Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH

“ MENGGAPAI KETENANGAN JIWA SECARA ISLAMI ”

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan di Pesantren


Modern Ummul-Quro Al-Islami

OLEH:

INDAH NURUL HUSNA


NIPM: 420160252

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PESANTREN MODERN UMMUL QURO AL-ISLAMI


LEUWILIANG BOGOR
2021
Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahin

ِ ‫ َﻣ ْﻦ ﻳَ ْﻬ ِﺪ ِﻩ ﻪﻠﻟﺍُ ﻓَﻼَ ُﻣ‬،‫ﺕ ﺃَ ْﻋ َﻤﺎﻟِﻨَﺎ‬


‫ﻀ َّﻞ ﻟَﻪُ َﻭ َﻣ ْﻦ‬ ِ ‫ َﻭ ِﻣ ْﻦ َﺳﻴِّﺌَﺎ‬ ‫ﺇِ َّﻥ ْﺍﻟ َﺤ ْﻤ َﺪ ﻪﻠِﻟ ِ ﻧَﺤْ َﻤ ُﺪﻩُ َﻭﻧَ ْﺴﺘَ ِﻌ ْﻴﻨُﻪُ َﻭﻧَ ْﺴﺘَ ْﻐﻔِ ُﺮ ْﻩ َﻭﻧَﻌُﻮ ُﺫ ﺑِﺎﻪﻠﻟِ ِﻣ ْﻦ ُﺷﺮُﻭْ ِﺭ ﺃَ ْﻧﻔُ ِﺴﻨَﺎ‬
‫ﻱ ﻟَﻪُ ﺃ َ ْﺷﻬَ ُﺪ ﺃَ َّﻥ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﻪﻠﻟﺍ َﻭﺃَ ْﺷﻬَ ُﺪ ﺃَ َّﻥ ُﻣ َﺤ َّﻤﺪًﺍ َﻋ ْﺒ ُﺪﻩُ َﻭ َﺭﺳُﻮْ ﻟُﻪ‬ َ ‫ﻳُﻀْ ﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎ ِﺩ‬
َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬
‫َأ َّما بَ ْع ُد‬
Pertama dan yang selalu diutamakan, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan kita nikmat iman, islam, sehat jasmani dan rohani sehingga kita
dapat berkumpul di tempat yang insya Allah di rahmati Allah, Aamin. Sholawat serta salam
tidak lupa kita haturkan kepada Junjungan alam yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan ke zaman yang terang benderang. Iyalah nabi kita Habibina Wa Syafi’ina Wa
Maulana Muhammad SAW.
Dalam perkembangan hidupnya. Manusia seringkali berhadapan dengan berbagai
masalah berat yang mengatasinya. Akibat timbul kecemasan, ketakutan, dan ketidaktenangan,
bahkan tidak sedikit manusia yang akhirnya kalap sehingga melakukan tindakan-tindakan
yang semulanya dianggap tidak mungkin dilakukannya, baik melakukan kejahatan terhadap
orang lain, seperti banyak terjadi kasus pembunuhan dan melakukan kejahatan kejahatan diri
sendiri seperti, meminum minuman keras dan obat obat terlarang hingga tindakan bunuh diri.
Oleh karena itu, ketenangan dan kedamaian jiwa sangat diperlukan dalam hidup ini
terasa kian berat dihadapinya. Itu sebabnya, setiap orang ingin memiliki ketenangan jiwa.
Dengan jiwa yang tenang kehidupan ini dapat dijalani secara teratur dan benar sebagaimana
yang dikehendaki Allah dan Rasul-nya. Untuk bisa menggapai ketenangan jiwa, banyak
orang yang mencapainya dengan cara-cara yang tidak Islami, sehingga banyak ketenangan
jiwa yang di dapati tapi malah membawa kesemrautan dalam jiwanya. Ada beberapa cara-
cara menggapai ketenangan jiwa yang Islami yakni:

1.ZIKRULLAH
Senjata Zikir akan membawa kedamaian hati dan ketenangan jiwa dan akan pula
menjauhkan seseorang dari kekalutan. Zikir dalam arti selalu ingat kepada Allah dengan
menghadirkan nama-Nya di dalam hati dan menyebut nama-Nya dalam berbagai kesempatan.
Bila seseorang menyebut nama Allah memang ketenangan jiwa akan diperoleh nya. Ketika
berada dalam ketakutan selalu berzikir dalam bentuk menyebut ta’awudz (mohon
perlindungan Allah), dia menjadi tenang. Ketika berbuat dosa lalu berzikir dalam bentuk
1
menyebut kalimat istigfar atau Taubat, dia menjadi tenang kembali karena merasa telah
diampuni dosa dosanya itu, ketika mendapat kenikmatan yang berlimpah lalu dia berzikir
dengan menyebut Hamdalah, maka dia akan meraih ketenangan karena dapat
memanfaatkannya dengan baik dan begitulah seterusnya sehingga dengan zikir ketenangan
jiwa akan diperoleh seorang muslim, allah berfirman yang artinya: “(yaitu) orang orang yang
beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan
mengingat Allah lah hati mereka tentram (13:28).
Untuk mencapai ketenangan jiwa, dzikir tidak hanya dilakukan dalam bentuk
menyebut nama Allah, tapi juga dzikir dengan hati dan perbuatan karena itu, seorang muslim
selalu berdzikir kepada Allah dalam berbagai kesempatan, baik duduk, berdiri, maupun
berbaring.

