الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هلل و على آله و صحبه أجمعين
Halaqah yang pertama dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Para Rasul Allah
“Pengertian Rasulullah dan Dalil-Dalil atas Wajibnya Beriman Dengan Para
Rasul”
“…Sunngguh Kami telah mengutus rasul rasul Kami dengan bukti bukti yang
nyata…” (Al-Hadid 25)
ب الَّ ِذي أَ ْن َز َل ِمنْ قَ ْب ُل ۚ َو َمنْ يَ ْكفُ ْر بِاهَّلل ِ َو َماَل ئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه
ِ سولِ ِه َوا ْل ِكتَا ِ سولِ ِه َوا ْل ِكتَا
ُ ب الَّ ِذي نَ َّز َل َعلَ ٰى َر ُ يَا أَيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا آ ِمنُوا بِاهَّلل ِ َو َر
Bضاَل اًل بَ ِعي ًدا
َ ض َّلَ سلِ ِه َوا ْليَ ْو ِم اآْل ِخ ِر فَقَ ْد
ُ َو ُر
“Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Allah dan RasulNya dan
Kitab yang telah diturunkan kepada RasulNya dan Kitab yang diturunkan
sebelumnya dan Barangsiapa yang kufur kepada Allah, Malaikat-malaikatNya,
Kitab-kitabNya dan Rasul-rasulNya dan hari Akhir maka sungguh dia telah sesat
dengan kesesatan yang jauh” (An-Nisa : 136)
اآلخ ِر َوتُؤْ ِمنَ بِا ْلقَ َد ِر َخ ْي ِر ِه َوش َِّر ِه ُ اإليمان أَنْ تُؤْ ِمنَ بِاهللِ َو َمالَئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر
ِ سلِ ِه َوا ْليَ ْو ِم
Beriman adalah engkau beriman kepada Allah, Malaikat-malaikatNya, Kitab-
kitabNya, Rasul-RasulNya dan hari Akhir dan engkau beriman dengan Takdir
yang baik maupun yang buruk
Dan para Ulama berijma’ atas wajibnya beriman kepada rasul rasul Allah ‘azza
wajalla.
itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini, dan sampai bertemu pada
halaqah selanjutnya.
Halaqah yang ke-2 dari Silsilah Beriman Kepada Para Rasul, Perbedaan Antara
Nabi Dan Rasul
“Dan tidaklah kami mengutus seorang Rasul dan tidak pula seorang Nabi
sebelum engkau (wahai Muhammad) melainkan apabila dia mempunyai suatu
keinginan syaitan pun memasukkan godaan-godaan kedalam keinginannya
tersebut” (Al-Hajj : 52)
Ada ulama yang mengatakan bahwa Rasul diberi wahyu dan diperintahkan
untuk menyampaikan, sedangkan Nabi diberi wahyu tetapi tidak diperintahkan
untuk menyampaikan namun ini adalah pendapat yang lemah karena ternyata
dalil menunjukkan bahwa Nabi juga diutus dan diperintah menyampaikan
wahyu sebagaimana dalam Firman Allah
“Dan tidaklah kami mengutus sebelummu seorang Rasul dan tidak pula seorang
Nabi kecuali apabila dia berkeinginan maka syaitan memasukkan godaan-
godaannya kedalam keinginannya tersebut” (Al-Hajj : 52)
Allah Mengatakan
“Dan tidaklah kami mengutus sebelummu seorang Rasul dan tidak pula seorang
Nabi”
ini menunjukkan bahwa Nabi Juga diutus berarti dia diperintah untuk
menyampaikan.
Demikian pula didalam hadits Rasulullah ﷺbersabda
س َم َعهُ أَ َح ٌد ُّ ُضتْ َعلَ َّي اأْل ُ َم ُم فَ َرأَيْتُ النَّبِ َّي َو َم َعه
َ الر َه ْيطُ َوالنَّبِ َّي َو َم َعهُ ال َّر ُج ُل َوال َّر ُجاَل ِن َوالنَّبِ َّي لَ ْي َ ُع ِر
ْ َ…إِنَّا أَ ْن َز ْلنَا الت َّْو َراةَ فِي َها ُهدًى َونُو ٌر ۚ يَ ْح ُك ُم بِ َها النَّبِيُّونَ الَّ ِذينَ أ
…سلَ ُموا لِلَّ ِذينَ هَادُوا
Di dalam ayat ini Nabi-nabi Bani Israil mereka menyampaikan syariat Nabi Musa
yang ada didalam Taurat, adapun Pengertian Rasul secara syariat mereka
adalah orang yang Allah beri Wahyu dan diperintahkan untuk
menyampaikan syariat yang baru dan diutus kepada kaum yang
menyelisihi perintah Allah itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali
ini, dan sampai bertemu pada halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ketiga dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Rasul Allāh *Cara
Beriman kepada Para Rasul Bag 1*.
