Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti


“ Khutbah, Tabligh, dan Dakwah”

Disusun oleh

Nama : Siti Khusnul Khotimah

Kelas : XI Multimedia 2

NIS : 4824

Program Keahlian : Multimedia

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1


TONJONG Jl. Raya Kutamendala, Pandansari, Kec.
Tonjong, Kab. Brebes, Jawa Tengah 52271
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya
dengan segala rahmat dan karunia-Nya, akhirnya saya bisa menyusun makalah
dengan tema ‘Khutbah, Tabligh, dan Dakwah’ ini tepat pada waktu yang di tentukan.

Makalah ini saya susun untuk memenuhi persyaratan salah satu tugas mata
pelajaran PABP.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lathifah S.Pd selaku guru mata
pelajaran yang telah memberikan tugas ini kepada saya sehingga saya mendapatkan
banyak tambahan pengetahuan.

Saya selaku penyusun berharap semoga makalah yang telah saya susun ini bisa
memberikan banyak manfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang
membutuhkan perbaikan. Maka dari itu, saya sangat mengharapkan masukan yang
membangun serta kritikan dari para pembaca.

Tonjong, 1 Maret 2020

Penyusun

Siti Khusnul Khotimah


DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN4
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Maksud dan Tujuan

BAB II PEMBAHASAN 5
1. Pengertian, Syarat dan Rukun Khotbah

Sunat dan Fungsi Khotbah 6

2. Pengertian dan Hal-Hal dalam Tabligh 7


3. Pengertian dan Makna Ayat dalam Dakwah 8

BAB III PENUTUP ix


1. Kesimpulan
2. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Saat ini ada beberapa orang yang sering melakukan khotbah, tablig, dan dakwah. Hal
ini bertujuan agar semua orang bisa memahami dan mendalami agama Islam. Tapi,
di sini tidak semua orang tahu perbedaan antara khotbah, tablig, dan dakwah hal ini
dikarenakan dakwah memiliki kesamaan dengan tabligh dan khotbah, banyak orang-
orang awam yang belum mengetahui perbedaan-perbedaan antara dakwah , tabligh,
dan khotbah.

B.   Rumusan Masalah
1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan khotbah, tablig, dan dakwah !
2.      Jelaskan rukun dan syarat khotbah !
3.      Jelaskan rukun dan syarat tabligh !
4.      Jelaskan rukun dan syarat dakwah !
5.      Jelaskan persamaan dan perbedaan khutbah, tabligh dan dakwah !

C.   Maksud dan Tujuan


1. Memahami tentang persamaan dan perbedaan khotbah, tabligh dan dakwah.
.       2. Menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
BAB I

PEMBAHASAN

1. Khotbah

 Pengertian Khotbah

Khotbah berasal dari kata khataba, yakhtubu, khutbatan yang berarti ceramah atau
pidato. Khotbah Jum'at ialah bentuk ceramah yang berisi nasehat dan wasiat
keagamaan yang disampaikan kepada jamaah yang diikat oleh syarat dan rukun.
Khutbah jumat punya syarat dan rukun yang tidak boleh ditinggalkan, sebab terkait
erat dengan sah atau tidaknya sebuah ibadah mahdhah. Orang yang menyampaikan
khotbah disebut dengan khotib.

 Syarat Khotbah

a) Syarat khotbah yaitu suatu hal yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan
khotbah jum'at. Adapun syarat dua khotbah yaitu :

b) Dimulai sesudah masuk waktu dhuhur.

c) Khotib hendaknya berdiri jika mampu.

d) Khotib hendaklah duduk sebentar antara khotbah satu dan khotbah kedua.

e) Suara khotib harus dapat didengar jamaah.

f) Khotib harus suci dari hadats dan najis.

g) Khotib harus menutup aurotnya.

h) Tertib.

 Rukun Khotbah

Rukun khotbah ialah suatu hal yang harus dikerjakan ketika melaksanakan khotbah
jum'at. Adapun rukun dua khotbah adalah sebagai berikut :

a) Membaca puji-pujian (hamdalah).

b) Membaca syahadatain.

c) Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw.

d) Berwasiat tentang taqwa.

e) Membaca ayat Al-Qur'an dalam salah satu khotbah.

f) Mendoakan kaum muslimin pada khotbah kedua.


