Anda di halaman 1dari 5

Mencari Aman dibolak baliknya Zaman

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Innal hamdanillah nahmaduhu wa nastainuhu wa nas taghfiruhu wa


naudzubillahi min syururi anfusina wa min syaiati a’malina mayyahdillahu fala
mudhillalah wa mayyuhdhillahu fala hadiyalah.

Asyhadualla illa haillallah, wa asyhaduanna muhammadarasulullah

Allahumma shalli ala saydina muhammad wa alihi wa ashabihi waman


tabi’ahum bi ihsan illa yaumiddin.

Faya Ayyuhal muslimun

Ittaqullah, ittaqullqha haqqo tuqotih wala tamutunna illa wa antum muslimun.

Qalallahu ta’ala fi kitabihil karim

Audzubillahiminassyaitonirrajim bismillahirrahmanirrahim, wa id ta addla na


rabbukum la insyakartum la adzi dannakum wala in kafartum inna
adlabilasyadid. Sadaqallahulazim.

M’asyiral muslimin rahimmakumullah

Puji syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan berkah, dan rahmat yang tidak terhitung diberikan kepada kita semua.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita baginda rasulullah
SAW yang kita tunggu-tunggu syafaatNya di hari kiamat nanti, aamiin.

Marilah kita semua meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah
SWT dengan yang sebenar benarnya taqwa, yakni dengan menjalankan segala
perintahnya dan menjauhi segala larangannya, termasuk perintah untuk segera
datang ke masjid untuk sholat jum’at.

Hadirin yang di rahmati Allah


Di zaman sekarang yang sudah menjadi bolak baliknya zaman, kita harus
bisa dan pandai pandai untuk mengedepankan iman sebelum menjalankan
sesuatu. Kata orang sekarang zaman sekarang sudah menjadi zaman edan. Yang
mestinya tuntunan malah di anggap sebagai tontonan, dan yang mestinya
tontonan malah dianggap tuntunan. Maka dari itu pengaruh budaya serta
pergaulan kita yang merusak tatanan norma serta aturan harus kita hindari.
Biarlah zaman saja yang edan, tetapi kita para generasi baru tidak ikut ikutan.

Hidup di zaman sekrang supaya kita semua bisa aman yaitu dua, caranya
adalah satu syukur, dua berpegang teguh kepada iman. Itu adalah janjinya Allah
SWT, kapanpun dimanapun selagi kita semua mau berpegangan kepada iman
kita semua pasti akan diberikan rasa aman. Kata Allah itu pasti benar, pasti
tepat. Innallaha layukh liful mi’add , Allah tidak pernah mengingkari jaji.

Janji Allah itu pasti bener, buktinya dalam Q.S An-Nisa 147 :

Ma yaf Alullahu bi adzabikum in syakartum wa amantum,


wakanallahu syakiran ‘alima.

Allah tidak akan menyiksa mu, jika kamu bersyukur dan beriman, dan
allah maha mensyukuri lagi maha mengetahui. Jadi kuncinya selamat itu, satu
syukur, dua iman.

Kenapa sekarang banyak musibah, kenapa sekarang banyak bencana,


karena orang sudah susah untuk syukur, sudah gam mau lagi untuk syukur,
kalau tidak bersyukur itu namanya kufur, kalau kita kufur bakal di ancam oleh
Allah, dalam surah Ibrahim ayat 7 allah berfirman :

Wala in kafartum inna adzabilasyadid

Apabila kalian kufur, sebenarnya siksaku (Allah) itu sangat pedih.

Begitu firmannya Allah.


Maka dari itu kita kalau di beri nikmat oleh Allah, badan sehat, uang
banyak, nilai sempurna, baju bagus, kita harus sadar itu semua bukan milik kita,
itu adalah pemberian Allah, gimana cara kita mensyukurinya, gampangnya yang
paling simpel adalah mengucap Alhamdulillah. Di hati kita mengucap sangat
berterimakasih kepada Allah. Seluruh tubuh digunakan di gerakkan ke arah
sesuatu yang diridhai Allah, itu makna syukur.

Cirinya orang syukur yang bakal di tambah nikmat oleh Allah itu, orang
syukur tapi tidak mengharapkan tambahan oleh Allah, tapi kalau mengharapkan
tambahan dari Allah malah tidak bakal di tambahi oleh Allah SWT. Kalau
dibandingkan dengan manusia, kalau kita di beri oleh manusia, apabila
kelebihan malah dikurangi, tapi kalau kita bilang kurang bakal di tambahi. Tapi
beda dengan Allah, kalau kita bilang lebih malah di tambah, dan sebaliknya
kalau kita bilang kurang, malah di kurangi oleh Allah. Maka dari itu mari kita
perbaiki diri kita dalam hal syukur, sering sering bersyukur atas nikmat Allah.

