebenarnya sudah tercermin secara sempurna pada diri
Rasulullah Saw. Sejarah sudah memberikan paparan yang jelas tentang segala
hal yang berkaitan dengan seni kepemimpinan beliau. Jadi, yang perlu kita
lakukan saat ini adalah memahami esensi dari setiap karakter tersebut, sehingga
bisa diaplikasikan dalam seni kepemimpinan Indonesia modern. Secara ringkas,
empat karakter Rasulullah Saw. adalah sebagai berikut
1. Sidiq (Jujur)
Karakter utama yang menjadi ciri khas pemimpin ideal adalah kejujuran. Jangan
pernah remehkan sifat ini, karena fakta sejarah membuktikan bahwa kejujuran
memiliki energi dahsyat untuk melegitimasi kepemimpinan. Nabi Muhammad
Saw. dan Abu Bakar secara berurutan sudah membuktikan dahsyatnya energi
kejujuran bagi kepemimpinan agama dan politik mereka. Rasulullah
mendapatkan gelar Al-Amien (yang dapat dipercaya) jauh sebelum mendapatkan
beragam gelar positif lainnya. Karena rekam jejak kejujuran beliaulah, dakwah
Islam cepat tersebar. Semua perkataan beliau langsung dipercaya dan diyakini
kebenarannya oleh semua orang yang mendengar. Termasuk hal-hal yang tidak
bisa dinalar akal sehat sekalipun, seperti persitiwa Isra’ dan Mi’raj. Abu Bakar
juga demikian. Ia dijuluki ash-Shiddiq (orang jujur dan bisa dipercaya).
Kejujuran inilah yang membuat semua kabilah Arab bersatu dan membaiatnya
secara aklamatif sebagai khalifah ketika Rasulullah wafat.
Fakta ini seharusnya bisa membuka mata semua pemimpin, bahwa kejujuran
merupakan modal utama untuk menjadi pemimpin. Pribadi yang jujur relatif
251
lebih mudah diterima oleh masyarakat, meskipun mungkin dia tidak memiliki
kecakapan yang hebat dalam mengorganisir kekuasaan. Sebab, masyarakat pasti
lebih tenang dan lebih senang dipimpin oleh orang jujur. Mereka tidak akan
khawatir aset-aset bangsa hasil jerih payah rakyat akan diselewengkan untuk
kepentingan pribadi. Mereka juga tidak akan was-was akan diperlakukan seperti
binatang ternak, yang diperas keringatnya dan diperah saripatinya untuk
membiayai kebutuhan hedonisme ala pemimpin pendusta.
Pemimpin yang jujur pasti berpikir seribu kali untuk melakukan tindakan tidak
terpuji, atau memutuskan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Oleh
sebab itu, Allah Swt. dengan tegas memerintahkan kita untuk bersama atau
mengikuti orang-orang yang jujur.
252
pangkal rendahnya kinerja para pemimpin. Oleh sebab itu, pada kesempatan
yang amat langka ini, khatib al-faqir ingin mengingatkan kembali bahwa amanah
memiliki arti yang agung. Amanah berarti berusaha memberikan kemampuan
terbaik dan berorientasi kesempurnaan dalam setiap tugas yang dijalankan.
Pemimpin amanah adalah pemimpin yang selalu berusaha perfeksionis dalam
melakukan pekerjaan. Tidak pernah puas dengan hasil yang didapatkan, dan
selalu berpikir keras untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi.
Menurut para ahli hikmah, pemimpin yang amanah selalu menjunjung tinggi
etika sehingga tidak suka mempermalukan orang. Membangun kepercayaan diri
melalui kualitas dan kapasitas diri. Berani mengakui kesalahan diri dan tidak
pernah segan mengingatkan orang lain atas kesalahannya. Bertanggung jawab
sendiri untuk memperjuangkan tujuan serta cermat dalam bekerja. Teguh
memegang prinsip dengan segala risiko dan konsekuensi yang harus dihadapi.
Di samping itu, pemimpin amanah adalah yang sudah selesai dengan dirinya
sendiri. Tidak membuat rakyat kerepotan mengurusi masalahnya. Selalu
meninggalkan kenangan positif bagi orang di sekitarnya dan masyarakat luas.
Tidak mengalihkan tanggung jawab kesalahannya kepada pihak lain, dan juga
tidak mewariskan tumpukan masalah yang menyulitkan generasi setelahnya.