 Sunat Khotbah

Sunat khotbah yaitu suatu hal yang sebaiknya dilaksanakan dalam khotbah jum'at.
Adapun sunat khotbah adalah :

a. Khotbah disampaikan diatas tempat yang lebih tinggi.

b. Khotib menyampaikan khotbah dengan kalimat yang jelas, sistematis dan tidak
terlalu panjang.

c. Khotib hendaklah menghadap kearah jama'ah.

d. Khotib hendaklah memberi salam pada awal khotbah.

e. Khotib duduk sebentar sesudah memberi salam.

f. Khotib membaca surat Al-Ikhlas ketika duduk antara dua khotbah.

g. Khotib menertibkan tiga rukun khotbah yaitu, puji-pujian, sholawat Nabi saw, dan
wasiat taqwa’.

h. Jama'ah hendaklah memperhatikan khotbah. Rasulullah saw Praktik Berkhotbah


Dalam praktek berkhotbah hendaklah diperhatikan syarat dan rukun khotbah.

 Fungsi Khotbah

Fungsi khotbah jum'at antara lain :

a. Untuk mengingatkan kaum muslimin agar meningkatkan iman dan taqwa

b. Meningkatkan amal sholeh

c. Memperbaiki akhlaq

d. Dorongan menuntut ilmu

e. Mempererat ukhuwah islamiyah dan lain-lainnya.


2.  Tabligh

 Pengertian Tabligh

Tabligh sendiri berarti menyampaikan. Dari kata ballagha-yuballighu. Tabligh


adalah penyampaian atau ceramah keagamaan yang berupaya mengajak manusia
untuk berbuat kebaikan dan mencegah dari kemunkaran.
Tabligh merupakan salah satu bentuk dakwah. Tetapi dakwah bukan hanya semata-
mata tabligh. Selain tabligh, dalam jenjang aktifitas dakwah juga mengenal taklim,
yang bersifat lebih intensif dari tabligh.
Ada juga takwin, yang jauh lebih intensif lagi dari taklim dan tabligh. Didalam
tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang
agama Islam bisa sampai kepada objek dakwah.
Tapi tidak ada tuntutan lebih jauh untuk mendalami suatu masalah itu. Berbeda
dengan taklim, dimana intensitasnya lebih mendalam.
Orang-orang yang masuk dalam program taklim punya beban lebih, yaitu belajar
dan mendalami masalah masalah ajaran Islam.

Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan ayat-ayat atau ajaran
Islam kepada saudaranya yang lain sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW
sebagai berikut:

َ ‫بَلِّ ُغوا‬
‫(رواه البخارى ومسلم‬ ً‫عنِّى َولَ ْو اَايَة‬
Artinya:
“sampaikan walaupun satu ayat.” (H.R. Bukhari Muslim)

 Hal - hal
ada hal-hal yang harus disiapkan dan diperhatikan sebelum seseorang
menjalankan tanggungjawab untuk menyampaikan ajaran Islam. Hal-hal tersebut
adalah sebagai berikut :

1.      Bersikap lemah lembut, tidak berhati besar, dan tidak merusak.


2.      Menggunakan akal dan selalu dalam koridor mengingat Allah AWT.
4.      Mengutamakan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan
bersama
5.      Materi dakwah yang disampaikan harus mempunyai dasar hukum yang kuat
dan tidak jelas sumbernya.
6.      Tidak meminta upah atas dakwah yang dilakukannya.
7.      Menyampaikan dengan ikhlas dan sabar, harus sesuai dengan waktu, pada orang
dan tempat yang tepat.
8.      Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, merusak, berselisih, dan
mencari-cari kesalahan orang lain.
9.      Melakukan dakwah dan disertai dengan beramal shaleh atau perbuatan baik.
10.  Tidak menjelek-jelekkan atau membeda-bedakan orang lain, karena inti yang
harus disampaikan dalam berdakwah adalah tentang tauhid dan ajaran Islam yang
sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
3. Dakwah

 Pengertian Dakwah
Secara bahasa (etimologi), dakwah berarti mengajak, menyeru, atau
memanggil. Adapaun secara istilah (terminologi) yaitu menyeru seseorang atau
masyarakat untuk mengikuti jalan yang sudah ditentukan oleh ajaran Islam
berdasarkan Alquran dan Hadits untuk mencapai kebagahgiaan dunia dan akhirat.

