Anda di halaman 1dari 4

Biarkan Malaikat yang Mendoakan

Siapa yang tidak butuh dengan pertolongan Allah?


Semua makhluk tentu memerlukan pertolongan-Nya. jalan mengundang pertolongan
Allah adalah dengan cara berdoa.
Doa adalah bukti nyata dari seorang hamba merasa butuh atas pertolongan Rabb-nya.
allah sungguh senang saat para hamba-Nya mau meminta pertolongan kepada-Nya.
dan Dia sangat membenci orang-orang yang enggan meminta dari-Nya.
Dalam keseharian kita, doa sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam banyak sekali mengajarkan doa
sebelum kita memulai berbagai aktivitas. Mulai dari bangun tidur sampai ketika kita
kembali ke tempat tidur, beliau memberikan tuntunan doanya.
Mengapa berbagai aktivitas kita perlu diawali dengan doa?
Agar kita sadar, setiap apa yang akan kita lakukan sejatinya dibantu oleh Allah
subhanahu wa ta’ala. Bukan serta merta karena kemampuan diri kita sendiri. Apalah
diri kita ini yang sungguh tak berdaya, bahkan dibandingkan dengan makhluk Allah
yang lainnya. Dengan doa, kita menjadi semakin sadar akan kebesaran Allah dan
meminta agar kita senantiasa disertai dengan kemudahan, keberkahan dan rida-Nya.

Di saat kita menginginkan sesuatu hal, kita pun disyariatkan untuk meminta dalam
doa. Namun berapa banyak di antara kita yang merasa malas berdoa, dengan alasan
banyak doa yang telah dipanjatkan, namun seolah tidak pernah diwujudkan?
Perlu kita ketahui, bahwasanya Allah memberikan 3 kemungkinan di saat seseorang
berdoa. Dengan syarat, doa yang dipanjatkan tidak mengandung dosa dan juga
memutuskan silaturahmi. Tiga kemungkinan ini adalah:
1. Allah segerakan mengabulkan doa
dikabulkan doanya di dunia. Dan Allah akan mengabulkan keinginan orang tersebut
di waktu yang paling tepat, di saat ia benar-benar membutuhkan apa yang dimintanya.
Sehingga, belum tentu Allah akan memberikan apa yang diinginkannya ketika berdoa
atau dalam jangka waktu yang cepat.
2. Allah menyimpannya di akhirat
Hal ini maksudnya apa yang diinginkan, Allah akan berikan sesuai yang diminta,
hanya saja di akhirat kelak. Bisa juga bukan sesuai yang diminta, tapi semisal dengan
yang diminta, bisa jadi yang lebih baik atau juga pahala doanya Allah tabung sebagai
pahala kebaikannya untuk di akhirat.
3. Allah akan mengindarkan dari kejelekan yang semisal
Allah menghindarkan orang tersebut dari bala, musibah, ujian kehidupan baik dunia
atau akhirat yang setara dengan doa yang dipanjatkannya.

Jadi, kita tidak perlu merasa galau saat doa kita belum dikabulkan. Karena semuanya
menjadi kebaikan dan kembali kepada diri kita sendiri. Bahkan para sahabat ketika
diterangkan mengenai hal ini, mereka semakin bersemangat untuk berdoa. Semakin
banyak doa yang dipanjatkan, semakin banyak pula kemungkinan yang akan
dikabulkan. Dan meskipun belum Allah kabulkan di dunia, tetap akan menjadi
kebaikan yang menguntungkan.

Janganlah kita berprasangka kepada Allah kecuali prasangka yang baik.