Cara Beriman kepada Rasul Allāh mengandung beberapa perkara
① Keyakinan yang dalam bahwa kenabian & kerosulan adalah pilihan dari Allāh,
Allāh memberikannya kepada siapa saja yang memang berhak & yang paling
afdhol & sempurna.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
” Allāh memilih Rasul-rasul dari kalangan malaikat & dari kalangan manusia,
sesungguhnya Allāh Maha Mendengar lagi Maha Melihat ”
② Keyakinan yang dalam bahwa mereka (para Rasul Allāh) adalah makhluk
Allāh yang menciptakan paling sempurna baik ilmu, amalan, itiqad maupun
penciptaan atau fisik mereka.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman menceritakan tentang Nabi Nuh alaihi
salam :
ۚ ش ُكو ًرا
َ إِنَّهُ َكانَ َع ْبدًا
[QS Al-Isra’ 3]
” Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang penyantun lembut hati & suka kembali
(kembali kepada Allāh)
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
[QS Al-Qalam 4]
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang keempat dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Rasul Allāh *Cara
Beriman kepada Para Rasul Bag 2*.
Diantara cara Beriman dengan para Rasul
③ Meyakini bahwa Para Rasul benar-benar terlepas dari sifat dusta,
menyembunyikan ilmu & penghianatan.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :
َ ق ا ْل ُم ْر
َسلُون َ قَالُوا يَا َو ْيلَنَا َمنْ بَ َعثَنَا ِمنْ َم ْرقَ ِدنَا ۜ ۗ ٰ َه َذا َما َو َع َد ال َّر ْح ٰ َمنُ َو
َ ص َد
“Mereka berkata celaka kita, siapakah yang telah membangkitkan kita dari
tempat istirahat kita, inilah yang dijanjikan oleh Ar-Rohman & benarlah para
Rasul”
[QS Ibrahim 4]
“dan tidaklah Kami utus seorang Rasul kecuali dengan bahasa kaumnya supaya
dia menerangkan kepada mereka”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang kelima dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Rasul Allāh *Cara
Beriman kepada Para Rasul Bag 3*.
⑤ Meyakini Dengan Keyakinan Yang Dalam Bahwa Mereka (Para Rasul) Adalah
Manusia.
Menimpa mereka apa yang menimpa manusia yang lain, mereka makan,
minum, mencari rezeki, menikah, memiliki keturunan, tertimpa sakit, terbunuh,
meninggal dll.
“katakanlah Maha Suci Rabbku tidaklah aku kecuali seorang manusia yang
diutus”
اق ْ َ سلِينَ إِاَّل إِنَّ ُه ْم لَيَأْ ُكلُونَ الطَّ َعا َم َويَ ْمشُونَ فِي اأْل
ِ س َو َ …ۗ َو َما أَ ْر
َ س ْلنَا قَ ْبلَ َك ِمنَ ا ْل ُم ْر
“dan sungguh Kami telah mengutus para Rasul sebelummu dan kami telah
menjadikan bagi mereka istri² & keturunan”
ين
ِ ِشف ْ َوإِ َذا َم ِر
ْ َضتُ فَ ُه َو ي
“dan apabila aku sakit, maka Allāh Dialah yang menyembuhkan aku”
“dan ingatlah Ayyub ketika dia memanggil Rabb nya sesungguhnya aku telah
ditimpa sakit & Engkau adalah Dzat Yang Maha Penyayang”
Dari Abdullāh Ibn Mas’ud radiallahu anhu beliau berkata aku memasuki
Rasulullãh ﷺ, sedangkan beliau dalam keadaan demam, maka aku
berkata
Beliau ﷺmengatakan :
ِ اب ا ْل َح ِر
يق ٍّ سنَ ْكت ُُب َما قَالُوا َوقَ ْتلَ ُه ُم اأْل َ ْنبِيَا َء بِ َغ ْي ِر َح
َ ق َونَقُو ُل ُذوقُوا َع َذ َ ۘ س ِم َع هَّللا ُ قَ ْو َل الَّ ِذينَ قَالُوا إِنَّ هَّللا َ فَقِي ٌر َونَ ْحنُ أَ ْغنِيَا ُء
َ لَقَ ْد
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang keenam dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada Rasul Allāh *Cara
Beriman kepada Para Rasul Bag 4*.
Diantara cara beriman kepada para rasul adalah meyakini bahwa mereka
maksum yaitu terjaga dari dosa besar seperti:
Zina
Mencuri
Menipu
Sihir
Membuat berhala, dll
Ini adalah kesepakatan umat, adapun orang Yahudi & Nashrani maka mereka
menganggap para Nabi dan Rasul melakukan Dosa besar, seperti keyakinan
bahwa Nabi Harun dialah yang membuat berhala & keyakinan bahwa Nabi
Ibrahim mengorbankan Istri nya (Sarah) kepada Firaun & seperti keyakinan
bahwa Nabi Luth alaihi salam mabuk dll.