 Makna Ayat

Firman Allah dalam surat An Nahl Ayat 125 yang berbunyi :

‫م‬ْ ‫جا ِد ْل ُه‬َ ‫ة ۖ َو‬


ِ ‫س َن‬ َ ‫ح‬ ِ َ ‫عظ‬
َ ‫ة ا ْل‬ َ ‫ة َوا ْل‬
ِ ‫م ْو‬ َ ‫ح ْك‬
ِ ‫م‬ ِ ‫ك بِا ْل‬ َ ِّ‫يل َرب‬
ِ ‫س ِب‬ َ ‫ى‬ ٰ َ‫ع إِل‬
ُ ‫ا ْد‬
‫ه َو‬
ُ ‫ه ۖ َو‬ِ ِ‫س ِبيل‬ َ ‫ن‬ ْ ‫ل َع‬ َّ ‫ض‬َ ‫ن‬ ْ ‫م‬ ُ َ‫ه َو أَ ْعل‬
َ ِ‫م ب‬ ُ ‫ك‬ َ َّ‫ن َرب‬ َّ ِ‫ن ۚ إ‬
ُ ‫س‬ َ ‫ح‬ْ َ‫ي أ‬ َ ‫ه‬ ِ ‫بِالَّتِي‬
﴾١٢٥﴿‫ين‬ َ ‫م ْه َت ِد‬ ُ َ‫أَ ْعل‬
ُ ‫م بِا ْل‬
Artinya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(Q.S. An Nahl : 125)

Maksud Hikmah pada ayat tadi ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat
membedakan antara yang hak dengan yang bathil.

Ayat tersebut menyuruh kaum mukmin untuk melakukan dakwah kepada


manusia untuk melakukan kabaikan. Dakwah dilaksanakan dengan tiga macam cara,
pertama, dengan hikmah yaitu ucapan yang jelas dan tegas dan sikap yang bijaksana,
kedua, dengan maurid atau hasanah yaitu cara persuasife (tanpa kekerasan) dan
edukatif (memberikan pengajaran) dengan suri teladan atau contoh yang baik,
dengan ini pendengar akan semakin yakin dan percaya apa yang telah disampaikan
oleh sipendakwah sebab apa yang telah disampaikannya itu sesuai dengan tingkah
lakunya sehari-hari, sehingga yang mendengarnya akan melakukan apa yang
disampaikan oleh sipendakwah, dan ketiga, dengan mujadalah yaitu diskusi atau
tukar pikiran yang berjalan secara dinamis dan santun serta menghargai pendapat
orang lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Khotbah, tabligh dan dakwah sangat penting dilakukan oleh
segenap orang utamanya adalah orang muslim sendiri,
sehingga Islam bisa tetap langgeng di tempat kita masing-
masing
2. Menurut bahasa, khutbah berarti ucapan atau pidato.
Menurut istilah Islam, khutbah berarti pidato yang diucapkan
oleh seorang khatib pada situasi khusus dan merupakan
rangkaian dari ibadah
3. Dilihat dari akar katanya, kata Tabligh berasal dari kata
kerja (fi`il)Balagha > yubalighu yang artinya
menyampaikan. Sedangkan menurut istilah tabligh
adalah “menyampaikan ajaran-ajaran Islam yang diterima
dari Allah, SWT kepada ummat manusia agar dijadikan
pedoman hidup supaya memperoleh kebahagian didunia
dan ahirat
4. Kata dakwah berasal dari bahasa arab yang merupakan kata
dasar (masdar) dari kata kerja (fi`il)Da`a – Yad`u  yang
artinya  memanggil, menyeru  atau mengajak. Menurut
istilah syara dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru,
memanggil, atau mengajak orang untuk beriman dan taat
kepada Allah, SWT sesuai dengan ajaran Islam
5. Beberapa hal yang dapat membedakan antara khotbah,
tabligh dan dakwah yaitu waktu pelaksanaan, khatib jum’at
dan da’i, para pendengar khotbah jum’at dan dakwah,
ketentuan syara’ dalam berkhotbah dan dakwah serta
penyampaiannya.

B. Saran
1. Hendaknya pembaca bisa lebih mengenal tentang khotbah,
tabligh dan dakwah
2. Hendaknya pembaca harus lebih mempelajari nilai- nilai
islami yang terkandung didalam khotbah, tabligh dan
dakwah
3. Hendaknya pembaca harus lebih mengetahui perbedaan
antara khotbah, tabligh dan dakwah
4. Hendaknya Pihak sekolah harus melakukan pengenalan
tentang khotbah, tabligh dan dakwah.Karena jika tidak maka
generasi muda dapat mengamalkannya sehingga Islam bisa
tetap langgeng di tempat kita masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai