Anda di halaman 1dari 3

Nama: Al Fatur Rahman Arham

Kelas: XI.²

Mapel: Bahasa Indonesia

Materi: Mengelola Informasi Dalam Ceramah

Guru Pembimbing: Eka. Pratiwi Mustafa, S.Pd.

 Topik: Cara menjadi orang yang Ridho


 Tujuan Umum: Informatif (memberitahu)
 Tujuan Khusus: Pendengar mengetahui bahwa:
1. Ketenangan Ridho dan ikhlas itu berbeda
2. hidup dapat di gapai dengan sikap Ridho

Belajar Menjadi Orang Yang Ridho


Ustadz Hanan Attaki

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

َ ‫صحْ ِب ِه َأجْ ـ َمـع‬ َ ‫لى َأ ْش َرفِ الـمُرْ َسل‬ ‫ُأ‬ َ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَم‬
،‫ِين‬ َ ‫لى آلِ ِه َو‬
َ ‫ِين َو َع‬ َ ‫صالَةُ َوال َّسالَ ُم َع‬ ِ ‫ُور ال ُّد ْن َيا َوال ِّد‬
َّ ‫ َوال‬،‫ين‬ ِ ‫ َو ِب ِه َنسْ َت ِعيْنُ َعلَى م‬،‫ِين‬
‫مَّا َبعْ ُد‬‫َأ‬

Teman-teman sekalian Allah SWT berfirman di dalam surah Al-Fajr

  ‫ٰۤيا َ َّي ُت َها ال َّن ْفسُ ْالم ُْطمَِئ َّن ُة ارْ ِجع ِۤيْ ا ِٰلى َربِّكِ َرا ضِ َي ًة‬
‫مَّرْ ضِ ي ًَّة‬

"Wahai jiwa yang tenang kembalilah engkau kepada rob-mu dalam keadaan ridho dan dalam
keadaan di ridhoi"

Kali ini kita akan membahas tentang masalah belajar Ridho

Mungkin di Indonesia orang jarang menggunakan kata ridho, karena biasanya di ganti dengan kata
Ikhlas. Padahal Ikhlas itu lebih kepada urusan niat kita ketika beribadah, cuman kita kan sering bilang
kalau misal ada yang dapat musibah "ikhlasin aja, yang ikhlas" padahal di situ bukan bab ikhlas kalau
ibadah "iya" ikhlas. Tapi kalau Bab nya ketentuan Allah dalam hidup kita atau takdir maka yang lebih
tepat istilahnya adalah ridho. Jadi kalau misalnya kita dapetin seseorang sedang dapat musibah,
nasehat kita adalah "ini adalah ketentuan Allah mudah-mudahan ada kebaikan di dalamnya, nah itu
kalimat ridho tuh, mudah-mudahan ada kebaikan di dalamnya. Kalau bahasa lainnya mudah
mudahan ada hikmah.

Nah hari ini kita pengen belajar tentang Ridho. “Apa aja si bentuk-bentuk ridho, seberapa
pentingnya ridho dalam kehidupan kita.

Teman teman yang di Rahmati Allah SWT

Orang yang paling beruntung di akhir hayatnya adalah orang yang ridho , makanya Allah berfirman
dalam surah Al-Fajr tadi, panggilan kepada orang yang ridho, ketika di cabut ruh nya, ketika di cabut
nyawanya, Allah memanggil mereka dengan panggilan jiwa yang tenang, padahal kita tahu sakaratul
maut itu adalah keadaan yang paling sulit, sampai Allah menggambarkannya di surah Al-Qiyamah
ِ َ‫  َكاَّل ۤ ِا َذا َبلَغ‬
ِ ‫ت ال َّت َرا ق َِي  َوقِ ْي َل َمنْ   ۜ  َرا ٍق   َّو َظنَّ اَ َّن ُه ْالف َِرا ُق  َوا ْل َت َّف‬
‫ت السَّا ُق ِبا لسَّا ِق‬