Adapun Dosa kecil maka menurut sebagian besar ulama terkadang seorang
Nabi melakukan dosa kecil namun tidak sampai berhubungan dengan wahyu &
dengan cepat sekali mereka Bertaubat kepada Allāh ajja wajalla.
Nabi Adam alaihi salam beliau dilarang untuk memakan buah tertentu didalam
Surga, akan tetapi beliau melanggarnya kemudian beliau mengatakan :
“wahai Rabb kami, kami telah mendholimi diri kami sendiri & seandainya
Engkau tidak mengampuni dosa kami & menyayangi kami, niscaya kami
termasuk orang-orang yang merugi”
Nabi Nuh alaihi salam meminta kepada Allāh supaya menyelamatkan anaknya
yang kafir, maka Allāh ajja wajalla menegur beliau & menasihati beliau
kemudian beliau langsung meminta kepada Allāh seraya berkata:
ِ س لِي بِ ِه ِع ْل ٌم ۖ َوإِاَّل تَ ْغفِ ْر لِي َوت َْر َح ْمنِي أَ ُكنْ ِمنَ ا ْل َخ
َاس ِرين َ سأَلَ َك َما لَ ْي
ْ َب إِنِّي أَعُو ُذ بِ َك أَنْ أ
ِّ قَا َل َر
Nabi Musa alaihi salam pernah memukul orang kifti (orang Mesir) yang
berakibat terbunuhnya orang tersebut ini adalah dosa kecil karena pukulan Nabi
Musa alaihi salam sebenarnya tidak mematikan & beliau shallahu’alaihi wa
sallam juga tidak bermaksud untuk membunuh, Nabi Musa alaihi salam
mengiringi kesalahan ini dengan Taubat kepada Allāh.
Allāh berfirman:
سي فَا ْغفِ ْر لِي فَ َغفَ َر لَهُ ۚ إِنَّهُ ُه َو ا ْل َغفُو ُر ال َّر ِحي ُم
ِ ب إِنِّي ظَلَ ْمتُ نَ ْف
ِّ قَا َل َر
Nabi Yunus alaihi salam pernah marah meninggalkan kaumnya karena mereka
tidak menerima dakwah beliau & setelah ditelan ikan yang besar, Nabi
beliaupun segera meminta ampun kepada Allāh.
Allāh berfirman:
“dan ingatlah kisah dzunnun yaitu Yunus ketika dia pergi dalam keadaan marah
lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya maka dia berdoa
dalam keadaan yang sangat gelap tidak ada sesembahan yang berhak
disembah kecuali Engkau Maha Suci Engkau sungguh aku termasuk orang-
orang yang dzolim”
“Dia (Muhammad) berwajah masam & berjalan karena seorang buta telah
datang kepadanya. & tahukah engu(wahai Muhammad) barangkali dia ingin
menyucikan dirinya atau dia ingin mendapatkan pengajaran yang memberi
manfaat kepadanya”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ketujuh dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul *Cara
Beriman kepada Para Rasul Bag 5*.
Diantara cara beriman dengan para Rasul adalah waspada dari ghuluw atau
berlebihan terhadap para Rasul alaihim wa salam, seperti menganggap beliau
mengetahui yang ghaib atau mensifati beliau dengan sifat² ketuhanan & Allāh
ajja wajalla melarang Ahlu kitab dari sikap ghuluw dengan firman-Nya:
“Wahai Ahlu kitab janganlah kalian berlebih-lebihan didalam agama kalian &
janganlah kalian berkata atas nama Allāh kecuali kebenaran, sesungguhnya Isa
Ibn Maryam adalah Rasulullãh dan kalimatnya yang dia lemparkan kepada
Maryam dan dia adalah Ruh dariNya maka berimanlah kalian kepada Allāh &
RasulNya & janganlah kalian katakan Tuhan itu tiga… ”
ُ فَقُ ْولُ ْوا َع ْب ُد هللاِ َو َر،ُ فَإِنَّ َما أَنَا َع ْب ُده،صا َرى ابْنَ َم ْريَ َم
ُس ْولُه ِ الَ تُ ْط ُر ْونِي َك َما أَ ْط َر.
