Anda di halaman 1dari 10

Ramadhan dan Kesabaran

Ikhwatu iman yang dirahmati Allah SWT, sudah hampir 2 pekan


sudah kita menjalankan ibadah shaum atau puasa. Sudah hampir
dua pekan sudah kita bersama dengan bulan suci Ramadhan.
Berarti sudah hampir dua pekan sudah kita berinteraksi dengan
bulan yang selain dikenal sebagai syahrut tarbiyah, syahrul jihad,
syahrul quran dan syahrul magfiroh, Ramadhan juga dikenal
sebagai syahrus Shabr; bulan kesabaran.

Jama’ah, mengapa Ramadhan dinamakan syahrus shabr,


jawabannya karena pada bulan ini umat Islam dilatih untuk
bersabar. Menahan lapar adalah latihan sabar. Menahan dahaga
adalah latihan sabar. Menahan untuk tidak berhubungan suami
istri di siang hari adalah latihan sabar. Menahan agar tidak marah
adalah latihan sabar. Menahan untuk menjaga padangan adalah
latihan sabar. Menahan untuk tidak ghibah atau gosip juga latihan
sabar. Menahan untuk tidak mengumpat juga adalah latihan
sabar.

Keutamaan Sabar
Ikhwatu iman, rahimakumullah, Allah SWT memerintahkan kita
untuk bersabar. Bahkan kita diperintah untuk menguatkan
kesabaran kita. َّ َ
ُ َ َ ُّ
‫م‬
‫يايها ال ِذين ا نوا اص ِبروا وص ِا بروا ور ِا بطوۗا‬

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan


kuatkanlah kesabaranmu … (QS. Ali Imran : 200)
Diantara keutamaan sabar adalah:
Pertama, mendapatkan pahala tanpa batas.
ْ َ ُ
‫ر ْم ِب غ ي ِر ح َسا‬ ‫ا‬
ُ َ َ ّ
‫ اج َر ه‬٠١ ‫ٍب‬ ‫ن ما ُي ْو ن‬
‫ص‬ َ
‫وف‬
‫ِب‬
ّ
‫ى ال‬
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (QS. Az-Zumar : 10)

Ikhwatu iman, hubungannya dengan shaum... kita lihat, kalau


pahala amal sholeh umumnya dibalas 10 kali lipat, Allah SWT
berfirman:

َ َ ْ ٗ
‫ْ ا م ث ا ِل ه ا‬ َ ْ
‫م ن جۤا َء ل ح َس‬
‫ه‬ َ ‫با‬
‫ش‬ ‫ِ ن ِة‬
َ
ُ‫ر‬
‫فل‬
‫ع‬
Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali
lipat amalnya. (Q.S Al An’am 160).

Atau di ayat lain, di Al Baqarah 261 disebutkan bisa digandakan


sampai 700 kali lipat, maka pahala shaum ukurannya dibalas
sendiri oleh Allah,
Jadi pahala shaum ini langsung dinilai oleh Allah SWT tanpa
dibatasi pelipatgandaan pahala yang biasanya. Ikhwatu iman
bukankah inti puasa adalah kesabaran, dan kesabaran sudah
disampaikan akan mendapatkan pahala tanpa batas.
Kedua, Orang yang sabar itu akan mendapatkan kebersamaan
Allah (maiyatullah). Artinya, seseorang yang telah sabar, ia akan
diliputi dan dinaungi Allah SWT dengan rahmat-Nya,
perlindungan-Nya, pertolongan-Nya, dan ridho-Nya. Allah SWT
berfirman :
َ
٣٥١ ‫ا َ م َع ص ِب ِر ْي ن‬
‫ّٰ ال‬ ّ
‫نا‬
‫ل‬
‫ل‬
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS.Al-
Baqarah : 153). Atau di ayat yang lain :
َ
٦٦ ‫وا ُّٰلل م َع ص ِب ِر ْي ن‬
‫ال‬
Dan Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. Al-Anfal :66)

Jama’ah rohimakumullah, kata-kata sabar di dalam Alquran


sangat banyak, ada disebut sampai 90x. Artinya, persoalan
kesabaran dalam hidup seorang anak manusia sangatlah penting.
Kesabaran adalah kunci keberhasilan kehidupan. Kesabaran
adalah jalan menuju kemenangan.

Sering kita mendengar orang-orang berkata “sudah habis


kesabaranku” atau “sabar juga ada batasnya”. Ini adalah
pemahaman yang keliru. Kalau sabar itu ada batasnya maka kita
akan lemah dan sulit untuk tegar menerima segala permasalahan
dalam hidup yang sebenarnya datang dari Allah SWT. Orang
yang beranggapan bahwa sabar itu ada batasnya, akan
memunculkan sifat dendam dan tidak mau menerima
kenyataan/takdir Allah.
Jama’ah, ingatlah sabar ini bagian dari cabang keimanan, selama
masih diberi kesempatan oleh Allah, kita diperintahkan untuk
terus menguatkan kesabaran kita. Sabar adalah pilar kebahagiaan
seorang hamba. Allah akan menolong, melindungi, meridhoi
orang-orang yang sabar.
Allah ta’ala berfirman kepada penduduk surga, “Keselamatan
atas kalian berkat kesabaran kalian.” (QS. Ar Ra’d [13] : 24).
Allah juga berfirman, “Mereka itulah orang-orang yang dibalas
dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab
kesabaran mereka.” (QS. Al Furqaan [25] : 75).

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Kedudukan sabar


dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala
sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh.”

Ketiga, orang yang sabar akan selalu baik disisi Allah tatkala
mampu mengkombinasikan sabar dan syukur dalam
kehidupannya.

Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, semua urusan


baik baginya dan itu tidak ditemukan kecuali pada diri seorang
mukmin. Jika mendapat kelapangan dia bersyukur dan itu baik
baginya dan jika mendapat kesempitan dia bersabar dan itu baik
baginya. (HR. Muslim)
Hakikat Sabar
Menurut syeh utsaimin “Sabar adalah meneguhkan diri dalam
menjalankan ketaatan kepada Allah, menahannya dari perbuatan
maksiat kepada Allah, serta menjaganya dari perasaan dan sikap
marah dalam menghadapi takdir Allah….”

Ikhwatu iman, para ulama menyampaikan Islam mengajarkan


bahwa sabar itu minimal ada pada tiga hal:

Pertama, sabar dalam ketaatan


Artinya seorang mukmin harus sabar menjalankan perintah
Allah SWT meskipun perintah itu berat dan dibenci oleh
nafsunya. Melaksanakan sholat yang lima waktu itu perlu
kesabaran, melaksanakan shaum perlu kesabaran, menuntut ilmu
dan mengamalkan ilmu yang dimiliki perlu kesabaran bahkan
untuk berdakwah pun perlu kesabaran.
Seorang mukmin harus tetap taat pada hal-hal yang telah
diwajibkan baginya meskipun banyak hal yang merintangi; mulai
dari kemalasan dan faktor intern lain sampai dengan cemoohan
orang, kebencian musuh Islam, danfaktor ekstern lainnya.
َ َ َّ َّ َّ
َّ ُ َ َ
‫َم‬ ُّ
‫نوا است ِعينوا ِبالصب ِر والصلو ِةۗ ِان ٰاّلل مع الص ِب ِرين‬ ‫يايها ال ِذين ا‬
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar. (QS. Al-Baqarah : 153)

Kedua, sabar dalam meninggalkan larangan


Adakalanya orang sabar dalam menjalankan ketaatan kepada
Allah, tetapi ia tidak sabar dalam meninggalkan larangan. Shalat
dijalankan tetapi judi juga tidak bisa ditinggalkan. Puasa
dilakukan tetapi ghibah tetap jalan. Ibadah terus dilakukan tapi
maksiat-maksiat terus dilakukan, tidak bisa menjaga pandangan,
menyakiti orang lain, termasuk mendolimi atau menyusahkan
orang lain. Sehingga ada istilah prokem STMJ, Sholat Terus
Maksiat Jalan.

Kesabaran harus diimplementasikan dalam meninggalkan semua


kemaksiatan dan larangan-larangan Allah SWT. Termasuk dalam
shaum ini diantaranya meninggalkan kemaksiatan emosional,
seperti marah, Rasulullah SAW menyebutnya sebagai orang yang
kuat, secara hakiki. Sebab ia telah mampu bersabar atas apa yang
dilarang Allah SWT.

Orang yang kuat bukanlah orang yang bisa mengalahkan


lawannya, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu
menguasai dirinya ketika marah (Muttafaq 'alaih)

Ikhwatu iman, bagaimana apabila seseorang sudah terlanjur


terjatuh di dalam kemaksiatan, maka hendaklah dia segera
bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya,
meminta ampunan dan menyesalinya di hadapan Allah. Dan
hendaknya dia mengikuti kejelekan-kejelekannya dengan berbuat
kebaikan-kebaikan.
َ ْ ْ ٰ َ َّ
‫ان ال ح َس نت ي ذ ِه ب ن‬
‫ال‬
ٰ
s ّ
ۗ ‫س ِي‬
‫ت‬‫ا‬
Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan.
(Q.S. Hud : 114)
Ketiga, sabar dalam musibah/takdir Allah
Inilah makna sabar yang sudah banyak dimaklumi oleh
kebanyakan orang. Kita harus bersabar menghadapi takdir dan
keputusan Allah serta hukum-Nya yang terjadi pada hamba-
hamba-Nya. Karena tidak ada satu gerakan pun di alam raya ini,
begitu pula tidak ada suatu kejadian atau urusan melainkan Allah
lah yang mentakdirkannya. Maka bersabar itu harus. Bersabar
menghadapi berbagai musibah yang menimpa diri, baik yang
terkait dengan nyawa, anak, harta dan lain sebagainya…”

Ikhwatu iman, dalam hal ini, termasuk orang-orang sering keliru


memahami istilah sabar. Ketika seseorang mendapatkan kesulitan
maka ia pasrah tanpa berusaha menghilangkan kesulitan itu atau
mencari solusinya maka itu bukan sabar. Sabar dalam Islam
bersifat proaktif dan progresif, ia tidak statis tetapi telah didahului
atau bersamaan dengan ikhtiar yang maksimal dan upaya untuk
senantiasa mencari solusi atas problematika yang dihadapinya.
Saat semua upaya telah dilakukan, saat ikhtiar mencapai batas
maksimal, maka saat itulah sabar bertemu dengan tawakal. Ia
menyerahkan kepada Allah. Dan dengan sabar dan tawakalnya itu
Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Segala sesuatu yang menimpa seorang muslim, baik berupa rasa


letih, sakit, gelisah, sedih, gangguan, gundah-gulana, maupun
duri yang mengenainya (adalah ujian baginya). Dengan ujian
itu, Allah mengampuni dosa-dosanya.(Muttafaq 'alaih)
Semoga di bulan Ramadhan yang juga dikenal sebagai bulan
kesabaran ini kita mampu melatih kesabaran kita dan menguatkan
kesabaran kita.

Wallaahu a'lam bish shawab.

Anda mungkin juga menyukai