Surat Cinta-Nya
بسم اهلل الرحمن الرحيم
Unboxing
Surat Cinta-Nya
Penulis:
Yovie Kyu
Proofreader:
Vee
Penyunting:
Axel Yu
Penyelaras akhir:
Q-TEAM
Desain sampul buku:
Creative Slide Designer
Sumber gambar: Q-Writing Consulting
Shutterstock|Pikbest (Komunitas Penulis Muslim)
Dipublikasikan pertama kali oleh: Basecamp: Kampung
Kyu Digital Books Kadumulya No. 35 Cihanjuang
Kabupaten Bandung Barat
40559.
_____________________________________________ Email:
Cetakan pertama, Oktober 2019 kyumanagement@gmail.com
Hak cipta dilindungi undang-undang Instagram:
©Unboxing Surat Cinta-Nya: At Tiin, @qwriting
2019.
Rasa penuh syukur yang tak bisa dibendung kami panjatkan ke hadirat
Allah subhanahu wa ta’ala, karena atas izin dan ridha-Nya, buku ini akhirnya
bisa dinikmati oleh Anda saat ini.
Kurang dari dua bulan, buku ini bisa dirampungkan. Meski berada di
tengah lautan aktivitas yang ada, kami terus berusaha untuk terus secara
kontinyu berbagi sedikit ilmu yang Allah titipkan. Berharap melahirkan pahala-
pahala yang terus mengalir deras, meski raga sudah hancur dimakan masa.
Memilin asa semoga hadirnya buku ini membawa manfaat bagi khalayak
pembaca kaum muslimin di manapun Anda berada.
Ungkapan terima kasih kami dari hati yang tulus untuk orang tua kami,
keluarga, wabil khusus, untuk sang bidadari dunia, Tya Octavia, yang penuh
kesabaran dan senantiasa mendukung dakwah lewat ukiran kata, serta
@quranreview yang membangkitkan kembali semangat kami mentadaburi Al
Quran.
Berapa banyak di antara kita yang membaca Al Quran tanpa mendalami
makna dan mencari pesan cinta yang Allah sematkan di dalamnya. Layaknya
seorang manusia buta warna, yang terlihat hanya hitam dan putih saja. Datar
dan biasa. Tidak ada yang istimewa.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada para alumni dari
berbagai program Q-Writing Consulting, komunitas penulis muslim, di seluruh
dunia yang telah mendukung dan ikut membagikan setiap karya-karya baru
yang lahir dari komunitas ini. Teman-teman di Kyu Management, Muhammad
Rizki, Fitri Haryati, Kak Kanisa Putri, Riki Singkawa, Linah Az Zahra, Leni Lestari,
dan Rahma Zumrotin. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan,
keberkahan serta kemudahan di setiap aktivitas yang kita jalani di dunia ini.
Akhukum fillah,
Yovie Kyu
َ ٱلرِنَٰمۡح َ
َ ٱّلله
حي هم
ٱلر ه ِمۡسِب
َ ۡ َ َ ۡ ََۡ َ ۡ ََ َۡ َ ۡ َ َ َ َ َو ُطور هسين ه١ ٱلز ۡي ُتون َ َوٱلت هي َو
ٓ
ٱۡلنسن هِف أحس هن َ َٰ ان ق لخ د قل ٣ هي مٱۡل ل
ه َ وهَٰذا ٱۡل٢ ي
ه ه ه ه ه
ُت فَلَ ُه ۡم أَ ۡج ٌر َغ ۡۡي َٰ َ ْ ُ َ َ ْ َُ َ َ َ َ
َٱلصَٰلح َ َٰ َ َ َ ۡ َ ُ َٰ َ ۡ َ َ َ ُ
إهَّل ٱَّلهين ءامنوا وع هملوا٥ ثم رددنه أسفل سفهلهي٤ يم
َۡ
ه ه ٖ ت ه
و ق
َ َٰ َ ۡ َ ۡ َ َُ َ ََۡ ت ُ ۡ َ َ ََُ ُ َ ت ُ َم ۡم
٨ ك همي أليس ٱّلل بهأحك هم ٱلح ه٧ هين ه ٱل ه ب د ع ب ك بذه ك ي ام ف ٦ ون
ٖ ن
Mungkin sudah ratusan atau ribuan kali kita membaca surat At-Tiin
selama hidup kita. Sudahkah kita memaknainya dengan memahami setiap
isyarat cinta yang Allah berikan kepada kita di dalamnya?
Apa yang kita bahas dalam buku ini disarikan dari berbagai kitab tafsir,
seperti dari Tafsir At Thabari, Tafsir Al Qurthuby, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al
Maraghy, dan beberapa kitab tafsir lainnya.
