Anda di halaman 1dari 341

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah SAW dan salawat serta salam hanya bagi junjungan
Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Dalam hidup ini sepatutnya sebagai muslim dan
mukmin memiliki amalan-amalan unggulan atau zikir serta wirid-wirid yang berguna
bagi kita sebagai tameng dari kejahatan, menambah pahala dan juga menjadi kebaikan
kita sebagai investasi di akhirat kelak. Dari amalan unggulan itu dapat menaikkan derajat
kita, bahkan bisa menghantarkan kita untuk berjumpa dengan Allah SWT di akhirat
kemudian.

Ada orang yang sehari-harinya pandai dalam amalan harian seperti membaca Al-
Quran, menghafalnya dan menjaga Al-Quran dengan baik di hatinya apalagi
diaplikasikan dalam kehidupan bersosial-bermasyarakat. Ada yang jago melanggengkan
wirid, men-dawam-kan (membiasakan) zikir-zikir, merutinkan ratib-ratib, istigfar,
melakukan istighatsah kubro, membaca kalimat toyyibah (tahlil, tasbih, dan tahmid),
sedekah, melazimkan salat dhuha, salat tahajud (qiyamul lail), puasa sunnah senin dan
kamis, rajin berjamaah ke masjid, dan berbakti kepada Orangtua atau guru dan juga
mertua, yang kesemuanya itu menjadi rutinitas masyarakat kita di Indonesia yang
jumlahnya mayoritas bahkan terbesar di dunia. Kenapa hal ini kita lakukan? Jawabannya
karena kita butuh Allah, Dia yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sebagai bentuk
penghambaan dan ketundukan kita atas segala karunia yang diberikan-Nya. Kita
diciptakan untuk beribadah hanya kepada-Nya sesuai tugas utama yang terkandung dalam
surah az-Dzariyat ayat 56, Tidaklah Aku ciptakan Jin dan manusia kecuali untuk
menyembah-Ku, tandas Allah dalam Al-Quran.

Yang dimaksud mukjizat amalan harian ini adalah selain ibadah wajib tentunya,
yaitu ibadah nafilah (sunnah), sebab kalau yang wajib memang harus dilaksanakan.
Ibadah sunnah dalam mukjizat amalan harian ini sejatinya hanya sebagai tambahan dan
penambal kekurangan amalan yang wajib. Misalnya, bila ada yang menjadikan rasa
baktinya kepada Orangtua sebagai amalan handalannya, maka teruskan dan itu sangat
bagus, karena memang diperintahkan demikian. Namun tak jarang juga yang diam-diam
punya amalan bagus agar tak diketahui orang lain. Kunci dari amalan (kerjaan bagus,
amalan unggulan) ini adalah rutin dikerjakan (mudawamah) dan istiqomah meski sedikit

1
serta ikhlas karena Allah (HR Abu Dawud) dan juga riwayat Bukhari-Muslim, dan
seseorang harus punya amalan ini, karena perintahnya sebenernya sudah termaktub dalam
firman Allah SWT:

‫اح ٌد فَ َم ْن َك ا َن َي ْر ُج و لَِق اءَ َربِِّه َف ْلَي ْع َم ْل‬


ِ ‫قُل إِمَّنَا أَنَا ب َشر ِم ْثلُ ُكم يوحى إِيَلَّ أَمَّنَا إِهَل ُكم إِلَه و‬
ٌَ ْ ُ َ ُْ ٌ َ ْ
ِ ِ ِِ ِ ‫َعماًل‬
َ ‫صال ًحا َواَل يُ ْش ِرْك بعبَ َادة َربِّه أ‬
)110 : ‫َح ًدا (سورة الكهف‬ َ َ

Artinya: “Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti


kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan
Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Tuhannya".

Yang punya amalan harian membaca Al-Quran, diteruskan dan dilazimkan


sebagai wirid. Setiap hari selalu membaca kalam ilahi, subhanallah ! Semoga kita
memang benar-benar lebih intens dan lebih banyak membaca Firman Allah daripada
Koran harian, apalagi sekarang aplikasi Android, gadget dan smartphone telah
memperdaya kita agar lalai dari mengingat Allah. Kita lebih sering update status di
fesbuk, sebentar-sebentar buka twitter, instagram, email, youtube, apalagi kadang tiap
beberapa menit sekali update status di BBM. Sungguh merugi waktu kita dihabiskan
dengan hal-hal jauh dari amalan harian yang sedang disuguhkan ini.

Saudaraku fillah, pada pembahasannya di dalam buku ini diulas seputar


keutamaan surah-surah yang ada dalam Al-Quran, yang mana dipilih dari aspek kualitas
hadis, surah tersebut bernilai sahih atau paling tidak kualitasnya hasan, serta memiliki
banyak kelebihannya. Seperti Surah Al-Mulk yang dapat menjaga kita dari siksa di dalam
kubur, karenanya penting sebagai pribadi muslim kita memiliki amalan-amalan harian
atau wirid-wirid bagus untuk investasi akhirat kita.

Tentu saja amalan harian dan unggulan kita berbeda-beda. Orang yang memiliki
kekayaan bisa beramal lewat sedekah, sedangkan yang miskin/kaum papa bisa beramal

2
dengan sikap sabar dan tawakkalnya. Karena di surga sendiri menyediakan banyak pintu
sesuai dengan amalan manusia masing-masing selama masih di dunia ini. Contohnya, ada
pintu ar-rayyan yang khusus bagi orang puasa, pintu haji, pintu salat, pintu zakat, pintu
rajin berdoa, dan pintu Al-Quran. Sudah banyak testimoni yang diberikan, salah satunya
yang penulis kutip bahwa Ust H Yusuf Mansur saja punya amalan harian dalam beberapa
surah yang ada dalam Al-Quran. Beliau membiasakan membaca setiap hari Surah Al-
Waqi’ah setelah Magrib, QS Ar-Rahman setelah salat Zuhur dan Ashar, Al-Mulk ba’da
Isya, QS Yasin paling tidak seminggu sekali yaitu setiap malam Jum’at.

Ada juga seorang pengusaha dan pembawa berita yang menganjurkan untuk
melazimkan wiridan surah-surah Al-Quran seperti membaca Surah Al-Waqi’ah ba’da
(setalah) Subuh, QS Ar-Rahman setelah magrib. Dan memang kita diperintahkan agar
membaca surah-surah ajaib ini, banyak fadilahnya dan keberkahannya, dan kita bisa lihat
apa yang terjadi setelah itu. Allahu akbar ! dahsyaaaat. Bisnis lancar, rezeki mengalir
terus, urusan mudah saja. Jangan kita baca kalau sedang susah saja, giliran lagi senang
kita lupakan wiridan-wiridan tersebut. Terus lazimkan, insya Allah dimudahkan hajat kita
semua. Amiin. (Chatting dengan YM, ANTV, program ramadhan)

Lalu mungkin kita masih bertanya, apa hubungannya menghilangkan galau dan
kesedihan dengan membaca surah-surah yang ada dalam Al-Quran sekaligus berzikir
tersebut? Saudaraku seiman, ketahuilah bahwa yang memberi kegelisahan dan
kesenangan sekaligus kegalauan adalah Allah, dan zikir sebagai penenang hati, penyejuk
jiwa dan Al-Quran sebagai syifaul qulub (penyembuh hati), baik bisa digunakan
penyembuh obat hati (‘ujub, riya, bangga) maupun obat jasmani seperti digunakan
sebagai terapi psikis karena memang mereka yang menderita itu jauh dari Allah, jauh dari
Al-Quran. Ayo kita cari perhatian Allah saja jangan sampai Allah menegor kita dengan
beragam masalah dan kesulitan hidup. Demikian, semoga apa yang dihidangkan ini bisa
kita jadikan sebagai amalan harian kita.

At Zawiyah ibnu Nurdin (anas corner), Kembangan Selatan

1 Juni 2015

Nasrullah Nurdin, S.Hum., Lc.

3
BAB I

MUKJIZAT KEUTAMAAN DOA

Interaksi terindah seorang Muslim adalah ketika berkomunikasi dengan Rabb-


Nya, Allah SWT. Yaitu, ketika bersimpuh pasrah dan tawadhu’ (rendah hati) seraya
memanjatkan doa, yang dengannya segala keluhan, keinginan, dan pengharapan akan
bias lebur tersampaikan. Dan, di sinilah letak senjata Muslim yang hakiki untuk
menyikapi segala problematika hidup (problem of life), yang biasa diistilahkan dengan

pusatnya ibadah (mukkhul ibadah) ‫ُّعاءُ ُم ُّخ العِبَ َاد ِة‬


َ ‫ ال د‬doa adalah sumber pokoknya

ibadah (HR. at-Tirmidzi), dan doa juga merupakan ibadah. 1 Dan juga ‫ُّعاءُ ِس الَ ُح‬
َ ‫الَ د‬

‫الْ ُم ْؤِم ِن‬ doa merupakan senjata orang beriman.

Dengan perantaraan doa, manusia menyampaikan permohonannya kepada Allah


dan berusaha meraih kedekatan dengan-Nya. Allah sendiri yang memanggil hamba-Nya
untuk masuk ke dalam surga-Nya atau memberi dorongan untuk melakukan hal tersebut.
Doa dijelaskan sebagai permohonan atau permintaan dari seorang hamba kepada Tuhan
dengan menggunakan lafal yang dikehendaki dan dengan memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan.2 Dengan kata lain, doa berisi permohonan dari pihak yang lebih rendah
kedudukannya kepada yang lebih tinggi (tholabun minas sulfa ilal a’la) dan
1
Dalil yang menyatakan bahwa doa adalah ibadah seperti yang diuatarakan dalam hadis
di bawah ini:

ِ ِ ‫ان ب ِن ب ِش ٍري‬
ِ
َ ‫ إِ َّن اَلد‬- :‫ قَ َال‬- ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
‫ُّعاءَ ُه َو‬ َ - ِّ ‫ َع ِن النَّيِب‬-‫رض َي اَللَّهُ َعْن ُه َما‬-
َ َ ْ ‫َع ِن الن ُّْع َم‬
‫ي‬ ِِ ِ
ُ ‫ص َّح َحهُ اَلت ِّْرمذ‬
َ ‫ َو‬،ُ‫ َرَواهُ اَأْل َْرَب َعة‬- ُ‫اَلْعبَ َادة‬
2
Bafadhal, dkk, Pemuda dan Penguatan Spiritual, (Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementerian
Agama, 2004), h. 132-138.

4
mencerminkan komunikasi dua arah (two way traffic communication) antara pihak yang
lemah dengan Sang Maha Kuasa.

- Anjuran untuk berdoa

Doa bila kita telisik dari literatur, kata doa ini berasal dari bahasa Arab (ٌ‫) ُد َع اء‬
yang memiliki semantikal mencari, meminta, dan memohon.3 Sebagai hamba Allah,
sudah sepatutnya kita berdoa pada-Nya, apa yang menjadi hajat serta keinginan kita
sebaiknya kita adukan hanya kepada Sang Khalik. Manusia hanya bisa merencanakan,
tapi hasil final itu adalah hak prerogatif Allah SWT. Oleh karena itu, kita diperintahkan
untuk berdoa, setelah itu bertawakkal. Dengan berdoa, sejatinya seorang hamba dengan
sendirinya telah menyatakan akan kelemahan, kebutuhan sekaligus kekurangannya akan
pertolongan dari Dzat penguasa, pemilik alam raya, Allah SWT.

Terkait hal ini, Firman Allah SWT berbunyi seperti berikut:

ِ ِ ِ ِ ‫ك ِعب ِادي َعيِّن فَِإيِّن قَ ِريْب أ ُِجْيب َد ْع وَة الد‬ ِ


ْ ‫َّاع إ َذا َد َع ان َف ْليَ ْس تَجْيبُوا يِل‬ َ ُ ٌ ْ ْ ْ َ َ َ‫َوإ َذا َس أَل‬
)۱ ۸ : ‫َولُْي ْؤِمنُوا يِب ْ لَ َعلَّ ُه ْم َيْر ُش ُد ْو َن (سورة البقرة‬

Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka


(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan segala permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2] : 186).

Seorang hamba yang tidak mau berdoa adalah seorang yang sombong. Allah
sangat benci kepada insan yang tidak ingin meminta pada-Nya. Penjelasan itu seperti
hadis di bawah ini:

3
Ibnu Alit Ibrahim, Kumpulan Doa dan Dzikir Mustajab untuk Penolak Bala (Jakarta: Alita
Aksara Media, 2010), cet ke-1, hal 7.
5
ِ ِ ِ ُ ‫ال رس‬
َ‫ إِنَّهُ َم ْن مَلْ يَ ْس أَل اللَّه‬:‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم‬
َ ‫ول اهلل‬ َ َ‫ ق‬،‫َع ْن أَيِب ُهَرْيَرَة‬
ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬
:‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل اهلل‬
ٍ ِ
ْ ‫ َويِف ْ ِرَوايَ ة أ‬. )‫ب َعلَْي ه (رواه الرتمذي‬
َ َ‫ُخ َرى ق‬ ْ ‫ض‬
َ ‫َي ْغ‬
)‫ب َعلَْي ِه (رواه احلاكم يف املستدرك على الصحيحني‬
ْ‫ض‬َ ‫َم ْن الَ يَ ْدعُو اهللَ َي ْغ‬
Artinya: “Siapa yang tidak mau meminta kepada Allah SWT, maka Allah akan
marah terhadapnya.” (HR. At-Tirmidzi). Dalam versi lain, “Siapa yang enggan berdoa,
maka Allah marah terhadapnya.” (HR. al-Hakim dalam al-Mustdarak).

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa doa adalah ibadah. Tapi
mungkin kita bertanya-tanya, apakah makna ibadah itu sendiri? Ibadah secara
terminologi bisa dipahami sebagai puncak ketundukan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Terkait hal ini ada sejumlah sumber kuat yang menegaskan, seperti yang Allah ‘Azza wa
Jalla lukiskan dalam firman-Nya:

ِ ِ
ْ َ‫وح ْي إِلَْي ِه أَنَّهُ الَ إِلَهَ إِاَّل أَنَا ف‬
‫اعبُ ُد ْو ِن (سورة‬ ِ ُ‫ك ِمن رس وٍل إِاَّل ن‬
ْ ُ َ ْ َ ‫َوَما أ َْر َس ْلنَا م ْن َقْبل‬
)٢٥ : ‫األنبياء‬

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan
Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku
(Allah SWT), maka sembahlah Aku." (QS. Al-Anbiya [21] : 25).

Dan dalam firman lain disebutkan, berikut bunyinya:

ِِ ِ
َ ‫قُ ْل إمَّنَا أ َْدعُ ْو َريِّبْ َوال أُ ْش ِرُك به أ‬
)٢٠ : ‫َحداً (سورة اجلن‬

Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad), sesungguhnya aku hanya beribadah


kepada Tuhanku (Allah), dan janganlah kalian menyekutukannya dengan seorang pun.”
(QS. Al-Jinn [72] : 20).

6
Pemahamannya adalah bahwa Tuhan yang berhak disembah hanyalah Allah SWT.
Dan ini menjadi penghambaan total bagi manusia. Harga mati! Jangan menyembah
selain-Nya. Dan bila itu terjadi, maka hal tersebut tergolong ke dalam perbuatan musyrik,
wal ‘iyadzu billah.

Dalam literatur tasawuf, dijelaskan bahwa bentuk permohonan (doa) ini memberi
kesempatan kepada hamba untuk mencurahkan isi hatinya, mengungkapkan kerinduan,
ketakutan, dan kebutuhan akan Tuhannya. Dengan berbuat demikian, manusia
menghindarkan diri dari berbagai racun dan puing-puing emosi yang menghambat
saluran samawi antara dirinya dengan Allah Yang Maha Kuasa (Amstrong seperti dikutip
Hamdar, 1998: 60).

Tuhan (Allah SWT) sebagai tempat memohon pertolongan dalam dunia tasawuf
dipahami sebagai objek yang dicintai dan ditakuti sekaligus. Ia didekati dengan
perpaduan berbagai perasaan, seperti cinta, takut, cemas, dan harap. Allah SWT
memerintahkan kepada hamba-Nya agar ia senantiasa berdoa kepada-Nya. Jadi “berdoa”
berarti melaksanakan salah satu perintah Allah. Sehubungan dengan hal itu, doa
dipandang sebagai ibadah dan mendatangkan pahala. Doa juga menjadi unsur penting
dalam pelaksanaan ibadah. Dalam setiap ibadah, ada doa yang diwajibkan atau
dianjurkan untuk dibaca demi kesempurnaannya.

- Tata cara Berdoa

Para Ulama memaparkan secara terperinci tentang adab atau etika dalam berdoa
agar cepat dikabulkan, sebagaimana tuntutan yang termaktub di dalam Al-Quran al-
Karim dan Hadis-hadis Nabi SAW. Adab dalam berdoa menjadi hal yang urgen, karena
kita ingin memohon kepada Sang Maha Perkasa, pemilik jagad raya ini. Siapa yang dapat
memenuhi segala persyaratan itu, pasti dia akan merengkuh apa yang diminta.
1) Berdoalah dengan rendah hati dan menghadirkan di dalam hati niat yang tulus
kepada Allah SWT, seperti yang tertulis dalam firman-Nya:

7
ِ ‫ب الْ ُم ْعتَ ِديْ َن َواَل ُت ْف ِس ُد ْوا يِف اأْل َْر‬
‫ض َب ْع َد‬ ُّ ِ‫ض ُّر ًعا َو ُخ ْفيَ ةً ۚ إِنَّهُ اَل حُي‬
َ َ‫اُْدعُ ْوا َربَّ ُك ْم ت‬

: ‫ب ِّم َن الْ ُم ْح ِس نِنْي َ (سورة األع راف‬ ِ ِ ِ‫إ‬


َ َ ‫ص اَل ح َها َو ْادعُ ْوهُ َخ ْوفًا َوطَ َم ًعا ۚ إِ َّن َرمْح‬
ٌ ْ‫ت اللَّه قَ ِري‬ ْ
)٥٦ – ٥٥

Artinya: "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang
lembut. Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya
dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan
dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik.” [QS. al-A‘raf [7] : 55-56].
Pada ayat lain juga dinyatakan secara nyata

ِ ِ
َ ‫ت هِب َا َو ْابتَ ِغ َبنْي َ ذَل‬
: ‫ك َس بِْياًل (س ورة اإلس راء‬ َ ِ‫ص اَل ت‬
ْ ‫ك َواَل خُتَ اف‬ َ ِ‫َواَل جَتْ َه ْر ب‬
)۱۱۰

Artinya: “Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula


merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra [17] : 110).
Berdoa dengan lemah-lembut ini terjadi pula pada diri Nabi Zakaria di mana Allah SWT
memujinya, yang berdoa dengan penuh khusyu’ dan tawadhu’. Sebagaimana yang
terekam dalam firman-Nya di bawah ini:

)۲-۳ : ‫ك َعْب َدهُ َزَك ِريَّا () إِ ْذ نَ َادى َربَّهُ نِ َداءً َخ ِفيًّا (سورة مرمي‬ ِ ‫ِذ ْكر رمْح‬
َ ِّ‫ت َرب‬ ََُ
Artinya: “Yang dibacakan ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhan kamu
kepada hamba-Nya, Nabi Zakaria, yaitu tatkala ia berdoa kepada Tuhannya dengan
suara yang lembut.” (QS. Maryam [19] : 2–3).

8
Dalam ayat lain disebutkan:

‫اش عِنْي َ (سورة‬ ِ


ِ ‫ات وي ْدعوَننَا ر َغبا ورهبا وَك انُوا لَنَا خ‬
َ ْ َ ً َ َ َ ً َ ْ ُ َ َ ‫ِإنَّ ُه ْم َكانُ ْوا يُ َسا ِرعُ ْو َن يِف اخْلَْيَر‬
)۹۰ : ‫األنبياء‬

Artinya: “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera


dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami
dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.”
(QS. Al-Anbiya’ [21] : 90).

Dalam hadis sahih disebutkan bahwa para sahabat pernah berdzikir (berdoa)
dengan teriak-teriak. Kemudian Nabi SAW menegurnya, hal ini sebagaimana dikisahkan
dalam sebuah hadis:

‫ ىِف َس َف ٍر فَ َج َع َل‬-‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ َ َ‫َع ْن أَىِب ْ ُم ْو َس ى ق‬


َ - ِّ ‫ال ُكنَّا َم َع النَّىِب‬
‫ِارَبعُ ْوا َعلَى‬
ْ ‫َّاس‬‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬ َ‫أ‬ « - ‫م‬ َّ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس ل‬ َ ‫َّاس جَيْ َه ُرْو َن بِ التَّ ْكبِرْيِ َف َق‬
َ - ُّ ‫ال النَّىِب‬
ُ َ ُّ َ ُ ‫الن‬
‫َص َّم َوالَ َغائِبًا إِنَّ ُك ْم تَ ْدعُ ْو َن مَسِ ْي ًعا قَ ِرْيبًا َوُه َو َم َع ُك ْم (رواه‬ ِ ِ
َ ‫أَْن ُفس ُك ْم إنَّ ُك ْم لَْي‬
َ ‫س تَ ْدعُ ْو َن أ‬
)‫متفق عليه‬

Artinya: “Wahai manusia, kasihanilah diri kalian. Sesungguhnya kalian tidak


menyeru kepada Dzat yang tuli dan tidak ada, sesungguhnya Allah bersama kalian, Dia
Maha mendengar lagi Maha dekat.” (HR. Bukhari-Muslim).

2) Mengangkat kedua tangan saat berdoa


Rasulullah SAW berpesan:

9
َ َ‫ ق‬،‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬
ٌ‫ إِ َّن اللَّهَ َح ٌّي َك ِرمي‬:‫ال‬
ِ
َ ِّ ‫ َع ِن النَّيِب‬،‫َع ْن َس ْل َما َن ال َفا ِرس ِّي‬

ٌ ْ‫ َه َذا َح ِدي‬. ِ ‫الر ُج ُل إِلَْي ِه يَ َديْ ِه أَ ْن َي ُرَّدمُهَا ِص ْفًرا َخ ائِبََتنْي‬


ٌ ْ‫ث َح َس ٌن َغ ِري‬
‫ب‬ َّ ‫يَ ْس تَ ْحيِ ْي إِذَا َرفَ َع‬

)‫ (رواه الرتمذي‬.ُ‫ض ُه ْم َومَلْ َي ْرَف ْعه‬


ُ ‫َوَرَواهُ َب ْع‬
Artinya: "Sesungguhnya Allah SWT Maha Pemalu lagi Maha Pemurah terhadap
seorang hamba yang mengangkat kedua tangannya (saat berdoa), kemudian kedua
tangannya kembali dengan kosong dan kehampaan." (HR. At-Tirmidzi).

Fiqhul hadisnya (pemahaman hadisnya) adalah Allah merasa malu kalau ada
seorang manusia yang berdoa dengan mengangkat kedua tangannya namun dia pulang
kembali dengan tangan kosong. Percayalah, pasti Allah kabulkan hajat kita bila etika
dalam mengangkat tangan ini dilakukan.

3) Memulai doa dengan pujian (tahmid) kepada Allah SWT dan bersalawat
kepada baginda Nabi Muhammad SAW, disambung juga dengan para sahabat, keluarga,
dan keturunan Rasulullah. Bisa juga ketika memohon diawali dengan memuji Dzat yang
diminta, seperti diawali dengan menyebut nama-nama-Nya yang mulia (Dzikir Asmaul
husna).

Rasulullah SAW bersabda:

ِ ِ ِ ِ ِ
َ ُ‫َح ُد ُك ْم َف ْليَْب َدأْ بِتَ ْحمْي د َربِّه َج َّل َو َعَّز َوالثَّنَاء َعلَْيه مُثَّ ي‬
ِّ ‫ص لِّى َعلَى النَّىِب‬ َ ‫إِ َذا‬
َ ‫ص لَّى أ‬
)‫ مُثَّ يَ ْدعُ ْو َب ْع ُد مِب َا َشاءَ (رواه أمحد وأبو داود‬- ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ -
Artinya: “Apabila kalian berdoa, hendaknya memulai dengan memuji dan
mengagungkan nama Allah SWT, kemudian bersalawat kepada Nabi SAW. Lalu
berdoalah sesuai kehendaknya (sesuai hajat kita).” (HR. Ahmad dan Abu Daud).

4) Diawali pertaubatan dan memohon ampun dari segala dosa

10
Banyak mendekatkan diri (taqorrub ilallah) kepada Allah dan meminta ampunan
merupakan sarana (wasilah) terbesar untuk mendapatkan cinta dan rahmat Allah. Dengan
dicintai Allah, doa seseorang akan mudah dikabulkan. Di antara amal yang sangat dicintai
Allah SWT adalah memperbanyak taubat dan istighfar. Sebagaimana hadis yang
bersumber dari Abu Hurairah RA (radhiallahu’anhu), Nabi SAW bersabda:

ِ ‫ض ت علَي‬ ‫ب إِىَل مِم‬ ٍ ‫وما َت َق َّرب إِىَل عب ِدى بِش ي‬


َّ‫ب إِىَل‬‫ر‬
َّ ‫ق‬
َ ‫ت‬
َ‫ي‬
ُ َ َ ََ ‫ال‬
ُ ‫ز‬
َ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ ،‫ه‬ ْ َ ُ ْ ‫ر‬
َ ‫ت‬
َ ‫ف‬
ْ ‫ا‬ ‫َّا‬ َّ َّ ‫َح‬
‫أ‬ ‫ء‬
َ َْ َْ َّ َ ََ
ِ ‫ وبص ره الَّ ِذى يب‬،‫ فَ ِإ َذا أَحببتُ ه ُكْنت مَسْعه الَّ ِذى يس مع بِ ِه‬،‫بِالنَّوافِ ِل حىَّت أ ُِحبَّه‬
،‫ص ُر بِ ِه‬ ُْ َُ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ ُ ُ َْ ْ ُ َ َ
ِ ِ ِ ‫ِ هِب‬ ‫وي َده الَّىِت يبطُ هِب‬
ْ ‫ َولَئ ِن‬،ُ‫ َوِر ْجلَ هُ الَّىِت مَيْش ى َا َولَئ ْن َس أَلَىِن َعْب دى أ َْعطَْيتُ ه‬،‫ش َا‬
‫اس َت َعا َذىِن‬ ُ َْ ُ َ َ
ِ ‫أل‬
)‫ُعْي َذنَّهُ » (رواه البيهقي‬

Artinya: “Tidak ada ibadah yang dilakukan hamba-Ku yang lebih Aku cintai
melebihi ibadah yang Aku wajibkan. Ada hamba-Ku yang sering beribadah kepada-Ku
dengan amalan sunah, sampai Aku mencintainya. Jika dia meminta kepada-Ku, pasti Aku
berikan dan jika ia meminta perlindungan kepada-Ku, pasti Aku lindungi.” (HR. Al-
Baihaqi).

5) Tidak tergesa dan terburu-buru untuk dikabulkan. Dari sini pentingnya


kesabaran dalam menanti terjawabnya doa kita. Easy going aja sajalah, karena tergesa-
gesa itu bisa terbawa kepada keputusasaan bila nanti doa kita ditolak.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Rasulullah SAW bertutur:

‫اب‬ َ َ‫ أَنَّهُ ق‬-‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬


ُ ‫« الَ َي َز ُال يُ ْس تَ َج‬: ‫ال‬ َ - ِّ ‫َع ْن أَىِب ُهَرْيَرَة َع ِن النَّىِب‬
َ ‫ يَا َر ُس‬:‫ قِي َل‬.»‫ أ َْو قَ ِطْي َع ِة َرِح ٍم َما مَلْ يَ ْس َت ْع ِج ْل‬، ٍ‫لِْل َعْب ِد َما مَلْ يَ ْدعُ بِ ِإمْث‬
‫ول اللَّ ِه َما‬

11
ِ
َ ‫ب ىِل َفيَ ْستَ ْح ِس ُر ِعْن َد َذل‬
‫ك‬ ْ ‫ت َفلَ ْم يُ ْس تَ َج‬
ُ ‫ت َوقَ ْد َد َع ْو‬
ُ ‫ قَ ْد َد َع ْو‬:‫ول‬
ُ ‫ال َي ُق‬ ُ ‫اال ْستِ ْع َج‬
َ َ‫ال؟ ق‬ ِ

‫يث أَىِب عَُبْي ٍد‬


ِ ‫اه ِر وأَخرج اه ِمن ح ِد‬
ِ
َ ْ ُ َ َ ْ َ َّ‫يح َع ْن أَىِب الط‬ َّ ‫ ( َرَواهُ ُم ْس لِ ٌم ىِف‬.َ‫ُّعاء‬
ِ ‫الص ِح‬ َ ‫َويَ َدعُ الد‬

َ َ‫َع ْن أَىِب ُهَرْيَرَة خُمْت‬


)‫صًرا‬

Artinya: “Sentiasa akan dikabulkan (doa) seorang hamba selama tidak meminta
sesuatu yang membawa dosa atau memutuskan tali kekeluargaan, selama dia tidak
tergesa-gesa. Ditanyakan kepada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, apa yang
dimaksud tergesa-gesa?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab: “Dia berkata ‘aku telah
berdoa, aku telah berdoa namun aku tidak pernah mendapatkan doaku dikabulkan’,
kemudian ia berputus asa dan meninggalkan berdoa (enggan berdoa kembali).” (HR.
Muslim).

6) Berdoalah diawali dengan salawat dan diakhiri juga dengan bersalawat kepada
Nabi SAW dan keluarga serta sahabat-Nya. Karena doa yang tidak dimasukkan salawat di
dalamnya akan terhalang tidak tembus ke langit (mahujubun fis sama’). Penjelasan ini
sebagaimana yang ada dalam hadis beliau, yang berbunyi:

‫ص لِّ َي َعلَى‬ ِ َّ ‫ ُك ل دع ٍاء حَم ج وب ع ِن‬:‫ال‬ ِ ِ


َ ُ‫ىت ي‬
َّ ‫الس َماء َح‬ َ ٌ ْ ُ ْ َ ُ ُّ َ َ‫َع ْن َعل ٍّي َرض َي اهللُ َعْن هُ ق‬
‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم (رواه الط رباين يف املعجم األوسط وال بيهقي يف‬ ٍ ِ ٍ
َ ‫حُمَ َّمد َوآل حُمَ َّمد‬
)‫شعب اإلميان‬

Artinya: “Dari sahabat Ali bin Abi Talib RA, berkata: “Setiap doa akan
terhalang di langit sampai seseorang bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW dan

12
keluarga-Nya.” (HR. at-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Ausat dan al-Baihaqi dalam
Syu’abul Iman).4

- Waktu Mustajab untuk Berdoa

Kita sebagai hamba Allah yang beriman tentu dianjurkan untuk selalu berdoa dan
memohon pertolongan hanya kepada-Nya semata. Akan tetapi, dalam prakteknya doa kita
kadang tak selaras dengan apa yang kita inginkan. Terkadang apa yang kita harapkan dan
cintai belum tentu itu baik bagi kita, begitu pula sebaliknya apa yang kita benci ternyata
itu malah baik bagi kita. Namun wahai saudaraku seiman, yakinilah di dalam hati bahwa
semua yang Allah kehendaki itu adalah untuk kebaikan kita. Pada prinsipnya waktu
berdoa itu dapat dipilih oleh siapapun untuk memenuhi segala keperluan. Akan tetapi,
biar cepat sampai dan connecting to Our God, kita harus tahu kapan saja waktu-waktu
diperkenankannya doa tersebut.

Sama halnya, bila kita memohon, misalnya mohon atau minta bantuan orang lain, pasti
kita akan memerhatikan kwaktu dan kondisi orang/mitra kita. Siapa tahu mungkin dia
sedang pusing dan boring. Begitu juga kalau kita berdoa, harus memerhatikan waktu-
waktu yang tepat itu. Dengan demikian, kualitas doa pada waktu-waktu mustajab pun
dapat teruji. Kekhusyu’an, ketawadhuan serta waktu mustajab dapat memengaruhi aspek
terkabulnya suatu permohonan si pendoa.

Berikut ini di antara waktu mustajab tersebut.

1) Pada saat Salat Tahajud di sepertiga malam. Keterangan ini seperti dalam
hadis Nabi:
4
Hadits ini diperselisihkan, apakah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ataukah
perkataan Ali bin Abi Thalib. Ada juga riwayat yang menyatakan bahwa ini adalah sabda nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun ini riwayat tersebut dhaif. Sementara Al-Baihaqi dalam
Syu’abul Iman dan At-Thabrani dalam Al-Ausath meriwayatkan hadits yang semisal dengan
sanad yang sahih, tetapi mauquf. Artinya hadits ini adalah ucapan Ali bin Abi Thalib dan bukan
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Walaupun demikian, mengingat kalimat di atas tidak
mungkin disampaikan oleh para sahabat berdasarkan ijtihad mereka maka para ulama
menghukuminya sebagai sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihat
www.KonsultasiSyariah.com.
13
ِ ِ ‫عن جابِ ِر ب ِن عب ِد‬
ِ َ َ‫ ق‬- ‫ ر ِضي اهلل عْنهما‬- ‫اهلل‬
ُ‫ص لَّى اهلل‬
َ - ‫ت َر ُس ْو َل اهلل‬
ُ ‫ مَس ْع‬:‫ال‬ َُ َ ُ َ َ َْ ْ َ ْ َ
‫اعةً الَ يُ َوافِ ُق َها َر ُج ٌل ُم ْس لِ ٌم يَ ْس أ َُل اهللَ َخْي ًرا ِم ْن أ َْم ِر‬ ِ
َ ‫ (إِ َّن يِف ْ اللَّْي ِل َس‬:‫ َي ُق ْو ُل‬-‫َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
)‫ك ُك ُّل لَْيلَ ِة» (أخرجه مسلم‬ ِ
َ ‫ َو َذل‬،ُ‫الد ْنيَا َواآْل ِخَرِة إِالَّ أ َْعطَاهُ ِإيَّاه‬
ُّ
Artinya: “Sesungguhnya pada malam hari itu ada satu waktu yang jika seorang
Muslim memohon kepada Allah SWT suatu kebaikan perihal urusan dunia dan akhirat,
pasti Allah akan mengabulkannya.” (Hadis Sahih Riwayat Muslim).

Dan dalam redaksi lain ditegaskan:

ِ ِ ِ ٍ ِ ِ َّ ‫إِ َّن يِف اللَّي ِل س اعةً ُت ْفتح فِيها أَب واب‬


ُ‫الس َماء يُنَ اد ْي ُمنَ اد َه ْل م ْن َس ائ ٍل فَأ ُْعطيَ ه‬ ُ َْ َْ ُ َ َ َ ْ ْ
)‫ب لَهُ َه ْل ِم ْن ُم ْسَت ْغ ِف ٍر فَأَ ْغ ِفَر لَهُ (رواه أمحد‬ ِ ‫هل ِمن د ٍاع فَأ‬
َ ‫َستَجْي‬
ْ َ ْ َْ

Artinya: “Sesungguhnya pada malam hari itu ada suatu waktu di mana pintu
langit dibuka, dan memanggil seraya mengatakan: Adakah orang yang memohon
(berdoa) pada saat ini pasti Aku berikan. Dan siapa yang memanjatkan permintaan pasti
Aku kabulkan. Dan siapa yang memohon ampunan dan bertaubat, pasti Aku ampunkan
segala dosanya.” (HR. Ahmad).

Kemudian dalam versi lainnya diperkuat bahwa Allah SWT turun di sepertiga
malam. Sebagaimana hadis berikut ini:

َ َ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق‬


‫ " َيْن ِزُل اهللُ َت َع اىَل ُك َّل‬:‫ال‬ ِ َ ‫َن رس‬
َ ‫ول اهلل‬ ُ َ َّ ‫ أ‬،‫َع ْن أَيِب ُهَرْي َرَة‬

ُ‫ب لَه‬
ِ ‫ من ي ْدعويِن فَأ‬:‫ول‬ ِ
ْ ْ ُ َ ْ َ ُ ‫ث اللَّْي ِل اأْل َخْي ُر َفَي ُق‬
َ ‫َس تَجْي‬ ُّ ‫الس َم ِاء‬
ُ ُ‫الد ْنيَا َحىَّت َيْب َقى ثُل‬ َّ ‫لَْيلَ ٍة إِىَل‬

)‫َم ْن يَ ْسأَلُيِن فَأ ُْع ِطيَهُ َم ْن يَ ْسَت ْغ ِف ُريِن فَأَ ْغ ِفَر لَهُ " (رواه النسائي يف السنن الكربى‬

14
Artinya: “Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga
malam terakhir. Kemudian Allah SWT berfirman lagi, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku,
niscaya Aku kabulkan. Siapa yang meminta, pasti akan Aku beri, dan siapa yang
memohon ampunan pasti Aku ampuni.” (HR. An-Nasa’i).

2) Saat sujud terakhir pada saat salat

َ َ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق‬


ُ ‫ أَْق َر‬:‫ال‬
‫ب َما يَ ُك و ُن الْ َعْب ُد‬ ِ َ ‫َن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َّ ‫َع ْن أَيِب ْ ُهَرْي َرةَ أ‬
ِ ِ ِ ِ
َ ‫ فَأَ ْكث ُرْوا الد‬،‫م ْن َربِّه َوُه َو َساج ٌد‬
)‫ُّعاءَ (رواه مسلم‬

Artinya: “Waktu yang paling dekat antara hamba dengan Penciptanya (al-
Khalik) adalah tatkala ia sedang sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa saat sujud
kita.” (HR. Muslim).

2) Pada Hari/malam Jumat

Pada sebuah hadis diterangkan oleh Rasulullah SAW:

:‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ ُ ‫ال رس‬ ٍ ِ‫س ب ِن مال‬
ِ‫ك ر‬ ِ
َ ‫ول اهلل‬ َُ َ ‫ق‬
َ : ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ ،ُ‫ه‬ ‫ن‬
ْ ‫ع‬
َ ‫اهلل‬ َ َ َ ْ َ‫َع ْن أَن‬
‫ي‬ ‫ض‬
ِ ‫ات لِما بيَنه َّن ما اجتُنِب‬
َ ‫ َف َق‬.‫ت الْ َكبَ ائُِر‬ ِ ِ
‫ال‬ َ ْ َ ُ َْ َ ٌ ‫ َواجْلُ ُم َع ةُ إىَل اجْلُ ُم َع ة َك َّف َار‬،‫س‬
ُ ‫ات اخْلَ ْم‬
ُ ‫ص لَ َو‬
َّ َ‫ال‬

َ َ‫ َوإِ َّن اجْلُ ُم َعةَ لَتُ َكف ُِّر إِىَل اجْلُ ُم َع ِة؟ ق‬،‫اهلل‬
َ َ‫ ق‬.‫ َوتَ ِزيْ ُد ثَالَثَةَ أَيَّ ٍام‬،‫ َن َع ْم‬:‫ال‬
: ‫ال‬ ِ ‫ول‬ َ ‫ يَا َر ُس‬:‫َر ُج ٌل‬

‫اعةً الَ يُ َوافِ ُق َها َعْب ٌد ُم ْسلِ ٌم يَ ْسأ َُل‬ ِ ِ


َ ‫ إِ َّن يِف اجْلُ ُم َعة َس‬:‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اهلل‬ ُ َ َ َ‫َوق‬
)‫اهللَ فِْي َها َخْيًرا إِالَّ أ َْعطَاهُ إِيَّاهُ (رواه الطرباين ىف املعجم األوسط‬

15
Artinya: “Sesungguhnya pada hari Jumat ada satu waktu di mana seorang
Muslim jika ia meminta (berdoa) kepada Allah akan kebaikan, maka Allah akan
mengabulkan permohonannya.” (HR. at-Thabrani).

4) Berdoa di antara Azan dan Iqamah. Maka manfaatkanlah di antara waktu


tersebut untuk berdoa. Bisa diniatkan untuk diri pribadi maupun kedua orangtua kita serta
kaum muslimin lainnya.

Dalam sabda-Nya, Rasulullah SAW pernah mengatakan:

ْ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ال د‬ ِ ُ ‫ال رس‬ ٍ ِ‫س ب ِن مال‬


‫َّع َوةُ اَل ُت َرُّد‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ال ق‬
َ َ‫ ق‬،‫ك‬ َ ْ ِ َ‫َع ْن أَن‬
)‫َبنْي َ اأْل َ َذ ِان َواإْلِ قَ َام ِة فَ ْادعُ ْوا (رواه أبو داود والرتمذي و أمحد‬
Artinya: “Dari sahabat Anas bin Malik RA, ia berkata, bahwa Rasulullah SAW
bersabda: Doa yang dipanjatkan di antara azan dan iqamah tidak akan ditolak, maka
berdoalah kalian.” (HR. Abu Daud, at-Tirmizi, dan Ahmad).
5) Saat Berpuasa, baik Puasa Wajib maupun Sunnah, baik di waktu berbuka,
maupun ketika makan sahur. Dalam kedua waktu itu, sangatlah ampuh untuk dikabulkan.
Apalagi pada bulan Ramadhan di mana kita diperintahkan untuk mendekatkan diri pada-
Nya (taqorrub ilallah), sebuah momentum dan istimewa ini sangat tepat untuk meminta.
Karena kekuatan doa pada bulan suci ini sangat kuat. Berdoalah sebanyak mungkin.
Seperti dalam hadis yang berbunyi ini

ٍ ‫ث دع و‬
‫ات‬ ‫ال‬ ‫ث‬ : ‫م‬ َّ‫لى اهللُ َعلَْي ِه َو َس ل‬ ‫ص‬ ِ ‫ال رس و ُل‬
‫اهلل‬ َ َ‫ ق‬،َ‫َع ْن أَيِب ْ ُهَرْي َرة‬
َ َ َ ُ َ َ َ َّ َ ْ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬
‫ َوَد ْع َوةُ الْ َوالِ ِد َعلَى َولَ ِد ِه‬،‫ َوَد ْع َوةُ الْ ُم َسافِ ِر‬،‫الصائِ ِم‬
َّ ُ‫ َد ْع َوة‬:‫ك فِْي ِه َّن‬
َّ ‫ات هَلُ َّن الَ َش‬
ٌ َ‫ُم ْستَ َجاب‬

)‫(رواه البيهقي‬

16
Artinya: “Rasulullah SAW berpesan ada tiga doa yang tidak akan ditolak (tidak
ada keraguan di dalamnya); 1) Doa orang yang berpusa; 2) Doa Musafir; 3) Doa Orang
Tua kepada anaknya.” (HR. al-Baihaqi).
6) Doa Pemimpin yang Adil

َ َ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق‬


‫ ثَاَل ثَةٌ الَ يُ َرُّد‬:‫ال‬ ِ
َ ِّ ‫ َع ِن النَّيِب‬:ُ‫َع ْن أَيِب ْ ُهَرْيَرةَ َرض َي اهللُ َعْن ه‬

ُ ‫ َو اإْلِ َم ُام الْ ُم ْق ِس‬،‫ َو َد ْع َوةُ الْ َمظْلُ ْوِم‬،‫ الَ َّذاكُِر اهللَ َكثِْيًرا‬:‫اهللُ ُد َعاءَ ُه ْم‬
‫ط (رواه البيهقي يف‬

)‫شعب اإلميان‬
Artinya: “Ada tiga doa yang tidak akan ditolak Allah, yaitu mereka yang suka
berzikir, doa orang yang dizalimi, dan doa pemimpin yang adil.” (HR. al-Baihaqi).

7. Pada saat hujan turun

Sebagian orang tatkala memperhatikan hujan, ada yang sampai gelisah. Apalagi
jika turunnya hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, mungkin ada meeting, janji atau
yang lainnya. Sehingga yang terjadi adalah mengeluh dan mengeluh. Padahal jika kita
merenung dan memahami hadis-hadis Nabi Muhammad SAW, waktu hujan turun itu
adalah saat mustajabnya do’a, artinya do’a semakin mudah terkabulkan.

Nabi SAW bersabda yang bunyinya sebagai berikut:

‫ َونُ ُزْوِل‬،‫ َوإِقَ َام ِة الصَّاَل ِة‬،‫ ِعْن َد الْتِ َق ِاء اجْلُُي ْو ِش‬:‫ث‬
ٍ ‫اُطْلُب وا اس تِجابةَ الدُّع ِاء ِعْن َد ثَاَل‬
َ َ َ ْ ُْ
ِ ‫الْغَي‬
‫ث‬ ْ

Artinya: “Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua
pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.” (Imam Syafi’i
dalam Al Umm). Begitu juga terdapat hadits dari Sahal bin Sa’d, beliau berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda,

17
‫ت املطَ ِر‬ ِ ‫ان ما ُترَّد ِان الدُّعاء ِعْند الن‬
ِ َ‫ثِْنت‬
َ ْ‫ِّداء َوحَت‬
َ َ َُ َ َ
َ
Artinya: “Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a
ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi).

8. Berdoa Ketika Terdengar Petir

:Ketika kita mendengar petir, maka disunnahkan berdoa dengan doa berikut

‫الر ْع ُد حِب َ ْم ِد ِه َوالْ َمالَئِ َكةُ ِم ْن ِخْي َفتِ ِه‬


َّ ‫ُسْب َحا َن الَّ ِذ ْي يُ َسبِّ ُح‬

Artinya: “Maha Suci Dzat yang mana petir itu bertasbih dengan memuji-Nya dan
para malaikat karena takut kepada-Nya." (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, no
723 dan no 556). Semoga dengan turunnya hujan semakin membuat kita bersyukur,
bukan malah mengeluh. Manfaatkanlah moment tersebut untuk banyak memohon segala
hajat pada Allah Ta’ala menyangkut urusan dunia dan akhirat. Jangan sia-siakan
kesempatan untuk mendoakan kebaikan diri, istri, anak, kerabat serta kaum muslimin
lainnya.

- Tempat Mustajab dalam Berdoa

Tak bisa dipungkiri bahwa bukan hanya perkara waktu saja yang penting tatkala
berdoa, persoalan tempat mustajab dan berkualitas dalam berdoa pun sangat urgen, dan
kita wajib tahu. Tidak boleh tidak! Menurut ulama, seperti yang saya dapatkan dari Prof
Qurais Syihab, bahwa di Indonesia ini tidak ada tempat mustajab, ini hanya ada di kota
suci serta termaktub dalam Al-Quran maupun hadis, misalnya, Makkah al-Mukarramah
dan Madinah al-Munawwarah. Menurut hemat saya, kalau begini agak ribet bila setiap
orang mukmin ingin berdoa harus pergi ke dua kota suci tersebut, karena terkait urusan

18
biaya dan waktu ke sananya. Di negeri ini bisa saja tempat mustajab itu dianalogikan di
Masjid, Musalla, dan tempat suci lainnya.

Diriwayatkan dari Al Hasan bahwasannya tempat-tempat berdoa yang Istijabah


(Maqbul) di Mekkah ada 15 tempat.

 1. Di sekitar tempat Tawaf

2. Di Multazam

3. Di bawah Pancuran/Talang Emas/Hijir Ismail

4. Di dalam Ka'bah

5. Di sekitar sumur Zam Zam

6. Di Sofa

7. Di Marwah

8. Di sepanjang jalur Sa'i

9. Di belakang Makam Ibrahim

10. Di Arafah

11. Di Muzdalifah

12. Di Mina

13. Di sekitar Jumrah Ula

14. Di sekitar Jumrah Wusta

15. Di Sekitar Jumrah Aqobah

Diriwayatkan pula selain Al Hasan bahwasannya berdoa yang mustajab yaitu :

 16. Di sekitar Hajar Aswad

17. Di sekitar dinding Ka'bah

 Tempat-tempat yang Mustajab di Madinah yaitu :

19
 1. Di Raudah

1. Di Masjid Quba

Penghalang-penghalang Terkabulnya Doa:

 Rezeki yang haram; baik makanan, minuman maupun pakaian.


 Tidak menyusahkan diri dengan membuat doa yang bersajak.
 Berlebih-lebihan dan melampui batas dalam berdoa.
 Berteriak dan mengeraskan suara dalam berdoa, maupun dengan sengaja.
 Tidak terburu-buru dalam meminta pengabulan doa.
 Berdoa dengan hati yang lalai lagi lengah.

- Manfaat Doa

Hasbi As-Shiddiqie (W 1975) seorang pakar fiqih kenamaan di negeri ini


menjelaskan sejumlah manfaat doa sebagaimana yang dikutip Hamdar bahwa doa adalah
perisai, senjata penangkis dari bencana dan ibarat air yang dapat memberi manfaat dan
menyejukkan kehidupan. Selain itu doa dapat berfungsi dalam memperoleh naungan
rrahmat Allah SWT, menunaikan kewajiban, taat, menjauhkan diri dari maksiat,
menimbulkan keridaan Allah SWT, memperoleh hasil yang pasti, menolak tipu daya
musuh, menghilangkan kegundahan, menghasilkan hajat, dan memudahkan kesukaran.

Manfaat doa dengan sederhana dapat dikategorikan:

a. Sebagai medium komunikasi dengan Allah Yang Maha Kuasa

b. Sebagai medium untuk menumbuhkan kesadaran untuk mencapai sesuatu


yang baik dan menghindari yang buruk.

c. Sebagai medium untuk memohon pertolongan dari Allah SWT.

- Hukum Doa Berjamaah

20
Sejatinya doa boleh dilakukan sendiri-sendiri (munfarid). Namun boleh juga
dilaksanakan secara berjamaah (bersama-sama), dalam arti seseorang memanjatkan doa
kemudian yang lainnya mengaminkan. Lalu bagaimana sebenarnya hukum doa bersama?
Apakah ada sumber yang representatif untuk dijadikan pegangan?

Berikut ini petikan-petikan rujukannya:

1) Firman Allah SWT dalam al-Mukmin:5

‫ب لَ ُك ْم إِ َّن الَّ ِذيْ َن يَ ْس تَ ْكرِب ُْو َن َع ْن ِعبَ َاديِت ْ َس يَ ْد ُخلُ ْو َن‬ ِ ‫ال ربُّ ُكم اُدع ويِن أ‬
ْ ‫َس تَج‬
ْ ْ ْ ُ ْ ُ َ َ َ‫َوق‬
ِ ‫جهنَّم د‬
)٦٠ : ‫اخ ِريْ َن (سورة املؤمن‬ َ َ ََ

Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan


Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina." (QS. Al-
Mukmin [40] : 60).

Dalam ayat di atas Allah mengungkapkan dengan dhamir antum (kata ganti hadir
untuk orang banyak), bukan dhamir anta (kata ganti hadir untuk seorang). Dari sini
terdapat indikator bahwa doa bersama diperbolehkan.

Kemudian perhatikan Firman Allah SWT dalam Surah Yunus

‫ت فِْر َع ْو َن َوَمألَهُ ِزْينَ ةً َوأ َْم َواالً يِف احْلَيَ ِاة ال ُّد ْنيَا َربَّنَا‬ َ َّ‫ال ُم ْو َس ى َربَّنَا إِن‬
َ ‫ك آَتْي‬ َ َ‫َوق‬

ْ ‫س َعلَى أ َْم َواهِلِ ْم َو‬


ْ‫اش ُد ْد َعلَى ُقلُ وهِبِ ْم فَالَ يُ ْؤِمنُ واْ َحىَّت َي َرُوا‬ ِ ِ ِ ‫لِي‬
َ ‫ض لُّواْ َعن َس بِْيل‬
ْ ‫ك َربَّنَا اطْم‬ ُ
.‫ين الَ َي ْعلَ ُم ْو َن‬ ِ َّ ِ ِّ ‫ال قَ ْد أ ُِجيبت َّدعوتُ ُكما فَاست ِقيما والَ َتتَّبِع‬
َ َ‫ ق‬.‫اب األَلِْي َم‬
َ ‫آن َسبْي َل الذ‬ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َْ َ ‫الْ َع َذ‬
)۸٩ - ۸۸ : ‫(سورة يونس‬
5
KH. Ahmad Dimyati Bazruzzaman, MA, Zikir Berjamaah; Sunnah atau Bid’ah, (Jakarta:
Republika, 2003), cet ke-3, hal 50.
21
Artinya: “Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi
kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam
kehidupan dunia, ya Tuhan Kami - akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan
Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati
mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih. AlIah
berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu
tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti
jalan orang-orang yang tidak mengetahui." (QS. Yunus [10] : 88-89).

2) Keutamaan Berdoa berjamaah dalam hadis Nabi SAW

Seorang ulama hadis dari Yaman, sebagaimana yang dikutip KH Badruzzaman,


bahwa dalam kitab Tuhfah al-Dzakirin, Imam Muhammad Ali as-Syaukani (W. 1250 H)
menukil sabda Rasulullah Saw yang menerangkan kebolehan doa secara berjamaah. Di
bawah ini teksnya:

)‫لى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم أ ُِّم َن يِف ْ ُد َعائِِه (رواه احلاكم عن أم سلمة‬ َّ ِ
َ َّ ‫إن النَّيِب‬
َّ ‫ص‬

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah SAW diaminkan dalam setiap doa-Nya.”


(HR. Imam Hakim dalam al-Mustadrak dari Ummi Salamah).

Dan dalam redaksi hadis yang lain:

َ ‫ض ُه ْم ِإالَّ أ‬
‫َج َاب ُه ُم اهللُ )رواه احلاكم ىف‬ ُ ‫الَ جَيْتَ ِم ُع َمأَل ٌ َفيَ ْدعُ ْو َب ْع‬
ُ ‫ض ُه ْم َويُ َؤِّم ُن َب ْع‬
(‫املستدرك‬

Artinya: “Tidaklah berkumpul sekelompok orang, lalu sebagian berdoa dan


sebagian lainnya mengaminkan, melainkan Allah SWT pasti mengabulkan doa mereka.”
(HR. Al-Hakim).

22
- Optimis terhadap Doa yang kita panjatkan

Mungkin kita pernah mendengar ada orang yang telah lama berdoa namun belum
terkabul juga. Padahal, orang tersebut atau bisa jadi kita sendiri pernah merasakan hal
yang sama, kita merasa telah memohon dan memanjatkan doa dengan penuh khusyu’,
sungguh-sungguh, dan bahkan sampai mengucurkan air mata. Inilah jawabannya. Selaku
umat Muslim, seharusnya kita yakin dan optimis dari setiap permohonan yang kita ajukan
kepada Allah SWT. Doa itu bisa berguna untuk masa sekarang dan bahkan untuk masa
depan. Hal ini sebagaimana yang dipaparkan dalam Hadis Rasulullah SAW:

‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم لَ ْن َيْن َف َع َح َذٌر ِم ْن قَ َد ٍر َولَ ِك َّن‬ ِ ‫َعن مع ٍاذ َعن رس‬
ِ َّ‫ول الل‬
‫ه‬
َ ُ َ ْ َُ ْ
)‫ُّع ِاء ِعبَ َاد اللَّ ِه (رواه أمحد يف مسنده‬ ‫مِم‬ ‫مِم‬
َ ‫ُّعاءَ َيْن َف ُع َّا َنَزَل َو َّا مَلْ َيْن ِزْل َف َعلَْي ُك ْم بِالد‬
َ ‫الد‬
Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya doa itu bermanfaat pada
sesuatu yang sudah terjadi dan yang belum terjadi. Oleh karena itu, berdoalah kalian
wahai hamba Allah.” (HR. Ahmad).
Mengapa kita harus (baca: wajib) optimis (mutaafail) dari segenap doa yang kita
ajukan? Sebab, ini menjadi hal yang urgen bagi setiap Mukmin agar yakin dan tetap sabar
dalam menanti jawaban dari Allah SWT. Bagaimana tidak, para Nabi terdahulu pun diuji
kesabarannya oleh Allah, berpuluh, beratus-ratus tahun, dan bahkan beribu tahun lalu,
karena rasa keimanan serta keyakinan (optimis) yang begitu dahsyat dan tangguh,
akhirnya doa-doa yang dipanjatkan itu pada akhirnya dikabulkan. Lihat hebatnya doa
Nabi Ayub AS (‘alaihis salam) ketika didera penyakit yang amat panjang seperti yang
dikisahkan dalam Al-Quran al-Karim:

ِ ‫ُّر وأَنْت أَرحم َّ مِح‬ ِ َ ‫وأَيُّو‬


‫اس تَ َجْبنَا لَ هُ فَ َك َش ْفنَا‬
ْ َ‫الرا نْي َ ف‬ ُ َ ْ َ َ ُّ ‫ب إ ْذ نَ َادى َربَّهُ أَيِّنْ َم َّس يِن َ الض‬ ْ َ
‫ض ٍّر َوآَتْينَ اهُ أ َْهلَ هُ َوِم ْثلَ ُه ْم َم َع ُه ْم َرمْح َ ةً ِم ْن ِعْن ِدنَا َوِذ ْك َرى لِْل َعابِ ِديْ َن (س ورة‬ ِِ
ُ ‫َما بِ ه م ْن‬
)۸ ٤ – ۸۳ : ‫األنبياء‬
23
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya
Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang
Maha Penyayang di antara semua penyayang. Maka Kami pun memperkenankan
seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan
keluarganya kepadanya, dan Kami melipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu
rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah
Allah.” (QS. Al-Anbiya [21] : 83-84).
Yakinlah jika setiap doa yang kita panjatkan akan didengar, berprasangka baiklah
kepada Allah sebab dalam hadis dinyatakan sebagaimana yang diriwayatkan dalam
sebuah hadis qudsi bahwa Rasulullah SAW bersabda:

‫ « َي ُق ْو ُل اللَّهُ َع َّز‬-‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ


َ - ‫ال َر ُس ْو ُل اللَّه‬ َ َ‫َع ْن أَىِب ْ ُهَرْي َرةَ ق‬
َ َ‫ال ق‬

‫ إِ ْن ذَ َك رىِن ىِف َن ْف ِس ِه ذَ َكرتُ هُ ىِف‬، ‫وج َّل أَنَا ِعْن َد ظَ ِّن َعْب ِدى ىِب وأَنَا م َع هُ ِحنْي َ ي ْذ ُكرىِن‬
ْ َْ ُْ َ َ َ ْ ََ
‫ت‬ ِ ِ ‫ وإِ ْن ذَ َك ريِن ىِف م ٍإل ذَ َكرتُ ه ىِف م ٍإل هم خي ر ِمْنهم وإِ ْن َت َق َّر‬،‫َن ْف ِس ى‬
ُ ْ‫ش ْبًرا َت َق َّرب‬ ْ ‫ب مىِّن‬
َ َ ْ ُ ٌ َْ ْ ُ َ ُ ْ َ َْ َ ْ
‫اعا َوإِ ْن أَتَ اىِن ْ مَيْ ِش ْى أََتْيتُ هُ َه ْرَولَ ةً (رواه‬ ِ ‫إِلَي ِه ِذراعا وإِ ْن َت َق َّرب إِىَلَّ ِذراعا َت َق َّرب‬
ً َ‫ت مْن هُ ب‬
ُْ ًَ َ َ ًَ ْ
)‫البخاري ومسلم‬
Artinya: "Allah SWT berfirman: “Aku terserah persangkaan hamba-Ku. Aku
bersamanya (memberi rahmat dan membelanya) bila dia menyebut nama-Ku. Bila dia
menyebut nama-Ku dalam dirinya, aku menyebut namanya pada diri-Ku. Bila dia
menyebut nama-Ku dalam perkumpulan orang banyak, Aku menyebutnya dalam
perkumpulan yang lebih banyak dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal
(dengan melakukan amal shaleh atau berkata baik), maka Aku mendekat kepadanya
sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa.
Bila dia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan
berjalan cepat (lari).” (HR. Bukhari dan Muslim).

24
Juga dalam riwayat lain disebutkan:

‫ اُْدعُ ْوا اللَّهَ َوأَْنتُ ْم‬:‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل اهلل‬ َ َ‫ ق‬،‫َع ْن أَيِب ُهَرْي َرَة‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬

‫ (س نن‬.‫ب َغافِ ٍل الٍَه‬


ٍ ‫َن اللَّهَ الَ يَس تَ ِجْيب ُد َع اء ِم ْن َق ْل‬
ً ُ ْ َّ ‫ َو ْاعلَ ُم ْوا أ‬،‫ُم ْوقُِن ْو َن بِاإْلِ َجابَ ِة‬

)‫الرتمذي‬
Artinya: “Dari sahabat Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW
bersabda: “Berdoalah kepada Allah SWT dan yakinlah kalian akan dikabulkan,
sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa (seorang hamba) yang hatinya alpa
serta lalai." (HR. At-Tirmidzi).
Lalu selain yakin dan optmis, urusan menjaga hati dari perbuatan syirik, iri hati,
serta tidak melakukan dosa-dosa besar lainnya dan menjaga dari hal-hal haram menjadi
penting pula untuk diperhatikan. Karena Allah hanya suka perkara-perkara yang baik lagi
halal.
Di dalam hadis, Nabi Muhammad telah berpesan lima belas abad lalu dalam hadis
riwayat Muslim

‫َّاس إِ َّن‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬
َ ‫ي‬
َُّ‫أ‬ « - ‫م‬ َّ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس ل‬
َ - ِ َّ‫ال رس و ُل الل‬
‫ه‬ َ َ‫َع ْن أَىِب ْ ُهَرْي َرةَ ق‬
ْ ُ َ َ َ‫ ق‬،‫ال‬
ُ َ
َ ‫ َوإِ َّن اللَّهَ أ ََم َر الْ ُم ْؤِمنِنْي َ مِب َا أ ََم َر بِ ِه الْ ُم ْر َس لِنْي َ َف َق‬،‫ب الَ َي ْقبَ ُل إِالَّ طَيِّبً ا‬
‫ال (يَا أَيُّ َها‬ ٌ ِّ‫اللَّهَ طَي‬
ِ َّ ِ ‫ات و ْاعملُ وا حِل ِ مِب‬
ِ ِ
َ ‫ال (يَا أَيُّ َها الذ‬
‫ين‬ َ َ‫ َوق‬.)‫يم‬ َ ْ َ َ َ‫الر ُس ُل ُكلُ ْوا م َن الطَّيِّب‬
ٌ ‫ص ا ًا إىِّنْ َا َت ْع َملُ و َن َعل‬ ُّ

‫ث أَ ْغَبَر مَيُ ُّد يَ َديْ ِه‬ َّ ‫الر ُج َل يُ ِطْي ُل‬


َ ‫الس َفَر أَ ْش َع‬ ِ ‫آمُنوا ُكلُوا ِمن طَيِّب‬
َّ ‫ مُثَّ ذَ َكَر‬.»)‫ات َما َرَزْقنَا ُك ْم‬َ ْ ْ َْ

25
‫ى بِاحْلََرِام فَأَىَّن‬ ِ
َ ‫ب َوَمطْ َع ُمهُ َحَر ٌام َوَم ْشَربُهُ َحَر ٌام َوَم ْلبَ ُسهُ َحَر ٌام َوغُذ‬ ِّ ‫الس َم ِاء يَا َر‬
ِّ ‫ب يَا َر‬ َّ ‫إِىَل‬

)‫ (صحيح مسلم‬.» ‫ك‬ ِ ِ ‫يستج‬


َ ‫اب ل َذل‬
ُ َ َْ ُ

Artinya: “Dari Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda:


“Sesungguhnya Allah SWT itu baik dan tidak akan menerima melainkan yang baik.
Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kaum Mukminin dengan apa
yang telah diperintahkannya kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman: “Wahai para
Rasul, makanlah kalian dari yang baik dan beramal solehlah, sesungguhnya Aku Maha
Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman makanlah rizki yang baik dari apa yang diberikan
kepada kalian.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan
seorang musafir yang berjalan jauh sehingga tidak terurus rambutnya, lusuh dan
berdebu tubuhnya, dia mengangkat kedua tangannya ke arah langit seraya berdoa
menyeru: “Wahai tuhanku, wahai tuhanku, namun makanannya haram, minumannya
haram, pakaiannya haram dan diberi dari yang haram, bagaimana mungkin akan
dikabulkan doanya?” (HR. Muslim).

- Apakah takdir bisa diubah dengan do’a?

Kita sering menyatakan atas suatu kejadian: “Ah- itu semuanya adalah Takdir,
ketentuan Allah yang tidak bisa diubah.” Betulkah semua bentuk takdir tak dapat diubah?

Dalam syarah kitab hadith Arbain Nawawi diterangkan bahwa takdir Allah ‫س بحانه‬

‫ وتعاىل‬itu ada empat macam yang dibagi ke dalam dua kelompok besar, yakni Takdir
Mubram dan Takdir Mu’allaq, [1] sebagaimana penjelasan dibawah ini:

I. Takdir Mubram (Tetap)

26
1. Takdir Dalam Ilmu Allah

Takdir yang ada di ilmu Allah. Takdir ini tidak mungkin dapat berubah,

sebagaimana Nabi Muhammad ‫ ص لى اهلل عليه وسلم‬bersabda: ‫ك اهللُ إالَّ َهالِ ًكا‬ ِ
ُ ‫الََي ْهل‬
“Tiada Allah mencelakakan kecuali orang celaka, (yaitu orang yang telah ditetapkan
dalam ilmu Allah Taala bahwa dia adalah orang celaka.)”

2. Takdir Dalam Kandungan

Takdir dalam kandungan, yaitu malaikat diperintahkan untuk mencatat rezki,


umur, pekerjaan, kecelakaan, dan kebahagiaan dari bayi yang ada dalam kandungan
tersebut. Maka takdir ini termasuk takdir yang tak dapat dirubah sesuai kelanjutan dari
hadith tersebut. Takdir ini sebetulnya termasuk takdir dari Ilmu Allah seperti no I/1 diatas
yang telah digariskan dalam tubuh sang jabang bayi. (Dalam ilmu pengetahuan Genetika
modern mungkin dapat digambarkan pada unsur DNA?)

II. Takdir Mu’allaq (Takdir Yang Tergantung)

1. Takdir Dalam Lauh Mahfudz

Takdir yang ada dalam Lauhul Mahfudh. Takdir ini mungkin dapat berubah,
sebagaimana firman Allah dalam surat ar-Ra’du ayat 39 yang berbunyi:

ِ ‫“ مَيْح و اهلل م ا ي َش اء ويثْبِت و ِعْن َده أ ُُّم‬Allah


ِ َ‫الكت‬
‫اب‬ ُ َ ُ َُ ُ َ َ ُ ُ menghapuskan apa yang Dia

kehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki, dan di sisi-Nyalah terdapat Ummul
Kitab (Lauhul Mahfudz).” Dan telah diriwayatkan dari Ibnu Umar, bahwa beliau
mengucapkan dalam do’anya yaitu: “Ya Allah jika engkau telah menetapkan aku sebagai
orang yang celaka maka hapuslah kecelakaanku, dan tulislah aku sebagai orang yang
bahagia.”

2. Takdir Yang Diikuti Sebab Akibat

27
Takdir yang berupa penggiringan hal-hal yang telah ditetapkan kepada waktu-
waktu Dan hal-hal yang telah ditentukan. Gambarannya: “Seandainya hambaku berdo’a
atau bersilaturrahmi dan berbakti kepada kedua orang tua, maka Aku jadikan dia begini,
jika dia tak berdo’a dan tidak bersilaturrahmi serta durhaka kepada kedua orang tua,
maka ia Aku jadikan seperti ini..

Takdir ini juga dapat diubah sebagaimana hadith yang menyatakan:


“Sesungguhnya sedekah dan silaturrahim dapat menolak kematian yang jelek dan

mengubah menjadi bahagia.” Dalam salah satu hadits lain Nabi Muhammad ‫صلى اهلل‬

‫ عليه وسلم‬pernah bersabda:

‫ُّعاءُ البَالَءَ َقْب َل أ ْن َيْن ِزَل‬ ِ ِ ِ ‫الس م ِاء واالَر‬ َّ


َ ‫ض َي ْقتَتالَن َويَ ْدفَ ُع ال د‬ ْ َ َّ َ ‫ُّعاءَ َوالبَالَءَ َبنْي‬
َ ‫إن ال د‬
Artinya: “Sesungguhnya doa dan bencana itu diantara langit dan bumi, keduanya
berperang; dan doa dapat menolak bencana, sebelum bencana tersebut turun.” Khalifah
Umar bin khattab, suatu ketika, pernah mau berkunjung ke Syam ( Jordania, Palestina,
Suriah dan sekitarnya). pada saat itu di Syam sedang berjangkit penyakit menular, lalu
Umar membatalkan rencananya tersebut. pembatalan tersebut didengar oleh seorang
sahabatnya yang kemudian berkata: “Apakah anda mau lari dari takdir Allah?” Umar pun
menjawab: “Aku lari dari takdir Allah ke takdir Allah yang lain yang lebih baik.” Hal
senada itu juga dialami oleh Ali bin Abi Thalib, ketika beliau sedang duduk menyandar
pada sebuah tembok yang ternyata rapuh, lalu beliau pindah ke tempat yang lain,
sahabatnya bertanya: “Apakah anda mau lari dari takdir Allah?”. Ali menjawab bahwa
rubuhnya tembok, berjangkitnya penyakit dan sebagainya adalah hukum dan Sunnatullah.
Maka apabila seseorang tidak menghindarinya maka ia akan mendapatkan bahayanya itu.
itulah yang dinamakan takdir. dan apabila ia berusaha menghindar dan luput dari
bahayanya, itu juga disebut dengan takdir. bukankah tuhan telah menganugerahkan
manusia, kemampuan memilah (membedakan) dan memilih, dan kemampuan berusaha
dan berikhtiar. Kemampuan itu juga takdir yang telah ditetapkan-Nya.

28
Bahkan Rasulullah sebagai tauladan tertinggi, saat Hijrah dan dikejar musuh,
beliau bersembunyi di gua Tsaur sebagai bentuk Ikhtiar, bukan karena takut atau lari dari
Takdir, dan Allah telah mentakdirkan seekor burung dan seekor labah- labah bersarang
disana, dan Allah pun telah mentaqdirkan beliau akan selamat sampai di Madinah dan
telah mentaqdirkan pula Islam sebagai agama dunia. Syekh K.H. A.Rifa’i menulis dan
menuqil dari Tuhfatul Murid Syarah Jauhar – At Tauhid dalam Kitab Ri’ayatul Himmah,
demikian:

‫ ﺑﻪ ﻮﻟﻜﻦ ﻻ ﻴﺆﺛﺭ ﻔﺎﻋﺭﻔﺎ‬# ‫ﻮﻋﻨﺪﻨﺎ ﻟﻟﻌﺑﺪ ﻜﺴﺐ ﻜﻟﻔﺎ‬

Artinya: “Dan bagi kita kaum Ahlussunnah, kita diwajibkan berusaha dan
berikhtiar seraya kita harus berkeyakinan bahwa kita tidak boleh memastikan
berhasilnya usaha dan ikhtiar yang kita lakukan itu.” Oleh karena itu marilah kita
banyak berdo’a, bersedaqah, bersilaturrahmi, birrul Walidain serta mengamalkan
kebaikan- kebaikan lainnya serta berusaha dan berikhtiar tanpa henti, mudah- mudahan
ada bagian takdir buruk kita yang bisa dihapuskan dan digantikan Allah tersebab
amaliyah- amaliyah dan segala ikhtiaar kita tersebut serta menggantinya dengan
kebaikan- kebaikan dan keberhasilan. Aamiin

BAB II

MUKJIZAT SALAWAT DAN ISTIGHFAR

- Keagungan Salawat kepada Nabi

Salawat merupakan bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa,
keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah. Arti bersalawat dapat dilihat dari
pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi rahmat kepada
makhluk. Salawat dari malaikat berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari
orang-orang mukmin berarti suatu doa agar Allah Swt. memberi rahmat dan
kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya. Shalawat juga berarti doa,

29
baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat
sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta
mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad Saw.,
bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar, baik
shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan).

Ada berbagai macam shalawat dengan bermacam-macam redaksi atau lafadz


shalawat. Bahkan bisa mencapai ribuan macam lafadz shalawat baik yang berasal dari
Nabi sendiri, maupun para sahabat, dan wali-wali Allah, serta orang-orang shaleh pilihan

( (‫السلف الصاحل‬

Setiap muslim bahkan berlomba-lomba memberikan shalawat yang terbaik dan


memperbanyak bacaan shalawat. Majelis-majelis shalawat pun dibentuk diadakan secara
rutin di mana-mana. Sayangnya, ada saja sekelompok kecil yang sangat sedikit
jumlahnya terkesan menghalangi dan tidak menyukai shalawat. Bahkan tidak jarang
dikatakan orang bershalawat dianggap bid'ah, sesat, syirik, dan sebagainya dan pelakunya
divonis masuk neraka.

Dengan dalih Qur'an dan Sunnah ala pemikiran "kelompok kecil" tersebut,
shalawat-shalawat yang hebat dan penuh manfaat dari para ulama waliyullah dan orang-
orang shalih dikatakan bid'ah dan sesat. Na'udzubillah. Untuk itulah, kita harus kembali
kepada ulama karena dengan kembali kepada ulama berarti kembali kepada Qur'an dan
Sunnah yang sebenarnya. Tidak perlu mengikuti pemahaman sekte-sekte baru yang
menganggap bid'ah shalawat dan sesat shalawat.

Berikut kami sajikan beberapa shalawat hebat yang dianggap bid'ah dan sesat oleh
sekelompok kecil yang sedikit sekali jumlahnya. Silahkan diamalkan dan teruslah
diamalkan secara rutin baik sendiri maupun berjama'ah. Dirikan berbagai majelis
shalawat untuk membaca shalawat-shalawat ini secara rutin. Tunjukan bahwa anda
pecinta shalawat sejati.

30
- Argumentasi Diperintahkan Bersalawat

Para ulama berbeda pendapat tentang perintah yang dikandung oleh ayat “Shallû
‘Alayhi wa Sallimû Taslîmân = bershalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah kamu
kepadanya,” apakah untuk sunnat apakah untuk wajib. Kemudian apakah shalawat itu
fardlu ‘ain ataukah fardlu kifayah. Kemudian apakah membaca shalawat itu setiap kita
mendengar orang menyebut namanya ataukah tidak. Asy-Syâfi’i berpendapat bahwa
bershalawat di dalam duduk akhir di dalam sembahyang, hukumnya fardlu. Jumhur
ulama berpendapat bahwa shalawat itu adalah sunnat. Al-Syakhâwî berkata: “Pendapat
yang kami pegangi ialah wajibnya kita membaca shalawat dalam duduk yang akhir dan
cukup sekali saja dibacakan di dalam suatu majelis yang di dalam majelis itu berulang
kali disebutkan nama Rasul.”

Allah saja bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Lalu bagaimana dengan
kita selaku ummat-Nya. Lihat firman berikut ini:

‫ص لُّ ْوا َعلَْي ِه َو َس لِّ ُم ْوا‬ ‫ا‬


‫و‬ ‫ن‬ ‫آم‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ِ َّ‫إِ َّن اللَّه ومالَئِ َكت ه يص لُّو َن علَى النَّيِب يا أَيُّها ال‬
‫ذ‬
ُ
َ ْ َ َ ْ َ َ ِّ َ ْ َ ُ ُ َ ََ َ
‫صالَةُ اللَّ ِه َثنَ ُاؤهُ َعلَْي ِه ِعْن َد‬ ِِ َ َ‫ ُهن‬.]٥٦ :‫ [سورة األحزاب‬.‫تَ ْسلِْي ًما‬
َ :‫ال أَبُو الْ َعاليَة‬
َ َ‫اك َش ْر ٌح ق‬

‫ (إرشاد الساري‬.‫ يَُبِّرُك ْو َن‬:‫ص لُّ ْو َن‬ ٍ َّ‫ال ابْ ُن َعب‬ ِ ِ ِ ِ


َ ُ‫اس ي‬ َ َ‫ ق‬.ُ‫ُّعاء‬
َ ‫ص الَةُ الْ َمالَئ َك ة الد‬
َ ‫ َو‬،‫الْ َمالَئ َك ة‬

)‫ شرح البخاري‬،‫للقسطالين‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT dan malaikat-malaikat-Nya memohonkan
rahmat (bersalawat) atas Nabi, wahai orang orang yang mereka beriman bersalawatlah
kalian kepadanya dan mohonkan kesejahteraan serta penghormatan.” (QS.Al Ahzab
[33] : 56).
Dijelaskan dalam Syarah Sahih Bukhari, Irsyadus Sari, bahwa definisi kata
salawat bila dihubungkan ke lafaz Allah bermakna rahmat, dan untuk malaikat berarti

31
doa. Namun, Ibnu Abbas r.a berpendapat makna bersalawat yaitu memberkahi atau
menganugerahkan keberkahan kepada siapa saja yang bersaladwat kepada baginda
Nabi Muhammad SAW.
Dalam ayat lain ditegaskan:

ِ ‫ه و الَّ ِذي يص لِّي علَي ُكم ومالئِ َكتُ ه لِيخ ِرج ُكم ِمن الظُّلُم‬
‫ات إِىَل الن ُّْوِر َوَك ا َن‬ َ َ ْ َ ُْ ُ ََ ْ ْ َ ْ َ ُ ْ َ ُ
)٤ ۳ : ‫بِالْ ُم ْؤِمنِنْي َ َرِحْي ًما (سورة األحزاب‬
Artinya: “Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon
ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang
terang”. (QS. Al-Ahzab [33] : 56).

Pada dasarnya bacaan shalawat Nabi itu harus diucapkan (dibaca/didzikirkan)


oleh setiap muslim dan orang mukmin di mana saja dan dalam keadaan apapun. Dalam
keadaan berdoa, maka isi bacaan doa itu harus ada bacaan shalawat atas Nabi yang dapat
dibaca di awal,di pertengahan dan di akhir bacaan tersebut. Jika tidak, maka doa tersebut
tertahan di antara langit dan bumi serta tidak akan naik sedikitpun.

Demikianlah salah satu contoh pengaruh bacaan shalawat terhadap kebutuhan


manusia kepada Tuhannya. Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk selalu membaca
shalawat atas Nabi pada setiap saat dalam berbagai keadaan. Shalawat kepada Nabi itu
memiliki barokah, fadhilah, dan manfaat yang sangat banyak sekali dan sangat besar
khasiatnya serta dapat memberi keuntungan di dunia dan di akhirat nanti. Insya Allah
akan bahagia, sejahtera, dan selamat di dunia dan akhirat. Mengingat bacaan shalawat
yang bersumber dari Rasulullah SAW itu sangat banyak ragamnya, maka dalam hal ini
sengaja di ambilkan satu contoh bacaan shalawat yang paling singkat dan paling pendek
bacaannya, paling ringan pengucapanya dan paling banyak khasiatnya

Khasiat bacaan shalawat tersebut antara lain sebagai berikut:

32
1. Memperoleh rahmat dari Allah SWT dan memperoleh syafaat dari Nabi
Muhammad saw.
2. Dapat menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat
3. Dapat menutupi kebutuhan dunia dan akhirat, memperoleh pahala sebesar gunung
Uhud dan selamat dari segala macam malapetaka
4. Mendapat keridhaan dari Allah SWT. Dapat kesaksian dari Rasulullah SAW. Dan
aman dari kemurkaan Allah SWT. Dan masuk di bawah lindungan Arsy.
5. Membuat timbangan kebaikannya menjadi berat dan diberi minum dari telaga Al-
Kautsar serta aman dari rasa haus.
6. Bebas dari api neraka, dapat melintasi shirathal mustaqim seperti kilat dan dapat
melihat tempatnya di surga sebelum mati dan mendapat anugerah banyak isteri di
dalam surga.
7. Mendapat kemenangan atas musuh-musuhnya, dapat mensucikan hati dari sifat
fanatik, dapat melihat Nabi Muhammad SAW dalam tidurnya, dapat
menyebabkan dicintai oleh orang-orang mukmin dan orang-orang muslim.
8. Dapat menjadi sebab terkabulnya segala macam wujud doa, memperoleh ucapan
selamat dari Allah swt dan dapat menyinari lahir dan batinnya.

Ada sejumlah sumber primer dan sekunder yang memerintahkan kaum muslimin
untuk bersalawat kepada pemimpin agung, baginda Nabi Muhammad SAW. di antaranya
berdasarkan Al-Quran dan Hadis Nabi SAW yang sahih

a. Perintah Al-Quran yang berbunyi

‫ص لُّ ْوا َعلَْي ِه َو َس لِّ ُم ْوا‬ ِ ِ


َ ُ‫إِ َّن اللَّهَ َوَمالَئ َكتَ هُ ي‬
َ ‫ص لُّ ْو َن َعلَى النَّيِب ِّ يَا أَيُّ َها الَّذيْ َن َآمُن ْوا‬
.(٥٦ :‫تَ ْسلِْي ًما) سورة األحزاب‬

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk


Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah
salam penghormatan kepadanya”. (QS.Al Ahzab [33] : 56).

33
Sudah dijelaskan di atas bahwa maksud Allah bershalawat kepada Nabi SAW.
adalah dengan memberi rahmat-Nya, bershalawat malaikat kepada Nabi Saw. dengan
memintakan ampunan; sedangkan bershalawatnya orang-orang mu’min kepada Nabi
Saw. dengan berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan per-kataan “Allâhumma Shalli
‘alâ Muhammad”.

b. Perintah salawat dalam Hadis

‫ مُثَّ َس لُ ْوا يِل‬،‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه هِب َا َع ْش ًرا‬ َ ‫ص لَّى َعلَ َّي‬
َ ً‫ص الة‬ َ ‫ فَ َم ْن‬،‫ص لُّوا َعلَ َّي‬
َ

)‫ فَِإنَّ َها َمْن ِزلَةٌ يِف اجْلَن َِّة (شرح السنة للبغوي‬،َ‫الْ َو ِسْيلَة‬

Artinya: “Bershalawatlah kamu kepadaku, karena shalawatmu itu menjadi zakat


(penghening jiwa pembersih dosa) untukmu.” (Dalam Syarh as-Sunnah karya al-
Baghawi).

Dan dalam hadis versi lain disebutkan:

َ َ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق‬


:‫ال‬ ِ
َ ‫َن َر ُس ْو َل اللَّه‬ ِ ‫َع ْن َعْب ِد اللَّ ِه بْ ِن َع ْم ِرو بْ ِن الْ َع‬
َّ ‫ أ‬،‫اص‬

ِ
ُ‫ص لَّى اللَّه‬ َ ‫ص لَّى َعلَ َّي‬
َ ً‫ص اَل ة‬ َ َّ‫«إِذَا مَس ْعتُ ُم الْ ُم َؤذِّ َن َف ُق ْولُ ْوا َك َما َي ُق ْو ُل مُث‬
َ ‫ص لُّ ْوا َعلَ َّي فَ َم ْن‬
‫ مُثَّ َس لُوا يِل َ الْ َو ِس يلَةَ فَِإنَّ َها َمْن ِزلَةٌ يِف اجْلَن َِّة اَل َيْنبَغِي أَ ْن تَ ُك و َن إِاَّل لِ َعْب ٍد ِم ْن‬،‫َعلَْي ِه هِب َا َع ْشًرا‬

َّ ‫ت َعلَْي ِه‬ ِ ِ ِ ِ
‫اعةُ» ( َه َذا‬
َ ‫الش َف‬ ْ َّ‫ فَ َم ْن َس أ ََل يِل َ الْ َوس ْيلَةَ َحل‬،‫عبَ اد اللَّه َوأ َْر ُج ْو أَ ْن أَ ُك ْو َن أَنَا ُه َو‬
)‫يح أخرجه صحيح مسلم والرتمذي‬ ِ ‫يث‬ ِ
ٌ ‫صح‬َ ٌ ‫َحد‬

34
Artinya: “Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila kalian mendengar adzan maka jawablah seperti apa yang dikumadangkan
muadzin, kemudia bersalawatlah kepada-Ku. Siapa yang bersalawat kepada-Ku, niscaya
Allah akan memberikan rahmat (memberikan ganjaran) kepadanya sebanyak 10x.” (HR.
Muslim).

Janganlah rumah kalian dijadikan sepi, tak ada suara salawat, ataupun suara ngaji
Al-Quran. Hal ini dipertegas oleh Nabi SAW:

ِ ‫ال رس و ُل‬
‫اهلل‬ َ ‫ق‬
َ : ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ - ‫ا‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ن‬ْ ‫ع‬ ‫اهلل‬ ‫ي‬ ِ‫ ر‬- ‫ب‬
‫ض‬ ٍ ِ‫وع ِن احْل س ِن ب ِن علِي ب ِن أَيِب طَ ال‬
َُْ َ
َُ ُ َ َ ْ ِّ َ ْ َ َ َ َ
،‫َّخ ُذ ْوا َبْييِت ْ ِعْي ًدا‬
ِ ‫ والَ َتت‬،‫َّخ ُذوها ُقب ورا‬
ِ ِ ‫يِف‬
َ ً ُ َ ْ ‫ َوالَ َتت‬،‫ص لُّ ْوا ْ بُُي ْوت ُك ْم‬
ِ
َ :‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم‬
َ

َ ‫ص لُّ ْوا َعلَ َّي َو َس لِّ ُم ْوا فَ ِإ َّن‬


‫ص الَتَ ُك ْم َو َس الََم ُك ْم َيْبلُغُيِن ْ أ َْينَ َما ُكْنتُ ْم (س نن أبو داود‬ َ
)‫والنسائي‬

Artinya: “Saya mendengar Nabi SAW bersabda, “Janganlah kamu menjadikan


rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai
persidangan hari raya. Bershalawatlah kepadaku, karena shalawatmu sampai kepadaku
di mana saja kamu berada.” (HR. Al-Nasâ’i, Abû Dâud)

Hadis-hadis lain juga menerangkan betapa banyaknya fadilah (keagungan) yang


dalam salawat. Seperti hadis berikut:

‫ص لَّى َعلَ َّى‬ َ َ‫ ق‬-‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬


َ ‫ال « َم ْن‬
ِ
َ - ‫َن َر ُس ْو َل اللَّه‬
َّ ‫َع ْن أَىِب ُهَرْي َرَة أ‬

)‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َع ْشًرا» (صحيح مسلم‬ ِ


َ ‫َواح َد ًة‬

35
Artinya: “Siapa yang bershalawat untuk-Ku sekali, niscaya Allah bershalawat
untuknya sepuluh kali.” (HR. Muslim dari Abû Hurairah).

ً‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم إِ َّن لِلَّ ِه َعَّز َو َج َّل َماَل ئِ َكة‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َ َ‫َع ْن َعْب ِد اللَّ ِه ق‬
ُ َ َ َ‫ ق‬،‫ال‬

َّ ‫ض يَُبلِّغُ ْويِن ِم ْن أ َُّميِت‬


)‫الساَل َم (رواه النسائي وأمحد‬ ِ َّ‫سي‬
ِ ‫احنْي َ يِف ْ اأْل َْر‬ َ
Artinya: “Sesungguhnya bagi Allah Tuhan semesta alam ada beberapa malaikat
yang diperintah berjalan di muka bumi untuk memperhatikan keadaan hamba-Nya.
Mereka me-nyampaikan kepadaku (sabda Nabi) akan segala salam yang diucapkan oleh
ummatku.” (HR. Ahmad. Al-Nasâ’i dan Al-Darimî).

Keutamaan bersalawat di waktu pagi, dalam hadis dinyatakan secara jelas:

‫اعىِت َي ْوَم الْ ِقيَ َام ِة‬ ِ ِ


َ ‫صبِ ُح َع ْشًرا َوحنْي َ مُيْسى َع ْشًرا أ َْد َرَكْتهُ َش َف‬
ِ
ْ ُ‫صلَّى َعلَ َّي حنْي َ ي‬
َ ‫َم ْن‬
)‫(أخرجه الطرباىن كما ىف جممع الزوائد للهيثمي‬
Artinya: “Siapa bershalawat untukku di pagi hari sepuluh kali dan di petang hari
sepuluh kali, mendapatlah ia syafa’atku pada Hari Kiamat (orang tersebut berhak
mendapat syafa’at-Ku).” (HR. Al-Thabrânî).

Para Malaikat juga bersalawat kepada Nabi SAW, misalnya dalam hadis di bawah
ini

ِ ِ َ ‫َن رس‬ ِِ ِ ِ
َ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم َج اء‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َّ ‫ أ‬،‫ َع ْن أَبيه‬،َ‫َع ْن َعْب د اللَّه بْ ِن أَيِب طَْل َح ة‬
،‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ َ ‫ َف َق‬،‫ات َي ْوٍم َوالْبِ ْش ُر يُ َرى يِف َو ْج ِه ِه‬
َ ‫ " إِنَّهُ َج اءَيِن جرْبِي ُل‬:‫ال‬ َ ‫َذ‬

36
،‫ت َعلَْي ِه َع ْش ًرا‬
ُ ‫ص لَّْي‬ َ ِ‫َح ٌد ِم ْن أ َُّمت‬
َ ‫ك إِاَّل‬ َ‫كأ‬َ ‫صلِّ َي َعلَْي‬ َ ‫ أ ََما يُْر ِض‬:‫ال‬
َ ُ‫يك يَا حُمَ َّم ُد أَ ْن اَل ي‬ َ ‫َف َق‬

)‫ت َعلَْي ِه َع ْشًرا (رواه النسائي‬ َ ِ‫َح ٌد ِم ْن أ َُّمت‬


ُ ‫ك إِاَّل َسلَّ ْم‬ َ‫كأ‬َ ‫َواَل يُ َسلِّ َم َعلَْي‬

Artinya: “Sesungguhnya Malaikat Jibril telah datang kepadaku dan berkata:


‘Tidakkah engkau ridha (merasa puas) wahai Muhammad, bahwasanya tak seorang pun
dari umatmu bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya
sebanyak sepuluh kali? Dan tak seorang pun dari umatmu mengucapkan salam
kepadamu, kecuali aku akan meng-ucapkan salam kepadanya sebanyak sepuluh kali?!
(HR. Al-Nasâ’i).

- Waktu dan Tempat Terbaik untuk Bersalawat

Shalawat atas Nabi Saw. disyariatkan pada waktu-waktu, tempat-tempat, dan


keadaan-keadaan tertentu. Hal ini telah dibicarakan panjang lebar oleh Ibn Al-Qayyim di
dalam kitab Jalâ ‘u al-Afhâm fî Fadhli al-Shalâti wa al-Salâmi ‘alâ Muhammad Khayr
al-Anâm, Syaikh Islam Quthbuddin al-Haydhari al-Syâfi’i di dalam kitab Al-Liwâ al-
Muallim bi Mawâthin al-Shalâh ‘alâ al-Nabî Saw., Al-Hâfizh Al-Sakhâwi di dalam kitab
Al-Qawl al-Badî’, dan Al-Qasthallânî di dalam kitab Masâlik al-Hunafâ’.

Al-Khâtib di dalam kitab Syarh al-Minhâj, dan yang lainnya, berkata:


“Disunnahkan memperbanyak membaca Surah Al-Kahf dan shalawat atas Nabi Saw.
pada hari Jumat dan malam Jumat; paling sedikit, untuk yang pertama tiga kali dan untuk
yang kedua tiga ratus kali.” Sementara itu, telah sah riwayat yang bersumber dari Imam
Al-Syâfi’i r.a., yang mengatakan bahwa, barang-siapa yang membaca Surah Al-Kahfi
pada hari Jumat, ia akan diterangi oleh cahaya yang ada di antara dua Jumat.

Diriwayatkan pula bahwa barangsiapa yang membaca Surah Al-Kahfi pada


malam Jumat, ia akan diterangi oleh suatu cahaya antara dirinya dan Kabah. Membaca

37
Surah Al-Kahfi di waktu siang lebih di-utamakan, dan lebih utama lagi bila ia dibaca
sesudah selesai mengerjakan salat subuh, guna menyegerakan berbuat baik sebisa-
bisanya. Hikmah diperintahkannya membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jum’at adalah
karena di dalam Surah itu Allah menggambarkan suasana Hari Kiamat, sementara hari
Jum’at mirip dengan Hari Kiamat, karena orang banyak berkumpul untuk melaksanakan
salat bersama-sama; juga karena Hari Kiamat itu terjadi pada hari Jum’at, seperti yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab Shahih-nya. Ramli mengatakan bahwa
anjuran supaya memperbanyak pembacaan shalawat pada malam dan hari Jum’at itu
didasarkan pada hadis yang berbunyi, “Sesungguhnya hari kalian yang paling utama
adalah hari Jumat. Oleh karena itu, perbanyaklah kalian membaca shalawat atasku,
sebab shalawat yang kalian baca itu diperlihatkan kepadaku.”

- Perbanyak Bershalawat di Hari Jum'at

Perhitungan hari dalam kalender hijriah adalah dimulai dari magrib hari sebelumnya
hingga magrib hari tersebut. Jadi hari Jumat dalam hijriah dihitung dari magrib hari
Kamis hingga magrib hari Jumat, setelah itu sudah memasuki hari sabtu. Mari perbanyak
salah satu amalan utama di hari Jum'at yaitu bershalawat atas Nabi Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa Sallam.

Dari Abu Umamah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,


“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan
diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat
kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi
dalam al-Sunan Al Kubro, hasan lighoirihi).

Pengucapan Shalawat

Beberapa shalawat yang syar'i:

‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّم ٍد النَّيِب ِّ األ ُِّم ِّي‬


َ ‫اللَّ ُه َّم‬
38
Artinya: “Allahumma sholli ‘ala Muhammad an nabiyyil ummiyyi.” [Ya Allah, berilah
shalawat kepada Muhammad Nabi yang Ummi]” (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 60.) atau

‫ك مَحِ ْي ٌد جَمِ ْي ٌد‬ ِ ِ ٍ ِ ٍ


َ َّ‫ت َعلَى ِآل إِ ْبَراهْي َم ان‬
َ ‫صلَّْي‬ ّ ‫اللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد َو َعلَى آل حُمَ َّمد َك َما‬
Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena
engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji
lagi Maha Mulia.”

- Sejumlah Salawat Populer

Dalam berbagai sumber banyak sekali lafazh-lafazh shalawat. Misalnya:

َ َ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق‬


‫ " َم ْن َس َّرهُ أَ ْن يَ ْكتَ َال‬:‫ال‬ َ ِّ ‫ َع ِن النَّيِب‬،‫َع ْن أَيِب ُهَرْي َرَة‬
‫ َوأ َْزَو ِاج ِه‬،‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّم ٍد‬ ِ ِ ِ
َ ‫ إِ َذا‬، ‫بِالْم ْكيَ ال اأْل َْوىَف‬
َ ‫ اللَّ ُه َّم‬:‫ َف ْلَي ُق ْل‬،‫ص لَّى َعلَْينَا أ َْه َل الَْبْيت‬
‫ك مَحِ ي ٌد جَمِ ي ٌد‬ ِ ِ ِ ِِ ِِ ِِ ِ
َ َّ‫يم إِن‬ َ ‫ص لَّْي‬
َ ‫ت َعلَى آل إ ْب َراه‬ َ ‫ َك َما‬،‫ َوذُِّريَّت ه َوأ َْه ِل َبْيت ه‬،‫ني‬
َ ‫أ َُّم َه ات الْ ُم ْؤمن‬
)‫(رواه أبو داود‬

Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakan oleh-Mu akan Muhammad, Nabi
yang tidak pandai menulis dan membaca. Dan muliakan pulalah kiranya akan isterinya,
ibu segala orang yang mukmin, akan keturunannya dan segala ahli rumahnya,
sebagaimana engkau telah memuliakan Ibrahim dan keluarga Ibrahim diserata alam.
Bahwasanya Engkau, wahai Tuhanku, sangat terpuji dan sangat mulia.” (HR. Muslim
dan Abû Dâud dari Abû Hurairah).

39
A. Salawat al-Fatih (pembuka)

Shalawat al-Fatih dan disusun oleh Sayyid Imam al-Maktum Abu Abbas Ahmad
bin Muhammad at-Tijani:

‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َوبَ ا ِر ْك َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ِد ِن الْ َف اتِ ِح لِ َم ا اُ ْغلِ َق َوالْ َخ اتِ ِم لِ َما‬
َ ‫اللَّ ُه َّم‬
ِ ‫لى الَلّهُ َعلَي‬ ِ ‫ك َال ُْم ْستَ ِق ْي‬ ِ ‫صر‬ِ ِ ِ ِ
‫لى‬
َ ‫ع‬
َ ‫و‬
َ ‫ه‬ ْ َّ ‫ص‬
َ ‫و‬
َ ‫م‬ َ ‫اط‬ َ ‫ْح ِّق بِال‬
َ ‫ْح ِّق َوال َْهادى إلَى‬ َ ‫َسبَ َق َوالنَّاص ِر ال‬

.‫َص َحِا ِبه َح َّق قَ ْد ِرِه َوِم ْق َدا ِرِه ال َْع ِظ ْي ِم‬ ِِ
ْ ‫آله َوأ‬

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan, dan keberkahan kepada


junjungan kami, Nabi Muhammad saw., yang dengan berkat beliau dapat terbuka
sesuatu yang terkunci, yang menutup sesuatu yang terdahulu, yang menolong kebenaran
dengan kebenaran, yang memberikan petunjuk pada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah
memberikan rahmat kepada Nabi Muhammad saw., keluarganya, dan para sahabatnya
dengan kekuasaan dan ukuran Allah Yang Mahaagung.”

Kegunaan dan manfaat /keberkahan salawat Shalawat al-Fatih dan disusun oleh
Sayyid Imam al-Maktum Abul Abbas Ahmad bin Muhammad at-Tijani:

1. Untuk menghilangkan pikiran yang resah atau susah;

2. Barang siapa membaca Sholawat al-Fatih tersebut, seumur hidup sekali saja
Insya Allah diselamatkan dari api neraka.

3. Membaca Sholawat Al-Fatih satu kali seperti membaca sholawat 10.000 x (ada
yang mengatakan 600.000 x )

4. Untuk melepaskan semua kesulitan misalnya agar dapat segera membayar


hutang, urusan yang sukar segera dapat solusinya, agar rizqinya lancar dll. Untuk

40
memperoleh sesuatu yang dimaksud sebaiknya shalawat fatih tsb dibaca secara continue
(langgeng) terutama dibaca tengah malam 100 x selama 40 hari, atau lebih ampuh lagi
dibaca setiap hari tiap malam dengan cara shalat hajat dua rakaat, setelah salam hadiah
fatihah kepada para Nabi, auliya', syuhada' ulama', ahli qubur yang mu'min, kemudian
membaca sholawat Fatih;

5. Apabila sholawat fatih dibaca setelah shalat shubuh 21 x Allah akan memberi
luas rizqinya, sabar hatinya, selamat diri dan keluarganya terhindar dari semua bala' dan
bencana atau malapetaka.

6. Dan siapa orang yang membaca sholawat Fatih 1000 x pada malam Jum'at atau
malam Kamis atau malam Senin, maka orang tadi besok dapat berkumpul dengan Nabi
Muhammad SAW. adapun caranya sebelum membaca Sholawat Shalat sunnah 4 rakaat:
rakaat pertama ba'da Fatihah membaca Surat Al Qadar, rakaat ke dua membaca Surat Al
Kafirun, rakaat ke tiga membaca Surat Al Falaq, dan rakaat ke empat membaca Surat An
Nas (Afdholus Sholawat :142).6

B. Salawat at-Tafrijiyyah / Qurthubiyah, atau bisa disebut juga salawat nariyah7

6
Lihat Muhammad Hafidz Maqmun, dalam
http://pecintasayidinamuhammadsaw.blogspot.com/2011/09/salawat-fatih-yang-terlupakan-
dan.html
7
Pada salawat ini bila kita telusuri dari aspek kebahasaan, kok salawat nariyah sejatinya
agak berbeda dari lafaz yang terdapat di dalamnya, namun makna yang disusung adalah untuk
menjaga diri dari api neraka. Dan keselamatan dari rasa gundah gulana. Serta berharap segala
kesusahan diangkat. Ini menurut hemat penulis. Dalam literature lain ada tambahan solawat an-
najiyah at-tafrijiyyah.
41
Salawat ini diamalkan untuk membebaskan diri dari segala macam belenggu
penderitaan dan kegelisahan hidup. Berikut ini teksnya:

‫لى َس يِّ ِدنَا حُمَ َّم ِد ِن الَّ ِذ ْي َتْن َح ُّل بِ ِه‬


َ ‫ع‬
َ ‫ا‬ ‫ام‬
ًّ ‫ت‬
َ ‫ا‬ ‫م‬
ً ‫ال‬
َ ‫س‬
َ ‫م‬
ْ ِّ‫ص الَةً َك ِاملَ ةً َو َس ل‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِّل‬
‫َويُ ْستَ ْس َقى‬ ِ‫الر َغائِب َو ُح ْسن اخْلَوامِت‬
َّ ِِ‫ال ب‬
‫ه‬ ُ َ‫ن‬ ‫ت‬
ُ‫و‬ ‫ج‬ِ‫الْع َق ُد وَتْن َفرِج بِِه الْ ُكرب وُت ْقضى بِِه احْل وائ‬
َ َ َُ ُ َ ُ
َ ُ ُ َ ُ ََ
ٍ ِ ٍ ‫الْغَمام بِوج ِه ِه الْ َك ِرمْيِ وعلى آلِِه وصحبِ ِه يِف ُكل لَمح ٍة وَن َف‬
َ َ‫س بِ َع َدد ُك ِّل َم ْعلُ ْوم ل‬
‫ك‬ َ َ ْ ِّ ْ ْ َ َ َ َ َ َْ ُ َ

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah


salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan
keagungan-Nya semua belenggu penderitaan dan kesulitan dapat terpecahkan, semua
kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang
didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan dengan kemuliaan beliau hujan
pun turun. Ya Allah limpahkan rahmat dan salammu kepada keluarganya serta para
sahabatnya, di setiap detik kedipan mata dan hembusan nafas sebanyak bilangan yang
Engkau ketahui.”

Rahasia dan keutamaan bila mewiridkan salawat ini

Dalam kitab Khozinatul Asror (hlm. 179) dijelaskan, “Salah satu shalawat yang
mustajab ialah Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah, yang disebut orang Maroko dengan
Shalawat Nariyah karena jika mereka (umat Islam) mengharapkan apa yang dicita-
citakan, atau ingin menolak yang tidak disukai mereka berkumpul dalam satu majelis
untuk membaca shalawat nariyah ini sebanyak 4444 kali, tercapailah apa yang
dikehendaki dengan cepat (bi idznillah)”.
“Shalawat ini juga oleh para ahli yang tahu rahasia alam diyakini sebagai kunci
gudang yang mumpuni ; Dan imam Dainuri memberikan komentarnya : Siapa membaca
shalawat ini sehabis shalat (Fardhu) 11 kali digunakan sebagai wiridan maka rezekinya
tidak akan putus, disamping mendapatkan pangkat kedudukan dan tingkatan orang kaya”.

42
Hadits riwayat Ibnu Mundah dari Jabir mengatakan : Rasulullah SAW bersabda :
"Siapa membaca shalawat kepadaku sehari 100 kali (dalam riwayat lain) : Siapa
membaca shalawal kepadaku 100 kali maka Allah SWT akan mengijabahi 100 kali
hajatnya ; 70 hajatnya di akhirat, dan 30 di dunia.."
Dan hadits Rasulullah SAW yang mengatakan ; Perbanyaklah shahawat kepadaku
karena dapat memecahkan masalah dan menghilangkan kesedihan. Demikian seperti
tertuang dalam kitab An-Nuzhah yang dikutip juga dalam Khozinatul Asror.
Diriwayatkan juga Rasulullah di alam barzakh mendengar bacaan shalawat dan
salam dan dia akan menjawabnya sesuai jawaban yang terkait dari salam dan shalawat
tadi. Seperti tersebut dalam hadits, beliau bersabda : Hidupku, juga matiku, lebih baik
dari kalian. Kalian membicarakan dan juga dibicarakan, amal-amal kalian disampaikan
kepadaku, jika saya tahu amal itu baik, aku memuji Allah, tetapi kalau buruk aku
mintakan ampun kepada Allah. Hadits riwayat Al-Hafizh Ismail Al-Qadhi, dalam bab
Shalawat ‘Ala An-Nary. Imam Haitami menyebutkan dalam kitab Majma’ Az-Zawaid, ia
menganggap shahih hadits diatas. Hal ini jelas bahwa Rasulullah SAW memintakan
ampun umatnya di alam barzakh. Istighfar adalah doa, dan doa untuk umatnya pasti
bermanfaat. Ada lagi hadits lain : Rasulullah SAW bersabda : "Tidak seorang pun yang
memberi salam kepadaku kecuali Allah akan menyampaikan kepada ruhku sehingga aku
bisa menjawab salam itu". (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah. Ada di kitab Imam An-
Nawawi, dan sanadnya shahih)

Imam ad-Dainuri ra menyatakan bahwa barangsiapa selepas shalat membaca


shalawat ini sebanyak 11 kali dan menjadikannya sebagai wirid, maka rizkinya tidak akan
terhapus dan dia juga kelak akan mendapatkan derajat yang tinggi. Imam Al-Qurthubi
telah menuturkan bahwa barangangsiapa yang membaca shalawat ini secara rutin setiap
hari sebanyak 41 kali atau 100 kali atau lebih, Allah SWT akan melenyapkan kecemasan
dan kesusahannya, menghilangkan kesulitan dan penyakitnya, memudahkan urusannya,
menerangi hatinya, meninggikan kedudukannya, memperbaiki keadaannya, meluaskan
rizkinya, dan membukakan baginya segala pintu kebaikan, dan lain sebagainya.

C. Salawat Badar (‫ )الصلوات البدرية‬/ salawat badriah

43
‫عـلَى طـه رسـوِل ِ‬
‫اهلل‬ ‫اهلل سـالم ِ‬
‫اهلل‪#‬‬ ‫ِ‬
‫َ َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫صـالةُ َ ُ‬
‫َ‬
‫ـب ِ‬
‫اهلل‬ ‫اهلل سـالَم ِ‬
‫اهلل ‪َ #‬عـلَى يـس َحبِْي ِ‬ ‫ِ‬
‫صـالَةُ َ ُ‬
‫َ‬
‫وبِالْـه ِادى رسـوِل ِ‬
‫اهلل‬ ‫َت َو َسـ ْلنَا بِـبِ ْـسـ ِم اللّ ِه ‪#‬‬
‫َ َ َ ُْ‬
‫ِ‬
‫باَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬ ‫َو ُكـ ِّـل جُمَـا ِه ِـد لِلّ ِه ‪#‬‬
‫ِمـن اْالفـ ِ‬
‫ات َوالنِّـ ْق َـمةَ‬‫َ َ‬ ‫اِهلِـى َسـلِّـ ِم اْالُمـَّة ‪#‬‬

‫ِ‬
‫باَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬ ‫َوِم ْن َهـ ٍم َوِم ْن غُ َّـم ٍـة‪#‬‬
‫ِ ِ ٍ‬ ‫ِِ‬
‫ص ِر ْ‬
‫ف‬ ‫َجـمْي َع اَذ يـَّة َوا ْ‬ ‫اهلى جَنِّـنَا َوا ْك ِـش ْ‬
‫ـف ‪#‬‬

‫ِ‬
‫باَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬ ‫َمـ َكائ َـد الْعِ َـدا َوالْطُ ْ‬
‫ـف‪#‬‬
‫ـس الْـ ُكـربا ‪ِ #‬من الْع ِ‬ ‫ِِ‬
‫ـاصْي َـن َوالْ َعطْـبَا‬ ‫َ َ‬ ‫اهلـى نَ ِّـف ِ ََ‬
‫ِ‬
‫‪ #‬بأَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬ ‫َو ُك ِّـل بـَلِـيَّ ٍـة َوَوبـَا‬
‫ِ ٍِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ت‬ ‫ت ‪َ #‬وَكـ ْـم م ْن ذلَّـة فَ َ‬
‫صلَ ْ‬ ‫صلَ ْ‬
‫فَ َكـ ْـم م ْن َرمْح َة َح َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ٍ‬
‫ـت ‪ #‬بأ َْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬
‫صلَ ْ‬
‫َوَك ْـم م ْن ن ْعمـَة َو َ‬
‫ـت َذاالْ َفـ ْقـ ِر‬
‫َوَك ْـم اَْولَْي َ‬ ‫ت َذالْعُ ْـم ِر ‪#‬‬
‫َو َك ْـم اَ ْغ َـنْي َ‬
‫ِ‬ ‫وَكـم عافَـيـ ِ‬
‫ت ذاالْـ ِو ْذ ِر ‪ #‬باَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬
‫َ ْ َ َْ‬

‫‪44‬‬
‫ض َم ْع ر ْح ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫ت َعلَى الْ َقـ ْلـب ‪ #‬مَج ْـي ُع اْالَْر ِ َ‬
‫ضاقَ ْ‬
‫لَـ َق ْد َ‬

‫بأ َْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬ ‫ـب‪#‬‬ ‫فَانْ ِـج ِم َن الْبَالَ َّ‬
‫الص ْع ِ‬

‫الس ْـع ِد‬


‫َو ُج ِّـل اخْلَـرْيِ َو َّ‬ ‫أتَيـْنَا طَـالِـىِب ِّ‬
‫الرفْ ِـق ‪#‬‬

‫ِ‬
‫باَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬ ‫َف َو ِّس ْـع ِمْن َحـةَ اْالَيـْ ِد ْى‪#‬‬

‫اعلَى الطَّْيبـَْة‬ ‫بَ ِل ْ‬


‫اج َع ْلـنَ َ‬ ‫فَـالَ َت ْرُد ْد َم َـع اخْل ـَيـْبَ ْة‪#‬‬

‫ِ‬
‫باَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬ ‫اَيـَا ذَاالْعِ ِّـز َواهْل ـَيـْبَ ْة ‪#‬‬

‫اجا تِى‬ ‫ِ ِ‬
‫بـنَيـِْل مَج يـِْع َح َ‬ ‫َو اِ ْن َتْرُد ْد فَ َـم ْن نَأْتـِ ْى‪#‬‬

‫ِ‬ ‫اَيـا جـاىِل الْمـلِـمـَّ ِ‬


‫باَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬ ‫ات ‪#‬‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬
‫اِهلِـى ا ْغ ِفـ ِر واَ ْك ِر ْمنَـا ‪ #‬بِـنَيـِْل مـَطَا لِ ٍ‬
‫ب ِمنَّا‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫باَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬ ‫َو َدفْـ ِع َم َسـاءَ ٍة َعـنَّا ‪#‬‬

‫ـض ٍل وذُو َعطْ ٍ‬


‫ـف‬ ‫ت ذُو لُطْ ٍ‬ ‫ِِ‬
‫َوذُ ْو فَ ْ َ ْ‬ ‫ـف‪#‬‬ ‫اهلـى اَنـْ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫ِ‬
‫َوَك ْـم م ْن ُك ْـربـَة تَنـْف ْى ‪ #‬باَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬

‫ص ِّل َعـلَى النـَّىِب ِّ الْبَ ِّـر ‪ #‬بـِالَ َع ٍّـد َوالَ َح ْ‬


‫ـصـ ِر‬ ‫َو َ‬
‫ِ‬
‫باَ ْه ِـل الْبَـ ْد ِر يـَا اَهللُ‬ ‫ـاد ٍة غُـ ـ ِّـر ‪#‬‬
‫َو ِال َس َ‬

‫‪45‬‬
Artinya:

Rahmat dan keselamatan Allah – Semoga tetap untuk Thaha (nama lain Nabi Muhamad
SAW), utusan Allah.
Rahmat dan keselamatan Allah – Semoga untuk Yasin, kekasih Allah
Kami berwashilah dengan berkah ‘Bismillah’ – Dan dengan Nabi yang menunjukkan
lagi utusan Allah
Dan seluruh orang yang berjuang karena Allah – Sebab berkah sahabat ahli Badar Ya
Allah

Ya Allah semoga Engkau menyelamatkan umat – Dari bencana dan siksa


Dan dari susah dan kesempitan – Sebab berkah sahabat ahli Badar Ya Allah
Ya Allah semoga Engkau selamatkan kami dari semua yang menyakitkan – Dan semoga
Engkau menjauhkan kami dari tipu daya musuh
Dan semoga Engkau mengasihi kami – Sebab berkah sahabat ahli Badar Ya Allah

Ya Allah semoga Engkau menghilangkan beberapa kesusahan – Dari orang-orang yang


bermaksiyat dan merusak
Dan semoga Engkau hilangkan semua bencana dan wabah penyakit – Sebab berkah
sahabat ahli Badar Ya Allah

Maka sudah beberapa rahmat yang telah berhasil – Dan sudah beberapa dari kehinaan
yang dihilangkan
Dan sudah banyak dari ni’mat yang telah sampai – Sebab berkah sahabat ahli Badar Ya
Allah

Sungguh berapa kali Engkau (Allah) memberi kekayaan orang yang makmur – Dan
berapa kali Engkau (Allah) memberi ni’mat kepada orang fakir
Dan berapa kali Engkau (Allah) mengampuni orang yang berdoa – Sebab berkah
sahabat ahli Badar Ya Allah

Sungguh hati manusia merasa sempit di atas tanah yang luas ini – Karena banyaknya
46
marabahaya yang mengerikan dan malapetaka yang menghancurkan
Semoga Allah menyelamatkan kami dari bencana yang mengerikan – Sebab berkah
sahabat ahli Badar Ya Allah

Kami datang dengan memohon pertolongan – Dan memohon agungnya kebaikan dan
keuntungan
Semoga Allah meluaskan anugerah (keni’matan) yang melimpah – Sebab berkah sahabat
ahli Badar Ya Allah

Maka janganlah Engkau (Allah) menolak kami serta menjadi rugi besar – Bahkan
jadikanlah diri kami dapat beramal baik dan selalu bersuka ria
Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan prabawa – Sebab berkah sahabat ahli Badar
Ya Allah

Jika Engkau (Allah) menolak hamba – maka kepada siapakah kami akan datang
memohon untuk mendapatkan segala hajat kami
Wahai Dzat yang menghilangkan bencana dunia dan akhirat – Hilangkanlah bencana
yang menimpa hamba – Sebab berkah sahabat ahli Badar Ya Allah

Ya Allah semoga Engkau mengampuni kami dan memuliakan kami – Dengan memenuhi
permohonan kami
Dan menolak segala keburukan-keburukan dari kami – Sebab berkah sahabat ahli Badar
Ya Allah

Ya Allah Engkaulah yang memiliki belas kasihan – Dan juga memiliki keutamaan dan
kasih sayang
Sudah banyaklah kesusahan yang hilang – Sebab berkah sahabat ahli Badar Ya Allah

Dan semoga Engkau (Allah) melimpahkan rahmat kepada Nabi yang senantiasa berbakti
kepada-Nya – Dengan limpahan rahmat dan keselamatan yang tidak terhingga dan
terhitung

47
Dan semoga tetap atas para keluarga Nabi dan Sayyid yang bersinar cahayanya – Sebab
berkah sahabat ahli Badar Ya Allah.

Perjalanan Riwayat Salawat ini

Sholawat Badar adalah rangkaian sholawat berisikan tawassul dengan nama


Allah, dengan Junjungan Nabi SAW serta para mujahidin teristimewanya para pejuang
Badar. Sholawat ini adalah hasil karya Kiyai Ali Manshur, yang merupakan cucu Kiyai
Haji Muhammad Shiddiq, Jember. Oleh itu, Kiyai ‘Ali Manshur adalah anak
saudara/keponakan Kiyai Haji Ahmad Qusyairi, ulama besar dan pengarang kitab
”Tanwir al-Hija” yang telah disyarahkan oleh ulama terkemuka Haramain, Habib ‘Alawi
bin ‘Abbas bin ‘Abdul ‘Aziz al-Maliki al-Hasani, dengan judul “Inarat ad-Duja”.
Diceritakan bahwa asal mula karya ini ditulis oleh Kiyai ‘Ali Manshur sekitar tahun
1960-an, pada waktu umat Islam Indonesia menghadapi fitnah Partai Komunis Indonesia
(PKI). Ketika itu, Kiyai ‘Ali adalah Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi dan
juga seorang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di situ.

Keadaan politik yang mencekam saat itu dan kebejatan PKI yang merajalela
membunuh massa, bahkan banyak kiyai yang menjadi mangsa mereka, maka terlintaslah
di hati Kiyai ‘Ali, yang memang mahir membuat syair ‘Arab sejak nyantri di Pesantren
Lirboyo Kediri, untuk menulis satu karangan sebagai sarana bermunajat memohon
bantuan Allah SWT untuk meredam fitnah politik saat itu bagi kaum muslimin khususnya
Indonesia.

Dalam keadaan tersebut, Kiyai ‘Ali tertidur dan dalam tidurnya beliau bermimpi
didatangi manusia-manusia berjubah putih – hijau, dan pada malam yang sama juga,
isteri beliau bermimpikan Kanjeng Nabi SAW Setelah siang, Kiyai ‘Ali langsung pergi
berjumpa dengan Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi dan menceritakan kisah mimpinya
tersebut. Habib Hadi menyatakan bahwa manusia-manusia berjubah tersebut adalah para
ahli Badar. Mendengar penjelasan Habib yang mulia tersebut, Kiyai ‘Ali semakin
bertekad untuk mengarang sebuah syair yang ada kaitan dengan para pejuang Badar

48
tersebut. Lalu malamnya, Kiyai ‘Ali menjalankan penanya untuk menulis karya yang
kemudiannya dikenali sebagai “Sholawat al-Badriyyah” atau “Sholawat Badar”.

Maka terjadilah hal yang mengherankan keesokan harinya, orang-orang kampung


mendatangi rumah beliau dengan membawa beras dan bahan makanan lain. Mereka
menceritakan bahwa pada waktu pagi shubuh mereka telah didatangi orang berjubah
putih menyuruh mereka pergi ke rumah Kiyai ‘Ali untuk membantunya kerana akan ada
suatu acara diadakan di rumahnya. Itulah sebabnya mereka datang dengan membawa
barang tersebut menurut kemampuan masing-masing. yang lebih mengherankan lagi
adalah pada malam harinya, ada beberapa orang asing yang  membuat persiapan acara
tersebut namun kebanyakan orang-orang yang tidak dikenali siapa mereka. Menjelang
keesokan pagi harinya, serombongan habaib yang diketuai oleh Habib ‘Ali bin ‘Abdur
Rahman al-Habsyi Kwitang tiba-tiba datang ke rumah Kiyai ‘Ali tanpa memberi tahu
terlebih dahulu akan kedatangannya. Tidak tergambar kegembiraan Kiyai ‘Ali menerima
para tamu istimewanya tersebut.

Setelah memulai pembicaraan tentang kabar dan keadaan Muslimin, tiba-tiba


Habib ‘Ali Kwitang bertanya mengenai syair yang ditulis oleh Kiyai ‘Ali tersebut. Tentu
saja Kiyai ‘Ali terkejut karena hasil karyanya itu hanya diketahui dirinya sendiri dan
belum disebarkan kepada seorangpun. Tapi beliau mengetahui, ini adalah salah satu
kekeramatan Habib ‘Ali yang terkenal sebagai waliyullah itu. Lalu tanpa banyak bicara,
Kiyai ‘Ali Manshur mengambil kertas karangan syair tersebut lalu membacanya di
hadapan para hadirin dengan suaranya yang lantang dan merdu. Para hadirin dan habaib
mendengarnya dengan khusyuk sambil menitiskan air mata karena terharu. Setelah
selesai dibacakan Sholawat Badar oleh Kiyai ‘Ali, Habib ‘Ali menyerukan agar Sholawat
Badar dijadikan sarana bermunajat dalam menghadapi fitnah PKI. Maka sejak saat itu
masyhurlah karya Kiyai ‘Ali tersebut. Selanjutnya, Habib ‘Ali Kwitang telah mengundan
para ulama dan habaib ke Kwitang untuk satu pertemuan, salah seorang yand diundang
diantaranya ialah Kiyai ‘Ali Manshur bersama pamannya Kiyai Ahmad Qusyairi. Dalam
pertemuan tersebut, Kiyai ‘Ali sekali lagi diminta untuk mengumandangkan Sholawat al-
Badriyyah gubahannya itu. Maka bertambah masyhur dan tersebar luaslah Sholawat
Badar ini dalam masyarakat serta menjadi bacaan populer dalam majlis-majlis ta’lim dan

49
pertemuan. Maka tak heran bila sampai sekarang Shalawat Badar selalu Populer. Di
Majelis Taklim Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi sendiri di Kwitang tidak pernah
tertinggal pembacaan Shalawat Badar tersebut setiap minggunya.8

Sholawat badar merupakan pernghormatan, pujian, pengakuan dan rasa syukur


bagi para Syuhada perang Badar. Hal seperti ini dilakukan pula di zaman Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam dengan iringan rebana sebagaimana terlukiskan dalam hadits
berikut. “Telah menceritakan kepada kami Musaddad Telah menceritakan kepada kami
Bisyr bin Al Mufadldlal Telah menceritakan kepada kami Khalid bin Dzakwan ia berkata;
Ar Rubayyi’ binti Mu’awwidz bin ‘Afran berkata; suatu ketika, Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam dan masuk saat aku membangun mahligai rumah tangga (menikah). Lalu beliau
duduk di atas kasurku, sebagaimana posisi dudukmu dariku. Kemudian para budak-budak
wanita pun memukul rebana dan mengenang keistimewaan-keistimewaan prajurit yang
gugur pada saat perang Badar. Lalu salah seorang dari mereka pun berkata, “Dan di
tengah-tengah kita ada seorang Nabi, yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari.”
Maka beliau bersabda: “Tinggalkanlah ungkapan ini, dan katakanlah apa yang ingin
kamu katakan.“

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam hanya mengkoreksi perkataan “Dan di


tengah-tengah kita ada seorang Nabi, yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari”
karena Beliau tahu sebatas yang diwahyukan namun beliau tidak melarang ungkapan
cinta (shalawat) sebagaimana kita ingin mengungkapkannya dengan pernyataan
“katakanlah apa yang ingin kamu katakan“. Bermanfaat untuk amal sholeh (amal
kebaikan) saja sekaligus memeriahkan sebuah keramaian / pertemuan. Bisa sebagai
pengganti sedekah ketika tidak punya harta yang bisa disedakahkan.

8
http://orgawam.wordpress.com/2008/07/09/shalawat-badriyah/. Untuk lebih lengkapnya
tentang cerita ini teman2 milis Majelis Rasulullah dan teman temanku seiman dapat membaca
buku yang berjudul “ANTOLOGI Sejarah Istilah Amaliah Uswah NU” yang disusun oleh H.
Soeleiman Fadeli dan Muhammad Subhan.

50
Dari Abu Dzar r.a. berkata, bahwasanya sahabat-sahabat Rasulullah saw. berkata
kepada beliau: “Wahai Rasulullah saw., orang-orang kaya telah pergi membawa banyak
pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami
berpuasa, namun mereka dapat bersedekah dengan kelebihan hartanya.” Rasulullah saw.
bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan untukmu sesuatu yang dapat disedekahkan?
Yaitu, setiap kali tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah
sedekah, menyuruh pada kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah
sedekah, dan hubungan intim kalian (dengan isteri) adalah sedekah.” Para sahabat
bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah salah seorang di antara kami melampiaskan
syahwatnya dan dia mendapatkan pahala?” Rasulullah saw. menjawab, “Bagaimana
pendapat kalian jika ia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, apakah ia berdosa?
Demikian juga jika melampiaskannya pada yang halal, maka ia mendapatkan pahala.”
(HR. Muslim).

D. Salawat Nurul Anwar

‫ َس يِّ ِدنَا‬ ‫اب اْليَ َس ا ِر‬


ِ ‫اح ب‬ ِ ِ ِ
َ ِ َ‫َس َرا ِر َوت ْريَاق اْألَ ْغيَ ا ِر َوم ْفت‬
ِ
ْ ‫ َوس ِّر اْأل‬ ‫ص ِّل َعلَى نُ ْوِر اْألَ ْن َوا ِر‬ َ ‫اَللّ ُه َّم‬
‫ضالِِه‬ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
ْ ‫ص َحابِه اْأل‬
َ ْ‫ َع َد َد ن َع ِم اللّه َواف‬ ‫َخيَا ِر‬ ْ َ‫ َوا‬ ‫ َوآله اْالَطْ َها ِر‬ ‫حُمَ َّمدن املُ ْختَا ِر‬
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada cahaya dari
segala cahaya, rahasia dari segala rahasa, penawar dari rasa kesusahan dan duka cita,
pembuka pintu kemudahan, yaitu Nabi Kami, junjungan kami Muhammad SAW Nabi
pilihan, keluarganya yang suci, para sahabatnya yang mulia, sebanyak hitungan nikmat
dan karunia-Mu ya Rabb.”

51
Keutamaan dan Khasiat Sholawat Nuril Anwar :

Shalawat ini bersumber dari Wall Quthub Sayyid Ahmadal-Badawi r.a. Menurutnya,
keutamaan dan kegunaan shalawat ini adalah:

• Jika seseorang membaca shalawat ini setiap selesai shalat fardhu, maka ia akan
terhindar dari segala marabahaya dan memperoleh rezeki dengan mudah.

• Jika seseorang membaca shalawat ini sehari dan malamnya 100 kali, maka ia akan
memperoleh rezeki lahir-batin, manjur untuk mendatangkan segala hajat, menolak
bencana, dan memperoleh cahaya Ilahi.

• Jika seseorang menginginkan jabatan atau kedu-dukan tinggi, maka hendaklah ia


membaca shalawat ini sebanyak 21 X setiap akan berangkat kerja.

• Bila seseorang membaca shalawat ini 7 kali setiap akan tidur, insyd'Allah ia terhindar
dari sihir yang dilakukan orang yang jahat

E. Salawat At-Tajiyah

ٍ ‫ت و ِحنْي‬
ٍ ‫ بَِق ْد ِر َعظَم ِة َذاتِ َ ِ ِ ىِف‬.‫ص ِّل و َّس لِم وب ا ِرْك وَك ِّرْم‬
َ ‫ ُك ِّل َو ْقـ‬.‫ك الْ َعليَّة‬ َ َ َ َ ْ َ َ ‫اَللَ ُه َّم‬
‫ َو َعلَى‬.‫لى َسيـِّ ِدنَا َوَم ْوالَنَا حُمَ َّم ٍد‬
َ ‫ع‬
َ . ‫ت‬
َ ‫م‬
ْ
ِ‫ ع َدد م اعلِمت وِزنَ ةَ م اعلِمت وِملء م اعل‬.‫اَب ًدا‬
َ َ َْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ
‫ َوَدافِ ِع الْبَالَِء َوالْ َوبَ ِاء‬.‫َّاج َوالْ ِم ْع َر ِاج َوالُْب َر ِاق َوالْ َعلَ ِم‬
ِ ‫ب الت‬ ِ ‫ ص‬،‫ِآل س ِّيـ ِدنَا وموالَنَا حُم َّم ٍد‬
ِ ‫اح‬ َ َ ََْ َ
ِ
‫ض ْوعٌ َعلَى‬
ُ ‫ب َم ْرُف ْوعٌ َم ْو‬ ُ ‫ َم ِن امْسُهُ َمْـ‬.‫ ج ْس ُمهُ ُمطَ َّهٌر ُم َعطٌَّر ُمَن َّوٌر‬. ‫ض َواْالَ ِمَل‬
ٌ ‫كت ْو‬ ِ ‫َوالْ َم َر‬

52
‫اس ِم َس يِّ ِد‬
ِ ‫ اَىِب اْل َق‬.‫اح الظُّـلَ ِم‬
ِ َ‫ص ب‬ ِ
ْ ‫ُّجى نُ ْوِر اهْلُ َدى م‬
َ ‫الض َحى بَ ْد ِر الد‬
ُّ ‫س‬ِ ْ‫ مَش‬.‫اللَّ ْو ِح َوالْ َقلَ ِم‬

ِ ‫اهلل س يِّ ِد اْلع ر‬


ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ِّ ‫ نَيِب‬.‫ب َواْ َلع َج ِم‬ ََ َ ‫ اَىِب اْل َقاس ِم َس يِّدنَا حُمَ َّمد بْ ِن َعْب د‬. ِ ‫اْل َك ْوَننْي ِ َو َشفْي ِع اْلثّـ َقلَنْي‬
‫صلـُّْـ ْوا َعلَْي ِه‬ ‫ه‬ ِ‫ياأ َُّيـها اْمل ْشـتاقـو َن لِن وِر مَج ال‬ ِ ‫واْمل ْغ ِرَبنْي‬ ِّ ‫ب ِعْن َد َر‬
ِ ‫ب اْمل ْش ِر َقـنْي‬ ‫اْحلَ َرَمنْي ِ حَمُْب ْو‬
َ َ ْ ُ ُْ َ ُ َ َ ََ َ ٌ
‫َو َسـلِّ ُم ْوا تَ ْسلِْي ًما‬
Artinya: “Ya Allah, Limpahkanlah Shalawat dan salam, berikanlah keberkatan
dan kemuliaan, sebesar keagungan Dzat-Mu Yang Maha Tinggi, di setiap waktu dan
kesempatan, selama-lamanya, sebanyak bilangan yang Engkau ketahui, sebesar
bilangan segala yang Engkau ketahui, dan sepenuh bilangan segala yang Engkau
ketahui, kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad saw, pemilik mahkota, Nabi
yang (diistimewakan dengan) Mi’raj, kendaraan Buraq dan dengan bendera (Liwa’ al-
Hamd). Nabi yang jasadnya suci dan disucikan, beraroma harum semerbak dan
bercahaya. Nabi yang namanya ditinggalkan dan terpampang di Lauh al-Mahfuz dan
Qalam. Matahari diwaktu Dhuha, purnama dikegelapan malam, cahaya petunjuk, pelita
kegelapan, Abi al-Qasim, pemimpin dua alam dan pemberi syafaat bagi jin dan manusia.
Nabi dari dua tanah haram, yang dicintai Tuhan penguasa Masyriq dan Maghrib. Wahai
siapa yang merindukan (untuk melihat) cahaya keindahannya, ucapkanlah shalawat dan
salam kalian kepadanya”.

F. Salawat Syifa
Fadilahnya : Agar kita benar-benar dapat memperoleh kesehatan jasmani dan
rohani, maka perbanyaklah dan biasakanlah membaca shalawat berikut. Ini shalawatnya:

‫ب َوَد َوائِ َها َو َعافِيَ ِة األَبْ َد ِان َو ِش َفائِ َها َونُ ْوِر‬
ِ ‫ب الْ ُقلُو‬
ْ ِّ ِ ‫أَللَّه َّم ص ِّل علَى سيِّ ِدنَا حُم َّم ٍد‬
‫ط‬ َ َ َ َ ُ
‫ص ْحبِ ِه َوبَا ِرْك َو َسلِّ ْم‬ ِِ ِ ِ
َ ‫صا ِر َوضيَائ َها َو َعلَى آَله َو‬
َ ْ‫األَب‬

53
Artinya: “Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan atas baginda kami Nabi
Muhammad yang merupakan obat dan penyembuhan hati kami, penyehat dan
penyelamat badan, yang merupakan cahaya dan sinar penglihatan dan yang merupakan
penjamin kesehatan jasmani dan rohani akan kebutuhan makanan dan juga tumpahkan
kesejahteraan itu atas keluarga dan sahabat-sahabatnya dan berilah keselamatan. “

G. Shalawat al-In’am

‫ضالِِه‬ ِٰ ِِ ٍ ِ
َ ْ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوبَا ِرَك َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َعلَى آله َع َد َد إِ ْن َع ِام اللّه َوإِف‬ ‫م‬
َّ
َ ُ ‫ه‬‫ل‬
ّٰ ‫اَل‬

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam dan keberkahan kepada


Sayyidina Muhammad dan kepada keluarganya, sejumlah kenikmatan Allah dan
keutamaan-Nya.” An-Nabhani menukil dari Ahmad Ash-Shawi: “Ini adalah shalawat Al-
In’am. Dan ini termasuk pintu-pintu kenikmatan dunia dan akhirat, dan pahalanya tidak
terhitung.”

H. Shalawat Miftah/ Sa’adah


Di bawah ini bentuk teksnya

‫اب َرمْح َ ِة ال ٰلّ ِه َع َد َد‬


ِ ‫اح ب‬ ٍِ ِ ِ ٍ ِ
َ ِ َ‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َعلَى َس يِّدنَا حُمَ َّمد َو َعلَى آل َس يِّدنَا حُمَ َّمد م ْفت‬
ٰ
َ ‫اَللّ ُه َّم‬
‫ك ال ٰلّه‬
ِ ‫ما يِف ِع ْل ِم ال ٰلّ ِه صالًَة وساَل ما َدائِمنْي ِ بِ َدوِام م ْل‬
ُ َ َ ً ََ َ َ
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina
Muhammad dan keluarga beliau, pembuka pintu rahmat Allah. Shalawat dan salam
sejumlah segala sesuatu yang ada dalam pengetahuan Allah, serta abadi sekekal
kerajaan Allah.” Shalawat di atas dinamakan shalawat Miftah atau Sa’adah atau shalawat
Habib ‘Ali bin Muhammad al-Habsyi. Beliau Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi
menyatakan bahwa barangsiapa membaca shalawat ini secara istiqomah, maka insya
Allah dia akan bermimpi bertemu Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

I. Salawat Ibrahimiyah

54
‫‪Teksnya berikut ini seperti yang tercantum dalam hadis sahih riwayat Bukhari.‬‬

‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّم ٍد النَّيِب ِّ اأْل ُِّم ِّي َو َعلَى ِآل حُمَ َّم ٍد‬ ‫إِذَا أَْنتُ ْم َ‬
‫ص لَّْيتُ ْم َعلَ َّي َف ُق ْولُ ْوا اللَّ ُه َّم َ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت َعلَى إِ ْب َراهْي َم َو ِآل إِ ْب َراهْي َم َوبَ ا ِرْك َعلَى حُمَ َّمد النَّيِب ِّ اأْل ُِّم ِّي َك َما بَ َارْك َ‬
‫ت َعلَى‬ ‫ص لَّْي َ‬
‫َك َما َ‬
‫ك مَحِ ْي ٌد جَمِ ْي ٌد (رواه البخاري وأمحد)‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫إِ ْبَراهْي َم َو َعلَى ِآل إِ ْبَراهْي َم إِنَّ َ‬
‫‪Artinya: “Ya Allah, wahai Tuhanku, muliakanlah oleh-Mu akan Muhammad,‬‬
‫‪hamba-Mu dan Rasul-Mu, Sebagaimana Engkau telah memuliakan Ibrahim; dan berilah‬‬
‫‪berkat oleh-Mu kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau‬‬
‫‪telah memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.” (HR. Al-Bukhârî dan‬‬
‫‪Ahmad).‬‬

‫‪J. Sholawat Dustur‬‬


‫‪ ‬‬

‫ُّسُت ْور‬
‫ات الد ْ‬
‫صلَ َو ُ‬
‫َ‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ك َعلَى َزيْ ِن‬ ‫ك َوَك َمال َ‬ ‫َّل َوبَا ِرْك جِب َاَل ل َ‬
‫ص ِّل َو َسلِّ ْم‪َ   2x ‬واَزْد َواَد ْم َواَنْع ْم َوَت َفض ْ‬ ‫له َّم َ‬ ‫اَلّ ُ‬
‫ان الْ ِق َدِم‬ ‫ان بِلِس ِ‬ ‫ب والْعج ِم واِم ِام الطَّيِّب ِة واحْل رِم والتَّرمُج ِ‬ ‫ف ُعبَّ ِاد َك‪ .‬اَ ْسع ِد الْعر ِ‬ ‫ِعب ِاد َك وأَ ْشر ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬
‫اس ْم‪َ ,‬سيِّ ِدنَا َو َحبِْيبِنَا َو َش ِفْيعِنَا َوُز ْخ ِرنَا‬
‫ومْنب ِع الْعِْل ِم واحْلِْل ِم واحْلِ ْكم ِة واحْلِ َك ِم‪ ,‬اَىِب الْ َق ِ‬
‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ‬
‫ب‪َ  ‬كَرًما َّوَت ْع ِظْي ًما َّوِرْف َعةً‬ ‫ب‪  x 3‬يَ َار ِّ‬ ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‪ِ .‬زْدهُ َشَرفًا يَّ َار ِّ‬ ‫ٍ‬
‫َوَم ْواَل َن حُمَ َّمد َ‬
‫َّوَم َهابَةً َّوبًِّرا‪َ  .‬وَر ِض َي اهللُ َتبَ َارَك َوَت َعاىَل َع ْن َذ ِّوى الْ َف ْخ ِر الْ َعلِى َوقَ ْد ِر اجْلَلِى َس َاداتِنَا َواَئِ َّمتِنَا‬

‫‪55‬‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ ِ ِ ِ ِ َّ ‫وعن ب ِقيَّ ِة‬ .‫وموالِينَا اَىِب ب ْك ٍرَّوعمروعثْما َن وعلِى‬
َ ‫الص َحابَة َوَقَرابَة َر ُس ْول اهلل‬ َ ْ َ َ َ َ َ ُ ََ َ ُ َ ْ َََ
ِّ ‫َو َعلَْي ِه ْم اَمْج َعِنْي َ َواحْلَ ْم ُد لِلّ ِه َر‬
. َ ‫ب الْ َعالَ ِمنْي‬

5. Fadilah Istighfar

Astaghfirullah memiliki makna meminta ampunan kepada Allah, memohon agar


Allah menutupi dosa-dosanya, dan tidak menghukumnya atas dosa-dosa tersebut. Setiap
diri kita dipenuhi dosa dan kesalahan; bisa berupa tidak menunaikan kesyukuran, tidak
menunaikan perintahnya, tidak meninggalkan larangan-Nya, menyia-nyiakan kesempatan
yang dibeirkan-Nya, lalai dari mengingat-Nya, dan sebagainya. Dosa-dosa tersebut akan
membuat sesak dada, menghilangkan keberkahan hidup, mempersempit rizki, membuat
berat menjalankan ketaatan, menjadi sebab datangnya berbagai kesulitan, dan di akhirat
menjadi sebab kegelapan dan kesengsaraan. Karenanya setiap kita membutuhkan
ampunan Allah setiap saat. Doa istighfar ini menjadi salah satu alternatif dan saranan
meraih ampunan-Nya.

‫وب إِلَْي ِه‬ ِ ِ ‫أ‬


َ ُّ‫َسَت ْغف ُر اللَّهَ الَّذي اَل إِلَهَ إِاَّل ُه َو احْلَ َّي الْ َقي‬
ُ ُ‫وم َوأَت‬ ْ
Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa Huwal Hayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihi

Artinya: “Aku mohon ampun dan bertaubat kepada Allah yang tiada tuhan (berhak
disembah) kecuali hanya Dia, Dzat Maha hidup kekal dan berdiri sendiri, dan aku
bertaubat kepada-Nya.”

Tujuh rahasia istighfar

Istighfar adalah memohon ampun kepada Allah SWT dengan kalimat:


Astaghfirullaahal'adzhiim atau dengan kalimat lain yang semakna. Permohonan Ampun
ini dilakukan dengan hati yang tulus dan dibarengi dengan penyesalan atas kesalahan
yang telah diperbuat serta bertekad untuk tidak mengulanginya.

- Inilah 7 Rahasia Istighfar

56
1. Mendatangkan Ampunan Allah

Maka aku berkata (kepada mereka) Mohon-lah ampun kepada RABB-mu sesungguhnya
Dia adalah Maha Pengampun. (QS. Nuh :10)

2. Mengatasi Kesulitan dan Terbuka Nya-Pintu Rizki

Barangsiapa beristighfar secara rutin, pasti Allah memberinya jalan keluar dalam
kesempitan dan memberi rizki yang tiada terhingga padanya. (HR. Abu Daud).

3. Menambah Kekuatan

Dan (Hud berkata): Hai kaum-Ku, mohonlah Ampunan kepada Rabb-mu lalu bertaubat-
lah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras dan Dia akan
menambahkan kekuatan diatas kekuatan mu. (QS. Hud :52).

4. Memperoleh Banyak Kenikmatan

Dan hendak-lah kamu memohon Ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepada-Nya,
Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepada-mu sampai kepada waktu yang
telah ditentukan. (QS. Hud :3).

5. Turun-Nya Rahmat

Hendak-lah kamu memohon ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat. .(QS.
An-Naml :46).

6. Sebagai Kafaratul Majlis

Barangsiapa yang duduk dalam satu Majelis (perkumpulan orang) lalu di dalamnya
banyak perkataan sia-sianya atau (perdebatan) kemudian sebelum ia bangkit dari Majlis
membaca (Istighfar):

“Subhaanakallahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta Astaghfiruka wa


atuubu ilaih.” Maha suci Engkau Yaa Allah, dan aku memuji-Mu dan aku bersaksi bahwa

57
tiada Allah melainkan Engkau, aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu). Maka ia
akan diampuni kesalahan-kesal ahan yang diperbuatnya selama di Majlis itu. (HR. Ath-
Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Hibban, Abu Daud dan Al-Hakim).

7. Terhindar dari Adzab allah

Dan tidak-lah (pula) Allah akan mengadzab mereka, sedang mereka masih memohon
ampun (Istighfar). (QS. Al-Anfal :33). Amalan ini 21 jenis wiridan Rasulullah SAW,
amalkan bila ingin mulia dunia dan akhirat. Di antara dzikir-dzikir yang disunnahkan
untuk dibaca dan diamalkan adalah dzikir pagi dan sore. Dzikir pagi dilakukan setelah
shalat shubuh sampai terbit matahari atau sampai matahari meninggi saat waktu dhuha,
kira-kira jam tujuh atau jam delapan. Adapun dzikir sore dilakukan setelah shalat ‘ashar
sampai terbenam matahari atau sampai menjelang waktu ‘isya. Banyak sekali keutamaan
dzikir pagi dan sore sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits-hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun bacaannya dan penjelasan tentang keutamaannya
adalah sebagai berikut:

1. Membaca:

ُ‫السالَ ُم َعلَى َم ْن الَ نَيِب َّ َب ْع َده‬ َّ ‫احْلَ ْم ُد لِلَّ ِه َو ْح َدهُ َو‬


َّ ‫الصالَةُ َو‬

Dibaca sekali ketika pagi dan sore. Dari Anas yang dia memarfu’kannya (sampai kepada
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), “Sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang
berdzikir kepada Allah setelah shalat shubuh sampai terbitnya matahari lebih aku sukai
daripada membebaskan/memerdekakan empat orang dari keturunan Nabi Isma’il (bangsa
‘Arab). Dan sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Allah setelah
shalat ‘ashar sampai terbenamnya matahari lebih aku sukai daripada membebaskan empat

58
orang (budak).” (HR. Abu Dawud no.3667 dan dihasankan dalam Shahih Abu Dawud
2/698).