3. Tabligh (komunikatif)
Karakter ini harus dimiliki karena dalam menjalankan tugas, pemimpin selalu
berhadapan dengan manusia yang punya perasaan dan pikiran. Bukan
berhadapan dengan benda mati yang mudah direkayasa. Oleh sebab itu,
pemimpin dituntut terampil berkomuniksi agar pesannya bisa dipahami dan
dilaksanakan dengan baik. Ia harus bersikap terbuka sehingga rakyat tidak segan
253
atau takut menyampaikan keinginannya. Seperti inilah yang dicontohkan
Rasulullah Saw. dalam menjalin komunikasi dengan para sahabatnya.
Keterampilan berkomunikasi ini mustahil diperoleh secara instan tanpa proses
yang panjang. Pengalaman akan menumbuhkan empati yang membuat pemimpin
bisa merasakan keluh-kesah rakyatnya, bukan hanya menjadi pendengar setia.
Itulah sebabnya mengapa para pemimpin yang berhasil, selalu sosok yang
bersahaja. Sosok yang rela berlumpur dan berkeringat bersama rakyat, bukan
sosok yang pura-pura memperhatikan penderitaan rakyat dari balik tirai
kemewahan. Rasulullah Saw. selalu berhasil mencerna masalah yang dikeluhkan
sahabat, karena beliau memang pernah mengalami masalah yang dikeluhkan
tersebut. Kepribadian sederhana yang berpadu dengan tutur kata santun,
membuat siapa pun merasa nyaman berdialog dengan Rasulullah Saw. Termasuk
orang yang baru kenal sekalipun.
4. Fathanah (Visioner)
Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Visioner dan
memiliki program yang jelas dalam memajukan masyarakat. Memiliki analisa
yang tajam, strategi yang jitu, serta cermat mengidentifikasi skala prioritas dalam
menyelesaikan masalah.
Pemimpin yang tidak visioner pasti tidak memiliki pendirian yang teguh,
sehingga mudah dipengaruhi orang lain. Gampang terombang-ambing di antara
serbuan argumen yang beragam. Karena itu keputusan yang diambil rentan
kesalahan dan berpotensi merugikan rakyat.
Rasulullah Saw. adalah pemimpin yang sangat visioner. Ketajamannya dalam
menganalisa masalah benar-benar tak tertandingi oleh siapa pun. Kisah tentang
Perjanjian Hudaibiyah adalah contoh nyata yang pasti membuat semua orang
254
terpana. Betapa tidak, dengan kecerdasannya, Rasulullah Saw. mampu
membalikkan perjanjian yang pasal-pasalnya terkesan merugikan, menjadi
sangat menguntungkan bagi kaum Muslimin. Sebagai bukti, pihak Qurasiy yang
sempat girang setelah menandatangi perjanjian tersebut, akhirnya tidak kuat lalu
khianat dan melanggarnya.
وندمدفعإن وإنياِهكم إ دباِ فإيِإه إمن مالْيمماِ إ،باِردك ال إل ولدهكم إف المهقرآإن المدكإرمإي
دوتدمدقبنمدل إم ي منم،ت دوالميذمكإر املدإكميِمإم د دمد م م د د دد ه م د م م م
. إنهه ههدوُ النسإمميِهع المدعلإميِهم،دوإممنهكمم تإلددوتدهه
255
Khutbah Kedua
256
Tegakkan panji-panji kebesaran-Mu hingga akhir nanti, dengan Rahmat-Mu
wahai Dzat Yang Maha Pengasih.
257
KHUTBAH IDUL FITRI
MERAIH PRESTASI, MENGGAPAI RIDLO ILAHI
Khotib: Drs. KH. Ikhwan Hadiyyin, MM
ل النرمحدإن النرإحميِإم
بإسإم ا إ
م
ل دكثإميِم درا
ل املم هد ،ال أمكبمردكبإيِم را واملم هد إ
ده م د د د م
إ
المهم أمكبدم مهر ،9xلد إلد هد إلن اله وال أمكبدم هر ،ال أدمكبدم هر دو د م
وس مبحاِدن ا إ
ل م بهمك مدردة دوأإص مميِ د
ص مدر دعمب مددهه ،دوأدع منز هجمن مددهه دوده مدزدم ل ،لد إلدمهد إلن الهم دومح مددهه ،د
ص مدددق دومع مددهه ،دوند د د هم د
ي لدهه الميديمدن دولدمموُ دكمإرده المدكماِفإهرمودن ،لد إلدمهد إلن الم إإ
ب دومحددهه ،لد إلدهد إلن ال دولد ندممعبههد إلن إنياِهه همملص م د
المحدزا د
وال أمكبدمهر ،ال أمكبدمهر دول املدممهد.
