Anda di halaman 1dari 5

5 Kunci Ketenangan dan Kelapangan Hati ‫اْلَح ِبْيُب اْلَك ِرْيُم َو َنْح ُن َع َلى َذ ِل َك ِم َن الَّش اِهِد ْيَن َو الَّش

اْلَك ِرْيُم َو َنْح ُن َع َلى َذ ِل َك ِم َن الَّش اِهِد ْيَن َو الَّش اِكريَن‬


،‫َاْلَحْم ُد ِهلل اَّلِذ ي َش َرَح ُص ُد ْو َر اْلُم َو َّفِقْيَن ِبَأْلَط اِف ِب ِّر ِه َو آاَل ِئ ِه‬ ‫ َأَّم ا َبْع ُد‬، ‫َو اْلَحْم ُد ِهلل َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن‬
‫َو ُنْو ِر َبَص اِئِرِهْم ِبُم َش اَهَد ِة ُح ْك ِم َش ْر ِعِه َو َب ِد ْيِع َص ْنِعِه َوُم ْح َك ِم‬ Hadirin sidang Jumah yang dirahmati Allah Pertama-tama marilah kita
sama-sama panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah swt. yang tak
‫ َفُس ْبَح اَنُه‬،‫ َو َك اُنوا َأَح َّق ِبَها َو َأْهَلَها‬،‫ َو َأْلَهَم ُهْم َك ِلَم َة الَّتْقَو ى‬،‫آَياِتِه‬ henti-hentinya melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

‫ َو َأْش َهُد َأن اَل ِإَل َه‬، ‫ َو َتَباَر َك َم ْن َر ٌب َو اِس ٌع َك ِرْيٌم‬، ‫َم ْن ِإَلٌه َع ِظ ْيٌم‬
Terutama nikmat taufiq dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan kali
ini kita berada di tempat yang mulia ini untuk menunaikan shalat Jumat
،‫ َو َأْفَع اِل ِه‬،‫ َو ِص َفاِتِه‬،‫ ِفي َأْس َم اِئِه‬،‫ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َل ُه‬ berjamaah. Baca Juga Khutbah Jumat: Keistimewaan Hari Jumat yang
Kerap Dilupakan Shalawat dan salam semoga tercurah kepada
‫ َأْش َر ُف ُرُس ِلِه‬،‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه‬،‫َو َخْيَر اِت ِه‬ penghulu para nabi dan rasul sekaligus pelita kegelapan, yakni Nabi
‫َو َخْيِر َبِرَياِتِه َالَّلُهَّم َص ِّل َو َس ِّلْم َو َب اِرْك َع َلى ُمَحَّم ٍد َو َع َلى آِل ِه‬ Besar Muhammad saw. Shalawat dan salam juga semoga terlimpah
kepada para sahabatnya, para tabiin, para tabi’ tabiin, hingga kepada kita
‫َو َأْص َح اِبِه ِفي َغ َد َو اِت الَّدْهِر َو ُروَح اِت ِه َق اَل ُهللا َتَع اَلى ِفي‬ semua yang semoga diberi kekuatan mengikuti ajarannya, serta di

‫اْلُقْر آِن اْلَك ِرْيِم َو ُه َو َأْص َد ُق اْلَق اِئِلْيَن َأُع ْو ُذ ِباِهلل ِم َن الَّش ْيَطاِن‬
akhirat kelak mendapatkan syafaatnya. Amin ya rabbal ’alamin. Sidang
Jumah rahimakumullah Seperti biasa, sebelum melanjutkan khutbah ini,
‫ َو َق اَل الَّن بُّي َص َّلى ِهللا‬. ‫ َأاَل ِب ِذ ْك ِر ِهَّللا َتْطَم ِئُّن اْلُقُل وُب‬، ‫الَّر ِج ْيِم‬ terlebih dahulu khatib berwasiat kepada diri pribadi dan juga kepada

‫ َم ْن َك اَن ِفي َح اَج ِة َأِخ يِه َك اَن ُهللا َع َّز َو َج َّل ِفي‬: ‫عَلْيِه َو َس َّلَم‬ jamaah sekalian, marilah kita sama-sama mempertahankan sekaligus
meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. Sebab, takwa merupakan
‫ َو َم ْن َفَّر َج َع ْن ُم ْس ِلٍم ُك ْر َبًة َفَّر َج ُهللا َع َّز َو َج َّل َع ْنُه ِبَه ا‬،‫َح اَجِتِه‬ bekal terbaik kita menghadapi kehidupan akhirat kelak, di samping
sebagai perisai diri kita dalam rangka menjalankan perintah Allah dan
‫ َص َدَق ُهللا اْلَعِظ ْيُم َو َص َدَق َر ُس ْو ُلُه‬،‫ُك ْر َبًة ِم ْن ُك َرِب َيْو ِم اْلِقَياَم ِة‬ menjauhi larangan-Nya. Selanjutnya, perlu kita ketahui bersama bahwa
kebahagiaan dunia dan akhirat sangat bergantung kepada kesehatan dan
kejernihan hati. Sementara kesehatan dan kejernihan hati sangat
bergantung kepada keyakinan kepada Allah, sifat-sifat terpuji di salah satu sifat orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah.
dalamnya, serta seberapa jauh ia dari sifat-sifat tercela yang biasa Sementara orang yang beriman dan bertakwa sangat dicintai oleh Allah.
bersarang di dalamnya. Marilah kita simak bersama firman Allah Apa pun hajat dan keinginannya akan dipenuhi. Apa pun masalah yang
dalam Al-Quran yang merupakan petikan dari doa Nabi Ibrahim. Baca dihadapinya akan diberikan jalan keluar. Bahkan ia akan dilimpahi
rezeki dari jalan yang tak disangka-sangka. Termasuk hatinya akan
Juga Khutbah Jumat: Zaman Berubah, Tetaplah Istiqamah! ‫َو ال‬ selalu dilapangkan di setiap keadaan. Bukankah itu merupakan penenang
‫ ِإَّال َم ْن‬، ‫ َيْو َم ال َيْنَفُع ماٌل َو ال َبُن وَن‬، ‫ُتْخ ِز ِني َيْو َم ُيْبَع ُثوَن‬ dan pelapang hati? Mari kita simak kembali firman Allah mengenai
jaminan-Nya bagi orang-orang yang bertakwa.
‫ َأَتى َهَّللا ِبَقْلٍب َسِليٍم‬Artinya, “Janganlah Engkau hinakan aku pada
hari mereka dibangkitkan. (Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) ‫ َو َيْر ُز ْق ُه ِم ْن َح ْيُث اَل‬، ‫َو َم ْن َيَّت ِق َهَّللا َيْج َع ْل َل ُه َم ْخ َر ًج ا‬
harta dan anak-anak. Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati
yang bersih,” (QS As-Syu’ara: 87-89). Nah, melalui ayat di atas jelas ‫َيْح َتِس ُب‬
sekali bahwa orang yang selamat di akhirat adalah orang yang membawa Artinya, “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
hati yang bersih. Bersih dari kesyirikan kepada Allah, bersih dari sifat- membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya
sifat tercela, serta bersih dari berbagai penyakit hati. Selain itu, hati yang rezeki dari arah yang tidak dia duga,” (QS Ath-Thalaq: 2-3). Itulah
bersih juga merupakan sarana untuk meraih ketenangan dan kelapangan janji Allah bagi siapa pun hamba-Nya yang bertakwa kepada-Nya.