2. Membaca ayat kursi (Al-Baqarah:255)

Dibaca sekali ketika pagi dan sore. “Barangsiapa membacanya di pagi hari maka akan
dilindungi dari (gangguan) jin sampai sore, dan barangsiapa yang membacanya di sore
hari maka akan dilindungi dari gangguan mereka (jin).” (HR. Al-Hakim 1/562 dan
dishahihkan dalam Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273).

3. Membaca surat Al-Ikhlaash, Al-Falaq dan An-Naas.

Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang membacanya tiga kali ketika pagi dan
ketika sore maka dia akan dicukupi dari segala sesuatu.” (HR. Abu Dawud 4/322, At-
Tirmidziy 5/567, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/182).

4. Membaca wirid ini di pagi hari:

ِ ِ ‫أَصبحنا وأَصبح الْم ْل‬


ُ‫ك َولَ ه‬ َ ْ‫ الَ إِلَهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬،‫ك للَّ ِه َواحْلَ ْم ُد للَّ ِه‬
ُ ‫ لَهُ الْ ُم ْل‬،ُ‫ك لَه‬ ُ ُ َ َْ َ َ ْ َْ

،ُ‫ك َخْي َر َم ا يِف ْ َه َذا الَْي ْوِم َو َخْي َر َم ا َب ْع َده‬


َ ُ‫َس أَل‬
ْ‫بأ‬ِّ ‫ َر‬،‫احْلَ ْم ُد َوُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْيٌر‬

‫ك ِم َن الْ َك َس ِل َو ُس ْوِء‬ ِّ ‫ َر‬،ُ‫ك ِم ْن َش ِّر َم ا يِف ْ َه َذا الَْي ْوِم َو َش ِّر َم ا َب ْع َده‬
َ ِ‫ب أَعُ ْوذُ ب‬ َ ِ‫َوأَعُ ْوذُ ب‬
ٍ ‫ك ِمن َع َذ‬
ٍ ‫اب يِف النَّا ِر و َع َذ‬
ِ‫اب يِف الْ َقرْب‬ ِ ِّ ‫ َر‬، ِ‫الْ ِكرَب‬
َ ْ َ ‫ب أَعُ ْوذُ ب‬

Jika sore hari membaca:

‫ك َخْي َر َم ا يِف ْ َه ِذ ِه اللَّْيلَ ِة َو َخْي َر َم ا َب ْع َد َها‬


َ ُ‫َس أَل‬
ْ‫بأ‬ِّ ‫ك لِلَّ ِه … َر‬
ُ ‫أ َْم َس ْينَا َوأ َْم َس ى الْ ُم ْل‬

‫ك ِم ْن َشِّر َما يِف ْ َه ِذ ِه اللَّْيلَ ِة َو َشِّر َما َب ْع َد َها‬


َ ِ‫َوأَعُ ْوذُ ب‬
59
Dibaca sekali. (HR. Muslim 4/2088 no.2723 dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu
‘anhu)
5. Membaca:

‫ُّش ْوُر‬ َ ‫ت َوإِلَْي‬


ُ ‫ك الن‬ َ ِ‫ك حَنْيَ ا َوب‬
ُ ‫ك مَنُ ْو‬ َ ِ‫ك أ َْم َس ْينَا َوب‬
َ ِ‫َص بَ ْحنَا َوب‬ َ ِ‫اللَّ ُه َّم ب‬
ْ ‫كأ‬
Jika sore hari membaca:

ِ ‫ك الْم‬ ِ ُ ‫ك مَنُ و‬ َ ِ‫اللَّ ُه َّم ب‬


‫ص ْي ُر‬ َ َ ‫ت َوإلَْي‬ ْ َ ِ‫ك حَنْيَ ا َوب‬
َ ِ‫َص بَ ْحنَا َوب‬ َ ِ‫ك أ َْم َس ْينَا َوب‬
ْ ‫كأ‬
Dibaca sekali. (HR. At-Tirmidziy 5/466, lihat Shahih At-Tirmidziy 3/142)
6. Membaca:

‫ َوأَنَ ا َعلَى َع ْه ِد َك َوَو ْع ِد َك َم ا‬،‫ َخلَ ْقتَيِن ْ َوأَنَ ا َعْب ُد َك‬،‫ت‬


َ ْ‫ت َريِّبْ الَ إِلَ هَ إِالَّ أَن‬
َ ْ‫اللَّ ُه َّم أَن‬
‫ َوأَبُ ْوءُ بِ َذنْيِب فَا ْغ ِف ْر ْيِل‬،‫ك َعلَ َّي‬
َ ِ‫ك بِنِعمت‬
َ ْ َ ‫ل‬
َ ‫ء‬
ُ ‫و‬
ْ ‫َب‬
ُ ‫أ‬ ، ‫ت‬
ُ ‫ع‬
ْ ‫ن‬
َ ‫ص‬
َ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫ر‬
ِّ ‫ش‬
َ ‫ن‬
ْ
ِ‫ك‬
‫م‬ َ ِ‫ أَعُ ْوذُ ب‬،‫ت‬
ُ ‫استَطَ ْع‬
ْ
ْ
ِ ‫فَِإنَّه الَ ي ْغ‬
َ ْ‫ب إِالَّ أَن‬
‫ت‬ ‫و‬‫ن‬
ُ ُّ
‫الذ‬
َ ْ ُ َ ُ‫ر‬ ‫ف‬

Dibaca sekali ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya dalam keadaan
yakin dengannya ketika sore hari lalu meninggal di malam harinya, niscaya dia akan
masuk surga. Dan demikian juga apabila di pagi hari.” (HR. Al-Bukhariy 7/150)

7. Membaca:

ِ ِ ِ ِ
َ ْ‫ الَ إِلَ هَ إِالَّ أَن‬،‫ص ِر ْي‬
.‫ت‬ َ َ‫ اللَّ ُه َّم َع افيِن ْ يِف ْ ب‬،‫ اللَّ ُه َّم َع افيِن ْ يِف ْ مَسْع ْي‬،ْ ‫اللَّ ُه َّم َع افيِن ْ يِف ْ بَ َديِن‬
،‫ك ِم َن الْ ُك ْف ِر َوالْ َف ْق ِر‬
َ ِ‫ت اللَّ ُه َّم إِيِّنْ أَعُ ْوذُ ب‬ ِ ‫ك ِمن َع َذ‬
َ ْ‫ الَ إِلَهَ إِالَّ أَن‬، ِ‫اب الْ َقرْب‬ ِ
ْ َ ‫َوأَعُ ْوذُ ب‬

Dibaca 3x ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasa`iy di
dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.22 dan Ibnus Sunniy no.69, serta Al-Bukhariy di

60
dalam Al-Adabul Mufrad dan dihasankan sanadnya di dalam Tuhfatul Akhyaar hal.26)

8. Membaca:

‫ِ يِف ِ يِن‬ ِ ِ
ْ ‫ اللَّ ُه َّم إِيَّنْ أ‬،‫ك الْ َع ْف َو َوالْ َعافيَ ةَ يِف ال ُّد ْنيَا َواآْل خ َرِة‬
َ ُ‫َس أَل‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم إِيِّنْ أ‬
َ ُ‫َس أَل‬
ْ ْ‫ك الْ َع ْف َو َوالْ َعافيَ ةَ ْ دي‬
‫ َوِم ْن‬،‫ي‬
َّ ‫اح َفظْيِن ْ ِم ْن َبنْي ِ يَ َد‬ ِ ِ
ْ ‫ اللَّ ُه َّم‬،ْ ‫ َوآم ْن َرْو َع ايِت‬،ْ ‫اس ُت ْر َع ْوَرايِت‬
ْ ‫ اللَّ ُه َّم‬، ْ ‫اي َوأ َْهل ْي َوَم ايِل‬
َ َ‫َو ُد ْني‬

ْ
‫ال ِم ْن حَتْيِت‬
َ َ‫ك أَ ْن أُ ْغت‬
َ ِ‫وذُ بِعظَمت‬
َ َ ْ
ِ
ُ‫ َوأَع‬،‫ْوق ْي‬ ‫ َوِم ْن َف‬، ْ ‫ َو َع ْن مِش َايِل‬، ْ ‫ َو َع ْن مَيِْييِن‬،‫َخ ْل ِف ْي‬
Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahih Ibnu
Majah 2/332).

9. Membaca:

‫اللَّهم عامِل‬
ْ ‫ أ‬،ُ‫ب ُك ِّل َش ْي ٍء َوَملِْي َك ه‬
‫َش َه ُد أَ ْن‬ َّ ‫ َر‬،‫ض‬ ِ ‫السمو‬
ِ ‫ات َواأْل َْر‬ َّ
ََ َ ‫ر‬ ِ َ‫ب والشَّهاد ِة ف‬
‫اط‬ َ َ َ ِ ‫ي‬
ْ ‫غ‬
َ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ َ َ َّ ُ

َ ِ‫ َوأَ ْن أَْقرَت‬،‫ان َو ِش ْركِ ِه‬


‫ف َعلَى‬ ِ َ‫ وِمن َش ِّر الشَّيط‬،‫ك ِمن َش ِّر َن ْف ِس ي‬
ْ ْ َ ْ
ِ َ ْ‫الَّ إِلَهَ إِالَّ أَن‬
ْ َ ‫ أَعُ ْوذُ ب‬،‫ت‬
‫َجَّرهُ إِىَل ُم ْسلِ ٍم‬ ِ
ُ ‫ أ َْو أ‬،‫َن ْفس ْي ُس ْوءًا‬

Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidziy, lihat Shahih At-
Tirmidziy 3/142).

10. Membaca

َّ ‫الس َم ِاء َوُه َو‬


‫الس ِمْي ُع الْ َعلِْي ُم‬ ِ ‫ض ُّر َم َع امْسِ ِه َش يءٌ يِف اأْل َْر‬
َّ ‫ض َوالَ يِف‬ ْ ُ ‫ي‬
َ ‫ال‬
َ ‫ي‬
ْ
ِ َّ‫اهلل ال‬
‫ذ‬ ِ ‫بِس ِم‬
ْ
Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi
dan tiga kali ketika sore, tidak akan membahayakannya sesuatu apapun.” (HR. Abu
Dawud 4/323, At-Tirmidziy 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad, lihat Shahih Ibnu Majah
2/332).

61
11.Membaca:

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم نَبِيًّا‬ ٍ ِ ِ ِ ِ


َ ‫ َومِب ُ َح َّمد‬،‫ َوبِاإْلِ ْسالَم د ْينًا‬،‫ت بِاهلل َربًّا‬
ُ ‫َرضْي‬

Dibaca 3x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali ketika pagi
dan ketika sore maka ada hak atas Allah untuk meridhainya pada hari kiamat.”

Boleh juga membaca:

ً‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم نَبِيًّا َوَر ُس ْوال‬ ٍ


َ ‫َومِب ُ َح َّمد‬

(HR. Ahmad 4/337, An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.4 dan Ibnus
Sunniy no.68, Abu Dawud 4/418, At-Tirmidziy 5/465 dan dihasankan dalam Tuhfatul
Akhyaar hal.39).

12. Membaca:

ٍ ‫َص لِ ْح يِل َش أْيِن ُكلَّهُ والَ تَ ِك ْليِن إِىَل َن ْف ِس ي طَرفَ ةَ َعنْي‬ ُ ‫َس تَغِْي‬ َ ِ‫يَا َح ُّي يَا َقُّي ْوُم بَِرمْح َت‬
ْ ْ ْ َ ْ ْ ْ ‫ أ‬،‫ث‬ ْ‫كأ‬

Dibaca sekali ketika pagi dan sore. (HR. Al-Hakim dan beliau menshahihkannya serta
disepakati oleh Adz-Dzahabiy 1/545, lihat Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273)
13. Membaca:

‫اهلل‬ ‫ى‬َّ
‫ل‬ ‫ص‬ ٍ ‫ وعلَى ِدي ِن نَبِِّين ا حُم َّم‬،‫ص‬
‫د‬ ِ ‫ال‬
َ ‫خ‬ ِ
‫إل‬ ‫ا‬ ِ ‫أَص بحنَا علَى فِطْ رِة ا ِإلس الَِم وعلَى َكلِم‬
‫ة‬
ُ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ََ ْ َ َ َْْ
ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
َ ‫ َو َعلَى ملَّة أَبِْينَا إِْبَراهْي َم َحنْي ًفا ُم ْسل ًما َوَما َكا َن م َن الْ ُم ْش ِركنْي‬،‫َعلَْيه َو َسلَّ َم‬

Jika sore hari membaca:

62
‫أ َْم َسْينَا َعلَى فِطَْرِة ا ِإل ْسالَِم‬

Dibaca sekali. (HR. Ahmad 3/406, 407, Ibnus Sunniy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah
no.34, lihat Shahiihul Jaami’ 4/209).

14. Membaca:

‫اهلل َوحِب َ ْم ِده‬


ِ ‫سبحا َن‬
َ ُْ

Dibaca 100x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang membacanya seratus kali ketika
pagi dan sore maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat yang lebih utama
daripada apa yang dia bawa kecuali seseorang yang membaca seperti apa yang dia baca
atau yang lebih banyak lagi.” (HR. Muslim 4/2071).

15. Membaca:

‫ك َولَ هُ احْلَ ْم ُد َوُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْيٌر‬ َ ْ‫الَ إِلَ هَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
ُ ‫ لَ هُ الْ ُم ْل‬،ُ‫ك لَ ه‬

Dibaca 10x. (HR. An-Nasa`iy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.24, lihat Shahih At-
Targhiib wat Tarhiib 1/272). Atau dibaca sekali ketika malas/sedang tidak bersemangat.
(HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah, Ahmad 4/60, lihat Shahih Abu Dawud 3/957 dan
Shahih Ibnu Majah 2/331).

16. Membaca:

‫ك َولَ هُ احْلَ ْم ُد َوُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ْيٌر‬ َ ْ‫الَ إِلَ هَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
ُ ‫ لَ هُ الْ ُم ْل‬،ُ‫ك لَ ه‬

Dibaca 100x ketika pagi. “Barangsiapa yang membacanya seratus kali dalam sehari maka
(pahalanya) seperti membebaskan sepuluh budak, ditulis untuknya seratus kebaikan,
dihapus darinya seratus kesalahan, dan dia akan mendapat perlindungan dari (godaan)

63
syaithan pada hari itu sampai sore, dan tidak ada seorang pun yang lebih utama daripada
apa yang dia bawa kecuali seseorang yang mengamalkan lebih banyak dari itu.” (HR. Al-
Bukhariy 4/95 dan Muslim 4/2071).

17. Membaca:

‫ َوِزنَةَ َعْرِش ِه َوِم َد َاد َكلِ َماتِِه‬،‫ضا َن ْف ِس ِه‬ ِِ ِ ِ ‫ِ حِب‬


َ ‫ َوِر‬،‫ َع َد َد َخ ْلقه‬:‫ُسْب َحا َن اهلل َو َ ْمده‬

Dibaca 3x ketika pagi. (HR. Muslim 4/2090).

18. Membaca:

ً‫ َو َع َمالً ُمَت َقبَّال‬،‫ َوِرْزقًا طَيِّبًا‬،‫ك ِع ْل ًما نَافِ ًعا‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم إِيِّنْ أ‬
َ ُ‫َسأَل‬

Dibaca sekali ketika pagi. (HR. Ibnus Sunniy di dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no.54,
Ibnu Majah no.925 dan dihasankan sanadnya oleh ‘Abdul Qadir dan Syu’aib Al-Arna`uth
di dalam tahqiq Zaadul Ma’aad 2/375).

19. Membaca:

‫ب إِلَْي ِه‬ ِ ‫أ‬


ُ ‫َسَت ْغف ُر اهللَ َوأَُت ْو‬
ْ

Dibaca 100x dalam sehari. (HR. Al-Bukhariy bersama Fathul Baari 11/101 dan Muslim
4/2075).
20. Membaca:

ِ ‫َّام‬
‫ات ِم ْن َشِّر َما َخلَ َق‬ ِ ‫ات‬
َّ ‫اهلل الت‬ ِ ‫أَعوذُ بِ َكلِم‬
َ ُْ

64
Dibaca 3x ketika sore. “Barangsiapa yang mengucapkannya ketika sore tiga kali maka
tidak akan membahayakannya panasnya malam itu.” (HR. Ahmad 2/290, lihat Shahih At-
Tirmidziy 3/187 dan Shahih Ibnu Majah 2/266).

21. Membaca:

‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى نَبِِّينَا حُمَ َّم ٍد‬


َ ‫اللَّ ُه َّم‬

Dibaca 10x ketika pagi dan sore. “Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku ketika
pagi sepuluh kali dan ketika sore sepuluh kali maka dia akan mendapatkan syafa’atku
pada hari kiamat.” (HR. Ath-Thabraniy dengan dua sanad, salah satu sanadnya jayyid,
lihat Majma’uz Zawaa`id 10/120 dan Shahih At-Targhiib wat Tarhiib 1/273).

Betapa besarnya keutamaan amalan tersebut! Selayaknya bagi kita untuk


melaksanakannya semaksimal mungkin. Jangan sampai terlewat pahala yang begitu besar
ini. Jangan sampai waktu kita terbuang untuk ngobrol kesana kemari yang sifatnya
mubah sehingga hilanglah kesempatan mendapatkan pahala yang besar ini.
Konsentrasikanlah setelah shalat shubuh dengan dzikir. Dzikir setelah shalat subuh
dilanjutkan dengan dzikir pagi sampai selesai. Kemudian membaca Al-Qur`an atau
muraja’ah hafalan sampai terbit matahari sekitar 15-20 menit. Setelah itu kita shalat dua
raka’at yang diistilahkan dengan shalat isyraaq (jangan shalat ketika tepat matahari terbit,
karena hal ini dilarang di dalam syari’at). Janganlah waktu ini disibukkkan dengan urusan
lain yang kurang penting. Kecuali amalan lain yang mempunyai keutamaan yang besar
seperti ta’lim atau urusan lainnya yang sifatnya sangat urgen dan mendesak. (oleh K.H.
Ridwan Anshory). Mudahan-mudahan kita mendapatkan pahala yang besar ini
sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits tersebut. Aamiin.

Ada beberapa riwayat yang menerangkan tempat khusus untuk membaca doa istighfar
ini, seperti sesudah shalat, bangun tidur, dan di pagi hari Jum’at.  Namun tak satupun dari
keterangan-keterangan tersebut yang shahih sehingga tidak bisa diamalkan dengan
kekhususannya tersebut. Ada hadits yang berstatus maqbul –sebagian ulama
menghasankannya dan sebagian lain menshahihkannya- menyebutkan istighfar tersebut
65
tanpa mengaitkannya dengan waktu-waktu tertentu. Bisa dibaca pada waktu yang bebas
tanpa mengkhususkannya dengan waktu dan tempat.

Al-Hakim mengeluarkannya dalam Al-Mustadrak-nya dari hadits Abdullah bin Mas’ud


Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

ِ ِ ِ ِ ‫ال أ‬
ْ ‫وب إِلَْي ه ثَاَل ثًا غُف َر‬
‫ت‬ َ ُّ‫َس َت ْغف ُر اللَّهَ الَّذي اَل إِلَ هَ إِاَّل ُه َو احْلَ َّي الْ َقي‬
ُ ُ‫وم َوأَت‬ ْ َ َ‫َم ْن ق‬
‫ف‬ َّ ‫ارا ِم ْن‬
ِ ‫الز ْح‬ ًّ َ‫ذُنُ ْوبُهُ َوإِ ْن َكا َن قَ ْد ف‬

Artinya: “Siapa yang membaca Astaghfirullaah Alladzii Laa Ilaaha Illaa


HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihi maka diampuni dosa-dosanya walaupun ia
pernah lari dari medan perang.” (HR. Al-Hakim, beliau berkata: “ini adalah hadits
shahih sesuai syarat Muslim namun Al-Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya.”
Hadits ini juga dikeluarkan oleh Al-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, no. 8541. Abu
Nu’aim meriwayatkan yang serupa dalam Akhbar Ashbahan dari hadits Abu Hurairah
Radhiyallahu 'Anhu)

Keutamaan Istigfar

Doa ini mengandung istighfar (permohonan ampunan) yang sangat agung dan memakai
wasilah (sarana) yang sangat mulia dengan menyebut nama-nama Allah yang Maha Indah
–Allah, Al-Adzim, Al-Hayyu, dan Al-Qayyum-, ikrar akan uluhiyah Allah dan tekad
bertaubat saat itu juga. Disebut kalimat tauhid setelah kalimat “Aku meminta ampun
kepada Allah” memberikan makna bahwa hamba tersebut mengakui kewajibannya untuk
ibadah kepada Allah semata yang itu menjadi hak Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ini
menuntut agar orang yang beristighfar untuk membuktikan ubudiyahnya kepada Allah
dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Al-Hayyul Qayyum: dua nama Allah yang agung ini disebut sesudahnya memiliki kaitan
dengan permintaan ampunan karena semua nama Allah dan sifat-Nya yang Maha tinggi
yang Dzatiyah dan Fi’liyah kembali kepada keduanya. Sifat Dzatiyah merujuk kepada

66
nama Al-Hayyu (Maha hidup kekal). Sedangkan sifat fi’liyah kembali kepada nama Al-
Qayyum (Tegak berdiri sendiri dan mengurusi semua makhluk-Nya). Ditutup doa
tersebut dengan Waatubu Ilaihi (Aku bertaubat kepada-Nya) mengandung keinginan kuat
dari hamba untuk bertaubat (kembali) kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Karenanya jika
hamba mengucapkan kalimat ini hendaknya ia jujur dalam melafadzkannya pada dzahir
& batinnya. Jika ia dusta, dikhawatirkan ia tertimpa kemurkaan Allah. (Lihat al-Fuuthaat
al-Rabbaniyah: 3/701).

Allah siapkan balasan terbaik untuknya, yakni ampunan untuknya sehingga


dihapuskan dosa-dosanya, ditutupi aib-aibnya, dilapangkan rizkinya, dijaga fisiknya,
dipelihara hartanya, mendapat kucuran barakah, semakin meningkat kualitas agamanya,
menjapatkan jaminan keamanan di dunia dan akhirat, dan mendapat keridhaan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala. Dosa yang akan diampuni dengan doa istighfar ini bukan hanya
dosa-dosa kecil, tapi juga dosa besar. Bahkan dosa yang terkategori min akbaril dzunub
(dosa paling besar), yaitu lari dari medan perang, “. . .  walaupun ia pernah lari dari
medan perang.” Lari dari medan perang adalah lari meninggalkan medan jihad fi
sabilillah saat berkecamuk peperangan melawan orang kafir. Ini menunjukkan bahwa
melalui doa istighfar yang agung ini Allah akan mengampuni dosa-dosa terbesar yang
tidak memiliki konsekuensi hukuman jiwa dan harta seperti lari dari medan perang dan
dosa-dosa semisalnya. Jika hamba mengucapkan doa di atas dengan ikhlas, jujur,
memahami makna-maknanya; niscaya ia akan mendapatkan kabar gembira maghfirah
yang agung ini.9

Dahsyatnya dan fadhilahnya Istighfar begitu nampak pada ayat Al-Quran berikut ini:

9
Sumber: http://voa-islam.com

67
َّ ‫) يُْرِس ِل‬10( ‫اس َت ْغ ِفُروا َربَّ ُك ْم إِنَّهُ َك ا َن َغ َّف ًارا‬
)11( ‫الس َماءَ َعلَْي ُك ْم ِم ْد َر ًارا‬ ْ ‫ت‬ُ ‫َف ُق ْل‬
ٍ ‫ومُيْ ِد ْد ُكم بِ أَمو ٍال وبنِني وجَي ع ل لَ ُكم جن‬
‫) َما لَ ُك ْم اَل َت ْر ُج و َن‬12( ‫َّات َوجَيْ َع ْل لَ ُك ْم أَْن َه ًارا‬ َ ْ ْ َْ َ َ ََ َ ْ ْ َ
( 13( ‫لِلَّ ِه َوقَ ًارا‬
Artinya: “Maka aku katakan kepada mereka, mohon ampunlah kalian kepada
Tuhamu, sesungguhnya dia Maha Mengampuni/Pengampun. Dia akan mengirim kepada
kamu hujan yang lebat, dan memperbanyak harta serta anak-anak dan menjadikan
untukmu kebun-kebun serta menjadikan pula di dalamnya untukmu sungai-sungai.
Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?” (QS. Nuh [71] : 10-13). Dalam
sebuah hadis sahih disebutkan, Siapa yang memohon ampun (istighfar), niscaya Allah
SWT akan menjadikan / memberikan jalan keluar kepadamu, jalan keluar dari segala
kesusahanmu, dan memberikan kesenangan dari segala kesempitan, serta memberinya
rezeki termasuk anak dari arah yang tidak dia duga.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
Ada istighfar yang cukup popular teman-teman ketika Rasulullah selesai Salat lalu
membaca doa ini:

ِ َ َ‫ ق‬،‫ عن ِص لَةَ ب ِن زَف ر‬،‫ ح َّدثَيِن َش يخ‬:‫ال‬


‫ت ابْ َن عُ َم َر َي ُق ْو ُل‬
ُ ‫ مَس ْع‬:‫ال‬ َُ ْ ْ َ ٌ ْ ْ َ َ َ‫ ق‬،‫َع ْن َع ْم ِرو بْ ِن ُم َّرَة‬
ِ َّ ‫يِف دب ِر‬
‫ت يَ ا َذا اجْلَالَِل َوا ِإل ْك َرِام‬
َ ‫ َتبَ َارْك‬،‫الس الَ ُم‬
َّ ‫ك‬َ ‫ َوِمْن‬،‫الس الَ ُم‬
َّ ‫ت‬َ ْ‫ اللَّ ُه َّم أَن‬:‫الص الَة‬ ُُ
َّ‫َس َت ْغ ِف ُر اهللَ الْ َع ِظْي َم الَّ ِذ ْي الَ إِلَ هَ إِال‬ ِ ٍ
َ ‫ َوَز َاد يِف ْ ُدبُ ِر ُك ِّل‬.)‫(مس ند الش افعي‬
ْ ‫ص اَل ة بلَ ْف ظ أ‬

َ ‫الس الَ ُم َوإِلَْي‬


‫ك َيعُ ْو ُد‬ َّ ‫ك‬َ ‫ َوِمْن‬،‫الس الَ ُم‬
َّ ‫ت‬ ِ
َ ْ‫ اللَّ ُه َّم أَن‬، )3x(‫ب ِإلَْي ه‬
ُ ‫ُه َو احْلَ َّي اْل َقُّي ْوَم َو أَُت ْو‬
‫ت يَا َذا اجْلَالَ ِل‬
َ ‫ت َربَّن اَ َوَت َع الَْي‬ َّ ‫ِبالسالَِم َوأ َْد ِخ ْلناَ اْجلَنَّةَ َد َار‬
َ ‫السالَِم َتبَ َارْك‬ َّ َ‫السالَ ُم فَ َحيِّناَ َربَّنا‬
َّ

‫َوا ِإل ْكَرِام‬

68
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung yang Tidak ada
Tuhan melainkan Dia. Yang senantiasa hidup lagi mengurus segala sesuatu dengan
sendirinya. (dibaca 3x). Ya Allah, engkaulah zat yang mempunyai kesejahteraan
(keselamatan), segala keselamatan dari engkau, dan segala keselamatan akan kembali
padamu, maka hidupkanlah kami dengan selamat, masukkanlah kami ke surga tempat
sejahtera, Maha berkah Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Luhur engkau wahai zat
yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”

6. Sayyidul Istighfar dan Keutamaannya

‫ص لّ َى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َس يِّ ُد‬ ِ ِ ‫وعن َش د‬


َ َ‫َّاد بْ ِن أ َْو ٍس َر ِض َي اهللُ َعْن هُ ق‬
َ ‫ال َر ُس ْو ُل اَللَّه‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬ ََْ
ِ ‫اِل‬
َ ْ‫ اَل إِلَ هَ إِاَّل أَن‬، ‫ت َريِّب‬
‫ َوأَنَا‬،‫ َوأَنَا َعْب ُد َك‬، ‫ َخلَ ْقتَيِن‬،‫ت‬ َ ْ‫ اَللَّ ُه َّم أَن‬:‫اَ ْس ت ْغ َفا ِر أَ ْن َي ُق ْوَل اَلْ َعْب ُد‬
ِ‫علَى عه ِد َك ووع ِد َك ما ا‬
َ ِ‫ك بِنِ ْع َمت‬
‫ك‬ َ َ‫ أَبُ ْوءُ ل‬،‫ت‬
ُ ‫ص َن ْع‬ ‫ا‬
َ َ ‫م‬ ‫ر‬
ِّ ‫ش‬
َ ‫ن‬
ْ
ِ‫ك‬
‫م‬ َ ِ
‫ب‬ ‫ذ‬
ُ ‫و‬
ْ ‫َع‬
ُ ‫أ‬ ، ‫ت‬
ُ ‫ع‬
ْ ‫ط‬
َ ‫ت‬
َ ‫س‬
ْ َ ْ ََ ْ َ َ
ِ ِ ِ َ َ‫ وأَبوء ل‬،‫َعلَ َّي‬
ُّ ‫َخَر َجهُ اَلْبُ َخا ِر‬
‫ي‬ َ ْ‫ب إِاَّل أَن‬
ْ‫أ‬-‫ت‬ َ ‫ك ب َذنْيِب ْ فَا ْغف ْر يِل ْ فَِإنَّهُ اَل َي ْغف ُر اَ ُّلذنُ ْو‬ ُ ُْ َ

‫ فهو من‬،‫ فم ات من يومه قبل أن ميس ي‬،‫ موقنا هبا‬،‫ من قاهلا من النه ار‬:‫ومن فائدته‬

‫ فهو من أهل‬،‫ فم ات قبل أن يص بح‬،‫ وهو م وقن هبا‬،‫ ومن قاهلا من اللي ل‬،‫أهل اجلن ة‬

.‫اجلنة‬

69
‫ َوأَن اَ َعلَى َع ْه ِد َك َوَو ْع ِد َك َم ا‬،‫ َو أَن اَ َعْب ُد َك‬، ْ ‫ت َخلَ ْقتَيِن‬
َ ْ‫ت َريِّب الَ إِلَ هَ إِالَّ أَن‬
َ ْ‫اَللَّ ُه َّم أَن‬
‫ َوأَبُ ْوءُ بِ َذنْيِب ْ ف اَ ْغ ِف ْر‬،‫ك َعلَ َّي‬
َ ِ‫ك بِنِ ْع َمت‬
َ َ‫ أَبُ ْوءُ ل‬ ،‫ـت‬
ُ ‫صَن ْع‬
ِ َ ِ‫ أَعوذُ ب‬.‫استَطَعت‬
َ ‫ـك م ْن َشِّر مـَا‬ ُْ ُ ْ ْ

َ ْ‫ب إِالَّ أَن‬


    . ‫ت‬ ُّ ‫ فَاِنَّهُ الَ َي ْغ ِفر‬، ‫يِل‬
َ ‫الذنُ ْو‬ ُ ْ

Artinya: “Wahai Allah Engkaulah Tuhanku tiada Tuhan selain Engkau,


Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu dan aku berada dalam
perjanjian-Mu dan ikatan kesetiaanku pada-Mu semampuku, aku berlindung dari
buruknya perbuatanku dan aku sadar kenikmatan-kenikmatanMu padaku dan aku sadar
atas dosa-dosaku, dan ampunilah aku maka sesungguhnya tiada yang mengampuni
dosa-dosa selain Engkau. (Hadits)

 Keutamaan Sayyidul Istigfar.

 Dinamakan dengan sayyidul istigfar karena ini adalah seluruh permohonan


ampun, permohonan maaf atas keudzuran, taubat, dan tauhid.
 Diriwayatkan pada shahih Bukhari dari Syaddad bin Aus RA dari Nabi SAW yang
bersabda : “Pemimpin semua Istghfar adalah : Allahumma anta rabbiy…dst, jika
dibaca saat sore lalu ia wafat di malam itu maka ia masuk sorga, jika dibaca
dipagi hari lalu ia wafat hari itu maka ia masuk sorga”.masuk surga disini berarti
kabar gembira tentang kesetiaan terhadap Islam (karena menjalani ajarannya) dan
termasuk satu dari sebab-sebab husnul khotimah.
 Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Shaddad ibn Aws; Rasulullah SAW. bersabda,
“Sebaik-baiknya cara memohon ampunan dari Allah ialah: “Ya Allah, Engkaulah
Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan aku dan aku ini adalah
hamba-Mu dan aku akan menuruti perintah dan amanat-Mu sekuat tenagaku.
Aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku
mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah
daku, kerana tak ada yang mampu mengampuni dosa itu selainkan Engkau.”

70
 Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Buraydah ibn Hasib; Rasullulah SAW.
bersabda: Jika siapapun berkata di waktu pagi dan petang,: “ Ya Allah!
Engkaulah Tuhanku; tiada tuhan selain-Mu, Engkau Penciptaku, aku hamba-Mu,
dan aku berpegang dengan tali yang kokoh yang tidak akan putus; Aku
berlindung dari perkara buruk yang aku telah lakukan; aku mengakui nikmat-Mu
serta dosaku; ampunilah aku sebab tiada yang mampu mengampuni selainkan
Engkau.”, dan jika dia mati pada hari atau malam itu, dia akan masuk syurga.

BAB III

MUKJIZAT ZIKIR DAN TAWASSUL

1. Keutamaan Berzikir

Tentang masalah zikir, ada beberapa hal yang perlu diketahui, di antaranya adalah
bahwa zikir secara umum dapat dibagi dua, yaitu zikir dalam bentuk ibadah yang
ketentuannya telah diatur secara khusus oleh agama dan dicontohkan secara langsung

71
oleh Rasulullah, misalnya dalam bentuk ibadah shalat sebagaimana firman-Nya dalam al-
Quran Surat Thaha ayat 14,

‫الصالََة لِ ِذ ْك ِري‬
َّ ‫اعبُ ْديِن َوأَقِ ِم‬
ْ َ‫إِنَّيِن أَنَا اللَّهُ الَ إِلَهَ إِالَّ أَنَا ف‬
Artinya: “Maka dirikanlah shalat untuk berzikir (mengingat) kepada-Ku.”
Adapun bentuk zikir yang kedua yaitu, zikir yang secara khusus tidak dilakukan oleh
Rasulullah, namun tetap tidak keluar dari koridor agama, misalnya bentuk zikir yang
dilakukan beberapa imam, yang lafadz-lafadznya diambil dari nash-nash al-Qur’an dan
Hadis kemudian disatukan menjadi sebuah bacaan zikir. Sebut saja seperti zikir yang
lazim disebut tahlilan.
Mengenai berzikir dengan lafadz Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah
wa Allahu Akbar, disebutkan dalam Hadis riwayat Shahabat Abu Hurairah ra., bahwa
Rasulullah bersabda,

ِ ِ
ُ َ‫َخْي ُر اْل َكالَِم أ َْربَ ٌع الَ ي‬
َ ْ‫ض ُّرَك بِ أَيِّ ِه َّن بَ َدأ‬
ُ‫ت ُس ْب َحا َن اهلل َواْحلَ ْم ُد ِهلل َوالَ إِلَ هَ إِالَّ اهلل‬
‫َواهللُ َأ ْكَب ُر‬
Artinya: “Ada empat kalimat yang paling baik, tidak apa-apa jika engkau
memulainya dari yang mana pun: Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wa
Allahu Akbar.10
Yang kemudian menjadi pertanyaan Anda adalah, apakah kalimat-kalimat itu
menjadi wajib hukumnya untuk diucapkan ataukah hanya sebatas anjuran?
Kata wajib dalam term agama dapat dibagi dua, pertama wajib syar’i yaitu, bentuk
kewajiban yang dalil dan ketentuannya telah ditetapkan secara pasti oleh agama, atau
seperti yang biasa didefinisikan dalam ilmu fiqh sebagai perbuatan yang jika dikerjakan
mendapat pahala dan jika meninggalkannya berdosa. Dan kedua wajib syarthi, yaitu
bentuk kewajiban yang dilakukan sebagai bentuk loyalitas atau sebagai perjanjian

Muhammad bin Hibban al-Tamimy, Shahih Ibn Hibban (III/117 dan 120). Muhammad bin
10

Yazid al-Qazwini juga meriwayatkan Hadis ini dari Shahabat Samurah bin Jundub dan Shahabat
Abu Darda' dalam kitabnya Sunan Ibn Majah (II/1253)
72
seseorang kepada yang lain, misalnya loyalitas dan janji seorang murid kepada gurunya.
Ketika seseorang tidak melakukan kewajiban dalam bentuk wajib syar’i, maka sudah
tentu ia berdosa, tapi dosa itu tidak berlaku bagi mereka yang tidak mengindahkan wajib
syarthi, hanya saja orang yang meninggalkannya dianggap tidak membuktikan
loyalitasnya pada orang yang telah dipercayainya.
Dari beberapa Hadis yang menerangkan tentang zikir dengan lafadz, Subhanallah wa
al-hamdulillah wa laa ilaha illallah wa Allahu Akbar, tidak saya dapati adanya perintah
wajib untuk melakukannya setiap hari. Oleh karena itu, kewajiban tentang zikir dengan
lafadz tersebut sebagaimana Bapak tanyakan hanya merupakan wajib syarthi saja. Jadi
tidak berlaku untuk setiap muslim. Namun demikian, mereka tetap dianjurkan untuk
melakukannya sebanyak mungkin.
Berzikir yang telah menjadi ajaran bagi kaum tasawuf, selama bentuk dan lafadznya
masih dalam batas-batas yang diajarkan Rasulullah, maka hal itu sangat dianjurkan.
Namun, jika telah keluar dari apa yang diajarkan Rasulullah seyogyanya hal itu
ditinggalkan.*** 11

- Merayu Allah Melalui Tasbih, Tahmid, Dan Takbir

Allah sangat menyukai ucapan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir yang keluar dari
bibir hamba-hamba-Nya. Tasbih adalah ekspresi pengkudusan yang mengandung
penafian semua kejelekan yang tidak mungkin ada pada Allah yang tidak sesuai dengan
kebesaran dan keagungan-Nya. Tahmid merupakan bentuk pujian yang sempurna kepada
Allah. Rasulullah pernah bersabda: "Sesungguhnya sebaik-baik doa adalah
“Alhamdulillah” (HR. Tirmiddzi).

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda : Dua kalimat yang ringan dilidah,
berat di imbangan, dicintai oleh Allah Yang Maha Pengasih adalah : Subhanallah wa
bihamdihi subhanallah hil adzhim - Maha suci Allah dan segala puji bagi Nya, Maha suci
Allah yang Maha Agung (HR Bukhari - Muslim). Rasulullah saw juga bersabda : Bagiku
mengucapkan : Subhanallah walhamdulillah walaa 'ilaahailallah Allahuakbar (Maha suci

11
Fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal
73
Allah dan segala puji bagi Nya, dan tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah
yang Maha Besar), lebih aku cintai daripada tempat yang matahari terbit dan tenggelam
disana ( HR Muslim). Dalam hadits yang lain keutamaan takbir, tasbih dan
tahmid :“Alhamdulillah" memenuhi Mizan, dan "Subhanallah" serta "al-hamdulillah"
keduanya memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi.“ (HR. Muslim).
Dari Jabir ra, Rasulullah saw bersabda : Sebaik-baik dzikir adalah : Laa ilaahailallah.
Barangsiapa mengucapkan Laa ilaahailallah , maka ditanamlah baginya sebatang pohon
kurma di surga (HR Turmudzi).

Dari Ibnu Mas'ud ra, Rasulullah bersabda : Aku bertemu dengan Ibrahim pada malam aku
diangkat ke langit, lalu ia berkata : Wahai Muhammad, sampaikanlah salamku pada
umatmu, dan beritahukan pada mereka sesungguhnya surga itu tanahnya bagus, airnya
jernih dan ia adalah tanah datar yang luas yang tanamannya adalah " Subhanallah
walhamdulillah walaa 'ilaahailallah Allahuakbar (Maha suci Allah dan segala puji bagi
Nya, dan tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah yang Maha Besar), ( HR
Turmudzi).

Hendaknya kita senantiasa menggemuruhkan kalimat-kalimat agung itu dalam detak


jantung kita, mengkristalkannya dalam relung hati kita, melantunkannya lewat bibir-bibir
kita, memekarkannya dalam perilaku kita semua dan menancapkannya dalam sujud
panjang kita. Rasulullah pernah bersabda: “Ucapan yang paling Allah sukai itu adalah
empat, “Subhanallah, al-Hamdulillah, Laa Ilaaha Illa Allah, Allahu Akbar. Tidak ada
bahaya darimanapun kamu mulai.” (HR. Muslim).

Sahabat fillah,

Tak ada aktivitas yang akan menenteramkan hati dan melembutkan jiwa selain senantiasa
ingat dan berdzikir kepada Allah. Tak ada aktivitas yang melegakan jiwa dan
menyejukkan nurani selain dzikir kepada Allah. Karena itulah Allah menyeru kepada kita
agar kita senantiasa berdzikir pada-Nya. “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya
Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat) -Ku.” (Al-Baqarah : 152).

74
Dzikir kepada Allah adalah syurga Allah di dunia. Dia indah dan penuh pesona,
menakjubkan dan menentramkan. Di dalamnya ada bunga-bunga wangi yang bisa dihirup
jiwa. Maka barang siapa yang tidak pernah menginjakkan kakinya di surga Allah di dunia
dia tidak akan pernah menginjakkan kakinya di surga Allah di akhirat. Dzikir adalah
penolong yang melenyapkan kelelahan dan keletihan jiwa dan kehampaan nurani. Dzikir
adalah jalan pintas untuk meraih kebahagiaan dan merengkuh kemenangan. Dzikir adalah
balsem yang senantiasa memberikan kehangatan ruhani dan sekaligus memberikan
kesembuhan jiwa.

Dalam dzikir jiwa menjadi terasa dekat dengan Sangat Mahakasih, merasa teduh dalam
naungan cinta-Nya, hangat dalam dekapan kasih-Nya. Para ahli dzikir akan merasa
getaran ilahiyah yang mengalir dalam seluruh organ tubuhnya. Dzikir menyingkirkan
awan ketakutan menepiskan kegundahan dan menghadirkan kebahagiaan dan rasa damai.
Problema hidup akan ringan terasa. Guncangan jiwa akan luluh sirna.

Dzikir adalah penerang, dzikir adalah penenang, dzikir adalah penyadar dan senjata
ampuh pemusnah kesuntukan pikiran, pelenyap tumpukan duka lara. Orang yang
berdzikir kepada Allah akan senantiasa bersinar jiwanya, bercahaya tingkah lakunya.
Ketenangan batin tersimpan dalam gema dzikir yang bertalu-talu, dalam denting tahmid
yang mendayu-dayu. Dalam kalimat tauhid yang menggebu dan dalam tasbih yang
bergelora menghangatkan jiwa. Dzikir itu makanan jiwa yang harus menjadi konsumsi
rutin keseharian kita. Tanpanya jiwa kita akan melemah, semangat kita akan mengendur,
cita-cita kita hanya menjadi cita pendek dan rendah. Ada kelezatan dalam dzikir yang
tidak dimiliki oleh amal-amalnya lainnya. Cicipi dan rasakanlah.
Dzikir adalah penawar racun orang berdosa, sahabat setia orang yang terputus, harta
simpanan orang-orang yang bertawakkal, makanan orang-orang yang penuh yakin, hiasan
orang-orang yang menyambungkan diri kepada Allah, prinsip orang-orang yang memiliki
ma’rifat, hamparan orang-orang yang mendekat dan minuman segar orang-orang yang
mencinta.

Dzikir adalah energi hidup seorang muslim dan turbin yang menggerakkan jiwa mereka.
Ibnu Taimiyah pernah mengatakan kepada muridnya, Ibnul Qayyim tentang dzikir ini:

75
“Ini adalah makananku, jika aku tidak makan maka habislah kekuatanku.”
Hasan Al-Bashri memberikan nasehat kepada kita: “Carilah kenikmatan itu dalam tiga
perkara : Dalam salat, dalam dzikir, dalam membaca Al-Quran.” Dzikir akan membuka
kelapangan dada kita. Dalam dzikir terdapat makna-makan sabar dan tawakkal,
terkandung makna ridha dan menyerah. Hanya dengan mengingat Allah jiwa kita menjadi
jernih dan pikiran kita akan menjadi bersih. Dengan dzikir kepada Allah langkah ke
depan menjadi pasti.

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d:
28). Ada waktu untuk merayu Allah di saat malam menjelang fajar akan menjelang, di
saat manusia-manusia terlelap tidur.Saat itu ucapan cinta kepada Sang Maha Pencinta
baiknya diungkapkan. Karena cinta kita akan menarik cinta-Nya.
dan rayuan kita akan membangkitkan cinta-Nya.12

5. Ratibul Haddad

Ratib Al-Haddad merupakan bacaan riyadhah ruhiyyah. Bacaan ini diambil dari
nama penyusunnya, Yakni Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu
Islam (mujaddid) yang terkenal. Kotenya bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis Rasulullah
SAW yang teridiri dari doa-doa dan zikir-zikir susunan beliau. Ratib Al-Haddad lah yang
paling terkenal dan masyhur. Ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (Ratib Yang
Termasyhur) disusun berdasarkan inspirasi, pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan
1071 Hijriyah (bersamaan 26 Mei 1661).

Ratib ini disusun atas permintaan salah seorang murid beliau, ‘Amir dari keluarga
Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan ‘Amir
membuat permintaan tersebut untuk mengadakan suatu wirid dan zikir untuk amalan
penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri dari
ajaran sesat yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu. Pertama kalinya Ratib ini
dibaca di kampung ‘Amir sendiri, yakni di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah
daripada Al-Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Selepas itu Ratib dibaca di Masjid Al-
12
Fanpage Facebook Ust H Yusuf Mansur.

76
Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim dalam tahun 1072 Hijriah bersamaan tahun 1661
Masehi. Pada kebiasaannya ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan nafalnya, setelah
solat Isya’. Pada bulan Ramadhan dibaca sebelum solat Isya’. Mengikut Imam Al-
Haddad di kawasan-kawasan di mana Ratib al-Haddad ini diamalkan, dengan izin Allah
kawasan-kawasan tersebut selamat dipertahankan dari pengaruh sesat tersebut.

Ketahuilah bahawa setiap ayat, doa, dan nama Allah yang disebutkan di dalam
ratib ini dipetik dari Al-Quran dan hadith Rasulullah S.A.W. Ini berdasarkan sarana Imam
Al-Haddad sendiri. Beliau menyusun zikir-zikir yang pendek yang dibaca berulang kali,
dan dengan itu memudahkan pembacanya.

Keutamaan Rotib Hadad. (1)

Cerita-cerita yang dikumpulkan mengenai kelebihan RatibAl-Haddad banyak tercatat


dalam buku Syarah Ratib Al-Haddad, antaranya: Telah berkata Habib Abu Bakar bin
Abdullah Al-Jufri yang bertempat tinggal di Seiwun (Hadhramaut): “Pada suatu masa
kami serombongan sedang menuju ke Makkah untuk menunaikan Haji, bahtera kami
terkandas tidak dapat meneruskan perjalanannya kerana tidak ada angin yang
menolaknya. Maka kami berlabuh di sebuah pantai, lalu kami isikan gerbah-gerbah
(tempat isi air terbuat dari kulit) kami dengan air, dan kami pun berangkat berjalan kaki
siang dan malam, kerana kami bimbang akan ketinggalan Haji. Di suatu perhentian, kami
coba meminum air dalam gerbah itu dan kami dapati airnya payau dan masin, lalu kami
buangkan air itu. Kami duduk tidak tahu apa yang mesti hendak dibuat. Maka saya
anjurkan rombongan kami itu untuk membaca Ratib Haddad ini, mudah-mudahan Allah
akan memberikan kelapangan dari perkara yang kami hadapi itu. Belum sempat kami
habis membacanya, tiba-tiba kami lihat dari kejauhan sekumpulan orang yang sedang
menunggang unta menuju ke tempat kami, kami bergembira sekali. Tetapi ketika mereka
mendekati kami, kami dapati mereka itu perompak-perompak yang kerap merampas
harta-benda orang yang lalu-lalang di situ. Namun rupanya Allah Ta’ala telah
melembutkan hati mereka bila mereka dapati kami terkandas di situ, lalu mereka
memberi kami minum dan mengajak kami menunggang unta mereka untuk disampaikan

77
kami ke tempat sekumpulan kaum Syarif* tanpa diganggu kami sama sekali, dan dari situ
kami pun berangkat lagi menuju ke Haji, syukurlah atas bantuan Alloh SWT karena
berkat membaca Ratib ini.

Cerita ini pula diberitakan oleh seorang yang mencintai keturunan Sayyid,
katanya: “Sekali peristiwa saya berangkat dari negeri Ahsa’i menuju ke Hufuf. Di
perjalanan itu saya terlihat kaum Badwi yang biasanya merampas hak orang yang
melintasi perjalanan itu. Saya pun berhenti dan duduk, di mana tempat itu pula saya
gariskan tanahnya mengelilingiku dan saya duduk di tengah-tengahnya membaca Ratib
ini. Dengan kuasa Alloh mereka telah berlalu di hadapanku seperti orang yang tidak
menampakku, sedang aku memandang mereka.” Begitu juga pernah berlaku semacam itu
kepada seorang alim yang mulia, namanya Hasan bin Harun ketika dia keluar bersama-
sama teman-temannya dari negerinya di sudut Oman menuju ke Hadhramaut. Di
perjalanan mereka dibajak oleh gerombolan perompak, maka dia menyuruh orang-orang
yang bersama-samanya membaca Ratib ini. Alhamdulillah, gerombolan perompak itu
tidak mengapa-apakan siapapun, malah mereka berlalu dengan tidak mengganggu.

Apa yang diberitakan oleh seorang Arif Billah Abdul Wahid bin Subait Az-Zarafi,
katanya: Ada seorang penguasa yang ganas yang dikenal dengan nama Tahmas yang juga
dikenal dengan nama Nadir Syah. Tahmas ini adalah seorang penguasa ajam yang telah
menguasai banyak dari negeri-negeri di sekitarannya. Dia telah menyediakan tentaranya
untuk memerangi negeri Aughan. Sultan Aughan yang bernama Sulaiman mengutus
orang kepada Imam Habib Abdullah Haddad memberitahunya, bahwa Tahmas sedang
menyiapkan tentera untuk menyerangnya. Maka Habib Abdullah Haddad mengirim Ratib
ini dan menyuruh Sultan Sulaiman dan rakyatnya membacanya. Sultan Sulaiman pun
mengamalkan bacaan Ratib ini dan memerintahkan tenteranya dan sekalian rakyatnya
untuk membaca Ratib i ini dengan bertitah: “Kita tidak akan dapat dikuasai Tahmas
kerana kita ada benteng yang kuat, iaitu Ratib Haddad ini.” Benarlah apa yang dikatakan
Sultan Sulaiman itu, bahwa negerinya terlepas dari penyerangan Tahmas dan terselamat
dari angkara penguasa yang ganas itu dengan sebab berkat Ratib Haddad ini.

Penulis Syarah Ratib Al-Haddad ini yang bernama Abdullah bin Ahmad juga
pernah mengalami peristiwa yang sama, yaitu ketika dia berangkat dari negeri Syiher

78
menuju ke bandar Syugrah dengan kapal, tiba-tiba angin macet tiada bertiup lagi, lalu
kapal itu pun terkandas tidak bergerak lagi. Agak lama kami menunggu namun tidak
berhasil juga. Maka saya mengajak rekan-rekan membaca Ratib ini , maka tidak berapa
lama datang angin membawa kapal kami ke tujuannya dengan selamat dengan berkah
membaca Ratib ini.

Suatu pengalaman lagi dari Sayyid Awadh Barakat Asy-Syathiri Ba’alawi ketika
dia belayar dengan kapal, lalu kapal itu telah tersesat jalan sehingga membawanya
terkandas di pinggir sebuah batu karang. Ketika itu angin juga macet tidak dapat
menggerakkan kapal itu keluar dari bahayanya. Kami sekalian merasa bimbang, lalu
kami membaca Ratib ini dengan niat Alloh akan menyelamatkan kami. Maka dengan
kuasa Alloh SWT datanglah angin dan menarik kami keluar dari tempat itu menuju ke
tempat tujuan kami. Maka kerana itu saya amalkan membaca Ratib ini. Pada suatu malam
saya tertidur sebelum membacanya, lalu saya bermimpi Habib Abdullah Haddad datang
mengingatkanku supaya membaca Ratib ini, dan saya pun tersadar dari tidur dan terus
membaca Ratib Haddad itu.

Di antaranya lagi apa yang diceritakan oleh Syeikh Allamah Sufi murid Ahmad
Asy-Syajjar, iaitu Muhammad bin Rumi Al-Hijazi, dia berkata: “Saya bermimpi seolah-
olah saya berada di hadapan Habib Abdullah Haddad, penyusun Ratib ini. Tiba-tiba
datang seorang lelaki memohon sesuatu daripada Habib Abdullah Haddad, maka dia telah
memberiku semacam rantai dan saya pun memberikannya kepada orang itu. Pada hari
besoknya, datang kepadaku seorang lelaki dan meminta daripadaku ijazah (kebenaran
guru) untuk membaca Ratib Haddad ini, sebagaimana yang diijazahkan kepadaku oleh
guruku Ahmad Asy-Syajjar. Aku pun memberitahu orang itu tentang mimpiku semalam,
yakni ketika saya berada di majlis Habib Abdullah Haddad, lalu ada seorang yang datang
kepadanya. Kalau begitu, kataku, engkaulah orang itu.” Dari kebiasaan Syeikh Al-Hijazi
ini, dia selalu membaca Ratib Haddad ketika saat ketakutan baik di siang hari mahupun
malamnya, dan memang jika dapat dibaca pada kedua-dua masa itulah yang paling
utama, sebagaimana yang dipesan oleh penyusun Ratib ini sendiri. Ada seorang dari kota
Quds (Syam) sesudah dihayatinya sendiri tentang banyak kelebihan membaca Ratib ini,
dia lalu membuat suatu ruang di sudut rumahnya yang dinamakan Tempat Baca Ratib, di

79
mana dikumpulkan orang untuk mengamalkan bacaan Ratib ini di situ pada waktu siang
dan malam.

Di antaranya lagi, apa yang diberitakan oleh Sayyid Ali bin Hassan, penduduk
Mirbath, katanya: “Sekali peristiwa aku tertidur sebelum aku membaca Ratib, aku lalu
bermimpi datang kepadaku seorang Malaikat mengatakan kepadaku: “Setiap malam kami
para Malaikat berkhidmat buatmu begini dan begitu dari bermacam-macam kebaikan,
tetapi pada malam ini kami tidak membuat apa-apa pun karena engkau tidak membaca
Ratib. Aku terus terjaga dari tidur lalu membaca Ratib Haddad itu dengan serta-merta.

Setengah kaum Sayyid bercerita tentang pengalamannya: “Jika aku tertidur ketika
aku membaca Ratib sebelum aku menghabiskan bacaannya, aku bermimpi melihat
berbagai-bagai hal yang mengherankan, tetapi jika sudah menghabiskan bacaannya, tidak
bermimpi apa-apa pun.” Di antara yang diberitakan lagi, bahawa seorang pecinta kaum
Sayyid, Muhammad bin Ibrahim bin Muhammad Mughairiban yang tinggal di negeri
Shai’ar, dia bercerita: “Dari adat kebiasaan Sidi Habib Zainul Abidin bin Ali bin Sidi
Abdullah Haddad yang selalu aku berkhidmat kepadanya tidak pernah sekalipun
meninggalkan bacaan Ratib ini.

Tiba-tiba suatu malam kami tertidur pada awal waktu Isya', kami tidak membaca
Ratib dan tidak bersembahyang Isya', semua orang termasuk Sidi Habib Zainul Abidin.
Kami tidak sedarkan diri melainkan di waktu pagi, di mana kami dapati sebagian rumah
kami terbakar. Kini tahulah kami bahwa semua itu berlaku karena tidak membaca Ratib
ini. Sebab itu kemudian kami tidak pernah meninggalkan bacaannya lagi, dan apabila
sudah membacanya kami merasa tenteram, tiada sesuatupun yang akan membahayakan
kami, dan kami tidak bimbang lagi terhadap rumah kami, meskipun ia terbuat dari
dedaunan korma, dan bila kami tidak membacanya, hati kami tidak tenteram dan selalu
kebimbangan.”13

13
(Majmu’ al-Azkar wal- Ad’iya, disusun oleh Habib Muhammad al-Segaf, hal 31).

80
Berkata Habib Alwi bin Ahmad, penulis Syarah Ratib Al-Haddad: “Siapa yang melarang
orang membaca Ratib ini dan juga wirid-wirid para salihin, niscaya dia akan ditimpa
bencana yang berat daripada Allah Ta’ala, dan hal ini pernah berlaku dan bukan omong-
omong kosong.” Berkata Sidi Habib Muhammad bin Zain bin Semait Ba’alawi di dalam
kitabnya Ghayatul Qasd Wal Murad: Telah berkata Saiyidina Habib Abdullah Haddad:
“Siapa yang menentang atau membangkang orang yang membaca Ratib kami ini dengan
secara terang-terangan atau disembunyikan pembangkangannya itu akan mendapat
bencana seperti yang ditimpa ke atas orang-orang yang membelakangi zikir dan wirid
atau yang lalai hati mereka dari berzikir kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman:
“Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingatiKu, maka baginya akan ditakdirkan
hidup yang sempit.” ( Thaha: 124 ) Allah berfirman lagi: “Dan barangsiapa yang
berpaling dari mengingati Tuhan Pemurah, Kami balakan baginya syaitan yang
diambilnya menjadi teman.” ( Az-Zukhruf: 36 ) Allah berfirman lagi: “Dan barangsiapa
yang berpaling dari mengingat Tuhannya, Kami akan menurukannya kepada siksa yang
menyesakkan nafas.” ( Al-Jin: 17). Rotibul haddad ini dapat menjaga suatu negeri dari
musibah dan bencana alam. Dan dalam komentar Syekh ‘Allamah Abdullah bin
Muhammad Syurahil al-Asyram dalam salah satu karyanya dalam Manaqib al-Habib
Abdullah bin Alawy al-Haddad, “Siapa yang membaca dan mewiridkan rotb ini akan
meninggal dalam keadaan husnul khotimah, insya Allah.”

81
‫الراتب الشهير‬

‫اإلمام القطب احلبيب عبد اهلل بن علوي احلداد‬

‫‪Ratib Al-Haddad‬‬

‫]‪Moga-moga Allah merahmatinya [Rahimahu Allahu Ta’ala‬‬

‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ ‫د‬‫م‬‫َّ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ال‬


‫و‬ ‫م‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ي‬
‫ِّ‬‫ِ‬
‫ب‬ ‫ن‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ض رِة س يِّ ِدنَا و َش ِفيعِ‬ ‫ح‬ ‫ىَل‬‫ِ‬
‫إ‬ ‫ة‬ ‫يق ول الق ارئ‪ :‬الفاحِت‬
‫َ‬ ‫َ‬‫حُم‬ ‫َ‬ ‫َ ََْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬

‫َو َسلَّ َم ‪ -‬الفاحتة‪-‬‬

‫‪Baca Al-Fatihah kepada penolong kita Muhammad SAW‬‬

‫الرِحْي ِم‬
‫الرمْح ِن َّ‬ ‫(‪1‬بِس ِم ِ‬
‫اهلل َّ‬ ‫ْ‬
‫‪82‬‬
. ُ ‫اك نَ ْس تَعِنْي‬ َ ِّ‫ك َي ْوِم ال دِّيْ ِن إِي‬
َ َّ‫اك َن ْعبُ ُد َوإِي‬ ِ ِ‫ ماَل‬.‫ اَل َّرمْح ِن ال َّرِحي ِم‬. َ ‫ب الْع الَ ِمنْي‬
ْ
ِ
َ ِّ ‫اَحْلَ ْم ُد هلل َر‬
ِ‫ض و‬
َ‫ب َعلَْي ِه ْم َوال‬ ‫غ‬
ْ ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ِ ‫غ‬َ ‫م‬ ِ ‫ت َعلَْي‬
‫ه‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ِ َّ‫ ِص را َط ال‬.‫الص را َط الْمس ت ِقيم‬
‫ذ‬ ِّ ‫ا‬َ‫ن‬ ِ ‫اِه‬
‫د‬
ُ
ْ َ ‫رْي‬ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ
َ ُْ َ ْ
ِ ‫ ِآمنْي‬. َ ‫الضَّآلِّنْي‬

1) Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.

Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbir sekalian alam.
Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani. Yang Menguasai hari Pembalasan (hari
Akhirat). Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja
kami memohon pertolongan. Tunjuklah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang
yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang
Engkau telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.”

Diriwayatkan oleh Abu Sa’id ibn al-Mu’lla r.a.: “Sukakah kamu jika aku ajarkan sebuah
Surah yang belum pernah diturun dahulunya, baik dalam Injil mahupun Zabur dan
Taurat? Ia adalah Al-Fatihah.

Surah 15 Al-Hijr : Ayat 87: “Dan sesungguhnya Kami telah memberi kepadamu (wahai
Muhammad) tujuh ayat yang diulang-ulang bacaannya dan seluruh Al-Quran yang amat
besar kemuliaan dan faedahnya.”

ِ ‫الس‬
‫ات وَم ا يِف‬ ‫اَهللُ الَ إِلَ هَ إِالَّ ُه و احْلَ ُّي الْ َقُّي ْوُم الَ تَأْ ُخ ُذهُ ِس نَةٌ والَ َن ْوٌم لَ هُ َم ا يِف‬
َ ‫مو‬ َ َّ َ َ )2

‫ض َم ْن َذا الَّ ِذ ْي يَ ْش َف ُع ِعْن َدهُ إِالَّ بِِإ ْذنِ ِه َي ْعلَ ُم َم ا َبنْي َ أَيْ ِديْ ِه ْم َوَم ا َخ ْل َف ُه ْم َوالَ حُيِ ْيطُ ْو َن‬
ِ ‫األ َْر‬

‫ض َوالَ َي ُؤ ُدهُ ِح ْفظُ ُه َم ا َوُه َو‬ ِ َّ ‫بِ َش ي ٍء ِمن ِع ْل ِم ِه إِالَّ مِب َا َش آء و ِس ع ُكرِس يُّه‬
َ ‫الس َم َوات َواأل َْر‬ ُ ْ َ ََ ْ ْ
.‫الع ِظْي ُم‬ ِ
َ ‫العل ُّي‬
َ
83
2) Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya.
Yang tidak mengantuk usahkan tidur. Yang memiliki segala yang ada di langit dan di
bumi. Tiada sesiapa yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya.
Yang mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka,
sedang mereka tidak mengetahui sesuatu pun dari ilmu Allah melainkan apa yang Allah
kehendaki. Luasnya Kursi Allah meliputi langit dan bumi; dan tiadalah menjadi keberatan
kepada Allah menjaga serta memelihara keduanya. Dan Dialah Yang Maha Tinggi, lagi
Maha Besar. (Surah 2 al-Baqarah Ayat 255 Ayat-al-Kursi)

Ayatul Kursi ini mengandungi khasiat yang besar. Terdapat 99 buah hadis yang
menerangkan fadhilahnya. Di antaranya ialah untuk menolak syaitan, benteng
pertahanan, melapangkan fikiran dan menambahkan iman.

َ‫اهلل َوَمآلئِ َكتِ ِه َوُكتُبِ ِه َوُر ُس لِ ِه ال‬


ِ ِ‫الرسو ُل مِب َآ أُنْ ِزَل إِلَي ِه ِمن ربِّه والْم ْؤِمُن و َن ُك لٌّ آمن ب‬
ََ ْ ُ َ َْ ْ ْ ُ َّ ‫) َآم َن‬3
ِ ٍ ‫نُ َفِّر ُق ب أ‬
ِ ‫ك الْم‬
‫صْي ُر‬ ِ َ َ‫َحد ِم ْن ُر ُسل ِه َوقَالُوا مَسِ ْعناَ َوأَطَ ْعناَ غُ ْفراَن‬
َ َ ‫ك َربَّنَا َوإلَْي‬ َ َ ‫َنْي‬

3. Rasulullah telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, dan
juga orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, dan Malaikat-
malaikatNya, dan Kitab-kitabNya, dan Rasul-rasulNya. (Katakan): “Kami tidak
membezakan antara seorang rasul dengan rasul-rasul yang lain”. Mereka berkata lagi:
Kami dengar dan kami taat keampunan-Mu wahai Tuhan kami, dan kepadaMu jualah
tempat kembali”. (Surah 2: Al Baqarah Ayat 285)

Diriwayatkan daripada Abu Mas’ud al-Badri r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah
bersabda: Dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, memadai kepada seseorang yang
membacanya pada malam hari sebagai pelindung dirinya.

84
ِ ‫الَ ي َكلِّف اهلل َن ْفسا إِالَّ وسعها هَل ا م ا َكس بت وعلَيه ا م ا ا ْكتَس بت ربَّنَ ا الَ ُتؤ‬
‫اخ ْذنَآ‬ َ َ ْ ََ َ َ ْ َ َ ْ ََ َ َ ََ ْ ُ ً ُ ُ ُ )4

َ‫ص ًرا َك َم ا مَحَْلتَ هُ َعلَى الَّ ِذيْ َن ِم ْن َقْبلِنَ ا َربَّنَ ا َوال‬ ِ


ْ ِ‫َخطَأْنَا َربَّنَ ا َوالَ حَتْم ْل َعلَْينَ ا إ‬
ِ
ْ ‫إِ ْن نَسْينَآ أ َْو أ‬
‫ص ْرناَ َعلَى الْ َق ْوِم‬
ُ ‫ن‬
ْ ‫ا‬َ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ن‬
َ ‫ال‬
َ ‫و‬‫م‬
َْ ‫ت‬
َ ‫ن‬
َْ‫أ‬ ‫آ‬ ‫ن‬ْ ‫ار‬
‫مَح‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬َ‫ل‬ ‫ر‬ ِ ‫حُت ِّم ْلن ا م االَ طَاقَ ةَ لَن ا بِ ِه واع ف عنَّا وا ْغ‬
‫ف‬
َْ ْ َ َ ُ ْ َ َ
َ َ َ َ
.‫الْ َكافِ ِريْ َن‬

4. Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat
pahala atas kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa atas kejahatan
yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): “Wahai Tuhan kami! Janganlah
Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami !
Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah
Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami!
Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan
maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada
kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan
terhadap kaum-kaum yang kafir” (Surah 2: al-Baqarah Ayat 286)

Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Abbas r.a.: Apabila Jibril sedang duduk
dengan Rasulullah s.a.w., dia mendengar bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat
kepalanya lalu berkata: “Ini ialah bunyi sebuah pintu di syurga yang tidak pernah
dibuka.” Lalu satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak
pernah turun ke bumi” Malaikat itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah atas dua
cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada rasul-rasul
sebelummu-“Fatihat al-Kitab dan ayat penghabisan Surah al-Baqarah”. Kamu akan
mendapat manfaat setiap kali kamu membacanya.

85
ِ َ ْ‫ الَ إِلَهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬.5(
ُ ‫ك َولَهُ احْلَ ْم ُد حُيْيِي َومُي ْي‬
‫ت َوُه َو َعلَى ُك ِّل‬ ُ ‫ لَهُ الْ ُم ْل‬،ُ‫ك لَه‬

)3X( . ‫َش ْي ٍء قَ ِد ٌير‬

5. Tiada Tuhan Melainkan Allah, Yang satu dan tiada sekutu bagi- Nya. Bagi-Nya segala
kekuasaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan,
dan Dia sangat berkuasa atas segala sesuatu (dibaca 3X).

Dari Bukhari, Muslim dan Malik, diriwayatkan daripada Abu Hurairah; Rasulullah s.a.w
berkata, “Sesiapa membaca ayat ini seratus kali sehari, pahalanya seperti memerdekakan
sepuluh orang hamba, Seratus kebajikan dituliskan untuknya dan seratus keburukan
dibuang darinya, dan menjadi benteng dari gangguan syaitan sepanjang hari.”

)3x ( ‫اهلل َواحْلَ ْم ُد لِلَّ ِه َوالَ إِلَهَ إِالَّ اْهللُ َواهللُ اَ ْكَب ُر‬
ِ ‫ سبحا َن‬6(
َ ٌْ
6. Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Tuhan
Yang Maha Besar. (3X).

Dari Muslim, diriwayatkan oleh Samurah ibn Jundah: Rasulullah s.a.w bersabda: Zikir-
zikir yang paling dekat di sisi Allah adalah empat, yaitu tasbih, takbir, tahmid dan tahlil,
tidak berbeza yang mana aturannya apabila engkau berzikirullah.

ِ ‫اهلل وحِب م ِد ِه سبحاَ َن‬


‫اهلل الْ َع ِظْي ِم‬ ِ
)3X( ْ ُ ْ َ َ ‫ُسْب َحا َن‬ 7(

7. Maha suci Allah segala puji khusus bagi-Nya, Maha suci Allah Yang Maha Agung.
(3X)

Dari Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a.: Rasulullah s.a.w. bersabda: Dua
zikir yang mudah di atas lidah tetapi berat pahalanya dan disukai oleh Allah ialah:
‘SubhanAllah al-Azim dan ‘Subhanallahi wa bihamdihi.’

86
.‫اب َّالرِحْي ُم‬ ِ
( x3(
ُ ‫ت الت ََّّو‬ َ َّ‫ب َعلَْينَا إِن‬
َ ْ‫ك أَن‬ ْ ُ‫ َربَّنَا ا ْغف ْر لَنَا َوت‬8(

8. Ya Allah ampunlah dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha


Pengampun Lagi Maha Penyayang. (3X)

‫ص ِّل َعلَْي ِه َو َسلِّ ْم‬ ٍ


(x3(
َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬،‫ص ِّل َعلَى حُمَ َّمد‬
َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬9(

9. Ya Allah, cucurkan selawat ke atas Muhammad, Ya Allah, cucurkan selawat ke atasnya


dan kesejahteraan-Mu. (3X)

ِ ‫َّآم‬
.‫ات ِم ْن َشِّرَما َخلَ َق‬ ِ ‫ات‬
َّ ‫اهلل الت‬ ِ ‫ أَعوذُ بِ َكلِم‬.10(
3x( (
َ ُْ

10. Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan
makhluk-Nya. (3X)

Dari Abu Dawud dan Tirmidhi, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Siapa yang membaca doa ini
tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.”

ِ ‫ض والَ يِف الْ َّسم‬


‫ـآء َوُه َو الْ َّس ِمْي ُـع‬ ‫يِف‬ ِ ِ ‫اهلل الَّ ِذي الَ يض ُّـر مع‬
ِ ‫ بِسـ ِم‬11(
َ َ ِ ‫اسـمه َش ْيءٌ األ َْر‬
ْ ََ ُ َ ْ
)3x( ‫الْ َعلِْي ُـم‬

11. Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi mahupun
di langit dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui.
(3X)

87
Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Hamba-hamba Allah yang membaca
doa ini pada waktu pagi dan petang tiga kali, tiada apa jua kesakitan akan dialaminya.”

3x(( . ‫اهلل َربًّا َوبِا ِإل ْسـالَِم ِديْنـًا َومِب ُ َح َّم ٍد نَبِيّـًا‬
ِ ِ‫ ر ِضينَـا ب‬12(
ْ َ

12. Kami redha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai Agama kami dan Muhammad
sebagai Nabi kami. (3X)

Surah 3: Ali-Imran Ayat 19: Sesungguhnya agama (yang benar dan diredai) di sisi Allah
ialah Islam.

Dari Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: “Sesiapa membaca ayat
ini di pagi dan petang hari akan masuk ke syurga.”

ِ ‫َّـر مِب َ ِشيئَ ِـة‬ ِِ ِ


(x3( .‫اهلل‬ ْ ُّ ‫ بِ ْس ِم اهلل َواحْلَ ْم ُد للَّه َواخْلَْي ُر َوالش‬.13

13. Dengan Nama Allah, segala pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan
adalah kehendak Allah. (3X)

Diriwayatkah oleh Abu Hurairah: Rasulullah s.a.w. bersabda: Wahai Abu Hurairah, bila
kamu keluar negeri untuk berniaga, bacakan ayat ini supaya ia membawa kamu ke jalan
yang benar. Dan setiap perbuatan mesti bermula dengan ‘Bismillah’ dan penutupnya ialah
“Alhamdulillah”.

3x (( . ‫هللا َاب ِطن ًا َو َظا ِه ًرا‬


ِ ‫ آ َمنَّا اِب ِهلل َوال َي ْو ِم اآل ِخ ِر تُ ْبن َا ىَل‬.14
‫ِإ‬
14. Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, dan kami bertaubat kepada Allah batin
dan zahir. (3X)

Surah at-Tahrim Ayat 8: Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kamu kepada
Allah dengan “Taubat Nasuha”.

88
Diriwayatkan oleh Ibn Majah: Rasulullah bersabda: Orang yang bertaubat itu adalah
kekasih Allah. Dan orang yang bertaubat itu ialah seumpama orang yang tiada apa-apa
dosa.”

( x3( . ‫ اَي َربَّنَا َواع ُْف َعنَّا َوا ْم ُح اذَّل ِ ْي اَك َن ِمنَّا‬.15(

15. Ya Tuhan kami, maafkan kami dan hapuskanlah apa-apa (dosa) yang ada pada kami.
(3X)

Dari Tirmidhi dan Ibn Majah: Rasulullah s.a.w. berada di atas mimbar dan menangis lalu
beliau bersabda: Mintalah kemaafan dan kesihatan daripada Allah, sebab setelah kita
yakin, tiada apa lagi yang lebih baik daripada kesihatan

Surah 4: An-Nisa’: Ayat 106: “Dan hendaklah engkau memohon keampunan kepada
Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”

( x7( .‫ َاي َذا الْ َج َاللِ َوا ْكر َا ِم َأ ِم ْتن َا عَىَل ِد ْي ِن ا ْس َال ِم‬.16(
‫ِإل‬ ‫ِإل‬
16. Wahai Tuhan yang mempunyai sifat Keagungan dan sifat Pemurah, matikanlah kami
dalam agama Islam . (7X)

3x(( َّ َّ ‫ َاي قَ ِو ُّي َاي َم ِت ْي ُـن إ َ ْك ِف رَش‬.17(


.‫الظا ِل ِم ْي َـن‬

17. Wahai Tuhan yang Maha Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah kami dari kejahatan
orang-orang yang zalim. (3X)

(x3( . ُ ‫هللا ُأ ُم ْو َر الْ ُم ْس ِل ِمنْي َ رَص َ َف‬


‫هللا رَش َّ الْ ُم ْؤ ِذ ْي َن‬ ُ ‫ َأ ْصلَ َح‬.18(

18. Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimim dan menghindarkan mereka dari
kejahatan orang-orang yang suka menggangu. (3X)

89
Diriwayatkan oleh Abu Darda’ bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada seorang
mukmin pun yang berdoa untuk kaumnya yang tidak bersamanya, melainkan akan
didoakan oleh Malaikat, “Sama juga untukmu”.

‫ يـَا عَيِل ُّ يـَا َك ِبرْي ُ يـَا عَ ِلمْي ُ يـَا قَ ِد ْي ُر‬.19(

)3X( . ُ ‫يـَا مَس ِ ي ُع يـَا ب َ ِصرْي ُ يـَا ل َ ِط ْي ُف يـَا َخ ِبرْي‬

19. Wahai Tuhan Yang Maha Mulia, lagi Maha Besar, Yang Maha Mengetahui lagi
Sentiasa Sanggup, Yang Maha Mendengar lagi Melihat. Yang Maha Lemah-Lembut lagi
Maha Mengetahui (3X)

Surah 17: Al Israil: Ayat 110: “Katakanlah (wahai Muhammad): “Serulah nama “Allah”
atau “Ar-Rahman”, yang mana sahaja kamu serukan; kerana Allah mempunyai banyak
nama yang baik serta mulia. Dan janganlah engkau nyaringkan bacaan doa atau
sembahyangmu, juga janganlah engkau perlahankannya, dan gunakanlah sahaja satu cara
yang sederhana antara itu.”

( x 3( .‫ َايفَا ِر َج الهَ ّ ِم اَي اَك ِش َف الغَّ ّ ِم اَي َم ْن ِل َع ْب ِد ِه ي َ ْغ ِف ُر َويَ ْر َح ُم‬20(

20. Wahai Tuhan yang melegakan dari dukacita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit.
Wahai Tuhan yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba-Nya. (3X)

Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik: “Ketika saya bersama
Rasulullah s.a.w., ada seseorang berdoa, “Ya Allah saya meminta kerana segala pujian
ialah untuk-Mu dan tiada Tuhan melainkan-Mu, Kamulah yang Pemberi Rahmat dan
yang Pengampun, Permulaan Dunia dan Akhirat, Maharaja Teragung, Yang Hidup dan
Yang Tersendiri”.

90
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Dia berdoa kepada Allah menggunakan sebaik-baik nama-
nama-Nya, Allah akan memakbulkannya kerana apabila diminta dengan nama-nama-Nya
Allah akan memberi.

( x4(. ‫هللا ِم َن الْخ ََطا َاي‬


َ ‫هللا َر َّب الْرَب َ ااَي َأ ْس َت ْغ ِف ُر‬
َ ‫َأ ْس َت ْغ ِف ُر‬21(

21. Aku memohon keampunan Allah Tuhan Pencipta sekalian makhluk, aku memohon
keampunan Allah dari sekalian kesalahan. (4X)

Surah 4: An-Nisa’: Ayat 106: “Dan hendaklah engkau memohon keampunan daripada
Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”

Surah 11: Hud: Ayat 90: “Dan mintalah keampunan Tuhanmu, kemudian kembalilah taat
kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengasihani, lagi Maha Pengasih”

( x50( . ُ َّ‫ َال هَل َ ال‬22(


‫هللا‬
‫ِإ ِإ‬
22. Tiada Tuhan Melainkan Allah (50X)

Komentar tentang kalimah tauhid sangat panjang. Kalimah “La ilaha illallah” ini adalah
kunci syurga. Diriwayatkan oleh Abu Dzar bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: “Allah
tidak membenarkan seseorang masuk ke neraka jikalau dia mengucapkan kalimah tauhid
ini berulang-ulang kali.”

ُ َ ‫هللا عَلَ ْي ِه َوآهِل ِ َو َسمَّل َ َورَش َّ َف َو َك َّر َم َو َم َّجدَ َو َع َّظ َم َو َريِض‬


‫هللا تَع َاىَل‬ ُ ‫هللا َصىَّل‬ ِ ‫ ُم َح َّم ٌد َر ُس ْو ُل‬23(
ِ ِ‫َع ْن آلِ َوَأحْص َ ِاب َر ُسـ ْول‬
‫ َوالتَّا ِب ِعنْي َ َواَت ِبع ِ التَّا ِب ِعنْي َ ْح َسـ ٍان ِم ْن ي َ ْو ِمنَا َهـ َـذا ىَل ي َـ ْـو ِم‬، َ ‫هللا َأمْج َ ِعنْي‬
‫ِإ‬ ‫ِإِب‬
. َ ‫ّ ِادل ْي ِن َوعَلَ ْين َا َم َعه ُْم َو ِفهْي ِ ْم ِب َرمْح َ ِت َك اَي َأ ْر َح َم َّالرامِح ِ نْي‬

23. Muhammad Rasulullah, Allah Mencucurkan Selawat dan Kesejahteraan keatasnya


dan keluarganya. Moga-moga dipermuliakan, diperbesarkan, dan diperjunjungkan
91
kebesarannya. Serta Allah Ta’ala meredhai akan sekalian keluarga dan sahabat
Rasulullah, sekalian tabi’in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini
sehingga Hari Kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang
Maha Pengasih daripada yang mengasihani.

. ِ ‫هللا َّالرمْح ِن َّالر ِحمْي‬


ِ ‫ ب ِْسم‬24(

)3X( ‫ َول َ ْم يَ ُك ْـن هَل ُ ُك ُف ًـوا َأ َحـ ٌد‬. ْ‫ ل َ ْم ي َ ِلـدْ َول َ ْم ي ٌ ْولَـد‬. ُ‫الص َمـد‬
َّ ‫ َا ُهلل‬.‫هللا َأ َحـ ٌد‬
ُ ‫قُ ْل ه َُو‬

24. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai
Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan segala
permohonan; Ia tidak beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun
yang sebanding dengan-Nya. Surah Al-Ikhlas (3X)

Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; seseorang mendengar
bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang
kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya sebab dia menyangka
bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang
memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!”

ِ ‫هللا َّالرمْح ِن َّالر ِحمْي‬


ِ ‫ ب ِْسم‬25(

‫ َو ِم ْن رَش ّ ِ النَّفَّااَث ِت يِف‬،‫ َو ِم ْن رَش ّ ِ غَ ِاس ـ ٍق َذا َوقَ َب‬،‫ ِم ْن رَش ّ ِ م ـ َا َخلَـ َـق‬،‫قُـ ْـل َأ ُعـ ْـو ُذ ِبـ َـر ِ ّب الْ َفلَـ ِـق‬
‫ِإ‬
)‫ مرات‬3( ‫ َو ِم ْن رَش ّ ِ َح ِاس ٍد َذا َح َسد‬،‫الْ ُع َق ِد‬
‫ِإ‬
25. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai
Muhammad); “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada
kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia
gelap gelita; dan daripada (ahli-ahli sihir) yang menghembus pada simpulan-simpulan

92
ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”.
(dibaca 3x)

Surah Al-Falaq

Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah
seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca
bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan
baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan
baginda sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku.

ِ ‫هللا َّالرمْح ِن َّالر ِحمْي‬


ِ ‫ ب ِْسم‬.26(

‫ َاذَّل ِ ْي يُ َو ْس ِو ُس يِف‬،‫ ِم ْن رَش ّ ِ الْ َو ْس َو ِاس الْ َخنَّ ِاس‬،‫ هَل ِ النَّ ِاس‬،‫ َمكِل ِ النَّ ِاس‬،‫قُ ْل َأ ُع ْو ُذ ِب َر ِ ّب النَّ ِاس‬
‫ِإ‬
)3x( ‫ ِم َن الْجِ نَّ ِة َوالنَّ ِاس‬،‫ُصدُ ْو ِر النَّ ِاس‬

26. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai
Muhammad): “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai
sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, Dari kejahatan
pembisik penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan bisikan dan hasutannya
ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia”. (3x)

Surah An-Nas

Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu
meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila
surah al-falaq dan an-nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini
sahaja.

93
‫ َالْ َفاحِت َ َة‬27(

ِ ‫ِإ ىَل ُروحِ َس ِ ّي ِداَن ْاُأل ْس َتا ِذ اَألع َْظ ِم الْ َف ِق ْي ِه الْ ُم َق َّد ِم ُم َح َّمد ِبن عَيِل ّ َاب عَلَ ِوي َوُأ ُصـوهِل ِْ َوفُ ُرو ِعـ ِه َومَج ِ ْيـ ع‬
‫هللا يُ ْعيِل د ََر َجـ ـ اهِت ِ ْم يِف الْ َجنَّ ِة َوي َ ْن َف ُعنَا هِب ِ ْم َويُ ِع ْيـ ــدُ عَلَ ْينَا ِْمن بَ َراَك هِت ِ ْم‬
َ ‫َس ـ ـادَا ِتنَا آلِ َأيِب عَلَ ـ ـ ِوي َأ َّن‬
‫الفاحتة‬ .‫َو ِبَأرْس َ ِارمِه ْ َوَأن َْو ِارمِه ْ َوعُلُ ْو ِمه ِْم َون َ َف َحاهِت ِ ْم يِف ّ ِادل ْي ِن َوادلُّ نْي َا َواآل ِخ َر ِة‬

27. Bacalah Al-fatihah kepada roh Penghulu kita al-Faqih al-Muqaddam, Muhammad ibn
Ali Ba’alawi, dan kepada asal-usul dan keturunannya, dan kepada semua penghulu kita
dari keluarga bani ‘Alawi, moga-moga Allah tinggikan darjat mereka di syurga, dan
memberi kita manfaat dengan mereka, rahsia-rahsia mereka, cahaya mereka di dalam
agama, dunia dan akhirat.

‫ َالْ َفاحِت َ َة‬.28

َ ‫الصــــ ْو ِفيَّ ِة َأيْنَ َما اَك ن ُْوا يِف َم َشــــ ِار ِق اَأل ْر ِض َو َمغ َِارهِب َا َو َحل َّ ْت َأ ْر َواهُح ُ ْم – َأ َّن‬
‫هللا يُ ْعيِل‬ ُّ ‫ىَل َأ ْر َواحِ ســــ َادَا ِتنَا‬
‫ِإ‬
‫ الفاحتة‬.‫ َويُلْ ِح ُقنَا هِب ِ ْم يِف َخرْي ٍ َوعَا ِف َي ٍة‬، ْ ‫د ََر َجاهِت ِ ْم يِف الْ َجنَّ ِة َوي َ ْن َف ُعنَا هِب ِ ْم َو ِب ُعلُو ِمه ِْم َو ِبَأرْس َ ِارمِه ْ َوَأن َْو ِار مِه‬

28. Bacalah al-fatihah kepada roh-roh Penghulu kita Ahli Ahli Sufi, di mana saja roh
mereka berada, di timur atau barat, moga moga Allah tinggikan darjat mereka di syurga,
dan memberi kita manfaat dengan mereka, ilmu-ilmu mereka, rahsia-rahsia mereka,
cahaya mereka, dan golongkan kami bersama mereka dalam keadaan baik dan afiah.

‫ َالْ َفاحِت َ َة‬29(

94
‫هللا ِب ْن عَلَ ـ ِوي الْ َحــدَّ اد‬ ‫ىَل ُر ْوحِ ص ـ َا ِح ِب الـ َّـرا ِت ِب قُ ْط ِب ا ْر َش ـا ِد َوغَـ ْـو ِث الْ ِع َبــا ِد َوالْ ِب َال ِد الْ َح ِبيْ ِب َع ْبـ ِد ِ‬
‫ِإل‬ ‫ِإ‬
‫هللا يُ ْعيِل د ََر َجـ اهِت ِ ْم يِف الْ َجنَّة َوي َ ْن َف ُعنَا هِب ِ ْم َوَأرْس َ ِارمِه ْ َوَأنْـ َـو ِارمِه ْ بَ َراَك هِت ِ ْم يِف ِّادل ْي ِن َوادلُّ نْي َا‬
‫َوُأ ُص ـ ْوهِل ِ َوفُ ُر ْو ِع ـ ِه َأ َّن َ‬
‫َواآل ِخ َر ِة‪.‬‬

‫‪29. Bacalah fatihah kepada roh Penyusun Ratib ini, Qutbil-Irshad, Penyelamat kaum dan‬‬
‫‪negaranya, Al-Habib Abdullah ibn Alawi Al-Haddad, asal-usul dan keturunannya, moga‬‬
‫‪moga Allah meninggikan darjat mereka di syurga, dan memberi kita manfaat dari mereka,‬‬
‫‪rahsia-rahsia mereka, cahaya dan berkat mereka di dalam agama, dunia dan akhirat.‬‬

‫(‪َ 30‬الْ َفاحِت َة‬

‫ـات َوالْ ُم ْسـ ِل ِمنْي َ َوالْ ُم ْسـ ِل َم ِ‬


‫ات َأ ْن‬ ‫الصا ِل ِح َني َوالْ َوادِل ِ ْي ِن َومَج ِ ْيع ِ الْ ُمـ ْـؤ ِم ِن َني َوالْ ُم ْؤ ِمنَـ ِ‬ ‫هللا ّ‬ ‫ىَل اَك ف َّ ِة ِع َبا ِد ِ‬
‫ِإ‬
‫هللا ي َ ْغ ِف ُر لَه ُْم َويَ ْرمَح ُ ه ُْم َوي َ ْن َف ُعنَا بََأرْس َ ِارمِه ْ وبَ َراَك هِت ِ ْم‬
‫َ‬

‫‪30. Bacalah Fatihah kepada hamba hamba Allah yang soleh, ibu bapa kami, mukminin‬‬
‫‪dan mukminat, muslimin dan muslimat, moga moga Allah mengampuni mereka dan‬‬
‫‪merahmati mereka dan memberi kita manfaat dengan rahsia rahsia dan barakah mereka.‬‬

‫(‪31‬ويدعو القارئ‬

‫‪31) Doa setelah membaca Ratibul haddad‬‬

‫هللا َر ِ ّب ال َعال َ ِمنْي َ مَح ْ دً ا يُـ َـوايِف ِن َع َمـ ُه َويُاَك ئِف ُ َم ِزيْــدَ ه‪َ ،‬اللَّهُ َّم َصـ ِ ّل عَىَل َس ِ ّي ِداَن ُم َح َّم ٍد وَأ ْهـ ِ‬
‫ـل‬ ‫َالْ َح ْمدُ ِ‬
‫الس ْبع ِ الْ َمثَـايِن ْ َأ ْن تَ ْفتَ ْح لَنَا ِبلُك ِّ َخرْي ‪،‬‬‫بَيْ ِت ِه َوحَص ْ ِب ِه َو َسمِّل ْ ‪َ .‬اللَّه َُّم ِإ اَّن ن َ ْسَأكُل َ حِب َ ّ ِق الْ َف ِت َح ِة الْ ُم َع َّظ َم ِة َو َّ‬
‫ـل الْ َخرْي ‪َ ،‬وَأ ْن تُ َعا ِملُنَا اَي َم ْو َالاَن ُم َعا َملَ َتـ َ‬
‫ـك َأل ْهـ ِ‬
‫ـل‬ ‫َوَأ ْن تَ َت َفضَّ َل عَلَ ْينَا ِبلُك ِّ َخرْي ‪َ ،‬وَأ ْن جَت ْ َعلْنَا ِم ْن َأ ْهـ ِ‬

‫‪95‬‬
ٍ ‫ َوَأ ْن حَت ْ َف َظنَا يِف َأ ْداَي ِننَا َوَأنْ ُف ِس نَا َوَأ ْو َال ِداَن َوَأحْص َ ا ِبنَا َوَأ ْح َبا ِبنَا ِم ْن لُك ِ ّ ِم ْحنَ ـ ٍة َوبُـ ْـؤ ٍس َو َض ـرْي‬، ‫الْ َخرْي‬
. ‫ن ََّك َويِل ٌّ لُك ِ ّ َخرْي َو ُمتَ َفضَّ ٌل ِبلُك ِّ َخرْي َو ُم ْعطٍ ِللُك ِّ َخرْي اَي َأ ْر َح َم َّالرامِح ِ نْي‬
‫ِإ‬
Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan
sekalian alam, segala puji pujian bagi-Nya atas penambahan nikmat-Nya kepada kami,
moga moga Allah mencucurkan selawat dan kesehahteraan ke atas Penghulu kami
Muhammad, ahli keluarga dan sahabat-sahabat baginda. Wahai Tuhan, kami memohon
dengan haq (benarnya) surah fatihah yang Agung, iaitu tujuh ayat yang selalu di ulang-
ulang, bukakan untuk kami segala perkara kebaikan dan kurniakanlah kepada kami segala
kebaikan, jadikanlah kami dari golongan insan yang baik; dan peliharakanlah kami Ya
tuhan kami. sepertimana Kamu memelihara hamba-hambaMu yang baik, lindungilah
agama kami, diri kami, anak anak kami, sahabat-sahabat kami, serta semua yang kami
sayangi dari segala kesengsaraan, kesedihan, dan kemudharatan. Sesungguhnya
Engkaulah Maha Pelindung dari seluruh kebaikan dan Engkaulah yang mengurniakan
seluruh kebaikan dan memberi kepada sesiapa saja kebaikan dan Engkaulah yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Amin Ya Rabbal Alamin.

)3X( ‫ َاللَّه َُّم اَّن ن َ ْسـَأكُل َ ِرضَ ـاكَ َوالْ َجنَّـ َة َونَـ ُع ْو ُذ ب َِك ِم ْن َسـخ َِط َك َوالن َّ ِـار‬32
‫ِإ‬
32. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keredhaan dan syurga-Mu; dan kami
memohon perlindungan-Mu dari kemarahan-Mu dan api neraka. (3X)

Dari Tirmidhi dan Nasa’i, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik: Rasulullah s.a.w.
bersabda, “Jikalau sesiapa memohon kepada Allah untuk syurga tiga kali, Syurga akan
berkata, “Ya Allah bawalah dia ke dalam syurga;” dan jikalau ia memohon perlindungan
dari api neraka tiga kali, lalu neraka pun akan berkata, “Ya Allah berilah dia perlindungan
dari neraka.” 14

14
Sumber : http://ahlussunahwaljamaah.wordpress.com/ratib/al-imam-al-qutub-abdullah-bin-alawi-al-
haddad/

96
‫اللهم يا عامل السر منا الهتتك السرت عنا وعافنا واعف عنا وكن لنا حيث كنا‬ .33

x3 ‫ يا اهلل هبا يا اهلل هبا يا اهلل حبسن اخلامتة‬34.

6. AL_WIRDUL LATIF

. Zikir Pagi Dan Petang

Susunan

‫اإلمام القطب عبد اهلل بن علوي احلداد‬


Al-Imam Al-Qutub Abdullah bin Alawi Al-Haddad

‫ال ِوْرُد اْللَ ِطيف‬


Wirdul-Latif

Wirdul-Latif adalah satu dari susunan wirid dan zikir oleh Al-Imam Al-Habib Abdullah
bin Alawi Al-Haddad. Selalunya ia dibaca berseorangan pada waktu pagi dan petang.
Seperti karangannya yang lain, Imam Haddad menguatkan wirid ini dengan ayat-ayat Al-
Quran dan hadis. Dengan cara tulisannya yang senang difaham, pendek dan tepat, beliau
menyusun ayat-ayat Al-Quran dan Hadia untuk berzikir kebesaran dan kelebihan Allah.
Dinamakan al-Wirdul Latif (wirid ringan) sebab senang dibaca dan senang dirasakan di
hati kita. Juga sebab ia tidak begitu panjang seperti wirid yang besarnya, yaitu al-Wirdul
Kabir.

Karangan dan bacaan Wirdul-Latif di sini ialah seperti yang dianjurkan oleh pengikut-
pengikut, murid-murid dan muslimin di negeri Arab, Semenanjung Asia dan Afrika, dari
keturunan Al-Haddad, Munsib-munsibnya di maqam Imam al Haddad di Al-Hawi, Tarim
– Hadhramaut di negara Yaman. 15

15
Sumber: http://yayasanshibghatullah.wordpress.com/2013/03/14/alwirdul-lathif-syarah-dan-
terjemahnya/

97
Imam Alawi bin Ahmad bin Hassan Al-Haddad, anak kepada cucu beliau telah
menyusunkan wirid ini dengan mengurangkan jumlah bacaan tasbih and tahmid.
Perulangan tasbih dan tahmid dikurangkan kepada tiga dan ditambah satu ayat untuk
gantinya. Baginda mengikut arahan Allah seperti di Surah 2 Al-Baqarah Ayat 286: “Allah
tidak berarti seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya.”

Diriwayatkan daripada Anas r.a. katanya: Rasulullah s.a.w telah masuk ke masjid dan
baginda mendapati ada seutas tali yang direntangkan di antara dua tiang, lalu baginda
bertanya: “Tali apakah ini?” Para Sahabat menjawab, “Tali itu digunakan oleh Zainab
untuk sembahyang, apabila dia merasa malas atau keletihan dia akan berpegang pada tali
tersebut.” Rasulullah s.a.w bersabda lagi, “Lepaskan ikatan tali tersebut, seseorang dari
kamu hendaklah bersembahyang dengan keupayaan yang ada pada dirinya, apabila dia
malas atau letih maka hendaklah dia berhenti.” Zainab adalah seorang yang kukuh
imannya. Kemudian Rasulullah s.a.w. bertanya kepada Zainab r.a. jikalau ia mahu belajar
satu zikir yang berpahala serupa dengan membaca bilangan zikir-zikir ini. Dan Baginda
pun berkata, “tambahkan kalimah ‘seberapa banyak ciptaan Nya’ kepada setiap tasbih,
taslim and tahmeed”.

Sudah tentulah lebih baik kalau kita ada masa dan tenaga untuk membaca wirid ini
dengan sepenuhnya. Insya Allah Allah akan memberi kita taufiq dan hidayat dan
merahmati Al-Habib kita serta memimpin kita ke jalan yang benar.

ALWIRDUL  LATHIF

SYARAH DAN TERJEMAHNYA16

ِ ‫هللا َّالرمْح ِن َّالر ِحمْي‬


ِ ‫ب ِْس ِم‬  
 Al-Wirdul Latif ini dimulai dengan bacaan Basmalah.

 Mulailah sesuatu dengan membaca basmalah karena jika tidak akan berkurang
lah keberkahannya”

16
Syarah wirid ini disarikan dari karya Abuya Drs. KH Saifuddin Amsir dalam, Al-Quran;
I’jazan, wa falsafatan. Ma’had Zawiyah Jakarta.
98
)‫ (ثالاث‬.‫ َول َ ْم يَ ُك ْن هَل ُ ُك ُف ًوا َأ َح ٌد‬، ْ ‫ ل َ ْم يَدِل ْ َول َ ْم ي ٌ ْودَل‬، ُ‫ َا ُهلل ْا َّلص َمد‬،‫قُ ْل ه َُو ْا ُهلل َأ َح ٌد‬ 
 Surat Al Ikhlas (3X)

 “Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepadnya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakan, Dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia.”

 Referensi pendukung yang otoritatif

 Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; seseorang


mendengar bacaan surah Al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan
paginya dia datang kepada Rasulullah SAW. dan sampaikan perkara itu
kepadanya sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah
SAW berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti
sepertiga al Quran!” Rasulullah mengibaratkan Al-Ikhlas seperti 1/3 Al-Qur’an.
Maka barang siapa yang membaca surat Al-Ikhlas 3x maka seperti dia membaca
seluruh Al-Qur’an.
 Nabi SAW bersabda: apakah ada seseoang diantara kalian yang mengkhatamkan
Al-Qur’an setiap hari? (rangkaian dari hadits yang sebelumnya).
 Dari Al-Muwatta’, diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan
dengan Rasulullah SAW, lalu baginda mendengar seseorang membaca surah Al-
Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya
Rasulallah?” Baginda menjawab, “Syurga” (Wajiblah syurga bagi si pembaca
itu).
 Dari Aisyah RA, bahwasanya Nabi Muhammad SAW mengutus seseorang dalam
perjalanan. Lelaki itu didalam shalatnya mengakhirinya dengan Qul HuwaAllahu
Ahad, maka ketika mereka kembali mereka menyebutkan hal itu kepada Baginda
Nabi SAW, maka Nabi pun bersabda untuk menyakannya mengapa ia melakukan
hal itu? Merekapun menanyakannya, dan dia pun menjawab “sesungguhnya
pada surat (Al-Ikhlas) terdapat sifat Ar-Rahman,dan saya suka membacanya.

99
Maka Rasulullah SAW bersabda: kabarkanlah kepadanya bahwa Allah
menyukainya.

‫ َو ِم ْن َشــ ّ ِـر النَّــفَّااَث ِت يِف‬،‫ َو ِم ْن َش ّ ِـر غَ ِاسـ ٍق َذا َوقَ َب‬،‫ ِم ْن رَش ّ ِ م َا َخلَ َق‬،‫قُ ْل َأ ُع ْو ُذ ِب َر ِ ّب الْ َفلَ ِق‬  
‫ِإ‬
)‫ (ثالاث‬  . َ‫ رَش ّ ِ َح ِاس ٍد َذا َح َسد‬ ‫ َو ِم ْن‬،‫الْ ُع َق ِد‬
‫ِإ‬
 Surat Al Falaq (3X)

 “Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai Subuh, Dari kejahatan
makhluknya, Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, Dan dari kejahatan
wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, Dan dari kejahatan
orang yang dengki apabila ia dengki.”.

Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah
seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca
bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan
baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan
baginda sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku..

ْ ‫ ِم ْن رَش ّ ِ الْ َو ْس َو ِاس الْ َخنَّ ِاس َاذَّل ِ ْي يُ َو ْس ـ ِو ُس يِف‬،‫ هَل ِ النَّ ِاس‬،‫ َمكِل ِ النَّ ِاس‬،‫قُ ْل َأ ُع ْو ُذ ِب َر ِ ّب النَّ ِاس‬ 
‫ِإ‬
 )‫ (ثالاث‬.‫ ِم َن الْجِ نَّ ِة َوالنَّ ِاس‬،‫ُصدُ ْو ِر النَّ ِاس‬

 Surat An Naas (3X)

 “Katakanlah: aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)


manusia. Raja manusia, Sembahan manusia, Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa
bersembunyi, Yang membisikan (kejahatan) kedalam dada manusia, Dari (golongan) Jin
dan manusia.”

100
Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu
meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila
surah al-falaq dan an-nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini
sahaja.

‫ قل هو هللا أحد واملعوذتني حني متيس وحني تصبح ثالث مرات تكفيك من لك شئ‬: ‫قال‬ 

 Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yg membaca Al Ikhlas dan Alfalaq dan


Annaas masing masing 3X ketika sore dan pagi maka ia akan terjaga dari segala
sesuatu” (Berkata Tirmidziy ini hadits hasan shahih).
 Inti kedua surat ini (Al-Falaq dan An-Nas) adalah surat untuk meminta
perlindungan kepada Allah dari segala keburukan, kejahatan dan penyakit, dengan
menyebut sifat-sifat Allah yang terdapat di dalamnya. Rabbunnas, Malikinnas,
Ilahinnas, Rabbulfalaq, oleh karena itu Rasulullah menamakan kedua surat ini
dengan Mu`awwidzatain. Mua`awizdatain -yang melindungi- adalah dua surat
yang banyak memiliki keutamaan. Rasulullah SAW sering menyebutkan
keutamaan-keutamaanya dalam hadits, walaupun suratnya pendek tapi memiliki
kandungan makna dan keutamaan yang sangat luar biasa.
 Aisyah  RA menerangkan: bahwa Rasulullah SAW pada setiap malam apabila
hendak tidur, Beliau membaca Surat Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq dan Surah An-
Nas, ditiupkan pada kedua telapak tangan kemudian disapukan ke seluruh tubuh
dan kepala.
 Diriwayatkan daripada Aisyah RA katanya: Rasulullah SAW biasanya apabila
ada salah seorang anggota keluarganya yang sakit, Rasulullah SAW
menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika beliau
menderita sakit yang menyebabkannya wafat, aku juga menyemburkannya dan
mengusap Rasulullah SAW dengan tangan beliau sendiri, kerana tangan beliau
tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku.
 Sayyidina Ali R.A. menerangkan: pernah Rasulullah SAW. digigit kalajengking,
kemudian Beliau mengambil air garam. Dibacakan Surah Al-Falaq dan Surah
An-Nas lalu disapukan pada anggota badan yang digigit kala tadi.

101
 ‘Uqbah bin’ Amir menerangkan, ketika saya sesat jalan dalam suatu perjalanan
bersama dengan Rasulullah SAW, Beliau membaca Surah Al-Falaq dan Surah
An-Nas dan akupun disuruh Beliau juga untuk membacanya
 Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad
SAW selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad
manusia. Apabila surah Al-Falaq dan An-Nas turun, beliau sampingkan yang lain
dan membaca ayat-ayat ini saja.

(‫ (ثالاث‬.‫ون‬ َّ ‫ِـك ِم ْن مَه َ َـز ِات‬


ِ ‫ َوَأ ُعو ُذ ب َِك َر ِ ّب َأ ْن حَي ْ ضُ ُـر‬، ِ‫الش َيـا ِطني‬ َ ‫ َر ِ ّب َأ ُعو ُذ ب‬ 

 Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 97-98

 “Dan katakanlah wahai Tuhan aku berlindung pada-Mu dari bisikan dan godaan
syaitan, dan aku belindung dari kehadiran mereka (3x).” 

 Doa meminta perlindungan dari hamazat syetan

Hamazat Syetan atau was-was merupakan ajakan-ajakan yang timbul dihati untuk
melakukan sesuatu yang seharusnya manusia tinggalkan. Setan tidak hanya membisiki
suara-suara tetapi juga memberikan imaginasi dan khayalan (seperrti alunan musik, film,
dan berbagai macam yang menghibur) yang memasuki relung hati dan dapat merusak hati
dari keimanan jika manusia terus mengikuti hamazat tersebut.

Sebenarnya apa saja yang telah kita lakukan selama ini?; bagaimana kita menghabiskan
hari-hari kita?; apakah dengan bermain dan bersenang-senang dan yang serupa dengan
itu?….. Pada hakikatnya apakah kita dapat membeli kehidupan kita di dunia? Misalnya:
jika kita menjual ginjal kita berapa harga yang kita mau berikan? Dan bagaimana jika itu
tentang seluruh bagian dari tubuh kita dan hidup kita? Apakah kita hanya akan menyia-
nyiakan diri kita dan waktu hidup kita? (tanpa mengingat Allah SWT, dst).

Allah tidak hanya menganugrahkan hambanya hidup tetapi juga iman, sehat, dan lain-
lainnya. Lalu bagaimana kita akan membalasnya. Hal ini tidak berarti Islam tidak
memberikan kesempatan untuk berehat ataupun menikmati hidup sendiri Karena
102
sesungguhnya Allah telah menciptakan dan memberikan mubahat. Jika kita melihat pada
masa nabi Muhammad SAW, ketika seorang sahabat dari golongan Anshor menikah
terdapat nyanyian yang menghiasi pernikahan tersebut dan Nabi tidak melarangnya.
Namun jika kita melihat pada masa kemudian hingga kini begitu banyak hiburan ada
setiap saat dan dimana saja dan kebanyakan dari manusia tidak mau berhenti dari mencari
kenikmatan dunia/ lahwun.

Maka ini adalah doa yang dipanjatkan semoga kita terhindar dari hamazat syetan yang
tidak pernah berhenti mengganggu manusia sehingga senantiasa hawa nafsunya terjjerat
dengan lahwun.

‫هللا الْ َمكِل ُ الْ َحـ ُّـق َال هَل َ الَّ ُهـ َـو َر ُّب‬ ُ ‫ فَتَ َعاىَل‬.‫َأ فَ َح ِس ْبمُت ْ َأن َّ َما َخلَ ْقنَامُك ْ َع َبث َا َوَأنَّمُك ْ ل َ ْينَا َال تُ ْر َج ُع ْـو َن‬  
‫ِإ ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ نَّــ ُه َال‬،‫ ِع ْنــدَ َربّـِـ ِه‬،ُ‫ فَ ن َّ َما ِح َســـابُه‬،‫هللا لَه ًا آخ ََر َال بُ ْره ََان هَل ُ بِــ ِه‬ ِ ‫ َو َم ْن يَدْ ُع َم َع‬.ِ ‫الْ َع ْر ِش ْال َك ِرمْي‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
َ ‫ َوقُ ْل َر ِ ّب ا ْغ ِف ْر َو ْار َح ْم َوَأن َْت َخرْي ُ َّالرامِح ِ نْي‬.‫يُ ْف ِل ُح ْالاَك ِف ُـر ْو َن‬

Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 115-118

“Apakah kalian mengira sesungguhnya kalian ini diciptakan dengan sia-sia dan sungguh
apakah kalian mengira kalian tidak akan dikembalikan kepada kami. Maka Maha
Luhurlah Allah, maha Raja, Maha Benar, tiada Tuhan selain-Nya, Maha Pemilik Arsy
yang agung. Dan barang siapa yang menyeru kepada selain Allah SWT berupa Tuhan
yang lain maka dia tidak akan mendapatkan petunjuk dan kemuliaan dan sungguh
perhitungannya kelak disisi Allah SWT, sungguh Dia Allah tidak akan membuat orang-
orang kafir mendapat keberuntungan. Dan katakanlah wahai Tuhanku ampunilah dan
kasihanilah kami dan Kau lah sebaik-baik yang menyayangi.” 

 Ayat-ayat tersebut merupakan ayat yang sering dipakai dalam wirid-wirid lainnya
untuk menghilangkan bahaya sihir.
 Rasul saw menasihati kami dalam suatu peperangan, maka kami diperintahkan
membaca diwaktu sore dan pagi : Afahasibtum Annama…, maka kami

103
membacanya, dan kami pulang dengan kemenangan dan ghanimah (HR Ibn
Sunniy).

.‫ فغنمنا وسلمنا‬،‫فقرأنا‬

َّ ‫ َوهَل ُ الْ َح ْمــدُ يِف‬.‫هللا ِحنْي َ تُ ْم ُس ْو َن َو ِحنْي َ ت ُْص ِب ُح ْو َن‬


َ ‫السـ َم َو ِات َواَأل ْر ِض َوع َِش ًّيا َو ِحنْي‬ ِ ‫فَ ُس ْب َح َان‬ 

َ ‫ َوحُي ْ ِي اَأل ْر َض ب َ ْعــدَ َم ْوهِت َا َو َكــذَكِل‬ ،‫ خُي ْـ ِر ُج الْ َح َّي ِم َن الْ َم ّي ِِت َوخُي ْـ ِر ُج الْ َم ّي َِت ِم َن الْ َح ّ ِي‬ .‫ت ُْظه ُِر ْو َن‬
.‫خُت ْ ِر ُج ْو َن‬

Surah 30: Ar-Rum Ayat 17-19

“Maka Maha Suci Allah SWT mulai sore hari hingga malam hari. Dan milik-Nya lah
segala puji disetiap tingkatan-tingkatan langit dan bumi sepanjang petang dan ketika
kalian dimunculkan. Allah SWT mengeluarkan dari yang mati, mengeluarkan kehidupan
dari kematian dan mengeluarkan kematian dari kehidupan, dan menghidupkan bumi
setelah kematiannya, dan demikianlah mereka akan dikeluarkan kelak di hari Kiamat.” 

 Berkata Ibn Abbas ra dari Rasulullah saw: “Barangsiapa yang berkata dipagi
hari: “Fasubhanallahi Hiina Tumsiy… (QS Arrum 17-18), maka Allah akan
mengembalikan apa-apa yang hilang darinya dihari itu, dan barangsiapa yang
membacanya di sore hari maka Allah akan mengembalikan apa-apa yg hilang
darinya di malam hari (hilang darinya bisa berupa pahala yg tercabut, rizki yg
tertahan dll) (HR Abu Dawud)
 Nabi Ibrahim AS diberi gelar Kholil Ar-Rahman karena selalu membaca ayat-aat
ini 3 kali setiap pagi dan petang.
 Surat Ar-Rum ayat 17-18 menyebutkan waktu untuk bertasbih; tumsuna pada
solat asar; tushbihuna pada solat shubuh; ’asyiyyan pada sholat maghrib dan
‘isya; dan tuzhhiruna pada sholat Zuhur.

104
 Surat Ar-Rum ayat 19 dapat ditafsirkan bahwa terdapat siklus kehidupan; hati ini
bisa terbolak-balik; iman bisa datang dari kufr dan sebaliknya; hati yang telah
mati dapat kembali kepada cahaya yaitu dengan mengingat Allah.

)‫ (ثالاث‬  .ِ ‫الش ْي َط ِان َّالر ِجمْي‬


َّ ‫الس ِم ْيع ِ الْ َع ِلمْي ِ ِم َن‬
َّ ‫َأ ُع ْو ُذ اِب ِهلل‬  

 “Aku berlindung kepada Allah SWT yang Maha mendengar dan Maha mengetahui
daripada syetan yang terkutuk (3x).” 

 Dari Abu Daud diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri: “Apabila  Rasulullah
SAW. sembahyang tahajjud, selepas beliau bertakbir, baginda membaca:
“Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar dan Lailaha illallah, tiga kali
kemudian beliau mengucap: “Aku berlindung dengan Allah, Yang Maha
Mendengar Lagi Maha Mengetahui dari bisikan syaitan yang terkutuk, dari
bisikannya, godaannya dan ludahnya

ِ ‫ل َ ْو َأ ْن َزلْنَـا َه َذا الْ ُق ْرآ َن عَىَل َج َب ٍل ل َ َرَأيْ َت ُه خ َِاش ًعـا ُمتَ َصـ ِّدعًا ِم ْن خ َْش َي ِة‬ 
ُ ‫ َو ِتكْل َ اَأْل ْمث َـ‬،‫هللا‬
‫ـال نَرْض ِهُب َا‬
‫ ه َُو‬. ُ ‫الشه َا َد ِة ه َُو َّالرمْح َ ُن َّالر ِحمْي‬َّ ‫هللا اذَّل ِ ْي َال هَل َ الَّ ه َُو عَا ِل ُم الْ َغ ْي ِب َو‬ ُ ‫ ه َُو‬.‫ِللنَّ ِاس ل َ َعلَّه ُْم ي َ َت َفكَّ ُر ْو َن‬
‫ِإ ِإ‬
‫ ُس ْب َح َان‬، ُ ‫الس َال ُم الْ ُم ْؤ ِم ُـن الْ ُم َه ْي ِم ُن الْ َع ِز ُيز الْ َجبَّ ُار الْ ُم َت َكرِّب‬
َّ ‫هللا اذَّل ِ ْي َال ِإ هَل َ ِإ الَّ ه َُو الْ َمكِل ُ الْ ُقد ُّْو ُس‬
ُ
‫ي َُس ّب ُِح هَل ُ َما يِف‬  ، ‫ هَل ُ اَألمْس َ ا ُء الْ ُح ْس ىَن‬،‫هللا الْ َخــا ِل ُق الْ َبــا ِر ُئ الْ ُم َص ـ ِّو ُر‬
ُ ‫ ُهـ َـو‬.‫هللا مَع َّا يُرْش ِ ُك ْو َن‬
ِ
.‫ َوه َُو الْ َع ِزْي ُز الْ َح ِك ُمي‬،‫الس َم َو ِات َواَأل ْر ِض‬ َّ

Surah 59: Al-Hashr Ayat 21-24

 “Kalau sekiranya kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu
akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan
perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. Dia-

105
lah Allah yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang mengetahui yang
ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah
yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha suci, Yang Maha
Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang
Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka
persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk
Rupa, Yang Mempunyai nama-nama, Yang paling baik. Bertasbih kepadanya apa yang
ada dilangit dan dibumi. Dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

 Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan ketika berada di waktu


pagi; A’udzubillahis Sami’il ‘Alim Minasy Syaithanir Rajim dan tiga ayat dari
akhir surat Al Hasyr, maka Allah akan menugaskan tujuh puluh ribu malaikat
untuk memintakan ampun untuknya hingga ia berada di waktu sore. Dan jika ia
membacanya di waktu sore, maka Allah akan menugaskan tujuh puluh ribu
malaikat untuk memintakan ampun untuknya juga hingga ia berada di waktu
pagi.” (Musnad Ahmad,19419).
 Sabda Nabi SAW: ”Barangsiapa yang membaca akhir surah Al-Hasyr dari waktu
malam atau siang maka dipegang erat (dijaga rapi oleh Allah SWT) pada hari
itu, ataupun dibaca ayat itu pada malam hari maka sesungguhnya ia mesti dapat
syurga”.
 Sabda Nabi SAW: “ barang siapa membaca tiga ayat terakhir dari surat Al-
Hasyr pada pagi hari dan mati pada hari itu maka kedudukannya sama dengan
para syuhada.
 Dari Abu Hurairoh RA, sesungguhnya aku bertanya kepada kekasihku Abu Qasim
SAW mengenai nama-nama Allah Yang Maha Agung, maka Rasulullah SAW pun
menjawab: atasmu akhir surat Al-Hasyr perbanyaklah membacanya.”
 Ayat-ayat ini menjelaskan teori Bigbang
 Sebagian ulama menafsirkan bahwa kata jabal dalam surat Al-Hasyr: 21 berarti
Alam. Karena makhluq jika diurutkan menurut tingkat kebesarannya, maka
syurga menempati urutan pertama, diteruskan alam dunia, gunung ….dst. Namun
Allah menurunkan Al-Qur’an kepada makhluqnya menurut tingkat kebesarannya

106
tetapi Allah SWT menurunkan kepada makhluqnya yang menempati maqam yang
paling tinggi yaitu Nabi Muhammad SAW.
 Khosyatillah disini berarti takut kepada Allah karena dia memiliki pengetahuan
akan kebesaran Allah. Ini berbeda arti dengan khouf yang artinya hanya takut.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: Ana Akhsyaakum Lillah. Begitu juga
dengan para ulama dan orang-orang yang mengenal dan mempelajari Al-Qur’an
akan membawanya kepada kekhusyuan dan penuh kehambaan kepada Allah
SWT.

  KHUSYU’ 

 Pertama-tama harus kita ketahui bahwa Allah tidak pernah memerintahkan kita
untuk khusyu’ dalam shalat. Dalam Al-Qur’an maupun hadits tidak ada satu
kalimat pun yang berbentuk fi’il ‘amr (kalimat perintah) tentang khusyu’.
Kenapa? Karena Allah Maha Tahu bahwa manusia memang mengalami kesulitan
untuk bisa khusyu’ sekalipun dia itu seorang ulama atau kiai. Memang belum ada
pakar tentang khusyu’ dalam sejarah intelektual Islam yang benar-benar
representatif. Bentuk kata khâsyi’ûn, adalah bentuk fa’il, bukan kata perintah
tetapi semacam penghargaan luar biasa bahwa Anda termasuk orang-orang
khusyu’. Karena itu, Anda sebagai fa’il, atau pelaku khusyu’.
 Lalu bagaimana caranya khusyu’? yaitu ketika Anda menyadari bahwa shalat
Anda tidak khusyu’ itu adalah takdir dari Allah. Terimalah takdir Allah saat itu
bahwa Anda tidak atau belum ditakdirkan khusyu.” “Ya Allah, aku terima bahwa
saat ini aku belum bisa khusyu’.” Kelak Anda dihantar khusyu’ oleh Allah. Jadi
khusyu’ itu lebih sebagai al-ahwâl itu sendiri.
 Apakah al-ahwâl itu? Jika disebut: La haulâ walâ quwwata illâ billâh, artinya:
“Tidak ada kekuatan secara batin dan kekuatan lahir kecuali bersama Allah.”
Karena dari kalimat haulun ini berkembang jamaknya menjadi ahwâl. Ini adalah
kondisi ruhaniah, ketika kita khusyu’, masuklah di dalam ahwâl al-qalb, karena
itu merupakan gerak-gerik hati kita. Khusyu’ itu tentu bersemayam di dalam hati,
bukan dalam tingkah laku. Jika Anda berjalan dengan menekuk leher Anda,
menunduk, itu tidak bisa dibilang bahwa Anda orang yang khusyu’. Dulu ada

107
seorang pemuda yang seperti itu, lalu dibentak oleh Sayyidina Umar RA: “Hai
fulan, khusyu’ itu bukan di situ” (khusyu’ itu di dada anda).
 Jadi, khusyu’ pada akhirnya membutuhkan elemen-elemen yang mendukung.
Dukungan khusyu’ itu antara lain al-khudhû’. Artinya ketundukan hati kepada
Allah. Orang khusyu’ juga harus mempunyai perasaan at-tawakkul (kepasrahan).
Artinya ketika kita shalat, dzikir menghadap Allah, mestinya hati kita juga harus
pasrah menghadap kepada Allah. Jiwa Anda, bagaikan sajadah yang Anda gelar.
“Ya Allah, inilah saya, apa adanya, kupasrahkan lahir batin saya kepada-Mu …”
 Anda, jangan menghadap Allah, seperti orang yang mengajukan proposal: “Ya
Allah, sudah sekian tahun saya sujud, dzikir, wirid, tahajud, maka saya mohon
dipenuhi permintaan saya …” Pada saat itu seseorang merasa menutupi
kelemahannya. Dia melebih-lebihkan dirinya, padahal Allah itu butuh ash-shidqu
(kejujuran hati), bukan kejujuran mulut. Allah Maha senang kepada orang-orang
yang jujur di hadapan-Nya. “Ya Allah, saya ini lebih banyak jeleknya daripada
baiknya …” Tuhan, Allah lebih senang kepada orang seperti itu, daripada yang
mengatakan: “Ya Allah, saya sudah melakukan ini dan itu…, namun do’a saya
belum juga dikabulkan…” Lebih baik bicara apa adanya kepada Allah. Itulah
antara lain usaha khusyu’.  

 Kata Al-Ghoib dan As-Syahadah pada surat Al-Hasyr ayat 22 berarti Allah maha
mengetahui segala apa yang tampak dan tidak tampak. As-syahadah juga dapat
diartikan persaksian. Semua yang dapat terlihat mengucapkan kalimat Laa ilaha
illa Allah. Maka bagaimana mungkin seseorang tidak bisa percaya kepada Allah.
Ini merupakan sesuatu yang aneh karena didalam setiap pergerakan, dan
sebagainya pasti ada persaksian yang menyaksikan “annahu waahid”,
(Sesungguhnya Dialah Satu). Itulah apa yang dipersaksikan oleh makhluq di
seluruh alam raya ini baik yang tampak maupun tidak tampak.
 Surat Al-Hasyr ayat 24 menyiratkan 3 fase penciptaan yang ada pada asma Allah
Al-Kholiq, al-Bari’, dan Al-Mushowwir. Al-Kholiq berarti Allah sebagai Pencipta.
Peranannya sebagai Ilah; ketika ciptaannya itu terwujud maka menjadi Al-Bari’
(sebagaimana yang sering disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah

108
khoirul bariya); dan ketika makhluq itu memasuki tahap penciptaan secara detail
(seperti jika pada manusia yang mempunyai otak, daging, tulang, darah, cara
tubuh berfungsi, dst) maka Allah adalah Al-Mushowwir. Menurut Imam Al-
Ghazali: akal manusia hanya bisa mengerti fase itu satu persatu. Sedangkan ilmu
Allah menembus multiphase itu sekaligus sehingga penciptaan itu terjadi. Multi
fase itu ada pada Asma’ul Husna.

َ ‫ اَّن َكذَكِل َ جُن ْ ِزي الْ ُم ْح ِس ِننْي‬. َ ‫َس َال ٌم عَىَل ن ُْوحٍ يِف الْ َعال َ ِمنْي‬
‫ِإ‬
     ‫ن َّ ُه ِم ْن ِع َبا ِداَن الْ ُم ْؤ ِم ِننْي‬
‫ِإ‬
Surah 37:Al-Saffat Ayat 79-81

“Salam sejahtera atas Nabi Nuh dialam semesta. Sungguh demikianlah Kami memberi
balasan kemuliaan kepada orang-orang yang beramal baik. Dan sungguh Nabi Nuh as
itu adalah di antara hamba- hamba kami yang beriman.” 

 Barangsiapa yang berkata: salamun ala nuhin fil alamiin…dst, maka ia tak akan
disengat kalajengking dan ular” (Alkassyaaf wal bayaan lil Imam Attsa’labiy).
 Menurut Syeikh Hamzah Yusuf Surat As-Saffat: 79-81 yang menerangkan tentang
kejadian pada masa Nabi Nuh As juga dapat dianalogikan pada masa kita saat ini.
Dahulu Nabi Nuh AS diuji dengan hinaan dari kaumnya lalu mempersiapkan
bahtera guna menyelamatkan diri dari banjir besar. Kita sebagai ummat Nabi
Muhammad SAW pada akhir zaman ini pun sedang mempersiapkan bahtera kita
dengan amalan-amalan untuk menghadapi bencana (banjir). Di mana ketika kita
mulai berbicara tentang kebenaran maka orang lain pun mulai mentertawakanmu;
ketika kita mulai mempersiapkan perahu (amal ibadah) kita untuk akhirat maka
orang-orang mulai mentertawakan dan mengira kita bodoh. Bahkan ada orang-
orang muslim yang menganggap kita bodoh karena percaya kepada akhirat-
walaupun sebenarnya merekapun percaya akan akhirat- tetapi jika keadaannya
demikian, hal ini menyiratkan bahwa sesungguhnya mereka tidak siap dengan

109
adanya kebenaran akhirat. Namun Allah lah yang akan menyelamatkan orang-
orang yang ihsan dari bencana tersebut.

)‫(ثالاث‬ .‫ات ِم ْن رَش ّ ِ َما َخلَ َق‬ ِ ‫ات‬


ِ ‫هللا التَّا َّم‬ ِ ‫َأ ُعو ُذ ِبلَك ِ َم‬ 

 “Aku berlindung dengan kalimat Allah swt yang Sempurna dari keburukan-keburukan
ciptaannya.” (Hadits).  

 Dari Abu Hurairah R.A: “datang seorang lelaki kepada Nabi SAW dan berkata:
wahai Rasulullah, aku semalam disengat kalajengking, maka Rasul SAW
bersabda: Jika kau berdoa di sore hari (atau pagi): Audzu
bikalimatillahittammaati min syarri maa khalaq, maka tak akan menyakitimu”
(HR Muslim). Pada riwayat Ibn Sunniy dijelaskan 3X
 Dari Abu Dawud dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca
doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.”

     . ُ ‫السـ ِم ْي ُع الْ َع ِلمْي‬ َّ ‫ يَش ْ ٌء يِف ْاَأل ْر ِض َو َال يِف‬ ‫هللا اذَّل ِ ْي َال يَرُض ُّ َمـ َع أمْس ِ ِه‬
َّ ‫السـ َما ِء َو ُهـ َـو‬ ِ ‫ب ِْسـ ِم‬  
)‫(ثالاث‬

 “Dengan nama Allah yang tiada akan membawa mudhorot dosa apapun yang ada
dilangit dan dibumi dan Dialah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (3x).  

 Diriwayatkan oleh Ibn Sunniy dan Attirmidziy, dari Utsman bin Affan RA berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tiadalah seorang hamba berdoa di pagi
setiap hari dan sore setiap petang: Bismillahilladzi….(dst) sebanyak 3X maka ia
tak akan diganggu sesuatu”. Berkata Imam Tirmidziy hadits ini hasan shahih, dan
ini lafadh riwayat Tirmidzy.  

 Pada lafadh riwayat Abu Dawud: “Barangsiapa yang membacanya maka ia tak
akan mendapat musibah yang datang tiba-tiba/dikagetkan musibah.”

110
َ‫ فََأتْ ِم ْم ِن ْع َم َت َك عَيَل َّ َوعَا ِف َي َت َك َو ِسرْت َ ك‬، ٍ ‫الَّلهُ َّم يِّن َأ ْص َب ْح ُت (أمسيت) ِم ْن َك يِف ِن ْع َم ٍة َوعَا ِف َي ٍة َو ِسرْت‬ 
‫ِإ‬
)‫(ثالاث‬ .‫يِف ادلُّ نْ َيا َواآل ِخ َر ِة‬

 “Wahai Allah sungguh aku melewati pagi ini dari-Mu dalam kenikmatan, dalam
kesembuhan dan afiah, dalam perlindungan maka sempunkanlah nikmatan-Mu atasku
dan kesembuhanMu yang Kau berikan kepadaku dan lindungilah aku didunia dan
akhirat.”

 Dari Ibn Abbas ra barangsiapa yang berdoa: Allahumma inniy Ashbahtu….dst, 3X


dipagi hari dan di sore hari, maka merupakan kepastian bahwa Allah SWTS akan
menyempurnakan baginya hari itu. (HR Ibnussunniy dari Ibn Abbas RA)

َ ‫اللَّه َُّم يِّن َأ ْص َب ْح ُت (أمسيت) ُأ ْشهِدُ كَ َوُأ ْشهِدُ مَح َةَل َ َع ْر ِش َك َو َم َالئِ َكتَ َك َومَج ِ ي َع َخلْ ِقـ‬ 
‫ـك َأن ََّك َأن َْت‬
‫ِإ‬
)‫ (أربعا‬. َ ‫هللا َال هَل َ الَّ َأن َْت َو ْحدَ كَ َال رَش ِيْ َك كَل َ َوَأ َّن ُم َح َّمدً ا َع ْبدُ كَ َو َر ُسوكُل‬
ُ
‫ِإ ِإ‬
“Wahai Allah sungguh aku melewati pagi ini disaksikan oleh-MU dan disaksikan oleh
para penopang ArsyMu dari pada para Malaikat dan seluruh MalaikatMu dan seluruh
ciptaanMU, mereka semua menyaksikan aku, bahwa sungguh Engkau adalah Allah yang
tiada Tuhan selainMu yang Maha Tunggal dan tiada sekutu bagiMu, Dan sungguh
Sayyidina Muhammad adalah hambaMu dan RasulMu. (mengucapkan syahadat
disaksikan oleh seluruh Malaikat dan seluruh makhluk).”  

 Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad jayyid (baik) dan ia tidak
mendhoifkannya, dari Anas ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yg
berdoa ketika pagi atau sore: Allahumma Inniy Ashbahtu Usyhiduka…dst, maka
Allah bebaskan seperempatnya dari neraka. Jika ia membacanya 2X maka Allah
bebaskan setengah tubuhnya dari neraka, jika ia membacanya 3X maka Allah
bebaskan tiga perempat tubuhnya dari neraka, barangsiapa membacanya 4X
maka Allah bebaskan ia dari neraka. (Fathul Baari bisyarh Shahih Bukhari)

111
 Menurut sebagian ulama kalimat ini diulang sampai empat kali sehingga hurufnya
mencapai 360 (huruf) dan anak adam terdiri atas 360 anggota tubuh, maka Allah
akan membebaskan semua bagian tubuhnya dengan huruf-huruf itu. (inilah apa
yang dimaksud dengan husnul khotimah). Ini seperti yang dinukilkan dari As-
Sayid Al-Jalil Ahmad bin ‘Alawi Jamalullail Bahsan Ba’alawi.

)‫(ثالاث‬ .‫ َالْ َح ْمدُ هَّلِل ِ َر ِ ّب الْ َعال َ ِمنْي َ مَح ْ د ًا يُ َوايِف ِن َع َم ُه َويُاَك ئِف ُ َم ِزيْدَ ُه‬  

“Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam, pujian yang mencakup seluruh
kenikmatannya dan mencakup seluruh kelebihan kenikmatan.” (3x)  

 Dari Muhammad bin Annadhr RA berkata: Berkata Adam AS: “Wahai Tuhan, aku
disibukkan pekerjaanku, maka ajarilah aku sesuatu yg menjadi perpaduan pujian
dan tasbih”, maka Allah SWT wahyukan padanya: “Wahai Adam, jika di pagi
hari maka ucapkanlah 3X: Alhamdulillahi…dst. Maka Itu adalah kumpulan
pujian dan Tasbih. (Addurrul Mantsur Lilhafidh Jalaluddin Abdurrahman
Assuyuthiy, dan adzkar shabah wal masa’ Linnawawiy).
 Dan yang dimaksud dengan “…..yuwaafii ni’amahu…” adalah bertasbih dengan
pujian yang setimpal dengan banyak nikmat-Nya dan pujian dengan
menggunakan hak nikmat tersebut.

َّ ‫ َو َك َف ْر ُت اِب لْجِ ْب ِت َو‬،ِ ‫آ َمنْ ُت اِب ِهلل ال َع ِظمْي‬


،‫ َال َانْ ِف َصا َم لَه َا‬،‫ َوا ْس َت ْم َس ْك ُت اِب لْ ُع ْر َو ِة الْ ُوثْ َقى‬،‫الطاغُ ْو ِت‬

)‫(ثالاث‬ .‫هللا مَس ِ ْي ٌع عَ ِل ٌمي‬


ُ ‫َو‬

Surah Al-Baqarah Ayat 256;

  “Segala Puji bagi Allah yang Maha Agung, dan aku berpaling dari pada semua
kejahatan dan sesembahan selain Allah dan aku berpegang teguh dengan tali yang erat,
dan Allah Maha Mendengar dan MahaMmengetahui.” (3x).  

112
 Dijelaskan pada attarghiib wattarhiib bahwa dzikir ini jika dibaca 3x di pagi hari
dan sore maka akan menjaga dari gangguan Jin.
 Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Salam, yang menceritakan satu
peristiwanya kepada Rasulullah SAW. lalu beliau berkata, “Surga itu Islam, dan
berpeganglah pada Pegangan Yang Teguh (urwat al-wuthqa) supaya kamu
sentiasa menjadi seorang muslim sampai kamu mati.”
 Doa pelindung supaya aman dari Syirik.
 Yang dimaksud dengan al-‘Urwat al-Wutsqo disini adalah Al-Qur’an Al-Hadits
dan agama Islam.

)‫(ثالاث‬ .‫هللا عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ ن َ ِبيًّا َو َر ُسو ًال‬


ُ ‫ َو ِب ُم َح َّم ٍد َصىَّل‬،‫ َو اِب ْس َال ِم ِديْنـًا‬،‫ َر ِضيْ ُت اِب ِهلل َربـًّا‬ 
‫ِإل‬
“Ku ridho dengan Allah sebagai Tuhan dan Islam sebagai agama dan Nabi
Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul.”  (3x).  

 Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yg berucap di pagi hari dan sore:


Radhiina…, kecuali telah berhak Allah meridhoinya” (HR sunan Abu Dawud).  

 Dari Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesiapa berdoa
setiap pagi dan petang dengan doa ini akan masuk ke syurga.”  Surah 3: Ali-
Imran: 19: Sesungguhnya agama (yang benar dan diridoi) di sisi Allah ialah
Islam.

)‫ (سبع ًا‬.‫هللا َال هَل َ َال ه َُـو عَلَ ْيـ ِه ت ََـولَّك ْ ُت َوه َُـو َر ُّب ال َع ْر ِش ال َع ِظ ْيـ ِم‬
ُ َ ‫ َح ْسـيِب‬ 
‫ِإ ِإ‬
“Cukuplah bagiku Allah, Tiada Tuhan selain-Nya, kepada-Nya aku bertawakal dan
Dialah pemilik Arsy yang Agung.”

 Surah 9 al-Taubah ayat 129

113
 Dari Abu Darda RA: barangsiapa di pagi hari atau sore membaca Hasbiyallah…dst 7
kali, maka Allah akan melindunginya dari apa-apa yang dirisaukannya, apakah ia
membacanya dengan kesungguhan atau tidak dengan kesungguhan. (HR Abu Dawud).

 Ada beberapa cara agar pintu syurga terbuka untuk kita. Salah satunya dengan
mendawamkan bacaan HasbiyAllahu, La ilaha illa huwa, Alaihi Tawakkaltu”
sebanyak 7 kali pada pagi dan sore hari, maka dia akan memperoleh apa-apa yang
diharapkannya di dunia dan di akhirat. (Ibn As-Sunni (no. 71), Abu Dawud 4/321)
 Dari Tirmidhi, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Rasulullah SAW.
bersabda, “Bagaimana saya bisa tenang sedangkan sangkakala telah menempel
di mulutnya (Malaikat Israfil), membuka telinganya dan tunduk kepalanya,
menunggu perintah untuk meniup? Ditanya lagi, apa pula arahan baginda,
“Cukuplah Allah sebagai pelindungku dan Dia lah sebaik-baik penjaga.” Disini
hamba mengakui dan percaya bahwa hanya Allah lah yang dapat membelanya,
mengasihinya dan memenuhi segala kebutuhannya.
 Surat At-Taubah: 128-129 mengandung unsur I’jaz Adadi Bilangan Prima.[1]

ً ‫(ع‬ . ْ ‫َاللَّهُ َّم َص ِ ّل عَىَل َس ِ ّي ِد َان ُم َح َّم ٍد َوآهِل ِ َوحَص ْ ِب ِه َو َسمِّل‬


)‫َرشا‬

"Ya Allah limpahkanlah sholawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dan
sahabatnya dan limpahkan baginya salam."

 Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr bin Al ’As:  Rasullulah
SAWs. bersabda: “Sesiapa meminta Allah berselawat kepadaku, Allah akan
membalas keatasnya dengan sepuluh kali selawat.”
 Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bershalawat padaku ketika pagi
dan petang 10 kali maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.”
 Surah 33; Al-Ahzab: 56: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat
(memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad SAW);
wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta
ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya..”

114
. ِ ّ ‫ َوَأ ُعو ُذ ب َِك ِم ْن فُ َجا َء ِة الرَّش‬، ِ ‫ َاللَّهُ َّم يِّن َأ ْسَأكُل َ ِم ْن فُ َجا َء ِة الْ َخرْي‬  
‫ِإ‬
 " Wahai Allah sungguh aku minta kepadaMU kejutan kebaikan dan aku berlindung
kepada-Mu dari kejutan- kejutan yang buruk."

 Dari Anas RA bahwa Rasulullah SAW berdoa dengan doa doa ini jika pagi dan
sore : Allahumma inniy as’aluka…dst, sungguh seorang hamba tak tahu apa yang
akan menimpanya dipagi atau sore” (Musnad Abi Ya’la Almuushiliy)

َ ‫ َأ ُعـ ْـو ُذ بِــ‬.‫ َوَأ َان عَىَل َعهْـ ِدكَ َو َو ْعـ ِدكَ َما ْاس َت َط ْع ُت‬، َ‫ َو َأ َان َع ْبدُ ك‬، ْ ‫َاللَّه َُّم َأن َْت َريِّب َال هَل َ الَّ َأن َْت َخلَ ْقتَيِن‬
‫ـك‬
‫ِإ ِإ‬
   .‫ فَ ِان َّ ُه َال ي َ ْغ ِف ُر ُّاذلن ُْو َب الَّ َأن َْت‬، ْ ‫ َوَأبُ ْو ُء ب َِذنْيِب ْ ف َا ْغ ِف ْر يِل‬، َّ ‫ َأب ُ ْو ُء كَل َ ِب ِن ْع َم ِت َك عَيَل‬ ،‫ـت‬
ُ ‫ِم ْن رَش ّ ِ مـَا َصنَ ْع‬
‫ِإ‬
“Wahai Allah Engkaulah Tuhanku tiada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang
menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu dan aku berada dalam perjanjian-Mu dan
ikatan kesetiaanku pada-Mu semampuku, aku berlindung dari buruknya perbuatanku
dan aku sadar kenikmatan-kenikmatanMu padaku dan aku sadar atas dosa-dosaku, dan
ampunilah aku maka sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau.
(Hadits)

 Sayyidul Istigfar.

 Dinamakan dengan sayyidul istigfar karena ini adalah seluruh permohonan


ampun, permohonan maaf atas keudzuran, taubat, dan tauhid.
 Diriwayatkan pada shahih Bukhari dari Syaddad bin Aus RA dari Nabi SAW yang
bersabda : “Pemimpin semua Istghfar adalah : Allahumma anta rabbiy…dst, jika
dibaca saat sore lalu ia wafat di malam itu maka ia masuk sorga, jika dibaca
dipagi hari lalu ia wafat hari itu maka ia masuk sorga”.masuk surga disini berarti
kabar gembira tentang kesetiaan terhadap Islam (karena menjalani ajarannya) dan
termasuk satu dari sebab-sebab husnul khotimah.
 Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Shaddad ibn Aws; Rasulullah SAW. bersabda,
“Sebaik-baiknya cara memohon ampunan dari Allah ialah: “Ya Allah, Engkaulah

115
Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan aku dan aku ini adalah
hamba-Mu dan aku akan menuruti perintah dan amanat-Mu sekuat tenagaku.
Aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku
mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah
daku, kerana tak ada yang mampu mengampuni dosa itu selainkan Engkau.”
 Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Buraydah ibn Hasib; Rasullulah SAW.
bersabda: Jika siapapun berkata di waktu pagi dan petang,: “ Ya Allah!
Engkaulah Tuhanku; tiada tuhan selain-Mu, Engkau Penciptaku, aku hamba-Mu,
dan aku berpegang dengan tali yang kokoh yang tidak akan putus; Aku
berlindung dari perkara buruk yang aku telah lakukan; aku mengakui nikmat-Mu
serta dosaku; ampunilah aku sebab tiada yang mampu mengampuni selainkan
Engkau.”, dan jika dia mati pada hari atau malam itu, dia akan masuk syurga.

.‫ َوَأن َْت َر ُّب الْ َع ْـر ِش الْ َع ِظ ْيـ ِم‬،‫ـت‬


ُ ْ ‫ عَلَ ْي َك ت ََولَّك‬،‫ َال ِاهَل َ إ الَّ َأن َْت‬، ْ ‫ َاللَّهُـ َّم َأن َْت َريِّب‬  

. ِ ‫الْ َع ِظمْي‬ ّ ِ ‫ ِإ الَّ اِب ِهلل الْ َعيِل‬ ‫ َو َال َح ْـو َل َو َال قُ َّو َة‬،‫ َو َما ل َ ْم يَشَ ْأ ل َ ْـم يَ ُك ْن‬،‫ـان‬ ُ ‫ َما َشا َء‬ 
َ ‫هللا َك‬

 Wahai Allah sungguh Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau, pada-Mu
aku bertawakal dan Engkaulah pemilik Arsy yang Agung, apa-apa yang dikhendaki Allah
SWT akan terjadi dan yang tidak yang dikehendaki Allah tidak akan terjadi, tiada daya
dan upaya selain dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.”

 Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Abbas; Rasullulah SAW. apabila
diwaktu kesusahan berdoa dengan membaca: “Tiada yang berhak disembah
melainkan Allah, Maha Sejahtera, Maha Kuasa. Tiada yang berhak disembah
selain Allah, Tuhan senanjung syurga dan dunia, Raja Yang Agung.”

 .‫ـاط ِبلُك ِّ يَش ْ ٍء ِعلْ ًمـا‬ َ ‫ َو َا َّن‬،‫هللا عَىَل لُك ِ ّ يَش ْ ٍء قَ ِديْ ٌـر‬
َ ‫هللا قَدْ َأ َح‬ َ ‫ َا ْعلَـ ُم َأ َّن‬ 

 Surah 65: Al Talaq Ayat 12

116
 Aku tahu sungguh Allah itu berkuasa atas segala sesuatu dan sungguh Allah itu meliputi
segala sesuatu dengan pengetahuannya (Maha Tahu atas segala sesuatu).

‫ َّن َريِب ِ ّ عَىَل‬،‫ َو ِم ْن رَش ّ ِ ُكــ ِ ّل دَابَّــ ٍة َأن َْت آ ِخــ ٌذ ِبنَا ِصـ َيهِت َا‬ ، ْ ‫ـك ِم ْن رَش ّ ِ ن َ ْفيِس‬
َ ‫ َاللَّهُ َّم يِّن َأ ُع ْو ُذ بِــ‬ 
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
 .ٍ ‫رِص َ ٍاط ُم ْس َت ِقمْي‬

 Wahai Allah sungguhnya aku berlindung dari keburukan diriku dan dari kejahatan
semua makhluk dan ciptaan-Mu sungguh Engkau mengenggam semua ubun-ubun
mereka (kepala), sungguh Tuhanku berada pada jalan yang benar. 

