َّ َو ْال ُج ْب ِن، َو ْالع َ ْج َِّز َو ْال َكسَ ِل،ك ِم ََّن ْالهَ َِّم َو ْال َحزَ ِن ََّ ِ ال َّل ُه َّمَّ إِنِي َأ ُعو َُّذ ب
َ َو،َو ْالبُ ْخ ِل
ِ َو َغ َلب َ َِّة،ض َل َّع ِ الدَّ ْي ِن
الر َجا َِّل
Allaahumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazani wal ‘ajli wal kasal,
wal bukhli wal jubni wa dhola’iddaini wa gholabatir rijaal
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang) menyedihkan
dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut, lilitan hutang dan
penindasan orang.” [HR. Al-Bukhari 7/158. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam
senantiasa membaca doa ini, lihat kitab Fathul Baari 11/173.]
Sumber: https://islamdownload.net/127066-doa-agar-hati-tenang-dan-tentram.html
َّار َك ًَّة َطيِب َ ًة ََّّ خ ْلتُ َّْم بُيُوتًا َفسَ ِل ُموا عَ َلى َأ ْن ُف ِس ُك َّْم تَ ِحيَّ ًَّة ِم َّْن ِع ْن َِّد
َ َ ّللاِ ُمب ََّ َ َفإ ِ َذا د
“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu
memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu
sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik.” (QS. An Nur:
61).
Dan sebagaimana dijelaskan didalam sebuah hadits yang Insya Allah sahih, di mana
Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda tentang apa yang harus diucapkan saat kita
akan masuk ke dalam sebuah rumah, beliau bersabda:
Dari Anas bin Malik –radhiyallahu ‘anhu-, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata padanya,
Kita lihat ini adalah sebuah adab yang sangat baik dan mulia yang diajarkan oleh Al
Islam kepada kita. Di dalam adab yang sangat indah ini Allah dan rasulnya
mengajarkan kita agar memuliakan penghuni rumah, dengan meminta izin berupa
Ucapan salam saat akan memasuki tempat mereka tinggal. Ini tentunya akan membuat
mereka merasa dihargai dan merasa senang dengan kedatangan kita. Ini juga berguna
agar orang yang berada di dalam rumah siap menerima kedatangan kita, tidak kaget
atau terkejut saat menerima kedatangan kita, karena mereka telah mengetahui
kedatangan kita Ucapan salam yang kita utarakan sebelumnya.
Ada juga doa lain yang bisa kita baca saat kita akan masuk ke dalam rumah yang
dibaca saat kita akan masuk ke dalam sebuah rumah, tentunya telah diizinkan oleh
sang pemilik rumah. Doa tersebut adalah ucapan Bismillah atau menyebut nama Allah.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis dari riwayat Muslim, Di mana nabi
menjelaskan:
ُ ّللا َ ِع ْن َّد َ دُ ُخو ِل َِّه َو ِع ْن َّد َ َطعَا ِم َِّه َقا ََّل ال َّش ْي َط
َّان ََّّ الر ُج َُّل ب َ ْيتَ َّهُ َف َذ َك ََّر
َّ إ ِ َذا د َ َخ ََّل
ََّّ َوإ ِ َذا د َ َخ ََّل َف َل َّْم ي َ ْذ ُك َِّر.َل عَشَا َّء
ّللا َ ِع ْن َّد َ دُ ُخو ِل َِّه َقا ََّل ََّ يت َل ُك َّْم َو ََّ
ََّ ِ ل َمب
ُّللا َ ِع ْن َّد َ َطعَا ِم َِّه َقا ََّل َأ ْد َر ْكتُ َّم ََّ ِ ان َأ ْد َر ْكتُ َّمُ ْال َمَّب
ََّّ َوإ ِ َذا َل َّْم ي َ ْذ ُك َِّر.يت َُّ ال َّش ْي َط
َيت َو ْالعَشَا َّء ََّ ِ ْال َمب
“Jika seseorang memasuki rumahnya lantas ia menyebut nama Allah saat
memasukinya, begitu pula saat ia makan, maka setan pun berkata (pada teman-
temannya), “Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan tidak ada jatah makan.”
Ketika ia memasuki rumahnya tanpa menyebut nama Allah ketika memasukinya, setan
pun mengatakan (pada teman-temannya), “Saat ini kalian mendapatkan tempat untuk
bermalam.” Ketika ia lupa menyebut nama Allah saat makan, maka setan pun berkata,
“Kalian mendapat tempat bermalam dan jatah makan malam.” (HR. Muslim no. 2018)
Nah, ternyata dengan melakukan sebuah hal yang sangat mudah dan sederhana
tersebut, yaitu membaca asma Allah saat akan masuk ke dalam rumah maka kita akan
mendapat penjagaan dari Allah subhanahu wa ta’ala terhadap Berbagai gangguan
setan. Dengan mengucapkan kalimat yang sangat singkat tersebut yang hanya
membutuhkan 1 hingga 2 detik saja ternyata bisa membuat setan tidak betah
bermalam di rumah kita, dan jika kita tambahkan dengan ucapan yang sama saat akan
makan maka Setan Pun akan pergi dan untuk ambil jatah makanan dari rumah kita.
Tentunya jika mereka tidak betah dirumah kita dan tidak mendapat makan, maka
mereka pun akan lemah dan gangguannya terhadap kita akan berkurang.
َّ َّ ِ ل ُق َّو َّةَ إ
ََّّ ِ ل ب
ِاّلل َّ َ ل َح ْو ََّل َو
َّ َ ،ِّللا َُّ ّللاِ تَ َو َّك ْل
ََّّ ت عَ َلى ََّّ ب ِ ْس َِّم
BISMILLAHI, TAWAKKALTU ’ALA ALLAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA
ILLAA BILLAAH
“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali
dengan Allah.”
َّ َّ ِ ل ُق َّو َّةَ إ
ََّّ ِ ل ب
ِاّلل َّ َ ل َح ْو ََّل َو
َّ َ ،ِّللا َُّ ّللاِ تَ َو َّك ْل
َّ ت عَ َلى ََّّ ب ِ ْس َِّم
Maka disampaikan kepadanya, ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi
kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’ Seketika itu setan-setan pun menjauh darinya.
Lalu salah satu setan berkata kepada temannya, ’Bagaimana mungkin kalian bisa
mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (HR.
Abu Daud, no. 5095; Turmudzi, no. 3426; dinilai shahih oleh Al-Albani)
Ya kita bisa lihat di atas, dari hadis yang disebutkan kita mendapatkan bahwa
nabi menjelaskan bagi orang yang membaca doa di atas maka dirinya akan
mendapatkan petunjuk, kebutuhan yang akan dipenuhi, dan dirinya akan
dilindungi. Setelah membacanya pun kita akan terlindung dari gangguan setan
Bahkan mereka menjauh. Kenapa mereka menjauh? Jawabnya sebagaimana
dijelaskan di akhir Hadits, karena mereka merasa tidak mungkin bisa
mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, kecukupan, perlindungan.
Sehingga mereka merasa berat dan bahkan bisa jadi berputus asa dalam
mengganggu dan dalam menggoda orang yang lakukan hal tersebut.