Itu gambaran tentang keadaan orang ketika sakaratul maut, ketika ruh nya tersedak sampai ke
tenggorokan, tiba-tiba di tanya “siapa yang bisa menyembuhkan kamu hari ini? Dia langsung
menyadari udah nggak ada lagi yang bisa menyembuhkan dia dan dia mulai ngerti, ‫ وَّ َظنَّ اَ َّن ُه ْالف َِرا ُق‬

Itulah waktu perpisahan. Dia hanya bisa menatap wajah keluarganya yang dia sayangi, dia cintai
untuk terakhir kalinya dan setelah itu dia akan meninggalkan mereka semuanya

ِ ‫َ وا ْل َت َّف‬
‫ت السَّا ُق ِبا لسَّا ِق‬

Tiba-tiba betisnya jadi bertaut, menahan rasa sakit yang luar biasa. Dalam kondisi seperti itu
ternyata ada orang yang sangat beruntung, siapa mereka? Orang yang Allah panggil dengan kalimat
ْ ‫ ٰۤ يا َ يَّتُهَا النَّ ْفسُ ْال ُم‬mau meninggal, nyawanya sudah berada di tenggorokan, taubat udah nggak di
ُ‫ط َمِئنَّة‬
terima, dia harus berpisah dengan semua yang dia cintai di dunia, harta, keluarga dan seterusnya.
Tapi dia termasuk orang yang bisa tenang menyambut kematian ُ‫ط َمِئنَّة‬ ْ ‫ ْال ُم‬hatinya tenang, wajah nya
berseri seri. Siapa mereka? Mereka adalah orang yang Radiyatan orang yang ridho, orang yang
selalu menerima ketentuan Allah selama hidupnya, itu pentingnya sifat Ridho. Terus lawannya ridho
itu apa? Lawannya ridho itu adalah kufur, dia protes gitu dengan ketentuan Allah "Ya Allah kenapa
saya yang di giniin, Ya Allah apa mau mu, Ya Allah engkau tidak adil" itu kalimat-kalimat orang orang
yang kufur dan tidak ridho dengan ketentuan Allah SWT. Emang ada yang kufur nikmat, tapi yang ini
bukan kufur nikmat tapi kufur takdir, kufur terhadap ketentuan Allah sehingga kalau dia
menghabiskan usianya dengan protes, mempertanyakan ketentuan Allah, keputusan Allah,
kehendak Allah, kenapa saya kayak gini, kenapa pasangan saya kayak gitu, kenapa hidup saya kayak
gini. Maka ketika akhir Hayatnya dia menjadi orang yang paling gelisah dan menjadi orang yang
paling tersiksa saat sakaratul maut, tidak tuma'ninah tidak
ْ ‫ٰۤيا َ يَّتُهَا النَّ ْفسُ ْال ُم‬
ُ‫ط َمِئنَّة‬

Jadi, salah satu di antara keistimewaan ridho itu adalah melahirkan tuma'ninah tul qalbu rasa tenang
di hati kita. Kalau kita ridho dengan semua ketentuan Allah, hati kita itu akan merasa tenang dan
bahagia, nggak ada hal yang mengusik perasaan kita atau yang membuat kita nggak merasa nyaman,
kenapa? tuma'ninah (tenang), kita terima dengan semua ketentuan Allah.

Lalu gimana caranya biar kita bisa tuma'ninah? biar kita bisa tenang? Bisa bahagia dengan ridho ini,
karena nggak semua yang terjadi itu kita bisa terima, nggak semua terjadi itu kita ngerti.

Gimana ya biar kita bisa ridho? caranya adalah, Berbaik sangka kepada Allah SWT. Gimana cara
berbaik sangka kepada Allah??

