Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirahim…

Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.


Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, was sholatu wassalamu ‘ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin, wa a’laa alihi
wa sahbihi ajmain amma ba’du.
Pertama-tama, marilah kita semua panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kita. Berkat rida-Nya kita dapat berkumpul di pagi yang cerah ini dalam keadaan
sehat walafiat. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
SAW. Nabi yang kita cintai dan kita rindukan, Nabi yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul akhir
kelak. Semoga, kita tergolong umatnya dan mendapat syafaatnya. Amin amin allahumma amin.
Baik, dalam kesempatan kali ini saya akan membawakan ceramah tentang Kesabaran.
Teman temanku sekalian. Sabar merupakan kata yang sangat ringan diucapkan, namun sangat sulit untuk
dilakukan. Tak semua orang bisa bersabar dengan cobaan yang mereka alami. Padahal, jika kita sadari,
Allah sangat cinta dengan orang-orang yang sabar.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 153:

ٰ َ‫الصَّلو ِة ۗ اِنَّ ال ٰلّ َه مَع‬


َ‫الصّ ِب ِريْن‬ ٰ ْ ‫يٰ ٓ َايُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا ا‬
َّ ‫ستَ ِع ْينُوْ ا ِبال‬
َ‫صب ِْر و‬
Yang Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat.
Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Baqarah: 153).

Sudah selayaknya seorang hamba harus bersabar ketika mendapat ujian dari Allah. Allah menguji
ketakwaan dan keimanan hambanya dengan berbagai cara. Allah ingin tahu, apakah hambanya memang
beriman dan meminta pertolongan padaNya, atau justru berpaling menggunakan jalan yang salah.
Memang sabar itu tidak mudah. Perlu proses untuk melatihnya. Perlu perjuangan dan pengorbanan yang
tidak sedikit. Misalnya saja bersabar menghadapi godaan maksiat, keimanan seseorang akan sangat diuji
ketika ia dihadapkan dengan perkara kemaksiatan. Apakah nantinya ia tergoda, atau justru mampu
menahan diri dari perbuatan maksiat.
Menahan diri dari apa yang kita senangi itu sesuatu yang sangat berat. Keteguhan hati dan keyakinan
sangat dipertaruhkan. Oleh karenanya Allah sendiri tahu bahwa bersabar tidaklah mudah.
Teman temanku sekalian, ada tiga jenis sabar yang perlu kita jaga. Pertama, sabar menahan amarah,
kedua, sabar menghadapai godaan nafsu, dan ketiga, sabar menghadapi ujian dari Allah.
1. Sabar menahan Amarah
Menahan Amarah itu memang tidak mudah mengingat sumber amarah itu berasal dari setan.
Namun, kabar baiknya, selain menyehatkan badan dan pikiran, menahan amarah mampu
mendatangkan berkah.. Seperti kata-kata Umar bin Khattab, “Aku mencari keberkahan dari
sebagian besar pintu-pintu rezeki dan tidaklah kutemukan keberkahan itu selain dari sabar, “
(Umar bin Khattab ra).
2. Sabar menghadapi godaan nafsu
Imam Al-Muhasibi pernah berkata, “Nafsu hanya menjadi musuh yang paling memusuhimu jika
engkau menaatinya.
”Sejatinya, Allah membekali manusia dengan potensi nafsu untuk keberlangsungan hidupnya dan
menjadi pribadi yang bermanfaat. Ibarat air sungai, nafsu bisa bisa mengalir dengan tenang dan
bisa meluap bahkan menghancurkan. Oleh sebab itu, ia perlu dikontrol dengan bendungan sabar,
irigasi iman dan takwa, sehingga memberikan manfaat yang maksimal bagi kehidupan manusia.
Seseorang yang tidak bisa mengontrol nafsunya terhadap harta benda, akan melahirkan
kerakusan, perampokan, pencurian, manipulasi, korupsi, bahkan kekerasan fisik, seperti
pembunuhan dan penganiayaan.

3. Sabar menghadapi ujian dari Allah SWT


Ujian dari Allah tentu dimaksudkan untuk mengetahui keimanan dan ketaqwaan seorang hamba.
Tidak ada seorang hamba yang mengaku beriman tanpa diuji oleh Allah.
Mereka yang mampu bersabar dan ikhlas melewati cobaan hidup, akan diganjar dengan pahala
yang berlipat ganda. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah,
yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS az-Zumar: 10)

Dan juga, Dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang
dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka diberikan cobaan kepadanya.” (HR Bukhari).
Hadis tersebut mengingatkan kita bahwa ujian dan cobaan yang datang menimpa, hakikatnya
untuk membuat seseorang menjadi pribadi yang baik.

Demikianlah tadi pemaparan dari saya mengenai kesabaran. Semoga apa yang saya sampaikan
dapat bermanfaat untuk kita semua, dan semoga kita termasuk orang-orang yang sabar. Saya
akhiri, Wabillahi taufik wal hidayah,

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai