Sudah selayaknya seorang hamba harus bersabar ketika mendapat ujian dari Allah. Allah menguji
ketakwaan dan keimanan hambanya dengan berbagai cara. Allah ingin tahu, apakah hambanya memang
beriman dan meminta pertolongan padaNya, atau justru berpaling menggunakan jalan yang salah.
Memang sabar itu tidak mudah. Perlu proses untuk melatihnya. Perlu perjuangan dan pengorbanan yang
tidak sedikit. Misalnya saja bersabar menghadapi godaan maksiat, keimanan seseorang akan sangat diuji
ketika ia dihadapkan dengan perkara kemaksiatan. Apakah nantinya ia tergoda, atau justru mampu
menahan diri dari perbuatan maksiat.
Menahan diri dari apa yang kita senangi itu sesuatu yang sangat berat. Keteguhan hati dan keyakinan
sangat dipertaruhkan. Oleh karenanya Allah sendiri tahu bahwa bersabar tidaklah mudah.
Teman temanku sekalian, ada tiga jenis sabar yang perlu kita jaga. Pertama, sabar menahan amarah,
kedua, sabar menghadapai godaan nafsu, dan ketiga, sabar menghadapi ujian dari Allah.
1. Sabar menahan Amarah
Menahan Amarah itu memang tidak mudah mengingat sumber amarah itu berasal dari setan.
Namun, kabar baiknya, selain menyehatkan badan dan pikiran, menahan amarah mampu
mendatangkan berkah.. Seperti kata-kata Umar bin Khattab, “Aku mencari keberkahan dari
sebagian besar pintu-pintu rezeki dan tidaklah kutemukan keberkahan itu selain dari sabar, “
(Umar bin Khattab ra).
2. Sabar menghadapi godaan nafsu
Imam Al-Muhasibi pernah berkata, “Nafsu hanya menjadi musuh yang paling memusuhimu jika
engkau menaatinya.
”Sejatinya, Allah membekali manusia dengan potensi nafsu untuk keberlangsungan hidupnya dan
menjadi pribadi yang bermanfaat. Ibarat air sungai, nafsu bisa bisa mengalir dengan tenang dan
bisa meluap bahkan menghancurkan. Oleh sebab itu, ia perlu dikontrol dengan bendungan sabar,
irigasi iman dan takwa, sehingga memberikan manfaat yang maksimal bagi kehidupan manusia.
Seseorang yang tidak bisa mengontrol nafsunya terhadap harta benda, akan melahirkan
kerakusan, perampokan, pencurian, manipulasi, korupsi, bahkan kekerasan fisik, seperti
pembunuhan dan penganiayaan.
Dan juga, Dari Abu Hurairah RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang
dikehendaki Allah menjadi orang baik, maka diberikan cobaan kepadanya.” (HR Bukhari).
Hadis tersebut mengingatkan kita bahwa ujian dan cobaan yang datang menimpa, hakikatnya
untuk membuat seseorang menjadi pribadi yang baik.
Demikianlah tadi pemaparan dari saya mengenai kesabaran. Semoga apa yang saya sampaikan
dapat bermanfaat untuk kita semua, dan semoga kita termasuk orang-orang yang sabar. Saya
akhiri, Wabillahi taufik wal hidayah,