إإ إ إ إ املمهد لإ ر ي إ
يم دولد عهممددوادن إلن دعدلىَّ النظاِلم م د
ي .أشمهد أن ل إلمه إلي الم ذو ي دوالمدعاِقبدمةه لملهمتنق م د
ب المدعاِلدم م دد دم
صملدةه دوالنس لدهم دعلدمىَّ دسميِيإد النمبإيِدماِإء
اللك البي وأشهد أين ممد رسوُل ال خاِت النبيِماِء والرسملي دوال ن
والممرسلإي ،ندبإيِيمنداِ وموُدلناِد همنمسد ،وعدلىَّ آلإإه و إ إ
صمحبإه أمجدع م د
ي. دد ددم د د د د هم د م د
قمماِل الم م تعمماِل فم م القممرآن الكريم م :يدمماِ أديهم ماِد المنمإذيمدن دءادمنمه موُا اتنمهقم موُا المد م دحم منق تهمدقمماِتإإه دولد دتمهمموُتهنن إلن دودأنتمه ممم
يممسلإهمموُدن
Gema takbir, tahmid dan tahlil membahana memenuhi relung-relung kalbu insan
yang beriman, menembus cakrawala satir biru, merasuk alam malakut,
merambas lauhil mahfud
258
Takbir hanya menyerukan Allah yang Maha Agung, selain Allah adalah kecil....
Tahmid hanya memuji bahwa tiada Dzat yang pantas dipuji selain Dzat Allah
Tahlil adalah bentuk ikrar dalam lisan yang dihujamkan ke kalbu bahwa di dunia
ini banyak tuhan-tuhan yang bergentayangan, tapi hanya Tuhan Allah yang
berhak disembah dan dimintai pertolongan
Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada tuhan selain Allah
yang Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji hanya milik Allah. Allah
Maha Besar sebesar-besarnya, segela puji bagi-Nya sebanyak-banyaknya, Maha
Suci Allah dari pagi hingga petang hari. Tiada tuhan selain Allah, sendiri. Yang
benar janji-Nya, yang memberi kemenangan kepada hamba-Nya, yang
memuliakan prajurit-Nya sendirian. Tiada tuhan selain Allah, dan kita tidak
beribadah kecuali hanya kepada Allah, mengikhlaskan agama hanya kepada-
Nya, walaupun orang-orang kafir membenci. Tiada tuhan selain Allah. Allah
Maha Besar, bagi Allah-lah segala puji.”
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…
Pada pagi hari ini kita menyaksikan ratusan juta manusia mengumandangkan
takbir, tahlil, tasbih, dan tahmid. Semilyar mulut menggumamkan kebesaran,
kesucian, dan pujian untuk Allah Subahanhu wa Ta’ala, sekian banyak pasang
mata tertunduk di hadapan kemaha-besaran Allah Azza wa Jalla, sekian banyak
hati diharu-biru oleh kecamuk rasa bangga, haru, bahagia dalam merayakan hari
kemenangan besar ini. Sebuah kemenangan dalam pertempuran panjang dan
melelahkan, bukan melawan musuh di medan laga, bukan melawan pasukan
dalam pertempuran bersenjata. Namun, pertempuran melawan musuh-musuh
yang ada di dalam diri kita, nafsu dan syahwat serta syetan yang cenderung ingin
259
menjerumuskan kita. Ibnu Sirin berkata tentang sulitnya mengendalikan jiwa,
“Aku tidak pernah mempunyai urusan yang lebih pelik ketimbang urusan jiwa.”
Hasan Bashari berkata, “Binatang binal tidak lebih membutuhkan tali kekang
ketimbang jiwamu.”
Kemenangan melawan hawa nafsu ini adalah inti kemenangan, inilah
kemenangan terbesar, kemenangan utama yang akan melahirkan kemenangan-
kemenangan lain dalam semua kancah kehidupan dunia yang kita arungi. Kita
membutuhkan kemenangan seperti ini untuk memenangkan semua pertarungan
yang kita hadapi dalam hidup ini. Betapa banyak perangkat-perangkat meteri
kemenangan dikuasai oleh seseorang, kelompok, dan bangsa. Namun ternyata
mereka harus menelan kekalahan dengan sederet perangkat materi itu. Mereka
memiliki ilmu dan teknologi, senjata, perlengkapan, dan sarana lainnya, namun
itu semua tidak berdaya di hadapan seseorang, kelompok, atau bangsa yang
memiliki ketangguhan jiwa, kekuatan mental, dan kematangan pribadi.
