Anda di halaman 1dari 3

Ceramah Ramadhan Singkat Berjudul Tips Mendapatkan

Ketenangan Hati Alias Obat Galau


Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdullilah alhamdullilahirobbil alaamiinn washolatu wassalamu ala asrofil


ambiya iwal mursalin wa'ala alihi waashabihi ajmain, amma ba’du

Pertama dan yang paling utama, marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur
kita kepada Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat sehat, nikmat iman,
dan nikmat islam sehingga kita bisa berkumpul di Masjid As-Sattar yang kita cintai
ini, shalawat beriring salam tidak lupa pula kita sanjung agungkan kepada Baginda
Nabi Muhammad SAW, sebelumnya izinkan saya memperkenalkan diri, saya
Ghullam Iardhy A.D. perwakilan dari SMA S AL – KAUTSAR, Bandar Lampung
ingin menyampaikan sebuah kultum tips mendapatkan ketenangan hati di bulan
suci Ramadhan yang mulia ini.

Sebagian orang, bahkan mungkin banyak, mencari kedamaian hati atau ketenangan
jiwa dengan cara pergi ke tempat-tempat yang jauh dari orang banyak. Ke tempat-
tempat yang dianggap bisa menenangkan hati dan pikiran. Ketahuilah bahwasanya
di dalam Islam, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan tips agar hati kita
tenang. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
‫اَّلِذ يَن آَم ُنوا َو َتْطَم ِئُّن ُقُلوُبُهْم ِبِذ ْك ِر ِهَّللاۗ َأاَل ِبِذ ْك ِر ِهَّللا َتْطَم ِئُّن اْلُقُلوُب‬

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.” (QS. Ar-Ra’d[13]: 28)

Ini tips Al-Qur’an untuk menggapai kedamaian jiwa dan ketenangan hati. Mungkin
sebagian besar dari kita sudah mengetahui hal ini. Para ustadz mungkin sudah
sering membicarakannya. Tetapi tahukah Anda, bahwa bagaimana bisa berdzikir
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala bisa menenangkan hati dan mendamaikan
jiwa? Dengan benar-benar tenang. Bukan ketenangan yang semu, bukan
kedamaian yang hanya fatamorgana.

Sebelum kita ketahui penyebabnya, mari kita perhatikan sabda Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam beberapa hadits. Di antaranya hadits riwayat
Imam Abu Dawud dan yang lainnya bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam mengajarkan satu doa bagi orang yang sedang dalam keadaan sempit;
‫َأُهَّلل َأُهَّلل َر ِّبي اَل ُأْش ِرُك ِبِه َشْيًئا‬

“Allah, Allah adalah Rabbku, aku tidak mensyirikkan-Nya dengan sesuatu pun.”
(HR. Abu Dawud)

Di sini terdapat rahasia yang menarik; Mengapa berdzikir kepada Allah Subhanahu
wa Ta’ala itu mampu dan sangat sanggup untuk menenangkan hati dan
mendamaikan jiwa dengan ketenangan yang hakiki? Maka salah satu jawabannya
adalah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala yang membolak-balikkan hati.
Bersandar hanya kepada Allah. Seseorang merasa resah, galau, gelisah, dan
tidak tenang itu karena hatinya yang tidak tenang. Maka kita bersandar dan
berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak bersandar kepada selain Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Karena Dia-lah yang membuat dan memberikan ketenangan,
kedamaian, dan ketentraman. Bahkan mungkin tanpa batas.

Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menguasai alam semesta. Di sinilah kita akhirnya
dapati bahwa berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala memang ketenangan
hati. Ingin bukti yang lain? Maka coba perhatikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menyebutkan tentang doa yang di dalamnya terdapat dzikir dan
penghambaan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala;
‫الَّلُهَّم َأْنَت َر ِّبي اَل ِإَلَه ِإاَّل َأْنَت َخ َلْقَتِني َو َأَنا َع ْبُد َك َو َأَنا َع َلى َع ْهِد َك َوَو ْع ِد َك َم ا اْسَتَطْع ُت َأُعوُذ ِبَك ِم ْن َش ِّر َم ا َص َنْع ُت َأُبوُء َلَك ِبِنْع َم ِتَك َع َلَّي‬
‫َو َأُبوُء َلَك ِبَذْنِبي َفاْغ ِفْر ِلي َفِإَّنُه اَل َيْغ ِفُر الُّذ ُنوَب ِإاَّل َأْنَت‬

“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain
Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia
pada perjanjianku denganMu dan keyakinanku terhadap apa yang Engkau janjikan,
sekuat kemampuanku, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat.
Dan aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena
itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
(HR. Bukhari No. 5831)

Doa ini disebut dengan Sayyidul Istighfar. Cobalah dan Anda pasti akan tenang
hatinya.
Dzikir yang Diajarkan Rasulullah Dzikir yang lain yang Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam ajarkan yaitu;
‫الَّلُهَّم ِإِّنْي َع ْبُد َك اْبُن َع ْبِد َك اْبُن َأَم ِتَك َناِص َيِتْي ِبَيِد َك َم اٍض ِفَّي ُح ْك ُم َك َع ْد ٌل ِفَّي َقَض اُؤ َك َأْس َأُلَك ِبُك ِّل اْس ٍم ُهَو َلَك َسَّم ْيَت ِبِه َنْفَسَك َأْو َع َّلْم َتُه َأَح ًدا‬
‫ِم ْن َخ ْلِقَك َأْو َأْنَز ْلَتُه ِفْي ِكَتاِبَك َأْو اْسَتْأَثْر َت ِبِه ِفْي ِع ْلِم اْلَغْيِب ِع ْنَدَك َأْن َتْج َعَل اْلُقْر آَن َر ِبْيَع َقْلِبْي َو ُنْو َر َص ْد ِرْي َو َج َالَء ُح ْز ِنْي َو َذ َهاَب َهِّمْي‬

“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, putra hamba laki-laki-Mu, putra
hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di Tangan-Mu, telah berlalu padaku
hukum-Mu, adil ketentuan-Mu untukku. Aku meminta kepada-Mu dengan seluruh
Nama yang Engkau miliki, yang Engkau menamakannya untuk Diri-Mu atau yang
Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau turunkan
dalam kitab-Mu atau yang Engkau simpan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu.
Jadikanlah Al-Qur`an sebagai musim semi (penyejuk) hatiku dan cahaya dadaku,
pengusir kesedihanku serta penghilang kegundahanku.” (HR. Ahmad no.3712).

Lihatlah, ada kaitan antara dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, meng-Esa-
kan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan ketenangan hati. Menghambakan diri
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan ketenangan hati. Maka berdzikirlah
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Niscaya Anda akan mendapatkan ketengan,
kedamaian, dan ketentraman yang sempurna tanpa batas.

Anda mungkin juga menyukai