Masya Allah betapa besarnya keutamaan dari membaca doa masuk rumah dan
membaca doa keluar rumah, Semoga Allah mudahkan kita untuk mengamalkan
kedua doa di atas, dan memberikan kita berbagai macam kebaikan yang
dijanjikan oleh Rasulullah Alaihi Wasallam sebagaimana tercantum pada doa-
doa di atas.
Sumber: https://islamdownload.net/127064-doa-masuk-dan-keluar-rumah-penting.html
Doa Ketika Akan Membaca Quran
Bismillahirrohmanirrohim kali ini kita akan membahas tentang bacaan doa ketika akan
membaca Alquran. Sebagai seorang muslim kita tentunya tidak akan pernah terlepas
dari Al Quran Al karim dan juga Al Hadits An Nabawi, Di mana keduanya merupakan
panduan hidup kita sebelum kita dilahirkan, saat kita dilahirkan, semasa kita bayi,
remaja, dewasa, hingga tua dan kita meninggal kita tidak akan pernah lepas dari Al
Quran sebagai panduan hidup muslim. Maka betapa besar keterkaitan antara diri kita
sebagai seorang muslim dan Alquran yang mulia.
Selain Sebagai panduan hidup kita Alquran juga bahkan untuk dibaca boleh kita di
setiap harinya, agar hati kita menjadi hidup, agar jiwa kita menjadi tenang, agar ruh
kita jadi bersemangat, agar rumah kita menjadi berkah, agar tempat tinggal Kita
terbebas dari jin dan setan yang jahat yang mereka akan tersiksa dengan bacaan
Quran tersebut. Dan tentunya juga agar kita mendapatkan pahala yang berlimpah dari
setiap huruf dalam Alquran yang kita baca.
Dalam melakukan pembacaan AlQuran tersebut tentu tidak sembarangan, bahkan ada
banyak adab-adab yang perlu diperhatikan dalam membaca Alquran mulai dari hukum
tajwidnya, penempatan musafir, kondisi kesucian badan bacanya, posisi duduk dan
bahkan kondisi pakaian saat melakukan Tilawah Alquran. Semuanya harus kita
perhatikan agar bacaan Alquran kita lebih bermakna dan juga tentunya lebih
berpahala di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Di antara salah satu adab dalam membaca Alquran yang lainnya yang banyak beredar
di masyarakat kita adalah doa khusus saat akan mulai membaca Alquran, yang dibaca
tepat sebelum kita memulai membaca ayat pertama mushaf yang kita miliki. Adapun
doa tersebut yang banyak beredar di masyarakat nafasnya dan artinya adalah
sebagaimana berikut:
Jika kita lihat dari teks doa di atas maka kita tidak akan menemukan ada masalah.
Secara umum doa ini sangat baik maknanya dan artinya. Yang pertama kita lihat di
awal doa yang dimohonkan adalah ya Allah yang menandakan bahwa orang yang
sedang berdoa ini Iya hanya memohon kepada Allah semata dan bukan kepada
selainnya, yang ini merupakan bentuk penilaian hak Allah sebagai satu-satunya yang
berhak diibadahi dan dimintai pertolongan sebagaimana yang kita ucapkan 17 kali
sehari surat al-fatihah.
Selanjutnya di dalam doa ini kita memohon agar rahmatnya terbentang kepada kita,
yang mana hanya dengan rahmatnya kita bisa mendapatkan hidayah Islam,
mendapatkan petunjuk menjadi seorang muslim, termasuk mendapatkan nikmat bisa
membaca al-quran itu sendiri yang tentunya ini merupakan sebuah bentuk nikmat
juga dari Allah subhanahu wa ta’ala bukan atas kemampuan kita sendiri. Selanjutnya
kita memohon dalam doa tersebut agar Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengingatkan kita
terhadap hal-hal yang penting kita lupakan, agar kita dapat mengingatnya kembali
dan memetik manfaat dari hal yang penting tersebut. Lalu di akhirnya kita ucapkan
salah satu Asmaul Husna yang terkait dengan permintaan kita tersebut yakni zat yang
memiliki keagungan dan kemuliaan.
Demikianlah diantara makna dari doa tersebut di atas, secara makna memang bagus.
Akan tetapi jika kita lihat dari sisi lainnya, tempatnya dari sisi fiqih, maka doa diatas
Mohon maaf sekali kami belum tahu sumbernya dari mana yang mengatakan bahwa
harus dibaca sebelum memulai Tilawah Alquran. Dan Mohon maaf juga kami belum
mengetahui didapat dari manakah hadisnya yang mencontohkan doa tersebut di atas
untuk dibaca sebelum memulai bacaan Alquran atau Tilawah Al Quran.
Ini sebagaimana dijelaskan oleh salah seorang ulama besar Al Imam an-nawawi
di mana beliau mengatakan:
، وينبغي أن يحافظ على قراءة بسم هللا الرحمن الرحيم في أول كل سورة
سوى براءة فإن أكثر العلماء قالوا إنها آية حيث تكتب في المصحف ؛ وقد
كتبت في أوائل السور سوى براءة
Selayaknya dijaga untuk membaca bismillahirrahmanirrahim di setiap awal surat.
Kecuali surat at-Taubah. Karena mayoritas ulama mengatakan, ini adalah satu ayat
(khusus) yang ditulis di mushaf. Dan ayat ini ditulis di semua awal surat, kecuali at-
Taubah. (at-Tibyan fi Adab Hamalah al-Quran, hlm. 81).
Inilah yang kami tahu yang lebih dan lebih Shahih tentang doa sebelum membaca
Alquran Al Karim. Yakni membaca Ta’awudz lalu dilanjutkan dengan membaca
basmalah lalu dilanjutkan dengan membaca atau ayat yang sebelumnya sedang kita
baca atau yang seharusnya kita lanjutkan membaca di dalam mushaf Alquran yang kita
miliki. Wallahu a’lam.
Sumber: https://islamdownload.net/127061-doa-ketika-akan-membaca-quran.html
Bismillahirohmanirohim kita lanjutkan kembali dengan doa meminta rezeki yang halal
dan baik. Sebagai seorang muslim kita tentunya selalu menginginkan untuk
mendapatkan rezeki yang halal dan berkah, yang dengan berbekal rezeki yang halal
serta berkah tersebut maka kita dapat beribadah dengan baik, bershodaqoh,
membayar zakat, melakukan infak dan wakaf, bahkan berjihad dijalan Allah Subhanahu
Wa Ta’ala. Dan hal itu menunjukkan betapa pentingnya peran harta yang halal dan
berkah, rezeki yang baik dan bersih bagi seorang muslim.
Akan tetapi terkadang Harapan Kita tidak bisa sama dengan kenyataan, seringkali apa
yang kita inginkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Tentu kita
menginginkan rezeki datang dengan lancar mudah dan berkah, akan tetapi seringkali
hal tersebut tidak kita dapatkan. Namun Janganlah khawatir karena selalu ada
solusinya.
Alhamdulillah di dalam ajaran agama Islam semua lengkap diajarkan, dan tidak
terkecuali adalah bagaimana cara mendapat rezeki yang halal dan baik. Bagi mereka
yang sudah belajar tentu mengetahui bahwa agar kita mendapat rezeki yang halal dan
baik kita harus berusaha sekuat tenaga berikhtiar semaksimal mungkin. Dan juga
untuk memudahkan proses tersebut alangkah baiknya jika kita pun menambahnya
dengan doa memohon kepada Allah agar rezeki yang halal dan berkah bisa kita
dapatkan.