260
barangkali di luar Ramadhan kita sering mengabaikan waktu-waktu shalat.
Adzan berkumandang di samping kanan kiri telinga kita, namun kita tetap
dengan segala kesibukan kita, tak tergerak bibir kita untuk menjawabnya apa lagi
untuk memenuhi panggilan itu…
Dan kita membiarkan suara Muadzin itu memantul di tembok rumah dan kantor
kita, lalu pergi bersama angin lalu.
Sedangkan pada bulan Ramadhan ini kita selalu menunggu suara adzan, minimal
adzan Maghrib, kita tempel di rumah kita bahkan kita hapal jadwal
Imsakiyyah…
Mudah-mudahan selepas Ramadhan ini rasa rindu kepada waktu shalat selalu
kita pelihara. Waktu adalah kehidupan. Barangsiapa menyia-nyiakan waktunya
berarti ia menyiakan-nyiakan hidupnya.
Ada survei tahun 1980 bahwa Jepang adalah negara pertama yang paling
produktif dan evektif dalam menggunakan waktu, disusul Amerika dan Israel.
Subhanallah, ternyata negara-negara itu kini menguasai dunia. Sebagai seorang
muslim, mestinya kita menjadi orang yang paling disiplin dengan waktu kita. Al-
Qur’an yang kita baca di bulan Ramadhan mengisyaratkan pentingnya waktu
bagi kehidupan. Bahkan pada banyak ayat Allah bersumpah dengan waktu.
Maka jika kita ingin menjadi manusia yang terhormat di antara manusia lain dan
bermartabat di sisi Allah, hendaknya kita isi waktu kita dengan hal-hal yang
produktif, baik untuk kepentingan dunia atau akhirat kita.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil-hamdu…
Ramadhan juga melatih kita untuk memakmurkan tempat-tempat ibadah; masjid,
mushalla, dan surau. Gegap gempita kita mendatangi rumah-rumah Allah ini,
kita kerahkan anak istri kita untuk meramaikan tempat suci ini. Hingga ketika
menyaksikan pemandangan indah ini seseorang sempat berkhayal, “Andai
261
Ramadhan datang dua belas kali setahun.” Begitu indah pemandangan ini, suara
pujian dan doa bersahut-sahutan dari pengeras suara di antara masjid-masjid.
Alam serasa hanyut dalam tasbih dan istighfar.
Suasana ini perlu kita pertahankan selepas Ramadhan ini, kita perlu
mengerahkan keluarga kita untuk memakmurkan masjid-masjid Allah. Sehingga
kita layak mendapatkan janji Allah, bahwa,
دودرهجةل قدمملبههه همدعلنةق بإاِلمدمدساِإجإد..…سبمدع ة يهإظليهههم ال إف إظليإه يدمموُدم لد إظنل إلن إظليهه
دم
“Ada tujuh golongan manusia yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya di hari
dimana tidak ada naungan selian naungan Allah….dan seseorang yang hatinya
terikat dengan masjid.”
Ramadhan juga melatih kita untuk lebih mementingkan ketaatan kepada Allah
dengan mengorbankan tenaga dan kepentingan kita, saat-saat kita masih lelah
bekerja seharian, setelah sepanjang siang kita bertahan dengan rasa lapar dan
dahaga, saat kita mestinya beristirahat dari kepenatan, namun, justru kita ruku’
dan sujud dalam shalat tarawih atau qiyamu Ramadhan dengan satu harapan,
mudah-mudahan kita mendapatkan keridhaan Allah, itulah satu-satunya yang
paling berharga dalam hidup kita selaku Muslim.
Semangat ini juga mestinya kita jaga setelah Ramadhan, kita perlu
mempersembahkan apa yang kita miliki ini untuk meraih keridhaan Allah.
Sejatinya, apa yang kita miliki saat ini hanya amanah dari Allah Ta’ala, apakah
kita dapat menunaikannya atau tidak. Hendaknya keridhaan Allah itu menjadi
tujuan kita, tidak ada desah nafas, mulut bergerak, tangan berayun, dan kaki
melangkah kecuali kita harus mengirinya dengan satu pertanyaan, “Apakah
dengan apa yang saya ucapkan dan saya lakukan ini saya akan mendapatkan
ridha Allah.” Hingga dengan demikian serasilah apa yang sering kita ikrarkan,
262
ي إ ي دوددماِإت لإلنإه در ي
ب المدعاِلدم د
إ إنن د إ
صدلت دونههسكي دودممديِاِ د
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan
semesta alam.”
