Anda di halaman 1dari 9

HSI 8.

11 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 9


   9:28 AM  
Halaqah yang Kesebelas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 9.

Diantara Cara Beriman kepada para Rasul alaihim salam adalah *Wajib Beriman
Kepada Para Rasul Secara Terperinci Maupun Secara Global*.
Iman yang terperinci maksudnya adalah beriman dengan nama kabar², kisah² para
Nabi yang datang didalam Alquran & Sunnah yang shahihah.
Adapun iman secara global maka yang dimaksud adalah beriman bahwa Allāh
memiliki Nabi² & Rasul² selain yang disebut namanya didalam Alquran & AlHadits.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ ‫ص َعلَ ْي‬
‫ك‬ ْ ‫ص‬ ْ َ‫ن ل‬
ُ ‫م نَ ْق‬ ْ ‫م َم‬ َ ‫ص َنا َعلَ ْي‬
ْ ‫ك َو ِم ْن ُه‬ َ ‫ن َق‬
ْ ‫ص‬ ْ ‫م َم‬
ْ ‫ك ِم ْن ُه‬ ْ ‫ساًل م‬
َ ِ‫ِن َق ْبل‬ َ ‫ۗ َولَق َْد َأ ْر‬
ُ ‫س ْل َنا ُر‬

“dan sungguh Kami telah mengutus para Rasul sebelummu diantara mereka ada
yang Kami kisahkan kepadamu & diantara mereka ada yang tidak Kami kisahkan
kepadamu” [QS Ghafir 78]

Barangsiapa yang mendustakan & mengingkari kenabian salah seorang dari para Nabi yang telah
disepakati kenabiannya maka pada hakikatnya dia telah mengingkari seluruh Nabi yang demikian karena
inti ajaran para Nabi alaihim salam adalah sama & mendustakan sebagian mereka sama dengan
mendustakan yang lain. 

Oleh karena itu Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫ِين‬
َ ‫سل‬ ُ ‫ت َق ْو ُم ُنوحٍ ا ْل‬
َ ‫م ْر‬ ْ َ‫َك َّذب‬

“kaum Nuh telah mendustakan para Rasul” [QS Ash-Shu’ara 105]

Mereka dianggap mendustakan para Rasul padahal tidak diutus kepada mereka
kecuali Nabi Nuh, yang demikian karena mendustakan seorang Nabi sama dengan
mendustakan semuanya. 

Dan Allāh berfirman:

‫ِين‬
َ ‫سل‬ ُ ‫ت َعا ٌد ا ْل‬
َ ‫م ْر‬ ْ َ‫َك َّذب‬

“kaum ‘Ad mendustakan para Rasul” [QS Ash-Shu’ara 123]


Dan Allāh berfirman:
‫ِين‬
َ ‫سل‬ ُ ‫مو ُد ا ْل‬
َ ‫م ْر‬ ُ َ‫ت ث‬
ْ َ‫َك َّذب‬

“Kaum Tsamud mendustakan para Rasul” [QS Ash-Shu’ara 141]


Dan Allāh berfirman:

‫ِين‬
َ ‫سل‬ ُ ‫ط ا ْل‬
َ ‫م ْر‬ ٍ ‫ت َق ْو ُم لُو‬
ْ َ‫َك َّذب‬

“kaum Luth telah mendustakan para Rasul” [QS Ash-Shu’ara 160]

Dan tidak datang kaum Nabi Nuh (‘Ad Tsamud) & kaum Nabi Luth kecuali seorang
Rasul saja namun ketika mereka kafir terhadap Rasul tersebut maka pada
hakikatnya mereka telah kafir kepada semua Rasul.

Orang Yahudi yang mengaku beriman kepada Nabi Musa alaihi salam & orang-
orang Nashrani yang mengaku beriman dengan Nabi Isa alaihi salam kalau mereka
kafir terhadap Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, telah mengetahui kedatangan beliau mereka
akan masuk kedalam Neraka.