Artinya:
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan
orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan
ganjaran yang baik).” (HR. Ibnu Majah, no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Ini adalah doa yang sangat indah dan baik, yang pertama kita ucapkan di awalnya
adalah Wahai Allah yang memiliki makna bahwa kita hanya meminta kepada Allah dan
tidak kepada selainnya. Apa yang kita minta kepadaNya? Yang kita minta adalah pada
kalimat selanjutnya yakni ilmu yang bermanfaat baik bagi diri kita sendiri dan bagi
orang lain, dan selanjutnya kita pun memohon kepada Allah cara mendapatkan rezeki
yang halal bukan dari yang haram, karena rezeki yang haram tidak akan pernah
menjadi rezeki yang berkah. Setelah itu kita lengkapi permohonan kita kepada Allah
agar selain memberikan kita ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang halal kita pun
menjadi orang-orang yang amal sholehnya diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Artinya:
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram,
dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR.
Tirmidzi no. 3563. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Ini juga merupakan doa yang sangat baik dalam memohon rezeki yang halal. Dalam
Doa ini kita memohon kepada Allah agar diberikan rezeki yang cukup dari jalur yang
halal, karena rezeki yang halal adalah pokok kebaikan kita di dunia. Dan sebaliknya
setelah kita memohon rezeki yang halal kita pun meminta kepada Allah agar tidak
diberikan rezeki dari jalur yang haram. Dan kita akhiri permintaan kita kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala agar memberikan kita kecukupan dari Sisinya Semata agar kita
tidak perlu minta atau menggantung kan hati kepada selain Allah Azza Wa Jalla.
،ك ِلي فِي َما أ ْع َط ْيتَنِي َوأ ِط َّْل َحيَاتِي عَ َلى َطاعَتِ َك ِ َ َوب، َو َو َلدِي،ال َّل ُه َّمَّ أ ْكثِ َّْر َما ِلي
َّْ ار
ِن عَ َم ِلي َوا ْغ ِف َّْر ِلي
َّْ َوأ ْحس
“Ya Allah perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau beri.
Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku serta
ampunilah dosa-dosaku.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendoakan sahabat Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu dengan doa di atas. (HR. Bukhari dalam shahihnya 1982 dan
Bukhari Adabul Mufrad 653 dan dishahihkan al-Albani)
Ini adalah salah satu doa favorit kami. Doa ini lebih spesifik lagi dibandingkan dua doa
sebelumnya yang telah Sebutkan diatas. Doa ini spesifik menyebutkan apa yang
diinginkan oleh kita, yakni bertambahnya harta dan anak keturunan. Jika rezeki yang
anda maksudkan kepada Allah berupa harta ataupun keturunan, maka doa ini cocok
untuk anda baca. Yang bagusnya lagi dari doa ini sebagaimana dalam doa-doa nabi
yang lain yang memang bagus, adalah ada tambahan kata-kata “berkahilah karunia
yang kau beri”. Ini penting karena bisa jadi jika kita mendapatkan sesuatu rezeki kita
menganggapnya kebaikan padahal banyak keburukan yang di bawah di dalamnya.
Dengan memberikan tambahan doa agar Allah jadikan keberkahan dalam apa yang
dia berikan maka kita memperkecil peluang terjadinya keburukan dengan sebab harta
dan anak yang kita dapatkan tersebut.
Tidak hanya terkait masalah harta dan anak saja, doa ini pun dilengkapi lagi dengan
permohonan kepada Allah agar umur kita dipanjangkan di dalam ketaatan kepadanya,
dan urusan kita diperbaiki dalam artian amal ibadah kita menjadi lebih baik dibanding
sebelumnya, dan dilengkapi permohonan agar Allah berkenan untuk mengampuni
dosa-dosa kita. Maka ini Doa yang sangat komplit makanya dan sangat indah serta
tinggi kandungannya, yang menyebabkan ya ini menjadi salah satu doa favorit yang
paling sering dibaca oleh kami.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam berdo’a,
َك ِم َّْن َأ َّْن َأ ْظ ِل َّمَ َأ َّْو ُأ ْظ َل َّم ِ ك ِم ََّن ْال َف ْق َِّر َو ْال ِق َّل َِّة َو
ََّ ِ الذ َّل َِّة َو َأعُو َُّذ ب ََّ ِ ال َّل ُه َّمَّ إِنِى َأعُو َُّذ ب
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kemiskinan, kehinaan. Dan aku
berlindung kepada-Mu jangan sampai aku mendzalimi atau didzalimi.” (HR. Ahmad
8053, Abu Daud 1546 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Diantara doa lain yang terkait masalah rezeki yang halal dan berkah dan baik, adalah
doa di atas. Di mana Di dalam doa ini kita memohon kepada Allah agar diri kita
terlindung dari kefakiran, juga terlindung dari kemiskinan, juga terlindung dari
kehinaan. Dan seperti kita ketahui umumnya dalam pandangan mata manusia yang
dua pertama terkait dengan yang terakhir. Dan di antara hal yang baik lagi dari doa ini
adalah kita dituntunkan untuk memohon kepada Allah agar tidak menzalimi atau
dizolimi, dan ini ada keterkaitannya dengan permintaan pada kalimat sebelumnya,
walaupun maknanya pun bisa luas. Keterkaitannya adalah Semoga kita tidak diberikan
harta dari hasil mendzolimi orang lain, dan juga agar kita tidak dizalimi orang lain
sehingga apa yang menjadi hak kita tidak tertunaikan.
Demikian beberapa doa yang terkait dengan masalah rezeki yang baik dan halal yang
bisa anda hafal kan dan bisa anda amalkan, semoga bermanfaat dan mudah-mudahan
Allah Permudah rezeki kita dari jalur yang halal dan berkah, Allahumma Amin.
Sumber: https://islamdownload.net/127059-doa-memohon-rezeki-halal-berkah-baik.html
Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan-Mu kami memasuki
waktu sore. Dengan-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati. Dan hanya kepadaMu
kebangkitan (semua makhluq) [HR At-Tirmidzi, dishahihkan al-Albani]
Ya Allah, dengan-Mu kami memasuki waktu sore, dan dengan-Mu kami memasuki
waktu pagi . Dengan-Mu kami hidup dan dengan-Mu kami mati. Dan hanya kepadaMu
kebangkitan (semua makhluq) [HR At-Tirmidzi, dishahihkan al-Albani]
Sumber: https://islamdownload.net/127068-doa-keberkahan-pagi-dan-sore-hari.html
Sebagai seorang hamba tentu kita pun menginginkan agar ibadah kita salat
lima waktu diterima Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang belum yang kita berharap
agar Allah merahmati kita dan memasukkan kita ke dalam surgaNya. Akan
tetapi kita juga tahu bahwa salat wajib kita seringkali penuh dengan celah noda
dan dosa, banyak kekurangannya, lebih banyak tidak khusyuk dibanding
khusyuk. Dan semuanya itu tentu membuat nilai ibadah sholat wajib menjadi
hancur lebur berantakan. Karenanya di dalam Islam kita di syariatkan untuk
menambah dengan salat salat sunnah untuk menambah kekurangan salat wajib
kita. Dan diantara yang bisa kita lakukan adalah melakukan salat-salat rawatib
dengan niat yang ikhlas, yaitu salat salat sunah yang mengiringi salat wajib, baik
sebelum atau setelah salat wajib dilaksanakan yang dikenal dengan nama salat
sunah qobliah dan ba’diah.
