Anda di halaman 1dari 5

‫الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬

Maasyiral muslimin rakhimakumullah!

Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang insya Allah selalu berada dalam naungan rahmat dan
hidayah Allah SWT. Tak henti-hentinya kita panjatkan puja dan puji syukur kepada
Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam; karunia yang teramat
besar yang Allah karuniakan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu termasuk
yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan Islam hingga
akhir hayat kita.

Dan tentunya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat berbagai kehidupan yang masih
diberikan kepada kita. Sehingga pada kesempatan ini kita masih dapat beribadah
kepada-Nya, dapat mengingat-Nya, serta memuji-Nya.

Pujian hanya layak dimiliki oleh Allah. Alhamdulillah; segala puji hanya milik Allah.
Sungguh tidaklah pantas bagi manusia untuk mengharapkan pujian, tidak pantas bagi
manusia untuk merasa telah berjasa, karena sungguh sejatinya segala pujian hanya milik
Allah semata.

Pada kesempatan yang mulia ini, kami selaku khatib mengajak kepada hadirin sekalian,
marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT,
takwa dalam arti senantiasa berupaya dan berusaha untuk selalu menghadirkan Allah
dalam setiap situasi dan kondisi dengan cara senantiasa berzikir dan melaksanakan
segala perintahNya. Takwa dalam arti kita senantiasa melibatkan Allah dalam setiap
persoalan yang kita hadapi dengan cara berdoa, memohon pertolongan dan bermunajat
kepadaNya. Sehingga akan menimbulkan ketentraman dan ketenangan dalam setiap
kehidupan kita.

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا َهَّللا َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُم وُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُم ْس ِلُم وَن‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar


takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam. (Al-Quran, Surat Ali Imran, ayat 102)

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya.

Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT

Allah swt mengantar kedunia ini hadirin sekalian tidak lama, sementara saja,
sebentar saja, untuk apa kita diciptakan hadirin sekalian, untuk diuji oleh Allah, allazi
kholakol mauta walhayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala.
Kita diciptakan untuk diuji, makanya hadirin yang mulia mesti kita pahami kekayaan
didunia bukanlah sebuah kemuliaan, kemiskinan bukanlah sebuah kehinaan tapi
kekayaan adalah ujian dan kemiskinan pun adalah ujian, tidak ada hubungannya
kekayaannya dengan kebahagiaan, tidak ada hubungannya kekayaan dengan kemuliaan,
tidak ada hubungannya kekayaan dengan kesuksesan ilmu dan keimanan, kejayaan,
kesuksesaan, kemuliaan, kebahagiaan Allah letakkan hanya dalam mentaati Allah saja,
hanya dalam mentaati Allah dan rosulnya saja, tidak ada ditempat lain sebagaimana
Allah ta’ala telah menetapkan kebahagiaan ikan hanya didalam air saja, kalau ikan
coba-coba nekat keluar dari air pasti binasa, pasti binasa, tapi selama ikan didalam air
hadirin yang mulia meskipun airnya keruh ikan tetap bahagia, meskipun ombaknya
besar ikan bahagia, karena itu fitrahnya ikan.
Begitu juga manusia, apapun suasana keadaan yang Allah swt antar dalam
kehidupan manusia selama dia taat kepada Allah dan rosulnya pasti bahagia, Allah
berjanji akan memberikan kebahagiaan kepada seluruh orang yang beriman, baik dia
laki-laki ataupun wanita, apabila kita beriman dan beramal sholeh, pasti Allah akan
berikan hayatun thoyyibah, jadi jangan dipikir orang kaya bahagia, belum tentu, jangan
disangka orang miskin sengsara, belum tentu juga, satu orang bertanya kepada nabi
Ibrahim a.s kapan saat terindah dalam hidupmu wahai Ibrahim, apa jawaban beliau,
ketika aku dibakar, wahai bilal kapan saat terindah dalam kehidupanmu wahai bilal,
beliau ditanya ketika sudah menjadi gubernur di damaskus, sudah jadi gubernur ditanya,
apa jawaban bilal, ketika aku disiksa di padang masher, ditengah teriknya matahari, batu
sebesar onta diletakkan diatas dadanya, dicambuk siang dan malam, ahadun ahad,
ahadun ahad, dia senandungkan asma Allah dan Allah berikan kebahagiaan disaat-saat
terburuk dalam kehidupan bilal, disaat-saat terburuk dalam kehidupan nabi Ibrahim a.s.
Jadi hadirin sekalian, saya yakin pasti kita semua ingin bahagia, maka rubah
cita-cita kita semua, yang tadinya pengen bahagia dengan menyangka kalau aku punya
rumah mewah aku bahagia, hapus cita-cita itu, kebahagiaan hanya dalam mentaati Allah
swt dan menghidupkan sunna Rasulullah SAW, kemuliaan ada dalam kesederhanaan
hadirin sekalian, kenikmatan agama dirasakan dalam kesederhanaan, makanya
Rasulullah SAW seringkali menjelaskan kepada kita tentang hakikat dunia, sehingga
siapapun yang mengenal dunia dia pasti akan mencintai dunia, dan baginda nabi,
Rasulullah SAW hari-hari menceritakan tentang keberadaan Allah, tentang kehebatan
Allah, kebesaran Allah kepada seluruh sahabat, sehingga siapa yang mengenal Allah dia
pasti akan mengenal Allah, dia akan mencintai Allah.
Hadirin jamaah jum’at yang dimuliakan Allah, hadirin periksa hati kita, apa
yang ada dihati kita, maka misi kita pada hari ini, mudah-mudahan menjadi titik balik
habis jumatan kali ini menjadi asbab hidayah, bersihkan hati dari makhluk, dunia
ditangan, dihati jangan, mobil digarasi jangan masuk hati, Maafiqolbi khoirullah, tidak
ada siapapun, tidak ada apapun dihati selain Allah saja, hanya Allah didalam hati, kata
sayyidina umar bin khattab rodiallahu anhu mengingat makhluk adalah penyakit,
obatnya adalah mengingat Allah, dan kebesaran Allah tidak akan masuk kedalam hati
seorang hamba selagi masih ada dunia didalamnya, maka hadirin sekalian sidang
jemaah jumat bersihkan hati, keluarkan seluruh makhluk dari hati, masukkan kebesaran
Allah saja didalam hati, penuhi hati dengan kalimat Laa ilaaha Illallah, jaddidu
imaanakum, tingkatkan iman kita, perbaharui iman kita, kayfa nujaddidu imanana ya
Rasulullah, bagaimana cara meningkatkan iman kami ya rasulullah, maka nabi
menjawab aksiru min khoili Laa ilaha Illallah, banyak-banyaklah kalian mengucapkan
kalimah Laa Ilaha Illallah, dimana saja, kapan saja, jumpa siapa saja katakan kepada
mereka hanya Allah yang berkuasa, selain Allah dikuasai, hanya Allah yang
menciptakan selain Allah diciptakan, pada siang hari ini, jum’at ini kita tidak berjumpa
namun Allah jumpakan kita, hanya Allah yang berkuasa menjumpakan orang yang
berpisah dan memisahkan orang yang berjumpa, hanya Allah satu-satunya dzat yang
berkuasa menjauhkan orang yang berdekatan dan mendekatkan orang yang berjauhan,
selain Allah adalah makhluk dan seluruh makhluk tidak bisa memberikan manfaat dan
mudhorot sedikitpun tanpa seizin Allah, Laa Ilaha Illallah, maka hadirin sekalian sidang
jamaah jum’at yang dirahmati Allah jangan lagi takut kepada siapapun kecuali kepada
Allah, jangan lagi meminta kepada siapapun kecuali kepada Allah dan jangan pernah