Rasulullãh ‫ ﷺ‬bersabda:

‫ِن بِالَّذِي‬ ْ َ‫وت َول‬


ْ ‫م ُيْؤ م‬ ُ ‫م‬ ُ َ‫م ي‬ َّ ‫ ُث‬،ٌّ‫ص َرانِي‬ ِ ‫ه ِذ ِه اُأل َّم‬
ْ َ‫ َواَل ن‬،ٌّ‫ة يَ ُهو ِدي‬ َ ‫ِن‬ َ ‫م ُع بِي َأ‬
ْ ‫ح ٌد م‬ ْ َ‫ اَل ي‬،ِ‫م ٍد بِيَ ِده‬
َ ‫س‬ َّ ‫ح‬ ُ ‫َوالَّذِي نَ ْف‬
َ ‫س ُم‬
‫ار‬‫ن‬
ِ َّ ‫ال‬ ‫ب‬
ِ ‫ا‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫َأ‬
َ ْ ْ ‫ِن‬‫م‬ َ‫ان‬‫ك‬َ ‫اَّل‬ ،ِ
‫ه‬
‫ُ ِ ِإ‬ ‫ب‬ ‫ت‬ ْ
‫ل‬ ‫س‬
ِ ‫ر‬
ْ ‫ُأ‬

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada ditanganNya tidaklah mendengar seorang
pun dari umat ini baik Yahudi maupun Nashrani kemudian dia meninggal dunia &
tidak beriman apa yang aku bawa kecuali dia masuk kedalam Neraka”

Adapun kalau kenabian pasti diperselisihkan seperti Khadir maka ada orang yang
mengatakan beliau adalah Nabi & ada yg mengatakan bahwa beliau adalah wali &
bukan Nabi dalam keadaan demikian maka orang yang yang mengatakan beliau
adalah wali (bukan Nabi) tidak dikafirkan. 

Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA

HSI 8.12 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 10


   9:33 AM  Halaqah yang Kedua belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para
Rasul alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 10.

Di antara cara beriman kepada para rasul alaihimus salam adalah keyakinan bahwa
Allāh telah menguatkan mereka dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya sebagai
pembenaran terhadap kenabian mereka. Tanda² kekuasaan ini telah tersebar
dikalangan kaum muslimin dengan nama Mukjizat.
Al Mu’jizat adalah jamak dari Al Mu’jizat, yang secara bahasa artinya adalah yang
melemahkan orang lain sehingga tidak bisa mendatangkan yang semisalnya

Lafadz ini tidak ada di dalam Al-Qur’an dan Al Hadits, yang sering digunakan adalah
Al Ayat & Al Bayyinat.

Al Ayat artinya adalah tanda² kekuasaan


Al Bayyinat artinya adalah bukti² yang jelas.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ِ‫م ا ْلبَ ِي ّ َنات‬


َ َ‫ن َم ْري‬
َ ‫ِيسى ا ْب‬
َ ‫ل ۖ َوآتَ ْي َنا ع‬
ِ ‫س‬ ْ ‫اب َو َق َّف ْي َنا م‬
ُ ‫ِن بَ ْع ِد ِه بِال ُّر‬ َ ‫… َولَق َْد آتَ ْي َنا ُم‬
َ ‫وسى ا ْلكِ َت‬

“dan sungguh Kami telah memberikan kepada Musa Al Kitab (At Taurat) & Kami
susulkan setelahnya para Rasul & Kami berikan kepada Isa Ibn Maryam Al
Bayyinat” (Al-Baqarah : 87)

Berkata Ibn Katsir rahimahullah ketika menafsirkan ayat ini

‫ وهي المعجزات‬،‫ولهذا أعطاه هللا من البينات‬

“oleh karena itu Allāh memberikan kepada beliau (Nabi Isa) Al Bayyinat &
maksudnya adalah Al Mu’jizat”

Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

ِ َّ‫ن الل‬
…‫ه‬ ِ ‫ة ِإاَّل بِِإ ْذ‬ َ ِ‫ل َأنْ يَْأت‬
ٍ َ‫ي بِآي‬ ُ ‫…ۗ َو َما َكانَ لِ َر‬
ٍ ‫سو‬

” dan seorang Rasul tidaklah mendatangkan sebuah ayat kecuali dengan izin Allāh”
( Ar-Ra’d 38)