ى – صلى َُّ َح ِف ْظ:عَ َِّن ا ْب َِّن ُع َم ََّر – رضى هللا عنهما – َقا ََّل
َِّ ِ ت ِم ََّن ال َّنب
َو َر ْكعَتَ ْي َِّن، َر ْكعَتَ ْي َِّن َق ْب ََّل ال ُّظ ْه َِّر,َّهللا عليه وسلم – عَ ْش ََّر َر َكعَات
َاء فِى َِّ َو َر ْكعَتَ ْي َِّن بَعْ َّدَ ْال ِعش، ب فِى ب َ ْيتِ َِّه َِّ َو َر ْكعَتَ ْي َِّن بَعْ َّد َ ْال َم ْغ ِر، بَعْدَهَا
ِ ْح
َّ صب َ ص
ُّ ال َّةِ ال َ َو َر ْكعَتَ ْي َِّن َق ْب ََّل، ب َ ْيتِ َِّه
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: “Telah aku hapal dari Rasulullah
SAW 10 raka’at; 2 raka’at sebelum Zhuhur, 2 raka’at setelahnya, 2 raka’at setelah
Maghrib di rumahnya, 2 raka’at setelah Isya’ di rumahnya dan 2 raka’at sebelum shalat
shubuh”. [HR Bukhari]
َّ « َم ْن-صلى هللا عليه وسلم- ِّللا ََّّ ت َقا ََّل َرسُو َُّل َّْ َّن ُأ َِّم َحبِيب َ ََّة َقا َل
َّْ َع
ىَ َل َّهُ بَيْتَّ فِى ْال َج َّن َِّة َأ ْربَعًا َّ ِى عَ ْش َر َّةَ َر ْكع َ ًَّة بُن َّْ َص َّلى فِى ي َ ْومَّ َو َل ْي َلةَّ ثِ ْنت َ
َِّ َق ْب ََّل ال ُّظ ْه َِّر َو َر ْكعَتَ ْي َِّن بَعْدَهَا َو َر ْكعَتَ ْي َِّن بَعْ َّد َ ْال َم ْغ ِر
َب ََّو َر ْكعَتَ ْي َِّن بَعْ َّد
ال َّةِ ْال َف ْج َِّر
َ صَ َاء َو َر ْكعَتَ ْي َِّن َق ْب ََّل َِّ » ْال ِعش
Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang shalat di dalam sehari dan semalam 12 raka’at maka dibangunkan
baginya sebuah rumah di dalam surga, (12 raka’at tersebut) adalah 4 raka’at sebelum
Zhuhur, 2 raka’at setelahnya, 2 raka’at setelah Maghrib, 2 raka’at setelah Isya’ dan 2
raka’at sebelum Fajar”. Hadits riwayat Tirmidzi (no. 414) dan dishahihkan oleh Al Albani
di dalam Shahihut Tirmidzi (1/131)Referensi: VOA Islam
Kita lihat betapa pentingnya dan betapa agungnya kedudukan salat sunnah rawatib ini
di dalam Islam sehingga nabi sampai menjanjikan rumah di surga bagi orang yang
laksanakan salat salat sunah rawatib tersebut.
Sebagai bahan renungan saja, perhatikan hadis yang kedua tentang Allah janjikan
rumah di surga bagi orang yang melaksanakan 12 rokaat salat sunnah dengan niat
yang ikhlas dalam sehari semalam melalui lisan nabinya yang mulia. Perhatikan bahwa
yang dijanjikan adalah rumah, sedangkan kita tahu bahwa untuk memiliki rumah yang
kecil saja di dunia saat ini bukanlah sebuah perkara yang mudah, perlu mungkin
belasan bahkan puluhan tahun seseorang bekerja keras sehingga dia bisa
mendapatkan sebuah rumah di dunia, yang belum tentu rumah itu lapang dan
menyenangkan sesuai harapan.
Nah ini, hanya dengan menyisipkan beberapa menit dalam satu hari kita bisa
mendapatkan sebuah rumah di surga yang tentunya bukan sembarang rumah,
tentunya bukan rumah kecil yang sumpek, akan tetapi bahkan sebuah tempat tinggal
yang besar dan megah super nyaman dan indah. Maka sudah sepantasnya jika kita
selalu berusaha untuk mengerjakan 12 salat sunnah sehari semalam tersebut, agar kita
mendapatkan apa yang telah Rasulullah janjikan di dalam hadis tersebut di atas.
Niat salat rawatib: sholat sunnah qobliah dan
ba’diah
Beredar luas di masyarakat Indonesia sebuah hal yang cukup populer dengan sebutan
niat salat, maksudnya ucapan yang harus dibaca saat akan melakukan salat. Niat
tersebut umumnya diucapkan beberapa saat sebelum kita melakukan Takbiratul Ihram,
dengan lafadz yang berbeda-beda disesuaikan dengan Sholat apa yang akan
dilaksanakan. Kira-kira teks nya sebagai berikut:
َّ ِِ ْح ِ َر ْكعَتَ ْي َِّن َق ْب ِليَّ ًَّة ُم ْستَ ْقب ِ ََّل ْال ِق ْب َل َِّة
للِ تَعَا َلى َ ُا
ُّ ص ِلى سُ َّن ََّة ال
َّ صب
USHOLLI SUNNATASH-SHUBHI ROK’ATAINI QOBLIYYATAN MUSTAQBILAL
QIBLATI LILLAAHI TA’AALA
Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat sebelum subuh 2 rakaat, sambil
menghadap qiblat karena Allah ta’alaNiat Sholat Sunnah Qobliyyah
Dzuhur (2 Raka’at)
َّ ِِ ص ِلى سُ َّن ًَّة ال ُّظ ْه ِر َر ْكعَتَ ْي َِّن َق ْب ِليَّ ًَّة ُم ْستَ ْقب ِ ََّل ْال ِق ْب َل َِّة
لل ِ تَعَا َلى َ ُا
USHOLLI SUNNATAZH-ZHUHRI ROK’ATAINI QOBLIYYATAN MUSTAQBILAL
QIBLATI LILLAAHI TA’AALA
Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat sebelum dzuhur 2 rakaat, sambil menghadap qiblat
karena Allah ta’alaNiat Sholat Sunnah Ba’diyyah
Dzuhur (2 Raka’at)
َّ ِِ ص ِلى سُ َّن ًَّة ال ُّظ ْه ِر َر ْكعَتَ ْي َِّن بَعْ ِديَّ ًَّة ُم ْستَ ْقب ِ ََّل ْال ِق ْب َل َِّة
لل ِ تَعَا َلى َ ُا
USHOLLI SUNNATAZH-ZHUHRI ROK’ATAINI BA’DIYYATAN MUSTAQBILAL
QIBLATI LILLAAHI TA’AALA
Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat setelah dzuhur 2 rakaat, sambil
menghadap qiblat, karena Allah ta’alaNiat Sholat Sunnah Ba’diyyah
Maghrib (2 Raka’at)
َّ ِِ ب َر ْكعَتَ ْي َِّن ب َ ْع ِديَّ ًَّة ُم ْستَ ْقب ِ ََّل ْال ِق ْب َل َِّة
لل ِ تَعَا َلى َِّ ص ِلى سُ َّن ًَّة ْال َم ْغ ِر
َ ُا
Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat setelah maghrib 2 rakaat, sambil
menghadap qiblat, karena Allah ta’alaNiat Sholat Sunnah Ba’diyyah
‘Isya (2 Raka’at)
َّ ِِ َاء َر ْكعَتَ ْي َِّن ب َ ْع ِديَّ ًَّة ُم ْستَ ْقب ِ ََّل ْال ِق ْب َل َِّة
لل ِ تَعَا َلى َِّ ص ِلى سُ َّن ًَّة ْال ِعش
َ ُا
Artinya :
Aku niat melakukan shalat sunat setelah ‘isya 2 rakaat, sambil
menghadap qiblat, karena Allah ta’ala
Demikianlah di antara beberapa lafaz niat salat ya banyak beredar di masyarakat, baik
niat salat qobliah dan ba’diah, baik niat salat dari subuh hingga Isya. Di atas semuanya
adalah lafaz sholat sunnah 2 rakaat sehingga menggunakan lafaz rok’ataini, niat salat
sunnah yang jumlahnya 4 rakaat dituliskan menjadi arba’a rak’atin.