 Dikenal sebagai Doa abi Darda’


 Diriwayatkan oleh Imam Ibn Sunniy, dari Thalq bin Hubaib yg berkata : telah
datang seorang lelaki kepada Abu Darda RA bahwa rumahnya telah terbakar,
maka berkata Abu Darda ra : rumahku tidak akan terbakar!, tiada Allah SWT akan
menjatuhkan hal itu karena kalimat kalimat yg kudengarkan dari Rasul SAW,
barangsiapa yg membacanya dipagi hari maka ia tak akan terkena musibah hingga
petang, barangsiapa mengucapkannya di akhir petang maka tak akan terkena
musibah hingga pagi, yaitu Allahumma anta Rabbiy…dst.
Dan diriwayatkan pada jalur lainnya dari seorang lelaki dari sahabat Nabi SAW
bahwa orang itu datang lagi pada Abu Darda ra dengan mengabarkan hal
kebakaran rumahnya, maka Abu Darda ra menjawab : Tidak terbakar, karena Aku
dengar dari Rasul saw bahwa barangsiapa yg membaca dipaginya kalimat kalimat
ini maka tak akan terkena ia, tidak pula keluarganya, tidak pula hartanya, hal hal
yg tak disukainya”, maka kami bersama sama menjenguk rumahnya, sungguh
telah terbakar sekitar rumahnya, dan rumahnya tak disentuh api.

117
‫ َو َال تَلِك ْيِن ْ يَل‬،ُ‫َأ ْص ِل ْح يِل ْ َش ـْأيِن ْ لُك َّه‬ . ُ ‫ َو ِم ْن عَ َذاب َِك َأ ْس َتجِ رْي‬،‫ ِب َرمْح َ ِت َك َا ْس َت ِغ ْي ُث‬،‫اَي يَح ُّ اَي قَيُّ ْو ُم‬ 
‫ِإ‬
َ ‫ َاللَّهُ َّم يِّن ْ َأ ُعـ ْـو ُذ ِبـ‬. ٍ ‫ َو َال ىَل َأ َح ٍد ِم ْن َخلْ ِق َك َط ْرفَـ َة عَنْي‬  ْ ‫ن َ ْفيِس‬
َ ‫ َوَأ ُعـ ْـو ُذ ِبـ‬،‫ـك ِم َن الْهَ ّ ِم َوالْ َحـ َـز ِن‬
‫ـك‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
. ِ‫ َوَأ ُع ْو ُذ ب َِك ِم ْن غَلَ َب ِة ادلَّ ْي ِن َوقَهْ ِر ّ ِالر َجال‬،‫ َو َأ ُع ْو ُذ ب َِك ِم َن الْ ُجنْب ِ َوالْ ُبخ ِْل‬،‫ِم َن الْ َع ْج ِز َو ْال َك َس ِل‬

Wahai yang Maha hidup dan Maha berdiri sendiri aku beristighotsah dan mohon
bantuan pada Rahmat-Mu, Dan aku berlindung kepada-Mu dan mohon dijauhkan dari
siksa, perbaikilah keadaanku semuanya, dan janganlah Engkau palingkan aku pada
diriku dan jangan Kau palingkan aku pada ciptaan-ciptaanMu walau sebentar saja.
Jagalah aku agar selalu khusyuk kepada-Mu. Wahai Allah sungguh aku berlindung
kepada-Mu dari kegundahan dan kesedihan, aku berlindung kepada-MU dari kelemahan
dan kemalasan, dan aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan sifat kikir,
dan aku berlindung kepada-Mu dari terjeratnya hutang-hutang dan penguasa yang
zalim. (Hadits).  

 Dari Anas RA : bersabda Rasulullah SAW pada Fathimah Azzahra RA : kiranya


tak ada yg menghalangimu dari apa apa yg kuajarkan agar kau membaca dipagi
hari dan sore hari : Yaa Hayyu Yaa Qayyum…dst.(hadits hasan) (Al Adzkar Imam
Nawawi)
 Doa anti Hutang
 Rasul SAW masuk ke masjid, maka terlihatlah seorang lelaki dari Anshar yg
bernama Abu Umamah RA, maka bersabda Rasulullah SAW : Wahai Abu
Umamah, mengapa kulihat duduk terpaku di masjid di selain waktu shalat..?”, ia
menjawab : “gundah.. aku dijerat hutang wahai Rasulullah..”, maka bersabda
Rasulullah saw : ”maukah kau kuajari kalimat yang jika kau ucapkan maka Allah
akan menghilangkan gundahmu dan terselesaikan hutangmu?”, maka Abu
Umamah RA : “ajari aku wahai Rasulullah..”, maka Rasul SAW bersabda : “Jika
di pagi harimu dan sore harimu ucapkanlah : Allahumma inniy…dst.
Maka berkata Abu Umamah RA : kulakukan itu maka Allah menghilangkan

118
gundahku dan dan terselesaikan hutangku” (Hadits hasan). (Al Adzkar Imam
Nawawi)
 Aslihlii Sya’nii pada doa ini berarti bahwa semua pertolongan datang atas seizin
Allah. Walaupun datang dari makhluq lainnya atapun kita yang meminta
pertolongan itu maka sesungguhnya Allah lah yang bisa mewujudkan itu semua
bukan yang lainnya. Maka meminta itu hanyalah pada Allah SWT. Hal ini dapat
dilihat dari kisah roja’ pada masa Imam Ja’far Shodiq RA tentang seorang lelaki
yang terombang-ambing dilaut dari sebelumnya dia menggantungkan harapannya
agar selamat dalm perjalanannya dilaut kepada nahkoda kapal, terkena ombak
pada sepotong kayu, hingga akhirnya tidak pada apapun. Maka kepada siapakah
dia mengharapkan pertolongan kecuali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
 Di dalam doa ini kita meminta perlindungan Allah agar terhindar dari Al-Hamm,
Alhuzn, dst.

Hamm berarti kehawatiran yang akan terjadi pada masa yang akan datang sedangkan
huzn berarti kesedihan yang telah terjadi sebelumnya.

Ajz berarti tidak bisa berbuat sesuatu karena tidak adanya kemampuan (qudrat) walaupun
memiliki keinginan (iradat) sedangkan kaslan berarti malas/tidak adanya iradat untuk
melakukan sesuatu walaupun dia memiliki qudrat.

Jubn berarti ketidakmauan untuk memberikan pertolongan dengan kekuatan tubuh/fisik


yang dia miliki sedangkan Bukhl berarti ketidakmauan untuk mengeluarkan hartanya
(kikir/pelit). Hal ini bisa tercermin pada jihad dalm arti luas; jihad terbagi pada dua
kondisi yaitu bisa dengan badan/kekuatan ataupun dengan uang.

Ghalabat ad-dayn berarti terlilit hutang sedangkan qahr ar-rijal berari takuta akan
kekuatan maupn pengaruh manusia yang lebih mempunyai kekuasaan atasnya. Ini
maksudnya bahwa ketika seseorang berhutang maka posisi dia adalah lemah secara
ekonomi. Karena dengan berhutang menempatkan mereka seolah-olah sebagai ‘budak’
bagi sang qahr rijal.

119
،‫ َوالْ َم َعافـ َا َة ادلَّ ائِ َمـ َة‬،‫ َاللَّهُ َّم يِّن َأ ْسَأكُل َ الْ َع ْف َو َوالْ َعـا ِف َي َة‬.‫ يِف ادلُّ نْ َيا َواآل ِخ َر ِة‬،‫َأ ْسَأكُل َ الْ َعا ِف َي َة‬ ‫ َاللَّهُ َّم يِّن‬ 
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫ َاللَّهُ َّم ْاح َف ْظيِن ْ ِم ْن بَنْي ِ ي َــدَ َّي‬.  . ْ ‫ َاللَّهُ َّم ْاسرُت ْ َع ْو َرايِت ْ َوآ ِم ْن َر ْوعَايِت‬. ْ ‫َو ُدنْي َا َي َوَأهْيِل ْ َوم َايِل‬ ْ ‫يِف ِديْيِن‬
. ْ ‫ َوَأ ُع ْو ُذ ِب َع َظ َم ِت َك َأ ْن ُأ ْغت َا َل ِم ْن حَت ْ يِت‬، ْ ‫َو ِم ْن َخلْ ِف ْي َو َع ْن ي َ ِم ْييِن ْ َو َع ْن ِشامَيِل ْ َو ِم ْن فَ ْويِق‬

Wahai Allah sungguh aku meminta kepadamu kesembuhan dan afiah, dunia dan akhirat.
Wahai Allah sungguh aku meminta kepadamu maaf-Mu, dan afiah-Mu dan atas segala
yang mengganggu kami jasad kami dan ruh kami dan penjagaan dan pemeliharaan yang
abadi dalam agamaku, duniaku, keluargaku, hartaku. Wahai Allah tutupilah auratku dan
kejahatan-kejahatanku dan jagalah aku Dari apa yang kurisaukan. Wahai Allah jagalah
aku dari depanku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku ,dari atasku dan aku
berlindung dengan keagungan-Mu dari pada kejahatan yang datang dari bawahku
(fitnah dari bumi/ sihir). (Hadits) 

 Berkata Ibn Umar RA : bahwa Nabi SAW tak pernah meninggalkan doa doa ini
ketika pagi dan sore, Allahumma inniy.. dst. Berkata Imam Hakim hadits ini
sanadnya Shahih. (Al Adzkar Imam Nawawi)
 Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Umar; Rasulullah SAW.
selalu mengucapkan doa ini di waktu pagi dan petang: “Ya Allah, aku memohon
kesejahteraan kepada-Mu di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku memohon kepada-
Mu ampunan dan kesejahteraan serta perlindungan yang abadi dalam agamaku,
duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah segala ke’aibanku, dan
amankanlah ketakutanku. Ya Allah, peliharalah daku dari malapetaka yang
datang dari depanku dan dari belakangku, dan dari kananku dan dari kiriku, dan
dari atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu agar jangan ditipu dari
bawahku (tanpa disedari). Ini merupakan doa untuk perlindungan secara
menyeluruh bagi dirinya.

120
‫ َوَأن َْت‬ ،‫ َوَأن َْت تُ ِم ْي ُت ِنـي‬ ،‫ َوَأن َْت ت ُْط ِع ُم ِن ْـي َوَأن َْت ت َ ْس ِق ْي ِن ْـي‬ ،‫ َوَأن َْت هَت ْ ِديْ ِن ْـي‬ ،‫ َاللَّهُـ َّم َأن َْت َخلَ ْقتَ ِن ْـي‬ 
‫حُت ْ ِي ْي ِن ْـي‬

 Wahai Allah sungguh Engkaulah yang menciptakan aku dan Engkau yang memberi aku
hidayah, Engkau yang memberiku makanan, Engkau yang memberiku minuman dan
Engkaulah yang menghidupkan aku dan engkaulah yang mematikanku dan Engkaulah
yang berkuasa ats segala sesuatu. (Hadits)

 Berkata Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma, dari Samurah bin Jundub RA:
maukah kukabarkan hadits dari Rasulullah SAW yang kudengar berkali-kali, dan
dari Abu Bakar RA berkali kali, dan dari Umar RA berkali-kali?, Barangsiapa
dipagi hari membaca : Allahumma…dst. Tiadalah ia minta sesuatu pada Allah
SWT kecuali diberi Nya. (Ma’jamul Ausath Al Imam Tabrani)
 Dari Muslim, diriwayatkan oleh Miqdad, Rasulullah SAW bersabda, “Allah,
memberiku makanan, memberiku minuman,” setelah baginda dapati susunya
telah di minum oleh seorang.

ُ ‫ َوعَىَل ِد ْي ِن ن َ ِب ِي ّن َا ُم َح َّم ٍد َصىَّل‬،‫ َوعَىَل لَك ِ َم ِة ْا ْخ َال ِص‬،‫ِف ْط َر ِة ْا ْس َال ِم‬


‫هللا‬ ‫ َْأص َب ْحن َا (أمسينا) عَىَل‬ 
‫ِإل‬ ‫ِإل‬
. َ ‫ َوم َا اكَ َن ِم َن الْ ُمرْش ِ ِكنْي‬،ً‫مِةَّل ِ َأ ِبيْنَا ْبر َا ِهمْي َ َح ِن ْيف ًا ُم ْس ِلام‬ ‫ َوعَىَل‬، َ ‫عَلَ ْي ِه َوآهِل ِ َو َسمَّل‬
‫ِإ‬
  Surah 5: al-Ma’idah Ayat 3

  Aku lewati pagi ini dengan kesucian Islam dan kulewati pagi ini dalam kalimat yang
ikhlas pada agama Nabi Muhammad SAW. Dan atas tuntunan tauhid dari Ayah kami
(Ayah para Nabi/ Nabi Ibrahim AS) yang berada dalam kelembutan seorang muslim dan
Nabi Ibrahim AS itu bukan orang-orang yang musrik. 

 Dan bahwa Rasulullah SAW jika dipagi hari berdoa : Ashbahna ala….dst. (Al
Adzkar Imam Nawawi)

121
 “Hari ini Kami telah lengkapkan agamamu, dan  penuhkan nikmat-Ku
kepadamu, dan meredhai untukmu Islam sebagai agamamu.      Surah 5: al-
Ma’idah Ayat 3

‫ َْأص َب ْحنَا َوَأ ْص َب َح‬،‫ َو ل َ ْي َك الن ُّ ُش ْو ُر‬،‫ َوب َِك ن َ ُم ْو ُت‬،‫ َوب َِك حَن ْ َيا‬ ،‫ َوب َِك َأ ْم َسيْنَا‬،‫ َاللَّهُ َّم ب َِك َْأص َب ْحنَا‬ 
‫ِإ‬
. َ ‫ َوالْ َح ْمدُ ِهلل َر ِ ّب الْع َال َ ِمنْي‬، ِ ‫الْ ُمكْل ُ هَّلِل‬

Wahai Allah bersama-Mu kami melewati pagi ini dan bersama-Mu kami melewati sore
ini dan denganmu kami hidup dan denganmu pula kami wafat. Dan kepada-Mu kami
bertawakal dan kepadamu pula kami akan kembali. Kami melewati pagi ini dan kami
lewati pagi ini sedangkan kerajaan alam semesta tetap milik Allah dan segala puji untuk
Allah. (Hadits).  

 Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Abu Malik; Rasulullah SAW. bersabda:
“Apabila bangun pagi, bacalah: “Ya Allah, sesungguhnya kami berada di waktu
pagi bersama Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu
kebaikan hari ini keterbukaannya, kemudahannya, cahayanya, keberkatanmya
dan petunjuknya; dan perlindungan dari keaiban yang datang dengannya dan
sesudahnya.” Pada petang hari  juga sama.

‫ َاللَّه َُّم يِّن َأ ْسَأكُل َ َخرْي َ َه َذا الْ ُي ْو ِم (الليل) فَ ْت َح ُه َونَرْص َ ُه َون ُْو َر ُه َوبَ َر َك َت ُه َوهُد َا ُه‬ 
‫ِإ‬
 Wahai Allah sungguh aku meminta kebaikan hari ini, kemenangannya, pertolongannya,
cahayanya, keberkahannya, dan petunjuk hidayahnya yang ada di hari ini . (Hadits)

‫ َوَأ ُع ْو ُذ ب َِك ِم ْن رَش ّ ِ هَذ َا الْ ُي ْو ِم‬ ،‫ َو َخرْي َ م َا ِف ْي ِه‬  )‫ (الليل‬،‫ َاللَّهُ َّم يَّن َأ ْسَأكُل َ َخرْي َ هَذ َا الْ ُي ْو ِم‬ 
‫ِإ‬
  ‫(الليل) َورَش ّ ِ َما ِف ْيه‬

Sungguh Allah aku meminta kepada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan yang apa-apa
tersimpan hari ini dan kebaikan pada hari yang lain dan kebaikan yang ada pada hari
122
esok. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang pada hari ini dan keburukan
yang tersimpan pada hari ini dan keburukan atau kejahatan yang ada pada hari yang
lain dan yang ada pada hari esok. (Hadits)

‫ وبك حنيا‬، ‫ ” اللهم بك أصـبحنا وبك أمسـينا‬: ‫عن النيب صىل هللا عليه وسمل أنه اكن يقول إذا أصـبح‬ 
‫ وبك منوت وإ ليك‬، ‫ وبك حنيا‬، ‫ ” اللهم بك أمســينا‬: ‫ وإ ليك النشور ” وإ ذا أمىسـ قــال‬، ‫ وبك منوت‬،
.‫ حديث حسن‬: ‫النشور ” قال الرتمذي‬

Dan dari Nabi SAW bahwa jika pagi beliau SAW berdoa : Allahumma bika ….dst 

: ‫ وبك منوت وإ ليك النشــور ” قــال الرتمــذي‬، ‫ وبك حنيا‬، ‫ ” اللهم بك أمســينا‬: ‫وإ ذا أمىس ـ قــال‬
‫حديث حسن‬

 Dan jika sore : Allahumma bika amsayna…dst (Berkata Imam Tirmidziy hadits
hasan. . (Al Adzkar Imam Nawawi)

‫ أن رســول هللا‬: ‫وروينا يف ” سنن أيب داود ” إبسناد مل يضعفه عن أيب ماكل األشعري ريض هللا عنه‬
‫ اللهم‬، ‫ أصــبحنا وأصــبح املكل هلل رب العــاملني‬: ‫ ” إذا أصــبح أحــدمك فليقل‬: ‫صىل هللا عليه وسمل قــال‬
‫ مث‬، ‫ وأعوذ بك من رش ما فيه ورش ما بعــده‬، ‫أسأكل خري هذا اليوم فتحه ونرصه ونوره وبركته وهداه‬
“ ‫إذا أمىس فليقل مثل ذكل‬

Dan kami riwayatkan pada Sunan Abu Dawud dengan sanad yg tidak didhoifkannya dari
Malik Al Asy’ariy ra bahwa Sungguh Rasulullah SAW bersabda : Jika kalian dipagi hari
maka ucapkanlah : Ashbahna….dst, dan jika sore maka ucapkanlah pula seperti itu” (Al
Adzkar Imam Nawawi)

123
ُ‫ فَكَل َ الْ َح ْمــد‬، َ ‫ َو ْحــدَ كَ َال رَش ِيْ َك كَل‬ ‫ـك‬ َ ‫ َاللَّهُ َّم م َا َأ ْص َب َح يِب ْ ِم ْن ِن ْع َم ٍة َأ ْو ِبَأ َحـ ٍد ِم ْن َخلْ ِقـ‬ 
َ ‫ فَ ِم ْنـ‬،‫ـك‬
 . َ ‫ك ُر عَىَل َذكِل‬ ْ ‫الش‬
ُّ َ ‫َوكَل‬

Wahai allah apa-apa yang kutemukan dipagi ini dari kenikmatan datang dari salah satu
ciptaan-Mu maka itu adalah hakekatnya dari-Mu Tunggal, tiada sekutu atas-Mu dan
atas- Mulah segala pujian dan bagimulah segala terimakasih atas segala nikmat yang
datang pada hari ini. (Hadits) 

 Dan kami riwayatkan oleh Sunan Abu Dawud dengan sanad baik, dan ia tak
mendhoifkannya, dari Abdullah bin Ghannaam Albayadhiy RA: Sungguh
Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa berdoa di pagi hari : Allahumma Maa
Ashbaha biy….dst maka ia telah menunaikan syukurnya dihari itu, barangsiapa
yg membacanya seperti itu disore hari maka ia telah menunaikan syukurnya
dimalam itu (Al Adzkar Imam Nawawi)
 Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Abu Malik;  “Seorang bertanya Rasulullah
SAW.: ‘Berilah kami suatu ayat yang boleh kami ulangi tiap pagi, petang dan
apabila kami bangun dari tidur.’ Baginda suruh kami berdoa: “Ya Allah! Yang
Mencipta Syurga dan dunia, Yang Mengetahui semua yang zahir dan batin,
Engkaulah Tuhan sekian makhluk;  para malaikat saksikan bahwa tiada tuhan
selain-Mu, kami berlindung dengan-Mu dari keburukan diri kami dan dari
bisikan syaitan yang menyekutukan Mu.”

)‫(ثالاث‬ ‫ َو ِمد َا َد لَك ِ َما ِت ِه‬ ‫هللا َوحِب َ ْم ِد ِه عَدَ َد َخلْ ِقـ ِه َو ِرضَ ـى ن َ ْف ِس ِه َو ِزن َ َة َع ْر ِش ِه‬
ِ ‫ ُس ْب َح َان‬ 

Maha Suci Allah dan segala pujian untuk-Nya, sebanyak ciptaan-Nya, sebanyak
keridhoan dzat-Nya, dan sebanyak kemegahan perhiasan Arsy-Nya, dan sebanyak
tinta kalimatkaliamat- Nya (3x). (Hadits)

124
        .‫ َو ِزن َ َة َع ْر ِش ِه َو ِمــد َا َد لَك ِ َما ِت ـ ِه‬ ‫ ن َ ْف ِسـ ِه‬ ‫هللا الْ َع ِظمْي ِ َوحِب َ ْم ِد ِه عَدَ َد َخلْ ِقـ ِه َو ِرضَ ـى‬
ِ ‫ ُس ْب َح َان‬ 
)‫(ثالاث‬

Maha Suci Allah yang Maha Agung bersama segala pujian untuk-Nya, sebanyak ciptaan-
Nya, sebanyak keridhoan dzat-Nya, dan sebanyak kemegahan perhiasan Arsy-Nya, dan
sebanyak tinta kalimat-kaliamat-Nya (3x). (Hadits).  

 Dari Juwairiyah RA: Sungguh Nabi SAW keluar menuju shalat subuh dan
Juwayriyah berdzikir di tempat sujudnya, lalu Rasul saw pulang selepas dhuha,
dan Juwairiyah RA masih duduk di tempatnya, lalu Rasul SAW bersabda :”kau
masih duduk disini sejak subuh tadi?”, maka Juwairiyah berkata : betul, maka
Rasul SAW : “Aku sudah berdzikir sesudahmu dengan hanya 4 kalimat saja 3X,
jika ditimbang maka lebih berat dari semua dzikirmu sedari tadi, ucapkanlah :
Subhanallah…. Dst. (Riyadhusshalihin oleh Imam Annawawiy)

َ ‫ ُس ْب َح‬،‫هللا عَدَ َد َما َخلَ َـق يِف اَأل ْر ِض‬


‫ـان‬ ِ ‫ـان‬َ ‫ ُس ْب َح‬،‫الس َمـا ِء‬ َّ ‫هللا عَدَ َد َما َخلَ َق يِف‬
ِ ‫ـان‬
َ ‫ ُس ْب َح‬. 
)‫ (ثالاث‬. ٌ‫هللا عَدَ َد َما ه َُو خَـا ِلق‬
ِ ‫ـان‬ ِ
َ ‫ ُس ْب َح‬، َ ‫هللا عَدَ َد َما بَنْي َ َذكِل‬

 Maha Suci Allah sebanyak ciptaanNya di langit. Maha Suci Allah sebanyak Ciptaan-
Nya di Bumi. Maha Suci Allah sebanyak apa-apa yang ada diantara langit dan bumi.(3x)

Maha Suci Allah sebanyak apa-apa yang diciptakan-Nya. (Hadits).  

 Dari hadits Abu Hurairah RA sabda Rasulullah SAW: Subhanallahil


‘adhiim….dst, diriwayatkan Imam Muslim dan Imam 4 (Tirmidziy, Nasa;iy, Abu
Dawud dan ibn Majah), dari hadits Ibn Abbas RA. (Ma’arijul Qabul).
 Diriwayatkan daripada Sa’ad bin Abu Waqqash RA. bahawasanya dia bersama
Rasulullah SAW. mendatangi seorang perempuan sedang pada kedua tangan
perempuan itu ada biji (kurma) atau kerikil dihitungnya dalam tasbihnya, maka

125
bersabda Rasulullah SAW.: Mahukah engkau aku memberitahumu sesuatu yang
lebih mudah atau lebih utama buatmu? Lalu beliau menyambung dengan
membaca wirid yang disambung seperti diatas ini

‫ َالْ َح ْمدُ ِهلل عَدَ َد‬،‫ َالْ َح ْمدُ ِهلل عَدَ َد َمـا َخلَ َـق يِف اَأل ْر ِض‬،‫الس َمـا ِء‬
َّ ‫ َالْ َح ْمدُ ِهلل عَدَ َد َمـا َخلَ َـق يِف‬ 
)‫ (ثالاث‬. ٌ‫ َالْ َح ْمدُ ِهلل عَدَ َد َمـا ه َُو خَـا ِلق‬، َ ‫َمـا ب َ ْي َـن َذكِل‬

 Segala Puji bagi Allah sebanyak ciptaanNya di langit. Segala Puji bagi Allah sebanyak
Ciptaan-Nya di Bumi. Segala Puji bagi Allah sebanyak apa-apa yang ada diantara langit
dan bumi. Segala Puji bagi Allah sebanyak apa-apa yang diciptakan-Nya. (3x) (Hadits).  

 Dari Aisyah binti Sa’ad bin Abi Waqqash RA dari ayahnya, bahwa ia masuk
bersama Rasulullah SAW pada seorang wanita dihadapannya terdapat banyak biji
atau batu untuk menghitung berdzikir, maka Rasul saw bersabda : Kuberitahu
engkau dengan yg lebih mudah dari itu/lebih afdhal?, maka ucapkanlah
Subhanallah adada maa…dst, dan Allahu Akbar seperti itu pula, dan
Alhamdulillah seperti itu pula, dan Laa ilaha Illallah seperti itu pula, dan Laa
haula walaa quwwata illa billahil aliyyil adhim seperti itu pula” (Syi’bul iman
oleh Imam Albaihaqiy).

ُ َّ‫ َال هَل َ ال‬،‫الس َمــا ِء‬


َّ‫ َال لَــ َه ال‬،‫هللا عَـدَ َد َمـا َخلَ َــق يِف اَأل ْر ِض‬ َّ ‫هللا عَدَ َد َمـا َخلَ َــق يِف‬ ُ َّ‫ َال هَل َ ال‬ 
‫ِإ ِإ‬ ‫ِإ ِإ‬ ‫ِإ ِإ‬
)‫(ثالاث‬ . ٌ‫هللا عَدَ َد َمـا ه َُو خَـا ِلق‬
ُ َّ‫ال‬ َ ‫ َال هَل‬،‫ـك‬
َ ‫هللا عَدَ َد َمـا ب َ ْي َـن َذ ِل‬
ُ
‫ِإ ِإ‬
 Tiada Tuhan selain Allah sebanyak ciptaanNya di langit. Tiada Tuhan selain Allah
sebanyak Ciptaan-Nya diBumi. Tiada Tuhan selain Allah sebanyak apa-apa yang ada
diantara langit dan bumi. Tiada Tuhan selain Allah sebanyak apa-apa yang diciptakan-
Nya. (Hadits) (3x)

126
‫هللا َأ ْكرَب ُ عَدَ َد َمـا‬
ُ  ،‫هللا َأ ْكرَب ُ عَدَ َد َمـا َخلَ َـق يِف اَأل ْر ِض‬ َّ ‫هللا َأ ْكرَب ُ عَدَ َد َمـا َخلَ َـق يِف‬
ُ  ،‫الس َمـا ِء‬ ُ   

)‫ (ثالاث‬. ٌ‫هللا َأ ْكرَب ُ عَدَ َد َمـا ه َُو خَـا ِلق‬


ُ  ، َ ‫ب َ ْي َـن َذكِل‬

Allah Maha Besar sebanyak ciptaanNya di langit. Allah Maha Besar sebanyak Ciptaan-
Nya di Bumi. Allah Maha Besar sebanyak apa-apa yang ada diantara langit dan bumi.
(3x)

 Dari Al-Muwatta, diriwayatkan daripada Abu Hurairah RA katanya: Rasulullah


SAW bersabda: Barang siapa yang membaca: “Tiada tuhan selain Allah, Yang
Maha Esa, tiada sekutu baginya, kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya bagi-
Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”  dalam sehari
sebanyak seratus kali, niscaya dia mendapat pahala sebagaimana memerdekakan
sepuluh orang hamba sahaya. Dia juga diampunkan seratus kejahatan, dibuat
untuknya benteng sebagai pelindung dari syaitan pada hari tersebut hingga ke
petang. Tidak diganjarkan kepada orang lain lebih baik daripadanya kecuali
orang tersebut melakukan amalan lebih banyak daripadanya. Manakala mereka
yang berkata: “Maha suci Allah dan segala puji hanya bagi Allah”, dalam sehari
sebanyak seratus kali niscaya terhapuslah segala dosanya sekalipun dosanya itu
banyaknya   seperti buih di lautan .
   Al-Habib Abi Bakar Sakran didalam Hizibnya telah mengatakan bahwa
pengucapan, “Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu
kami Nabi Muhammad SAW dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya
sekalian” ialah sebagai pintu menuju kepada Allah; dan kunci ke pintu itu ialah
ucapan, “Tiada tuhan melainkan Allah”; dan pertahanannya ialah ucapan,
“Tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan
Maha Agung”

َّ ‫ َال َح ْو َل َو َال قُ َّو َة ِإ الَّ اِب ِهلل ال َعيِل ِ ّ الْ َع ِظ ْيـ ِم عَدَ َد َمـا َخلَ َق يِف‬  
‫الس َما ِء‬

127
‫َال َح ْو َل َو َال قُ َّو َة الَّ اِب ِهلل ال َعيِل ِ ّ الْ َع ِظ ْيـ ِم عَدَ َد َمـا َخلَ َق يِف اَأل ْر ِض‬
‫ِإ‬
َ ‫ َذ ِل‬ ‫ ب َ ْي َـن‬ ‫َال َح ْو َل َو َال قُ َّو َة الَّ اِب ِهلل ال َعيِل ِ ّ الْ َع ِظ ْيـ ِم عَدَ َد َمـا‬
‫ـك‬
‫ِإ‬
)‫ (ثالاث‬ .‫َال َح ْو َل َو َال قُ َّو َة الَّ اِب ِهلل ال َعيِل ِ ّ الْ َع ِظ ْيـ ِم عَدَ َد َما ه َُو خَا ِل ٌق‬
‫ِإ‬
 Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia dan Maha
Agung sebanyak ciptaanNya  di langit.

Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia dan Maha
Agung sebanyak Ciptaan-Nya di Bumi.

Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia dan Maha
Agung sebanyak apa-apa yang ada diantara langit dan bumi .

Tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia dan Maha
Agung sebanyak apa-apa yang diciptakan-Nya. (dibaca sebanyak 3x)

‫ هَل ُ الْ ُمكْل ُ َوهَل ُ الْ َح ْمدُ َوه َُو عَلَـى لُك ِ ّ يَش ْ ٍء قَ ِد ْي ٌر عَــدَ َد لُك ِ ّ َذ َّر ٍة‬،ُ ‫هللا َو ْحدَ ُه َال رَش ِيْ َك هَل‬
ُ َّ‫ َال هَل َ ال‬ 
‫ِإ ِإ‬
)‫(ثالاث‬ .‫َألْ َف َم َّر ٍة‬

Tiada Tuhan selain Allah Maha Tunggal dan tiada sekutu bagi Nya, bagi Nya Kerajaan
alam semesta dan bagi Nya segala pujian. Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan
dan Dia Allah Berkuasa atas segala sesuatu, sebanyak semua debu dan butiran-butiran
dan seribu kali. (3x)

 Dari Abu Hurairah RA, Sungguh Rasulullah SAW bersabda : “Laa ilaaha
illallahu wahdahu…dst, dalam suatu hari 100X, maka baginya pahala
membebaskan 10 orang budak, dan dituliskan 100 pahala, dan dihapus darinya
100 dosa, dan ia dijaga dari syaitan di hari itu hingga sore, dan tiadalah orang

128
lain yg mempunyai amal lebih darinya di hari itu kecuali yg beramal lebih
banyak dari itu” (Shahih Bukhari dan shahih Muslim)

Dalam dzikir ini Imam Haddad meringkasnya 1X saja namun diakhiri dg kalimat :
“adada kulli dzarrah alf marrah” (sebanyak setiap debu, 1000X).

‫ هَل ُ الْ ُمكْل ُ َوهَل ُ الْ َح ْمدُ َوه َُو عَلَـى لُك ِ ّ يَش ْ ٍء قَـ ِد ْي ٌر عَــدَ َد مـ َا ُهـ َـو‬،ُ ‫هللا َو ْحدَ ُه َال رَش ِيْ َك هَل‬
ُ َّ‫ َال هَل َ ال‬ 
‫ِإ ِإ‬
       ٌ‫خَا ِلق‬

ِ ‫ ُس ْب َح َان‬ ،)‫هللا َوحِب َ ْم ِد ِه (مائة مرة‬


)‫هللا الْ َع ِظمْي ِ َوحِب َ ْم ِد ِه (مائة مرة‬ ِ ‫ُس ْب َح َان‬

)‫ (مائة مرة‬           . ُ ‫هللا َأ ْكرَب‬ ُ ‫ َو َال هَل َ َال‬،‫ َوالْ َح ْمدُ ِهلل‬،‫هللا‬
ُ ‫ َو‬،‫هللا‬ ِ ‫ُس ْب َح َان‬
‫ِإ ِإ‬
‫ هَل ُ الْ ُملْــ ُـك َوهَل ُ الْ َح ْمـــدُ َو ُهـ َـو عَىَل لُك ِ ّ يَش ْ ٍء‬،ُ ‫ـك هَل‬ ُ َّ‫( َويَ ِزيدُ َص َبا ًحا) َال هَل َ ال‬
َ ‫هللا َو ْحـدَ ُه َال رَش ِيْــ‬
‫ِإ ِإ‬
)‫ (مائة مرة‬.‫قَ ِد ْي ٌر‬

 Jika dibaca pada waktu sore gantikanlah perkataan-perkataan yang di garis bawah itu
seperti berikut:

“ ‫ “ َأ ْم َسيْ ُت‬ -   “ ‫ ” َأ ْص َب ْح ُت‬   ‫ول يِف الْ َم َساء بَدَ ل‬


ُ ‫َوي َ ُق‬
 Di bait 22, 23, 44 dan 45:  “Pagi” digantikan dengan “Sore”.

“ ِ ‫ “ َالْ َم ِصرْي‬ -  “ ‫ “ َالْن ُ ُش ْو ِر‬                     ‫َوبَدَ ل‬

 Di bait 45 “kebangkitan” digantikan dengan “kembali”.

129
‫‪ ‬‬

‫َوبَدَ ل‪ ”                      ‬الْ َي ْو ِم “‪ ”  -    ‬الل َّ ْي ِل “‬


‫‪ Dan di dalam bait 46 dan 47:  “hari” digantikan dengan “malam”.‬‬

‫‪ [1] Di dalam kalimat Hasbiyallahu….. dapat ditemukan satu dari contoh I’jaz Adadi‬‬

‫‪Terdapat contoh-contoh I’jaz dan khawas jika ditelaah lebih dalam lagi kandungan dari‬‬
‫‪ayat dan hadits yang ada pada rangkaian AlWirdul Lathif ini.‬‬

‫بسم اهلل ما شاء اهلل ال يسوق اخلري إال اهلل‪ ،‬بسم اهلل ما شاء اهلل ال يصرف السوء إال‬

‫اهلل‪ ،‬بسم اهلل ما شاء اهلل ما كان من نعمة فمن اهلل‪ ،‬بسم اهلل ما شاء اهلل ال حول وال‬

‫مرات)‬
‫قوة إال باهلل (أربع ّ‬

‫أعوذ بكلمات اهلل التامات‪ ،‬من كل شيطان وهامة ومن كل عني المة (ثالث مرات)‬

‫أعوذ باهلل من غضبه وعقابه ومن شر عباده ومن مهزات الشياطني أن حيضرون (ثالث‬

‫م رات) ‪.‬اللهم رب الس موات الس بع وما أظلت ورب األرضني الس بع وما أقلت ورب‬

‫الشياطني وما أضلت كن يل‪ ،‬ولكافة أهل بيىت وأوالدي وأحباىب جارا من شر خلقك‬

‫كلهم أمجعني أن يف رط علينا أو أحد منهم أو يطغى أو يبغى عز ج ارك وجل ثن اءك‬

‫‪130‬‬
‫ حص نت نفسي وإي اهم ب احلي القي وم ال ذي ال ميوت أب دا‬.‫وتب ارك امسك وال إله غ ريك‬

)‫ودفعت عين وعنهم السوء بال حول وال قوة إال باهلل العلي العظيم (ثالث مرات‬

‫وصلى اهلل على سيدنا حممد وعلى آل سيدنا حممد وعلى أصحاب سيدنا حممد وعلى‬

.‫أزواج سيدنا حممد وعلى ذرية سيدنا حممد وسلم تسليما كثريا واحلمد هلل رب العاملني‬

- Kisah Keajaiban Zikir Hasbunallah Wa Ni'mal Wakil ‫))حسبنا هللا ونعم الوكيل‬

Mereka juga ialah yang diberitahu oleh orang-orang (pembawa berita) kepada mereka:
"Bahwa kaum (kafir musyrik) telah mengumpulkan tentera untuk memerangi kamu, oleh
itu hendaklah kamu gerun kepadanya". Maka berita itu makin menambahkan iman
mereka lalu berkata: "Cukuplah Allah untuk (menolong) kami, dan Ia sebaik-baik
pengurus (yang terserah kepadaNya segala urusan kami)". (Ali'Imraan 3:173).

Kisah-kisah keutamaan Zikir Hasbunallah wani'mal wakil :

1. Diriwayatkan bahawa ketika Nabi Ibrahim diletakkan di atas tunku api, Jibril bertanya
kepada baginda –Apakah engkau memerlukan sesuatu pertolongan dariku?’Nabi Ibrahim
lantas menjawab – “Aku tidak memerlukan apa-apa pertolongan darimu. Aku hanya
memerlukan pertolongan dari Allah”. “Hasbunallah wa ni’mal wakil” itulah kalimat yang
dikatakan oleh Nabi Ibrahim AS ketika akan dilempar ke kobaran api. Nabi Ibrahim
mempercayakan seluruh jiwa dan raganya sepenuhnya kepada Allah, maka Allah
berfirman “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”. Allah
menjadikan api yang panas itu dingin seketika. Dan Ibrahim pun tidak terbakar. Demikian
halnya dengan Rasulullah dan para sahabat ketika menghadapi ancaman dari pasukan

131
kafir, mereka juga mengucapkan “Hasbunallah wa ni’mal wakil” Cukuplah Allah menjadi
penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.

2. Nabi Muhammad s.a.w. juga diriwayatkan menyebut kalimah Hasbunallah wa ni’mal


wakil ketika di dalam perang Badar, sehingga Allah memberikan kememangan kepada
baginda.

3. Pernah ada suatu cerita tentang seorang pedagang yang hendak meminjam wang untuk
modal usaha kepada seorang mukmin. Sang mukmin bertanya kepada sang pedagang
“apa jaminan darimu, agar dapat membayar pinjamanmu?” sang pedagang menjawab
“Allah SWT”, maka sang mukmin berkata” jika itu yang jadi jaminanmu, maka aku
percaya”. Lalu bersepakatlah jadual pelunasan hutang.

Si pedagang pun menggunakan uang itu untuk berdagang. Ketika menjelang tempoh
pembayaran hutang, si pedagang dengan membawa hasil keuntungan dagangannya pergi
untuk melunasi hutangnya kepada sang mukmin. Akan tetapi setiba di seberang lautan tak
ada satupun perahu yang dapat membawa dia ke tempat tujuan. Dia khawatir akan lewat
jatuh tempoh kesepakatan yang telah dibuat dengan si mukmin. Lalu dia mengambil
sebuah kayu dan melubangi kayu itu, lalu ia masukkan uang dan sebuah surat kedalam ke
kayu. Sang pedagang kemudian menaruh kayu itu ke laut, dan berdoa kepada Allah
semoga uang dapat sampai ke tangan si mukmin.

Keesokan harinya, akhirnya sang pedagang dapat menyebrang dengan membawa uang
penganti yang lain, kemudian datang menyerahkan kepada si mukmin. Sang mukmin
menjawab dengan tersenyum “uang pinjamanmu sudah ku terima kemarin”"ketika aku
sedang menunggumu. Aku menemukan sebuah kayu lalu kubawa pulang untuk kujadikan
kayu bakar, pada saat aku membelahnya ada uang beserta surat darimu”sang
pedagangpun tersenyum dan bersyukur kepada Allah.

4. Berkaitan dengan doa kepasarahan di atas, pada tahun 2007, seorang TKW (Tenaga
Kerja Wanita) Indonesia di Hong Kong didakwa membunuh bayi majikan. Pekerja asal
Malang itu mengaku saat itu sangat lelah setelah kerja beberapa hari tanpa istirahat yang
cukup.

132
Tiba-tiba saja bayi dalam gendongannya jatuh dan mati dalam perjalanan ke rumah sakit.
Ia ditangkap polisi dan dimasukkan dalam tahanan dengan dakwaan pembunuhan sambil
menunggu proses pengadilan.

Dalam pengadilan yang berlangsung beberapa kali dengan didampingi pembela dari KJRI
(Konsulat Jenderal Republik Indonesia), ia dituntut penjara tujuh tahun. Pada malam
menjelang sidang esok harinya, perempuan berusia dua puluhan tahun dan baru masuk
Islam itu pamit untuk menjalani hukuman yang sudah pasti dijalani berdasar beberapa
pengalaman serupa dalam pengadilan di Hong Kong.

Namun, ia tetap meminta doa selamat. Sekalipun belum bisa membaca dengan lancar,
saya tuliskan Hasbunallah wanikmal wakil (cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan
Allah adalah Pelindung Yang Terbaik). Saya tambahkan juga doa ni’mal maula
wani’man nashir (Tuhan Maha Penolong dan Pemberi kemenangan. QS. Al-Anfal 8:40,
al-haj 22:78). Ia baca doa itu sepanjang malam sambil menangis karena teringat
orangtuanya di Indonesia yang tidak tahu menahu kejadian itu.

Esok harinya, sebuah keajaiban terjadi. Dalam sidang terakhir itu, ia dibebaskan dari
semua tuduhan, tapi dalam waktu 48 jam harus meninggalkan Hong Kong. Pengacaranya
terheran-heran karena hampir tidak masuk akal. Jaksa penuntut juga bersungut-sungut
dengan keputusan hakim.

Subhanallah, Allahu Akbar !

Kita tidak perlu takut dengan segala tantangan, karena kita telah memiliki kekuatan
besar: keimanan, dan senjata ampuh: Hasbunallah wanikmal wakil, ni’mal maula

wani’man nashir ‫))حسبنا هللا ونعم الوكيل نعم المولى ونعم النصير‬. Inilah
kehebatan kita sebagai seorang mukmin: tidak cengeng, waswas, gelisah, pesimis
menghadapai suatu masalah. Kita baca berulangkali doa itu sambil merenungkan Ke-
Mahaperkasaan dan ke Mahakuasaan Allah dalam menolong hamba-Nya.

Kita hadapi semua tantangan dengan penuh iman dan percaya diri, lalu kita serahkan
sepenuhnya kepada Allah SWT. Pasrahkan semua masalah Anda kepada Allah

133
sepenuhnya, Allah pasti hadir dan berkata, “Tenanglah, Aku hadir untuk mengambil alih
semua masalahmu!.”

Subhanallah , Allahu Akbar !

Hasbunallah wa ni’mal wakil = Cukuplah Allah bagi kami, dan Ia sebaik-baik


pengurus /pelindung bagi kami

9. Makna Tawassul, Kekuatan, dan Hukumnya

Tawassul berasal dari akar kata shala-yushla yang membentuk kata shalla-shalah
(t) berarti kata doa, zikir, dan ketaatan; wushlah (sambungan); shilah (hubungan); washl
(tersambung); wishal (ketersambungan); shaulah (sambungan); dan tawassul berarti
perantara atau media. Tawasul lebih populer memiliki arti media untuk mempertautkan
atau menghubungkan antara seseorang dengan yang lain atau media penghubung
seseorang dengan Tuhannya. Tawasul amat populer di dunia tarekat (thoriqoh) karena
peran syekh atau mursyid akan besar artinya sebagai objek tawasul di samping Rasul
tentunya.17

Tawasul secara kebahasaan dapat dipahami yaitu berdoa dengan menggunakan perantara
(al-wasilah) atau perantaraan. Kata ini berasal dari tawassala, yatawassalu, tawassulan.
Tawassul bisa diterminologikan adalah sesuatu yang mendekatkan kita kepada Allah
SWT, atau berdoa kepada Allah ‘azza wa jalla dengan mempergunakan perantara.18

Dalam terminologi bahasa Arab, tawassul adalah:

ِ ِ ِ ِ ٍ
‫اس ِم نَيِب ٍّ أ َْو َويِل ٍّ ِإ ْكَر ًاما‬ َ ‫ص ْوِل َمْن َف َع ة أ َْو ِانْ دفَ ِاع َم‬
ْ ‫ض َّرٍة م َن اهلل بِ ذ ْك ِر‬ ُ ‫ب ُح‬
ُ َ‫طَل‬
‫لِْل ُمَت َو َّس ِل بِِه‬
17
Prof Nasaruddin Umar dalam Kekuatan Tawasul, Harian Umum Republika dalam rubrik Khazanah
Ramadhan Kamis 17 Juli 2014, 19 Ramadhan 1435 H.

18
KH. Nuril Huda, Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) Menjawab Persoalan Tradisi dan
Kekinian, (Jakarta: PP LDNU, 2007), cet ke-2, hal 127.
134
Artinya: “Memohon datangnya manfaat / kebaikan atau dihindarkan dari bahaya
atau keburukan dari Allah dengan menyebut nama Nabi atau wali untuk memuliakan

keduanya.”19

Pernyataan ini dapat dilihat dalam surat Al-Maidah ayat 35 yang berbunyi:

)35 : ‫(المائدة‬ َ‫آمنُوا َّات ُقوا اللَّهَ َو ْابَتغُوا إِلَْي ِه ال َْو ِسيلَة‬
َ ‫ين‬
ِ َّ
َ ‫يَا أ َُّي َها الذ‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, takutlah atau bertakwalah kamu


kepada Allah dan carilah jalan (wasilah/perantara).” Maknanya bisa diartikan, carilah
hal-hal yang bisa mendekatkan kita kepada Allah SWT.

Ada hal yang unik dan menggelitik ketika ada pertanyaan muncul. Kenapa kita
harus bertawassul? Apakah tawassul itu diperbolehkan? Dan benarkah Rasulullah tidak
melarangnya? Sebagai analogi saja, kalau kita ingin bertemu dan menghadap langsung ke
Presiden, pasti perlu seseorang sebagai perantaranya, katakanlah ajudan atau staf
Presiden, karena tak sembarang orang bisa bertemu langsung di Istana Negara. Untuk
ketemu beliau, harus lewat menteri atau bisa jadi orang terdekatnya agar kita dapat
waktu, dan beliau pun mau meluangkan waktunya untuk tamunya. Nah, perantara ini
menjadi alasan juga kenapa kita harus bertawassul bila bermohon kepada Allah.

Model seperti kita yang banyak dosa, sudah pasti ada hijabnya, yang mana doa
tersebut agak lama sampainya. Maka bisa kita diperintahkan bertawasul dengan
perantaraan para kekasih-Nya, para Nabi, Ulama saleh, dan wali-wali. Tawassul juga bisa
diartikan dengan memohon kepada Allah dengan menyebut nama para Nabi, atau ulama
yang mukhlisin agar dijauhkan dari marabahaya atau keburukan sekaligus panjang umur.
Tentu saja dengan disertai keyakinan bahwa hanya Allah yang dapat mengabulkan
tawassul kita.20 Terlepas hal ini menjadi ikhtilaful ummah, hemat saya tradisi dan praktek
ini tidaklah salah, apalagi dibilang musyrik, khurafat, sesat atau bid’ah. Memang,

19
KH. Muhyiddin Fattah, MA. Argumen Ahluss Sunnah dalam menangkis tuduhan sesat, bid’ah,
dan khurafat (Jakarta: Pengurus Besar Syabab Ahlussunnah Wal Jama’ah, tt), hal 22.
135
kegiatan tawasul ini sangat kental dengan warga NU, terutama di kalangan bawah (grass
root) meski kalangan elite muslim di atas juga sering melaksanakannya. Tidak
mengherankan jika kita jumpai makam-makam wali Allah dan ulama saleh senantiasa
penuh oleh peziarah. Mereka memohon kepada Allah dengan bertawassul kepada para
aulia itu.

Para ulama sepakat bahwa ada tawassul yang masyru’ (sesuai syariat) dan ada
yang tidak masyru’ (tidak ada dalil yang membolehkannya). Tawassul dalam catatan Prof
Ali Mustafa Ya’qub terbagi menjadi tiga macam, dan hal ini juga yang dirumuskan para
Ulama.

a. Tawassul dengan menyebut nama dan sifat Allah yang Agung (tawassul bi Asmaillah
wa Shifatihi)

b. Tawassul dengan amal saleh (tawassul bil A’mal as-Salehah)

c. Tawassul dengan menyebutkan nama orang lain (tawassul biz dzat). Para Ulama
bersepakat membolehkan tawasul dengan nama Allah atau sifat-Nya, dan diperbolehkan
juga tawasul dengan amal saleh bahkan dianjurkan. Salah satu kasus faedah tawassul
amal saleh yakni kisah tiga orang yang terjebak dalam gua lantas berdoa, di sinilah salah
satu pentingnya seseorang memiliki amalan unggulan. Diceritakan, masing-masing lelaki
berdoa sembari menyebutkan amal unggulan mereka. Saat lelaki pertama menyebut
amanah terhada0p pekerjaannya sebagai amalan, maka batu yang di goa itu pun bergeser.
Kemudian lelaki yang kedua juga menyebut selalu berbakti kepada kedua orangtua dalam
doanya, maka batu besar pun bergeser. Dan ketiga menyebut dia suka menjauhi zina dan
maksiat maka seketika batu pun bergeser lagi, lama-lama goa pun terbuka dan mereka
terbebas dari terjebak di dalam goa. Dari sini mengisyaratkan, sekecil apapun peran dan
amal kita insya allah menjadi penyelamat bagi kita di akhirat nanti. Amin. Sedangkan
yang tidak diperkenankan adalah tawasul biz dzat, karena ini kontroversial.21

20
Tim Lemlit PB Syahamah, Aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah, (Jakarta: Syahamah Press,
2006), cet ke-3, hal 65.
21
Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, Fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal, (Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2008), cet ke-8, hal 54.
136
Tawasul dengan orang-orang yang dekat kepada Allah, kepada para Nabi, para Rasul,
sahabat-sahabat Rasul, para tabi’in, para syuhada, dan ulama saleh, tidak ada larangan
baik dalam ayat Al-Quran maupun hadis Nabi SAW. Menjadikan mereka sebagai
perantara sejatinya tetap kita bermunajat dan memohon kepada-Nya, karena Dia-lah
tempat meminta dan harus diyakini bahwa tidak ada yang bisa mencegah terhadap apa
yang Allah anugerahkan.

‫ت‬ ِ ِ ِ ِ‫اَل ما‬


َ ‫ت َواَل ُم ْعط َي ل َما َمَن ْع‬
َ ‫َأعطَْي‬
ْ ‫نع ل َما‬
َ َ
La maani’a lima a’thoyta wala mu’thiya lima mana’ta. (tidak ada yang dapat
mencegah terhadap apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bisa memberi sesuatu
apabila Engkau mencegahnya).

Pada tataran praktik dan keyakinan, bertawasul dengan orang-orang yang dekat
kepada Allah itu agar mereka ikut juga memohon kepada Allah SWT atas apa yang
diminta kepada-Nya. Dengan begitu, tidak ada unsur-unsur syirik, bid’ah, dan sesat.
Karena pada prinsipnya, kita tidak bertawasul dengan dzat mereka akan tetapi bertawasul
dengan amal perbuatan mereka yang saleh,22 dan pada letak inilah titik kontroversial
tawassul biz dzat.

Adapun dibolehkannya bertawassul adalah sebagaimana yang dikutip KH


Munawwir Abdul Fattah, bahwa dalam kitab al-Kawakib ad-Durriyah Juz II hal 6,
disebutkan:

“Ibnu Taimiyyah berkata dalam kitabnya Shirath al-Mustaqim: Tak ada


perbedaan antara orang hidup dan mati seperti yang diasumsikan sebagian orang.
Sebuah hadis sahih menegaskan: telah diperitahkan kepada orang-orang yang memiliki
hajat di masa Khalifah Usman untuk bertawassul kepada Nabi setelah dia wafat.
Kemudian, mereka bertawassul kepada Rasul, dan hajat mereka pun terkabul. Demikian
sebagaimana yang diriwayatkan oleh al-Thabrani.”23

KH. Nuril Huda, dkk, Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) Menjawab Persoalan Tradisi dan
22

Kekinian, (Jakarta: PP LDNU, 2007), cet ke-2, hal 128-129.


137
Dan referensi lain disebutkan, dari sahabat Anas bin Malik, ia mengatakan: Pada
zaman Umar bin Khattab pernah terjadi musim paceklik. Ketika melakukan shalat Istisqa,
Umar bertawassul kepada paman Rasulullah, Abbas bin Abdul Mutthallib: Ya Tuhan,
dulu kami mohon kepada-Mu dengan wasilah Nabi-Mu dan Engkau menurunkan hujan
kepada kami, sekarang kami mohon kepada-Mu dengan tawasul paman Nabi-Mu,
turunkanlah hujan kepada kami. Allah pun segera menurunkan hujan kepada kami.” (HR.
at-Thabrani).

Salah satu dalil tentang tawassul dengan nama dan sifat Allah, adalah doa yang
senantiasa dipanjatkan setiap selesai shalat.

‫هم أنت‬
ّ ّ‫كان رسول اهلل إذا انصرف من صالته استـغـفر ثالثا وقال الل‬
‫السالم تباركت يا ذا اجلالل واإلكرام‬
ّ ‫السالم ومنك‬
ّ
Artinya: “Rasulullah Saw. ketika selesai shalat beristighfar tiga kali dan
berdoa, "Ya Allah Engkau Maha Pemberi Keselamatan. Dari-Mu lah keselamatan.
Engkau Mahatinggi Wahai Yang Maha Agung dan Mulia." (HR al-Bukhari)

Rasulullah saw. juga pernah mengajari Ali bin Abi Thalib sebuah doa untuk
menguatkan hafalannya. Dalam doa itu, Rasulullah saw. mengajari Ali bin Abi Thalib
bertawassul dengan keagungan dan keridhaan Allah.

‫العزة اليت ال تـرام أسألك يا‬


ّ ‫الس موات واألرض ذو اجلالل واإلك رام و‬
ّ ‫هم بديــع‬
ّ ّ‫الل‬
‫اهلل ي ا رحـمن جبـاللك ونــور وجه ك أن تـلزم قلــيب حف ظ كتاب ك كم ا علّمتـين‬

)‫وارزقين أن أتـلـوه على النّحـو الّذي يرضيك عيّن (رواه التـرمذي‬

23
KH Munawwir Abdul Fattah, Amaliyah Nahdhiyah, Tradisi-tradisi Utama Warga NU, (Jakarta:
Pustaka Pesantren, 2008), cet ke-1, hal 110.
138
Artinya: “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha Memiliki keagungan,
kemuliaan dan keperkasaan, yang tidak akan hilang. Aku meminta kepada-Mu wahai
Yang Maha Pemurah, dengan keagungan dan cahaya keridhaan-mu, agar Engkau
mengukuhkan hatiku untuk menghafal kitab suci-Mu sebagaimana Engkau telah
mengajariku. Berilah aku rizki (petunjuk) untuk membacanya sesuai dengan apa
yang Engkau ridhai bagiku.” (HR. al-Tirmidzi).

Sedangkan mengenai tawassul dengan amal saleh, Hadis Rasulullah saw. tentang
cerita tiga orang yang terjebak dalam gua, bisa dijadikan landasan.

Disebutkan dalam kitab Shahih al-Bukhari, bahwa Rasulullah saw. pernah


menceritakan suatu kisah yang indah. Suatu ketika ada tiga orang dari umat terdahulu
sedang berjalan. Lalu hujan turun dengan tiba-tiba. Mereka pun berteduh di dalam gua.
Selang beberapa waktu, gua itu tertutup oleh batu. Mereka terjebak dan tidak dapat
keluar. Maka, salah satu dari mereka berkata kepada yang lain, "Demi Allah, tidak ada
sesuatu pun yang dapat menyelamatkan kalian kecuali kebaikan. Berdoalah kepada Allah
dengan menyebutkan hal baik yang pernah kalian lakukan."

Masing-masing dari mereka pun menyebutkan kebaikan yang pernah dilakukan,


agar dapat dikeluarkan dari gua yang tertutup batu itu. Setiap satu orang dari mereka
berdoa, batu itu bergeser. Setelah orang yang ketiga berdoa, mulut gua itu terbuka lebar,
dan mereka pun tidak terjebak lagi.

Doa yang dipanjatkan oleh salah satu dari tiga orang itu berbunyi,

‫هم كان يل أب ـوان شيخان كبـيـران وكنت ال أغبق قبلهما أهال وال ماال فـناء يب‬
ّ ّ‫الل‬
‫يف طلب شيء يـوما فلم أرح عليهما حىّت ناما فحلبت هلما غبــوقهما فـوجـدهتما‬

‫نائمـني وكرهت أن أغبــق قبلهما أهال أو ماال فلبثت والقدح على يدي أنـتظر‬

139
‫هم إن كنت فعلت ذلك‬
ّ ّ‫استيقاظهما حىّت برق الفجر فاستيقظا فشربا غبــوقهما الل‬
‫الصخرة‬
ّ ‫ـفرج عنّا ما حنن فيه من هذه‬
ّ ‫ابـتغاءوجهك ف‬
Artinya: “Ya Allah, aku memiliki orang tua yang telah renta. Aku tidak
pernah memberikan minum kepada keluargaku maupun hartaku (hewan ternakku)
sebelum kedua orang tuaku minum. Pernah suatu hari aku sibuk melakukan sesuatu.
Maka, aku pun tidak datang kepada kedua orang tuaku di sore hari hingga mereka
tertidur. Lalu, aku memerah susu sebagai minum untuk keduanya. Namun, aku dapati
keduanya sedang terlelap. Aku tidak ingin memberikan minum kepada keluargaku
maupun hartaku (hewan ternakku) sebelum kedua orang tuaku minum. Aku pun
terdiam dengan tempat air di tanganku, menunggu keduanya bangun. Ketika fajar
tiba, keduanya bangun dan meminum (susu) yang telah kubawa itu. Ya Allah, jika
aku melakukan hal itu untuk mencari keridhaan-Mu, maka bebaskanlah kami dari
keadaan terjebak oleh batu ini." (HR. al-Bukhari)

Untuk membebaskan dirinya dan dua orang yang lain dari dalam gua, salah satu
dari mereka menyebutkan kebaikan yang diperoleh sebagai perantara. Inilah yang disebut
dengan tawassul bi al-a'mal al-shalihah (tawassul dengan amal saleh).

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam permasalahan tawassul


bi al-dzat (tawassul dengan menyebutkan nama orang saleh), ulama masih berbeda
pendapat. Ada yang membolehkan, ada juga yang tidak. Seperti yang dipaparkan dalam
Fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, menurut Prof Ali Mustafa Yaqub, mereka yang
memperbolehkan, menjadikan Hadis tentang orang buta yang meminta Nabi
mendoakannya agar sembuh dan matanya dapat melihat, sebagai argumen. Dalam Hadis
itu Rasulullah saw. tidak secara langsung mendoakannya, beliau hanya mengajarkan doa
kepada orang buta itu.

140
‫يب فـقال ادع اهلل أن يعافيـين قال إن شئت دعــوت‬
ّ ّ‫أ ّن رجال ضرير البصر أتى الن‬

‫ـوضأ فيحسن وضوءه‬


ّ ‫وإن شئت صبـرت فهو خيـر لك قال فادعه فأمره أن يت‬

‫الرحـمة إين‬
ّ ‫حممد نيب‬
ّ ‫ـوجه إليك بنبيّك‬
ّ ‫هم إين أسألك وأتـ‬
ّ ّ‫ويدعـو هبذا ال ّدعاء الل‬

َّ ‫هم فش ّفعه يِف‬


ّ ّ‫ـوجهت بك إىل ريّب يف حاجيت هذه لتقضي يل الل‬
ّ ‫تـ‬
Artinya: “Seorang laki-laki yang lemah penglihatannya mendatangi Nabi
Muhammad Saw. seraya berkata, "Berdoalah kepada Allah untuk
menyembuhkanku!" Rasulullah Saw. bersabda, "Jika kamu mau, maka aku akan
berdoa, atau bersabarlah dengan itu semua. Niscaya itu lebih baik." Laki-laki itu
berkata, "Berdoalah kepada-Nya." Maka Rasulullah Saw. memerintahkannya untuk
berwudhu, menyempurnakan wudhunya dan berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku
meminta kepada-Mu, dan aku menghadap-Mu, dengan perantara Nabi-Mu,
Muhammad, Nabi yang penyayang. Sesungguhnya aku menghadap Tuhan-Ku untuk
memenuhi hajat, dengan perantaraan-Mu ini agar doaku dikabulkan. Ya Allah,
berilah syafaat kepadanya untukku." (HR al-Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah, dll. Dari
'Utsman bin Hunaif)

Orang tersebut melaksanakan petunjuk Nabi Muhammad saw. Dalam riwayat


Ahmad disebutkan bahwa orang buta itu melakukannya berkali-kali dan setelah itu dia
pun sembuh. Penggunaan Hadis Shahih di atas sebagai argumen kebolehan bertawassul
dengan menyebutkan Nabi saw. sebagai perantara, dibantah oleh mereka yang tidak
memperbolehkannya. Menurut mereka, yang berdoa itu sebenarnya adalah Nabi
Muhammad saw. ketika beliau masih hidup. Atau, ada juga yang berpendapat bahwa
orang buta itu membaca doa ketika Rasulullah saw. masih hidup. Sedangkan saat ini,
Rasulullah saw. telah meninggal dunia. Maka, kini tidak lagi diperbolehkan. Jika kita
meneliti lebih lanjut, dalam riwayat yang disampaikan oleh Imam al-Hakim, disebutkan
bahwa orang buta tersebut berjalan ke arah tempat wudhu dan berdoa di sana. Ini artinya,

141
bukan Nabi Muhammad saw. yang berdoa untuknya. Tetapi, dia berdoa sendiri dengan
petunjuk Rasulullah saw.

Lalu, masih hidup ataupun sudah meninggal, tidak menjadi masalah. Dalam kitab
al-Mu'jam al-Shaghir karya al-Thabrani disebutkan bahwa 'Utsman bin Hunaif, rawi
Hadis tentang orang buta di atas, masih hidup ketika kepemimpinan khalifah Utsman bin
Affan. Dan dia sempat mengajarkan doa itu kepada seseorang yang mengadukan
urusannya kepada Utsman bin Affan, namun tidak diperhatikan. Ini berarti bahwa doa
dengan muatan tawassul itu masih tetap digunakan, meskipun Nabi Muhammad telah
meninggal dunia. Masih banyak Hadis lain yang menerangkan bahwa tawassul dengan
menyebut orang saleh sebagai perantara diperkenankan. Dan ini yang disebut tawassul bi
al-dzat.

Dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, Rasulullah saw. pernah
mengajarkan sebuah doa,

‫السائلــني عليك‬
ّ ‫هم إين أسألك حبــق‬
ّ ّ‫الصالة فـقال الل‬
ّ ‫من خرج من بيته إىل‬
.‫ فإين مل أخرج أشرا وال بطرا وال رياء وال مسعة‬.‫حبق ممشاي هذا‬
ّ ‫وأسألك‬
‫ فأسألك أن تعيذين من النّار وأن تـغفر يل‬. ‫وخرجت اتـقاء سخطك وابتغاء مرضاتك‬

‫ أقبل اهلل عليه بـوجهه واستغـفر له سبعـون‬- ‫ إنـه ال يـغـفر الذنــوب إالّ أنت‬. ‫ذنــويب‬

)‫ألف ملك (رواه ابن ماجه‬

Artinya: “Orang yang keluar dari rumahnya untuk melaksanakan shalat lalu berkata,
"Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu dengan derajat orang-orang yang
meminta kepada-Mu, dan aku meminta kepada-Mu dengan derajat perjalananku ini. Aku
tidak keluar untuk menunjukkan sifat angkuh, sombong, riya, atau sum'ah. Sesungguhnya
aku keluar karena takut akan kemurkaan-Mu dan mencari keridhaan-Mu. Maka aku

142
meminta kepada-Mu agar Engkau melindungiku dari api neraka, dan engkau
mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa
kecuali Engkau,". Orang yang melakukan ini akan mendapatkan kaeridhaan Allah dan
70.000 malaikat memohonkan ampun untuknya.” (HR. Ibnu Majah)

Sebenarnya tidak ada syirik bila kita berdoa bertawassul, selama kita masih
meyakini bahwa Nabi ataupun orang saleh tadi bukanlah pengabul doa yang kita
panjatkan. Kita berdoa hanya kepada Allah, dan Allah juga yang akan mengabulkan doa
kita. Kita tidak berdoa kepada Nabi saw. atau orang saleh.

Maka berdoa dengan doa berikut ini

‫رب باملصطفى بلّـغ مقاصدنا واغـفر لنا ما مضى يا واسع الكرم‬


ّ ‫يا‬
Artinya: “Wahai Tuhanku, dengan Rasul pilihan-Mu, sampaikanlah
tujuan-tujuanku. Ampunilah segala dosa yang telah lalu. Wahai Tuhan Yang
Mahaluas kemuliaannya.”

bukanlah suatu hal yang syirik, kecuali apabila yang kita minta itu Nabi saw. Jika
ada yang menganggap bahwa bertawassul dengan menyebut nama orang saleh adalah
syirik, maka perlu dipahami apa pengertian syirik. Syirik terbagi menjadi dua macam,
syirik dalam aqidah, dan syirik dalam ibadah. Syirik dalam aqidah adalah menjadikan
Tuhan tandingan bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan kita. Ini merupakan
dosa yang paling besar. Rasulullah saw. pernah ditanya mengenai dosa yang paling besar.
Beliau pun berkata,

)‫أن جتعل هلل ن ّدا وهو خلقك (رواه البخاري‬


Artinya: “Engkau menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Allah telah
menciptakanmu.” (HR. al-Bukhari)

Sedangkan syirik dalam ibadah adalah memalingkan tujuan ibadah yang


seharusnya untuk Allah, kepada selain Allah. Contohnya adalah seseorang yang
melakukan penyembelihan, akan tetapi ditujukan untuk penghuni Laut Selatan, dan

143
sebagainya. Atau, contoh syirik dalam ibadah adalah orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai Tuhan. Misalnya, orang yang pergi haji berkali-kali karena ingin
mendapat sanjungan masyarakat di kampungnya, atau supaya terlihat kaya karena ingin
menikah lagi.

]43 :‫[الفرقان‬ ‫أرأيت من اختذ إلـهه هواه أفأنت تـكون عليه وكيال‬
Artinya: “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang menjadikan hawa
nafsunya sebagai Tuhan. Apakah kamu hendak menjadi penolong baginya?
(QS al-Furqan: 43).24

Ayat ini menunjukkan bahwa ada orang yang beribadah tetapi mempertuhankan
hawa nafsu atau selera. Ini adalah syirik dalam ibadah. Ada sejumlah redaksi tawassul
yang sering dibaca ketika mengirimkan doa/hadiah arwah kepada orang yang sudah
meninggal. Di antaranya:

Contoh lafaz hadiah Arwah dan tawassul

ِ ‫الد َعاءُ لِأْل َْرَو‬


‫اح‬ ُّ ‫َّو ُّس ُل َو‬
َ ‫اَلت‬
‫الرِح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ ‫بس ِم‬
َّ ‫اهلل‬ ْ
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َو َعلَى‬ ٍ ِ ِ
َ ‫صطََفى َسيِّدناَ َوَم ْولَناَ حُمَ َّمد‬ ْ ‫ضَرِة النَّيِب ِّ الْ ُم‬ ْ ‫ىل َح‬ َ ‫ إ‬:ً‫)أ ََّوال‬1(
.ُ‫َص َحابِِه َوأ َْزَو ِاج ِه َوذُِّريَّتِ ِه َوأ َْه ِل َبْيتِ ِه أَمْج َعِنْي َ َش ْيءٌ لِلَّ ِه هَلُ ْم اَلْ َفاحِت َة‬ ِِ
ْ ‫آله َوأ‬
‫اب َس يِّ ِد الْ ُم ْر َس لِنْي َ أَيِب ْ بَ ْك ٍر َوعُ َم َر َوعُثْ َم ا َن‬ ِ ‫َص ح‬ ِ
َ ْ ‫ىل أ َْرَو ِاح َس َاداتناَ أ‬ َ
ِ‫ مُثَّ إ‬:ً‫)ثَانِي ا‬2(
‫ض َرِة آبَائِ ِه‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ىل َح‬ َ ‫ َوإ‬. َ ‫َو َعل ٍّي َو َعائ َش ةَ َوفَاط َم ةَ َواحْلَ َس ِن َواحْلُ َس نْي َرض َي اهللُ َعْن ُه ْم أَمْج َعنْي‬

24
Prof Dr. KH Ali Musatafa Ya’qub, Fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal, (Jakarta: Pustaka
Firdaus, 2008) hal. 55-61.
144
‫َوأ ُِّم ِهاتِِه َوإِ ْخ َوانِِه ِم َن اْألَنْبِياَِء َوالْ ُم ْر َسلِنْي َ َوالْ َمالَئِ َك ِة الْ ُم َق َّربِنْي َ َوالتَّاِبعِنْي َ َوتَابِعِى التَّابِعِنْي َ هَلُ ْم‬
‫ان ِإىل يوِم الدِّي ِن‪ ،‬اَلْفاحِت‬
‫اهلل‬
‫َ ُ ُ‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫اب‬ ‫ث‬
‫َ‬‫َ‬‫أ‬ ‫ة‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫بِِإ ْح َس ٍ َ َ ْ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِّ ِ ِ يِف‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫(‪)3‬ثَالث اً‪ :‬مُثَّ إىَل أ َْرَو ِاح اأْل َئ َّمة اأْل َْرَب َع ة الْ ُم ْجتَه ديْ َن َوُم َقلديْه ْم ال دِّيْ ِن‪َ ،‬وإ َ‬
‫ىل أ َْرَو ِاح‬
‫ص نْي َ ْيِف‬‫الص احِلِ والْ ُف َقه ِاء والْمح دِّثِ والْمتَص ِّوفِ الْمخلِ ِ‬ ‫الْعلَم ِاء الْع ِاملِ و ُّ ِ‬
‫الش َه َداء َو َّ نْي َ َ َ َ ُ َ نْي َ َ ُ َ نْي َ ُ ْ‬ ‫ُ َ َ نْي َ َ‬
‫ِإىل َمغَا ِرهِبَا َبِّرَها َوحَبْ ِرَها َوبِالَ ِد َها َوِجبَاهِل اَ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫الدِّيْ َن َواأْل َْولي اَء أ َْينَ َما َك انُ ْوا م ْن َم َش ارق اأْل َْرض َ‬
‫الص َم َدايِنِ َس يِّ ِدي الش َّْي ِخ‬ ‫ف َّ‬ ‫الربَّايِن والْع ا ِر ِ‬
‫ب َّ ْ َ َ‬ ‫ض رِة الش َّْي ِخ الْ ُقطْ ِ‬
‫ِإىل َح ْ َ‬ ‫صا َ‬ ‫ص ْو ً‬
‫ِِ‬
‫َوأ َْوديَت َها‪ُ :‬خ ُ‬
‫ث الْعِبَ ِاد َوالْبِالَ ِد‬ ‫عب ُد الْ َق ِاد ِر اَجْلِيالَ ِىن قَ دَّس اهلل ِس َّره وض ِرحْي ه اْلع ِزي ز‪ ،‬مُثَّ إِىل رو ِح َغ و ِ‬
‫َ ُْ ْ‬ ‫َ ُ ُ َ َ َُ َ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ‬
‫ب‬‫ب ال َّراتِ ِ‬ ‫اح ِ‬‫َّاد‪ ،‬وإِىل رو ِح ص ِ‬
‫ب َعْب ُد اهلل بِ ْن َعلَ ِوى اَحْلَ د ْ َ َ ُ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ب ال َّراتب َس يِّد ْي اَحْلَبْي ُ‬ ‫ص اح ُ‬ ‫َ‬
‫الش ْي ِخ َعلِ ِّي بْ ِن َعْب ِد‬ ‫اس مُثَّ ِإىَل ُرْو ِح َّ‬ ‫ب عُ َم َر بْ ِن َعْب ِد ال َّرمْح َ ِن الْ َعطَّ ِ‬ ‫اس احْلَبِْي ِ‬ ‫ب اأْل َْن َف ِ‬‫قُطْ ِ‬
‫الرمْح َ ِة َوالْ َم ْغ ِف َرِة َويُ ْس ِكُن ُه ُم‬
‫َّاه ْم بِ َّ‬
‫َن اهللَ َيَتغَش ُ‬ ‫ُص ْوهِلِ ْم َوُفُرْو ِع ِه ْم أ َّ‬
‫اس َوالشَّْي ُخ مَسَا ْن َوأ ُ‬
‫ِ‬
‫اهلل بَ َار ْ‬
‫ضَرِة النَّيِب ِّ اَلْ َفاحِت َةَ‪.‬‬
‫ىل َح ْ‬ ‫ِ‬
‫اجْلَنَّةَ َوإ َ‬
‫ف ِه َداي ةُ ِ‬
‫اهلل‬ ‫ْ‬ ‫ي‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫ش‬
‫َ‬ ‫ا‬‫َ‬‫ن‬‫َ‬‫ل‬‫و‬ ‫م‬‫و‬ ‫ْ‬ ‫(‪ )4‬رابِعاً‪ :‬وإِىَل رو ِح اْألَولِي ِاء س ْلطَا ْن مولَن اَ حس ن الدِّي ِن بْننِت‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ َ َ ُ ْ َ ََْ‬ ‫َ َ ُْ ْ َ ُ‬
‫َخ رِة َش يء ِ‬
‫ِهلل‬ ‫ِ‬
‫الد ْنيَا َواأْل َ ْ ٌ‬ ‫َع َاد اهللُ َعلَْين اَ ِم ْن َبَرَك اهِتِ ْم يِف ْ ُّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ج ِرْيُب ْو ْن َرض َي اهللُ َعْن ُه ْم أَمْج َعنْي َ أ َ‬
‫ِ‬

‫هَلُ ُم الْ َفاحِت َةُ‪.‬‬

‫س بِ ْن ِعْي َس ى‬ ‫الش ْي ُخ حُمَ َّم ْد يَ َ‬


‫ص ا َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ِإىل أ َْرَو ِاح َش ْيخناَ َوُم َعلِّمْين اَ ُخ ُ‬
‫ص ْو ً‬ ‫(‪َ )5‬خام ًس ا‪ :‬مُثَّ َ‬
‫ِ‬
‫الش ْي ُخ اَلْ َف ِقْي هُ حُمَ َّم ْد‬ ‫الش يخ واْملعلِّم حُم َّم ْد مه ِ‬
‫اج ِريْ ْن أ َْم َس ا ِر الدَّا ِر ْي بِكاَ ِس ى‪َ ،‬و َّ‬ ‫اَلْف اَ َداىِن ‪َ ،‬و َّ ْ ُ َ َُ ُ َ ُ َ‬
‫ىل أ َْرَو ِاح‬ ‫اج حَمْ روس َعلِي رمِح َ هُ اهللُ َت َع اىَل ‪ ،‬وإِ‬ ‫ْ‬ ‫ح‬ ‫ى‬ ‫الش يخ كِي ِ‬
‫اه‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫و‬ ‫ى‪،‬‬ ‫و‬‫َش افِعِي َح َذ ِام اَلْبَتَ ا ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َم َشائِ ِخناَ‪( .........................‬اذكر األمساء)‬
‫‪145‬‬
َ‫َج َد ِادناَ َو َج دَّاتِنَا َوأ َْع َم ِامن اَ َو َع َّماتِن اَ َوإِ ْخ َوانِن ا‬ ِ ِ ِ
ْ ‫ مُثَّ إِىَل أ َْرَو ِاح آبَائناَ َوأ َُّم َهاتناَ َوأ‬:ً‫) َسادسا‬٦(
ِ ِ ِ ِ ِ ِ‫خِي‬ ِ ِ ِ ِ ‫وأ‬
َ‫َص َحابِنا‬ ْ ‫َخ َواتن اَ َول َم َش ائخنَا َوَم َش ايِ ِخ َم َش ا نَا َول ُم َعلِّمْين اَ َوأ َْبنَائن اَ َوبنَاتن اَ َوأ َْوالَدن اَ َوأ‬ َ َ
‫ات‬ِ َ‫ت والْم ْؤِمنِ والْم ْؤِمن‬ ِ َ‫وأَحبابِناَ ولِمن لَه ح ٌّق علَيناَ وأِل َرو ِاح مَجِ ي ِع الْمسلِ ِم والْمسلِما‬
ُ َ َ ‫نْي‬ ُ َ ْ ُ َ َ ‫َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ نْي‬
.ُ‫ِهلل هَلُ ُم اْل َفاحِت َة‬
ِ ‫ات َشيء‬
ٌْ
ِ ‫اَأْل َحياَِء ِمْنهم واأْل َمو‬
َْ َ ْ ُ ْ
Redaksi tawassul dalam hadis Nabi juga dijelaskan ketika ada seorang buta
diajarkan doa oleh Nabi SAW dengan mengucapkan:

ٍ
‫جهت بك إىل‬ َ ِّ‫هم إِين أس ألُك وأَت َوجه إِليك بِنَبِي‬
ُ ‫ إين ت َّو‬،‫ نيب الرمحة‬:‫ك حمم د‬ َّ َّ‫الل‬

‫أخرجه الرتمذي‬.»‫يف‬ ْ ‫ اللَّهم فَ َشف‬،‫ريِّب يف حاجيت هذه ُلت ْقضى يل‬


ّ ُ‫ِّعه‬
Artinya: “Ya Allah aku memohon dan memanjatkan doa kepada-Mu, dengan
berkat Nabi Muhammad, seorang Nabi pembawa rahmat, wahai Muhammad,
sesungguhnya aku memohon kepada Allah dengan perantara engkau, agar hajatku ini
diterima (penyakitnya bisa sembuh), Ya Allah sembuhkanlah orang ini dengan perantara
aku (Muhammad).” (HR. At-Tirmidzi).

10. Menyibak Apa itu Istighatsah?

Istighatsah adalah pola kata (wazan) dari Istif’al. kata ini merupakan bentuk mashdar dari

asalnya ‫ يس تغيث – إس تغاثة‬- ‫إس تغاث‬ yang bisa dimaknai dengan memohon atau

meminta pertolongan ِ
‫الغوث‬ ‫ طلب‬. Istighatsah secara definitif bisa diartikan dengan:

‫ طلب الغ وث عن د الش دة والض يق‬yaitu memohon pertolongan kepada Allah dalam

146
keadaan sukar dan sempit. Dan secara makna yang lebih umum dan luas, arti Istighatsah
bisa kita lihat dari Al-Qur’an:

ِ ‫الص ِ والصَّاَل ِة وإِنَّها لَ َكبِيرةٌ ِإالَّ على اخْل‬


)45 : ‫اشعِنْي َ (البقرة‬ ِ ِ ْ‫و‬
َ َ َ َْ َ َ َ ‫استَعْيُن ْوا ب َّ رْب‬ َ

Artinya: “Dan minta pertolonganlah kalian dengan sabar dan salat, dan
sesungguhnya keduanya itu amat berat kecuali orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-
Baqarah [2] : 45).

Dalam ayat lain juga dinyatakan terkait pembacaan Istighotsah ini, misalnya
dalam ayat berikut:

‫ف ِم َن الْ َمالئِ َك ِة ُم ْرِدفِنْي َ (سورة‬


ٍ ْ‫إِ ْذ تَستَغِيثُو َن ربَّ ُكم فَاستَجاب لَ ُكم أَيِّن مُمِ ُّد ُكم بِأَل‬
ْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ
)9 :‫األنفال‬

Artinya: “Ingatlah wahai Muhammad, ketika kamu memohon pertolongan


kepada Tuhanmu (Allah SWT), lalu diperkenan-Nya bagimu, sesungguhnya Aku akan
mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang bertubi-
tubi.” (QS. Al-Anfal : 9).

Ayat ini menjelaskan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW memohon bantuan
dari Allah SWT. Saat itu, beliau berada di tengah berkecamuknya perang Badar di mana
kekuatan musuh tiga kali lipat lebih besar dari pasukan Islam, kemudian Allah
mengabulkan permohonan Nabi dengan memberi bantuan pasukan tambahan berupa
seribu pasukan malaikat. Ada sejumlah kalimat atau doa Istighotsah yang biasa
dipanjatkan kaum Muslimin,25 di antaranya:
25
Saya sendiri mendapatkan ijazah wirid Istighotsah ini dari Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub
yang mana beliau juga mendapatkan ijazah tersebut berasal dari guru beliau yaitu Alm KH
Sansusri Badawi. Doa dan wirid ini dibaca setiap pagi setelah solat subuh (Rabu dan Minggu)
saat saya menimba ilmu 4 tahun di Darus Sunnah International Institute for Hadith Sciences,
Ciputat. Ada redaksi yang sedikit berbeda bentuk Istighotsah yang saya rekam dari buku
147
(‫) دعاء اإلستغاثة‬

... ‫الفاحتة‬

‫أعوذباهلل من الشيطان الرجيم‬


Tuntunan Istighosah

Istighotsah

‫الرِح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ ‫بِس ِم‬
َّ ‫اهلل‬ ْ
ِ ‫َن حُم َّم ًدا رسو ُل‬ ُ ِ ِ
x ۳ ‫اهلل‬ ْ ُ َ َ َّ ‫ أَ ْش َه ُد أَ ْن آل إلَهَ إالَّ اهلل ُ َوأَ ْش َه ُد أ‬.١
  (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Allah, dan
aku bersaksi bahwa nabi Muhammad saw adalah utusan Allah) (dibaca 3x)

‫اهلل الْ َعلِ ِّى‬


ِ ِ‫ والَحو َل والَ ُق َّوَة إِالَّ ب‬.‫ِهلل وآل إِلَه إِالَّ اهلل واهلل أَ ْكبر‬
َ ْ َ َ َُ ُ َ ُ
ِ ِ
َ َ ‫ ُسْب َحا َن اهلل َواحْلَ ْم ُد‬.٢
x ٤ .‫ب إِلَْي ِه‬ ِ ‫ أ‬.‫الْع ِظي ِم‬
ُ ‫َسَت ْغف ُراهلل ََوأَُت ْو‬
ْ ْ َ
(Maha suci Allah, segala puji bagi Allah tidak ada yang berhak diibadahi secara benar
melainkan Allah, Allah Maha Besar. Dan tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah yang Maha Agung. Saya mohon ampun kepada Allah dan saya
bertaubat kepada-Nya. (dibaca 4x)

‫اِ ْستَـغـِْفُرْو َاربَّ ُك ْم َاِنـَّهَُ َكا َن َغ َّـف ًارا‬


Istaghfiru robbakum innahu kâna ghoffâro

Ustadzah Dr Suryani Thohir, MA (Direktur/Ketua Yasasan/ Rektor Universitas At-Thohiriyah),


meskpun sejatinya tujuannya sama, ingin menggapai ridha dan pertolongan Allah SWT.
148
Mohonlah ampunan kepada TuhanMu karena sesungguhnya Tuhan itu Maha
Pengampun.

x ۷٠    ‫ اَ ْسَت ْغ ِف ُراهلل َالْ َع ِظْي َم‬.۱


ASTAGHFIRULLÂHAL ‘ADHÎM (70X)

Hamba mohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung.

x ۱۱    ‫هلل الْ َعلِ ِّى الْ َع ِظْي ِم‬


ِ ِ‫ الَحوَل والَ ُق َّوَة إِالَّ با‬.۲  
َ َْ
LÂ HAULÂ WALÂ QUWWATA ILLÂ BIL-LÂHIL ‘ALIYYIL ‘ADHÎM (11X)

Tiada daya upaya di dalam menjalankan ibadah dan tiada kekuatan untuk meninggalkan
maksiat, melainkan atas pertolongan Allah yang Maha Luhur & Maha Agung.

x ۱۱    ‫ص ْحبِ ِه َو َسلِّ ْم‬ ِِ ٍ ِ


َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.۳  
َ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َعلَى اٰله َو‬
 ALLÂHUMMA SHOLLI ‘ALÂ SAYYIDINÂ MUHAMMAD WA ‘ALÂ ÂLIHI WA
SHOHBIHI WA SALLIM (11X)

Ya Allah limpahkanlah rohmat dan salam kepada junjungan kami yaitu Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.

x ٤۰  ُ‫ يَا اَهللُ يَا قَ ِدمْي‬ .٤  

YÂ ALLÂH YÂ QODÎM (dibaca 40X)

Ya Allah Dzat yang Maha Dahulu tanpa permulaan.

ِ ‫ يامَسِ يع ياب‬ .٥  
x ٤۰   ‫صْيُر‬ ََ ُْ َ
YÂ SAMI’ YÂ BASHÎR (40X)

149
Ya Allah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

x ٤۰   ‫اخالِ ُق‬ ُ ‫ يَ ُامْب ِد‬ .٦  


َ َ‫ئ ي‬

YÂ MUBDI`U YÂ KHÔLIQ (40X)

Ya Allah Dzat yang Maha memulai dan yang menciptakan.

x ۱۱    ُ ‫اخبِْيُر يَ ُامبِنْي‬ ِ ‫ ياه ِادى ي‬ .٧


َ َ‫اعلْي ُم ي‬
ََ ْ ََ
YÂ HÂDÎ YÂ ‘ALÎM YÂ KHOBÎRU YÂ MUBÎN 11X

Ya Allah Dzat yang Maha memberi petunjuk dan Maha Mengetahui, Dzat yang Waspada
dan Dzat yang Menjelaskan.

x ۱۱   ُ‫صْي ُر يَ َاوكِْي ُل يَااَهلل‬


ِ َ‫ظ يان‬ ِ ‫ ي‬ .٨  
َ ُ ‫احفْي‬
ََ
YÂ HAFÎDH YÂ NASHÎR, YÂ WAKÎLU YÂ ALLÂH (11X).

Ya Allah Dzat yang Maha Menjaga dan Memberi Pertolongan, Dzat yang diserahi, ya
Allah.

x ۱۱    َ ‫ت ِم َن الظًّالِ ِمنْي‬
ُ ‫ك إِىنِّ ُكْن‬
ِ
َ ْ‫ الَ ٰإلهَ إِالَّ أَن‬ .٩    
َ َ‫ت ُسْب َحان‬
LÂ ILÂHA ILLÂ ANTA SUBHANAKA INNÎ KUNTU MINADH-DHÔLIMÎN 11X

Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya hamba ini termasuk
orang yang berbuat dholim. 

ُ ‫ك اَ ْستَغِْي‬
x ۱۱  ‫ث‬ َ ِ‫اح ُّى يَا قَُّـي ْوُم بَِرمْح َت‬
َ َ‫ي‬.  ۱.
YÂ HAYYU YÂ QOYYÛM BIROHMATIKA ASTAGHÎTS (11X)

Ya Allah Dzat yang hidup dan yang mencukupi kebutuhan hambanya dengan rahmatMu
hamba mohon pertolongan.

150
x ٤۰   ‫َّاق‬
ُ ‫َّاح يَ َارز‬
ُ ‫ يَافَـت‬ .۱۱  
YÂ FATTÂHU YÂ ROZZÂQ 40X

Ya Allah Dzat yng membuka hati yang tertutup dan memberi rizeki.

x ٤۰    ‫ يَ َارمْح ٰ ُن يَ َارِحْي ُم‬ .۱۲


YÂ ROHMÂN YÂ ROHÎM 40X

Ya Allah Dzat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

x ۷۰   ‫ف‬ ِ
ُ ‫ يَالَطْي‬ .۱۳    
YÂ LATHÎF 70X

Ya Allah Dzat yang Maha Lembut (penyayang).

BACA SURAT YASIN

BACA SURAT AL INSYIROOH ( 3X )

BACA SURAT AL ASHRI ( 3X )

BACA SURAT AL FIIL ( 1X )

BACA SURAT AL IKHLAS ( 3X )

BACA SURAT AL FALAQ 1X

BACA SURAT AN NÂS 1X

BACA SURAT AL FÂTIHAH 1X

BACA SURAT AL BAQARAH 1-5 (1X)

BACA SURAT AL-BAQARAH 163 1X

BACA SURAT AL-BAQARAH 255 1x

151
x ۳۰۰   ‫اعلَ ْم أَ نَّهُ) الَ إِٰلهَ إِالَّ اهلل‬ ِّ ‫ضل‬
ْ َ‫الذ ْك ِر ف‬ ُ َ ْ‫· (أَف‬
LÂ ILÂHA ILLALLÂH 300X

Tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah.

‫حُمَ َّم ٌد َر ُس ْو ُل اهلل‬    ..……ُ‫…… الَ إِٰلهَ إِالَّ اهلل‬.. ●


LÂ ILÂHA ILLALLÂH …   MUHAMMADUR RASÛLULÂH …   3X ( PANJANG )

Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.  


ُ‫ اهلل‬x  ١۰۰
ALLÂH 100 X

x    ِ ‫صا ِد ُق الْ َو ْع ِد اْألَ ِمنْي‬ ِ


َ ‫ني حُمَ َّم ٌد َر ُس ْو ُل اهلل‬
ِ
ُ ‫الَ إِٰلهَ إِالَّ اهللُ الْ َمل‬
ُ ِ‫ك احْلَ ُّق الْ ُمب‬ 

۳
LÂ ILÂHA ILLALLÂH AL-MALIKUL HAQQUL MUBÎN MUHAMMADUR
RASÛLULÂH SHÔDIQUL WA’DIL AMÎN 3X

  Tiada Tuhan selain Allah, Raja yang Hak lagi Nyata, Muhammad adalah utusan Allah
yang menepati janji dan yang terpercaya.

‫ك خَرْيِ اخْلَْل ِق ُكلِّ ِه ِم‬ ِ‫موالَي صل وسلِّم ْدا‬


َ ِ‫لى َحبِْيب‬
َ ‫ع‬
َ     ‫ا‬ ‫د‬
ً ‫َب‬
َ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ئم‬
ً َ َ ِّ َ َ ْ َ 

‫لِ ُك ِّل َه ْوٍل ِم َن اْأل َْه َو ِال ُم ْقتَ ِح ِم‬    ُ‫اعتُه‬ ِ ‫هواحْل بِي‬
َ ‫ب الَّذى ُتْر َجى َش َف‬
ُ ْ َ َُ
‫ضى يَ َاو ِاس َع الْ َكَرِم‬ ِ ِ ‫ب بِالْمصطََفى بلِّ ْغ م َق‬
َ ‫ َوا ْغف ْر لنَاََم َام‬    ‫اص َدنَا‬ َ َ ْ ُ ِّ ‫يَ َار‬
MAULÂ YA SHOLLI WASALLIM DÂIMAN ABADA, ‘ALÂ HABIBIKA KHOIRIL
KHOLQI KULLIHIMI

152
HUWAL HABÎBULADZÎ TURJÂ SAFÂ’ATUHU LIKULLI HAULIM MINAL AHWALI
MUQTAHIMI

YÂ ROBBI BIL MUSTHOFÂ BALIGH MAQÔSIDANÂ WAGHFIR LANÂ MÂ MADLÔ


YÂ WÂSI’AL KAROMI

Ya Allah Tuhan kami, limpahkanlah rahmat dan salam-Mu untuk selamanya atas
kekasih-Mu yaitu sebaik-baik makhluk secara keseluruhan.

Beliau adalah kekasih tercinta yang sangat diharapkan syafaatnya, untuk


menyelamatkan dari segala rasa takut yang menghinakan.

Ya Allah, dengan Nabi Muhammad saw yang terpilih, kabulkanlah maksud-maksud kami
dan ampunilah dosa-dosa kami yang telah lalu. Wahai Tuhan yang Mahaluas
Kemurahan-Nya.

‫ىِن‬ ‫ب ا ْغ ِـف ْر ِىل و ْار مَحْىِن واْ ُ ىِن‬


ْ ‫جب ْر ْ َو ْار فَ ْـع‬ َ َْ ِّ ‫ َر‬ 
ِ ِ
ُ ‫َو ْار ُزقْىِن ْ َو ْاهد ىِن ْ َو َعا فـىِن ْ َو ْاع‬
ْ ‫ف َعـىِّن‬
●  Rabbighfirlii warhamni wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafini wa’fu ‘annii
( 7x ) “Ya Allah, ampunilah dosaku, belaskasihanilah aku dan cukupkanlah segala
kekuranganku dan angkatlah derajatku dan berilah rezeki kepadaku dan berilah aku
petunjuk dan berilah kesehatan   kepadaku  dan berilah ampunan kepadaku” (7x)

‫ص ْد نَا الْ َكا ِىف َو َج ْد نَا الْ َكا ِىف لِ ُك ٍّل َكا ِىف َك َفا نَا الْ َكا ِىف َو‬
َ َ‫ اهللُ اْل َكا ىِف َربُّنَا اْل َكا ِىف ق‬ 
ِ ‫نِعم الْكاَ ِىف اَحْل م ُد‬
٧  x‫ِهلل‬ َْ َْ

ALLÂHUL KÂFÎ, ROBBUNAL KÂFÎ, QOSHODNAL KÂFÎ, WAJADNAL KÂFÎ,


LIKULLIN KÂFÎ, KAFÂNAL KÂFÎ, WA NI’MAL KÂFÎ, ALHAMDULILLÂH.

153
Allah yang mencukupi, Tuhan kita yang mencukupi, Tujuan kita adalah Allah yang
mencukupi dan kita menemukannya yang mencukupi terhadap segala sesuatu Allahlah
yang mencukupi dan memenuhi segala kebutuhan kita adalah Allah dan Allah itu sebaik-
baik dzat yang mencukupi, segala puji bagi Allah.

ً‫ب ِز ْدىِن ِع ْل ًما نَا فِ ًعا َو َوِّف ْقىِن َع َمال‬


ِّ ‫ب الَْبَرا يَا اَ ْسَت ْغ ِف ُراهلل َِم َن اخْلَطَا يَا َر‬
َّ ‫ اَ ْسَت ْغ ِف ُر اهلل ََر‬ 
٧-x ۳   ‫اح ُّى يَا قَُّـي ْوُم يَا َذاجْلَالَ ِل َواْ ِإل ْكراَِم‬ ِ ‫حِل‬
َ َ‫ يَااَهللُ يَ َارمْح ٰ ُن يَ َارحْي ُم ي‬.‫صا ًا‬ َ
ASTAGHFIRULLÂH ROBBAL BARÔYÂ, ASTAGHFIRULLÂH MINAL KHOTHÔYÂ, ROBBI ZIDNÎ
‘ILMAN NÂFI’AN, WAWAFIQNÎ ‘AMALAN SHOLIHÂ

YÂ ALLÂH YÂ ROHMÂN, YÂ ROHÎM, YÂ HAYYU, YÂ QOYYUM, YA DZAL


JALÂLI WAL IKROM 3 – 7X.

Hamba mohon ampun kepada Allah dzat yang melebur segala dosa dan hamba mohon
ampunan Allah dari segala dosa, Wahai Tuhan tambahkanlah ilmu yang manfaat
terhadap diri hamba dan berilah petunjuk diri hamba untuk berbuat amal sholeh. Ya
Allah Dzat yang Maha Hidup dan yang Maha Mencukupi kebutuhan hamba, Ya Allah
Dzat yang Maha Agung dan yang Maha Mulia

BACA AL FATIHAH ( Di niati doa )

BACA AL FÂTIHAH ( PADA AYAT MÂLIKI YAU MIDDÎN BACA 11X, PADA AYAT
IYYÂKA NA’BUDU WA IYYÂKA NASTA’ÎN ………………… berdoa sendiri )26

‫اء‬
ْ ‫ ُد َع‬ .۱٨
‫الْ ِوْر ُد الْ َكبِْي ِر‬
ِ ْ‫لِسيِّ ِدنَا آ ِإل َم ِام الْ ُقط‬
‫ب فَ ْخ ِرالْ ُو ُج ْوِد‬ َ

26
Sumber : http://ahaddhuha.wordpress.com/ diakses pada Rabu 18 Feb 2015 pkl 11.00
154
‫ب ِعينَ ْ ِ‬ ‫الشَّي ِخ أَىِب ب ْك ِر ب ِن سامِل ِ‬
‫ات َرض َى اهللُ َعْنهُ‬ ‫صح ِ ْ‬‫َ ْ َ ْ َ‬ ‫ْ‬
‫ك َي ْوِم ال دِّي ِن‪.‬‬ ‫ني‪ .‬ال َّرمْح َ ِن ال َّرِحي ِم‪ .‬مالِ ِ‬
‫َ‬
‫ِ‬
‫ب الْ َع الَم َ‬ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه ال َّرمْح َ ِن ال َّرِحي ِم‪ .‬احْلَ ْم ُد لِلَّ ِه َر ِّ‬
‫ت َعلَْي ِه ْم َغرْيِ‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ني‪ْ .‬اه ِدنَا ِّ‬ ‫اك َنعب ُد وإِيَّ َ ِ‬ ‫ِ‬
‫ين أَْن َع ْم َ‬ ‫يم‪ .‬ص َرا َط الذ َ‬ ‫الص َرا َط الْ ُم ْس تَق َ‬ ‫اك نَ ْس تَع ُ‬ ‫إيَّ َ ْ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫ض ِ‬
‫وم اَل تَأْ ُخ ُذهُ س نَةٌ َواَل َن ْوٌم لَهُ‬ ‫ني‪ .‬اللَّهُ اَل إِلَهَ إِاَّل ُه َو احْلَ ُّي الْ َقيُّ ُ‬ ‫وب َعلَْي ِه ْم َواَل الضَّالِّ َ‬ ‫الْ َم ْغ ُ‬
‫ض َم ْن ذَا الَّ ِذي يَ ْش َف ُع ِعْن َدهُ إِاَّل بِِإ ْذنِ ِه َي ْعلَ ُم َم ا َبنْي َ أَيْ ِدي ِه ْم‬ ‫ات َوَما يِف اأْل َْر ِ‬ ‫السماو ِ‬
‫َّ َ َ‬
‫َما يِف‬
‫ض‬ ‫وم ا خ ْل َفهم واَل حُيِ يطُ و َن بِ َش ي ٍء ِمن ِع ْل ِم ِه إِاَّل مِب َا َش اء و ِس ع ُكرِس يُّه َّ ِ‬
‫الس َم َاوات َواأْل َْر َ‬ ‫ََ َ ْ ُ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ََ َ ُ ْ َ‬
‫اب َوُه و َيَت وىَّل‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫واَل يئُ وده ِح ْفظُهم ا وه و الْعلِي الْع ِظيم‪ .‬إِ َّن ولِيِّي اللَّه الَّ ِذي َن َّزَل الْ ِ‬
‫ك‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ َ ُ َ َ ُّ َ ُ َ َ ُ‬ ‫َ َ ُُ‬
‫س ِضيَاءً َوالْ َق َم َر‬ ‫َّم‬‫الش‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ج‬ ‫ي‬ ‫ذ‬‫الس ِميع الْعلِيم‪ .‬هو الَّ ِ‬ ‫َّ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ني‪ .‬فَسيَ ْك ِفي َك ُهم اللَّ‬ ‫الصاحِلِ‬
‫َّ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ك إِاَّل بِ احْلَ ِّق يُ َف ِّ‬ ‫ِ‬ ‫الس نِني واحْلِ‬ ‫نُورا وقَ دَّره من ا ِزَل لِ‬
‫ص ُل‬ ‫اب َم ا َخلَ َق اللَّهُ َذل َ‬ ‫َ َ َ‬‫س‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫َ‬‫ل‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ت‬‫َ‬ ‫ً َ َُ ََ‬
‫ات لَِق ْوٍم َي ْعلَ ُمو َن‬
‫اآْل َي ِ‬
‫َ‬
‫الرِحي ِم‬ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه َّ‬
‫الرمْح َ ِن َّ‬
‫ِ‬ ‫َح ٌد‪ .‬اللَّهُ َّ‬
‫َح ٌد (‪X( ۳‬‬
‫الص َم ُد‪ .‬مَلْ يَل ْد َومَلْ يُولَ ْد‪َ .‬ومَلْ يَ ُك ْن لَهُ ُك ُف ًوا أ َ‬ ‫قُ ْل ُه َو اللَّهُ أ َ‬
‫الرِحي ِم‬ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه َّ‬
‫الرمْح َ ِن َّ‬
‫اس ٍق إِ َذا وقَب‪ .‬وِمن َش ِّر الن ََّّفاثَ ِ‬
‫ات‬ ‫ب الْ َفلَ ِق‪ِ .‬من َش ِّر م ا خلَ ق‪ .‬وِمن َش ِّر َغ ِ‬‫قُ ْل أَعُ وذُ بِ َر ِّ‬
‫َ َ َ ْ‬ ‫ْ َ َ َ َ ْ‬
‫اس ٍد إِ َذا َح َس َد ( ‪(.X ۳‬‬
‫يِف الْع َق ِد‪ .‬وِمن َشِّر ح ِ‬
‫َ‬ ‫ُ َ ْ‬
‫الرِحي ِم‬ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه َّ‬
‫الرمْح َ ِن َّ‬

‫‪155‬‬
‫ِ‬ ‫اس اخْل ن ِ َّ ِ‬ ‫َّاس‪ .‬إِلَِه الن ِ ِ‬ ‫َّاس‪ .‬ملِ ِ‬ ‫قُ ْل أَعُوذُ بَِر ِّ‬
‫س‬ ‫َّاس‪ .‬م ْن َشِّر الْ َو ْس َو ِ َ‬
‫َّاس‪ .‬الذي يُ َو ْس و ُ‬ ‫ك الن ِ‬ ‫ب الن ِ َ‬
‫َّاس﴿ ‪X( ۳‬‬ ‫َّاس‪ِ .‬م َن اجْلِن َِّة َوالن ِ‬
‫ص ُدوِر الن ِ‬ ‫يِف ُ‬
‫ص ْو ِن‬ ‫اهلل جَمْريه ا ومرس اها إِ َّن ر ِ لَغَ ُف ور رِحيم‪ .‬اَل ٰلّه َّم إِينِّ أَس أَلُ َ ِ ِ‬ ‫بِس ِم ِ‬
‫ك بِسِّرس ِّرَك املَ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ٌ َ ٌْ ُ‬ ‫َ ْ َ َ ُ ْ َ َ َيّب‬ ‫ْ‬
‫ظ واحلِراس ةَ واحلِماي ةَ وال ِوقَاي ةَ و ِح ْفظً ا تَ ًّ مِب ِ‬ ‫العِص مةَ واتَّوفِيق واحلِ‬
‫ك‬ ‫ت بِ ِه كِتَابَ َ‬ ‫آما َا َحفظْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ف‬
‫ْ‬ ‫َْ َ ْ َ َ‬
‫ض َعلَْينَا ِم ْن حِب َا ِر العِنَايَةَ َوالت َّْوفِ ِيق‬ ‫ِ‬
‫صطََفنْي َ األ َْبَر َار املَُقَّربِنْي َ ‪َ ،‬وأَف ْ‬
‫املبِني و ِعباد َك َّ حِلِ‬
‫الصا نْي َ املُ ْ‬ ‫ُ ََ ََ‬
‫الع ِظي ِم‪،‬‬ ‫اهلل ِ‬ ‫الص ْدقِيَّ ِة‪ ،‬وارزْقنَ ا ِمن َكْن ِز الَح وَل والَ ُق َّوَة إِالَّ بِ ِ‬ ‫الص ِادقَِة ِّ‬ ‫َوامل َحبَّ ِة َّ‬
‫العل ِّي ّ‬‫َ‬ ‫َ ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُْ‬
‫َ‬
‫ض َل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ف ىِل َونَ ِّزْهيِن م َن األ َْوَه ِام َواحلَظْيِن َو ْام ُد ْديِن م َن امل َدد امل َد َد َّ‬
‫الربَّايِن َّ َوال َف ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َوا ْكش ْ‬
‫َ َ‬
‫الص الَةُ‬ ‫اح ِد ال َق َّها ِر‪َ ،‬و َّ‬ ‫ك اليوم لِٰلّ ِه الو ِ‬
‫َ‬
‫ِِ‬
‫ف َوا ِإل َحاطَةَ بِ َكالَءَة ل َم ِن املُْل ُ َ ْ َ‬ ‫الرأْفَةَ َواللُّطْ َ‬‫الش َف َقةَ َو َّ‬
‫َو َّ‬
‫ت األَلْ ُس ُن َع ْن‬ ‫ان األَ ْكمالَ ِن ِمن ه َذا امل َق ِام علَى من َتع الَت م َكا َنتُه وقَص ر ِ‬ ‫الس الَم األَمَتَّ ِ‬
‫ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ َُ‬ ‫َ‬ ‫َو َّ ُ‬
‫ص ْحبِ ِه‪.‬‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫و ِ ِ ِِ‬
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم الْ َف ات ُح اخْلَامَتُ َو َعلَى آل ه َو َ‬ ‫صف ص َفاتة َف ُه َو َسيِّدنَا حُمَ َّم ٌد َ‬ ‫َْ‬
‫يد الْعِ َق ِ‬ ‫ب ش ِد ِ‬ ‫اب ِمن اللَّ ِه الْ َع ِزي ِز الْ َعلِي ِم‪َ .‬غ افِ ِر ال َّذنْ ِ‬ ‫ٰح ۤم‪َ .‬تْن ِزي ل الْ ِكتَ ِ‬
‫اب‬ ‫ب َوقَابِ ِل الت َّْو ِ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫مِل‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫الس ِّر‬
‫ني يَاذَا الْ َك َرم َوالْ َوفَ ا يَا َع ا َ ِّ‬ ‫ذي الطَّْوِل اَل إِلَ هَ إِاَّل ُه َو إِلَْي ه الْ َمص ريُ‪َ .‬وُه َو احلَ ُّق املُبِ ُ‬
‫َس بِ ْل َعلَْينَ ا الن ُّْوَر‬ ‫ك الْعِص مةَ يِف احْل رَك ات و َّ ِ‬
‫الس َكنَات َوأ ْ‬ ‫ََ َ َ‬ ‫ي يَ ا َع ِزي ُز نَ ْس أَلَ َ ْ َ‬ ‫َخ َفى يَ ا َق ِّو ُّ‬
‫َوأ ْ‬
‫َف بِنَ ا‬ ‫السْيَرِة احلَ ِمْي َد ِة َو ْارأ ْ‬ ‫وديَِّة َو ْارُزْقنَا أَسْىَن ُح ْس ِن ِّ‬ ‫األَ ْكمل واجع ْلنا مِم َّن َش ِه َد حَت ِقيق العب ِ‬
‫ْ َ ُُ‬ ‫َ َ َ ََْ ْ‬
‫اج َع ْلنَ ا يِف ُرْتبَ ِة ِّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ضى‬ ‫الر َ‬ ‫َو ْارمَحْنَا َوامْح نَا مَحَايَةً تَقينَا م ْن َسآئ ِر الْفنَت ِ َما ظَ َهَر مْن َها َوَما بَطَ َن َو ْ‬
‫اج َع ْلنَ ا ُم ْسَت ْرِش َد ًة‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫و َّ ِ‬
‫الراض نْي َ بِالْ َق َد ِر خَرْيِه َو َش ِّرِه ُم ْعرَتِفنْي َ ُمطْ َمئِّننْي َ بِ ذ ْك ِرَك َوَن ِّوْر عُ ُق ْولَنَ ا َو ْ‬ ‫َ‬
‫ب يَ ا َرِحْي ُم يَ ا اهللُ يَ ا‬ ‫ك الْ َع ِظْي ِم يَ َار ُّ‬ ‫ود َك وفَ ْ ِ‬ ‫بِ ك لِْل ِه َداي ِة ِوأَس بِل علَينِ ا ِمن َفي ِ ِ‬
‫ضل َ‬ ‫ض ُج َ‬ ‫َ ْ ْ َْ ْ ْ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫مِح‬
‫ِّع ِم ظَاهَرَه ا َوبَاطَن َه ا َو ْ‬
‫اج َع ْلنَ ا‬ ‫ب لَنَ ا الن َ‬ ‫ك َعلَى ُك ِّل َش ْيء قَ د ْيٌر‪َ .‬ه ْ‬ ‫أ َْر َح َم ال َّرا ِ نْي َ إِنَّ َ‬

‫‪156‬‬
‫ت بِ ِه‬ ‫مِب‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ني ِمْن َ ِ ِ‬
‫َّاح يَا َعلْي ُم يَا َغيِن ُّ يَا َك ِرمْيُ َعلَْينَ ا َا تَ َك َّرْم َ‬ ‫ك ب اللُّطْف َوالت َّْوفيق يَا َفت ُ‬ ‫ص ُحوبِ َ‬ ‫َم ْ‬
‫الص احِلِ وحس ن أُولۤئِ ِ‬ ‫ِّيقني و ُّ ِ‬ ‫علَى ِّ ِ‬
‫ك‬ ‫ك َعلَْي َ‬ ‫ك َرفْي ًق ا َوقَ ْد َدلَْلَتنَ ا بِ َ‬ ‫َ‬ ‫الش َه َدآء َو َّ نْي َ َ َ ُ َ‬ ‫الص د َ َ‬ ‫َ‬
‫اغبِني بَِفض لِك إِلَي ك م ع ص َف ِ‬ ‫َّاخلِني علَي َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫آء‬ ‫ك ال َّر َ ْ َ ْ َ َ َ َ‬ ‫اج َع ْلنَ ا م َن ال د َ َ ْ‬ ‫ك فَ ْ‬ ‫ك إِلَْي َ‬ ‫َوَه َد ْيَتنَا بِ َ‬
‫َص لِ ْح َم اظَ َهَر‬ ‫ك َوأ ْ‬ ‫الرجْي ِم َو ْامنَ ْحنَ ا ِم ْن ِمنَ ِح َ‬
‫ان َّ ِ‬ ‫الش يطَ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َمةً قَ ِويَّةً م َن َّ ْ‬
‫الس ِريرِة ي ا ر ُّ ِ‬
‫ب َوع ْ‬ ‫َّ ْ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‬ ‫ص ةً َو ُح َّجةً َعلَى أ َْع َدآئِ َ‬ ‫ك َخال َ‬ ‫اج َع ْل حَمَ َّجةَ َس بِْيل َها لَ َ‬ ‫ىن َو ْ‬‫ظ َوالْ َم ْع َ‬ ‫ِمْن َه ا َوَم ا بَطَ َن اللَّ ْف َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك بِنَ ا َمْن َه َج‬ ‫اس لُ ْ‬‫اس لُ ْكنَا َو ْ‬‫اج َع ْل َت ْوحْي َد نَاَت ْوحْي َد املُ َوفَّقنْي َ َو ْ‬ ‫ك َو ْ‬ ‫َوأَ ْغنِنَ ا بِالَ ُس َؤ ٍال ِمْن َ‬
‫ض ِل َوأَطْلِ ْق‬ ‫الص د ِ‬ ‫املق ربِني وانه مِه‬
‫ِّيقنْي َ إِىَل ُرْتبَ ِة أ َْه ِل الْ َك َم ِال َوال َف ْ‬ ‫ض َرِة ِّ‬ ‫ض ََّتنَ ا إِىَل َح ْ‬ ‫َُ َّ َ َ ْ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‬ ‫ك َوُق َّوتِ َ‬ ‫ك حِب َ ْول َ‬ ‫أَلْ ِس نََتنَا حِب َ ْم د َك َوجَمْ د َك َو ُح ْل َبْيَننَ ا َوَبنْي َ ُك ِّل َحآئِ ٍل حَيُ ْو ُل َبْيَننَ ا َوَبْينَ َ‬
‫ٍ ِ ٰ‬
‫ك الَّىِت َّاد َخ ْرَت َه ا يِف‬ ‫ك بِأَمْسَآئِ َ‬ ‫َس أَلُ َ‬ ‫ك َعلَى ُك ِّل َش ْيء قَ د ْيٌر‪ .‬اَللّ ُه َّم إِيِّن أ ْ‬ ‫ك إِنَّ َ‬ ‫َوقُ ْد َرتِ َ‬
‫ين اَل‬ ‫آلمنِ الَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫ك مْنهج الْم وفَِّق اْ ِ‬ ‫خرآئِنِك الَّىِت خزْنتها لِمح َّم ٍد نَبِيِّك وص ِفيِّك ورس ولِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫َ َُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ ََ ُ ْ‬ ‫ََ َ َ ُ َ‬ ‫ََ َ‬
‫ف علَي ِهم والَ هم حَي زنُ و َن‪ .‬اَل ٰلّه َّم أَس بِل علَينَ ا ِخلَ ع اهْلِ َداي ِة الَّىِت ه َدي هِب‬
‫ت َ ا النَّبِِّينْي َ‬ ‫َ َْ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ ْ ْ َْ‬ ‫َخ ْو ٌ َ ْ ْ َ ُ ْ َْ ْ‬
‫ك الْ ُم ْس تَ ِقْي ِم يَا اهللُ يَا اهللُ يَا اهللُ ي اَ َربَّاهُ يَا‬ ‫الص احِلِ علَى ِص ر ِ‬
‫اط َ‬ ‫َ‬ ‫الش َه َداءَ َو َّ نْي َ َ‬ ‫الص دِّيْ ِقنْي َ َو ُّ‬‫َو ِّ‬
‫اج َع ل يِل لِس ا َن ِص ْد ٍق يِف‬ ‫و‬ ‫الص احِلِ‬ ‫ض َهب يِل ح ْكم ا واحْلِْقيِن بِ‬ ‫ِ‬ ‫َر‬ ‫أل‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫الس ٰمو ِ‬
‫ات‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫نُ ْوَر َّ َ‬
‫ي َوجْلَ ِمْي ِع الْ ُم ْس لِ ِمنْي َ أَمْج َعِنْي َ َوالَ‬ ‫اج َع ْليِن ِم ْن َوَرثَ ِة َجن َِّة النَّعِْي ِم َوا ْغ ِف ْريِل َولَِوالِ َد َّ‬ ‫اْآلخ ِريْ َن َو ْ‬
‫ِ‬
‫ال والَ بن و َن إِالَّ من أَتَى اهلل بَِق ْل ٍ ِ‬
‫ب َس لي ٍم‪َ ،‬فَت َع اىَل اللَّهُ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫خُتْ ِزيِن َي ْوَم يُْب َع ُث ْو َن َي ْوَم الَ َيْن َف ُع َم ٌ َ َُ ْ‬
‫ب الْع ر ِش الْ َك ِرِمي‪ .‬وقُ ل ر ِّ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ت َخْي ُر‬ ‫ب ا ْغف ْر َو ْار َح ْم َوأَنْ َ‬ ‫َ َْ‬ ‫ك احْلَ ُّق اَل إلَ هَ إاَّل ُه َو َر ُّ َ ْ‬ ‫الْ َمل ُ‬
‫ٰ‬ ‫ال َّرامِح ِ ني‪ .‬اَل ٰ‬
‫ض َل‪ .‬اَل ٰلّ ُه َّم‬ ‫الش ُه ْوَد اْألَ ْك َم َل َوالن ُّْوَر اْأل ََّو َل َوالْ َع ْق َل اْألَفْ َ‬ ‫اج َع ْلنَ ا َدآئِ ِمنْي َ ُّ‬ ‫َ ُ ْ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬ ‫ل‬
‫ّ‬
‫ك ِمن الْمخلِ ِ‬ ‫ص نَا حِب ُبِّ َ‬
‫ص نْي َ ٰحم ٰحم ٰحم ٰحم ٰحم‬ ‫ك َحىَّت نَ ُك ْو َن َم َع َ َ ُ ْ‬ ‫صْ‬ ‫اك َو َخ ِّ‬ ‫ض َ‬ ‫ض نَا بِ ِر َ‬‫َر ِّ‬

‫‪157‬‬
‫ك بِ ِسِّرِس ِّرَك الْغَ ِام ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٰحم ٰحم ٰيس‪ .‬والْ ُق رآَ ِن احْل ِكي ِم‪ .‬إِنَّ َ ِ‬
‫ض‬ ‫ت َعلَْي َ‬ ‫ني َوأَقْ َس ْم ُ‬‫ك لَم َن الْ ُم ْر َس ل َ‬ ‫ۤ َ ْ َ‬
‫اج َع ْلنَ ا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ات واأْل َرض واَل يئُ ِ‬ ‫الَّ ِذى و ِس ع ُكرِس يُّه َّ ِ‬
‫يم َو ْ‬ ‫ودهُ ح ْفظُ ُه َم ا َوُه َو الْ َعل ُّي الْ َعظ ُ‬ ‫الس َم َاو َ ْ َ َ َ ُ‬ ‫َ َ ْ ُ‬
‫ك َوالَ جَتْ َع ْلنَ ا مِم َّْن‬ ‫ِ ِ‬
‫َحبَْبتَ هُ ِم ْن ِعبَ اد َك َوأ َْوليآئِ َ‬
‫مِم َّن ظَه رت علَي ِه مَش س َّ ِ‬
‫الس َع َادة َوحَمَبَّةُ َم ْن أ ْ‬ ‫ْ ََ ْ َْ ْ ُ‬
‫ص ْمنَا ِم ْن‬ ‫الس ع َد ِآء و ْاع ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ت َعلَْي ِه َّ‬
‫ب يِل َو ْامنَ ْحيِن م ْن َم َواهب ُّ َ َ‬ ‫الش َق َاوةُ َف َه ْ‬ ‫َعْب َد َغْي َرَك فَظَ َه َر ْ‬
‫الس ؤ ِال ِمْن ك و َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫الس عِ‬ ‫َش ِقي ِ‬ ‫م وا ِرِ‬
‫َحَرْمتَ هُ‬‫الش ق ُّي َح ًّقا َم ْن أ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫ن‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ن‬
‫َ‬‫غ‬‫ْ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫َ َْ‬ ‫ا‬ ‫ًّ‬
‫ق‬ ‫ح‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫و‬‫َ َ‬‫‪.‬‬ ‫آء‬ ‫ْ‬ ‫أل‬‫ا‬
‫ْ‬ ‫د‬ ‫ََ‬
‫ك ِم ْن َش ِّر‬ ‫ِ‬ ‫السؤ ِال لَك فَأَ ْغنِنا بِالَ س ؤ ٍال ِمْن ك بَِف ْ ِ‬
‫ك َوَنعُ ْوذُبِ َ‬ ‫ك ُو ُج ْود َك َوَكَرِم َ‬ ‫ضل َ‬ ‫َ‬ ‫َُ‬ ‫َم َع َك ْثَرِة ُّ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‬ ‫ك َوأَيِّ ْدنَا بِتَأْيِْي د َك َوتَأْيِْي د أ َنْبيِآَئِ َ‬ ‫ض إِ ْح َس انِ َ‬ ‫ت َعلَْينَ ا ِم ْن َفْي ِ‬ ‫احْلُ َّس اد َعلَى َم ْن أَْن َع ْم َ‬
‫ٍ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اص ِة ِّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ب لَنَ ا‬ ‫اب َه ْ‬ ‫ك َعلَى ُك ِّل َش ْيء قَد ْيٌر ‪ .‬يَا َوَّه ُ‬ ‫ك ‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫الصدِّيقنْي َ ِم ْن َخ ْلق َ‬ ‫ك َو َخ َّ‬ ‫َوُر ُسل َ‬
‫ض ى ُك ْس َوًة تَِقْينَ ا‬ ‫الش ْك ِر َوا ْك ُس نَا ِم ْن ِخلَ ِع ِّ‬
‫الر َ‬ ‫ض ةَ ُّ‬ ‫ِ‬
‫ِّع ِم الَّىِت الَ َعلَْينَ ا فْي َه ا فَ ِريْ َ‬
‫ِ ِ‬
‫م ْن خلَ ِع الن َ‬
‫اع ةَ‬ ‫الس الَم ِة والْعافِي ِ‬ ‫ِمن س آئِِر الْ ِف ِ م ا ظَه ر ِ‬
‫ب لَنَ ا الْ َقنَ َ‬ ‫ْ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫م‬‫َّ‬ ‫ه‬‫ُ‬ ‫ل‬
‫ّ‬ ‫ل‬‫ا‬
‫َ‬ ‫‪.‬‬ ‫ة‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫ط‬
‫َ‬ ‫َ‬‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫نَت َ َ َ‬ ‫ْ َ‬
‫اس ِة ِمنَّا‬ ‫الريَ َ‬‫ب ِّ‬ ‫َخ ر ِْج ُح َّ‬ ‫ِ‬
‫اض َع عْن َد الْبَ ْس ط َوأ ْ‬
‫ِ‬
‫الش ْكَر َوالت ََّو ُ‬ ‫ض ى ِعْن َد الْ َمْن ِع َو ُّ‬ ‫الر َ‬
‫الص ْبَر َو ِّ‬
‫َو َّ‬
‫ب بَ َش ٍر ‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَ ا أَْن ُف َس نَا‬ ‫ت والَ َخطَر َعلى َق ْل ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ‬ ‫َت َوالَ أُذُ ٌن مَس َع ْ َ‬ ‫ب لَنَا َما الَ َعنْيٌ َرأ ْ‬ ‫َوَه ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‬‫ك أَنَْبنَ ا َوإِلَْي َ‬ ‫ك َت َوَّك ْلنَ ا َوإِلَْي َ‬ ‫ين‪َ .‬ربَّنَ ا َعلَْي َ‬ ‫َوإ ْن مَلْ َت ْغف ْر لَنَ ا َوَت ْرمَحْنَ ا لَنَ ُك ونَ َّن م َن اخْلَاس ِر َ‬
‫ِ‬
‫ني‪.‬اَل ٰلّ ُه َّم ْارُزْقنَ انُ ْوَر الت َّْو ِحْي ِد‬ ‫ص ري‪ .‬إِ َّن ولِيِّي اللَّه الَّ ِذي َن َّزَل الْ ِكتَ اب وه و يَت وىَّل َّ حِلِ‬ ‫ِ‬
‫الص ا َ‬ ‫َ ََُ َ َ‬ ‫الْ َم ُ َ َ ُ‬
‫ص ْو ِن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫الس‬ ‫ن‬ ‫ص منَا واه ِدنَا وأَرِش ْدنَا إِىَل أَس طَ ِري ِق الْع ا ِرفِ وبلِّ ْغنِ ا م ا بلَّ ْغَتهم ِ‬
‫م‬ ‫ِ‬
‫َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ْ ىَن ْ َ نْي َ َ َ َ َ ُ ْ َ‬ ‫َو ْاع ْ َ ْ َ ْ‬
‫ِ ِِ‬ ‫الَّ ِذى جع ْلت ه س ِفينةَ ِّ ِ ِ َّ ِ‬
‫س‬ ‫ص يٰ ۤ‬ ‫ت َعلَْي ِه ْم بِالن ِّْع َم ة اْألَبَديَّة ۤك ٰهٰي ۤع ۤ‬ ‫ين أَْن َع ْم َ‬‫الص دِّيْقنْي َ م َن الذ َ‬ ‫َ َ َ ُ َ َْ‬
‫الرِحْي ِم َوُه َو َح ْس بُنِا َونِ ْع َم الْ َوكِْي ُل اَللّ ُه َّم ُم َّن َعلَْينِ ا‬ ‫الرمْح ٰ ِن َّ‬ ‫يل ِم َن َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِِ‬
‫َوالْ ُق ْرآَن احْلَكيم ٰح ۤم َتْنز ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ض َعلَْينَ ا‬ ‫بِالْمنَّة َوالْ َعافيَة الَّيِت الَ َقْبلَ َها َوالَ َخ ْل َف َها يَا اهللُ يَا اهللُ يَا اهللُ يَ َاربَّاهُ يَ َاربَّاهُ يَ َاربَّاهُ أَف ْ‬

‫‪158‬‬
‫ث َوِم ْن‬ ‫ض ِمن جوِد َك وَكرِمك يا أَرحم مِح‬
‫ك نَ ْس تَغِْي ُ‬ ‫الرا ِ نْي ِ بَِرمْح َتِ َ‬
‫ك الْ َفائِ ِ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َّ‬ ‫ِم ْن َج ِزيْ ِل إِ ْح َسانِ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‬‫اج َع ْلنَ ا ِمم َّْن الَ َي َز ُال َواق ًف ا َبنْي َ يَ َديْ َ‬ ‫ت َو ْ‬ ‫ك نَ ْس تَجْي ُر‪ .‬اَللّ ُه َّم ْاه دنَا فْي َم ْن َه َديْ َ‬ ‫َع َذابِ َ‬
‫ك الَّ ِذي الَ يُ َر ُام يَا َغايَةَ إِ ْن َع ِامي‬ ‫ك الَّيِت اَل َتنَ ُام َوا ْكُن ْفنَ ا بُِرْكنِ َ‬
‫ب بِ َعْينِ َ‬
‫اح ُر ْسنَا يَا َر ِّ‬
‫َو ْارمَحْنَا َو ْ‬
‫ك أ َِن حَتْ َفظَنَ ا َوحَتْ ُر َس نَا‬‫َس أَلُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وي ا ِش َف ِاء أ ِ‬
‫َس َقامي‪ .‬اَللّ ُه َّم يَا مَس ْي ُع يَابَص ْي ُر يَا َعلْي ُم يَا َحلْي ُم أ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬
‫اج َع ْل كيدهم يف حنورهم يَا أَرحم ال رامحني‪ .‬وهب‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِمن َكي ِد الْ َكائِ ِ‬
‫ين َو َح َس د احْلَاس ديْ َن َو ْ‬ ‫َ‬ ‫د‬ ‫ْ ْ‬
‫لن ا من ل دنك رمحة إن ك أنت الوه اب هب لن ا إميان ا دآئم ا وقلب ا خاش عا وعلم ا نافع ا‬
‫ورزقا واسعا ال فيه حساب وعطاء من غري س ؤال وال حساب ‪،‬ومنة سابقة أزلية ياعلى‬
‫ياعظيم ياحليم يا عليم قدمنحتين ومننت علي برضى منك من غري مقابلة مين ومشييت‬
‫إلي ك والحرك ة والس كون يل إال ب ك أنت ريب وعلم ك حس ىب فنعم ال رب ريب ونعم‬
‫احلسب حسيب وأنت النصرييل فانصرين وانصريب وأنت خري الناص رين محعسق محايتنا‬
‫وسرت العرش مسبول علينا وعني اهلل ناظرة إلينا حبول اهلل ال يقدر علينا َواللَّهُ ِم ْن َوَرائِ ِه ْم‬
‫وظ‪ .‬دلنابك عليك واهدنابك إليك إن وليي اهلل‬ ‫ط ب ل ه و ُق رآَ ٌن جَمِ ي ٌد يِف لَ و ٍح حَمْ ُف ٍ‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫حُم ي ٌ َ ْ ُ َ ْ‬
‫يع‬ ‫الذى نزل الكتاب وهو يتوىل الصاحلني كهيعص كفايتنا فَس ي ْك ِفي َكهم اللَّه وه و َّ ِ‬
‫الس م ُ‬ ‫ُ ُ ُ ََُ‬ ‫ََ‬
‫ان بيَنهما برَز ٌخ اَل يبغِي ِ‬‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ان‪ .‬اللهم اهدنا مبا هديت به‬ ‫َْ َ‬ ‫يم محعسق َمَر َج الْبَ ْحَريْ ِن َي ْلتَقيَ َْ ُ َ َ ْ‬ ‫الْ َعل ُ‬
‫النبيني والصديقني والسهداء والصاحلني إىل ص راطك املستقيم يانور السموات واألرض‬
‫هب يل حكما وأحلقين بالصاحلني واجعل يل لسانصدق يف اآلخ رين واجعلين من ورثة‬
‫جنة النعيم واغفريل ولوالدي وجلميع املسلمني وقد تعززت بذى العزة واجلربوت وتوكلت‬
‫على احلي ال ذى ال ميوت ش اهت الوج وه للحي القي وم وق د خ اب من محل ظلم ا حم‬

‫‪159‬‬
‫حم االم ر وج اء النصر فعلينا الينص رون انص رنا بنص رك وأعزنا بع زك واجعلنا من أهل‬
‫رتبة الكمال وأهل اليقني وارزقنا العفو والعافية ودوام العافية والسرت على العافية واملعافاة‬
‫الدائمة يف الدين والدنيا واآلخرة لنا يا رب ولذريتنا ولوالدينا واوالدنا ومجيع املسلمني‬
‫ب اللَّ ِه أَاَل إِ َّن‬ ‫ف علَي ِهم واَل هم حَي زنُ و َن أُولَئِ َ ِ‬
‫ك ح ْز ُ‬ ‫جعلهم اهلل من حزب ه ال ذين اَل َخ ْو ٌ َ ْ ْ َ ُ ْ َْ‬
‫ب اللَّ ِه ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُحو َن‪ .‬وصلى اللخ على سيدنا حممد خامت النبيني الفاتح اخلامت سيد‬ ‫ِ‬
‫حْز َ‬
‫األولني واآلخرين وعلى أهل بيته الطيبني الطاهرين وعلى سائر الصحابةأمجعني‪ .‬ورضى‬
‫اهلل تعاىل عن ساداتنا أىب بكر وعمر وعثمان وعلى وعن احلسن واحلسني وأمهما من‬
‫يومنا هذا إىل يوم الدين واجعلنا منهم وفيهم برمحتك يا أرحم الرامحني وال حول وال قوة‬
‫إال باهلل العلي العظيم‪ .‬وص لى اهلل على س يدنا حمم د وآل ه وص حبه وس لم‪ .‬واحلم د هلل‬
‫رب العاملني‪.‬‬

‫الص ِغ ْير‬
‫الْ ِوْر ُد َّ‬

‫لِسيِّ ِدنَا آ ِإل َم ِام الْ ُقطْ ِ‬


‫ب فَ ْخ ِرالْ ُو ُج ْوِد‬ ‫َ‬
‫ب ِعينَ ْ ِ‬ ‫الشَّي ِخ أَىِب ب ْك ِر ب ِن سامِل ِ‬
‫ات َرض َى اهللُ َعْنهُ‬ ‫صح ِ ْ‬‫َ ْ َ ْ َ‬ ‫ْ‬

‫اَل ٰلّ ُه َّم ي ا عظيم الس لطان‪ ،‬ياق دمي اإلحس ان ‪ ،‬ي ا دائم النعم ‪ ،‬ي ا كث ري اجلود ‪ ،‬ي ا واسع‬
‫العطاء ‪ ،‬يا خفي اللطف يا حليما ال جيعل صل يا رب على سيدنا حممد َوآلِ ِه َو َس لَّ ْم‬
‫وارض عن الصحابة أمجعني‪.‬‬

‫‪160‬‬
‫اَل ٰلّ ُه َّم لك احلمد شكرا ولك املن فضال وأنت ربنا حقا وحنن عبيدك رقا وأنت مل تزل‬
‫ اَل ٰلّ ُه َّم يا ميسر كل عسري ويا جابر كل كسري ويا صاحب كل فريد ويا‬.‫لذلك أهال‬
‫مغ ين ك ل فق ري وي ا مق وي ك ل ض عيف وي ا م أمن ك ل خ ائف يس ر علين ا ك ل عس ري‬
‫ اَل ٰلّ ُه َّم ي ا من ال حيت اج إىل البي ان والتفس ري حاجاتن ا إلي ك‬. ‫فتسريالعس ري علين ك يس ري‬
‫ اَل ٰلّ ُه َّم إنا خناف منك وخناف ممن خياف منك وخناف ممن‬. ‫كثري وأنت عامل هبا وبصري‬
‫ اَل ٰلّ ُه َّم حبرم ة‬. ‫ اَل ٰلّ ُه َّم حبق من خياف من ك جنن ا ممن ال خياف من ك‬. ‫ال خياف من ك‬
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ ْم أحرسنا بعينك اليت التنام واكنفنا بكنفك الذى ال‬َ ‫سيدنا حممد‬
ُ‫وص لَّى اهلل‬
َ . ‫يرام وارمحنا بقدرك علينا فال هتلكنا وأنت رجاؤنا برمحتك يا أرحم ال رامحني‬
.‫ واحلمد هلل رب العاملني‬. ‫على سيدنا حممد البشري النذير السراج املنري‬
Wirdul Kabir adalah sebuah wirid yang sangat agung yang diciptakan oleh Syech
Abubakar bin Salim yang meninggal di kota Ainat.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.. yang
menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang Kami sembah dan hanya kepada
Engkaulah Kami meminta pertolongan. Tunjukilah Kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang
dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi
Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.

161
tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam). Sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.

Sesungguhnya waliku adalah Allah yang menurunkan kitab Al Qur’an, dan Dialah
Pelindung bagi orang-orang sholeh. Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. dan
Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-
Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu
mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang
demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya)
kepada orang-orang yang mengetahui.

Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu.. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak
ada seorangpun yang setara dengan Dia." ( 3X )

Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh. dari


kejahatan makhluk-Nya. Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari
kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul. Dan dari
kejahatan pendengki bila ia dengki." ( 3X )

Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai)


manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa
bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin
dan manusia. ( 3X )

Dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya."


Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ya Allah
aku mohon kepadaMu dengan menyebut namaMu yang amat rahasia dan terlindungi. aku
mohon perlindungan, petunjuk pemelihara’an , penjaga’an, perlindungan yang sempurna

162
seperti ketika Engkau melindungi kitab suciMu dari perbuatan orang-orang yang tidak
bertanggung jawab. Seperti Engkau ketika melindungi hambaMu yang sholeh, yang
terpilih dari kaum Abror dan Al Muqorrobin. Limpahkanlah kepada kami
perlindunganMu dari lautan pertolongan, petunjuk, kecinta’an yang benar. Berilah kami
karunia dari karunia Laa Haula wa Laa Quwwata Illa Billahil ‘Aliyil ‘Adzim.
Lindungilah kami dan jauhkan kami dari berbagai kesusahan. Perhatikan kami, bantulah
kami dari bantuanMu yang sangat besar. Dan kasihanilah kami dengan kasih sayangMu
yang sangat besar. Dengan kebesaran Tuhan Yang memiliki hari kiamat. Tuhan Yang
Maha Esa. Tuhan Yang Maha sempurna. semoga sholawat dan salam senantiasa
dicurahkan sepenuhnya bagi Nabi saw yang kemulia’annya tidak dapat digambarkan oleh
lisan. Beliau adalah seorang Nabi yang mulia, yaitu Nabi Muhammad yang membuka
segala yang tertutup beserta segenap keluarga dan sahabat beliau.

Haa Miim. Diturunkan kitab ini (Al Quran) dari Allah yang Maha Perkasa lagi
Maha mengetahui. Yang mengampuni dosa dan menerima taubat lagi keras hukuman-
Nya. Yang mempunyai karunia. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Hanya
kepada-Nyalah kembali (semua makhluk).

Dan itulah yang haq dari Tuhan mereka. Wahai Tuhan yang Maha Dermawan,
Maha Memenuhi janji, Maha Mengetahui segala yang rahasia, Wahai Tuhan yang Maha
kuat, wahai Tuhan yang Maha Mulia, kami mohon kepadaMu perlindunganMu untuk
diri kami ketika kami sedang bergerak maupun kami sedang diam. Limpahkan kepada
kami cahayaMu yang Maha sempurna dan jadikan kami termasuk orang-orang yang
benar-benar mengabdi. Dan limpahkan kepada kami perilaku yang paling baik dan paling
sempurna. Limpahkan kepada kami rahmatMu dan perlindunganMu dari segala macam
coba’an lahir maupun batin. Jadikan kami sebagai hambaMu yang amat ridho dengan
ketetapanMu yang baik maupun yang buruk. Dan jadikan kami sebagai orang-orang yang
selalu tenang ketika berdzikir kepadaMu. Dan berilah cahaya kapada kami. Berilah kami
petunjukMu, sehingga kami dapat merasakan kasih sayangMu, karuniaMu yang Maha
Agung. Wahai Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Ya Arhamar Rohimin,
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Berilah kami karuniaMu lahir
batin, dengan disertai sifat Maha LembutMu dan petunjukMu. wahai Tuhan yang Maha

163
Pembuka, Wahai Tuhan Yang Maha Mengetahui, wahai Tuhan yang Maha Kaya, wahai
Tuhan Yang Maha Dermawan kepada hamba-hambaNya, para Shiddiq, para Syahid,
orang-orang sholeh.

Dan Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-
sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para
shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah
teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah
cukup mengetahui.

Sesungguhnya Engkau telah menunjukkan diri kami kepada kasih sayangMu.


Maka jadikanlah kami orang yang selalu berharap kasih sayangMu dengan hati yang
bersih. Wahai Tuhan Yang Maha Kuat, lindungilah kami dari goda’an syetan yang
terkutuk. Limpahkanlah kepada kami petunjukMu lahir dan batin baik dalam ucapan
kami maupun dalam perbuatan kami. Jadikan petunjukMu kepada kami sebagai orang
yang selalu ikhlas dan hujjah bagi musuh-musuhMu. Cukupilah kami dengan karuniaMu
tanpa meminta apapun dariMu, jadikan tauhid kami sebagai tauhid orang yang ta’at
kepadaMu. Tingkatkan keimanan kami kepada tingkatan orang yang benar-benar
sempurna dalam keimanannya, dan lancarkan lidah kami untuk memujiMu,
mengagungkanMu. Lepaskan lidah kami dari segala sesuatu yang dapat menghalangi
kami dariMu . Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesutau. Ya Allah aku
mohon kepadaMu dengan menyebut namaMu yang Engkau rahasiakan didalam
kerahasiaanMu, yang Engkau berikan kepada Muhammad NabiMu, yang Engkau beri
perlindungan sehingga beliau senantiasa mendapat petunjuk dan keamanan, sehingga
tidak pernah merasa takut ataupun susah sedikitpun. Ya Allah limpahkanlah kepada kami
pakaian petunjuk yang telah Engkau berikan pada para Nabi, pada para shiddiq, syuhada
dan orang-orang sholeh yaitu yang selalu menempuh perjalananMu yangMaha lurus. Ya
Allah Ya Robba, wahai Tuhan yang memiliki cahaya bagi langit dan bumi, berilah kami
hikmah, dan kumpulkan kami dengan orang-orang sholeh, dan jadikan lisan kami selalu
berkata yang benar bagi orang-orang terkemudian, dan jadikan kami sebagai pewaris
surga yang penuh kenikmatan. Ampunilah dosa kami, dosa ayah-ayah kami dan dosa
seluruh umat islam, dan janganlah Engkau menyusahkan kami dihari kiamat kelak, yaitu,

164
pada hari tidak ada yang bermanfa’at baik harta maupun anak-anak, kecuali orang-orang
yang datang kepadaMu dengan hati yang bagus. Maha Suci Allah yang tiada Tuhan selain
Dia. Dan Dialah pemilik Arsy yang Agung. Katakanlah, Ampunilah kami dan berilah
kami rahmat kalau Engkau maha pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah jadikan kami
senantiasa sebagai orang-orang yang bersaksi dengan sempurna, dan cahaya yang paling
utama, dan akal yang paling sempurna.

Ya Allah ridhoilah kami dengan keridhoanMu, berikan kepada kami


kecinta’anMu, sampai kami dapat bersaksi bahwa tiada suatu karunia apapun kecuali
semuanya sebagai karunia yang datangnya dari sisiMu. Ya Allah puaskan hati kami
dengan menyintai diriMu, sehingga kami senantiasa mukhlis untuk menerima segala
keputusanMu. Haa Miim Haa Miim Haa Miim Haa Miim Haa Miim Haa Miim Haa
Miim Yaa Siin wal Qur’anil Hakim. Sesungguhnya engkau Muhammad adalah sebaik-
baik Rosul. Ya Allah aku bersumpah dengan menyebut namaMu yang Maha rahasia yang
terkandung didalam ayat kursi. Jadikanlah kami sebagai seorang yang senantiasa
menerima kebahagiaan dan kecinta’anMu, dan kumpulkan kami bersama hambaMu yang
Engkau cintai. Dan janganlah Engkau menjadikan kami sebagai orang-orang yang
menyembah selainMu, karena siapapun yang menyembah selainMu pasti ia hidupnya
akan menderita di dunia dan di akherat. Ya Allah limpahkan kepada kami segala karunia
yang membuat kami berbahagia dan lindungilah diri kami dari orang-orang yang
sengsara, karena orang-orang yang paling berbahagia adalah orang-orang yang selalu
Engkau beri karunia tanpa minta lebih dahulu. Adapun orang yang paling sengsara adalah
orang yang tidak Engkau beri apapun meskipun mereka senantiasa memohon kepadaMu.
Ya Allah cukupilah kami dengan karuniaMu, tanpa meminta sedikitpun, dan lindungilah
kami dari perasa’an hasud orang-orang yang hasud kepada kami, karena kami senantiasa
Engkau beri karuniaMu. Ya Allah berilah kami pertolonganMu sebagaimana pertolongan
yang selalu Engkau berikan kepada para Nabi dan RosulMu, dan orang-orang yang dekat
denganMu, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah berilah kami
karuniaMu yang terdiri dari berbagai macam karunia yang kami tidak diwajibkan untuk
mensyukurinya. Ya Allah berilah kami pakaian keridhoanMu sebagai pelindung bagi
kami dari segala macam coba’an lahir dan batin. Bersama dalam keadaan selamat dan
bahagia.

165
Ya Allah berilah kami perasaan puas, bersabar, rela, ketika tidak mendapat
pemberianMu. Dan berilah kami rasa bersyukur dan rendah hati ketika menerima
karuniaMu. Keluarkanlah dari hati kami perasaan ingin berkuasa. Ya Allah berikan
kepada kami segala kesenangan yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah
didengar oleh telinga, tidak pernah tergerak dalam hati siapapun. Ya Allah sesungguhnya
kami banyak menganiaya diri kami sendiri dengan melakukan berbagai dosa. Jikalau
Engkau tidak mengampuni dan tidak merahmati kami, pasti kami akan menjadi orang-
orang yang merugi didunia dan di akerat.