Ramadhan Solidaritas dan Toleransi
Ramadhan juga melatih kita untuk mempunyai rasa solidaritas sesama manusia,
dengan rasa lapar dan dahaga kita teringat akan nasib sebagian dari saudara-
saudara kita yang kurang beruntung di dalam hidup ini, mereka setiap harinya
dirongrong rasa lapar dan dahaga. Apalagi, rasa kemanusiaan semacam ini nyaris
mulai sirna dewasa ini. Saat budaya hedonisme mulai menjangkiti manusia
modern, dimana mereka hanya disibukkan oleh urusan pribadi, nafsi-nafsi,
urusanku urusanku sendiri, silahkan urus urusanmu sendiri. Hal ini diakibatkan
karena orientasi hidup manusia modern yang hanya memandang materi sebagai
satu-satunya tujuan. Bahkan, terkadang untuk memenuhi ambisi kebendaannya
seseorang rela menghalalkan segala cara.
Solidaritas semacam ini perlu kita pelihara dan kita aplikasikan dalam hubungan
dengan sesama manusia dengan melakukan shiyam-shiyam sunnah, di mana
Islam telah mensyariatkannya. Manusia modern perlu melakukan puasa untuk
melatih kepekaan sosialnya, para pejabat perlu melakukan puasa sunnah untuk
merasakan derita yang dialami sebagian besar bangsa ini. Sehingga, muncullah
kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada masyarakat miskin. Atau, minimal
dapat menurunkan gaya hidup kelas tinggi mereka di tengah bangsa yang
menangis ini.
263
Ramadhan dan Hidup Sederhana
Kita menyambut adanya itikad baik dari pemimpin negeri ini untuk
membudayakan hidup sederhana. Alangkah indahnya jika ajakan hidup
sederhana ini diterapkan oleh semua pihak, terutama para pejabat, menteri,
anggota dewan, dirjen-dirjen dan lain sebagainya. Ini akan menggurangi
anggaran negara dan dapat dialokasikan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.
Bangsa ini masih terpuruk, rakyat masih menderita. Kemiskinan menjadi
pemandangan utama di setiap sudut kota dan pelosok desa. Tidaklah pantas
memamerkan kemewahan di hadapan mereka. Apalagi menggunakan fasilitas
negara.
Zuhud, adalah sikap yang diajarkan Islam kepada kita dalam hidup ini. Az-Zuhri
ditanya tentang makna zuhud dan dia menjawab, “Zuhud bukanlah pakaian yang
kumal dan badan yang dekil. Zuhud adalah memalingkan diri dari syahwat
dunia.” Orang mukmin boleh kaya dan berjaya, namun yang ada di hatinya
hanyalah Allah semata. “Letakkan harta di tanganmu dan jangan letakkan di
hatimu.” Demikian nasihat ulama.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil-hamdu…
Sungguh banyak pelatihan yang diberikan oleh Diklat Ramadhan kepada kita,
itulah barangkali di antara hikmah disyariatkannya shiyam selama sebulan agar
sebelas bulan sisanya kita lalu dengan menerapkan nilai-nilai Ramadhan. Agar
suasana spiritual yang dilatih selama sebulan ini menjadi energi kita dalam
mengarungi sebelas bulan berikutnya. Agar predikat takwa itu benar-benar
terjaga dalam diri kita. Sebab ketakwaan itulah bekal hidup dan modal kita untuk
menghadapi pengadilan Allah Azza wa Jalla.
وتدمدزنوهدوا فدإنن دخميِمر النزاإد التنممقوُىَ واتنمهقوُإن ياِأهوإل املدلمباِ إ
ب د د د د د د
264
“Dan berbekallah kalian, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.
Dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.”
265
Tidak ada bekal terbaik untuk menghadapi kondisi sulit ini selain kerja keras.
Barangkali semua orang sepakat bahwa kita semua harus bangkit untuk
mengatasi semua kesulitan yang melanda kita dan bangsa kita dewasa ini. Untuk
itu di hari yang fitri ini, di tengah kita merayakan kemenangan besar ini. Di
mana kita baru saja selesai melakukan pelatihan selama sebulan penuh, di mana
nuansa kesucian tengah kita rasakan saat ini, sehingga pikiran dan hati kita
tengah mengalami pencerahan karena nilai-nilai ketakwaan. Marilah kita
menatap hari esok dengan semangat berubah ke arah yang lebih baik dan penuh
optimisme, dan memang seorang Mukmin, seorang Muttaqin, seorang yang
bertakwa pantang kehilangan asa dalam kondisi apapun. Optimisme adalah harga
mati jika kita ingin bangkit mengatasi berbagai kesulitan ini.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil-hamdu…
Ada beberapa variabel untuk membangun optimisme dalam diri kita.