Rasulullãh ‫ ﷺ‬bersabda:

“‫حى هللا‬ َ ‫حياً َأ ْو‬ ُ ‫ما َكانَ الَّذِي ُأوت‬


ْ ‫ِيت َو‬ َ َّ‫ َوِإن‬،‫ش ُر‬ ِ ‫ن َعلَ ْي‬
َ َ‫ه ا ْلب‬ َ ‫ِن اآليَاتِ َما ِم ْث ُل ُه آ َم‬
َ ‫يم‬ ِ ‫ي ِإال َّ َق ْد ُأ ْع‬
َ ‫ط‬ ْ ‫ِن اَأل ْنبِيَا ِء م‬
ٍ ّ ِ‫ِن نَب‬ َ ‫َما م‬
ِ ‫م تَابِعاً يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم‬
‫ة‬ ‫ه‬ ‫ر‬
ْ ُ َ ‫ث‬
َ ْ
‫ك‬ ‫َأ‬ ‫ك‬
َ‫ُون‬ ‫َأ‬ ْ‫ن‬‫َأ‬ ‫و‬ ‫ج‬
ُ ْ ‫ر‬ ‫َأ‬‫ف‬َ ، ‫ي‬ َ
َّ ‫ِإ‬ ‫ل‬

“Tidaklah ada seorang Nabi kecuali diberi tanda² kekuasaan yang beriman
dengannya manusia & sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang
diwahyukan kepadaku maka aku berharap bahwa aku yang paling banyak
pengikutnya di hari kiamat” (HR Al Bukhāri dan Muslim)

Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA


HSI 8.13 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 11
   3:01 PM  

Halaqah yang Ke tiga belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 11.

Diantara hikmah Allāh menjadikan ayat² seorang Nabi / mukjizat mereka adalah
sesuatu yang sesuai dengan keadaan kaumnya dan lebih dahsyat supaya lebih
menunjukkan kebenaran kenabian Nabi tersebut.

Diantara contohnya

① Kaum Nabi Sholeh / kaum Tsamud

Yang terkenal sebagai kaum yang terkuat & biasa memahat gunung untuk dijadikan
rumah.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

َ ‫ح ُتونَ ا ْلجِبَا‬
‫ل ُب ُيوتًا‬ ِ ‫صو ًرا َوتَ ْن‬
ُ ‫س ُهولِ َها ُق‬
ُ ‫ِن‬
ْ ‫خ ُذونَ م‬
ِ ‫ض تَ َّت‬ ْ ‫ِن بَ ْع ِد َعا ٍد َوبَ َّوَأك‬
ِ ‫ُم فِي اَأْل ْر‬ ْ ‫خلَ َفا َء م‬ ْ ‫ج َعلَك‬
ُ ‫ُم‬ َ ‫…ۖ َوا ْذك ُُروا ِإ ْذ‬

“dan ingatlah oleh kalian waktu Allāh menjadikan kalian pengganti² yang berkuasa
sesudah kaum ‘Ad & memberikan tempat kepada kalian di bumi, kalian mendirikan
istana² di tanah²nya yang datar & kalian memahat gunung² nya untuk dijadikan
rumah”. (Al-A’raf : 74)

Ketika Nabi Sholeh alaihi wa sallam mendakwahi mereka, mereka meminta kepada
beliau supaya mendatangkan ayat /tanda kebenaran beliau, akhirnya mereka
meminta supaya keluar dari batu keras yang sudah mereka tentukan unta merah
yang sedang hamil 10bulan. Setelah Nabi Sholeh mengambil peran dari mereka
supaya beriman kalau permintaan dikabulkan, beliau pun berdoa kepada Allāh,
maka bergetar lah batu besar tersebut & keluar dari nya unta dengan sifat yang
mereka inginkan. Tentunya hal ini lebih dahsyat dari pada hanya memahat gunung
untuk dijadikan rumah.