Ya Allah hanya kepadaMu kami berpasrah diri, hanya kepadaMu pula kami
berharap pertolongan. Karena kami pasti akan kembali kepadaMu. Sesungguhnya Waliku
atau Tuhanku hanyalah Allah yang pernah menurunkan kitab suci Al Qur’an, dan Dialah
tempat berlindung bagi orang yang lemah. Ya Allah berilah kami cahaya tauhid dan
lindungilah kami sampai kami dapat mencapai jalan yang ditempuh oleh orang-orang
yang Engkau cintai. Ya Allah sampaikanlah kami ke tingkatan yang Engkau rahasiakan
bagi siapapun, kecuali bagi orang-orang yang benar-benar Engkau beri nikmat dunia dan
di akherat. Kaaf Haa Yaa ‘Aiin Shood. Yaa Siin demi Al Qur’an yang mulia. Haa Miim,
yang diturunkan dari Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Hanya Dia
pelindung dan Tuhan kami, dan Dialah sebaik-baik Tuhan yang dapat melindungi. Ya
Allah berikan kepada kami sejumlah karuniaMu yang tidak pernah Engkau berikan
kepada orang lain. Ya Allah Ya Allah Ya Allah . wahai Tuhanku, berikan kepada kami
semua kebaikanMu yang terlalu banyak, wahai Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kiranya hanya kepadaMu aku memohon rahmatMu dan hanya kepadaMu aku
berlindung dari siksaMu. Ya Allah berilah kami petunjuk seperti yang Engkau berikan
kepada mereka yang selalu Engkau beri petunjuk. Sehingga mereka senantiasa dapat
mengabdi kepadaMu. Ya Allah rahmatilah kami dengan rahmatMu yang Engkau tidak
pernah tidur sesa’at. Lindungilah kami dengan perlindunganMu yang Maha Kuat. Wahai
Tuhan yang dapat menyembuhkan seluruh penyakit. Ya Allah, wahai Tuhan yang Maha
Mendengar, wahai Tuhan yang Maha Melihat, wahai Tuhan yang Maha Mengetahui
segala sesuatu, wahai Tuhan yang Maha Penyabar, aku mohon kepadaMu
perlindunganMu. 27
27
Sumber : http://orahusahbingunggus.blogspot.com/2013/01/blog-post.html
166
BAB IV

MUKJIZAT KHAWASH WA FADAAILUL AL-QURAN (KEKHUSUSAN DAN


KEUTAMAAN AL-QURAN)

1. Al-Quran dapat Membawa Pengaruh bagi siapa pun

Dalam hadis-Nya yang mulia Rasulullah SAW bersabda:

‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َمثَ ُل الْ ُم ْؤِم ِن‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ال ق‬ ِّ ‫وسى اأْل َ ْش َع ِر‬
َ َ‫ي ق‬ َ ‫َع ْن أَيِب ُم‬
ُ‫ب َوَمثَ ُل الْ ُم ْؤِم ِن الَّ ِذي اَل َي ْق َرأ‬ ِ
ٌ ِّ‫الَّذي َي ْقَرأُ الْ ُق ْرآ َن َك َمثَ ِل اأْل ُْت ُر َّجةِ ِرحيُ َها طَي‬
ٌ ِّ‫ب َوطَ ْع ُم َها طَي‬
‫يح هَلَ ا َوطَ ْع ُم َه ا ُح ْل ٌو َوَمثَ ُل الْ ُمنَ افِ ِق الَّ ِذي َي ْق َرأُ الْ ُق ْرآ َن َمثَ ُل‬ ِ
َ ‫الْ ُق ْرآ َن َك َمثَ ِل الت َّْم َرة اَل ِر‬
‫س‬ ‫ي‬َ‫ل‬ ِ َ‫الرحْي انَِة ِرحيه ا طَيِّب وطَعمه ا م ٌّر ومثَل الْمنَ افِ ِق الَّ ِذي اَل ي ْق رأُ الْ ُق رآ َن َكمثَ ِل احْل ْنظَل‬
‫ة‬
َ ْ َ َ ْ ََ ُ ُ ََ ُ َ ُ ْ َ ٌ َ ُ َ َّ

ٌ ‫هَلَا ِر‬
)‫يح َوطَ ْع ُم َها ُمٌّر (رواه البخاري‬

Artinya: “Dari Abu Musa al-As’yari menuturkan bahwa Rasulullah SAW


bersabda: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Quran adalah seperti buah
limau manis (utrujjah), baunya harum dan rasanya enak/manis. Sementara
perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Quran adalah seperti buah kurma
(tamrah) tidak berbau tetapi rasanya enak/manis. Adapun perumpamaan orang munafik
yang membaca Al-Quran adalah seperti buah raihanah baunya harum tapi rasanya

167
pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Quran adalah seperti
hanzalah, tidak berbau dan rasanya pahit.” (HR. al-Bukhari).

2. Al-Quran Sebagai Obat, Penawar penyakit hati, dan petunjuk bagi orang beriman

Allah menjadikan Al-Quran sebagai penawar hati bagi penyakit hati yang diderita
manusia. Lihat firman Allah berikut ini: ‘

ُّ ‫َّاس قَ ْد َج اءَتْ ُك ْم َم ْو ِعظَ ةٌ ِم ْن َربِّ ُك ْم َو ِش َفاءٌ لِ َم ا يِف‬


‫الص ُدورِ َوُه ًدى‬ ُ ‫يَ ا أَيُّ َه ا الن‬
)57( ‫ني‬ِِ ِ
َ ‫َوَرمْح َةٌ ل ْل ُم ْؤمن‬

Artinya: “Wahai manusia, sungguh telah dating kepadamu pelajaran (Al-Quran)


dari Tuhanmu sebagi penyembuh penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta
rahmat bagi orang yang beriman.” (QS Yunus [10] : 57).

3. Al-Quran dapat Menjadikan Seseorang Mulia

‫ ( أش راف أميت محلة‬: ‫ قال قال رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم‬: ‫عن ابن عباس‬

)‫القرآن ) (رواه الطرباين‬


Artinya: “Rasulullah SAW berpesan: “Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Nabi
SAW bersabda: Ummatku yang paling mulia adalah pengemban (pembaca atau
penghafal) Al-Quran.” (HR. At-Tabrani).

Pada jalur riwayat lain disebutkan:

‫ص لَّى اللَّه َعلَْي ِه َو َس لَّ َم " َم ْن َش غَلَهُ قِ َراءَة‬


َ ‫ ق ال َر ُس ول اللَّه‬: ‫عن أيب س عيد ق ال‬
‫ض ل الْ ُق ْرآن َعلَى َس ائِر‬ ِِ َّ ‫الْ ُق رآن عن ِذ ْك ِري ومس أَلَيِت أَعطَيت ه أَفْض ل ثَ واب‬
ْ َ‫ني َوف‬
َ ‫الس ائل‬ َ َ ْ ْ ْ ََ َْ ْ

168
‫ض ل الْ ُق ْرآن َعلَى‬ َ ‫ َوقَ ْد ُرِو‬."‫ض ِل اللَّه َعلَى َخ ْلقه‬
ْ َ‫ َوُه َو " ف‬, ‫ي َه َذا الْ َم ْعىَن‬ ْ ‫الْ َكاَل م َك َف‬

ْ ‫َسائِر الْ َكاَل م َك َف‬


)‫ض ِل اللَّه َعلَى َخ ْلقه (رواه الرتمذي‬

Artinya: “Abu Sa’id meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, Allah SWT
berfirman dalam hadis qudsi-Nya, “Siapa yang disibukkan membaca Al-Quran dan
berzikir kepadaku sehingga tidak sempat meminta kepada-Ku maka Aku akan
memberinya melebihi apa yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta kepada-
Ku. Keutamaan kalam Allah atas kalam yang lainnya sama halnya keutamaan Allah atas
ciptaan-Nya.” (HR at-Tirmidzi).

4. Al-Quran dapat mengundang ketenangan, kasih sayang Allah, dan doa malaikat

Dalam riwayat disebutkan bahwa Abu Hurairah R.A menyatakan bahwa Nabi
Muhammad SAW bersabda:

‫اجتَ َم َع َق ْوٌم ىِف َبْيت‬ َ َ‫ ق‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ِّ ‫َع ْن أَىِب ُهَرْيَرَة َع ِن النَّىِب‬
ْ ‫ال « َم ا‬

ُ‫الس ِكينَة‬ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ َ‫اب اللَّه َوَيتَ َد َار ُس ونَهُ َبْيَن ُه ْم إِالَّ َن َزل‬
َّ ‫ت َعلَْي ِه ُم‬ َ َ‫م ْن بُيُ وت اللَّه َت َع اىَل َيْتلُ و َن كت‬
)‫يم ْن ِعْن َدهُ » (رواه مسلم‬ِ‫الرمْح ةُ وح َّفْتهم الْمالَئِ َكةُ وذَ َكرهم اللَّه ف‬ ِ
َ ُ ُ َُ َ َ ُ ُ َ َ َ َّ ‫َو َغشيَْت ُه ُم‬
Artinya: “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (yaitu
masjid) dengan membaca dan tadarus (saling belajar, mengkaji pula) melainkan kepada
mereka akan diturunkan ketenangan, dilimpahi rahmat, dilindungi para malaikat, dan
akan dipuji oleh Allah di hadapan orang-orang yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim).

Makna tadarus Al-Quran adalah membaca Al-Quran secara bergantian, saling


membetulkan lafal maupun kalimatnya ketika terjadi kesalahan, termasuk saling
menjelaskan makna atau maksud kandungannya. Hal ini pernah dipraktekkan Nabi
bersama Malaikat Jibril setiap bulan Ramadhan.

169
5. Al-Quran dapat menjauhkan sesorang dari kelalaian

Rasulullah SAW bersabda:

-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّ ِه‬


ُ ‫ال َر ُس‬
َ َ‫ال ق‬ ِ ‫َع ْن َعْب ِد اللَّ ِه بْ ِن َع ْم ِرو بْ ِن الْ َع‬
َ َ‫اص ق‬

‫ني َوَم ْن‬ِِ ِ ِ‫« من قَام بِع ْش ِر آي اتٍ مَل ي ْكتَب ِمن الْغَ افِلِني ومن قَام مِبِائَ ِة آي ٍة ُكت‬
َ ‫ب م َن الْ َق انت‬
َ َ َ ْ ََ َ َ ْ ُْ َ َ َ َْ
ِ ِ‫ف آي ٍة ُكت‬
ِ ِ
َ ‫ب م َن الْ ُم َقْنطَ ِر‬
)‫ين » (رواه أبو داود‬ َ َ ْ‫قَ َام بأَل‬
Artinya: “Diriwayatkan bahwa Abdullah bin Amru bin al-‘Ash meriwayatkan
bahwa Rasul bersabda: “Siapa yang membaca, menghafal, dan mengamalkan sepuluh
ayat Al-Quran maka dia tidak dicatat seabagi orang-orang yang lalai. Siapa yang
membaca, menghafal, dan mengamalkan seratus ayat AL-Quran maka dia dicatat
sebagai orang yang tekun beribadah. Siapa yang membaca, menghafal seribu ayat Al-
Quran maka dia dicatat sebagai orang-orang yang diberi pahala yang berlimpah.” (HR
abu dawud).

6. Al-Quran akan memberi syafaat bagi pembacanya di akhirat kelak

Dalam hadis dinyatakan:

ُ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ُق‬ ِ َ ‫ال مَسِ عت رس‬ ِِ


‫ول‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ ُ ْ َ َ‫َح َّدثَيِن أَبُ و أ َُم َام ةَ الْبَ اهل ُّي ق‬
)‫َص َحابِهِ (رواه مسلم‬ ‫ِ ِ ِ أِل‬
ْ ‫ا ْقَرءُوا الْ ُق ْرآ َن فَِإنَّهُ يَأْيِت َي ْوَم الْقيَ َامة َشف ًيعا‬

Artinya: “Abu Umamah al-bahili mendengar Rasulullah bersabda: Bacalah oleh


kalian Al-Quran, karena ia akan dating pada hari kiamat sebagai juru penolong
(pemberi syafaat) bagi para pembacanya.” (HR Muslim).

Dalam riwayat lain ditegaskan

170
‫وس لَّم‬
َ ‫صلَّى اهلل َعلَيه‬
َ ‫ول اهلل‬ َّ ‫ أ‬, ‫ َر ِضي اهلل َعْن ُه َما‬، ‫َو َعن َعْب ِد اهلل بْ ِن َع ْمرٍو‬
َ ‫َن َر ُس‬ َ

ُ‫ب إِيِّن َمَن ْعتُ ه‬


ِّ ‫ ِر‬: ‫الص يَ ُام‬ ُ ‫ َي ُق‬، ‫ان لِْلعِبَ ِاد َي ْوَم الْ ِقيَ َام ِة‬
ِّ ‫ول‬ ِ ‫الص يام والْ ُق رآ ُن ي ْش َفع‬
َ َ ْ َ ُ َ ِّ : ‫ال‬ َ َ‫ق‬
ِ ِ‫الش راب بِالنَّه ار فَ َش فِّعيِن ف‬
ْ ‫ب َمَن ْعتُ هُ الن َّْومَ بِاللَّْي ِل فَ َش ف‬
‫ِّعيِن‬ ِّ ‫ول الْ ُق ْرآ ُن َر‬
ُ ‫ َوَي ُق‬، ‫يه‬ ْ َ َ َ َّ ‫الطَّ َع َام َو‬
ِ ‫ َفي ْش َفع‬، ‫فِ ِيه‬
)‫ (رواه أمحد‬.‫ان‬ َ َ
Artinya: “Abdullah bin Amru meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: Puasa
dan AL-Quran akan member syafaat kepada seorang hamba di hari kiamat. Puasa
berkata: Wahai Tuhanku, aku lalai menahan hasrat makan dan syahwatnya di siang hari,
maka perkenankanlah aku memberikan syafaat kepadanya. Al-Quran berkata pula:
Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya untuk tidur di waktu malam maka
perkenankanlah aku memberikan syafaat kepadanya. Nabi lalu bersabda: Maka
keduanya pun (puasa dan Al-Quran) diperkenankan member syafaat." (HR Ahmad).

7. Al-Quran menentukan kedudukan seseorang di sorga

Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫ يق اَ ُل لِص‬:‫ال‬
ِ ‫اح‬
‫ب‬ َ ‫ق‬
َ ‫م‬َّ
‫ل‬ ‫س‬‫و‬ ‫ه‬ ِ ‫عن عب ِد‬
ِ ‫اهلل ب ِن عم ٍرو ع ِن النَّيِب ص لَّى اهلل علَي‬
َ ُ َ ََ ْ َ ُ َ ِّ َ ْ َ ْ َْ ْ َ
‫آخ ِر آيَ ٍة َت ْقَرُؤَه ا رواه‬
ِ ‫ك ِعْن َد‬
َ َ‫الد ْنيَا فَِإ َّن َمْن ِزلَت‬
ُّ ‫ت ُتَرتِّل ُيِف‬ ِ ِ
ْ ‫ إ ْقَرأْ َو ْار َق َوَرت‬:‫الْ ُق ْرآن‬
َ ‫ِّل َك َم ا ُكْن‬
)‫ابن حبان‬

Artinya: “Dari Abdullah bin Amr meriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW
bersabda, “Kelak pada hari kiamat akan dikatakan kepada pembaca Al-Qur’an, baca
dan naiklah menuju derajat surga yang lebih tinggi serta bacalah dengan tartil (pelan
tepat sesuai kaidah tajwid) sebagaimana yang telah kamu lakukan di dunia.

171
Sesungguhnya tempatmu berada di tempat yang kamu temukan di akhir ayat yang kamu
baca).” (Riwayat Ibnu Hibban).

8. Keistimewaan orang yang suka membaca Al-Quran, mempelajari dan


mengamalkannya

‫ص لَّى اللَّه َعلَْي ِه َو َس لَّ َم " خَرْي ُك ْم َم ْن َت َعلَّ َم‬


َ ‫ال َر ُس ول اللَّه‬
َ َ‫ ق‬: ‫ال‬
َ َ‫َع ْن عُثْ َم ان ق‬

ْ ‫ضله َعلَى َسائِر الْ َكاَل م َك َف‬


)‫ض ِل اللَّه َعلَى َخ ْلقه (رواه البخاري‬ ْ َ‫ َوف‬, ُ‫الْ ُق ْرآن َو َعلَّ َمه‬

Artinya: “Usman meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad bersabda: Manusia


terbaik adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).

9. Satu Huruf Al-Quran yang dibaca bernilai satu kebaikan dan dilipatkan menjadi
sepuluh kebaikan

Dalam hadis dinyatakan:

َ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َم ْن َق َرأ‬ ِ ُ ‫ال رس‬ ٍ ‫مَسِ عت عب َد اللَّ ِه بن مس ع‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ول ق‬
ُ ‫ود َي ُق‬ُ ْ َ َْ َْ ُ ْ
‫ف‬ ِ
ٌ ‫ف َولَ ِك ْن أَل‬ ُ ُ‫اب اللَّهِ َفلَ هُ بِ ِه َح َس نَةٌ َواحْلَ َس نَةُ بِ َع ْش ِر أ َْمثَاهِلَا اَل أَق‬
ٌ ‫ول امل َح ْر‬ ِ َ‫حرفًا ِمن كِت‬
ْ َْ
)‫ف (رواه الرتمذي‬
ٌ ‫يم َح ْر‬ ِ ٌ ‫ف واَل م حر‬
ٌ ‫ف َوم‬ ْ َ ٌ َ ٌ ‫َحْر‬
Artinya: “Siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al-Quran), maka
dengan bacaannya itu dia berhak mendapatkan satu kebaikan dan satu kebaikan itu
dibalas sepuluh kalinya. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu dihitung satu huruf.
Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR at-Tirmidzi).

10. Kelebihan Orang yang pandai membaca Al-Quran

172
Dalam hadisnya, Rasul SAW berkata:

«: -‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّ ِه‬


ُ ‫ال َر ُس‬ ِ
ْ َ‫َع ْن َعائ َش ةَ َر ِض َى اللَّهُ َعْن َه ا قَ ال‬
َ َ‫ت ق‬

ٌّ ‫ َوالَّ ِذى َي ْق َرأُ الْ ُق ْرآ َن َيتََت ْعتَ ُع فِ ِيه َوُه َو َعلَْي ِه َش‬، ‫الس َفَرِة الْ ِكَرِام الَْبَرَرِة‬
‫اق‬ ِ ‫الْم‬
َّ ‫اه ُر بِالْ ُق ْرآنِ َم َع‬ َ
)‫َجَر ِان » (رواه مسلم‬
ْ ‫َفلَهُ أ‬

Artinya: “Aisyah menceritakan bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Orang yang


mahir atau pandai membaca Al-Quran (kedudukannya di surga) bersama-sama para
utusan (Nabi, rasul, malaikat) yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang
membaca Al-Quran dengan terbata-bata dan mengalami kesulitan berat lidahnya maka
ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim).

173
BAB V

MUKJIZAT AMALAN SURAH-SURAH PILIHAN

Untuk mendapatkan pemahaman mengenai Al-Qur’an tidak cukup hanya dengan


mengandalkan terjemah dan tafsirnya saja. Namun diperlukan perangkat ilmu-ilmu lain
atau kajian-kajian lain yang mendukung pemahaman tersebut. Dalam kajian keislaman,
kaitan antara Al-Qur’an dan hadis sangatlah erat. Terkadang hadis Nabi berfungsi sebagai
penjelas ayat-ayat yang maknanya masih umum atau masih samar, dan terkadang ia
berfungsi sebagai penguat hukum-hukum yang telah dijelaskan Al-Qur’an. Oleh karena
itu, agar dapat mengetahui keutamaan Al-Qur’an tidak akan mungkin terlepas dari
keterangan hadis Nabi. Keutamaan ini akan terungkap setelah kita menelusuri hadis-hadis
Nabi yang terkait dengan itu. Dan agar menjadi panduan umat Islam dalam memahami
keutamaan Al-Qur’an berdasarkan hadis-hadis sahih ini menjadi satu-kesatuan yang utuh,
karena satu surah dengan surah lainnya tidak bisa dipisahkan. Keutamaan tersebut tidak
hanya dilihat dari seringnya suatu surah dibaca oleh Nabi dan para sahabat-Nya, namun
juga dilihat dari hikmah dan manfaat yang diperoleh dari keterangan hadis-hadis Nabi
SAW.

Seiring maraknya buku-buku yang membahas tentang keutamaan Al-Quran dan


surah-surahnya, dan berkembangnya praktek pengutamaan suatu surah disbanding surah-
surah lainnya di tengah-tengah masyarakat tidak jarang ditemukan bertebarannya hadis-
hadis maudhu’ (palsu) tentang keutamaan surah-surah tersebut. Alhasil ummat berpegang
dengan dalil-dalil atau hujjah yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.28

Oleh karena itu pada konteks ini, bahasan surah-surah pilihan ini menjadi amat
penting dan dapat dijadikan guidance (panduan) bagi kaum muslimin dalam memahami
keutamaan isi Al-Quran dan surah-surah yang dibacanya. Harus dipahami bahwa di

Sambutan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama dalam Keutamaan Al-Qur’an dalam
28

Kesaksian Hadis, penjelasan Seputar Keutamaan Surah dan Ayat Al-Qur’an, (Jakarta: Lajnah Pentashihan
Mushaf Al-Qur’an, 2011).

174
masyarakat Indonesia ada kecenderungan yang melihat Al-Quran secara parsial dan
memperlakukannya dengan diskriminatif karena adanya keyakinan perbedaan keutamaan
Al-Quran di antara surah-surah lainnya. pemilihan surah-surah penting ini disebabkan
banyak dibaca dan tidak jauh terlepas dalam kehidupan beragama pada sebagian
masyarakat kita. Surah-surah ini mempunyai khasiat dan fadilah yang amat tinggi.
Dengan begitu, kita berupaya membaca surah-surah Al-Qur’an dan lebih bagus dibaca
secara keseluruhan hingga khatam (tamat).

Para ulama semenjak generasi awal telah berupaya mengungkap0 keutamaan Al-
Quran dengan cara mengumpulkan hadis-hadis yang berkenaan dengan itu. Dalam tulisan
Mukhlis M Hanafi, orang yang pertama kali menyusun buku tentang fadhaailul Quran
(keutamaan Al-Quran) adalah Muhammad bin Idris As-Syafi’I (W. 204 H / 820 M). usaha
ini kemudian diikuti oleh ulama-ulama sesudah beliau. Di antara karangan-karangan
tentang tema ini adalah kitab fadhaailul Quran karangan Diyauddin al-Maqdisi, yaitu
Fadhaailul Quran wa Ma’nihi karya Abu Ubayd al-Qasim bin Salam, Fadhaailul Quran
karangan al-Firyabi (w. 301 H / 914 M), Fadhaailul Quran karya Abu Abbas al-Mustagfiri
(W 432 H / 1041 M).29

Selain adanya buku-buku khusus tentang keutamaan Al-quran, kajian ini juga
terdapat dalam kutubul sittah (kitab hadis otoritatif yang enam). Para pengarang buku
hadis yang mu’tamad (kuat sebagai sandaran hujjah) semisal Imam al-Bukhari dan
Muslim dalam Sahih keduanya, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’I, dan Ibnu Majah
dalam kitab sunan mereka, pada umumnya telah membuat bab / bahasan khusus dalam
kitab mereka yang diberi judul Bab Fadhaailul Quran yang berisi hadis-hadis tentang
keutamaan Al-Quran dan surah-surahnya.

Dalam penyusunan bukunya, para ulama menggunakan metode yang beragam.


Sebagian mereka menyusun buku tentang keutamaan Al-Quran dengan hanya
berpedoman kepada hadis-hadis sahih, seperti Imam An-nawawi ad-Dimasyqi dalam
kitabnya Riyadhus Shalihin. Sebagian lagi menjelaskan keutamaan Al-Quran berdasarkan
hadis-hadis Nabi, namun tanpa melakukan penyeleksian terhadap kualitas hadisnya.

29
Mukhlis M Hanafi, ibid, h. xviii.

175
Tujuan mereka adalah memotivasi ummat untuk selalu membaca Al-Quran (atau dalam
term kajian hadis dikenal hadis fadhaailul a’mal dan lit targhibin nas).

Pada abad modern ini, karya-karya menyangkut keutamaan Al-Quran dan surah-
surahnya telah tersusun lebih sistematis dibandingkan kitab-kitab ulama generasi awal.
Penulisan keutamaan surah telah disesuaikan dengan urutan surah dalam mushaf. Bahkan
sebagian karya dilengkapi dengan sub-sub tema yang diambil dari kandungan hadis yang
menjelaskan surah tertentu. Misalnya, Fadhaail Suwaril Quran al-Karim karya Ibrahim
Ali As-Sayyid Ali Isa. Buku yang awalnya merupakan disertasi penulis di Universitas Al-
Azhar ini menjelaskan keutamaan surah-surah Al-Quran berdasarkan keterangan hadis-
hadis Nabi. Menariknya buku ini dilengkapi dengan kajian atas kualitas hadis.

Hadis yang menjelaskan tentang keutamaan Al-Quran secara umum maupun yang
menerangkan keutamaan surah-surah dan ayat-ayatnya secara khusus didapati bahwa
tidak semuanya merupakan hadis yang statusnya maqbul (hadis yang dapat diterima),
namun sebagaimana yang dijelaskan oleh pakar Al-Quran dan hadis terkemuka yakni
Imam as-Suyuti dalam Tadribur Rawi fi Syarhi Taqrib an-Nawawi bahwa hadis-hadis
yang berkenaan dengan keutamaan surah-surah atau ayat-ayat Al-Quran kebanyakan
lemah. Bahkan As-Suyuti mengemukakan hadis-hadis yang sahih tentang keutamaan
surah hanyalah pada Surah Al-Fatihah, Zahrawain (Surah Al-Baqarah dan Alu Imran)),
as-Sab’ut tiwaal, Surah al-Kahf, Surah Yasin, Surah ad-Dukhan, al-Mulk, Az-Zalzalah,
Surah an-Nashr, al-Kafirun, al-Ikhlas, dan al-Mu’awwizatain (Al-Falaq dan an-Nas).

Namun, dalam catatan Mukhlis M Hanafi, ia mengatakan bahwa riset Imam al-
Suyuti ini di satu sisi perlu dikaji ulang. Sebab dari hasil penelusuran Hasan bin Ali As-
Saggaf dalam bukunya al-Kitab al-Jami’ li Fadhaailil Quran, al-Ahadis allati Waradat fi
Fadhaailis Suwar wal Ayat yang diterbitkan oleh Muassasah Alil Baiti al-Malikiyyah lil
Fikri al-Islami Yordania, Pimpinan Amir Pangeran al-Gazi bin Muhammad bin Talal
terhada0p hadis-hadis tentang Fadhailul Quran (keutamaan Al-Quran), didapati hadis-
hadis berkualitas sahih tentang keutamaan surah Al-Quran tidak hanya seputar surah-
surah yang telah disebutkan oleh Al-Suyuti dalam risetnya di atas. Sekalipun terdapat
riwayat yang dhaif (statusnya lemah), namun sebagian riwayat-riwayat ini tingkat
kedhaifannya ringan dan juga diperkuat oleh perkataan sahabat.

176
Adapun surah-surah yang ditampilkan ini telah menimbang sejumlah aspek, di
antaranya karena Hadis-hadis keutamaan surah-surah di bawah ini kualitasnya sahih atau
minimal hasan, kemudian surah-surah tersebut biasa diamalkan kaum muslimin
Indonesia, dibaca dan dimudawamahkan (dilazimkan terus menerus bacanya sebagai
amalan harian atau zikir/wirid), dan karena ingin mendapatkan keberkahan dengan
membacanya, tanpa maksud mengesampingkan surah-surah lainnya.

Sebelum melangkah lebih jauh ada baiknya ditampilkan bacaan doa sebelum
membaca Al-Quran. Doa ini sering dibaca dan diamalkan para generasi Ulama kita
terdahulu. Doa ini bagus untuk menghilangkan kegundahan hati (galau, dan sedih),
kesusahan hidup, agar Allah angkat semua masalah hidup kita.

‫ط إِ َذا‬ َ َ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َم ا ق‬


ُّ َ‫ال َعْب ٌد ق‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َ َ‫َع ْن َعْب ِد اللَّ ِه ق‬
ُ َ َ َ‫ال ق‬
‫اض فِ َّي‬
ٍ ‫اص يَتِي بِيَ ِدكَ َم‬ َ ِ‫ اللَّ ُه َّم إِنِّي َع ْب ُد َك َوابْ ُن َع ْب ِد َك َوابْ ُن أ ََمت‬:‫َص ابَهُ َه ٌّم َو َح َزٌن‬
ِ َ‫ك ن‬
َ‫أ‬
ِ ِ َ ‫ك س َّمي‬ َ َ‫ك َع ْد ٌل فِ َّي ق‬
ُ‫ك أ َْو أَْن َزلْتَ ه‬
َ ‫س‬
َ ‫ت ب ه َن ْف‬ ْ ‫ك بِ ُك ِّل‬
ْ َ َ َ‫اس ٍم ُه َو ل‬ َ ُ‫َس أَل‬
ْ ‫ض ا ُؤ َك أ‬ َ ‫ُح ْك ُم‬

‫ب ِع ْن َد َك أَ ْن‬
ِ ‫ت بِ ِه فِي ِعل ِْم الْغَْي‬
َ ‫اس تَأَْث ْر‬ َ ‫َح ًدا ِم ْن َخل ِْق‬
ْ ‫ك أ َْو‬ َ ِ‫فِي كِتَاب‬
َ ‫ك أ َْو َعلَّ ْمتَ هُ أ‬
‫ِاَّل‬ ِ ِ ِ
ُ‫ب اللَّه‬ َ ‫ص ْد ِري َوجاَل َء ُح ْزني َو َذ َه‬
َ ‫ إ أَ ْذ َه‬،‫اب َه ِّمي‬ َ ُ‫تَ ْج َع َل الْ ُق ْرآ َن َربِي َع َق ْلبي َون‬
َ ‫ور‬
‫ول اللَّ ِه َيْنبَغِي لَنَ ا أَ ْن َنَت َعلَّ َم َه ُؤاَل ِء‬
َ ‫َع َّز َو َج َّل مَهَّهُ َوأَبْ َدلَ هُ َم َك ا َن ُحْزنِ ِه َفَر ًح ا قَ الُوا يَ ا َر ُس‬

)‫َج ْل َيْنبَغِي لِ َم ْن مَسِ َع ُه َّن أَ ْن َيَت َعلَّ َم ُه َّن (رواه أمحد‬


َ ‫ال أ‬
ِ ‫الْ َكلِم‬
َ َ‫ات ق‬ َ
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku hambamu dan anak hambamu dan budak
perempuan hambamu, jambul ubanku dalam genggamanmu, lolos pada diriku hukum-
Mu, terlaksana berlaku pada diriku qodo-Mu. Oleh karena itu, aku mohon pada-Mu
dengan tiap-tiap nama yang adalah nama itu berhak untukmu yang telah Engkau
namakan dengannya akan dirimu, atau yang telah Engkau turunkan di dalam kitab-Mu,

177
atau yang telah Engkau berikan kepada seorang dari makhluk-Mu, atau yang telah
Engkau utamakan dengannya dalam ilmu gaib di sisi-Mu, bahwa Engkau telah
menjadikan AL-quran sebagai penjaga hatiku, cahaya di mataku, sebagai pembersihan
kekacauan hatiku, dan menghapus segala kesedihan dan kegalauanku.”

1. The Secret of Al-Fatihah

Al-Fatihah adalah surah pertama, dan salah satu surat Makkiyyah yang diturunkan
secara lengkap. Dinamakan al-Fatihah (pembukaan) karena surah ini terletak di
permulaan al-Qur’an. Selain al-Fatihah, surah ini juga memiliki beberapa nama lain
seperti Ummul Qur’an (induk al-Qur’an), karena surah ini merupakan induk dari
kandungan isi al-Qur’an; dan dinamakan juga as-Sab’ul Matsani (tujuh yang diulang-
ulang) karena surah ini terdiri dari tujuh ayat dan dibaca berulang-ulang dalam setiap
salat wajib (al-solah al-maktubah) dan salat-salat sunnah.30

Surah al-Fatihah adalah surah yang bisa dihafal oleh setiap orang hingga anak-
anak. sayang sekali jika kita tidak mengetahui fadhilah membaca surah al-Fatihah yang
bedasarkan hadits-hadits Rasulullah Saw., karena itu disini kami ingin mencatat beberapa
fadhilah membaca surah al-Fatihah yang dapat memotivasi kita untuk selalu
membacanya. Semoga bermanfaat.

Dengan melihat hadits-hadits dalam kitab Khazinatul Asrar hal. 108-115, dapat
disimpulkan beberapa kelebihan membaca surah al-Fatihah, antara lain:

1. Diampuni dosa 
2. Diterima kebaikan 
3. Aman dari Marah Allah Swt. 
4. Dibebaskan lidah pembacanya dari Api neraka 
5. Terlepas dari azab kubur, azab neraka, dan azab hari kiamat 
6. Berjumpa dengan Allah Swt. sebelum para ambiya dan para Aulia 

Mukhlis M Hanafi dkk, Keutamaan Al-Qur’an dalam Kesaksian Hadis, (Jakarta: Lajnah Pentashihan
30

Mushaf al-Qur’an, 2011), cet ke-1, h. 26-31.

178
7. Orang yang membaca al-Fatihah seolah ia telah membaca kitab taurat, injil, zabur,
al-Quran, suhuf idris As., dan suhuf Ibrahim As. tujuh kali. 
8. Mendapat derajat yang tinggi dalam surga. 
9. Orang yang membaca al-Fatihah seolah ia telah menyedekahkan emas di jalan
Allah Swt. 
10. Setiap satu ayat dari al-Fatihah menjadi penutup satu pintu neraka 
11. Rumah yang dibacakan surah al-Fatihah dan surah al-Ikhlas tidak akan ditimpa
kefakiran dan banyak kebaikan. 
12. Membaca surah al-fatihah, ayat kursi, dan dua ayat dari ali Imran setiap selesai
shalat akan dibalas oleh Allah Swt. dengan surga, dipandang oleh Allah Swt. 70
kali setiap hari, ditunaikan hajat, dimenangkan dari musuh dan pendengki. 
13. Membaca al-Fatihah dan surah al-Ikhlas sebelum tidur akan mendapatkan
keamanan dari apapun kecuali maut.

karena itu, marilah kita sering-sering membaca al-Fatihah dan juga surah-surah lain dari
al-Quran. semoga Allah memberikan kepada kita keberhasilan hidup di Dunia dan
Akhirat. Amin.31

Surat Al-Fatihah adalah surat yang amat masyhur, telah dikenal oleh seluruh kaum
muslimin. Saking terkenalnya, terkadang sebagian kaum muslimin menyalahgunakannya,
seperti membacanya untuk orang mati saat ziarah kubur, atau mengirimkan pahalanya
kepada Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, Syaikh Abdul Qodir Al-Jailaniy, dan orang-
orang yang telah mati. Semua ini tak ada contohnya dari Allah dan Rasul-Nya. Surat Al-
Fatihah amat masyhur, namun banyak di antara kita tak mengetahui fadhilah, dan
keutamaannya. Padahal banyak sekali hadits-hadits yang menunjukkan keutamaannya,
baik dari sisi kandungan atau kedudukannya di sisi Allah Azza wa Jalla. Di antara
fadhilah dan keutamaan Surat Al-Fatihah:

31
(referensi: http://peutrang.blogspot.com/2013/09/13-keutamaan-membaca-
surah-al-fatihah.html)

179
- Surat yang Paling Agung

Orang yang membaca Al-Fatihah akan mendapatkan balasan pahala yang besar di
sisi Allah. Terlebih lagi jika ia membacanya dengan ikhlash, dan mentadabburi
maknanya.

Abu Sa’id bin Al-Mu’allaa -radhiyallahu ‘anhu- berkata,

ُ ‫ َف ُقل‬،ُ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َفلَ ْم أ ُِج ْب ه‬


‫ يَ ا َر ُس ْو َل‬:‫ْت‬ ِ
َ ‫ُص لِّ ْي فَ َد َعان َي النَّبِ ُّي‬
َ ‫تأ‬
ُ ‫ُك ْن‬

َّ ِ‫(اس تَ ِج ْي ُب ْوا لِلّ ِه َول‬


‫لر ُس ْو ِل إِ َذا َد َع ا ُك ْم لِ َم ا‬ َ ‫ َف َق‬،‫ُصلِّ ْي‬
ْ :ُ‫ أَلَ ْم َي ُق ِل اهلل‬:‫ال‬ ِ
ُ ‫اهلل إِنِّ ْي ُك ْن‬
َ ‫تأ‬
ٍِ
ِ ‫الس وِر فِي الْ ُق ر‬
‫آن َق ْب َل أَ ْن‬ َ ‫ أَل‬:‫ال لِ ْي‬
َ ‫ُعلِّ َمن‬
ْ ْ َ ُّ ‫َّك أَ ْعظَ َم ُس ْوَرة ه َي أَ ْعظَ ُم‬ َ َ‫يُ ْحيِْي ُك ْم ثُ َّم ق‬

ِ ‫ ي ا رس و َل‬:ُ‫ْت لَه‬ ِ ِِ ِ
َ َّ‫اهلل إِن‬
‫ك‬ ْ ُ َ َ ُ ‫تَ ْخ ُر َج م َن ال َْم ْسجد؟ فَأَ َخ َذ بِيَد ْي َفلَ َّما أ ََر ْدنَا أَ ْن نَ ْخ ُر َج ُقل‬

‫ب ال َْع الَ ِم ْي َن) ِه َي‬ ِ ‫ (الْحم ُد‬:‫ال‬


ِّ ‫هلل َر‬ ِ ‫َّك أَ ْعظَم س ورٍة ِمن الْ ُق ر‬
َ َ‫ ق‬.‫آن‬ َ ‫ُعلِّ َمن‬
َ ‫ أل‬:‫ْت‬
َ ‫ُقل‬
َْ ْ ْ َْ ُ َ
)‫بع ال َْمثَانِ ْي َواْل ُق ْرآ ُن ال َْع ِظ ْي ُم الَّ ِذ ْي أ ُْوتِْيتَهُ (روه البخاري‬
ُ ‫الس‬
َّ

Artinya: “Ketika aku sedang sholat di masjid. Lalu Nabi Muhammad SAW
memanggilku, namun aku tak memenuhi panggilan beliau. Lalu aku katakan, “Wahai
Rasulullah, tadi aku sedang sholat“. Beliau bersabda, “Bukankah Allah berfirman,
“Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada sesuatu
yang memberi kehidupan kepadamu “. (QS. Al-Anfaal/ 8: 24). Kemudian beliau
bersabda, “Maukah engkau kuajarkan surat yang paling agung dalam Al-Qur’an
sebelum engkau keluar dari masjid”?. Beliau pun memegang tanganku. Tatkala kami
hendak keluar, maka aku katakan, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya tadi Anda
bersabda, “Aku akan ajarkan kepadamu Surat yang paling agung dalam Al-Qur’an”.

180
Beliau bersabda, “Alhamdulillahi Robbil alamin. Dia (Surat Al-Fatihah) adalah tujuh
ayat yang berulang-ulang, dan Al-Qur’an Al-Azhim yang diberikan kepadaku”. [HR. Al-
Bukhoriy dalam Shohih-nya (4720), Abu Dawud dalam Sunan-nya (1458), dan An-
Nasa’iy dalam Sunan-nya (913)]

Al-Imam Ibnu At-Tiin-rahimahullah- berkata saat menjelaskan makna hadits di atas,


“Maknanya, bahwa pahalanya lebih agung (lebih besar) dibandingkan surat lainnya”.
[Lihat Fathul Bari (8/158) karya Ibnu Hajar Al-Asqolaniy]

- Surat Terbaik dalam Al – Qur’an

Surat Al-Fatihah merupakan surat terbaik, karena ia mengandung tauhid, ittiba’


(mengikuti) Sunnah, adab berdo’a, al-wala’ wal baro’, keimanan terhadap perkara gaib,
dan lainnya.32

Ibnu Jabir-radhiyallahu ‘anhu- berkata,

:‫ْت‬ َّ ِ ‫اهلل ص لَّى اهلل َعلَي‬


ِ ‫ت إِلَى رس و ِل‬ ِ‫ا‬
ُ ‫اء َف ُقل‬ ‫ْم‬
‫ل‬
َ َ َ ‫ا‬ ‫ق‬
َ ‫ا‬‫ر‬ ‫َه‬
ْ ‫أ‬ ‫د‬
ْ ‫ق‬
َ ‫و‬ ‫م‬‫ل‬
َ َ ََ‫س‬‫و‬ ‫ه‬ ْ ُ َ ْ َُ ُ ‫ي‬
ْ ‫ه‬
َ ‫ت‬
َ ‫ن‬
ْ
ِ ‫ك ي ا رس و َل‬
‫اهلل َفلَ ْم‬ ِ ‫ك يا رسو َل‬
ُ ‫اهلل َفلَ ْم َي ُر َّد َعلَ َّي َف ُقل‬
ْ ُ َ َ َ ‫الس الَ ُم َعلَْي‬ َّ :‫ْت‬ ْ ُ َ َ َ ‫السالَ ُم َعلَْي‬ َّ
ِ ‫اهلل َفلَم ي ر َّد َعلَ َّي فَ انْطَلَ َق رس و ُل‬
‫اهلل‬ ِ ‫ك ي ا رس و َل‬ ُ ‫َي ُر َّد َعلَ َّي َف ُقل‬
ْ َُ َُْ ْ ُ َ َ َ ‫الس الَ ُم َعلَْي‬ َّ :‫ْت‬
‫ْت أَنَا ال َْم ْس ِج َد‬ ُ ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم يَ ْم ِش ْي َوأَنَا َخ ْل َفهُ َحتَّى َد َخ َل َعلَى َر ْحلِ ِه َو َد َخل‬ َ
:‫ال‬ َ ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم قَ ْد تَطَ َّه َر َف َق‬ ِ ِ ُ ‫فَجلَس‬
َ ‫ت َكئ ْيبًا َح ِزْينًا فَ َخ َر َج َعلَ َّي َر ُس ْو ُل اهلل‬ ْ َ
ِ ُ‫الس الَم ور ْحم ة‬
‫اهلل‬ ِ ُ‫الس الَم ور ْحم ة‬ ِ ُ‫السالَم ور ْحمة‬
َ َ َ ُ َّ ‫ك‬ َ ‫اهلل و َعلَْي‬ َ َ َ ُ َّ ‫ك‬ َ ‫اهلل َو َعلَْي‬ َ َ َ ُ َّ ‫ك‬ َ ‫َعلَْي‬

32
http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/02/19/keutamaan-surat-al-fatihah/

181
‫ْت َبلَى يَا َر ُس ْو َل‬ ِ ‫اهلل بْن ج ابِ ٍر بِ َخ ْي ِر س ورٍة فِي الْ ُق ر‬
ُ ‫آن ُقل‬ ِ ‫ال اَالَ أُ ْخبِ ر َك ي ا َع ْب َد‬
َ َ‫ثُ َّم ق‬
ْ ْ َُْ َ َ َ ُ
)‫ب ال َْعالَ ِم ْي َن َحتَّى تَ ْختِ َم َها )رواه أحمد‬ ِ ‫ اِقْرأْ الْحم ُد‬:‫ال‬
ِّ ‫هلل َر‬ ِ
ْ َ َ َ َ‫اهلل ق‬
Artinya: “Dari Abdullah bin Jabir berkata, Aku menemui Rasulullah SAW pada
saat beliau mengalirkan air (pada waktu ada air yang tumpah). Aku berkata, “Assalamu
alaika, wahai Rasulullah”. Maka beliau tak menjawab salamku (sebanyak 3 X).
Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berjalan, sedang aku berada di
belakangnya sampai beliau masuk ke kemahnya, dan aku masuk ke masjid sambil duduk
dalam keadaan bersedih. Maka keluarlah Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-
menemuiku, sedang beliau telah bersuci seraya bersabda, “Alaikas salam wa
rahmatullah (3 kali)”. Kemudian beliau bersabda, “Wahai Abdullah bin Jabir, maukah
kukabarkan kepadamu tentang sebaik-baik surat di dalam Al-Qur’an”. Aku katakan,
“Mau ya Rasulullah”. Beliau bersabda, “Bacalah surat Alhamdulillahi Robbil alamin
(yakni, Surat Al-Fatihah) sampai engkau menyelesaikannya“. [HR. Ahmad dalam Al-
Musnad (4/177). Hadits ini di-hasan-kan oleh Al-Arna’uth dalam Takhrij Al-Musnad (no.
17633)].

Surah Al–Fatihah adalah Al – Qur’an Al – Azhim

Surat Al-Fatihah dinamai oleh Allah dengan “Al-Qur’an Al-Azhim”, padahal Al-Qur’an
Al-Azim bukan hanya Al-Fatihah, masih ada surat-surat lainnya yang berjumlah 11 3.
Namun Allah -Azza wa Jalla- menamainya demikian karena kandungan Al-Fatihah
meliputi segala perkara yang dikandung oleh Al-Qur’an Al-Azhim secara global.
Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

‫الس ْب ُع ال َْمثَانِ ْي َوالْ ُق ْرآ ُن ال َْع ِظ ْي ُم‬


َّ ‫آن ِه َي‬
ِ ‫أ ُُّم الْ ُقر‬
ْ
Artinya: “Ummul Qur’an (yakni, Al-Fatihah) adalah tujuh ayat yang berulang-ulang,
dan Al-Qur’an Al-Azhim“. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (4427), Abu Dawud
dalam Sunan-nya (1457), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (3124)]

182
‫‪-‬‬ ‫‪Al-Fatihah sebagai Surat Ruqyah‬‬

‫‪Al-Qur’an seluruhnya bisa digunakan dalam meruqyah. Namun secara khusus Al-‬‬
‫‪Fatihah pernah dipergunakan oleh para sahabat dalam meruqyah sebagian orang yang‬‬
‫‪tergigit kalajengking. Dengan berkat pertolongan Allah, orang yang digigit kalajengking‬‬
‫‪tersebut sembuh kala itu juga. Sekarang kita dengarkan kisahnya dari sahabat Abu Sa’id‬‬
‫‪Al-Khudriy -radhiyallahu ‘anhu- ketika beliau berkata,‬‬

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم فِ ْي َس ْف َرٍة َس ا َف ُرْو َها َحتَّى‬ ‫ِ‬


‫اب النَّبِ ِّي َ‬
‫َص َح ِ‬
‫انْطَلَ َق َن َف ٌر م ْن أ ْ‬

‫غ َسيِّ ُد َذلِ َ‬
‫ك‬ ‫ضِّي ُف ْو ُه ْم َفلُ ِد َ‬
‫ضا ُف ْو ُه ْم فَأ ََب ْوا أَ ْن يُ َ‬
‫استَ َ‬ ‫َحيَ ِاء ال َْعر ِ‬
‫ب فَ ْ‬
‫ِ‬
‫َن َزلُْوا َعلَى َح ٍّي م ْن أ ْ‬
‫َ‬
‫ط‬ ‫ض ُه ْم‪ :‬لَ ْو أََت ْيتُ ْم َه ُؤالَِء َّ‬
‫الرْه َ‬ ‫س َع ْوا لَ هُ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء الَ َي ْن َفعُ هُ َش ْيءٌ َف َق َ‬
‫ال َب ْع ُ‬ ‫ْح ِّي فَ َ‬
‫ال َ‬

‫ط إِ َّن‬ ‫الَّ ِذيْن َنزلُ وا لَعلَّهُ أَ ْن ي ُك و َن ِع ْن َد ب ْع ِ‬


‫ض ِه ْم َش ْيءٌ فَ أََت ْو ُه ْم َف َق الُْوا‪ :‬يَ ا أ َُّي َه ا َّ‬
‫الرْه ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ َ ْ َ‬

‫َح ٍد ِم ْن ُك ْم ِم ْن َش ْي ٍء ؟ َف َق َ‬
‫ال‬ ‫ٍ‬ ‫َسيِّ َدنَا لُ ِد َ‬
‫غ َو َس ْع ُينَا لَهُ بِ ُك ِّل َش ْيء الَ َي ْن َفعُ هُ َف َه ْل َع ْن َد أ َ‬

‫ض ِّي ُف ْونَا فَ َم ا أَنَ ا‬


‫ض ْفنَا ُك ْم َفلَ ْم تُ َ‬
‫استَ َ‬ ‫اهلل إِنِّي ألَُرقِي ولَ ِكن و ِ‬
‫ض ُهم‪َ :‬نعم و ِ‬
‫اهلل لََق ْد ْ‬ ‫ْ ْ َ ْ َ‬ ‫َب ْع ُ ْ َ ْ َ‬
‫ص الَ ُح ْو ُه ْم َعلَى قَ ِط ْي ٍع ِم َن الْغَنَ ِم فَ انْطَلَ َق َي ْت ُف ُل‬ ‫بِ ر ٍ‬
‫اق لَ ُك ْم َحتَّى تَ ْج َعلُ ْوا لَنَ ا ُج ْعالً فَ َ‬ ‫َ‬
‫ط ِم ْن ِع َق ٍ‬
‫ال فَانْطَلَ َق يَ ْم ِش ي َوَم ا‬ ‫ب ال َْعالَ ِم ْي َن } فَ َكأَنَّ َما نُ ِش َ‬ ‫َعلَْي ِه وي ْقرأُ { الْحم ُد ِ‬
‫هلل َر ِّ‬ ‫َْ‬ ‫ََ َ‬
‫ض هم‪ :‬اق ِ‬ ‫ص الَ ُح ْو ُه ْم َعلَْي ِه َف َق َ‬ ‫ِ‬ ‫بِ ِه َقلَبَ ةٌ ‪ .‬قَ َ‬
‫ْس ُم ْوا‬ ‫ال َب ْع ُ ُ ْ‬ ‫ال‪ :‬فَ أ َْو َف ْو ُه ْم ُج ْعلَ ُه ُم الَّذ ْي َ‬

‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َفنَ ْذ ُك َر لَ هُ الَّ ِذ ْي‬ ‫ِ‬ ‫َف َق َ ِ ِ‬


‫ال الَّذ ْي َرق َي‪ :‬الَ َت ْف َعلُ ْوا َحتَّى نَأْت ّي النَّبِ َّي َ‬

‫‪183‬‬
َ ْ‫ َوَم ا يُ ْد ِري‬:‫ال‬
‫ك أ ََّن َه ا‬ ِ ‫َك ا َن َفَن ْنظُ ر م ا يأْمرنَ ا َف َق ِدموا َعلَى رس و ِل‬
َ ‫اهلل فَ َذ َك ُرْوا لَ هُ َف َق‬ َُْ ُْ ُُ َ َ َ
ِ ‫ك رس و ُل‬
‫اهلل‬ ِ َ َ‫ ف‬.‫اض ِربوا لِي مع ُكم س ْهما‬ ِ
ْ ُ َ َ ‫ضح‬ ً َ ْ َ َ ْ ْ ُ ْ ‫َص ْبتُ ْم اقْس ُم ْوا َو‬
َ ‫ قَ ْد أ‬:‫ال‬
َ َ‫ ثُ َّم ق‬.ٌ‫ُرقْيَ ة‬

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬


َ

Artinya: ”Ada beberapa orang dari kalangan sahabat Nabi -Shallallahu ‘alaihi
wa sallam- pernah berangkat dalam suatu perjalanan yang mereka lakukan sampai
mereka singgah pada suatu perkampungan Arab. Mereka pun meminta jamuan kepada
mereka. Tapi mereka enggan untuk menjamu mereka (para sahabat). Akhirnya, pemimpin
suku itu digigit kalajengking. Mereka (orang-orang kampung itu) telah mengusahakan
segala sesuatu untuknya. Namun semua itu tidak bermanfaat baginya. Sebagian diantara
mereka berkata, “Bagaimana kalau kalian mendatangi rombongan (para sahabat) yang
telah singgah. Barangkali ada sesuatu (yakni, obat) diantara mereka”.Orang-orang itu
pun mendatangi para sahabat seraya berkata, “Wahai para rombongan, sesungguhnya
pemimpin kami tersengat, dan kami telah melakukan segala usaha, tapi tidak
memberikan manfaat kepadanya. Apakah ada sesuatu (obat) pada seorang diantara
kalian?” Sebagian sahabat berkata, “Ya, ada. Demi Allah, sesungguhnya aku bisa me-
ruqyah. Tapi demi Allah, kami telah meminta jamuan kepada kalian, namun kalian tak
mau menjamu kami. Maka aku pun tak mau me-ruqyah kalian sampai kalian mau
memberikan gaji kepada kami”. Merekapun menyetujui para sahabat dengan gaji
berupa beberapa ekor kambing. Lalu seorang sahabat pergi (untuk me-ruqyah mereka)
sambil memercikkan ludahnya kepada pimpinan suku tersebut, dan membaca,
“Alhamdulillah Robbil alamin (yakni, Al-Fatihah)”. Seakan-akan orang itu terlepas dari
ikatan. Maka mulailah ia berjalan, dan sama sekali tak ada lagi penyakit padanya. Dia
(Abu Sa’id) berkata, “Mereka pun memberikan kepada para sahabat gaji yang telah
mereka sepakati. Sebagian sahabat berkata, “Silakan bagi (kambingnya)”. Yang me-
ruqyah berkata, “Janganlah kalian lakukan hal itu sampai kita mendatangi Nabi
-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-, lalu kita sebutkan kepada beliau tentang sesuatu yang
terjadi. Kemudian kita lihat, apa yang beliau perintahkan kepada kita”. Mereka pun

184
datang kepada Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- seraya menyebutkan hal itu
kepada beliau. Maka beliau bersabda, “Apa yang memberitahukanmu bahwa Al-Fatihah
adalah ruqyah?” Kemudian beliau bersabda lagi, “Kalian telah benar, silakan
(kambingnya) dibagi. Berikan aku bagian bersama kalian”. Lalu Nabi -Shallallahu
‘alaihi wa sallam- tertawa“. [HR. Al-Bukhori (2156), Muslim (2201)]

- Cahaya Untuk Ummat Islam

Satu lagi di antara fadhilah Al-Fatihah, ia disebut dengan cahaya, karena di dalamnya
terdapat petunjuk bagi seorang muslim dalam semua urusannya. Jika kita mengkaji Al-
Fatihah secara mendalam, maka kita akan mendapat banyak faedah dan petunjuk. Oleh
karena itu, sebagian ulama’ telah menulis kitab khusus menafsirkan Al-Fatihah dan
mengeluarkan mutiara hikmahnya yang berisi pelita yang menerangi kehidupan kita.

Ibnu Abbas -radhiyallahu ‘anhu- berkata,

‫ض ا ِم ْن َف ْوقِ ِه‬
ً ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َس ِم َع نَِق ْي‬ ِ ِ ِ
َ ‫َب ْينَ َم ا ج ْب ِريْ ُل قَاع ٌد ع ْن َد النَّبِ ِّي‬
ِ ُّ َ‫الس َم ِاء فُتِ َح الَْي ْوَم لَ ْم ُي ْفتَ ْح ق‬
ُ‫ط إِالَّ الَْي ْوَم َفَن َز َل م ْنه‬ َّ ‫اب ِم َن‬ َ ‫َف َرفَ َع َرأْ َسهُ َف َق‬
ٌ َ‫ َه َذا ب‬:‫ال‬

‫ أَبْ ِش ْر‬:‫ال‬
َ َ‫س لَّ َم َوق‬ ِ ُّ ِ ‫ك َن َز َل إِلَى اْأل َْر‬
َ َ‫ض لَ ْم َي ْن ِز ُل قَ ط إالَّ الَْي ْوَم ف‬ ٌ َ‫ َه َذا َمل‬:‫ال‬
َ ‫ك َف َق‬
ٌ َ‫َمل‬

‫اب َو َخ َواتِْي َم ُس ْوَرِة الَْب َق َرِة لَ ْن‬ ِ ‫ فَاتِح ةَ ال‬:‫ك‬


ِ َ‫ْكت‬ َ َ َ‫بُِن ْوَريْ ِن أ ُْوتِْيَت ُه َم ا لَ ْم ُي ْؤَت ُه َم ا نَبِ ٌّي َق ْبل‬
ِ ِ ٍ
ُ‫َت ْق َرأَ بِ َح ْرف م ْن ُه َما إِالَّ أُ ْعط ْيتَه‬

Artinya: “Tatkala Jibril duduk di sisi Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- , maka
ia mendengarkan suara (seperti suara pintu saat terbuka) dari atasnya. Maka ia (Jibril)

185
mengangkat kepalanya seraya berkata, “Ini adalah pintu di langit yang baru dibuka
pada hari ini; belum pernah terbuka sama sekali, kecuali pada hari ini”. Lalu turunlah
dari pintu itu seorang malaikat seraya Jibril berkata, “Ini adalah malaikat yang turun ke
bumi; ia sama sekali belum pernah turun, kecuali pada hari ini”. Malaikat itu pun
memberi salam seraya berkata, “Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan
kepadamu; belum pernah diberikan kepada seorang nabi sebelummu, yaitu Fatihatul
Kitab, dan ayat-ayat penutup Surat Al-Baqoroh. Tidaklah engkau membaca sebuah huruf
dari keduanya, kecuali engkau akan diberi“. [HR. Muslim dalam Shahih-nya (806), dan
An-Nasa’iy (912)]

- Al-Fatihah sebagai Penentu Sholat

Al-Fatihah adalah kewajiban bagi setiap orang yang mengerjakan sholat, baik ia imam,
makmum, atau pun munfarid (sholat sendiri). Barangsiapa yang tak membacanya, maka
sholatnya tak sah.

Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

‫ص الًَة مَلْ َي ْق َرأْ فِ َيها‬


َ ‫ص لَّى‬ َ َ‫ﷲ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق‬
َ ‫ َم ْن‬:‫ال‬ ُ ‫صلَّى ا‬
َ ِّ ‫ َع ِن النَّيِب‬،‫َع ْن أَيِب ُهَرْيَرَة‬
َ ‫ َف َق‬،‫ إِنَّا نَ ُك و ُن َوَراءَ ا ِإل َم ِام‬:‫يل أِل َيِب ُهَرْي َرَة‬ ِ ٍ ِ ِ ِ
:‫ال‬ ٌ ‫بأ ُِّم الْ ُق ْرآن فَ ِه َي خ َد‬
َ ‫ فَق‬،‫ َغْي ُر مَتَام‬،‫اج ثَالَثًا‬
: ‫ال اﷲُ َت َع اىَل‬ ُ ‫ﷲ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ُق‬
َ َ‫ ق‬:‫ول‬ ُ ‫ص لَّى ا‬
َ ِ‫ول اﷲ‬
َ ‫ت َر ُس‬ ِ َ ‫ا ْق َرأْ هِب َا يِف َن ْف ِس‬
ُ ‫ فَ ِإىِّن مَس ْع‬،‫ك‬

َ َ‫ فَ ِإذَا ق‬،‫ َولِ َعْب ِدي َما َس أ ََل‬، ِ ‫ص َفنْي‬


:‫ال الْ َعْب ُد‬ ِ ِ
ْ ‫الص الَةَ َبْييِن َوَبنْي َ َعْب دي ن‬
َّ ‫ت‬ُ ‫قَ َس ْم‬

َ َ‫ ق‬،‫الرِحي ِم‬
ُ‫ال اﷲ‬ َّ ‫الرمْح َ ِن‬ َ َ‫ َوإِذَا ق‬،‫ مَحِ َديِن َعْب ِدي‬: ‫ال اﷲَُت َع اىَل‬
َّ :‫ال‬ ِّ ‫احْلَ ْم ُِدﷲِ َر‬
َ َ‫ ق‬، َ ‫ب الْ َع الَ ِمنْي‬

:‫ال َم َّرًة‬ َ َ‫ك َي ْوِم ال دِّي ِن ق‬


َ َ‫ جَمَّ َديِن ْ َعْب ِد ْي َوق‬:‫ال‬ ِ ِ‫ال مال‬ ِ ِ
َ َ َ‫ َوإ َذا ق‬،‫ أَْثىَن َعلَ َّي َعْب د ْي‬: ‫َت َع اىَل‬

186
‫ال َه َذا َبْييِن َوَبنْي َ َعْب ِدي‬
َ َ‫ ق‬،‫ني‬ِ َ َّ‫اك َن ْعبُ ُد َوإِي‬
ُ ‫اك نَ ْس تَع‬ َ َ‫ فَ ِإ َذا ق‬،‫ض إِيَلَّ َعْب ِدي‬
َ َّ‫ إِي‬: ‫ال‬ َ ‫َف َّو‬
ِ‫ت َعلَْي ِه ْم َغرْي‬ ِ َّ‫الص را َط الْمس ت ِقيم ِص را َط ال‬ ِ ‫ اِه‬:‫ال‬ َِ‫ ف‬،‫ولِ َعْب ِدي ما س أ ََل‬
َ ‫ين أَْن َع ْم‬
َ ‫ذ‬ َ َ ُْ َ َ ِّ ‫ا‬َ‫ن‬ ‫د‬ ْ َ ‫ق‬
َ ‫ا‬‫ذ‬
َ ‫إ‬ َ َ َ
)‫ال َه َذا لِ َعْب ِدي َولِ َعْب ِدي َما َسأ ََل (رواه مسلم‬ ِ ‫ض‬
َ ِّ‫وب َعلَْي ِه ْم َوالَ الضَّال‬
َ َ‫ ق‬،‫ني‬ ُ ‫الْ َم ْغ‬

Artinya: “Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. Ia bersabda, "Siapa yang
mengerjakan salat tanpa membaca Ummul Qur'an dalam salatnya, maka salatnya masih
mempunyai hutang, tidak sempurna" diucapkan tiga kali. Ditanyakan kepada Abu
Hurairah, "Walaupun kami berada di belakang imam?" Abu Hurairah lalu menjawab,
"Bacalah Ummul Qur'an dalam hatimu, karena aku mendengar Rasulullah bersabda,
'Allah berfirman, 'Aku membagi salat antara Aku dengan hamba-Ku dua bagian: dan
bagi hamba-Ku apa yang ia minta.” Setiap kali hamba-Ku mengucapkan alhamdu
lillahi rabbil ‘alamin’, Allah Yang Maha Mulia berfirman: “Hamba-Ku telah memuji-
Ku.” Apabila ia mengucapkan, arrahmanir rahim. Allah berfirman: 'Hamba-Ku
melantunkan pujian untuk-Ku. Apabila ia mengucapkan maliki yaumid din, Ia
mengatakan hamba-Ku memuliakan-Ku.’ Dia berfirman, 'Hamba-Ku menyerahkan
urusannya kepada-Ku.' Apabila ia mengucapkan ‘iyyaka na‘budu wa iyyaka nasta’in,
Allah berfirman, ‘'Ini antara Aku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.’’
Apabila ia mengucapkan ihdinas siratal mustaqim, sirat¯al lazina an‘amta ‘alaihim
gairil magdµbi ‘alaihim walad al-dallin.’ Ia berfiman, ini untuk hamba-Ku dan bagi
hamba-Ku apa yang ia minta.” [HR. Muslim (395), Abu Dawud (821), At-Tirmidziy
(2953), An-Nasa’iy (909), dan Ibnu Majah (838)]. Abu Zakariya An-Nawawiy-
rahimahullah- berkata, “Al-Fatihah dinamai sholat, karena sholat tak sah, kecuali
bersama Al-Fatihah“. [Lihat Syarh Shohih Muslim (2/127)].

Berikut ini surahnya.

‫سورة الفاحتة‬

187
ِ ِ‫) مال‬3( ‫الرِحي ِم‬
‫ك‬ َّ ‫الرمْح َ ِن‬
َّ )2( ‫ني‬ ِ ِّ ‫) احْلَ ْم ُد لِلَّ ِه َر‬1( ‫الرِحي ِم‬ َّ ‫بِ ْس ِم اللَّ ِه‬
َّ ‫الرمْح َ ِن‬
َ َ ‫ب الْ َع الَم‬
‫) ِص َرا َط‬6( ‫يم‬ ِ ‫الص را َط الْمس ت‬
‫ق‬ َ ِّ ‫ا‬َ‫ن‬ ِ ‫) اه‬5( ‫اك نَس تعِني‬
‫د‬ ْ ُ َ َ ‫ي‬
َّ ِ‫اك َن ْعب ُد وإ‬
َ ‫ي‬
َّ ِ‫) إ‬4( ‫ي وِم ال دِّي ِن‬
َ ُْ َ ْ َ ُ َْ
ِ ‫ض‬ ِ َّ‫ال‬
َ ِّ‫وب َعلَْي ِه ْم َواَل الضَّال‬
)7( ‫ني‬ ُ ‫ت َعلَْي ِه ْم َغرْيِ الْ َم ْغ‬
َ ‫ين أَْن َع ْم‬
َ ‫ذ‬
Doa setelah Membaca Surah Al-Fatihah

‫ك حِب َ ِّق اْل َفاحِت َ ِة‬ ٍ ِ ٍ ِ


َ ُ‫ اَللَّ ُه َّم إِنَّا نَ ْس أَل‬،‫ص ِّل َعلَى َس يِّدنَا حُمَ َّمد َو َعلَى ِآل َس يِّدنَا حُمَ َّمد‬
َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ َوأَ ْن‬، ٍ‫ض َل َعلَْين اَ بِ ُك ِّل خَرْي‬ َّ ‫الْ ُم َعظَّ َم ِة َو‬
َّ ‫ َوأَ ْن َتَت َف‬، ٍ‫ أَ ْن َت ْفتَ َح لَنَ ا بِ ُك ِّل خَرْي‬، ‫الس ْب ِع الْ َمثَ ايِن‬

‫ َوأَ ْن حَتْ َفظَنَ ا يِف ْ أ َْديَانِنَ ا َوأَْن ُف ِس نَا‬، ِ‫ك أِل َْه ِل اخْلَرْي‬
َ َ‫ َوأ ْن ُت َع ِاملَنَ ا ُم َع َاملَت‬، ِ‫جَتْ َعلَنَ ا ِم ْن أ َْه ِل اخْلَرْي‬
ِ ‫حِم‬ ِ ‫وأَواَل ِدناَ وأَهلِينا وأَصحابِنا وأ‬
َ َّ‫ ِإن‬، ٍ‫َحبَابِنَا ِم ْن ُك ِّل ْنَ ٍة َوبُ ْؤ ٍس َوفْتنَ ٍة َوضَرْي‬
، ٍ‫ك َويِل ُّ ُك ِّل خَرْي‬ ْ َ َ َ ْ َ َْ ْ َ َْ
. َ ‫الرامِح ِ نْي‬ َ ِ‫ َوُم ْع ِط ْي ُك َّل خَرْيٍ بَِرمْح َت‬، ٍ‫ض ٌل بِ ُك ِّل خَرْي‬
َّ ‫ك يَا أ َْر َح َم‬ ِّ ‫َوُمَت َف‬

Artinya: “Ya Allah, limpahkan rahmat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad,
dan kepada keluarga-Nya. Ya Allah, kami mohon kepada-Mu dengan pengaruh al-
Fatihah yang agung ini dan tujuh ayat yang diulang-ulang dalam salat, bukakanlah
pintu kebaikan kepada kami, dan Engkau utamakan kepada kami dengan setiap kebaikan
dan engkau jadikan kami golongan yang suka berbuat baik. dan Engkau perbuat bagi
kami pertautan engkau kepada ahli kebaikan. Senantiasa Engkau jaga kami baik dalam
agama kami, jiwa kami, anak keturunan kami, keluarga kami, para sahabat kami,
kekasih kami, dari setiap ujian (cobaan), dan kesialan, fitnah, dan penyakit (yang
buruk). Sesungguhnya Engkau pemimpin setiap kebaikan, dan pemberi keutamaan dari
tiap kebaikan, dan pemberi tiap-tiap kebaikan, dengan rahmat-Mu wahai Allah (Tuhan)
yang Maha Pengasih.”

188
2. Rahasia Surah Yasin

Surah Yasin adalah surah ke-36 dalam urutan Al-Quran. Surah ini terdiri dari 83 ayat dan
termasuk dalam kelompok surah Makkiyah. Dinamai surah Yasin karena dimulai dengan
huruf Ya dan Sin. Sebagaimana halnya huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan
beberapa Surah Al-Quran yang mengisyaratkan bahwa sesudah huruf tersebut akan
dikemukakan hal-hal yang penting, maka demikian pula huruf Ya sin yang terdapat pada
awal surah tersebut. Allah bersumpah dengan Al-Quran bahwa Nabi Muhammad SAW
benar-benar seorang Rasul yang diutus kepada kaum yang belum pernah seorang rasul
diutus sebelumnya.

Mengenai keutamaan Surah ini, Rasul berpesan:

:‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ ُ ‫ال رس‬


َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ول‬
ُ ‫ت أَبَا ُهَرْي َرةَ َي ُق‬ ِ َ َ‫ع ِن احْل س ِن ق‬
ُ ‫ مَس ْع‬:‫ال‬ ََ َ
ٍ
ْ ‫« َم ْن َقَرأَ يس يِف لَْيلَة أ‬
)‫َصبَ َح َم ْغ ُف ًورا لَهُ (مسند أيب يعلى املوصلي‬

Artinya: “Diriwayatkan dari al-Hasan ia berkata, aku mendengar Abu Hurairah


berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda: Siapa yang membaca Surah Yasin pada
malam Jum’at niscaya pada paginya mendapatkan ampunan.” (Musnad Abu Ya’la al-
Maushili).33

Disebutkan dalam versi hadis lain bahwa Surah Yasin adalah hatinya (inti) Al-
Quran. Hadisnya berikut ini:

،‫ «إِ َّن لِ ُك ِّل َش ْي ٍء َق ْلبً ا‬:‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬ ٍ َ‫َع ْن أَن‬
َ َ‫ ق‬،‫س‬
ٍ ‫ فَ َكأَمَّنَا َقرأَ الْ ُقرآ َن ع ْشر مَّر‬،‫ من َقرأَها‬،‫آن يس‬
)‫ات» (رواه سنن الدارمي‬ ِ ‫وإِ َّن َق ْلب الْ ُقر‬
ََ َ ْ َ ََ َْ ْ َ َ

33
Sanad Hadis ini lemah. Lihat Musnad Abu Ya’la Al-Maushili juz ke-11, hal 93 dalam
Maktabah Syamilah.
189
Artinya: “Dari Anas bin Malik berkata bahwa Rasul bersabda: Sesungguhnya
dalam sesuatu ada hatinya, dan inti Al-Quran adalah Yasin. Siapa yang membacanya
maka seakan-akan membaca Al-Quran sebanyak 10x.” (HR. Sunan Ad-Darimi).34

Bolehkah membaca Surat Yasin dengan Maksud Tertentu?

Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
melalui Malaikat Jibril sebagai perantar. Al-Qur’an merupakan kitab suci yang akan
terjaga dan terawat sampai hari kiamat. Begitu pula bagi yang membacanya senantiasa
akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda, tercatat pahala setiap hurufnya berupa
satu kebaikan dan satu kebaikan itu akan dilipatgandakan dengan sepuluh pahala.
Sebagaimana hadits Rasulullah saw, dari Ibnu Mas’ud ra

َ‫ِبه َح َسنَةٌ َواحْلَ َسنَةُ بِ َع ْش ِر أ َْمثَاهِل ا‬


ِ ‫اهلل َفلَه‬
ُ
ِ ‫ب‬ ِ َ‫من َقرأَ حرفاً ِمن كِتا‬
ْ َْ َ ْ َ

Artinya: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran, maka baginya satu
kebaikan dan satu kebaikan itu dilipatgandakan dengan sepuluh (pahala)”.

Oleh karena itulah al-Qur’an bagi orang muslim selalu dibacakan dalam berbagai
kondisi, baik ketika senang maupun sedih. Mulai dari walimatul arusy (pernikahan),
walimatul hitan, walimatus safar, akhirus sanah, seminar, pelantikan, saat orang
meninggal hingga prosesi pemakaman, selalu disertakan bacaan al-Qur’an di dalamnya.
Hanya saja ayat al-Qur’an yang dibaca berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan
konteksnya. Tentunya pembacaan ini memiliki tujuan dan maksud tertentu. Selain
menjadi sumber pahala dan dianggap ibadah, membaca ayat al-Qur’an juga memiliki
berberapa faedah. Seperti membaca surat Yasin yang memiliki fadhilah terkabulnya
segala hajat dan tertolaknya marabahaya. Apakah membaca surat Yasin dengan tujuan
seperti itu tidak termasuk dalam kategori riya, yang menghilangkan nilai keikhlasan?
Karena membacanya dengan harapan terpenuhinya kebutuhan, atau terhindarnya balak-
marabahaya, bukan karena Allah semata.

34
Lihat Sunan Ad-Darimi, Program CD Maktabah Syamilah, Bab Fadhli Yasin, juz ke-4,
hal 2149.
190
Dalam Kitab Qurratul ‘Ain Fatawa Isma’il Zain diterangkan bahwa hal tersebut
boleh dilakukan dan tidak dianggap riya, selama tidak melanggar aturan-aturan syara’ dan
bukan pekerjaan maksiat.

‫ض ٍّر َس َواءٌ َك ا َن‬ ِ ‫اج ٍة ِم ْن َج ْل‬ ِ َ‫جَي وز أَ ْن َت ْق رأَ س ورةَ يس بنِيَّ ِة ق‬


َ ‫ب نَ ْف ٍع أ َْو َدفْ ِع‬ َ ‫ض اء َح‬
َ َ َ َْ ُ َ ُْ ُ

‫اء‬ ‫ي‬
‫ر‬ِ‫ك‬ ِ‫صيةً والَ ي ُكو ُن ذَل‬ِ ‫الْم ْقصود ِدينِياًّ أَو د ْني ِوياً مامَل ي ُكن مع‬
ً َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ّ َ ُ ْ ْ ُ ُْ َ
َ َ

Artinya: “Boleh membaca surat Yasin dengan maksud dan tujuan tertentu, baik
itu untuk urusan duniawi maupun ukhrowi selama tidak dalam hal maksiat, dan
pembacaan itu tidak termasuk sebagai perbuatan riya.”

Karena definisi riya’ sebenarnya adalah melakukan sesuatu bukan karena Allah
Ta’ala tetapi karena makhluk ciptaan Allah swt, sedangkan bacaan Yasin mengharapkan
pahala dari Allah swt. yang berupa berbagai fadhilah tersebut.35

Khasiat atau keutamaan Surah Yasin (khowash suraah Yasin) ini pula,
sebagaimana yang diungkap dalam Buku Majmu’ al-Azkar wal Ad’iyat hal 27-28 karya
Habib Muhammad bin Abdurrahman al-Seggaf, bahwa di dalam sabda Nabi Muhammad
berbunyi:

‫َّار اآْل ِخ َرةَ ِإالَّ َغ َف َر اهللُ لَهُ َوا ْقَرُؤْوَها‬


‫الد‬
َ َ ‫و‬ ‫اهلل‬
ُ ‫د‬
ُ ‫ي‬
ِْ
‫ر‬ ‫ي‬
ُ ‫ل‬ ‫ج‬
ُ ‫ر‬
ٌ َ َ ‫ا‬ ‫ُه‬
َ ‫أ‬
‫ر‬ ‫ق‬
ْ ‫ي‬
َ ‫ال‬
َ ِ ‫يس َق ْلب الْ ُقر‬
‫آن‬ ْ ُ ََ
)‫لى َم ْوتاَ ُك ْم (املعجم الكبري‬
َ ‫َع‬

Artinya: “Surah Yasin adalah hatinya Al-Quran (intinya). Seseorang yang


membacanya pasti mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Dan bacakanlah surah Yasin
kepada orang yang meninggal di antara kalian.” (HR al-Mu’jam al-Kabir).

35
Source:file:///D:/Membaca%20Surat%20Yasin%20dengan%20Maksud%20Tertentu%20_%20S
itus%20Resmi%20Nahdlatul%20Ulama%20_%20NU%20Online.htm. NU Online diakses pada 5
Februari 2014.
191
Dalam hadis sahih disebutkan bahwa membaca Surah yasin dapat meringankan
orang yang sedang sakaratul maut dan yang telah wafat:

‫ اقرؤوها عند‬: ‫ ق ال رس ول اهلل ص لى اهلل عليه وس لم‬: ‫عن معقل بن يس ار ق ال‬

)‫موتاكم يعين يس (رواه ابن حبان‬

Artinya: “dari Ma’qil bin Yasar meriwayatkan bahwasanya Rasulullah bersabda:


“Bacakanlah Surah itu di samping orang yang meninggal di antara kalian, yaitu Surah
Yasin.” (HR Ibnu Hibban dalam sahih ibnu hibban).

Sebagian ulama seperti dalam catatan Habib Muhammad as-Segaf yang mengutip
dalam kitab Khozinatul Asrar bahwa lafadz Yasin dibaca tujuh kali. Dan bila sudah pada

ayat ‫ك َت ْق ِد ُير الْ َع ِزي ِز الْ َعلِي ِم‬ ِ


َ ‫ ذَل‬dibaca berulang kali sebanyak 14 kali. Dan bila sampai

pada ayat ‫ب َرِحي ٍم‬


ٍّ ‫ َس اَل ٌم َق ْواًل ِم ْن َر‬dibaca berulangkali sebanyak 16 kali. Dan bila

‫ض بَِق ِاد ٍر َعلَى أَ ْن خَي ْلُ َق ِم ْثلَ ُه ْم َبلَى‬ ِ َّ ‫أَولَيس الَّ ِذي خلَق‬
sampai pada ayat َ ‫الس َم َاوات َواأْل َْر‬ َ َ َ َْ
dibaca sebanyak 4 kali. Dan jumlah semuanya menjadi 41 kali. Siapa yang mewiridkan
dan mengamalkan surah Yasin ini secara kontinu (mudawamah) dan istiqomah sebanyak
7 kali berulang-ulang, insya Allah akan tercapai semua hajat dan maksudnya.36

Adapun Surah Yasin lengkapnya berbunyi

36
Dirujuk dari Kitab Khozinatul Asrar, hal 167-168.
192
‫سورة يس‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

‫يل‬‫اط ُم ْستَ ِقي ٍم (‪َ )4‬تْن ِ‬


‫ز‬ ‫ك لَ ِمن الْمرسلِني (‪ )3‬علَى ِصر ٍ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫يس (‪ )1‬والْ ُقرآَ ِن احْل ِكي ِم (‪ )2‬إِ‬
‫َ ْ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫الرِحي ِم (‪ )5‬لُِتْن ِذ َر َق ْوًما َما أُنْ ِذ َر آَبَ ُاؤُه ْم َف ُه ْم َغ افِلُو َن (‪ )6‬لََق ْد َح َّق الْ َق ْو ُل َعلَى‬
‫الْ َع ِزي ِز َّ‬

‫ان َف ُه ْم‬‫إِنَّا جع ْلنَا يِف أ َْعنَ اقِ ِهم أَغْاَل اًل فَ ِهي إِىَل اأْل َ ْذقَ ِ‬ ‫أَ ْكثَ ِرِه ْم َف ُه ْم اَل يُ ْؤِمنُ و َن (‪)7‬‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُم ْقم ُح و َن (‪ )8‬و َج َع ْلنَا ِم ْن َبنْي ِ‬
‫أَيْ دي ِه ْم َس دًّا َوم ْن َخ ْلف ِه ْم َس دًّا فَأَ ْغ َش ْينَ ُ‬
‫اه ْم َف ُه ْم اَل‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫صُرو َن (‪َ )9‬و َس َواءٌ َعلَْي ِه ْم أَأَنْ َذ ْرَت ُه ْم أ َْم مَلْ ُتْن ِذ ْرُه ْم اَل يُ ْؤِمنُو َن (‪ )10‬إِمَّنَا ُتْن ِذ ُر َم ِن اتَّبَ َع‬
‫يب ِ‬
‫ُْ‬
‫َج ٍر َك ِرٍمي (‪ )11‬إِنَّا حَنْ ُن حُنْيِي الْ َم ْوتَى‬ ‫مِب ِ‬ ‫ال ِّذ ْكر و َخ ِش ي ال َّرمْح َن بِ الْغَْي ِ‬
‫ب َفبَ ِّش ْرهُ َ ْغف َرٍة َوأ ْ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ‬
‫ص ْينَاهُ يِف إِ َم ٍام ُمبِ ٍ‬ ‫ٍ‬
‫اض ِر ْ‬
‫ب هَلُ ْم َمثَاًل‬ ‫ني (‪َ )12‬و ْ‬ ‫أح َ‬
‫َّموا َوآَثَ َارُه ْم َوُك َّل َش ْيء ْ‬
‫ب َما قَ د ُ‬
‫َونَ ْكتُ ُ‬
‫اب الْ َق ْريَ ِة إِ ْذ َجاءَ َها الْ ُم ْر َس لُو َن (‪ )13‬إِ ْذ أ َْر َس ْلنَا إِلَْي ِه ُم ا ْثَننْي ِ فَ َك َّذبُومُهَا َف َعَّزْزنَا‬
‫َص َح َ‬
‫أْ‬
‫الرمْح َ ُن ِم ْن‬ ‫بِثَالِ ٍ‬
‫ث َف َق الُوا إِنَّا إِلَْي ُك ْم ُم ْر َس لُو َن (‪ )14‬قَالُوا َما أَْنتُ ْم إِاَّل بَ َش ٌر ِم ْثلُنَا َوَما أَْن َزَل َّ‬

‫َش ْي ٍء إِ ْن أَْنتُ ْم إِاَّل تَ ْك ِذبُو َن (‪ )15‬قَ الُوا َربُّنَا َي ْعلَ ُم إِنَّا إِلَْي ُك ْم لَ ُم ْر َس لُو َن (‪َ )16‬وَما َعلَْينَا‬

‫ني (‪ )17‬قَ الُوا إِنَّا تَطََّيْرنَا بِ ُك ْم لَئِ ْن مَلْ َتْنَت ُه وا لََن ْرمُجَنَّ ُك ْم َولَيَ َم َّس نَّ ُك ْم ِمنَّا‬
‫إِاَّل الْبَاَل غُ الْ ُمبِ ُ‬
‫يم (‪ )18‬قَالُوا طَائُِرُك ْم َم َع ُك ْم أَئِ ْن ذُ ِّك ْرمُتْ بَ ْل أَْنتُ ْم َق ْوٌم ُم ْس ِرفُو َن (‪َ )19‬و َجاءَ ِم ْن‬‫ع َذاب أَلِ‬
‫َ ٌ ٌ‬
‫‪193‬‬
‫ني (‪ )20‬اتَّبِعُ وا َم ْن اَل يَ ْس أَلُ ُك ْم‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ص ى الْ َم ِدينَ ِة َر ُج ٌل يَ ْس َعى قَ َ‬
‫ال يَا َق ْوم اتَّبِعُ وا الْ ُم ْر َس ل َ‬ ‫أَقْ َ‬
‫َج ًرا َوُه ْم ُم ْهتَ ُدو َن (‪َ )21‬وَما يِل َ اَل أ َْعبُ ُد الَّ ِذي فَطَ َريِن َوإِلَْي ِه ُت ْر َجعُ و َن (‪ )22‬أَأَخَّتِ ُذ ِم ْن‬
‫أْ‬
‫ض ٍّر اَل ُت ْغ ِن عيِّن َش َفاعُتهم َش يئًا واَل يْن ِق ُذ ِ‬
‫ون (‪ )23‬إِيِّن إِ ًذا‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫ن‬ ‫الر‬
‫مْح‬‫َّ‬ ‫دونِ ِه آَهِل ةً إِ ْن ي ِرْد ِ‬
‫ن‬
‫َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬ ‫ُ‬
‫ت‬ ‫يل ْاد ُخ ِل اجْلَنَّةَ قَ َ‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ضاَل ٍل ُمبِ ٍ‬
‫ني (‪ )24‬إِيِّن آَمْن ُ ِ‬ ‫ِ‬
‫ال يَا لَْي َ‬ ‫ت ب َربِّ ُك ْم فَامْسَعُون (‪ )25‬ق َ‬ ‫َ‬ ‫لَفي َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫مِب‬ ‫ِ‬
‫َق ْومي َي ْعلَ ُمو َن (‪َ )26‬ا َغ َفَر يِل َريِّب َو َج َعلَيِن م َن الْ ُم ْكَرم َ‬
‫ني (‪)27‬‬

‫ت إِلَّا‬ ‫ِ‬ ‫وما أَْنزلْنا علَى َقوِم ِه ِمن بع ِد ِه ِمن جْن ٍد ِمن َّ ِ‬
‫ني (‪ )28‬إِ ْن َكانَ ْ‬
‫الس َماء َوَما ُكنَّا ُمْن ِزل َ‬ ‫ََ َ َ َ ْ ْ َْ ْ ُ َ‬
‫اح َدةً فَ ِإذَا هم خ ِام ُدو َن (‪ )29‬يا حس رةً َعلَى الْعِب ِاد ما ي أْتِي ِهم ِمن رس ٍ‬
‫ول إِاَّل‬ ‫ص يحةً و ِ‬
‫َ َ َ ْ ْ َُ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َْ َ َ‬
‫ون أَنَّ ُه ْم إِلَْي ِه ْم اَل َي ْرِجعُو َن‬
‫َكانُوا بِِه يسَته ِزئُو َن (‪ )30‬أَمَل يروا َكم أ َْهلَ ْكنَا َقبلَهم ِمن الْ ُقر ِ‬
‫ْ ُْ َ ُ‬ ‫ْ ََ ْ ْ‬ ‫َْ ْ‬
‫اها‬
‫َحَيْينَ َ‬
‫ض الْ َمْيتَ ةُ أ ْ‬ ‫(‪َ )31‬وإِ ْن ُك لٌّ لَ َّما مَجِ ي ٌع لَ َد ْينَا حُمْ َ‬
‫ض ُرو َن (‪َ )32‬وآَيَ ةٌ هَلُ ُم اأْل َْر ُ‬
‫وأَخرجنَا ِمْنها حبًّا فَ ِمْن ه ي أْ ُكلُو َن (‪ )33‬وجع ْلنَا فِيها جن ٍ‬
‫َّات ِمن خَنِ ي ٍل وأ َْعنَ ٍ‬
‫اب َوفَ َّج ْرنَا‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ََ َ َ‬ ‫َُ‬ ‫َ َْ ْ َ َ‬
‫ون (‪ )34‬لِيَأْ ُكلُوا ِم ْن مَثَِرِه َوَما َع ِملَْتهُ أَيْ ِدي ِه ْم أَفَاَل يَ ْش ُكُرو َن (‪ُ )35‬س ْب َحا َن‬
‫فِيها ِمن الْعي ِ‬
‫َ َ ُُ‬

‫ض َوِم ْن أَْن ُف ِس ِه ْم َومِم َّا اَل َي ْعلَ ُم و َن (‪َ )36‬وآَيَ ةٌ‬


‫ت اأْل َْر ُ‬
‫مِم‬
‫اج ُكلَّ َها َّا ُتْنبِ ُ‬
‫و‬
‫ََ‬ ‫َز‬
‫ْ‬ ‫أْل‬‫ا‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫خ‬
‫َ‬ ‫ي‬‫ذ‬‫الَّ ِ‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّه َار فَِإ َذا ُه ْم ُمظْلِ ُم و َن (‪َ )37‬و َّ‬ ‫ِ‬
‫س جَتْ ِري ل ُم ْس َت َقٍّر هَلَا َذل َ‬
‫ك‬ ‫الش ْم ُ‬ ‫هَلُ ُم اللَّْي ُل نَ ْس لَ ُخ مْن هُ الن َ‬

‫ون الْ َق ِد ِمي (‪ )39‬اَل‬


‫َت ْق ِدير الْع ِزي ِز الْعلِي ِم (‪ )38‬والْ َقم ر قَ دَّرنَاه منَ ا ِزَل حىَّت ع اد َك الْعرج ِ‬
‫َ َ َ ُْ ُ‬ ‫َ ََ ْ ُ َ‬ ‫ُ َ َ‬

‫‪194‬‬
‫الشَّمس يْنبغِي هَل ا أَ ْن تُ ْد ِرَك الْ َقمر واَل اللَّيل سابِق النَّها ِر وُك لٌّ يِف َفلَ ٍ‬
‫ك يَ ْس بَ ُحو َن (‪)40‬‬ ‫ََ َ ْ ُ َ ُ َ َ‬ ‫ْ ُ ََ َ‬
‫ون (‪َ )41‬و َخلَ ْقنَا هَلُ ْم ِم ْن ِمثْلِ ِه َما َي ْرَكبُو َن (‬
‫ك الْم ْش ح ِ‬
‫ِ‬
‫َوآَيَةٌ هَلُ ْم أَنَّا مَحَْلنَا ذُِّريََّت ُه ْم يِف الْ ُف ْل َ ُ‬

‫اعا إِىَل‬ ‫ِ‬


‫يخ هَلُ ْم َواَل ُه ْم يُْن َق ُذو َن (‪ )43‬إِاَّل َرمْح َ ةً منَّا َوَمتَ ً‬ ‫‪َ )42‬وإِ ْن نَ َش أْ نُ ْغ ِرْق ُه ْم فَاَل َ‬
‫ص ِر َ‬
‫ني (‪َ )44‬وإِ َذا قِي َل هَلُ ُم َّات ُق وا َما َبنْي َ أَيْ ِدي ُك ْم َوَما َخ ْل َف ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْرمَحُ و َن (‪َ )45‬وَما‬
‫ِح ٍ‬

‫ني (‪َ )46‬وإِ َذا قِي َل هَلُ ْم أَنْ ِف ُق وا مِم َّا‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ٍِ‬
‫تَ أْتي ِه ْم م ْن آَيَ ة م ْن آَيَ ات َرهِّب ْم إِاَّل َك انُوا َعْن َها ُم ْع ِرض َ‬
‫ال الَّ ِذين َك َفروا لِلَّ ِذين آَ َمنُوا أَنُطْعِم َم ْن لَ ْو يَ َش اء اللَّهُ أَطْ َعم هُ إِ ْن أَْنتُ ْم إِاَّل يِف‬ ‫َّ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َرَزقَ ُك ُم اللهُ قَ َ َ ُ‬
‫ني (‪َ )48‬ما َيْنظُ رو َن إِاَّل‬‫ني (‪ )47‬وي ُقولُ و َن م ه َذا الْوع ُد إِ ْن ُكْنتم ص ِادقِ‬
‫ض اَل ٍل ُمبِ ٍ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُْ َ‬ ‫َ ىَت َ َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬
‫ص ُمو َن (‪ )49‬فَاَل يَ ْس تَ ِطيعُو َن َت ْو ِص يَةً َواَل إِىَل أ َْهلِ ِه ْم‬
‫اح َد ًة تَأْ ُخ ُذ ُه ْم َوُه ْم خَيِ ِّ‬
‫ص يحةً و ِ‬
‫ََْ َ‬
‫اث إِىَل َرهِّبِ ْم َيْن ِس لُو َن (‪ )51‬قَالُوا يَا‬ ‫ُْ َ ْ‬ ‫َي ْرِجعُو َن (‪َ )50‬ونُِف َخ يِف ُّ‬
‫الصوِر فَِإ َذا هم ِمن اأْل َج َد ِ‬

‫ت إِاَّل‬
‫ص َد َق الْ ُم ْر َس لُو َن (‪ )52‬إِ ْن َك انَ ْ‬ ‫َوْيلَنَا َم ْن َب َعَثنَا ِم ْن َم ْرقَ ِدنَا َه َذا َما َو َع َد َّ‬
‫الرمْح َ ُن َو َ‬
‫س َشْيئًا َواَل جُتَْزْو َن‬‫ف‬‫ْ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫م‬‫ل‬
‫َ‬ ‫ظ‬
‫ْ‬ ‫ت‬
‫ُ‬ ‫اَل‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬‫َ‬‫ف‬ ‫)‬‫‪53‬‬ ‫(‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬‫ر‬ ‫ض‬ ‫ْ‬‫حُم‬ ‫ا‬‫َ‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫يع‬ ‫صيحةً و ِ‬
‫اح َدةً فَِإذَا هم مَجِ‬
‫ُ ٌ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َْ َ َ‬
‫اب اجْلَن َِّة الَْي ْوَم يِف ُش غُ ٍل فَ اكِ ُهو َن (‪ُ )55‬ه ْم‬ ‫إِاَّل َما ُكْنتُ ْم َت ْع َملُ و َن (‪ )54‬إِ َّن أ ْ‬
‫َص َح َ‬
‫َّكئُو َن (‪ )56‬هَلُ ْم فِ َيها فَاكِ َهةٌ َوهَلُ ْم َما يَدَّعُو َن (‪)57‬‬
‫ك مت ِ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ٍ‬
‫اج ُه ْم يِف ظاَل ل َعلَى اأْل ََرائ ُ‬
‫َوأ َْزَو ُ‬
‫ب َرِحي ٍم (‪َ )58‬و ْامتَ ُازوا الَْي ْوَم أَيُّ َها الْ ُم ْج ِرُمو َن (‪ )59‬أَمَلْ أ َْع َه ْد إِلَْي ُك ْم يَا‬
‫َساَل ٌم َق ْواًل ِم ْن َر ٍّ‬

‫‪195‬‬
‫ني (‪َ )60‬وأ َِن ْاعبُ ُدويِن َه َذا ِص َرا ٌط‬
‫الش ْيطَا َن إِنَّهُ لَ ُك ْم َع ُد ٌّو ُمبِ ٌ‬
‫بَيِن آَ َد َم أَ ْن اَل َت ْعبُ ُدوا َّ‬

‫َّم‬
‫ن‬ ‫ه‬ ‫ج‬ ‫مس ت ِقيم (‪ )61‬ولََق ْد أَض َّل ِمْن ُكم ِجبِاًّل َكثِ ريا أََفلَم تَ ُكونُ وا َتع ِقلُ و َن (‪ )62‬ه ِذ ِ‬
‫ه‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ً ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َْ ٌ‬
‫اص لَ ْوَها الَْي ْوَم مِب َا ُكْنتُ ْم تَ ْك ُف ُرو َن (‪ )64‬الَْي ْوَم خَن ْتِ ُم َعلَى‬ ‫الَّيِت ُكْنتُ ْم تُ َ‬
‫وع ُدو َن (‪ْ )63‬‬
‫أَْف َو ِاه ِه ْم َوتُ َكلِّ ُمنَا أَيْ ِدي ِه ْم َوتَ ْش َه ُد أ َْر ُجلُ ُه ْم مِب َا َك انُوا يَ ْك ِس بُو َن (‪َ )65‬ولَ ْو نَ َش اءُ لَطَ َم ْس نَا‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الص َرا َط فَ أَىَّن يُْبص ُرو َن (‪َ )66‬ولَ ْو نَ َش اءُ لَ َم َس ْخنَ ُ‬
‫اه ْم َعلَى‬ ‫َعلَى أ َْعيُن ِه ْم فَ ْ‬
‫اس تََب ُقوا ِّ‬

‫ض يًّا َواَل َي ْرِجعُ و َن (‪َ )67‬وَم ْن نُ َع ِّم ْرهُ نُنَ ِّك ْس هُ يِف اخْلَْل ِق أَفَاَل‬
‫م َك انَتِ ِهم فَما اس تَطَاعوا م ِ‬
‫ْ َ ْ ُ ُ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َي ْع ِقلُ و َن (‪َ )68‬وَما َعلَّ ْمنَ اهُ ِّ‬
‫الش ْعَر َوَما َيْنبَغي لَ هُ إِ ْن ُه َو إِاَّل ذ ْك ٌر َوُق ْرآَ ٌن ُمبِ ٌ‬
‫ني (‪)69‬‬
‫مِم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ين (‪ )70‬أ ََومَلْ َي َرْوا أَنَّا َخلَ ْقنَا هَلُ ْم َّا َع ِملَ ْ‬
‫ت‬ ‫لُيْنذ َر َم ْن َكا َن َحيًّا َوحَي َّق الْ َق ْو ُل َعلَى الْ َك اف ِر َ‬
‫اها هَلُ ْم فَ ِمْن َها َرُك وبُ ُه ْم َوِمْن َها يَ أْ ُكلُو َن (‪)72‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫أَيْ دينَا أَْن َع ًاما َف ُه ْم هَلَا َم ال ُكو َن (‪َ )71‬و َذلَّْلنَ َ‬
‫ون اللَّ ِه آَهِلَ ةً لَ َعلَّ ُه ْم‬
‫وهَل م فِيها منَ افِع وم َش ا ِرب أَفَاَل ي ْش ُكرو َن (‪ )73‬واخَّتَ ُذوا ِمن د ِ‬
‫ْ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُْ َ َ ُ َ َ‬
‫ك َق ْوهُلُ ْم‬
‫ض ُرو َن (‪ )75‬فَاَل حَيْ ُزنْ َ‬ ‫ِ‬
‫ص َرُه ْم َوُه ْم هَلُ ْم ُجْن ٌد حُمْ َ‬
‫ص ُرو َن (‪ )74‬اَل يَ ْس تَطيعُو َن نَ ْ‬
‫يُْن َ‬
‫إِنَّا َن ْعلَ ُم َما يُ ِس ُّرو َن َوَما يُ ْعلِنُ و َن (‪ )76‬أ ََومَلْ َي َر اإْلِ نْ َس ا ُن أَنَّا َخلَ ْقنَ اهُ ِم ْن نُطْ َف ٍة فَ ِإ َذا ُه َو‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ب لَنَا َمثَاًل َونَ ِس َي َخ ْل َق هُ قَ َ‬ ‫ِ‬
‫يم (‬
‫ال َم ْن حُيْيي الْعظَ َام َوه َي َرم ٌ‬ ‫ض َر َ‬ ‫يم ُمبِ ٌ‬
‫ني (‪َ )77‬و َ‬ ‫َخص ٌ‬
‫يم (‪ )79‬الَّ ِذي َج َع َل لَ ُك ْم‬‫ٍ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ َّ ِ‬
‫‪ )78‬قُ ْل حُيْي َيها الذي أَنْ َش أ ََها أ ََّو َل َم َّرة َوُه َو ب ُك ِّل َخ ْل ق َعل ٌ‬

‫‪196‬‬
‫الس ماو ِ‬
‫ات‬ ‫الش ج ِر اأْل َخض ِر نَ ارا فَ ِإ َذا أَْنتم ِمْن ه تُوقِ ُدو َن (‪ )80‬أَولَي َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫س الذي َخلَ َق َّ َ َ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫م‬

‫يم (‪ )81‬إِمَّنَا أ َْم ُرهُ إِذَا أ ََر َاد‬‫واأْل َرض بَِق ِاد ٍر علَى أَ ْن خَي ْلُ ق ِم ْثلَهم بلَى وه و اخْل اَّل ُق الْعلِ‬
‫َ ُ‬ ‫َ ُ ْ َ َُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ‬
‫وت ُك ِّل َش ْي ٍء َوإِلَْي ِه‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ول لَ هُ ُك ْن َفيَ ُك و ُن (‪ )82‬فَ ُس ْب َحا َن الَّذي بِيَ ده َملَ ُك ُ‬
‫َش ْيئًا أَ ْن َي ُق َ‬

‫ُت ْر َجعُو َن (‪)83‬‬


‫‪Doa setelah membaca Surah Yasin‬‬

‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك أ َْديَا َننَا َوأَْن ُف َس نَا َوأ َْهلَنَ ا َوأ َْوالَ َدنَ ا َوأ َْم َوالَنَا‬ ‫اللَّ ُه َّم إِنَّانَ ْس تَ ْحفظُ َ‬
‫ك َونَ ْس َت ْودعُ َ‬

‫ك َو ِعيَ ِاذ َك‬ ‫ِ‬


‫ك َوأ ََمانِ َ‬ ‫اج َع ْلنَ ا َوإِيَّ ُ‬
‫اه ْم يِف َكنَف َ‬ ‫َوُك َّل َش ْي ٍئ أ َْعطَْيَتنَا اللَّ ُه َّم ْ‬
‫ٍد َوِذى َعنْي ٍ َوِذى َب ْغ ٍي‬ ‫ٍد َو َجبَّا ٍر َعنِْي‬ ‫ٍ‬
‫ْيطَان َم ِريْ‬ ‫ِّل َش‬ ‫ِم ْن ُك‬

‫ك َعلَى ُك ِّل َشْي ٍئ قَ ِد ْيٌر‪ .‬اللَّ ُه َّم مَجِّْلنَ ا بِالْ َعافِيَ ِة َو َّ‬
‫الس الََم ِة َو َح ِّق ْقنَ ا‬ ‫ِ‬
‫َوِم ْن َشِّر ُك ِّل ذى َشٍّر إِنَّ َ‬

‫ُّع ِاء‪ .‬اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْرلَنَ ا‬ ‫َّدام ِة إِنَّ َ ِ‬


‫ك مَس ْي ُع ال د َ‬
‫ِ ِ ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ب ا َّلت ْق َوى َوا ِإل ْس ت َق َامة َوأَع ْذنَا م ْن ُم ْوجبَ ات الن َ َ‬
‫َح َس َن‬ ‫ولِوالِ ِدينا وأَوالَ ِدنَا ومشاخِيِ نا وإِخوانِنا يِف الدِّي ِن وأَص حابِنا ولِمن أَحَّبنا فِي ِ‬
‫ك َول َم ْن أ ْ‬
‫ْ َ ْ َ َ ََْ ََ ْ َ‬ ‫َ َ َْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ‬

‫ب الْ َع الَ ِمنْي َ ‪.‬‬ ‫ات والْمس لِ ِم والْمس لِم ِ‬


‫ات يَ َار َّ‬ ‫إِلَينَا والْم ْؤِمنِ والْم ْؤِمنَ ِ‬
‫َ ُْ َ‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫َ ُْ‬ ‫نْي َ َ ُ‬ ‫ْ َ ُ‬
‫ص ْحبِ ِه َو َس لَّ َم‪,‬‬‫و‬ ‫ك س يِّ ِدنَا وموالَنَ ا حُم َّم ٍد وعلَى آلِ ِ‬
‫ه‬ ‫وص ل اللَّه َّم علَى عب ِد َك ورس ولِ‬
‫ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََْ‬ ‫َ َ ِّ ُ َ َْ َ َ ُ ْ َ‬
‫َ‬
‫مِح ِ‬ ‫ِ‬
‫اطنًا يِف َعافيَ ٍة َو َس الََم ٍة بَِرمْح َتِ َ‬
‫ِ‬
‫اهرا وب ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ك يَ اأ َْر َح َم ال َّرا نْي َ‬ ‫ال الْ ُمتَاب َع ة لَ هُ ظَ ً َ َ‬
‫َو ْارُزْقنَا َك َم َ‬

‫‪197‬‬
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami mohon pemelihraan-Mu dan kami
menyerahkan kepada-Mu agama kami, diri kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta-
harta kami dan segala yang telah Engkau berikan kepada kami. Ya Allah!Jadikanlah
kami dan juga mereka berada di dalam pemeliharaan-Mu, keamanan-Mu dan
perlindungan-Mu dari setiap gangguan syetan pendurhaka, orang-orang takabur yang
keras kepala, orang yang mempunyai pandangan jahat, kedhaliman dan dari pada
kejahatan setiap orang yang mempunyai kejahatan. Sesungguhnya Engkau Maha
Berkuasa atas segala sesuatu. YA Allah! Perindahkanlah kami dengan keselamatan dan
kesejahteraan. Karuniakanlah kepada kami ketaqwaan dan istiqomah. Lindungilah kami
dari perkara-perkara yang menyebabkan kami mendapat penyesalan. Sesungguhnya
Engkau Maha Mendengar sesuatu doa. Ya Allah! Ampunilah dosa-dosa kami, kedua
orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara seagama kami,
sahabat-sahabat karib kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-
orang yang pernah berbuat baik kepada kami, dari kaum mukminin dan mukminat,
muslimin dan muslimat, wahai Tuhan yang mengatur alam semesta. Ya Allah,
curahkanlah rahmat dan keselamatan! Kepada hamba-Mu dan utusan-Mu, junjungan
kami dan tuan kami Nabi Muhammad saw, keluarganya dan para sahabatnya.
Karuniakanlah kepada kami kesempurnaan mengikuti ajarannya, secara dhahir dan
batin, di dalam kesejahteraan dan keselamatan dengan kasih sayang-Mu, wahai Tuhan
Yang Maha Pengasih sebaik-baik yang mengasihi!"

3. Rahasia Surah Yusuf

Surah Yusuf adalah surat ke-12 dalam Al-Quran.surah ini terdiri dari 111 ayat, dan
termasuk dalam kelompok Surah Makkiyyah (diturunkan di Mekkah). Dinamakan surah
Surah Yusuf karena surah ini hamper secara keseluruhan memuat kisah Nabi Yusuf AS.
Surah ini biasa dibaca di kalangan masyarakat kita ketika ada acara empat bulan si calon
bayi di kandungan ibunya atau tujuh bulanan. Konon agar anaknya ganteng, sehat
selamat dan berparas indah. Tafaaulan kepada akhlak Nabi Yusuf alaihis salam.

Dalam hadisnya, Rasul mengatakan terkait keistimewaan Surah Yusuf ini

198
َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َف َق‬
‫ال أَقْ ِرئْيِن يَا‬ َ ‫ول اللَّه‬ َُ ٌ َُ َ َ‫َع ْن َعْب ِد اللَّ ِه بْ ِن َع ْم ٍرو ق‬
ِ َ ‫ال أَتَى رج ل رس‬

ْ ‫ت ِس يِّن َو‬ ِ َ‫ال لَ ه ا ْق رأْ ثَاَل ثً ا ِمن ذ‬ ِ َّ‫ول الل‬


َ ُ‫اش تَ َّد َق ْليِب َو َغل‬
‫ظ‬ ْ َ ‫الر ُج ُل َكرِب‬
َّ ‫ال‬
َ ‫ات ال ر َف َق‬ ْ َ ُ َ ‫ق‬
َ ‫ه‬ َ ‫َر ُس‬

ِ‫ال ا ْق َرأْ ثَاَل ثًا ِم ْن الْ ُم َس بِّ َحات‬


َ ‫ال ِمثْ َل َم َقالَتِ ِه اأْل ُوىَل َف َق‬ ِ ‫ال فَا ْقرأْ ِمن َذ‬
َ ‫ات حم َف َق‬ َ َ‫ق‬ ‫يِن‬‫ا‬ ‫س‬ ِ‫ل‬
ْ َ َ
ِ ِ َ ‫الرج ل ولَ ِكن أَقْ ِرئْيِن ي ا رس‬ َ ‫ال ِمثْ َل َم َقالَتِ ِه َف َق‬
ْ َ‫ول اللَّه ُس َورًة َجام َع ةً فَأَ ْقَرأَهُ إِ َذا ُزلْ ِزل‬
‫ت‬ َُ َ ْ َ ُ ُ َّ ‫ال‬ َ ‫َف َق‬
ِ َ َ‫غ ِمْن َه ا ق‬
ُ ‫ك بِ احْلَ ِّق اَل أَ ِز‬
‫يد َعلَْي َه ا أَبَ ًدا مُثَّ أ َْد َب َر‬ َ َ‫الر ُج ُل َوالَّذي َب َعث‬
َّ ‫ال‬ َ ‫ض َحىَّت إِ َذا َف َر‬
ُ ‫اأْل َْر‬
)‫الرَوجْيِ ُل (رواه أمحد‬ ُّ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم أَْفلَ َح‬
ُّ ‫الرَوجْيِ ُل أَْفلَ َح‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ ‫الر ُج ُل َف َق‬
َّ

Artinya: “Abdullah bin Umar meriwayatkan, ada seseorang laki-laki mendatangi


Rasulullah dan berkata: Wahai Rasulullah, ajarkanlah Al-Quran kepadaku. Rasul pun
berkata, “Bacalah tiga surah yang diawali dengan Alif Lam Ra’. Lalu laki-laki itu
menjawab: Aku sudah tua, otakku sudah lemah, dan lidahku sudah berat. Rasul pun
menimpali: Bacalah tiga surah yang diawali dengan Ha Mim. Laki-laki itu menjawab
seperti jawaban sebelumnya. Rasul melanjutkan, “Bacalah tiga surah dari surah-surah
Al-Musabbihat. Laki-laki itu masih menjawab seperti jawaban sebelumnya, seraya
berkata. Wahai rasulullah, ajarkanlah kepadaku surah yang dapat menyeluruh saja.
Kemudian Rasul membaca : Iza zulzilatil Ardhu (dari surah Az-Zalzalah) hingga selesai.
Laki-laki itu pun berkata. Demi zat yang telah mengutus engkau dengan hak, sungguh
selamanya aku tidak akan menambahinya. Lantas dia pergi berlalu. Kemudian Rasul
berkata dua kali, “aduhai beruntungnya laki-laki itu.” (HR Ahmad).

Berikut ini Surah Yusuf itu:

‫سورة يوسف‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬


199
‫ني (‪ )1‬إِنَّا أَْنَزلْنَ اهُ ُق ْرآَنًا َعَربِيًّا لَ َعلَّ ُك ْم َت ْع ِقلُ و َن (‪ )2‬حَنْ ُن‬ ‫ات الْ ِكتَ ِ‬
‫اب الْمبِ ِ‬
‫ُ‬ ‫الر تِْل َ‬
‫ك آَيَ ُ‬
‫ت ِم ْن َقْبلِ ِه لَ ِم َن‬ ‫ص مِب َا أ َْو َحْينَا إِلَْي َ‬
‫ك َه َذا الْ ُق ْرآَ َن َوإِ ْن ُكْن َ‬ ‫ص ِ‬
‫َح َس َن الْ َق َ‬
‫كأْ‬‫ص َعلَْي َ‬
‫َن ُق ُّ‬

‫س َوالْ َق َم َر‬ ‫م‬ ‫الش‬


‫َّ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ك‬
‫َ‬‫و‬‫ك‬‫َ‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ع‬ ‫د‬ ‫َح‬‫أ‬ ‫ت‬ ‫َي‬‫أ‬
‫ر‬ ‫يِّن‬ ‫ال يوسف أِل َبِ ِيه يا أَب ِ‬
‫ت إِ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ذ‬
‫ْ‬ ‫ني (‪ )3‬إِ‬‫الْغَافِلِ‬
‫َ ًْ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ‬
‫ِِ‬
‫ك َكْي ًدا‬ ‫ك َفيَ ِك ُ‬
‫يدوا لَ َ‬ ‫اك َعلَى إِ ْخ َوتِ َ‬
‫ص ُرْؤيَ َ‬
‫ص ْ‬
‫ال يَا بُيَنَّ اَل َت ْق ُ‬ ‫َرأ َْيُت ُه ْم يِل َساجد َ‬
‫ين (‪ )4‬قَ َ‬

‫ك ِم ْن تَأْ ِوي ِل‬ ‫ِ‬ ‫الش يطَا َن لِإْلِ نْس ِ‬


‫ك َويُ َعلِّ ُم َ‬ ‫ك جَيْتَبِي َ‬
‫ك َربُّ َ‬ ‫ان َع ُد ٌّو ُمبِ ٌ‬
‫ني (‪َ )5‬وَك َذل َ‬ ‫َ‬ ‫إِ َّن َّ ْ‬
‫يم‬ ‫يث ويتِ ُّم نِعمته علَيك وعلَى آَ ِل يع ُق وب َكما أَمَتَّها علَى أَبوي ك ِمن َقب ل إِب ر ِ‬
‫اه‬ ‫اأْل َح ِاد ِ‬
‫ُ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ني (‪)7‬‬‫اق إِ َّن ربَّك علِيم ح ِكيم (‪ )6‬لََق ْد َك ا َن يِف يوس ف وإِخوتِ ِه آَي ات لِ َّ ِِ‬ ‫ِ‬
‫لس ائل َ‬ ‫ُ ُ َ َ َْ َ ٌ‬ ‫َوإ ْس َح َ َ َ َ ٌ َ ٌ‬
‫ض اَل ٍل ُمبِ ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ني (‪)8‬‬ ‫ب إِىَل أَبِينَا منَّا َوحَنْ ُن عُ ْ‬
‫ص بَةٌ إِ َّن أَبَانَا لَفي َ‬ ‫َح ُّ‬
‫َخ وهُ أ َ‬
‫ف َوأ ُ‬
‫وس ُ‬ ‫ِ‬
‫إ ْذ قَ الُوا لَيُ ُ‬
‫ني (‬‫ا ْقُتلُوا يوس ف أَ ِو اطْرح وه أَرض ا خَي ْ ل لَ ُكم وج ه أَبِي ُكم وتَ ُكونُوا ِمن بع ِد ِه َقوما حِلِ‬
‫صا َ‬ ‫ْ َْ ًْ َ‬ ‫َُ ُ ْ ً ُ ْ َُْ ْ َ‬ ‫ُ ُ َ‬
‫الس يَّ َارِة إِ ْن‬
‫ض َّ‬ ‫ال قَائِ ل ِمْنهم اَل َت ْقتلُ وا يوس ف وأَلْ ُق وه يِف َغياب ِة اجْل ِّ ِ‬
‫ب َي ْلتَقطْ هُ َب ْع ُ‬‫ُ ُ ُ َ َ ُ ََ ُ‬ ‫‪ )9‬قَ َ ٌ ُ ْ‬
‫ك اَل تَأْمنَّا علَى يوس ف وإِنَّا لَه لَنَ ِ‬
‫اص ُحو َن (‪)11‬‬ ‫ِِ‬
‫َ َ ُ ُ َ َ ُ‬ ‫ني (‪ )10‬قَالُوا يَا أَبَانَا َما لَ َ‬
‫ُكْنتُ ْم فَاعل َ‬

‫ب َوإِنَّا لَ هُ حَلَ افِظُو َن (‪ )12‬قَ َ‬


‫ال إِيِّن لَيَ ْح ُزنُيِن أَ ْن تَ ْذ َهبُوا بِ ِه‬ ‫ِ‬
‫أ َْرس ْلهُ َم َعنَا َغ ًدا َي ْرتَ ْع َوَي ْل َع ْ‬

‫ص بَةٌ‬
‫ب َوحَنْ ُن عُ ْ‬ ‫ب َوأَْنتُ ْم َعْن هُ َغ افِلُو َن (‪ )13‬قَالُوا لَئِ ْن أَ َكلَ هُ ِّ‬
‫الذئْ ُ‬ ‫اف أَ ْن يَأْ ُكلَ هُ ِّ‬
‫الذئْ ُ‬ ‫َخ ُ‬
‫َوأ َ‬
‫ب َوأ َْو َحْينَا إِلَْي ِه‬
‫اس ُرو َن (‪َ )14‬فلَ َّما َذ َهبُ وا بِ ِه َوأَمْج َعُ وا أَ ْن جَيْ َعلُ وهُ يِف َغيَابَ ِة اجْلُ ِّ‬
‫إِنَّا إِ ًذا خَل ِ‬
‫َ‬

‫‪200‬‬
‫اه ْم ِع َشاءً َيْب ُكو َن (‪ )16‬قَالُوا يَا‬ ‫ِ‬
‫َّه ْم بِأ َْم ِره ْم َه َذا َوُه ْم اَل يَ ْشعُُرو َن (‪َ )15‬و َجاءُوا أَبَ ُ‬
‫لَُتنَبَِّئن ُ‬
‫ت مِب ُ ْؤِم ٍن لَنَا َولَ ْو‬
‫ب َوَما أَنْ َ‬
‫ُ‬ ‫ئ‬
‫ْ‬ ‫ِّ‬
‫ذ‬ ‫ال‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ا‬‫َ‬‫ن‬ ‫أَبانَا إِنَّا ذَهبنَا نَس تَبِق وَترْكنَا يوس ف ِعْن َد متَ ِ‬
‫اع‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ ُ َ َ ُ ُ َ‬ ‫َ‬
‫ت لَ ُك ْم أَْن ُف ُس ُك ْم أ َْم ًرا‬
‫ال بَ ْل َس َّولَ ْ‬ ‫يص ِه بِ َدٍم َك ِذ ٍ‬
‫ب قَ َ‬ ‫ُكنَّا ص ِادقِني (‪ )17‬وجاءوا علَى قَ ِم ِ‬
‫ََ ُ َ‬ ‫َ َ‬
‫ت َس يَّ َارةٌ فَأ َْر َس لُوا َوا ِرَد ُه ْم‬ ‫فَص بر مَجِ ي ل واللَّه الْمس َتعا ُن علَى ما تَ ِ‬
‫ص ُفو َن (‪َ )18‬و َج اءَ ْ‬ ‫َ ٌْ ٌ َ ُ ُ ْ َ َ َ‬
‫ضاعةً واللَّه علِ مِب‬‫ِ‬
‫يم َا َي ْع َملُو َن (‪َ )19‬و َش َرْوهُ‬‫َسُّروهُ ب َ َ َ ُ َ ٌ‬
‫ال يَا بُ ْشَرى َه َذا غُاَل ٌم َوأ َ‬
‫فَأ َْدىَل َدلْ َوهُ قَ َ‬
‫ال الَّ ِذي ْ ِ ِ‬ ‫يه ِمن َّ ِ ِ‬
‫ِِ‬ ‫س در ِاهم مع ُد ٍ‬
‫ص َر‬
‫اش َتَراهُ م ْن م ْ‬ ‫ين (‪َ )20‬وقَ َ‬
‫الزاه د َ‬ ‫بِثَ َم ٍن خَب ْ ٍ َ َ َ َ ْ َ‬
‫ودة َوَك انُوا ف َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اِل مرأَتِ ِه أَ ْك ِرِمي م ْث واه عس ى أَ ْن يْن َفعنَا أَو َنت ِ‬
‫ف يِف اأْل َْر ِ‬
‫ض‬ ‫ك َم َّكنَّا ليُ ُ‬
‫وس َ‬ ‫َّخ َذهُ َولَ ًدا َوَك َذل َ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫َ َُ ََ‬ ‫َْ‬
‫ب َعلَى أ َْم ِرِه َولَ ِك َّن أَ ْكَث َر الن ِ‬
‫َّاس اَل َي ْعلَ ُم و َن (‬ ‫ولُِنعلِّم ه ِمن تَأْ ِوي ِل اأْل َح ِاد ِ‬
‫يث واللَّه َغ الِ‬
‫َ ُ ٌ‬ ‫َ‬ ‫َ ََُ ْ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ني (‪)22‬‬ ‫َشدَّهُ آََتْينَاهُ ُح ْك ًما َو ِع ْل ًما َوَك َذل َ‬
‫ك جَنْ ِزي الْ ُم ْحسن َ‬ ‫‪َ )21‬ولَ َّما َبلَ َغ أ ُ‬

‫ال َم َع ا َذ اللَّ ِه‬


‫ك قَ َ‬
‫ت لَ َ‬
‫ت َهْي َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫َوَر َاوَدتْ هُ الَّيِت ُه َو يِف َبْيت َها َع ْن َن ْفس ه َو َغلَّ َقت اأْل َْب َو َ‬
‫اب َوقَ الَ ْ‬
‫ت بِ ِه َوَه َّم هِب َا لَ ْواَل أَ ْن َرأَى‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اي إِنَّهُ اَل يُ ْفل ُح الظَّال ُمو َن (‪َ )23‬ولََق ْد مَهَّ ْ‬ ‫إِنَّهُ َريِّب أ ْ‬
‫َح َس َن َم ْث َو َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫بره ا َن ربِِّه َك َذلِ ِ‬
‫الس وءَ َوالْ َف ْح َش اءَ إِنَّهُ م ْن عبَادنَا الْ ُم ْخلَص َ‬
‫ني (‪)24‬‬ ‫ص ِر َ‬
‫ف َعْن هُ ُّ‬ ‫ك لنَ ْ‬
‫َ‬ ‫ُْ َ َ‬
‫ت َما َج َزاءُ َم ْن أ ََر َاد‬ ‫َّت قَ ِميصهُ ِمن ُدب ٍر وأَلْ َفيا سيِّ َد َها لَ َدى الْب ِ‬
‫اب قَالَ ْ‬ ‫اب َوقَد ْ‬
‫َ‬ ‫َ ْ ُ َ َ َ‬ ‫استََب َقا الْبَ َ‬
‫َو ْ‬
‫ال ِه َي َر َاوَدتْيِن َع ْن َن ْف ِس ي َو َش ِه َد‬
‫يم (‪ )25‬قَ َ‬‫بِأَهلِ ك س وءا إِاَّل أَ ْن يس جن أَو ع َذاب أَلِ‬
‫ُْ ََ ْ َ ٌ ٌ‬ ‫ْ َ ُ ً‬

‫‪201‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ت َوُه َو م َن الْ َك اذبِ َ‬
‫ني (‪َ )26‬وإِ ْن‬ ‫َش اه ٌد م ْن أ َْهل َها إِ ْن َك ا َن قَم ُ‬
‫يص هُ قُ َّد م ْن ُقبُ ٍل فَ َ‬
‫ص َدقَ ْ‬
‫يص هُ قُ َّد ِم ْن‬ ‫ِ‬ ‫َك ا َن قَ ِميص ه قُ َّد ِمن دب ٍر فَ َك َذبت وه و ِمن َّ ِ ِ‬
‫ني (‪َ )27‬فلَ َّما َرأَى قَم َ‬
‫الص ادق َ‬ ‫َ ْ ََُ َ‬ ‫ْ ُُ‬ ‫ُُ‬
‫اس َت ْغ ِف ِري‬ ‫ف أ َْع ِر ْ‬
‫ض َع ْن َه َذا َو ْ‬ ‫وس ُ‬‫ي‬
‫ُ ُ‬ ‫)‬‫‪28‬‬ ‫(‬ ‫يم‬
‫َ ٌ‬
‫ال إِنَّه ِمن َكي ِد ُك َّن إِ َّن َكي َد ُك َّن ع ِ‬
‫ظ‬ ‫ْ‬ ‫ُدبُ ٍر قَ َ ُ ْ ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫اطئِني (‪ )29‬وقَ َ ِ‬
‫ِ‬ ‫لِ َذنْبِ ِ‬
‫ك إِنَّ ِ ِ ِ‬
‫ال ن ْس َوةٌ يِف الْ َمدينَ ة ْام َرأَةُ الْ َع ِزي ِز ُت َرا ِو ُد َفتَ َ‬
‫اها‬ ‫َ‬ ‫ك ُكْنت م َن اخْلَ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ت مِب َ ْك ِره َّن أ َْر َس لَ ْ‬
‫ت‬ ‫ضاَل ٍل ُمبِ ٍ‬
‫ني (‪َ )30‬فلَ َّما مَس َع ْ‬ ‫َع ْن َن ْفسه قَ ْد َشغَ َف َها ُحبًّا إِنَّا لََنَر َاها يِف َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ٍِ ِ‬
‫اخ ُر ْج َعلَْي ِه َّن َفلَ َّما‬
‫ت ُك َّل َواح َدة مْن ُه َّن س ِّكينًا َوقَ الَت ْ‬ ‫إِلَْي ِه َّن َوأ َْعتَ َد ْ‬
‫ت هَلُ َّن ُمتَّ َك أً َوآَتَ ْ‬

‫اش لِلَّ ِه َما َه َذا بَ َش ًرا إِ ْن َه َذا إِاَّل َملَ ٌ‬


‫ك َك ِرميٌ (‪)31‬‬ ‫ِ‬
‫َرأ َْينَهُ أَ ْكَب ْرنَهُ َوقَطَّ ْع َن أَيْد َي ُه َّن َوُق ْل َن َح َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َم َولَئ ْن مَلْ َي ْف َع ْل َما آَ ُم ُرهُ‬ ‫ت فَ َذل ُك َّن الَّذي لُ ْمُتنَّيِن فيه َولََق ْد َر َاو ْدتُهُ َع ْن َن ْفس ه فَ ْ‬
‫اسَت ْع َ‬ ‫قَالَ ْ‬
‫ب إِيَلَّ مِم َّا يَ ْدعُونَيِن إِلَْي ِه‬
‫َح ُّ‬
‫الس ْج ُن أ َ‬
‫ب ِّ‬‫ال َر ِّ‬
‫ين (‪ )32‬قَ َ‬ ‫لَيس جنَ َّن ولَي ُك ونَن ِمن َّ ِ‬
‫الص اغ ِر َ‬ ‫ُْ َ ََ ْ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫اب لَ هُ َربُّهُ‬
‫اس تَ َج َ‬ ‫ب إِلَْي ِه َّن َوأَ ُك ْن م َن اجْلَ اهل َ‬
‫ني (‪ )33‬فَ ْ‬ ‫َص ُ‬
‫ف َعيِّن َكْي َد ُه َّن أ ْ‬ ‫َوإِاَّل تَ ْ‬
‫ص ِر ْ‬
‫الس ِميع الْعلِيم (‪ )34‬مُثَّ ب َدا هَل م ِمن بع ِد ما رأَوا اآْل َي ِ‬ ‫ِ‬
‫ات‬ ‫َ ُْ ْ َ ْ َ َ ُ َ‬ ‫ف َعْن هُ َكْي َد ُه َّن إنَّهُ ُه َو َّ ُ َ ُ‬
‫ص َر َ‬
‫فَ َ‬
‫ال أَح ُدمُه ا إِيِّن أَرايِن أ َْع ِ‬
‫ص ُر مَخْ ًرا‬ ‫ِ‬
‫الس ْج َن َفَتيَ ان قَ َ َ َ‬ ‫لَيَس ُجُننَّهُ َحىَّت ِح ٍ‬
‫ني (‪َ )35‬وَد َخ َل َم َعهُ ِّ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ال اآْل َ َخ ُر إِيِّن أ ََرايِن أَمْحِ ُل َف ْو َق َرأْ ِس ي ُخْب ًزا تَأْ ُك ُل الطَّْي ُر ِمْن هُ َنبِّْئنَا بِتَأْ ِويلِ ِه إِنَّا َن َر َاك ِم َن‬
‫َوقَ َ‬

‫ال اَل يَأْتِي ُك َما طَ َع ٌام ُت ْرَزقَانِ ِه إِاَّل َنبَّأْتُ ُك َما بِتَأْ ِويلِ ِه َقْب َل أَ ْن يَأْتِيَ ُك َما‬
‫ني (‪ )36‬قَ َ‬‫ِِ‬
‫الْ ُم ْحس ن َ‬

‫‪202‬‬
‫ت ِملَّةَ َق ْوٍم اَل يُ ْؤِمنُ و َن بِاللَّ ِه َوُه ْم بِ اآْل َ ِخَرِة ُه ْم َك افُِرو َن (‬ ‫ِ مِم‬
‫َذل ُك َما َّا َعلَّ َميِن َريِّب إِيِّن َت َرْك ُ‬
‫وب َما َك ا َن لَنَا أَ ْن نُ ْش ِرَك بِاللَّ ِه ِم ْن‬ ‫يم َوإِ ْس َح َ‬ ‫‪ )37‬واتَّبعت ِملَّةَ آَب ائِي إِب ر ِ‬
‫اق َوَي ْع ُق َ‬ ‫اه‬
‫َ َْ َ‬ ‫َ َْ ُ‬
‫َّاس َولَ ِك َّن أَ ْكَث َر الن ِ‬
‫ض ِل اللَّ ِه َعلَْينَا َو َعلَى الن ِ‬ ‫ٍ ِ‬
‫َّاس اَل يَ ْش ُكُرو َن (‪ )38‬يَا‬ ‫ك ِم ْن فَ ْ‬
‫َش ْيء َذل َ‬

‫اح ُد الْ َق َّه ُار (‪َ )39‬ما َت ْعبُ ُدو َن ِم ْن ُدونِ ِه‬
‫السج ِن أَأَرباب مَت َفِّرقُو َن خير أَِم اللَّه الْو ِ‬
‫ُ َ‬ ‫ٌَْ‬
‫ِ‬
‫صاحيَبِ ِّ ْ ْ َ ٌ ُ‬ ‫َ‬
‫ان إِ ِن احْلُ ْكم إِاَّل لِلَّ ِه أ ََم ر أَاَّل‬
‫إِاَّل أَمْس اء مَسَّيتُموها أَْنتُم وآَب ا ُؤُكم ما أَْن زَل اللَّه هِب ا ِمن س ْلطَ ٍ‬
‫ًَ ُْ َ ََْ َْ َ ُ َ ْ ُ‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫َّاس اَل يعلَم و َن (‪ )40‬يا ص ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫احيَبِ‬ ‫َ َ‬ ‫ِّين الْ َقيِّ ُم َولَك َّن أَ ْكَث َر الن ِ َ ْ ُ‬ ‫َت ْعبُ ُدوا إِاَّل إِيَّاهُ ذَل َ‬
‫ك ال د ُ‬
‫السج ِن أ ََّما أَح ُد ُكما َفيس ِقي ربَّه مَخْرا وأ ََّما اآْل َخر َفيصلَب َفتَأْ ُك ل الطَّي ر ِمن رأْ ِس ِه قُ ِ‬
‫ض َي‬ ‫ُ ُْ ْ َ‬ ‫َُ ُ ْ ُ‬ ‫َ َ َْ َُ ً َ‬ ‫ِّ ْ‬
‫ك‬ ‫ال لِلَّ ِذي ظَ َّن أَنَّهُ نَ ٍ‬
‫اج ِمْن ُه َما اذْ ُك ْريِن ِعْن َد َربِّ َ‬ ‫اأْل َم ر الَّ ِذي فِي ِه تَس َت ْفتِي ِ‬
‫ان (‪َ )41‬وقَ َ‬‫ْ َ‬ ‫ُْ‬
‫ض ع ِس نِني (‪ )42‬وقَ َ ِ‬ ‫ِ‬
‫ك إِيِّن أ ََرى‬‫ال الْ َمل ُ‬ ‫َ‬ ‫الس ْج ِن بِ ْ َ َ‬ ‫الش ْيطَا ُن ذ ْك َر َربِِّه َفلَبِ َ‬
‫ث يِف ِّ‬ ‫فَأَنْ َس اهُ َّ‬
‫ض ٍر وأُخ ر يابِس ٍ‬
‫ات يَا أَيُّ َها‬ ‫خ‬ ‫اف وس بع س ْنباَل ٍ‬
‫ت‬ ‫ان ي أْ ُكلُه َّن س بع ِ‬ ‫ات مِس ٍ‬ ‫ٍ‬
‫ُ َ ََ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َس ْب َع َب َق َر َ َ ُ َ ْ ٌ َ َ َ ْ َ ُ ُ‬
‫ٌ‬ ‫ج‬‫ع‬

‫َحاَل ٍم َوَما حَنْ ُن‬ ‫ِ‬


‫اث أ ْ‬ ‫اي إِ ْن ُكْنتُ ْم ل ُّلرْؤيَا َت ْعُب ُرو َن (‪ )43‬قَ الُوا أ ْ‬
‫َض غَ ُ‬ ‫ُرْؤيَ َ‬
‫الْمأَل ُ أَْفتُ ويِن يِف‬
‫َ‬
‫ال الَّ ِذي جَنَا ِمْن ُه َما َو َّاد َك َر َب ْع َد أ َُّم ٍة أَنَا أَُنبِّئُ ُك ْم بِتَأْ ِويلِ ِه‬ ‫ِِ‬
‫َحاَل ِم بِ َع الم َ‬
‫ني (‪َ )44‬وقَ َ‬ ‫بِتَأْ ِو ِيل اأْل ْ‬
‫ات مِس ٍ‬
‫ان يَأْ ُكلُ ُه َّن َس ْب ٌع ِع َج ٌ‬ ‫ٍ‬ ‫الص د ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫اف‬ ‫ِّيق أَفْتنَا يِف َس ْب ِع َب َق َر َ‬
‫ف أَيُّ َها ِّ ُ‬
‫وس ُ‬
‫فَأ َْرس لُون (‪ )45‬يُ ُ‬
‫ات لَ َعلِّي أ َْرِج ُع إِىَل الن ِ‬
‫َّاس لَ َعلَّ ُه ْم َي ْعلَ ُم و َن (‪ )46‬قَ َ‬
‫ال‬ ‫ض ٍر وأُخ ر يابِس ٍ‬ ‫ٍ‬
‫َو َس ْب ِع ُس ْنبُاَل ت ُخ ْ َ َ َ َ َ‬

‫‪203‬‬
‫ص دْمُتْ فَ َذ ُروهُ يِف ُس ْنبُلِ ِه إِاَّل قَلِياًل مِم َّا تَ أْ ُكلُو َن (‪ )47‬مُثَّ‬
‫ني َدأَبًا فَ َما َح َ‬
‫ِِ‬
‫َت ْزَرعُ و َن َس ْب َع س ن َ‬
‫ك سبع ِش َد ٌاد يأْ ُك ْلن ما قَدَّمتُم هَل َّن إِاَّل قَلِياًل مِم َّا حُتْ ِ‬
‫صنُو َن (‪ )48‬مُثَّ يَأْيِت‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫َ ََ ْ ْ ُ‬ ‫يَأْيِت م ْن َب ْعد ذَل َ َ ْ ٌ‬
‫ك ا ْئتُ ويِن بِ ِه َفلَ َّما‬ ‫ص رو َن (‪ )49‬وقَ َ ِ‬ ‫اث النَّاس وفِ ِ‬
‫يه يع ِ‬ ‫ك ع ام فِ ِ‬ ‫ِمن بع ِد َذلِ‬
‫ال الْ َمل ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َُ َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ُ‬ ‫يه‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َْ‬

‫ِّس َوِة الاَّل يِت قَطَّ ْع َن أَيْ ِد َي ُه َّن إِ َّن َريِّب‬ ‫اس أَلْهُ َما بَ ُ‬
‫ال الن ْ‬ ‫ك فَ ْ‬
‫ول قَ َ ِ‬
‫ال ْارج ْع إِىَل َربِّ َ‬ ‫الر ُس ُ‬
‫َج اءَهُ َّ‬

‫اش لِلَّ ِه َما‬ ‫ِِ‬


‫ف َع ْن َن ْفس ه ُق ْل َن َح َ‬
‫وس َ‬ ‫ِ‬
‫ال َما َخطْبُ ُك َّن إ ْذ َر َاو ْدتُ َّن يُ ُ‬
‫يم (‪ )50‬قَ َ‬‫ِ ِِ ِ‬
‫ب َكْي ده َّن َعل ٌ‬
‫ِِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ص احْلَ ُّق أَنَا َر َاو ْدتُهُ َع ْن َن ْفس ه َوإِنَّهُ‬ ‫َعل ْمنَا َعلَْي ه م ْن ُس وء قَ الَت ْام َرأَةُ الْ َع ِزي ِز اآْل َ َن َح ْ‬
‫ص َح َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫َخْن هُ بِالْغَْي ِ‬ ‫الص ِادقِني (‪ )51‬ذَلِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َن اللَّهَ اَل َي ْه دي َكْي َد اخْلَائن َ‬
‫ني‬ ‫ب َوأ َّ‬ ‫ك لَي ْعلَ َم أَيِّن مَلْ أ ُ‬
‫َ‬ ‫لَم َن َّ َ‬
‫يم (‬ ‫ح‬ ‫الس ِ‬
‫وء إِاَّل ما رِحم ريِّب إِ َّن ريِّب َغ ُف ور رِ‬ ‫س أَل ََّم َارةٌ بِ ُّ‬ ‫ئ َن ْف ِس ي إِ َّن َّ‬
‫ٌَ ٌ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ََ‬ ‫الن ْف َ‬ ‫(‪َ )52‬وَما أ َُب ِّر ُ‬

‫ني‬ ‫ِ‬
‫ك الَْي ْوَم لَ َد ْينَا َمك ٌ‬ ‫ص هُ لَِن ْف ِس ي َفلَ َّما َكلَّ َم هُ قَ َ‬
‫ال إِنَّ َ‬
‫ال الْملِك ا ْئتويِن بِِه أ ِ‬
‫َستَ ْخل ْ‬
‫ْ‬ ‫‪َ )53‬وقَ َ َ ُ ُ‬

‫ك َم َّكنَّا‬ ‫ِ‬ ‫ض إِيِّن ح ِفي ٌ ِ‬


‫اج َع ْليِن َعلَى َخ َزائِ ِن اأْل َْر ِ‬ ‫ِ‬
‫يم (‪َ )55‬وَك َذل َ‬
‫ظ َعل ٌ‬ ‫َ‬ ‫ال ْ‬
‫ني (‪ )54‬قَ َ‬
‫أَم ٌ‬
‫َج َر‬ ‫ِ‬ ‫ص ِ ِ‬ ‫ث ي َش اء نُ ِ‬ ‫ض يتَب َّوأُ ِ‬
‫ِ‬ ‫ف يِف‬ ‫لِ‬
‫يع أ ْ‬
‫يب بَرمْح َتنَا َم ْن نَ َش اءُ َواَل نُض ُ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َر‬
‫ْ‬ ‫أْل‬‫ا‬ ‫َ‬ ‫وس‬
‫ُ‬ ‫ي‬
‫ُ‬

‫ين آَ َمنُ وا َوَك انُوا َيَّت ُق و َن (‪َ )57‬و َج اءَ إِ ْخ َوةُ‬ ‫الْمح ِس نِني (‪ )56‬وأَل َج ر اآْل َ ِخ رِة خي ر لِلَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َ َْ ٌ َ‬ ‫َ ُْ‬ ‫ُْ َ‬

‫ف فَ َد َخلُوا َعلَْي ِه َف َع َرَف ُه ْم َوُه ْم لَهُ ُمْن ِك ُرو َن (‪َ )58‬ولَ َّما َج َّهَزُه ْم جِب َ َه ا ِزِه ْم قَ َ‬
‫ال ا ْئتُويِن‬ ‫وس َ‬
‫يُ ُ‬
‫ني (‪ )59‬فَِإ ْن مَلْ تَأْتُويِن بِ ِه‬‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ لَ ُك ْم م ْن أَبِي ُك ْم أَاَل َتَرْو َن أَيِّن أُويِف الْ َكْي َل َوأَنَا َخْيُر الْ ُمْن ِزل َ‬
‫بِأ ٍ‬

‫‪204‬‬
‫ال‬
‫اعلُو َن (‪َ )61‬وقَ َ‬ ‫فَاَل َكيل لَ ُكم ِعْن ِدي واَل َت ْقرب ِ‬
‫ون (‪ )60‬قَالُوا سُنرا ِود عْنه أَباه وإِنَّا لََف ِ‬
‫َ َ ُ َ ُ َُ َ‬ ‫َ َُ‬ ‫َْ ْ‬
‫اعَت ُه ْم يِف ِر َحاهِلِ ْم لَ َعلَّ ُه ْم َي ْع ِرفُوَن َها إِذَا ا ْن َقلَبُوا إِىَل أ َْهلِ ِه ْم لَ َعلَّ ُه ْم َي ْرِجعُو َن‬
‫ضَ‬ ‫اج َعلُوا بِ َ‬
‫ِ ِ ِِ‬
‫لفْتيَانه ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫(‪َ )62‬فلَ َّما َر َجعُ وا إِىَل أَبِي ِه ْم قَ الُوا يَا أَبَانَا ُمن َع منَّا الْ َكْي ُل فَأ َْرس ْل َم َعنَا أ َ‬
‫َخانَا نَ ْكتَ ْل َوإِنَّا‬

‫َخ ِيه ِم ْن َقْب ُل فَاللَّهُ َخْي ٌر‬


‫ال هل آَمنُ ُكم علَي ِه إِاَّل َكما أ َِمْنتُ ُكم علَى أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫لَهُ حَلَافظُو َن (‪ )63‬قَ َ َ ْ َ ْ َ ْ‬
‫ت إِلَْي ِه ْم‬
‫اعَت ُه ْم ُرَّد ْ‬ ‫اع ُه ْم َو َج ُدوا بِ َ‬ ‫مِح ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َ‬ ‫ني (‪َ )64‬ولَ َّما َفتَ ُح وا َمتَ َ‬
‫َحافظًا َوُه َو أ َْر َح ُم ال َّرا َ‬
‫َخانَا َوَن ْزَد ُاد َكْي َل بَعِ ٍري‬ ‫ت إِلَْينَا َومَنِريُ أ َْهلَنَا َوحَنْ َف ُ‬ ‫ِ ِِ‬
‫ظأَ‬ ‫اعُتنَا ُرَّد ْ‬
‫ضَ‬ ‫قَالُوا يَا أَبَانَا َما َنْبغي َهذه بِ َ‬
‫ون َم ْوثًِقا ِم َن اللَّ ِه لَتَ أُْتنَّيِن بِ ِه إِاَّل‬
‫ال لَن أُرِس لَه مع ُكم حىَّت ُت ْؤتُ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك َكْي ٌل يَس ريٌ (‪ )65‬قَ َ ْ ْ ُ َ َ ْ َ‬
‫ذَل َ‬

‫ول َوكِي ٌل (‪َ )66‬وقَ َ‬


‫ال يَا بَيِن َّ اَل‬ ‫أَ ْن حُيَ ا َط بِ ُك ْم َفلَ َّما آََت ْوهُ َم ْوثَِق ُه ْم قَ َ‬
‫ال اللَّهُ َعلَى َما َن ُق ُ‬

‫اب ُمَت َفِّرقَ ٍة َوَما أُ ْغيِن َعْن ُك ْم ِم َن اللَّ ِه ِم ْن َش ْي ٍء إِ ِن‬


‫اح ٍد و ْاد ُخلُوا ِمن أ َْب و ٍ‬
‫ْ َ‬
‫ِ ٍ ِ‬
‫تَ ْد ُخلُوا م ْن بَاب َو َ‬

‫ت َو َعلَْي ِه َف ْليََت َوَّك ِل الْ ُمَت َوِّكلُ و َن (‪َ )67‬ولَ َّما َد َخلُ وا ِم ْن َحْي ُ‬ ‫ِِ ِ‬
‫ث‬ ‫احْلُ ْك ُم إِاَّل للَّه َعلَْي ه َت َوَّك ْل ُ‬
‫اج ةً يِف َن ْف ِ‬ ‫ٍِ‬ ‫ِ ِِ‬
‫اها‬
‫ضَ‬ ‫وب قَ َ‬
‫س َي ْع ُق َ‬ ‫وه ْم َما َك ا َن يُ ْغيِن َعْن ُه ْم م َن اللَّه م ْن َش ْيء إاَّل َح َ‬
‫أ ََمَرُه ْم أَبُ ُ‬
‫ف‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫وإِنَّه لَ ُذو ِع ْل ٍم لِما علَّمنَاه ولَ ِ‬
‫وس َ‬‫ي‬
‫ُ ُ‬ ‫ى‬‫َ‬‫ل‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫خ‬
‫َ‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ل‬
‫َ‬‫و‬‫َ‬ ‫)‬‫‪68‬‬ ‫(‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬‫م‬ ‫ل‬
‫َ‬
‫َ ُ‬‫ع‬
‫ْ‬ ‫ي‬ ‫اَل‬ ‫َّاس‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ر‬
‫َ‬ ‫ث‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫ْ‬ ‫أ‬ ‫ن‬
‫َّ‬ ‫ك‬ ‫َ َْ َُ‬ ‫َ ُ‬
‫س مِب َا َك انُوا َي ْع َملُ و َن (‪َ )69‬فلَ َّما َج َّهَزُه ْم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫وك فَاَل َتْبتَئ ْ‬ ‫ال إِيِّن أَنَا أ ُ‬
‫َخ َ‬ ‫آََوى إِلَْي ه أ َ‬
‫َخ اهُ قَ َ‬

‫َخي ِه مُثَّ أَذَّ َن ُم َؤذِّ ٌن أَيَُّت َها الْعِ ريُ إِنَّ ُك ْم لَ َس ا ِرقُو َن (‪)70‬‬
‫الس َقايةَ يِف رح ِل أ ِ‬ ‫جِب ِ‬
‫َ َه ا ِزه ْم َج َع َل ِّ َ َ ْ‬

‫‪205‬‬
‫ك َولِ َم ْن َج اءَ بِ ِه مِح ْ ُل‬
‫اع الْملِ ِ‬
‫ص َو َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫قَ الُوا َوأَْقَبلُ وا َعلَْي ِه ْم َم ا َذا َت ْفق ُدو َن (‪ )71‬قَ الُوا َن ْفق ُد ُ‬
‫يم (‪ )72‬قَ الُوا تَاللَّ ِه لََق ْد َعلِ ْمتُ ْم َما ِجْئنَا لُِن ْف ِس َد يِف اأْل َْر ِ‬
‫ض َوَما ُكنَّا‬ ‫َ ٌ‬
‫بعِ ٍري وأَنَا بِ ِه ز ِ‬
‫ع‬ ‫َ َ‬
‫ني (‪ )74‬قَ الُوا َج َز ُاؤهُ َم ْن ُوِج َد يِف َر ْحلِ ِه‬ ‫ِ‬
‫ني (‪ )73‬قَ الُوا فَ َما َج َز ُاؤهُ إِ ْن ُكْنتُ ْم َك اذبِ َ‬
‫ِ‬
‫َس ا ِرق َ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ني (‪َ )75‬فبَ َدأَ بِأ َْوعيَت ِه ْم َقْب َل ِو َع اء أَخيه مُثَّ ْ‬
‫اس تَ ْخَر َج َها‬ ‫ك جَنْ ِزي الظَّالم َ‬
‫َف ُه َو َجَز ُاؤهُ َك َذل َ‬
‫ِ ِ ِاَّل‬ ‫ِمن ِوع ِاء أ ِ‬
‫َخ ِيه َك َذلِك كِ ْدنَا لِيوس ف ما َك ا َن لِيأْخ َذ أ يِف ِ‬
‫َخ اهُ دي ِن الْ َمل ك إ أَ ْن يَ َش اءَ‬
‫َ ُ َ‬ ‫ُ ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ‬
‫يم (‪ )76‬قَالُوا إِ ْن يَ ْس ِر ْق َف َق ْد َس َر َق‬‫ِ ِ ِ‬ ‫ٍ‬
‫اللَّهُ َن ْرفَ ُع َد َر َجات َم ْن نَ َشاءُ َوَف ْو َق ُك ِّل ذي ع ْل ٍم َعل ٌ‬
‫ف يِف َن ْف ِس ِه َومَلْ يُْب ِد َها هَلُ ْم قَ َ‬
‫ال أَْنتُ ْم َش ٌّر َم َكانًا َواللَّهُ أ َْعلَ ُم‬ ‫وس ُ‬
‫َس َّرَها يُ ُ‬
‫ِ‬
‫َخ لَ هُ م ْن َقْب ُل فَأ َ‬
‫أٌ‬

‫َح َدنَا َم َكانَهُ إِنَّا َن َر َاك‬ ‫ِ‬ ‫مِب ِ‬


‫َا تَص ُفو َن (‪ )77‬قَالُوا يَا أَيُّ َها الْ َع ِز ُيز إ َّن لَهُ أَبًا َشْي ًخا َكبِ ًريا فَ ُخ ْذ أ َ‬
‫اعنَا ِعْن َدهُ إِنَّا إِ ًذا‬ ‫ِ‬
‫ال َم َع ا َذ اللَّه أَ ْن نَأْ ُخ َذ إِاَّل َم ْن َو َج ْدنَا َمتَ َ‬
‫ني (‪ )78‬قَ َ‬‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫م َن الْ ُم ْحس ن َ‬

‫ص وا جَنِ يًّا قَ َ‬
‫ال َكبِ ريُُه ْم أَمَلْ َت ْعلَ ُم وا أ َّ‬
‫َن أَبَ ا ُك ْم قَ ْد‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اسَتْيئَ ُس وا مْن هُ َخلَ ُ‬
‫لَظَ ال ُمو َن (‪َ )79‬فلَ َّما ْ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬
‫ض َحىَّت يَ أْذَ َن‬
‫ف َفلَ ْن أ َْب َر َح اأْل َْر َ‬ ‫َخ َذ َعلَْي ُك ْم َم ْوث ًقا م َن اللَّه َوم ْن َقْب ُل َما َف َّرطْتُ ْم يِف يُ ُ‬
‫وس َ‬ ‫أَ‬
‫ني (‪ْ )80‬ارِجعُ وا إِىَل أَبِي ُك ْم َف ُقولُوا يَا أَبَانَا إِ َّن‬ ‫ِِ‬
‫يِل أَيِب أ َْو حَيْ ُك َم اللَّهُ يِل َوُه َو َخْي ُر احْلَ اكم َ‬
‫اس أ َِل الْ َق ْريَةَ الَّيِت‬ ‫ك س ر َق وما َش ِه ْدنَا إِاَّل مِب َا علِمنَا وما ُكنَّا لِْلغَي ِ ِ ِ‬
‫ني (‪َ )81‬و ْ‬
‫ب َح افظ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ ََ‬ ‫ْابنَ َ َ َ َ َ‬
‫ص ِادقُو َن (‪ )82‬قَ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت لَ ُك ْم أَْن ُف ُس ُك ْم أ َْم ًرا‬
‫ال بَ ْل َس َّولَ ْ‬ ‫ُكنَّا ف َيها َوالْع َري الَّيِت أَْقَب ْلنَا ف َيها َوإِنَّا لَ َ‬

‫‪206‬‬
‫يم (‪َ )83‬وَت َوىَّل َعْن ُه ْم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ هِبِ ِ ِ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬
‫ص ْبٌر مَج ي ٌل َع َس ى اللهُ أَ ْن يَ أْتيَيِن ْم مَج ًيعا إنَّهُ ُه َو الْ َعل ُ‬
‫يم احْلَك ُ‬ ‫فَ َ‬
‫يم (‪ )84‬قَالُوا تَاللَّ ِه َت ْفتَأُ‬
‫ٌ‬ ‫ظ‬‫ال يا أَس َفى علَى يوسف وابيضَّت عينَاه ِمن احْل زِن َفهو َك ِ‬
‫َوقَ َ َ َ َ ُ ُ َ َ َْ ْ َْ ُ َ ُْ ُ َ‬

‫ال إِمَّنَا أ ْ‬
‫َش ُكو َبثِّي‬ ‫ني (‪ )85‬قَ َ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ض ا أ َْو تَ ُك و َن م َن اهْلَ الك َ‬
‫ف َحىَّت تَ ُك و َن َحَر ً‬
‫وس َ‬
‫تَ ْذ ُك ُر يُ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ف‬ ‫َو ُح ْزيِن إىَل اللَّه َوأ َْعلَ ُم م َن اللَّه َما اَل َت ْعلَ ُم و َن (‪ )86‬يَا بَيِن َّ ا ْذ َهبُوا َفتَ َح َّس ُس وا م ْن يُ ُ‬
‫وس َ‬
‫س ِم ْن َرْو ِح اللَّ ِه إِاَّل الْ َق ْوُم الْ َكافُِرو َن (‪َ )87‬فلَ َّما‬
‫ُ‬ ‫ئ‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫اَل‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫َخ ِيه واَل َتْيئَسوا ِمن رو ِح اللَّ ِه إِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫وأ ِ‬
‫َ‬
‫دخلُوا علَي ِه قَالُوا يا أَيُّها الْع ِزيز م َّسنَا وأَهلَنَا الضُُّّر وِجْئنَا بِبِض اع ٍة مزج ٍاة فَأَو ِ‬
‫ف لَنَا الْ َكْي َل‬ ‫َ َ ُْ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َُ َْ‬ ‫ََ َْ‬
‫ال هل علِمتُم ما َفع ْلتُم بِيوسف وأ ِ‬
‫َخ ِيه‬ ‫ق‬ ‫)‬‫‪88‬‬ ‫(‬ ‫ني‬‫َّق علَينا إِ َّن اللَّه جَي ِزي الْمتصدِّقِ‬
‫صد ْ َ ْ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َُ َ‬ ‫َوتَ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ف َوَه َذا أَخي قَ ْد َم َّن اللَّهُ‬ ‫ال أَنَا يُ ُ‬
‫وس ُ‬ ‫ف قَ َ‬
‫وس ُ‬
‫ت يُ ُ‬ ‫إِ ْذ أَْنتُ ْم َجاهلُو َن (‪ )89‬قَالُوا أَئِن َ‬
‫َّك أَل َنْ َ‬
‫ني (‪ )90‬قَالُوا تَاللَّ ِه لََق ْد آََث َرَك‬‫ِِ‬
‫َج َر الْ ُم ْحس ن َ‬
‫ِ‬ ‫َعلَْينَا إِنَّهُ من يت َِّق وي ْ رِب ِ‬
‫ص ْ فَإ َّن اللَّهَ اَل يُض ُ‬
‫يع أ ْ‬ ‫َ ْ َ ََ‬
‫يب َعلَْي ُك ُم الَْي ْوَم َي ْغ ِف ُر اللَّهُ لَ ُك ْم َوُه َو‬
‫ال اَل َتثْ ِر َ‬
‫ِِ‬
‫اللَّهُ َعلَْينَا َوإِ ْن ُكنَّا خَلَ اطئ َ‬
‫ني (‪ )91‬قَ َ‬
‫ِ ِ‬
‫ص ريا وأْتُ ويِن‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫مِح ِ‬
‫ني (‪ )92‬ا ْذ َهبُ وا ب َقميص ي َه َذا فَ أَلْ ُقوهُ َعلَى َو ْج ه أَيِب يَ أْت بَ ً َ‬
‫أ َْر َح ُم ال َّرا َ‬
‫ف لَ ْواَل أَ ْن‬ ‫ِ‬ ‫ال أَب وهم إِيِّن أَل ِ‬ ‫بِ أَهلِ ُكم أَمْج عِني (‪ )93‬ولَ َّما فَص لَ ِ‬
‫ت الْعِ‬
‫وس َ‬‫ي‬
‫َُ ُ‬‫يح‬
‫ر‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫َج‬ ‫ُ‬
‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ري‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ْ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ون (‪ )94‬قَ الُوا تَاللَّ ِه إِنَّك لَِفي ِ‬
‫ِّد ِ‬
‫ك الْ َق د ِمي (‪َ )95‬فلَ َّما أَ ْن َج اءَ الْبَش ريُ أَلْ َق اهُ‬
‫ض اَل ل َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُت َفن ُ‬

‫ال أَمَلْ أَقُ ْل لَ ُك ْم إِيِّن أ َْعلَ ُم ِم َن اللَّ ِه َما اَل َت ْعلَ ُمو َن (‪ )96‬قَالُوا يَا‬ ‫علَى وج ِه ِه فَارتَ َّد ب ِ‬
‫ص ًريا قَ َ‬ ‫َ َْ ْ َ‬

‫‪207‬‬
‫َس َت ْغ ِف ُر لَ ُك ْم َريِّب إِنَّهُ ُه َو‬
‫فأْ‬‫ال َس ْو َ‬
‫ني (‪ )97‬قَ َ‬‫ِِ‬
‫وبنَا إِنَّا ُكنَّا َخ اطئ َ‬
‫ِ‬
‫اس َت ْغف ْر لَنَا ذُنُ َ‬
‫أَبَانَا ْ‬
‫ص َر إِ ْن‬ ‫ِ‬ ‫ف آََوى إِلَْي ِه أ ََب َويْ ِه َوقَ َ‬ ‫الْغَ ُف ور ال َّرِ‬
‫ال ْاد ُخلُ وا م ْ‬ ‫وس َ‬
‫يم (‪َ )98‬فلَ َّما َد َخلُ وا َعلَى يُ ُ‬
‫ُ‬ ‫ح‬ ‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ني (‪َ )99‬وَرفَ َع أ ََب َويِْه َعلَى الْ َع ْر ِش َو َخُّروا لَهُ ُس َّج ًدا َوقَ َ‬
‫ال يَا أَبَت َه َذا تَأْو ُ‬
‫يل‬ ‫ِِ‬
‫َشاءَ اللَّهُ آَمن َ‬

‫َخ َر َجيِن ِم َن ِّ‬


‫الس ْج ِن َو َج اءَ بِ ُك ْم‬ ‫َح َس َن يِب إِ ْذ أ ْ‬
‫رْؤي ِ‬
‫اي م ْن َقْب ُل قَ ْد َج َعلَ َها َريِّب َح ًّقا َوقَ ْد أ ْ‬
‫َُ َ‬
‫يف لِ َما يَ َش اءُ إِنَّهُ ُه َو‬
‫الش ْيطَا ُن َبْييِن َوَبنْي َ إِ ْخ َويِت إِ َّن َريِّب لَ ِط ٌ‬
‫غ َّ‬‫ِم َن الْبَ ْد ِو ِم ْن َب ْع ِد أَ ْن َن َز َ‬
‫ك وعلَّمتَيِن ِمن تَأْ ِوي ِل اأْل َح ِاد ِ‬
‫يث فَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الْعلِيم احْل ِ‬
‫اطَر‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ب قَ ْد آََتْيتَيِن م َن الْ ُم ْل َ َ ْ‬
‫يم (‪َ )100‬ر ِّ‬ ‫ك‬
‫َ ُ َ ُ‬
‫ني (‬‫ض أَنْت ولِيِّي يِف ال ُّد ْنيا واآْل َ ِخ رِة َت وفَّيِن مس لِما وأَحْلِْقيِن بِ َّ حِلِ‬
‫ِ‬ ‫الس ماو ِ‬
‫الص ا َ‬ ‫ْ ً َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َر‬
‫ْ‬ ‫أْل‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ات‬
‫َّ َ َ َ‬
‫ت لَ َديْ ِه ْم إِ ْذ أَمْج َعُ وا أ َْم َرُه ْم َوُه ْم‬ ‫وحي ِه إِلَْي َ‬
‫ك َوَما ُكْن َ‬ ‫ك ِم ْن أَْنبَ ِاء الْغَْي ِ‬
‫ب نُ ِ‬ ‫ِ‬
‫‪َ )101‬ذل َ‬

‫ني (‪َ )103‬وَما تَ ْس أَهُلُ ْم َعلَْي ِه ِم ْن‬‫َّاس ولَ و حرص مِب ِ ِ‬


‫مَيْ ُك ُرو َن (‪َ )102‬وَما أَ ْكَث ُر الن ِ َ ْ َ َ ْ َ‬
‫ت ُ ْؤمن َ‬
‫الس ماو ِ‬ ‫ني (‪ )104‬وَك أَيِّ ْن ِم ْن آَيَ ٍة يِف‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ات َواأْل َْر ِ‬
‫ض مَيُ ُّرو َن‬ ‫َّ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َج ٍر إِ ْن ُه َو إِاَّل ذ ْك ٌر ل ْل َع الَم َ‬
‫أْ‬
‫ض و َن (‪َ )105‬وَما يُ ْؤِم ُن أَ ْكَث ُرُه ْم بِاللَّ ِه إِاَّل َوُه ْم ُم ْش ِرُكو َن (‪)106‬‬
‫َعلَْي َها َوُه ْم َعْن َها ُم ْع ِر ُ‬
‫اعةُ َب ْغتَ ةً َوُه ْم اَل يَ ْش عُُرو َن (‬ ‫اب اللَّ ِه أ َْو تَ أْتَِي ُه ُم َّ‬
‫الس َ‬ ‫اش يةٌ ِمن َع َذ ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫أَفَ أَمنُوا أَ ْن تَ أْتَي ُه ْم َغ َ ْ‬
‫‪ )107‬قُ ل ه ِذ ِه س بِيلِي أ َْدعو إِىَل اللَّ ِه علَى ب ِ‬
‫ص َريٍة أَنَا َوَم ِن اتََّب َعيِن َو ُس ْب َحا َن اللَّ ِه َوَما أَنَا‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َْ َ‬
‫وحي إِلَْي ِه ْم ِم ْن أ َْه ِل الْ ُقَرى أََفلَ ْم‬
‫ك إِاَّل ِرجااًل نُ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ني (‪َ )108‬وَما أ َْر َس ْلنَا ِم ْن َقْبل َ‬‫ِ‬ ‫ِ‬
‫م َن الْ ُم ْش ِرك َ‬

‫‪208‬‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ف َك ا َن َعاقِبَ ةُ الَّ ِذ‬ ِ ‫يَ ِس ريُوا يِف اأْل َْر‬
َ ‫ين م ْن َقْبله ْم َولَ َد ُار اآْل َخ َرة َخْي ٌر للَّذ‬
‫ين‬ َ َ ‫ض َفَيْنظُُروا َكْي‬
‫الر ُس ُل َوظَنُّوا أَنَّ ُه ْم قَ ْد ُك ِذبُوا َج اءَ ُه ْم‬
ُّ ‫س‬َ ‫ئ‬
َ ‫ي‬
ْ ‫ت‬
َ ‫اس‬
ْ ‫ا‬‫ذ‬
َ ِ‫) حىَّت إ‬109( ‫َّات َق وا أَفَاَل َت ْع ِقلُ و َن‬
َ ْ
‫) لََق ْد َك ا َن يِف‬110( ‫ني‬ ِ ِ
َ ‫ص ُرنَا َفنُ ِّج َي َم ْن نَ َش اءُ َواَل يُ َرُّد بَأْ ُس نَا َع ِن الْ َق ْوم الْ ُم ْج ِرم‬
ْ َ‫ن‬
‫يق الَّ ِذي َبنْي َ يَ َديْ ِه‬ ِ َ‫اب ما َك ا َن ح ِديثا ي ْفت رى ولَ ِكن ت‬
َ ‫صد‬ْ ْ َ ََُ ً َ ِ ‫قَ ِ ِ أِل‬
َ َ‫صص ِه ْم عْب َرةٌ ُويِل اأْل َلْب‬
َ
)111( ‫يل ُك ِّل َش ْي ٍء َوُه ًدى َوَرمْح َةً لَِق ْوٍم يُ ْؤِمنُو َن‬ ِ
َ ‫َوَت ْفص‬
4. Rahasia Surah Al-Mulk

Surah ini adalah surah ke-67 dalam Al-Quran, terdiri dari 30 ayat dan termasuk ke dalam
kelompok surah makkiyyah. Nama Al-Mulk (kerajaan atau kekuasaan) diambil dari
penggalan ayat pertama surah ini. Surah ini juga dinamai Surah Tabarak (Mahasuci)
diambil dari kata pertama pada awal surah ini.