َ َّت الن
Dan diantara bentuk ghuluw orang-orang Nashrani adalah mengatakan Isa anak
Allāh, orang Yahudi mengatakan Uzair adalah anak Allāh
Allāh berfirman:
ٰ
َ ُيح ابْنُ هَّللا ِ ۖ َذلِ َك قَ ْولُ ُه ْم بِأ َ ْف َوا ِه ِه ْم ۖ ي
ۚ ُ ضا ِهئُونَ قَ ْو َل الَّ ِذينَ َكفَ ُروا ِمنْ قَ ْب ُل ۚ قَاتَلَ ُه ُم هَّللا ُ سِ صا َرى ا ْل َم ِ َت ا ْليَ ُهو ُد ُع َز ْي ٌر ابْنُ هَّللا ِ َوقَال
َ َّت الن ِ ََوقَال
َأَنَّ ٰى يُؤْ فَ ُكون
“Telah berkat orang-orang Yahudi bahwa Uzair adalah anak Allāh & berkata
orang-orang Nashrani bahwa Al Masih adalah anak Allāh, demikianlah ucapan²
mereka dengan mulut² mereka, mereka menyamai ucapan orang-orang yang
kafir sebelum mereka, Allāh melaknat mereka, lalu bagaimana mereka
berpaling”
Padahal para Rasul alaihim Salam tidak memiliki sedikitpun sifat Rububiah &
Uluhiyah yaitu sifat² Ketuhanan mereka tidak mengetahui yang ghaib kecuali
setelah diberi tahu oleh Allāh ajja wajalla.
Allāh berfirman:
ول
ٍ سُ ض ٰى ِمنْ َر ْ …إِاَّل َم ِن
َ َارت
“Dia lah Allāh yang mengetahui perkara yang ghaib maka tidaklah Dia
menampakkan perkara yang ghaib kepada siapapun, kecuali orang yang Allāh
ridhai dari kalangan para Rasul”
Dan mereka juga tidak bisa memberikan manfaat & mudhorot kecuali dengan
kehendak Allāh.
Allāh berfirman:
“Katakanlah aku tidak memiliki untuk diriku sendiri manfaat & mudhorot kecuali
apabila Allāh menghendaki & seandainya aku mengetahui perkara yang ghaib
niscaya aku akan memperbanyak kebaikan & tentunya aku tidak akan ditimpa
kejelekan, tidaklah aku kecuali sebagai pemberi peringatan & pemberi kabar
gembira bagi orang-orang yang beriman”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Kedelapan dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
*Cara Beriman kepada Para Rasul Bag 6*.
Diantara cara beriman dengan para Rasul alaihimus salam adalah keyakinan
bahwa Allāh melebihkan sebagian Nabi & Rasul diatas sebagian yang lain tanpa
merendahkan & melecehkan harga diri & kedudukan yang lain.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
ٍ ض ُه ْم َعلَ ٰى بَ ْع
ض َّ َس ُل ف
َ ض ْلنَا بَ ْع ُّ ۘ تِ ْل َك
ُ الر
“itu adalah para Rasul, Kami telah muliakan sebagian mereka diatas sebagian
yang lain” [QS Al-Baqarah 253]
“dan sungguh Kami telah memuliakan sebagian Nabi diatas sebagian yang lain”
[QS Al-Isra’ 55]
Maka yang dimaksud dengan yang membeda²kan disini adalah beriman dengan
sebagian Rasul & mengingkari sebagian yang lain, seperti orang yang beriman
dengan Nabi Isā alaihi salam & kufur dengan Nabi Muhammad ﷺ. Dan
sebaik-baik Nabi adalah Ulul Ajmi (orang-orang yang memiliki kesabaran yang
kuat).
“maka bersabarlah engkau sebagaimana Ulul Ajmi diantara para Rasul telah
bersabar” [QS Al-Ahqaf 35]
Menurut sebagian ulama yang dimaksudkan dengan Ulul Ajmi adalah 5 Orang,
mereka adalah:
1. Nabi Nuh
2. Nabi Ibrahim
3. Nabi Musa
4. Nabi Isa
5. Nabi Muhammad
[alaihimus salam]
Nama² mereka telah terkumpul didalam dua ayat dari surat Al-Ahzab & surat
Ash-Shuro.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“dan ketika Kami mengambil perjanjian dari para Nabi darimu, Nuh, Ibrahim,
Musa & Isa Ibnu Maryam & kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang
kuat” [QS Al-Ahzab 7]
س ٰى
َ س ٰى َو ِعي َّ وحا َوالَّ ِذي أَ ْو َح ْينَا إِلَ ْي َك َو َما َو
َ ص ْينَا بِ ِه إِ ْب َرا ِهي َم َو ُمو ً ُص ٰى بِ ِه ن ِ ش َر َع لَ ُك ْم ِمنَ الد
َّ ِّين َما َو َ ۖ…
“Allāh telah mensyariatkan bagi kalian dari agama apa yang Allāh wasiatkan
kepada Nuh & apa yang telah Kami wahyukan kepadamu & apa yang telah apa
Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa & Isā ” [QS Ash-Shura 13]
Ke-lima Nabi inilah & juga Nabi Adam yang tersebut didalam hadits Ttg
Asyafaatul Ujma yang kita sudah sebutkan didalam Silsilah Beriman Kepada
Hari Akhir.