② Sihir

Di zaman Nabi Musa alaihi wa sallam sangat banyak & tersebar & mereka adalah
kaum yang sangat mengagungkan sihir & tukang sihir & diantara sihir mereka
adalah menipu mata manusia seperti menyihir manusia sehingga mereka melihat
tali & tongkat seakan-akan dia adalah ular. Oleh karena itu diantara ayat yg Allāh
berikan kepada Nabi Musa alaihi wa sallam adalah berubahnya tongkat menjadi ular
secara hakikat & bukan hanya tipuan mata & tangan yg bersinar setelah
dimasukkan ke dalam saku secara hakikat & bukan hanya tipuan mata.
Allāh berfirman :

‫ين‬
ٌ ‫ان ُم ِب‬
ٌ َ‫ي ُث ْعب‬ َ ‫ه‬ ِ ‫صا ُه َفِإذَا‬
َ ‫َى َع‬ ٰ ‫َفَأ ْلق‬
‫ين‬
َ ‫ي بَ ْيضَا ُء لِل َّناظ ِِر‬َ ‫ه‬ِ ‫ع يَ َد ُه َفِإذَا‬َ ‫َونَ َز‬

“lalu Musa melemparkan tongkatnya tiba-tiba tongkat itu menjadi ular besar yang
sebenarnya & dia mengeluarkan tangannya & tiba-tiba tangan itu menjadi putih
bercahaya bagi orang-orang yang melihatnya” (Al-A’raf 107-108)

Maka para tukang sihir akhirnya mengetahui bahwa Nabi Musa alaihi wa sallam
memang diutus oleh Allāh & merekapun masuk Islām & sangat kuat keIslaman nya.

③ Ilmu kedokteran

Di zaman Nabi Isa alaihi wa sallam sangat populer, oleh karena itu Allāh
Subhānahu wa Ta’āla menguatkan Nabi Isa dengan ayat² yang berkaitan dengan
penyakit & penyembuhannya yang tidak mungkin dilakukan oleh seorang dokter
atau ahli apapun dia Allāh berikan beliau alaihi wa sallam kemampuan
menyembuhkan orang yang buta dari lahir, menyembuhkan orang yang
berpenyakit kusta bahkan menghidupkan orang yang sudah mati.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

… ‫ص بِِإ ْذنِي ۖ َوِإ ْذ‬ َ ‫م َه َواَأْل ْب َر‬


َ ‫ُون طَ ْي ًرا بِِإ ْذنِي ۖ َو ُت ْب ِرُئ اَأْل ْك‬
ُ ‫خ فِي َها َف َتك‬
ُ ‫ة الطَّ ْي ِر بِِإ ْذنِي َف َت ْن ُف‬
ِ ‫ِّين َك َه ْيَئ‬
ِ ‫ِن الط‬
َ ‫ُق م‬
ُ ‫خل‬
ْ َ‫َوِإ ْذ ت‬
‫ى بِِإ ْذنِي‬
ٰ َ‫م ْوت‬ ْ
َ ‫خ ِر ُج ال‬
ْ ‫…ۖ ُت‬

“dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seijin Ku
kemudian engkau meniup nya lalu menjadi seekor burung yang sebenarnya dengan
seizin Ku & ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir &
orang yang berpenyakit kusta dengan seizin Ku dan ingatlah ketika engkau
mengeluarkan orang mati dari kubur menjadi hidup dengan seijin Ku ” (Al-Ma’idah :
110)

Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA


HSI 8.14 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 12
   4:25
PM 

Halaqah yang Ke empat belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 12.

  ④. Diantara contoh bahwa Allāh menjadikan ayat-ayat seorang Nabi sesuatu yang
sesuai dengan keadaan kaumnya adalah mukjizat.

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang berupa Al-Quran dizaman beliau, ‫ ﷺ‬bahasa Arab


mencapai zaman keemasan penyair penyair bertebaran, berlomba menyumbangkan
kefashehannya & kedalamannya didalam berbahasa Arab. Maka Allāh Subhānahu
wa Ta’āla dengan hikmah Nya menjadikan ayat yang paling besar bagi Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬adalah sebuah kitab yang diturunkan yang tidak mampu
seseorangpun menandinginya, seandainya berkumpul seluruh manusia & Jin untuk
mendatangkan yang semisalnya dengan Al-Qur’an niscaya mereka tidak mampu
jangan kan satu Al-Quran 10 surat pun mereka tidak mampu & jangan kan 10
surat, satu surat pun mereka tidak akan mampu.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:

