Anda di halaman 1dari 3

SABAR KUNCI KESUKSESAN



.
.

Para Hadirin jama'ah Jum'ah yang berbahagia


Dalam kesempatan khutbah ini, mari kita merenungkan kembali hal yang
mungkin sudah sering kita dengar dan kita alami, tetapi dapat kita perdalam
dengan lebih baik. Kita akan melihat bagaimana korelasi antara sikap sabar
dengan kesuksesan hidup. Orang-orang yang sukses di dunia ini senantiasa
menyisakan cerita unik tentang dinamika dan pasang surut perjuangan, jatuh
bangun dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan. Tanpa

jiwa yang kuat dan sabar maka tidaklah mungkin seseorang akan mencapai
kesuksesan hidup.
Sabar merupakan harta mati bagi sebuah kesuksesan. Hampir tidak ada
kesuksesan tanpa didahului perjuangan dan kesabaran, penuh disiplin, dan
tidak mudah putus asa. Inilah hikmah dari petikan cerita surah al-Baqarah ayat
249 tentang Nabi Daud:

Artinya: Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata:


"Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di
antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada
meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah
pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di
antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama
dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata:
"Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan
tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah,
berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan
golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang
sabar.
Ayat tersebut terkait dengan pengalaman Nabi Daud saw ketika memimpin
pasukan kecilnya melawan tentara Jalut yang jumlahnya jauh lebih besar. Dan

Nabi Daud berhasil memenangkan peperangan ini karena kesabaran, keuletan


dan kedisiplinan.

dan kekuasaan yang tak putus-putusnya mengajak menuju kebejatan dan


kesesatan.

Para Hadirin jama'ah Jum'ah yang berbahagia

Bersabar memang pahit awalnya, akan tetapi manis akhirnya. Allah swt
memerintahkan sabar dalam menghadapi sesuatu yang tidak disenangi
maupun yang disenangi. Begitu mulianya sebuah kesabaran sehingga Allah
swt menghimbau kepada orang beriman agar menjadikan kesabaran sebagai
pegangan, sebagai penolong seperti yang dituntunkan dalam al-quran surat
al-Baqarah ayat 153;

Dalam deretan Asmaul Husna, As-Shabur (Yang Maha Penyabar) adalah salah
satu nama dari asma-Nya. Menurut Imam al-Ghazali, nama Tuhan ini
mengandung pengertian bahwa Allah tidak tergesa-gesa menghukum para
pelaku dosa. Kesabaran-Nya terhadap para pelaku perbuatan dosa dengan
tujuan memberikan waktu agar insyaf, dan kembali menemukan jalan yang
diridhai-Nya.
Dengan kata lain, sabar merupakan sifat Allah subhanahu wa taala. Sabar
mencerminkan sifat ke-Tuhanan-an yang sangat mulia. Bahkan dalam
tingkatan tindakan keimanan sabar menempati posisi paling tinggi, tentunya
dengan pahala yang tak terhingga. Seperti yang tercantum dalam surat azZumar ayat 10:

Artinya: Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan


pahala mereka tanpa batas.
Para Hadirin jama'ah Jum'ah yang berbahagia
Sabar selalu diidentikkan dengan musibah. Artinya sabar seolah hanya ada
ketika manusia dihadapkan dengan musibah. Padahal tidak begitu adanya.
Karena sesungguhnya bersabar jauh lebih berat ketika diterapkan dalam
kondisi kehidupan yang normal dan bahagia. Memang berat seorang yang
hidup miskin untuk bersabar dengan kondisi yang dialaminya dan tetap ingat
dan berterimakasih dengan rahmat-Nya. Akan tetapi lebih berat lagi ketika
seorang yang berkedudukan, seorang pejabat, harus bersabar tetap berada
dalam jalan yang diridhai-Nya, sedangkan disekililingnya bergelimangan harta

Artinya: hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
Para Hadirin jama'ah Jum'ah yang berbahagia
Bila dicermati dengan seksama maka ayat di atas, bila dilihat cara penyebutan
kata sabar mendahului kata sholat, menggambarkan bahwa kedudukan sabar
tidaklah kalah penting dengan sholat. Ini dikarenakan segala sesuatu memang
memerlukan kesabaran. Hingga masalah yang paling pentingpun yaitu sholat
tidak ketinggalan.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa sabar bukanlah berserah diri. Pasif menerima
apa adanya. Namun, sabar harus disertai dengan usaha menuju kepada yang
lebih baik.
Sebagai penutup, marilah kita saling berwasiat akan pentingnya kesabaran
sebagai kunci menuju sukses. Kesabaran yang aktif dan dinamis, bukan
kesabaran yang pasif dan stagnan. Mudah-Mudahan Allah Swt Memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita semua termasuk
orang-orang yang bersabar amin..

. .


.

.



.

.


Khutbah Kedua

.



.



.




.
.

Anda mungkin juga menyukai