Mengenai keutamaan surah ini, Dalam hadis-Nya, Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫ إِ َّن س ورةً ِمن ال ُق ر‬:‫ال‬


َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم ق‬
‫آن ثَالَثُو َن‬ ْ َ َُ َ ِّ ‫ َع ِن النَّيِب‬،َ‫َع ْن أَيِب ُهَرْيَرة‬

ٌ ‫ َه َذا َح ِد‬.‫ك‬
‫يث‬ ِِ ِ ِ ِ ِ ‫آيةً َش َفعت لِص‬
ُ ‫ َوه َي ُس َورةُ َتبَ َارَك الَّذي بِيَ ده الْ ُم ْل‬،ُ‫احبِ َها َحىَّت غُف َر لَه‬ َ َْ َ
)‫َح َس ٌن (رواه الرتمذي وأمحد‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW berkata: sesungguhnya suatu surah
dalam Al-Quran mempunyai tiga puluh ayat yang dapat memberikan syafaat kepada
pembacanya sehingga diampuni dosanya oleh Allah SWT, dan surah tersebut adalah

ِ ِ
ُ ‫( َتبَ َارَك الَّذي بِيَد ِه الْ ُم ْل‬HR. At-Tirmidzi dan Ahmad).
‫ك‬

209
Surah Al-Mulk ini memiliki banyak fadhilah lainnya di antaranya juga:

‫ك} ُك َّل لَْيلَ ٍة‬ ِِ ِ ِ ِ


ٍ ‫اهلل ب ِن مس ع‬
ُ ‫ " َم ْن َق َرأَ {َتبَ َارَك الَّذي بِيَ ده الْ ُم ْل‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫ود‬ُ ْ َ ْ ‫َع ْن َعْب د‬
‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم نُ َس ِّم َيها‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫هِب‬
َ ‫ َوُكنَّا يِف َع ْه د َر ُس ول اهلل‬، ِ‫َمَن َع هُ اهللُ َا م ْن َع َذاب الْ َقرْب‬
)‫الْ َمانِ َعةَ (رواه النسائي يف السنن الكربى‬
Artinya: “Dari Abdullah bin Mas’ud, rasulullah bersabda: Siapa yang membaca
surah Al-Mulk setiap malam, maka Allah SWT akan menjaganya dari azab kubur (siksa
di alam kubur).” (HR. An-Nasa’i). ditambahkan bahwa masa Nabi surah al-Mulk
dinamakan juga surah al-Mani’ah (berfungsi menyelamatkan pembacanya dari siksa
kubur). Dan dinamakan pula surah al-munjiyaat (surah yang penyelamat/menyelamatkan
pembacanya dari siksa kubur)
Dalam riwayat lain ditegaskan :

ِ ‫ ض ر‬،‫َن رجاًل مِم َّن ص ِحب النَّيِب ص لَّى اللَّه علَي ِه وس لَّم‬ ٍ َّ‫َع ِن ابْ ِن َعب‬
ُ‫ب خبَ اءَه‬
َ ََ َ َ َ ْ َ ُ َ َّ َ َ ْ ُ َ َّ ‫ أ‬:‫اس‬
ِ ِ‫ فَِإذَا ف‬،‫علَى َق ٍ وه و اَل حَي س ب أَنَّه َقب ر‬
‫ فَأَتَى‬،‫يه إِنْ َس ا ٌن َي ْق َرأُ ُس َورةَ َتبَ َارَك َحىَّت َختَ َم َه ا‬ ٌ ْ ُ ُ َ ْ َ ُ َ ‫َ رْب‬
‫ت ِخبَ ائِي َعلَى َقرْبٍ َوأَنَا اَل‬ ِ َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َف َق‬
َ ‫ إِيِّن‬،‫ يَا نَيِب َّ اهلل‬:‫ال‬
ُ ْ‫ض َرب‬ َ َّ ‫النَّيِب‬
‫ص لَّى‬ ِ ُ ‫ال لَه رس‬ ِِِ ِ
َ ‫ول اهلل‬ ُ َ ُ َ َ‫ ق‬،‫ فَإ َذا فيه إنْ َسا ٌن َي ْقَرأُ ُس َورَة َتبَ َارَك َحىَّت َختَ َم َها‬،‫ب أَنَّهُ َقْبٌر‬
ُ ‫َح َس‬
ْ‫أ‬
ِ ‫ك الْمانِع ةُ ُتنَ ِّجي ِمن َع َذ‬
‫اب الْ َقرْبِ " َوَك َذا َرَواهُ َغْي ُرهُ َع ْن حَيْىَي بْ ِن‬ ِ ِ
ْ َ َ َ ‫ " ت ْل‬:‫اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم‬
)‫َع ْم ٍرو (رواه الرتمذي‬
“Surah Tabaarak (al-Mulk) ini dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur.”
(HR. At-tirmidzi).
210
SURAH AL-MULK PENGHALANG SIKSA KUBUR
Salah satu surah yang memiliki kekhususan tersebut adalah sebuah surah yang
berisi 30 ayat. Allah menurunkan surah tersebut di hati Muhammad sebelum beliau hijrah
ke Madinah. Surah Mekah ini berisi tentang persoalan akidah, hujah orang kafir,
perdebatan orang musyrik, keadaan penduduk surga dan kenikmatan yang ada di
37
dalamnya, serta keadaan penduduk neraka dan azab yang ada di dalamnya.
Rasulullah SAW telah memberitahukan bahwa surah yang diberkahi ini merupakan
pencegah, penjaga, penyelamat, dan pemberi syafa'at. Ia akan memberikan syafaat
kepada pemilik(pembaca)nya, menyelamatkan dari azab kubur, dan membelanya didepan
Rab-Nya Azza Wa Jalla pada hari kiamat kelak. Surah agung itu adalah surah al-Mulk.
Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan
pemilik sunan yang empat, dari Abu Hurairah: "Sesungguhnya surah yang berisi tiga
puluh ayat ini akan memintakan syafaat bagi pemiliknya maka dia pun diberi ampunan."
Rasul berkata:

ِ ِ ِ ْ ‫ضأ‬
ُ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم خبَ اءَه‬
َ ِّ ‫َص َحاب النَّيِب‬ ُ ‫ب َب ْع‬
َ ‫ض َر‬
َ ‫ال‬ ٍ َّ‫َع ْن ابْ ِن َعب‬
َ َ‫اس ق‬
ِِ ِ ِ
ُ ‫ب أَنَّهُ َقْب ٌر فَ ِإ َذا في ِه إِنْ َس ا ٌن َي ْق َرأُ ُس َورَة َتبَ َارَك الَّذي بِيَ ده الْ ُم ْل‬
‫ك‬ ِ ٍ
ُ ‫َعلَى َقرْب َوُه َو اَل حَيْس‬
‫ت ِخبَ ائِي‬ ِ َ ‫ال ي ا رس‬
َ ‫ول اللَّه إِيِّن‬
ُ ْ‫ض َرب‬
ِ
ُ َ َ َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم َف َق‬
َ َّ ‫َحىَّت َختَ َم َه ا فَ أَتَى النَّيِب‬
ِِ ِ
ِ ‫يه إِنْس ا ٌن ي ْق رأُ س ورةَ َتب ارَك الْم ْل‬ ِ ‫علَى َق ٍ وأَنَا اَل أ‬
‫ك َحىَّت َختَ َم َه ا‬ ُ َ َ َ ُ َ َ َ ‫ب أَنَّهُ َقْب ٌر فَ إذَا ف‬ ُ ‫َحس‬
ْ َ ‫َ رْب‬
ِ ِ
ِ ‫يه ِمن َع َذ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ُ ‫ال رس‬
ِ ‫اب الْ َقرْب‬ ْ ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ه َي الْ َمان َع ةُ ه َي الْ ُمْنجيَ ةُ ُتْنج‬
َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ َ ‫َف َق‬

ٌ ‫يسى َه َذا َح ِد‬


‫يث َح َسن‬ ِ َ َ‫ق‬
َ ‫ال أَبُو ع‬
Artinya: “Dari Ibnu Abbas berkata, seorang laki-laki mendirikan kemah diatas
kuburan yang tidak disadarinya. Lalu ia mendengar suara manusia tengah membaca surah
al-Mulk hingga selesai. Lalu ia mendatangi Rasulullah saw. dan menceritakan
Fanpage Facebook Ust H Yusuf Mansur, https://www.facebook.com/pages/Ustad-Yusuf-
37

Mansyur/157485294307179?fref=ts Jumat 25 Juli 2014 bertepatan 27 Ramadhan 1435 H.


211
kejadiannya: "Wahai Rasulullah, aku mendirikan kemah diatas sebuah kuburan, tapi saya
tidak menyadari kalau itu adalah kuburan. Lalu saya mendengar suara seseorang tengah
membaca surah al-Mulk hingga selesai. Rasulullah saw. bersabda, "Itu adalah
penghalang yang akan menyelamatkan pemiliknya dari azab kubur." (HR Tirmidzi).
Dari Jabir bin Abdillah berkata, "Rasululullah tidak tidur pada malam hari
sehingga dia membaca (Alif Laam Miim, Tanzil) dan (Tabaaraka Biyadihil Mulku)." (HR
Tirmidzi). Adalah Ibnu Abbas r.a. memberi pengajaran kepada seseorang dengan
bertanya, "Maukah engkau aku hadiahi sebuah hadis?" Laki-laki tersebut menjawab,
"Ya," Ibnu Abbas berkata, "Bacalah (tabaarakalladzi biyadihil mulku) dan ajarkanlah
kepada keluargamu, semua anak-anakmu, bayi-bayimu, dan tetanggamu. Karena,
sesungguhnya aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Aku suka kalau surah itu
berada dalam hati setiap orang dari umatku."
Inilah surah yang diberkahi yang semestinya kita selalu membacanya. Kita
lantunkan dengan lesan, kita perhatikan dengan hati dan kita ajarkan kepada anak-anak
dan istri kita. Marilah kita baca surah tersebut pada setiap malam. Mudah-mudahan Allah
Azza wa Jalla memberikan syafaatnya kepada kita lalu kita akan diselamatkan dari azab
kubur dan kedahsyatan hari kiamat.
Inilah surah yang diberkahi, wahai kaum muslimin rahimakumullah. Surah yang
berjalan sebagai surah makki dalam memberikan penjelasan tentang qudrah Allah Azza
wa Jalla, berbicara tentang kebesaran-Nya dan menetapkan kenabian Muhammad saw.
Surah ini dimulai dengan pujian kepada Allah Azza wa Jalla.
Tabaarakalladzii biyadihil mulku wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir (Maha Suci Allah
yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).
Biyadihil mulku (Yang di tangan-Nya lah segala kerajaan). Artinya, Allah memiliki
kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dialah pemilik
penciptaan dan perintah. Dialah yang memberi makan dan bukan yang diberi makan.
Yang memberi balasan bukan yang diberi balasan; Maha Pemberi rezeki Yang
Mempunyai Kekuatan lagi sangat kokoh. Ditangan-Nyalah kerajaan setiap sesuatu.
Pencipta segala sesuatu. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun
yang ada di langit dan di bumi yang dapat melemahkannya. Apabila Ia menghendaki
sesuatu, ia berkata, "Kun" (jadilah), maka terjadilah.

212
‫‪Inilah surah hebat itu sahabatku fillah.‬‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬


‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫ِ ِِ‬
‫َتبَ َارَك الَّذي بِيَ ده الْ ُم ْل ُ‬
‫ك َوُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْيء قَ د ٌير (‪ )1‬الَّذي َخلَ َق الْ َم ْو َ‬
‫ت َواحْلَيَ ا َة‬
‫لِيبلُ وُكم أَيُّ ُكم أَحس ن عماًل وه و الْع ِزي ز الْغَ ُف ور (‪ )2‬الَّ ِذي خلَ ق س بع مَس و ٍ‬
‫ات ِطبَاقًا َما‬ ‫َ َ َ ْ َ ََ‬ ‫ُ‬ ‫َْ َ ْ ْ ْ َ ُ َ َ َ ُ َ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫َترى يِف خ ْل ِق َّ ِ‬
‫ص َر َه ْل َت َرى م ْن فُطُوٍر (‪ )3‬مُثَّ ْارج ِع الْبَ َ‬
‫ص َر‬ ‫الرمْح َ ِن م ْن َت َف ُاوت فَ ْارج ِع الْبَ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫الد ْنيا مِب َ َ ِ‬ ‫اس ئًا َوُه َو َح ِس ريٌ (‪َ )4‬ولََق ْد َزيَّنَّا َّ‬
‫ك الْبص ر خ ِ‬ ‫ِ‬
‫يح‬
‫ص اب َ‬ ‫الس َماءَ ُّ َ‬ ‫ب إِلَْي َ َ َ ُ َ‬
‫َك َّرَتنْي ِ َيْن َقل ْ‬
‫اب‬ ‫ِ ِ‬ ‫الس عِ ِري (‪ )5‬ولِلَّ ِ‬ ‫وجع ْلنَاها رجوما لِلشَّي ِ‬
‫اط ِ‬
‫ين َك َف ُروا ب َرهِّب ْم َع َذ ُ‬
‫َ َ‬‫ذ‬ ‫َّ‬ ‫اب‬
‫َ‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ُ‬‫هَل‬ ‫ا‬‫َ‬‫ن‬ ‫د‬
‫ْ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫َع‬
‫ْ‬ ‫أ‬
‫و‬ ‫َ‬ ‫ني‬ ‫َ ََ َ ُُ ً َ‬
‫اد مَتََّي ُز ِم َن‬ ‫صري (‪ )6‬إِ َذا أُلْ ُق وا فِيها مَسِ عوا هَل ا ش ِهي ًقا وِ‬
‫ِ‬ ‫َج َهن ِ‬
‫ور (‪ )7‬تَ َك ُ‬ ‫ف‬
‫ُ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ه‬
‫َ ُ َ َ َ َ ُ‬ ‫س الْ َم ُ‬
‫َّم َوبْئ َ‬
‫َ‬
‫الْغَْي ِظ ُكلَّ َما أُلْ ِق َي فِ َيها َف ْو ٌج َس أَهَلُ ْم َخَزَنُت َها أَمَلْ يَ أْتِ ُك ْم نَ ِذ ٌير (‪ )8‬قَ الُوا َبلَى قَ ْد َجاءَنَا‬

‫ضاَل ٍل َكبِ ٍري (‪َ )9‬وقَالُوا لَ ْو ُكنَّا‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬


‫نَذ ٌير فَ َك َّذ ْبنَا َوُق ْلنَا َما َنَّزَل اللَّهُ م ْن َش ْيء إِ ْن أَْنتُ ْم إِاَّل يِف َ‬
‫َص ح ِ‬ ‫أِل‬ ‫الس عِ ِري (‪ )10‬فَ ْ ِ‬ ‫َص ح ِ‬ ‫ِ‬
‫اب‬ ‫اعَتَرفُوا ب َذنْبِ ِه ْم فَ ُس ْح ًقا ْ َ‬ ‫اب َّ‬ ‫نَ ْس َم ُع أ َْو َن ْعق ُل َما ُكنَّا يِف أ ْ َ‬
‫َج ٌر َكبِ ريٌ (‪َ )12‬وأ َِس ُّروا‬ ‫ِ‬ ‫الس عِ ِري (‪ )11‬إِ َّن الَّ ِذين خَي ْ َش و َن ربَّ ُهم بِ الْغَْي ِ‬
‫ب هَلُ ْم َم ْغف َرةٌ َوأ ْ‬ ‫ْ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬
‫ِ‬ ‫َق ولَ ُكم أَ ِو اجه روا بِ ِه إِنَّه علِيم بِ َذ ِ‬
‫الص ُدوِر (‪ )13‬أَاَل َي ْعلَ ُم َم ْن َخلَ َق َوُه َو اللَّط ُ‬
‫يف‬ ‫ات ُّ‬ ‫ُ َ ٌ‬ ‫ْ ْ َُْ‬
‫ض َذلُواًل فَ ْام ُش وا يِف َمنَاكِبِ َها َوُكلُوا ِم ْن ِرْزقِ ِه َوإِلَْي ِه‬ ‫ِ‬
‫اخْلَبِريُ (‪ُ )14‬ه َو الَّذي َج َع َل لَ ُك ُم اأْل َْر َ‬
‫ور (‪ )16‬أ َْم‬ ‫الس م ِاء أَ ْن خَي ْ ِس ف بِ ُكم اأْل َر ِ ِ‬ ‫ور (‪ )15‬أَأ َِمْنتُ ْم َم ْن يِف‬
‫ض فَ إ َذا ه َي مَتُ ُ‬
‫َ ُ ْ َ‬ ‫َّ َ‬ ‫ُّش ُ‬
‫الن ُ‬
‫‪213‬‬
‫ف نَ ِذي ِر (‪َ )17‬ولََق ْد‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫أ َِمْنتم من يِف َّ ِ‬
‫الس َماء أَ ْن يُْرس َل َعلَْي ُك ْم َحاص بًا فَ َس َت ْعلَ ُمو َن َكْي َ‬ ‫ُْ َ ْ‬
‫َك َّذب الَّ ِذين ِمن َقبلِ ِهم فَ َكي ف َك ا َن نَ ِك ِري (‪ )18‬أَومَل ي روا إِىَل الطَّ ِ َف وَقهم ص افَّ ٍ‬
‫ات‬ ‫رْي ْ ُ ْ َ‬ ‫َ ْ َ َْ‬ ‫َ َ ْ ْ ْ ْ َ‬
‫الرمْح ن إِنَّه بِ ُك ِّل َشي ٍء ب ِ‬
‫صريٌ (‪ )19‬أ َْم َم ْن َه َذا الَّ ِذي ُه َو ُجْن ٌد‬ ‫ِ‬
‫ْ َ‬ ‫ض َن َما مُيْس ُك ُه َّن إِاَّل َّ َ ُ ُ‬
‫َوَي ْقبِ ْ‬

‫الرمْح َ ِن إِ ِن الْ َكافُِرو َن إِاَّل يِف غُُروٍر (‪ )20‬أ َْم َم ْن َه َذا الَّ ِذي َي ْرُزقُ ُك ْم‬ ‫لَ ُكم يْنصرُكم ِمن د ِ‬
‫ون َّ‬ ‫ْ َ ُُ ْ ْ ُ‬
‫ك ِرْزقَ هُ بَ ْل جَلُّوا يِف عُُت ٍّو َونُ ُف وٍر (‪ )21‬أَفَ َم ْن مَيْ ِش ي ُم ِكبًّا َعلَى َو ْج ِه ِه أ َْه َدى أ َْم‬
‫إِ ْن أ َْم َس َ‬

‫اط ُم ْس تَ ِقي ٍم (‪ )22‬قُ ْل ُه َو الَّ ِذي أَنْ َش أَ ُك ْم َو َج َع َل لَ ُك ُم َّ‬


‫الس ْم َع‬ ‫من مَيْ ِش ي س ِويًّا علَى ِص ر ٍ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َْ‬
‫ص َار َواأْل َفْئِ َدةَ قَلِياًل َما تَ ْش ُكُرو َن (‪ )23‬قُ ْل ُه َو الَّ ِذي ذَ َرأَ ُك ْم يِف اأْل َْر ِ‬
‫ض َوإِلَْي ِه‬ ‫َواأْل َبْ َ‬
‫ني (‪ )25‬قُ ْل إِمَّنَا الْعِْل ُم ِعْن َد اللَّ ِه‬‫حُت شرو َن (‪ )24‬وي ُقولُو َن م ه َذا الْوع ُد إِ ْن ُكْنتم ِ ِ‬
‫صادق َ‬
‫ُْ َ‬ ‫َ ىَت َ َ ْ‬ ‫ََ‬ ‫ْ َُ‬
‫ين َك َف ُروا َوقِي َل َه َذا الَّ ِذي‬ ‫َّ ِ‬
‫ت ُو ُج وهُ الذ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َوإِمَّنَا أَنَا نَ ذ ٌير ُمبِ ٌ‬
‫ني (‪َ )26‬فلَ َّما َرأ َْوهُ ُزلْ َف ةً س يئَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫مِح‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ُكْنتُ ْم به تَدَّعُو َن (‪ )27‬قُ ْل أ ََرأ َْيتُ ْم إ ْن أ َْهلَ َكيِن َ اللَّهُ َوَم ْن َمع َي أ َْو َر َنَا فَ َم ْن جُي ريُ الْ َكاف ِر َ‬
‫ين‬

‫ضاَل ٍل‬ ‫ِ ِ‬ ‫اب أَلِي ٍم (‪ )28‬قُ ْل ُه َو َّ‬


‫الرمْح َ ُن آَ َمنَّا بِه َو َعلَْيه َت َوَّك ْلنَا فَ َسَت ْعلَ ُمو َن َم ْن ُه َو يِف َ‬ ‫ِمن َع َذ ٍ‬
‫ْ‬
‫َصبَح َما ُؤُكم َغورا فَم ْن يَأْتِي ُكم مِب َ ٍاء َمعِ ٍ‬
‫ني (‪)30‬‬ ‫ِ‬ ‫ٍِ‬
‫ْ‬ ‫ْ ًْ َ‬ ‫ُمبني (‪ )29‬قُ ْل أ ََرأ َْيتُ ْم إ ْن أ ْ َ‬

‫‪Doa setelah Membaca Surah Al-Mulk‬‬

‫‪214‬‬
ِ ِ ِ ِ‫اَللَّ ُه َّم بَا ِرْك لَنَا يِف ُحلُوِل َدا ِر الْب‬
ْ ‫ َو‬،‫لى َوطُ ْول اْ ِإلقَ َام ة َبنْي َ أَطْبَ اق الَّث َرى‬
‫اج َع ِل الْ ُقُب ْوَر َب ْع َد‬ َ ْ ْ
ِِ ِ ِ ‫ (وافْس ح لَنَ ا بِالْ ُقر‬x3( َ‫الدنْياَ خي ر منَاِزلِن ا‬ ِ ‫فِ ر‬
َ ‫آن اْ َلعظْي ِم ِض ْي َق َم َداخلنَا َواَل َت ْف‬
‫ض ْحنَا‬ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ُّ ‫اق‬َ
(.x3 ‫ف َعناَّ َما ْارتَ َكْبنَا ِم َن احْلََرِام‬ ِ ‫اض ِر الْ ِقيام ِة مِب ُوبَِق‬
ِ َ‫ات اآْل ث‬ ِ ‫ياموالَناَ يِف ح‬
ُ ‫(و ْاع‬
َ ‫ام‬ ْ ََ َ ْ َْ َ

ِ ‫اض ِطر‬
‫اب‬ ْ ‫د‬
َ ‫ن‬
ْ ِ ‫ وثَبِّت بِ ِه‬.‫ك ذُ َّل م َق ِامنَ ا‬
‫ع‬ ْ َ ‫ي‬
ْ ‫ل‬
َ ‫ع‬
َ ِ
‫ض‬ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ِ ِ‫آن الْع ِظْي ِم يِف موق‬
‫ف‬ ِ ‫و ارحم بِ الْ ُقر‬
َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َْْ َ
‫ َو َش َدائِ ِد‬،‫ب َي ْوِم الْ ِقيَ َام ِة‬
ِ ‫ وجَنِّنَ ا بِ ِه ِمن ُك ر‬،‫جس وِر جهنَّم ي وم الْمج ا ِز َعلَْيه ا َزلَّةَ أَقْ َد ِامنَا‬
َ ْ َ َ َ َ ََْ َ ََ ْ ُ ُ
ِ ِ‫ت وجوه الْعص ِاة يِف موق‬
‫ف احْلَ ْس َرِة‬ ‫د‬
َّ ‫و‬‫س‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ِ
‫إ‬ . x 3 ( ‫ا‬‫ن‬
َ ‫ه‬‫و‬ ‫ج‬ ‫و‬ ‫ض‬ ‫ي‬
ِّ‫ب‬‫(و‬ ِ ‫أَهو ِال يوِم الطَّ َّام ـ ـ ـ‬
‫ـة‬
َْ ْ َ ُ ُُْ ُ َ ْ ْ ْ
َ ْ ُ ُ ََ َْ َ ْ
ِ ‫ واحْل م ُد‬، ِ‫ وص لّى اهلل على س يِّ ِدنَا حُم َّم ٍد وعلَى آلِ ِه وص حبِ ِه أَمْج ع‬. ‫والن ََّدام ِة ي ا َك ِرمْي‬
‫هلل‬ ْ َ َ َ ‫َ َ ْ َ نْي‬ ََ َ َ َ َُ َ ََ ُ َ َ َ
38
. َ ‫ب الْ َعالَ ِمنْي‬
ِّ ‫َر‬

Artinya: “Ya Allah berikanlah keberkahan kepada kami dalam menempatkan


dunia ini dan sepanjang menetap di antara lapis bumi. Dan jadikanlah kubur itu
kemudian berpisah dari dunia ini menjadi tempat tinggal kami ini yang terbaik (diulang
sebanyak 3x). Dan luaskanlah bagi kami dengan keberkahan Al-Quran ini akan
kesempitan tempat masuk kami. Ya Maulana (Ya Allah), janganlah engkau member malu
kami di waktu hari kiamat nanti dengan dosa-dosa besar yang dapat membinasakan.
(maafkanlah kami dari setiap perbuatan yang kami lakukan dari perbuatan haram
(dibaca seulang 3x). Kasihanilah (rahmatilah) kami dengan Al-Quran ini dalam
pemeriksaan pada hari kiamat nanti akan kerendahan duduk kami. Mantapkanlah kami
dengan Al-Quran ketika bergoyangnya jembatan neraka Jahanam pada waktu
melintasinya di atas kelinciran kaki kami nanti. Selamatkanlah kami dari segala

38
KH Abdullah Syafi’i, Himpunan Bermacam-macam Doa, (Jakarta: Perguruan Islam As-Syafi’iyyah, tt), hal.
30-31.

215
kesusahan pada hari Kiamat dan huru-hara serta gaduhnya hari pembalasan (hari
kiamat). Ya Robb ya karim, Cahayailah (terangilah) wajah kami (dibaca 3x) apabila
pelaku maksiat berubah wajahnya menjadi hitam pada hari setiap manusia mengeluh
dan menyesal. Semoga rahmat Allah tercurahkan kepada Nabi Muhammad beserta
keluarga dan sahabat semuanya. Dan segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam.”

5. Rahasia Surah Al-Waqi’ah

Surah Al-Waqi’ah adalah surah yang ke-56 dalam urutan surah dalam Al-Qur’an,
terdiri atas 96 ayat. Surah ini termasuk golongan surah Makkiyyah (diturunkan di
Mekkah), dan setelah Surah Ta Ha. Dinamakan Al-Waqi’ah (Hari Kiamat) yang diambil
dari lafaz awal Al-Waqi’ah pada ayat pertama surah tersebut. Pokok-pokok isi surah ini
ialah huru-hara di waktu terjadinya hari kiamat; waktu di mana waktu hisab (perhitungan
amal manusia) terbagi atas tiga golongan, yaitu golongan yang bersegera menjalankan
kebaikan, golongan kanan dan golongan yang celaka serta balasan yang diperoleh oleh
masing-masing golongan. Juga di dalamnya terdapat bantahan Allah terhadap keingkaran
orang yang mengingkari adanya Tuhan, hari kebangkitan, hisab, Al-Qur’an berasal dari
Lauhil Mahfuzh. Adapun rahasia Surah Al-Waqi’ah adalah agar tidak tertimpa kefakiran,
agar cepat kaya, terpenuhi segala hajat dan dibaca pada setiap malam.39

a. Bila dibaca sebagai wiridan yang rutin, Surah ini bisa menghasilkan rezeki / kekayaan
yang terduga. Karena memang surah ini dikenal sebagai salah satu untuk mendatangkan
rezeki. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW:

:‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ُق ْو ُل‬ ِ ِ ِ ِ


ُ ‫إيِّنْ عُلِّ ْمُت ُه ْم َشْيئاً ِإذَا قَالُْوهُ مَلْ َي ْفتَقُرْوا مَس ْع‬
َ ‫ت َر ُس ْو َل اهلل‬
40
)‫َم ْن َقَرأَ ُس ْوَرَة الْ َواقِ َع ِة ُك َّل لَْيلَ ٍة مَلْ َي ْفتَ ِق ْر (شعب اإلميان للبيهقي‬

Keterangan ini dalam Terjemah Majmu’ Syarif oleh Abu Taufiqurrahman (Semarang: Penerbit
39

Toha Putra, tt).

Hadis Riwayat al-Bayhaqi dalam Syu’ab al-Iman, juz ke-2, hal 491. Program CD Maktabah
40

Syamilah terbitan kedua. Hadis ke 2497.


216
Artinya: “Sesungguhnya aku mengajarkan mereka (para sahabat) sesuatu bacaan
apabila kalian membacanya, niscaya mereka tidak akan mengalami kemiskinan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Siapa yang membaca Surah ini (Al-Waqi’ah)
setiap malam, niscaya tidak akan ditimpa kemiskinan/kefakiran.” (HR. Al-Bayhaqi).

dalam riwayat lain ada penambahan:

‫ من‬:‫وس لَّم‬
َ ‫ص لى اهلل َعلَيه‬
َ ‫ قال رسول اهلل‬:‫ قال‬،‫عن ابن مسعود رضي اهلل عنه‬
‫ فك ان ابن مس عود ي أمر بناته بقراءهتا‬.ً‫ق رأ س ورة الواقعة يف كل ليلة مل تص به فاقة أب دا‬

‫ىن فَا ْقَرأ ُْوَها َو َعلِّ ُم ْوهاَ أ َْوالَ َد ُك ْم‬ِ‫ وسورةُ الْواِقع ِة سورةُ الْغ‬:‫ وقيل‬.‫كل ليلة‬
َ َْ ُ َ َ َْ ُ َ
Artinya: “Siapa yang membaca dan mewiridkan surah Al-Waqi’ah sebagai
bacaan rutin setiap hari/malam, maka Allah akan menjauhkan kefakiran selamanya.”
Surah Al-Waqi’ah disebut juga sebagai surah untuk mendatangkan kekayaan, maka
bacalah dan ajarkanlah kepada anak-anak kalian.”
b. Dijelaskan dalam Tafsir Jamal Juz ke-4 hal 269 tentang fadhilah (keutamaan) surah ini
adalah siapa yang ingin mengetahui cerita orang-orang terdahulu dan orang-orang
kemudian, dan cerita ahli surga dan ahli neraka, penduduk dunia-akhirat, maka bacalah
Surah Al-Waqi’ah ini. Masruq rahimahullah berkata:

ِ ‫ من س َّره أَ ْن يعلَم ِع ْلم األ ََّولِني و‬: ‫وق‬


ِ ‫اآلخ ِرين و ِع ْلم ال ُّد ْنيا و‬
‫اآلخ َرِة‬ َ َ َ ََ ََ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ٌ ‫ال َم ْس ُر‬ َ َ‫ق‬

.‫َف ْلَي ْقَرأْ ُس َورَة الْ َواقِ َع ِة‬

c. dalam kitab Khawashul Qur’an diterangkan bahwa siapa yang membaca Surah ini
sebanyak 41x dalam satu majelis, maka didatangkan segala hajatnya, terutama dalam
perkara rezeki. Dan siapa yang membaca surah ini sesudah salat Ashar sebanyak 14x
dalam suatu majelis, maka akan dipenuhi segala keperluannya. Dan siapa membaca surah

217
ini sebanyak 40 hari maka Allah akan mendatangkan rezeki baginya yang tak disangka-
sangka. Bacanya sebanyak 40x dalam sehari jangan terputus-putus dilakukan/diwiridkan
selama 40 hari. Bila kita mengamalkannya dengan sungguh-sungguh, di mana saja,
kapan saja, Insya Allah akan memberi rezeki kapan saja kita butuhkan, dan dari arah yang
tak terkira alias min haytsu la yahtasib.

d. petunjuk pengamalan Surah Al-Waqi’ah fadhilah ini dibaca sebanyak 14x setelah Salat
Ashar, kemudian dilanjutkan dengan membaca doanya, diwiridkan setiap hari selama 14
hari, inysa Allah dosa-dosa kita diampuni, rahmat Allah turun, rezeki yang berlimpah,
amiinn. Bahkan dalam kiat sukses 40 hari Ust yusuf Mansur, mewiridkan Surah ini
disertai salat sunnah dhuha, tahajud, sedekah, dan amalan harian lainnya, agar cepet naik
kelasnya, semua hajat terkabu; amin.

‫سورة الواقعة‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫) لَي‬1( ُ‫ت الْواقِع ة‬


ِ ‫إِذَا وَقع‬
ُ ‫) إِذَا ُر َّجت اأْل َْر‬3( ٌ‫ض ةٌ َراف َع ة‬
‫ض‬ َ ‫) َخاف‬2( ٌ‫س ل َوْق َعت َها َكاذبَة‬
َ ْ َ َ ََ
)7( ً‫اجا ثَاَل ثَ ة‬
ً ‫) َوُكْنتُ ْم أ َْزَو‬6( ‫ت َهبَ اءً ُمْنبَثًّا‬ ُ َ‫ت اجْلِب‬
ْ َ‫) فَ َك ان‬5( ‫ال بَ ًّس ا‬
ِ ‫) وب َّس‬4( ‫ر ًّجا‬
َُ َ
‫اب الْ َم ْش أ ََم ِة‬
ُ ‫َص َح‬
ِ
ْ ‫اب الْ َم ْش أ ََمة َما أ‬
ُ ‫َص َح‬
ِ
ْ ‫) َوأ‬8( ‫اب الْ َمْي َمنَ ة‬
ُ ‫َص َح‬
ِ
ْ ‫اب الْ َمْي َمنَ ة َما أ‬
ُ ‫َص َح‬
ْ ‫فَأ‬
ِ ‫ يِف جن‬3x)11( ‫ك الْم َق َّربو َن‬
)12( ‫َّات النَّعِي ِم‬ ِ
َ ُ ُ َ ‫) أُولَئ‬10( ‫السابُِقو َن‬
َّ ‫السابُِقو َن‬
َّ ‫) َو‬9(

‫ني‬ِِ ٍ ‫) علَى س رٍر مو‬14( ‫) وقَلِي ل ِمن اآْل َ ِخ ِرين‬13( ‫ثُلَّةٌ ِمن اأْل ََّولِني‬
َ ‫) ُمتَّكئ‬15( ‫ض ونَة‬
ُ َْ ُ ُ َ َ َ ٌ َ َ َ
‫يق َوَكأْ ٍس ِم ْن‬ ٍ ‫) بِأَ ْكو‬17( ‫وف َعلَْي ِهم ِولْ َدا ٌن خُمَلَّ ُدو َن‬ ِ
َ ‫اب َوأَبَا ِر‬ َ ْ َ ‫َعلَْي َها ُمَت َقابِل‬
ُ ُ‫) يَط‬16( ‫ني‬

218
‫صدَّعُو َن َعْن َها واَل يُْن ِزفُو َن (‪ )19‬وفَاكِ َه ٍة مِم َّا َيتَ َخَّيرو َن (‪ )20‬وحَلْ ِم طَرْيٍ‬ ‫َمعِ ٍ‬
‫ني (‪ )18‬اَل يُ َ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ون (‪َ )23‬ج َزاءً مِب َا َك انُوا‬
‫ني (‪َ )22‬كأَمثَ ِال اللُّ ْؤلُ ِؤ الْم ْكنُ ِ‬‫ع‬‫مِم َّا ي ْش َتهو َن (‪ )21‬وح ور ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ٌ‬ ‫َُ ٌ‬ ‫َ ُ‬
‫يما (‪ )25‬إِاَّل قِياًل َس اَل ًما َس اَل ًما (‪)26‬‬
‫ً‬
‫يعملُ و َن (‪ )24‬اَل يس معو َن فِيها لَ ْغ وا واَل تَأْثِ‬
‫َ ْ َُ َ ً َ‬ ‫َْ َ‬
‫ود (‪ )28‬وطَْل ٍح مْنض ٍ‬
‫ود (‬ ‫ني (‪ )27‬يِف ِس ْد ٍر خَمْض ٍ‬
‫اب الْيَ ِم ِ‬ ‫اب الْيَ ِم ِ‬
‫َ َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َص َح ُ‬
‫ني َما أ ْ‬ ‫َص َح ُ‬
‫َوأ ْ‬

‫وع ٍة َواَل‬ ‫ِ ٍ ِ ٍ‬ ‫ود (‪ )30‬وم ٍاء مس ُك ٍ‬


‫وب (‪َ )31‬وفَاك َه ة َكث َرية (‪ )32‬اَل َم ْقطُ َ‬
‫‪ )29‬و ِظ ل مَمْ ُد ٍ‬
‫َ ٍّ‬
‫ََ َ ْ‬
‫مَمْنُوع ٍة (‪ )33‬وُفر ٍش مرفُ ٍ‬
‫اه َّن إِنْ َشاءً (‪ )35‬فَ َج َع ْلنَ ُ‬
‫اه َّن أَبْ َك ًارا (‪)36‬‬ ‫وعة (‪ )34‬إِنَّا أَنْ َشأْنَ ُ‬
‫َ ُ َْ َ‬ ‫َ‬
‫ين (‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫ني (‪ )38‬ثُلَّةٌ ِمن اأْل ََّولِني (‪ )39‬وثُلَّةٌ ِمن اآْل َ ِ‬
‫خ‬ ‫اب الْيَ ِم ِ‬
‫َص ح ِ‬ ‫عربا أَْترابا (‪ )37‬أِل‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ ًُ َ ً‬
‫الش َم ِال (‪ )41‬يِف مَسُ ٍوم َومَحِ ي ٍم (‪َ )42‬و ِظ ٍّل ِم ْن‬
‫اب ِّ‬
‫َص َح ُ‬
‫‪ )40‬وأَص حاب ِّ ِ‬
‫الش َمال َما أ ْ‬ ‫َ ْ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ٍ‬
‫ني (‪َ )45‬وَك انُوا‬ ‫حَيْ ُم وم (‪ )43‬اَل بَ ا ِرد َواَل َك ِرٍمي (‪ )44‬إِنَّ ُه ْم َك انُوا َقْب َل َذل َ‬
‫ك ُمْت َرف َ‬
‫ث الْ َع ِظي ِم (‪َ )46‬وَك انُوا َي ُقولُ و َن أَئِ َذا ِمْتنَا َوُكنَّا ُتَرابًا َو ِعظَ ًاما أَئِنَّا‬
‫ص ُّرو َن علَى احْلِْن ِ‬
‫َ‬
‫يِ‬
‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫لَ َمْبعُوثُ و َن (‪ )47‬أ ََوآَبَ ُاؤنَا اأْل ََّولُ و َن (‪ )48‬قُ ْل إِ َّن اأْل ََّول َ‬
‫ني َواآْل َخ ِر َ‬
‫ين (‪ )49‬لَ َم ْج ُموعُ و َن‬

‫ات َي ْوٍم َم ْعلُ ٍوم (‪ )50‬مُثَّ إِنَّ ُك ْم أَيُّ َها َّ‬


‫الض الُّو َن الْ ُم َك ِّذبُو َن (‪ )51‬آَل َكِلُ و َن ِم ْن‬ ‫إِىَل ِمي َق ِ‬

‫َش َج ٍر ِم ْن َزقُّ ٍوم (‪ )52‬فَ َم الِئُو َن ِمْن َها الْبُطُ و َن (‪ )53‬فَ َش ا ِربُو َن َعلَْي ِه ِم َن احْلَ ِمي ِم (‪)54‬‬
‫فَشا ِربو َن شر ِ‬
‫ب اهْل ي ِم (‪َ )55‬ه َذا نُُزهُلُ ْم َي ْوَم الدِّي ِن (‪ )56‬حَنْ ُن َخلَ ْقنَا ُك ْم َفلَ ْواَل تُ َ‬
‫ص ِّدقُو َن (‬ ‫َ ُ ُْ َ‬

‫‪219‬‬
‫‪ )57‬أَ َف َرأ َْيتُ ْم َما تُ ْمنُ و َن (‪ )58‬أَأَْنتُ ْم تَ ْخلُ ُقونَ هُ أ َْم نَ ْح ُن الْ َخ الِ ُقو َن (‪ )59‬بَ ْل أَنْ َ‬
‫ت‬

‫مِب ِ‬
‫ني (‪َ )60‬علَى أَ ْن نُبَ د َ‬
‫ِّل أ َْمثَ الَ ُك ْم‬ ‫ب‪ .‬حَنْ ُن قَ د َّْرنَا َبْينَ ُك ُم الْ َم ْو َ‬
‫ت َوَما حَنْ ُن َ ْس بُوق َ‬ ‫يَ َار ِّ‬

‫َونُْن ِش ئَ ُك ْم يِف َما اَل َت ْعلَ ُم و َن (‪َ )61‬ولََق ْد َعلِ ْمتُ ُم الن ْ‬
‫َّش أََة اأْل ُوىَل َفلَ ْواَل تَ َذ َّك ُرو َن (‪)62‬‬

‫ب لَ ْو‬ ‫الزا ِرعُو َن(‪ )64‬بَ ْل أَنْ َ‬


‫ت يَ َار ِّ‬ ‫أَ َف َرأ َْيتُ ْم َما تَ ْح ُرثُو َن (‪ )63‬أَأَْنتُ ْم َت ْزَرعُونَهُ أ َْم نَ ْح ُن َّ‬

‫ِ‬
‫نَ َش اءُ جَلَ َع ْلنَ اهُ ُحطَ ًاما فَظَْلتُ ْم َت َف َّك ُه و َن (‪ )65‬إنَّا لَ ُم ْغَرُم و َن (‪ )66‬بَ ْل حَنْ ُن حَمْ ُر ُ‬
‫وم و َن (‬

‫اء الَّ ِذي تَ ْش َربُو َن (‪ )68‬أَأَْنتُ ْم أَْن َزلْتُ ُموهُ ِم َن ال ُْم ْز ِن أ َْم نَ ْح ُن ال ُْم ْن ِزلُو َن‬
‫‪ )67‬أَ َف َرأ َْيتُ ُم ال َْم َ‬

‫اجا َفلَ ْواَل تَ ْش ُكُرو َن (‪ )70‬أَ َف َرأ َْيتُ ُم الن َ‬


‫َّار‬ ‫ب‪ .‬لَ ْو نَ َش اءُ َج َع ْلنَ اهُ أ َ‬
‫ُج ً‬ ‫(‪ )69‬بَ ْل أَنْ َ‬
‫ت يَ َار ِّ‬

‫ب‪.‬‬ ‫شأْتُ ْم َش َج َرَت َها أ َْم نَ ْح ُن ال ُْم ْن ِش ئُو َن (‪ )72‬بَ ْل أَنْ َ‬


‫ت يَ َار ِّ‬ ‫ورو َن (‪ )71‬أَأَْنتُ ْم أَنْ َ‬ ‫ِ‬
‫الَّتي تُ ُ‬
‫ك ال َْع ِظ ِيم (‪( )74‬سبحان‬ ‫سبِّ ْح بِ ْ‬
‫اس ِم َربِّ َ‬ ‫حَن ن جع ْلناها تَ ْذكِرًة ومت ِ‬
‫اعا ل ْل ُم ْق ِو َ‬
‫ين (‪ )73‬فَ َ‬ ‫ْ ُ َ َ َ َ َ َ ََ ً‬

‫اهلل والحمد هلل والإله إال اهلل واهلل أك بر (‪ (x3‬وال ح ول وال ق وة إال باهلل العلي‬

‫يم (‪ )76‬إِنَّهُ لَ ُق ْرآَ ٌن‬ ‫العظيم)‪ .‬فَاَل أُقْ ِسم مِب َواقِ ِع النُّج ِوم (‪ )75‬وإِنَّه لََقسم لَو َتعلَمو َن ع ِ‬
‫ظ‬
‫َ ُ ٌَ ْ ْ ُ َ ٌ‬ ‫ُ‬ ‫ُ َ‬
‫ون (‪ )78‬اَل مَيَ ُّس هُ إِاَّل الْ ُمطَ َّهُرو َن (‪َ )79‬تْن ِزي ٌل ِم ْن َر ِّ‬
‫ب‬ ‫ِ ٍ‬
‫اب م ْكنُ ٍ‬
‫َك ِرميٌ (‪ )77‬يِف كتَ َ‬
‫يث أَْنتُ ْم ُم ْد ِهنُو َن (‪َ )81‬وجَتْ َعلُ و َن ِرْزقَ ُك ْم أَنَّ ُك ْم تُ َك ِّذبُو َن (‬
‫الْع الَ ِمني (‪ )80‬أَفَبِه َذا احْل ِد ِ‬
‫َ َ‬ ‫َ َ‬
‫ب إِلَْي ِه ِمْن ُك ْم‬ ‫ِ ٍِ‬ ‫ِ‬
‫‪َ )82‬فلَ ْواَل إِذَا َبلَغَت احْلُْل ُق َ‬
‫وم (‪َ )83‬وأَْنتُ ْم حينَئذ َتْنظُُرو َن (‪َ )84‬وحَنْ ُن أَْقَر ُ‬

‫‪220‬‬
‫ني (‪َ )86‬ت ْرِجعُوَن َها إِ ْن ُكْنتُ ْم‬‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َولَك ْن اَل ُتْبص ُرو َن (‪َ )85‬فلَ ْواَل إِ ْن ُكْنتُ ْم َغْي َر َم دين َ‬

‫ح َوَريْ َح ا ٌن َو َجنَّةُ نَ ِع ْي ٍم (‪)89‬‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬


‫ني (‪ )87‬فَأ ََّما إِ ْن َك ا َن م َن الْ ُم َق َّربِ َ‬
‫ني (‪َ )88‬ف َرْو ٌ‬ ‫ص ادق َ‬
‫َ‬
‫َص ح ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اب‬ ‫ح َوَريْ َح ا ٌن َو َجنَّةُ نَع ْي ٍم‪َ .‬وأ ََّما إ ْن َك ا َن م ْن أ ْ َ‬
‫ح َوَريْ َح ا ٌن َو َجنَّةُ نَع ْي ٍم َف َرْو ٌ‬
‫َف َرْو ٌ‬
‫ِ‬ ‫اب الْيَ ِم ِ‬
‫َص ح ِ‬ ‫ني (‪ )90‬فَس اَل م لَ َ ِ‬
‫الْيَ ِم ِ‬
‫ني (‪َ )91‬وأ ََّما إِ ْن َك ا َن م َن الْ ُم َك ِّذبِ َ‬
‫ني‬ ‫ك م ْن أ ْ َ‬ ‫َ ٌ‬
‫ص لِيَةُ َج ِحي ٍم (‪ )94‬إِ َّن َه َذا هَلُو َح ُّق الْيَ ِق ِ‬
‫ني (‬ ‫ِ ِ‬
‫ني (‪َ )92‬فُن ُزٌل م ْن مَح ي ٍم (‪َ )93‬وتَ ْ‬
‫الضَّالِّ َ‬
‫َ‬
‫ك الْ َع ِظي ِم (‪( )96‬س بحان اهلل والحمد هلل والإله إال اهلل واهلل‬ ‫‪ )95‬فَ َس بِّ ْح بِ ْ‬
‫اس ِم َربِّ َ‬

‫أكبر (‪ (x3‬وال حول وال قوة إال باهلل العلي العظيم)‪.‬‬


‫‪Doa setelah membaca surah Al-Waqi’ah‬‬

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ف‬ ‫ص ْن ُو ُج ْوَهنَا بِالْيَ َس ا ِر‪َ ،‬والَ ُت ْوهن اَّ بِاإْلِ ْقتَ ا ِر‪َ ،‬فنَ ْس َت ْرِز َق طَ الىِب ْرزق َ‬
‫ك َونَ ْس َت ْعط َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ُ‬
‫ك ُكلِّ ِه‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ حِب ِ‬ ‫ِ‬
‫ت ِم ْن َوَراء َذل َ‬
‫لى ب َذ ِّم َم ْن َمَن َعناَ َوأَنْ َ‬
‫ك‪َ ،‬ونَ ْشتَغ َل َ ْمد َم ْن أ َْعطَانَا َونُْبتَ َ‬
‫ِشر َار َخ ْلق َ‬
‫َ‬
‫اج ِة‬ ‫أَهل الْعطَ ِاء والْمْن ِع‪ .‬اَللَّه َّم َكما ص ْنت وجوهنا ع ِن ُّ ِ‬
‫ص ناَّ َع ِن احْلَ َ‬ ‫الس ُج ْود إِالَّ لَ َ‬
‫ك‪ ،‬فَ ُ‬ ‫ُ َ ُ َ ُ ُ ْ ََ َ‬ ‫َْ َ َ َ‬
‫ك َع َّم ْن ِس َو َاك‪،‬‬ ‫الرامِح ِ (‪ )x3‬أَ ْغنِن اَ بَِف ْ ِ‬ ‫إِالَّ إِلَي ك جِب وِد َك وَكرِم ك وفَ ْ ِ‬
‫ضل َ‬ ‫ك ي اَ أ َْر َح َم َّ نْي َ‬
‫ضل َ‬ ‫ْ َ ُْ َ َ َ َ‬

‫لى َس يِّ ِدناَ‬


‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ص ِّل َو َس لِّ‬
‫َ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ص ْحبِ ِه َو َس لَّم‪ .‬اَللَّ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫و‬ ‫وص لَّى اهلل على س يِّ ِدناَ حُم َّم ٍد وعلى آلِ ِ‬
‫ه‬
‫َ ََ َ َ‬ ‫ُ َ َ َ‬ ‫ََ‬
‫ك احْلَالَ ِل‬ ‫حُم َّم ٍد وعلى ِآل سيِّ ِدناَ حُم َّم ٍد‪ ،‬وهب لَنا بِ ِه ص لَّى اهلل علَي ِه وآلِ ِه وس لَّم ِمن ْ ِ‬
‫ِرزق َ‬ ‫ُ َْ َ ََ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ َ‬ ‫َ ََ َ َ‬
‫‪221‬‬
‫ِ‬ ‫ض إِىل أ ٍ‬
‫اج َع ِل اللَّ ُه َّم‬ ‫َح د ِم ْن َخ ْلق َ‬
‫ك‪َ ،‬و ْ‬ ‫َّع ُّر ِ َ َ‬
‫ِ‬
‫ص ْو ُن بِ ه ُو ُج ْوَهنَا َع ِن الت َ‬
‫ِ‬ ‫الطَّيِّ ِ‬
‫ب الْ ُمبَ َارك َما تَ ُ‬
‫َح ٍد‪َ .‬وجنِّْبن اَ اللَّ ُه َّم احْلَ َر َام‬ ‫ٍ أِل‬ ‫إِلَيناَ ِإلَي ِه طَ ِريقاً سهالً ِمن َغ ِ ْ ٍ حِم ٍ ِ ٍ‬
‫ِفتنَة َوالَ ْنَة َوالَ منَّة َوالَ تَبِ َعة َ‬ ‫ْ ْ ْ َ ْ ْ رْي‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫اص ِر ْ‬
‫ف‬ ‫ث َكا َن َوأَيْ َن َكا َن َوعْن َد َم ْن َكا َن َو ُح َّل َبْيَننَا َوَبنْي َ أ َْهله َواقْبِ ْ‬
‫ض َعنَّا أَيْد َي ُه ْم َو ْ‬ ‫َحْي ُ‬

‫ك إِالَّ فِْي َما‬


‫ك َوالَ نَ ْس تَعِنْي َ ِبنِ ْع َمتِ َ‬
‫ِ‬
‫ب ِإالَّ فْي َما يُْر ِض ْي َ‬
‫ىت الَ َتَت َقلَّ َ‬
‫َعن اَّ ُو ُج ْوَه ُه ْم َوُقلُ ْوَب ُه ْم َح َّ‬
‫الرامِح ِ نْي َ ‪.‬‬ ‫ضاهُ بَِرمْح َتِ َ‬
‫ك يَا أ َْر َح َم َّ‬ ‫ِ‬
‫حُت بُّهُ َوَت ْر َ‬
‫َخ ِر ْج هُ‪َ ،‬وإِ ْن َك ا َن ُم َع َّس ًرا‬ ‫الس َم ِاء فَأَنْ ِزلْ هُ َوإِ ْن َك ا َن يِف ْ اْأل َْر ِ‬
‫ض فَأ ْ‬ ‫ِرزقُن اَ يِف ْ َّ‬
‫اَللَّ ُه َّم إ ْن َك ا َن ْ‬

‫َفيَ ِّس ْرهُ َوإِ ْن َك ا َن بَعِْي ًدا َف َقِّربْ هُ َوإِ ْن َك ا َن َحَر ًاما فَطَ ِّه ْرهُ‪َ ،‬وإِ ْن َك ا َن قَلِْيالً فَ َكث ِّْرهُ َوإِ ْن َك ا َن‬

‫َج ِرِه َوإِ ْن َك ا َن َذنْب اً فَ أَ ْغ ِف ْرهُ‪َ ،‬وإِ ْن َك ا َن َس يِّئَةً فَاحْمُ َها‬ ‫ِ‬
‫َم ْع ُد ْوًما فَأ َْوج ْدهُ َوإِ ْن َك ا َن َم ْوُق ْوفًا فَ أ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َوإِ ْن َك ا َن َخ ِطْيئَ ةً َفتَ َج َاوْز َعْنه اَ َوإِ ْن َك ا َن َع ْث َرًة فَأَق ْل َها َوبَ ا ِرْك لَنَا يِف ْ مَجِ ْي ِع َذل َ‬
‫ك‪ِ ،‬إنَّ َ‬
‫ك‬

‫ك ُم ْقتَ ِدٌر َوَما تَ َش اءُهُ ِم ْن أ َْم ٍر يَ ُك ْو ُن‪ ،‬يَا َم ْن ِإ َذا أ ََر َاد َش ْيئاً إِمَّنَا َي ُق ْو ُل لَهُ ُك ْن َفيَ ُك ْو ُن‪.‬‬
‫َملِْي ٌ‬

‫ب الْ َعالَ ِمنْي َ ‪.‬‬ ‫ص ُفو َن وسالَم علَى الْمرسلِ واحْل م ُد ِ‬


‫ِ‬ ‫ك ر ِّ ِ‬
‫ِهلل َر ِّ‬ ‫ب اْلعَّزِة َع َّما يَ ْ َ َ ٌ َ ُ ْ َ نْي َ َ َ ْ‬‫ُسْبحاَ َن َربِّ َ َ‬
‫‪Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha‬‬
‫‪Penyayang. “Ya Allah peliharalah kami dengan kemudahan, janganlah Engkau hinakan‬‬
‫‪kami dengan kekurangan harta, maka kami mengharap rezeki-Mu dan mengharap‬‬
‫‪kelembutan akan keburukan makhluk-Mu, dan kami menyibukkan diri dengan memuji zat‬‬
‫‪yang memberi kami dan kami diuji dengan celaan orang yang bersama kami dan Engkau‬‬
‫‪berada di belakang semua itu yang memberi dan mencegah.‬‬

‫‪222‬‬
Ya Allah, sebagaimana Engkau memelihara wajah-wajah kami dari tidak bersujud
kecuali kepada-Mu, maka peliharalah hajat kami kecuali kepada-Mu dengan
kedermawanan-Mu, kemuliaan dan keutamaan-Mu wahai zat yang Maha Penyayang di
antara para penyayang. (3x). cukuplah kami dengan keutamaan-Mu dari selain Engkau.
Semoga Allah menambahkan rahmat kemuliaan dan keselamatan atas junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-Nya. Ya Allah, limpahkanlah
rahmat dan kemuliaan serta keselamatan atas junjungan kita Nabi Muhammad dan
keluarga-Nya. Dengan sebab beliau, berilah kami dari rezeki-Mu yang halal, baik, dan
diberkahi, sebagaimana Engkau memelihara wajah-wajah kami dari berpaling kepada
seseorang dari makhluk-Mu. Jadikanlah untuk kami jalan yang mudah tanpa adanya
fitnah, cobaan, ujian, dan tidak mengikuti seseorang. Jauhkanlah kami Ya Allah dari
keharaman apapun bentuknya, di manapun berada dan dengan siapapun, dan dilepaskan
di antara kami dan orang-orang yang sering melakukan yang haram. Genggamlah dari
kami tangan-tangan mereka, singkirkan dari kami wajah dan hati-hati mereka hingga
kami tidak berbalik kecuali pada sesuatu yang Engkau ridhai dan kami tidak memohon
pertolongan dengan nikmat-Mu kecuali pada sesuatu yang Engkau cintai dan Engkau
ridai dengan rahmat-Mu wahat zat Yang Penyayang di antara para penyayang.
Ya Allah, jika rezeki kami ada di langit, maka turunkanlah. Jika ada di dalam bumi,
maka keluarkanlah. Dan jika sulit, maka mudahkanlah. Jika jauh maka dekatkanlah.
Jika haram, maka sucikanlah. Jika sedikit maka perbanyaklah. Jika tidak ada maka
wujudkanlah. Jika berhenti maka alirkanlah. Jika berdosa maka ampunilah. Jika buruk
maka hapuskanlah. Jika salah maka lewatkanlah. Jika jatuh berhamburan maka
sedikitkanlah. Berkahilah kami pada semua itu. Sesungguhnya Engkau Yang Maha
Memiliki lagi Maha Kuasa. Apa yang Engkau kehendaki pasti terwujud. Wahai zat yang
apabila menghendaki sesuatu cukup mengatakan, jadilah! Maka terwujudlah sesuatu itu.
Maha suci Tuhanmu, Tuhan Pemilik kemuliaan, dan segala yang mereka sifatkan.
Semoga keselamatan tercurah atas para utusan dan segala puji milik Allah, Tuhan
semesta alam”.41

41
Dinukil dari Kitab Khulashoh al-Madadi. An-nabawi fi aurodi Ali bani ‘Alawy.
Kumpulan Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin As-Syekh Abu Bakar bin
Salim al-Husaini.
223
Doa dan wirid yang baik untuk diamalkan sesudah sholat hajat untuk mengubah nasib
agar lebih baik, mendatangkan rezeki, dan dimudahkan dalam segala keadaan.

َ‫ َح ْس بُنا‬.‫َح َس ِن احْلَ ِال‬


ْ ‫ىل أ‬
َ
ِ‫َحوالَنَا إ‬
َ ْ ‫أ‬ ‫ل‬
ْ ‫و‬
ِّ ‫ح‬
َ ، ِ ‫ ياَ حُمَ ِّو َل اْألَحو‬11x‫َّاق‬
‫ال‬ َْ ُ ‫َّاح يَ َارز‬
ُ ‫ياَ َفت‬
ُ‫ (يُ ْق َرأ‬.‫اهلل الْ َعلِ ِّي الْ َع ِظْي ِم‬
ِ ِ‫َّصير الَ حو َل والَ ُق َّوةَ إِالَّ ب‬
َ ْ َ ُ ْ
ِ ‫اهلل ونِعم الْوكِيل نِعم الْموىل ونِعم الن‬
َ ْ َ َ َْ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ُ
ٍ ‫ات أَو ِإح َدى ع ْشرَة أَو ثَالَثَةَ وثَاَلِ ث مَّر‬
)‫ات‬ ٍ َ ‫ثَاَل‬
َ َ ‫َ نْي‬ ْ َ َ ْ ْ ‫ث َمَّر‬
Artinya: “Ya Allah yang Maha Pembuka Rahmat, Yang Maha Pemberi rezeki.
(dibaca 11x). “Ya Allah yang maha merubah keadaan, rubahlah keadaan kami kepada
keadaan yang lebih baik. Cukuplah bagi kami Allah, Dialah sebaik-baik penjaga kami.
Dia sebaik-baik pelindung kami. Dialah sebaik-baik penolong kami. Tidak ada daya dan
kekuatan melainkan daya dan kekuatan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
(Wisata Hati ANTV, yang diasuh oleh Ust. H. Yusuf Mansur).

ِ
َ ‫ك َع ْن َحَر ِام‬
‫ك‬ َ ‫ أَ ْغنِيِن ْ حِب َالَل‬،‫اَللَّ ُه َّم يَا َغيِن ُّ يَا مَحِ ْي ُد يَا ُمْبعِ ُد يَا ُمعِْي ُد ي اَ َرِحْي ُم ي اَ َو ُد ْو ُد‬

‫لى‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ال‬


َ ‫س‬ ‫و‬ ، ‫ن‬
َ ‫و‬‫ف‬ُ ِ ‫عزِة ع َّما ي‬
‫ص‬ َّ ِ‫ب اْل‬
ِّ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫ب‬
‫ر‬
ِّ ‫ن‬‫ح‬ ‫ب‬ ‫س‬ ِ
‫ل‬ ‫ض‬ ‫ف‬
َ ‫ِب‬ ‫اك‬
َ ‫و‬ ِ ‫ك ع َّمن‬
‫س‬ ِ‫ض ل‬ ‫ف‬
َ ‫ِب‬ ‫يِن‬ ِ ‫وا ْك‬
‫ف‬
َ َ ٌ َ َ ْ َ َ َ
َ ََ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ
... َ ‫ب الْ َعالَ ِمنْي‬ ِ ‫الْمرسلِ واحْل م ُد‬
ِّ ‫ِهلل َر‬ ْ َ َ َ ‫ُ ْ َ نْي‬
6. Rahasia Surah Al-Kahf

Surah al-Kahf adalah surah ke-18 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri dari 110 ayat dan
termasuk dalam kelompok surah Makkiyyah. Dinamakan al-Kahf (gua) dan Ashabus
Kahfi (penghuni-penghuni gua) diambil dari cerita yang terdapat dalam surah ini pada
ayat 9 hingga 26 mengenai beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun

224
lamanya. Selain cerita tersebut terdapat pula sejumlah cerita dalam surah ini yang
mengandung pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia.
Cukup menarik di kalangan masyarakat Indonesia, kebanyakan kita menyebutnya dengan
Surah al-Kahfi, dengan “i” di belakangnya. Padahal yang benar adalah tanpa “i”.
mungkin ini pengaruh kaidah bahasa Arab yang dikenal idhofah, ada mudhof dan mudhof
ilaih. Namun dalam struktur bahasa Indonesia, cukup dengan Al-Kahf saja. Karena nanti
bisa saja orang membaca Surah al-Baqarati, padahal lebih banyak kita menyebutnya
Surah al-Baqarah.
Keutamaan Surah ini di antaranya:
a. Dapat memberikan ketenangan bagi pembacanya

‫ت َتْن ِف ُر‬
ْ َ‫ول َق َرأَ َر ُج ٌل الْ َك ْهفَ َوىِف الدَّا ِر َدابَّةٌ فَ َج َعل‬
ُ ‫ت الَْب َراءَ َي ُق‬ ِ َ َ‫اق ق‬
ُ ‫ال مَس ْع‬ َ ‫َع ْن أَىِب إِ ْس َح‬

-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ِّ ‫ك لِلنَّىِب‬ ِ َ َ‫ض بَابَةٌ أ َْو َس َحابَةٌ قَ ْد َغ ِش يَْتهُ ق‬
َ ‫ال فَ َذ َكَر َذل‬ َ ‫َفنَظَ َر فَِإ َذا‬
ِ ‫ت لِْل ُقر‬
)‫ (رواه مسلم‬.» ‫آن‬ ِ ِ َ‫الس ِكينَةُ َتَنَّزل‬
َّ ‫ال « ا ْقَرأْ فُالَ ُن فَِإنَّ َها‬
ْ ْ َ‫ت عْن َد الْ ُق ْرآن أ َْو َتَنَّزل‬
ْ َ ‫َف َق‬
Artinya : “dari Abi Ishaq ia berkata, aku mendengar al-barra berkata bahwa ada
seorang laki-laki membaca Surah al-Kahf dan di dalam rumahnya terdapat binatang
melata. Karena mendengar bacaannya, binatang itu kemudian lari. Laki-laki itu
memerhatikan keadaan sekeliling dan tiba-tiba dia mendapati ada awan menaunginya.
Kemudian dia menceritakan kejadian tersebut kepada Rasulullah. Rasul pun bersabda:
“Bacalah, hai fulan sesungguhnya (surah al-Kahf) itu sesungguhnya adalah ketenangan
yang turun ketika Al-Quran dibaca, atau turun untuk orang yang membaca Al-Quran.”
(HR Muslim).
b. Menyelamatkan pembacanya dari fitnah Dajjal
Ada sejumlah hadis Nabi yang menyebutkan keutamaan Surah ini. Sebagian hadis
ada yang menyebutkan keutamaan surah al-Kahf terletak pada 10 ayat yang pertama, ada
yang menyebutkan 10 ayat terakhir dan ada juga yang menyebutkan tiga ayat yang
pertama yang bila dibaca dan menghafalnya niscaya akan dilindungi dari fitnah dajjal.
Lihat hadis di bawah ini

225
ٍ ‫ظ ع ْش ر آي‬
‫ات ِم ْن أ ََّوِل‬ ِ َّ ‫َع ْن أَىِب الد َّْرَد ِاء أ‬
َ َ‫ ق‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- َّ ‫َن النَّىِب‬
َ َ َ َ ‫ال « َم ْن َحف‬

َّ ‫ص َم ِم َن الد‬
)‫ (رواه مسلم يف صحيحه‬.» ‫َّج ِال‬ ِ‫فع‬
ُ ِ ‫ُس َورِة الْ َك ْه‬
Artinya : “Abu darda meriwayatkan bahwasanya Nabi SAW bersabda: Siapa
menghafal sepuluh ayat pertama Surah al-Kahf maka dia akan dilindungi dari fitnah
dajjal.” (HR. Muslim).
c. Menyinari pembacanya dengan cahaya yang cemerlang

ِ ‫« من َق رأَ س ورةَ الْ َك ْه‬: ‫ال‬ ٍ ِ‫عن أَىِب سع‬


ِّ ‫يد اخْلُ ْد ِر‬
َّ ‫ى أ‬
‫ف‬ َ ُ َ ْ َ َ َ‫ ق‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- َّ ‫َن النَّىِب‬ َ َْ
)‫ (رواه احلاكم‬. ِ ‫َضاءَ لَهُ ِم َن النُّورِ َما َبنْي َ اجْلُ ُم َعَتنْي‬ ِ ِ
َ ‫ىِف َي ْوم اجْلُ ُم َعة أ‬
Artinya: “Dari Abu Sa’id al-Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda:
Siapa yang membaca Surah al-Kahf pada hari Jumat niscaya cahaya akan meneranginya
antara dua Jumat.” (HR al-Hakim dalam al-Mustadrak).
Dalam riwayat lain dijelaskan:

‫يم ا‬ِ‫ف لَيلَ ةَ اجْل مع ِة أَض اء لَ ه ِمن النُّورِ ف‬


ِ ‫ال من َق رأَ س ورَة الْ َك ْه‬
َ ‫ق‬
َ ‫ي‬
ِّ ِ
‫ر‬ ‫د‬
ْ ‫خْل‬ ‫ا‬ ٍ ِ‫عن أَيِب س ع‬
‫يد‬
َ ْ َ ُ َ َ ُُ ْ َ ُ َ َْ ُ َ َْ
)‫ت الْ َعتِ ِيق (رواه الدارمي‬
ِ ‫بينَه وب الْبي‬
ْ َ َ ‫َْ ُ َ َنْي‬
Artinya: “Siapa yang membaca Surah al-Kahf pada malam Jumat, niscaya
cahaya akan menyinarinya sejarak dirinya dengan Ka’bah.” (HR. ad-darimi).

Adapun Surah al-Kahf itu adalah

‫سورة الكهف‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

226
‫اب َومَلْ جَيْ َع ْل لَ هُ ِع َو ًجا (‪َ )1‬قيِّ ًما لُِيْن ِذ َر بَأْ ًس ا‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫احْلَ ْم ُد للَّه الَّذي أَْن َزَل َعلَى َعْب ده الْكتَ َ‬
‫َج ًرا َح َس نًا (‪)2‬‬ ‫الص احِل ِ‬
‫ات أ َّ‬ ‫ش ِد ًيدا ِمن لَ ُدنْ ه ويب ِّش ر الْم ؤِمنِني الَّ ِ‬
‫َن هَلُ ْم أ ْ‬ ‫ين َي ْع َملُ و َن َّ َ‬ ‫ذ‬
‫ْ ُ َ َُ َ ُ ْ َ َ‬ ‫َ‬

‫ين قَ الُوا اخَّتَ َذ اللَّهُ َولَ ًدا (‪َ )4‬ما هَلُ ْم بِ ِه ِم ْن ِع ْل ٍم َواَل‬ ‫م اكِثِني فِي ِه أَب ًدا (‪ )3‬ويْن ِذر الَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫كب ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫آِل َبائِ ِهم َكبر ِ‬
‫ك‬
‫اخ ٌع َن ْف َس َ‬‫ت َكل َمةً خَت ُْر ُج م ْن أَْف َواه ِه ْم إ ْن َي ُقولُو َن إاَّل َكذبًا (‪َ )5‬فلَ َعلَّ َ َ‬
‫َ ْ َُ ْ‬
‫َس ًفا (‪ )6‬إِنَّا َج َع ْلنَا َما َعلَى اأْل َْر ِ‬
‫ض ِزينَ ةً هَلَا‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ هِب‬ ‫ِ ِ‬
‫َعلَى آَثَ ا ِره ْم إ ْن مَلْ يُ ْؤمنُ وا َ َذا احْلَ ديث أ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت‬ ‫ص عِ ً‬
‫يدا ُج ُرًزا (‪ )8‬أ َْم َحس ْب َ‬
‫ِ‬
‫َح َس ُن َع َماًل (‪َ )7‬وإِنَّا جَلَ اعلُو َن َما َعلَْي َها َ‬
‫لنَْبلُ َوُه ْم أَيُّ ُه ْم أ ْ‬
‫ف وال َّرقِي ِم َك انُوا ِمن آَياتِنَا َعجبا (‪ )9‬إِ ْذ أَوى الْ ِفْتي ةُ إِىَل الْ َك ْه ِ‬
‫ف‬ ‫ِ‬ ‫أ َّ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ًَ‬ ‫ْ َ‬ ‫اب الْ َك ْه َ‬
‫َص َح َ‬
‫َن أ ْ‬
‫ض رْبنَا َعلَى آَ َذاهِنِ ْم يِف‬ ‫ِ ِ‬ ‫َف َق الُوا َربَّنَا آَتِنَا ِم ْن لَ ُدنْ َ‬
‫ك َرمْح َ ةً َوَهيِّ ْئ لَنَا م ْن أ َْمرنَا َر َش ًدا (‪ )10‬فَ َ َ‬
‫ص ى لِ َما لَبِثُوا أ ََم ًدا (‪)12‬‬ ‫ف ِس نِني ع َددا (‪ )11‬مُثَّ بع ْثنَ اهم لَِنعلَم أ ُّ ِ‬
‫َي احْل ْزَبنْي ِ أ ْ‬
‫َح َ‬ ‫ََ ُ ْ ْ َ‬ ‫َ َ ً‬ ‫الْ َك ْه ِ‬

‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك َنبَأ َُه ْم بِاحْلَ ِّق إِنَّ ُه ْم فْتيَةٌ آَ َمنُوا بَِرهِّب ْم َوِزْدنَ ُ‬
‫اه ْم ُه ًدى (‪َ )13‬وَربَطْنَا َعلَى‬ ‫ص َعلَْي َ‬
‫حَنْ ُن َن ُق ُّ‬

‫ض لَ ْن نَ ْدعُ َو ِم ْن ُدونِ ِه إِهَلًا لََق ْد ُق ْلنَا إِ ًذا‬ ‫الس ماو ِ‬


‫ات َواأْل َْر ِ‬ ‫ُقلُ وهِبِ ْم إِ ْذ قَ ُاموا َف َق الُوا َربُّنَا َر ُّ‬
‫ب َّ َ َ‬
‫َش طَطًا (‪ )14‬ه ؤاَل ِء َقومنَا اخَّتَ ُذوا ِمن دونِ ِه آَهِل ةً لَ واَل ي أْتُو َن علَي ِهم بِس ْلطَ ٍ‬
‫ان َبنِّي ٍ فَ َم ْن‬ ‫َْ ْ ُ‬ ‫َ ْ َ‬ ‫ْ ُ‬ ‫َ ُ ُْ‬

‫وه ْم َوَما َي ْعبُ ُدو َن إِاَّل اللَّهَ فَ أْ ُووا إِىَل‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫مِم‬
‫أَظْلَ ُم َّ ِن ا ْفَت َرى َعلَى اللَّه َك ذبًا (‪َ )15‬وإِذ ْاعَتَزلْتُ ُم ُ‬
‫س‬ ‫م‬ ‫الش‬
‫َّ‬ ‫ى‬‫ر‬ ‫ت‬
‫َ‬‫و‬ ‫)‬‫‪16‬‬‫(‬ ‫ا‬ ‫ق‬
‫ً‬ ‫ف‬
‫َ‬‫ر‬ ‫ف يْن ُش ر لَ ُكم ربُّ ُكم ِمن رمْح تِ ِه ويهيِّئ لَ ُكم ِمن أَم ِرُكم ِ‬
‫م‬ ‫الْ َك ْه ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬

‫‪227‬‬
‫الش م ِال وُه ْم يِف‬ ‫ات الْيَ ِم ِ‬ ‫ِ‬
‫ات ِّ َ َ‬ ‫ني َوإِ َذا َغ َربَ ْ‬
‫ت َت ْق ِر ُ‬
‫ض ُه ْم َذ َ‬ ‫إِ َذا طَلَ َع ْ‬
‫ت َت َز َاوُر َع ْن َك ْهف ِه ْم َذ َ‬
‫ض لِ ْل َفلَ ْن جَتِ َد لَ هُ َولِيًّا‬
‫ات اللَّ ِه َم ْن َي ْه ِد اللَّهُ َف ُه َو الْ ُم ْهتَ ِد َوَم ْن يُ ْ‬
‫ك ِمن آَي ِ‬ ‫ٍِ ِ‬
‫فَ ْج َوة مْن هُ ذَل َ ْ َ‬
‫الش َم ِال َوَك ْلُب ُه ْم‬
‫ات ِّ‬ ‫ات الْيَ ِم ِ‬
‫ني َو َذ َ‬ ‫ُم ْرِش ًدا (‪َ )17‬وحَتْ َس ُب ُه ْم أ َْي َقاظًا َوُه ْم ُرقُ ٌ‬
‫ود َونُ َقلُِّب ُه ْم َذ َ‬
‫ت ِمْن ُه ْم ُر ْعبًا (‪)18‬‬ ‫ِ‬ ‫يد لَ ِو اطَّلَعت علَي ِهم لَ ولَّي ِ ِ‬
‫ط ِذراعي ِه بِالْو ِص ِ‬ ‫ِ‬
‫ت مْن ُه ْم ف َر ًارا َولَ ُملْئ َ‬
‫ْ َ َْ ْ َْ َ‬ ‫بَاس ٌ َ َْ َ‬
‫ض َي ْوٍم‬ ‫ك بع ْثنَاهم لِيتَساءلُوا بيَنهم قَ َ ِ ِ‬
‫ال قَائ ٌل مْن ُه ْم َك ْم لَبِثْتُ ْم قَالُوا لَبِْثنَا َي ْوًما أ َْو َب ْع َ‬
‫ِ‬
‫َوَك َذل َ َ َ ُ ْ َ َ َ َْ ُ ْ‬
‫َح َد ُك ْم بِ َوِرقِ ُك ْم َه ِذ ِه إِىَل الْ َم ِدينَ ِة َف ْلَيْنظُ ْر أَيُّ َها أ َْزَكى‬ ‫مِب‬
‫قَ الُوا َربُّ ُك ْم أ َْعلَ ُم َا لَبِثْتُ ْم فَ ْاب َعثُوا أ َ‬
‫َح ًدا (‪ )19‬إِنَّ ُه ْم إِ ْن يَظْ َه ُروا‬ ‫ِ ِ‬ ‫طَ َع ًاما َف ْليَ أْتِ ُك ْم بِ ِرْزٍق ِمْن هُ َولْيََتلَطَّ ْ‬
‫ف َواَل يُ ْش عَر َّن ب ُك ْم أ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يدوُك ْم يِف ِملَّتِ ِه ْم َولَ ْن ُت ْفل ُحوا إِ ًذا أَبَ ًدا (‪َ )20‬وَك َذل َ‬
‫ك أ َْعَث ْرنَا َعلَْي ِه ْم‬ ‫َعلَْي ُك ْم َي ْرمُجُوُك ْم أ َْو يُعِ ُ‬

‫ب فِ َيها إِ ْذ َيَتنَ َازعُو َن َبْيَن ُه ْم أ َْم َرُه ْم َف َق الُوا‬


‫اعةَ اَل َريْ َ‬
‫الس َ‬
‫َن َّ‬ ‫لَِي ْعلَ ُم وا أ َّ‬
‫َن َو ْع َد اللَّ ِه َح ٌّق َوأ َّ‬

‫َّخ َذ َّن َعلَْي ِه ْم َم ْس ِج ًدا‬


‫ال الَّ ِذين َغلَب وا علَى أَم ِرِهم لَنَت ِ‬ ‫هِبِ‬ ‫ِ‬
‫ْابنُ وا َعلَْيه ْم بُْنيَانًا َربُّ ُه ْم أ َْعلَ ُم ْم قَ َ َ ُ َ ْ ْ‬
‫(‪َ )21‬س َي ُقولُو َن ثَاَل ثَ ةٌ رابِعُ ُهم َك ْلُب ُهم وَي ُقولُ و َن مَخْس ةٌ َس ِاد ُس ُهم َك ْلُب ُهم رمْج ًا بِ الْغَْي ِ‬
‫ب‬ ‫َْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ ْ‬
‫يل فَاَل مُتَا ِر فِي ِه ْم‬
‫ٌ‬
‫وي ُقولُو َن سبعةٌ وثَ ِامنهم َك ْلبهم قُل ريِّب أَعلَم بِعِ َّدهِتِم ما يعلَمهم إِاَّل قَلِ‬
‫ْ َ َْ ُ ُ ْ‬ ‫َْ َ َ ُ ُ ْ ُ ُ ْ ْ َ ْ ُ‬ ‫ََ‬
‫ت فِي ِهم ِمْنهم أَح ًدا (‪ )22‬واَل َت ُق ولَ َّن لِش ي ٍء إِيِّن فَ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اهرا واَل تَس َت ْف ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ك‬
‫اع ٌل َذل َ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُْ َ‬ ‫إاَّل م َراءً ظَ ً َ ْ‬
‫أِل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك إِ َذا نَس َ‬
‫يت َوقُ ْل َع َس ى أَ ْن َي ْه ديَ ِن َريِّب َ ْق َر َ‬
‫ب‬ ‫َغ ًدا (‪ )23‬إِاَّل أَ ْن يَ َش اءَ اللَّهُ َوا ْذ ُك ْر َربَّ َ‬

‫‪228‬‬
‫ِ‬ ‫ِمن ه َذا ر َش ًدا (‪ )24‬ولَبِثُوا يِف َكه ِف ِهم ثَاَل َ ِ ٍ ِ ِ‬
‫ني َو ْازَد ُادوا ت ْس ًعا (‪ )25‬قُ ِل اللَّهُ‬
‫ث مئَ ة س ن َ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ‬
‫ص ْر بِ ِه َوأَمْسِ ع َما هَلُ ْم ِم ْن ُدونِ ِه ِم ْن َويِل ٍّ َواَل‬
‫ض أَب ِ‬ ‫أَعلَم مِب َا لَبِثُ وا لَ ه َغيب َّ ِ‬
‫الس َم َاوات َواأْل َْر ِ ْ‬ ‫ُ ُْ‬ ‫ْ ُ‬
‫ِّل لِ َكلِ َماتِ ِه‬
‫ك اَل ُمبَ د َ‬ ‫ك ِمن كِتَ ِ‬
‫اب َربِّ َ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫يُ ْش ِرُك يِف ُح ْكم ه أ َ‬
‫َح ًدا (‪َ )26‬واتْ ُل َما أُوح َي إلَْي َ ْ‬
‫ين يَ ْدعُو َن َربَّ ُه ْم بِالْغَ َد ِاة َوالْ َع ِش ِّي‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫اصرِب ْ َن ْف َس َ‬
‫ك َم َع الذ َ‬ ‫َولَ ْن جَت َد م ْن ُدونه ُم ْلتَ َح ًدا (‪َ )27‬و ْ‬
‫يد ِزينَ ةَ احْلَيَ ِاة ُّ‬
‫الد ْنيَا َواَل تُ ِط ْع َم ْن أَ ْغ َف ْلنَا َق ْلبَ هُ َع ْن‬ ‫اك َعْن ُه ْم تُِر ُ‬ ‫يُِر ُ‬
‫يدو َن َو ْج َههُ َواَل َت ْع ُد َعْينَ َ‬

‫ِذ ْك ِرنَا َواتَّبَ َع َه َواهُ َوَك ا َن أ َْم ُرهُ ُف ُرطًا (‪َ )28‬وقُ ِل احْلَ ُّق ِم ْن َربِّ ُك ْم فَ َم ْن َش اءَ َف ْلُي ْؤِم ْن َوَم ْن‬

‫َح ا َط هِبِ ْم ُس َر ِاد ُق َها َوإِ ْن يَ ْس تَغِيثُوا يُغَ اثُوا مِب َ ٍاء‬ ‫ِ ِِ‬
‫َش اءَ َف ْليَ ْك ُف ْر إِنَّا أ َْعتَ ْدنَا للظَّالم َ‬
‫ني نَ ًارا أ َ‬
‫ين آَ َمنُ وا َو َع ِملُ وا‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫َكالْم ْه ِل ي ْش ِوي الْوج َ ِ‬
‫ت ُم ْرَت َف ًقا (‪ )29‬إ َّن الذ َ‬
‫اب َو َس اءَ ْ‬
‫الش َر ُ‬
‫س َّ‬‫وه بْئ َ‬ ‫ُُ‬ ‫ُ َ‬
‫َّات َع ْد ٍن جَتْ ِري ِم ْن‬ ‫َح َس َن َع َماًل (‪ )30‬أُولَئِ َ‬ ‫ِ‬ ‫َّ حِل ِ ِ‬
‫ك هَلُ ْم َجن ُ‬ ‫َجَر َم ْن أ ْ‬ ‫الصا َات إنَّا اَل نُض ُ‬
‫يع أ ْ‬
‫ض ًرا ِم ْن ُس ْن ُد ٍس‬
‫ب َوَي ْلبَ ُس و َن ثِيَابًا ُخ ْ‬
‫َس ا ِور ِم ْن َذ َه ٍ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫حَتْته ُم اأْل َْن َه ُار حُيَلَّ ْو َن ف َيها م ْن أ َ َ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫َّكئِ ِ‬
‫ٍ ِ‬
‫اض ِر ْ‬
‫ب هَلُ ْم‬ ‫ت ُم ْرَت َف ًقا (‪َ )31‬و ْ‬
‫اب َو َح ُس نَ ْ‬ ‫َوإِ ْس تَْبَرق ُمت َ‬
‫ني ف َيها َعلَى اأْل ََرائ ك ن ْع َم الث ََّو ُ‬
‫مثَاًل رجلَنْي ِ جع ْلنَا أِل َح ِدمِه َا جنََّتنْي ِ ِمن أ َْعنَ ٍ‬
‫اب َو َح َف ْفنَامُهَا بِنَ ْخ ٍل َو َج َع ْلنَا َبْيَن ُه َما َزْر ًعا (‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ََ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫‪ )32‬ك ْلتَا اجْلَنََّتنْي ِ آَتَ ْ‬
‫ت أُ ُكلَ َها َومَلْ تَظْل ْم مْنهُ َش ْيئًا َوفَ َّج ْرنَا خاَل هَلَُما َن َه ًرا (‪َ )33‬وَك ا َن لَهُ‬
‫ال لِص ِ‬
‫احبِ ِه َوُه َو حُيَ ا ِوُرهُ أَنَا أَ ْكَث ُر ِمْن َ‬
‫ك َم ااًل َوأ ََع ُّز َن َف ًرا (‪َ )34‬وَد َخ َل َجنَّتَ هُ َوُه َو‬ ‫مَثٌَر َف َق َ َ‬

‫‪229‬‬
‫ت‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫اعةَ قَائ َم ةً َولَئ ْن ُرد ْد ُ‬ ‫يد َه ِذ ِه أَبَ ًدا (‪َ )35‬وَما أَظُ ُّن َّ‬
‫الس َ‬ ‫ظَامِلٌ لَِن ْف ِس ِه قَ َ‬
‫ال َما أَظُ ُّن أَ ْن تَبِ َ‬

‫ت بِالَّ ِذي‬ ‫ال لَ ه ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬


‫إِىَل َريِّب أَل َج َد َّن َخْي ًرا مْن َها ُمْن َقلَبًا (‪ )36‬قَ َ ُ َ‬
‫ص احبُهُ َوُه َو حُيَ ا ِوُرهُ أَ َك َف ْر َ‬

‫اب مُثَّ ِم ْن نُطْ َف ٍة مُثَّ َس َّو َاك َر ُجاًل (‪ )37‬لَ ِكنَّا ُه َو اللَّهُ َريِّب َواَل أ ْ‬
‫ُش ِرُك بِ َريِّب‬ ‫ك ِمن ُت ر ٍ‬
‫َخلَ َق َ ْ َ‬
‫ت َما َش اءَ اللَّهُ اَل ُق َّوَة إِاَّل بِاللَّ ِه إِ ْن َت َرِن أَنَا أَقَ َّل‬
‫ك ُق ْل َ‬ ‫َح ًدا (‪َ )38‬ولَ ْواَل إِ ْذ َد َخ ْل َ‬
‫ت َجنَّتَ َ‬ ‫أَ‬
‫ك َويُْرِس َل َعلَْي َها ُح ْسبَانًا ِم َن‬
‫ك َمااًل َوَولَ ًدا (‪َ )39‬ف َع َسى َريِّب أَ ْن يُ ْؤتِنَي ِ َخْيًرا ِم ْن َجنَّتِ َ‬
‫ِمْن َ‬
‫َّ ِ‬
‫يع لَ هُ طَلَبًا (‪)41‬‬ ‫ِ‬
‫ص بِ َح َم ُاؤَها َغ ْوًرا َفلَ ْن تَ ْس تَط َ‬ ‫ص عِ ً‬
‫يدا َزلًَقا (‪ )40‬أ َْو يُ ْ‬ ‫ص بِ َح َ‬
‫الس َماء َفتُ ْ‬
‫ول‬ ‫ط بِثَم ِرِه فَأَص بح ي َقلِّب َك َّفي ِه علَى ما أَْن َف ق فِيها وِهي خا ِوي ةٌ علَى عر ِ‬
‫وش َها َوَي ُق ُ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫وأ ِ‬
‫ُح‬
‫ْ َ َ ُ ُ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ُش ِرْك بِ ريِّب أَح ًدا (‪ )42‬ومَل تَ ُكن لَ ه فِئَ ةٌ يْنص رونَه ِمن د ِ‬
‫ون اللَّ ِه َوَما َك ا َن‬ ‫يَا لَْيتَيِن مَلْ أ ْ‬
‫َْ ْ ُ َ ُُ ُ ْ ُ‬ ‫َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب هَلُ ْم َمثَ َل‬ ‫ك الْ َواَل يَةُ للَّ ِه احْلَ ِّق ُه َو َخْيٌر َث َوابًا َو َخْيٌر عُ ْقبًا (‪َ )44‬و ْ‬
‫اض ِر ْ‬
‫مْنتَ ِ‬
‫صًرا (‪ُ )43‬هنَال َ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬ ‫الس م ِاء فَاخَتلَ َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫احْلَيَ ِاة ُّ‬
‫يما تَ ْذ ُروهُ‬
‫َص بَ َح َهش ً‬
‫ض فَأ ْ‬ ‫ط بِه َنبَ ُ‬
‫ات اأْل َْر ِ‬ ‫الد ْنيَا َك َم اء أَْنَزلْنَ اهُ م َن َّ َ ْ‬
‫ات‬ ‫ِ‬
‫الد ْنيَا َوالْبَاقيَ ُ‬ ‫اح َوَكا َن اللَّهُ َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء ُم ْقتَ ِد ًرا (‪ )45‬الْ َم ُ‬
‫ال َوالَْبنُو َن ِزينَةُ احْلَيَ ِاة ُّ‬ ‫الريَ ُ‬
‫ِّ‬

‫ك ثَ َوابًا َو َخْيٌر أ ََماًل (‪َ )46‬وَي ْوَم نُ َسِّي ُر اجْلِبَ َ‬ ‫َّ حِل‬
‫ض بَا ِرَزًة‬
‫ال َوَت َرى اأْل َْر َ‬ ‫ات َخْيٌر ِعْن َد َربِّ َ‬
‫الصا َ ُ‬
‫ص ًّفا لََق ْد ِجْئتُ ُمونَا َك َما‬
‫ك َ‬ ‫َح ًدا (‪َ )47‬وعُ ِر ُ‬
‫ض وا َعلَى َربِّ َ‬ ‫ِ ِ‬
‫اه ْم َفلَ ْم نُغَ اد ْر مْن ُه ْم أ َ‬
‫َو َح َش ْرنَ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخلَ ْقنَ ا ُك ْم أ ََّو َل َم َّرٍة بَ ْل َز َع ْمتُ ْم أَلَّ ْن جَنْ َع َل لَ ُك ْم َم ْوع ًدا (‪َ )48‬وُوض َع الْكتَ ُ‬
‫اب َفَت َرى‬

‫‪230‬‬
‫ص غِ َريًة َواَل‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫الْمج ِرِمني م ْش ِف ِق مِم ِ ِ‬
‫ني َّا في ه َوَي ُقولُ و َن يَا َوْيلََتنَا َم ال َه َذا الْكتَ اب اَل يُغَ اد ُر َ‬
‫َ‬ ‫ُْ َُ‬
‫َح ًدا (‪َ )49‬وإِ ْذ ُق ْلنَا‬ ‫ِ‬ ‫َكبِ ريًة إِاَّل أَحص اها ووج ُدوا ما ع ِملُ وا ح ِ‬
‫كأَ‬‫اض ًرا َواَل يَظْل ُم َربُّ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ ََ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫يس َك ا َن ِم َن اجْلِ ِّن َف َف َس َق َع ْن أ َْم ِر َربِِّه‬ ‫لِْلماَل ئِ َك ِة اس ج ُدوا آِل َدم فَس ج ُدوا إِاَّل إِبلِ‬
‫ْ َ‬ ‫ََ َ َ‬ ‫ْ ُ‬ ‫َ‬
‫َّخ ُذونَ ه وذُِّريَّتَ ه أَولِي اء ِمن دويِن وهم لَ ُكم ع ُد ٌّو بِْئ ِ ِ ِ‬ ‫أََفتَت ِ‬
‫ني بَ َداًل (‪َ )50‬ما‬ ‫س للظَّالم َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ ُ ْ َ َ ْ ُ َُ ْ ْ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫السماو ِ‬
‫ض ًدا‬
‫ني َع ُ‬ ‫ض َواَل َخ ْل َق أَْن ُفس ِه ْم َوَما ُكْن ُ‬
‫ت ُمتَّخ َذ الْ ُمضلِّ َ‬ ‫ات َواأْل َْر ِ‬ ‫أَ ْش َه ْد ُت ُه ْم َخ ْل َق َّ َ َ‬
‫ين َز َع ْمتُ ْم فَ َد َع ْوُه ْم َفلَ ْم يَ ْس تَ ِجيبُوا هَلُ ْم َو َج َع ْلنَا َبْيَن ُه ْم‬ ‫ِ َّ ِ‬
‫ادوا ُشَرَكائ َي الذ َ‬
‫ول نَ ُ‬
‫(‪َ )51‬وَي ْوَم َي ُق ُ‬
‫ِ‬
‫وها َومَلْ جَيِ ُدوا َعْن َها َم ْ‬
‫ص ِرفًا (‪)53‬‬ ‫َم ْوبًِقا (‪َ )52‬وَرأَى الْ ُم ْج ِرُم و َن الن َ‬
‫َّار فَظَنُّوا أَنَّ ُه ْم ُم َواقعُ َ‬
‫َّاس ِم ْن ُك ِّل َمثَ ٍل َوَك ا َن اإْلِ نْ َس ا ُن أَ ْكَث َر َش ْي ٍء َج َداًل (‪)54‬‬
‫صَّرْفنَا يِف َه َذا الْ ُق ْرآَ ِن لِلن ِ‬
‫َولََق ْد َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّاس أَ ْن يُ ْؤمنُ وا إِ ْذ َج اءَ ُه ُم اهْلُ َدى َويَ ْس َت ْغفُروا َربَّ ُه ْم إِاَّل أَ ْن تَأْتَي ُه ْم ُس نَّةُ اأْل ََّول َ‬
‫ني‬ ‫َوَما َمنَ َع الن َ‬
‫ِ َّ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫اب ُقباًل (‪ )55‬وما نُرِس ل الْمرس لِ َ ِ‬ ‫ِ‬
‫ين‬
‫ين َوجُيَ اد ُل الذ َ‬ ‫ني إاَّل ُمبَ ِّش ِر َ‬
‫ين َوُمْن ذر َ‬ ‫ََ ْ ُ ُْ َ‬ ‫أ َْو يَأْتَي ُه ُم الْ َع َذ ُ ُ‬
‫ض وا بِ ِه احْلَ َّق َواخَّتَ ُذوا آَيَ ايِت َوَما أُنْ ِذ ُروا ُه ُزًوا (‪َ )56‬وَم ْن أَظْلَ ُم مِم َّْن‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫َك َف ُروا بِالْبَاط ِل ليُ ْدح ُ‬

‫ت يَ َداهُ إِنَّا َج َع ْلنَا َعلَى ُقلُ وهِبِ ْم أَكِنَّةً أَ ْن‬ ‫ذُ ِّكر بِآَي ِ‬
‫ات ربِِّه فَ أ َْعرض عْنها ونَ ِ‬
‫َّم ْ‬
‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬
‫َ ََ َ‬‫ا‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫س‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬
‫هِنِ‬
‫ور‬ ‫َي ْف َق ُهوهُ َويِف آَ َذا ْم َوْقًرا َوإِ ْن تَ ْدعُ ُه ْم إِىَل اهْلَُدى َفلَ ْن َي ْهتَ ُدوا إِ ًذا أَبَ ًدا (‪َ )57‬وَربُّ َ‬
‫ك الْغَ ُف ُ‬
‫اب بَ ْل هَلُ ْم َم ْو ِع ٌد لَ ْن جَيِ ُدوا ِم ْن ُدونِ ِه‬ ‫مِب‬ ‫ِ‬ ‫ذُو َّ ِ‬
‫الرمْح َ ة لَ ْو يُ َؤاخ ُذ ُه ْم َا َك َس بُوا لَ َع َّج َل هَلُ ُم الْ َع َذ َ‬

‫‪231‬‬
‫اه ْم لَ َّما ظَلَ ُم وا َو َج َع ْلنَا لِ َم ْهلِ ِك ِه ْم َم ْو ِع ًدا (‪َ )59‬وإِ ْذ‬ ‫َم ْوئِاًل (‪َ )58‬وتِْل َ‬
‫ك الْ ُق َرى أ َْهلَ ْكنَ ُ‬
‫ال موس ى لَِفتَ اه اَل أَب رح حىَّت أَبلُ َغ جَمْم ع الْبح ري ِن أَو أَم ِ‬
‫ض َي ُح ُقبًا (‪َ )60‬فلَ َّما َبلَغَا‬ ‫َ َ َ ْ َْ ْ ْ‬ ‫ُ َُْ َ ْ‬ ‫قَ َ ُ َ‬
‫ال لَِفتَاهُ آَتِنَا‬
‫جَمْ َم َع َبْينِ ِه َما نَ ِسيَا ُحوَت ُه َما فَاخَّتَ َذ َسبِيلَهُ يِف الْبَ ْح ِر َسَربًا (‪َ )61‬فلَ َّما َج َاوَزا قَ َ‬

‫الص ْخَرِة فَ ِإيِّن‬


‫ت إِ ْذ أ ََوْينَا إِىَل َّ‬ ‫ِ ِ‬
‫ال أ ََرأَيْ َ‬ ‫َغ َداءَنَا لََق ْد لَقينَا م ْن َس َف ِرنَا َه َذا نَ َ‬
‫ص بًا (‪ )62‬قَ َ‬

‫وت َوَما أَنْ َس انِيهُ إِاَّل َّ‬


‫الش ْيطَا ُن أَ ْن أَ ْذ ُك َرهُ َواخَّتَ َذ َس بِيلَهُ يِف الْبَ ْح ِر َع َجبًا (‪)63‬‬ ‫يت احْلُ َ‬
‫ِ‬
‫نَس ُ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫مِه‬ ‫قَ َ ِ‬
‫ص ا (‪َ )64‬ف َو َج َدا َعْب ًدا م ْن عبَادنَا آََتْينَ اهُ‬ ‫صً‬ ‫ك َما ُكنَّا َنْب ِغ فَ ْارتَ دَّا َعلَى آَثَا ِر َا قَ َ‬
‫ال ذَل َ‬

‫وسى َه ْل أَتَّبِعُ َ‬
‫ك َعلَى أَ ْن ُت َعلِّ َم ِن‬ ‫َرمْح َةً ِم ْن ِعْن ِدنَا َو َعلَّ ْمنَاهُ ِم ْن لَ ُدنَّا ِع ْل ًما (‪ )65‬قَ َ‬
‫ال لَهُ ُم َ‬
‫صرِب ُ َعلَى َما ْمَل‬ ‫ك لَن تَستَ ِطيع معِ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِّ‬ ‫مِم‬
‫ف تَ ْ‬
‫صْبًرا (‪َ )67‬وَكْي َ‬ ‫ي‬
‫ْ ْ ََ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫َ‬‫ق‬ ‫)‬‫‪66‬‬ ‫(‬ ‫ا‬‫د‬‫ً‬ ‫ش‬
‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ت‬
‫َ‬
‫ْ ُ‬ ‫م‬‫ل‬ ‫ع‬
‫ُ‬ ‫َّا‬

‫ال‬
‫ك أ َْم ًرا (‪ )69‬قَ َ‬ ‫ال س تَ ِج ُديِن إِ ْن َش اء اللَّه ص ابِرا واَل أ َْع ِ‬
‫ص ي لَ َ‬ ‫ِ ِِ‬
‫َ ُ َ ً َ‬ ‫حُت ْط ب ه ُخْب ًرا (‪ )68‬قَ َ َ‬
‫ك ِمْن هُ ِذ ْك ًرا (‪ )70‬فَانْطَلَ َقا َحىَّت إِ َذا‬ ‫فَ ِإ ِن اتَّبعتيِن فَاَل تَس أَلْيِن عن ش ي ٍء حىَّت أ ِ‬
‫ث لَ َ‬
‫ُح د َ‬
‫َْ َ ْ َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ َْ‬

‫ت َش ْيئًا إِ ْم ًرا (‪ )71‬قَ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الس ِفينَ ِة َخَرَق َها قَ َ‬


‫َركِبَا يِف َّ‬
‫ال أَمَلْ‬ ‫َخَرْقَت َها لُت ْغ ِر َق أ َْهلَ َها لََق ْد جْئ َ‬
‫ال أ َ‬
‫يت َواَل ُت ْرِه ْقيِن ِم ْن أ َْم ِري‬ ‫ِ مِب ِ‬
‫ال اَل ُت َؤاخ ْذيِن َا نَس ُ‬
‫صْبًرا (‪ )72‬قَ َ‬ ‫ك لَن تَستَ ِط ِ‬ ‫ِ‬
‫أَقُ ْل إنَّ َ ْ ْ َ‬
‫يع َمع َي َ‬
‫ت َن ْف ًس ا َزكِيَّةً بِغَرْيِ َن ْف ٍ‬
‫س لََق ْد‬ ‫عُ ْس ًرا (‪ )73‬فَانْطَلَ َقا َحىَّت إِ َذا لَِقيَا غُاَل ًما َف َقَتلَ هُ قَ َ‬
‫ال أََقَت ْل َ‬
‫ال إِ ْن‬ ‫ك لَن تَس تَ ِط ِ‬ ‫ال أَمَلْ أَقُ ل لَ َ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْبًرا (‪ )75‬قَ َ‬ ‫ك إنَّ َ ْ ْ َ‬
‫يع َمع َي َ‬ ‫ْ‬ ‫ت َش ْيئًا نُ ْك ًرا (‪ )74‬قَ َ‬
‫جْئ َ‬

‫‪232‬‬
‫ت ِم ْن لَ ُديِّن عُ ْذ ًرا (‪ )76‬فَانْطَلَ َقا َحىَّت‬ ‫ك عن َش ي ٍء بع َدها فَاَل تُ ِ‬
‫ص احْبيِن قَ ْد َبلَ ْغ َ‬
‫َ‬ ‫َس أَلْتُ َ َ ْ ْ َ ْ َ‬

‫ض ِّي ُفومُهَا َف َو َج َدا فِ َيها ِج َد ًارا يُِر ُ‬


‫يد أَ ْن َيْن َق َّ‬
‫ض‬ ‫اس تَطْ َع َما أ َْهلَ َها فَأ ََب ْوا أَ ْن يُ َ‬
‫ٍ‬
‫إِذَا أََتيَا أ َْه َل َق ْريَة ْ‬

‫ك َس أَُنبِّئُ َ‬
‫ك‬ ‫ال َه َذا فِ َر ُ‬
‫اق َبْييِن َوَبْينِ َ‬ ‫َج ًرا (‪ )77‬قَ َ‬ ‫ِ‬
‫ت اَل خَّتَ ْذ َ‬
‫ت َعلَْي ه أ ْ‬
‫فَأَقَام ه قَ َ ِ‬
‫ال لَ ْو ش ْئ َ‬ ‫َُ‬
‫الس ِفينَةُ فَ َكانَ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ني َي ْع َملُو َن يِف الْبَ ْح ِر‬
‫ت ل َم َس اك َ‬
‫ْ‬ ‫بِتَأْ ِو ِيل َما مَلْ تَ ْستَط ْع َعلَْيه َ‬
‫صْبًرا (‪ )78‬أ ََّما َّ‬
‫ِ ٍ‬ ‫َع َيب َها َوَك ا َن َوَراءَ ُه ْم َملِ ٌ‬
‫فَأَرْدت أَ ْن أ ِ‬
‫ك يَأْ ُخ ُذ ُك َّل َس فينَة َغ ْ‬
‫ص بًا (‪َ )79‬وأ ََّما الْغُاَل ُم فَ َك ا َن‬ ‫َ ُ‬
‫أ ََب َواهُ ُم ْؤِمَننْي ِ فَ َخ ِش ينَا أَ ْن يُْرِه َق ُه َما طُ ْغيَانًا َوُك ْف ًرا (‪ )80‬فَأ ََرْدنَا أَ ْن يُْب ِدهَلَُما َربُّ ُه َما َخْي ًرا‬
‫ِ ِ‬ ‫ِمْن ه َزَك اةً وأَْق رب رمْح ا (‪ )81‬وأ ََّما اجْلِ َدار فَ َك ا َن لِغُاَل م ِ يتِ‬
‫يمنْي ِ يِف الْ َمدينَ ة َوَك ا َن حَتْتَ هُ‬
‫َ نْي َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ ًُ‬ ‫ُ‬
‫َش َّدمُهَا َويَ ْس تَ ْخ ِر َجا َكْنَزمُهَا َرمْح َ ةً ِم ْن‬ ‫َكْن ز هَل ما وَك ا َن أَبومُه ا حِل‬
‫ك أَ ْن َيْبلُغَا أ ُ‬
‫ص ا ًا فَ أ ََر َاد َربُّ َ‬
‫ُ َ َ‬ ‫ٌ َُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْبًرا (‪َ )82‬ويَ ْس أَلُونَ َ‬
‫ك َع ْن‬ ‫ك َوَما َف َع ْلتُ هُ َع ْن أ َْم ِري َذل َ‬
‫ك تَأْ ِوي ُل َما مَلْ تَ ْس ط ْع َعلَْي ه َ‬ ‫َربِّ َ‬
‫ِذي الْ َق ْرَننْي ِ قُ ْل َس أَْتلُو َعلَْي ُك ْم ِمْن هُ ِذ ْك ًرا (‪ )83‬إِنَّا َم َّكنَّا لَ هُ يِف اأْل َْر ِ‬
‫ض َوآََتْينَ اهُ ِم ْن ُك ِّل‬
‫ٍ‬
‫ب يِف‬ ‫الش ْم ِ‬
‫س َو َج َد َها َت ْغ ُر ُ‬ ‫ب َّ‬‫َش ْيء َس بَبًا (‪ )84‬فَ أَْتبَ َع َس بَبًا (‪َ )85‬حىَّت إِذَا َبلَ َغ َم ْغ ِر َ‬
‫َّخ َذ فِي ِه ْم ُح ْسنًا‬
‫ع ٍ مَحِ ئَ ٍة ووج َد ِعْن َدها َقوما ُق ْلنَا يا َذا الْ َقرَن ِ إِ َّما أَ ْن ُتع ِّذب وإِ َّما أَ ْن َتت ِ‬
‫َ َ َ‬ ‫ْ نْي‬ ‫َ‬ ‫َ ًْ‬ ‫ََ َ‬ ‫َنْي‬
‫ف نُ َع ِّذبُهُ مُثَّ يُ َرُّد إِىَل َربِِّه َفُي َع ِّذبُ هُ َع َذابًا نُ ْك ًرا (‪َ )87‬وأ ََّما‬
‫ال أ ََّما َم ْن ظَلَ َم فَ َس ْو َ‬
‫(‪ )86‬قَ َ‬

‫صاحِلًا َفلَهُ َجَزاءً احْلُ ْسىَن َو َسَن ُق ُ‬


‫ول لَهُ ِم ْن أ َْم ِرنَا يُ ْس ًرا (‪ )88‬مُثَّ أَْتبَ َع َس بَبًا‬ ‫ِ‬
‫َم ْن آَ َم َن َو َعم َل َ‬

‫‪233‬‬
‫س َو َج َد َها تَطْلُ ُع َعلَى َق ْوٍم مَلْ جَنْ َع ْل هَلُ ْم ِم ْن ُدوهِنَا ِس ْتًرا‬ ‫(‪َ )89‬حىَّت إِ َذا َبلَ َغ َمطْلِ َع َّ‬
‫الش ْم ِ‬

‫مِب ِ‬ ‫ِ‬
‫َحطْنَا َا لَ َديْ ه ُخْب ًرا (‪ )91‬مُثَّ أَْتبَ َع َس بَبًا (‪َ )92‬حىَّت إِذَا َبلَ َغ َبنْي َ‬
‫ك َوقَ ْد أ َ‬
‫(‪َ )90‬ك َذل َ‬

‫ادو َن َي ْف َق ُه و َن َق ْواًل (‪ )93‬قَ الُوا يَا َذا الْ َق ْرَننْي ِ إِ َّن‬ ‫ِ هِنِ‬
‫الس دَّيْ ِن َو َج َد م ْن ُدو َما َق ْوًما اَل يَ َك ُ‬
‫َّ‬

‫ك َخ ْر ًجا َعلَى أَ ْن جَتْ َع َل َبْيَننَا َوَبْيَن ُه ْم‬ ‫وج ُم ْف ِس ُدو َن يِف اأْل َْر ِ‬
‫ض َف َه ْل جَنْ َع ُل لَ َ‬ ‫وج َوَمأْ ُج َ‬
‫يَأْ ُج َ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ال َما َم َّكيِّن فيه َريِّب َخْيٌر فَأَعينُويِن بُِق َّوة أ ْ‬
‫َج َع ْل َبْينَ ُك ْم َوَبْيَن ُه ْم َرْد ًما (‪)95‬‬ ‫َسدًّا (‪ )94‬قَ َ‬

‫ال ا ْن ُف ُخ وا َحىَّت إِذَا َج َعلَ هُ نَ ًارا قَ َ‬


‫ال‬ ‫آَتُ ويِن ُزَب َر احْلَ ِدي ِد َحىَّت إِذَا َس َاوى َبنْي َ َّ‬
‫الص َد َفنْي ِ قَ َ‬
‫ِِ‬
‫ال‬
‫اس تَطَاعُوا لَهُ َن ْقبًا (‪ )97‬قَ َ‬ ‫آَتُويِن أُفْ ِر ْغ َعلَْيه قطْ ًرا (‪ )96‬فَ َما ْ‬
‫اس طَاعُوا أَ ْن يَظْ َه ُروهُ َوَما ْ‬
‫َه َذا َرمْح َ ةٌ ِم ْن َريِّب فَ ِإ َذا َج اءَ َو ْع ُد َريِّب َج َعلَ هُ َد َّكاءَ َوَك ا َن َو ْع ُد َريِّب َح ًّقا (‪َ )98‬وَتَرْكنَا‬

‫َّم‬
‫ض نَا َج َهن َ‬
‫اه ْم مَجْ ًعا (‪َ )99‬و َعَر ْ‬ ‫ض َونُِف َخ يِف ُّ‬
‫الص وِر فَ َج َم ْعنَ ُ‬ ‫وج يِف َب ْع ٍ‬ ‫ٍِ‬
‫ض ُه ْم َي ْوَمئ ذ مَيُ ُ‬
‫َب ْع َ‬

‫ت أ َْعُيُن ُه ْم يِف ِغطَ ٍاء َع ْن ِذ ْك ِري َوَك انُوا اَل‬


‫ين َك انَ ْ‬
‫َّ ِ‬
‫ض ا (‪ )100‬الذ َ‬
‫ٍِِ ِ‬
‫َي ْوَمئ ذ ل ْل َك اف ِر َ‬
‫ين َع ْر ً‬
‫َّخ ُذوا ِعبَ ِادي ِم ْن ُدويِن أ َْولِيَ اءَ إِنَّا‬
‫يس تَ ِطيعو َن مَسْعا (‪ )101‬أَفَح ِس ب الَّ ِذين َك َف روا أَ ْن يت ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ َ ُ‬ ‫ً‬ ‫َْ ُ‬
‫ين‬ ‫أَعت ْدنَا جهنَّم لِْل َكافِ ِرين نُزاًل (‪ )102‬قُل هل نُنبِّئ ُكم بِاأْل َخس ِرين أَعم ااًل (‪ )103‬الَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َ‬ ‫ْ َ ْ َُ ْ ْ َ َ َْ‬ ‫َ ُ‬ ‫َْ َ َ َ‬
‫الد ْنيا وهم حَي س بو َن أَنَّهم حُي ِس نو َن ص ْنعا (‪ )104‬أُولَئِ َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ين‬
‫ك الذ َ‬‫َ‬ ‫ض َّل َس ْعُي ُه ْم يِف احْلَيَ اة ُّ َ َ ُ ْ ْ َ ُ ُ ْ ْ ُ ُ ً‬
‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يم هَلُ ْم َي ْوَم الْقيَ َام ِة َوْزنًا (‪َ )105‬ذل َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِِ‬
‫ك‬ ‫َك َفُروا بَِآيَات َرهِّب ْم َول َقائه فَ َحبِطَ ْ‬
‫ت أ َْع َماهُلُ ْم فَاَل نُق ُ‬

‫‪234‬‬
‫ين آَ َمنُ وا َو َع ِملُ وا‬ ِ َّ ِ ِ ‫يِت‬ ‫خَّت‬ ‫ج ز ُاؤهم جهن مِب‬
َ ‫) إ َّن الذ‬106( ‫َّم َا َك َف ُروا َوا َ ُذوا آَيَ ا َوُر ُس لي ُه ُزًوا‬
ُ ََ ْ ُ َ َ
‫ين فِ َيها اَل َيْبغُو َن َعْن َها ِح َواًل‬
َ
ِ ِ‫) خال‬107( ‫ات َكانَت هَل م جنَّات الْ ِفردو ِس نُزاًل‬
‫د‬ َ ُ ْ َ ْ ُ َ ْ ُ ْ
ِ ‫الصاحِل‬
َ َّ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ُ ‫) قُ ْل لَ ْو َك ا َن الْبَ ْح ُر م َد ًادا ل َكل َم ات َريِّب لَنَف َد الْبَ ْح ُر َقْب َل أَ ْن َتْن َف َد َكل َم‬108(
‫ات َريِّب‬
ِ ‫) قُ ل إِمَّنَا أَنَا ب َش ر ِم ْثلُ ُكم ي وحى إِيَلَّ أَمَّنَا إِهَل ُكم إِلَ ه و‬109( ‫ولَ و ِجْئنَا مِبِثْلِ ِه م َددا‬
‫اح ٌد‬ ٌَ ْ ُ َ ُْ ٌ َ ْ ً َ ْ َ
ِ ِ ِِ ‫فَمن َكا َن يرجو لَِقاء ربِِّه َف ْليعمل عماًل حِل‬
َ ‫صا ًا َواَل يُ ْش ِرْك بعبَ َادة َربِّه أ‬
)110( ‫َح ًدا‬ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ َْ َْ

7. Rahasia Surah Ar-Rahman

Surah Ar-rahman adalah surah ke-55 dalam Al-Quran. Surah ini terdiri dari 78 ayat dan
termasuk dalam kelompok Surah Madaniyyah. Dinamakan Ar-Rahman memiliki arti
Yang Maha Pemurah diambil dari kata ar-rahman yang ada pada awal surah. Kandungan
surah ini seputar kasing sayang dan kemurahan Allah kepada para hamba-Nya dengan
menganugerahkan nikmat yang tak terhingga baik di dunia maupun di akhirat nanti.
Keutamaan Surah Ar-rahman di antaranya

ِ َ ‫ مَسِ عت رس‬:‫عن أَمْس اء قَالَت‬


‫الرْكنِ َقْب َل أَ ْن‬ َ ُ‫ول اللَّه صلى اهلل عليه وسلم َوُه َو ي‬
ُّ ‫ص لِّى حَنْ َو‬ َُ ُ ْ ْ َ َ َْ
ِ ‫َى آالَِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب‬
)‫ان} (رواه أمحد‬ ِّ ‫ {فَبِأ‬:‫ع مِب َا يُ ْؤَم ُر َوالْ ُم ْش ِرُكو َن يَ ْستَ ِمعُو َن‬
َ َ َ َ ‫ص َد‬
ْ َ‫ي‬
Artinya: “Asma binti Abi bakr menceritakan, Aku mendengar Rasulullah

ِ ‫َى آالَِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب‬


‫ان‬ ِّ ‫فَبِأ‬. (HR Ahmad).
membaca
َ َ َ
Surah ini selalu dibaca Rasulullah dalam salat witir, sebagaimana hadisnya

235
‫ول اللَّ ِه ‪-‬صلى اهلل عليه وسلم‪ -‬يُوتُِر بِتِ ْس ِع َرَك َع اتٍ‪،‬‬ ‫س ب ِن مالِ ٍ‬
‫ال ‪َ :‬كا َن َر ُس ُ‬
‫ك قَ َ‬ ‫َع ْن أَنَ ِ ْ َ‬

‫الرمْح َ َن َوالْ َواقِ َع ةَ‬


‫س ‪َ ،‬ف َق َرأَ فِي ِه َم ا َّ‬‫َفلَ َّما أَس َّن وثَ ُق ل أَوَت ر بِس ب ٍع‪ ،‬وص لَّى رْكعت ِ وه و ج الِ‬
‫َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ََ نْي َ ُ َ َ ٌ‬
‫(رواه ال خزمية يف صحيحه)‬
‫‪Artinya: “Anas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah salat witir Sembilan raka’at.‬‬
‫‪Dan ketika sudah bertambah usia dan berat beban tubuhnya, beliau melakukan salat‬‬
‫‪witir tujuh raka’at dan menambah salat dua rakaat dalam keadaan duduk. Dalam‬‬
‫‪raka’at-raka’at itu beliau membaca Surah ar-Rahman dan Surah Al-Waqi’ah.” (HR Ibnu‬‬
‫)‪khuzaimah dalam Sahih ibnu Khuzaimah‬‬

‫سورة الرمحن‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

‫س َوالْ َق َم ُر‬ ‫ال َّرمْح َ ُن (‪َ )1‬علَّ َم الْ ُق ْرآَ َن (‪َ )2‬خلَ َق اإْلِ نْ َس ا َن (‪َ )3‬علَّ َم هُ الَْبيَ ا َن (‪َّ )4‬‬
‫الش ْم ُ‬
‫ض َع الْ ِم َيزا َن (‪ )7‬أَاَّل‬ ‫الش َج ُر يَ ْس ُج َد ِان (‪َ )6‬و َّ‬
‫الس َماءَ َرَف َع َها َوَو َ‬ ‫َّج ُم َو َّ‬ ‫حِب ٍ‬
‫ُ ْس بَان (‪َ )5‬والن ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫تَطْغَ وا يِف الْ ِم يز ِان (‪ )8‬وأَقِ‬
‫ض َع َها‬ ‫يم وا الْ َوْز َن بِالْق ْس ط َواَل خُتْس ُروا الْم َيزا َن (‪َ )9‬واأْل َْر َ‬
‫ض َو َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ص ِ‬ ‫ات اأْل َ ْك َم ِام (‪َ )11‬واحْلَ ُّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الرحْيَ ا ُن (‬
‫ف َو َّ‬ ‫ب ذُو الْ َع ْ‬ ‫لأْل َنَ ِام (‪ )10‬ف َيها فَاك َه ةٌ َوالن ْ‬
‫َّخ ُل َذ ُ‬
‫ص ٍال َكالْ َف َّخا ِر (‪)14‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫‪ )12‬فَبِ أ ِّ ِ‬
‫َي آَاَل ء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَان (‪َ )13‬خلَ َق اإْلِ نْ َس ا َن م ْن َ‬
‫ص ْل َ‬
‫ب الْم ْش ِرَقنْي ِ‬ ‫ِ‬ ‫ان ِمن م ارٍِج ِمن نَا ٍر (‪ )15‬فَبِ أ ِّ ِ‬
‫َي آَاَل ء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَان (‪َ )16‬ر ُّ َ‬ ‫ْ‬ ‫َو َخلَ َق اجْلَ َّ ْ َ‬
‫ان (‪)19‬‬ ‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ )18‬م رج الْبح ري ِن ي ْلتَ ِقي ِ‬ ‫ب الْ َم ْغ ِرَبنْي ِ (‪ )17‬فَبِ أ ِّ‬
‫َوَر ُّ‬
‫َ َ َ َ ْ َْ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫‪236‬‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ )21‬خَي ْ ُر ُج ِمْن ُه َما اللُّ ْؤلُ ُؤ‬ ‫بيَنهما ب رَز ٌخ اَل يبغِي ِ‬
‫ان (‪ )20‬فَبِ أ ِّ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َْ َ‬ ‫َْ ُ َ َ ْ‬
‫ت يِف الْبَ ْح ِر‬ ‫ِ‬ ‫والْمرج ا ُن (‪ )22‬فَبِ أ ِّ ِ‬
‫َي آَاَل ء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَان (‪َ )23‬ولَ هُ اجْلَ َوا ِر الْ ُمْن َش آَ ُ‬ ‫َ َْ َ‬
‫ان (‪َ )26‬وَيْب َقى‬ ‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ُ )25‬ك ُّل من علَيها فَ ٍ‬ ‫َك اأْل َْعاَل ِم (‪ )24‬فَبِ أ ِّ‬
‫ْ‬
‫َْ َ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ )28‬يَس أَلُهُ َم ْن يِف‬ ‫ك ذُو اجْلَاَل ِل َواإْلِ ْك َرِام (‪ )27‬فَبِ أ ِّ‬
‫َو ْج هُ َربِّ َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ان (‪)30‬‬‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ض ُك َّل َي ْوٍم ُه َو يِف َش أْ ٍن (‪ )29‬فَبِ أ ِّ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬ ‫الس ماو ِ‬
‫ات َواأْل َْر ِ‬ ‫َّ َ َ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ )32‬يَا َم ْع َش َر اجْلِ ِّن‬ ‫الث َقاَل ِن (‪ )31‬فَبِ أ ِّ‬
‫َس َن ْفُرغُ لَ ُك ْم أَيُّ َها َّ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ض فَا ْن ُف ُذوا اَل َتْن ُف ُذو َن إِاَّل‬ ‫الس ماو ِ‬ ‫اس تَطَ ْعتُ ْم أَ ْن َتْن ُف ُذوا ِم ْن أَقْطَ ا ِ‬ ‫واإْلِ نْ ِ ِ‬
‫ات َواأْل َْر ِ‬ ‫ََ‬ ‫َّ‬ ‫ر‬ ‫س إِن ْ‬ ‫َ‬
‫اس‬ ‫و‬
‫حُن‬ ‫ٍ‬
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ )34‬يرس ل علَي ُكما ُش وا ٌظ ِ‬ ‫بِس ْلطَ ٍ‬
‫ان (‪ )33‬فَبِ أ ِّ‬
‫َ‬
‫َ َ ْ َ ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُْ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬
‫ت َوْرَد ًة‬
‫الس َماءُ فَ َكانَ ْ‬
‫ت َّ‬ ‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ )36‬فَِإ َذا انْ َش َّق ِ‬ ‫فَاَل َتْنتَ ِ‬
‫صَر ِان (‪ )35‬فَبِأ ِّ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫س َواَل‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪َ )38‬فيومئِ ٍذ اَل يس أ َُل َعن َذنْبِ ِه إِ‬ ‫ِّ‬ ‫أ‬ ‫َكالدِّه ِ‬
‫ان (‪ )37‬فَبِ‬
‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِِ‬ ‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ )39‬فَبِ أ ِّ‬
‫اه ْم َفُي ْؤ َخ ُذ‬ ‫ف الْ ُم ْج ِرُم و َن بس َ‬
‫يم ُ‬ ‫ان (‪ )40‬يُ ْع َر ُ‬‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َج ٌّ‬

‫ب هِب َا‬ ‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬


‫ان (‪ )42‬ه ِذ ِ‬ ‫بِالنَّو ِ‬
‫اصي َواأْل َقْ َد ِام (‪ )41‬فَبِأ ِّ‬
‫َّم الَّيِت يُ َك ِّذ ُ‬
‫ن‬
‫َ ُ‬‫ه‬‫َ‬ ‫ج‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪)45‬‬ ‫الْ ُم ْج ِرُمو َن (‪ )43‬يَطُوفُو َن َبْيَن َها َوَبنْي َ مَحِ ي ٍم آَ ٍن (‪ )44‬فَبِأ ِّ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪َ )47‬ذواتَا أَْفنَ ٍ‬
‫ان (‬ ‫اف م َق ام ربِِّه جنَّتَ ِ‬
‫ان (‪ )46‬فَبِ أ ِّ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َول َم ْن َخ َ َ َ َ َ‬

‫‪237‬‬
‫َي آَاَل ِء َربِّ ُك َما‬ ‫َ‬ ‫َ َْ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ )49‬فِي ِهما عينَ ِ‬
‫ان جَتْ ِري ِ‬
‫ان (‪ )50‬فَبِ أ ِّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫‪ )48‬فَبِ أ ِّ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪)53‬‬ ‫ِّ‬ ‫أ‬ ‫ان (‪ )51‬فِي ِهما ِمن ُك ِّل فَاكِه ٍة َزوج ِ‬
‫ان (‪ )52‬فَبِ‬ ‫تُ َك ِّذب ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َي آَاَل ِء َربِّ ُك َما‬
‫ني َعلَى ُف ُر ٍش بَطَائُِن َها ِم ْن إِ ْس تَْبَرٍق َوجَىَن اجْلَنََّتنْي ِ َد ٍان (‪ )54‬فَبِ أ ِّ‬‫ِِ‬
‫ُمتَّكئ َ‬

‫ان (‪ )56‬فَبِ أ ِّ‬ ‫ِ ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬


‫َي‬ ‫س َقْبلَ ُه ْم َواَل َج ٌّ‬ ‫تُ َك ِّذبَان (‪ )55‬في ِه َّن قَاص َر ُ‬
‫ات الط ْرف مَلْ يَطْم ْث ُه َّن إنْ ٌ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫وت َوالْ َم ْر َجا ُن (‪ )58‬فَبِأ ِّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ان‬‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫آَاَل ء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَان (‪َ )57‬كأَنَّ ُه َّن الْيَاقُ ُ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪َ )61‬وِم ْن‬ ‫(‪ )59‬هل جزاء اإْلِ حس ِ‬
‫ان إِاَّل اإْلِ ْح َس ا ُن (‪ )60‬فَبِ أ ِّ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ْ ََ ُ ْ َ‬
‫َي آَاَل ِء‬ ‫ُ َ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ )63‬م ْده َّامتَ ِ‬
‫ان (‪ )64‬فَبِ أ ِّ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ِّ‬ ‫أ‬ ‫دوهِنِما جنَّتَ ِ‬
‫ان (‪ )62‬فَبِ‬ ‫ُ َ َ‬
‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪)67‬‬ ‫ان (‪ )66‬فَبِ أ ِّ‬ ‫ان (‪ )65‬فِي ِهما عينَ ِ‬
‫ان نَضَّاختَ ِ‬ ‫ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ات ِح َسا ٌن‬ ‫ِ‬ ‫َي آَاَل ِء ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫ان (‪ )69‬في ِه َّن َخْيَر ٌ‬ ‫فِي ِه َما فَاكِ َهةٌ َوخَن ْ ٌل َوُرَّما ٌن (‪ )68‬فَبِأ ِّ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َي آَاَل ِء‬
‫ات يِف اخْلِيَ ِام (‪ )72‬فَبِ أ ِّ‬
‫ص َور ٌ‬
‫ور َم ْق ُ‬
‫ِ‬ ‫(‪ )70‬فَبِ أ ِّ ِ‬
‫َي آَاَل ء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذبَان (‪ُ )71‬ح ٌ‬
‫َي آَاَل ِء َربِّ ُك َما‬
‫ان (‪ )74‬فَبِ أ ِّ‬
‫س َقْبلَ ُه ْم َواَل َج ٌّ‬
‫ٌ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ان (‪ )73‬مَلْ يطْ ِم ْث ُه َّن إِ‬
‫َ‬
‫ربِّ ُكما تُ َك ِّذب ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َي آَاَل ِء َربِّ ُك َما‬ ‫ي ِحس ٍ‬
‫ان (‪ )76‬فَبِ أ ِّ‬ ‫َ‬ ‫ٍّ‬ ‫ض ٍر َو َعْب َق ِ‬
‫ر‬ ‫ْ‬ ‫خ‬
‫ُ‬
‫َّكئِني علَى رْف ر ٍ‬
‫ف‬ ‫ِ‬ ‫ِّ ِ‬
‫تُ َك ذبَان (‪ُ )75‬مت َ َ َ َ‬
‫ك ِذي اجْلَاَل ِل َواإْلِ ْكَرِام (‪)78‬‬ ‫ِ‬
‫تُ َك ِّذبَان (‪َ )77‬تبَ َارَك ْ‬
‫اس ُم َربِّ َ‬

‫‪8. Rahasia Surah Al-Kafirun‬‬

‫‪238‬‬
Surah al-Kafirun adalah surah ke-109 dalam Al-quran. Surah ini terdiri dari 6 ayat dan
termasuk dalam kelompok surah makkiyah. Surah ini mengandung isi tidak diijinkannya
kompromi dalam bentuk mencampuradukkan ajaran agama.
Keutamaannya adalah menghindarkan seseorang dari syirik ketika dibaca sebelum tidur,
seperti penjelasan hadis Nabi

‫ص لَّى اهلل َعلَي ه‬ ِ ِ َ َ‫ ق‬،‫َع ْن َف ْرَوَة بْ ِن َن ْوفَ ٍل َع ْن أَبِيه‬


َ َّ ‫ت النَّيِب‬
ُ ‫ فَ أََتْي‬، َ‫ت الْ َمدينَ ة‬
ُ ‫ قَ د ْم‬: ‫ال‬

َ َ‫ َعلِّ ْميِن َش ْيئًا أَقُولُ هُ إِ َذا أ ََويْتُ إِىَل فَِر ِاش ي ق‬، ‫اهلل‬
: ْ‫ ا ْق َرأ‬: ‫ال‬ ِ ‫ول‬
ُ ‫ َف ُق ْل‬، ‫وس لَّم‬
َ ‫ يَ ا َر ُس‬: ‫ت‬ َ
)‫ (رواه الرتمذي‬.‫{قُ ْل يَأَيُّ َها الْ َكافُِرو َن} فَِإنَّ َها َبَراءَةٌ ِم َن الش ِّْرِك‬
Artinya: “Farwah bin Naufal meriwayatkan dari ayahnya bahwasanya dia
mendatangi Rasulullah seraya berkata, “Wahai Rasul, ajarkanlah aku suatu surah yang

aku bisa baca sebelum tidur. Kemudian Nabi menjawab: Bacalah ‫( قُ ْل يَأَيُّ َها الْ َكافُِرو َن‬QS
al-Kafirun) karena sesungguhnya surah ini dapat melepaskan seseorang dari syirik.” (HR.
at-tirmidzi).