١ ون ُ ۡ َ َ َوٱلت
هي وٱلزيت هه
Demi Tin dan Zaitun
*
Dalam terjemahan, kita hanya mendapati arti dari ayat pertama di surat At
Tiin ini dengan:
Jika kita membedah lebih dalam lagi, ternyata ada banyak sekali riwayat
mengenai makna lain di balik kata Tiin dan Zaitun pada ayat ini. Jadi bukan
hanya dalam konteks makna berupa nama buah.
Seperti riwayat dari Qatadah yang menyatakan makna Tiin adalah nama
sebuah bukit yang berada di Damaskus, Suriah. Sementara Zaitun merupakan
nama bukit yang ada di Baitul Maqdis, Palestina.
Sementara itu Ibnu Zaid mengatakan jika At-Tiin adalah nama masjid yang
ada di Damaskus, dan Zaitun adalah masjid Iliya, yang merupakan salah satu
sebutan yang diberikan Rasulullah untuk masjid Al-Aqsha. Bahkan di antara
riwayat Ibnu Abbas menyebutkan At-Tiin ini adalah masjid Nabi Nuh ‘alaihis
salam yang dulu berada di bukit Al-Juudiy.
Begitu pula Nabi Adam yang telah melanggar aturan Allah, kemudian
diturunkan ke dunia. Berpisah dengan istrinya dalam jangka waktu yang sangat
lama, sampai akhirnya Allah pertemukan kembali keduanya. Ratusan tahun
Nabiyullah Adam ‘alaihis salam meminta ampunan Allah, yang doanya
diabadikan Allah di dalam Al Quran, surat Al A’raf ayat 23. Dengan penyesalan
yang sangat mendalam dan rasa malu kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Menariknya di tafsir Al Maraghi, zaitun yang ada pada surat At-Tiin adalah
masa pada zamannya nabi Nuh ‘alaihi salam yang terjadi banjir besar saat itu.
Jika kita memahami ayat ini dengan memaknainya dengan zaman Nabi Nuh, kita
diajak untuk kembali merenungkan peristiwa besar yang terjadi di masa lalu
tersebut.
Allah menurunkan hujan yang begitu derasnya, hingga banjir besar pun tak
terelakkan. Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk menyelamatkan diri dan
orang-orang yang beriman kepada Allah, dengan menaiki bahtera raksasa yang
telah dibuatnya. Ada 80 orang laki-laki beserta dengan para keluarganya ikut
menaiki bahtera tersebut.
Setelah berlabuh di bukit Al Juudiy, Nabi Nuh ‘alaihis salam mengutus
burung gagak untuk mencari informasi apakah air sudah surut atau belum.
Karena banyak sekali bangkai manusia bergelimpangan, membuat burung
gagak menunda tugas yang diberikan kepadanya. Akhirnya Nabi Nuh mengutus
burung merpati untuk memeriksa keadaan banjir.
Maa syaa Allah. Dari satu ayat ini saja, kita diajak untuk merenungi dua
peristiwa besar yang pernah terjadi di masa lalu. Maka sudah seharusnya kita
benar-benar mempelajari ayat demi ayat Al Quran agar kita bisa memaknai
maksud Allah di baliknya. Tidak hanya sekadar membaca, namun juga meresapi
pesan-pesan luar biasa di dalam kalam suci-Nya.
Dari berbagai riwayat yang ada, Imam Ibnu Jarir At-Thabari dalam kitab
tafsirnya memberikan pendapat yang rajih (paling kuat) mengenai makna At-
Tiin dan Az-Zaitun. Beliau mengambil pendapat, makna keduanya adalah makna
sesungguhnya, yaitu tin yang buahnya biasa dimakan dan zaitun yang buahnya
biasa diperas untuk diambil minyaknya.
Mungkin meluangkan waktu beberapa jam saja untuk belajar agama dalam
sepekan, sudah jarang dimasukkan ke dalam agenda. Ada 168 jam yang Allah
sediakan dalam 7 hari tersebut. Namun waktu terasa cepat berlalu. Semoga
bukan karena keberkahan yang Allah angkat dari diri kita.
Lantas apa yang bisa dikupas oleh penelitian modern untuk mengungkap
keistimewaan buah tin dan zaitun ini?
7. Mencegah tumor.
5. Anti kanker.
َ ِ َو ُطور ِسين
٢ ني ِ
Dan demi gunung (bukit) Sinai
*
Bukit Sinai adalah tempat di mana Nabi Musa ‘alaihi salam berkhalwat,
mengasingkan diri, untuk beribadah kepada Allah selama 40 malam lamanya.
Menurut sebagian pendapat, 30 malam di bulan Dzulqa’dah dan 10 malam
tambahan di bulan Dzulhijjah. Kejadian ini terjadi setelah Allah tenggelamkan
Fir’aun dan bala tentaranya di laut merah.
