Anda di halaman 1dari 6

Innal hamdulillahi nahmaduhu wa Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa SWT atas segala karunia, hidayah dan
wa min sayyiaati a’maalinaa berjuta kenikmatan tak terhingga yang
telah Dia anugerahkan kepada kita semua
mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu
sehingga kita dapat berhadir di Masjid
wa mayyudhlilfalaa haadiyalahu yang kita banggakan untuk melaksanakan
kewajiban kita beribadah kepada Allah
Asyhadu Allah ilaaha illallah,
SWT yaitu ibadah sholat jumat.
Wa asyhaduanna muhammadur rasulullah
Shalawat dan salam semoga selalu
Allahumma shalli alaa muhammad wa tercurahkan ke haribaan baginda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
alihi wa ashabihi waman tabi ‘ahum bi
beserta para keluarga, sahabat, dan semua
ihsanin ilaa yaumiddin ( di lanjut orang yang mengikutnya hingga hari
membaca shalawat lengkap) kemudian. Dan semoga dengan
memperbanyak salawat kepada beliau
Yaa ayyuhannas ittaqu rabbakumulladzi kita akan mendapat safaatnya di akhirat
kholakokum mimnapsin waahidati kelak. Amin Ya rabbal Alamin.

wakholako minhaa zaujahaa wabassa Pada kesempatan yang mulia ini, kami
minhumaa rijaalaan khasiroo wanisaa’a selaku khatib mengajak kepada hadirin
sekalian, marilah kita senantiasa
wattaqullohalladzi tatasaa”aluuna bihi wal
meningkatkan keimanan dan ketakwaan
arhama, innaallaha kaana alaikum ropii’a kita kepada Allah SWT, takwa dalam arti
senantiasa berupaya dan berusaha untuk
Yaa ayyuhalladzii na ‘amanuttaqullah selalu menghadirkan Allah dalam setiap
haqqo tuqootihi walaa tamu tunna ilaa wa situasi dan kondisi dengan cara
antum muslimun senantiasa berzikir dan melaksanakan
segala perintahNya. Takwa dalam arti kita
wa quuluu kaulan sadiidaa, yuslih lakum senantiasa melibatkan Allah dalam setiap
persoalan yang kita hadapi dengan cara
aqmaalakum wayaqfir lakum
berdoa, memohon pertolongan dan
dzunubakum wa man yutiiillaha warosulu bermunajat kepadaNya. Sehingga akan
paqodz paaja paujaan azhiimaa, menimbulkan ketentraman dan
ketenangan dalam setiap kehidupan kita.
amma ba’du
Dan pada kesempatan khutbah jumat hari
ini khatib akan menyampaikan tentang
3 Nasihat dari Ali Bin Abi Thalib..
Sidang salat Jumat yang dirahmati Allah SWT Hal ini karena, memiliki agama yang benar
sehingga bisa menjadi petunjuk hidup
Siapapun orangnya, nasihat amat yang benar merupakan sesuatu yang amat
berharga, baik di dunia maupun di
dibutuhkan oleh manusia agar ketika
akhirat, apalagi Allah swt telah
hidup belum baik, bisa diarahkan menjadi menyatakan Islam sebagai agama yang
baik dan bila sudah baik bisa ditingkatkan sempurna dan kenikmatan yang
lagi menjadi lebih baik. Karena itu setiap dicukupkan, Allah swt berfirman:

kita harus meminta nasihat dari orang lain alyauma akmaltu lakum diinakum wa
dan mencarinya dari catatan generasi atmamtu 'alaikum ni'matii
terdahulu. waradhiitu lakumul islamaama
diinaa famani dhturro fii
Salah satu nasihat yang bagus untuk kita
makhmashotin ghairo mutajaanifin
hayati dan kita wujudkan dalam li istmin innallaaha ghafuurur
kehidupan adalah dari sahabat Nabi rakhiim.
Muhammad saw yang menjadi khalifah, yang artinya :
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
yaitu Ali bin Abi Thalib. Nasihat beliau
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
yang amat bagus itu dicatat oleh Imam nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu
Nawawi Al Bantani dalam kitabnya menjadi agama bagimu (QS Al Maidah :3).

