3)
Sumber: https://muslim.or.id/70657-sepuluh-kunci-meraih-rasa-lapang-dada-
bag-3.html
” P وأن يسلم، ” أن تسلم قلبك هلل: قالP وما اإلسالم؟: قال.“ تسلمPأسلم
” اإليمان: فأي اإلسالم أفضل؟ قال: قال.“ المسلمون من لسانك ويدك
، وكتبه ورسله، ” أن تؤمن باهلل ومالئكته: وما اإليمان؟ قال: قال.“
.“ ” الهجرة: فأي اإليمان أفضل؟ قال: قال.“ وبالبعث بعد الموت
” أن تهجر السوء: وما الهجرة؟ قال:قال
“Masuk Islamlah! Maka kamu akan selamat. Lalu laki-laki tersebut berkata,
‘Apa itu Islam?’ Rasulullah menjawab, ‘Islam adalah menyerahkan diri kepada
Allah Ta’ala, dan kaum muslimin selamat dari lisan serta tanganmu.’ Laki-laki
itu bertanya kembali, ‘Lalu bagaimana Islam yang paling utama?’ Rasulullah
menjawab, ‘Beriman kepada Allah Ta’ala, malaikatnya, kitab-kitab-Nya, dan
Rasul-rasul-Nya, serta beriman kepada hari kebangkitan setelah kematian.’
Lalu laki-laki tersebut bertanya kembali, ‘Bagaimanakah iman yang paling
utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Berhijrah.’ Laki-laki tersebut bertanya kembali,
‘Hijrah itu apa?’ Rasulullah menjawab, ‘Engkau meninggalkan keburukan’”
(HR. Ahmad).
Telah datang juga hadis sahih dari Nabi yang artinya, “Seseorang itu
dikatakan muslim apabila kaum muslimin selamat dari lisan serta tangannya.
Orang dikatakan mukmin apabila manusia merasa aman dari dirinya terhadap
darah-darah dan harta-harta mereka.”
Dari sini bisa kita ketahui bahwa keimanan bukan hanya sekedar keyakinan
dalam jiwa, namun harus terealisasi juga di dalam kehidupan sehari-hari.
Inilah yang sudah disepakati ulama ahlussunnah wal jamaah saat
memberikan definisi tentang iman.
Baca Juga: Merasa Senang karena Orang Lain Tahu Amal Baik Kita,
Apakah Termasuk Riya?
فإذا أمنتم فاذكروا هللا كما علمكم ما لم،فإن خفتم فرجاال أو ركبانا
تكونوا تعلمون
“Jika kamu takut (ada bahaya), salatlah sambil berjalan kaki atau
berkendaraan. Kemudian apabila telah aman, maka ingatlah Allah (salatlah),
sebagaimana Dia telah mengajarkan kepadamu apa yang tidak kamu
ketahui” (QS. Al-Baqarah: 239).
Dari sisi bahasa saja kita bisa mengetahui bahwa keimanan akan
menimbulkan rasa aman dan kelapangan dada, sebagaimana juga firman
Allah Ta’ala,
ٰ َ ُ ۚ أَ َف َمن َش َر َح ٱهَّلل
ٍ ص ْد َرهُۥ لِإْل ِ سْ َل ِم َفه َُو َع َل ٰى ُن
ور مِّن رَّ ِّبهِۦ
“Maka apakah orang-orang yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk
menerima agama Islam, lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama
dengan orang yang hatinya membatu)?” (QS. Az-Zumar: 22).
هّٰللا
ان َو َز َّي َن ٗه ِفيْ قُلُ ْو ِب ُك ْم َو َكرَّ َه ِا َل ْي ُك ُم ْال ُك ْف َر َ َو ٰلكِنَّ َ َحب
َ َّب ِا َل ْي ُك ُم ااْل ۤ ِ ْي َم
– َفضْ اًل م َِّن هّٰللا ِ َو ِنعْ َم ًة َنPۙ ك ُه ُم الرَّ اشِ ُد ْو ٰ ُ ان ۗ ا
َ ٕىPِِٕ ول َ ق َو ْال ِعصْ َيPَ َو ْالفُس ُْو
َۗوهّٰللا ُ َعلِ ْي ٌم َح ِك ْي ٌم
“Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman
itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran,
kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan
yang lurus sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha
mengetahui, Maha bijaksana” (QS. Al-Hujurat: 7-8).
ْهللا أَن
َ َفاسْ أَلُ ْوا، ُالث ْوب
َّ ان َل َي ْخلُ ُق فِي َج ْوفِ أَ َح ِد ُك ْم َك َما َي ْخلُ ُق
َ اإل ْي َم
ِ َّإِن
ان فِي قُلُ ْو ِب ُك ْم ِ َي َُج ِّدد
َ اإل ْي َم
“Sesungguhnya iman benar-benar bisa menjadi usang di dalam tubuh
seseorang dari kalian sebagaimana usangnya pakaian. Maka memohonlah
kepada Allah supaya memperbarui iman di hati kalian.”
Jika hati seseorang sudah beriman dan lisan sudah memberikan persaksian,
maka anggota tubuh secara otomatis akan bekerja melaksanakan perintah
Allah, dan menjalankan konsekuensi keimanan, serta melaksanakan semua
hak-hak Allah yang ada pada dirinya. Dia juga akan menjauhi larangan-
larangan yang telah Allah larang. Dia melakukan itu semua karena mengimani
dan membenarkan apa yang ada di hatinya dan di lisannya. Sehingga apabila
seorang muslim merealisasikan semua itu, maka dia dikatakan telah
beriman.”
Baca Juga:
[Bersambung]
***
Penulis: Muhammad Idris
Artikel: Muslim.or.id
Referensi:
Sumber: https://muslim.or.id/70657-sepuluh-kunci-meraih-rasa-lapang-dada-
bag-3.html