Anda di halaman 1dari 2

Khutbah I

‫ نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد‬، َ‫ف اَْأل ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْين‬ َّ ‫ َوال‬،‫ر ال ُّد ْنيَا َوال ِّد ْي ِن‬/ِ ْ‫ َوبِ ِه نَ ْستَ ِعيْنُ َعلَى ُأ ُمو‬، َ‫ْال َح ْم ُد هلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْين‬
ِ ‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َعلَى َأ ْش َر‬
ُ‫ك لَه‬ /َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللا َوحْ دَه اَل َش ِر ْي‬،‫لى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َعلَى ٰالِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َوالتَّابِ ِع ْينَ َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإ‬ َ
ِ ‫ق ْال َو ْع ِد اَْألمِيْنَأ َّما بَ ْع ُد فَيَا َأيُّهَا ْال َح‬
َّ ‫ اِتَّقُوا هللاَ َح‬. َ‫اضرُوْ ن‬
‫ق تُقَاتِ ِه‬ /ُ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َحـ َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ صا ِد‬.‫ق ْال ُمبِيْن‬ ُّ ‫ك ْال َح‬ ُ ِ‫ْال َمل‬
‫هّٰللا‬ ُ ‫ق هّٰللا َ يَجْ َعلْ لَّهٗ َم ْخ َرجًا ۙ َّيَرْ ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬
ِ ‫ْث اَل يَحْ ت َِس ۗبُ َو َم ْن يَّت ََو َّكلْ َعلَى‬ ِ َّ‫ َو َم ْن يَّت‬:‫ال هللاُ تَ َعالَى‬َ َ‫ فَق‬. َ‫َواَل تَ ُموْ تُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫ي ٍء قَ ْد ًرا‬ ْ ‫فَهُ َو َح ْسبُهٗ ۗاِ َّن َ بَالِ ُغ اَ ْم ِر ٖ ۗه قَ ْد َج َع َل ُ لِ ُك ِّل َش‬

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,


Pada kesempatan mulia kali ini, khatib tidak bosan-bosannya mengajak kepada seluruh hadirin, wa bil
khusus kepada diri khatib sendiri, untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Kita perlu
menyadari bahwa takwa akan dapat membantu kita keluar dari berbagai permasalahan yang dihadapi di dunia
ini karena Allah swt memang sudah menegaskan bahwa Ia akan memberi jalan keluar dari berbagai
permasalahan yang dihadapi oleh orang yang bertakwa. Hal ini termaktub dalam Al-Qur’an surat At-Thalaq
ayat 2:
‫ق هّٰللا َ يَجْ َعلْ لَّهٗ َم ْخ َرجًا‬
ِ َّ‫ۙ َو َم ْن يَّت‬
Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Permasalahan dalam kehidupan memang menjadi sebuah keniscayaan. Setiap dari kita pasti memiliki
masalah dalam hidup. Namun permasalahan yang kita hadapi ini bukanlah untuk ditinggalkan alias lari dari
masalah. Semua itu harus diselesaikan karena jika kita meninggalkan masalah, maka siap-siaplah, kita akan
menghadapi masalah baru yang lebih besar. Kita harus optimis mampu menyelesaikan masalah, karena yang
terpenting bukanlah memikirkan masalah yang dihadapi, namun mencari solusi dari masalah tersebut. Dalam
menyelesaikan masalah kehidupan, kita juga tidak boleh menyelesaikannya dengan memunculkan masalah
baru. Kita harus berikhtiar atau berusaha semaksimal mungkin dengan cara yang terbaik, setelah itu kita
bertawakal atau berserah diri sepenuhnya kepada Allah swt. Kita perlu menyadari bahwa bukan hanya ikhtiar
saja yang akan menyelesaikan permasalahan, namun ada campur tangan pihak lain, yakni Allah swt, yang
berkehendak atas selesainya masalah kita. Oleh karena itu, tawakal (berserah diri sepenuhnya) kepada Allah
merupakan prilaku yang dicintai oleh Allah. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al Imran, ayat 159:
َ‫فَِإ َذا َع َز ْمتَ فَتَ َو َّكلْ َعلَى هللاِ ِإ َّن هللاَ يُ ِحبُّ ْال ُمت ََو ِّكلِين‬
Artinya: “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Ikhtiar dan tawakal adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan. Ibarat kita mengayuh sampan atau
perahu, ikhtiar seperti dayung di sebelah kanan dan tawakal seperti dayung di sebelah kiri. Jika dayung
dijalankan bersama dengan seimbang, maka kita akan bisa mencapai tepi dengan cepat dan lancar. Lain halnya
ketika hanya satu dayung saja yang dikayuh, maka kita pun hanya akan berputar-putar di situ saja dan tidak bisa
mencapai tepian dengan baik.
Satu kesatuan antara ikhtiar dan tawakal juga bisa kita ambil hikmahnya dari sebuah riwayat yang
disebutkan dalam hadits Rasulullah saw.
Suatu hari Rasulullah akan mengerjakan shalat Ashar di Masjid Nabawi Madinah. Tiba-tiba datang
seorang jamaah dari luar kota menunggangi unta merah yang terkenal mahal pada zaman itu. Kemudian orang
itu melepaskan untanya begitu saja tanpa diikat terlebih dahulu dan memasuki masjid untuk shalat berjamaah.
Mengetahui hal ini, Rasulullah bertanya kepada orang tersebut: “Fulan kenapa engkau lepas untamu?” Orang
itu menjawab, “Aku bertawakal kepada Allah. Kalau Allah takdirkan untaku hilang, meskipun aku ikat, pasti
hilang. Dan jika Allah takdirkan unta itu tidak hilang, meskipun kami lepas ia tidak akan hilang”.
Mendengar jawaban tersebut Rasulullah bersabda: "Ikatlah tungganganmu dan pasrahkan kepada Allah"
(HR Imam At-Tirmidzi).
Dari kisah ini kita mengetahui bahwa tawakal saja tanpa ikhtiar juga tidak diperbolehkan dalam agama.
Semua aktivitas dalam memenuhi kebutuhan hidup yang kita perlukan tidak hanya dengan tawakal. Sampai-
sampai dalam sebuah kisah sahabat Umar bin Khattab pernah mengusir seseorang yang kerjanya hanya berdoa
saja di masjid saja. Beliau mengingatkan orang tersebut dengan kalimat: “Tidak ada hujan uang dari langit.”
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Semoga kita senantiasa diberikan kekuatan oleh Allah swt untuk senantiasa melakukan ikhtiar-ikhtiar
mulia sebagai upaya pengabdian kita kepada-Nya. Dan semoga kita juga dianugerahi keteguhan iman dan takwa
untuk senantiasa bertawakal kepada Allah dan ridha pada semua takdir yang ditetapkan oleh-Nya.