Sebaik-baik Ulul Ajmi adalah dua orang Nabi, yang keduanya adalah kholilullah
(kekasih Allāh) beliau berdua adalah Nabi Ibrahim alaihi salam & Nabi
Muhammad ﷺ.
Dalilnya adalah firman Allāh:
“dan Allāh telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasihNya” [QS An-Nisa’ 125]
Rasulullãh ﷺbersabda:
bawah ini,
فَإِنَّ هَّللا َ تَ َعالَى قَ ْد ات ََّخ َذنِي َخلِياًل َك َما ات ََّخ َذ إِ ْب َرا ِهي َم َخلِياًل
“aku adalah pemuka anak-anak Nabi Adam pada hari Kiamat” [HR Muslim]
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Kesembilan dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
*Cara Beriman kepada Para Rasul Bag 7*.
Diantara cara beriman dengan para Rasul adalah keyakinan yang kuat bahwa
seluruh Nabi & Rasul alaihimus salam telah bersepakat dalam berdakwah
kepada Tauhid & mengingatkan umat mereka dari kesyirikan.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“dan sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang Rasul kepada
kalian hanya menyembah kepada Allāh & jauhilah Thogut” [QS An-Nahl 36]
_yang dimaksud dengan Thogut adalah sesuatu yang disembah selain Allāh_
ٰ
ِ وحي إِلَ ْي ِه أَنَّهُ اَل إِلَهَ إِاَّل أَنَا فَا ْعبُد
ُون ِ ُول إِاَّل ن
ٍ س َ َو َما أَ ْر
ُ س ْلنَا ِمنْ قَ ْبلِ َك ِمنْ َر
َ ت النُّ ُذ ُر ِمنْ بَ ْي ِن يَ َد ْي ِه َو ِمنْ َخ ْلفِ ِه أَاَّل تَ ْعبُدُوا إِاَّل هَّللا ِ َ… َو ْاذ ُك ْر أَ َخا عَا ٍد إِ ْذ أَ ْن َذ َر قَ ْو َمهُ بِاأْل َ ْحق
ِ َاف َوقَ ْد َخل
“dan ingatlah kaum ‘Ad ketika dia memberikan peringatan kepada kaumnya
yang tinggal di bukit² pasir & telah berlalu para Rasul yang memberikan
peringatan sebelum dia & setelah dia supaya kalian tidak menyembah kecuali
hanya kepada Allāh” [Surat Al-Ahqaf 21]
Tiga ayat diatas menunjukkan bahwasanya setiap Rasul & setiap Nabi inti
dakwah mereka satu yaitu *Tauhid*.
“sungguh Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya maka dia berkata _wahai
kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allāh, kalian tidak memiliki
sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia_ ” [QS Al-A’raf 59]
Dan Allāh menceritakan tentang Nabi Hud alaihi salam, Allāh mengatakan:
ََوإِلَ ٰى عَا ٍد أَ َخا ُه ْم هُودًا ۗ قَا َل يَا قَ ْو ِم ا ْعبُدُوا هَّللا َ َما لَ ُك ْم ِمنْ إِ ٰلَ ٍه َغ ْي ُرهُ ۚ أَفَاَل تَتَّقُون
” dan kami telah mengutus kepada kaum ‘Ad saudara mereka Hud alaihi salam,
dia berkata _wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allāh tidak
ada sesembahan yang berhak disembah oleh kalian kecuali Dia, mengapa kalian
tidak bertakwa_” [QS Al-A’raf 65]
ُصالِ ًحا ۗ قَا َل يَا قَ ْو ِم ا ْعبُدُوا هَّللا َ َما لَ ُك ْم ِمنْ إِ ٰلَ ٍه َغ ْي ُره
َ …ۖ َوإِلَ ٰى ثَ ُمو َد أَ َخا ُه ْم
“dan Kami telah mengutus kaum Tsamud saudara mereka Sholeh dia berkata
_wahai kaumku hendaklah kalian menyembah kepada Allāh kalian tidak
memiliki sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia_” [QS Al-A’raf 73]
Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman tentang Nabi Syu’aib alaihi salam:
ُش َع ْيبًا ۗ قَا َل يَا قَ ْو ِم ا ْعبُدُوا هَّللا َ َما لَ ُك ْم ِمنْ إِ ٰلَ ٍه َغ ْي ُره
ُ …ۖ َوإِلَ ٰى َم ْديَنَ أَ َخا ُه ْم
“dan Kami telah mengutus kepada Madyan saudara mereka Syu’aib, dia berkata
_wahai kaumku sembahlah Allāh, kalian tidak memiliki sesembahan yang
berhak disembah kecuali Dia_… ” [QS Al-A’raf 85]
Allāh berfirman:
ً ش ْر َعةً َو ِم ْن َه
…اجا ِ مBْ … ۚ لِ ُك ٍّل َج َع ْلنَا ِم ْن ُك
“masing-masing Kami telah jadikan syariat & juga cara” [QS Al-Ma’idah 48]
Rasulullãh ﷺbersabda:
َ ت َوأُ َّم َهاتُ ُه ْم
ِ شتَّى َو ِدينُ ُه ْم َو
اح ٌد ٍ اأْل َ ْنبِيَا ُء إِ ْخ َوةٌ ِمنْ َعاَّل
“para Nabi adalah saudara sebapak ibu² mereka berbeda tetapi Agama mereka
satu” [HR Al-Bukhori & Muslim ]
Di dalam hadits ini para Nabi diumpamakan seperti saudara² dari satu bapak
berlainan ibu maksudnya sama-sama berdakwah kepada Tauhid meskipun
dengan cara yang berbeda.