Nashaihul Ibad, yaitu:


Manakala Islam telah kita akui sebagai
Dari sekian banyak nikmat dunia, cukuplah kenikmatan terbesar, maka kita sangat
Islam sebagai nikmat bagimu, dari sekian
banyak kesibukan, cukuplah ketaatan antusias untuk menjalani kehidupan
sebagai kesibukan bagimu, dan dari sekian sesuai dengan ajaran Islam. Ketika Islam
banyak pelajaran, cukuplah kematian
sebagai pelajaran bagimu. kita laksanakan, maka kita rasakan
kenikmatannya yang membuat kita akan
Dari ungkapan di atas, Ali bin Abi Thalib
terus menjalankannya.
memberi tiga nasihat untuk kita
laksanakan dalam kehidupan yang singkat Kalau Islam boleh kita umpamakan
ini. Pertama, jadikan Islam sebagai seperti makanan lezat, maka hanya orang
kenikmatan. Dalam hidup ini, kita ingin
sakit yang tidak antusias dan tidak bisa
mendapatkan kenikmatan yang banyak,
namun dari sekian banyak kenikmatan, merasakan kelezatannya, karenanya bila
Islam sebagai agama harus kita jadikan di dalam hati terdapat penyakit, maka kita
dan kita rasakan sebagai kenikmatan yang
tidak antusias melaksanakan Islam dan
paling pokok dan paling besar.
bila kita laksanakan juga, kitapun tidak bahkan hal ini harus menjadi kesibukan
merasakan kelezatannya, begitulah yang kita seharí-hari. Karenanya Allah swt
dirasakan oleh orang-orang munafik, menekankan secara khusus kepada orang-
Allah swt berfirman : orang yang beriman, sebagaimana firman-
Fii quluubihim mara dun Nya:
Yaaa aiyuhal laziina aamanuuu atii'ul laaha wa
fazzdahumul laahu maradan wa
atii'ur Rasuula wa ulil amri minkum fa in
lahum 'azaabun aliimum bimaa tanaaza'tum fii shai'in farudduuhu ilal laahi war
kaanuu yakzibuun Rasuuli in kuntum tu'minuuna billaahi wal yawmil

Yang artinya: Aakhir; zaalika khairunw wa ahsanu taawiilaa

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Artinya :


Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah
dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
pedih, disebabkan mereka berdusta kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat
(QS Al Baqarah :10). tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
Karena Islam merupakan kenikmatan kepada Allah dan hari kemudian. yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
terbesar dalam hidup di dunia dan baik akibatnya (QS An NIsa :59).