266
ع فدملدهه املددزعه
صبمهر دودممن دجإز د
صبدمدر فدملدهه ال ن م إنن اللنهد دعنز دودجنل إدذا أددح ن
ب قدمموُدماِ ابممتددلههمم فددممن د
“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka.
Barangsiapa bersabar ia mendapat (pahala) kesabarannya, dan barangsiapa
gundah gulana, ia (tersiksa) karena kegundahannya.”
إ س إ إ إ إ إ إ إن
س دذادك لددحمد إنل لملهمممؤمإن إمن أد د
صماِبدممتهه دس نراءه دش دكدر فددكماِدن ن
دعدجبدماِ لدمممر المهمممؤمن ن أدمممدرهه هكلمهه دخميِ مةر دولدميِم د
267
ekonomi yang kian memburuk, hutang negara yang kian membumbung tinggi.
Mestinya, semua itu cukup membuat kita, sebagai bangsa ambruk terkapar…
akan tetapi kenyataannya tidak, apapun keadaannya, kita masih bisa berdiri
tegak............BAHKAN akhir-akhir ini kondisi bangsa Indonesia semakin
membaik apalagi Banten dan terlebih Rangkasbitung semakin baik dan semakin
kondusif, ini tidak bisa dipungkiri dibandingkan 7 atau 10 th yg lalu .
Barangkali pihak-pihak yang menginginkan kehancuran negeri ini tak habis
pikir, mengapa hingga saat ini kita masih bisa bertahan dan semakin membaik?
Karena kerja keras kita semua. Dan juga kita yakin seyakin-yakinya, itulah
berkat doa yang dipanjatkan setiap muslim di negeri ini, bahkan di seluruh dunia,
itu semua berkat ratusan juta pasang tangan yang selalu ditengadahkan ke langit,
memohon kepada yang Maha Kuat dan Maha Perkasa, agar negeri ini dijauhkan
dari kehancuran… Rasulullah bersabda:
268
( قدماِدل در ي3)ِ( إمذ دناِددىَ دربمنهه نإدداءد دخإفيِقما2)ِك دعمبددهه دزدكإرنيا
ب إينم دودهمدن المدعظممهم إمينم دوامشمتدمدعدل إ
ذمكهر درمحدإة دربي د
ت اممدرأدإت م دعمماِقإدرا
( وإين م إخمف مت المم موُاإل إم من ورائمإمي ودكمماِند إ4)ِب دش مإققيِا
ه د د د م دد د د س دش مميِدباِ دودلمم أدهك ممن بإمهددعاِئإ د
ك در ي ال منرأم ه
ِب درإضقيِا ( يإرثهإن ويإر ه إ إ5)ِك ولإقيِا إ
ب دوامجدعملهه در ي
ث ممن دءال يدممعهقوُ د د دد ب إل ممن لدهدنم د د
فدمده م
(Yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu kepada
hamba-Nya, Zakariya, yaitu tatkala ia berdo`a kepada Tuhannya dengan suara
yang lembut. Ia berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan
kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo`a
kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap
mawaliku(generasi) sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang
mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putera, yang akan
mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya`qub; dan jadikanlah ia, ya
Tuhanku, seorang yang diridhai”.(Maryam: 2-6)
Orang yang sudah tua renta, istrinya mandul…lalu mengharapkan mempunyai
anak? Rasanya mustahil itu terjadi, rasanya harapannya akan tinggal harapan.
Akan tetapi kekasih Allah tidak menyandarkan harapannya kepada sebab-sebab
manusiawi, karena sebab-sebab itu merupakan kehendak Allah, Allah mampu
menciptakan dari yang tiada menjadi ada. Apalagi dari yang sudah ada, walau
usia renta dan istri mandul. Akhirnya Allah mendengar doanya dan melihat
ketegarannya.
ِيداِدزدكإرنياِ إنناِ نمهبديشهردك بإغهدلسم امسههه دميدي دلم دمندعمل لدهه إممن قدممبهل دإسقيِا
“Hai Zakariya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan
(beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum
pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.” (Maryam: 7).