hati. Maka kunci-kunci meraih ketenangan hati inilah yang akan menjadi Hadirin kaum Muslimin Kedua, kunci penenang dan pelapang hati
pembahasan kita pada kesempatan kita kali ini. Ini penting bagi kita dan adalah berdzikir dan selalu mengingat Allah Dzat yang maha
jamaah sekalian. Mengingat tampaknya masih banyak saudara kita yang menyiptakan. Bahkan, lebih luas lagi, selain dzikir dengan asma dan
hidup serba kecukupan, bahkan bergelimang harta, namun hatinya tidak sifat-sifat-Nya, kategori dzikir di sini mencakup dzikir mengungat
tenang. Hatinya sempit dan tidak lapang. Menurut para ulama kekuasaan, ciptaan, dan aturan-aturan-Nya, ancaman-ancaman-Nya,
berdasarkan dalil-dalil, setidaknya ada lima kunci meraih ketenangan serta tanda-tanda kebesaran-Nya. Selain menjadi sebab turunnya
dan kelapangan hati. Sidang Jum’ah rahimakumullah Pertama, kunci ketenangan hati, dzikir mengingat Allah juga menjadi sebab selamatnya
ketanangan dan kelapangan hati adalah taat kepada Alloh dan kepada diri dari melanggar larangan-larangan-Nya. Bayangkan saat kita
Rasul-Nya. Sebagaimana kita ketahui, taat kepada Allah merupakan
berkeinginan untuk melakukan maksiat kepada Allah, kemudian segera hanya menurut pandangan mata kita. Mari kita simak jaminan Allah
mengingat Allah, niscaya kita akan mengurungkan keinginan itu. bagi orang yang tawakal dan selalu berserah diri kepada-Nya.
Pasalnya kita merasa takut terhadap siksa dan ancaman-Nya. Artinya,
alangkah baiknya dan memang semestinya hati kita selalu mengingat ‫َو َم ْن َيَتَو َّك ْل َع َلى ِهَّللا َفُهَو َح ْس ُبُه ِإَّن َهَّللا َباِلُغ َأْم ِر ِه‬
Allah. Kapan pun dan di mana pun. Baik dzikir dengan lisan, dengan
hati, maupun dengan keduanya. Baik secara jahar atau suara keras Artinya, “Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
maupun secara sirr atau suara pelan. Adapun jaminan Allah bagi orang mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS Ath-Thalaq: 2-3). Walhasil,
yang selalu berdzikir kepada Allah sudah dijelaskan dalam Al-Quran: setiap kita sudah berbuat lalai atau berbuat dosa, segera akhiri dengan
taubat. Setidak-tidaknya dengan istigfar. Setiap kita menerima ujian atau
‫َأاَل ِبِذ ْك ِر ِهَّللا َتْطَم ِئُّن اْلُقُلوُب‬ hasil yang kurang sesuai dengan harapan segera serahkan kepada Allah.
Berusahalah lebih keras lagi. Lebih sering lagi berdoa dan memohon
Artinya, “Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu kepada-Nya. Adapun hasilnya terserah Allah. Syukurilah setiap apa yang
tenteram,” (QS Ar-Ra’du: 28). Hadirin yang dirahmati Allah Kunci sudah Allah berikan kepada kita. Besar atau pun kecil. Sebab, dengan
ketiga untuk meraih ketenangan dan kelapangan hati adalah bertaubat syukur, nikmat Allah akan ditambah. Dengan berserah, hidup menjadi
dan berserah diri kepada Allah. Setiap manusia pasti berbuat dosa dan ringan tanpa beban. Ibnu Athaillah pernah berpesan, jangan pernah
kesalahan. Obatnya adalah bertaubat kepada Allah. Orang yang berdosa memikirkan sesuatu yang sudah dijamin oleh Allah. Sebab, itu bukan
kemudian bertaubat ibarat orang yang kotor kemudian mandi. Hal itu urusan hamba. Dipikirkan pun hanya akan membuat beban. Hamba
harus segera dilakukan, jangan menunggu dosa itu berkarat dan hanya berusaha dan berdoa. Hasilnya terserah Allah. Jika kita sudah
berakibat mengeraskan hati. Selain bertaubat, jika kita ingin tenang berkeyakinan demikian, niscaya hati akan tenang dan lapang. Sidang
dan lapang hati harus berserah diri kepada Allah. Apa pun yang datang Jumah yang dirahmati Allah Kunci keempat penenang hati adalah
dari-Nya, kita terima dengan keikhlasan. Berprasangka baiklah kepada memperdalam ilmu Allah. Tak bisa disangkal, sempitnya hati kita akibat
Allah. Sebab, di balik sesuatu yang kurang kita senangi, ada rahasia kurangnya ilmu Allah dalam hati kita. Maka salah satu kunci penting
besar dan kebaikan yang hendak Allah berikan. Ingatlah apa pun yang meraih ketenangan hati adalah mendalami ilmu-ilmu-Nya. Sebab,
diberikan Allah kepada hamba-Nya pasti baik. Sebab, kurang baik itu dengannya hati kita akan tenang dan terang dari gelapnya kebodohan.