‫سورة الكافرون‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

‫) َواَل‬3( ‫) َواَل أَْنتُ ْم َعابِ ُدو َن َما أ َْعبُ ُد‬2( ‫) اَل أ َْعبُ ُد َما َت ْعبُ ُدو َن‬1( ‫قُ ْل يَا أَيُّ َها الْ َك افُِرو َن‬

)6( ‫) لَ ُك ْم ِدينُ ُك ْم َويِل َ ِدي ِن‬5( ‫) َواَل أَْنتُ ْم َعابِ ُدو َن َما أ َْعبُ ُد‬4( ْ‫أَنَا َعابِ ٌد َما َعبَدْمُت‬

10. Rahasia Surah Al-Ikhlas

239
Surah ini adalah surah ke-112. Surah ini terdiri dari 4 ayat dan termasuk
kelompok surah makkiyyah. Surat ini berisi sepenuhnya tentang kemurnian keesaan
Allah dan menolak segala macam bentuk kemusyrikan dan menerangkan bahwa Allah
tidak ada yang bisa menyamai-Nya, dan dilarang perilaku syirik.

Dahsyatnya Surat Al-Ikhlash

a. Al-Ikhlas sama dengan sepertiga Al-Quran

ِ ٍ ِ‫عن أَىِب س ع‬
ِّ ‫يد اخْلُ ْد ِر‬
َ ‫َن َر ُجالً مَس َع َر ُجالً َي ْق َرأُ ( قُ ْل ُه َو اللَّهُ أ‬
‫ َفلَ َّما‬، ‫َح ٌد) يَُرِّد ُد َه ا‬ َّ ‫ أ‬: ‫ى‬ َ َْ
ِ
‫الر ُج َل‬
َّ ‫َن‬ َ ‫ فَ َذ َكَر َذل‬-‫ص لى اهلل علي ه وس لم‬- ‫ول اللَّ ِه‬
َّ ‫ فَ َك أ‬، ُ‫ك لَ ه‬ ِ ‫أَص بح ج اء إِىَل رس‬
َُ َ َ ََْ
‫« َوالَّ ِذى‬: -‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّ ِه‬ َ ‫ َف َق‬، ‫ال الْ َق ْعنَىِب ُّ َيَت َقاهُّلَا‬
ُ ‫ال َر ُس‬ َ َ‫ َوق‬، ‫َيَت َقلَلُ َه ا‬
ِ ِ
ِ ‫الص ِح‬
)‫يح‬ َّ ‫ى ىِف‬ َ ُ‫َن ْف ِسى بِيَد ِه إِنَّ َها لََت ْعد ُل ثُل‬
ُّ ‫ ( َرَواهُ الْبُ َخا ِر‬.» ِ‫ث الْ ُق ْرآن‬

‫سورة اإلخالص‬
‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

ِ‫) مَل يل‬2( ‫الص م ُد‬


( ‫َح ٌد‬
‫أ‬
َ ً‫ا‬
‫و‬ ‫ف‬
ُ ‫ك‬
ُ ‫ه‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ن‬ ‫ك‬
ُ ‫ي‬
ْ ََْ ‫و‬
‫مَل‬ )3 ( ‫د‬
ْ ‫ل‬
َ‫و‬‫ي‬ ‫و‬
‫مَل‬
َُْ َْ‫د‬
ْ َ َّ ُ‫) اللَّه‬1( ‫َح ٌد‬
َ ‫قُ ْل ُه َو اللَّهُ أ‬
)4

10. Rahasia Surah Al-Kautsar

Surah ini adalah surah yang paling pendek dalam Al Qur'an, hanya mengandungi 3 ayat
dan diturunkan di Makkah dan berasal dari sungai di Syurga. Kolam sungai ini diperbuat
dari pada batu permata yang indah dan cantik. Rasanya lebih manis dari pada madu,

240
warnanya pula lebih putih dari pada susu dan lebih wangi dari pada kasturi. Surah ini
disifatkan sebagai surah penghibur hati Nabi Muhammad SAW, karena diturunkan ketika
baginda bersedih atas kematian 2 orang yang dikasihinya, yaitu anak lelakinya Ibrahim
dan bapak saudaranya Abu Thalib.

Berbagai khasiat terkandung di dalam surah ini dan boleh kita


amalkan, di antaranya ialah :

1. Ketika hujan, bacalah surah ini dan berdo'a. Insya Allah, do'a kita dikabulkan oleh
Allah SWT

2. Ketika kita kehausan dan tiada air, bacalah surah ini dan gosok
di leher. Insya Allah hilangkan rasa dahaga.

3. Ketika kita sering sakit mata, seperti berair, gatal, bengkak. Sapukan air tawar yang
sudah dibacakan surah ini sebanyak 10x pada mata.

4. Ketika rumah dipercayai terkena sihir, bacalah surah ini


10x. Insya Allah, Allah SWT memberi ilham kepada kita dimana letaknya sihir itu.

5. Jika kita membaca surah ini 1.000x. Insya Allah rezeki kita akan bertambah.

6. Jika kita rajin membaca surah ini. Insya Allah hati kita akan menjadi lembut dan
khusyuk ketika menunaikan shalat.

7. Jika ada orang teraniaya dan terpenjara, bacalah surah ini


sebanyak 71x. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan bantuan kepadanya karena dia
tidak bersalah tetapi dizhalimi.
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1
(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka
walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia
akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari) Semoga kita dapat mengambil
pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam
kehidupan sehari - hari.

241
‫سورة الكوثر‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬


ِ َ‫) ف‬1( ‫اك الْ َكوثَر‬
َ َ‫) إِ َّن َشانِئ‬2( ‫ك َواحْنَْر‬
)3( ‫ك ُه َو اأْل َْبَتُر‬ َ ِّ‫ص ِّل لَرب‬
َ ِ
َ ْ َ َ‫إنَّا أ َْعطَْين‬

ٍ ‫مأْ ُك‬
)5( ‫ول‬ َ

11. Rahasia Surah al-Falaq

Surah ini adalah surah ke-113 dalam Al-Qur’an. Surah ini terdiri dari lima ayat termasuk
dalam kelompok Surah Makkiyyah dan diturunkan sesudah surah al-Fil. Nama al-Falaq
diambil dari kata al-Falaq yang terdapat dalam ayat pertama surah ini yang artinya adalah
waktu subuh. Diriwayatkan dari Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan an-Nasa’i dari ‘utbah bin
Amir bahwa Rasul salat dengan membaca surah al-Falaq dan surah an-Nas dalam sebuah
perjalanan. Surah ini berisi perintah agar kita berlindung kepada Allah dari segala macam
kejahatan dan keburukan.
Kelebihannya antara lain:

َّ‫ىل فَِر ِاش ِه ُك َّل لَْيلَ ٍة مَجَ َع َك َّفْي ِه مُث‬


َ
ِ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه وس لَّم َك ا َن إِذَا أَوى إ‬
َ َ َ َ َ َّ ‫يِب‬َّ
‫ن‬ ‫ال‬ َّ
‫َن‬ ‫أ‬ ‫ة‬
َ ‫ش‬
َ ِ‫عن عائ‬
َ َْ

ِّ ‫ب الْ َفلَ ِق َوقُ ْل أَعُ ْوذُ بِ َر‬


ِ ‫ب الن‬
َّ‫ مُث‬،‫َّاس‬ ِّ ‫َح ٌد َوقُ ْل أَعُ ْوذُ بَِر‬‫أ‬ ‫اهلل‬ ‫و‬‫ه‬ ‫ل‬ُ‫ق‬ ‫ا‬ ‫م‬‫ه‬ِ ‫ي‬ ِ‫َن َفث فِي ِهما َف َقرأَ ف‬
َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ
ُ ْ
‫لى َرأْ ِس ِه َوَو ْج ِه ِه َوَم ا أَْقبَ َل ِم ْن َج َس ِد ِه‬ ِ‫هِب‬ ِِ ِ َ‫مَيْس ح هِبِم ا م ا اس تَط‬
َ ‫اع م ْن َج َس ده َيْب َدأُ َم ا َع‬
َ ْ َ َ ُ َ
ٍ ‫ث مَّر‬
‫ رواه البخاري‬.‫ات‬ ِ
َ َ َ‫ك ثَال‬
َ ‫َي ْف َع ُل َذل‬

242
Artinya: “Dari Aisyah menceritakan bahwasanya setiap malam ketika Nabi SAW
beranjak ke tempat tidur beliau menggenggam kedua telapak tangan beliau lalu
meniupkannya. Beliau membaca Qul huwallahu ahad (Surah al-Ikhlas), Qul
A’udzubirabbil falaq (al-Falaq), dan Surah an-nas. Kemudian sebisa mungkin beliau
mengusapkan keduanya ke tubuh beliau. Beliau memulai dari bagian kepala dan
wajahnya dan ke bagian tubuh yang lain. Hal ini beliau lakukan sebanyak tiga kali.”
(HR al-Bukhari).

- Surah yang melengkapi bacaan ruqyah

‫عن أبيه أيب ليلى اقل كنت جالسا عند النيب ص لى اهلل عليه و س لم إذ ج اءه‬ -

‫ قال ( اذهب‬. ‫ ( ما وجع أخيك ؟ ) قال به ملم‬:‫ قال‬. ‫أعرايب فقال إشن يل أخا وجعا‬

‫ فسمعته عوذه بفاحتة الكتاب وأربع‬. ‫فأتين به ) قال فذهب فجاء به فأجلسه بني يديه‬

‫ وإهلكم إله واحد وآية الكرسي وثالث آيات‬. ‫آيات من أول البقرة وآيتني من وسطها‬

‫من خامتتها وآية من آل عم ران ( أحس به ق ال ش هد اهلل أنه الإله إال هو ) وآية من‬

‫ اآلية وآية من املؤم نني ومن ي دع مع اهلل إهلا آخر‬. ‫األع راف إن ربكم اهلل ال ذي خلق‬

‫البره ان له به وآية من اجلن وأنه تع اىل جد ربنا ما اختذ ص احبة وال ول دا وعشر آي ات‬

‫ فق ام‬.‫من أول الص افات وثالث آي ات من آخر احلشر وقل هو اهلل أحد واملع وذتني‬

‫األعرايب قد برأ ليس به بأس‬


Artinya: “dari Abu Ya’la bercerita, aku duduk di samping Rasul SAW tiba-tiba
datang seorang laki-laki Badui dan berkata, “Aku memiliki saudara yang sedang sakit.

243
Lalu Nabi bertanya, Sakit apa saudaramu itu?” dia menjawab, Gila”. Lalu nabi
memerintahkan: Pergilah dan bawalah dia kepadaku. Laki-laki itu lantas
menundukkannya di hadapan Nabi karena aku mendengar Nabi SAW membentengi
dirinya dengan surah al-Fatihah, empat ayat dari awal surah al-Baqarah, dua ayat
pertengahan surah al-Baqarah, yaitu ayat 163 berbunyi Wailaahukum ilaahuw Waahid,
ayat kursi, tiga ayat akhir dari Surah al-Baqarah, satu ayat surah Ali Imran yang aku
yakin adalah ayat 18 yang berbunyi Syahidallahu annahu la ilaah illa anta”, satu ayat
surah al-A’raf ayat 54 da ayat 117, ayat ke-3 surah al-Jinn, sepuluh ayat awal Surah al-
Saffat, tiga ayat akhir surah al-Hasyr, surah al-Ikhlas, dan surah al-Mu’awwidzatain.
Lantas laki-laki Badui tersebut bangkit dan bangun pulih sempurna tanpa sakit
sedikitpun.” (HR. Ibnu Majah, dengan kualitas hasan).

- Surah yang sama sekali tidak ada padanannya dalam Taurat, Zabur, Injil, dan
dalam Al-Quran itu sendiri, Rasul berkata dalam hadis-Nya:

َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َف َق‬ ِ َ ‫ال لَِقيت رس‬ ِ


‫ال يِل يَا عُ ْقبَ ةُ بْ َن‬ َ ‫ول اللَّه‬ ُ َ ُ َ َ‫َع ْن عُ ْقبَ ةَ بْ ِن َع ام ٍر ق‬
‫ول اللَّ ِه‬ ُ ‫ال مُثَّ أََتْي‬
َ ‫ت َر ُس‬ َ َ‫ك ق‬
َ ‫ف َع َّم ْن ظَلَ َم‬
ُ ‫ك َو ْاع‬ َ ‫َع ِام ٍر ِص ْل َم ْن قَطَ َع‬
َ ‫ك َوأ َْع ِط َم ْن َحَرَم‬
ِ ْ ِ‫ال يِل يا ع ْقب ةُ بن ع ِام ٍر أَمل‬
َ ِ‫ك َعلَى َخ ِطيئَت‬
‫ك‬ ِ ‫ك واب‬
ْ َ َ َ‫ك ل َس ان‬
ِ
ْ َ َ ْ َ ُ َ َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ه َو َس لَّ َم َف َق‬
َ
َ ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َف َق‬ ِ َ ‫ال مُثَّ لَِقيت رس‬
‫ال يِل يَا عُ ْقبَ ةُ بْ َن‬ َ ‫ول اللَّه‬ َُ ُ َ َ‫ك ق‬
َ ُ‫ك َبْيت‬
َ ‫َولْيَ َس ْع‬
ِ َ‫الزب وِر واَل يِف اإْلِ جْنِ ي ِل واَل يِف الْ ُفرق‬
‫ان‬ َّ ‫يِف‬ ‫و‬
‫اَل‬ ِ ‫ع ِام ٍر أَاَل أُعلِّم ك س ورا ما أُنْ ِزلَت يِف التَّور‬
‫اة‬
ْ َ َ ُ َ َْ ْ َ ًَ ُ َ ُ َ َ
ِ
ِّ ‫َح ٌد َوقُ ْل أَعُ وذُ بِ َر‬
‫ب الْ َفلَ ِق َوقُ ْل‬ ِ َ ‫ِم ْثلُ ُه َّن اَل يَأْتِنَي َّ َعلَْي‬
َ ‫ك لَْيلَ ٌة إاَّل َقَرأَْت ُه َّن ف َيها قُ ْل ُه َو اللَّهُ أ‬

ِّ ‫أَعُوذُ بَِر‬
‫ب النَّا‬
Artinya: “dari ‘Uqbah bin Amir menceritakan bahwa Rasul SAW berkata, “Wahai
‘Uqbah bi ‘Amir, maukah kamu aku ajarkan beberapa surah yang bandingannya tidak
244
pernah diturunkan dalam kitab Taurat, Zabur, dan Injil, bahkan dalam Al-Quran itu
sendiri?” sungguh tidak akan datang kepadamu satu malam melainkan kamu akan
membacanya pada malam tersebut. Surah itu adalah Surah al-Ikhlas, Surah al-Falaq, dan
Surah an-Nas. Lalu ‘Uqbah melanjutkan, maka tidak ada satu malam pun datang
kepadaku melainkan aku membaca surah-surah itu di dalamnya. Dan menjadi wajib
bagiku, bahwa aku tidak akan meninggalkannya sedang Nabi SAW telah memerintahkan
diriku untuk membacanya.” (HR. Ahmad dalam al-Musnad).
Di bawah ini surahnya,

‫سورة الفلق‬
‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬
‫) َوِم ْن َشِّر‬3( ‫ب‬ ِ ٍِ ِ ِ ِ ِّ ‫قُل أَعُوذُ بِر‬
َ َ‫) َوم ْن َشِّر َغاسق إ َذا َوق‬2( ‫) م ْن َشِّر َما َخلَ َق‬1( ‫ب الْ َفلَق‬َ ْ
)5( ‫اس ٍد إِ َذا َح َس َد‬
ِ ‫) وِمن َشِّر ح‬4( ‫ات يِف الْع َق ِد‬
َ ْ َ ُ
ِ َ‫الن ََّّفاث‬

12. Rahasia Surah al-Fath

Surah al-Fath adalah surah ke-48 dalam Al-Qur’an. Surah ini termasuk dalam
kelompok surah Madaniyyah yang terdiri dari dari 29 ayat. Dinamakan al-Fath yang
berarti “kemenangan” dari kata fathan yang terdapat pada ayat pertama surah tersebut.
Sebagian besar ayat dalam Surah al-Fath menerangkan hal-hal yang berhubungan dengan
kemenangan yang diraih Nabi Muhammad dalam peperangannya. Rasulullah SAW
sangat gembira dengan turunnya ayat pertama surah ini. Kegembiraan tersebut
dinyatakan dalam sabda beliau yang diriwayatkan oleh Shahih al-Bukhari; seperti berikut
ini

‫ مُثَّ َق َرأَ إِنَّا‬.‫س‬ ‫م‬ ‫الش‬


َّ ِ ‫ب إِيَلَّ مِم َّا طَلَعت علَي‬
‫ه‬ ُّ ‫َح‬‫أ‬ ‫ي‬ِ‫لََق ْد أُنْ ِزلَت علَي اللَّيلَ ةَ س ورةٌ هَل‬
ُ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ ْ َّ َ ْ
)‫ (رواه البخاري‬.ً‫ك َفْت ًحا ُمبِْينا‬
َ َ‫َفتَ ْحنَا ل‬

245
‫‪Artinya: “Sesungguhnya telah diturunkan kepadaku satu surah, surah tersebut‬‬
‫‪benar-benar lebih aku cintai dari seluruh apa yang tersinari oleh cahaya matahari. Lalu‬‬
‫‪beliau membaca “inna laka fathan mubiina.” (HR. al-Bukhari).‬‬
‫‪Rasul SAW membaca surah ini dan mengulang-ngulanginya ketika melakukan‬‬
‫‪penaklukan kota Mekkah. Lihat hadisnya ini:‬‬

‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َي ْوَم َفْت ِح‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬


‫ت َعْب َد اهلل بْ َن ُمغَ َّف ٍل َي ُق ْو ُل َرأَيْ ُ‬
‫ت َر ُس ْو َل اهلل َ‬
‫ِ‬
‫مَس ْع ُ‬
‫لى نَاقَتِ ِه َوُه َو َي ْقَرأُ ُس ْوَرةَ الْ َفْت ِح يَُر ِّج ُع (رواه البخاري)‬ ‫َّ‬
‫َمكةَ َع َ‬
‫‪Artinya: “Abdullah bin Mughaffal bercerita, “Aku melihat Rasul pada hari‬‬
‫‪penaklukan kota Makkah (fathu Makkah) dengan membaca Surah al-Fath dan‬‬
‫‪mengulang-ngulanginya.” (HR. al-Bukhari).‬‬

‫سورة الفتح‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬


‫ك وما تَأ َّ ِ ِ‬ ‫ك اللَّه ما َت َق د ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َخَر َويُت َّم ن ْع َمتَ هُ‬ ‫َّم م ْن َذنْبِ َ َ َ‬
‫َ‬ ‫إِنَّا َفتَ ْحنَا لَ َ‬
‫ك َفْت ًحا ُمبِينًا (‪ )1‬لَي ْغف َر لَ َ ُ َ‬
‫ص ًرا َع ِزي ًزا (‪ُ )3‬ه َو الَّ ِذي أَْن َزَل‬
‫ص َرَك اللَّهُ نَ ْ‬
‫يما (‪َ )2‬وَيْن ُ‬
‫ِ‬ ‫ك ويه ِدي َ ِ‬
‫ك ص َراطًا ُم ْس تَق ً‬ ‫َعلَْي َ َ َ ْ َ‬
‫الس ماو ِ‬
‫ات َواأْل َْر ِ‬
‫ض‬ ‫َّ‬ ‫ود‬ ‫ن‬
‫ُ‬ ‫ج‬ ‫وب الْم ْؤِمنِني لِي زدادوا إِميَانًا م ع إِميَ اهِنِم ولِلَّ ِ‬
‫ه‬ ‫الس ِكينَةَ يِف ُقلُ ِ‬
‫َّ‬
‫ََ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ات جن ٍ‬
‫َّات جَتْ ِري ِم ْن حَتْتِ َها‬ ‫وَك ا َن اللَّه علِيما ح ِكيما (‪ )4‬لِي ْد ِخل الْم ْؤِمنِني والْم ْؤِمنَ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ َ ُ ََ ُ‬ ‫ُ َ ً َ ً‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اأْل َْنه ار خالِ ِدين فِيها وي َكفِّر عْنهم س يِّئَاهِتِم وَك ا َن َذلِ َ ِ‬
‫ك عْن َد اللَّه َف ْوًزا َعظ ً‬
‫يما (‪)5‬‬ ‫َ ُ َ َ َ َُ َ َ ُ ْ َ ْ َ‬
‫الس ْوِء َعلَْي ِه ْم‬
‫ِّني بِاللَّ ِه ظَ َّن َّ‬ ‫ِ‬
‫ني َوالْ ُم ْش ِرَكات الظَّان َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ني َوالْ ُمنَاف َق ات َوالْ ُم ْش ِرك َ‬
‫ِِ‬
‫َويُ َع ِّذ َ‬
‫ب الْ ُمنَ افق َ‬

‫‪246‬‬
‫ِِ‬ ‫دائِرةُ َّ ِ ِ‬
‫ضب اللَّه علَي ِهم ولَعَنهم وأَع َّد هَل م جهنَّم وساء ْ ِ‬
‫ت َمص ًريا (‪َ )6‬وللَّه ُجنُ ُ‬
‫ود‬ ‫الس ْوء َو َغ َ ُ َ ْ ْ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ََ‬
‫اه ًدا َوُمبَ ِّش ًرا َونَ ِذ ًيرا (‪)8‬‬
‫اك ش ِ‬
‫يما (‪ )7‬إِنَّا أ َْر َس ْلنَ َ َ‬
‫ً‬
‫ض وَكا َن اللَّه ع ِزيزا ح ِ‬
‫ك‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫َر‬
‫ْ‬ ‫أْل‬‫ا‬‫و‬ ‫السماو ِ‬
‫ات‬
‫َّ َ َ َ‬

‫ين يُبَايِعُونَ َ‬
‫ك‬ ‫ذ‬ ‫لُِت ْؤِمنُ وا بِاللَّ ِه ورس ولِِه وُتع ِّزروه وُت وِّقروه وتُس بِّحوه ب ْك رًة وأ ِ‬
‫َص ياًل (‪ )9‬إِ َّن الَّ ِ‬
‫َ‬ ‫ََ ُ َ َ ُ ُ َ َ ُ ُ َ َ ُ ُ ُ َ َ‬
‫ث َعلَى َن ْف ِس ِه َوَم ْن أ َْوىَف مِب َا‬ ‫ِ‬
‫إِمَّنَا يُبَ ايِعُو َن اللَّهَ يَ ُد اللَّ ِه َف ْو َق أَيْ دي ِه ْم فَ َم ْن نَ َك َ‬
‫ث فَِإمَّنَا َيْن ُك ُ‬
‫ك الْم َخلَّ ُفو َن ِمن اأْل َْعر ِ‬
‫اب َشغَلَْتنَا‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫اه َد َعلَْيهُ اللَّهَ فَ َسُي ْؤتيه أ ْ‬
‫َ َ‬ ‫ول لَ َ ُ‬
‫يما (‪َ )10‬سَي ُق ُ‬
‫َجًرا َعظ ً‬ ‫َع َ‬
‫ك لَ ُك ْم ِم َن‬ ‫ِ‬ ‫اسَت ْغ ِفر لَنَا َي ُقولُو َن بِأَلْ ِس نَتِ ِ‬
‫س يِف ُقلُوهِبِ ْم قُ ْل فَ َم ْن مَيْل ُ‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬‫َ‬‫ل‬ ‫ا‬‫م‬‫َ‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ه‬ ‫أ َْم َوالُنَا َوأ َْهلُونَا فَ ْ ْ‬
‫ض ًّرا أ َْو أ ََر َاد بِ ُك ْم َن ْف ًعا بَ ْل َك ا َن اللَّهُ مِب َا َت ْع َملُو َن َخبِ ًريا (‪ )11‬بَ ْل‬ ‫ِ‬
‫اللَّه َش ْيئًا إِ ْن أ ََر َاد بِ ُك ْم َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ول َوالْ ُم ْؤِمنُ و َن إِىَل أ َْهلي ِه ْم أَبَ ًدا َوُزيِّ َن َذل َ‬
‫ك يِف ُقلُ وبِ ُك ْم َوظََنْنتُ ْم‬ ‫الر ُس ُ‬
‫ب َّ‬‫ظََنْنتُ ْم أَ ْن لَ ْن َيْن َقل َ‬
‫ين َسعِ ًريا‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ظَ َّن َّ ِ‬
‫الس ْوء َوُكْنتُ ْم َق ْوًما بُ ًورا (‪َ )12‬وَم ْن مَلْ يُ ْؤم ْن باللَّه َوَر ُسوله فَإنَّا أ َْعتَ ْدنَا ل ْل َكاف ِر َ‬
‫ات واأْل َر ِ ِ ِ‬‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب َم ْن يَ َش اءُ َوَك ا َن اللَّهُ‬
‫ض َي ْغف ُر ل َم ْن يَ َش اءُ َويُ َع ِّذ ُ‬ ‫الس َم َاو َ ْ‬
‫ك َّ‬‫(‪َ )13‬وللَّ ِه ُم ْل ُ‬
‫مِن ِ‬ ‫ِ‬
‫ول الْ ُم َخلَّ ُف و َن إِذَا انْطَلَ ْقتُ ْم إِىَل َمغَ ا َ لتَأْ ُخ ُذ َ‬
‫وها ذَ ُرونَا َنتَّبِ ْع ُك ْم‬ ‫يما (‪َ )14‬س َي ُق ُ‬
‫َغ ُف ًورا َرح ً‬
‫يُِري ُدو َن أَ ْن يُبَ ِّدلُوا َكاَل َم اللَّ ِه قُ ْل لَ ْن َتتَّبِعُونَا َك َذلِ ُك ْم قَ َ‬
‫ال اللَّهُ ِم ْن َقْب ُل فَ َس َي ُقولُو َن بَ ْل‬

‫ني ِمن اأْل َْع ر ِ‬


‫اب َس تُ ْد َع ْو َن‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫ِاَّل ِ‬
‫حَتْ ُس ُدوَننَا بَ ْل َك انُوا اَل َي ْف َق ُه و َن إ قَلياًل (‪ )15‬قُ ْل ل ْل ُم َخلف َ َ َ‬
‫َج ًرا َح َس نًا َوإِ ْن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍِ ِ‬ ‫ٍ‬
‫إِىَل َق ْوم أُويِل بَأْ ٍس َشديد ُت َقاتلُوَن ُه ْم أ َْو يُ ْسل ُمو َن فَِإ ْن تُطيعُ وا يُ ْؤت ُك ُم اللَّهُ أ ْ‬

‫‪247‬‬
‫س َعلَى اأْل َْع َمى َح َر ٌج َواَل‬ ‫ي‬‫َ‬‫ل‬ ‫)‬‫‪16‬‬ ‫(‬ ‫ا‬ ‫يم‬‫َتتولَّوا َكما َت ولَّيتم ِمن َقب ل يع ِّذب ُكم ع َذابا أَلِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫َ َ ْ َ َ ُْ ْ ْ ْ ُ ُ َ ْ ْ َ ً‬
‫يض ح رج ومن ي ِط ِع اللَّه ورس ولَه ي ْد ِخ ْل ه جن ٍ‬
‫َّات جَتْ ِري‬ ‫َ ََ ُ ُ ُ ُ َ‬ ‫َعلَى اأْل َْع َرِج َح َر ٌج َواَل َعلَى الْ َم ِر ِ َ َ ٌ َ َ ْ ُ‬
‫ني إِ ْذ‬‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِمن حَت تِها اأْل َْنه ار ومن يت وَّل يع ِّذب ه ع َذابا أَلِ‬
‫يما (‪ )17‬لََق ْد َرض َي اللَّهُ َع ِن الْ ُم ْؤمن َ‬
‫ْ ْ َ َ ُ َ َ ْ ََ َ ُ َ ْ ُ َ ً ً‬

‫الش َجَرِة َف َعلِ َم َما يِف ُقلُ وهِبِ ْم فَ أَْنَزَل َّ‬


‫الس ِكينَةَ َعلَْي ِه ْم َوأَثَ َاب ُه ْم َفْت ًحا قَ ِريبًا (‬ ‫ت َّ‬ ‫يُبَايِعُونَ َ‬
‫ك حَتْ َ‬
‫يما (‪َ )19‬و َع َد ُك ُم اللَّهُ َمغَ امِنَ َكثِ َريًة‬ ‫ِ‬ ‫مِن ِ‬
‫‪َ )18‬وَمغَ ا َ َكث َريًة يَأْ ُخ ُذوَن َها َوَك ا َن اللَّهُ َع ِز ًيزا َحك ً‬
‫ني َوَي ْه ِديَ ُك ْم‬‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ي الن ِ‬ ‫تَأْخ ُذوَنها َفع َّجل لَ ُكم ه ِذ ِه وَك َّ ِ‬
‫َّاس َعْن ُك ْم َولتَ ُك و َن آَيَةً ل ْل ُم ْؤمن َ‬ ‫ف أَيْ د َ‬ ‫ُ َ َ َ ْ َ َ‬
‫َح ا َط اللَّهُ هِب َا َوَك ا َن اللَّهُ َعلَى ُك ِّل‬ ‫ِ‬ ‫ِص راطًا مس ت ِ‬
‫ُخ َرى مَلْ َت ْق د ُروا َعلَْي َها قَ ْد أ َ‬
‫يما (‪َ )20‬وأ ْ‬ ‫ق‬
‫َ ُ َْ ً‬
‫َش ي ٍء قَ ِديرا (‪ )21‬ولَو قَاَتلَ ُكم الَّ ِذين َك َف روا لَولَّوا اأْل َْدب ار مُثَّ اَل جَيِ ُدو َن ولِيًّا واَل نَ ِ‬
‫ص ًريا (‬ ‫َ َ‬ ‫ُ َ ُ َُ ََ‬ ‫َْ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬
‫ت ِم ْن َقْب ُل َولَ ْن جَتِ َد لِ ُس ن َِّة اللَّ ِه َتْب ِدياًل (‪َ )23‬وُه َو الَّ ِذي‬ ‫ِ‬
‫‪ُ )22‬س نَّةَ اللَّه الَّيِت قَ ْد َخلَ ْ‬
‫ف أَيْ ِد َي ُه ْم َعْن ُك ْم َوأَيْ ِديَ ُك ْم َعْن ُه ْم بِبَطْ ِن َم َّكةَ ِم ْن َب ْع ِد أَ ْن أَظْ َف َرُك ْم َعلَْي ِه ْم َوَك ا َن اللَّهُ مِب َا‬
‫َك َّ‬

‫ِِ ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬


‫صدُّوُك ْم َع ِن الْ َم ْسجد احْلََرام َواهْلَ ْد َ‬
‫ي َم ْع ُكوفًا أَ ْن‬ ‫ين َك َف ُروا َو َ‬
‫َت ْع َملُو َن بَص ًريا (‪ُ )24‬ه ُم الذ َ‬
‫ص يبَ ُك ْم ِمْن ُه ْم‬
‫ات مَل َتعلَم وهم أَ ْن تَطَئُوهم َفتُ ِ‬
‫ُْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫يبلُ َغ حَمِ لَّه ولَواَل ِرج ٌ ِ‬
‫ال ُم ْؤمنُو َن َون َس اءٌ ُم ْؤمنَ ٌ ْ ْ ُ ُ ْ‬ ‫َُْ َ‬ ‫َْ‬
‫ين َك َف ُروا ِمْن ُه ْم َع َذابًا‬ ‫َّ ِ‬ ‫يِف ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ ِ‬
‫َم َعَّرةٌ بغَرْي ع ْل ٍم ليُ ْدخ َل اللَّهُ َرمْح َته َم ْن يَ َشاءُ لَ ْو َتَزيَّلُوا لَ َع َّذ ْبنَا الذ َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫هِبِ ِ ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ين َك َف ُروا يِف ُقلُ و ُم احْلَميَّةَ مَح يَّةَ اجْلَاهليَّة فَ أَْنَزَل اللَّهُ َس كينَتَهُ‬
‫يما (‪ )25‬إ ْذ َج َع َل الذ َ‬
‫أَل ً‬

‫‪248‬‬
‫َح َّق هِب َا َوأ َْهلَ َها َوَكا َن اللَّهُ بِ ُك ِّل‬ َّ َ‫ني َوأَلَْزَم ُه ْم َكلِ َمة‬ِِ ِِ
َ ‫الت ْق َوى َوَكانُوا أ‬ َ ‫َعلَى َر ُسوله َو َعلَى الْ ُم ْؤمن‬
‫اء‬ ‫ش‬ ‫ن‬
ْ ِ‫الرْؤيا بِاحْل ِّق لَتَ ْد ُخلُ َّن الْمس ِج َد احْل ر َام إ‬
ُّ ‫ه‬ ‫ل‬
َ‫و‬‫س‬ ‫ر‬ ‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ق‬
َ ‫د‬ ‫ص‬ ‫د‬
ْ ‫ق‬
َ ‫ل‬
َ )26 ( ‫ا‬ ‫يم‬ِ‫شي ٍء عل‬
َ َ َ َ َْ َ َ ُ ُ َ ُ َ َ ً َ َْ
ِ ‫ص ِرين اَل خَتَ افُو َن َفعلِم ما مَل َتعلَم وا فَجع ل ِمن د‬
‫ون‬ ِّ ‫ق‬
َ ‫م‬‫و‬ ‫م‬‫ك‬ُ ‫وس‬‫ء‬‫ر‬ ‫ني‬ ِ ِّ‫اللَّه آَِمنِني حُم ل‬
‫ق‬
ُ ْ َ ََ ُ ْ ْ َ َ َ َ َُ ْ َ ُُ َ َ ُ
َ
‫) ُه َو الَّ ِذي أ َْر َس َل َر ُس ولَهُ بِاهْلُ َدى َوِدي ِن احْلَ ِّق لِيُظْ ِه َرهُ َعلَى الدِّي ِن‬27( ‫ك َفْت ًحا قَ ِريبًا‬ ِ
َ ‫َذل‬
ِ ِ ِ َّ ِ ُ ‫) حُم َّم ٌد رس‬28( ‫ُكلِّ ِه وَك َفى بِاللَّ ِه ش ِه ًيدا‬
َ ‫ول اللَّه َوالذ‬
ُ‫ين َم َع هُ أَش دَّاءُ َعلَى الْ ُك َّفار ُرمَحَ اء‬ َُ َ َ َ
ِ ‫ض اًل ِمن اللَّ ِه وِرض وانًا ِس يماهم يِف وج‬
‫وه ِه ْم ِم ْن أَثَ ِر‬ ُُ ُْ َ َ ْ َ َ ْ َ‫َبْيَن ُه ْم َت َر ُاه ْم ُرَّك ًعا ُس َّج ًدا َيْبَتغُ و َن ف‬
‫ظ‬
َ َ‫اس َت ْغل‬ ِ ِ‫ك َمَثلُ ُه ْم يِف الت َّْوَر ِاة َوَمَثلُ ُه ْم يِف اإْلِ جْن‬ ِ ِ ُّ
ْ َ‫َخ َر َج َش طْأَهُ فَ آَ َزَرهُ ف‬
ْ ‫يل َك َزْرٍع أ‬ َ ‫الس ُجود ذَل‬

‫ين آَ َمنُ وا َو َع ِملُ وا‬ ِ َّ ِ‫فَاس َتوى علَى س وقِ ِه يع ِجب ال ُّزَّراع لِيغِي َ هِب‬
َ ‫ظ ُم الْ ُك َّف َار َو َع َد اللَّهُ الذ‬ َ َ ُ ُْ ُ َ َ ْ
)29( ‫يما‬ ِ ِ ِ ِ ‫َّ حِل‬
ً ‫َجًرا َعظ‬
ْ ‫الصا َات مْن ُه ْم َم ْغفَرًة َوأ‬
13. Rahasia Surah An-Nas

Surah an-Nas adalah surah yang ke-114 dalam al-Qur’an. Surah ini terdiri dari 6 ayat
termasuk dalam kelompok surah Makkiyyah dan diturunkan sesudah Surah al-Falaq.
Nama an-Nas diambil dari kata an-nas yang berulang kali disebut dalam surah ini, yang
bermakna manusia. Surah ini berisikan perintah kepada manusia agar berlindung kepada
Allah SWT dari segala macam kejahatan yang datang ke dalam jiwa manusia yang
berasal dari kalangan jin dan manusia.

Keutamaan Surah ini antara lain:

- Surah yang dibaca Rasulullah untuk kemudian diusapkan ke wajah dan seluruh
tubuh ketika beliau sudah beranjak tempat tidur sebagaimana dalam hadis disebutkan,

249
َّ‫ىل فَِر ِاش ِه ُك َّل لَْيلَ ٍة مَجَ َع َك َّفْي ِه مُث‬
َ
ِ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه وس لَّم َك ا َن إِ َذا أَوى إ‬
َ َ َ َ َ َّ ‫يِب‬َّ
‫ن‬ ‫ال‬ َّ
‫َن‬ ‫أ‬ ‫ة‬
َ ‫ش‬
َ ِ‫عن عائ‬
َ َْ

ِّ ‫ب الْ َفلَ ِق َوقُ ْل أَعُ ْوذُ بِ َر‬


ِّ ‫َح ٌد َوقُ ْل أَعُ ْوذُ بَِر‬ ِ ِ ‫َن َف‬
ِ ‫ب الن‬
َّ‫ مُث‬،‫َّاس‬ َ ‫ث فْي ِه َما َف َقَرأَ فْي ِه َما قُ ْل ُه َو اهللُ أ‬
َ

‫لى َرأْ ِس ِه َوَو ْج ِه ِه َوَم ا أَْقبَ َل ِم ْن َج َس ِد ِه‬ ‫ع‬


َ ‫ا‬ ‫م‬ِ‫مَيْس ح هِبِم ا م ا اس تَطَاع ِمن جس ِد ِه يب َدأُ هِب‬
َ َ َْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ
ٍ ‫ث مَّر‬
‫ رواه البخاري‬.‫ات‬ ِ
َ َ َ‫ك ثَال‬
َ ‫َي ْف َع ُل َذل‬

Artinya: “Dari Aisyah menceritakan bahwasanya setiap malam ketika Nabi SAW
beranjak ke tempat tidur beliau menggenggam kedua telapak tangan beliau lalu
meniupkannya. Beliau membaca Qul huwallahu ahad (Surah al-Ikhlas), Qul
A’udzubirabbil falaq (al-Falaq), dan Surah an-nas. Kemudian sebisa mungkin beliau
mengusapkan keduanya ke tubuh beliau. Beliau memulai dari bagian kepala dan
wajahnya dan ke bagian tubuh yang lain. Hal ini beliau lakukan sebanyak tiga kali.”
(HR al-Bukhari).

- Surah yang mengandung ayat-ayat yang tidak ada tandingannya sama sekali.

Rasul bersabda:

ٍ ‫ أَمَل َت ر آي‬:‫اهلل ص لَّى اهلل علَي ِه وس لَّم‬


ِ َ‫ات أُنْ ِزل‬
‫ت‬ ِ ‫ال رس و ُل‬ َ َ‫عُ ْقبَ ةُ بْ ُن َع ِام ٍر ق‬
َ َ ْ َ ََ َْ ُ َ ْ ُ َ َ َ‫ ق‬:‫ال‬

ِّ ‫ َوقُ ْل أَعُ ْوذُ بَِر‬،‫ب الْ َفلَ ِق‬


ِ ‫ب الن‬
.‫ رواه مسلم‬.‫َّاس‬ ُّ َ‫اللَّْيلَةَ مَلْ يُر ِم ْثلُ ُه َّن ق‬
ِّ ‫ط قُ ْل أَعُ ْوذُ بَِر‬ َ

Artinya: “Dari Uqbah bin Amir menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Bukankah kamu melihat (mengetahui) ayat-ayat yang diturunkan dalam satu malam
yang tidak terlihat adanya sama sekali. Ayat-ayat tersebut adalah Surah al-Falaq dan
Surah an-Nas.” (HR. Muslim).

- Surah yang diperintahkan Rasul setiap habis salat

250
ِ ِ ِ ِ َ َ‫َع ْن ُع ْقبَةَ بْ ِن َع ِام ٍر ق‬
ْ ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم أَ ْن أَْقَرأَ بالْ ُم َع ِّو َذَتنْي يِف‬
َ ‫ أ ََمَريِن ْ َر ُس ْو ُل اهلل‬:‫ال‬
.‫ رواه الرتمذي‬.‫صالٍَة‬
َ ‫ُدبُِر ُك ِّل‬
Artinya: “Dari Uqbah bin ‘Amir berkata, Rasulullah SAW memerintahkan diriku
untuk membaca al-Mu’awwidzatain yaitu Surah al-Falaq dan Surah an-Nas setiap
selesai salat.” (HR. at-Tirmidzi).

- Surah terbaik agar kita dijaga oleh Allah, memohon perlindungan

َ َ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬


‫ يَابْ َن‬:ُ‫ال لَه‬ ِ
َ ‫َن َر ُس ْو َل اهلل‬ ٍ َّ‫َع ِن ابْ ِن َعب‬
ْ ‫اس اجْلُ َهيِن ْ أ‬
َّ ‫َخَبَرهُ أ‬

‫لى ياَ َر ُس ْو َل‬‫ب‬ : ‫ال‬


َ َ‫ق‬ ‫ن‬
َ ‫و‬ ‫ذ‬
ُ ‫و‬
ِّ ‫ع‬ ‫ت‬
َ ‫مل‬ْ‫ا‬ ِِ‫ أَالَ أُخرِب َك بِأَفْضل ما يَتع َّوذُ ب‬:‫ك أَو قاَ َل‬
‫ه‬ َ ُّ‫اس أَالَ أ َُدل‬
ٍ َّ‫َعب‬
َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ ْ ْ
ُ
.‫ رواه النسائي‬. ِ ‫الس ْوَرَتنْي‬
ُّ ِ ‫َّاس َهاَتنْي‬ ِ ‫ب الن‬ ِّ ‫ب الْ َفلَ ِق َوقُ ْل أَعُ ْوذُ بَِر‬
ِّ ‫ قُ ْل أَعُ ْوذُ بَِر‬:‫ال‬ ِ
َ َ‫ ق‬،‫اهلل‬

Artinya: “Dari Ibnu ‘Abbas al-Juhaniy menceritakan bahwa Rasulullah SAW


berkata kepadanya, “Wahai Ibnu ‘Abbas, maukah kamu aku ajari surah terbaik yang
bisa dibaca oleh orang-orang yang meminta pertolongan?” Lalu Ibnu ‘Abbas
menjawab, “Ya wahai Rasul”! rasul menambahkan baca Surah al-Falaq dan Surah an-
Nas. itulah dua surah yang dimaksud." (HR. An-Nasa’i).

Di bawah ini surah tersebut

‫سورة الناس‬

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

251
ِ ‫) ِم ْن َش ِّر الْ َو ْس َو‬3( ‫َّاس‬
‫اس‬ ِ ‫) إِلَ ِه الن‬2( ‫َّاس‬ ِ ِ‫) مل‬1( ‫َّاس‬
ِ ‫ك الن‬ ِّ ‫قُ ْل أَعُ وذُ بِ َر‬
ِ ‫ب الن‬
َ
ِ ‫) ِم َن اجْلِن َِّة َوالن‬5( ‫َّاس‬
ِ ‫ص ُدوِر الن‬ ِ َّ
)6( ‫َّاس‬ ُ ‫س يِف‬
ُ ‫) الذي يُ َو ْس ِو‬4( ‫َّاس‬
ِ ‫اخْلَن‬

14. Rahasia Ayat Kursi

ِ َّ ‫وم الَ تَأْ ُخ ُذهُ ِس نَةٌ َوالَ َن ْوٌم لَّهُ َما يِف‬
‫ات وَما يِف‬
َ ‫الس َم َاو‬ ُ ُّ‫اللَّهُ الَ إِاَل َه إِالَّ ُه َو احْلَ ُّى الْ َقي‬
‫ض َمن َذا الَّ ِذى يَ ْش َف ُع ِع َندهُ إِالَّ بِِإ ْذنِ ِه َي ْعلَ ُم َما َبنْي َ أَيْ ِدي ِه ْم َوَما َخ ْل َف ُه ْم َوالَ حُيِ يطُو َن‬
ِ ‫اْالََْْر‬

‫ودهُ ِح ْفظُ ُه َما َوُه َو‬ ِ َّ ‫بِ َشي ٍء ِّمن ِع ْل ِم ِه إِالَّ مِب َا َشآء و ِس ع ُكرِس يُّه‬
ُ ‫ض َوالَ َي ُؤ‬
َ ‫الس َم َاوات َواْالََْْر‬ ُ ْ َ ََ ْ ْ
.‫يم‬ ِ ‫الْعلِى الْع‬
‫ظ‬
ُ َ ُّ َ
Rahasia dan Kekuatan Ayat Kursi

Ayat kursi memiliki banyak fadilah atau keutamaan. Salah satunya adalah bisa untuk
menaklukkan makhluk halus. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Saudagar kaya raya
bernama Ka'ab yang membunuh Jin Ifrit dengan bacaan Ayat Kursi.
Imam Ghazali menerangkan dalam kitabnya, Khawasul Qur’an: bahwa ibnu Kutaibah
meriwayat-kan suatu peristiwa yang terjadi dinegeri Basrah. Pada Suatu hari, seorang
pedagang bernama Ka'ab melakukan perjalanan ke negeri Basrah. Ia membawa barang
dagangannya untuk dijual. Setelah Ka'ab sampai di Basrah, dia mencari tempat
penginapan, akan tetapi semua penginapan pada hari itu ternyata tidak ada yang kosong.
Semua telah dipesan oleh pedagang yang lebih dahulu datang sebelum Ka'ab. Karena
kehabisan penginapan, Ka'ab berinisiatif mencari tempat istirahat. Ia kemudian
menemukan sebuah rumah kosong yang pada dindingnya terdapat banyak sarang laba-
laba. Ka'ab akhirnya berhasil menemui pemiliknya. Ia bermaksud menyewa rumah itu
selama kurang lebih satu minggu.

252
"Rumah ini aneh sekali, selalu menjadi pembicaraan masyarakat disini," kata si pemilik
rumah. "Apa yang terjadi pada rumahmu in?" tanya Ka'ab. "Kata beberapa orang, rumah
ini didiami oleh Jin Ifrit. Sudah banyak orang yang mencoba menempatinya, namun
akhirnya mereka semua binasa," jelas si pemilik rumah. Rumah Kosong Yang Angker.
Merasa terpaksa karena tidak menemukan penginapan, akhirnya Ka'ab bersedia
menempati rumah kosong itu. "Meskipun orang lain berkata demikian, saya sanggup
tinggal disini asalkan Tuan mengizinkan saya," pinta Ka'ab. "Baiklah, saya tidak
keberatan dan saya tidak akan meminta bayaran sedikitpun," jawab si pemilik rumah.
Ka'ab akhirnya tinggal di rumah kosong yang angker itu. Pada malam itu, tidak ada hal
ganjil yang dialaminya. Keesokan harinya Ka'ab berkeliling untuk menjual barang
dagangannya, dan ketika matahari hampir terbenam, ia kembali pulang. Malam itu Ka'ab
mengalami beberapa keanehan. Matanya sulit sekali untuk dipejamkan. Kemudian dalam
kondisi yang sepi, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sosok bayangan hitam yang memiliki
dua mata menyala-nyala seperti bara api yang mendekatinya. Maka secara spontan, Ka'ab
terjaga dan membaca ayat Kursi. Akan tetapi bayang-bayang itu tidak menghilang, malah
sosok hitam itu turut mengikuti apa yang dibaca oleh Ka'ab, hingga hampir sampai pada
akhir ayat Kursi. Jin Ifrit Terbakar Sampai Jadi Abu ... Akan tetapi setelah Ka'ab
membaca akhir ayat KursiWalaa Yauuduhu hifzuhumaa wa huwal aliyyul 'adziim,
bayang-bayang hitam itu lenyap dan suaranya sudah tidak terdengar lagi.

Ka'ab heran dan ia terus mengulangi bacaannya hingga ayat Kursi yang terakhir untuk
memastikan bayang-bayang hitam itu benar-benar hilang. Lenyapnya Jin Ifrit itu disertai
bau seperti barang yang terbakar. Keesokan paginya, Ka'ab mendapati di salah satu sudut
rumah itu terdapat bekas-bekas abu seperti ada sesuatu yang telah terbakar. Di saat itu,
Ka'ab mendengar suara gaib, "Hai Ka'ab, engkau telah membakar Jin Ifrit yang kuat."
"Dengan apa aku membakarnya?" tanya Ka'ab. "Dengan firman Allah,Walaa Yauuduhu
hifzuhumaa wa huwal aliyyul 'adziim,"jawab suara gaib itu. Demikian kisah Tewasnya
Jin Ifrit oleh Ayat Kursi .. Seperti diketahui, Ayat Kursi diwahyukan kepada Rasulullah
SAW diiringi oleh ribuan malaikat karena kebesaran dan kesucian ayat tersebut. Karena
itu, Jin Ifrit yang kuat pun tidak mampu menahan kehebatan Ayat Kursi.

Keutamaan ayat 255 Surah al-Baqarah

253
‫ من ق رأ آية الكرسي يف دبر‬: ‫عن أيب أمامة قال قال رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم‬

‫كل صالة مكتوبة مل مينعه من دخول اجلنة اال ان ميوت نوع آخر يف دبر الصلوات‬

Artinya: “Dari Abu Umamah meriwayatkan bahwa Rasul SAW berkata, “Siapa
saja yang membaca ayat kursi setiap kali selesai salat wajib maka tidak ada yang bisa
menghalanginya masuk surga kecuali kematian.” (HR. an-Nasa’i).

- Terjaga dan dijauhi Setan sampai pagi

‫عن أيب هريرة رضي اهلل عنه قال‬ -

‫ وكلين رس ول اهلل ص لى اهلل عليه و س لم حبفظ زك اة رمض ان فأت اين آت فجعل حيثو‬: -

‫ ف ذكر‬- ‫من الطع ام فأخذته فقلت ألرفعنك إىل رس ول اهلل ص لى اهلل عليه و س لم‬

‫ فق ال إذا أويت إىل فراشك ف اقرأ آية الكرسي لن ي زال عليك من اهلل حافظ‬- ‫احلديث‬

‫وال يقربك شيطان حىت تصبح فقال النيب صلى اهلل عليه و سلم (صدقك وهو كذوب‬

)‫ذاك شيطان‬

Artinya: “Dari Abu Hurairah bercerita, “Aku diserahi tugas oleh Nabi SAW untuk
menjaga zakat Ramadhan lalu seseorang datang kepadaku, kemudian ia mengambil
makanan aku pun memegangnya (menangkapnya) seraya berkata, “Akan aku adukan
kamu kepada Rasulullah, lalu dia menuturkan sebuah hadis- dia pun berkata, “Apabila
engkau mendatangi tempat tidurmu maka bacalah ayat kursi niscaya penjaga dari Allah
akan senantiasa menjagamu da setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Nabi

254
SAW bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia seorang pendusta, dan dia
itu setan.” (HR. al-Bukhari).

- Ayat kursi merupakan ayat paling agung

‫ « يَا أَبَا الْ ُمْن ِذ ِر‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّ ِه‬
ُ ‫ال َر ُس‬
َ َ‫ال ق‬ ٍ ‫َع ْن أُىَبِّ بْ ِن َك ْع‬
َ َ‫ب ق‬ -

َ َ‫ ق‬.‫ت اللَّهُ َوَر ُس ولُهُ أ َْعلَ ُم‬


‫ال « يَا‬ ُ ‫ال ُق ْل‬ َ ‫اب اللَّ ِه َم َع‬
َ َ‫ ق‬.» ُ‫ك أ َْعظَم‬ ِ َ‫َى آي ٍة ِمن كِت‬
ْ َ ُّ ‫أَتَ ْد ِرى أ‬
ِ ‫أَبا الْمْن‬
‫ت اللَّهُ الَ إِلَ هَ إِالَّ ُه َو‬
ُ ‫ال ُق ْل‬ َ ‫اب اللَّ ِه َم َع‬
َ َ‫ ق‬.» ُ‫ك أ َْعظَم‬ ِ َ‫َى آي ٍة ِمن كِت‬
ْ َ ُّ ‫أ‬ ‫ى‬ِ
‫ر‬ ‫د‬
ْ ‫ت‬
ََ‫أ‬ ِ
‫ر‬ ‫ذ‬ ُ َ
.» ‫ك الْعِْل ُم أَبَا الْ ُمْن ِذ ِر‬ ِ
َ ِ‫ال « َواللَّ ِه لَي ْهن‬ َ ‫ب ىِف‬
َ َ‫ص ْد ِرى َوق‬ َ ‫ضَر‬
َ َ‫ال ف‬
َ َ‫ ق‬.‫وم‬
ُ ُّ‫احْلَ ُّى الْ َقي‬

Artinya: “Dari Ubay bin Ka’ab meriwayatkan bahwa Rasul bertanya, “Wahai Abul
Munzir tahukah kamu ayat termulia dalam Al-Quran yang ada bersamaan dalam
hafalanmu?” dia menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Lalu Nabi
bertanya lagi, “Wahai Abul Munzir, tahukah kamu ayat termulia dalam kitabullah yang
ada dalam hafalanmu?” Aku menjawab: “Allahu lailaha illa huwal hayyul qoyyum”
(Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, yang Maha Hidup dan yang terus-menerus mengurus
makhluk-Nya)”. Kemudian Nabi menepuk dadaku seraya berkata, Demi Allah
pengetahuan itu akan memudahkanmu wahai Abul Munzir.” (HR. al-Bukhari).

15. Rahasia Surah Al-Baqarah

Surah al-Baqarah ini terdiri dari 286 ayat dan termasuk dalam kelompok Surah
Makkiyyah. Surah ini termasuk surah terpanjang dalam Al-Quran yang di dalamnya juga
terdapat ayat AL-Quran yang terpanjang, yaitu 282. Dinamakan Al-Baqarah karena
sejumlah ayat dalam surah ini bercerita tentang penyembelihan sapi betina yang
diperintahkan Allah kepada kaum Bani Israil. Selain al-Baqarah surah ini juga termasuk
Fusthatul Quran (puncak Al-Quran) karena di dalamnya memuat beberapa hokum yang
tidak dijelaskan pada surah lain.

255
‫‪Keutamaan Surah Al-Baqarah‬‬
‫‪Rumah tidak akan didatangi setan‬‬

‫قال صلى اهلل عليه وسلم ‪ (( :‬ال جتعلوا بيوتكم مقابر إن الشيطان ينفر من البيت‬

‫الذي تقرأ فيه سورة البقرة )) (رواه مسلم)‬


‫‪Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian‬‬
‫‪seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan Surah‬‬
‫‪Al-Baqarah.” (HR. Muslim).‬‬

‫سورة البقرة‬
‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

‫يم و َن‬ ‫ب وي ِ‬
‫ق‬ ‫ني (‪ )2‬الَّ ِذين يُ ْؤِمنُ و َن بِالْغَْي ِ‬ ‫يه ه ًدى لِْلمت ِ‬
‫َّق‬ ‫ك الْ ِكتَ اب اَل ريب فِ ِ‬ ‫امل (‪ )1‬ذَلِ‬
‫َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫الص اَل َة ومِم َّا رزْقن اهم يْن ِف ُق و َن (‪ )3‬والَّ ِ‬
‫ك َوَم ا أُنْ ِزَل ِم ْن َقْبل َ‬
‫ك‬ ‫ين يُ ْؤِمنُ و َن مِب َ ا أُنْ ِزَل إِلَْي َ‬
‫َ َ‬‫ذ‬ ‫َّ َ َ َ َ ُ ْ ُ‬
‫ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُح و َن (‪ )5‬إِ َّن‬
‫ك َعلَى ُه ًدى ِم ْن َرهِّبِ ْم َوأُولَئِ َ‬
‫ِ‬
‫َوبِ اآْل َ ِخَرِة ُه ْم يُوقنُ و َن (‪ )4‬أُولَئِ َ‬

‫ين َك َف ُروا َس َواءٌ َعلَْي ِه ْم أَأَنْ َذ ْرَت ُه ْم أ َْم مَلْ ُتْن ِذ ْرُه ْم اَل يُ ْؤِمنُ و َن (‪َ )6‬ختَ َم اللَّهُ َعلَى ُقلُ وهِبِ ْم‬ ‫َّ ِ‬
‫الذ َ‬
‫يم (‪َ )7‬وِم َن الن ِ‬ ‫ِ‬ ‫وعلَى مَسْعِ ِهم وعلَى أَب ِ ِ‬
‫ول آَ َمنَّا‬
‫َّاس َم ْن َي ُق ُ‬ ‫صا ِره ْم غ َش َاوةٌ َوهَلُ ْم َع َذ ٌ‬
‫اب َعظ ٌ‬ ‫ْ ََ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫ين آَ َمنُ وا َوَم ا خَي ْ َدعُو َن إِاَّل‬ ‫بِاللَّ ِه وبِ الْيوِم اآْل َ ِخ ِر وم ا هم مِب ؤِمنِني (‪ )8‬خُي ِادعو َن اللَّه والَّ ِ‬
‫ذ‬
‫ََ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫ََ ُ ْ ُْ َ‬ ‫َ َْ‬
‫يم مِب َا َك انُوا‬‫أَْن ُفسهم وما ي ْشعرو َن (‪ )9‬يِف ُقلُوهِبِم مرض َفزادهم اللَّه مرضا وهَل م ع َذ ِ‬
‫اب أَل ٌ‬
‫ْ ََ ٌ َ َ ُ ُ ُ ََ ً َ ُْ َ ٌ‬ ‫َ ُ ْ َ َ َ ُُ‬
‫‪256‬‬
‫ص لِ ُحو َن (‪ )11‬أَاَل‬ ‫يَ ْك ِذبُو َن (‪َ )10‬وإِ َذا قِيل هَلُ ْم اَل ُت ْف ِس ُدوا يِف اأْل َْر ِ‬
‫ض قَ الُوا إِمَّنَا حَنْ ُن ُم ْ‬ ‫َ‬
‫َّاس قَ الُوا‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫آ‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫م‬‫ك‬‫َ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ن‬
‫ُ‬ ‫إِنَّهم هم الْم ْف ِس ُدو َن ولَ ِكن اَل ي ْش عرو َن (‪ )12‬وإِذَا قِيل هَل م آَِ‬
‫م‬
‫َ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ ُُ‬ ‫ُْ ُُ ُ‬
‫الس َفهاء ولَ ِكن اَل يعلَمو َن (‪ )13‬وإِ َذا لَ ُق وا الَّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫أَنُ ْؤِم ُن َك َما آَ َم َن ُّ‬
‫ين‬
‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫الس َف َهاءُ أَاَل إنَّ ُه ْم ُه ُم ُّ َ ُ َ ْ َ ْ ُ‬
‫ِِ‬
‫آَ َمنُ وا قَ الُوا آَ َمنَّا َوإِ َذا َخلَ ْوا إِىَل َش يَاطين ِه ْم قَ الُوا إِنَّا َم َع ُك ْم إِمَّنَا حَنْ ُن ُم ْس َت ْه ِزئُو َن (‪ )14‬اللَّهُ‬
‫الض اَل لَةَ بِاهْلُ َدى‬ ‫ئ هِبِم ومَي دُّهم يِف طُ ْغي اهِنِم يعمه و َن (‪ )15‬أُولَئِ َّ ِ‬
‫اش َتَرُوا َّ‬
‫ين ْ‬
‫ك الذ َ‬
‫َ‬ ‫َ ْ َْ َ ُ‬ ‫يَ ْس َت ْه ِز ُ ْ َ ُ ُ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫فَم ا رحِب جِت‬
‫ين (‪َ )16‬مَثلُ ُه ْم َك َمثَ ِل الَّذي ْ‬
‫اس َت ْوقَ َد نَ ًارا َفلَ َّما‬ ‫ت َ َارُت ُه ْم َوَم ا َك انُوا ُم ْهتَ د َ‬ ‫َ ََ ْ‬
‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ٌّم بُ ْك ٌم‬‫ب اللَّهُ بِنُ وِره ْم َوَت َرَك ُه ْم يِف ظُلُ َم ات اَل يُْبص ُرو َن (‪ُ )17‬‬
‫ت َم ا َح ْولَ هُ َذ َه َ‬
‫َض اءَ ْ‬
‫أَ‬
‫ات َوَر ْع ٌد َوَب ْر ٌق جَيْ َعلُ و َن‬ ‫ب ِمن َّ ِ ِ ِ‬ ‫عُ ْمي َف ُهم اَل َيرِجعُ و َن (‪ )18‬أ َْو َك َ ٍ‬
‫الس َماء في ه ظُلُ َم ٌ‬ ‫ص يِّ َ‬ ‫ٌ ْ ْ‬
‫ت واللَّه حُمِ ي ٌ ِ ِ‬
‫ِ‬ ‫أَصابِعهم يِف آَ َذاهِنِم ِمن َّ ِ‬
‫اد الَْب ْر ُق‬ ‫ط بالْ َك اف ِر َ‬
‫ين (‪ )19‬يَ َك ُ‬ ‫الص َواع ِق َح َذ َر الْ َم ْو َ ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ َُ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫َض اءَ هَلُ ْم َم َش ْوا فيه َوإ َذا أَظْلَ َم َعلَْيه ْم قَ ُاموا َولَ ْو َش اءَ اللَّهُ لَ َذ َه َ‬
‫ب‬ ‫ص َارُه ْم ُكلَّ َم ا أ َ‬
‫ف أَبْ َ‬
‫خَي ْطَ ُ‬
‫َّاس ْاعبُ ُدوا َربَّ ُك ُم‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ي‬
‫ُّ‬‫َ‬‫أ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫)‬‫‪20‬‬ ‫(‬ ‫ير‬ ‫بِس معِ ِهم وأَبص ا ِرِهم إِ َّن اللَّه علَى ُك ل ش ي ٍء قَ ِ‬
‫د‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫ِّ َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ْ ْ َْ َ ْ‬
‫اش ا‬ ‫الَّ ِذي خلَ َق ُكم والَّ ِذين ِمن َقبلِ ُكم لَعلَّ ُكم َتَّت ُق و َن (‪ )21‬الَّ ِذي جع ل لَ ُكم اأْل َر ِ‬
‫ض فَر ً‬
‫ََ َ ُ ْ َ‬ ‫َ َْ َ ْ ْ ْ َ ْ‬
‫الس م ِاء م اء فَ أَخرج بِ ِه ِمن الثَّم ر ِ‬
‫ات ِرْزقً ا لَ ُك ْم فَاَل جَتْ َعلُ وا لِلَّ ِه‬ ‫ِ‬ ‫و َّ ِ‬
‫َ ََ‬ ‫الس َماءَ بنَ اءً َوأَْن َزَل م َن َّ َ َ ً ْ َ َ‬ ‫َ‬
‫ب مِم َّا َنَّزلْنَ ا َعلَى َعْب ِدنَا فَأْتُوا بِ ُس َورٍة ِم ْن ِمثْلِ ِه‬
‫أَنْ َد ًادا وأَْنتُم َت ْعلَم و َن (‪ )22‬وإِ ْن ُكْنتُم يِف ريْ ٍ‬
‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ ُ‬

‫‪257‬‬
‫ني (‪ )23‬فَِإ ْن مَلْ َت ْف َعلُ وا َولَ ْن َت ْف َعلُ وا فَ َّات ُقوا‬‫ون اللَّ ِه إِ ْن ُكْنتم ِ ِ‬
‫و ْادعوا ُشه َداء ُكم ِمن د ِ‬
‫صادق َ‬
‫ُْ َ‬ ‫َ ُ َ َ ْ ْ ُ‬
‫ين آَ َمنُ وا َو َع ِملُ وا‬ ‫النَّار الَّيِت وقُوده ا النَّاس واحْلِج ارةُ أ ُِع دَّت لِْل َك افِ ِرين (‪ )24‬وب ِّش ِر الَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َُ َ َ‬ ‫َ َ َُ‬
‫َن هَل م جن ٍ‬
‫َّات جَتْ ِري ِم ْن حَتْتِ َها اأْل َْن َه ُار ُكلَّ َما ُرِزقُوا ِمْن َها ِم ْن مَثََرٍة ِرْزقًا قَالُوا َه َذا‬ ‫َّ‬ ‫أ‬ ‫الصاحِل ِ‬
‫ات‬
‫ْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َّ َ‬
‫اج ُمطَ َّهَرةٌ َوُه ْم فِ َيه ا َخالِ ُدو َن (‪)25‬‬ ‫ِ‬ ‫هِب‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الَّذي ُرِزْقنَ ا م ْن َقْب ُل َوأُتُوا ب ه ُمتَ َش ا ًا َوهَلُ ْم ف َيه ا أ َْزَو ٌ‬
‫َّ ِ‬
‫ين آَ َمنُ وا َفَي ْعلَ ُم و َن أَنَّهُ‬
‫وضةً فَ َم ا َف ْوَق َه ا فَأ ََّما الذ َ‬
‫ب َمثَاًل َما َبعُ َ‬ ‫إِ َّن اللَّهَ اَل يَ ْستَ ْحيِي أَ ْن يَ ْ‬
‫ض ِر َ‬
‫ض ُّل بِ ِه َكثِ ًريا َوَي ْه ِدي‬
‫احْل ُّق ِمن رهِّبِم وأ ََّما الَّ ِذين َك َف روا َفي ُقولُو َن م اذَا أَراد اللَّه هِب َذا مثَاًل ي ِ‬
‫َ ََ ُ َ َ ُ‬ ‫َ ُ َ‬ ‫َ َْ َْ‬
‫ض و َن َع ْه َد اللَّ ِه ِم ْن َب ْع ِد ِميثَاقِ ِه‬
‫ين َيْن ُق ُ‬
‫َ‬
‫اس ِقني (‪ )26‬الَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫َ‬
‫ض ُّل بِ ِه إِاَّل الْ َف ِ‬
‫بِ ِه َكثِ ريا وم ا ي ِ‬
‫ً ََ ُ‬
‫ك هم اخْل ِ‬ ‫وي ْقطَع و َن م ا أَم ر اللَّه بِ ِه أَ ْن يوص ل وي ْف ِس ُدو َن يِف اأْل َر ِ ِ‬
‫اس ُرو َن (‪)27‬‬‫ض أُولَئ َ ُ ُ َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ َ َ َُ‬ ‫ََ ُ َ َ َ ُ‬
‫َحيَ ا ُك ْم مُثَّ مُيِيتُ ُك ْم مُثَّ حُيْيِي ُك ْم مُثَّ إِلَْي ِه ُت ْر َجعُ و َن (‪)28‬‬ ‫ِ‬
‫ف تَ ْك ُف ُرو َن بِاللَّه َوُكْنتُ ْم أ َْم َواتً ا فَأ ْ‬
‫َكْي َ‬
‫الس م ِاء فَس َّواه َّن س بع مَس و ٍ‬
‫ات‬ ‫ُه َو الَّ ِذي َخلَ َق لَ ُك ْم َم ا يِف اأْل َْر ِ‬
‫ض مَجِ ًيع ا مُثَّ ْ ِ‬
‫اس َت َوى إىَل َّ َ َ ُ َ ْ َ ََ‬
‫ض َخلِي َفةً قَالُوا‬ ‫ك لِْلماَل ئِ َك ِة إِيِّن ج ِ‬
‫اع ٌل يِف اأْل َْر ِ‬ ‫يم (‪َ )29‬وإِ ْذ قَ َ‬‫ٍ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ال َربُّ َ َ‬ ‫َوُه َو ب ُك ِّل َش ْيء َعل ٌ‬
‫ال إِيِّن‬
‫ك قَ َ‬ ‫أَجَت ع ل فِيه ا من ي ْف ِس ُد فِيه ا ويس ِفك الدِّماء وحَن ن نُس بِّح حِب م ِ‬
‫ِّس لَ َ‬
‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫ُ‬‫و‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫د‬
‫َ ََ ْ ُ َ َ َ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ُ‬ ‫َْ ُ َ َ ْ ُ‬
‫ض ُه ْم َعلَى الْ َماَل ئِ َك ِة َف َق َ‬
‫ال‬ ‫أ َْعلَ ُم َم ا اَل َت ْعلَ ُم و َن (‪َ )30‬و َعلَّ َم آَ َد َم اأْل َمْسَاءَ ُكلَّ َه ا مُثَّ َعَر َ‬
‫ك اَل ِع ْل َم لَنَ ا إِاَّل َم ا َعلَّ ْمَتنَ ا‬ ‫أَنْبِئ ويِن بِأَمْس ِاء ه ؤاَل ِء إِ ْن ُكْنتم ِ ِ‬
‫ني (‪ )31‬قَ الُوا ُس ْب َحانَ َ‬
‫ص ادق َ‬
‫ُْ َ‬ ‫َ َُ‬ ‫ُ‬

‫‪258‬‬
‫ال يَ ا آَ َد ُم أَنْبِْئ ُه ْم بِأَمْسَائِ ِه ْم َفلَ َّما أَْنبَ أ َُه ْم بِأَمْسَائِ ِه ْم قَ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ال‬ ‫يم (‪ )32‬قَ َ‬
‫يم احْلَك ُ‬
‫ت الْ َعل ُ‬ ‫إِنَّ َ‬
‫ك أَنْ َ‬
‫الس ماو ِ‬
‫ات َواأْل َْر ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َوأ َْعلَ ُم َم ا ُتْب ُدو َن َوَم ا ُكْنتُ ْم تَ ْكتُ ُم و َن (‬ ‫أَمَلْ أَقُ ْل لَ ُك ْم إيِّن أ َْعلَ ُم َغْي َ‬
‫ب َّ َ َ‬
‫اس تَ ْكَبَر َوَك ا َن ِم َن‬ ‫‪ )33‬وإِ ْذ ُق ْلن ا لِْلماَل ئِ َك ِة اس ج ُدوا آِل َدم فَس ج ُدوا إِاَّل إِبلِ‬
‫يس أَىَب َو ْ‬‫ْ َ‬ ‫ََ َ َ‬ ‫ْ ُ‬ ‫َ َ َ‬
‫ث ِش ْئتُ َما‬ ‫ِ‬
‫ك اجْلَنَّةَ َوُكاَل ِمْن َه ا َر َغ ًدا َحْي ُ‬ ‫اس ُك ْن أَنْ َ‬
‫ت َوَزْو ُج َ‬ ‫الْ َك اف ِر َ‬
‫ين (‪َ )34‬وُق ْلنَ ا يَ ا آَ َد ُم ْ‬
‫َخَر َج ُه َم ا مِم َّا‬
‫ني (‪ )35‬فَأ ََزهَّلَُما الشَّْيطَا ُن َعْن َها فَأ ْ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫َّجَرَة َفتَ ُكونَا م َن الظَّالم َ‬
‫ِِ‬
‫َواَل َت ْقَربَا َهذه الش َ‬
‫ض ُمس َت َقٌّر وَمتَ اعٌ إِىَل ِح ٍ‬
‫ني (‬ ‫يِف‬ ‫ض ُك ْم لَِب ْع ٍ‬
‫ض َع ُد ٌّو َولَ ُك ْم اأْل َْر ِ ْ َ‬
‫ِِ‬
‫َكانَا فيه َوُق ْلنَ ا ْاهبِطُوا َب ْع ُ‬
‫يم (‪ُ )37‬ق ْلنَ ا ْاهبِطُوا‬ ‫الرِ‬
‫ح‬‫َّ‬ ‫اب‬‫َّو‬
‫َّ‬ ‫الت‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫اب َعلَْي ِه إِ‬ ‫ت‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫‪َ )36‬فَتلَ َّقى آَدم ِمن ربِِّه َكلِم ٍ‬
‫ات‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َُ ْ َ َ‬
‫ف َعلَْي ِه ْم َواَل ُه ْم حَيَْزنُو َن (‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬
‫مْن َها مَج ًيعا فَإ َّما يَأْتَينَّ ُك ْم ميِّن ُه ًدى فَ َم ْن تَب َع ُه َد َ‬
‫اي فَاَل َخ ْو ٌ‬

‫اب النَّا ِر ُه ْم فِ َيه ا َخالِ ُدو َن (‪ )39‬يَا بَيِن‬


‫َص َح ُ‬ ‫ين َك َف ُروا َوَك َّذبُوا بَِآيَاتِنَ ا أُولَئِ َ‬
‫كأ ْ‬
‫َّ ِ‬
‫‪َ )38‬والذ َ‬
‫ُوف بِعه ِد ُكم وإِيَّاي فَ ارهب ِ‬
‫ون‬ ‫إِس رائِيل ا ْذ ُك روا نِعميِت الَّيِت أَْنعمت علَي ُكم وأَوفُوا بِعه ِدي أ ِ‬
‫َ ْ ْ َ َ ْ َُ‬ ‫َ ْ ُ َ ْ ْ َ ْ َْ‬ ‫َْ َ ُ َْ َ‬
‫ص ِّدقًا لِ َما َم َع ُك ْم َواَل تَ ُكونُوا أ ََّوَل َكافِ ٍر بِِه َواَل تَ ْش َتُروا بِآَيَايِت مَثَنً ا‬ ‫ِ مِب‬
‫(‪َ )40‬وآَمنُوا َا أَْنَزلْ ُ‬
‫ت ُم َ‬
‫قَلِياًل وإِيَّاي فَ َّات ُق ِ‬
‫ون (‪ )41‬واَل َت ْلبِسوا احْل َّق بِالْب ِ‬
‫اط ِل َوتَ ْكتُ ُم وا احْلَ َّق َوأَْنتُ ْم َت ْعلَ ُم و َن (‪)42‬‬‫ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫َّاس بِ الْرِب ِّ َوَتْن َس ْو َن‬ ‫ِِ‬ ‫الص اَل َة َوآَتُ وا َّ‬ ‫ِ‬
‫ني (‪ )43‬أَتَ أْ ُمُرو َن الن َ‬
‫الزَك ا َة َو ْارَكعُ وا َم َع ال َّراكع َ‬ ‫يم وا َّ‬
‫َوأَق ُ‬
‫الص اَل ِة َوإِنَّ َه ا‬ ‫اس تَعِينُوا بِ َّ‬
‫الص رْبِ َو َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اب أَفَاَل َت ْعقلُ و َن (‪َ )44‬و ْ‬
‫أَْن ُف َس ُك ْم َوأَْنتُ ْم َتْتلُ و َن الْكتَ َ‬

‫‪259‬‬
‫ين يَظُنُّو َن أَنَّ ُه ْم ُماَل قُ و َرهِّبِ ْم َوأَنَّ ُه ْم إِلَْي ِه َر ِاجعُ و َن (‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫لَ َكبِ َريةٌ إِاَّل َعلَى اخْلَاش ع َ‬
‫ني (‪ )45‬الذ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫‪ )46‬ي ا بيِن إِس رائِ‬
‫ني (‬ ‫ض ْلتُ ُك ْم َعلَى الْ َع الَم َ‬ ‫يل اذْ ُك ُروا ن ْع َميِت َ الَّيِت أَْن َع ْم ُ‬
‫ت َعلَْي ُك ْم َوأَيِّن فَ َّ‬ ‫َ َ َْ َ‬
‫اعةٌ َواَل يُ ْؤ َخ ُذ ِمْن َه ا‬ ‫ِ‬
‫س َش ْيئًا َواَل يُ ْقبَ ُل مْن َه ا َش َف َ‬ ‫‪َ )47‬و َّات ُق وا َي ْوًم ا اَل جَتْ ِزي َن ْفس َع ْن َن ْف ٍ‬
‫ٌ‬
‫َع ْد ٌل واَل ُهم يْنص رو َن (‪ )48‬وإِ ْذ جَنَّْينَ ا ُكم ِمن آَ ِل فِر َع و َن يس ومونَ ُكم س وء الْع َذ ِ‬
‫اب‬ ‫ْ ْ َُ ُ ْ ُ َ َ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َُ‬
‫يم (‪َ )49‬وإِ ْذ َفَرْقنَ ا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يُ َذحِّبُو َن أ َْبنَ اءَ ُك ْم َويَ ْس تَ ْحيُو َن ن َس اءَ ُك ْم َويِف َذل ُك ْم بَاَل ءٌ م ْن َربِّ ُك ْم َعظ ٌ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ني‬
‫وس ى أ َْربَع َ‬ ‫بِ ُك ُم الْبَ ْحَر فَأَجْنَْينَا ُك ْم َوأَ ْغَرْقنَ ا آَ َل ف ْر َع ْو َن َوأَْنتُ ْم َتْنظُُرو َن (‪َ )50‬وإِ ْذ َو َ‬
‫اع ْدنَا ُم َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫لَْيلَ ةً مُثَّ اخَّتَ ْذمُتُ الْعِ ْج َل ِم ْن َب ْع ده َوأَْنتُ ْم ظَ ال ُمو َن (‪ )51‬مُثَّ َع َف ْونَ ا َعْن ُك ْم ِم ْن َب ْع د ذَل َ‬
‫ك‬

‫اب َوالْ ُف ْرقَ ا َن لَ َعلَّ ُك ْم َت ْهتَ ُدو َن (‪َ )53‬وإِ ْذ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكُرو َن (‪َ )52‬وإ ْذ آََتْينَ ا ُم َ‬
‫وس ى الْكتَ َ‬
‫وس ى لَِق ْوِم ِه يَ ا َق ْوِم إِنَّ ُك ْم ظَلَ ْمتُ ْم أَْن ُف َس ُك ْم بِاخِّتَ ِاذ ُك ُم الْعِ ْج َل َفتُوبُ وا إِىَل بَ ا ِرئِ ُك ْم‬
‫ال ُم َ‬
‫قَ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يم (‬ ‫اب َعلَْي ُك ْم إِنَّهُ ُه َو الت ََّّو ُ‬
‫اب ال َّرح ُ‬ ‫فَ ا ْقُتلُوا أَْن ُف َس ُك ْم َذل ُك ْم َخْي ٌر لَ ُك ْم عْن َد بَ ا ِرئ ُك ْم َفتَ َ‬
‫الص ِ‬ ‫وس ى لَ ْن نُ ْؤِم َن لَ َ‬ ‫ِ‬
‫اع َقةُ َوأَْنتُ ْم‬ ‫ك َحىَّت َن َرى اللَّهَ َج ْه َرةً فَأ َ‬
‫َخ َذتْ ُك ُم َّ‬ ‫‪َ )54‬وإ ْذ ُق ْلتُ ْم يَ ا ُم َ‬
‫َتْنظُ ُرو َن (‪ )55‬مُثَّ َب َع ْثنَ ا ُك ْم ِم ْن َب ْع ِد َم ْوتِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُك ُرو َن (‪َ )56‬وظَلَّْلنَ ا َعلَْي ُك ُم‬
‫الس ْلوى ُكلُ وا ِمن طَيِّب ِ‬
‫ات َم ا َرَزْقنَ ا ُك ْم َوَم ا ظَلَ ُمونَ ا َولَ ِك ْن‬ ‫ْ َ‬ ‫الْغَ َم َام َوأَْنَزلْنَ ا َعلَْي ُك ُم الْ َم َّن َو َّ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َكانُوا أَْن ُف َس ُه ْم يَظْل ُمو َن (‪َ )57‬وإِ ْذ ُق ْلنَا ْاد ُخلُوا َهذ ِه الْ َق ْريَةَ فَ ُكلُوا ِمْن َها َحْي ُ‬
‫ث ِش ْئتُ ْم َر َغ ًدا‬

‫‪260‬‬
‫َّل‬
‫ني (‪َ )58‬فبَد َ‬‫ِِ‬ ‫اب ُس َّج ًدا َوقُولُوا ِحطَّةٌ َن ْغ ِف ْر لَ ُك ْم َخطَايَا ُك ْم َو َسنَ ِز ُ‬
‫يد الْ ُم ْحسن َ‬ ‫َو ْاد ُخلُوا الْبَ َ‬
‫الس َم ِاء مِب َا َك انُوا‬
‫ين ظَلَ ُموا ِر ْجًزا ِم َن َّ‬
‫َ‬
‫الَّ ِذين ظَلَموا َقواًل َغير الَّ ِذي قِيل هَل م فَأَْنزلْنا علَى الَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫َ ُْ َ َ َ‬ ‫َ ُ ْ َْ‬
‫اك احْل ج ر فَا ْن َفجر ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ي ْفس ُقو َن (‪ )59‬وإِ ِذ استَس َقى موس ى لَِقوِم ِ‬
‫ت مْن هُ‬
‫ََ ْ‬ ‫َ َ َ ََ‬ ‫َ‬ ‫ص‬‫ع‬ ‫ب‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫ر‬ ‫اض‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ه‬ ‫َ ْ ْ ُ َ ْ‬ ‫َ ُ‬
‫اش ربُوا ِم ْن ِرْزِق اللَّ ِه واَل َت ْعَث ْوا يِف‬
‫َ‬ ‫ا ْثنَتَ ا َع ْش َرَة َعْينً ا قَ ْد َعلِ َم ُك ُّل أُنَ ٍ‬
‫اس َم ْش َرَب ُه ْم ُكلُ وا َو ْ َ‬
‫ض م ْف ِس ِدين (‪ )60‬وإِ ْذ ُق ْلتم ي ا موس ى لَن نَص رِب علَى طَع ٍام و ِ ٍ‬
‫ك‬
‫اح د فَ ْادعُ لَنَ ا َربَّ َ‬ ‫َ ُْ َ ُ َ ْ ْ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫اأْل َْر ِ ُ‬
‫ال أَتَ ْس تَْب ِدلُو َن‬
‫ص لِ َها قَ َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫خُيْ رِج لَنَ ا مِم َّا ُتْنبِت اأْل َر ِ ِ ِ ِ‬
‫ض م ْن َب ْقل َه ا َوقثَّائ َه ا َوفُوم َه ا َو َع َدس َها َوبَ َ‬
‫ُ ْ ُ‬ ‫ْ‬
‫ت َعلَْي ِهم ِّ‬
‫الذلَّةُ‬ ‫ب‬‫ضِ‬
‫ر‬ ‫و‬ ‫م‬‫ُ‬‫ت‬‫ْ‬‫ل‬‫َ‬
‫أ‬ ‫س‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ص را فَ ِ‬
‫إ‬ ‫الَّ ِذي ه و أ َْد بِالَّ ِذي ه و خي ر اهبِطُوا ِ‬
‫م‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫ُ َ َْ ٌ ْ‬ ‫ُ َ ىَن‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ني‬ ‫ب ِم َن اللَّ ِه َذل َ‬
‫ك بِأَنَّ ُه ْم َك انُوا يَ ْك ُف ُرو َن بِآَيَات اللَّه َوَي ْقُتلُو َن النَّبِيِّ َ‬ ‫ضٍ‬‫َوالْ َم ْس َكنَةُ َوبَاءُوا بِغَ َ‬
‫َّ ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫بِغَ ِ احْل ِّق َذلِ َ مِب‬
‫َّص َارى‬
‫ادوا َوالن َ‬
‫ين َه ُ‬ ‫ص ْوا َوَك انُوا َي ْعتَ ُدو َن (‪ )61‬إ َّن الذ َ‬
‫ين آَ َمنُوا َوالذ َ‬ ‫ك َا َع َ‬ ‫رْي َ‬

‫َج ُرُه ْم ِعْن َد َرهِّبِ ْم َواَل َخ ْو ٌ‬


‫ف‬ ‫الص ابِئِني من آَمن بِاللَّ ِه والْي وِم اآْل َ ِخ ِر وع ِم ل حِل‬
‫ص ا ًا َفلَ ُه ْم أ ْ‬
‫ََ َ َ‬ ‫َ َْ‬ ‫َو َّ َ َ ْ َ َ‬
‫َخ ْذنَا ِميثَاقَ ُك ْم َوَرَف ْعنَا َف ْوقَ ُك ُم الطُّ َور ُخ ُذوا َم ا آََتْينَ ا ُك ْم‬
‫َعلَْي ِه ْم َواَل ُه ْم حَيَْزنُو َن (‪َ )62‬وإِ ْذ أ َ‬
‫ض ُل اللَّ ِه‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬
‫بُِق َّوة َواذْ ُك ُروا َم ا في ِه لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُق و َن (‪ )63‬مُثَّ َت َولَّْيتُ ْم ِم ْن َب ْع د َذل َ‬
‫ك َفلَ ْواَل فَ ْ‬
‫الس ب ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت‬ ‫ين ْاعتَ َد ْوا مْن ُك ْم يِف َّ ْ‬ ‫َعلَْي ُك ْم َوَرمْح َتُ هُ لَ ُكْنتُ ْم م َن اخْلَاس ِر َ‬
‫ين (‪َ )64‬ولََق ْد َعل ْمتُ ُم الذ َ‬

‫اها نَ َكااًل لِ َما َبنْي َ يَ َد ْي َها َوَما َخ ْل َف َها َوَم ْو ِعظَةً‬


‫ني (‪ )65‬فَ َج َع ْلنَ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫َف ُق ْلنَا هَلُ ْم ُكونُوا قَرَد ًة َخاسئ َ‬

‫‪261‬‬
‫ال موس ى لَِقوِم ِه إِ َّن اللَّه ي أْمرُكم أَ ْن تَ ْذحَب وا ب َق رًة قَالُوا أََتت ِ‬
‫َّخ ُذنَا ُه ُزًوا‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ُ ََ‬ ‫َ َ ُُ ْ‬ ‫ني (‪َ )66‬وإ ْذ قَ َ ُ َ ْ‬
‫ل ْل ُمتَّق َ‬

‫ك يَُبنِّي ْ لَنَ ا َم ا ِه َي قَ َ‬
‫ال إِنَّهُ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ال أَعُوذُ بِاللَّه أَ ْن أَ ُكو َن م َن اجْلَاهل َ‬
‫ني (‪ )67‬قَالُوا ْادعُ لَنَ ا َربَّ َ‬ ‫قَ َ‬
‫ِ‬
‫ض َواَل بِ ْك ٌر َع َوا ٌن َبنْي َ َذل َ‬
‫ك فَ ا ْف َعلُوا َم ا ُت ْؤَمُرو َن (‪ )68‬قَ الُوا ْادعُ‬ ‫ول إِنَّ َه ا َب َق َرةٌ اَل فَا ِر ٌ‬
‫َي ُق ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ين (‬ ‫ول إِنَّ َه ا َب َق َرةٌ َ‬
‫ص ْفَراءُ فَ اق ٌع لَ ْونُ َه ا تَ ُس ُّر النَّاظ ِر َ‬ ‫ال إِنَّهُ َي ُق ُ‬
‫ك يَُبنِّي ْ لَنَ ا َم ا لَ ْونُ َه ا قَ َ‬
‫لَنَ ا َربَّ َ‬

‫ك يَُبنِّي ْ لَنَا َما ِه َي إِ َّن الَْب َقَر تَ َشابَهَ َعلَْينَا َوإِنَّا إِ ْن َشاءَ اللَّهُ لَ ُم ْهتَ ُدو َن‬
‫‪ )69‬قَالُوا ْادعُ لَنَا َربَّ َ‬

‫ث ُم َس لَّ َمةٌ اَل ِش يَةَ‬ ‫ِ‬ ‫ول إِنَّه ا ب َق رةٌ اَل ذَلُ ٌ ِ‬ ‫(‪ )70‬قَ َ ِ‬
‫ض َواَل تَ ْس قي احْلَ ْر َ‬
‫ول تُث ريُ اأْل َْر َ‬ ‫ال إنَّهُ َي ُق ُ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ادوا َي ْف َعلُو َن (‪َ )71‬وإِ ْذ َقَت ْلتُ ْم َن ْف ًس ا فَ َّاد َارأْمُتْ‬ ‫ت بِاحْلَ ِّق فَ َذحَبُ َ‬
‫وها َوَم ا َك ُ‬ ‫ف َيه ا قَالُوا اآْل َ َن جْئ َ‬
‫ك حُيْيِي اللَّهُ الْ َم ْوتَى‬ ‫ِ‬ ‫اض ِربوه بِبع ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َها َك َذل َ‬ ‫ف َيه ا َواللَّهُ خُمْ ر ٌ‬
‫ِج َم ا ُكْنتُ ْم تَ ْكتُ ُم و َن (‪َ )72‬ف ُق ْلنَ ا ْ ُ ُ َ ْ‬
‫ك فَ ِه َي َكاحْلِ َج َارِة أ َْو‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ت ُقلُ وبُ ُك ْم ِم ْن َب ْع د َذل َ‬ ‫ِِ‬
‫َويُ ِري ُك ْم آَيَات ه لَ َعلَّ ُك ْم َت ْعقلُ و َن (‪ )73‬مُثَّ قَ َس ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َش ُّد قَ ْس َوًة َوإِ َّن م َن احْل َج َارِة لَ َم ا َيَت َف َّج ُر مْن هُ اأْل َْن َه ُار َوإِ َّن مْن َه ا لَ َم ا يَ َّش َّق ُق َفيَ ْخ ُر ُج مْن هُ‬
‫أَ‬

‫ط ِم ْن َخ ْشيَ ِة اللَّ ِه َوَما اللَّهُ بِغَافِ ٍل َع َّما َت ْع َملُو َن (‪ )74‬أََفتَطْ َمعُ و َن‬
‫الْ َماءُ َوإِ َّن ِمْن َها لَ َما َي ْهبِ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫أَ ْن يُ ْؤمنُ وا لَ ُك ْم َوقَ ْد َك ا َن فَ ِري ٌق مْن ُه ْم يَ ْس َمعُو َن َكاَل َم اللَّه مُثَّ حُيَِّرفُونَ هُ م ْن َب ْع د َم ا َع َقلُ وهُ‬
‫ض ُه ْم إِىَل َب ْع ٍ‬ ‫َّ ِ‬
‫ض قَ الُوا‬ ‫ين آَ َمنُ وا قَ الُوا آَ َمنَّا َوإِ َذا َخاَل َب ْع ُ‬ ‫ِ‬
‫َوُه ْم َي ْعلَ ُم و َن (‪َ )75‬وإ َذا لَ ُق وا الذ َ‬
‫اجوُك ْم بِِه ِعْن َد َربِّ ُك ْم أَفَاَل َت ْع ِقلُو َن (‪ )76‬أ ََواَل َي ْعلَ ُمو َن‬
‫أَحُتَ ِّدثُوَن ُه ْم مِب َا َفتَ َح اللَّهُ َعلَْي ُك ْم لِيُ َح ُّ‬

‫‪262‬‬
‫اب إِاَّل أ ََم ايِن َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َن اللَّهَ َي ْعلَ ُم َم ا يُس ُّرو َن َوَم ا يُ ْعلنُ و َن (‪َ )77‬ومْن ُه ْم أ ُِّميُّو َن اَل َي ْعلَ ُم و َن الْكتَ َ‬
‫أ َّ‬

‫اب بِأَيْ ِدي ِه ْم مُثَّ َي ُقولُو َن َه َذا ِم ْن ِعْن ِد‬ ‫ِ‬


‫ين يَ ْكتُبُو َن الْكتَ َ‬
‫وإِ ْن هم إِاَّل يظُنُّو َن (‪َ )78‬فويل لِلَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َْ ٌ َ‬ ‫َ ُْ َ‬
‫ت أَيْ ِدي ِه ْم َوَويْ ٌل هَلُ ْم مِم َّا يَ ْك ِس بُو َن (‪َ )79‬وقَالُوا‬ ‫مِم‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫اللَّه ليَ ْشَتُروا بِه مَثَنًا قَلياًل َف َويْ ٌل هَلُ ْم َّا َكتَبَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ود ًة قُ ْل أَخَّتَ ْذمُتْ عْن َد اللَّه َع ْه ًدا َفلَ ْن خُيْل َ‬
‫ف اللَّهُ َع ْه َدهُ أ َْم‬ ‫َّار إِاَّل أَيَّ ًام ا َم ْع ُد َ‬
‫لَ ْن مَتَ َّس نَا الن ُ‬
‫َت ُقولُ و َن علَى اللَّ ِه م ا اَل َتعلَم و َن (‪ )80‬بلَى من َكس ب س يِّئَةً وأَح اطَ ِ ِ‬
‫ت بِ ه َخطيئَتُ هُ‬
‫َ َْ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫الص احِل ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ات أُولَئِ َ‬
‫ك‬ ‫ِ‬
‫ين آَ َمنُوا َو َعملُ وا َّ َ‬
‫اب النَّار ُه ْم ف َيه ا َخال ُدو َن (‪َ )81‬والذ َ‬
‫َص َح ُ‬ ‫فَأُولَئِ َ‬
‫كأ ْ‬
‫اق بَيِن إِ ْس رائِيل اَل َت ْعبُ ُدو َن إِاَّل‬
‫َ‬ ‫يث‬
‫َ‬ ‫أَص حاب اجْل ن َِّة هم فِيه ا خالِ ُدو َن (‪ )82‬وإِ ْذ أَخ ْذنَا ِ‬
‫م‬
‫َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ ُ َ ُْ َ َ‬
‫يم وا‬‫ِ‬ ‫ني َوقُولُ وا لِلن ِ‬
‫اللَّهَ وبِالْوالِ َديْ ِن إِ ْحس انًا وِذي الْ ُق رىَب والْيَتَ َامى والْمس اكِ ِ‬
‫َّاس ُح ْس نًا َوأَق ُ‬ ‫َ ََ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬
‫َخ ْذنَا ِميثَاقَ ُك ْم‬ ‫ِ ِ‬
‫ض و َن (‪َ )83‬وإِ ْذ أ َ‬
‫الزَك ا َة مُثَّ َت َولَّْيتُ ْم إِاَّل قَلياًل مْن ُك ْم َوأَْنتُ ْم ُم ْع ِر ُ‬
‫الصَّاَل َة َوآَتُوا َّ‬

‫اَل تَ ْس ِف ُكو َن ِد َم اءَ ُك ْم َواَل خُتْ ِر ُج و َن أَْن ُف َس ُك ْم ِم ْن ِديَ ا ِرُك ْم مُثَّ أَْق َرْرمُتْ َوأَْنتُ ْم تَ ْش َه ُدو َن (‪)84‬‬

‫اهرو َن َعلَْي ِه ْم بِاإْلِ مْثِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬


‫مُثَّ أَْنتُ ْم َه ُؤاَل ء َت ْقُتلُو َن أَْن ُف َس ُك ْم َوخُتْ ِر ُج و َن فَ ِري ًق ا مْن ُك ْم م ْن ديَا ِره ْم تَظَ َُ‬
‫اج ُه ْم أََفُت ْؤِمنُ و َن بَِب ْع ِ‬
‫ض‬ ‫ِ‬
‫وه ْم َوُه َو حُمَ َّرٌم َعلَْي ُك ْم إ ْخ َر ُ‬
‫اد ُ‬
‫ُس َارى ُت َف ُ‬ ‫ِ ِ‬
‫َوالْعُ ْد َوان َوإ ْن يَ أْتُوُك ْم أ َ‬
‫ي يِف احْلَيَ ِاة ال ُّد ْنيَا‬ ‫ض فَم ا ج زاء من ي ْفع ل َذلِ َ ِ ِ ِ‬ ‫ِ ٍ‬ ‫ِ ِ‬
‫ك مْن ُك ْم إاَّل خ ْز ٌ‬ ‫الْكتَ اب َوتَ ْك ُف ُرو َن بَب ْع َ َ َ ُ َ ْ َ َ ُ‬
‫اب وم ا اللَّه بِغَافِ ٍل ع َّما َتعملُ و َن (‪ )85‬أُولَئِ َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ين‬
‫ك الذ َ‬‫َ‬ ‫َ َْ‬ ‫َوَي ْوَم الْقيَ َام ِة يُ َرُّدو َن إِىَل أ َ‬
‫َش ِّد الْ َع َذ ِ َ َ ُ‬

‫‪263‬‬
‫ِ‬
‫ص ُرو َن (‪َ )86‬ولََق ْد‬
‫اب َواَل ُه ْم يُْن َ‬ ‫اش َتَرُوا احْلَيَ ا َة ال ُّد ْنيَا بِ اآْل َخَرِة فَاَل خُيََّف ُ‬
‫ف َعْن ُه ُم الْ َع َذ ُ‬ ‫ْ‬
‫ِ‬
‫يس ى ابْ َن َم ْرمَيَ الَْبِّينَ ات َوأَيَّ ْدنَاهُ‬‫ع‬‫الرس ِل وآََتينَ ا ِ‬
‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫آََتْينَ ا موس ى الْ ِكتَ اب وَق َّفْينَ ا ِمن ب ْع ِد ِه بِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َْ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ َ‬
‫استَ ْكَب ْرمُتْ َف َف ِري ًقا َك َّذ ْبتُ ْم َوفَ ِري ًق ا‬ ‫وح الْ ُق ُد ِس أَفَ ُكلَّما جاء ُكم رس ٌ مِب‬
‫بُِر ِ‬
‫ول َا اَل َت ْه َوى أَْن ُف ُس ُك ُم ْ‬ ‫َ َ َ ْ َُ‬
‫ف بَ ْل لَ َعَن ُه ُم اللَّهُ بِ ُك ْف ِرِه ْم َف َقلِياًل َم ا يُ ْؤِمنُ و َن (‪)88‬‬
‫َت ْقُتلُ و َن (‪َ )87‬وقَ الُوا ُقلُوبُنَ ا ُغ ْل ٌ‬

‫ِّق لِ َم ا َم َع ُه ْم َوَك انُوا ِم ْن َقْب ُل يَ ْس َت ْفتِ ُحو َن َعلَى‬


‫صد ٌ‬ ‫ولَ َّما ج اءهم كِتَ ِ ِ ِ ِ‬
‫اب م ْن عْن د اللَّه ُم َ‬
‫َ َ َُ ْ ٌ‬
‫ين (‪ )89‬بِْئ َس َما‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َّ ِ‬
‫ين َك َف ُروا َفلَ َّما َج اءَ ُه ْم َم ا َعَرفُ وا َك َف ُروا ب ه َفلَ ْعنَ ةُ اللَّه َعلَى الْ َك اف ِر َ‬
‫الذ َ‬
‫اء‬ ‫ش‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ى‬‫َ‬‫ل‬‫ع‬ ‫ض لِ ِ‬
‫ه‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ن‬ ‫اش َتروا بِ ِه أَْن ُفس هم أَ ْن ي ْك ُف روا مِب َا أَْن زَل اللَّه ب ْغي ا أَ ْن يَن ِّزَل اللَّه ِ‬
‫م‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ ًَُ ُ‬ ‫َُْ َ ُ‬ ‫ْ َْ‬
‫يل هَلُ ْم آَِمنُوا‬‫ب ولِْل َكافِ ِرين ع َذاب م ِهني (‪ )90‬وإِ َذا قِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ٌ ُ ٌ‬ ‫ب َعلَى َغ َ ٍ‬
‫ض َ‬
‫ضٍ‬‫م ْن عبَاده َفبَاءُوا بِغَ َ‬
‫ص ِّدقًا لِ َم ا َم َع ُه ْم‬ ‫مِب‬ ‫ِ مِب‬
‫َا أَْن َزَل اللَّهُ قَ الُوا نُ ْؤم ُن َا أُنْ ِزَل َعلَْينَ ا َويَ ْك ُف ُرو َن َا َوَراءَهُ َوُه َو احْلَ ُّق ُم َ‬
‫مِب‬

‫قُل فَلِم َت ْقُتلُو َن أَنْبِياء اللَّ ِه ِمن َقبل إِ ْن ُكْنتُم م ْؤِمنِني (‪ )91‬ولََق ْد جاء ُكم موسى بِالْبِّينَ ِ‬
‫ات‬ ‫َ ََ ُْ َ َ‬ ‫ُْ َ‬ ‫ْ ُْ‬ ‫ََ‬ ‫ْ َ‬
‫َخ ْذنَا ِميثَ اقَ ُك ْم َوَرَف ْعنَ ا َف ْوقَ ُك ُم‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫مُثَّ اخَّتَ ْذمُتُ الْع ْج َل م ْن َب ْع ده َوأَْنتُ ْم ظَ ال ُمو َن (‪َ )92‬وإِ ْذ أ َ‬
‫ُش ِربُوا يِف ُقلُ وهِبِ ُم الْعِ ْج َل‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬
‫الطُّ َور ُخ ُذوا َم ا آََتْينَ ا ُك ْم بُِق َّوة َوامْسَعُوا قَ الُوا مَس ْعنَا َو َع َ‬
‫ص ْينَا َوأ ْ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّار‬
‫ت لَ ُك ُم الد ُ‬ ‫بِ ُك ْف ِره ْم قُ ْل بِْئ َس َما يَأْ ُم ُرُك ْم بِه إِميَانُ ُك ْم إِ ْن ُكْنتُ ْم ُم ْؤمن َ‬
‫ني (‪ )93‬قُ ْل إِ ْن َك انَ ْ‬
‫َّاس َفتمنَّوا الْم وت إِ ْن ُكْنتم ِ ِ‬ ‫اآْل َ ِخ رةُ ِعْن َد اللَّ ِه خالِ ِ ِ‬
‫ني (‪َ )94‬ولَ ْن‬
‫ص ادق َ‬
‫ُْ َ‬ ‫ص ةً م ْن ُدون الن ِ َ َ ُ َ ْ َ‬
‫َ َ‬ ‫َ‬

‫‪264‬‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫َّم ْ ِ ِ‬ ‫مِب‬
‫ص الن ِ‬
‫َّاس‬ ‫يم بِالظَّالم َ‬
‫ني (‪َ )95‬ولَتَج َدنَّ ُه ْم أ ْ‬
‫َح َر َ‬ ‫ت أَيْ ديه ْم َواللَّهُ َعل ٌ‬ ‫َيتَ َمن َّْوهُ أَبَ ًدا َ ا قَ د َ‬
‫ف َس نَ ٍة َوَم ا ُه َو مِب َُز ْح ِزِح ِه ِم َن‬ ‫علَى حي ٍاة وِمن الَّ ِ‬
‫َح ُد ُه ْم لَ ْو يُ َع َّم ُر أَلْ َ‬
‫َش َرُكوا َي َوُّد أ َ‬
‫ين أ ْ‬ ‫ذ‬
‫َ ََ َ َ َ‬
‫يل فَِإنَّهُ َنَّزلَهُ َعلَى‬‫جِلِ ِ‬ ‫َّ ِ مِب‬ ‫ِ‬
‫الْ َع َذاب أَ ْن يُ َع َّمَر َواللهُ بَصريٌ َا َي ْع َملُو َن (‪ )96‬قُ ْل َم ْن َك ا َن َع ُد ًّوا رْب َ‬
‫ني (‪َ )97‬م ْن َكا َن َع ُد ًّوا لِلَّ ِه‬‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َق ْلبِ َ ِ ِ‬
‫ك بِِإ ْذن اللَّه ُم َ‬
‫ص ِّدقًا ل َما َبنْي َ يَ َديْه َوُه ًدى َوبُ ْشَرى ل ْل ُم ْؤمن َ‬
‫ك آَي ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫وماَل ئِ َكتِ ِه ورسلِ ِه وِجرْبِيل وِمي َك َ ِ‬
‫ات‬ ‫ال فَإ َّن اللَّهَ َع ُد ٌّو ل ْل َكاف ِر َ‬
‫ين (‪َ )98‬ولََق ْد أَْنَزلْنَ ا إلَْي َ َ‬ ‫َُ ُ َ َ َ‬ ‫ََ‬
‫اه ُدوا َع ْه ًدا َنبَ َذهُ فَ ِري ٌق ِمْن ُه ْم بَ ْل‬ ‫ِ‬ ‫هِب‬ ‫ٍ‬
‫َبِّينَ ات َوَم ا يَ ْك ُف ُر َ ا إِاَّل الْ َفاس ُقو َن (‪ )99‬أ ََوُكلَّ َم ا َع َ‬
‫ِّق لِ َم ا َم َع ُه ْم َنبَ َذ‬
‫صد ٌ‬ ‫أَ ْكَث رهم اَل ي ْؤِمنُ و َن (‪ )100‬ولَ َّما ج اءهم رس ٌ ِ ِ ِ ِ‬
‫ول م ْن عْن د اللَّه ُم َ‬ ‫َ َ َُ ْ َ ُ‬ ‫ُُ ْ ُ‬
‫اب اللَّ ِه َوَراءَ ظُ ُه وِرِه ْم َك أَنَّ ُه ْم اَل َي ْعلَ ُم و َن (‪)101‬‬ ‫فَ ِري ق ِمن الَّ ِذين أُوتُ وا الْ ِكتَ ِ‬
‫اب كتَ َ‬
‫َ‬ ‫ٌ َ َ‬
‫ني َك َف ُروا‬ ‫ك س لَيما َن وم ا َك َف ر س لَيما ُن ولَ ِك َّن َّ ِ‬
‫ِ‬ ‫واتَّبع وا م ا َتْتلُ و َّ ِ‬
‫الش يَاط َ‬ ‫ني َعلَى ُم ْل ُ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ َ‬ ‫الش يَاط ُ‬ ‫َ َُ َ‬
‫ان ِم ْن‬
‫الس حر وم ا أُنْ ِزَل علَى الْملَ َك ِ بِبابِ ل ه اروت وم اروت وم ا يعلِّم ِ‬
‫َ َ نْي َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ‬ ‫يُ َعلِّ ُم و َن الن َ‬
‫َّاس ِّ ْ َ َ َ‬
‫َح ٍد َحىَّت َي ُقواَل إِمَّنَا حَنْ ُن فِْتنَةٌ فَاَل تَ ْك ُف ْر َفيََت َعلَّ ُمو َن ِمْن ُه َما َما يُ َفِّرقُو َن بِ ِه َبنْي َ الْ َم ْرِء َوَزْوِج ِه‬
‫أَ‬
‫ض ُّرُه ْم َواَل َيْن َفعُ ُه ْم َولََق ْد َعلِ ُم وا‬ ‫ِ‬ ‫وما هم بِض ِّارين بِِه ِمن أ ٍ‬
‫َحد إِاَّل بِِإ ْذ ِن اللَّه َوَيَت َعلَّ ُمو َن َم ا يَ ُ‬
‫ْ َ‬ ‫ََ ُ ْ َ َ‬
‫س َم ا َش َرْوا بِ ِه أَْن ُف َس ُه ْم لَ ْو َك انُوا َي ْعلَ ُم و َن (‬ ‫ٍ ِ‬ ‫يِف ِ ِ ِ‬ ‫لَ َم ِن ْ‬
‫اش َتَراهُ َم ا لَهُ اآْل َخ َرة م ْن َخاَل ق َولَبْئ َ‬
‫‪َ )102‬ولَ ْو أَنَّ ُه ْم آَ َمنُ وا َو َّات َق ْوا لَ َمثُوبَ ةٌ ِم ْن ِعْن ِد اللَّ ِه َخْي ٌر لَ ْو َك انُوا َي ْعلَ ُم و َن (‪ )103‬يَ ا‬

‫‪265‬‬
‫اعن ا وقُولُوا انْظُرنَا وامْس عوا ولِْل َك افِ ِرين ع َذ ِ‬
‫ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫يم (‪َ )104‬م ا‬
‫اب أَل ٌ‬
‫َ َ ٌ‬ ‫ْ َ َُ َ‬ ‫أَيُّ َها الذ َ‬
‫ين آَ َمنُوا اَل َت ُقولُوا َر َ َ‬
‫ني أَ ْن يَُن َّزَل َعلَْي ُك ْم ِم ْن خَرْيٍ ِم ْن َربِّ ُك ْم‬‫ِ‬ ‫ي وُّد الَّ ِذين َك َف روا ِمن أ َْه ِل الْ ِكتَ ِ‬
‫اب َواَل الْ ُم ْش ِرك َ‬ ‫َ ُ ْ‬ ‫ََ‬
‫ض ِل الْ َع ِظي ِم (‪َ )105‬م ا َنْن َس ْخ ِم ْن آَيَ ٍة أ َْو‬
‫ص بَِرمْح َتِ ِه َم ْن يَ َش اءُ َواللَّهُ ذُو الْ َف ْ‬
‫َواللَّهُ خَي ْتَ ُّ‬

‫َن اللَّهَ َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير (‪ )106‬أَمَلْ َت ْعلَ ْم‬


‫ت خِب َرْيٍ ِمْن َه ا أ َْو ِمثْلِ َه ا أَمَلْ َت ْعلَ ْم أ َّ‬
‫نُْن ِسها نَأْ ِ‬
‫َ‬
‫ون اللَّ ِه ِمن ويِل ٍّ واَل نَ ِ‬
‫ص ٍري (‪)107‬‬ ‫ض وم ا لَ ُكم ِمن د ِ‬ ‫ك َّ ِ‬
‫َْ َ‬ ‫الس َم َاوات َواأْل َْر ِ َ َ ْ ْ ُ‬ ‫َن اللَّهَ لَ هُ ُم ْل ُ‬
‫أ َّ‬

‫ان َف َق ْد‬ ‫يدو َن أَ ْن تَسأَلُوا رسولَ ُكم َكما سئِل موسى ِمن َقبل ومن يتَبد ِ‬
‫َّل الْ ُك ْف ر بِاإْلِ ميَ ِ‬ ‫أ َْم تُِر ُ‬
‫َ‬ ‫ْ َ ُ ْ َ ُ َ ُ َ ْ ْ ُ ََ ْ َ َ‬
‫اب لَ ْو َي ُرُّدونَ ُك ْم ِم ْن َب ْع ِد إِميَ انِ ُك ْم‬
‫الس بِ ِيل (‪ )108‬وَّد َكثِ ري ِمن أ َْه ِل الْ ِكتَ ِ‬
‫َ ٌ ْ‬ ‫ض َّل َس َواءَ َّ‬
‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يِت‬
‫اص َف ُحوا َحىَّت يَ أْ َ‬ ‫ُك َّف ًارا َح َس ًدا ِم ْن ِعْن د أَْن ُف ِس ِه ْم ِم ْن َب ْع د َم ا َتَبنَّي َ هَلُ ُم احْلَ ُّق فَ ْ‬
‫اع ُفوا َو ْ‬
‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫ِ ِِ‬
‫ِّموا‬
‫الزَك ا َة َوَم ا ُت َق د ُ‬ ‫اللَّهُ ب أ َْم ِره إ َّن اللَّهَ َعلَى ُك ِّل َش ْيء قَد ٌير (‪َ )109‬وأَق ُ‬
‫يم وا الصَّاَل َة َوآَتُوا َّ‬

‫أِل َْن ُف ِس ُكم ِمن خ ٍ جَتِ ُدوه ِعْن َد اللَّ ِه إِ َّن اللَّه مِب َا َتعملُ و َن ب ِ‬
‫ص ريٌ (‪َ )110‬وقَ الُوا لَ ْن يَ ْد ُخ َل‬ ‫َ َْ َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ ْ َرْي‬
‫ني (‬‫اجْل نَّةَ إِاَّل من َك ا َن ه ودا أَو نَص ارى تِْل ك أَم انُِّيهم قُل ه اتُوا بره انَ ُكم إِ ْن ُكْنتم ِ ِ‬
‫ص ادق َ‬
‫ُْ َ‬ ‫َ َ ُ ْ ْ َ ُْ َ ْ‬ ‫ُ ً ْ ََ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬

‫َجُرهُ ِعْن َد َربِِّه َواَل َخ ْو ٌ‬


‫ف َعلَْي ِه ْم َواَل ُه ْم‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َسلَ َم َو ْج َههُ للَّه َوُه َو حُمْس ٌن َفلَهُ أ ْ‬
‫‪َ )111‬بلَى َم ْن أ ْ‬
‫ت‬ ‫ت النَّص ارى علَى َش ي ٍء وقَ الَ ِ‬
‫ت النَّص ارى لَيس ِ‬ ‫ت الْيه ود لَيس ِ‬
‫ِ‬
‫َ َ َْ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫حَيَْزنُ و َن (‪َ )112‬وقَ الَ َ ُ ُ ْ َ‬
‫هِلِ‬ ‫ِ‬ ‫الْيه ود علَى ش ي ٍء وهم يْتلُ و َن الْ ِكت اب َك َذلِك قَ َ َّ ِ‬
‫ين اَل َي ْعلَ ُم و َن مثْ َل َق ْو ْم فَاللَّهُ‬
‫ال الذ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َُ ُ َ َ ْ َُ ْ َ‬

‫‪266‬‬
‫حَي ُكم بينهم ي وم الْ ِقيام ِة فِيم ا َك انُوا فِي ِه خَي ْتلِ ُف و َن (‪ )113‬ومن أَظْلَم مِم َّن من ع مس ِ‬
‫اج َد‬ ‫َ َ ْ ُ ْ ََ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ َْ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫وها إِاَّل َخ ائف َ‬
‫ني هَلُ ْم‬ ‫اللَّ ِه أَ ْن يُ ْذ َكَر ف َيها امْسُهُ َو َس َعى يِف َخَراهِب َا أُولَئِ َ‬
‫ك َما َكا َن هَلُ ْم أَ ْن يَ ْد ُخلُ َ‬
‫ب فَأ َْينَ َم ا‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫غ‬
‫ْ‬ ‫م‬‫ْ‬‫ل‬‫ا‬‫و‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ش‬
‫ْ‬ ‫م‬‫ْ‬‫ل‬‫ا‬ ‫يِف ال ُّد ْنيا ِخ زي وهَل م يِف اآْل َ ِخ رِة ع َذاب ع ِظيم (‪ )114‬ولِلَّ ِ‬
‫ه‬
‫َ َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ ٌ َ ٌ‬ ‫َ ْ ٌ َ ُْ‬
‫يم (‪َ )115‬وقَ الُوا اخَّتَ َذ اللَّهُ َولَ ًدا ُس ْب َحانَهُ بَ ْل لَ هُ َم ا‬‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ُّ‬
‫ُت َولوا َفثَ َّم َو ْج هُ اللَّه إ َّن اللَّهَ َواس ٌع َعل ٌ‬
‫الس ماو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫السماو ِ‬
‫ض َوإِ َذا قَ َ‬
‫ض ى أ َْم ًرا‬ ‫ات َواأْل َْر ِ‬ ‫يع َّ َ َ‬ ‫ات َواأْل َْر ِ‬
‫ض ُك لٌّ لَهُ قَانتُو َن (‪ )116‬بَد ُ‬ ‫َّ َ َ‬
‫يِف‬

‫ين اَل َي ْعلَ ُم و َن لَ ْواَل يُ َكلِّ ُمنَ ا اللَّهُ أ َْو تَأْتِينَ ا آَيَةٌ‬ ‫ول لَه ُكن َفي ُك و ُن (‪ )117‬وقَ َ َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ال الذ َ‬ ‫َ‬ ‫فَإمَّنَا َي ُق ُ ُ ْ َ‬
‫ات لَِق ْوٍم يُوقِنُو َن‬
‫ال الَّ ِذين ِمن َقبلِ ِهم ِمثْ ل َق وهِلِم تَ َش ابهت ُقلُوبهم قَ ْد بَّينَّا اآْل َي ِ‬
‫َ‬ ‫ك قَ َ َ ْ ْ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ َ‬
‫ِ‬
‫َك َذل َ‬

‫اب اجْلَ ِحي ِم (‪َ )119‬ولَ ْن‬


‫َص ح ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫(‪ )118‬إِنَّا أَرس ْلنَ َ ِ‬
‫اك ب احْلَ ِّق بَش ًريا َونَ ذ ًيرا َواَل تُ ْس أ َُل َع ْن أ ْ َ‬ ‫َْ‬
‫َّص َارى َحىَّت َتتَّبِ َع ِملََّت ُه ْم قُ ْل إِ َّن ُه َدى اللَّ ِه ُه َو اهْلُ َدى َولَئِ ِن‬
‫ود َواَل الن َ‬
‫ك الَْي ُه ُ‬
‫ض ى َعْن َ‬
‫َتْر َ‬
‫ك ِمن اللَّ ِه ِمن ويِل ٍّ واَل نَ ِ‬
‫ص ٍري (‪)120‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫َْ َ‬ ‫ت أ َْه َواءَ ُه ْم َب ْع َد الذي َج اءَ َك م َن الْع ْل ِم َم ا لَ َ َ‬
‫اتََّب ْع َ‬
‫َّ ِ‬
‫ك يُ ْؤِمنُو َن بِ ِه َوَم ْن يَ ْك ُف ْر بِ ِه فَأُولَئِ َ‬
‫ك ُه ُم‬ ‫اب َيْتلُونَهُ َح َّق تِاَل َوتِ ِه أُولَئِ َ‬ ‫ِ‬
‫اه ُم الْكتَ َ‬
‫ين آََتْينَ ُ‬
‫الذ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ت َعلَْي ُك ْم َوأَيِّن فَ َّ‬
‫ض ْلتُ ُك ْم َعلَى‬ ‫يل اذْ ُك ُروا ن ْع َميِت َ الَّيِت أَْن َع ْم ُ‬
‫اخْلَاس ُرو َن (‪ )121‬يَا بَيِن إ ْس َرائ َ‬
‫س َش ْيئًا َواَل يُ ْقبَ ُل ِمْن َه ا َع ْد ٌل َواَل‬ ‫ني (‪َ )122‬و َّات ُق وا َي ْوًم ا اَل جَتْ ِزي َن ْفس َع ْن َن ْف ٍ‬
‫ٌ‬
‫ِ‬
‫الْ َع الَم َ‬

‫ال إِيِّن‬ ‫َتْن َفعها َش َفاعةٌ واَل هم يْنصرو َن (‪ )123‬وإِ ِذ ابَتلَى إِبر ِاهيم ربُّه بِ َكلِم ٍ‬
‫ات فَأَمَتَُّه َّن قَ َ‬ ‫َ ْ َْ َ َ ُ َ‬ ‫َ َ ُ ْ ُ َُ‬ ‫َُ‬

‫‪267‬‬
‫ني (‪َ )124‬وإِ ْذ َج َع ْلنَ ا‬ ‫ِِ‬ ‫ال اَل ين ُ ِ‬
‫ال َوِم ْن ذُِّريَّيِت قَ َ ََ‬ ‫ك لِلن ِ‬
‫َّاس إِ َم ًام ا قَ َ‬ ‫جِ‬
‫ال َع ْه دي الظَّالم َ‬ ‫اعلُ َ‬ ‫َ‬
‫يل‬ ‫َّاس وأَمنً ا واخَّتِ ُذوا ِمن م َق ِام إِب ر ِاهيم مص لًّى وع ِه ْدنَا إِىَل إِب ر ِاهيم وإِمْس ِ‬
‫اع‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫ل‬‫الْبيت مثاب ةً لِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ َ ََ َ‬
‫اج َع ْل‬ ‫ال إِب ر ِ‬ ‫الس ج ِ‬
‫ود (‪ )125‬وإِ‬ ‫َّ‬ ‫أَ ْن طَ ِّهرا بييِت لِلطَّائِِفني والْع اكِ ِ‬
‫ب ْ‬‫يم َر ِّ‬
‫َ ُ‬‫اه‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ذ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُّ‬ ‫ع‬
‫ِ‬ ‫ك‬‫الر‬
‫ُّ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ني‬
‫َ‬ ‫ف‬ ‫ََ َ‬ ‫َ َْ َ‬
‫ات َم ْن آَ َم َن ِمْن ُه ْم بِاللَّ ِه َوالَْي ْوِم اآْل َ ِخ ِر قَ َ‬
‫ال َوَم ْن َك َف َر‬ ‫ه َذا بلَ ًدا آَِمنً ا وارز ْق أَهلَ ه ِمن الثَّم ر ِ‬
‫َ ُْ ْ ُ َ َ َ‬ ‫َ َ‬
‫يم‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َض طَُّرهُ إِىَل َع َذ ِ‬
‫اب النَّا ِر َوبِ‬ ‫فَأُمتِّع ه قَلِ‬
‫س الْ َمص ريُ (‪َ )126‬وإ ْذ َي ْرفَ ُع إ ْب َراه ُ‬ ‫َ‬ ‫ئ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫أ‬ ‫َّ‬‫مُث‬ ‫اًل‬ ‫ي‬ ‫َُ ُ‬
‫يم (‪َ )127‬ربَّنَ ا‬ ‫الس ِميع الْعلِ‬
‫َّ‬ ‫ت‬ ‫ن‬
‫ْ‬‫َ‬‫أ‬ ‫ك‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫اعيل ربَّنَ ا َت َقبَّل ِمنَّا إِ‬
‫ت وإِمْس ِ‬ ‫اع َد ِمن الْبي ِ‬ ‫الْ َقو ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اج َع ْلنَ ا ُمس لِمنْي ِ‬
‫ت‬ ‫ب َعلَْينَ ا إِنَّ َ‬
‫ك أَنْ َ‬ ‫ك َوِم ْن ذُِّريَّتِنَ ا أ َُّمةً ُم ْس ل َمةً لَ َ‬
‫ك َوأَ ِرنَا َمنَاس َكنَا َوتُ ْ‬ ‫لَ َ‬ ‫ْ َ‬ ‫َو ْ‬
‫الت ََّّواب ال َّرِحيم (‪ )128‬ربَّن ا وابع ْ ِ‬
‫ث في ِه ْم َر ُس واًل ِمْن ُه ْم َيْتلُ و َعلَْي ِه ْم آَيَاتِ َ‬
‫ك َويُ َعلِّ ُم ُه ُم‬ ‫َ َ َ َْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬
‫ب َع ْن ِملَّ ِة‬
‫يم (‪َ )129‬وَم ْن َي ْر َغ ُ‬
‫ِ‬ ‫ك أَنْ َ ِ‬
‫ت الْ َعزي ُز احْلَك ُ‬ ‫اب َواحْلِ ْك َم ةَ َويُ َزِّكي ِه ْم إِنَّ َ‬ ‫ِ‬
‫الْكتَ َ‬
‫ني (‬‫إِب ر ِاهيم إِاَّل من س ِفه َن ْفس ه ولََق ِد اص طََفينَاه يِف ال ُّد ْنيا وإِنَّه يِف اآْل َ ِخ رِة لَ ِمن َّ حِلِ‬
‫الص ا َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫ْ ْ ُ‬ ‫َْ َ َ ْ َ َ َ ُ َ‬
‫صى هِب ا إِب ر ِاهيم بنِ ِ‬ ‫ال أَسلَمت لِر ِّ ِ‬ ‫ال لَه ربُّه أَسلِ‬
‫يه‬ ‫ني (‪َ )131‬وَو َّ َ ْ َ ُ َ‬
‫ب الْ َعالَم َ‬‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫‪ )130‬إِ ْذ قَ َ ُ َ ُ ْ‬
‫ِّين فَاَل مَتُ وتُ َّن إِاَّل َوأَْنتُ ْم ُم ْس لِ ُمو َن (‪ )132‬أ َْم‬ ‫وب يَ ا بَيِن َّ إِ َّن اللَّهَ ْ‬
‫اص طََفى لَ ُك ُم ال د َ‬ ‫َوَي ْع ُق ُ‬
‫يه َم ا َت ْعبُ ُدو َن ِم ْن َب ْع ِدي قَ الُوا َن ْعبُ ُد‬
‫ال لِبنِ ِ‬ ‫وب الْم و ُ ِ‬
‫ت إ ْذ قَ َ َ‬ ‫ُكْنتُ ْم ُش َه َداءَ إِ ْذ َح َ‬
‫ض َر َي ْع ُق َ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ك إِبر ِاه ِ ِ‬
‫اح ًدا َوحَنْ ُن لَهُ ُم ْسل ُمو َن (‪ )133‬تِْل َ‬
‫ك‬ ‫اق إِهَل ا و ِ‬ ‫اع ِ‬
‫يل َوإ ْس َح َ ً َ‬
‫يم َوإمْسَ َ‬
‫إِهَل َ ِ ِ‬
‫ك َوإلَهَ آَبَائ َ ْ َ َ‬‫َ‬

‫‪268‬‬
‫ت َولَ ُك ْم َم ا َك َس ْبتُ ْم َواَل تُ ْس أَلُو َن َع َّما َك انُوا َي ْع َملُ و َن (‪)134‬‬
‫ت هَلَا َم ا َك َس بَ ْ‬
‫أ َُّمةٌ قَ ْد َخلَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وقَالُوا ُكونُوا هودا أَو نَصارى َتهتَ ُدوا قُل ب ل ِملَّةَ إِب ر ِاه ِ‬
‫يم َحني ًف ا َوَم ا َك ا َن م َن الْ ُم ْش ِرك َ‬
‫ني (‬ ‫َْ َ‬ ‫ْ َْ‬ ‫ُ ً ْ ََ ْ‬ ‫َ‬
‫وب‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ع‬ ‫ي‬‫و‬ ‫اق‬
‫َ‬ ‫ح‬ ‫س‬ ‫ِ‬
‫إ‬‫و‬ ‫يل‬ ‫‪ )135‬قُولُوا آَمنَّا بِاللَّ ِه وما أُنْ ِزَل إِلَينَا وم ا أُنْ ِزَل إِىَل إِب ر ِاهيم وإِمْس ِ‬
‫اع‬
‫َْ َ َ َ َ َ َ ََ َ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ََ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬
‫َح ٍد ِمْن ُه ْم‬ ‫ِ ِ‬
‫يس ى َوَم ا أُويِت َ النَّبِيُّو َن م ْن َرهِّب ْم اَل نُ َف ِّر ُق َبنْي َ أ َ‬
‫ِ‬ ‫واأْل ِ‬
‫َس بَاط َوَم ا أُويِت َ ُم َ‬
‫وس ى َوع َ‬ ‫َ ْ‬
‫وحَنْن لَهُ ُمسلِمو َن (‪ )136‬فَِإ ْن آَ َمنُوا مِبِثْ ِل َما آَ َمْنتُ ْم بِِه َف َق ِد ْاهتَ َد ْوا وإِ ْن َتولَّ ْوا فَِإمَّنَا ُه ْم يِف‬
‫َ َ‬ ‫ْ ُ‬ ‫َ ُ‬
‫َح َس ُن ِم َن اللَّ ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الس ِميع الْعلِ‬ ‫اق فَس يَ ْك ِفي َك ُهم اللَّ‬
‫ِش َق ٍ‬
‫يم (‪ )137‬ص ْبغَةَ اللَّه َوَم ْن أ ْ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫اجوَننَ ا يِف اللَّ ِه َوُه َو َربُّنَ ا َوَربُّ ُك ْم َولَنَ ا أ َْع َمالُنَ ا‬
‫ِص ْبغَةً َوحَنْ ُن لَ هُ َعابِ ُدو َن (‪ )138‬قُ ْل أَحُتَ ُّ‬

‫يل َوإِ ْس َح َ‬
‫اق‬ ‫ولَ ُكم أ َْعم الُ ُكم وحَنْن لَ ه خُمْلِص و َن (‪ )139‬أَم َت ُقولُ و َن إِ َّن إِب ر ِاه ِ ِ‬
‫يم َوإمْسَاع َ‬
‫َْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ َ َْ ُ ُ ُ‬
‫ص َارى قُ ْل أَأَْنتُ ْم أ َْعلَ ُم أَِم اللَّهُ َوَم ْن أَظْلَ ُم مِم َّْن َكتَ َم‬
‫ودا أ َْو نَ َ‬
‫َس بَا َط َك انُوا ُه ً‬
‫وب َواأْل ْ‬
‫َوَي ْع ُق َ‬
‫ِ‬
‫ت هَلَا َم ا‬ ‫َش َه َاد ًة ِعْن َدهُ ِم َن اللَّ ِه َوَم ا اللَّهُ بِغَاف ٍل َع َّما َت ْع َملُ و َن (‪ )140‬تِْل َ‬
‫ك أ َُّمةٌ قَ ْد َخلَ ْ‬
‫الس َف َهاءُ ِم َن‬ ‫ت َولَ ُك ْم َم ا َك َس ْبتُ ْم َواَل تُ ْس أَلُو َن َع َّما َك انُوا َي ْع َملُ و َن (‪َ )141‬س َي ُق ُ‬
‫ول ُّ‬ ‫َك َس بَ ْ‬
‫َّاس ما واَّل هم عن قِبلَتِ ِهم الَّيِت َكانُوا علَيها قُل لِلَّ ِه الْم ْش ِر ُق والْم ْغ ِرب يه ِ‬
‫اء‬ ‫ش‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫د‬
‫َ َ ُ َْ َ ْ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ ْ‬ ‫الن ِ َ َ ُ ْ َ ْ ْ ُ‬
‫ك َج َع ْلنَ ا ُك ْم أ َُّمةً َو َس طًا لِتَ ُكونُ وا ُش َه َداءَ َعلَى الن ِ‬
‫َّاس‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِىَل ِص ر ٍ‬
‫اط ُم ْس تَقي ٍم (‪َ )142‬وَك َذل َ‬‫َ‬
‫ت َعلَْي َه ا إِاَّل لَِن ْعلَ َم َم ْن َيتَّبِ ُع‬ ‫ِ‬
‫ول َعلَْي ُك ْم َش ِه ًيدا َوَم ا َج َع ْلنَ ا الْقْبلَ ةَ الَّيِت ُكْن َ‬
‫الر ُس ُ‬
‫َويَ ُك و َن َّ‬

‫‪269‬‬
‫َّ ِ‬ ‫ول مِم َّن يْن َقلِب َعلَى َع ِقبْي ِه وإِ ْن َك انَ ْ ِ ِ‬
‫ت لَ َكب َريًة إاَّل َعلَى الذ َ‬
‫ين َه َدى اللَّهُ َوَم ا َك ا َن‬ ‫َ َ‬ ‫الر ُس َ ْ َ ُ‬ ‫َّ‬

‫ب َو ْج ِه َ‬
‫ك يِف‬ ‫ُّ‬
‫ل‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ى‬‫ر‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫د‬
‫ْ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫)‬‫‪143‬‬ ‫(‬ ‫يم‬ ‫وف رِ‬
‫ح‬ ‫ٌ‬ ‫ء‬‫ر‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫َّاس‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫اللَّه لِي ِ‬
‫ض يع إِميَ انَ ُكم إِ َّن اللَّهَ بِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َُ َ ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ُ‬
‫ِِ‬ ‫السم ِاء َفلَنولِّين ِ‬
‫ك َش طَْر الْ َم ْس جد احْلَ َرِام َو َحْي ُ‬
‫ث َم ا ُكْنتُ ْم َف َولُّوا‬ ‫اها َف َوِّل َو ْج َه َ‬
‫ضَ‬ ‫َّك قْبلَةً َتْر َ‬
‫َّ َ ُ َ َ َ‬

‫اب لََي ْعلَ ُمو َن أَنَّهُ احْلَ ُّق ِم ْن َرهِّبِ ْم َوَم ا اللَّهُ بِغَافِ ٍل َع َّما‬ ‫ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬
‫وه ُك ْم َشطَْرهُ َوإ َّن الذ َ‬
‫ين أُوتُوا الْكتَ َ‬ ‫ُو ُج َ‬
‫ِ‬ ‫يعملُ و َن (‪ )144‬ولَئِن أََتي َّ ِ‬
‫اب بِ ُك ِّل آَيَ ٍة َم ا تَبِعُ وا قْبلَتَ َ‬
‫ك َوَم ا أَنْ َ‬
‫ت‬ ‫ِ‬
‫ين أُوتُ وا الْكتَ َ‬
‫ت الذ َ‬‫َ ْ َْ‬ ‫َْ َ‬
‫ت أ َْه َواءَ ُه ْم ِم ْن َب ْع ِد َم ا َج اءَ َك ِم َن‬ ‫بِتَابِ ٍع قِبلََتهم وما بعضهم بِتَابِ ٍع قِبلَةَ بع ٍ ِ‬
‫ض َولَئ ِن اتََّب ْع َ‬ ‫ْ َْ‬ ‫ْ ُ ْ ََ َْ ُ ُ ْ‬
‫اب َي ْع ِرفُونَ هُ َك َم ا َي ْع ِرفُ و َن‬ ‫ِ‬ ‫الْعِْل ِم إِنَّك إِذًا لَ ِمن الظَّالِ ِمني (‪ )145‬الَّ ِ‬
‫اه ُم الْكتَ َ‬
‫ين آََتْينَ ُ‬
‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬

‫أ َْبنَاءَ ُه ْم َوإِ َّن فَ ِري ًقا ِمْن ُه ْم لَيَ ْكتُ ُمو َن احْلَ َّق َوُه ْم َي ْعلَ ُمو َن (‪ )146‬احْلَ ُّق ِم ْن َربِّ َ‬
‫ك فَاَل تَ ُكونَ َّن‬
‫ات أَين م ا تَ ُكونُ وا ي أْ ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت‬ ‫َ‬ ‫اس تَبِ ُقوا اخْلَْي َر ْ َ َ‬
‫ين (‪َ )147‬ول ُك ٍّل ِو ْج َه ةٌ ُه َو ُم َولِّ َيه ا فَ ْ‬‫ِ‬
‫م َن الْ ُم ْمرَت َ‬
‫ٍ ِ‬
‫ت َف َوِّل َو ْج َه َ‬
‫ك‬ ‫بِ ُك ُم اللَّهُ مَجِ ًيع ا إِ َّن اللَّهَ َعلَى ُك ِّل َش ْيء قَد ٌير (‪َ )148‬وِم ْن َحْي ُ‬
‫ث َخ َر ْج َ‬
‫ك َوَم ا اللَّهُ بِغَافِ ٍل َع َّما َت ْع َملُ و َن (‪َ )149‬وِم ْن‬ ‫ِِ‬
‫َش طَْر الْ َم ْس جد احْلَ َرِام َوإِنَّهُ لَْل َح ُّق ِم ْن َربِّ َ‬
‫ِِ‬
‫وه ُك ْم َش طَْرهُ‬ ‫ك َشطَْر الْ َم ْسجد احْلََرِام َو َحْي ُ‬
‫ث َما ُكْنتُ ْم َف َولُّوا ُو ُج َ‬ ‫ت َف َوِّل َو ْج َه َ‬
‫ث َخَر ْج َ‬
‫َحْي ُ‬

‫اخ َش ْويِن َوأِل ُمِتَّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫لِئَاَّل يَ ُك و َن لِلن ِ‬


‫َّاس َعلَْي ُك ْم ُح َّجةٌ إاَّل الذ َ‬
‫ين ظَلَ ُم وا مْن ُه ْم فَاَل خَت ْ َش ْوُه ْم َو ْ‬
‫نِ ْع َميِت َعلَْي ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم َت ْهتَ ُدو َن (‪َ )150‬ك َم ا أ َْر َس ْلنَا فِي ُك ْم َر ُس واًل ِمْن ُك ْم َيْتلُ و َعلَْي ُك ْم‬

‫‪270‬‬
‫اب َواحْلِ ْك َم ةَ َويُ َعلِّ ُم ُك ْم َم ا مَلْ تَ ُكونُ وا َت ْعلَ ُم و َن (‪)151‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫آَيَاتنَ ا َويُ َزِّكي ُك ْم َويُ َعلِّ ُم ُك ُم الْكتَ َ‬

‫اس تَعِينُوا بِ َّ‬


‫الص رْبِ‬ ‫ون (‪ )152‬ي ا أَيُّه ا الَّ ِ‬
‫اش ُكروا يِل واَل تَ ْك ُف ر ِ‬ ‫يِن‬
‫ين آَ َمنُ وا ْ‬
‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫فَاذْ ُك ُرو أَذْ ُك ْرُك ْم َو ْ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الص اَل ِة إِ َّن اللَّهَ م ع َّ ِ‬
‫ين (‪َ )153‬واَل َت ُقولُ وا ل َم ْن يُ ْقتَ ُل يِف َس بِ ِيل اللَّه أ َْم َو ٌ‬
‫ات بَ ْل‬ ‫الص اب ِر َ‬ ‫ََ‬ ‫َو َّ‬

‫ص ِم َن‬
‫وع َوَن ْق ٍ‬ ‫أَحي اء ولَ ِكن اَل تَ ْش عرو َن (‪ )154‬ولَنَبلُ ونَّ ُكم بِش ي ٍء ِمن اخْل و ِ‬
‫ف َواجْلُ ِ‬ ‫َ ْ َ ْ َ ْ َ َْ‬ ‫ُُ‬ ‫َْ ٌ َ ْ‬
‫الص ابِ ِرين (‪ )155‬الَّ ِذين إِ َذا أَص ابْتهم م ِ‬
‫ص يبَةٌ قَالُوا إِنَّا‬ ‫ِ‬ ‫اأْل َْم َو ِال َواأْل َْن ُف ِ‬
‫َ َ ُْ ُ‬ ‫َ‬ ‫س َوالث ََّمَرات َوبَ ِّش ِر َّ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ات ِم ْن َرهِّبِ ْم َوَرمْح َ ةٌ َوأُولَئِ َ‬
‫ك ُه ُم‬ ‫للَّ ِه َوإِنَّا إِلَْي ِه َراجعُ و َن (‪ )156‬أُولَئِ َ‬
‫ك َعلَْي ِه ْم َ‬
‫ص لَ َو ٌ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫الْ ُم ْهتَ ُدو َن (‪ )157‬إِ َّن َّ‬
‫الص َفا َوالْ َم ْرَوةَ م ْن َش َعائ ِر اللَّه فَ َم ْن َح َّج الَْبْي َ‬
‫ت أَ ِو ْاعتَ َم َر فَاَل‬
‫ِ َّ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫جنَ اح علَي ِه أَ ْن يطََّّو َ هِبِ‬
‫ع َخْي ًرا فَ إ َّن اللَّهَ َش اكٌر َعل ٌ‬
‫يم (‪ )158‬إ َّن الذ َ‬
‫ين‬ ‫ف َم ا َوَم ْن تَطَ َّو َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ َْ‬