2. Yakin akan pertolongan Allah


Dalam hidup ini dan perjuangan seringkali banyak kendala, tantangan dan hambatan
yang harus dihadapi, adanya hal-hal itu seringkali membuat manusia menjadi tidak tenang
yang membawa pada perasaan takut yang selalu menghantui nya. Ketidaktenangan seperti ini
seringkali membuat orang yang menjalani kehidupan menjadi putus asa dan bagi yang
berjuang menjadi Takluk bahkan berkhianat.
Oleh karena itu, agar hati tidak tenang dalam bel perjuangan menegakkan agama
Allah dan dalam menjalani kehidupan yang sesulit apapun, orang muslim harus yakin dengan
adanya pertolongan Allah dan dia juga harus yakin bahwa pertolongan Allah itu tidak hanya
diberikan kepada orang orang yang terdahulu, tidak juga untuk orang orang sekarang dan
pada masa mendatang Allah berfirman yang artinya: “Dan allah tidak menjadikan pemberian
bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tentram
hatimu karena-Nya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah yang Maha Perkasa dan Maha
Bijaksana (Q.S Ali Imran: 126, lihat juga Al-Anfaal: 10)
Dengan memperhatikan betapa banyak bentuk pertolongan yang diberikan Allah
kepada para nabi dan generasi sahabat di masa Rasulullah SAW. Maka sekarang pun kita
harus yakin akan kemungkinan memperoleh pertolongan Allah itu dan ini membuat kita
menjadi tenang dalam hidup ini. Namun harus kita ingat bahwa pertolongan Allah itu
seringkali baru datang apabila seorang muslim telah mencapai kesulitan yang sangat atau di
puncak kesulitan sehingga kalau diumpama kan seperti jalan, maka jalan itu sudah buntu dan
mentok. Dengan keyakinan seperti ini, seorang muslim tidak akan pernah cemas dalam
menghadapi kesulitan karena memang pada hakikatnya pertolongan Allah itu dekat.
2
Allah berfirman:

َ‫ضر َّۤا ُء َو ُز ْل ِزلُوْ ا َح ٰتّى يَقُوْ َل ال َّرسُوْ ُل َوالَّ ِذ ْين‬


َّ ‫اَ ْم َح ِس ْبتُ ْم اَ ْن تَ ْد ُخلُوا ْال َجنَّةَ َولَ َّما يَْأتِ ُك ْم َّمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ َخلَوْ ا ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم ۗ َم َّس ْتهُ ُم ْالبَْأ َس ۤا ُء َوال‬
ٌ‫ٰا َمنُوْ ا َم َعهٗ َم ٰتى نَصْ ُر هّٰللا ِ ۗ آَاَل اِ َّن نَصْ َر هّٰللا ِ قَ ِريْب‬
“apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang orang yang beriman: “bilakah
datangnya pertolongan Allah?”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat
(Q.S Al Baqarah: 214)

3. Memperhatikan bukti kekuasaan Allah


Kecemasan dan ketidaktenangan jiwa adalah karena manusia seringkali terlalu merasa
yakin dengan kemampuan dirinya, akibatnya kalau ternyata dia merasakan kelemahan pada
dirinya, dia menjadi takut dan tidak tenang, tapi kalo dia selalu memperhatikan bukti-bukti
kekuasaan Allah dia akan menjadi yakin sehingga membuat hatinya menjadi tentram, hal ini
karena didasari akan besarnya kekuasaan Allah yang tidak perlu cemasi, tapi malah untuk
dikagumi.
Allah berfirman:

ْ َ‫ال اِب ْٰر ٖه ُم َربِّ اَ ِرنِ ْي َك ْيفَ تُحْ ِي ْال َموْ ٰتىۗ قَا َل اَ َولَ ْم تُْؤ ِم ْن ۗقَا َل بَ ٰلى َو ٰل ِك ْن لِّي‬
‫ط َم ِٕى َّن قَ ْلبِ ْي ۗقَا َل فَ ُخ ْذ اَرْ بَ َعةً ِّمنَ الطَّي ِْر فَصُرْ ه َُّن‬ َ َ‫َواِ ْذ ق‬
‫َز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم‬ ‫هّٰللا‬ •َ َ‫ك ثُ َّم اجْ َعلْ ع َٰلى ُك ِّل َجبَ ٍل ِّم ْنه َُّن ج ُْز ًءا ثُ َّم ا ْد ُعه َُّن يَْأتِ ْين‬
ِ ‫ك َس ْعيًا ۗ َوا ْعلَ ْم اَ َّن َ ع‬ َ ‫ࣖ اِلَ ْي‬

“ Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku


bagaimana Engkau menghidupkan orang mati”. Allah berfirman: “Belum yakin kah kamu?”.
Ibrahim menjawab: “aku telah meyakini nya, akan tetapi agar hatiku tenang (tetap mantap
dengan imanku)”. “(kalau begitu) ambillah empat ekor burung, lalu cincang lah, kemudian
letakkan diatas tiap tiap satu bukit satu satu bagian dari bagian bagian itu, kemudian
panggilah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”. Dan ketahuilah bahwa
Allah Maha perkasa lagi Maha Bijaksana (Q.S Al-Baqarah: 260)

4. Bersyukur
Allah SWT memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang amat banyak.
Kenikmatan itu harus kita syukuri karena dengan bersyukur kepada Allah akan membuat hati
menjadi tenang, hal ini karena dengan bersyukur, kenikmatan itu akan bertambah banyak,
baik banyak dari segi jumlah ataupun minimal terasa banyaknya. Tapi kalau tidak bersyukur,
3
kenikmatan yang Allah berikan itu kita anggap sebagai sesuatu yang tidak ada artinya dan
meskipun jumlahnya banyak kita merasakan sebagai sesuatu yang sedikit.
Apabila manusia tidak bersyukur, maka Allah memberikan azab yang membuat
mereka menjadi tidak tenang, Allah berfirman yang artinya: “dan Allah telah memberi
sesuatu Perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rezekinya
melimpah Ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengintari nikmat nikmat Allah:
karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan. Disebabkan apa
yang selalu mereka perbuat (Q.S An-Nahl: 112)

5.Tilawah,Tasmi dan Tadabbur Al Quran


Al-Quran adalah kitab yang berisi sebaik baik perkataan, diturunkan pada bulan suci
Ramadhan yang penuh dengan keberkahan, karenanya orang yang membaca (tilawah),
mendengarkan bacaan (tasmi), dan mengkaji (tadabbur) ayat ayat Suci Alqur’an niscaya
menjadi tenang hatinya, manakala dia betul betul beriman kepada Allah SWT, Allah
berfirman yang artinya: “Allah telah menurunkan perkataan yang baik (yaitu) Al-Qur’an
yang serupa (ayat-ayatNya) lagi berulang ulang, gemetar karenanya kulit orang orang yang
takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat
Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia
kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat
memberi petunjuk.” (Q.S Az-Zumar: 23)
Oleh karena itu. Sebagai mu Min, interaksi kita dengan Al-Quran haruslah sebaik
mungkin, baik dalam bentuk membaca, mendengar bacaan, mengkaji dan mengamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Manakala interaksi kita terhadap Al-Quran sudah baik, maka
mendengar bacaan Al-Quran saja sudah membuat keimanan kita bertambah kuat yang berarti
lebih dari sekedar ketenangan jiwa,
Allah berfirman yang artinya: “sesungguhnya orang orang yang beriman adalah
mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan
kepada mereka ayat ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah
mereka bertawakal (Q.S Al-Anfal: 2)
Hadirin yang di rahmati dan dimuliakan oleh Allah SWT.
Dengan berbekal jiwa yang tenang itulah seorang muslim akan mampu menjalankan
kehidupannya secara baik, sebab baik dan tidak sesuatu seringkali berpangkal dari persoalan
mental atau jiwa. Karena itu, Allah SWT memanggil orang-orang yang jiwanya tenang untuk
masuk ke dalam surga-Nya,
4
Allah berfirman :
ۙ ْ ‫ٰيٓاَيَّتُها النَّ ْف ْالم‬
‫ضيَّةً ۚ فَا ْد ُخلِ ْي فِ ْي ِع ٰب ِد ۙيْ َوا ْد ُخلِ ْي َجنَّتِ ْي‬ ِ ‫ط َم ِٕىنَّةُ ارْ ِج ِع ْٓي ِا ٰلى َرب ِِّك َر‬
ِ ْ‫اضيَةً َّمر‬ ُ ُ‫َ س‬
“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di doi nya.
Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaku dan masuk lah ke dalam surga aku.” (Q.S
Al-Fajr: 27-30)
Akhirnya, menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memantapkan ketenangan
dalam jiwa kita masing masing sehingga kehidupan ini dapat kita jalani dengan sebaik-
baiknya WALLAHUA’LAM.
Dalam riwayat Abu Hurairah R.A , Rasulullah SAW bersabda: “tidaklah Allah
menurunkan satu penyakit, kecuali menurunkan UntukNya obat penawarnya.”
Ketidaktenangan jiwa adalah penyakit yang menimpa hamba yang berpaling dari
mengingat Allah, maka obatnya, tidak lain iya selekas mungkin melakukan terapi berikut ini:
1. Bertaubat dari dosa dan maksiat
2. Kembali menghadap Allah dengan melakukan amal kebaikan
3. Membentengi diri dan godaan setan dan gelombang hawa nafsu
Demikian khutbah yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi kita semua dan
saya khususnya. Aamin..
Mohon maaf atas kesalahan perkataan yang saya sampaikan karena kelebihan itu datangnya
dari Allah dan kekurangan itu datangnya dari saya sendiri

Anda mungkin juga menyukai