“maka yang dimaksud dengannya adalah pokok² dari Tauhid & pokok ketaatan
kepada Allāh Ta’āla meskipun berbeda caranya”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Kesepuluh dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
*Cara Beriman kepada Para Rasul Bag 8*.
1. Wahyu
Allāh berfirman:
Rasulullãh ﷺbersabda:
“kami tidak diwarisi apa yang kami ditinggalkan adalah shodaqoh” [HR Al
Bukhori & Muslim]
Yang dimaksud dengan kami disini adalah seluruh para Nabi. Oleh karena itu
ketika Rasulullãh ﷺmeninggal & datang kepada Abu Bakar as siddiq
untuk mengambil warisannya maka Abu Bakar mengatakan kepada Fatimah
dengan hadits ini.
Rasulullãh ﷺbersabda:
ما قبض هللا نبيا إال في الموضع الذي يحب أن يدفن فيه:)١٠١٨( سنن الترمذي.
“Tidaklah Allāh mencabut nyawa seorang Nabi kecuali di tempat yang dia
senang untuk dikuburkan di tempat tersebut “.
Hadīts Riwayat Ath Tirmidzi & Ibn Majjah &shahihkan oleh Syaikh Al Bani
rahimahullah.
Rasulullãh ﷺbersabda:
” Sesungguhnya Allāh ajja wajalla mengharamkan atas bumi supaya dia tidak
memakan jasad² para Nabi”
[HR Abu Dawud, An Nasaii & Ibn Majjah & dishahihkan oleh Syaikh Al Bani
rahimahullah]
6. Dan diantara keistimewaan para Nabi bahwa para Nabi tidur matanya
tetapi tidak tidur hatinya.
والنبي صلى هللا عليه وسلم نائمة عيناه والينام قلبه وكذلك األنبياء تنام أعينهم والتنام قلوبهم
“dan Nabi ﷺtidur kedua matanya & tidak tidur hatinya dan
demikianlah para Nabi tidur mata mata mereka & hati² mereka tidak tidur” [HR
Al Bukhori]
7. Dan diantara keutamaan para Nabi bahwa para Nabi hidup didalam
kuburan mereka dalam keadaan shalat.
Rasulullãh ﷺbersabda:
“para Nabi mereka dalam keadaan hidup didalam kuburan² mereka dalam
keadaan mereka melakukan shalat”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Kesebelas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
adalah *Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 9*.
Diantara Cara Beriman kepada para Rasul alaihim salam adalah *Wajib Beriman
Kepada Para Rasul Secara Terperinci Maupun Secara Global*.
Iman yang terperinci maksudnya adalah beriman dengan nama kabar², kisah²
para Nabi yang datang didalam Alquran & Sunnah yang shahihah.
Adapun iman secara global maka yang dimaksud adalah beriman bahwa Allāh
memiliki Nabi² & Rasul² selain yang disebut namanya didalam Alquran &
AlHadits.
“dan sungguh Kami telah mengutus para Rasul sebelummu diantara mereka
ada yang Kami kisahkan kepadamu & diantara mereka ada yang tidak Kami
kisahkan kepadamu” [QS Ghafir 78]
ٍ َُك َّذبَتْ قَ ْو ُم ن
َ وح ا ْل ُم ْر
َسلِين
Mereka dianggap mendustakan para Rasul padahal tidak diutus kepada mereka
kecuali Nabi Nuh, yang demikian karena mendustakan seorang Nabi sama
dengan mendustakan semuanya.
ٍ َُك َّذبَتْ قَ ْو ُم ل
َ وط ا ْل ُم ْر
َسلِين
Dan tidak datang kaum Nabi Nuh (‘Ad Tsamud) & kaum Nabi Luth kecuali
seorang Rasul saja namun ketika mereka kafir terhadap Rasul tersebut maka
pada hakikatnya mereka telah kafir kepada semua Rasul.
Orang Yahudi yang mengaku beriman kepada Nabi Musa alaihi salam & orang-
orang Nashrani yang mengaku beriman dengan Nabi Isa alaihi salam kalau
mereka kafir terhadap Nabi Muhammad ﷺ, telah mengetahui
kedatangan beliau mereka akan masuk kedalam Neraka.
