Anda di halaman 1dari 11

Oleh Tim Dosen Pai:

H. Imamul Arifin, Lc., M.H.I


Choliliyah Thoha, Lc., M. Ag
DEFINISI AQIDAH

Secara •Diambil dari kata Bahasa


Arab ‫ عقد‬yaitu mengikat,

Bahasa ketetapan, dan berpegang


teguh

•Keyakinan kuat yang tidak


Makna ada keraguan bagi orang
yang meyakininya, baik

Istilah keyakinan itu haq atau


batil.
AQIDAH ISLAMIYAH

Dan apa yang telah


Beriman Seutuhnya Begitu juga diijma’kan para
Kepada Allah, Para membenarkan salafunassoolih
MalaikatNya, Kitab- apa yang ada (Ulama‟ sholih
kitab SuciNya, Para
RasulNya, Hari dalam Al-Qur‟an terdahulu) seraya
dan Sunnah memasrahkan diri
Kiamat Dan Qadha‟
Rasulullah sepenuhnya
& QadharNya
kepada Allah

Dari makna tersebut, Aqidah Islam sangat berkaitan erat dengan Iman,
Islam, dan Ihsan. Iman sebagai pondasi Aqidah, Islam pilarnya, dan Ihsan
sebagai atap dalam penyempurnaan Aqidah Islam.
IMAN :
“Beritahukan kepadaku
tentang Iman.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam menjawab, “Engkau
beriman kepada Allah,
kepada para Malaikat-
Nya, Kitab-kitab-Nya,
kepada para rasul-Nya,
kepada hari Kiamat dan
kepada takdir yang baik
maupun yang buruk.”
Orang tadi berkata, “Engkau
benar.” (HR. Muslim)
RUKUN IMAN

Iman kepada ALLAH

Iman kepada Malaikat Malaikat Allah

Iman kepada Kitab Kitab Allah

Iman kepada Rasulullah

Iman kepada Hari Akhir

Iman kepada Qadho‟ dan Qadr Allah


ISLAM
„Wahai Muhammad jelaskan kepadaku
tentang Islam?‟ Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam menjawab: ”Islam itu adala
h engkau bersaksi bahwa tidak
ada sesembahan yang berhak
diibadahi dengan benar kecuali
Allah dan Muhammad adalah
utusan-Nya, engkau menegakkan
shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan dan haji ke Baitullah Al
Haram jika engkau mampu
mengadakan perjalanan ke sana”.
Laki-laki tersebut berkata: „Engkau
benar.‟
IHSAN:
Menyembah Allah
seakan-akan
engkau melihat-
Nya, maka jika
engkau tidak
melihat-Nya,
maka
sesungguhnya Dia
(Allah) melihatmu
SUMBER AQIDAH ISLAMIYAH

•Al-qur‟an Dan •Ijma‟ Dan Qiyas


Sunnah •Disandarkan pada
•Diambil Secara wahyu
Naqliy Langsung Dari
Wahyu
Aqliy menggunakan
akal manusia
Melalui (para
Rasulullah Ulama/Mujtahid)
DALIL AL-QUR’AN DAN SUNNAH

D A L I L A L- Q U R ‟ A N DALIL AS-SUNNAH

‫سولِ ِه ال هن ِب ِّي أاْل ُ ِّم ِّي الهذِي‬ ِ ‫َفآ ِم ُنوا ِب ه‬


ُ ‫اَّلل َو َر‬ ُ ‫ أَ ِب أي َع أم َر َة‬،َ‫ َوقِ أيل‬،‫َعنأ أَ ِب أي َع أم ٍرو‬
‫س أف َيانَ أب ِن َع أب ِد هللاِ َرضِ َي‬
ِ ‫ُي أإمِنُ ِب ه‬
‫اَّلل َو َكلِ َماتِ ِه َوا هت ِب ُعوهُ لَ َعله ُك أم‬
َ‫َت أه َتدُون‬ ِ ‫س أول َ هللاِ قُلأ ل أِي فِي اإلِ أس‬
‫الم‬ َ ‫ ُق ألتُ َي‬:َ ‫هللاُ َع أن ُه َقال‬
ُ ‫ار‬
ِ‫ “قُلأ آ َم أنتُ باَّلل‬:َ ‫َق أوالً الَ أَ أسؤَل ُ َع أن ُه أَ َحدَ اً َغ أي َركَ؟ َقال‬
“Maka berimanlah kamu
‫ُث هم اس َتقِ أم” َر َواهُ ُم أسلِم‬
kepada Allah dan Rasul-
Nya, nabi yang ummi Dari Abu „Amr—ada yang menyebut
pula Abu „Amrah—Sufyan bin „Abdillah
yang beriman kepada radhiyallahu „anhu, ia berkata, “Aku
Allah dan kepada kalimat- berkata: Wahai Rasulullah katakanlah
kepadaku suatu perkataan dalam
kalimat-Nya dan ikutilah Islam yang aku tidak perlu bertanya
Dia, supaya kamu tentangnya kepada seorang pun
mendapat petunjuk”. selainmu.” Beliau bersabda,
“Katakanlah: aku beriman kepada
Allah, kemudian istiqamahlah.” (HR.
(QS.Al-A‟raf:158) Muslim)
DALIL IJMA’
DALAM PENETAPAN KOIDAH IJMA‟: ADANYA
S IFAT- S IFAT A LLA H S IFAT  A DA N YA D Z AT

Allah menetapkan Jika Allah


sifat-sifatNya yang menyatakan sifat-
kita kenal dalam sifatNya dalam AL-
Tauhid Asma‟ QUR‟AN, maka
dalam AL-QUR‟AN menunjukkan
adanya dzat Allah
DALIL QIYAS
ANALOGINYA SEBAGAI
SUMBER SANDARAN BERIKUT:

‫ض َبعْ َد‬ َ ْ‫ْف يُحْ ِيياألَر‬ ِ ‫ار َرحْ َم ِة ه‬


َ ‫َّللا َكي‬ ِ ‫ظرْ إلَى َءا َث‬ ُ ‫{ َفا ْن‬ Bumi yang mati dapat
‫ك لَمُحْ ِيي ْال َم ْو َتى َوه َُو َعلَى ُك ِّل‬ َ ِ‫َم ْو ِت َها إنه َذل‬ dihidupkan kembali oleh
50 : ‫َشيْ ٍء َقدِي ٌر } الرّوم‬ Allah
Maka perhatikanlah bekas-bekas
rahmat Allah, bagaimana Allah Bumi merupakan
menghidupkan bumi yang sudah makhluk Allah
mati. Sesungguhnya (Tuhan yang
berkuasa seperti) demikian benar Maka dari itu :
benar (berkuasa) menghidupkan
orang-orang yang telah mati. Dan Manusia juga akan
Dia Maha Kuasa atas segala dihidupkan kembali oleh
sesuatu. Allah
(Ar-Rum: 50) Karena manusia juga
makhluk Allah

Anda mungkin juga menyukai