Nantinya untuk shalat wajib berbeda lagi, beberapa tempat atau daerah yang kamu
ketahui menambahkan lafaz sebagai makmum, sebagai Imam, niat salat sendirian
dalam bahasa Arabnya. Sehingga pada nantinya cara membuat variasi teks di atas
menjadi jauh lebih banyak dan lebih rumit lagi, yang tentunya akan lebih
membingungkan lagi bagi umat Islam
KRITIK: sejauh yang kami ketahui lafaz lafaz niat yang diucapkan sebelum salat, tepatn
ya sebelum Takbiratul Ihram tidak ada yang shahih dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasalla
m, tidak juga dicontohkan oleh para sahabat, tabiin, dan juga tabiut tabiin. Sehingga
dengan hal tersebut sepertinya hal ini bukanlah sebuah hal yang disunahkan untuk di
baca sebelum salat. Bahkan hal ini bisa menjadi sebuah bid’ah yaitu mengada-ada
dalam urusan agama. Kami lebih sarankan kepada anda jika memang sudah memiliki
keinginan untuk melakukan salat sunah lakukanlah langsung, tidak perlu Membaca
niat apapun sebelum Takbiratul Ihram. Sejatinya yang disebut dengan niat adalah
keinginan hati, dan bukan perkataan lisan, maka cukup dengan memiliki keinginan
melakukan salat sunnah sejatinya anda sudah disebut berniat, dan itu sudah cukup
Insya Allah.
Sumber: https://islamdownload.net/127070-bacaan-niat-shalat-sunnah-rawatib.html
Dan kali ini masih terkait kematian dan hal-hal seputar nya kita akan membahas
tentang sesuatu yang bernama tahlilan. Ya pasti anda sudah pernah mendengar
apa yang namanya tahlilan, karena ini merupakan suatu hal yang umum sekali
dilakukan oleh masyarakat kita. Tahlilan ini sebagaimana kita ketahui adalah
sebuah tradisi atau budaya yang awalnya merupakan ajaran Hindu, yang lalu
kemudian di ubah oleh masyarakat kita ke dalam versi Islamnya, yang masih
juga memiliki ciri-ciri khas agama Hindu seperti melakukan upacara pakaian
pada hari ketujuh, ke 40, ke 100, bahkan pada hari ke 1000.
ِ س َّل ِمَ َواَلهِ َواَ ْز َواجهِ َواَ ْو َالده َو ُذ ِّريَّاتهِ َوا َلى اَ ْر َو
اح َ للا ُ َع َل ْيهِ َو
ِ ص َّلى َ ص َط َفى ْ ي ا ْل ُم ِِّ ض َرةِ ال َّنبْ ا َلى َح
،..… ِصا ا َلى ُر ْوح ً ص ْو ُ ص َحابَةِ اَ ْج َمع ْين َو ُخ َّ ي َواَ َلى بَقيَّةِ ال ِِّ ان َوعَل َِ ع ْث َم
ُ ع َم َِر َوُ ي بَكْر َّو ِْ سيِّد َنا اَب
َ
َل ُه ِمُ ا ْل َفات َح ُِة
ِص َحابَة َّ ن َوال َِ صالح ْي َّ ش َهدَآءِ َوال ُّ ن َو ْا َال ْوليَآءِ َوال َ ض َراتِ ا ْخ َوانهِ منِ ْا َال ْنبيَآءِ َوا ْل ُم ْر
َِ سل ْي َِ ُث ِمَّ ا َلى َح
صا ا َلى ً ص ْوُ ن ُخ َِ ن َو َجم ْيعِ ا ْل َم ََلئكَةِ ا ْل ُم َق َّرب ْي َِ ن ا ْل ُم ْخلص ْي َ ن َوا ْل ُم
َِ ص ِّنف ْي َِ ن ُوا ْلع ُ َل َمآءِ ا ْلعَامل ْي َِ َوالتَّابع ْي
اَ ْل َفاتح ِْة،النى َ ش ْيخِ َع ْبدا ْل َقادرا ْل َج ْي َّ سيِّد َنا ال
َ
ِن َمشَارقِ ْا َال ْرض ِْ ن َوا ْل ُم ْؤم َناتِ م َِ سل َماتِ َوا ْل ُم ْؤمن ْي ْ ن َوا ْل ُم َِ سلم ْيْ ن ا ْل ُمَِ ُث َِّم ا َلى َجم ْيعِ اَ ْهلِ ا ْل ُقب ُ ْورِ َم
ِصا ا َلى آبَائ َنا َواُ َّم َهات َنا َواَ ْجدَاد َنا َو َجدَّات َنا َو َمشَايخ َنا َو َمشَايخ َ ِو ُ ا َلى َم َغارب َها بَ ِّر َها َوبَ ْحر َها ُخ
ْص
اَ ْل َفاتح ِْة،سبَبه َ سات َذت َنا َول َمنِ ا ْجتَ َم ْع َنا َه ُه َنا ب َ َسات َذةِ اَ َسات َذت َنا َوا َ ََمشَايخ َنا َوا
Di atas adalah bacaan Fatihah tahlil lengkap yang biasa di bacakan pada awal-
awal prosesi tahlilan berlangsung. Secara umum artinya adalah menghaturkan
pahala al-fatihah ini kepada Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, istri-istri beliau,
anak keturunan beliau, keempat Khulafaur Rasyidin, dan dikhususkan kepada ….
(detik-detik ini diganti oleh nama orang yang telah meninggal tersebut). Dan
ada yang cukup aneh ya itu di tengah-tengah doa al-fatihah ini pahalanya
kepada Syekh Abdul Qodir Al Jaelani.