Rasulullãh ﷺbersabda:
ِ ثُ َّم يَ ُموتُ َولَ ْم يُؤْ ِمنْ بِالَّ ِذي أُ ْر،ص َرانِ ٌّي
ْ إِاَّل َكانَ ِمن،س ْلتُ بِ ِه ٌّ س َم ُع بِي أَ َح ٌد ِمنْ َه ِذ ِه األُ َّم ِة يَ ُهو ِد
ْ َ َواَل ن،ي ْ َ اَل ي،س ُم َح َّم ٍد بِيَ ِد ِه ُ َوالَّ ِذي نَ ْف
ب النَّا ِر
ِ ص َحا ْ َأ
Adapun kalau kenabian pasti diperselisihkan seperti Khadir maka ada orang
yang mengatakan beliau adalah Nabi & ada yg mengatakan bahwa beliau
adalah wali & bukan Nabi dalam keadaan demikian maka orang yang yang
mengatakan beliau adalah wali (bukan Nabi) tidak dikafirkan.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Kedua belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
alaihimus salam adalah *Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 10*.
Di antara cara beriman kepada para rasul alaihimus salam adalah keyakinan
bahwa Allāh telah menguatkan mereka dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya
sebagai pembenaran terhadap kenabian mereka. Tanda² kekuasaan ini telah
tersebar dikalangan kaum muslimin dengan nama Mukjizat.
Al Mu’jizat adalah jamak dari Al Mu’jizat, yang secara bahasa artinya adalah
yang melemahkan orang lain sehingga tidak bisa mendatangkan yang
semisalnya
Lafadz ini tidak ada di dalam Al-Qur’an dan Al Hadits, yang sering digunakan
adalah Al Ayat & Al Bayyinat.
Al Ayat artinya adalah tanda² kekuasaan
“oleh karena itu Allāh memberikan kepada beliau (Nabi Isa) Al Bayyinat &
maksudnya adalah Al Mu’jizat”
Rasulullãh ﷺbersabda:
“ ْ فَأ َ ْر ُجو أَن، َوإِنَّ َما َكانَ الَّ ِذي أُوتِيتُ َو ْحيا ً أَ ْو َحى هللا إِلَ َّي،ش ُر
َ َت َما ِم ْثلُهُ آ َمنَ َعلَ ْي ِه ا ْلب ِ َما ِمنَ األَ ْنبِيَا ِء ِمنْ نَبِ ٍّي إِالَّ قَ ْد أُع
ِ ْط َي ِمنَ اآليَا
أَ ُكونَ أَ ْكثَ َر ُه ْم تَابِعا ً يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة
“Tidaklah ada seorang Nabi kecuali diberi tanda² kekuasaan yang beriman
dengannya manusia & sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu
yang diwahyukan kepadaku maka aku berharap bahwa aku yang paling banyak
pengikutnya di hari kiamat”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Ke tiga belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
alaihimus salam adalah *Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 11*.
Yang terkenal sebagai kaum yang terkuat & biasa memahat gunung untuk
dijadikan rumah.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
“dan ingatlah oleh kalian waktu Allāh menjadikan kalian pengganti² yang
berkuasa sesudah kaum ‘Ad & memberikan tempat kepada kalian di bumi,
kalian mendirikan istana² di tanah²nya yang datar & kalian memahat gunung²
nya untuk dijadikan rumah”.
② Sihir
Di zaman Nabi Musa alaihi wa sallam sangat banyak & tersebar & mereka
adalah kaum yang sangat mengagungkan sihir & tukang sihir & diantara sihir
mereka adalah menipu mata manusia seperti menyihir manusia sehingga
mereka melihat tali & tongkat seakan-akan dia adalah ular. Oleh karena itu
diantara ayat yg Allāh berikan kepada Nabi Musa alaihi wa sallam adalah
berubahnya tongkat menjadi ular secara hakikat & bukan hanya tipuan mata &
tangan yg bersinar setelah dimasukkan ke dalam saku secara hakikat & bukan
hanya tipuan mata.
Allāh berfirman :
“lalu Musa melemparkan tongkatnya tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar
yang sebenarnya & dia mengeluarkan tangannya & tiba-tiba tangan itu menjadi
putih bercahaya bagi orang-orang yang melihatnya”
Maka para tukang sihir akhirnya mengetahui bahwa Nabi Musa alaihi wa sallam
memang diutus oleh Allāh & merekapun masuk Islām & sangat kuat keIslaman
nya.
③ Ilmu kedokteran
Di zaman Nabi Isa alaihi wa sallam sangat populer, oleh karena itu Allāh
Subhānahu wa Ta’āla menguatkan Nabi Isa dengan ayat² yang berkaitan
dengan penyakit & penyembuhannya yang tidak mungkin dilakukan oleh
seorang dokter atau ahli apapun dia Allāh berikan beliau alaihi wa sallam
kemampuan menyembuhkan orang yang buta dari lahir, menyembuhkan orang
yang berpenyakit kusta bahkan menghidupkan orang yang sudah mati.
