Bismillahir-rohmaanir-rohiim
Bapak bapak dan ibu ibu sekalian yang dirahmati allah swt, malam ini
kita bicara tentang salah satu diantara inti dari iman kepada allah swt,
bisa dibilang hampir semua cabang iman itu adalah sabar, kita bicara
amal soleh apapun dalam islam intinya juga sabar, kita bicara tentang
realitas hidup intinya juga sabar, dan bahkan kalo kita bicara tentang
apa jalan untuk masuk ke surge, banyak bisa denga ibadah, bisa
dengan akhlak, bisa dengan moral bisa dengan banyak cara untuk
masuk ke surga, tapi semua cara itu intinya sama sabar. Makannya
ketika para ulama membahas bab sabar, maka mereka mengatakan
bab sabar ini seperti saudara kembarnya bab ikhas. Ikhlas
sabar.. ini
dua saudara kembar.
Sehingga kalo kita bicara tentang islam, kita pasti bicara tentang 2 hal
ini, pertama ikhlas kedua sabar. Ikhlas dan sabar ini nanti menjadi
modal kita untuk istiqomah sampai akhir hayat kita, maka pada
malam ini kita akan ngomongin tentang masalah sabar. Walaupun ini
bukan materi baru, nukan materi yang saya fikir baru pertama kita
dengar, tapi saya yakin semua kita tetap harus belajar tentang sabar,
karena walaupun seribu kali kita dengar tentang bab sabar, toh pada
kenyataan nya kita kadang kalau mau jujur pada diri kita sendiri
kayaknya kita belum menjadi orang yang penyabar.
Bapak bapak, ibu ibu yang dirahmati allah swt di ayat kedua surah
alankabut allah menyampaikan sebuah sindiran, allah nyindir dengan
bahasa emangnya manusia fikir allah akan biarin aja mereka
mengatakan kami telah beriman sementara mereka tidak diuji. Ini
allah lagi menyindir orang-orang yang selama ini berputus asa setelah
beriman, berputus asa setelah berhijrah, berputus asa dan mengeluh
setelah bertaubat, allah lagi menyindir mereka nih.
Seolah olah allah bilang kenapa setelah kalian beriman malah kalian
masih berkeluh kesah. Kenapa kalian setelah bertaubat malah menjadi
ragu kepada allah, kenapa kalian setelah berhijrah malah menjadi
labil. Bukankah seharusnya setelah kalian mengatakan kami taubat,
kami hijrah, kami beriman, harusnya iman kalian makin mantap dan
bukti kalau iman kalian makin mantap apa, bahwa kalau ketika kalian
di uji kalian sama sekali tidak goyah.
Jadi allah swt seolah olah mengatakan bahwa ujian adalah tabiat
iman. Bisa diuji dengan ujian yang kita tidak suka, bisa juga
sebaliknya diuji dengan ujian yang kita suka, bisa di uji dengan yang
sifatnya fisik, bisa diuji dengan yang sifatnya harta, bisa juga dengan
ujian yang lebih berat lagi yang sifatnya ujian perasaan, yang jelas
semuanya diuji. Bisa diuji dengan musibah, bisa juga dengan godaan
godaan syaiton yang melalui hawa nafsu hawa nafsu kita. Bisa diuji
dengan kemarahan, dipancing oleh orang lain untuk marah, dipancing
untuk berdebat, dipancing untuk akhirnya saling menjudge saling
menjatuhkan, saling menjelekan.
Dan allah itu kalo mau ngasih kejutan atau hadia kepada hambanya
allah itu pasti ngasih dia ujian ibaratnya ketika allah mau ngasih
hadiah kepada kita, allah ngasih dp dulu ke kita yaitu ujian, dan ujian
nya itu cuma sedikit, dibanding hadiah yang allah janjikan. Cuma
kitanya bisa tidak sabar dalam menghadapi ujian tersebut, kalo kita
bisa melewati ujian itu allah pasti ngasih hadiah yang sangat spesial
untuk kita, bahkan allah berfirman dalam surah albaqarah ayat 155
yang imam tadi bacakan pada solat isya. Pasti akan menguji kamu
dengan sedikit rasa takut, kelaparan, kekurangan ini dan itu. Dan
sampaikanlah kabar gembira kepada orang orang yang sabar .
Jadi bisa dibilang kejutn" hidup kita itu munculnya dengan iman dan
sabar, iman artinya khusnudzon kepada allah, allah tergantung
prasangka hambanya. sabar, wastainu bishobri washolah, minta
pertolongan kepada allah dgn sabar dan solat. Psti allah tolong, Udah
sabar sabar lagi, isbiru washobiru. Buktikan kita sabar kepada allah,
sehingga nanti allah yang memberi kita gelar shobirin, nanti allah
mengatakan wabasyrishobirin, sampaikan kabar kembira kepada
orang yang sabar.
Makannya kita perlu untuk sabar , mudah mudahan dengan sabar kita
bisa mendapat banyak kebaikan dari allah swt.
Wassalamualaikum wr wb.