Karena itu, selagi ada waktu, tuntutlah ilmu Allah. Perdalamlah ilmu
Allah, niscaya hati kita akan lapang dan terang. Ingatlah ilmu itu cahaya niscaya kesulitan kita pada hari kiamat akan dibukakan oleh Allah.
yang selalu menerangi pemiliknya sekaligus menuntunnya ke jalan Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mendapat
keselamatan. Jamaah Jumah yang dirahmati Allah Yang terakhir, pertolongan Allah serta di akhirat kelak kita termasuk hamba-hamba
kunci kelima ketenangan hati adalah selalu menolong sesama. yang mewarisi surga-Nya. Amin ya rabbal ’alamin.
Sebagaimana hadis yang sudah disampaikan dalam muqadimah khutbah
di atas, orang yang selalu menolong kesulitan orang lain, maka akan ‫ َو َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن اْلَعِظ ْيِم‬
ditolong oleh Allah. Siapa saja yang membukakan kesulitan sesama
muslim, maka Allah akan menghilangkan kesulitannya pada hari ‫ َو َتَقَب َّل ُهللا ِم ِّنْي َو ِم ْنُك ْم‬، ‫ِفْي ِه ِم َن ْاآلَي اِت َو الِّذ ْك ِر اْلَحِكْيِم‬
Kiamat. Bukanlah ketika mendapat pertolongan orang lain, hati kita
menjadi senang? Maka itu pula yang dialami orang lain saat ditolong
‫ َأُقْو ُل َق ْو ِلْي َه َذ ا َو َأْس َتْغ ِفُر‬، ‫ ِإَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع اْلَعِلْيُم‬،‫ِتَالَو َتُه‬
oleh kita. Maka mulai dari sekarang, perbanyaklah membantu orang lain. ‫َهللا اْلَعِظ ْيَم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت‬
Niscaya kita akan mendapat pertolongan Allah. Mari simak kembali
sabda Rasulullah saw. ‫َفاْسَتْغ ِفُر ْو ُه ِإّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الّر ِح ْيِم‬
،‫ َك اَن ُهللا َع َّز َو َج َّل ِفي َح اَجِتِه‬،‫َم ْن َك اَن ِفي َح اَجِة َأِخ يِه‬
‫ َفَّر َج ُهللا َع َّز َو َج َّل َع ْن ُه ِبَه ا‬،‫َو َم ْن َفَّر َج َع ْن ُم ْس ِلٍم ُك ْر َبًة‬
‫ُك ْر َبًة ِم ْن ُك َرِب َيْو ِم اْلِقَياَم ِة‬ Khutbah II ‫َاْلَحْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ْي َأَم َر َن ا ِبْاِال ِّتَح اِد َو ْاِال ْع ِتَص اِم‬
Artinya, “Siapa saja yang menolong kebutuhan saudaranya, maka Allah ،‫ َأْش َهُد َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا َو ْح َد ُه َالَش ِر ْيَك َلُه‬. ‫ِبَح ْبِل ِهللا اْلَم ِتْيِن‬
akan menolong kebutuhannya. Siapa saja yang membukakan kesulitan
sesama muslim, maka Allah akan membukakan satu kesulitannya pada
،‫ َو َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه‬. ‫ِإَّياُه َنْع ُبُد َو ِإَّيُاه َنْسَتِع ْيُن‬