Di akhirnya juga ada pembagian bahan bacaan al-fatihah yang sudah dibacakan
terhadap kaum muslimin yang telah dikubur, kaum mukminin yang telah
dikubur serta mukminat dari timur ke barat, baik kan tenggelam lautan atau
dikubur di daratan, kepada orang tua kita dan kakek nenek kita, dan guru-guru
dari guru-guru kita, dan guru-guru Kita. Dan ini adalah sebuah yang sangat
panjang untuk berbagi pahala.
KRITIK: secara umum bacaan Fatihah terdiri atas cukup baik karena intinya
adalah mendoakan kepada semua yang telah disebutkan di atas, mulai dari
nabi, sahabat, keturunan nabi, para ulama dan guru-guru kita, serta kaum
muslimin secara umum. Jadi dari segi lafaz Insyaallah bagus, Walaupun ada
yang cukup aneh yakni ada nama seorang Syekh Abdul Qodir Al Jaelani yang
secara khusus disebutkan di dalam tas yang kami tidak tahu kenapa alasannya.
Akan tetapi walaupun makna yg bagus perlu kita ketahui bahwa dalam
melakukan suatu ibadah kita tidak boleh mengarahkan yang sendiri, dalam
artian kita tidak seharusnya membuat cara-cara ibadah tersendiri yang tidak
dicontohkan oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, karena hal tersebut berarti
kita merubah-rubah Syariat Yang telah Allah turunkan kepada nabinya yang
mulia. Hal tersebut bisa jadi masuk ke dalam perkara yang disebut sebagai
bid’ah dalam agama, yang merupakan hal yang sangat dilarang oleh Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam dan berat konsekuensinya di akhirat. Sehingga kami
sarankan anda untuk tidak mengamalkan tata cara berdoa Seperti di atas
karena bukanlah merupakan sebuah hal yang dicontohkan oleh Nabi Shallallahu
alaihi wa sallam dalam ibadah.
ِ ق ْا َل ْر
َّض ِ ت ِم َّْن َمش
َِّ َار َِّ ْن َو ْال ُمؤْ ِمنَا ََّ ت َو ْال ُمؤْ ِمنِي
َِّ ْن َو ْال ُم ْس ِل َما
ََّ ُث َّمَّ ِا َلى َج ِمي َّْع ِ اَ ْه َِّل ْال ُقب ُْو َِّر َم ََّن ْال ُم ْس ِل ِمي
ِ صا ِا َلى آبَائِنَا َواُ َّمهَاتِنَا َواَ ْجدَا ِدنَا َو َجدَّاتِنَا َو َمشَاي ِ ِخنَا َو َمشَاي ِ َّخ َ ص ْو ُ َاربِهَا ب َ ِرهَا َوبَح ِْرهَا ُخ ِ ِا َلى َمغ
اَ ْل َفاتِ ِح َّْة،َمشَاي ِ ِخنَا َواَسَاتِ َذتِنَا َواَسَاتِ َذ َّةِ اَسَاتِ َذتِنَا َو ِل َم َِّن ا ْجتَ َم ْعنَا َه ُهنَا بِسَبَب ِ ِه
َّالر ِح ْي ِم
َّ الرحْم َِّن
َّ ِ هللا
َّ ب ِ ْس َِّم
َّالر ِح ْي ِم
َّ الرحْم َِّن
َّ ِ هللا
َّ ب ِ ْس َِّم
ن () ٤
ك ي َ ْو َِّم ال ِدي َِّالر ِحي َِّم (َ )٣ما ِل َِّ ين (َّ )٢
الر ْح َم َِّن َّ ب ْالعَاََّل ِم ََّ الر ِحي َِّم (ْ )١ال َح ْم َّدُ ِ ََّّ
ّلل ِ َر َِّ الر ْح َم َِّن َّ
ّللا ِ َّ ب ِ ْس َِّم ََّّ
ت عَ َل ْي ِه َّْم َغي َِّْر ط ا َّلذ ََّ
ِين َأ ْنع َ ْم ََّ ص َرا ََّ ط ْال ُم ْستَ ِق َّ
يم َ (ِ )٦ الص َرا ََّين ( )٥ا ْه ِدنَا ِ َّاك نَ ْستَ ِع َُّ
َّاك نَ ْعبُ َّدُ َوإِي ََّ
إِي ََّ
ين ()٧ ب عَ َل ْي ِه َّْم َول الضَّآ ِل ََّ ضو َِّ ْال َم ْغ ُ
الر ِح ْي ِمَّ
الرحْم َِّن َّ
هللا ِ َّ
ب ِ ْس َِّم َّ
ض َم َّْن َذا األر ِ َّ ت َو َما فِي ْ ي ْال َقيُّو َّمُ ل تَ ْأ ُخ َُّذ َّه ُ ِسنَةَّ َول ن َْومَّ َل َّهُ َما فِي ال َّس َما َوا َِّ ل ُه ََّو ْال َح َُّّ ّللا ُ ل إ ِ َل َّهَ إ ِ َّ َّ
ََّّ
ل ب ِ َما شَا َّءَ يءَّ ِم َّْن ِع ْل ِم َِّه إ ِ َّ َّ ْن َأ ْيدِي ِه َّْم َو َما خ َْل َف ُه َّْم َول ي ُِحي ُط ََّ
ون ب ِ َش ْ ل بِإ ِ ْذنِ َِّه ي َ ْع َل َّمُ َما بَي ََّ ا َّلذِي ي َ ْش َف َُّع ِع ْندََّه ُ إ ِ َّ َّ
ي ْالع َ ِظي َّمُ ()٢٥٥ ض َول يَئُودَُّه ُ ِح ْف ُظ ُه َما َو ُه ََّو ْالع َ ِل َُّّ األر ََّ ت َو ْ َو ِس ََّع ُك ْر ِسيُّ َّهُ ال َّس َما ََّوا َِّ
ّللا ُ َفي َ ْغ ِف َُّر ِل َم ْنَّض َوإ ِ َّْن تُ ْبدُوا َما فِي َأ ْن ُف ِس ُك َّْم َأ َّْو تُ ْخ ُفوَّه ُ يُ َحا ِس ْب ُك َّْم ب ِ َِّه ََّّ األر ِ َّ ت َو َما فِي ْ لل ِ َما فِي ال َّس َما َوا َِّ َّ
الرسُو َُّل ب ِ َما ُأ ْن ِز ََّل إ ِ َل ْي َِّه ِم َّْن َرب ِ َِّه يءَّ َقدِيرَّ ( )٢٨٤آ َم ََّن َّ ّللا ُ عَ َلى ُك َِّل َش ْ ب َم َّْن يَشَا َُّء َو ََّّ يَشَا َُّء َويُع َ ِذ َُّ
ْن َأ َحدَّ ِم َّْن ُرسُ ِل َِّه َو َقا ُلوا سَ ِم ْعنَا َو َأ َط ْعنَا ق بَي ََّاّللِ َو َمالئِ َكتِ َِّه َو ُكتُب ِ َِّه َو ُرسُ ِل َِّه ل ُن َف ِر َُّ
ون ُكلَّ آ َم ََّن ب ِ ََّّ َو ْال ُمؤْ ِم ُن ََّ
ت َوعَ َل ْيهَا َما ا ْكتَسَب َ َّْ
ت ل ُو ْسعَهَا َلهَا َما َكسَبَ َّْ سا إ ِ َّ َّ
ّللا ُ نَ ْف ً ير ( )٢٨٥ل يُ َك ِل َُّ
ف ََّّ ص َُّ ْك ْال َم ِ َك َرَّبَّنَا َوإ ِ َلي ََّ ُغ ْف َران ََّ
ِين ِم َّْن َق ْب ِلنَا ص ًرا َك َما َح َم ْلتَ َّهُ عَ َلى ا َّلذ ََّ اخ ْذنَا إ ِ َّْن نَسِينَا َأ َّْو َأ ْخ َط ْأنَا َربَّنَا َول تَ ْح ِم َّْل عَ َل ْينَا إ ِ ْ َربَّنَا ل تُ َؤ ِ
ص ْرنَا عَ َلى ْال َق ْو َِّم ت َم ْولنَا َفا ْن ُ ار َح ْمنَا َأ ْن ََّ ْف عَ َّنا َوا ْغ ِف َّْر َلنَا َو ْ َربَّنَا َول تُ َح ِم ْلنَا َما ل َطا َق ََّة َلنَا ب ِ َِّه َواع َُّ
ين ()٢٨٦ ْال َكافِ ِر ََّ
ك ب َ ْد َِّر الدُّ َجى سَي ِ ِدنَا َو َم ْو َلنَّا َ ُم َح َّمدَّ َوعَ َلى َأ َِّل سَي ِ ِدنَا ال َّةِ عَ َلى َأ ْسع َ َِّد َم ْخ ُل ْو َقاتِ ََّ ض ََّل*ال َّ
ص َ ص َِّل َأ ْف َ
َألل ُه َّمَّ َ
ك ْالغَافِ ُل ْو ََّن ك ُك َّل َما ََّذ َك َر ََّ
ك ال َّذا ِك ُر ْو ََّنَ .و َغ َف ََّل عَ َّْن ِذ ْك ِر ََّ ُ .م َح َّم َّْد .عَدَ َّدَ َم ْع ُل ْو َماتِ ََّ