‫م لِبَ ْعضٍ ظَ ِهي ًرا‬ ُ ‫ه َولَ ْو َكانَ بَ ْع‬


ْ ‫ض ُه‬ ِ ِ‫ن اَل يَْأ ُتونَ ب‬
ِ ِ‫م ْثل‬ َ ٰ ‫ْل‬
ِ ‫هذَا ا ْل ُق ْرآ‬ ِ ِ‫ى َأنْ يَْأ ُتوا ب‬
ِ ‫مث‬ ٰ َ‫س َوا ْلجِنُّ َعل‬
ُ ‫ت اِإْل ْن‬
ِ ‫م َع‬
َ ‫اج َت‬ ِ َ‫ُل ل‬
ْ ‫ِئن‬ ْ ‫ق‬

“katakanlah seandainya manusia Jin berkumpul untuk mendatangkan yang semisal


Al-Qur’an niscaya mereka tidak akan bisa mendatangkannya meskipun sebagian
mereka membantu sebagian yang lain”. (Al-Isra : 88)

Dan Allāh berfirman :

‫م‬ْ َّ‫ِين َفِإل‬


َ ‫صا ِدق‬َ ‫م‬ ِ َّ‫ن الل‬
ْ ‫ه ِإنْ ُك ْن ُت‬ ِ ‫ِن ُدو‬ْ ‫مم‬ ْ ‫اس َتطَ ْع ُت‬ْ ‫ن‬ ِ ‫ت َوا ْد ُعوا َم‬ ٍ ‫ه ُم ْف َت َريَا‬
ِ ِ‫س َو ٍر ِم ْثل‬
ُ ‫ش ِر‬ ْ ‫َأ ْم يَ ُقولُونَ ا ْف َت َرا ُه ۖ ق‬
ْ ‫ُل َفْأ ُتوا بِ َع‬
َ‫مون‬ ُ ِ‫سل‬ ْ ‫م ُم‬ ‫َأ‬
ْ ‫ل ْن ُت‬ َ
ْ ‫ه َو ۖ ف َه‬ َ ٰ ‫َأ‬
ُ ‫ه َو نْ اَل ِإل َه ِإاَّل‬ َّ
ِ ‫م الل‬ ْ
ِ ‫ل بِ ِعل‬ ‫ُأ‬
َ ‫ما ْن ِز‬ ‫َأ‬
َ َّ‫موا ن‬ َ
ُ ‫اعل‬ َ
ْ ‫ُم ف‬ َ
ْ ‫ِيبوا لك‬ ُ ‫س َتج‬ ْ َ‫ي‬

“ataukah mereka berkata Muhammad telah mengada-ada? Katakanlah hendaklah


kalian datang kan 10 surat yang dibuat² yang semisal dengan Al-Qur’an &
panggillah semampu kalian orang-orang selain Allāh kalau kalian adalah orang²
yang benar, kalau mereka tidak mampu memenuhi tantanganmu maka ketahuilah
bahwa Al-Qur’an diturunkan ilmu Allāh & tidak ada sesembahan yang berhak
disembah kecuali Dia, apakah kalian menyerahkan diri ” ( Hud 13-14)

Dan Allāh berfirman :