akhirat, maka setiap kita akan selalu Karena ketaatan kepada Allah dan Rasul-
bersemangat dalam menjalankan ajaran Nya harus menjadi kesibukan utama
kaum muslimin, maka segala seruan
Islam, bahkan kita akan membagi
dalam kerangka itu selalu disambut secara
kelezatannya kepada orang lain dengan positif sebagaimana firman Allah swt yang
mendakwahkannya. artinya :
Sesungguhnya jawaban orang-orang
mukmin, bila mereka dipanggil kepada
Sidang Jumat Yang Dimuliakan Allah swt.
Allah dan Rasul-Nya agar Rasul
Kedua, yang merupakan nasihat Ali bin menghukum (mengadili) di antara mereka
Abu Thalib untuk kita adalah jadikan ialah ucapan. "Kami mendengar, dan Kami
patuh". dan mereka Itulah orang-orang
ketaatan sebagai kesibukan. Ketaatan
yang beruntung. (QS An Nur :51).
kepada Allah dan Rasul-Nya, serta
ketaatan kepada manusia dalam hal-hal Salah satu keuntungan yang kita peroleh
yang tidak bertentangan dengan ajaran bila sibuk dalam ketaatan adalah
memperoleh petunjuk dari Allah swt yang
Islam merupakan sesuatu yang harus kita lebih banyak lagi.
wujudkan dalam kehidupan ini,
Katakanlah: "Taat kepada Allah dan Bila kita sudah bisa mengambil pelajaran
taatlah kepada rasul; dan jika kamu dari kematian seseorang, maka paling
berpaling Maka Sesungguhnya kewajiban tidak ada dua hal penting yang harus kita
Rasul itu adalah apa yang dibebankan lakukan dalam hidup ini, pertama kita
kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian akan berusaha untuk mati dalam keadaan
adalah semata-mata apa yang dibebankan tunduk, patuh dan taat kepada Allah swt
kepadamu. dan jika kamu taat kepadanya, setiap saat karena mati merupakan
niscaya kamu mendapat petunjuk. dan rahasia Allah swt yang bisa terjadi kapan
tidak lain kewajiban Rasul itu melainkan saja, karenanya bagi kita tidak penting
menyampaikan (amanat Allah) dengan kapan enaknya mati tapi yang terpenting
terang".(QS An Nur :54). adalah apakah kita mati dalam
ketundukan atau tidak, Allah swt
Terakhir atau ketiga yang merupakan berfirman:
nasihat Khalifah Ali bin Abi Rhalib adalah
hendaklah menjadikan kematian sebagai
pelajaran. Mati merupakan suatu
kepastian yang akan dialami oleh setiap
orang, namun tidak sedikit manusia yang
lupa bahwa dia akan mati sehingga di
dalam Islam dikenal adanya perintah
untuk dzikrul maut atau mengingat
kematian. Lupa mati bisa dipahami dalam
arti manusia memang lupa bahwa dia Kedua, selalu memperbanyak amal shaleh
akan mati, namun bisa jadi ia lupa akan
dalam hidup ini karena mati bukanlah
bekal amal shaleh yang harus
dipersiapkan untuk kehidupan sesudah akhir dari segalanya, tapi mati sebenarnya
kematian. Dalam kaitan inilah, maka awal dari kehidupan yang baru yakni
ketika ada orang yang mati, seharusnya kehidupan akhirat yang enak atau
hal itu menjadi pelajaran yang sangat
berharga. Oleh karena itu banyak tidaknya sangat tergantung pada seberapa
pelajaran yang harus kita ambil untuk banyak amal shaleh yang kita lakukan
menjalani kehidupan yang baik dari dalam hidup ini.
kematian seseorang, apa yang
Manakala nasihat di atas bisa kita
dikemukakan oleh Ali bin Abi Thalib
memang didasari oleh hadits Rasulullah wujudkan dalam hidup ini, niscaya
saw: kehidupan bisa kita jalani dengan baik,
sebagaimana yang diinginkan Allah swt
Cukuplah kematian sebagai pelajaran atau
nasihat (HR. Ahmad). dan Rasul-Nya.
Jamaah yang Berbahagia Khutbah Kedua
Demikianlah khutbah singkat pada siang
hari yang penuh berkah ini. Semoga ALHAMDULILLAH,