Dari Mujahid, thur berarti gunung dalam bahasa Nabt, sedangkan sinin
artinya yang diberkahi dalam bahasa Suryaniyyah, atau bahasa Habasyah
seperti yang dinyatakan oleh Ikrimah. Meski Mujahid dan Ikrimah menyatakan
Sinin ini berasal dari dua bahasa yang berbeda, namun artinya mengerucut pada
makna baik dan diberkahi.
Jika memahami ayat pertama sampai ketiga dalam konteks tempat (tin -
zaitun mewakili Baitul Maqdis, bukit Sinai serta Mekah), maka kita mendapati
ketiganya adalah tempat-tempat yang Allah muliakan dengan kehadiran
beberapa Rasul Ulul ‘Azmi. Baitul Maqdis merupakan tempat kelahiran Nabi Isa
‘alaihis salam yang memang banyak ditumbuhi pohon tin dan zaitun. Bukit Sinai
adalah tempat di mana Nabi Musa ‘alaihis salam menerima wahyu dari Allah
subhanahu wa ta’ala secara langsung. Dan kota Mekah merupakan kota yang
penuh keberkahan, kota pilihan Allah untuk seorang manusia yang mulia,
penutup para nabi dan rasul, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
`
ۡ َ َ ۡ َ ٓ َ َٰ َ ۡ َ ۡ َ َ ۡ َ َ
٤ يم
ٖ ِٱۡلنسن ِِف أحس ِن تقو
ِ لقد خلقنا
Sungguh, Kami telah ciptakan manusia dengan bentuk
yang sebaik-baiknya.
*
Allah telah menciptakan manusia dengan bentuk dan rupa sebaik-baiknya.
Mendesain anggota tubuh dengan masing-masing fungsinya agar berjalan
dengan seharusnya. Allah menganugerahkan kepada manusia wujud fisik yang
terbaik, lidah yang bisa lancar berbicara, jemari yang bisa menggenggam, dan
berbagai anggota tubuh lainnya yang dibuat dengan bentuk sempurna.
Dan rupanya, malam itu muncul bulan yang sangat indah. Kemudian sang
istri pun berkata, “Engkau telah mentalakku.”
Hampir semuanya berpendapat talak tiga telah jatuh kepada sang istri,
namun ada seorang ulama pengikut madzhab Hanafi yang hanya berdiam diri.
Hal ini memancing rasa penasaran khalifah Al Manshur kemudian bertanya
kepadanya, “Mengapa Anda diam saja?”
“Wahai amirul mukminin, manusia adalah yang paling indah dan tidak ada
yang lebih indah darinya.”
Maa syaa Allah. Dari kejadian ini, kita bisa mengetahui bahwasanya
manusia adalah makhluk paling indah yang diciptakan oleh Allah subhanahu wa
ta’ala baik secara lahir maupun batin. Sungguh nikmat yang begitu besar yang
telah anugerahkan oleh Allah kepada kita semua.
ُ ۡ َ ُ ۡ َ ٌ ۡ َ ۡ ُ َ َ َٰ َ َٰ ْ ُ َ َ ْ َُ َ َ َ َٰ َ َ َ ۡ َ ُ َٰ َ ۡ َ َ ُ
٦َّون
ٖ تَّفلهمَّأجرَّغۡيَّممن َِّ ِينَّءامنواَّوع ِملواَّٱلصلِح
َّ إَِّلَّٱَّل٥َّثمََّّرددنهَّأسفلَّسفِلِني
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya.
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka
akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.
*
Apa makna “asfala safilin” pada ayat di atas?
Ada makna lain dari “asfala safilin” yang mungkin tidak akan kita pahami
maksudnya jika kita tidak merujuk kepada kitab-kitab tafsir. Arti lain dari
“tempat yang serendah-rendahnya” adalah usia yang seburuk-buruknya yaitu
masa tua. Hal ini dinyatakan dalam beberapa riwayat dari Ibnu Abbas.
Maka apakah yang menyebabkan kamu, hai anak Adam, mendustakan (hari)
pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
َ َ ۡ َ ۡ َ ََۡ َ َه
ِ َٰأليس ٱّلل بِأحك ِم ٱلح
٨ ك ِمي
Bukankah Allah hakim yang paling adil?
*
Maka siapakah yang lebih adil dibandingkan Allah subhanahu wa ta’ala?
Adanya hari pembalasan kelak adalah salah satu bentuk keadilan-Nya.
Berapa banyak orang yang didzalimi tidak dapat membalas kedzaliman yang
disebabkan oleh orang-orang dzalim. Berapa banyak orang yang ingkar kepada
Allah, namun masih diberikan kenyamanan dan keberlimpahan semasa
hidupnya ketika di dunia, maka pada hari itulah Allah balaskan kekufuran
mereka, dengan adzab yang pedih.
***
Daftar Pustaka