Anda di halaman 1dari 6

Assalamu'alaikum Wr.

Wb

Alhamdulilahi rabbil ‘alamin, Was sholatu wassalamu


‘ala, Asyrofil ambiyaa iwal mursalin, Sayyidina wa
maulana Muhammadin, Wa ‘alaa ‘alihi wa shohbihi
ajmain. Ama ba’du.

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat


Allah swt, serta sholawat dan salam kepada Nabi kita
Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat, dan umat
beliau yang istiqomah sampai akhir zaman.

Yang terhormat kepada Ibu Anita ariani, S. Ag, M.pd.i


dan teman teman yang berbahagia.

Disini saya akan menyampaikan ceramah agama yaitu


perihal doa yang kita panjatkan.

Izinkan saya bertanya kepada teman teman apakah


menginginkan segala hajad atau keinginan teman-teman
Allah kabulkan?

Betul.. pasti kita semua menginginkan semua doa


ataupun hajad kita Allah kabulkan.
Nahh.. didalam kehidupan ini pastilah kita selalu
meharapkan sesuatu yang tebaik. Pagi siang sampai
malam tak lupa kita lewatkan untuk meminta kepada
sang pencipta agar kita selalu diberikan yang terbaik di
dalam kehidupan yang kita jalani.

Doa atau harapan yang kita panjatkan kepada Allah swt


sang pencipta kita, menjadi ibadah untuk umat Muslim
dan Muslimah, karena Allah swt begitu mencintai umat
yang beriman.
Do’a menunjukan akan ketergantungan kita (atau
bertawakkal kita) sebagai hamba Allah swt, juga
permintaan tolong kepada-Nya. Perasaan butuh
terhadap Allah dan kepercayaan kepada-Nya adalah inti
dari ibadah. Doa menjadi bagian penting dalam setiap
usaha manusia. Berdoa berarti mengetahui bahwa
Allahlah yang menentukan segala usaha yang kita
lakukan. Doa bisa diartikan sebagai satu permohonan
dan pujian dalam bentuk ucapan dari hamba yang
rendah kedudukannya pada Rabb Yang Mahatinggi.
Orang yang tidak mau berdoa kepada Allah bisa
dikatakan orang yang takabur (sombong) karena tidak
menempatkan Allah sebagai penentu segalanya.

Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT sangat murka


kepada orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya," (HR
Ibnu Majah).

Terdapat juga pada hadits lainnya yang diterangkan


Dari
Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan


dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak
mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi
no. 3479)

Seseorang yang memanjatkan doa dengan hati yang


tidak yakin, menjadi suatu kegiatan yang sia-sia.
Keyakinan ataupun keihklasan sangatlah penting
mengiri kita untuk melakukan suatu seperti halnya
berdoa. Bagaimana Allah swt mengabulkan permintaan
kita sedangkan dalam hati kita tak ada keyakinan akan
doa kita dikabulkan dan tak ada keikhlasan dalam
memanjatkan doa.

Astaghfirullahal 'adzim ...


Jadikan hati kita hakkul yakin kepada Allah swt,
yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan setiap do’a
yang kita panjatkan.

Adapun kita sama sama harus mengetahui tujuan kita


berdoa ialah meningkatkan kedekatan diri kita sebagai
hamba kepada Allah SWT sekaligus untuk
memperbaiki diri. Ibn Atha'illah dalam kitabnya Al-
Hikam menjelaskan, "Bagaimana engkau menginginkan
sesuatu yang luar biasa, padahal engkau sendiri tak
mengubah dirimu dari kebiasaanmu? Kita banyak
meminta dan berharap pada Allah, tetapi sibuknya
meminta kadang membuat kita tak sempat menilai diri
sendiri. Padahal, kalau kita meminta (doa) sembari
berusaha untuk mengubah diri (ikhtiar), Allah akan
memberikan apa yang kita minta karena doa itu
hakikatnya adalah pengiring agar kita bisa mengubah
diri kita." menjadi pribadi yg lebih baik lagi.

Manfaat doa begitu besar dalam kehidupan kita sebagai


manusia. Dengan doa, kedamaian dapat diraih,
semangat hidup dapat ditingkatkan, dan emosi dapat
dikendalikan.

Dengan doa, ada harapan yang terbentang. Doa juga


menjadi penyejuk pada saat menghadapi musibah. Doa
adalah tempat kembalinya manusia setelah seharian
melakukan usaha (ikhtiar). Jikapun tak terlihat hasilnya
atas doa yang telah dipanjatkan kepada Allah swt,
janganlah kita patah semangat, doa harus terus
dipanjatkan karena di balik doa tersimpan rahasia Allah
yang sangat mengagumkan.

Demikian ceramah agama yang dapat saya sampaikan


pada final tes komunikasi dakwah hari ini, semoga
dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita
aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Lebih dan
kurangnya mohon dimaafkan, yang benar datangnya
dari Allah SWT Yang Maha Benar, dan yang salah,
khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi
sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari
salah, khilaf dan dosa.

Akhirul kalam, Subhaanaka Allaahumma wabihamdika


asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu
ilaik. Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq,
Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Anda mungkin juga menyukai