‫اب أُولَئِ َ‬
‫ك‬ ‫ات َواهْلُ َدى ِم ْن َب ْع ِد َم ا َبَّينَّاهُ لِلن ِ‬
‫َّاس يِف الْ ِكتَ ِ‬ ‫ي ْكتُم و َن م ا أَْنزلْنَ ا ِمن الْبِّينَ ِ‬
‫َ ُ َ َ َ َ‬
‫ِ َّ ِ‬
‫َص لَ ُحوا َوَبَّينُ وا فَأُولَئِ َ‬
‫ك أَتُ ُ‬
‫وب‬ ‫ين تَ ابُوا َوأ ْ‬
‫ِ‬
‫َي ْل َعُن ُه ُم اللَّهُ َوَي ْل َعُن ُه ُم الاَّل عنُ و َن (‪ )159‬إاَّل الذ َ‬
‫ِ َّ ِ‬
‫ين َك َف ُروا َوَم اتُوا َوُه ْم ُك َّف ٌار أُولَئِ َ‬
‫ك َعلَْي ِه ْم لَ ْعنَ ةُ‬ ‫يم (‪ )160‬إ َّن الذ َ‬
‫الرِ‬
‫اب َّ ُ‬
‫ح‬ ‫َعلَْي ِه ْم َوأَنَا الت ََّّو ُ‬
‫َّاس أَمْج عِني (‪ )161‬خالِ ِد ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اب َواَل ُه ْم‬ ‫ين ف َيه ا اَل خُيََّف ُ‬
‫ف َعْن ُه ُم الْ َع َذ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫اللَّه َوالْ َماَل ئ َك ة َوالن ِ َ َ‬
‫يم (‪ )163‬إِ َّن يِف َخ ْل ِق‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِاَّل‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫يُْنظَ ُرو َن (‪َ )162‬وإهَلُ ُك ْم إلَ هٌ َواح ٌد اَل إلَ هَ إ ُه َو ال َّرمْح َ ُن ال َّرح ُ‬
‫ِ مِب‬ ‫ِ َّ ِ يِف‬ ‫ض واختِاَل ِ‬
‫ف اللَّْي ِل والن َ ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫َّه ار َوالْ ُف ْل ك اليِت جَتْ ري الْبَ ْح ر َا َيْن َف ُع الن َ‬
‫َّاس‬ ‫َ‬ ‫الس َم َاوات َواأْل َْر ِ َ ْ‬

‫‪271‬‬
‫ث فِ َيه ا ِم ْن ُك ِّل َدابٍَّة‬
‫ض َب ْع َد َم ْوهِتَ ا َوبَ َّ‬ ‫ِ‬ ‫وم ا أَْن زَل اللَّه ِمن َّ ِ ِ ٍ‬
‫َحيَ ا بِ ه اأْل َْر َ‬
‫الس َماء م ْن َم اء فَأ ْ‬ ‫ََ َ ُ َ‬
‫ات لَِق ْوٍم َي ْع ِقلُو َن (‪)164‬‬
‫ض آَل َي ٍ‬ ‫اب الْمس َّخ ِر ب َّ ِ‬
‫الس َماء َواأْل َْر ِ َ‬ ‫الس َح ِ ُ َ َنْي َ‬
‫اح َو َّ‬
‫الريَ ِ‬ ‫ص ِر ِ‬
‫يف ِّ‬ ‫َوتَ ْ‬
‫َش ُّد ُحبًّا لِلَّ ِه‬
‫ين آَ َمنُوا أ َ‬
‫ب اللَّ ِه والَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫َوِم َن الن ِ‬
‫َّاس َم ْن َيتَّخ ُذ م ْن ُدون اللَّه أَنْ َد ًادا حُي بُّوَن ُه ْم َك ُح ِّ َ َ‬
‫يد الْع َذ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َن الْ ُق َّوَة لِلَّ ِه مَجِ ًيع ا َوأ َّ‬ ‫َّ ِ‬
‫اب (‬ ‫َن اللَّهَ َش د ُ َ‬ ‫ين ظَلَ ُم وا إِ ْذ َي َرْو َن الْ َع َذ َ‬
‫اب أ َّ‬ ‫َولَ ْو َي َرى الذ َ‬
‫اب (‬ ‫‪ )165‬إِ ْذ َتب َّرأَ الَّ ِذين اتُّبِع وا ِمن الَّ ِذين اتَّبع وا ورأَوا الْع َذاب وَت َقطَّع هِبِ‬
‫َس بَ ُ‬
‫ت ُم اأْل ْ‬ ‫َ ُ َ َ َ ُ ََ ُ َ َ َ َ ْ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫‪ )166‬وقَ َ َّ ِ‬
‫َن لَنَ ا َك َّرةً َفنَتََب َّرأَ ِمْن ُه ْم َك َم ا َتَب َّرءُوا ِمنَّا َك َذل َ‬
‫ك يُ ِري ِه ُم اللَّهُ‬ ‫ين اتََّبعُ وا لَ ْو أ َّ‬
‫ال الذ َ‬ ‫َ‬
‫ني ِمن النَّا ِر (‪ )167‬يَ ا أَيُّ َه ا النَّاس ُكلُ وا مِم َّا يِف‬ ‫ات علَي ِهم وم ا هم خِب ا ِرِ‬
‫ج‬ ‫َ‬ ‫أَعم اهَل م حس ر ٍ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َْ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ ُْ َ َ َ‬
‫ني (‪ )168‬إِمَّنَا يَأْ ُم ُرُك ْم‬ ‫ض حاَل اًل طَيِّبا واَل َتتَّبِعوا خطُو ِ‬
‫ات الشَّيطَ ِ‬
‫ان إِنَّهُ لَ ُك ْم َع ُد ٌّو ُمبِ ٌ‬ ‫ْ‬ ‫ً َ ُ ُ َ‬ ‫اأْل َْر ِ َ‬
‫وء َوالْ َف ْح َش ِاء َوأَ ْن َت ُقولُ وا َعلَى اللَّ ِه َم ا اَل َت ْعلَ ُم و َن (‪َ )169‬وإِ َذا قِي َل هَلُ ُم اتَّبِعُ وا َم ا‬
‫الس ِ‬
‫بِ ُّ‬

‫أَْن َزَل اللَّهُ قَ الُوا بَ ْل َنتَّبِ ُع َم ا أَلْ َفْينَ ا َعلَْي ِه آَبَاءَنَ ا أ ََولَ ْو َك ا َن آَبَ ُاؤُه ْم اَل َي ْع ِقلُ و َن َش ْيئًا َواَل‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ مِب‬ ‫َّ ِ‬
‫ين َك َفُروا َك َمثَ ِل الَّذي َيْنع ُق َا اَل يَ ْس َم ُع إِاَّل ُد َع اءً َون َداءً ُ‬
‫ص ٌّم‬ ‫َي ْهتَ ُدو َن (‪َ )170‬وَمثَ ُل الذ َ‬
‫ات َم ا َرَزْقنَ ا ُك ْم‬ ‫ب ْكم عمي َفهم اَل يع ِقلُ و َن (‪ )171‬ي ا أَيُّه ا الَّ ِذين آَمنُ وا ُكلُ وا ِمن طَيِّب ِ‬
‫ْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ ٌ ُ ْ ٌ ُ ْ َْ‬
‫َّم َوحَلْ َم اخْلِْن ِزي ِر‬ ‫ِِ‬
‫اش ُكُروا للَّه إِ ْن ُكْنتُ ْم إِيَّاهُ َت ْعبُ ُدو َن (‪ )172‬إِمَّنَ ا َح َّرَم َعلَْي ُك ُم الْ َمْيتَ ةَ َوال د َ‬
‫َو ْ‬
‫اض طَُّر َغي ر ب ٍاغ واَل ع ٍاد فَاَل إِمْث علَي ِه إِ َّن اللَّه َغ ُف ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يم (‬
‫ور َرح ٌ‬
‫َ ٌ‬ ‫َ َْ‬ ‫َْ َ َ َ‬ ‫َوَم ا أُه َّل بِ ِه لغَرْيِ اللَّ ِه فَ َم ِن ْ‬

‫‪272‬‬
‫ِ‬ ‫‪ )173‬إِ َّن الَّ ِذين ي ْكتُم و َن م ا أَْن َزَل اللَّهُ ِمن الْ ِكتَ ِ‬
‫اب َويَ ْش َتُرو َن بِ ِه مَثَنً ا قَلياًل أُولَئِ َ‬
‫ك َم ا‬ ‫َ‬ ‫ََ ُ َ‬
‫يم (‬‫ي أْ ُكلُو َن يِف بطُوهِنِم إِاَّل النَّار واَل ي َكلِّمهم اللَّه ي وم الْ ِقيام ِة واَل ي َزِّكي ِهم وهَل م ع َذاب أَلِ‬
‫َ َ ُ ُ ُ ُ ُ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ ُْ َ ٌ ٌ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫‪ )174‬أُولَئِ ك الَّ ِ‬
‫اب بِالْ َم ْغفَرِة فَ َم ا أ ْ‬
‫َص َبَرُه ْم َعلَى النَّا ِر‬ ‫ذ‬
‫َ‬
‫َ َ َ‬‫ع‬‫ْ‬‫ل‬‫ا‬‫و‬ ‫ى‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫هْل‬‫ا‬‫ِ‬
‫ب‬ ‫ة‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫اَل‬ ‫الض‬
‫َّ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ر‬ ‫ت‬ ‫اش‬
‫ْ‬
‫َ َ َُ‬
‫َ‬ ‫ين‬ ‫ذ‬
‫اب لَِفي ِش َق ٍ‬
‫اخَتلَ ُف وا يِف الْ ِكتَ ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫َن اللَّهَ َن َّزَل الْ ِكتَ ِ‬
‫ك بِ أ َّ‬ ‫ِ‬
‫اق‬ ‫اب ب احْلَ ِّق َوإ َّن الذ َ‬
‫ين ْ‬ ‫َ‬ ‫(‪َ )175‬ذل َ‬
‫وه ُكم قِب ل الْم ْش ِرِق والْم ْغ ِر ِ‬
‫ب َولَ ِك َّن الْرِب َّ َم ْن آَ َم َن‬ ‫ُّ‬ ‫بعِي ٍد (‪ )176‬لَْي رِب‬
‫َ َ‬ ‫س الْ َّ أَ ْن ُت َولوا ُو ُج َ ْ َ َ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫ال َعلَى ُحبِّه ذَ ِوي الْ ُق ْرىَب‬ ‫بِاللَّ ِه والْي وِم اآْل َ ِخ ِر والْماَل ئِ َك ِة والْ ِكتَ ِ‬
‫اب َوالنَّبِيِّ َ‬
‫ني َوآَتَى الْ َم َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ََ ْ‬
‫الص اَل ةَ َوآَتَى َّ‬
‫الزَك اةَ‬ ‫الرقَ ِ‬
‫اب َوأَقَ َام َّ‬ ‫ني َويِف ِّ‬‫الس بِ ِيل و َّ ِِ‬ ‫والْيتَ امى والْمس اكِ‬
‫الس ائل َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ن‬‫ْ‬‫اب‬
‫َ َ‬‫و‬ ‫ني‬
‫َ‬ ‫ََ َ َ ََ‬
‫َّر ِاء و ِحني الْب أْ ِس أُولَئِ ك الَّ ِ‬ ‫الص ابِ ِرين يِف الْبأْس ِ‬ ‫ِِ‬
‫ين‬
‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫الض‬
‫و‬ ‫اه ُدوا َو َّ َ َ َ َ‬
‫اء‬ ‫َوالْ ُموفُو َن بِ َع ْه ده ْم إِ َذا َع َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫اص يِف‬
‫ص ُ‬‫ب َعلَْي ُك ُم الْق َ‬
‫ين آَ َمنُ وا ُكت َ‬ ‫ص َدقُوا َوأُولَئِ َ‬
‫ك ُه ُم الْ ُمَّت ُق و َن (‪ )177‬يَ ا أَيُّ َه ا الذ َ‬ ‫َ‬
‫الْ َقْتلَى احْل ُّر بِ احْل ِّر والْعب ُد بِالْعب ِد واأْل ُْنثَى بِ اأْل ُْنثَى فَمن ع ِفي لَ ه ِمن أ ِ‬
‫َخي ِه َش ْيءٌ فَاتِّبَ اعٌ‬ ‫َْ ُ َ ُ ْ‬ ‫ُ ُ َ َْ َْ َ‬
‫ِ‬ ‫ان ذَلِ ِ‬ ‫ِ‬
‫يف ِم ْن َربِّ ُك ْم َوَرمْح َةٌ فَ َم ِن ْاعتَ َدى َب ْع َد ذَل َ‬
‫ك َفلَ هُ‬ ‫بِالْ َم ْع ُروف َوأ ََداءٌ إِلَْي ِه بِِإ ْح َس ٍ َ‬
‫ك خَت ْف ٌ‬
‫اص حي اةٌ ي ا أُويِل اأْل َلْب ِ‬
‫اب لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُق و َن (‪)179‬‬ ‫ِ‬ ‫ص‬ ‫ع َذاب أَلِيم (‪ )178‬ولَ ُكم يِف الْ ِ‬
‫ق‬
‫َ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ٌ ٌ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ت إِ ْن َت َرَك َخْي ًرا الْ َوص يَّةُ ل ْل َوال َديْ ِن َواأْل َ ْق َربِ َ‬
‫ني‬ ‫َح َد ُك ُم الْ َم ْو ُ‬ ‫ب َعلَْي ُك ْم إِ َذا َح َ‬
‫ض َر أ َ‬ ‫ُكت َ‬
‫َّ ِ‬ ‫ِ ِمَّن ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫بِ الْ َم ْع ُروف َح ًّقا َعلَى الْ ُمتَّق َ‬
‫ني (‪ )180‬فَ َم ْن بَ َّدلَ هُ َب ْع َد َما مَس َعهُ فَإ َ ا إمْثُ هُ َعلَى الذ َ‬
‫ين‬

‫‪273‬‬
‫اف ِم ْن ُم ٍ‬ ‫يب ِّدلُونَ ه إِ َّن اللَّه مَسِ ِ‬
‫وص َجَن ًف ا أ َْو إِمْثًا فَأ ْ‬
‫َص لَ َح َبْيَن ُه ْم‬ ‫يم (‪ )181‬فَ َم ْن َخ َ‬
‫يع َعل ٌ‬
‫َ ٌ‬ ‫َُ ُ‬
‫الص يَ ُام َك َم ا‬
‫ب َعلَْي ُك ُم ِّ‬ ‫فَاَل إِمْث علَي ِه إِ َّن اللَّه َغ ُف ور رِحيم (‪ )182‬ي ا أَيُّه ا الَّ ِذين آَمنُ وا ُكتِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ٌَ ٌ‬ ‫َ َْ‬
‫ُكتِب علَى الَّ ِذين ِمن َقبلِ ُكم لَعلَّ ُكم َتَّت ُق و َن (‪ )183‬أَيَّام ا مع ُدود ٍ‬
‫ات فَ َم ْن َك ا َن ِمْن ُك ْم‬ ‫ً َْ َ‬ ‫َ ْ ْ ْ َ ْ‬ ‫َ َ‬
‫ُخ ر و َعلَى الَّ ِذين يُ ِطي ُقونَهُ فِ ْديَةٌ طَ َع ُام ِمس ِك ٍ‬ ‫ِ ِ ٍ‬
‫ني فَ َم ْن‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫يض ا أ َْو َعلَى َس َف ٍر فَع َّدةٌ م ْن أَيَّام أ َ َ َ‬
‫َم ِر ً‬

‫وموا َخْي ٌر لَ ُك ْم إِ ْن ُكْنتُ ْم َت ْعلَ ُم و َن (‪َ )184‬ش ْه ُر َرَم َ‬


‫ض ا َن‬ ‫صُ‬ ‫ع َخْيًرا َف ُه َو َخْيٌر لَهُ َوأَ ْن تَ ُ‬
‫تَطََّو َ‬
‫ان فَ َم ْن َش ِه َد ِمْن ُك ُم َّ‬ ‫َّاس وبِّينَ ٍ‬
‫ات ِمن اهْل َدى والْ ُفرقَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫الش ْهَر‬ ‫َ ُ َ ْ‬ ‫الَّذي أُنْ ِزَل فيه الْ ُق ْرآَ ُن ُه ًدى للن ِ َ َ‬
‫ِ ِ‬
‫يد اللَّهُ بِ ُك ُم الْيُ ْس َر َواَل يُِر ُ‬
‫يد‬ ‫يضا أ َْو َعلَى َس َف ٍر فَع َّدةٌ م ْن أَيَّ ٍام أ َ‬
‫ُخَر يُِر ُ‬ ‫ص ْمهُ َوَم ْن َكا َن َم ِر ً‬
‫َف ْليَ ُ‬
‫بِ ُك ُم الْعُ ْس َر َولِتُ ْك ِملُ وا الْعِ َّد َة َولِتُ َكِّبُروا اللَّهَ َعلَى َم ا َه َدا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكُرو َن (‪)185‬‬

‫ان َف ْليَ ْس تَ ِجيبُوا يِل َولُْي ْؤِمنُوا‬


‫َّاع إِ َذا دع ِ‬
‫يب َد ْع َوَة الد ِ َ َ‬
‫وإِ َذا سأَلَك ِعب ِادي عيِّن فَِإيِّن قَ ِر ِ‬
‫يب أُج ُ‬
‫ٌ‬ ‫َ َ َ َ َ‬
‫اس لَ ُك ْم‬ ‫ِ‬ ‫الرفَ ُ ِ ِ ِ‬ ‫يِب لَ َعلَّ ُه ْم َيْر ُش ُدو َن (‪ )186‬أ ُِح َّل لَ ُك ْم لَْيلَ ةَ ِّ‬
‫الص يَ ِام َّ‬
‫ث إىَل ن َس ائ ُك ْم ُه َّن لبَ ٌ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اس هَلُ َّن َعل َم اللَّهُ أَنَّ ُك ْم ُكْنتُ ْم خَت ْتَ انُو َن أَْن ُف َس ُك ْم َفتَ َ‬
‫اب َعلَْي ُك ْم َو َع َف ا َعْن ُك ْم فَ اآْل َ َن‬ ‫َوأَْنتُ ْم لبَ ٌ‬
‫ض ِم َن‬
‫ط اأْل َْبيَ ُ‬ ‫ب اللَّهُ لَ ُك ْم َوُكلُ وا َو ْ‬
‫اش َربُوا َحىَّت َيتََبنَّي َ لَ ُك ُم اخْلَْي ُ‬ ‫وه َّن َو ْابَتغُ وا َم ا َكتَ َ‬
‫ِ‬
‫بَاش ُر ُ‬
‫وه َّن وأَْنتُ ْم َع اكِ ُفو َن يِف‬‫ر‬ ‫الص يام إِىَل اللَّي ِل واَل ُتب ِ‬
‫اش‬ ‫ِّ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ُّ‬ ‫اخْل ي ِط اأْل َس وِد ِمن الْفج ِر مُثَّ أَمِت‬
‫ُ‬
‫ْ َ َ ُ َ‬ ‫ََ‬ ‫َْ َ َْ‬ ‫َْ‬
‫ك يَُبنِّي ُ اللَّهُ آَيَاتِ ِه لِلن ِ‬
‫َّاس لَ َعلَّ ُه ْم َيَّت ُق و َن (‬ ‫ِ‬ ‫ك ح ُد ِ‬
‫ود اللَّه فَاَل َت ْقَربُ َ‬
‫وه ا َك َذل َ‬ ‫ِِِ‬
‫الْ َم َس اجد ت ْل َ ُ ُ‬

‫‪274‬‬
‫اط ِل َوتُ ْدلُوا هِب َا إِىَل احْلُ َّك ِام لِتَأْ ُكلُوا فَ ِري ًق ا ِم ْن أ َْم َو ِال‬
‫‪ )187‬واَل تَأْ ُكلُوا أَموالَ ُكم بينَ ُكم بِالْب ِ‬
‫ْ َ ْ َْ ْ َ‬ ‫َ‬
‫يت لِلن ِ‬
‫َّاس َواحْلَ ِّج‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫َّاس بِاإْلِ مْثِ َوأَْنتُ ْم َت ْعلَ ُم و َن (‪ )188‬يَ ْس أَلُونَ َ‬
‫ك َع ِن اأْل َهلَّة قُ ْل ه َي َم َواق ُ‬ ‫الن ِ‬

‫وت ِم ْن أ َْب َواهِب َ ا‬ ‫ِ‬ ‫ولَيس الْرِب ُّ بِ أَ ْن تَ أْتُوا الْبي ِ‬


‫وت م ْن ظُ ُهوِرَه ا َولَك َّن الْرِب َّ َم ِن َّات َقى َوأْتُ وا الُْبيُ َ‬
‫ُُ َ‬ ‫َْ َ‬
‫ين يُ َقاتِلُونَ ُك ْم َواَل َت ْعتَ ُدوا إِ َّن‬ ‫ِ يِف ِ ِ َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫َو َّات ُقوا اللَّهَ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفل ُحو َن (‪َ )189‬وقَاتلُوا َسب ِيل اللَّه الذ َ‬
‫ب الْمعت ِدين (‪ )190‬وا ْقتلُ وهم حي ِ‬
‫وه ْم ِم ْن َحْي ُ‬
‫ث‬ ‫َخ ِر ُج ُ‬
‫وه ْم َوأ ْ‬
‫ث ثَق ْفتُ ُم ُ‬
‫َ ُ ُ ْ َْ ُ‬ ‫ِ‬
‫اللَّهَ اَل حُي ُّ ُ ْ َ َ‬
‫َش ُّد ِمن الْ َقْت ِل واَل ُت َق اتِلُوهم ِعْن َد الْمس ِج ِد احْل رِام حىَّت ي َق اتِلُوُكم فِ ِ‬
‫يه‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫ََ َ ُ‬ ‫َْ‬ ‫ُْ‬ ‫َ‬ ‫َخَر ُج وُك ْم َوالْفْتنَ ةُ أ َ َ‬
‫أْ‬
‫يم (‬ ‫ك جزاء الْ َكافِ ِرين (‪ )191‬فَِإ ِن ا ْنَته وا فَِإ َّن اللَّه َغ ُف ور رِ‬
‫ح‬ ‫َ‬
‫فَِإ ْن قَاَتلُوُكم فَا ْقتلُوهم َك َذلِ‬
‫َ ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ ُْ‬
‫ِّين لِلَّ ِه فَ ِإ ِن ا ْنَت َه ْوا فَاَل عُ ْد َوا َن إِاَّل َعلَى‬ ‫ِ‬
‫وه ْم َحىَّت اَل تَ ُك و َن فْتنَ ةٌ َويَ ُك و َن الد ُ‬
‫ِ‬
‫‪َ )192‬وقَ اتلُ ُ‬
‫الش ه ِر احْل رِام واحْل رم ِ‬ ‫ِِ‬
‫اص فَ َم ِن ْاعتَ َدى َعلَْي ُك ْم‬
‫ص ٌ‬ ‫الش ْه ُر احْلَ َر ُام بِ َّ ْ َ َ َ َُُ ُ‬
‫ات ق َ‬ ‫الظَّالم َ‬
‫ني (‪َّ )193‬‬
‫ِ‬ ‫اعتَ ُدوا َعلَْي ِه مِبِثْ ِل َم ا ْاعتَ َدى َعلَْي ُك ْم َو َّات ُق وا اللَّهَ َو ْاعلَ ُم وا أ َّ‬
‫َن اللَّهَ َم َع الْ ُمتَّق َ‬
‫ني (‪)194‬‬ ‫فَ ْ‬
‫ِِ‬ ‫َح ِس نُوا إِ َّن اللَّهَ حُيِ ُّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ني (‬
‫ب الْ ُم ْحس ن َ‬ ‫َوأَنْف ُقوا يِف َسبِ ِيل اللَّه َواَل ُت ْل ُقوا بِأَيْدي ُك ْم إِىَل الت َّْهلُ َكة َوأ ْ‬
‫وس ُك ْم‬‫ء‬‫ر‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫‪ )195‬وأَمِت ُّوا احْل َّج والْعمرَة لِلَّ ِه فَِإ ْن أُح ِ‬
‫صرمُت فَما استيس ر ِمن اهْل ْد ِي واَل حَت لِ‬
‫ُُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ْ َ‬ ‫َ َ ُ َْ‬ ‫َ‬
‫يض ا أ َْو بِ ِه أَ ًذى ِم ْن َرأْ ِس ِه فَِف ْديَةٌ ِم ْن ِص يَ ٍام أ َْو‬ ‫ِ‬ ‫حىَّت يبلُ َغ اهْل ْد ِ‬
‫ي حَم لَّهُ فَ َم ْن َك ا َن مْن ُك ْم َم ِر ً‬
‫َ َْ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ٍ ِ ِ‬ ‫ٍ‬
‫َّع بِ الْعُ ْمَرِة إِىَل احْلَ ِّج فَ َم ا ْ‬
‫اسَتْي َس َر م َن اهْلَ ْد ِي فَ َم ْن مَلْ‬ ‫ص َدقَة أ َْو نُ ُس ك فَ إ َذا أَمْنتُ ْم فَ َم ْن مَتَت َ‬
‫َ‬

‫‪275‬‬
‫ك لِ َم ْن مَلْ يَ ُك ْن‬ ‫ِ‬
‫ك َع َش َرةٌ َك ِاملَ ةٌ َذل َ‬
‫ص يَ ُام ثَاَل ثَ ِة أَيَّ ٍام يِف احْلَ ِّج َو َس ْب َع ٍة إِ َذا َر َج ْعتُ ْم تِْل َ‬
‫جَيِ ْد فَ ِ‬

‫اب (‪ )196‬احْلَ ُّج‬ ‫َن اللَّهَ َش ِد ُ‬


‫يد الْعِ َق ِ‬ ‫اض ِري الْ َم ْس ِج ِد احْلَ َرِام َو َّات ُق وا اللَّهَ َو ْاعلَ ُم وا أ َّ‬
‫أَهلُ ه ح ِ‬
‫ْ ُ َ‬
‫وق َواَل ِج َد َال يِف احْلَ ِّج َوَم ا‬ ‫َش هر معلُوم ات فَمن َف ر ِ‬
‫ض في ِه َّن احْلَ َّج فَاَل َرفَ َ‬
‫ث َواَل فُ ُس َ‬ ‫أ ْ ٌُ َ ْ َ ٌ َ ْ َ َ‬
‫اب (‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫ون ي ا أُويِل اأْل َلْب ِ‬ ‫َت ْف َعلُ وا ِم ْن خَرْيٍ َي ْعلَ ْم هُ اللَّهُ َوَت َزَّو ُدوا فَ ِإ َّن َخْي َر ال َّز ِاد َّ‬
‫الت ْق َوى َو َّات ُق َ‬
‫ض تُم ِمن عرفَ ٍ‬ ‫ِ‬ ‫‪ )197‬لَيس علَي ُكم جنَ اح أَ ْن َتبَتغُ وا فَ ْ ِ‬
‫ات فَ ا ْذ ُكُروا‬ ‫ض اًل م ْن َربِّ ُك ْم فَ إ َذا أَفَ ْ ْ ْ َ َ‬ ‫ْ َ َْ ْ ُ ٌ ْ‬
‫اللَّهَ ِعْن َد الْ َم ْش َع ِر احْلَ َرِام َواذْ ُك ُروهُ َك َم ا َه َدا ُك ْم َوإِ ْن ُكْنتُ ْم ِم ْن َقْبلِ ِه لَ ِم َن َّ‬
‫الض الِّ َ‬
‫ني (‪)198‬‬

‫يم (‪ )199‬فَ ِإ َذا‬‫ح‬‫ث أَفَ اض النَّاس واس َت ْغ ِفروا اللَّه إِ َّن اللَّه َغ ُف ور رِ‬
‫ُ‬ ‫ي‬ ‫ح‬ ‫ن‬ ‫مُثَّ أَفِيض وا ِ‬
‫م‬
‫َ ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬
‫َش َّد ِذ ْك ًرا فَ ِم َن الن ِ‬ ‫ِ‬ ‫قَض يتُم منَ ِ‬
‫ول َربَّنَ ا‬
‫َّاس َم ْن َي ُق ُ‬ ‫اس َك ُك ْم فَاذْ ُكُروا اللَّهَ َك ذ ْك ِرُك ْم آَبَاءَ ُك ْم أ َْو أ َ‬ ‫َْ ْ َ‬
‫ول َربَّنَ ا آَتِنَ ا يِف ُّ‬
‫الد ْنيَا‬ ‫الد ْنيَا َوَما لَهُ يِف اآْل َ ِخ َرِة ِم ْن َخاَل ٍق (‪َ )200‬وِمْن ُه ْم َم ْن َي ُق ُ‬
‫آَتِنَا يِف ُّ‬
‫ص مِم‬ ‫ِ‬
‫يب َّا َك َس بُوا َواللَّهُ‬
‫ِ‬ ‫اب النَّا ِر (‪ )201‬أُولَئِ َ‬
‫ك هَلُ ْم نَ ٌ‬
‫ِ‬
‫َح َس نَةً َويِف اآْل َخ َرِة َح َس نَةً َوقنَ ا َع َذ َ‬
‫اب (‪ )202‬واذْ ُك روا اللَّه يِف أَيَّ ٍام مع ُد ٍ‬
‫س ِريع احْلِس ِ‬
‫ودات فَ َم ْن َت َع َّج َل يِف َي ْوَمنْي ِ فَاَل إِمْثَ‬
‫َْ َ‬ ‫َ ُ َ‬ ‫َ ُ َ‬
‫َخَر فَاَل إِمْثَ َعلَْي ِه لِ َم ِن َّات َقى َو َّات ُق وا اللَّهَ َو ْاعلَ ُم وا أَنَّ ُك ْم إِلَْي ِه حُتْ َش ُرو َن (‪)203‬‬
‫َعلَْي ِه َوَم ْن تَ أ َّ‬

‫ك َق ْولُ هُ يِف احْلَيَ ِاة ال ُّد ْنيَا َويُ ْش ِه ُد اللَّهَ َعلَى َم ا يِف َق ْلبِ ِه َوُه َو أَلَ ُّد‬ ‫ِ‬ ‫َوِم َن الن ِ‬
‫َّاس َم ْن يُ ْعجبُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اخْلِص ِام (‪ )204‬وإِ َذا َتوىَّل سعى يِف اأْل َر ِ ِ‬
‫َّس َل َواللَّهُ اَل‬
‫ث َوالن ْ‬ ‫ض لُي ْف ِس َد ف َيها َويُ ْهل َ‬
‫ك احْلَ ْر َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ََ‬ ‫َ‬

‫‪276‬‬
‫س‬ ‫ئ‬
‫ْ‬ ‫َخ َذتْ هُ الْعِ َّزةُ بِ اإْلِ مْثِ فَ َحس بُهُ َج َهنَّم ولَبِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ب الْ َفس َاد (‪َ )205‬وإِ َذا قِي ل لَ هُ ات َِّق اللَّ‬
‫ُّ‬ ‫حُيِ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫وف بِالْعِبَ ِاد (‬
‫ض ِاة اللَّ ِه َواللَّهُ َرءُ ٌ‬ ‫ِ‬ ‫اد (‪َ )206‬وِم َن الن ِ‬
‫َّاس َم ْن يَ ْش ِري َن ْف َس هُ ابْتغَ اءَ َم ْر َ‬ ‫ِ‬
‫الْم َه ُ‬
‫الش يطَ ِ‬
‫ان إِنَّهُ لَ ُك ْم‬ ‫ِ‬ ‫‪ )207‬يا أَيُّها الَّ ِ‬
‫الس ْل ِم َكافَّةً َواَل َتتَّبِعُ وا ُخطُ َوات َّ ْ‬
‫ين آَ َمنُ وا ْاد ُخلُ وا يِف ِّ‬
‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ َ‬
‫َن اللَّه ع ِز ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫يم‬ ‫اعلَ ُموا أ َّ َ َ ٌ‬
‫يز َحك ٌ‬ ‫ني (‪ )208‬فَِإ ْن َزلَْلتُ ْم م ْن َب ْعد َما َجاءَتْ ُك ُم الَْبِّينَ ُ‬
‫ات فَ ْ‬ ‫َع ُد ٌّو ُمبِ ٌ‬
‫(‪ )209‬ه ل يْنظُ رو َن إِاَّل أَ ْن ي أْتِيهم اللَّه يِف ظُلَ ٍل ِمن الْغَم ِام والْماَل ئِ َك ةُ وقُ ِ‬
‫ض َي اأْل َْم ُر‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ‬ ‫َ َُ ُ ُ‬ ‫َ َْ ُ‬
‫اه ْم ِم ْن آَيَ ٍة َبِّينَ ٍة َوَم ْن يُبَ د ْ‬
‫ِّل‬ ‫يل َك ْم آََتْينَ ُ‬
‫وإِىَل اللَّ ِه ُترج ع اأْل ُم ور (‪ )210‬س ل بيِن إِس رائِ‬
‫َ ْ َ َْ َ‬ ‫َْ ُ ُ ُ‬ ‫َ‬

‫ين َك َف ُروا احْلَيَ اةُ‬ ‫اب (‪ )211‬زيِّن لِلَّ ِ‬


‫ذ‬ ‫يد الْعِ َق ِ‬ ‫نِعم ةَ اللَّ ِه ِمن بع ِد م ا جاءتْ ه فَ ِإ َّن اللَّه ش ِ‬
‫د‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َْ َ َ َ ُ‬ ‫َْ‬
‫ِ ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬
‫ين َّات َق ْوا َف ْوَق ُه ْم َي ْوَم الْقيَ َام ة َواللَّهُ َي ْرُز ُق َم ْن يَ َش اءُ‬
‫ين آَ َمنُ وا َوالذ َ‬ ‫ُّ‬
‫الد ْنيَا َويَ ْس َخُرو َن م َن الذ َ‬
‫ِِ‬ ‫ث اللَّهُ النَّبِيِّ َ‬
‫اب (‪َ )212‬ك ا َن النَّاس أ َُّمةً و ِ‬
‫بِغَرْيِ ِحس ٍ‬
‫ين َوأَْن َزَل‬ ‫ني ُمبَ ِّش ِر َ‬
‫ين َوُمْن ذر َ‬ ‫اح َد ًة َفَب َع َ‬ ‫ُ َ‬ ‫َ‬
‫َّاس فِيم ا اختلَ ُف وا فِي ِه وم ا اختلَ ِ ِ ِ َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ف في ه إاَّل الذ َ‬
‫ين‬ ‫ََ َْ َ‬ ‫اب بِ احْلَ ِّق ليَ ْح ُك َم َبنْي َ الن ِ َ ْ َ‬
‫َم َع ُه ُم الْكتَ َ‬
‫اخَتلَ ُف وا فِ ِيه‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫ات َب ْغيً ا َبْيَن ُه ْم َف َه َدى اللَّهُ الذ َ‬
‫ين آَ َمنُوا ل َم ا ْ‬
‫ِ ِ‬
‫أُوتُوهُ م ْن َب ْع د َم ا َج اءَْت ُه ُم الَْبِّينَ ُ‬
‫اط ُم ْستَ ِقي ٍم (‪ )213‬أ َْم َح ِسْبتُ ْم أَ ْن تَ ْد ُخلُوا‬
‫ِمن احْل ِّق بِِإ ْذنِِه واللَّه يه ِدي من ي َشاء إِىَل ِصر ٍ‬
‫َ‬ ‫َ ُ َْ َ ْ َ ُ‬ ‫َ َ‬

‫ين َخلَ ْوا ِم ْن َقْبلِ ُك ْم َم َّسْت ُه ُم الْبَأْ َس اءُ َوالض َّ‬


‫َّراءُ َوُزلْ ِزلُوا َحىَّت َي ُق َ‬
‫ول‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫اجْلَنَّةَ َولَ َّما يَأْت ُك ْم َمثَ ُل الذ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الرس ُ َّ ِ‬
‫ك َم ا َذا‬ ‫ص ُر اللَّه أَاَل إِ َّن نَ ْ‬
‫ص َر اللَّه قَ ِر ٌ‬
‫يب (‪ )214‬يَ ْس أَلُونَ َ‬ ‫ين آَ َمنُ وا َم َع هُ َمىَت نَ ْ‬
‫ول َوالذ َ‬ ‫َّ ُ‬

‫‪277‬‬
‫الس بِ ِيل َوَم ا‬ ‫ني والْيَتَ َامى والْمساكِ ِ‬
‫ني َوابْ ِن َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ٍ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ََ‬ ‫يُْنف ُقو َن قُ ْل َما أَْن َف ْقتُ ْم م ْن خَرْي فَل ْل َوال َديْ ِن َواأْل َ ْقَرب َ َ‬
‫ب َعلَْي ُك ُم الْ ِقتَ ُ‬
‫ال َوُه َو ُك ْرهٌ لَ ُك ْم َو َع َس ى أَ ْن‬ ‫َ‬
‫َت ْفعلُوا ِمن خ ٍ فَِإ َّن اللَّه بِ ِه علِيم (‪ُ )215‬كتِ‬
‫َ َ ٌ‬ ‫َ ْ َرْي‬

‫تَ ْكَرُه وا َش ْيئًا َوُه َو َخْي ٌر لَ ُك ْم َو َع َس ى أَ ْن حُتِ بُّوا َش ْيئًا َوُه َو َش ٌّر لَ ُك ْم َواللَّهُ َي ْعلَ ُم َوأَْنتُ ْم اَل‬

‫ص ٌّد َع ْن َس بِ ِيل‬ ‫ك ع ِن الشَّه ِر احْل رِام قِتَ ٍال فِ ِيه قُل قِتَ ٌ ِ ِ‬
‫ال فيه َكبِريٌ َو َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ََ‬ ‫َت ْعلَ ُمو َن (‪ )216‬يَ ْسأَلُونَ َ َ‬
‫اج أ َْهلِ ِه ِمْن هُ أَ ْكَب ُر ِعْن َد اللَّ ِه َوالْ ِفْتنَ ةُ أَ ْكَب ُر ِم َن الْ َقْت ِل‬ ‫ِِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫اللَّه َوُك ْف ٌر ب ه َوالْ َم ْس جد احْلَ َرام َوإ ْخ َر ُ‬
‫اس تَطَاعُوا َوَم ْن َيْرتَ ِد ْد ِمْن ُك ْم َع ْن ِدينِ ِه‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َواَل َيَزالُو َن يُ َق اتلُونَ ُك ْم َحىَّت َي ُرُّدوُك ْم َع ْن دين ُك ْم إِن ْ‬
‫ِ‬
‫اب النَّا ِر ُه ْم‬
‫َص َح ُ‬ ‫الد ْنيَا َواآْل َ ِخ َرِة َوأُولَئِ َ‬
‫كأ ْ‬ ‫ت أ َْع َم اهُلُ ْم يِف ُّ‬ ‫ت َوُه َو َكافٌر فَأُولَئِ َ‬
‫ك َحبِطَ ْ‬ ‫َفيَ ُم ْ‬
‫َّ ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اه ُدوا يِف َس بِ ِيل اللَّ ِه أُولَئِ َ‬
‫ك‬ ‫اجُروا َو َج َ‬
‫ين َه َ‬ ‫ف َيه ا َخال ُدو َن (‪ )217‬إ َّن الذ َ‬
‫ين آَ َمنُ وا َوالذ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫يرجو َن رمْح ةَ اللَّ ِه واللَّه َغ ُف ِ‬
‫ك َع ِن اخْلَ ْم ِر َوالْ َمْيس ِر قُ ْل في ِه َم ا إِمْثٌ‬
‫يم (‪ )218‬يَ ْس أَلُونَ َ‬
‫ور َرح ٌ‬
‫َ ُ ٌ‬ ‫َْ ُ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َكبِريٌ َوَمنَ افِ ُع لِلن ِ‬
‫َّاس َوإِمْثُُه َم ا أَ ْكَب ُر ِم ْن َن ْفعِ ِه َم ا َويَ ْس أَلُونَ َ‬
‫ك َم ا َذا يُْنف ُق و َن قُ ِل الْ َع ْف َو َك َذل َ‬
‫ك‬
‫يبنِّي اللَّه لَ ُكم اآْل َي ِ‬
‫ات لَ َعلَّ ُك ْم َتَت َف َّكُرو َن (‪ )219‬يِف ال ُّد ْنيَا َواآْل َ ِخ َرِة َويَ ْس أَلُونَ َ‬
‫ك َع ِن‬ ‫َُ ُ ُ ُ َ‬
‫ص لِ ِح‬ ‫ِ ِ‬
‫وه ْم فَِإ ْخ َوانُ ُك ْم َواللَّهُ َي ْعلَ ُم الْ ُم ْفس َد م َن الْ ُم ْ‬
‫ِ‬
‫ص اَل ٌح هَلُ ْم َخْي ٌر َوإِ ْن خُتَالطُ ُ‬
‫الْيَتَ َامى قُ ْل إِ ْ‬
‫ولَو َش اء اللَّه أَل َعنَتَ ُكم إِ َّن اللَّه ع ِزيز ح ِكيم (‪ )220‬واَل َتْن ِكح وا الْم ْش ِرَك ِ‬
‫ات َحىَّت يُ ْؤِم َّن‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫ََ ٌ َ ٌ‬ ‫َْ َ ُ ْ ْ‬
‫ني َحىَّت يُ ْؤِمنُ وا َولَ َعْب ٌد‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َوأَل ََم ةٌ ُم ْؤمنَ ةٌ َخْي ٌر م ْن ُم ْش ِرَكة َولَ ْو أ َْع َجبَْت ُك ْم َواَل ُتْنك ُح وا الْ ُم ْش ِرك َ‬

‫‪278‬‬
‫ك يَ ْدعُو َن إِىَل النَّا ِر َواللَّهُ يَ ْدعُو إِىَل اجْلَن َِّة‬
‫ُم ْؤِم ٌن َخْي ٌر ِم ْن ُم ْش ِرٍك َولَ ْو أ َْع َجبَ ُك ْم أُولَئِ َ‬
‫ك َع ِن الْ َم ِح ِ‬
‫يض قُ ْل‬ ‫َوالْ َم ْغ ِفَرِة بِِإ ْذنِِه َويَُبنِّي ُ آَيَاتِِه لِلن ِ‬
‫َّاس لَ َعلَّ ُه ْم َيتَ َذ َّكُرو َن (‪َ )221‬ويَ ْس أَلُونَ َ‬

‫وه َّن ِم ْن‬


‫وه َّن َحىَّت يَطْ ُه ْر َن فَِإ َذا تَطَ َّه ْر َن فَأْتُ ُ‬ ‫ِّس اءَ يِف الْ َم ِح ِ‬
‫يض َواَل َت ْقَربُ ُ‬ ‫ُه و أَ ًذى فَ ْ ِ‬
‫اعتَزلُوا الن َ‬ ‫َ‬

‫ين (‪ )222‬نِ َس ا ُؤُك ْم َح ْر ٌ‬


‫ث لَ ُك ْم‬ ‫ني َوحُيِ ُّ‬
‫ب الْ ُمتَطَ ِّه ِر َ‬ ‫ث أ ََم َرُك ُم اللَّهُ إِ َّن اللَّهَ حُيِ ُّ‬
‫ب الت ََّّوابِ َ‬ ‫َحْي ُ‬

‫ِّموا أِل َْن ُف ِس ُك ْم َو َّات ُق وا اللَّهَ َو ْاعلَ ُم وا أَنَّ ُك ْم ُماَل قُ وهُ َوبَ ِّش ِر‬ ‫ِ‬
‫فَ أْتُوا َح ْرثَ ُك ْم أَىَّن ش ْئتُ ْم َوقَ د ُ‬
‫ص لِ ُحوا َبنْي َ الن ِ‬
‫َّاس‬ ‫الْم ْؤِمنِني (‪ )223‬واَل جَتْعلُ وا اللَّه عر أِل ِ‬
‫ض ةً َمْيَان ُك ْم أَ ْن َتَب ُّروا َوَتَّت ُق وا َوتُ ْ‬
‫َ ُْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫واللَّه مَسِ يع علِ‬
‫يم (‪ )224‬اَل يُ َؤاخ ُذ ُك ُم اللَّهُ بِاللَّ ْغ ِو يِف أَمْيَان ُك ْم َولَك ْن يُ َؤاخ ُذ ُك ْم مِب َا َك َس بَ ْ‬
‫ت‬ ‫َ ُ ٌ َ ٌ‬

‫ص أ َْرَب َع ِة أ ْ‬
‫َش ُه ٍر فَ ِإ ْن‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ُقلُ وب ُكم واللَّه َغ ُف ِ‬
‫ين يُ ْؤلُ و َن م ْن ن َس ائ ِه ْم َت َربُّ ُ‬
‫يم (‪ )225‬للَّذ َ‬
‫ور َحل ٌ‬
‫ُ َْ ُ ٌ‬
‫يم (‪)227‬‬‫فَ اءوا فَ ِإ َّن اللَّه َغ ُف ور رِحيم (‪ )226‬وإِ ْن عزم وا الطَّاَل َق فَ ِإ َّن اللَّه مَسِ ِ‬
‫يع َعل ٌ‬
‫َ ٌ‬ ‫َ ََ ُ‬ ‫َ ٌَ ٌ‬ ‫ُ‬
‫ٍ‬
‫وء واَل حَيِ ُّل هَلُ َّن أَ ْن يَ ْكتُ ْمن َم ا َخلَ َق اللَّهُ يِف‬ ‫ات َيَتربَّ ْ ِ ِ ِ‬ ‫َّ‬
‫َ‬ ‫ص َن بأَْن ُفس ه َّن ثَاَل ثَ ةَ ُق ُر َ‬ ‫َوالْ ُمطَل َق ُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َح ُّق بِ َرِّده َّن يِف ذَل َ‬
‫ك إِ ْن أ ََر ُادوا‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫أ َْر َح ام ِه َّن إ ْن ُك َّن يُ ْؤم َّن باللَّه َوالَْي ْوم اآْل َخ ِر َوبُعُ ولَُت ُه َّن أ َ‬
‫يم (‬ ‫وف ولِ ِّلرج ِال علَي ِه َّن درج ةٌ واللَّه ع ِزي ز ح ِ‬
‫ك‬ ‫إِص اَل حا وهَل َّن ِمثْ ل الَّ ِذي علَي ِه َّن بِ الْمعر ِ‬
‫َ ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ‬ ‫َْ‬ ‫ْ ً َُ ُ‬
‫ان َواَل حَيِ ُّل لَ ُك ْم أَ ْن تَأْ ُخ ُذوا مِم َّا‬ ‫اك َْعُر ْ ْ ٌ ْ َ‬
‫ان فَِإمس ٌ مِب ٍ‬
‫وف أَو تَس ِريح بِِإحس ٍ‬ ‫ِ‬ ‫َّ‬
‫‪ )228‬الطاَل ُق َمَّرتَ ْ َ‬
‫ود اللَّ ِه فَاَل‬ ‫ِ‬ ‫آََتيتُم وه َّن َش يئًا إِاَّل أَ ْن خَيَافَ ا أَاَّل ي ِقيم ا ح ُد ِ ِ ِ‬
‫ود اللَّه فَ إ ْن خ ْفتُ ْم أَاَّل يُق َ‬
‫يم ا ُح ُد َ‬ ‫ُ َ ُ َ‬ ‫ُْ ُ ْ‬

‫‪279‬‬
‫ود اللَّ ِه‬ ‫ك ح ُد ِ‬ ‫جنَ اح علَي ِهم ا فِيم ا ا ْفتَ َد ِ ِ‬
‫وها َوَم ْن َيَت َع َّد ُح ُد َ‬ ‫ت بِ ه ت ْل َ ُ ُ‬
‫ود اللَّه فَاَل َت ْعتَ ُد َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ َ َْ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫فَأُولَئِ َ‬
‫ك ُه ُم الظَّال ُمو َن (‪ )229‬فَ ِإ ْن طَلَّ َق َه ا فَاَل حَت ُّل لَ هُ م ْن َب ْع ُد َحىَّت َتْنك َح َزْو ًج ا َغْي َرهُ‬
‫ود اللَّ ِه‬ ‫فَِإ ْن طَلَّ َقها فَاَل جناح علَي ِهما أَ ْن يتراجع ا إِ ْن ظَنَّا أَ ْن ي ِ‬
‫ود اللَّ ِه َوتِْل َ‬
‫ك ُح ُد ُ‬ ‫يم ا ُح ُد َ‬‫ق‬
‫ُ َ‬ ‫ُ َ َ َ ْ َ ََ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫يبِّيُنها لَِق وٍم يعلَم و َن (‪ )230‬وإِ َذا طَلَّ ْقتم النِّس اء َفبلَ ْغن أَجلَه َّن فَأَم ِس ُكوه َّن مِب َع ر ٍ‬
‫وف أ َْو‬‫ُُ َ َ َ َ َ ُ ْ ُ ُْ‬ ‫َ‬ ‫َُ َ ْ َ ْ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫س ِّرح مِب ٍ‬
‫وه َّن ِض َر ًارا لَت ْعتَ ُدوا َوَم ْن َي ْف َع ْل َذل َ‬
‫ك َف َق ْد ظَلَ َم َن ْف َس هُ َواَل‬ ‫وه َّن َْع ُروف َواَل مُتْس ُك ُ‬
‫َ ُ ُ‬
‫اب َواحْلِ ْك َم ِة‬ ‫َّخ ُذوا آَي ِ‬
‫ات اللَّ ِه ُهُزوا واذْ ُكروا نِ ْعمةَ اللَّ ِه َعلَْي ُكم وم ا أَْن َزَل َعلَْي ُكم ِمن الْ ِكتَ ِ‬ ‫َتت ِ‬
‫ْ َ‬ ‫ْ ََ‬ ‫ً َ ُ َ‬ ‫َ‬
‫اء‬ ‫ِّس‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫م‬‫ت‬
‫ُ‬ ‫ق‬
‫ْ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫َ‬‫ط‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫َن اللَّهَ بِ ُك ِّل َش ي ٍء َعلِيم (‪ )231‬وإِ‬
‫َّ‬ ‫أ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫م‬‫ل‬
‫َ‬ ‫اع‬
‫ْ‬ ‫و‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ات‬ ‫و‬ ‫يعِظُ ُكم بِ ِ‬
‫ه‬
‫ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ ْ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اض ْوا َبْيَن ُه ْم بِ الْ َم ْع ُروف َذل َ‬
‫ك‬ ‫اج ُه َّن إِ َذا َتَر َ‬
‫وه َّن أَ ْن َيْنك ْح َن أ َْزَو َ‬
‫ض لُ ُ‬
‫َجلَ ُه َّن فَاَل َت ْع ُ‬
‫َفَبلَ ْغ َن أ َ‬
‫ظ بِ ِه َم ْن َك ا َن ِمْن ُك ْم يُ ْؤِم ُن بِاللَّ ِه َوالَْي ْوِم اآْل َ ِخ ِر َذلِ ُك ْم أ َْزَكى لَ ُك ْم َوأَطْ َه ُر َواللَّهُ َي ْعلَ ُم‬
‫وع ُ‬
‫يُ َ‬
‫ات يُْر ِض ْع َن أ َْواَل َد ُه َّن َح ْولَنْي ِ َك ِاملَنْي ِ لِ َم ْن أ ََر َاد أَ ْن يُتِ َّم‬ ‫ِ‬
‫َوأَْنتُ ْم اَل َت ْعلَ ُم و َن (‪َ )232‬والْ َوال َد ُ‬

‫س إِاَّل ُو ْس َع َها اَل‬ ‫ف‬


‫ْ‬ ‫ن‬ ‫ف‬ ‫وف اَل تُ َكلَّ‬ ‫الرض اعةَ وعلَى الْمولُ ِ‬
‫ود لَ ه ِرْزُقه َّن وكِس وُته َّن بِ الْمعر ِ‬
‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َّ َ َ َ َ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ود لَ ه بِولَ ِد ِه وعلَى الْ وا ِر ِ‬ ‫تُض َّار والِ َدةٌ بِولَ ِ‬
‫ص ااًل َع ْن‬ ‫ث ِمثْ ُل َذل َ‬
‫ك فَ ِإ ْن أ ََر َادا ف َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ٌ‬ ‫ل‬
‫ُ‬‫و‬ ‫م‬ ‫و‬
‫اَل‬
‫َ َْ‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫د‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫َت ر ٍ ِ‬
‫اح‬ ‫اض مْن ُه َم ا َوتَ َش ُاوٍر فَاَل ُجنَ َ‬
‫اح َعلَْيه َم ا َوإ ْن أ ََرْدمُتْ أَ ْن تَ ْسَت ْرض عُوا أ َْواَل َد ُك ْم فَاَل ُجنَ َ‬ ‫َ‬
‫َن اللَّه مِب َ ا َتعملُ و َن ب ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ريٌ (‬ ‫َعلَْي ُك ْم إ َذا َس لَّ ْمتُ ْم َم ا آََتْيتُ ْم ب الْ َم ْعُروف َو َّات ُق وا اللَّهَ َو ْاعلَ ُم وا أ َّ َ ْ َ َ‬

‫‪280‬‬
‫ص َن بِأَْن ُف ِس ِه َّن أ َْرَب َعةَ أَ ْش ُه ٍر َو َع ْش ًرا فَ ِإ َذا‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫ين يَُت َوَّف ْو َن مْن ُك ْم َويَ َذ ُرو َن أ َْزَو ً‬
‫اجا َيَتَربَّ ْ‬ ‫‪َ )233‬والذ َ‬
‫مِب‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫بلَ ْغن أَجلَه َّن فَاَل جناح علَي ُكم فِ‬
‫يما َف َع ْل َن يِف أَْن ُفس ِه َّن بالْ َم ْعُروف َواللَّهُ َا َت ْع َملُو َن َخبِ ريٌ‬
‫َُ َ َ ْ ْ َ‬ ‫َ َ َُ‬
‫ِّس ِاء أ َْو أَ ْكَنْنتُ ْم يِف أَْن ُف ِس ُك ْم‬
‫ن‬ ‫ال‬
‫ْ َ َ‬
‫ض تُم بِ ِه ِمن ِخطْب ِ‬
‫ة‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ر‬
‫َّ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫يم‬‫(‪ )234‬واَل جن اح علَي ُكم فِ‬
‫َ َُ َ َ ْ ْ َ‬
‫وه َّن ِس ًّرا إِاَّل أَ ْن َت ُقولُ وا َق ْواًل َم ْعُروفً ا َواَل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َعل َم اللَّهُ أَنَّ ُك ْم َس تَ ْذ ُكُروَن ُه َّن َولَك ْن اَل ُت َواع ُد ُ‬
‫َن اللَّهَ َي ْعلَ ُم َم ا يِف أَْن ُف ِس ُك ْم‬
‫َجلَ هُ َو ْاعلَ ُم وا أ َّ‬
‫اب أ َ‬
‫ِ‬ ‫َت ْع ِزُم وا ُع ْق َد َة النِّ َك ِ‬
‫اح َحىَّت َيْبلُ َغ الْكتَ ُ‬
‫اح َعلَْي ُك ْم إِ ْن طَلَّ‬ ‫َن اللَّه َغ ُف ور حلِ‬
‫ِّس اءَ َم ا مَلْ‬
‫ن‬
‫ُ َ‬‫ال‬ ‫م‬‫ت‬
‫ُ‬ ‫ق‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ج‬
‫ُ‬ ‫اَل‬ ‫)‬‫‪235‬‬ ‫(‬ ‫يم‬
‫ٌ‬ ‫اح َذ ُروهُ َو ْاعلَ ُم وا أ َّ َ ٌ َ‬
‫فَ ْ‬
‫ِ‬
‫وه َّن َعلَى الْ ُموس ِع قَ َد ُرهُ َو َعلَى الْ ُم ْقرِت ِ قَ َد ُرهُ َمتَ ً‬
‫اع ا‬ ‫ض وا هَلُ َّن فَ ِر َ‬
‫يض ةً َوَمتِّعُ ُ‬ ‫وه َّن أ َْو َت ْف ِر ُ‬
‫مَتَ ُّس ُ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫وه َّن م ْن َقْب ِل أَ ْن مَتَ ُّس ُ‬
‫وه َّن َوقَ ْد‬ ‫بِ الْ َم ْعُروف َح ًّقا َعلَى الْ ُم ْحس ن َ‬
‫ني (‪َ )236‬وإِ ْن طَلَّ ْقتُ ُم ُ‬
‫ض تُ ْم إِاَّل أَ ْن َي ْع ُف و َن أ َْو َي ْع ُف َو الَّ ِذي بِيَ ِد ِه عُ ْق َدةُ النِّ َك ِ‬
‫اح‬ ‫ف َم ا َفَر ْ‬
‫ص ُ‬
‫ض تُم هَل َّن فَ ِر ِ‬
‫يض ةً فَن ْ‬
‫َ‬ ‫َفَر ْ ْ ُ‬
‫ض ل بينَ ُكم إِ َّن اللَّه مِب َ ا َتعملُ و َن ب ِ‬
‫ص ريٌ (‪)237‬‬ ‫وأَ ْن َتع ُف وا أَْق ر ِ‬
‫َ َْ َ‬ ‫ب ل َّلت ْق َوى َواَل َتْن َس ُوا الْ َف ْ َ َْ ْ‬
‫َُ‬ ‫َ ْ‬

‫ني (‪ )238‬فَ ِإ ْن ِخ ْفتُ ْم فَ ِر َج ااًل‬‫الص اَل ِة الْوس طَى وقُ ِ ِ ِِ‬ ‫الص لَو ِ‬ ‫ح افِ‬
‫وم وا للَّه قَ انت َ‬
‫ُْ َ ُ‬ ‫ات َو َّ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ى‬‫َ‬‫ل‬‫ع‬‫َ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ظ‬
‫ُ‬ ‫َ‬
‫ين‬ ‫أَو رْكبانً ا فَ ِإ َذا أ َِمْنتم فَ اذْ ُكروا اللَّه َكم ا علَّم ُكم م ا مَل تَ ُكونُ وا َتعلَم و َن (‪ )239‬والَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َ َ‬ ‫ُْ‬ ‫ُ َ َ ََ َْ ْ‬ ‫ُْ‬ ‫ْ َُ‬
‫اع ا إِىَل احْلَ ْوِل َغْي َر إِ ْخ َر ٍاج فَِإ ْن َخ َر ْج َن‬ ‫ِ أِل ِ‬ ‫ِ‬
‫اج ا َوص يَّةً َْزَواج ِه ْم َمتَ ً‬
‫يَُت َوَّف ْو َن مْن ُك ْم َويَ َذ ُرو َن أ َْزَو ً‬
‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫اح َعلَْي ُك ْم يِف َم ا َف َع ْل َن يِف أَْن ُفس ه َّن م ْن َم ْع ُروف َواللَّهُ َع ِزي ٌز َحك ٌ‬
‫يم (‪)240‬‬ ‫فَاَل ُجنَ َ‬

‫‪281‬‬
‫ك يَُبنِّي ُ اللَّهُ لَ ُك ْم آَيَاتِ ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َول ْل ُمطَلَّ َق ات َمتَ اعٌ بِ الْ َم ْعُروف َح ًّقا َعلَى الْ ُمتَّق َ‬
‫ني (‪َ )241‬ك َذل َ‬
‫وف ح َذر الْم و ِ‬
‫ت‬ ‫ٌ‬ ‫ل‬
‫ُ‬‫ُ‬‫أ‬ ‫م‬‫ه‬ ‫و‬ ‫م‬‫ه‬‫لَعلَّ ُكم َتع ِقلُ و َن (‪ )242‬أَمَل َت ر إِىَل الَّ ِذين خرج وا ِمن ِدي ا ِرِ‬
‫َ َْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َ ََ ُ ْ َ ْ َ ْ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ ْ ْ‬
‫َّاس َولَ ِك َّن أَ ْكَث َر الن ِ‬
‫َّاس اَل‬ ‫اه ْم إِ َّن اللَّهَ لَ ُذو فَ ْ‬
‫ض ٍل َعلَى الن ِ‬ ‫ال هَلُ ُم اللَّهُ ُموتُ وا مُثَّ أ ْ‬
‫َحيَ ُ‬ ‫َف َق َ‬

‫يم (‪َ )244‬م ْن َذا الَّ ِذي‬‫َن اللَّه مَسِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يَ ْش ُكُرو َن (‪َ )243‬وقَاتلُوا يِف َسبِ ِيل اللَّه َو ْاعلَ ُموا أ َّ َ ٌ‬
‫يع َعل ٌ‬
‫ط َوإِلَْي ِه ُتْر َجعُ و َن (‬ ‫ِ‬
‫َض َعافًا َكث َريًة َواللَّهُ َي ْقبِ ُ‬
‫ض َوَيْب ُس ُ‬ ‫ي ْق ِرض اللَّه َقرضا حسنًا َفيض ِ‬
‫اع َفهُ لَهُ أ ْ‬ ‫ُ ُ َ ًْ ََ َُ‬

‫وس ى إِ ْذ قَ الُوا لِنَيِب ٍّ هَلُ ُم ْاب َع ْ‬


‫ث لَنَ ا‬ ‫ِ‬ ‫‪ )245‬أَمَل َت ر إِىَل الْمإَلِ ِمن بيِن إِس رائِ ِ‬
‫يل م ْن َب ْع د ُم َ‬
‫َ َْ َْ َ‬ ‫ْ َ‬
‫ب َعلَْي ُك ُم الْ ِقتَ ُ‬
‫ال أَاَّل ُت َق اتِلُوا قَالُوا َوَم ا‬ ‫َ‬
‫ال ه ل عس يتُم إِ ْن ُكتِ‬
‫ْ‬
‫ْ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ملِ ًك ا نُ َقاتِل يِف س بِ ِيل اللَّ ِ‬
‫ه‬ ‫ْ َ‬ ‫َ‬
‫ب َعلَْي ِه ُم الْ ِقتَ ُ‬
‫ال َت َولَّ ْوا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫لَنَا أَاَّل نُ َقاتِل يِف َسبِ ِيل اللَّ ِه وقَ ْد أ ْ ِ ِ ِ‬
‫ُخ ِر ْجنَا م ْن ديَارنَا َوأ َْبنَائنَ ا َفلَ َّما ُكت َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ال هَلُ ْم نَبُِّي ُه ْم إِ َّن اللَّهَ قَ ْد َب َع َ‬
‫ث لَ ُك ْم‬ ‫يم بِالظَّالم َ‬
‫ني (‪َ )246‬وقَ َ‬ ‫إاَّل قَلياًل مْن ُه ْم َواللَّهُ َعل ٌ‬
‫ت َس َعةً ِم َن‬ ‫ك علَينَا وحَنْن أَح ُّق بِالْم ْل ِ ِ‬ ‫طَالُ ِ‬
‫ك مْن هُ َومَلْ يُ ْؤ َ‬ ‫وت َمل ًكا قَالُوا أَىَّن يَ ُكو ُن لَهُ الْ ُم ْل ُ َ ْ َ ُ َ ُ‬
‫َ‬
‫اص طََفاهُ َعلَْي ُك ْم َوَز َادهُ بَ ْس طَةً يِف الْعِْل ِم َواجْلِ ْس ِم َواللَّهُ يُ ْؤيِت ُم ْل َك هُ َم ْن‬ ‫الْ َم ِال قَ َ‬
‫ال إِ َّن اللَّهَ ْ‬
‫وت فِي ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ال هَلُ ْم نَبُِّي ُه ْم إِ َّن آَيَ ةَ ُم ْلك ه أَ ْن يَ أْتيَ ُك ُم التَّابُ ُ‬
‫يم (‪َ )247‬وقَ َ‬‫يش اء واللَّه و ِاس ع علِ‬
‫ََ َُ ُ َ ٌ َ ٌ‬
‫ِ‬ ‫س ِكينةٌ ِمن ربِّ ُكم وب ِقيَّةٌ مِم‬
‫وسى َوآَ ُل َه ُارو َن حَتْ ِملُهُ الْ َماَل ئِ َك ةُ إِ َّن يِف َذل َ‬
‫ك آَل َيَةً‬ ‫م‬
‫ُ َ‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫آ‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ر‬
‫َ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫َّا‬ ‫َ َ ْ َ ْ ََ‬
‫ال إِ َّن اللَّهَ ُمْبتَلِي ُك ْم بَِن َه ٍر‬ ‫لَ ُكم إِ ْن ُكْنتم م ؤِمنِني (‪َ )248‬فلَ َّما فَص ل طَ الُوت بِ اجْل ن ِ‬
‫ود قَ َ‬‫ُ ُُ‬ ‫َ َ‬ ‫ُْ ُ ْ َ‬ ‫ْ‬

‫‪282‬‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫س ِميِّن َوَم ْن مَلْ يَطْ َع ْمهُ فَِإنَّهُ ِميِّن إِاَّل َم ِن ا ْغَتَر َ‬ ‫فَمن َش ِرب ِ‬
‫ف ُغْرفَةً بِيَده فَ َش ِربُوا مْن هُ‬ ‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫َْ َ‬
‫إِاَّل قَلِياًل ِمْنهم َفلَ َّما جاوزه هو والَّ ِذين آَمنوا معه قَالُوا اَل طَاقَةَ لَن ا الْي وم جِب الُوت وجن ِ‬
‫ود ِه‬ ‫َ َ ْ َ َ َ َ ُُ‬ ‫َ َ َُ ُ َ َ َ َ ُ َ َ ُ‬ ‫ُْ‬
‫ت فِئَ ةً َكثِ َريًة بِِإ ْذ ِن اللَّ ِه َواللَّهُ َم َع‬ ‫ِ ِ ٍِ ِ ٍ‬
‫ين يَظُنُّو َن أَنَّ ُه ْم ُماَل قُو اللَّه َك ْم م ْن فئَ ة قَليلَ ة َغلَبَ ْ‬
‫ال الَّ ِ‬
‫قَ َ َ‬
‫ذ‬
‫ِِ‬ ‫جِل‬ ‫َّ ِ‬
‫ت أَقْ َد َامنَا‬ ‫وت َو ُجنُوده قَالُوا َربَّنَ ا أَفْ ِر ْغ َعلَْينَ ا َ‬
‫ص ْبًرا َوَثبِّ ْ‬ ‫الص اب ِر َ‬
‫ين (‪َ )249‬ولَ َّما َب َرُزوا َالُ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫وت َوآَتَاهُ اللَّهُ‬ ‫وه ْم بِِإ ْذن اللَّه َوَقتَ َل َد ُاو ُ‬
‫ود َج الُ َ‬ ‫ص ْرنَا َعلَى الْ َق ْوم الْ َكاف ِر َ‬
‫ين (‪َ )250‬ف َهَزُم ُ‬ ‫َوانْ ُ‬
‫ض‬ ‫ِ‬ ‫ض ُه ْم بَِب ْع ٍ‬ ‫ك واحْلِ ْكم ةَ وعلَّم ه مِم َّا ي َش اء ولَواَل دفْ ع اللَّ ِ‬
‫ض لََف َس َدت اأْل َْر ُ‬ ‫َّاس َب ْع َ‬
‫َ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫الْ ُم ْل َ َ َ َ َ َ ُ َ ُ َ ْ َ ُ‬

‫ك بِاحْلَ ِّق َوإِنَّ َ‬ ‫ِ‬ ‫ني (‪ )251‬تِْل َ‬ ‫ِ‬ ‫َولَ ِك َّن اللَّهَ ذُو فَ ْ‬
‫ك‬ ‫ات اللَّه َنْتلُ َ‬
‫وه ا َعلَْي َ‬ ‫ك آَيَ ُ‬ ‫ض ٍل َعلَى الْ َع الَم َ‬
‫ض ِمْن ُه ْم َم ْن َكلَّ َم اللَّهُ َوَرفَ َع‬ ‫ِ‬
‫ض ُه ْم َعلَى َب ْع ٍ‬
‫ض ْلنَا َب ْع َ‬
‫الر ُس ُل فَ َّ‬
‫ك ُّ‬‫ني (‪ )252‬تِْل َ‬ ‫ِ‬
‫لَم َن الْ ُم ْر َسل َ‬
‫ات وآََتينَ ا ِعيس ى ابن م رمَي الْبِّينَ ِ‬
‫ات َوأَيَّ ْدنَاهُ بِ ُر ِ‬
‫وح الْ ُق ُد ِس َولَ ْو َش اءَ اللَّهُ َم ا‬ ‫ٍ‬
‫َ َْ َْ َ َ‬ ‫ض ُه ْم َد َر َج َ ْ‬
‫َب ْع َ‬

‫اخَتلَ ُف وا فَ ِمْن ُه ْم َم ْن آَ َم َن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ا ْقتَتَ ل الَّ ِذ ِ‬


‫ات َولَك ِن ْ‬
‫ين م ْن َب ْع ده ْم م ْن َب ْع د َم ا َج اءَْت ُه ُم الَْبِّينَ ُ‬
‫َ َ‬
‫َّ ِ‬ ‫َوِمْن ُه ْم َم ْن َك َفَر َولَ ْو َشاءَ اللَّهُ َما ا ْقتََتلُوا َولَ ِك َّن اللَّهَ َي ْف َع ُل َم ا يُِر ُ‬
‫يد (‪ )253‬يَا أَيُّ َه ا الذ َ‬
‫ين‬

‫اعةٌ َوالْ َك افُِرو َن‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ مِم‬


‫آَ َمنُوا أَنْف ُقوا َّا َرَزْقنَ ا ُك ْم م ْن َقْب ِل أَ ْن يَأْيِت َ َي ْوٌم اَل َبْي ٌع فيه َواَل ُخلَّةٌ َواَل َش َف َ‬
‫وم اَل تَأْ ُخ ُذهُ ِس نَةٌ واَل َن ْوٌم لَ هُ َم ا يِف‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ُه ُم الظَّال ُمو َن (‪ )254‬اللَّهُ اَل إِلَ هَ إِاَّل ُه َو احْلَ ُّي الْ َقيُّ ُ‬
‫ض َم ْن َذا الَّ ِذي يَ ْش َف ُع ِعْن َدهُ إِاَّل بِِإ ْذنِ ِه َي ْعلَ ُم َم ا َبنْي َ أَيْ ِدي ِه ْم َوَم ا‬ ‫الس ماو ِ‬
‫ات َوَم ا يِف اأْل َْر ِ‬ ‫َّ َ َ‬

‫‪283‬‬
‫ض َواَل‬ ‫خ ْل َفهم واَل حُيِ يطُ و َن بِ َش ي ٍء ِمن ِع ْل ِم ِه إِاَّل مِب َا َش اء و ِس ع ُكرِس يُّه َّ ِ‬
‫الس َم َاوات َواأْل َْر َ‬ ‫ََ َ ْ ُ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ ُْ َ‬
‫الر ْش ُد ِم َن الْغَ ِّي‬
‫يم (‪ )255‬اَل إِ ْك َر َاه يِف الدِّي ِن قَ ْد َتَبنَّي َ ُّ‬ ‫يئُوده ِح ْفظُهم ا وه و الْعلِي الْع ِ‬
‫ظ‬
‫ُ َ َ ُ َ َ ُّ َ ُ‬ ‫َ ُُ‬
‫وت وي ؤِمن بِاللَّ ِه َف َق ِد استمس ك بِ الْعروِة الْ وْث َقى اَل انْ ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َام هَلَا َواللَّهُ‬
‫َ‬ ‫ف‬ ‫ْ َ ْ َ َ ُْ َ ُ‬ ‫فَ َم ْن يَ ْك ُف ْر بالطَّاغُ َ ُ ْ ْ‬
‫ِ َّ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫مَسِ ِ‬
‫ين آَ َمنُ وا خُيْ ِر ُج ُه ْم م َن الظُّلُ َم ات إىَل النُّور َوالذ َ‬
‫ين َك َف ُروا‬ ‫يم (‪ )256‬اللَّهُ َويِل ُّ الذ َ‬
‫يع َعل ٌ‬
‫ٌ‬
‫اب النَّا ِر ُه ْم فِ َيه ا‬ ‫أَولِي ُاؤهم الطَّاغُوت خُيْ ِرج وَنهم ِمن النُّوِر إِىَل الظُّلُم ِ‬
‫َص َح ُ‬ ‫ات أُولَئِ َ‬
‫كأ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ُ ُْ َ‬ ‫َْ ُُ‬
‫اج إِب ر ِ‬ ‫خالِ ُدو َن (‪ )257‬أَمَل َت ر إِىَل الَّ ِ‬
‫يم يِف َربِِّه أَ ْن آَتَ اهُ اللَّهُ الْ ُم ْل َ‬
‫ك إِ ْذ قَ َ‬
‫ال‬ ‫َ َ‬‫اه‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ‬
‫يم فَِإ َّن اللَّهَ يَأْيِت بِ َّ‬
‫الش ْم ِ‬
‫س‬ ‫ال إِبر ِ‬
‫اه‬ ‫َ‬ ‫َ‬‫ق‬ ‫يت‬ ‫ال أَنَا أُحيِي وأ ِ‬
‫ُم‬ ‫َ‬ ‫َ‬‫ق‬ ‫يت‬‫إِبر ِاهيم ريِّب الَّ ِذي حُي يِي ومُيِ‬
‫َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫َْ ُ َ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ب َفب ِه ِ‬ ‫ِ ِ هِب ِ‬ ‫ِ‬
‫م َن الْ َم ْش ِرق فَ أْت َ ا م َن الْ َم ْغ ِر ِ ُ َ‬
‫ت الَّذي َك َف َر َواللَّهُ اَل َي ْه دي الْ َق ْوَم الظَّالم َ‬
‫ني (‬

‫ال أَىَّن حُيْيِي َه ِذ ِه اللَّهُ َب ْع َد‬ ‫‪ )258‬أَو َكالَّ ِذي م َّر علَى َقري ٍة وِهي خا ِوي ةٌ علَى عر ِ‬
‫وش َها قَ َ‬‫َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُُ‬ ‫ْ‬
‫ض َي ْوٍم قَ َ‬
‫ال بَ ْل‬ ‫ال لَبِثْ ُ‬
‫ت َي ْوًم ا أ َْو َب ْع َ‬ ‫َم ْوهِتَا فَأ ََماتَ هُ اللَّهُ ِمئَ ةَ َع ٍام مُثَّ َب َعثَ هُ قَ َ‬
‫ال َك ْم لَبِثْ َ‬
‫ت قَ َ‬
‫ِ‬ ‫مِح‬
‫ك مَلْ َيتَ َس ن َّْه َوانْظُ ْر إِىَل َ ا ِرَك َولنَ ْج َعلَ َ‬
‫ك آَيَ ةً‬ ‫ت ِمئَ ةَ َع ٍام فَ انْظُْر إِىَل طَ َع ِام َ‬
‫ك َو َش َرابِ َ‬ ‫لَبِثْ َ‬

‫َن اللَّهَ‬
‫ال أ َْعلَ ُم أ َّ‬
‫وها حَلْ ًم ا َفلَ َّما َتَبنَّي َ لَهُ قَ َ‬ ‫ِ‬
‫ف نُْنش ُزَها مُثَّ نَ ْك ُس َ‬
‫ِ‬ ‫لِلن ِ‬
‫َّاس َوانْظُ ْر إِىَل الْعظَ ِام َكْي َ‬

‫ف حُتْيِي الْ َم ْوتَى قَ َ‬ ‫علَى ُك ل ش ي ٍء قَ ِدير (‪ )259‬وإِ ْذ قَ َ ِ ِ‬


‫ال أ ََومَلْ‬ ‫ب أَِريِن َكْي َ‬
‫يم َر ِّ‬
‫ال إ ْب َراه ُ‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫ِّ َ ْ‬ ‫َ‬
‫اج َع ْل‬ ‫ص ْرُه َّن إِلَْي َ‬
‫ك مُثَّ ْ‬
‫ِ‬ ‫ال َبلَى َولَ ِك ْن لِيَطْ َمئِ َّن َق ْليِب قَ َ‬
‫ال فَ ُخ ْذ أ َْرَب َع ةً م َن الطَّرْيِ فَ ُ‬ ‫ُت ْؤِم ْن قَ َ‬

‫‪284‬‬
‫َن اللَّه ع ِز ِ‬ ‫َعلَى ُك ِّل َجبَ ٍل ِمْن ُه َّن ُج ْزءًا مُثَّ ْادعُ ُه َّن يَأْتِينَ َ‬
‫يم (‪)260‬‬ ‫ك َس ْعيًا َو ْاعلَ ْم أ َّ َ َ ٌ‬
‫يز َحك ٌ‬
‫ت َس ْب َع َس نَابِ َل يِف ُك ِّل ُس ْنُبلَ ٍة‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫مث ل الَّ ِذ ِ‬
‫ين يُْنف ُق و َن أ َْم َواهَلُ ْم يِف َس بِ ِيل اللَّه َك َمثَ ِل َحبَّة أَْنبَتَ ْ‬
‫ََ ُ َ‬
‫يم (‪ )261‬الَّ ِذين يُْن ِف ُق و َن أ َْم واهَلُ ْم يِف‬‫اعف لِمن يش اء واللَّه و ِاس ع علِ‬
‫ِمئَ ةُ حبَّ ٍة واللَّه ي ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ض ُ َْ ََ َُ ُ َ ٌ َ ٌ‬ ‫َ َ َُُ‬

‫َج ُرُه ْم ِعْن َد َرهِّبِ ْم َواَل َخ ْو ٌ‬


‫ف َعلَْي ِه ْم‬ ‫ِ‬
‫َس بِ ِيل اللَّه مُثَّ اَل يُْتبِعُ و َن َم ا أَْن َف ُق وا َمنًّا َواَل أَ ًذى هَلُ ْم أ ْ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫واَل هم حَي زنُ و َن (‪َ )262‬ق وٌل مع ر ٌ ِ‬
‫ص َدقَة َيْتَبعُ َه ا أَ ًذى َواللَّهُ َغيِن ٌّ‬
‫وف َوَم ْغف َرةٌ َخْي ٌر م ْن َ‬‫ْ َْ ُ‬ ‫َ ُ ْ َْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َدقَات ُك ْم بِالْ َم ِّن َواأْل َذَى َكالَّذي يُْنف ُق َمالَهُ‬ ‫يم (‪ )263‬يَا أَيُّ َها الذ َ‬
‫ين آَ َمنُوا اَل ُتْبطلُوا َ‬ ‫َحل ٌ‬
‫َص ابَهُ َوابِ ٌل‬ ‫ٍ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اب فَأ َ‬ ‫َّاس َواَل يُ ْؤم ُن بِاللَّه َوالَْي ْوم اآْل َخ ِر فَ َمَثلُ هُ َك َمثَ ِل َ‬
‫ص ْف َوان َعلَْي ه ُت َر ٌ‬ ‫ِرئَ اءَ الن ِ‬

‫ين (‪)264‬‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫َفترَك ه ص ْل ًدا اَل ي ْق ِدرو َن علَى ش ي ٍء مِم َّا َكس بوا واللَّه اَل يه ِدي الْ َق وم الْ َك افِ‬
‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ ُ َ ُ َْ‬ ‫َ ُ َ َْ‬ ‫ََ ُ َ‬
‫ض ِاة اللَّ ِه َوَتثْبِيتً ا ِم ْن أَْن ُف ِس ِه ْم َك َمثَ ِل َجن ٍَّة بَِرْب َوٍة‬ ‫ِ‬ ‫ومث ل الَّ ِذ ِ‬
‫ين يُْنف ُق و َن أ َْم َواهَلُ ُم ابْتغَ اءَ َم ْر َ‬
‫َ ََ ُ َ‬
‫ص بها وابِ ل فَطَ لٌّ واللَّه مِب َا َتعملُ و َن ب ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ص ريٌ (‬ ‫َ ُ َْ َ‬ ‫َص َاب َها َوابِ ٌل فَ َآتَ ْ‬
‫ت أُ ُكلَ َه ا ض ْع َفنْي فَ إ ْن مَلْ يُ ْ َ َ ٌ‬ ‫أَ‬
‫اب جَتْ ِري ِم ْن حَتْتِ َها اأْل َْن َه ُار لَهُ فِ َيه ا‬
‫‪ )265‬أَيوُّد أَح ُد ُكم أَ ْن تَ ُكو َن لَهُ جنَّةٌ ِمن خَنِ ٍيل وأ َْعنَ ٍ‬
‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت‬
‫احَتَرقَ ْ‬ ‫َص َاب َها إِ ْع َ‬
‫ص ٌار في ه نَ ٌار فَ ْ‬ ‫ض َع َفاءُ فَأ َ‬
‫َص ابَهُ الْكَب ُر َولَ هُ ذُِّريَّةٌ ُ‬
‫م ْن ُك ِّل الث ََّم َرات َوأ َ‬
‫ين آَ َمنُ وا أَنْ ِف ُق وا ِم ْن‬ ‫َّ ِ‬ ‫َّ‬ ‫ِ‬
‫ك يَُبنِّي ُ اللَّهُ لَ ُك ُم اآْل َيَات لَ َعلَّ ُك ْم َتَت َفكُرو َن (‪ )266‬يَا أَيُّ َه ا الذ َ‬
‫ِ‬
‫َك َذل َ‬

‫يث ِمْن هُ ُتْن ِف ُق و َن َولَ ْس تُ ْم‬ ‫َخَر ْجنَ ا لَ ُك ْم ِم َن اأْل َْر ِ‬ ‫مِم‬ ‫ِ‬
‫ض َواَل َتيَ َّم ُم وا اخْلَبِ َ‬ ‫طَيِّبَ ات َم ا َك َس ْبتُ ْم َو َّا أ ْ‬

‫‪285‬‬
‫الش ْيطَا ُن يَعِ ُد ُك ُم الْ َف ْق َر‬
‫َن اللَّهَ َغيِن ٌّ مَحِ ي ٌد (‪َّ )267‬‬ ‫يه إِاَّل أَ ْن ُت ْغ ِمض وا فِ ِ‬
‫يه َو ْاعلَ ُم وا أ َّ‬ ‫بَِآ ِخ ِذ ِ‬
‫ُ‬
‫يم (‪ )268‬يُ ْؤيِت‬‫ض اًل واللَّه و ِاس ع علِ‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫َ‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫وي أْمرُكم بِالْ َفح َش ِاء واللَّه يعِ ُد ُكم م ْغ ِف رةً ِ‬
‫م‬
‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫ُ‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َُ ْ َ َ‬ ‫َ َ ُُ ْ ْ‬
‫ت احْلِ ْكم ةَ َف َق ْد أُويِت َخْي را َكثِ ريا وم ا ي َّذ َّكر إِاَّل أُولُو اأْل َلْب ِ‬
‫اب (‬ ‫ِ‬
‫احْل ْك َمةَ َم ْن يَ َشاءُ َوَم ْن يُ ْؤ َ‬
‫َ‬ ‫َ ً ً ََ َ ُ‬ ‫َ‬
‫ص ا ٍر‬ ‫‪ )269‬وما أَْن َف ْقتُم ِمن َن َف َق ٍة أَو نَ َذرمُت ِمن نَ ْذ ٍر فَِإ َّن اللَّه يعلَم ه وم ا لِلظَّالِ ِم ِ‬
‫ني م ْن أَنْ َ‬
‫َ‬ ‫َ َْ ُ ُ ََ‬ ‫ْ ْْ ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ََ‬
‫(‪ )270‬إِ ْن ُتب ُدوا َّ ِ ِ ِ ِ‬
‫وه ا الْ ُف َق َراءَ َف ُه َو َخْي ٌر لَ ُك ْم‬ ‫الص َدقَات فَنع َّما ه َي َوإِ ْن خُتْ ُف َ‬
‫وه ا َوُت ْؤتُ َ‬ ‫ْ‬
‫ك ُه َد ُاه ْم َولَ ِك َّن‬
‫س َعلَْي َ‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬‫َ‬‫ل‬ ‫)‬‫‪271‬‬ ‫(‬ ‫ري‬
‫ٌ‬ ‫ويُ َكفِّر َعْن ُكم ِم ْن َس يِّئَاتِ ُكم واللَّهُ مِب َ ا َت ْعملُ و َن َخبِ‬
‫َ‬ ‫َْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُ‬
‫اللَّهَ َي ْه ِدي َم ْن يَ َشاءُ َوَما ُتْن ِف ُقوا ِم ْن خَرْيٍ فَأِل َْن ُف ِس ُك ْم َوَما ُتْن ِف ُقو َن إِاَّل ابْتِغَاءَ َو ْج ِه اللَّ ِه َوَم ا‬
‫ف إِلَي ُكم وأَْنتُم اَل تُظْلَم و َن (‪ )272‬لِْل ُف َق ر ِاء الَّ ِذين أُح ِ‬
‫ص ُروا يِف َس بِ ِيل‬ ‫ِ ِ‬
‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُتْنف ُق وا م ْن خَرْيٍ يُ َو َّ ْ ْ َ ْ‬
‫اء ِمن التَّع ُّف ِ‬
‫ف َت ْع ِرُف ُه ْم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض ْربًا يِف اأْل َْر ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ َ‬ ‫ض حَيْ َس ُب ُه ُم اجْلَاه ُل أَ ْغنيَ‬ ‫اللَّه اَل يَ ْس تَطيعُو َن َ‬
‫َّ ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ِ ِ ٍ ِ‬ ‫اهم اَل يس أَلُو َن الن ِ‬ ‫ِِ‬
‫ين‬ ‫َّاس إحْلَافً ا َوَم ا ُتْنف ُق وا م ْن خَرْي فَ إ َّن اللَّهَ ب ه َعل ٌ‬
‫يم (‪ )273‬الذ َ‬ ‫َ‬ ‫يم ُ ْ َ ْ‬ ‫بس َ‬

‫َج ُرُه ْم ِعْن َد َرهِّبِ ْم َواَل َخ ْو ٌ‬


‫ف َعلَْي ِه ْم َواَل‬ ‫ِ‬ ‫يْن ِف ُقو َن أَمواهَل م بِاللَّي ِل والن ِ‬
‫َّها ِر سًّرا َو َعاَل نيَ ةً َفلَ ُه ْم أ ْ‬
‫ْ َ ُْ ْ َ َ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬ ‫هم حَي زنُ و َن (‪ )274‬الَّ ِ‬
‫وم و َن إِاَّل َك َم ا َي ُق ُ‬
‫وم الَّذي َيتَ َخبَّطُ هُ‬ ‫ق‬‫ُ‬
‫َ َ ُ‬‫ي‬ ‫اَل‬ ‫ا‬ ‫ب‬
‫الر‬
‫ِّ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬‫ل‬
‫ُ‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫أ‬ ‫ي‬
‫ََ‬‫ين‬ ‫ذ‬ ‫ُ ْ َْ‬

‫َح َّل اللَّهُ الَْبْي َع َو َحَّرَم ِّ‬


‫الربَا فَ َم ْن‬ ‫ك بِأَنَّ ُه ْم قَالُوا إِمَّنَا الَْبْي ُع ِمثْ ُل ِّ‬ ‫الشَّيطَا ُن ِمن الْم ِ‬
‫الربَا َوأ َ‬ ‫س َذل َ‬
‫َ َ ِّ‬ ‫ْ‬
‫اب‬
‫َص َح ُ‬ ‫ف َوأ َْم ُرهُ إِىَل اللَّ ِه َوَم ْن َع َاد فَأُولَئِ َ‬
‫كأ ْ‬
‫ِ ِ ِ‬
‫َج اءَهُ َم ْوعظَ ةٌ م ْن َربِّه فَ ا ْنَت َهى َفلَ هُ َم ا َس لَ َ‬

‫‪286‬‬
‫الص َدقَ ِ‬
‫ات َواللَّهُ اَل حُيِ ُّ‬
‫ب ُك َّل َك َّفا ٍر‬ ‫النَّا ِر ُه ْم فِ َيها َخالِ ُدو َن (‪ )275‬مَيْ َح ُق اللَّهُ ِّ‬
‫الربَا َويُ ْريِب َّ‬

‫َج ُرُه ْم‬ ‫الص اَل ةَ َوآََت ُوا َّ‬ ‫الص احِل ِ‬
‫ات َوأَقَ ُاموا َّ‬ ‫ِ‬ ‫أَثِي ٍم (‪ )276‬إِ َّن الَّ ِ‬
‫الزَك اةَ هَلُ ْم أ ْ‬ ‫ين آَ َمنُ وا َو َعملُ وا َّ َ‬
‫َ‬ ‫ذ‬

‫ين آَ َمنُوا َّات ُق وا اللَّهَ َو َذ ُروا‬ ‫ف علَي ِهم واَل هم حَي زنُو َن (‪ )277‬ي ا أَيُّه ا الَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫ِ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫عْن َد َرهِّب ْم َواَل َخ ْو ٌ َ ْ ْ َ ُ ْ َْ‬
‫ب ِم َن اللَّ ِه َوَر ُس ولِِه‬
‫ني (‪ )278‬فَ ِإ ْن مَل َت ْفعلُ وا فَ أْ َذنُوا حِب َ ر ٍ‬
‫ْ‬ ‫ْ َ‬
‫ِِ‬ ‫َم ا بَِق َي ِم َن ِّ‬
‫الربَ ا إِ ْن ُكْنتُ ْم ُم ْؤمن َ‬
‫وس أ َْم َوالِ ُك ْم اَل تَظْلِ ُم و َن َواَل تُظْلَ ُم و َن (‪َ )279‬وإِ ْن َك ا َن ذُو عُ ْس َرٍة‬ ‫ِ‬
‫َوإ ْن ُتْبتُ ْم َفلَ ُك ْم ُرءُ ُ‬
‫ص َّدقُوا َخْي ٌر لَ ُك ْم إِ ْن ُكْنتُ ْم َت ْعلَ ُم و َن (‪َ )280‬و َّات ُق وا َي ْوًم ا ُت ْر َجعُ و َن‬ ‫ِ‬
‫َفنَظ َرةٌ إِىَل َمْي َس َرٍة َوأَ ْن تَ َ‬

‫ين يَأْ ُكلُو َن ِّ‬


‫الربَا‬ ‫س م ا َكس بت وهم اَل يظْلَم و َن (‪ )281‬الَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫ٍ‬ ‫ف‬
‫ْ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ُّ‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ىَّف‬
‫و‬ ‫ت‬
‫ُ‬ ‫َّ‬‫مُث‬ ‫ه‬ ‫فِ ِ‬
‫يه إِىَل اللَّ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫َ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ك بِأَنَّ ُه ْم قَالُوا إِمَّنَا الَْبْي ُع‬ ‫الش يطَا ُن ِمن الْم ِ‬ ‫اَل ي ُقوم و َن إِاَّل َكم ا ي ُق ِ‬
‫س َذل َ‬
‫َ َ ِّ‬ ‫وم الَّذي َيتَ َخبَّطُهُ َّ ْ‬
‫َ َ ُ‬ ‫َ ُ‬
‫ف‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫َح َّل اللَّهُ الَْبْي َع َو َح َّرَم ِّ‬ ‫ِمثْ ُل ِّ‬
‫الربَا فَ َم ْن َج اءَهُ َم ْوعظَ ةٌ م ْن َربِّه فَ ا ْنَت َهى َفلَ هُ َم ا َس لَ َ‬ ‫الربَا َوأ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اب النَّا ِر ُه ْم ف َيه ا َخال ُدو َن (‪ )275‬مَيْ َح ُق اللَّهُ‬
‫َص َح ُ‬ ‫َوأ َْم ُرهُ إِىَل اللَّ ِه َوَم ْن َع َاد فَأُولَئِ َ‬
‫كأ ْ‬
‫ين آَ َمنُ وا َو َع ِملُ وا‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫ٍ ِ‬ ‫الص َدقَ ِ‬
‫ات َواللَّهُ اَل حُيِ ُّ‬
‫ب ُك َّل َك َّفار أَثي ٍم (‪ )276‬إ َّن الذ َ‬ ‫الربَ ا َويُ ْريِب َّ‬
‫ِّ‬

‫َج ُرُه ْم ِعْن َد َرهِّبِ ْم َواَل َخ ْو ٌ‬


‫ف َعلَْي ِه ْم َواَل ُه ْم‬ ‫الص اَل َة َوآََت ُوا َّ‬ ‫الص احِل ِ‬
‫ات َوأَقَ ُاموا َّ‬
‫الزَك ا َة هَلُ ْم أ ْ‬ ‫َّ َ‬
‫ِِ‬ ‫ين آَ َمنُ وا َّات ُق وا اللَّهَ َو َذ ُروا َم ا بَِق َي ِم َن ِّ‬
‫الربَا إِ ْن ُكْنتُ ْم ُم ْؤمن َ‬
‫ني (‬ ‫َّ ِ‬
‫حَيَْزنُو َن (‪ )277‬يَا أَيُّ َه ا الذ َ‬
‫وس أ َْم َوالِ ُك ْم اَل‬ ‫ِِ ِ‬ ‫حِب ٍ ِ َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫‪ )278‬فَ إ ْن مَلْ َت ْف َعلُ وا فَ أْ َذنُوا َ ْرب م َن الله َوَر ُس وله َوإ ْن ُتْبتُ ْم َفلَ ُك ْم ُرءُ ُ‬

‫‪287‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫تَظْل ُم و َن َواَل تُظْلَ ُم و َن (‪َ )279‬وإِ ْن َك ا َن ذُو عُ ْس َرٍة َفنَظ َرةٌ إِىَل َمْي َس َرٍة َوأَ ْن تَ َ‬
‫ص َّدقُوا َخْي ٌر‬

‫لَ ُك ْم إِ ْن ُكْنتُ ْم َت ْعلَ ُم و َن (‪َ )280‬و َّات ُق وا َي ْوًم ا ُت ْر َجعُ و َن فِي ِه إِىَل اللَّ ِه مُثَّ ُت َوىَّف ُك ُّل َن ْف ٍ‬
‫س َم ا‬

‫َج ٍل ُم َس ًّمى‬‫أ‬ ‫ت وُهم اَل يظْلَمو َن (‪ )281‬يا أَيُّ َها الَّ ِذين آَمنُوا إِ َذا تَ َدايْنتُم بِ َديْ ٍن إِ‬
‫َ‬ ‫ىَل‬ ‫َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َك َسبَ ْ َ ْ ُ ُ‬
‫ِ‬ ‫فَ ا ْكتُبوه ولْي ْكتُب بينَ ُكم َك اتِ ِ ِ‬
‫ب َك َم ا َعلَّ َم هُ اللَّهُ‬
‫ب أَ ْن يَ ْكتُ َ‬ ‫ب بالْ َع ْدل َواَل يَ أْ َ‬
‫ب َك ات ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫ُ ُ َ َ ْ َْ ْ‬
‫س ِمْن هُ َش ْيئًا فَ ِإ ْن َك ا َن الَّ ِذي‬ ‫ِ َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬
‫ب َولْيُ ْمل ِل الذي َعلَْي ه احْلَ ُّق َولْيَتَّق اللهَ َربَّهُ َواَل َيْب َخ ْ‬
‫َف ْليَ ْكتُ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫علَي ِه احْل ُّق س ِفيها أَو ِ‬
‫يع أَ ْن مُي َّل ُه َو َف ْليُ ْمل ْل َوليُّهُ بِالْ َع ْدل َو ْ‬
‫استَ ْش ِه ُدوا‬ ‫ض عي ًفا أ َْو اَل يَ ْس تَط ُ‬
‫َْ َ َ ً ْ َ‬
‫الش َه َد ِاء أَ ْن‬
‫ض ْو َن ِم َن ُّ‬ ‫ش ِهيدي ِن ِمن ِرج الِ ُكم فَِإ ْن مَل ي ُكون ا رجلَ ِ َفرج ل وامرأَت ِ مِم‬
‫ان َّْن َت ْر َ‬ ‫ْ َ َ َ ُ نْي َ ُ ٌ َ ْ َ َ‬ ‫َ َْ ْ َ ْ‬
‫الش َه َداءُ إِ َذا َم ا ُدعُ وا َواَل تَ ْس أ َُموا أَ ْن‬ ‫ِ‬
‫ب ُّ‬ ‫تَض َّل إِ ْح َدامُهَا َفتُ َذ ِّكَر إِ ْح َدامُهَا اأْل ْ‬
‫ُخ َرى َواَل يَ أْ َ‬
‫ط ِعْن َد اللَّ ِه َوأَْق َوُم لِ َّ‬
‫لش َه َاد ِة َوأ َْدىَن أَاَّل َتْرتَ ابُوا‬ ‫َجلِ ِه َذلِ ُك ْم أَقْ َس ُ‬ ‫ِ‬ ‫تَ ْكتُب وه ِ‬
‫ص غ ًريا أ َْو َكبِ ًريا إىَل أ َ‬
‫ُُ َ‬
‫َش ِه ُدوا‬ ‫اض رًة تُ ِ‬
‫إِاَّل أَ ْن تَ ُك و َن جِت ارًة ح ِ‬
‫اح أَاَّل تَ ْكتُبُ َ‬
‫وه ا َوأ ْ‬ ‫س َعلَْي ُك ْم ُجنَ ٌ‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬‫و‬‫ير‬
‫ُ‬ ‫د‬ ‫َ‬ ‫ََ َ‬
‫وق بِ ُك ْم َو َّات ُق وا اللَّهَ َويُ َعلِّ ُم ُك ُم‬
‫ب َواَل َش ِهي ٌد َوإِ ْن َت ْف َعلُوا فَِإنَّهُ فُ ُس ٌ‬ ‫ِ‬
‫إِذَا َتبَ َاي ْعتُ ْم َواَل يُ َ‬
‫ض َّار َكات ٌ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اللَّه واللَّه بِ ُك ل ش ي ٍء علِ‬
‫يم (‪َ )282‬وإِ ْن ُكْنتُ ْم َعلَى َس َف ٍر َومَلْ جَت ُدوا َكاتبً ا فَ ِرَه ا ٌن َم ْقبُ َ‬
‫وض ةٌ‬ ‫ُ َ ُ ِّ َ ْ َ ٌ‬
‫ض ا َف ْلُي َؤِّد الَّ ِذي ْاؤمُتِ َن أ ََما َنتَ هُ َولْيَت َِّق اللَّهَ َربَّهُ َواَل تَ ْكتُ ُم وا َّ‬
‫الش َه َاد َة‬ ‫ِ‬
‫فَ ِإ ْن أَم َن َب ْع ُ‬
‫ض ُك ْم َب ْع ً‬
‫ومن ي ْكتُمه ا فَِإنَّه آَمِث َق ْلب ه واللَّه مِب َا َتعملُ و َن علِيم (‪ )283‬لِلَّ ِه م ا يِف َّ ِ‬
‫ات وَم ا يِف‬
‫الس َم َاو َ‬ ‫َ‬ ‫ََ ْ َ ْ َ ُ ٌ ُ ُ َ ُ ْ َ َ ٌ‬

‫‪288‬‬
‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َوإِ ْن ُتْب ُدوا َم ا يِف أَْن ُفس ُك ْم أ َْو خُتْ ُف وهُ حُيَاس ْب ُك ْم ب ه اللَّهُ َفَي ْغف ُر ل َم ْن يَ َش اءُ َويُ َع ِّذ ُ‬
‫ب‬ ‫اأْل َْر ِ‬

‫ول مِب َ ا أُنْ ِزَل إِلَْي ِه ِم ْن َربِِّه‬ ‫َم ْن يَ َش اءُ َواللَّهُ َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِد ٌير (‪ )284‬آَ َم َن َّ‬
‫الر ُس ُ‬

‫َح ٍد ِم ْن ُر ُس لِ ِه َوقَ الُوا مَسِ ْعنَا‬


‫أ‬
‫َ َ‬‫َ‬ ‫نْي‬‫ب‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫ر‬
‫ِّ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫ُ‬ ‫اَل‬ ‫والْم ْؤِمنُو َن ُكلٌّ آَمن بِاللَّ ِه وماَل ئِ َكتِ ِه وُكتُبِ ِه ورسلِ ِ‬
‫ه‬ ‫َ َُ ُ‬ ‫ََ‬ ‫ََ‬ ‫َ ُ‬
‫ف اللَّهُ َن ْف ًس ا إِاَّل ُو ْس َع َها هَلَ ا َم ا‬ ‫ك ربَّنَ ا وإِلَي َ ِ‬
‫ك الْ َمص ريُ (‪ )285‬اَل يُ َكلِّ ُ‬ ‫َوأَطَ ْعنَ ا ُغ ْفَرانَ َ َ َ ْ‬
‫َخطَأْنَا َربَّنَ ا َواَل حَتْ ِم ْل َعلَْينَ ا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت َربَّنَ ا اَل ُت َؤاخ ْذنَا إِ ْن نَس ينَا أ َْو أ ْ‬
‫ت َو َعلَْي َه ا َم ا ا ْكتَ َس بَ ْ‬
‫َك َس بَ ْ‬
‫ف َعنَّا َوا ْغ ِف ْر‬ ‫ِ‬ ‫إِصرا َكما مَح ْلته علَى الَّ ِذ ِ ِ‬
‫ين م ْن َقْبلنَا َربَّنَا َواَل حُتَ ِّم ْلنَا َم ا اَل طَاقَةَ لَنَ ا بِه َو ْاع ُ‬
‫َ‬ ‫ًْ َ َ َُ َ‬
‫ين (‪)286‬‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫لَنا وارمَح نا أَنْت مواَل نَا فَانْصرنَا علَى الْ َقوِم الْ َكافِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُْ َ‬ ‫َ َ ْ َْ َ َ ْ‬

‫‪17. Rahasia Surah Ali Imran‬‬

‫سورة آل عمران‬
‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

‫ِ‬ ‫امل (‪ )1‬اللَّه اَل إِلَه إِاَّل ه و احْل ي الْ َقيُّوم (‪َ )2‬ن َّزَل علَي َ ِ‬
‫اب بِاحْلَ ِّق ُم َ‬
‫ص ِّدقًا ل َم ا َبنْي َ‬ ‫ك الْكتَ َ‬ ‫َْ‬ ‫ُ َ ُ َ َ ُّ ُ‬
‫ِ َّ ِ‬ ‫يَ َديْ ِه َوأَْن َزَل الت َّْوَرا َة َواإْلِ جْنِ ي ل (‪ِ )3‬م ْن َقْب ل ُه ًدى لِلن ِ‬
‫َّاس َوأَْن َزَل الْ ُف ْرقَ ا َن إ َّن الذ َ‬
‫ين َك َف ُروا‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫اب َش ِدي ٌد واللَّهُ َع ِز ٌيز ذُو انْتِ َق ٍام (‪ )4‬إِ َّن اللَّهَ اَل خَي ْ َفى َعلَْي ِه َش يءٌ يِف‬
‫ٌ‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫ُ‬‫هَل‬ ‫ه‬ ‫بَِآي ِ‬
‫ات اللَّ ِ‬
‫َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫‪289‬‬
‫ِ‬ ‫ض واَل يِف َّ ِ‬
‫ص ِّوُرُك ْم يِف اأْل َْر َح ِام َكْي َ‬
‫ف يَ َش اءُ اَل إِلَ هَ إِاَّل ُه َو‬ ‫الس َماء (‪ُ )5‬ه َو الَّذي يُ َ‬ ‫اأْل َْر ِ َ‬
‫ات ُه َّن أ ُُّم الْ ِكتَ ِ‬ ‫ك الْ ِكتَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫الْع ِزيز احْل ِ‬
‫اب‬ ‫ات حُمْ َك َم ٌ‬
‫اب مْن هُ آَيَ ٌ‬
‫َ‬ ‫يم (‪ُ )6‬ه َو الَّذي أَْن َزَل َعلَْي َ‬ ‫ك‬
‫َ ُ َ ُ‬
‫اء‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫وأُخ ر متَ َش اهِب ات فَأ ََّما الَّ ِذين يِف ُقلُ وهِبِم زي ٌغ َفيتَّبِع و َن م ا تَ َش ابه ِمْن ه ابتِغَ اء الْ ِفْتنَ ِة وابتِ‬
‫َْ َ‬ ‫ََ ُ ْ َ‬ ‫ْ َْ َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ ُ َ ٌ‬

‫الر ِاس ُخو َن يِف الْعِْل ِم َي ُقولُو َن آَ َمنَّا بِِه ُكلٌّ ِم ْن ِعْن ِد َرِّبنَ ا َوَم ا‬
‫تَأْ ِويلِ ِه َوَما َي ْعلَ ُم تَأْ ِويلَهُ إِاَّل اللَّهُ َو َّ‬

‫ب لَنَ ا ِم ْن لَ ُدنْ َ‬
‫ك َرمْح َةً‬ ‫ِ‬
‫وبنَ ا َب ْع َد إ ْذ َه َد ْيَتنَا َوَه ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يَ َّذ َّك ُر إاَّل أُولُو اأْل َلْبَاب (‪َ )7‬ربَّنَ ا اَل تُ ِز ْغ ُقلُ َ‬
‫ِ‬ ‫َّاس لِي وٍم اَل ري ِ ِ‬ ‫ك أَنْت الْوَّهاب (‪ )8‬ربَّنَ ا إِنَّ َ ِ‬
‫ب في ه إِ َّن اللَّهَ اَل خُيْل ُ‬
‫ف‬ ‫ك َج ام ُع الن ِ َ ْ َْ َ‬ ‫َ‬ ‫إِنَّ َ َ َ ُ‬
‫الْ ِميع اد (‪ )9‬إِ َّن الَّ ِ‬
‫ين َك َف ُروا لَ ْن ُت ْغيِن َ َعْن ُه ْم أ َْم َواهُلُ ْم َواَل أ َْواَل ُد ُه ْم ِم َن اللَّ ِه َش ْيئًا َوأُولَئِ َ‬
‫ك‬ ‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ َ‬
‫ِ‬ ‫ب آَ ِل فِرع و َن والَّ ِذ ِ ِ‬
‫ود النَّا ِر (‪َ )10‬ك َدأْ ِ‬
‫ين م ْن َقْبل ِه ْم َك َّذبُوا بِآَيَاتنَ ا فَأ َ‬
‫َخ َذ ُه ُم اللَّهُ‬ ‫َْ ْ َ َ‬ ‫ُه ْم َوقُ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫بِ ُذنُوهِبِم واللَّهُ َش ِد ُ ِ ِ‬
‫َّم‬ ‫يد الْع َق اب (‪ )11‬قُ ْل للَّذ َ‬
‫ين َك َف ُروا َس ُت ْغلَبُو َن َوحُتْ َش ُرو َن إىَل َج َهن َ‬ ‫َْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وبِْئ ِ‬
‫اد (‪ )12‬قَ ْد َك ا َن لَ ُك ْم آَيَ ةٌ يِف فئََتنْي ِ الَْت َقتَ ا فئَ ةٌ ُت َقات ُل يِف َس بِ ِيل اللَّه َوأ ْ‬
‫ُخ َرى‬ ‫س الْم َه ُ‬
‫َ َ‬
‫ك لَعِْب َرةً أِل ُويِل‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ي الْ َعنْي ِ َواللَّهُ يُ َؤيِّ ُد بِنَ ْ‬
‫ص ِرِه َم ْن يَ َش اءُ إِ َّن يِف َذل َ‬ ‫َك افَرةٌ َي َرْوَن ُه ْم م ْثلَْيه ْم َرأْ َ‬
‫ات ِمن النِّس ِاء والْبنِني والْ َقنَ ِ‬
‫اط ِري الْ ُم َقْنطَ َرِة ِم َن‬ ‫الش هو ِ‬
‫َّ‬ ‫ب‬
‫ُّ‬ ‫ح‬ ‫ِ‬
‫َّاس‬
‫ن‬ ‫ل‬‫اأْل َبص ا ِر (‪ )13‬زيِّن لِ‬
‫َ‬
‫َ َ ََ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َُ‬ ‫َْ‬
‫ِ‬ ‫ك َمتَ اعُ احْلَيَ ِاة ُّ‬ ‫ض ِة واخْل ي ِل الْمس َّوم ِة واأْل َْنع ِام واحْل ر ِ ِ‬ ‫َّ ِ ِ‬
‫الد ْنيَا َواللَّهُ عْن َدهُ‬ ‫ث َذل َ‬ ‫الذ َهب َوالْف َّ َ َْ ُ َ َ َ َ َ َ ْ‬
‫َّات جَتْ ِري ِم ْن‬ ‫ِ ِ‬ ‫خِب ٍ ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ُح ْس ُن الْ َم َآب (‪ )14‬قُ ْل أ َُؤَنبِّئُ ُك ْم َرْي م ْن َذل ُك ْم للَّذ َ‬
‫ين َّات َق ْوا عْن َد َرهِّب ْم َجن ٌ‬

‫‪290‬‬
‫ص ريٌ بِالْعِبَ ِاد (‪)15‬‬
‫ض وا ٌن ِمن اللَّ ِه واللَّه ب ِ‬ ‫حَت تِه ا اأْل َْنه ار خالِ ِد ِ‬
‫اج ُمطَ َّهَرةٌ َوِر ْ َ َ َ ُ َ‬
‫ين ف َيه ا َوأ َْزَو ٌ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َْ‬
‫ين‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫الص ابِ‬
‫َّ‬ ‫)‬‫‪16‬‬ ‫(‬ ‫اب النَّا ِ‬
‫ر‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫الَّ ِذين ي ُقولُ و َن ربَّن ا إِنَّن ا آَمنَّا فَ ا ْغ ِفر لَن ا ذُنُوبن ا وقِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ‬ ‫ْ َ‬ ‫ََ َ َ‬ ‫ََ‬
‫الص ِادقِني والْ َق انِتِني والْمْن ِف ِقني والْمس ت ْغ ِ‬
‫ين بِاأْل ْ‬
‫َس َحا ِر (‪َ )17‬ش ِه َد اللَّهُ أَنَّهُ اَل إِلَ هَ إِاَّل‬ ‫ر‬‫ِ‬ ‫ف‬
‫َ َ ُ َ َ ُ َْ َ‬ ‫َو َّ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِاَّل‬ ‫ِ‬
‫يم (‪ )18‬إ َّن الد َ‬
‫ِّين‬ ‫ُه َو َوالْ َماَل ئ َك ةُ َوأُولُو الْع ْلم قَائ ًم ا بالْق ْس ط اَل إلَ هَ إ ُه َو الْ َعز ُيز احْلَك ُ‬
‫اب إِاَّل ِم ْن َب ْع ِد َم ا َج اءَ ُه ُم الْعِْل ُم َب ْغيً ا‬ ‫ِ‬
‫ين أُوتُ وا الْكتَ َ‬
‫ِعْن َد اللَّ ِه اإْلِ س اَل م وم ا اختلَ َّ ِ‬
‫ف الذ َ‬‫ْ ُ ََ َْ َ‬
‫ت‬ ‫اب (‪ )19‬فَِإ ْن َح ُّ‬ ‫بيَنهم ومن ي ْك ُفر بِآَي ِ‬
‫ات اللَّ ِه فَِإ َّن اللَّهَ س ِريع احْلِس ِ‬
‫َس لَ ْم ُ‬
‫وك َف ُق ْل أ ْ‬
‫اج َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ‬
‫َس لَ ُموا َف َق ِد‬
‫َس لَ ْمتُ ْم فَ ِإ ْن أ ْ‬
‫ني أَأ ْ‬
‫اب َواأْل ُِّميِّ َ‬
‫ِ‬
‫ين أُوتُ وا الْكتَ َ‬
‫وج ِهي لِلَّ ِه وم ِن اتَّبع ِن وقُ ل لِلَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َ ْ َ ََ َ َ َ ْ َ‬
‫ص ري بِالْعِب ِاد (‪ )20‬إِ َّن الَّ ِذين ي ْك ُف رو َن بِآَي ِ‬
‫ِ‬
‫ات‬ ‫ََ ُ َ‬ ‫ْاهتَ َد ْوا َوإِ ْن َت َولَّ ْوا فَِإمَّنَا َعلَْي َ‬
‫ك الْبَاَل غُ َواللَّهُ بَ ٌ َ‬
‫ين يَ أْ ُمُرو َن بِالْ ِق ْس ِط ِم َن الن ِ‬
‫َّاس َفبَ ِّش ْرُه ْم‬ ‫َّ ِ‬ ‫اللَّ ِه وَي ْقُتلُ و َن النَّبِيِّ َ ِ ِ‬
‫ني بغَرْي َح ٍّق َوَي ْقُتلُ و َن الذ َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫اب أَلِي ٍم (‪ )21‬أُولَئِ َّ ِ‬
‫بِع َذ ٍ‬
‫ين‬ ‫ين َحبِطَ ْ‬
‫ت أ َْع َماهُلُ ْم يِف ُّ‬
‫الد ْنيَا َواآْل َخَرة َوَما هَلُ ْم م ْن نَاص ِر َ‬ ‫ك الذ َ‬‫َ‬ ‫َ‬
‫اب اللَّ ِه لِيَ ْح ُك َم َبْيَن ُه ْم مُثَّ‬
‫اب ي ْد َعو َن إِىَل كِتَ ِ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬
‫(‪ )22‬أَمَلْ َتَر إىَل الذ َ‬
‫ين أُوتُوا نَصيبًا م َن الْكتَ ُ ْ‬
‫َّار إِاَّل أَيَّ ًام ا‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫س‬
‫َّ‬ ‫َ‬‫مَت‬ ‫ن‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫َ‬‫أ‬ ‫ك بِ‬ ‫يت وىَّل فَ ِري ق ِمْنهم وهم مع ِرض و َن (‪َ )23‬ذلِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ٌ ُ ْ َُ ْ ُْ ُ‬ ‫ََ َ‬
‫ب‬ ‫ي‬‫ر‬ ‫ات و َغ َّرهم يِف ِدينِ ِهم م ا َك انوا ي ْفت رو َن (‪ )24‬فَ َكي ف إِ َذا عن اهم لِي وٍ‬
‫م‬ ‫مع ُد ٍ‬
‫اَل‬
‫ْ َ مَجَ ْ َ ُ ْ َ ْ َْ َ‬ ‫ْ َ ُ َ َُ‬ ‫ود َ ُ ْ‬ ‫َْ َ‬
‫ك الْم ْل ِ‬
‫ك ُت ْؤيِت‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ت َوُه ْم اَل يُظْلَ ُم و َن (‪ )25‬قُ ِل اللَّ ُه َّم َمال َ ُ‬ ‫ت ُك ُّل َن ْف ٍ‬
‫س َم ا َك َس بَ ْ‬ ‫فيه َوُوِّفيَ ْ‬

‫‪291‬‬
‫ك مِم َّْن تَ َش اءُ َوتُعِ ُّز َم ْن تَ َش اءُ َوتُ ِذ ُّل َم ْن تَ َش اءُ بِيَ ِد َك اخْلَْي ُر‬
‫ك َم ْن تَ َش اءُ َوَتْن ِزعُ الْ ُم ْل َ‬
‫الْ ُم ْل َ‬

‫ِج‬
‫ر‬ ‫و‬
‫خُت‬ ‫ِ‬
‫ل‬ ‫ي‬‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫يِف‬ ‫ار‬ ‫َّه‬
‫الن‬ ‫ج‬‫إِنَّك علَى ُك ل ش ي ٍء قَ ِدير (‪ )26‬تُ ولِج اللَّي ل يِف النَّه ا ِر وتُ ولِ‬
‫َ ُ‬‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫ُ َْ‬ ‫ٌ‬ ‫ِّ َ ْ‬ ‫َ َ‬
‫َّخ ِذ‬
‫اب (‪ )27‬اَل يت ِ‬
‫َ‬
‫ت ِمن احْل ِّي وَت رُز ُق من تَ َش اء بِغَرْيِ ِحس ٍ‬
‫َ‬ ‫ِج الْ َميِّ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫احْلَ َّي م َن الْ َميِّت َوخُتْ ر ُ‬
‫ك َفلَْيس ِم َن اللَّ ِه يِف َشي ٍء إِاَّل‬‫ِ‬ ‫الْم ْؤِمنُو َن الْ َكافِ ِر ِ ِ ِ ِ ِ‬
‫ْ‬ ‫ني َوَم ْن َي ْف َع ْل َذل َ َ‬
‫ين أ َْوليَاءَ م ْن ُدون الْ ُم ْؤمن َ‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫ِ ِ ِ‬
‫ص ري (‪ )28‬قُ ل إِ ْن خُتْ ُف وا َم ا يِف‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫أَ ْن َتَّت ُق وا مْن ُه ْم ُت َق ا ًة َوحُيَ ِّذ ُرُك ُم اللَّهُ َن ْف َس هُ َوإىَل اللَّه الْ َم ُ‬
‫ض َواللَّهُ َعلَى ُك ِّل‬ ‫الس ماو ِ‬
‫ات َوَم ا يِف اأْل َْر ِ‬ ‫ص ُدوِرُك ْم أ َْو ُتْب ُدوهُ َي ْعلَ ْم هُ اللَّهُ وَي ْعلَم َم ا يِف‬
‫َّ َ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫ُ‬
‫س م ا ع ِملَت ِمن خ ٍ حُم ض را وم ا ع ِملَت ِمن س ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ ِ‬
‫وء‬ ‫َش ْيء قَ د ٌير (‪َ )29‬ي ْوَم جَت ُد ُك ُّل َن ْف ٍ َ َ ْ ْ َرْي ْ َ ً َ َ َ ْ ْ ُ‬
‫وف بِالْعِبَ ِاد (‪ )30‬قُ ْل إِ ْن‬ ‫َن َبْيَن َها َوَبْينَهُ أ ََم ًدا بَعِ ً‬
‫يدا َوحُيَ ِّذ ُرُك ُم اللَّهُ َن ْف َس هُ َواللَّهُ َرءُ ٌ‬ ‫َت َوُّد لَ ْو أ َّ‬

‫يم (‪ )31‬قُ ْل‬ ‫ُكْنتُم حُتِ بُّو َن اللَّه فَ اتَّبِعويِن حُي بِب ُكم اللَّه وي ْغ ِف ر لَ ُكم ذُنُ وب ُكم واللَّه َغ ُف ِ‬
‫ور َرح ٌ‬
‫َ ُ ْ ْ ُ ُ ََ ْ ْ َ ْ َ ُ ٌ‬ ‫ْ‬
‫ِ‬ ‫ول فَ ِإ ْن َت َولَّ ْوا فَ ِإ َّن اللَّهَ اَل حُيِ ُّ‬ ‫أِ‬
‫ين (‪ )32‬إِ َّن اللَّهَ ْ‬
‫اص طََفى آَ َد َم‬ ‫ب الْ َك اف ِر َ‬ ‫َطيعُ وا اللَّهَ َو َّ‬
‫الر ُس َ‬
‫ِ‬ ‫ض َها ِم ْن َب ْع ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ونُوح ا وآَ َل إِب ر ِ‬
‫ض َواللَّهُ مَس ٌ‬
‫يع‬ ‫ني (‪ )33‬ذُِّريَّةً َب ْع ُ‬
‫يم َوآَ َل ع ْم َرا َن َعلَى الْ َع الَم َ‬ ‫اه‬
‫َ ً َ َْ َ‬

‫ك َم ا يِف بَطْيِن حُمَ َّرًرا َفَت َقبَّ ْل ِميِّن إِنَّ َ‬ ‫علِيم (‪ )34‬إِ ْذ قَالَ ِ‬
‫ت ْامَرأَةُ ِع ْمَرا َن َر ِّ‬
‫ك‬ ‫ب إِيِّن نَ َذ ْر ُ‬
‫ت لَ َ‬ ‫َ ٌ‬
‫ض ْعُت َها أُْنثَى َواللَّهُ أ َْعلَ ُم مِب َ ا‬ ‫الس ِم ِ‬
‫ب إِيِّن َو َ‬
‫ت َر ِّ‬
‫ض َعْت َها قَ الَ ْ‬
‫يم (‪َ )35‬فلَ َّما َو َ‬
‫يع الْ َعل ُ‬ ‫أَنْ َ‬
‫ت َّ ُ‬
‫الش يطَ ِ‬
‫ان‬ ‫ِ‬ ‫مَسَّْيُت َها َم ْرمَيَ َوإِيِّن أ ُِعي ُذ َها بِ َ‬ ‫الذ َك ُر َك اأْل ُْنثَى َوإِيِّن‬
‫ت ولَْيس َّ‬
‫ك َوذُِّريََّت َه ا م َن َّ ْ‬ ‫ض َع ْ َ َ‬
‫َو َ‬

‫‪292‬‬
‫الرِجي ِم (‪َ )36‬فَت َقَّبلَه ا ربُّه ا بَِقب ٍ‬
‫ول َح َس ٍن َوأَْنبََت َه ا َنبَاتً ا َح َس نًا َوَك َّفلَ َه ا َزَك ِريَّا ُكلَّ َم ا َد َخ َل‬ ‫َّ‬
‫َ ََ ُ‬
‫ت ُه َو ِم ْن ِعْن ِد اللَّ ِه‬ ‫ال ي ا م رمَي أَىَّن لَ ِ‬
‫ك َه َذا قَالَ ْ‬
‫ِ‬
‫اب َو َج َد عْن َد َها ِرْزقًا قَ َ َ َ ْ ُ‬
‫ِ‬
‫َعلَْي َها َزَك ِريَّا الْم ْحَر َ‬
‫ب يِل ِم ْن‬ ‫ه‬ ‫ب‬
‫ِّ‬ ‫ر‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ه‬ ‫ب‬
‫ر‬
‫َّ‬ ‫ا‬ ‫ي‬
‫ر‬
‫َّ‬‫ِ‬ ‫ك‬
‫ز‬
‫َ‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫د‬ ‫ك‬ ‫اب (‪ )37‬هنالِ‬
‫إِ َّن اللَّهَ ي رُز ُق من ي َش اء بِغَرْيِ ِحس ٍ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َُ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ ْ َ ُ‬
‫ص لِّي يِف‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫لَ دنْك ذُِّريَّةً طَيِّب ةً إِنَّك ِ يع ال د ِ‬
‫ُّعاء (‪َ )38‬فنَ َادتْ هُ الْ َماَل ئ َك ةُ َوُه َو قَ ائ ٌم يُ َ‬
‫َ مَس ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ‬

‫ص ًورا َونَبِيًّا ِم َن‬ ‫ٍِ ِ‬


‫ة م َن اللَّه َو َس يِّ ًدا َو َح ُ‬ ‫ص ِّدقًا بِ َكلِ َم‬
‫َن اللَّهَ يُبَ ِّش ُرَك بِيَ ْحىَي ُم َ‬
‫الْ ِم ْح ر ِ‬
‫اب أ َّ‬‫َ‬
‫ك‬ ‫ب أَىَّن ي ُكو ُن يِل غُاَل م وقَ ْد بلَغَيِن الْ ِكبر وام رأَيِت ع اقِر قَ َ ِ‬ ‫َّ حِلِ‬
‫ال َك َذل َ‬ ‫ٌ َ َ َ َُ َ ْ َ َ ٌ‬ ‫ال َر ِّ َ‬ ‫ني (‪ )39‬قَ َ‬
‫الصا َ‬
‫َّاس ثَاَل ثَةَ أَيَّ ٍام‬ ‫ال آََيتُ َ اَّل‬
‫ك أَ تُ َكلِّ َم الن َ‬ ‫اج َع ْل يِل آَيَةً قَ َ‬
‫ب ْ‬ ‫اللَّهُ َي ْف َع ُل َم ا يَ َش اءُ (‪ )40‬قَ َ‬
‫ال َر ِّ‬

‫ت الْ َماَل ئِ َك ةُ يَا َم ْرمَيُ إِ َّن‬


‫ك َكثِريا وسبِّح بِالْع ِشي واإْلِ ب َكا ِر (‪ )41‬وإِ ْذ قَالَ ِ‬
‫َ‬ ‫إِاَّل َرْمًزا َواذْ ُك ْر َربَّ َ ً َ َ ْ َ ِّ َ ْ‬
‫ني (‪ )42‬ي ا م رمَي ا ْقنُيِت لِربِّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُْ‬ ‫اص طََفاك َعلَى ن َس اء الْ َع الَم َ‬ ‫اللَّهَ ْ‬
‫اص طََفاك َوطَ َّهَرك َو ْ‬
‫ت‬ ‫وحي ِه إِلَْي َ‬
‫ك َوَم ا ُكْن َ‬ ‫ك ِم ْن أَْنبَ ِاء الْغَْي ِ‬
‫ب نُ ِ‬ ‫ِ‬
‫ني (‪َ )43‬ذل َ‬‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫و ِ‬
‫اس ُجدي َو ْارَكعي َم َع ال َّراكع َ‬
‫َْ‬
‫لَ َدي ِهم إِ ْذ ي ْل ُق و َن أَقْاَل مهم أَيُّهم ي ْك ُف ل م رمَي وم ا ُكْنت لَ َدي ِهم إِ ْذ خَي ْتَ ِ‬
‫ص ُمو َن (‪ )44‬إِ ْذ‬ ‫َ ْ ْ‬ ‫َ ُ ْ ُ ْ َ ُ َ ْ َ ََ‬ ‫ْ ْ ُ‬
‫يس ى ابْ ُن َم ْرمَيَ َوِج ًيه ا‬‫ع‬‫ت الْماَل ئِ َك ةُ ي ا م رمَي إِ َّن اللَّه يب ِّش رِك بِ َكلِم ٍة ِمْن ه امْس ه الْم ِس يح ِ‬
‫َ ُ ُُ َ ُ َ‬ ‫َ َُ ُ‬ ‫َ َْ ُ‬
‫ِ‬
‫قَالَ َ‬
‫الد ْنيا واآْل َ ِخ رِة وِمن الْم َق َّربِني (‪ )45‬وي َكلِّم النَّاس يِف الْمه ِد وَكهاًل وِمن َّ حِلِ‬
‫ني (‬
‫الص ا َ‬ ‫َْ َ ْ َ َ‬ ‫َُ ُ َ‬ ‫يِف ُّ َ َ َ َ َ ُ َ‬
‫ال َك َذلِ ِ‬
‫ك اللَّهُ خَي ْلُ ُق َم ا يَ َش اءُ إِ َذا‬ ‫ب أَىَّن يَ ُك و ُن يِل َولَ ٌد َومَلْ مَيْ َس ْس يِن بَ َش ٌر قَ َ‬
‫ت َر ِّ‬
‫‪ )46‬قَالَ ْ‬

‫‪293‬‬
‫ول لَه ُكن َفي ُكو ُن (‪ )47‬ويعلِّم ه الْ ِكتَ اب واحْلِ ْكم ةَ والتَّورا َة واإْلِ جْنِ‬ ‫ِ‬
‫يل (‬
‫َ‬ ‫َ َ َ َ َْ َ‬ ‫ََُ ُ ُ‬ ‫ضى أ َْمًرا فَإمَّنَا َي ُق ُ ُ ْ َ‬
‫قَ َ‬
‫َخلُ ُق لَ ُكم ِمن الطِّ ِ‬
‫ني‬ ‫أ‬ ‫َ‬
‫يِّن‬‫أ‬ ‫م‬‫ك‬‫ُ‬ ‫ب‬
‫ر‬
‫ِّ‬ ‫ن‬ ‫‪ )48‬ورس واًل إِىَل بيِن إِس رائِيل أَيِّن قَ ْد ِجْئتُ ُكم بِآَي ٍة ِ‬
‫م‬
‫ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ َْ َ‬ ‫ََ ُ‬
‫ُحيِي الْ َم ْوتَى‬ ‫ِ‬ ‫َكهيئَ ِة الطَّ ِ فَ أَْن ُفخ فِ ِ‬
‫يه َفي ُك و ُن طَي را بِ ِإ ْذ ِن اللَّ ِ‬
‫ص َوأ ْ‬ ‫ر‬ ‫َب‬
‫ْ‬
‫َ َ َ َ‬‫أْل‬‫ا‬‫و‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫م‬‫ك‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫أْل‬‫ا‬ ‫ئ‬
‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ُب‬
‫ْ‬ ‫أ‬
‫و‬ ‫َ‬ ‫ه‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫رْي‬ ‫َْ‬
‫ِ‬
‫َّخُرو َن يِف بُيُ وتِ ُك ْم إِ َّن يِف َذل َ‬
‫ك آَل َيَ ةً لَ ُك ْم إِ ْن ُكْنتُ ْم‬ ‫بِ ِإ ْذ ِن اللَّ ِه وأَُنبِّئُ ُكم مِب َا تَ أْ ُكلُو َن وم ا تَ د ِ‬
‫ََ‬ ‫َ ْ‬
‫ض الَّ ِذي ُح ِّرَم َعلَْي ُك ْم‬ ‫ِ ِ‬ ‫م ْؤِمنِني (‪ )49‬ومص ِّدقًا لِم ا ب ي َد َّ ِ‬
‫ي م َن الت َّْوَراة َوأِل ُح َّل لَ ُك ْم َب ْع َ‬ ‫َ ُ َ َ َنْي َ َ‬ ‫ُ َ‬
‫ِ‬
‫َطيع ِ‬ ‫ٍِ‬ ‫ِ‬
‫ون (‪ )50‬إِ َّن اللَّهَ َريِّب َوَربُّ ُك ْم فَ ْ‬
‫اعبُ ُدوهُ َه َذا‬ ‫َوجْئتُ ُك ْم بِآَيَ ة م ْن َربِّ ُك ْم فَ َّات ُقوا اللَّهَ َوأ ُ‬
‫ص ا ِري إِىَل اللَّ ِه قَ َ‬ ‫يس ى ِمْن ُه ُم الْ ُك ْف َر قَ َ‬ ‫س ِ‬ ‫ِص را ٌط مس ت ِ‬
‫ال‬ ‫ال َم ْن أَنْ َ‬ ‫َ‬ ‫ع‬ ‫َّ‬ ‫َح‬
‫َ‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫)‬‫‪51‬‬ ‫(‬ ‫يم‬ ‫ق‬
‫َ ُ َْ ٌ‬
‫مِب‬ ‫ِ‬ ‫ص ُار اللَّ ِه آَ َمنَّا بِاللَّ ِه َو ْ‬
‫اش َه ْد بِأَنَّا ُم ْس ل ُمو َن (‪َ )52‬ربَّنَ ا آَ َمنَّا َ ا أَْن َزلْ َ‬
‫ت‬ ‫احْلََوا ِريُّو َن حَنْ ُن أَنْ َ‬
‫ِ‬ ‫ول فَا ْكتبن ا م ع َّ ِ ِ‬
‫ين (‪َ )53‬وَم َك ُروا َوَم َك َر اللَّهُ َواللَّهُ َخْي ُر الْ َم اك ِر َ‬
‫ين (‬ ‫الش اهد َ‬ ‫الر ُس َ ُْ َ َ َ‬ ‫َواتََّب ْعنَ ا َّ‬
‫ك إِيَلَّ ومطَ ِّهرَك ِمن الَّ ِذين َك َف روا وج ِ‬
‫اع ُل‬ ‫ِ‬
‫يس ى إِيِّن ُمَت َوفِّ َ‬ ‫‪ )54‬إِ ْذ قَ َ َّ ِ‬
‫يك َوَرافعُ َ َ ُ ُ َ َ ُ َ َ‬ ‫ال اللهُ يَ ا ع َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫يم ا‬ ‫ين َك َف ُروا إِىَل َي ْوم الْقيَ َام ة مُثَّ إِيَلَّ َم ْرجعُ ُك ْم فَ أ ْ‬
‫َح ُك ُم َبْينَ ُك ْم ف َ‬ ‫وك َف ْو َق الذ َ‬
‫ين اتََّبعُ َ‬
‫الذ َ‬
‫ُع ِّذبُ ُه ْم َع َذابًا َش ِد ًيدا يِف ُّ‬
‫الد ْنيَا َواآْل َ ِخ َرِة َوَم ا‬ ‫ين َك َف ُروا فَأ َ‬
‫َ‬
‫ُكْنتم فِ ِيه خَت ْتلِ ُفو َن (‪ )55‬فَأ ََّما الَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫َ‬ ‫ُْ‬
‫اص ِرين (‪ )56‬وأ ََّما الَّ ِذين آَمنُ وا وع ِملُ وا َّ حِل ِ‬
‫ِ ِ‬
‫الص ا َات َفُي َوفِّي ِه ْم أ ُ‬
‫ُج َورُه ْم َواللَّهُ اَل‬ ‫َ َ ََ‬ ‫َ‬ ‫هَلُ ْم م ْن نَ َ‬
‫ك ِمن اآْل َي ِ‬
‫ات َوال ِّذ ْك ِر احْلَ ِكي ِم (‪ )58‬إِ َّن َمثَ َل‬ ‫ِ‬ ‫حُيِ ُّ ِ ِ‬
‫ك َنْتلُ وهُ َعلَْي َ َ َ‬ ‫ب الظَّالم َ‬
‫ني (‪َ )57‬ذل َ‬

‫‪294‬‬
‫ال لَهُ ُك ْن َفيَ ُك و ُن (‪ )59‬احْلَ ُّق ِم ْن َربِّ َ‬
‫ك‬ ‫ِعيسى ِعْن َد اللَّ ِه َكمثَ ِل آَ َدم َخلَ َق هُ ِمن ُت ر ٍ‬
‫اب مُثَّ قَ َ‬‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ك فِ ِيه ِم ْن َب ْع ِد َم ا َج اءَ َك ِم َن الْعِْل ِم َف ُق ْل َت َع الَ ْوا‬
‫اج َ‬
‫ين (‪ )60‬فَ َم ْن َح َّ‬‫فَاَل تَ ُك ْن ِمن الْم ْمرَتِ‬
‫َ ُ َ‬
‫نَ ْدعُ أ َْبنَاءَنَ ا َوأ َْبنَ اءَ ُك ْم َونِ َس اءَنَا َونِ َس اءَ ُك ْم َوأَْن ُف َس نَا َوأَْن ُف َس ُك ْم مُثَّ َنْبتَ ِه ْل َفنَ ْج َع ْل لَ ْعنَ ةَ اللَّ ِه‬

‫ص احْلَ ُّق َوَم ا ِم ْن إِلَ ٍه إِاَّل اللَّهُ َوإِ َّن اللَّهَ هَلَُو الْ َع ِز ُيز‬ ‫ِ‬
‫َعلَى الْ َكاذبِ َ‬
‫ني (‪ )61‬إِ َّن َه َذا هَلَُو الْ َق َ‬
‫ص ُ‬
‫احْل ِكيم (‪ )62‬فَِإ ْن َتولَّوا فَِإ َّن اللَّهَ َعلِيم بِالْم ْف ِس ِدين (‪ )63‬قُل يا أ َْهل الْ ِكتَ ِ‬
‫اب َت َعالَ ْوا إِىَل‬ ‫َْ َ‬ ‫َ‬ ‫ٌ ُ‬ ‫َْ‬ ‫َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ٍ ٍ‬
‫ضا‬ ‫َكل َم ة َس َواء َبْيَننَ ا َوَبْينَ ُك ْم أَاَّل َن ْعبُ َد إِاَّل اللَّهَ َواَل نُ ْش ِرَك بِ ه َش ْيئًا َواَل َيتَّخ َذ َب ْع ُ‬
‫ض نَا َب ْع ً‬
‫اب مِل‬
‫اش ه ُدوا بِأَنَّا مس لِمو َن (‪ )64‬ي ا أ َْه ل الْ ِكتَ ِ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ل‬
‫ُ‬‫و‬‫ق‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫َّ‬
‫ل‬‫و‬‫ت‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ون اللَّ ِه فَ ِ‬
‫إ‬ ‫أَرباب ا ِمن د ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫َْ ً ْ ُ‬
‫يل إِاَّل ِم ْن َب ْع ِد ِه أَفَاَل َت ْع ِقلُو َن (‪َ )65‬ه ا أَْنتُ ْم‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬
‫يم َوَما أُنْزلَت الت َّْوَراةُ َواإْل جْن ُ‬
‫حُت ُّ يِف ِ ِ‬
‫اجو َن إ ْبَراه َ‬‫َ‬
‫س لَ ُك ْم بِ ِه ِع ْل ٌم َواللَّهُ َي ْعلَ ُم َوأَْنتُ ْم‬ ‫هؤاَل ِء حاججتم فِيما لَ ُكم بِِه ِع ْلم فَلِم حُت ُّ ِ‬
‫يم ا لَْي َ‬
‫اجو َن ف َ‬ ‫ٌ َ َ‬ ‫َُ َ َ ُْ ْ َ ْ‬
‫صَرانِيًّا َولَ ِك ْن َكا َن َحنِي ًف ا ُم ْس لِ ًما َوَم ا َك ا َن‬ ‫ِ‬
‫يم َي ُهوديًّا َواَل نَ ْ‬
‫ِ ِ‬
‫اَل َت ْعلَ ُمو َن (‪َ )66‬ما َكا َن إ ْبَراه ُ‬
‫َّ ِ‬ ‫َّاس بِِإبر ِاه ِ‬ ‫ني (‪ )67‬إِ‬‫ِمن الْم ْش ِركِ‬
‫ين آَ َمنُ وا َواللَّهُ‬ ‫يم لَلَّذ َ‬
‫ين اتََّبعُ وهُ َوَه َذا النَّيِب ُّ َوالذ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫َو‬
‫ىَل‬ ‫ْ‬ ‫أ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬
‫ض لُّونَ ُكم وم ا ي ِ‬
‫ض لُّو َن إِاَّل‬ ‫ت طَائَِف ةٌ ِمن أ َْه ِل الْ ِكتَ ِ‬
‫اب لَ و ي ِ‬ ‫ِِ‬
‫َويِل ُّ الْ ُم ْؤمن َ‬
‫ني (‪َ )68‬وَّد ْ‬
‫ْ ََ ُ‬ ‫ْ ُ‬ ‫ْ‬
‫اب مِل تَ ْك ُف رو َن بِآَي ِ‬
‫ات اللَّ ِه َوأَْنتُ ْم تَ ْش َه ُدو َن (‬ ‫ِ ِ‬
‫أَْن ُف َس ُه ْم َوَم ا يَ ْش عُُرو َن (‪ )69‬يَا أ َْه َل الْكتَ َ ُ َ‬
‫اب مِل َت ْلبِس و َن احْل َّق بِالْب ِ‬
‫اط ِل َوتَ ْكتُ ُم و َن احْلَ َّق َوأَْنتُ ْم َت ْعلَ ُم و َن (‪)71‬‬ ‫‪ )70‬ي ا أ َْه ل الْ ِكتَ ِ‬
‫َ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ‬

‫‪295‬‬
‫َّه ا ِر َوا ْك ُف ُروا‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ َّ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ت طَائ َف ةٌ م ْن أ َْه ِل الْكتَ اب آَمنُ وا بالذي أُنْ ِزَل َعلَى الذ َ‬
‫ين آَ َمنُ وا َو ْج هَ الن َ‬ ‫َوقَالَ ْ‬
‫آَ ِخ َرهُ لَ َعلَّ ُه ْم َيْرِجعُ و َن (‪َ )72‬واَل ُت ْؤِمنُ وا إِاَّل لِ َم ْن تَبِ َع ِدينَ ُك ْم قُ ْل إِ َّن اهْلُ َدى ُه َدى اللَّ ِه أَ ْن‬
‫ض ل بِي ِد اللَّ ِه ي ْؤتِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ي ْؤتَى أَح ٌد ِمثْل ما أُوتِيتُم أَو حُي ُّ ِ‬
‫اء‬ ‫ش‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ن‬
‫ُ َْ َ ُ‬ ‫م‬ ‫يه‬ ‫اجوُك ْم عْن َد َربِّ ُك ْم قُ ْل إ َّن الْ َف ْ َ َ‬‫ْ ْ َ‬ ‫َ ََ‬ ‫ُ‬
‫ض ِل الْ َع ِظي ِم (‪َ )74‬وِم ْن‬ ‫ِ ِ‬
‫ص بَِرمْح َتِ ِه َم ْن يَ َش اءُ َواللَّهُ ذُو الْ َف ْ‬ ‫َواللَّهُ َواس ٌع َعل ٌ‬
‫يم (‪ )73‬خَي ْتَ ُّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك َوِمْن ُه ْم َم ْن إِ ْن تَأْ َمْن هُ بِدينَا ٍر اَل يُ َؤِّده إِلَْي َ‬
‫ك‬ ‫أ َْه ِل الْ ِكتَ ِ‬
‫اب َم ْن إِ ْن تَأْ َمْنهُ بِقْنطَا ٍر يُ َؤِّده إِلَْي َ‬

‫يل َوَي ُقولُ و َن َعلَى اللَّ ِه‬‫ني َسبِ‬ ‫ي‬


‫ِّ‬ ‫ُم‬
‫ِّ‬ ‫أْل‬‫ا‬ ‫ك بِأَنَّ ُه ْم قَالُوا لَْيس َعلَْينَا يِف‬ ‫إِاَّل ما دمت علَي ِه قَائِما ذَلِ‬
‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ ْ ً‬
‫ني (‪)76‬‬ ‫الْ َك ِذب وهم يعلَم و َن (‪ )75‬بلَى من أَوىَف بِعه ِد ِه و َّات َقى فَ ِإ َّن اللَّه حُيِ ُّ ِ‬
‫ب الْ ُمتَّق َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ ْ َْ َ‬ ‫َ َ ُ ْ َْ ُ‬
‫ك اَل َخاَل َق هَلُ ْم يِف اآْل َ ِخ َرِة َواَل‬ ‫ِ‬ ‫هِنِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬
‫د اللَّ ِه َوأَمْيَ ا ْم مَثَنً ا قَلياًل أُولَئِ َ‬ ‫ين يَ ْش َتُرو َن بِ َع ْه‬
‫إ َّن الذ َ‬
‫يم (‪َ )77‬وإِ َّن ِمْن ُه ْم‬‫ي َكلِّمهم اللَّه واَل يْنظُر إِلَي ِهم ي وم الْ ِقيام ِة واَل ي َزِّكي ِهم وهَل م ع َذ ِ‬
‫اب أَل ٌ‬
‫ُ ُ ُ ُ ُ َ َ ُ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ُ ْ َ ُْ َ ٌ‬
‫اب وم ا ُه و ِمن الْ ِكتَ ِ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اب َوَي ُقولُو َن ُه َو‬ ‫لََف ِري ًقا َي ْل ُوو َن أَلْسنََت ُه ْم بالْكتَاب لتَ ْح َسبُوهُ م َن الْكتَ َ َ َ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬
‫م ْن عْن د اللَّه َوَم ا ُه َو م ْن عْن د اللَّه َوَي ُقولُ و َن َعلَى اللَّه الْ َك ذ َ‬
‫ب َوُه ْم َي ْعلَ ُم و َن (‪َ )78‬م ا‬

‫ون‬ ‫ْ ُ‬ ‫ًَ‬ ‫ول لِلن ِ‬


‫َّاس ُكونُوا ِعب ادا يِل ِمن د ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َكا َن لبَ َش ٍر أَ ْن يُ ْؤتيَهُ اللَّهُ الْكتَ َ‬
‫اب َواحْلُ ْك َم َوالنُُّب َّوَة مُثَّ َي ُق َ‬