hari Kiamat.” (HR. Ahmad). Sebab itu, mari menebar kebaikan, sebab ‫َاْلَم ْبُع ْو ُث َر ْح َم ًة ِلْلَع اَلِم ْيَن َالَّلُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَحَّم ٍد‬
itulah kebaikan yang akan kembali kepada kita. Tolonglah orang lain,
niscaya kita akan mendapat pertolongan. Bukalah kesulitan orang lain, ‫َو َع َلى آِل ِه َو َأْص َح اِبِه َأْج َم ِع ْيَن ِاَّتُق وا َهللا َم ا اْس َتَطْع ُتْم‬
‫َو َس اِرُع ْو ا ِإَلى َم ْغ ِف َرِة َر ِّب اْلَع اَلِم ْيَن ِإَّن َهللا َو َم َالِئَكَت ُه‬ ‫َو اْلُم نَك ِر َو اْلَبْغ ِي َيِع ُظُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َذ َّك ُر ْو َن ‪َ .‬ف اْذ ُك ُروا َهللا‬
‫ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي ‪َ ،‬ياَأُّيهَا اَّل ِذ ْيَن َء اَم ُن ْو ا َص ُّلْو ا َع َلْي ِه‬ ‫اْلَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْد ُع ْو ُه َيْسَتِج ْب َلُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبُر‬
‫َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا ‪َ ..‬و َص َّلى هللا َع َلى َس ِّيَد َنا َو َم ْو اَل َن ا ُم َح َّم ٍد‬
‫َو َع َلى آِل ِه َو َص ْح ِبِه َو َس َّلَم َالَّلُهَّم اْغ ِف ْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن‬
‫َو اْلُم ْؤ ِم َناِتَو اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت َاَالْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَاْلْم َو اْت‬
‫ِإَّنَك َسِم ْيٌع َقِر ْيٌب ُم ِج ْيُب الَّد َع َو اِت َو َي ا َقاِض َي اْلَح اَج اِت‬
‫ِبَر ْح َم ِتَك َيا َاْر َح َم الَّر ِح ِم ْيَن الَّلُهَّم ِإَّنا َنُع وُذ ِب َك ِم ْن َع َذ اِب‬
‫َجَهَّنَم َو َنُع وُذ ِب َك ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْب ِر َو َنُع وُذ ِب َك ِم ْن ِفْتَن ِة‬
‫اْلَم ِس يِح الَّد َّجاِل َو َنُعوُذ ِبَك ِم ْن ِفْتَنِة اْلَم ْح َيا َو اْلَمَم اِت‪ ،‬الَّلُهَّم‬
‫ِإَّن ا َنُع وُذ ِب َك ِم ْن اْلَهِّم َو اْلَح َز ِن َو َنُع وُذ ِب َك ِم ْن اْلَع ْج ِز‬
‫َو اْلَك َس ِل َو َنُع وُذ ِب َك ِم ْن اْلُج ْبِن َو اْلُبْخ ِل َو َنُع وُذ ِب َك ِم ْن‬
‫َغ َلَبِة الَّد ْيِن َو َقْهِر الِّر َج اِل ‪َ ،‬ر َّبَنا آِتَنا ِفي الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفي‬
‫اآلِخ َرِة َحَس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّن اِر ِعَب اَد ِهللا‪ِ ،‬إَّن َهللا َي ْأُم ُر ُك ْم‬
‫ِباْلَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َو ِإيَتآِئ ِذ ي اْلُقْر َبى َو َيْنَهى َع ِن اْلَفْح َش آِء‬

Anda mungkin juga menyukai