Yang kedua adalah iman, iman itu penggerak amal shalih. Amanu Wa
amilus shalihat, di qur’an pasti gandengan nya seperti itu, maknanya kalu tidak
ada iman kita tidak bisa melakukan amal shalih. Contoh dalam Qur’an surah al
asr, wal asri innal insana lafi khusrin illah, illaladzi na amanu wa
amilusshalihat, amanu dulu baru wa amilus shalihat, iman terus baru amal
shalih.

Kita kenapa bisa melakukan ibadah, sholat, puasa, zakat, jumatan, dzikir,
baca qur’an, sholawat itu karena didorong oleh iman. Kita bisa meninggalkan
maksiat, tidak nyontek, tidak mencuri, tidak lompat pager, tidak judi, itu karena
di rem oleh iman.

Iman itu sifatnya fluktuatif, kadang bisa bertambah, kadang juga bisa
berkurang. Bahkan iman bisa habis sama sekali. Maka kalau orang itu kalau
imannya tebal, dorongan melakukan kebaikan kuat, akhirnya melakukan ibadah
semangat, tidak ada ibadah yang berat, ringan semua ibadahnya. Sebaliknya,
kalau iman tipis, dorongan melakukan kebaikan lemah, menjalankan ibadan
seperti males malesan, akhirnya ibadah menjadi terasa berat.

Hadirin yang di rahmati Allah,

Baca qur’an serasa berat berarti imannya tipis, sholat jamaah serasa berat
berarti imannya tipis, infaq jariyah serasa berat berarti imannya tipis, di suruh
berangkat awal sholat jumat jamaah males malesan itu tandanya imannya tipis.

Kalau imannya kuat, dorongan ibadah kuat, ibadah jadi semangat.


Contohnya. Meskipun kelasnya jauh dari masjid, dengar adzan dhuhur, pasti
semangat, langsung kemasjid, ambil wudhu, sholat jamaah. Bagaimana cara
menambah iman, kita harus tanamkan pada diri kita untuk hijrah, berkumpul
dengan teman yang membawa kita pada kebaikan, kajian kajian rutin kita ikuti,
sholat di awal waktu, rajin membaca dan mempelajari al qur’qn. Insya Allah
bisa berkah dan membawa kebaikan bagi kita, Aamin

Barakallahu li walakum fil qur’anil adzimm, wanafa’ani wa iyyakum


bi maa fi hi min ayati wadzikril khakimi wa ta qabbalallahu minna wa min
kum tila watahu wa innahu huwassami’ul alim. Wa aqulu qouli hadla
fastaghfi rullahal adzima inna huwal ghafururrakhim.

Duduk

Alhamdulillah, Alhamdulillahirabbil’alamin. Wa ashadualla illa ha


illallah wah dahula syarikalah, wa ashaduanna muhammadan abduhu
warosuluh. Allahumma shalli’ala sayidina muhammad wa’ala ‘alihi wa
ashabihi wasallam.

Jama’ah shalat jum’at yang di rahmati Allah, di khutbah yang kedua ini
saya mengajak untuk bersama sama meningkatkan iman dan taqwa kita dan
memperbaiki rasa syukur kita terhadap nikmat pemberian Allah SWT, supaya
kita bisa aman dan tentram hidup di zaman akhir ini. Dengan mendekatkan diri
kepada Allah, dan selalu bersyukur serta berserah diri kepadaNya insya Allah
kita akan di lindungi Allah dan di tambahi rizky yang barokah oleh Allah.

Innallaha wa malaikatahu yusholluna ‘alannabi, yaa ayyuhaladzina


amanu shollu’alaihi wasalimutaslima, Allahumma sholli’ala sayidina
muhammadin shallallahu ‘alaihi wasallam, wa ‘ala ali sayidina
muhammadin wa ‘ala anbiyaika wa rusulika wa ma laa ikatil muqarrabin.
Wardha anna ma ahum bi rahmatika ya arhamarrahimin.

Allahummaghfirlil mu’minina wal muslimat al ahyaiminhum wal


amwat innaka sami’un qoribun mujibuda wat, allahumma innanas ‘aluka
ridhloka wal jannata wana’udzubika min syakhotika wannar, allahumma
innaka afuwun karim, yukhibbul afwa fak fuanna ya rakhim, fashallalalhu
‘ala sayidina muhammadin wa’ala alihi wabarik wasalim, rabbana
dhalamna anfusana wa illam taghfirlana wa tarkhamna lana kunnana
minal khasirin, rabbana atina fiddunya khasanah wafil akhirati khasanah
waqina adzabbannar, subhana rabbika rabbi izzatiammayasifun wasalamu
alalmursalin walhamdulillahirabbil’alamin.

Ibadillah, innallaha ya’ muruna bil adli wal ikhsan, waskuruhu ala
niamihi yazid kum wala dikrullahi akbar

Anda mungkin juga menyukai