‫اب َومِبَا ُكْنتُ ْم تَ ْد ُر ُس و َن (‪َ )79‬واَل يَ أْ ُمَرُك ْم‬ ‫ِ‬ ‫اللَّ ِه ولَ ِكن ُكونُوا ربَّانِيِّ مِب‬
‫ني َا ُكْنتُ ْم ُت َعلِّ ُم و َن الْكتَ َ‬‫َ َ‬ ‫َ ْ‬
‫ني أ َْربَابً ا أَيَ أْ ُم ُرُك ْم بِ الْ ُك ْف ِر َب ْع َد إِ ْذ أَْنتُ ْم ُم ْس لِ ُمو َن (‪َ )80‬وإِ ْذ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫أَ ْن َتتَّخ ُذوا الْ َماَل ئ َك ةَ َوالنَّبِيِّ َ‬

‫‪296‬‬
‫ِّق لِ َم ا‬
‫صد ٌ‬ ‫اب َو ِح ْك َم ٍة مُثَّ َج اءَ ُك ْم َر ُس ٌ‬
‫ول ُم َ‬
‫ني لَم ا آََتْيتُ ُكم ِمن كِتَ ٍ‬
‫ْ ْ‬ ‫َخ َذ اللَّهُ ِميثَ َ ِ‬
‫اق النَّبيِّ َ َ‬ ‫أَ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ال‬ ‫َخ ْذمُتْ َعلَى ذَل ُك ْم إِ ْ‬
‫ص ِري قَ الُوا أَْقَرْرنَ ا قَ َ‬ ‫َم َع ُك ْم لَُت ْؤمنُ َّن بِ ه َولََتْن ُ‬
‫ص ُرنَّهُ قَ َ‬
‫ال أَأَْق َرْرمُتْ َوأ َ‬
‫ك هم الْ َف ِ‬
‫اس ُقو َن (‬ ‫ك فَأُولَئِ‬ ‫َّاه ِدين (‪ )81‬فَمن َتوىَّل بع َد َذلِ‬
‫فَا ْشه ُدوا وأَنَا مع ُكم ِمن الش ِ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َْ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ََ ْ َ‬
‫ض طَْو ًع ا َوَك ْرًه ا َوإِلَْي ِه‬ ‫الس ماو ِ‬
‫ات َواأْل َْر ِ‬ ‫َس لَم َم ْن يِف‬ ‫ِ َّ ِ‬
‫َّ َ َ‬ ‫‪ )82‬أََفغَْي َر دي ِن الله َيْبغُ و َن َولَ هُ أ ْ َ‬

‫يل َوإِ ْس َح َ‬
‫اق‬ ‫يرجع و َن (‪ )83‬قُل آَمنَّا بِاللَّ ِه وم ا أُنْ ِزَل علَينَ ا وم ا أُنْ ِزَل علَى إِب ر ِاه ِ ِ‬
‫يم َوإمْسَاع َ‬
‫َ َْ َ‬ ‫َ ْ ََ‬ ‫ََ‬ ‫ْ َ‬ ‫ُْ َ ُ‬
‫َح ٍد ِمْن ُه ْم‬ ‫ِ ِ‬
‫يس ى َوالنَّبِيُّو َن م ْن َرهِّب ْم اَل نُ َف ِّر ُق َبنْي َ أ َ‬
‫َ‬
‫اط وم ا أُويِت موس ى و ِ‬
‫ع‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ويع ُق وب واأْل َس ب ِ‬
‫ََْ َ َ ْ َ‬
‫َوحَنْ ُن لَهُ ُم ْسلِ ُمو َن (‪َ )84‬وَم ْن َيْبتَ ِغ َغْيَر اإْلِ ْس اَل ِم ِدينً ا َفلَ ْن يُ ْقبَ َل ِمْن هُ َوُه َو يِف اآْل َ ِخ َرِة ِم َن‬

‫ول َح ٌّق‬
‫الر ُس َ‬ ‫ف َي ْه ِدي اللَّهُ َق ْوًم ا َك َف ُروا َب ْع َد إِميَ اهِنِ ْم َو َش ِه ُدوا أ َّ‬
‫َن َّ‬ ‫ين (‪َ )85‬كْي َ‬
‫ِ‬
‫اخْلَاس ِر َ‬

‫َن َعلَْي ِه ْم لَ ْعنَ ةَ‬ ‫ني (‪ )86‬أُولَئِ َ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬


‫ك َج َز ُاؤُه ْم أ َّ‬ ‫ات َواللَّهُ اَل َي ْه دي الْ َق ْوَم الظَّالم َ‬
‫َو َج اءَ ُه ُم الَْبِّينَ ُ‬
‫َّاس أَمْج عِني (‪ )87‬خالِ ِد ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫اب َواَل ُه ْم‬ ‫ين ف َيه ا اَل خُيََّف ُ‬
‫ف َعْن ُه ُم الْ َع َذ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫اللَّه َوالْ َماَل ئ َك ة َوالن ِ َ َ‬
‫يم (‪ )89‬إِ َّن‬ ‫ك وأَص لَحوا فَ ِإ َّن اللَّه َغ ُف ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬
‫ور َرح ٌ‬
‫َ ٌ‬ ‫يُْنظَ ُرو َن (‪ )88‬إاَّل الذ َ‬
‫ين تَ ابُوا م ْن َب ْع د ذَل َ َ ْ ُ‬
‫هِنِ‬ ‫الَّ ِ‬
‫ين َك َفُروا َب ْع َد إِميَا ْم مُثَّ ْازَد ُادوا ُك ْفًرا لَ ْن ُت ْقبَ َل َت ْوَبُت ُه ْم َوأُولَئِ َ‬
‫ك ُه ُم الضَّالُّو َن (‪ )90‬إِ َّن‬ ‫َ‬ ‫ذ‬

‫َح ِد ِه ْم ِم ْلءُ اأْل َْر ِ‬


‫ض َذ َهبً ا َولَ ِو ا ْفتَ َدى بِ ِه‬ ‫ِ‬
‫ين َك َف ُروا َوَم اتُوا َوُه ْم ُك َّف ٌار َفلَ ْن يُ ْقبَ َل م ْن أ َ‬
‫َّ ِ‬
‫الذ َ‬
‫ين (‪ )91‬لَ ْن َتنَ الُوا الْرِب َّ َحىَّت ُتْن ِف ُق وا مِم َّا حُتِ بُّو َن‬ ‫ِ ِ‬
‫يم َوَم ا هَلُ ْم م ْن نَاص ِر َ‬
‫أُولَئِ ك هَل م ع َذ ِ‬
‫اب أَل ٌ‬
‫َ ُْ َ ٌ‬

‫‪297‬‬
‫يل إِاَّل َم ا‬‫وم ا ُتْن ِف ُق وا ِمن َش ي ٍء فَِإ َّن اللَّه بِ ِه علِيم (‪ُ )92‬ك ُّل الطَّع ِام َك ا َن ِحاًّل لِبيِن إِس رائِ‬
‫َ َْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ٌ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ََ‬
‫ِ‬ ‫ِِِ‬ ‫ح َّرم إِس رائِ‬
‫يل َعلَى َن ْفس ه م ْن َقْب ِل أَ ْن ُتَن َّزَل الت َّْوَراةُ قُ ْل فَ أْتُوا بِ الت َّْوَراة فَا ْتلُ َ‬
‫وه ا إِ ْن ُكْنتُ ْم‬ ‫َ َ َْ ُ‬
‫ك ُه ُم الظَّالِ ُمو َن (‬
‫ك فَأُولَئِ َ‬
‫ِ ِ‬
‫ب ِم ْن َب ْع د َذل َ‬
‫َ‬
‫ص ِادقِني (‪ )93‬فَم ِن ا ْفت رى علَى اللَّ ِه الْ َك ِ‬
‫ذ‬ ‫َ ََ َ‬ ‫َ َ‬
‫ني (‪ )95‬إِ َّن أ ََّو َل‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫‪ )94‬قُ ل ص َد َق اللَّه فَ اتَّبِعوا ِملَّةَ إِب ر ِاه ِ‬
‫يم َحني ًف ا َوَم ا َك ا َن م َن الْ ُم ْش ِرك َ‬
‫َْ َ‬ ‫ُ ُ‬ ‫ْ َ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ت و ِض ع لِلن ِ ِ‬
‫ٍ‬
‫ات َم َق ُام‬
‫ات َبِّينَ ٌ‬ ‫َّاس لَلَّذي بِبَ َّكةَ ُمبَ َارًك ا َوُه ًدى ل ْل َع الَم َ‬
‫ني (‪ )96‬في ه آَيَ ٌ‬ ‫َبْي ُ َ‬
‫اع إِلَْي ِه َس بِياًل َوَم ْن‬ ‫ِ‬ ‫إِب ر ِاهيم ومن دخلَ ه َك ا َن آَِمنً ا ولِلَّ ِه علَى الن ِ ِ‬
‫َّاس ح ُّج الَْبْيت َم ِن ْ‬
‫اس تَطَ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َ ََ ْ َ َ ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫َكفر فَِإ َّن اللَّه َغيِن ع ِن الْع الَ ِمني (‪ )97‬قُل ي ا أَه ل الْ ِكت ِ مِل‬
‫اب َ تَ ْك ُف ُرو َن بِآَيَات اللَّه َواللَّهُ‬ ‫َْ َْ َ‬ ‫َ ٌّ َ َ َ‬ ‫ََ‬
‫ص دُّو َن َع ْن َس بِ ِيل اللَّ ِه َم ْن آَ َم َن‬‫ت‬ ‫اب مِل‬
‫َش ِهي ٌد َعلَى م ا َت ْعملُ و َن (‪ )98‬قُ ل ي ا أ َْه ل الْ ِكتَ ِ‬
‫َ‬
‫َ ُ‬ ‫َْ َ‬ ‫َ َ‬
‫ين آَ َمنُ وا إِ ْن‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َتْبغُوَن َه ا ع َو ًج ا َوأَْنتُ ْم ُش َه َداءُ َوَم ا اللَّهُ بغَاف ٍل َع َّما َت ْع َملُو َن (‪ )99‬يَا أَيُّ َه ا الذ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ف‬ ‫اب َي ُرُّدوُك ْم َب ْع َد إميَ ان ُك ْم َك اف ِر َ‬
‫ين (‪َ )100‬وَكْي َ‬ ‫تُطيعُ وا فَ ِري ًق ا م َن الذ َ‬
‫ين أُوتُ وا الْكتَ َ‬

‫ي إِىَل‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ات اللَّه َوفي ُك ْم َر ُس ولُهُ َوَم ْن َي ْعتَص ْم باللَّه َف َق ْد ُه د َ‬
‫تَ ْك ُف ُرو َن َوأَْنتُ ْم ُتْتلَى َعلَْي ُك ْم آَيَ ُ‬
‫ين آَ َمنُ وا َّات ُق وا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِ ِه َواَل مَتُ وتُ َّن إِاَّل َوأَْنتُ ْم‬ ‫اط مس ت ِقي ٍم (‪ )101‬ي ا أَيُّه ا الَّ ِ‬
‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ َ‬ ‫ِص َر ٍ ُ ْ َ‬
‫مس لِمو َن (‪ )102‬و ْاعتَ ِ‬
‫ص ُموا حِب َْب ِل اللَّ ِه مَجِ ًيع ا َواَل َت َفَّرقُ وا َواذْ ُك ُروا نِ ْع َم ةَ اللَّ ِه َعلَْي ُك ْم إِ ْذ‬ ‫َ‬ ‫ُْ ُ‬
‫َصبَ ْحتُ ْم بِنِ ْع َمتِ ِه إِ ْخ َوانًا َوُكْنتُ ْم َعلَى َش َفا ُح ْف َرٍة ِم َن النَّا ِر‬ ‫ُكْنتُ ْم أ َْع َداءً فَأَلَّ َ‬
‫ف َبنْي َ ُقلُوبِ ُك ْم فَأ ْ‬

‫‪298‬‬
‫ك يَُبنِّي ُ اللَّهُ لَ ُك ْم آَيَاتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم َت ْهتَ ُدو َن (‪َ )103‬ولْتَ ُك ْن ِمْن ُك ْم أ َُّمةٌ‬ ‫ِ‬
‫فَأَْن َق َذ ُك ْم ِمْن َه ا َك َذل َ‬

‫ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُح و َن (‬ ‫ِ‬


‫يَ ْدعُو َن إِىَل اخْلَرْيِ َويَ أْ ُمُرو َن بِ الْ َم ْعُروف َوَيْن َه ْو َن َع ِن الْ ُمْن َك ِر َوأُولَئِ َ‬
‫ِ‬ ‫‪ )104‬واَل تَ ُكونُ وا َكالَّ ِ‬
‫ات َوأُولَئِ َ‬
‫ك هَلُ ْم‬ ‫ِ‬
‫اخَتلَ ُف وا م ْن َب ْع د َم ا َج اءَ ُه ُم الَْبِّينَ ُ‬
‫ين َت َفَّرقُ وا َو ْ‬
‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ‬
‫وه ُه ْم‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ت ُو ُج ُ‬
‫اس َوَّد ْ‬
‫ين ْ‬
‫ض ُو ُج وهٌ َوتَ ْس َوُّد ُو ُج وهٌ فَأ ََّما الذ َ‬
‫يم (‪َ )105‬ي ْوَم َتْبيَ ُّ‬
‫اب َعظ ٌ‬
‫َع َذ ٌ‬
‫ت‬ ‫َّ ِ‬ ‫أَ َك َف رمُتْ بع َد إِميَ انِ ُكم فَ ُذوقُوا الْع َذ مِب‬
‫ض ْ‬
‫ين ْابيَ َّ‬
‫اب َ ا ُكْنتُ ْم تَ ْك ُف ُرو َن (‪َ )106‬وأ ََّما الذ َ‬‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك بِاحْلَ ِّق‬ ‫ات اللَّه َنْتلُ َ‬
‫وه ا َعلَْي َ‬ ‫وه ُه ْم فَفي َرمْح َِة اللَّ ِه ُه ْم ف َيه ا َخال ُدو َن (‪ )107‬تِْل َ‬
‫ك آَيَ ُ‬ ‫ُو ُج ُ‬
‫ض َوإِىَل اللَّ ِه‬ ‫الس ماو ِ‬
‫ات َوَم ا يِف اأْل َْر ِ‬ ‫َّ‬ ‫ني (‪ )108‬ولِلَّ ِه َم ا يِف‬
‫َ‬
‫وم ا اللَّه ي ِري ُد ظُْلم ا لِْلع الَ ِ‬
‫م‬ ‫ً َ‬ ‫ََ ُ ُ‬
‫ََ‬ ‫َ‬
‫َّاس تَ أْمرو َن بِ الْمعر ِ‬ ‫ُترج ع اأْل ُم ور (‪ُ )109‬كْنتم خي ر أ َُّم ٍة أُخ ِرج ِ‬
‫وف َوَتْن َه ْو َن َع ِن‬‫َ ُْ‬ ‫ت للن ِ ُ ُ‬ ‫ْ َ ْ‬ ‫ُ ْ َْ َ‬ ‫َْ ُ ُ ُ‬
‫اب لَ َك ا َن َخْي ًرا هَلُ ْم ِمْن ُه ُم الْ ُم ْؤِمنُ و َن َوأَ ْكَث ُرُه ُم‬
‫الْمْن َك ِر وُت ْؤِمنُ و َن بِاللَّ ِه ولَ و آَمن أ َْه ل الْ ِكتَ ِ‬
‫َ ْ ََ ُ‬ ‫ُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض ُّروُك ْم إِاَّل أَ ًذى َوإِ ْن يُ َق اتلُوُك ْم يُ َولُّوُك ُم اأْل َْدبَ َار مُثَّ اَل يُْن َ‬
‫ص ُرو َن (‬ ‫الْ َفاس ُقو َن (‪ )110‬لَ ْن يَ ُ‬
‫الذلَّةُ أَيْ َن َم ا ثُِق ُف وا إِاَّل حِب َْب ٍل ِم َن اللَّ ِه َو َحْب ٍل ِم َن الن ِ‬
‫َّاس َوبَ اءُوا‬ ‫ت َعلَْي ِهم ِّ‬
‫ُ‬ ‫ض ِربَ ْ‬
‫‪ُ )111‬‬
‫ك بِ أَنَّهم َك انُوا ي ْك ُف رو َن بِآَي ِ‬
‫ات اللَّ ِه‬ ‫ب ِمن اللَّ ِه وض ِربت علَي ِهم الْمس َكنةُ َذلِ‬
‫َ ُ َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ض ٍ َ َ ُ َ ْ َْ ُ َ ْ َ‬ ‫بِغَ َ‬
‫ص ْوا َوَك انُوا َي ْعتَ ُدو َن (‪ )112‬لَْي ُس وا َس َواءً ِم ْن أ َْه ِل‬ ‫وي ْقُتلُو َن اأْل َنْبِي اء بِغَ ِ ح ٍّق َذلِ َ مِب‬
‫ك َا َع َ‬ ‫َ َ رْي َ‬ ‫ََ‬
‫اب أ َُّمةٌ قَائِم ةٌ يْتلُ و َن آَي ِ‬
‫ات اللَّ ِه آَنَ اءَ اللَّْي ِل َوُه ْم يَ ْس ُج ُدو َن (‪ )113‬يُ ْؤِمنُ و َن بِاللَّ ِه‬ ‫الْ ِكتَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬

‫‪299‬‬
‫ك ِم َن‬ ‫ِ‬
‫وف ويْنهو َن ع ِن الْمْن َك ِر ويسا ِرعو َن يِف اخْل ير ِ‬
‫ات َوأُولَئِ َ‬ ‫ِ ِ‬
‫َْ َ‬ ‫َوالَْي ْوم اآْل َخ ِر َويَأْ ُمُرو َن بِالْ َم ْع ُر َ َ َ ْ َ ُ َ ُ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫الص احِلِني (‪ )114‬وم ا ي ْفعلُ وا ِمن خ ٍ َفلَن ي ْك َف روه واللَّه علِ‬
‫يم بِ الْ ُمتَّق َ‬
‫ني (‪ )115‬إِ َّن‬ ‫ْ َرْي ْ ُ ُ ُ َ ُ َ ٌ‬ ‫ََ َ َ‬ ‫َّ َ‬
‫اب النَّا ِر ُه ْم‬ ‫ح‬ ‫َص‬‫أ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫الَّ ِذين َك َفروا لَن ُت ْغيِن عْنهم أَمواهُل م واَل أَواَل دهم ِمن اللَّ ِه َشيئًا وأُولَئِ‬
‫َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ ُ ْ َ َ ُ ْ ْ َ ُْ َ ْ ُ ُ ْ َ‬
‫الد ْنيا َكمثَ ِل ِر ٍ ِ ِ‬ ‫ِ يِف ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت‬
‫َصابَ ْ‬
‫يح ف َيها صٌّر أ َ‬ ‫ف َيها َخال ُدو َن (‪َ )116‬مثَ ُل َما يُْنف ُقو َن َهذه احْلَيَاة ُّ َ َ‬
‫ث َق ْوٍم ظَلَ ُموا أَْن ُف َس ُه ْم فَأ َْهلَ َكْتهُ َوَما ظَلَ َم ُه ُم اللَّهُ َولَ ِك ْن أَْن ُف َس ُه ْم يَظْلِ ُم و َن (‪ )117‬يَا‬
‫َحْر َ‬
‫أَيُّها الَّ ِذين آَمنُوا اَل َتت ِ‬
‫َّخ ُذوا بِطَانَةً ِمن دونِ ُكم اَل ي أْلُونَ ُكم خب ااًل وُّدوا م ا عنِتُّم قَ ْد ب َد ِ‬
‫ت‬ ‫ْ ََ َ َ َ ْ َ‬ ‫ْ ُ ْ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬
‫ات إِ ْن ُكْنتُ ْم َت ْع ِقلُو َن (‬
‫الْب ْغضاء ِمن أَْفو ِاه ِهم وما خُتْ ِفي ص ُدورهم أَ ْكب ر قَ ْد بَّينَّا لَ ُكم اآْل َي ِ‬
‫ُ َ‬ ‫ُ ُُ ْ َ ُ َ‬ ‫َ َ ُ ْ َ ْ ََ‬
‫‪َ )118‬ه ا أَْنتُم أُواَل ِء حُتِ بُّوَنهم واَل حُيِ بُّونَ ُكم وُت ْؤِمنُو َن بِالْ ِكتَ ِ‬
‫اب ُكلِّ ِه َوإِ َذا لَ ُق وُك ْم قَالُوا آَ َمنَّا‬ ‫َْ‬ ‫ُْ َ‬ ‫ْ‬
‫ض وا علَي ُكم اأْل َنَ ِام ل ِمن الْغَي ِظ قُ ل موتُ وا بِغَي ِظ ُكم إِ َّن اللَّه علِيم بِ َذ ِ‬
‫ات‬ ‫ِ‬
‫ََ ٌ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ُْ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫َوإ َذا َخلَ ْوا َع ُّ َ ْ ُ‬
‫ص رِب ُوا‬ ‫هِب‬ ‫ِ‬
‫الص ُدوِر (‪ )119‬إِ ْن مَتْ َس ْس ُك ْم َح َسنَةٌ تَ ُس ْؤُه ْم َوإِ ْن تُص ْب ُك ْم َس يِّئَةٌ َي ْفَر ُح وا َا َوإِ ْن تَ ْ‬
‫ُّ‬
‫ِ‬
‫ت ِم ْن أ َْهل َ‬
‫ك‬ ‫ضُّرُك ْم َكْي ُد ُه ْم َش ْيئًا إِ َّن اللَّهَ مِب َا َي ْع َملُو َن حُمِ ي ٌ‬
‫ط (‪َ )120‬وإِ ْذ َغ َد ْو َ‬ ‫َوَتَّت ُقوا اَل يَ ُ‬

‫ان ِمْن ُك ْم أَ ْن‬


‫ت طَائَِفتَ ِ‬ ‫اع َد لِْل ِقت ِال واللَّه مَسِ يع علِ‬
‫ئ الْم ْؤِمنِني م َق ِ‬
‫يم (‪ )121‬إِ ْذ مَهَّ ْ‬
‫َ َ ُ ٌ َ ٌ‬ ‫ُتَب ِّو ُ ُ َ َ‬
‫ص َرُك ُم اللَّهُ بِبَ ْد ٍر َوأَْنتُ ْم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َت ْف َش اَل َواللَّهُ َولُّي ُه َم ا َو َعلَى اللَّه َف ْليََت َوَّك ِل الْ ُم ْؤمنُو َن (‪َ )122‬ولََق ْد نَ َ‬
‫ني أَلَ ْن يَ ْك ِفيَ ُك ْم أَ ْن مُيِ َّد ُك ْم‬‫أ َِذلَّةٌ فَ َّات ُقوا اللَّه لَعلَّ ُكم تَ ْش ُكرو َن (‪ )123‬إِ ْذ َت ُق ُ ِ ِ ِ‬
‫ول ل ْل ُم ْؤمن َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ ْ‬

‫‪300‬‬
‫ص رِب ُوا َوَتَّت ُق وا َويَ أْتُوُك ْم ِم ْن‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ ٍ ِ‬
‫َربُّ ُك ْم بِثَاَل ثَ ة آَاَل ف م َن الْ َماَل ئ َك ة ُمْن َزل َ‬
‫ني (‪َ )124‬بلَى إِ ْن تَ ْ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫خِب ِ ٍ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َف ْوِره ْم َه َذا مُيْد ْد ُك ْم َربُّ ُك ْم َ ْم َس ة آَاَل ف م َن الْ َماَل ئ َك ة ُم َس ِّوم َ‬
‫ني (‪َ )125‬وَم ا َج َعلَ هُ اللَّهُ‬
‫َّص ُر إِاَّل ِم ْن ِعْن ِد اللَّ ِه الْ َع ِزي ِز احْلَ ِكي ِم (‪)126‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫إِاَّل بُ ْش َرى لَ ُك ْم َولتَطْ َمئ َّن ُقلُوبُ ُك ْم بِه َوَم ا الن ْ‬
‫ك ِم َن اأْل َْم ِر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫س لَ َ‬ ‫ين َك َف ُروا أ َْو يَ ْكبَِت ُه ْم َفَيْن َقلبُ وا َخ ائبِ َ‬
‫ني (‪ )127‬لَْي َ‬ ‫لَي ْقطَ َع طََرفً ا م َن الذ َ‬
‫الس ماو ِ‬
‫ات َوَم ا‬ ‫وب َعلَْي ِه ْم أ َْو يُ َع ِّذ َب ُه ْم فَ ِإنَّ ُه ْم ظَ الِمو َن (‪ )128‬ولِلَّ ِه َم ا يِف‬
‫َش ْيءٌ أ َْو َيتُ َ‬
‫َّ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َّ ِ‬ ‫ض ي ْغ ِف ر لِمن ي َش اء ويع ِّذب من ي َش اء واللَّه َغ ُف ِ‬
‫يم (‪ )129‬يَا أَيُّ َه ا الذ َ‬
‫ين‬ ‫يِف اأْل َْر ِ َ ُ َ ْ َ ُ َ ُ َ ُ َ ْ َ ُ َ ُ ٌ‬
‫ور َرح ٌ‬
‫الرب ا أَض عافًا مض اع َفةً و َّات ُق وا اللَّه لَعلَّ ُكم ُت ْفلِ‬
‫َّار‬
‫َ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ق‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ات‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫)‬ ‫‪130‬‬ ‫(‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ح‬
‫ُ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫آَ َمنُ وا اَل تَ أْ ُكلُوا َِّ ْ َ ُ َ َ َ‬
‫ول لَ َعلَّ ُك ْم ُتْرمَحُ و َن (‪َ )132‬و َس ا ِرعُوا‬ ‫الَّيِت أ ُِع دَّت لِْل َك افِ ِرين (‪ )131‬وأ ِ‬
‫َطيعُ وا اللَّهَ َو َّ‬
‫الر ُس َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّ ِ‬ ‫الس موات واأْل َرض أ ُِع د ِ ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ ِ‬
‫ين‬
‫ني (‪ )133‬الذ َ‬
‫َّت ل ْل ُمتَّق َ‬
‫ْ‬ ‫إِىَل َم ْغف َرٍة م ْن َربِّ ُك ْم َو َجنَّة َعْر ُ‬
‫ض َها َّ َ َ ُ َ ْ ُ‬
‫ني (‬‫ِِ‬ ‫َّاس َواللَّهُ حُيِ ُّ‬
‫ني َع ِن الن ِ‬‫اظ ِمني الْغَي َ ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫يْن ِف ُقو َن يِف َّ ِ‬
‫ب الْ ُم ْحسن َ‬ ‫ظ َوالْ َعاف َ‬ ‫السَّراء َوالضََّّراء َوالْ َك َ ْ‬ ‫ُ‬
‫اس َت ْغ َفُروا لِ ُذنُوهِبِ ْم َوَم ْن‬ ‫ِ‬
‫ين إِذَا َف َعلُ وا فَاح َش ةً أ َْو ظَلَ ُم وا أَْن ُف َس ُه ْم ذَ َك ُروا اللَّهَ فَ ْ‬
‫َّ ِ‬
‫‪َ )134‬والذ َ‬
‫ي ْغ ِف ر ال ُّذنُوب إِاَّل اللَّه ومَل ي ِ‬
‫ص ُّروا َعلَى َم ا َف َعلُ وا َوُه ْم َي ْعلَ ُم و َن (‪ )135‬أُولَئِ َ‬
‫ك َج َز ُاؤُه ْم‬ ‫َُُْ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬
‫ني (‬‫ِِ‬ ‫م ْغ ِف رةٌ ِمن رهِّبِم وجنَّات جَتْ ِري ِمن حَتْتِه ا اأْل َْنه ار خالِ ِد ِ ِ‬
‫َج ُر الْ َع امل َ‬
‫ين ف َيه ا َون ْع َم أ ْ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ َ ْ َ ْ ََ ٌ‬
‫ِ‬ ‫ت ِم ْن َقْبلِ ُك ْم ُسنَ ٌن فَ ِسريُوا يِف اأْل َْر ِ‬
‫ف َكا َن َعاقبَةُ الْ ُم َك ِّذبِ َ‬
‫ني‬ ‫ض فَانْظُُروا َكْي َ‬ ‫‪ )136‬قَ ْد َخلَ ْ‬

‫‪301‬‬
‫ني (‪َ )138‬واَل هَتِنُ وا َواَل حَتَْزنُ وا َوأَْنتُ ُم‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫(‪َ )137‬ه َذا َبيَ ا ٌن لِلن ِ‬
‫َّاس َوُه ًدى َوَم ْوعظَ ةٌ ل ْل ُمتَّق َ‬

‫س الْ َق ْوَم َق ْر ٌح ِم ْثلُ هُ َوتِْل َ‬


‫ك‬ ‫ني (‪ )139‬إِ ْن مَيْ َس ْس ُك ْم َق ْر ٌح َف َق ْد َم َّ‬‫ِِ‬
‫اأْل َْعلَ ْو َن إِ ْن ُكْنتُ ْم ُم ْؤمن َ‬
‫َّاس ولِيعلَم اللَّه الَّ ِذين آَمنُ وا ويت ِ‬
‫َّخ َذ ِمْن ُك ْم ُش َه َداءَ َواللَّهُ اَل حُيِ ُّ‬
‫ب‬ ‫اأْل َيَّ ُام نُ َدا ِوهُلَا َبنْي َ الن ِ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ‬
‫ين (‪ )141‬أ َْم َح ِس ْبتُ ْم أَ ْن‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ين آَ َمنُ وا َومَيْ َح َق الْ َك اف ِر َ‬
‫ص اللَّهُ الذ َ‬ ‫الظَّالم َ‬
‫ني (‪َ )140‬وليُ َم ِّح َ‬
‫اه ُدوا ِمْن ُكم وي ْعلَم َّ ِ‬ ‫َّ ِ‬
‫الص اب ِر َ‬
‫ين (‪َ )142‬ولََق ْد ُكْنتُ ْم‬ ‫ْ ََ َ‬ ‫تَ ْد ُخلُوا اجْلَنَّةَ َولَ َّما َي ْعلَ ِم اللَّهُ الذ َ‬
‫ين َج َ‬
‫ت ِم ْن َقْب ِل أَ ْن َت ْل َق ْوهُ َف َق ْد َرأ َْيتُ ُم وهُ َوأَْنتُ ْم َتْنظُ رو َن (‪َ )143‬وَم ا حُمَ َّم ٌد إِاَّل‬
‫مَتَن َّْو َن الْ َم ْو َ‬
‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ت ِم ْن َقْبلِ ِه ُّ‬
‫ب‬ ‫الر ُس ُل أَفَ ِإ ْن َم َ‬
‫ات أ َْو قُت َل ا ْن َقلَْبتُ ْم َعلَى أ َْع َق اب ُك ْم َوَم ْن َيْن َقل ْ‬ ‫ول قَ ْد َخلَ ْ‬
‫َر ُس ٌ‬

‫ين (‪َ )144‬وَم ا َك ا َن لَِن ْف ٍ‬


‫س أَ ْن‬ ‫علَى ع ِقبي ِه َفلَن يض َّر اللَّه َش يئًا وس يج ِزي اللَّه َّ ِ‬
‫الش اك ِر َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ َْ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ‬
‫اب اآْل َ ِخ َرِة‬ ‫مَتُوت إِاَّل بِِإ ْذ ِن اللَّ ِه كِتَابا م ؤجَّاًل ومن ي ِرْد َث واب ُّ ِ ِ ِ‬
‫الد ْنيَا نُ ْؤت ه مْن َه ا َوَم ْن يُ ِرْد َث َو َ‬ ‫ً ُ َ ََ ْ ُ َ َ‬ ‫َ‬
‫ين (‪َ )145‬وَك أَيِّ ْن ِم ْن نَيِب ٍّ قَاتَ َل َم َع هُ ِرِّبيُّو َن َكثِ ريٌ فَ َم ا َوَهنُ وا‬ ‫نُ ْؤتِ ِه ِمْنه ا وس نَج ِزي َّ ِ‬
‫الش اك ِر َ‬ ‫َ ََ ْ‬
‫ب َّ ِ‬ ‫اس تَ َكانُوا َواللَّهُ حُيِ ُّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الص اب ِر َ‬
‫ين (‪َ )146‬وَم ا‬ ‫َص َاب ُه ْم يِف َس بِ ِيل اللَّه َوَم ا َ‬
‫ض عُ ُفوا َوَم ا ْ‬ ‫ل َم ا أ َ‬
‫َكا َن َقوهَل م إِاَّل أَ ْن قَالُوا ربَّنا ا ْغ ِ‬
‫ص ْرنَا َعلَى‬ ‫وبنَا َوإِ ْسَرا َفنَا يِف أ َْم ِرنَا َوثَبِّ ْ‬
‫ت أَقْ َد َامنَا َوانْ ُ‬ ‫َ‬ ‫ن‬
‫ُ‬ ‫ذ‬
‫ُ‬ ‫ا‬‫َ‬‫ن‬‫َ‬‫ل‬ ‫ر‬ ‫ف‬
‫ََ ْ‬ ‫ْ ُْ‬

‫اب اآْل َ ِخ َرِة َواللَّهُ حُيِ ُّ‬


‫ب‬ ‫اهم اللَّهُ ثَ واب ال ُّد ْنيا وحس ن ثَ و ِ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫آ‬
‫َ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫)‬‫‪147‬‬ ‫(‬ ‫ين‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫الْ َق وِم الْ َك افِ‬
‫َ َُ ْ َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ين َك َف ُروا َي ُرُّدوُك ْم َعلَى أ َْع َق ابِ ُك ْم‬ ‫ِ ِ َّ ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ني (‪ )148‬يَ ا أَيُّ َه ا الذ َ‬
‫ين آَ َمنُ وا إ ْن تُطيعُ وا الذ َ‬ ‫الْ ُم ْحس ن َ‬

‫‪302‬‬
‫َّاص ِرين (‪َ )150‬س ُن ْل ِقي يِف‬ ‫ِ‬
‫اس ِرين (‪ )149‬ب ِل اللَّه م واَل ُكم وه و خي ر الن ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ ُ َ ْ ْ َ ُ َ َْ ُ‬ ‫َفَتْن َقلبُ وا َخ َ‬
‫س‬ ‫ئ‬
‫ْ‬‫َّار َوبِ‬‫ن‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫اه‬ ‫و‬‫ْ‬‫أ‬ ‫م‬‫و‬ ‫ا‬‫ً‬‫ن‬ ‫ا‬‫َ‬‫ط‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫س‬ ‫َش رُكوا بِاللَّ ِه م ا مَل يَن ِّزْل بِ ِ‬
‫ه‬ ‫ْ‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫الر ْعب مِب‬
‫ُّ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ر‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ ‫وب الَّ ِ‬
‫ُقلُ ِ‬
‫َ َ ُ ُ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬
‫ص َدقَ ُك ُم اللَّهُ َو ْع َدهُ إِ ْذ حَتُ ُّس وَن ُه ْم بِِإ ْذنِ ِه َحىَّت إِ َذا فَ ِش ْلتُ ْم‬ ‫د‬
‫ْ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫َ‬‫و‬ ‫)‬‫‪151‬‬ ‫(‬ ‫ني‬ ‫م ْث وى الظَّالِ ِ‬
‫م‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫الد ْنيَا َوِمْن ُك ْم َم ْن‬ ‫صْيتُ ْم ِم ْن َب ْع ِد َما أ ََرا ُك ْم َما حُتِ بُّو َن ِمْن ُك ْم َم ْن يُِر ُ‬
‫يد ُّ‬ ‫َوَتنَ َاز ْعتُ ْم يِف اأْل َْم ِر َو َع َ‬
‫ِِ‬ ‫ص َرفَ ُك ْم َعْن ُه ْم لِيَْبتَلِيَ ُك ْم َولََق ْد َع َف ا َعْن ُك ْم َواللَّهُ ذُو فَ ْ‬
‫ض ٍل َعلَى الْ ُم ْؤمن َ‬
‫ني (‬ ‫ي ِر ُ ِ‬
‫يد اآْل َخَرَة مُثَّ َ‬ ‫ُ‬

‫ول يَ ْدعُوُك ْم يِف أ ْ‬


‫ُخ َرا ُك ْم فَأَثَ ابَ ُك ْم َغ ًّما‬ ‫َح ٍد َو َّ‬
‫الر ُس ُ‬ ‫‪ )152‬إِ ْذ تُ ِ‬
‫ص ع ُدو َن َواَل َت ْل ُوو َن َعلَى أ َ‬
‫ْ‬
‫َص ابَ ُك ْم َواللَّهُ َخبِ ريٌ مِب َ ا َت ْع َملُ و َن (‪ِ )153‬م َن‬ ‫ِ‬
‫بِغَ ٍّم ل َكْياَل حَتَْزنُ وا َعلَى َم ا فَ اتَ ُك ْم َواَل َم ا أ َ‬
‫ِ‬ ‫ٍ‬
‫اأْل َْم ِر ِم ْن َش ْيء قُ ْل إِ َّن اأْل َْم َر ُكلَّهُ للَّ ِه خُيْ ُف و َن يِف أَْن ُف ِس ِه ْم َم ا اَل يُْب ُدو َن لَ َ‬
‫ك َي ُقولُ و َن لَ ْو‬

‫ب َعلَْي ِه ُم‬ ‫َكا َن لَنَا ِمن اأْل َم ِر َش يء م ا قُتِْلنَ ا هاهنَ ا قُل لَو ُكْنتُم يِف بي وتِ ُكم لَب رز الَّ ِذ ِ‬
‫ين ُكت َ‬
‫َ ُ ْ ْ ْ ُُ ْ َ َ َ َ‬ ‫َ ْ ٌَْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الْ َقْت ل إِىَل م ِ ِ ِ ِ‬
‫ص َم ا يِف ُقلُ وبِ ُك ْم َواللَّهُ َعل ٌ‬
‫يم‬ ‫ض اجع ِه ْم َوليَْبتَل َي اللَّهُ َم ا يِف ُ‬
‫ص ُدوِرُك ْم َوليُ َم ِّح َ‬ ‫ُ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫بِ َذ ِ‬
‫ين َت َولَّ ْوا مْن ُك ْم َي ْوَم الَْت َقى اجْلَ ْم َع ان إِمَّنَا ْ‬
‫اس َتَزهَّلُ ُم الش َّْيطَا ُن‬ ‫ات ُّ ِ‬
‫الص ُدور (‪ )154‬إ َّن الذ َ‬
‫ض م ا َكس بوا ولََق ْد ع َف ا اللَّه عْنهم إِ َّن اللَّه َغ ُف ور حلِيم (‪ )155‬ي ا أَيُّه ا الَّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ين آَ َمنُ وا‬
‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ٌ َ ٌ‬ ‫بَب ْع ِ َ َ ُ َ َ ُ َ ُ ْ‬
‫هِنِ‬ ‫َّ ِ‬
‫ض أ َْو َك انُوا غُ ًّزى لَ ْو َك انُوا‬ ‫ين َك َف ُروا َوقَ الُوا إِلِ ْخ َوا ْم إِ َذا َ‬
‫ض َربُوا يِف اأْل َْر ِ‬ ‫اَل تَ ُكونُ وا َكالذ َ‬
‫ِ‬ ‫هِبِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يت َواللَّهُ مِب َا‬ ‫ِعْن َدنَا َم ا َم اتُوا َوَم ا قُتِلُ وا ليَ ْج َع َل اللَّهُ َذل َ‬
‫ك َح ْس َرًة يِف ُقلُ و ْم َواللَّهُ حُيْيِي َومُي ُ‬

‫‪303‬‬
‫ُّم لَ َم ْغ ِف َرةٌ ِم َن اللَّ ِه َوَرمْح َ ةٌ َخْي ٌر مِم َّا‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َت ْع َملُ و َن بَص ريٌ (‪َ )156‬ولَئ ْن قُت ْلتُ ْم يِف َس ب ِيل اللَّه أ َْو ُمت ْ‬
‫ٍِ ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫جَي مع و َن (‪ )157‬ولَئِ‬
‫ُّم أ َْو قُت ْلتُ ْم إَلِ ىَل اللَّه حُتْ َش ُرو َن (‪ )158‬فَبِ َم ا َرمْح َ ة م َن اللَّه لْن َ‬
‫ت‬ ‫ْ‬ ‫ت‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َُْ‬
‫اس َت ْغ ِف ْر هَلُ ْم‬ ‫ِ‬ ‫ت فَظًّا َغلِي َ‬
‫ف َعْن ُه ْم َو ْ‬
‫اع ُ‬ ‫ض وا ِم ْن َح ْول َ‬
‫ك فَ ْ‬ ‫ظ الْ َق ْل ِ‬
‫ب اَل ْن َف ُّ‬ ‫هَلُ ْم َولَ ْو ُكْن َ‬
‫ني (‪ )159‬إِ ْن‬‫ِ‬ ‫ت َفَت َوَّك ْل َعلَى اللَّ ِه إِ َّن اللَّهَ حُيِ ُّ‬
‫ب الْ ُمَت َوِّكل َ‬ ‫َو َش ا ِوْرُه ْم يِف اأْل َْم ِر فَ ِإ َذا َع َزْم َ‬
‫ص ُرُك ْم ِم ْن َب ْع ِد ِه َو َعلَى اللَّ ِه‬ ‫ِ‬
‫ب لَ ُك ْم َوإِ ْن خَي ْ ُذلْ ُك ْم فَ َم ْن َذا الَّذي َيْن ُ‬
‫ِ‬
‫ص ْرُك ُم اللَّهُ فَاَل َغ ال َ‬
‫َيْن ُ‬
‫ت مِب َا َغ َّل َي ْوَم الْ ِقيَ َام ِة مُثَّ‬
‫َف ْليَتوَّك ِل الْم ْؤِمنُو َن (‪ )160‬وما َكا َن لِنَيِب أَ ْن يغُ َّل ومن ي ْغلُل يأْ ِ‬
‫ٍّ َ َ َ ْ َ ْ َ‬ ‫ََ‬ ‫ََ ُ‬
‫ض وا َن اللَّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُت َوىَّف ُك ُّل َن ْف ٍ‬
‫اء‬
‫َ َ‬‫ب‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫م‬‫ك‬‫َ‬ ‫ه‬ ‫ت َوُه ْم اَل يُظْلَ ُم و َن (‪ )161‬أَفَ َم ِن اتَّبَ َع ر ْ َ‬
‫س َم ا َك َس بَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ص ري (‪ )162‬هم درج ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫بِس َخ ٍط ِم َن اللَّ ِه َوَم أْ َواهُ َج َهن ِ‬
‫ات عْن َد اللَّه َواللَّهُ بَص ريٌ‬
‫ُ ْ ََ َ ٌ‬ ‫س الْ َم ُ‬
‫َّم َوبْئ َ‬
‫ُ‬ ‫َ‬
‫ث فِي ِه ْم َر ُس واًل ِم ْن أَْن ُف ِس ِه ْم َيْتلُو‬
‫ني إِ ْذ َب َع َ‬‫ِِ‬
‫َا َي ْع َملُو َن (‪ )163‬لََق ْد َم َّن اللَّهُ َعلَى الْ ُم ْؤمن َ‬
‫مِب‬

‫ض اَل ٍل ُمبِ ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬


‫ني (‬ ‫اب َواحْل ْك َم ةَ َوإِ ْن َك انُوا م ْن َقْب ُل لَفي َ‬
‫َعلَْي ِه ْم آَيَات ه َويُ َزِّكي ِه ْم َويُ َعلِّ ُم ُه ُم الْكتَ َ‬
‫َص ْبتُ ْم ِم ْثلَْي َه ا ُق ْلتُ ْم أَىَّن َه َذا قُ ْل ُه َو ِم ْن ِعْن ِد‬ ‫ِ‬
‫َص َابْت ُك ْم ُمص يبَةٌ قَ ْد أ َ‬
‫‪ )164‬أ ََولَ َّما أ َ‬
‫أَْن ُف ِس ُكم إِ َّن اللَّه علَى ُك ِّل َش ي ٍء قَ ِدير (‪ )165‬وم ا أَص اب ُكم ي وم الَْت َقى اجْل مع ِ‬
‫ان فَبِ ِإ ْذ ِن‬ ‫َْ َ‬ ‫ََ َ َ ْ َ ْ َ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬
‫ين نَ ا َف ُقوا َوقِي َل هَلُ ْم َت َع الَ ْوا قَ اتِلُوا يِف َس بِ ِيل اللَّ ِه‬ ‫ِ َّ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫اللَّه َولَي ْعلَ َم الْ ُم ْؤمن َ‬
‫ني (‪َ )166‬ولَي ْعلَ َم الذ َ‬
‫أَ ِو ْاد َفع وا قَ الُوا لَ و َنعلَم قِتَ ااًل اَل تَّبعنَ ا ُكم هم لِْل ُك ْف ِر يومئِ ٍذ أَْق رب ِمْنهم لِإْلِ ميَ ِ‬
‫ان َي ُقولُو َن‬ ‫َْ َ َ ُ ُ ْ‬ ‫َْ ْ ُ ْ‬ ‫ْ ْ ُ‬ ‫ُ‬

‫‪304‬‬
‫ين قَ الُوا إِلِ ْخ َواهِنِ ْم‬ ‫َّ ِ‬ ‫مِب‬ ‫هِبِ‬ ‫بِ أَفْو ِاه ِه ْم َم ا لَْي يِف‬
‫س ُقلُ و ْم َواللَّهُ أ َْعلَ ُم َ ا يَ ْكتُ ُم و َن (‪ )167‬الذ َ‬ ‫َ‬
‫ني (‪)168‬‬ ‫وَقع ُدوا لَو أَطَاعونَا م ا قُتِلُ وا قُل فَادرءوا عن أَْن ُف ِس ُكم الْم وت إِ ْن ُكْنتم ِ ِ‬
‫ص ادق َ‬ ‫ُْ َ‬ ‫ُ َْ َ‬ ‫ْ َُْ َ ْ‬ ‫ََ ْ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫واَل حَتْس َّ الَّ ِذ ِ‬
‫ني‬ ‫ين قُتلُ وا يِف َس بِ ِيل اللَّه أ َْم َواتً ا بَ ْل أ ْ‬
‫َحيَ اءٌ عْن َد َرهِّب ْم يُْرَزقُو َن (‪ )169‬فَ ِرح َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ نَب‬

‫ين مَلْ َي ْل َح ُقوا هِبِ ْم ِم ْن َخ ْل ِف ِه ْم أَاَّل َخ ْو ٌ‬


‫ف َعلَْي ِه ْم‬ ‫ِ ِ َّ ِ‬ ‫مِب َا آَتَاهم اللَّه ِمن فَ ْ ِ ِ‬
‫ضله َويَ ْستَْبشُرو َن بالذ َ‬ ‫ُُ ُ ْ‬
‫َج َر‬
‫يع أ ْ‬
‫ِ‬
‫َن اللَّهَ اَل يُض ُ‬ ‫َواَل ُه ْم حَيَْزنُ و َن (‪ )170‬يَ ْستَْب ِش ُرو َن بِنِ ْع َم ٍة ِم َن اللَّ ِه َوفَ ْ‬
‫ض ٍل َوأ َّ‬

‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫الْم ْؤِمنِني (‪ )171‬الَّ ِذين اس تَجابوا لِلَّ ِه و َّ ِ ِ‬


‫َص َاب ُه ُم الْ َق ْر ُح للَّذ َ‬
‫ين‬ ‫الر ُس ول م ْن َب ْع د َم ا أ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َُ‬ ‫ُ َ‬
‫َّاس قَ ْد مَجَعُ وا لَ ُك ْم‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ال هَلُم النَّاس إِ‬
‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ين‬ ‫أَحسنوا ِمْنهم و َّات َق وا أَج ر ع ِظيم (‪ )172‬الَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َ‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ َُ ُ ْ َ ْ ْ ٌ َ ٌ‬
‫يل (‪ )173‬فَا ْن َقلَبُوا بِنِ ْع َم ٍة ِم َن اللَّ ِه‬‫ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫اخ َش ْوُه ْم َف َز َاد ُه ْم إميَانًا َوقَالُوا َح ْس ُبنَا اللهُ َون ْع َم الْ َوك ُ‬
‫فَ ْ‬
‫ض ٍل َع ِظي ٍم (‪ )174‬إِمَّنَ ا َذلِ ُك ُم‬
‫ض َوا َن اللَّ ِه َواللَّهُ ذُو فَ ْ‬
‫ض ٍل مَلْ مَيْ َس ْس ُه ْم ُس وءٌ َواتََّبعُ وا ِر ْ‬
‫َوفَ ْ‬

‫ين‬ ‫ف أَولِياءه فَاَل خَتَافُوهم وخافُ ِ‬


‫ون إِ ْن ُكْنتم م ؤِمنِني (‪ )175‬واَل حَي زنْ َّ ِ‬
‫ك الذ َ‬‫َ ُْ َ‬ ‫ُْ ُْ َ‬ ‫ُْ ََ‬ ‫الشَّْيطَا ُن خُيَِّو ُ ْ َ َ ُ‬
‫ض ُّروا اللَّهَ َش ْيئًا يُِري ُد اللَّهُ أَاَّل جَيْ َع َل هَلُ ْم َحظًّا يِف اآْل َ ِخ َرِة‬
‫يُ َس ا ِرعُو َن يِف الْ ُك ْف ِر إِنَّ ُه ْم لَ ْن يَ ُ‬

‫ض ُّروا اللَّهَ َش ْيئًا َوهَلُ ْم‬ ‫اش َتروا الْ ُك ْف ر بِاإْلِ ميَ ِ‬ ‫وهَل م ع َذاب ع ِظيم (‪ )176‬إِ َّن الَّ ِ‬
‫ان لَ ْن يَ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ‬ ‫ْ‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ ‫َ ُْ َ ٌ َ ٌ‬
‫ين َك َف ُروا أَمَّنَا مُنْلِي هَلُ ْم َخْي ٌر أِل َْن ُف ِس ِه ْم إِمَّنَا مُنْلِي هَلُ ْم‬ ‫َّ ِ‬
‫يم (‪َ )177‬واَل حَيْ َس نَب َّ الذ َ‬
‫ع َذ ِ‬
‫اب أَل ٌ‬
‫َ ٌ‬
‫ني َعلَى َم ا أَْنتُ ْم َعلَْي ِه‬‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫لَي ْزَد ُادوا إِمْثًا َوهَلُ ْم َع َذ ٌ‬
‫اب ُم ِه ٌ‬
‫ني (‪َ )178‬م ا َك ا َن اللَّهُ ليَ َذ َر الْ ُم ْؤمن َ‬

‫‪305‬‬
‫ب وَم ا َك ا َن اللَّهُ لِيُطْلِ َع ُكم َعلَى الْغَْي ِ‬
‫ب َولَ ِك َّن اللَّهَ جَيْتَيِب ِم ْن‬ ‫ِ‬ ‫حىَّت مَيِ يز اخْل بِ َ ِ‬
‫ْ‬ ‫يث م َن الطَّيِّ َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬

‫يم (‪َ )179‬واَل‬ ‫رس لِ ِه من ي َش اء فَ آَ ِمنُوا بِاللَّ ِه ورس لِ ِه وإِ ْن ُت ْؤِمنُ وا وَتَّت ُق وا َفلَ ُكم أَج ر ع ِ‬
‫ظ‬
‫ْ ٌْ َ ٌ‬ ‫َ‬ ‫َُ ُ َ‬ ‫ُُ َْ َ ُ‬
‫ض لِ ِه ُه َو َخْي ًرا هَلُ ْم بَ ْل ُه َو َش ٌّر هَلُ ْم َس يُطََّوقُو َن‬
‫اه ُم اللَّهُ ِم ْن فَ ْ‬ ‫مِب‬
‫ين َيْب َخلُو َن َا آَتَ ُ‬
‫َ‬
‫حَي س َّ الَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫ْ َ نَب‬
‫الس ماو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َواللَّهُ مِب َا َت ْع َملُو َن َخبِ ريٌ (‪)180‬‬
‫ات َواأْل َْر ِ‬ ‫َم ا خَبِ لُ وا بِ ِه َي ْوَم الْقيَ َام ِة َوللَّ ِه ِم َري ُ‬
‫اث َّ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ين قَالُوا إ َّن اللَّهَ فَقريٌ َوحَنْ ُن أَ ْغنيَاءُ َسنَ ْكتُ ُ‬
‫ب َم ا قَالُوا َوَقْتلَ ُه ُم اأْل َنْبيَ اءَ‬ ‫لََق ْد مَس َع اللَّهُ َق ْو َل الذ َ‬
‫س‬ ‫ي‬
‫ْ‬‫َ‬‫ل‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ت أَيْ ِدي ُك ْم َوأ َّ‬
‫َن اللَّ‬ ‫ْ‬ ‫َّم‬
‫َ‬ ‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫ك مِب‬
‫َ‬
‫ول ذُوقُ وا ع َذاب احْل ِري ِق (‪ )181‬ذَلِ‬
‫َ َ َ‬ ‫بِغَرْيِ َح ٍّق َوَن ُق ُ‬
‫َ‬
‫ول حىَّت يأْتِينَ ا بُِقرب ٍ‬ ‫ِ ِ ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫يد (‪ )182‬الَّ ِ‬‫بِظَاَّل ٍم لِْلعبِ ِ‬
‫ان‬‫ين قَالُوا إ َّن اللَّهَ َع ِه َد إلَْينَ ا أَاَّل نُ ْؤم َن لَر ُس َ َ َ ْ َ‬‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َّار قُ ْل قَ ْد َجاءَ ُك ْم ُر ُس ٌل م ْن َقْبلي بِالَْبِّينَات َوبِالَّذي ُق ْلتُ ْم فَل َم َقَت ْلتُ ُم ُ‬
‫وه ْم إِ ْن ُكْنتُ ْم‬ ‫تَأْ ُكلُهُ الن ُ‬
‫الزبُ ِر‬ ‫ك ج اءوا بِالْبِّينَ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ني (‪ )183‬فَ ِإ ْن َك َّذبُ َ‬‫ِِ‬
‫ات َو ُّ‬ ‫وك َف َق ْد ُك ِّذ َ‬
‫ب ُر ُس ٌل م ْن َقْبل َ َ ُ َ‬ ‫ص ادق َ‬
‫َ‬
‫ُج َورُك ْم َي ْوَم الْ ِقيَ َام ِة فَ َم ْن‬ ‫ِ ِ‬ ‫اب الْمنِ ِري (‪ُ )184‬ك ُّل َن ْف ٍ ِ‬
‫س َذائ َق ةُ الْ َم ْوت َوإمَّنَا ُت َوَّف ْو َن أ ُ‬ ‫ُ‬
‫والْ ِكتَ ِ‬
‫َ‬
‫ِح َع ِن النَّا ِر َوأ ُْد ِخ َل اجْلَنَّةَ َف َق ْد فَ َاز َوَم ا احْلَيَ اةُ ُّ‬
‫الد ْنيَا إِاَّل َمتَ اعُ الْغُ ُروِر (‪ )185‬لَتُْبلَ ُو َّن‬ ‫ُز ْحز َ‬
‫َش َرُكوا‬
‫ين أ ْ‬ ‫يِف أَم والِ ُكم وأَْن ُف ِس ُكم ولَتس مع َّن ِمن الَّ ِذين أُوتُ وا الْ ِكت اب ِمن َقبلِ ُكم وِمن الَّ ِ‬
‫ذ‬
‫َ َ ْ ْ َْ َ َ‬ ‫ْ ََ ْ َُ َ َ‬ ‫َْ ْ َ‬
‫أَذى كثِ ريا وإِن تص رِب وا وتَّتق وا ف ِإ َّن ذلِ ك ِمن ع زِ‬
‫َخ َذ اللَّهُ ِميثَ َ‬
‫اق‬ ‫أ‬
‫َ َ‬‫ذ‬
‫ْ‬ ‫ِ‬
‫إ‬‫و‬ ‫)‬‫‪186‬‬ ‫(‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫و‬ ‫ُم‬ ‫أْل‬ ‫ا‬ ‫م‬
‫ً َ ً َ ْ َ ْ ُ ََ ُ َ َ َ ْ َ ْ ُ‬

‫َّاس َواَل تَ ْكتُ ُمونَهُ َفنَبَ ُذوهُ َوَراءَ ظُ ُهوِرِه ْم َوا ْشَتَرْوا بِ ِه مَثَنً ا قَلِياًل‬
‫اب لَتَُبِّيُننَّهُ لِلن ِ‬ ‫ِ‬
‫ين أُوتُوا الْكتَ َ‬
‫َّ ِ‬
‫الذ َ‬

‫‪306‬‬
‫مِب‬ ‫ِ‬ ‫مِب‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫ين َي ْفَر ُح و َن َ ا أََت ْوا َوحُي بُّو َن أَ ْن حُيْ َم ُدوا َ ا مَلْ‬
‫س َم ا يَ ْش َتُرو َن (‪ )187‬اَل حَتْ َس نَب َّ الذ َ‬
‫فَبْئ َ‬
‫الس ماو ِ‬
‫ات‬ ‫َّ‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫اب وهَل م ع َذاب أَلِيم (‪ )188‬ولِلَّ ِ‬
‫ه‬ ‫ي ْفعلُوا فَاَل حَتْس بنَّهم مِب ََف َازٍة ِمن الْع َذ ِ‬
‫ََ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ََ ُ ْ‬ ‫ََ‬
‫ض واختِاَل ِ‬ ‫ض واللَّه علَى ُك ِّل َش ي ٍء قَ ِدير (‪ )189‬إِ َّن يِف خ ْل ِق َّ ِ‬
‫ف‬ ‫الس َم َاوات َواأْل َْر ِ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َواأْل َْر ِ َ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫َّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ أِل‬ ‫اللَّْي ِل والن َ ِ‬
‫ين يَ ْذ ُك ُرو َن اللَّهَ قيَ ًام ا َوُقعُ ً‬
‫ودا َو َعلَى‬ ‫َّه ار آَل َيَ ات ُويِل اأْل َلْبَ اب (‪ )190‬الذ َ‬ ‫َ‬
‫ض ربَّنَ ا م ا خلَ ْقت ه َذا ب ِ‬ ‫جنُ وهِبِم ويَت َف َّكرو َن يِف خ ْل ِق َّ ِ‬
‫ك‬
‫اطاًل ُس ْب َحانَ َ‬ ‫الس َم َاوات َواأْل َْر ِ َ َ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ ََ ُ‬
‫ني ِم ْن‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬ ‫اب النَّا ِر (‪َ )191‬ربَّنَ ا إِنَّ َ‬
‫ِ‬
‫َخَزْيتَ هُ َوَم ا للظَّالم َ‬ ‫ك َم ْن تُ ْدخ ِل الن َ‬
‫َّار َف َق ْد أ ْ‬ ‫فَقنَ ا َع َذ َ‬
‫ان أَ ْن آَِمنُوا بَِربِّ ُك ْم فَآَ َمنَّا َربَّنَ ا فَا ْغ ِف ْر لَنَ ا‬
‫أَنْصا ٍر (‪ )192‬ربَّنَا إِنَّنَا مَسِ عنَا منَ ِاديا ينَ ِادي لِإْلِ ميَ ِ‬
‫ْ ُ ً ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫وبنَا َوَكف ِّْر َعنَّا َسيِّئَاتِنَا َوَت َوَّفنَا َم َع اأْل َْبَرا ِر (‪َ )193‬ربَّنَا َوآَتِنَا َما َو َع ْدَتنَا َعلَى ُر ُس ل َ‬
‫ك َواَل‬ ‫ذُنُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يع‬ ‫ِ‬
‫اب هَلُ ْم َربُّ ُه ْم أَيِّن اَل أُض ُ‬
‫اس تَ َج َ‬
‫ِ‬
‫ف الْم َيع َاد (‪ )194‬فَ ْ‬ ‫خُتْ ِزنَ ا َي ْوَم الْقيَ َام ِة إِنَّ َ‬
‫ك اَل خُتْل ُ‬
‫ُخ ِر ُج وا ِم ْن‬ ‫عم ل ع ِام ٍل ِمْن ُكم ِمن ذَ َك ٍر أَو أُْنثى بعض ُكم ِمن بع ٍ َّ ِ‬
‫اجُروا َوأ ْ‬
‫ين َه َ‬
‫ض فَالذ َ‬ ‫ْ َ َْ ُ ْ ْ َْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ََ َ َ‬
‫ِدي ا ِرِهم وأُوذُوا يِف س بِيلِي وقَ اَتلُوا وقُتِلُ وا أَل ُ َكفِّر َّن عْنهم س يِّئاهِتِم وأَل ُْد ِخلَنَّهم جن ٍ‬
‫َّات جَتْ ِري‬ ‫ُْ َ‬ ‫َ َ ُْ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َْ‬
‫ب‬ ‫ُّ‬
‫ل‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫َّ‬
‫ن‬
‫ر‬ ‫َّ‬‫ُ‬‫غ‬ ‫ي‬ ‫اَل‬ ‫)‬‫‪195‬‬ ‫(‬ ‫ِمن حَتْتِها اأْل َْنهار ثَوابا ِمن ِعْن ِد اللَّ ِه واللَّهُ ِعْن َدهُ حس ن الثَّو ِ‬
‫اب‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُُْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ ُ ًَ ْ‬
‫اد (‪ )197‬لَ ِك ِن‬ ‫الَّ ِذين َك َف روا يِف الْبِاَل ِد (‪ )196‬متَ اعٌ قَلِيل مُثَّ م أْواهم جهنَّم وبِْئ ِ‬
‫س الْم َه ُ‬
‫ٌ َ َ ُ ْ ََ ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬
‫ين فِ َيها نُُزاًل ِم ْن ِعْن ِد اللَّ ِه َوَم ا‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َّات جَتْ ِري م ْن حَتْت َها اأْل َْن َه ُار َخالد َ‬
‫ين َّات َق ْوا َربَّ ُه ْم هَلُ ْم َجن ٌ‬
‫َّ ِ‬
‫الذ َ‬

‫‪307‬‬
ِ َ‫) وإِ َّن ِمن أ َْه ِل الْ ِكت‬198( ‫ِعْن َد اللَّ ِه َخْي ر لِأْل َْب را ِر‬
‫اب لَ َم ْن يُ ْؤِم ُن بِاللَّ ِه َوَم ا أُنْ ِزَل إِلَْي ُك ْم‬ ْ َ َ ٌ
‫َج ُرُه ْم ِعْن َد‬ ِ ِ ‫اش عِني لِلَّ ِه اَل ي ْش َترو َن بِآَي‬
َ ِ‫ات اللَّ ِه مَثَنً ا قَلياًل أُولَئ‬
ْ ‫ك هَلُ ْم أ‬ َ ُ َ
ِ
َ ‫َوَم ا أُنْ ِزَل إِلَْي ِه ْم َخ‬
‫ص ابُِروا َوَرابِطُوا َو َّات ُق وا‬‫و‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫اص رِب‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ن‬ ‫م‬‫آ‬
َ ‫ين‬ ِ َّ‫) ي ا أَيُّه ا ال‬199( ‫اب‬
‫ذ‬ ِ ‫رهِّبِم إِ َّن اللَّهَ س ِريع احْلِس‬
ََ ُ ْ ُ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ
)200( ‫اللَّهَ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُحو َن‬

18. Rahasia Surah ad-Dukhan

Surah ad-Dukhan ini adalah surah ke-44 dalam Al-Quran. Surah ini termasuk
dalam kelompok Surah Makkiyyah yang terdiri dari 59 ayat. Dinamakan Ad-Dukhan
yang berarti kabut diambil dari kata ad-dukhan yang terdapat pada ayat 10 surah ini.

Keutamaan Surah ini antara lain:

Rasulullah bersabda dalam hadis Tirmidzi:

ِ ِ
ْ ‫ُّخا َن يِف لَْيلَة اجْلُ ُم َعة أ‬
)‫َصبَ َح َم ْغ ُف ًورا لَهُ (رواه الرتمذي‬ َ َ‫َع ْن أَيِب َرافِ ٍع ق‬
َ ‫ال َم ْن َقَرأَ الد‬

Artinya: “Diriwayatkan dari Abi Rofi’, Rasul bersabda: Siapa yang membaca
Surah Hamim ad-dukhan pada malam Jumat maka dia akan memasuki subuh diampuni
oleh Allah SWT.” (HR At-Tirmidzi).

‫سورة الدخان‬
‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

308
‫ين (‪ )3‬فِ َيه ا يُ ْف َر ُق‬‫ِِ‬ ‫ٍِ‬ ‫يِف ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫حم (‪َ )1‬والْكتَاب الْ ُمبني (‪ )2‬إنَّا أَْنَزلْنَاهُ لَْيلَ ة ُمبَ َارَك ة إنَّا ُكنَّا ُمْن ذر َ‬
‫يع‬ ‫ك إِنَّه ه و َّ ِ‬ ‫ُك ُّل أَم ٍر ح ِكي ٍم (‪ )4‬أَم را ِمن ِعْن ِدنَا إِنَّا ُكنَّا مرِس لِني (‪ )5‬رمْح ةً ِ‬
‫الس م ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ب‬
‫ر‬
‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫ََ‬ ‫ُْ َ‬ ‫ًْ ْ‬ ‫ْ َ‬
‫ني (‪ )7‬اَل إِلَ هَ إِاَّل ُه َو‬‫ِِ‬ ‫الس ماو ِ‬ ‫الْعلِ‬
‫ض َوَم ا َبْيَن ُه َم ا إِ ْن ُكْنتُ ْم ُم وقن َ‬
‫ات َواأْل َْر ِ‬ ‫ََ‬ ‫َّ‬ ‫ب‬
‫ِّ‬ ‫ر‬
‫َ‬ ‫)‬‫‪6‬‬ ‫(‬ ‫يم‬
‫َ ُ‬
‫ب َي ْوَم‬ ‫ِ‬ ‫ني (‪ )8‬بَ ْل ُه ْم يِف َش ٍّ‬‫ِ‬ ‫حُي يِي ومُيِيت ربُّ ُكم ور ُّ ِ‬
‫ك َي ْل َعبُ و َن (‪ )9‬فَ ْارتَق ْ‬ ‫ب آَبَائ ُك ُم اأْل ََّول َ‬‫ْ َ ُ َ ْ ََ‬
‫ني (‪ )10‬ي ْغشى النَّاس ه َذا ع َذ ِ‬
‫يم (‪َ )11‬ربَّنَ ا ا ْك ِش ْ‬
‫ف َعنَّا‬ ‫اب أَل ٌ‬
‫َ َ َ ٌ‬ ‫َ َ‬ ‫السماء بِ ُدخ ٍ‬
‫ان ُمبِ ٍ‬ ‫تَأْيِت َّ َ ُ َ‬

‫ول ُمبِ ٌ‬
‫ني (‪ )13‬مُثَّ َت َولَّ ْوا َعْن هُ‬ ‫اب إِنَّا ُم ْؤِمنُو َن (‪ )12‬أَىَّن هَلُم ِّ‬
‫الذ ْكَرى َوقَ ْد َج اءَ ُه ْم َر ُس ٌ‬ ‫الْ َع َذ َ‬
‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َوقَ الُوا ُم َعلَّ ٌم جَمْنُ و ٌن (‪ )14‬إِنَّا َكاش ُفوا الْ َع َذاب قَلياًل إِنَّ ُك ْم َعائ ُدو َن (‪َ )15‬ي ْوَم َنْبط ُ‬
‫ش‬

‫الْبَطْ َشةَ الْ ُكْبَرى إِنَّا ُمْنتَ ِق ُمو َن (‪َ )16‬ولََق ْد َفَتنَّا َقْبلَ ُه ْم َق ْوَم فِْر َع ْو َن َو َج اءَ ُه ْم َر ُس ٌ‬
‫ول َك ِرميٌ (‬

‫ني (‪َ )18‬وأَ ْن اَل َت ْعلُ وا َعلَى اللَّ ِه إِيِّن‬ ‫‪ )17‬أَ ْن أ َُّدوا إِيَلَّ ِعب اد اللَّ ِه إِيِّن لَ ُكم رس ٌ ِ‬
‫ول أَم ٌ‬ ‫ْ َُ‬ ‫َ َ‬
‫ون (‪َ )20‬وإِ ْن مَلْ ُت ْؤِمنُ وا يِل‬
‫ني (‪ )19‬وإِيِّن ع ْذت بِريِّب وربِّ ُكم أَ ْن َترمُج ِ‬
‫َ ُ ُ َ ََ ْ ْ ُ‬
‫آَتِي ُكم بِس ْلطَ ٍ‬
‫ان ُمبِ ٍ‬
‫ْ ُ‬
‫َس ِر بِعِبَ ِادي لَْياًل إِنَّ ُك ْم ُمتََّبعُ و َن‬ ‫ون (‪ )21‬فَدعا ربَّه أ َّ ِ‬
‫اعتَ ِزلُ ِ‬
‫َن َه ُؤاَل ء َق ْوٌم جُمْ ِرُمو َن (‪ )22‬فَأ ْ‬ ‫ََ َُ‬ ‫فَ ْ‬
‫ٍ‬
‫َّات وعي ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ون (‪)25‬‬ ‫(‪َ )23‬وا ْت ُرك الْبَ ْح َر َرْه ًوا إِنَّ ُه ْم ُجْن ٌد ُم ْغَرقُ و َن (‪َ )24‬ك ْم َتَرُك وا م ْن َجن َ ُُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬
‫اه ا َق ْوًم ا آَ َخ ِر َ‬
‫ين‬ ‫ك َوأ َْوَرْثنَ َ‬ ‫وع َوَم َق ٍام َك ِرٍمي (‪َ )26‬وَن ْع َمة َكانُوا ف َيها فَاك ِه َ‬
‫ني (‪َ )27‬ك َذل َ‬ ‫َوُزُر ٍ‬

‫ض َوَم ا َك انُوا ُمْنظَ ِر َ‬


‫ين (‪َ )29‬ولََق ْد جَنَّْينَ ا بَيِن‬ ‫ت َعلَْي ِه ُم َّ‬
‫الس َماءُ َواأْل َْر ُ‬ ‫(‪ )28‬فَ َم ا بَ َك ْ‬

‫‪309‬‬
‫ني (‪َ )31‬ولََق ِد‬‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ني (‪ )30‬م ْن ف ْر َع ْو َن إِنَّهُ َك ا َن َعاليً ا م َن الْ ُم ْس ِرف َ‬ ‫إِ ْسرائِيل ِمن الْع َذ ِ‬
‫اب الْم ِه ِ‬
‫ُ‬ ‫َ َ َ َ‬
‫ِ ِِ‬ ‫اخَترنَاهم علَى ِع ْل ٍم علَى الْع الَ ِمني (‪ )32‬وآََتينَ ِ‬
‫اه ْم م َن اآْل َيَات َم ا فيه بَاَل ءٌ ُمبِ ٌ‬
‫ني (‪)33‬‬ ‫َ ْ ُ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ْ ْ ُْ َ‬
‫ين (‪ )35‬فَأْتُوا بِآَبَائِنَ ا‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ش‬‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬‫ُ‬ ‫إِ َّن ه ؤاَل ِء لَي ُقولُو َن (‪ )34‬إِ ْن ِهي إِاَّل موَتُتنَ ا اأْل ُوىَل وم ا حَنْن مِب‬
‫َ‬ ‫ََ ُ‬ ‫َ َْ‬ ‫َُ َ‬
‫اه ْم إِنَّ ُه ْم َك انُوا‬ ‫إِ ْن ُكْنتم ص ِادقِني (‪ )36‬أَهم خي ر أَم َق وم ُتبَّ ٍع والَّ ِذ ِ ِ‬
‫ين م ْن َقْبل ِه ْم أ َْهلَ ْكنَ ُ‬‫ُ ْ َْ ٌ ْ ْ ُ َ َ‬ ‫ُْ َ َ‬
‫ني (‪َ )38‬م ا َخلَ ْقنَامُهَا إِاَّل‬ ‫ِ‬ ‫جُمْ ِرِمني (‪ )37‬وما خلَ ْقنَا َّ ِ‬
‫ض َوَما َبْيَن ُه َم ا اَل عبِ َ‬
‫الس َم َاوات َواأْل َْر َ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫بِ احْل ِّق ولَ ِك َّن أَ ْكَث رهم اَل يعلَم و َن (‪ )39‬إِ َّن ي وم الْ َف ِ‬
‫ص ِل مي َق ا ُت ُه ْم أَمْج َع َ‬
‫ني (‪َ )40‬ي ْوَم اَل‬ ‫ََْ ْ‬ ‫َُ ْ َْ ُ‬ ‫َ َ‬
‫الرِ‬ ‫صرو َن (‪ )41‬إِاَّل َم ْن َرِحم اللَّهُ إِنَّهُ ُه و الْ َع ِ‬
‫يم‬
‫ُ‬ ‫ح‬‫َّ‬ ‫يز‬
‫ُ‬ ‫ز‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫يُ ْغيِن َم ْوىًل َع ْن َم ْوىًل َشْيئًا َواَل ُه ْم يُْن َ ُ‬
‫الزقُّ ِوم (‪ )43‬طَع ام اأْل َثِي ِم (‪َ )44‬كالْمه ِل ي ْغلِي يِف الْبطُ ِ‬
‫ون (‪)45‬‬ ‫(‪ )42‬إِ َّن َش َجَرَة َّ‬
‫ُ‬ ‫ُْ َ‬ ‫َ ُ‬
‫ص بُّوا َف ْو َق َرأْ ِس ِه ِم ْن‬ ‫ِ ِ‬ ‫َكغَْل ِي احْل ِمي ِم (‪ )46‬خ ُذوه فَ ْ ِ‬
‫اعتلُوهُ إِىَل َس َواء اجْلَحي ِم (‪ )47‬مُثَّ ُ‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ‬
‫ت الْ َع ِزي ُز الْ َك ِرميُ (‪ )49‬إِ َّن َه َذا َم ا ُكْنتُ ْم بِ ِه مَتَْت ُرو َن (‬ ‫اب احْلَ ِمي ِم (‪ )48‬ذُ ْق إِنَّ َ‬
‫ك أَنْ َ‬ ‫َع َذ ِ‬

‫ون (‪َ )52‬ي ْلبَ ُس و َن ِم ْن ُس ْن ُد ٍس‬ ‫ٍ‬


‫َّات وعي ٍ‬ ‫ني يِف َم َق ٍام أ َِم ٍ‬ ‫ِ‬
‫ني (‪ )51‬يِف َجن َ ُُ‬ ‫‪ )50‬إِ َّن الْ ُمتَّق َ‬
‫ني (‪ )54‬يَ ْدعُو َن فِ َيه ا بِ ُك ِّل فَاكِ َه ٍة‬
‫اهم حِب ُ وٍر ِع ٍ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ج‬
‫ْ‬ ‫و‬‫ز‬
‫َّ‬ ‫َ‬‫و‬‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬
‫وإِس تبرٍق مت َق ابِلِني (‪َ )53‬ك َذلِ‬
‫َ ْ َْ َ ُ َ َ‬
‫اب اجْلَ ِحي ِم (‪)56‬‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ت إِاَّل الْ َم ْوتَ ةَ اأْل ُوىَل َوَوقَ ُ‬
‫اه ْم َع َذ َ‬ ‫ني (‪ )55‬اَل يَ ُذوقُو َن ف َيه ا الْ َم ْو َ‬
‫آَمن َ‬

‫‪310‬‬
‫ِ‬ ‫ض اًل ِمن ربِّ ِ‬
‫يم (‪ )57‬فَِإمَّنَا يَ َّس ْرنَاهُ بِل َس انِ َ‬
‫ك لَ َعلَّ ُه ْم َيتَ َذ َّك ُرو َن (‬ ‫ِ‬
‫ك ُه َو الْ َف ْوُز الْ َعظ ُ‬
‫ك َذل َ‬
‫فَ ْ ْ َ َ‬

‫ب إِنَّ ُه ْم ُم ْرتَِقبُو َن (‪)59‬‬ ‫ِ‬


‫‪ )58‬فَ ْارتَق ْ‬

‫‪19. Rahasia Surah Az-Zalzalah‬‬

‫سورة الزلزلة‬
‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ال اإْلِ نْ َس ا ُن َم ا هَلَا (‪)3‬‬
‫ض أَْث َقاهَلَا (‪َ )2‬وقَ َ‬
‫َخ َر َجت اأْل َْر ُ‬ ‫إِ َذا ُزلْ ِزلَت اأْل َْر ُ‬
‫ض ِزلَْزاهَلَا (‪َ )1‬وأ ْ‬
‫َش تَاتًا لُِي َرْوا‬
‫َّاس أ ْ‬
‫ص ُد ُر الن ُ‬
‫ٍِ‬
‫ك أ َْو َحى هَلَا (‪َ )5‬ي ْوَمئ ذ يَ ْ‬ ‫َخبَ َارَه ا (‪ )4‬بِ أ َّ‬
‫َن َربَّ َ‬ ‫ِّث أ ْ‬
‫ٍ‬
‫َي ْوَمئِ ذ حُتَ د ُ‬

‫ال َذ َّرٍة َخْيًرا َيَرهُ (‪َ )7‬وَم ْن َي ْع َم ْل ِم ْث َق َال َذ َّرٍة َشًّرا َيَرهُ (‪)8‬‬
‫أ َْع َماهَلُ ْم (‪ )6‬فَ َم ْن َي ْع َم ْل ِم ْث َق َ‬

‫‪20. Rahasia Surah An-Nashr‬‬

‫سورة النصر‬
‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

‫ِ ِ‬ ‫إِذَا ج اء نَص ر اللَّ ِ‬


‫َّاس يَ ْد ُخلُو َن يِف دي ِن اللَّه أَْف َو ً‬
‫اج ا (‪ )2‬فَ َس بِّ ْح‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫َي‬
‫ْ‬ ‫أ‬
‫ر‬ ‫و‬
‫ََ‬ ‫)‬‫‪1‬‬ ‫(‬ ‫ح‬ ‫ت‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬
‫َ َ ُْ َ ُ‬‫ه‬

‫اسَت ْغ ِف ْرهُ إِنَّهُ َكا َن َت َّوابًا (‪)3‬‬ ‫ِ‬


‫حِب َ ْمد َربِّ َ‬
‫ك َو ْ‬

‫‪21. Rahasia Ayat Seribu Dinar‬‬

‫‪311‬‬
‫سورة الطالق‬

‫بسم اهلل الرحمن الرحيم‬

‫ب َوَم ْن َيَت َوَّك ْل َعلَى اللَّ ِه‬


ُ
ِ َ‫ث اَل حَي ت‬
‫س‬ ْ ُ ‫ي‬
ْ ‫ح‬
َ ‫ن‬
ْ
ِ ‫) ويرزقْ ه‬2( ‫ومن يت َِّق اللَّه جَي ع ل لَ ه خَمْرج ا‬
‫م‬ ُ ُ َْ َ ً َ ُ ْ َْ َ َ ْ ََ
)3( ‫َف ُه َو َح ْسبُهُ إِ َّن اللَّهَ بَالِ ُغ أ َْم ِرِه قَ ْد َج َع َل اللَّهُ لِ ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ْد ًرا‬

BAB VI

MUTIARA DOA DARI AL-QURAN DAN HADIS

Kumpulan Doa Indah

Ada sejumlah doa-doa indah dari Al-Qur’an yang sangat baik bila kita baca serta kita
amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tahukah sahabat-sahabat bahwa doa-doa tersebut
sangat pas untuk kita gunakan ketika munajat kepada Sang Ilahi Rabbi.

Doa-doa tersebut adalah:

‫اب‬ َ ْ‫ِّك أَن‬


ُ ‫ت الْ َوَّه‬ َ ْ‫ب لَناَ ِم ْن لَ ُدن‬
َ ‫ك َرمْح َةً ِإن‬ ِ
ْ ‫َربَّنَا التُِز ْغ ُقلُ ْوَبنَا َب ْع َد إ ْذ َه َد ْيَتنَا َوَه‬
)۸ : ‫(سورة ال عمران‬

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada
kesesatan setelah Engkau anugerahi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada
kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi (karunia).” (QS. Alu
‘Imran [3] : 8).

312
ِ ِ ِ
َ ‫َربَّنَا آتنَا يِف ال ُّد ْنيَا َح َس نَةً َويِف اآْل خ َرِة َح َس نَةً َوقنَا َع َذ‬
: ‫اب النَّا ِر (س ورة البق رة‬

)۲۰۱

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat serta
lindungilah kami dari siksa api neraka.” (QS. Al-Baqarah [2] : 201).

)۱۰: ‫ك َرمْح َةً َوَهيِّ ْئ لَنَا ِم ْن أ َْم ِرنَا َر َش ًدا (سورة الكهف‬
َ ْ‫َربَّنَا آتِنَا ِم ْن لَ ُدن‬

Artinya: “Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam perkara kami.” (QS. Al-Kahf [18]
: 10).

)٦٥ : ‫َّم إِ َّن َع َذ َاب َها َكا َن َغَر ًاما (سورة الفرقان‬
َ ‫اب َج َهن‬ ْ ‫اص ِر‬
َ ‫ف َعنَّا َع َذ‬ ْ ‫َربَّنَا‬

Artinya: "Wahai Tuhan Kami, jauhkanlah kami dari azab Jahannam,


sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal." (QS. Al-Furqan [25] : 65).

ِ ِ َّ ‫ول فَا ْكتبنا م ع‬ ‫مِب‬


٥ : ‫ين (سورة آل عم ران‬
َ ‫الش اهد‬ َ َ َ ُْ َ ‫الر ُس‬ َ ْ‫َربَّنَا َآمنَّا َا أَْن َزل‬
َّ ‫ت َواتََّب ْعنَا‬

Artinya: “Ya Tuhan kami, sungguh kami telah percaya dengan apa yang telah
Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul-Mu, karena itu tetapkanlah kami
bersama golongan orang yang memberikan kesaksian tentang keesaan Allah SWT.” (QS.
Alu ‘Imran [3] : 53).

313
ِ ِ ِ
َ ‫ص ْرنَا َعلَى الْ َق ْوم الْ َك اف ِر‬
‫ين‬ ْ ِّ‫وبنَا َوإِ ْس َرا َفنَا يِف أ َْم ِرنَا َوَثب‬
ُ ْ‫ت أَقْ َد َامنَا َوان‬ َ ُ‫َربَّنَا ا ْغف ْر لَنَا ذُن‬
) ۱٤۷ : ‫(سورة آل عمران‬

Artinya: “Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tingkah laku kami
yang berlebihan dalam urusan kami serta tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah
kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Alu ‘Imran [3] : 147).

‫آمنَّا َربَّنَا فَ ا ْغ ِف ْر لَنَا ذُنُ ْوَبنَا‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ


َ َ‫َربَّنَا إنَّنَا مَس ْعنَا ُمنَاديًا يُنَ اد ْي لإْلِ ميَ ان أَ ْن آمُن ْوا ب َربِّ ُك ْم ف‬
‫ك َوالَ خُتْ ِزن اَ َي ْوَم‬ ِ ِ‫ ربَّنَا وآت‬.‫وَكفِّر عنَّا س يِّئَاتِنَا وَتوَّفنَا م ع األَب را ِر‬
َ ‫لى ُر ُس ل‬
َ ‫ع‬
َ ‫ا‬
َ ‫ن‬َ‫ت‬ ‫د‬
ْ ‫ع‬
َ ‫و‬
َ ‫ا‬‫م‬َ ‫ا‬
َ ‫ن‬ َ َ َْ َ َ َ َ َ َ ْ َ
ِ ِ
) ۱۹٤ -۱۹۳ : ‫ف الْ ِمْي َع َاد (سورة آل عمران‬ َ َّ‫الْقيَ َام ِة إِن‬
ُ ‫ك الَ خُتْل‬

Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru
kepada iman, yaitu “berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, maka kami pun beriman. Ya
Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami,
dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti. Wahai Tuhan kami, berilah
kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul-Mu.
Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak

pernah menyalahi janji.” (QS. Alu ‘Imran [193-194).

Artinya:"Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam
hati Kami terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya
Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr [59] : 10).

314
uZ/§‘ y7ø‹n=tã $uZù=©.uqs? y7ø‹s9Î)ur $oYö;tRr& y7ø‹s9Î)ur 玍ÅÁyJø9$# ÇÍÈ $uZ-$

/u‘ Ÿw $uZù=yèøgrB ZpuZ÷FÏù tûïÏ%©#Ïj9 (#rãxÿx. öÏÿøî$#ur $uZs9 !$oY/u‘ ( y7¨RÎ)


|MRr& Ⓝ͕yèø9$# ÞOŠÅ3ptø:$# ÇÎÈ

Artinya:"Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya
kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. dan
ampunilah kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana." (QS. Al-Mumtahanah [60] : 4-5). 42

uZ/u‘ öNÏJø?r& $uZs9 $tRu‘qçR öÏÿøî$#ur !$uZs9 ( y7¨RÎ) 4’n?tã Èe@à2 &äóÓx« ֍ƒÏ‰s$!

% ÇÑÈ

Artinya: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya dan ampunilah kami,
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. at-Tahrim [66] : 8).

uZ/u‘ !$oY÷Hs>sß $uZ|¡àÿRr& bÎ)ur óO©9 öÏÿøós? $uZs9 $oYôJymös?ur ¨ûsðqä3uZs9$

»y‚ø9$# ÇËÌÈ
z`ÏB z`ƒÎŽÅ£

Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika
Engkau tidak mengampuni dan tidak memberi rahmat kepada kami, niscaya kami
termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Al-A’raf [7] : 23).

uZ/u‘ Ÿw $uZù=yèøgrB yìtB ÏQöqs)ø9$# tûüÏHÍ>»©à9$# ÇÍÐÈ$

Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama


orang-orang yang zalim itu." (QS. Al-A’raf [7] : 47).

oY/u‘ !$oY¯RÎ) $¨YtB#uä öÏÿøî$$sù $uZs9 $oYt/qçRèŒ $uZÏ%ur z>#x‹tã ͑$¨Z9$# ÇÊÏÈ$!

42
Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam, (Bandung: Mizan
Pustaka, 2009), cet I, hal 195, penerj Irwan Kurniawan.
315
Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah
segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Alu ‘Imran [3] : 16).

oY/u‘ ùø̍øùr& $uZøŠn=tã #ZŽö9|¹ ôMÎm7rOur $oYtB#y‰ø%r& $tRöÝÁR$#ur ’n?tã$!

ÏQöqs)ø9$# šúï͍Ïÿ»x6ø9$# ÇËÎÉÈ

Artinya: "Ya Tuhan Kami, limpahkanlah kesabaran atas diri Kami, dan
kokohkanlah pendirian Kami dan tolonglah Kami dalam menghadapi orang-orang
kafir." (QS. Al-Baqarah [2] : 250).

uZ/§‘ ô#ϱø.$# $¨Zt㠚U#x‹yèø9$# $¯RÎ) tbqãZÏB÷sãB ÇÊËÈ$

Artinya: “Mereka berdoa: "Ya Tuhan Kami, lenyapkanlah azab itu dari kami.
Sesungguhnya Kami akan beriman." (QS. Al-Dukhan [44] : 12).

uZ/u‘ Ÿw $uZù=yèøgrB ZpuZ÷FÏù ÏQöqs)ù=Ïj9 šúüÏJÎ=»©à9$# ÇÑÎÈ $oYÅngwUur$


šÏGoHôqtÎ/ z`ÏB ÏQöqs)ø9$# tûï͍Ïÿ»s3ø9$# ÇÑÏÈ

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan Kami sasaran fitnah bagi
kaum yang'zalim, dan selamatkanlah Kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya)
orang-orang yang kafir." (QS. Yunus [10] : 85-86).

oY/u‘ Ÿw !$tRõ‹Ï{#xsè? bÎ) !$uZŠÅ¡®S ÷rr& $tRù'sÜ÷zr& 4 $oY/u‘ Ÿwur ö@ÏJóss? ! $

$uZøŠn=tã #\ô¹Î) $yJx. ¼çmtFù=yJym ’n?t㠚úïÏ%©!$# `ÏB $uZÎ=ö6s% 4 $uZ/u‘ Ÿwur
$oYù=ÏdJysè? $tB Ÿw sps%$sÛ $oYs9 ¾ÏmÎ/ ( ß#ôã$#ur $¨Ytã öÏÿøî$#ur $oYs9 !
$uZôJymö‘$#ur 4 |MRr& $uZ9s9öqtB $tRöÝÁR$$sù ’n?tã ÏQöqs)ø9$# šúï͍Ïÿ»x6ø9$#
ÇËÑÏÈ

Artinya: "Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau
Kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya
Tuhan Kami, janganlah Engkau pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami
316
memikulnya. ma'afkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah
penolong Kami, Maka tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al-Baqarah [2] :
286).

t$oY/u‘ ó=yd $oYs9 ô`ÏB $uZÅ_ºurø—r& $oYÏG»ƒÍh‘èŒur no§è% &úãüôãr&


$oYù=yèô_$#ur šúüÉ)FßJù=Ï9 $·B$tBÎ) ÇÐÍÈ

Artinya: "Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada Kami isteri-isteri Kami dan
keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami), dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-
orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan [25] : 74).

oY/u‘ $¨YtB#uä öÏÿøî$$sù $uZs9 $uZ÷Hxqö‘$#ur |MRr&ur çŽöyz tûüÏH¿qº§9$# ÇÊÉÒÈ$!

Artinya: "Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman, Maka ampunilah Kami dan
berilah Kami rahmat dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik.” (QS. Al-
Mu’minun [23] : 109).

Éb>u‘ ÓÍ_ù=yèô_$# zOŠÉ)ãB Ío4qn=¢Á9$# `ÏBur ÓÉLƒÍh‘èŒ 4 $oY/u‘ ö@¬6s)s?ur Ïä!$tãߊ

ÇÍÉÈ $oY/u‘ öÏÿøî$# ’Í< £


“t$Î!ºuqÏ9ur tûüÏZÏB÷sßJù=Ï9ur tPöqtƒ ãPqà)tƒ Ü>$|
¡Åsø9$# ÇÍÊÈ

Artinya: “Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap
mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan Kami, beri
ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari
terjadinya hisab (hari kiamat)." (QS. Ibrahim [14] : 40-41).

tÉb>u‘ ó=yd ’Í< `ÏB šRà$©! ZpƒÍh‘èŒ ºpt7Íh‹sÛ ( š¨RÎ) ßì‹Ïÿxœ Ïä!$tã‘$!$# ÇÌÑÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa". (QS. Alu ‘Imran [3]: 38).

Éb>u‘ Ÿw ’ÎTö‘x‹s? #YŠösù |MRr&ur çŽöyz šúüÏO͑ºuqø9$# ÇÑÒÈ

317
Artinya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan
Engkaulah Ahli waris yang paling Baik.” (QS. Al-Anbiya’ [21] : 89).

Éb>u‘ ó=yd ’Í< z`ÏB tûüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÊÉÉÈ

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk


orang-orang yang saleh.” (QS. Al-Shaffat [37] : 100).

Éb>§‘ öÏÿøî$# ’Í< £


“t$Î!ºuqÏ9ur `yJÏ9ur Ÿ@yzyŠ š_ÉLøŠt/ $YZÏB÷sãB
tûüÏZÏB÷sßJù=Ï9ur ÏM»oYÏB÷sßJø9$#ur Ÿwur ϊ̓s? tûüÏHÍ>»©à9$# žwÎ) #I‘$t7s?
ÇËÑÈ

Artinya: “Ya Tuhanku! ampunilah Aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke
rumahKu dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. dan
janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan". (QS.
Nuh [71] : 28).

tÉb>u‘ öÏÿøî$# ’Í< ÓŁL{ur $oYù=Åz÷Šr&ur †Îû y7ÏGuH÷qu‘ ( |MRr&ur ãNymö‘r&

šúüÏH¿qº§9$# ÇÊÎÊÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah Kami ke
dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara Para
Penyayang." (QS. Al-A’raf [7] : 151).

Éb>§‘ ÓÍ_ø9̓Rr& Zwu”\ãB %Z.u‘$t7•B |MRr&ur çŽöyz tû,Î!͔\ßJø9$# ÇËÒÈ

Artinya: “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan
Engkau adalah Sebaik-baik Pemeberi tempat." (QS. Al-Mukminun [23] : 29).

Éb>u‘ ÷yuŽõ°$# ’Í< “Í‘ô‰|¹ ÇËÎÈ ÷ŽÅc£


o„ur þ’Í< “̍øBr& ÇËÏÈ ö@è=ôm$#ur Zoy‰ø)ãã
`ÏiB ’ÎT$|¡Ïj9 ÇËÐÈ (#qßgs)øÿtƒ ’Í<öqs% ÇËÑÈ

318
Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah untukku urusanku,
lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thaha
[20] : 25-28).

Éb>u‘ ûÓÍ_ôãΗ÷rr& ÷br& tä3ô©r& štFyJ÷èÏR ûÓÉL©9$# |MôJyè÷Rr& ¥’n?tã

4’n?tãur ž”t$Î!ºur ÷br&ur Ÿ@uHùår& $[sÎ=»|¹ çm8|Êös? ÓÍ_ù=Åz÷Šr&ur


y7ÏGpHôqtÎ/ ’Îû x8ϊ$t7Ï㠚úüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÊÒÈ

Artinya: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu
ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (QS. An-Naml [27] : 19).

Éb>u‘ ó=yd ’Í< $VJò6ãm ÓÍ_ø)Åsø9r&ur šúüÅsÎ=»¢Á9$$Î/ ÇÑÌÈ @yèô_$#ur ’Ík< tb$|

¡Ï9 5-ô‰Ï¹ ’Îû tûï̍ÅzFy$# ÇÑÍÈ ÓÍ_ù=yèô_$#ur `ÏB ÏprOu‘ur Ïp¨Yy_ ÉOŠÏè¨Z9$# ÇÑÎÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan masukkanlah aku ke


dalam golongan orang-orang yang saleh, Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi
orang-orang (yang datang) kemudian. dan Jadikanlah aku Termasuk orang-orang yang
mempusakai surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Al-Syu’ara [26] : 83-85).

tÉb>u‘ þ’ÎoTÎ) èŒqããr& šÎ/ ÷br& šn=t«ó™r& $tB }§øŠs9 ’Í< ¾ÏmÎ/ ÖNù=Ïã ( žwÎ)ur

öÏÿøós? ’Í< ûÓÍ_ôJymös?ur `à2r& z`ÏiB z`ƒÎŽÅ£


»y‚ø9$# ÇÍÐÈ

Artinya: “Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari


memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan
Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan (tidak) menaruh belas kasihan
kepadaKu, niscaya aku akan Termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Hud [11] : 47).

Éb>u‘ ô‰s% ÓÍ_tF÷s?#uä z`ÏB Å7ù=ßJø9$# ÓÍ_tFôJ¯=tãur `ÏB È@ƒÍrù's? Ï]ƒÏŠ


%tnF{$# 4 tÏÛ$sù ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚö‘F{$#ur |MRr& ¾Çc’Í<ur ’Îû $u‹÷R‘‰9$#
ÍotÅzFy$#ur ( ÓÍ_©ùuqs? $VJÎ=ó¡ãB ÓÍ_ø)Åsø9r&ur tûüÅsÎ=»¢Á9$$Î/ ÇÊÉÊÈ

319
Artinya: “Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku
sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (ya
Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat,
wafatkanlah aku dalam Keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang
saleh.” (QS. Yusuf [12] : 101).

tÉb>u‘ ’ÎoTÎ) àMôJn=sß ÓŤøÿtR öÏÿøî$$sù ’Í< txÿtósù ÿ¼ã&s! 4 ¼çm¯RÎ) uqèd

â‘qàÿtóø9$# ÞOŠÏm§9$# ÇÊÏÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri karena
itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Qashash [28] : 16).

Éb>§‘ öÏÿøî$# óOymö‘$#ur |MRr&ur çŽöyz tûüÏH¿qº§9$# ÇÊÊÑÈ

Artinya: "Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah
pemberi rahmat yang paling baik." (QS. Al-Mukminun [23] : 118).

Éb>§‘ ÓÍ_ù=Åz÷Šr& Ÿ@yzô‰ãB 5-ô‰Ï¹ ÓÍ_ô_̍÷zr&ur yltøƒèC 5-ô‰Ï¹ @yèô_$#ur ’Ík<

`ÏB y7Rà$©! $YZ»sÜù=ߙ #ZŽÅÁ¯R ÇÑÉÈ

Artinya: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku ke tempat masuk yang benar dan
keluarkanlah (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi
Engkau kekuasaan yang menolongku.” (QS. Al-Isra [17] : 80).

Éb>u‘ Èûøó$# ’Í< x8y‰YÏã $\F÷t/ ’Îû Ïp¨Yyfø9$# ÓÍ_ÅngwUur `ÏB šcöqtãöÏù

¾Ï&Î#yJtãur ÓÍ_ÅngwUur šÆÏB ÏQöqs)ø9$# šúüÏJÎ=»©à9$# ÇÊÊÈ

Artinya: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu [1488]


dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan
selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.” (QS. Al-Tahrim [66] : 11).

320
è%ur Éb>§‘ ’ÎT÷ŠÎ— $VJù=Ïã ÇÊÊÍÈ@

Artinya: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (QS. Thaha


[20] : 114).

4Éb>u‘ ’ÎoTÎ) !$yJÏ9 |Mø9t“Rr& ¥’n<Î) ô`ÏB 9Žöyz ׎É)sù ÇËÍÈ

Artinya: "Ya Tuhanku Sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan


yang Engkau turunkan kepadaku". (QS. Al-Qashasah [28] : 24).

Éb>u‘ Ÿxsù ÓÍ_ù=yèøgrB †Îû ÏQöqs)ø9$# tûüÏJÎ=»©à9$# ÇÒÍÈ

Artinya: “Ya Tuhanku, Maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara
orang-orang yang zalim." (QS. Al-Mukminun [23] : 94).

tÉb>u‘ ÓÍ_ÅngwU z`ÏB ÏQöqs)ø9$# tûüÏJÎ=»©à9$# ÇËÊÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu". (QS.
Al-Qashash [28] : 21).

tÅ_Uu‘ ’ÎT÷ŽÝÇR$# ’n?tã ÏQöqs)ø9$# šúïωšøÿßJø9$# ÇÌÉÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang
berbuat kerusakan itu". (QS. Al-‘Ankabut [14] : 35).

Éb>u‘ ö@yèô_$# #x‹»yd t$s#t6ø9$# $YYÏB#uä ÓÍ_ö7ãYô_$#ur ¢ÓÍ_t/ur br& y‰ç7÷è¯R tP$oYô¹F{$#
ÇÌÎÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan
jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (QS. Ibrahim
[14] : 35).

321
Éb>u‘ ö@yèô_$# #x‹»yd #µ$s#t/ $YZÏB#uä ø-ã—ö‘$#ur ¼ã&s#÷dr& z`ÏB ÏNºtyJ¨V9$# ô`tB z`tB#uä
Nåk÷]ÏB «!$$Î/ ÏQöqu‹ø9$#ur ̍ÅzFy$# ( tA$s% `tBur txÿx. ¼çmãèÏnGtBé'sù Wx‹Î=s% §NèO
ÿ¼çn”sÜôÊr& 4’n<Î) É>#x‹tã ͑$¨Z9$# ( }§ø©Î/ur 玍ÅÁyJø9$# ÇÊËÏÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan
berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka
kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun
aku beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan
Itulah seburuk-buruk tempat kembali." (QS. al-Baqarah [2] : 126).

Éb>u‘ ûÓÍ_ôãΗ÷rr& ÷br& tä3ô©r& y7tFyJ÷èÏR ûÓÉL©9$# |MôJyè÷Rr& ¥’n?tã 4’n?tãur £


“t$Î!
ºur ÷br&ur Ÿ@uHùår& $[sÎ=»|¹ çm9|Êös? ôxÎ=ô¹r&ur ’Í< ’Îû ûÓÉLƒÍh‘èŒ ( ’ÎoTÎ) àMö6è? y7ø‹s9Î)
’ÎoTÎ)ur z`ÏB tûüÏHÍ>ó¡ßJø9$# ÇÊÎÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang
telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat
amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri." (QS. al-Ahqaf [46] : 15).

uZ/u‘ ö@¬7s)s? !$¨YÏB ( y7¨RÎ) |MRr& ßìŠÏJ¡¡9$# ÞOŠÎ=yèø9$# ÇÊËÐÈ$

Artinya: "Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2] : 127).

Éb>§‘ èŒqããr& y7Î/ ô`ÏB ÏNºt“yJyd ÈûüÏÜ»u‹¤±9$# ÇÒÐÈ èŒqããr&ur šÎ/ Éb>u‘ br& ÈbrçŽÛØøts† ÇÒÑÈ

Artinya: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan


syaitan. dan aku berlindung (pula) kepada Engkau Ya Tuhanku, dari kedatangan mereka
kepadaku." (QS. al-Mukminun [97-98).

322
߉ôJptø:$# ¬! “Ï%©!$# $uZ1y‰yd #x‹»ygÏ9 $tBur $¨Zä. y“ωtFöks]Ï9 Iwöqs9 ÷br& $uZ1y‰yd ª!$# ( (
ô‰s)s9 ôNuä!%y` ã@ߙ①$uZÎn/u‘ Èd,ptø:$$Î/ ( (#ÿrߊqçRur br& ãNä3ù=Ï? èp¨Yyfø9$# $ydqßJçGøO͑ré&
$yJÎ/ óOçGYä. tbqè=yJ÷ès? ÇÍÌÈ

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki Kami kepada (surga) ini.
dan Kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi Kami
petunjuk. Sesungguhnya telah datang Rasul-rasul Tuhan Kami, membawa kebenaran."
dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa
yang dahulu kamu kerjakan." (QS. Al-A’raf [7] : 43).

z`»ysö6ߙ y7În/u‘ Éb>u‘ Ío¨“Ïèø9$# $¬Hxå šcqàÿÅÁtƒ ÇÊÑÉÈ íN»n=y™ur ’n?t㠚úüÎ=y™ößJø9$# ÇÊÑÊÈ
߉ôJptø:$#ur ¬! Éb>u‘ šúüÏJn=»yèø9$# ÇÊÑËÈ

Artinya: “Maha suci Tuhanmu yang mempunyai keperkasaan dari apa yang
mereka katakan. dan Kesejahteraan dilimpahkan atas Para rasul. dan segala puji bagi
Allah Tuhan seru sekalian alam.” (QS. al-Shaffat [37] : 180-182).

-Doa Ampuh Para Nabi dari Al-Quran

Berikut ini adalah doa-doa yang dipanjatkan para Nabi yang termaktub dalam Al-Quran.
Semua doa ini sangat baik bila kita amalkan dan pada saat kita bermunajat kepada Allah
SWT.

1. Doa Nabi Adam a.s. dan Hawa a.s.

Nabi dan Siti Hawa masuk ke surge. Tuhan memerintahkan keduanya memaka buah
seluruh pohon di surga. Namun, ada satu pohon yang terlarang. Ketika itulah musuh
mereka, iblis, berusaha mengeluarkan mereka dari surga dengan segala bujuk rayu.

323
Akhirnya, Adam dan Hawa makan buah pohon dari pohon terlarang itu. 43 Dalam sebuah
literatur disebut pohon keabadian (syajarah al-khuldi).

óO©9 öÏÿøós? $uZs9 $oYôJymös?ur ‫َوإِ ْن‬ &uZ/u‘ !$oY÷Hs>sß $uZ|¡àÿRr$Ÿ

¨ûsðqä3uZs9 z`ÏB z`ƒÎŽÅ£


»y‚ø9$# ÇËÌÈ

Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri (telah berbuat
zalim). Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak memberi rahmat kepada kami,
niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’raf [7] : 23).

2. Doa Nabi Nuh A.S.

tÉb>u‘ þ’ÎoTÎ) èŒqããr& šÎ/ ÷br& šn=t«ó™r& $tB }§øŠs9 ’Í< ¾ÏmÎ/ ÖNù=Ïã ( žwÎ)ur öÏÿøós? ’Í<
ûÓÍ_ôJymös?ur `à2r& z`ÏiB z`ƒÎŽÅ£
»y‚ø9$# ÇÍÐÈ

Artinya: “Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu


yang tidak kuketahui. Jika Engkau tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh
belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk kelompok orang-orang yang
merugi." (QS. Hud [11] : 47).

öNèdö‘x‹s ‫) إِ ْن‬tA$s%ur ÓyqçR Éb>§‘ Ÿw ö‘x‹s? ’n?tã ÇÚö‘F{$# z`ÏB tûï͍Ïÿ»s3ø9$# #·‘$ƒyŠ ÇËÏÈ y7¨RÎ
? (#q=ÅÒムš‚yŠ$t6Ï㠟wur (#ÿrà$Î#tƒ žwÎ) #\Å_$sù #Y‘$¤ÿŸ2 ÇËÐÈ Éb>§‘ öÏÿøî$# ’Í< £
“t$Î!
ºuqÏ9ur `yJÏ9ur Ÿ@yzyŠ š_ÉLøŠt/ $YZÏB÷sãB tûüÏZÏB÷sßJù=Ï9ur ÏM»oYÏB÷sßJø9$#ur Ÿwur ϊ̓s?
tûüÏHÍ>»©à9$# žwÎ) #I‘$t7s? ÇËÑÈ

Artinya: “Nuh berkata: Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di


antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Jika Engkau biarkan mereka tinggal di
bumi, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan
melahirkan selain anak yang berbuat maksiat da sangat kafir. Ya Tuhanku, ampunilah
43
Dr. Mustafa Murad, Doa Andalan para Nabi, Kisah kekuatan doa dan bacaan untuk
diamalkan (Jakarta: Serambi Zaman, 2008), cet ke-1, hal 11.
324
aku, orangtuaku, orang beriman yang masuk ke rumahku dan semua orang yang
beriman laki-laki dan perempuan. Janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang
zalim itu selain kebinasaan." (QS. Nuh [71] : 26-28).

tÉb>u‘ ’ÎT÷ŽÝÇS$# $yJÎ/ Èbqç/¤‹Ÿ2 ÇËÏÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, tolonglah aku dari kedustaan mereka." (QS. Al-Mu’minun
[23] : 26).

Éb>§‘ ÓÍ_ø9̓Rr& Zwu”\ãB %Z.u‘$t7•B |MRr&ur çŽöyz tû,Î!͔\ßJø9$# ÇËÒÈ

Artinya: “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi. Engkau
adalah pemeberi tempat yang paling baik." (QS. Al-Mu’minun [23] : 29).

3. Doa Nabi Hud A.S.

’ÎoTÎ) àMù=©.uqs? ’n?tã «!$# ’În1u‘ Oä3În/u‘ur 4 $¨B `ÏB >p/!#yŠ žwÎ) uqèd 8‹Ï{#uä !$pkÉJuŠÏ¹$uZÎ/
4 ¨bÎ) ’În1u‘ 4’n?tã :ÞºuŽÅÀ 8LìÉ)tGó¡•B ÇÎÏÈ

Artinya: “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu.


tidak ada satu makhluk bergerak (bernyawa) pun melainkan Dia-lah yang memegang
ubun-ubunnya (menguasainya). Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus. " (QS.
Hud [11] : 56).

4. Doa Nabi Ibrahim A.S

Éb>u‘ ö@yèô_$# #x‹»yd #µ$s#t/ $YZÏB#uä ø-ã—ö‘$#ur ¼ã&s#÷dr& z`ÏB ÏNºtyJ¨V9$#

Artinya: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri Mekkah ini, negeri yang aman sentosa,
dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya.” (QS. Al-Baqarah [2] :
126).

uZ/u‘ ö@¬7s)s? !$¨YÏB ( y7¨RÎ) |MRr& ßìŠÏJ¡¡9$# ÞOŠÎ=yèø9$# ÇÊËÐÈ$

325
Artinya: "Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha Mendengar dan Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2] : 127).

uZ/u‘ $uZù=yèô_$#ur Èû÷üyJÎ=ó¡ãB y7s9 `ÏBur !$uZÏFƒÍh‘èŒ Zp¨Bé& ZpyJÎ=ó¡•B y7©9 $tR͑r&ur$
$oYs3ř$uZtB ó=è?ur !$oYø‹n=tã ( y7¨RÎ) |MRr& Ü>#§qG9$# ÞOŠÏm§9$# ÇÊËÑÈ

Artinya: “Ya Tuhan kami, jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh
kepada-Mu dan (jadikanlah) di antara anak-cucu kami umat yang pasrah kepada-Mu.
Tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah kami, dan terimalah
taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat dan Maha
Penyayang.” (QS. Al-Baqarah [2] : 128).

uZ/u‘ ô]yèö/$#ur öNÎg‹Ïù Zwqߙu‘ öNåk÷]ÏiB (#qè=÷Gtƒ öNÍköŽn=tæ y7ÏG»tƒ#uä ÞOßgßJÏk=yèãƒur | $


=»tGÅ3ø9$# spyJõ3Ïtø:$#ur öNÍkŽÏj.t“ãƒur 4 y7¨RÎ) |MRr& Ⓝ͕yèø9$# ÞOŠÅ3ysø9$# ÇÊËÒÈ

Artinya: “Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang rasul dari kalangan
mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, mengajarkan Al-
kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2] : 129).

øŒÎ)ur tA$s% ãLìÏdºtö/Î) Éb>u‘ ö@yèô_$# #x‹»yd t$s#t6ø9$# $YYÏB#uä ÓÍ_ö7ãYô_$#ur ¢ÓÍ_t/ur br&
y‰ç7÷è¯R tP$oYô¹F{$# ÇÌÎÈ Éb>u‘ £̀åk¨XÎ) z`ù=n=ôÊr& #ZŽÏVx. z`ÏiB Ĩ$¨Z9$# ( `yJsù ÓÍ_yèÎ6s?
¼çm¯RÎ*sù ÓÍh_ÏB ( ô`tBur ’ÎT$|Átã y7¯RÎ*sù ֑qàÿxî ÒO‹Ïm§‘ ÇÌÏÈ !$uZ/§‘ þ’ÎoTÎ) àMZs3ó™r& `ÏB ÓÉLƒ
Íh‘èŒ >Š#uqÎ/ Ύöxî “ÏŒ ?íö‘y— y‰YÏã y7ÏF÷t/ ÇP§ysßJø9$# $uZ/u‘ (#qßJ‹É)ã‹Ï9 no4qn=¢Á9$#
ö@yèô_$$sù Zoy‰Ï«øùr& šÆÏiB Ĩ$¨Z9$# ü“ÈqöksE öNÍköŽs9Î) Nßgø%ã—ö‘$#ur z`ÏiB ÏNºtyJ¨W9$#
óOßg¯=yès9 tbrãä3ô±o„ ÇÌÐÈ

oY/u‘ y7¨RÎ) ÞOn=÷ès? $tB ’Å"øƒéU $tBur ß`Î=÷èçR 3 $tBur 4‘xÿøƒs† ’n?tã «!$# `ÏB &äóÓx« ’Îû$!
ÇÚö‘F{$# Ÿwur ’Îû Ïä!$yJ¡¡9$# ÇÌÑÈ ß‰ôJysø9$# ¬! “Ï%©!$# |=ydur ’Í< ’n?tã Ύy9Å3ø9$#
Ÿ@‹Ïè»yJó™Î) t,»ysó™Î)ur 4 ¨bÎ) ’În1u‘ ßì‹ÏJ|¡s9 Ïä!$tã‘$!$# ÇÌÒÈ Éb>u‘ ÓÍ_ù=yèô_$# zOŠÉ)ãB
Ío4qn=¢Á9$# `ÏBur ÓÉLƒÍh‘èŒ 4 $oY/u‘ ö@¬6s)s?ur Ïä!$tãߊ ÇÍÉÈ $oY/u‘ öÏÿøî$# ’Í< £
“t$Î!ºuqÏ9ur
tûüÏZÏB÷sßJù=Ï9ur tPöqtƒ ãPqà)tƒ Ü>$|¡Åsø9$# ÇÍÊÈ

326
Artinya: “Ingatlah ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhan kami, jadikanlah negeri ini
(Mekkah) sebagai negeri yang aman. Jauhkanlah aku dan anak-cucuku dari menyembah
berhala. Wahai Tuhanku, berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan manusia.
Karena itu, siapa yang mengikutiku maka ia termasuk golonganku. Sebaliknya, siapa
yang mendurhakaiku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Wahai Tuhan kami, aku menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak
mempunyai tanaman di dekat rumah-Mu (Baitullah) yang dihormati. Wahai Tuhan kami,
yang demikian itu agar mereka mendirikan salat. Maka, jadikanlah hati sebagian
manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki buah-buahan, semoga
dengan itu mereka bersyukur. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa
yang kami sembunyikan dan apa yang kami tampakkan. Tidak ada sesuatu pun yang
tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Segala puji
bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tuaku Ismail dan Ishaq.
Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha mendengar (memperkenankan) doa. Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya
Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu
bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari Kiamat)."
(QS. Ibrahim [14] : 38-41).

Éb>u‘ ó=yd ’Í< z`ÏB tûüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÊÉÉÈ

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk


orang-orang yang saleh.” (QS. al-Shaffat [37] : 100).

Éb>u‘ ó=yd ’Í< $VJò6ãm ÓÍ_ø)Åsø9r&ur šúüÅsÎ=»¢Á9$$Î/ ÇÑÌÈ @yèô_$#ur ’Ík< tb$|¡Ï9 5-ô‰Ï¹ ’Îû
tûï̍ÅzFy$# ÇÑÍÈ ÓÍ_ù=yèô_$#ur `ÏB ÏprOu‘ur Ïp¨Yy_ ÉOŠÏè¨Z9$# ÇÑÎÈ öÏÿøî$#ur þ’Î1L{ ¼çm¯RÎ) tb
%x. z`ÏB tû,Îk!!$žÒ9$# ÇÑÏÈ Ÿwur ’ÎT̓øƒéB tPöqtƒ tbqèWyèö7ムÇÑÐÈ tPöqtƒ Ÿw ßìxÿZtƒ ×A$tB Ÿwur
tbqãZt/ ÇÑÑÈ žwÎ) ô`tB ’tAr& ©!$# 5=ù=s)Î/ 5OŠÎ=y™ ÇÑÒÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan masukkanlah aku ke


dalam golongan orang-orang yang saleh dan Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi
orang-orang (yang datang) Kemudian. Jadikanlah aku Termasuk orang-orang yang

327
mempusakai surga yang penuh kenikmatan dan ampunilah bapakku, karena
Sesungguhnya ia adalah Termasuk golongan orang-orang yang sesat dan janganlah
Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak
laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang
bersih.” (QS. al-Syu’ara [26] : 83-89).

ô$uZ/§‘ y7ø‹n=tã $uZù=©.uqs? y7ø‹s9Î)ur $oYö;tRr& y7ø‹s9Î)ur 玍ÅÁyJø9$# ÇÍÈ $uZ/u‘ Ÿw


$uZù=yèøgrB ZpuZ÷FÏù tûïÏ%©#Ïj9 (#rãxÿx. öÏÿøî$#ur $uZs9 !$oY/u‘ ( y7¨RÎ) |MRr& Ⓝ͕yèø9$#
ÞOŠÅ3ptø:$# ÇÎÈ

Artinya: "Ya Tuhan Kami hanya kepada Engkaulah Kami bertawakkal dan hanya
kepada Engkaulah Kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah Kami kembali. Ya
Tuhan Kami, janganlah Engkau jadikan Kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir.
dan ampunilah Kami Ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana." (QS. al-Mumtahanah [60] : 4-5).

5. Doa Nabi Luth A.S.

tÅ_Uu‘ ’ÎT÷ŽÝÇR$# ’n?tã ÏQöqs)ø9$# šúïωšøÿßJø9$# ÇÌÉÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang
berbuat kerusakan itu." (QS. Al-‘Ankabut [29] : 30).

Éb>u‘ ÓÍ_ÅngwU ’Í?÷dr&ur $£


JÏB tbqè=yJ÷ètƒ ÇÊÏÒÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari (akibat) perbuatan
yang mereka kerjakan." (QS. As-Syu’ara [26] : 169).

6. Doa Nabi Syu’aib A.S.

yìřur $uZš/u‘ ¨@ä. >äóÓx« $¸Jù=Ïæ 4 ’n?tã «!$# $uZù=©.uqs? 4 $uZ/u‘ ôxtFøù$# $uZoY÷t/ tû÷üt/ur
$uZÏBöqs% Èd,ysø9$$Î/ |MRr&ur çŽöyz tûüÅsÏG»xÿø9$# ÇÑÒÈ

328
Artinya: “Pengetahuan Tuhan Kami meliputi segala sesuatu. kepada Allah
sajalah Kami bertawakkal. Ya Tuhan Kami, berilah keputusan antara Kami dan kaum
Kami dengan hak (adil) dan Engkaulah pemberi keputusan terbaik.” (QS. Al-A’raf [7] :
89).

tBur þ’Å+ŠÏùöqs? žwÎ) «!$$Î/ 4 Ïmø‹n=tã àMù=©.uqs? Ïmø‹s9Î)ur Ü=ŠÏRé& ÇÑÑÈ$

Artinya: “Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah.
hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali.” (QS.
Hud [11] : 88).

tA$s% _|yJø9$# tûïÏ%©!$# (#rçŽy9õ3tFó™$# `ÏB ¾ÏmÏBöqs% y7¨Zy_̍÷‚ãZs9 Ü=ø‹yèà±»tƒ tûïÏ *


%©!$#ur (#qãZtB#uä y7yètB `ÏB !$oYÏKtƒös% ÷rr& ¨bߊqãètGs9 ’Îû $uZÏG¯=ÏB 4 tA$s% öqs9urr&
$¨Zä. tûüÏd̍»x. ÇÑÑÈ Ï‰s% $oY÷ƒuŽtIøù$# ’n?tã «!$# $¹/ɋx. ÷bÎ) $tRô‰ã㠒Îû Nà6ÏG¯=ÏB y‰÷èt/
øŒÎ) $uZ8¤ftR ª!$# $pk÷]ÏB 4 $tBur ãbqä3tƒ !$uZs9 br& yŠqãè¯R !$pkŽÏù HwÎ) br& uä!$t±o„ ª!$#
$uZš/u‘ 4 yìřur $uZš/u‘ ¨@ä. >äóÓx« $¸Jù=Ïæ 4 ’n?tã «!$# $uZù=©.uqs? 4 $uZ/u‘ ôxtFøù$# $uZoY÷t/
tû÷üt/ur $uZÏBöqs% Èd,ysø9$$Î/ |MRr&ur çŽöyz tûüÅsÏG»xÿø9$# ÇÑÒÈ

Artinya: “Pemuka-pemuka kaum Syu'aib yang menyombongkan diri seraya


berkata, "Kami akan mengusirmu, Hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman
bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami". Syu'aib menjawab:
"Apakah (kamu akan mengusir kami), Kendatipun kami tidak mau?" Sungguh kami telah
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, jika Kami kembali kepada agamamu,
sesudah Allah melepaskan kami darinya. Tidaklah patut kami kembali kepadanya,
kecuali jika Allah Tuhan Kami menghendaki. Ilmu Allah, Tuhan kami, meliputi segala
sesuatu. Kepada Allah saja kami bertawakkal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan yang
benar anatar kami dan kaum kami. Engkaulah sebaik-baik pemberi keputusan.” (QS. Al-
A’raf [7] : 88-89).

7. Doa Nabi Yusuf A.S.

Hw tm»s9Î) HwÎ) |MRr& šoY»ysö6ߙ ’ÎoTÎ) àMZà2 z`ÏB šúüÏJÎ=»©à9$# ÇÑÐÈ

329
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau. Sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya [21] : 87).

Éb>u‘ ô‰s% ÓÍ_tF÷s?#uä z`ÏB Å7ù=ßJø9$# ÓÍ_tFôJ¯=tãur `ÏB È@ƒÍrù's? Ï]ƒÏŠ%tnF{$# 4 tÏÛ$sù
ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚö‘F{$#ur |MRr& ¾Çc’Í<ur ’Îû $u‹÷R‘‰9$# ÍotÅzFy$#ur ( ÓÍ_©ùuqs? $VJÎ=ó¡ãB
ÓÍ_ø)Åsø9r&ur tûüÅsÎ=»¢Á9$$Î/ ÇÊÉÊÈ

Artinya: “Ya Tuhanku, Engkau telah menganugerahkan kekuasaan padaku dan


telah mengajarkan ta'bir atau makna mimpi. Wahai Pencipta langit dan bumi, Engkaulah
pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan pasrah (Islam) dan
gabungkanlah aku bersama orang-orang yang saleh.” (QS. Yusuf [12] : 101).

tŸw |=ƒÎŽøYs? ãNä3ø‹n=tæ tPöqu‹ø9$# ( ãÏÿøótƒ ª!$# öNä3s9 ( uqèdur ãNymö‘r& šúüÏJÏmº§9$# ÇÒËÈ

Artinya: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, Mudah-mudahan Allah
mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara Para Penyayang." (QS.
Yusuf [12] : 64).

8. Doa Nabi Ayyub A.S.

’ÎoTr& zÓÍ_¡¡tB •Ž‘Ø9$# |MRr&ur ãNymö‘r& šúüÏH¿qº§9$# ÇÑÌÈ

Artinya: “Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan
yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang." (QS. Al-Anbiya’ [21] : 83).

öä.øŒ$#ur !$tRy‰ö7tã z>q•ƒr& øŒÎ) 3“yŠ$tR ÿ¼çm/u‘ ’ÎoTr& zÓÍ_¡¡tB ß`»sÜø‹¤±9$# 5=óÁãZÎ/
A>#x‹tãur ÇÍÊÈ

Artinya: “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya:
"Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan." (QS. Shad [38] :
41).

330
11. Doa Nabi Yunus A.S

Hw tm»s9Î) HwÎ) |MRr& šoY»ysö6ߙ ’ÎoTÎ) àMZà2 z`ÏB šúüÏJÎ=»©à9$# ÇÑÐÈ

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau. Sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya [21] : 87).

10. Doa Nabi Musa A.S

tÉb>u‘ öÏÿøî$# ’Í< ÓŁL{ur $oYù=Åz÷Šr&ur †Îû y7ÏGuH÷qu‘ ( |MRr&ur ãNymö‘r& šúüÏH¿qº§9$#
ÇÊÎÊÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah Kami ke
dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara Para
Penyayang." (QS. al-A’raf [7] : 151).

MRr& $oY•‹Ï9ur öÏÿøî$$sù $uZs9 $uZ÷Hxqö‘$#ur ( |MRr&ur çŽöyz tûï̍Ïÿ»tóø9$# ÇÊÎÎÈ|

Artinya:"Engkaulah yang memimpin Kami, Maka ampunilah Kami dan berilah Kami
rahmat dan Engkaulah pemberi ampun yang sebaik-baiknya." (QS. Al-A’raf [7] : 155).

tÉb>u‘ ’ÎoTÎ) àMôJn=sß ÓŤøÿtR öÏÿøî$$sù ’Í< txÿtósù ÿ¼ã&s! 4 ¼çm¯RÎ) uqèd â‘qàÿtóø9$#
ÞOŠÏm§9$# ÇÊÏÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku telah Menganiaya diriku sendiri karena
itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, Sesungguhnya Allah Dialah yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Qashash [28] : 16).

4Ó|¤tã ú†În1u‘ br& ÓÍ_tƒÏ‰ôgtƒ uä!#uqy™ È@‹Î6¡¡9$# ÇËËÈ

Artinya: "Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar". (QS. Al-


Qashash [28] : 22).

Éb>u‘ ’ÎoTÎ) !$yJÏ9 |Mø9t“Rr& ¥’n<Î) ô`ÏB 9Žöyz ׎É)sù ÇËÍÈ

331
Artinya: "Ya Tuhanku Sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu
kebaikan[1118] yang Engkau turunkan kepadaku." (QS. Al-Qashash [28] : 24).

Éb>u‘ ÷yuŽõ°$# ’Í< “Í‘ô‰|¹ ÇËÎÈ ÷ŽÅc£


o„ur þ’Í< “̍øBr& ÇËÏÈ ö@è=ôm$#ur Zoy‰ø)ãã `ÏiB ’ÎT$| ‫ال‬
َ َ‫ق‬
¡Ïj9 ÇËÐÈ (#qßgs)øÿtƒ ’Í<öqs% ÇËÑÈ @yèô_$#ur ’Ík< #\ƒÎ—ur ô`ÏiB ’Í?÷dr& ÇËÒÈ tbr㍻yd ÓŁr&
ÇÌÉÈ ÷Šß‰ô©$# ÿ¾ÏmÎ/ “Í‘ø—r& ÇÌÊÈ çmø.Ύõ°r&ur þ’Îû “̍øBr& ÇÌËÈ ö’s1 y7ysÎm7|¡èS #ZŽÏVx. ÇÌÌÈ
x8tä.õ‹tRur #·ŽÏWx. ÇÌÍÈ y7¨RÎ) |MZä. $uZÎ/ #ZŽÅÁt/ ÇÌÎÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku


urusanku dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku
dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, yaitu Harun, saudaraku.
Teguhkanlah kekuatanku dengannya. Jadikanlah ia sekutu dalam urusanku supaya kami
banyak bertasbih kepada-Mu dan banyak mengingat-Mu. Engkau Maha Melihat keadaan
kami. Maka, Allah berfirman, “Permintaanmu telah diperkenankan, wahai Musa.” (QS.
Thaha [20] : 25-35).

s%ur 4Óy›qãB !$uZ/u‘ š¨RÎ) |MøŠs?#uä šcöqtãöÏù ¼çnV|tBur ZpoYƒÎ— ZwºuqøBr&ur ’Îû$^š
Ío4quŠysø9$# $u‹÷R‘‰9$# $uZ/u‘ (#q=ÅÒã‹Ï9 `tã y7Î=‹Î6y™ ( $uZ/u‘ ó§ÏJôÛ$# #’n?tã
óOÎgÏ9ºuqøBr& ÷Šß‰ô©$#ur 4’n?tã óOÎgÎ/qè=è% Ÿxsù (#qãZÏB÷sム4Ó®Lym (#ãrttƒ z>#x‹yèø9$#
tLìÏ9F{$# ÇÑÑÈ tA$s% ô‰s% Mt6‹Å_é& $yJà6è?uqô㨊 $yJŠÉ)tGó™$$sù Ÿwur Èeb!$yèÎ7Fs? Ÿ@‹Î6y™ šúïÏ
%©!$# Ÿw tbqßJn=ôètƒ ÇÑÒÈ

Artinya: “Nabi Musa berkata: "Ya Tuhan kami, Engkau telah memberi kepada
Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan
dunia, Ya Tuhan kami - akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya
Tuhan kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka
mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih." Lalu AlIah berfirman:
"Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu
berdua pada jalan yang Lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-
orang yang tidak Mengetahui." (QS. Yunus [10] : 88-89).

332
t’ÎoTÎ) ßNõ‹ã㠒În1tÎ/ Nà6În/u‘ur `ÏiB Èe@ä. 9ŽÉi9s3tFãB žw ß`ÏB÷sムÏQöqu‹Î/ É>$|¡Ïtø:$# ÇËÐÈ

Artinya: "Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari


Setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab." (QS.
al-Mu’min [40] : 27).

tÉb>u‘ !$yJÎ/ |MôJyè÷Rr& ¥’n?tã ô`n=sù šcqä.r& #ZŽÎgsß tûüÏB̍ôfßJù=Ïj9 ÇÊÐÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerah- kan kepadaKu,
aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang- orang yang berdosa." (QS. al-
Qashash [28] : 17).

tÉb>u‘ ’ÎoTÎ) Iw à7Î=øBr& žwÎ) ÓŤøÿtR ÓŁr&ur ( ø-ãøù$$sù $sYoY÷t/ šú÷üt/ur ÏQöqs)ø9$#
tûüÉ)Å¡»xÿø9$# ÇËÎÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku.
sebab itu pisahkanlah antara Kami dengan orang-orang yang Fasik itu." (QS. al-Maidah
[5] : 25).

ÞÚÈhqsùé&ur ü”̍øBr& ’n<Î) «!$# 4 žcÎ) ©!$# 7ŽÅÁt/ ϊ$t6Ïèø9$$Î/ ÇÍÍÈ

Artinya: “Aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha


melihat akan hamba-hamba-Nya". (QS. Al-Mu’min [40] : 44).

yltsƒmú $pk÷]ÏB $Zÿͬ!%s{ Ü=©%uŽtItƒ ( tA$s% Éb>u‘ ÓÍ_ÅngwU z`ÏB ÏQöqs)ø9$#


tûüÏJÎ=»©à9$# ÇËÊÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu." (QS.
al-Qashash [28] : 21).

Doa Nabi Musa saat mengharap ampunan karena kekufuran kaumnya.

333
uÉb>u‘ öqs9 |Mø¤Ï© OßgtFõ3n=÷dr& `ÏiB ã@ö6s% }‘»ƒÎ)ur ( $uZä3Î=ökèEr& $oÿÏ3 Ÿ@yèsù âä!
$ygxÿ¡9$# !$¨ZÏB ( ÷bÎ) }‘Ïd žwÎ) y7çGt^÷GÏù ‘@ÅÒè? $pkÍ5 `tB âä!$t±n@ ”ωöksEur `tB âä!$t±n@ ( |
MRr& $oY•‹Ï9ur öÏÿøî$$sù $uZs9 $uZ÷Hxqö‘$#ur ( |MRr&ur çŽöyz tûï̍Ïÿ»tóø9$# ÇÊÎÎÈ

Artinya: “Musa berkata: "Ya Tuhanku, kalau Engkau kehendaki, tentu Engkau
akan membinasakan mereka dan diriku sebelum ini. Apakah Engkau membinasakan kami
karena perbuatan orang-orang yang kurang akal di antara kami? Itu hanyalah cobaan
dari-Mu. Dengan cobaan itu, Engkau sesatkan siapa yang Engkau kehendaki dan
Engkau beri petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah pemimpin Kami,
Maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat. Engkaulah sebaik-baik pemberi
ampunan.” (QS. Al-A’raf [7] : 155).

11. Doa Nabi Daud A.S.

ô߉ôJptø:$# ¬! “Ï%©!$# $uZn=žÒsù 4’n?tã 9ŽÏWx. ô`ÏiB Ínϊ$t7Ïã tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÊÎÈ

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari kebanyakan hamba-
hambanya yang beriman.” (QS. Al-Naml [27] : 15).

12. Doa Nabi Sulaiman A.S.

Doa Sulaiman dalam meminta ampunan

tÉb>u‘ öÏÿøî$# ’Í< ó=ydur ’Í< %Z3ù=ãB žw ÓÈöt7.^tƒ 7‰tnL{ .`ÏiB ü“ω÷èt/ ( y7¨RÎ) |MRr&
Ü>$¨duqø9$# ÇÌÎÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan


yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku, Engkaulah yang Maha Pemberi." (QS.
Shaad [38] : 35).

Éb>u‘ ûÓÍ_ôãΗ÷rr& ÷br& tä3ô©r& štFyJ÷èÏR ûÓÉL©9$# |MôJyè÷Rr& ¥’n?tã 4’n?tãur ž”t$Î!
ºur ÷br&ur Ÿ@uHùår& $[sÎ=»|¹ çm8|Êös? ÓÍ_ù=Åz÷Šr&ur y7ÏGpHôqtÎ/ ’Îû x8ϊ$t7Ïã
šúüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÊÒÈ

334
Artinya: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai. Masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke
dalam golongan hamba-Mu yang saleh." (QS. Al-Naml [27] : 19).

13. Doa Nabi Zakariya A.S.

Éb>u‘ ó=yd ’Í< `ÏB šRà$©! ZpƒÍh‘èŒ ºpt7Íh‹sÛ ( š¨RÎ) ßì‹Ïÿxœ Ïä!$tã‘$!$# ÇÌÑÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa." (QS. Ali ‘Imran [3] : 38).

tÉb>u‘ ’ÎoTÎ) z`ydur ãNôàyèø9$# ÓÍh_ÏB Ÿ@yètGô©$#ur â¨ù&§9$# $Y6øŠx© öNs9ur .`à2r& šÍ¬!
%tæ߉Î/ Éb>u‘ $wŠÉ)x© ÇÍÈ

Artinya: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah
ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, Ya
Tuhanku.” (QS. Maryam [19] : 4).

Éb>u‘ Ÿw ’ÎTö‘x‹s? #YŠösù |MRr&ur çŽöyz šúüÏO͑ºuqø9$# ÇÑÒÈ

Artinya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang


diri[968] dan Engkaulah waris yang paling Baik.” (QS. Al-Anbiya’ [21] : 89).

14. Doa Nabi Ya’qub A.S.

ª!$$sù îŽöyz $ZàÏÿ»ym ( uqèdur ãNymö‘r& tûüÏH¿qº§9$# ÇÏÍÈ

Artinya: “Maka Allah adalah Sebaik-baik penjaga dan Dia adalah Maha
Penyanyang diantara Para Penyanyang.” (QS. Yusuf [12] : 64).

Ó|¤tã ª!$# br& ÓÍ_u‹Ï?ù'tƒ óOÎgÎ/ $·èŠÏHsd 4 ¼çm¯RÎ) uqèd ÞOŠÎ=yèø9$# ÞOŠÅ6ysø9$# ÇÑÌÈ

335
Artinya: “Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku;
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Yusuf [12] :
83).

14. Doa Nabi ISA A.S.

Oßg¯=9$# !$oY/u‘ öA̓Rr& $oYø‹n=tã Zoy‰Í¬!$tB z`ÏiB Ïä!$yJ¡¡9$# ãbqä3s? $oYs9 #Y‰ŠÏã $oYÏ9¨rX{¢
$tR̍Åz#uäur Zptƒ#uäur y7ZÏiB ( $oYø%ã—ö‘$#ur |MRr&ur çŽöyz tûüÏ%Ηº§9$# ÇÊÊÍÈ tA$s% ª!$#
’ÎoTÎ) $ygä9Íi”t\ãB öNä3ø‹n=tæ ( `yJsù öàÿõ3tƒ ߉÷èt/ öNä3ZÏB þ’ÎoTÎ*sù ¼çmç/Éj‹tãé& $\/#x‹tã Hw
ÿ¼çmç/Éj‹tãé& #Y‰tnr& z`ÏiB tûüÏJn=»yèø9$# ÇÊÊÎÈ

Artinya: "Wahai Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit
(yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu orang-orang yang
bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-Mu.
Beri kami rezeki, dan Engkaulah pemberi rezki yang paling utama. Allah berfirman,
"Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, siapa yang kafir di antaramu sesudah
(turun hidangan itu), Maka Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah
aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia." (QS. Al-Maidah [5] : 112-
115).

15. Doa Nabi Muhammad SAW

Doa agar masuk ke tempat yang benar, dan ucapkanlah wahai Muhammad

è%ur Éb>§‘ ÓÍ_ù=Åz÷Šr& Ÿ@yzô‰ãB 5-ô‰Ï¹ ÓÍ_ô_̍÷zr&ur yltøƒèC 5-ô‰Ï¹ @yèô_$#ur ’Ík< `ÏB@
y7Rà$©! $YZ»sÜù=ߙ #ZŽÅÁ¯R ÇÑÉÈ

336
Artinya: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku ke tempat yang benar dan keluarkanlah
(pula) aku dari tempat keluar yang benar. Berikanlah kepadaku dari sisi Engkau
kekuasaan yang menolong.” (QS. Al-Isra’ [17] : 80).

Éb>u‘ Ÿxsù ÓÍ_ù=yèøgrB †Îû ÏQöqs)ø9$# tûüÏJÎ=»©à9$# ÇÒÍÈ

Artinya: “Ya Tuhanku, Maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara
orang-orang yang zalim." (QS. Al-Mu’minun [23] : 94).

è%ur Éb>§‘ èŒqããr& y7Î/ ô`ÏB ÏNºt“yJyd ÈûüÏÜ»u‹¤±9$# ÇÒÐÈ èŒqããr&ur šÎ/ Éb>u‘ br&@
ÈbrçŽÛØøts† ÇÒÑÈ

Artinya: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. dan
aku berlindung (pula) kepada Engkau dari kedatangan mereka kepadaku." (QS. Al-
Mu’minun [23] : 97-98).

zÓÉ<ó¡ym ª!$# ( Ïmø‹n=tã ã@ž2uqtGtƒ tbqè=Ïj.uqtGßJø9$# ÇÌÑÈ

Artinya: "Cukuplah Allah bagiku". kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang


yang berserah diri.” (QS. al-Zumar [39] : 38).

è%ur Éb>§‘ ’ÎT÷ŠÎ— $VJù=Ïã ÇÊÊÍÈ@

Artinya: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan." (QS. Thaha

[20] : 114).

è%ur Éb>§‘ öÏÿøî$# óOymö‘$#ur |MRr&ur çŽöyz tûüÏH¿qº§9$# ÇÊÊÑÈ@

Artinya: "Ya Tuhanku, berilah ampun dan rahmat, dan Engkau adalah sebaik-baik
pemberi rahmat." (QS. Al-Mu’minun [23] : 118).

- Doa agar diberi Cahaya sempurna dan ampunan pada Hari Kiamat

337
Pada Hari Kiamat, kegelapan menyelimuti kaum munafik dan kaum kafir.
Sementara itu, cahaya para Nabi dan kaum mukmin bersinar menyelimuti mereka.
Berikut doanya:

uZ/u‘ öNÏJø?r& $uZs9 $tRu‘qçR öÏÿøî$#ur !$uZs9 ( y7¨RÎ) 4’n?tã Èe@à2 &äóÓx« ֍ƒÏ‰s% ÇÑÈ$!

Artinya: "Ya Rabb, sempurnakanlah cahaya kami dan ampunilah kami.


Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim [66] : 8).

DAFTAR PUSTAKA

Choiril Fuad Yusuf, dkk, Pemuda dan Penguatan Spiritual, Jakarta: Badan
Litbang dan Diklat Kementerian Agama, 2004.

338
Dialog Harian Umum REPUBLIKA, 27 Maret 2015/ 6 Jumadil Akhir 1436 H

Ibnu Alit Ibrahim, Kumpulan Doa dan Dzikir Mustajab untuk Penolak Bala,
Jakarta: Alita Aksara Media, 2010.

KH. Abdullah Syafi’i, Himpunan bermacam-macam Doa, Perguruan Islam As-


Syafi’iyyah

KH. Ahmad Dimyati Bazruzzaman, MA, Zikir Berjamaah; Sunnah atau Bid’ah,
(Jakarta: Republika, 2003), cet ke-3.

Majmu’ al-Azkar wal- Ad’iya, disusun oleh Habib Muhammad al-Segaf

Drs. KH Saifuddin Amsir dalam, Al-Quran; I’jazan, wa falsafatan. Ma’had


Zawiyah Jakarta.

Prof Dr Nasaruddin Umar dalam Kekuatan Tawasul, Harian Umum Republika


dalam rubrik Khazanah Ramadhan Kamis 17 Juli 2014, 19 Ramadhan 1435 H.

KH. Muhyiddin Fattah, MA. Argumen Ahluss Sunnah dalam menangkis tuduhan
sesat, bid’ah, dan khurafat (Jakarta: Pengurus Besar Syabab Ahlussunnah Wal Jama’ah,
tt).

Tim Lemlit PB Syahamah, Aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah, (Jakarta: Syahamah


Press, 2006), cet ke-3.

KH. Nuril Huda, dkk, Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) Menjawab Persoalan
Tradisi dan Kekinian, (Jakarta: PP LDNU, 2007), cet ke-2, hal 128-129.

KH Munawwir Abdul Fattah, Amaliyah Nahdhiyah, Tradisi-tradisi Utama Warga


NU, (Jakarta: Pustaka Pesantren, 2008), cet ke-1.

Prof Dr. KH Ali Musatafa Ya’qub, Fatwa Imam Besar Masjid Istiqlal, (Jakarta:
Pustaka Firdaus, 2008).

339
Mukhlis M Hanafi dkk, Keutamaan Al-Qur’an dalam Kesaksian Hadis;
penjelasan Seputar Keutamaan Surah dan Ayat Al-Qur’an (Jakarta: Lajnah Pentashihan
Mushaf al-Qur’an, 2011).

Kitab Khozinatul Asrar, Jalilatul Azkar, buah tangan Al-Syekh as-Sayyid


Muhammad Haqqi an-Nazil

Terjemah Majmu’ Syarif oleh Abu Taufiqurrahman (Semarang: Penerbit Toha


Putra, tt).

Kitab Khulashoh al-Madadi. An-nabawi fi aurodi Ali bani ‘Alawy. Kumpulan Al-
Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz bin As-Syekh Abu Bakar bin Salim al-
Husaini.

Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam, (Bandung: Mizan


Pustaka, 2009), cet I, hal 195, penerj Irwan Kurniawan.

Dr. Mustafa Murad, Doa Andalan para Nabi, Kisah kekuatan doa dan bacaan
untuk diamalkan, (Jakarta: Serambi Zaman, 2008), cet ke-1.

Program CD Maktabah Syamilah edisi kedua dan ketiga.

Sumber sekunder (website internet)

www.KonsultasiSyariah.com.

Fanpage Facebook Ust H Yusuf Mansur, https://www.facebook.com/pages/Ustad-Yusuf-


Mansyur/157485294307179?fref=ts

Wisata Hati, ANTV, courtesy: Youtube

Chatting dengan CY, ANTV, youtube

file:///D:/Membaca%20Surat%20Yasin%20dengan%20Maksud%20Tertentu%20_%20S
itus%20Resmi%20Nahdlatul%20Ulama%20_%20NU%20Online.htm. NU Online
diakses pada 5 Februari 2014.

340
(referensi:http://peutrang.blogspot.com/2013/09/13-keutamaan-membaca-surah-al-
fatihah.html)

http://qurandansunnah.wordpress.com/2010/02/19/keutamaan-surat-al-fatihah/

http://ahaddhuha.wordpress.com/ diakses pada Rabu 18 Feb 2015 pkl 11.00

http://orahusahbingunggus.blogspot.com/2013/01/blog-post.html

http://ahlussunahwaljamaah.wordpress.com/ratib/al-imam-al-qutub-abdullah-bin-alawi-
al-haddad/

http://yayasanshibghatullah.wordpress.com/2013/03/14/alwirdul-lathif-syarah-dan-
terjemahnya/

http://voa-islam.com

http://orgawam.wordpress.com/2008/07/09/shalawat-badriyah/.

http://pecintasayidinamuhammadsaw.blogspot.com/2011/09/salawat-fatih-yang-
terlupakan-dan.html

341

Anda mungkin juga menyukai