Anda di halaman 1dari 18

THIBBUN NABAWI

PENGOBATAN ZAMAN NABI


PENGOBATAN PADA ZAMAN NABI
Pengobatan pada zaman Nabi terkenal dengan istilah Thibbun Nabawi,
sudah dipraktekkan oleh kaum muslimin sejak abad pertama hijriyah, namun
mulai dipopulerkan oleh para ulama sekaligus ahli kedokteran sekitar abad
11 M seiring penyebaran islam ke daratan eropa hingga asia. Penulisan
buku-buku kedokteran islami atau Thibbun Nabawi dilakukan untuk
menunjukkan berbagai ilmu kedokteran yang berada dalam bingkai
keimanan pada Allah, sehingga terjaga dari kesyirikan, takhayul dan
khurofat.
Thibbun Nabawi mengacu pada kata dan tindakan Nabi dengan
sandaran pada penyakit, pengobatan penyakit, dan perawatan pasien.
Sumber Thibbun Nabawi adalah Al-Qur’an dan Hadist.
Thibbun nabawi sistem penyembuhan medis yang
bersifat holistik.
Di dalam Thibbun nabawi terdapat berbagai ajaran
medis Nabi yang bervariasi dan mendalam, hal ini
mencakup kegiatan pencegahan dan pengobatan kuratif
(kesejahteraan mental, pengobatan spiritual atau ruqyah,
perawatan medis dan bedah).
Berobat yang sesuai dengan syariat secara umum bisa
dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Berobat dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an
atau dengan doa yang diajarkan oleh Nabi
2. Berobat dengan menggunakan pengobatan yang
bermanfaat dan diperbolehkan secara syariat.
PENGOBATAN DALAM ISLAM
BESERTA HADIST DAN AYAT
a. Tidak mengucapkan kata-kata atau melakukan perbuatan
yang menunjukkan ketidaksabaran terhadap ketetapan
Allah atas dirinya
َ ‫ ِإ ْن أ‬،‫ك َأِل َح ٍد ِإالَّ لِ ْل ُمْؤ ِم ِن‬
ُ‫صابَ ْته‬ َ ‫ َولَي‬،ٌ‫ ِإ َّن َأ ْم َرهُ ُكلَّهُ َخ ْير‬،‫َع َجبًا َأِل ْم ِر ْال ُمْؤ ِم ِن‬
َ ‫ْس َذا‬
‫ان َخ ْي ًرا لَه‬ َ ‫صبَ َر فَ َك‬ َ ُ‫صابَ ْته‬
َ ‫ضرَّا ُء‬ َ ‫ َوِإ ْن َأ‬،ُ‫ان َخ ْي ًرا لَه‬ َ ‫َسرَّا ُء َش َك َر فَ َك‬
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang muslim,
(karena) sesungguhnya semua urusannya berakibat baik
(baginya), dan yang demikian ini tidak didapatkan kecuali
pada diri seorang muslim, (yaitu) apabila mendapat
nikmat dia bersyukur sehingga akibatnya baik baginya
dan apabila tertimpa musibah dia bersabar dan akibatnya
(juga) baik baginya.” (HR. Muslim dan yang lainnya)
Allah menyebutkan di dalam firman-Nya :
ٍ ِ‫ت َأ ْي ِدي ُك ْم َويَ ْعفُو َع ْن َكث‬
‫ير‬ ْ َ‫صيبَ ٍة فَبِ َما َك َسب‬ َ ‫َو َما َأ‬
ِ ‫صابَ ُك ْم ِم ْن ُم‬
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah
disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah
memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu).” (QS. Asy-Syura: 30 )
Sehingga dengan kesabaran dan upaya mengintrospeksi
diri tersebut akan menjadi sebab terhapuskan dosa
sehingga meringankan penyakit tersebut
Dan kedua yang perlu diperhatikan oleh orang yang sakit
adalah berobat dengan pengobatan yang bermanfaat :
‫ْب َد َوا ُء ال َّدا ِء بَ َرَأ بِإ ْذ ِن هللاِ َع َّز َو َج َّل‬ ِ ‫لِ ُك ِّل َدا ٍء َد َوا ٌء فَِإ َذا ُأ‬
َ ‫صي‬
“Setiap penyakit ada obatnya, apabila obat penyakit tersebut
mengenai (orang yang sakit) maka dia akan sembuh atas izin
Allah SWT..” (HR. Muslim)

‫ َما َأ ْن َز َل هَّللا ُ َدا ًء ِإاَّل َأ ْن َز َل لَهُ ِشفَا ًء‬ 


Artinya :
Allah swt tidak menurunkan sakit, kecuali juga menurunkan
obatnya.(HR Bukhari)
AL-QURAN SEBAGAI OBAT

ٌ‫ح َمة‬
ْ ‫ِشفَا ٌء َو َر‬ ‫آن َما هُ َو‬ِ ‫ر‬ْ ُ ‫ق‬ ْ
‫ال‬ ‫َونُنَ ِّز ُل ِم َن‬
‫لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْي َن َوالَ يَ ِز ْي ُد الظَّالِ ِم ْي َن ِإالَّ َخ َسا ًرا‬

 Dan Kami turunkan dari al Quran suatu yang menjadi
obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS al-Isrâ’/17:
82)
Sebagaimana firman Allah Subhanâhu wa Ta’âla:
 ‫ع ًمى‬ َ ‫قُلْ هُ َولِلَّ ِذي َْن آ َمنُوا هُ ًدى َو ِشفَا ٌء َوالَّ ِذي َْن الَ يُْؤ ِمنُ ْو َن فِيآ َذانِ ِه ْم َو ْق ٌر َوهُ َو َعلَ ْي ِه ْم‬
ٍ ‫ك يُنَا َد ْو َن ِم ْن َم َك‬
‫ان بَ ِع ْي ٍد‬ َ ‫ُأولَِئ‬
 “Katakanlah: Al-Quran itu adalah petunjuk dan obat
(penawar) bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang
yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan sedang
al-Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah
orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.” (QS
Fushshilat/41: 44)
 Al – Qur’an selain sebagai As-Syifa atau penyembuh
juga merupakan sumber ilmu dari segala ilmu sehingga
dengan mempelajari ayat – ayat al-Qur’an manusia dapat
mengembangkan ilmu ilmu baru sehingga munculnya
ilmu – ilmu kesehatan contohnya kedokteran dan farmasi
PENGOBATAN ALA RASULULLAH SAW.
(MENURUT-DR. KHADIM JAFAR YAMANI)

1. Tidak bertentangan dengan alquran.


2. Tidak menggunakan bahan haram.
3. Tidak memnyebabkan tubuh cacat.
4. Tidak bersifat tahayul; maupun khurafat.
5. Dokter atau tabib harus mengetahui ilmu tubuh manusia,
ilmu pengobatan dan efek samping obat.
6. Harus menjauhkan diri sikap riya, ujub sombong dan
cenderung melakukan tindak pemerasan kepada pasien.
7. Tempat pemeriksaan harus rapi dan bersih dan berpakaian
putih dan bersih.
8. Tidak ada simbul simbol yang merupakan pemujaan.
9. Bukan sebagai penyembuh hanya penghusada.
Metode Penyembuhan Rasulluloh
1. Jintan Hitam
2. Air Zam-Zam
3. Madu
4. Bahan nabati/gizi lain: Kurma, buah zaitun, tajin,
rebusan sayur, cuka apel, bawang putih, kismis,
mentimun, susu.
5. Bekam
6. Berwudhu
7. Membaca Al-Qur’an
8. Puasa
MADU
 Dalam riwayat lain “Dari Abu Sa’id ra: Ada seorang
laki-laki datang kepada Rasulullahlulah saw dan berkata:
“Saudara saya sakit perut”. Rasulullah menjawab: “Beri
ia madu!”. Hal ini dilakukan orang itu sampai tiga kali
bolak balik menanyakan kepada Rasulullah saw,
jawabannyapun tetap madu dan madu (HR Buhkari)
Banyak yang telah membuktikan bahwa ternyata madu mamang memiliki
efek yang menguntungkan pada kondisi medis tertentu, yakni.
a. Madu dapat digunakan sebagai zat anti bakteri dan jamur.
b. Madu digunakan sebagai anti mencret.
c. Madu dapat digunakan sebagai penyembuh luka dan anti-inflammasi
(luka bakar).
d. Madu dapat digunakan sebagai zat antitusif dan ekspektoran.
e. Madu sebagai sumber nutrisi.
f. Madu kaya kandungan antioksidan.
g. Antioksidan fenolat dalam madu memiliki daya aktif tinggi serta bisa
meningkatkan perlawanan tubuh terhadap tekanan oksidasi (oxidative
stress).
h. Madu dan kesehatan mulut. Bila digunakan untuk bersikat gigi bisa
memutihkan dan menyehatkan gigi dan gusi, mengobati sariawan dan
gangguan mulut lain.
BEKAM
 Pengobatan Dengan Bekam
 ‫ن‬ ْ ‫ار َوِإنِّ ْي َأ ْنهَى ُأ َّمتِ ْي َع‬
ٍ َ‫ط ِة ِمحْ َج ٍم َو َكيَّ ِة ن‬ َ ْ‫ َشرْ بَ ِة َع َس ٍل َو َشر‬:‫ال ِّشفَا ُء فِ ْي ثَالَثَ ٍة‬
‫ْال َك ِّي‬
 “Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum
madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api
(kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat)
dengan kay.” (HR Bukhari)
 ‫الفَصْ ُد‬ ْ ‫او ْيتُ ْم ِب ِه ْال ِح َجا َمةُ َو‬
َ ‫ِإ َّن َأ ْمثَ َل َما تَ َد‬
 “Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal
bagi kalian adalah hijamah (bekam)
dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)
JINTEN HITAM

 Nabi SAW Bersabda, Hendaknya kalian mengkonsumsi


jinten hitam. Karena jinten hitam mengandung obat
untuk segala jenis penyakit, kecuali As-Saam (H.R.
Bukhari & Muslim).
 Sifatnya panas dan kering, mengandung 15 macam asam
amino, alkaloid, dan saponin. Jinten hitam dapat
digunakan untuk meredakan demam yang disertai batuk
berdahak dan sejenisnya.
ZAITUN

 Nabi SAW Bersabda, Gunakanlah minyak zaitun sebagai


lauk dan gunakanlah sebagai minyak rambut, karena ia
berasal dari pohon yang penuh dengan berkah (HR. Ibnu
Majah).
 Daun dan tangkai zaitun telah digunakan sebagai
lambang perdamaian. Minyak zaitun bersifat dingin dan
lembab. Minyak zaitun kaya akan minyak essensial
seperti omega 3, 6, dan 9. Terdapat vitamin A, B1, B2, C,
D, E, K, dan zat besi di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai