Anda di halaman 1dari 5

، ‫ت َأ ْع َمالِنَا‬

ِ ‫ َونَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشرُوْ ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيَِّئا‬، ُ‫ نَـحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُره‬، ِ‫الـح ْم َد هلل‬
َ ‫ِإ َّن‬
، ُ‫ك لَه‬ َ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬، ُ‫ي لَه‬
َ ‫ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد‬، ُ‫ض َّل لَه‬ ِ ‫َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬
َ ‫َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم‬
ُ‫ـح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬

‫َأ َّما بَعْد‬

Kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Apa benar kesabaran itu ada
batasnya? Tentu ini menjadi sebuah tanda tanya besar. Allah ‫سبحانه وتعالى‬
di dalam Al-Qur’an memerintahkan kita untuk sabar. Dalam ayat-ayat
diantaranya Allah berfirman:

ْ ُ‫ُوا َو َرابِط‬
‫وا‬ ْ ‫صابِر‬ ‫ٱصبِر ْـ‬
َ ‫ُوا َو‬ ْ ُ‫يَ ٰـَٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ۡ ‫وا‬

“Hai orang iman bersabarlah dan berusahalah terus untuk bersabar….. ”


{QS. Ali Imron:200}

Allah mencintai orang-orang yang sabar

Tidak ada dalam Al-Qur’an tidak pula dalam hadits nabi ‫ﷺ‬, bahwa
Allah memberikan batasan bahwa manusia untuk sabar itu ada batasnya.
Seringkali kita mendengar ada orang berkata, “Sampai kapan kita
bersabar?” Bahkan mungkin ada orang yang berkata, “Kesabaran aku
sudah habis.” dll.

Subhanallahu, saudaraku…!

Ketika Rasulullah ‫ ﷺ‬mengabarkan tentang adanya pemimpin-pemimpin


yang mereka itu tidak berhukum dengan hukum Allah, mereka lebih
mementingkan dirinya dari pada rakyatnya. Beliau ‫ ﷺ‬bersabda,

‫إنَّهَا َستَ ُكوْ ُن بَ ْع ِديْ َأثَ َرة‬


“Sesungguhnya akan muncul ‘atsarah'” (HR. Muslim no. 1843)

Siapa itu (atsarah)? Yaitu pemimpin-pemimpin yang lebih


mementingkan dirinya dari pada rakyatnya. ”
Kemudian Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda; apa kata Rasulullah ‫” ﷺ‬

‫إصْ بِرُوا‬

“Bersabarlah kamu!”

Sampai kapan?

ِ ْ‫فاصْ بِرُوا َحتَّى ت َْلقَوْ نِي َعلَى ْال َحو‬


‫ض‬

“Maka bersabarlah sampai kamu bertemu denganku di telaga haud”


(HR. Muslim no. 3132)

Di sini Rasulullah ‫ ﷺ‬menyuruh kita untuk bersabar. Sampai kapan?


Apakah Rasulullah ‫ ﷺ‬mengatakan sabar ada batasnya? Tidak!!

Rasulullah ‫ ﷺ‬mengatakan,“Bersabarlah sampai kamu bertemu


denganku di telaga haud! ”

Berarti sabar itu akhi, sampai akhir hayat!

Kita manusia, hidup di dunia tak lepas dari yang namanya ujian dan
cobaan. Setiap manusia diberikan oleh Allah ‫ سبحانه وتعالى‬ujian dengan
berbagai macam ragam-ragamnya.

Ada orang yang diberikan ujian oleh Allah dengan penderitaan,


kesengsaraan, ada orang yang Allah berikan ujian dengan kekayaan.
Masing-masing orang diuji kesabarannya. Orang yang menderita dengan
sakit diuji kesabaran untuk menghadapi sakit, orang yang menderita
kesusahan dan kesulitan diuji kesabarannya dengan kekurangan harta,
orang yang diberikan oleh Allah kekayaan dan kesenangan diuji oleh
Allah kesabarannya untuk menghadapi syahwat dia. Karena semakin
senang, semakin banyak fasilitas, seseorang terkadang lebih mengikuti
syahwatnya.

Manusia diuji selama hidup dia, dalam kehidupan dia. Dengan apa?
Dengan perintah, dengan larangan. Allah memerintahkan kita , zakat,
puasa dan haji. Allah juga melarang kita , judi dan melarang berbagai
macam larangan-larangan lainnya. Sampai kapan? Jawabnya satu,
sampai akhir hayat, sampai kita mati.

Bolehkah kita berkata, “Sampai kapan saya bersabar untuk shalat?”


Misalnya ada orang mengatakan “Kan kesabaran ada batasannya, jadi
saya shalat pun ada batasanya dong?”

Subhanallah .. tidak ya akhi !

Kita sabar sampai akhir hayat kita. Selama kita beriman kepada Allah
kita butuh kesabaran.

Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu ‘Anhu berkata,

َ ‫ فَِإ َذا َذه‬، ‫س ِمنَ ْال َج َس ِد‬ ‫ْأ‬


.‫ان‬ َ ‫ص ْب ُر َذه‬
ُ ‫َب اِإل ي َم‬ َّ ‫َب ال‬ ِ ‫ان بِ َم ْن ِزلَ ِة ال َّر‬
ِ ‫ص ْب ُر ِمنَ اِإل ي َم‬
َّ ‫ال‬

“Sabar bagi keimanan laksana kepala dalam tubuh. Apabila kesabaran


telah lenyap maka lenyap pulalah keimanan.” (HR. Ibnu Abi Syaibah
dalam Mushannafnya [31079] dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman
[40], bagian awal atsar ini dilemahkan oleh al-Albani dalam Dha’if al-
Jami’ [3535], lihat Shahih wa Dha’if al-Jami’ as-Shaghir [17/121]
software Maktabah asy-Syamilah)

Sebagaimana badan tidak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman
tak akan pernah hidup tanpa kesabaran.

Bagaimana tidak? Sementara kita beriman kepada Allah sepanjang hayat


kita, selama kita hidup, kita terus sabar menjalankan perintah Allah,
menjauhi larangan-larangan Allah, bahkan hidup pun tak lepas dari
berbagai macam ujian, ujian, ujian. Allah mengatakan:
ً‫َونَ ْبلُو ُك ْم بِال َّش ِّر َو ْال َخي ِْر فِ ْتنَة‬

“Dan kami uji kalian dengan keburukan, kesenangan sebagai fitnah


untuk kalian.” {QS. Al Anbiya’ :35}

Allah juga berfirman,

ِ ُ‫ص ِمنَ اَأْل ْم َوا ِل َواَأْل ْنف‬


ِ ‫س َوالثَّ َم َرا‬
ۗ‫ت‬ ِ ‫ف َو ْالج‬
ٍ ‫ُوع َونَ ْق‬ ِ ْ‫َولَنَ ْبلُ َونَّ ُك ْم بِ َش ْي ٍء ِمنَ ْالخَ و‬
“Sungguh kami akan uji kalian dengan sedikit rasa takut, rasa lapar,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.”

Lalu Allah mengatakan,

َ‫َوبَ ِّش ِر الصَّابِ ِرين‬


“Bergembiralah untuk orang-orang yang sabar”

Siapa dia?

(١٥٦ ) َ‫صيبَةٌ قَالُوا ِإنَّا هَّلِل ِ َوِإنَّا ِإلَ ْي ِه َرا ِجعُون‬ َ ‫الَّ ِذينَ ِإ َذا َأ‬
ِ ‫صابَ ْتهُ ْم ُم‬
“Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata,
“kami milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah.”
{QS. Al Baqoroh :155-156}

Seakan isyarat bahwa kita bersabar sampai kita kembali kepada Allah
‫سبحانه وتعالى‬.

Kata siapa sabar itu ada batasnya?

Rasulullah  ‫ ﷺ‬bersabda,

ُ ‫ُصبِّرْ هُ هَّللا‬ َ ‫َو َم ْن يَت‬


َ ‫َصبَّرْ ي‬
“Siapa yang berusaha untuk sabar maka Allah akan berikan atau Allah
akan jadikan dia sabar” (HR. Abu Dawud)

Anda pernah melihat karet?

Karet itu apabila kita tarik, dia semakin panjang dan semakin panjang,
itulah kesabaran. Ketika kita semakin melatih diri kita dengan
kesabaran, semakin kita pun terbiasa dengan kesabaran.

Seseorang yang terbiasa dengan penderitaan, ia bahkan mungkin


merasakan penderitaan itu sebagai sebuah kenikmatan. Tapi ketika
seseorang tidak terbiasa dengan penderitaan, dia tidak sabar. Itulah
rupanya yang menyebabkan dia tidak sabar.

Oleh karena itu, saudaraku..

Aneh, kalau ada orang berkata, “sabar itu ada batasnya”. Dan aneh
apabila ada orang yang berkata, “kesabaran saya sudah habis”. Itu
menunjukan dia tidak sabar. Sebab kalau dia sabar, dia akan senantiasa
menahan dirinya. Tentu pondasi kesabaran adalah keyakinan kita kepada
Allah dan hari akhirat. Sebab ketika seorang hamba mengharapkan apa
yang ada di sisi Allah berupa pahala dan surga yang ada di akhirat, maka
itu sesuatu yang luar biasa. Itulah yang menyebabkan kita bisa bersabar
menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan. Kenapa demikian?
Karena kita mengharapkan sesuatu yang lebih, yaitu berupa pahala
akhirat dan surga yang kita dambakan.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda :

‫فاصْ بِرُوا َحتَّى ت َْلقَوْ نِي َعلَى ْال َحوْ ض‬

“Maka bersabarlah sampai kamu bertemu kepada di telaga haud.” (HR.


Bukhari)

Nah menurut anda, masihkah kesabaran itu ada batasnya? Sabar ya mas

Anda mungkin juga menyukai