ٌ‫حيْم‬ ٌ ِ‫ إنّهُ تَعاَلَى َجوّا ٌد َك ِر ْي ٌم َمل‬.‫ت و ِذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬


ٌ ْ‫ك بَرٌّ َرُؤ و‬
ِ ‫ف َر‬ ِ ْ‫با َ َركَ هللاُ لِ ْي َولك ْم فِي القُر‬
ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوِإيّا ُك ْم بِاآليا‬،‫آن ال َع ِظي ِْم‬

Khutbah II
َّ ِ‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ الَّ ِذيْ اَل نَب‬
‫ي‬ َ ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ٰإلهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِري‬.ِ ‫ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ َو ْال َح ْم ُد هّٰلِل ِ ثُ َّم ْال َح ْم ُد هّٰلِل‬
َّ ‫د‬/ُ َ‫ َوَأ ْشه‬،ُ‫ك لَه‬
ُ‫بَ ْع َده‬
. ‫ص ْي ُك ْم‬ِ ْ‫ فَيَا َأيُّهَا النَّاسُ ُأو‬،ُ‫ َأ َّما بَ ْعد‬.‫ َو َسلِّ ْم َعلَى نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َألِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم القِيَا َم ِة‬  ‫ص ِّل‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا‬َ ‫ ٰيَأ يُّها الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا‬،‫صلُّوْ نَ َعلَى النَّبِ ِّي‬ َ ُ‫ ِإ َّن هللاَ َو َماَل ِئ َكتَهُ ي‬:‫ال هللاُ تَ َعالَى‬ َ َ‫ فَق‬. َ‫َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ فَقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُوْ ن‬
‫ اََأْلحْ يا ِء ِم ْنهُ ْم‬،‫ت‬ ٰ ٰ
ِ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ِ ‫اَللّهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬. ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َأ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫تَ ْسلِ ْي ًما اَللّهُ َّم‬
‫ اَ ٰللّهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْال َوبَا َء والقُرُوْ نَ َوال َّزاَل ِز َل َوسُوْ َء ْالفِت َِن َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا ِإ ْندُونِي ِْسيَّا‬.‫ت‬ ِ ‫َو ْاالَ ْم َوا‬
.ُ‫ اجْ تِنَابَه‬/‫اطاًل َوارْ ُز ْقنَا‬ ِ َ‫اط َل ب‬ِ َ‫ق َحقًّا َوارْ ُز ْقنَا اتِّبَا َعهُ َوَأ ِرنَا ْالب‬ َّ ‫ اَ ٰللّهُ َّم َأ ِرنَا ْال َح‬. َ‫ر ب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عا َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْين‬/ِ ‫صةً َو َساِئ‬ َّ ‫خآ‬
‫ ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َسا ِن‬،ِ‫د هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِم ْينَ ٍعبَا َد هللا‬/ُ ‫ َواَ ْل َح ْم‬.‫ار‬ ِ َّ‫اب الن‬ َ ‫َربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْاآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
‫ َوا ْش ُكرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم ِه‬،‫ هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‬/‫ َو ْاذ ُكرُوا‬، َ‫ر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ ن‬/ِ ‫َوِإيْتا ِء ِذي ْالقُرْ ب َى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شا ِء َو ْال ُم ْن َك‬
‫ َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬،‫يَ ِز ْد ُك ْم‬

Anda mungkin juga menyukai