ك َو ِمدَا َّدَ َك ِل َماتِ ََّ
هللا ِ ْالع َ ِ
ظ ْي َِّم)(Dibaca 33 kali انَّ َّ
س ْب َح َ
هللا ِ َوب ِ َح ْمدِه ُ
ان َّس ْب َح ََّ
ُ
Sumber: https://islamdownload.net/127077-bacaan-tahlil-lengkap-dan-text-fatihah-
tahlil.html
َِّ ص َال َّةَ ِل َم َّْن َل َّْم ي َ ْق َرَّْأ ب ِ َفاتِ َح َِّة ْال ِكتَا
(ب َّ َ )
َ ل
“Tidak (sah) shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al-Fatihah).”
Surat al-fatihah ini merupakan surat yang sangat Agung, bahkan merupakan surat
yang paling Agung yang pernah diturunkan kepada para nabi dan rasul. Bahkan tidak
ada surat yang memiliki keagungan Seperti surat al-fatihah ini baik di dalam Taurat,
Injil, Zabur dan bahkan di dalam al-quran itu sendiri. Dan surat ini juga adalah surat
yang dinamakan sebagai Ummul Kitab kata Ummul Qur’an yang merupakan induk dari
segala surat lainnya yang ada di dalam al-quran. Mengenai keutamaan ini telah
disebutkan di dalam sebuah hadis sahih yang diriwayatkan oleh Al Imam At Tirmidzi:
ل فِي َّْال ُف ْر َقا َِّن ِم ْث ُلهَا َّ َ ُور َو
َِّ الزب َّ ل فِي ِ ْ ل فِي
َّ َ اْل ْن ِجي َِّل َو َّ َ ك سُو َر َّةً َل َّْم يَ ْن ِز َّْل فِي التَّ ْو َراَّةِ َو ََّ ب َأ َّْن ُأعَ ِل َم َُّّ َأتُ ِح
:ل ََّ ص َال َّةِ ؟ َقا َّ ْف تَ ْق َرَُّأ فِي ال ََّ َكي: َ ّللا ُ عَ َل ْي َِّه َوسَ َّل َّم
ََّّ ص َّلى
َ ِ ّللا ََّّ َقا ََّل َرسُو َُّل، ِ ّللا ََّّ يَا َرسُو ََّل، نَع َ َّْم: ؟ َقا ََّل
ِت فِي التَّ ْو َرا َّة َّْ ( َواََّّلذِي نَ ْفسِي بِي َ ِد َِّه َما ُأ ْن ِز َل: َ ّللا ُ عَ َل ْي َِّه َوسَ َّل َّم
ََّّ ص َّلى ََّّ سو َُّل
َ ِّللا ُ َف َقا ََّل َر. َف َق َرََّأ ُأ َّمَّ ْال ُق ْرآ َِّن
ل فِي ْال ُف ْر َقا َِّن ِم ْث ُلهَا) صححه األلباني في صحيح الترمذي َّ َ ُور َو
َِّ الزبَّ ل فِي ِ ْ ل فِي
َّ َ اْل ْن ِجي َِّل َو َّ َ َو
“Apakah engkau suka aku ajarkan kepadamu surat yang belum diturunkan di Taurat,
Injil, Zabur tidak juga dalam Al-Furqan sepertinya?” Dia menjawab, “Ya. Wahai
Rasulullah.” Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Bagaimana anda
membaca dalam shalat?” Beliau menjawab, “Membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah).”
Maka Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Demi jiwaku yang ada ditangan-
Nya. Tidak diturunkan dalam Taurat, Injil, Zabur tidak juga dalam Al-Furqan (surat)
semisalnya.” (Dishahihkan Al-Albany dalam Shahih Tirmizi)
Di antara keutamaan surat al-fatihah ini yang disebutkan di dalam hadis sahih adalah
dapat membantu untuk pengobatan penyakit sebagaimana dalam sebuah hadis
diriwayatkan oleh Al Imam Bukhari dan Muslim dari sahabat Abu Sa’id Al khudri
radhiyallahu anhu:
َكا ُنوا فى سَ َف َّر-صلى هللا عليه وسلم- ِّللا ََّّ ب َرسُو َِّل َِّ ص َحا ْ سا ِم َّْن َأ ً ى َأ ََّّن ََّن َِّ عَ َّْن َأبِى سَ ِعيدَّ ْال ُخ ْد ِر
َِّ َف َقا ُلوا َل ُه َّْم ه ََّْل فِي ُك َّْم َراقَّ َفإ ِ ََّّن سَي ِ َّدَ ْال َح.ُضي ُفو ُه َّْم
ى ِ ضا ُفو ُه َّْم َف َل َّْم ي َ َب َفا ْست َِّ اء ْالع َ َرَِّ َ َف َم ُّروا ب ِ َحىَّ ِم َّْن َأ ْحي
َّىَ َق ِطيعًا ِم َّْن َغنَم َّ الر ُج َُّل َف ُأ ْع ِط َِّ َف َقا ََّل َر ُجلَّ ِم ْن ُه َّْم نَع َ َّْم َف َأتَاَّه ُ َف ََّر َقاَّه ُ ب ِ َفاتِ َح َِّة ْال ِكتَا.َّصاب
َّ ب َفب َ َرََّأ َ َلدِيغَّ َأ َّْو ُم
صلى هللا عليه- ى ََّّ ِ َف َأتَى ال َّنب.-صلى هللا عليه وسلم- ى َِّ ِ ك ِلل َّنبََّ َو َقا ََّل َحتَّى َأ ْذ ُك ََّر َذ ِل.َف َأبَى َأ َّْن ي َ ْقب َ َلهَا
َّْت إ ِ َّل
َُّ ّللا ِ َما َر َقي ََّّ َف َقا ََّل يَا َرسُو ََّل.ُك َل َّه
ََّّ ّللا ِ َو ََّ َف َذ َك ََّر َذ ِل-وسلم
ُث َّمَّ َقا ََّل ُخ ُذوا ِم ْن ُه َّْم َواض ِْربُوا ِلى بِسَ ْهمَّ َمع َ ُك َّْم.» َّاك َأ َّنهَا ُر ْقيَة َِّ ب ِ َفاتِ َح َِّة ْال ِكتَا
ََّ َفتَبَ َّس َّم َ َو َقا ََّل « َو َما َأ ْد َر.ب
“Bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu berada
dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta
untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk
kampung tersebut lantasberkata kepada para sahabat yang mampir, “Apakah di antara
kalian ada yang bias meruqyah karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang
atau terserang demam.” Di antara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.” Lalu iapun
mendatangi pembesar kampung tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat
Al-Fatihah. Maka pembesar kampung itupun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah
tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya, -dan disebutkan- ia
mau menerima sampai kisah tadi diceritakan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan menceritakan kisahnya tadi
kepada beliau. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan
membaca surat Al-Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lantas tersenyum
dan berkata, “Bagaimana engkau bias tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?” Beliaupun
bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya
bersama kalian” (HR. Bukhari dan Muslim).