bermanfaat dan membawa kebaikan bagi ALHAMDULILLAAHI HAMDAN

kita semua, amin. Amiin yaa rabbal KATSIIRAAN THAYYIBAN MUBAARAKAN

alaamiin FIIHI
KAMAA YUHIBBU RABBUNAA WA

BARAKALLAHU LII WA LAKUM FILL YURIIDHUU


QUR’AANIL AZHIIM WA ASYHADU AN LAA ILAAHA
WA NAFA’NII WA IYYAKUM BIMA
ILLALLAAH WAHDAHU LAA
FIIHIMAA MINAL AAYAATI WA DZIKRIL
HAKIIM SYARIIKALAHU
WA NAFA’ANAA BI HADII SAYYIDAL WA ASYHADU ANNAA MUHAMMADAN
MURSALIIN ‘ABDUHUU WA RASUULUHU
WA BIQAWLIHIIL QAWIIM AQUULU
SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WA ‘ALAA
QAWLI HAADZA
AALIHII WA SHAHBIHI WA SALLAM
WA ASTAGHFIRULLAAHAL ‘AZHIIM LII
WA LAKUM TASLIIMAN KATSIIRAN ILAA YAUMID
WA LII SYAA-IRIL MU’MINIINA WAL DIIN
MU’MINAAT AMMA BA’DU
WAL MUSLIMIINA WAL MUSLIMAAT
‘IBAADALLAAH INNALLAAHA
MIN KULLI DZANBII
FASTAGHFIRUUHUU INNAHUU HUWAS AMARAKUM BI AMRI BI DA-AAFIATI
SAMII’UL ‘ALIIM BINAFSIHI
WA INNAHUU HUWAL GHAFUURUR
WA TSANII BIMALAAIKATIHIL
RAHIIM
MUSABBIHATI BIQUDSIHI

WA TSULLATSAA BIKUM AYYUHAL MU-


MINUUNA MIN JANNATI WA INSIHI
FA QAALALLAAHU QAWLAN KARIIMAN.
INNALLAAHA WA MALAAIKATAHUU
YUSHALLUUUNA ‘ALAN NABII
YAA AYYUHAL LADZIINA ‘AAMANUU
SHALLUU ‘ALAIHI WA SALLIIMU
TASLIIMAA.
ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM WA HASANAH WA FILL AAKHIRAATI
BAARIK ‘ALAA ‘ABDUKAA WA HASANAH WA QINAA ‘ADZAABAN NAAR
RUSUULIKAA MUHAMMAD
‘IBAADALLAH
WA ARIDHALLAAHUMMA ‘AN
INNALLAAHA YA-MURUU BIL ‘ADLI WAL
KHULAFAA-UR RAASYIDIIN
IHSAAN,
ABI BAKRI WA ‘UMAARA WA ‘UTSMAANA
WA IITAA-I DZIL QURBAA,
WA ‘ALII
WA YANHAA ‘ANIL FAHSYAA-I WAL
WA ‘AN SYAA-IRIL AALI WASH
MUNKAR,I WAL BAGHYI,
SHAHAABATI AJMA’IIN
YAIZHZHUKUM LA’ALLAKUM
WAT TAABI’IINA WAT TAABI’IT
TADZAKKARUUN,
TAABI’IINA
FADZKURULLAAHA ‘AZHIIMI WA
WA MAN TABI’AHUM BI IHSAANIN ILAA
YADZKURKUM
YAUMID DIIN
FASTAGHFIRULLAAHA YASTAJIB LAKUM
WA ‘ALAINA MA’AHUM BIRAHMATIKA
WASYKURUUHU ‘ALAA NI’MATIL LATII
YAA ARHAMAR RAAHIMIIN
WA LADZIKRULLAAHU AKBARU
ALLAHUMMAGH FIR LIL MU’MINIINA WA AQIIMISH SHALAH
WAL MU’MINAAT WAL MUSLIMIINA WAL
MUSLIMAAT
AL-AHYAA-I MINHUM WAL AMWAAT
INNAKAS SAMII’UN QARIIBUN MUJIIBUD
DA’WAT
WA YAA QAADHIYAL HAAJAAT
ALLAHUMMA INNA NAS-ALUKA
DAULATAN KHILAFATAN RASYIDATAN
‘ALA MINHAJI AN-NUBUWWAH.
RABBANAA LAA TUZIGH QULUUBANAA
BA'DA IDZHADAITANAA W'AHABLANAA
MIN LADUNKA RAHMATAN INNAKA
ANTAL WAHHAAB
RABBANAA AATINAA FID DUN-YAA

Anda mungkin juga menyukai