269
Itu pula yang dialami Ibrahim, Khalilullah.
Tidak ada yang mustahil bagi Allah, jika kita tetap berusaha dan berdoa.
Pada perang Khandaq, saat sepuluh ribu pasukan sekutu yang terdiri dari suku
Quraisy dan kabilah-kabilah Arab lainnya mengepung Madinah. Sementara
Rasulullah hanya didukung dua ribu pasukan dengan parit yang mengelilingi
sebagian sisi kota. Sementara itu orang-orang Yahudi Quraidzah yang terikat
perjanjian dengan kaum Muslimin untuk melindungi wilayah perbatasan kota
Madinah, ternyata mereka membatalkan perjanjian dan bergabung dengan
pasukan sekutu. Dan dengarlah sikap Rasulullah menghadapi kondisi genting ini,
إ إ إ
أدبمشهرموا أديمدهاِ المهممسلهمموُدن بإدفمتإح ال دوند م،ادله أدمكبدمهر
…صإرهإ
“Allahu Akbar, bergembiralah wahai sekalian kaum Muslimin dengan
kemenangan dari Allah dan pertolongan-Nya.”
Dan ternyata Allah memperhatikan optimisme hamba terbaik-Nya, dua ribu
pasukan Muslim dapat mengalahkan sepuluh ribu pasukan sekutu plus orang-
orang Yahudi Bani Quraidzah.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil-hamdu…
Keempat, bekerja keras dan bertawakkal.
Sebab Allah tidak menurunkan emas dari langit. Singsingkan lengan baju. Kita
gunakan seluruh potensi yang Allah karuniakan kepada kita
وقهإل امعملهوُا فدسيِدمرىَ اللنهه دعملدهكم ورهسوُلههه والمممؤإمهنوُدن ودستهمريدودن إدل دعاِإل المغدميِ إ
ِب دوالنشدهاِددةإ فدميِهمندبيئههكممم إبمدما د د د م دد د ه د دد د
هكمنتهمم تدممعدمهلوُدن
“Dan katakanlah: “Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kalian akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
270
diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kamu kerjakan”. (At-
Taubah:105).
Sebab tidak ada yang mengubah kita selain kita sendiri…
ِي يددديمإه دوإممن دخملإفإه دميدفظهموُندهه إمممن أدمممإر اللنمإه إنن اللنمهد دل يمهغديِيم هر دمماِ بإدقمموُسم دحنتم يمهغديِي مهروا دمما
ت إممن بدم م إ
لدهه همدعيقدباِ ة
(11)بإأدنممهفإسإهمم دوإدذا أددرادد اللنهه بإدقموُسم هسوُدءا فددل دمدرند لدهه دودماِ دلهمم إممن هدونإإه إممن دواسل
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Ar-
Radu: 11)
Akhirnya, dengan jiwa yang suci bersih bak seorang bayi yang baru lahir.
Marilah kita tundukkan hati kita kepada kebesaran Allah, menengadah,
mengharap akan karunia dan rahmat-Nya, untuk kita keluarga kita, kaum
Muslimin, dan bangsa kita.
Penutup
Saudaraku seiman seagama, sebangsa dan setanah air ..
Terkadang kita butuh luka untuk tegar menghadapi tantangan.
Terkadang kita butuh derita untuk mengerti hidup yang haqiqi.
Terkadang kita butuh dihina untuk menjadi kuat menghadapi cobaan.
271
Terkadang kita butuh hati yang hancur untuk mengerti caranya bangkit
kembali meraih asa, menggapai cita-cita dan cinta Ilahi.
Mari kita raih masa depan dengan penuh perjuangan.