Para ulama menyebutkan bahwa al-fatihah adalah sebuah surat yang dapat membantu
untuk menyembuhkan penyakit badan jika digunakan dalam proses Ruqyah dengan
berdalil menggunakan hadits di atas. Maka jika anda atau keluarga atau teman dan
rekan Anda memiliki penyakit jasmani boleh juga mencoba melakukan ruqyah dengan
Alfatihah sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Abu Sa’id Al khudri di atas. Ini
adalah ruqyah yang Insyaallah caranya syar’i Sebagaimana telah dicontohkan langsung
oleh sahabat Abu Sa’id Al khudri di atas dan disetujui oleh Nabi Shallallahu Alaihi
Wasallam.
Artinya : Saya niat shalat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah karena
menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
Adapun penjelasan dari doa ini adalah, pertama kita menyatakan bahwa kita akan
melaksanakan salat atas langit yang sedang kita hadapi ini. Salat di sini bukan dalam
makna seperti kita salat kepada Allah, maksudnya jika kita dalam salat biasa kita
melakukannya dalam rangka menyembah Allah Subhanahu Wa Ta’ala Adapun pada
salat ini yang kita lakukan adalah mendoakan si mayat dan bukan menyembah si
mayat atau meminta kepada si mayit. Jadi salat disini maknanya adalah mendoakan
bukan beribadah kepada sang jenazah. Perhatikan ini baik-baik ya supaya tidak salah
niat. Lalu berikutnya dijelaskan didalamnya tersebut bahwa yang akan kita lakukan
adalah salat dengan empat Takbir, perhatikan disini empat Takbir dan bukan empat
rokaat. Di dalam salat jenazah ini tidak ada rukuk dan tidak ada sujud, karena ruku dan
sujud hanyalah untuk Allah subhanahu wa ta’ala Semata. Adapun dalam salat ini pada
takbir sebagai pengagungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan diantara tiap-tiap
takbir tersebut kita akan berdoa sesuai yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam. Berikutnya jelaskan pula dalam bacaannya tersebut bahwa yang akan kita
lakukan ini adalah ibadah yang kifayah, dengan artian tidak setiap muslim wajib
melakukan hal ini, selama sudah ada sekelompok muslim yang menyalatkan sodaranya
yang meninggal maka kewajiban Muslim lainnya menjadi gugur. Lalu diakhir lafaz niat
ini kita tegaskan bahwa kita menjadi makmum (jika menjadi imam maka diganti
lafaznya menjadi “imaaman”) dan kita lakukan semuanya ikhlas mengharapkan
ganjaran dari Allah Semata. KRITIK: Jika diperhatikan dari teks niat salat di atas maka
tidak ada yang salah sama sekali, karena niatnya sudah jelas ikhlas hanya mohon
balasan dari Allah, dan juga sudah benar bahwa yang kita lakukan lah fardhu kifayah
serta salat mendoakan mayit dengan 4 takbir. Akan tetapi yang jadi masalah adalah
barusan Membaca niat salat jenazah ini tidak diturunkan sama sekali dari Alquran atau
sunnah yang shahih, sehingga dikhawatirkan terjatuh ke dalam perbuatan bid’ah.
Karenanya Kami menyarankan membaca niat ini, selama anda memiliki keinginan
didalam hati Maka itu sudah disebut Anda berniat, langsung saja melakukan salat
jenazah atas Saudara anda tersebut tanpa perlu membaca bacaan apapun sebelum
Takbiratul Ihram.
Artinya : Saya niat shalat atas mayit perempuan ini empat kali takbir fardhu kifayah
karena menjadi makmum karena Allah Ta’ala.
Adapun untuk penjelasannya kurang lebih sama dengan doa yang untuk jenazah laki-
laki. Untuk makna dari niatnya kok habis sama yakni kita niat salat jenazah untuk
mayit, tapi kali ini lafaz dirubah sedikit karena mayatnya wanita menjadi “mayyiti” yang
maknanya adalah jenazah wanita. Adapun sebelumnya kita memakai lafaz “mayyiti”
yang maknanya adalah jenazah laki-laki. Lalu berikutnya sama kita Jelaskan didalam
lafaz niat tersebut bahwa salat jenazah nya akan dilaksanakan sebanyak 4 takbir,
dengan sifat salatnya adalah fardhu kifayah, dan sebagai ibadah yang ditujukan untuk
mendapat ridho Allah ta’ala. Dan semangat seperti niat untuk salat jenazah laki-laki,
jika posisi kita sebagai makmum maka kita ucapkan “makmuuman” dan jika posisi kita
adalah sebagai Imam maka kita ucapkan “imaaman”. KRITIK: sama seperti pada niat
salat jenazah untuk laki-laki, lafaz yang diucapkan saat kita menghadapi jenazah
wanita ini pun Insya Allah tidak ada masalah nya dari struktur kata atau kalimat, Insya
Allah sudah benar sesuai ajaran Islam. Akan tetapi masalah bukan pada lafaz yaitu
sendiri, sama seperti pada lafaz niat Sholat jenazah untuk laki-laki di atas, membaca
niat sebelum Takbiratul Ihram ini sama tidak ada dalilnya dari Quran dan Sunnah yang
shahih, maka akan lebih baik jika kita sendirian mengikuti contoh nabi dan para
sahabat dengan langsung melaksanakan salat tanpa perlu Membaca niat Apapun.
Sumber: https://islamdownload.net/127074-niat-shalat-mayit-jenazah-laki-laki.html