… ص بِإِ ْذنِي ۖ َوإِ ْذ ت ُْخ ِر ُج ا ْل َم ْوت َٰى بِإِ ْذنِي ُ فَتَ ْنفُ ُخ فِي َها فَتَ ُكونُ طَ ْي ًرا بِإِ ْذنِي ۖ َوتُ ْب ِرBين َك َه ْيئَ ِة الطَّ ْي ِر بِإِ ْذنِي
َ ئ اأْل َ ْك َمهَ َواأْل َ ْب َر ُ َُوإِ ْذ ت َْخل
ِ ِّق ِمنَ الط
ۖ…
“dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan
seijin Ku kemudian engkau meniup nya lalu menjadi seekor burung yang
sebenarnya dengan seizin Ku & ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang
yang buta sejak lahir & orang yang berpenyakit kusta dengan seizin Ku dan
ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati dari kubur menjadi hidup
dengan seijin Ku ”
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Ke empat belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
alaihimus salam adalah *Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 12*.
ْ ست َِجيبُوا لَ ُك ْم فَا ْعلَ ُموا أَنَّ َما أُ ْن ِز َل بِ ِع ْل ِم هَّللا ِ َوأَنْ اَل ِإ ٰلَهَ إِاَّل ُه َو ۖ فَ َه ْل أَ ْنتُ ْم ُم
َسلِ ُمون ْ َفَإِلَّ ْم ي
” Dan seandainya kalian ragu terhadap apa yang kaki turun kan kepada hamba
Kami maka datang kanlah satu surat & panggil lah oleh kalian saksi kalian
selain Allāh kalau kalian adalah orang-orang yang benar, seandainya kalian
tidak bisa melakukannya & kalian pasti kalian tidak bisa melakukannya maka
takut lah dengan Neraka yang bahan bakar nya adalah manusia & batu yang
disediakan untuk orang-orang yang kafir ”
Ini semua menunjukan bahwa Al-Qur’an adalah ayat atau mukjizat yang
menunjukkan kebenaran nabi Muhammad & ﷺkebenaran apa yang
beliau bawa & seharusnya ini semua menjadikan mereka beriman & mengikuti
beliau ﷺ
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Ke lima belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
alaihimus salam adalah *Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 13*.
[QS Al-Isra’ 1]
“Maha Suci Dzat yang telah menjalankan hambaNya dimalam hari dari Al Masjid
Harom Ke Al Masjid Aqso yang Kami berkahi sekitarnya untuk Kami tunjukkan
kepadanya sebagian dari ayat-ayat Kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar
lagi Maha Melihat”
ستَ ِم ٌّر
ْ س ْح ٌر ُم ُ َوإِنْ يَ َر ْوا آيَةً يُ ْع ِر
ِ ضوا َويَقُولُوا
ق ا ْلقَ َمر َ أن أهل مكة سأل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم انير يهم آيَةً فعرهم إ ْن
َّ ش
[HR Muslim]
④ kabar beliau tentang mati sahid nya Umar Ibn khotob & Utsman Ibn Affan
radiallahu anhuma.
Berkata Annas bin Malik radiallahu anhu :
“Nabi ﷺnaik keatas Gunung Uhud & bersama beliau Abu Bakar, Umar
& Utsman maka bergetarlah gunung Uhud Nabi ﷺkemudian
menendang gunung Uhud dengan kaki beliau seraya berkata tenanglah wahai
Uhud tidak ada diatasmu kecuali seorang Nabi, seorang Sidiq & dua orang
syahid”
[HR Al Bukhâri]
Benarlah apa yang dikatakan oleh Rasulullãh ﷺ, karena Umar &
Utsman dibunuh & meninggal dalam keadaan syahid
المسجد مسقوفا على جذوع من نخل فكان النبي صلى هللا عليه وسلم اذا خطب يقوم الى جذع منها فلما صنع له المنبر وكان عليه
فسمعنا لذلك الجذع صوتا كصوت العشار حتى جاء النبى صلى هللا عليه وسلم فوضع يده عليها فسكنت.
“dahulu masjid Nabawi bertiangkan batang pohon Qurma, maka dahulu Nabi
ﷺapabila khutbah beliau berdiri didekat salah satu batang tersebut
ketika dibuatkan mimbar, kemudian beliau berkhutbah diatas nya maka kami
mendengar suara batang qurma tersebut seperti suara unta yang sedang hamil
sepuluh bulan sampai datang Nabi ﷺ, kemudian beliau meletakkan
tangannya pada batang tersebut maka diamlah batang tersebut”
[HR.Bukhari]
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu
kembali pada Halaqah selanjutnya.
_*Abdullāh Roy*_