Ada juga penghalang doa kita menjadi sulit dikabulkan. Bukan karena Allah yang
tidak mau memberi, tapi karena diri kita yang masih tertutup dengan dosa dan
kemaksiatan.
Dosa adalah sesuatu yang bisa menghalangi kita dari rezeki yang Allah berikan.
Seperti halnya kisah sepasang suami-istri yang sudah belasan tahun menikah akan
tetapi belum juga diwarnai oleh tangis-tawa anak-anak di kehidupan mereka. Sudah
puluhan dokter dan ahli pengobatan alternatif keduanya datangi, tapi tetap tidak
pernah membuahkan hasil.
Sang istri merupakan sosok wanita shalihah. Ibadah wajib tak pernah ditinggalkannya.
Pengajian bersama para tetangganya sering didatanginya. Sementara sang suami
begitu jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala. Shalat lima waktu tak pernah ia kerjakan.
Meski nasihat sang istri kerapkali disampaikan, namun hidayah Allah belum
ditanggapinya.
Sampai satu waktu, ketika ia telah merasa jenuh dengan kehidupannya yang penuh
dengan kemaksiatan, ia mencoba memasukkan hidayah Allah ke dalam hatinya.
Istrinya menyambut perubahan positif sang suami dengan penuh suka cita. Keduanya
saling mengingatkan ketika salah satu di antara mereka yang khilaf, terpeleset
melakukan dosa.
Keajaiban pun terjadi. Hanya sekitar 3 bulan setelah sang suami hijrah, kabar baik pun
mereka terima. Sang istri diketahui hamil dengan usia kandungan beberapa pekan.
Masa penantian mereka 13 tahun untuk mendapatkan keturunan menjadi masa yang
penuh kesan mendalam. Allah titipkan anak kepada keduanya, di saat keduanya telah
dinilai siap dan pantas oleh-Nya. satu per satu dosa yang menghalangi keduanya
mendapatkan anugerah rezeki berupa anak telah dilepas dengan taubat dan istigfar
setiap harinya. Maa syaa Allah!
Ketika kita masih memiliki dosa yang belum kita sadari dan sesali, itu akan menjadi
penghalang doa untuk terwujud.
Ada satu cara berdoa yang sangat luar biasa, bahkan cara itu membuat malaikat
mendoakan kita. bagaimana caranya?
Mudah sekali. Apa yang perlu kita lakukan adalah mendoakan orang lain. Lho kok
mendoakan orang lain? Saya yang butuh, saya yang punya keinginan, kenapa malah
mendoakan orang lain?
Inilah sikap yang mungkin seringkali muncul dalam diri kita. Sikap egois membuat
kita mementingkan diri sendiri dan bersikap acuh kepada orang lain. Dan inilah yang
coba kita kikis perlahan dengan mulai mendoakan orang lain yang memiliki
kebutuhan yang sama seperti yang kita harapkan.
Da’watul mar’il muslimi liakhihi bidzahril ghaibi mustajabah. ‘inda ra’sihi
malakun muwakkalun kullama da’a liakhihi bikhairin, qalal malakul muwakkilu
bihi: Amin wa laka bimitslin.
Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang
yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada Malaikat
yang menjadi wakil baginya. Setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah
kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata: ‘Aamiin dan engkau pun mendapatkan
serupa (apa yang ia dapatkan).
Jika kita mendoakan diri sendiri bisa jadi terhalang karena ada dosa-dosa yang tidak
kita sadari pernah kita lakukan, sementara dengan mendoakan orang lain, doa kita
menjadi lebih dahsyat karena malaikat tidak pernah melakukan dosa dan maksiat
kepada Allah subhanahu wa ta’ala sehingga peluang dikabulkannya semakin besar.
Untuk menjaga keikhlasan kita saat mendoakakan saudara kita, tidak perlu bercerita
kepada orang yang kita doakan bahwa kita mendoakannya. Cukuplah diri kita dan
Allah yang mengetahui. Dengan demikian, cara doa yang seperti ini akan diaminkan
oleh malaikat.
Semakin banyak kita mendoakan orang lain, semakin sering juga malaikat datang
mengaminkan dan mendoakan agar kita mendapatkan apa yang kita panjatkan untuk
saudara-saudara kita. maka, tidak perlu merasa rugi saat kitan mendoakan orang lain.
Justru cara seperti ini begitu banyak mengundang manfaat dan keberkahan untuk kita
sendiri.
Kita bisa memilih orang-orang terdekat untuk kita doakan. Dengan penuh tulus ikhlas,
mengharap mereka dimuliakan Allah dan dipenuhi segala keinginannya, maka
keajaiban itu pun akan muncul ke hadapan kita.
Selain mendoakan orang lain, ada beberapa kondisi malaikat pun ikut mendoakan
kita.
1. Bershalawat kepada Nabi
2. Mendirikan shalat subuh dan ashar
3. Menunggu waktu shalat berjamaah
Saat seseorang berada di masjid, menunggu waktu shalat berjamaah, malaikat
mendoakannya dengan doa: allahummag firlahu, allahummar hamhu. Ya Allah,
ampunilah dia, ya Allah sayangilah dia.
4. shalat berjamaah di shaf pertama dan kedua
Rasulullah pernah menjelaskan, Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-
orang yang mendirikan shalat di shaf pertama. Kemudian salah seorang sahabat
bertanya: “Bagaimana dengan shaf kedua?” Beliau pun lantas menjawab: “Begitupula
shaf kedua.”
Dengan demikian, kita perlu bersegera menuju masjid saat panggilan shalat telah
dikumandangkan. Lebih awal kita datang dibandingkan dengan orang lain, maka kita
bisa mendapatkan shaf pertama.
Kebiasaan yang seringkali dijumpai di sekitar kita adalah saling mempersilakan agar
orang lain mendapatkan shaf yang di depan. Padahal kebiasaan seperti ini tidak tepat.
Justru kita perlu berlomba-lomba dalam ibadah, seperti dalam kaidah:
Al itsaro fil kurobi makruhun wa fi ghairiha mahbubun
Itsar dalam perkara mendekatkan diri kepada Allah makruh (dibenci) dan jika
selain dari itu disukai.
Sementara itsar dalam hal selain ibadah, seperti halnya dalam kehidupan keseharian.
Misalkan kita mempersilakan penumpang yang lebih tua untuk menempati tempat
duduk milik kita di dalam bus kota. Inilah bentuk itsar yang diperbolehkan.

5. Shalat di bagian kanan


Usahakan untuk memilih posisi bagian kanan imam saat shalat berjamaah. Karena
mereka yang shalat di bagian kanan dalam shaf pun akan didoakan oleh malaikat.
6. menengok muslim yang sakit
Menengok saudara muslim yang tengah Allah uji dengan sakit mengundang doa yang
luar biasa dari para malaikat.

Tidak ada doa yang sia-sia. Semua doa akan menjadi kebaikan dan pahala di sisi
Allah subhanahu wa ta’ala.

Anda mungkin juga menyukai