Katakan untuk diri kita sendiri "La Allahu khayr?" mudah mudahan di dalam ketentuan ini ada
kebaikan. Mudah mudahan ada kebaikan, mudah mudahan ada kebaikan. Kata kebaikan inilah yang
kita ucapkan berkali-kali agar kita selalu yakin, Allah tuh nggak pernah pengen mendzolimi hamba
nya, Allah tuh nggak pernah pengen ngeprank hamba nya, Allah tuh nggak pernah pengen cuma
harkosin hamba nya kasih harapan kosong. Nggak, Allah itu "laayuhlifulmi'ad" nggak pernah ingkar
janji, nggak pernah harkos, nggak pernah PHP, Allah tuh nggak pernah "bi dzallamil lil abib", Allah
tuh nggak pernah dzolim kepada hambanya atau suka ngerjain hambanya, ngeprank hamba nya,
nggak pernah. Jadi kalau ada satu ketentuan Allah yang menurut kita kayak sesuatu yang nggak
inginkan, tapi terjadi dalam hidup kita dan kita pengen ridho, katakan saja "La Allahu khayr" mudah
mudahan ada kebaikan disini.
Sehingga dengan kita katakan mudah mudahan ada kebaikan di sini, kita sudah berbaik sangka
kepada Allah SWT. Dan Allah persis seperti apa yang kita persankakan “ANA ‘INDA DZONNI ABDI BI”
kata Allah dalam hadis qudsi, aku tergantung Prasangka hamba ku kepada-Ku. Kalau engkau
berprasangka baik kepada-Ku maka engkau mendapatkan apa yang engkau persankakan. Itu cara
ridho katakan “La Allahu khayr” mudah mudahan ada kebaikan di sini, baik terhadap suatu
ketentuan Allah masalah takdir hidup ataupun ridho terhadap satu perintah Allah,

kenapa Allah suruh kita beribadah puasa, bilang aja “La Allahu khayr” mudah mudahan ada kebaikan
di dalam bulan puasa, sehingga kita berpuasa dengan hati yang lapang. Kenapa saya punya orang tua
kayak gini, bilang aja “La Allahu khayr” mudah mudahan ada kebaikan kenapa saya punya orang tua,
mertua kayak gini, sehingga kita bisa bahagia dengan keluarga kita. Kok saya di kasih pasangan
kayak gini yaa, bilang aja “La Allahu khayr” mudah mudahan pada pasangan saya itu ada kebaikan
yang tidak ada di tempat yang lain, sehingga apapun yang kita alamin, perintah apapun yang kita
dengar dari Allah kita menerimanya dengan “Sami’na Wa Atho’na” saya mendengar, saya taat Yaa
Allah, kenapa? Saya tahu engkau tidak memerintahkan sesuatu kecuali ada kebaikan di dalamnya,
kata Allah tinggalkan riba “La Allahu khayr” mudah mudahan ada kebaikan dengan meninggalkan
riba, kata Allah tutuplah aurat “La Allahu khayr” mudah mudahan ada kebaikan dengan menutup
aurat, kata Allah belajar yang rajin “La Allahu khayr” mudah mudahan ada keberkahan di dalam
belajar, kata Allah maafkan saudara mu yaa kita maafin mudah mudahan ada kebaikan dalam
memaafkan, dan semua perintah dan larangan Allah kita terima dengan ridho karena kita percaya
“La Allahu khayr” ada kebaikan di dalam ketentuan Allah, itu cara ridho. Mudah mudahan pada kali
ini kita bener-bener bisa belajar ridho, neerimoo kalau kata orang Jawa. Apapun ketentuan Allah
dalam hidup kita, apapun perintah dan larangan dalam syariat kita terima aja, kenapa kita terima?

1. Supaya hati kita tenang, nggak banyak protes

2. Karena kita percaya Allah nggak nyuruh sesuatu kecuali di dalamnya ada kebaikan. Allah nggak
ngelarang sesuatu kecuali di dalamnya ada keburukan, Allah nggak memberikan satu takdir kecuali
melalui takdir itu ada kebaikan yang besar bagi kita.

‫  َف ِا نَّ َم َع ْالعُسْ ِر يُسْ رً ا اِنَّ َم َع ْالعُسْ ِر يُسْ رً ا‬

Bersama dengan keburukan ada kebaikan, bersama dengan kesusahan ada kemudahan.

“CUKUP SAMPAI DISINI PRESENTASI SAYA, BILA ADA KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN BILA ADA

PERASAAN MOHON DI UNGKAPKAN, SEKIAN DAN TERIMAKASIH “

Hehehe :v

Anda mungkin juga menyukai