berharap kepada siapapun kecuali kepada Allah Swt, semangkin besar harapan kita
kepada makhluk maka semangkin besarlah kekecewaan akan menghantam kehidupan
kita, maka hadirin sekalian tidak ada yang pasti didunia selain kematian, sibbukan diri
dalam agama.
Maulana al ibnu hasan pernah berkata hadirin sekalian dalam satu mahfudzot
beliau, gunakan harta kalian untuk agama, kalau tidak harta kalian pasti akan habis tapi
bukan untuk agama, gunakan waktu kalian untuk agama, kalau tidak waktu kalian pasti
akan habis berlalu tapi bukan untuk agama, sibukkan diri kalian dalam perkara agama
kalau tidak kalian pasti akan sibuk tapi bukan dalam perkara agama, dan matilah dalam
perkara kalau tidak kalian pasti akan mati juga tapi bukan dalam perkara agama, maka
hadirin sekalian yang dirahmati Allah, jadilah orang baik, jangan pernah lelah menjadi
baik, jangan pernah lelah menjadi orang baik, kalau mau menuli, tulislah yang baik-
baik, kalau mau bicara bicaralah yang baik-baik kalau tidak diam, kalau mau mendengar
dengarlah yang baik-baik, kalau tidak tutup telinga, kalau mau melihat lihatlah yang
baik-baik, kalau tidak tutup mata tidur, kalau mau berpikir pikirlah yang baik-baik
sangka sangkalah yang baik-baik, hentikan maksiat sekarang juga, maksiat itu
nikmatnya sedikit, susahnya sampai kiamat, taat susahnya sedikit nikmatnya sampai
surga, Allah Swr memberikan kita fasilitas, mata untuk melihat, telinga untuk
mendengar, hati untuk merasa, mari kita belajar rasa, kalau tiga perkara tidak kita
gunakan apa kata Allah, Walakod zaroknal jahannam kasiyron minal dzinni wal insi,
nanti banyak penduduk neraka jahannam dari kalangan jin dan manusia, lahum kulubun
layapkohuna biha, aku beri hati tak digunakan untuk memahami, walahum ainun laa
yubsiruuna biha, aku beri mata tak digunakan untuk melihat, walahum azanun laa
yasma’u biha, beri telinga tak digunakan untuk mendengar, ulaaa’ika kal an aami bal
hum adollu, ulaaaika humul qhopilun, mereka seperti binatang, bahkan lebih hina dari
binatang, Manusia tanpa agama lebih buruk dari binatang, mereka tak lagi
mempedulikan hati nurani, membunuh, menista, mencaci maki, mereka tak percaya
dengan akhirat, tapi kita orang beriman percaya sebesar apapun kebaikan yang kita buat
Allah akan balas, tak mungkin orang yang menanam kebaikan akan menuai keburukan
di akhirat dan sekecil apapun keburukan yang kita buat Allah akan minta pertanggung-
jawaban dari kita. Maka terakhir hadirin sekalian jangan pernah meremehkan tiga
perkara, yang pertama meremehkan maksiat karena Allah merahasiakan murkanya
dalam kemaksiatan yang kita lakukan, yang kedua meremehkan amal sholeh karena
Allah merahasiakan Ridhonya dalam ketaatan, yang ketiga meremehkan manusia karena
Allah merahasiakan kekasih-kekasihnya, jangan sampai kita lukai hati seseorang
ternyata dia diam dan menangis minta tolong kepada Allah, dia ternyata kekasih Allah
maka binasa kita.
‫َو اْلَع ْص ِۙر‬
‫ُخ ْس ٍۙر َلِفْي ْنَساَن اِاْل ِاَّن‬
‫ۙەِبالَّصْبِر َو َتَو اَص ْو ا ِباْلَح ِّق َو َتَو اَص ْو ا الّٰص ِلٰح ِت َو َع ِم ُلوا ٰا َم ُنْو ا اَّلِذ ْيَن ِااَّل‬
Ya Allah Ampunkan Dosa-dosa kami semua ya Rabb, Dosa kedua orang tua
kami, dosa guru-guru kami ya Allah, Dosa karib kerabat kami, dosa sanak keluarga
kami, dosa umat islam diseluruh dunia ya Allah, ampunkan ya Allah, baik yang sudah
meninggalkan dunia ataupun yang masih hidup sekarang ya Allah, tambahkan hidayah
dihati kami ya Allah, jadikan diri kami semua asbab hidayah ya Allah bagi orang yang
memandang kami, orang yang melihat kami ya Allah, orang yang mendengarkan suara
kami beri hidayah ya Allah, bersihkan hati kami dari kesyirikan ya Rabb, beri kami
kekuatan untuk menghidupkan sunnah Rasulullah SAW, beri kami kekuatan untuk
hidup sederhana seperti yang nabi ajarkan ya Allah, beri kami hidayah untuk sholat lima
waktu dimasjid ya Allah, tambahkanlah ilmu yang bermanfaat dihati kami ya Allah,
ilmu yang membuat semangkin hari semangkin rindu berjumpa denganmu ya Allah,
bukan ilmu yang membuat kami semangkin cinta kepada dunia ya Allah, yang sakit
angkat penyakit kami ya Allah, yang berhutang lunaskan hutang-hutang kami ya Allah,
ya Allah banyak hajat kami ya Allah, beri hidayah pemimpin-pemimpin kami ya Allah,
masukkan rasa kasih sayang kepada kami dihati pemimpin-pemimpin kami ya Allah,
Ampunkan dosa-dosa kami semua ya Allah, beri syafaat baginda Rasulullah SAW
untuk kami ya Allah, ya Allah hiasi akhlak kami dengan akhlak yang mulia ya Allah,
tutup aib-aib kami, tutup aib keluarga kami, tutup aib guru-guru kami ya Allah, ya Allah
banyak hajat kami ya Allah, curahkan rahmat dimasjid ini ya Allah, jadikan masjid ini
sebagai asbab hidayah ya Allah yang memancarkan nur hidayah ke seluruh dunia ya
Allah, Rabbana atina fid-dunnya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina adzabannar
Subhana robbika robbil ‘izzati ‘amma yasifun wa salamun ‘alal mursalin wal
hamdulillahi rabbil ‘alamin.

Anda mungkin juga menyukai