Mari kita bekerja keras, berplaning jelas, berbuat tuntas dan beramal ikhlas
M. Ikbal, pujangga muslim berkata:
Bukankan malas akan tergilas, berhenti akan mati, mundur akan hancur
Maka tidak ada jalan lain kecuali bergerak, berbuat untuk menggapai ridlo
Ilahi
Jendral besar Thoriq bin Ziyad tatkala mengepung daratan Eropa , beliau
berkata di depan Kopasus Muslim:
استمتعتم أنتم باِلرفه الليذ طوُيل إن صبت أنتم علىَّ الشق قليِل
Artinya:
Apabila engkau mau bersabar-sabar sedikit saja atas ujian dan penderitaan ini
Niscaya engkau akan meraih prestasi yang gemilang untuk menggapai masa
depan.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil Hamd
وندمدفعإن وإنياِهكم إ دباِ فإيِإه إمن مالْيمماِ إ،باِردك ال إل ولدهكم إف المهقرآإن المدكإرمإي
دوتدمدقبنمدل إم ي منم،ت دوالميذمكإر املدإكميِمإم د دمد م م د د دد ه م د م م م
. إنهه ههدوُ النسإمميِهع المدعلإميِهم،دوإممنهكمم تإلددوتدهه
272
Khutbah Kedua
274
،صممر عهلددمماِءدهه هودزدراءدهه دوهودكلدءدهه دودعدسماِكإدرهه إدلم يدمموُإم الميديمإن
دوانم ه،ي
إإ
صممر هس ملدطاِندمدناِ هس ملدطاِدن المهممسملم م د
دالليههمنم انم ه
إ مفم بدميردك دودمبمإردك إمممن أهنممإة همدنممسد دوالنماِإس،يمم إإ إ إ إ
ب النسلددمةد دوالمدعاِفيِدةد دعلدميِمدناِ دوالمغهنزاة دوالمهمدسماِفإريمدن دوالمهمقميِم م د
دوامكته م
إ
أدمجدع م د
.ي
Ya Allah, tolonglah penguasa kami, pemimpin kaum yang beriman, tolonglah
para ulama kami, tolonglah para menteri, pejabat, serta tentaranya hingga hari
Akhir. Tetapkan keselamatan dan kesehatan bagi kami, yang sedang berjihad,
para musafir serta yang tidak bepergian, baik yang ada di darat atau di laut-
Mu—umat Muhammad dan seluruh umat manusia
إ إ إ
دربمننداِ آتدناِ إف اليدنممديِاِ دحدسندةد دوإف مالْخدرإة دحدسندةد دوقدناِ دعدذا د
.ب النناِإر
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka.
275
“Ya Allah, siramlah kami dengan hujan yang menyelamatkan kami dari
kemelaratan, yang mudah, yang turun dari atas, yang banyak, merata meliputi
dan bermanfaat ke seluruh negeri”
Ya Rahman.… Ya Rahim…. Sebagai hamba-Mu yang lemah, hamba hanya dapat
berucap terima kasih atas segala limpahan karunia dan kesempatan yang Kau
berikan, hingga kami dapat bertemu kembali dengan Ramadhan ditahun ini.
Terima kasih ya Rab yang mendalam karena 17 Agustus 2012 ini di hari Jum’at
di bulan Ramadhan = 67 tahun yang lalu.
Ya Allah ya Malik, ya Qudus, Engkaulah Raja yang maha suci diatas segala
raja. Engkaulah penggenggam ruh kami dengan segala apa yang kami miliki.
Dengan segala kefanaan diri ini, hamba bermohon….. sudilah kiranya Kau
mampukan kami menjalani hari-hari di Bulan Suci ini dalam balutan hidayah
dan kasih-Mu…. Tautkan selalu hati kami tuk senantiasa rindu berzikir
menyebut asma-Mu di sepanjang waktu dan bekerja keras dalam merenda hari-
hari merdeka RI yang kami cintai.
Ya Allah ya Salam ya Mu’min…. Bukankah diri-Mu sumber segala kedamaian,
Engkau pula yang maha memberi rasa aman bagi kami.... teramat banyak ya
Rab.... kejadian, permasalahan yang terjadi dan yang mengusik kedamaian
serta rasa aman bangsa ini, hamba mohon.... hadirkan kedamaian dalam hidup
kami.... hadirkan selalu rasa aman dalam hari-hari yang kami jalani, agar kami
dapat menikmati keheningan bersamamu, mengharap ridho-Mu.... hingga ajal
menjemput kami nanti.
276
بم دويدممنمدهمىَّ دعمإن المدفمحدشمآَإء إ إ إ إ إ إإ إ إ إ
عدباِد ال………… ..نن الد يدأمهمهر باِلمدعمدل دوالمحدساِن دوإيممتدمآَء ذىَ المهقمر د
إ إإ إ
دوالمهممندكمإر دواملبدممغممىَّ يدعظههكممم لددعلنهكممم تدمدذنكهرمودن.دوامذهكمهروا الدم يدممذهكمرهكمم دوامشمهكهرموهه دعلمدمىَّ ندعممه يدإزمدهكممم .دوامسمأدلهموُهه
ضلإإه يمهمعإطهكمم ،دولدإذمكهر الإ أدمكبدمهر.
إممن فد م
إ
دوالنسلدهم دعلدميِهكمم دودرمحدةه ال دوبدمدردكاِتههه
277