‫ِين‬
َ ‫صا ِدق‬ َ ‫م‬ ْ ‫ه ِإنْ ُك ْن ُت‬ ِ َّ‫ن الل‬ِ ‫ِن ُدو‬ْ ‫ُم م‬ْ ‫ش َه َدا َءك‬
ُ ‫ه َوا ْد ُعوا‬ ِ ِ‫ِن ِم ْثل‬
ْ ‫سو َر ٍة م‬ ُ ِ‫ى َع ْب ِدنَا َفْأ ُتوا ب‬ ٰ َ‫ما نَ َّز ْل َنا َعل‬
َّ ‫ب ِم‬
ٍ ‫م فِي َر ْي‬
ْ ‫َوِإنْ ُك ْن ُت‬
َ ‫ت لِ ْل َكاف ِِر‬
‫ين‬ ْ ‫ع َّد‬ ‫ُأ‬
ِ ۖ ‫جا َر ُة‬ َ ‫ح‬ِ ‫اس َوا ْل‬ ْ َ‫م تَ ْف َعلُوا َول‬
َ ‫ن تَ ْف َعلُوا َفاتَّ ُقوا ال َّنا َر الَّتِي َوقُو ُد‬
ُ ‫ها ال َّن‬ ْ َ‫َفِإنْ ل‬
” Dan seandainya kalian ragu terhadap apa yang kaki turun kan kepada hamba
Kami maka datang kanlah satu surat & panggil lah oleh kalian saksi kalian selain
Allāh kalau kalian adalah orang-orang yang benar, seandainya kalian tidak bisa
melakukannya & kalian pasti kalian tidak bisa melakukannya maka takut lah
dengan Neraka yang bahan bakar nya adalah manusia & batu yang disediakan
untuk orang-orang yang kafir ” (Al-Baqarah : 23)

Mereka Orang-orang yang kafir meragukan Al-Qur’an & mengatakan bahwasanya


Al-Qur’an bukan dari Allāh tetapi dari Muhammad & dialah yang membuatnya maka
Allāh menantang mereka, kalau memang itu buatan manusia seharusnya juga bisa
membuatnya apalagi mereka adalah orang-orang Arab yang fasih & ahli didalam
bahasa Arab, namun ternyata tidak ada diantara mereka yang bisa membuat yang
semisal dengan Al-Qur’an & ijin menunjukkan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah &
bukan kalam Muhammad ‫ﷺ‬. Apalagi mereka mengetahui bahwa Nabi Muhammad
‫ ﷺ‬adalah seorang yang tidak bisa membaca & menulis & beliau bukan tukang syair.

Ini semua menunjukan bahwa Al-Qur’an adalah ayat atau mukjizat yang
menunjukkan kebenaran nabi Muhammad ‫ & ﷺ‬kebenaran apa yang beliau bawa &
seharusnya ini semua menjadikan mereka beriman & mengikuti beliau ‫ﷺ‬ 

Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA

HSI 8.15 - Cara Beriman kepada Para Rasul Bagian 13


   4:28
PM 
Halaqah yang Ke lima belas dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Kepada para Rasul
alaihimus salam adalah Cara Beriman Kepada Para Rasul Bag 13.

Ayat-ayat yang Allāh berikan kepada Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬sangat banyak, hal ini
menunjukkan keutamaan beliau disisi Allāh & menunjukkan betapa pentingnya
risalah yang beliau bawa, karena risalah beliau adalah risalah yang terakhir & tidak
ada lagi risalah setelah risalah beliau ‫ﷺ‬.

Dan diantara ayat-ayat atau mukjizat² tersebut:

① Al Isro & Al Mi’roj

Al Isro: dijalankannya Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬diwaktu malam dari Al Masjidil Harom


yang ada di Makkah ke Masjidil Aqso yang ada di Palestina.

Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :


ْ ‫ح ْولَ ُه لِ ُن ِريَ ُه م‬
‫ِن آيَاتِ َنا ۚ ِإنَّ ُه‬ َ ‫سجِ ِد اَأْل ْق‬
َ ‫صى الَّذِي بَا َر ْك َنا‬ َ ‫ح َرا ِم ِإلَى ا ْل‬
ْ ‫م‬ َ ‫سجِ ِد ا ْل‬ َ ‫ى بِ َع ْب ِد ِه لَ ْياًل م‬
َ ‫ِن ا ْل‬
ْ ‫م‬ ْ ‫حانَ الَّذِي َأ‬
ٰ ‫س َر‬ َ ‫س ْب‬
ُ
‫ِير‬ ْ
ُ ‫السمِي ُع البَص‬ َّ ‫ه َو‬ُ

“Maha Suci Dzat yang telah menjalankan hambaNya dimalam hari dari Al Masjid
Harom Ke Al Masjid Aqso yang Kami berkahi sekitarnya untuk Kami tunjukkan
kepadanya sebagian dari ayat-ayat Kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi
Maha Melihat” (Al-Isra : 1)

Adapun Al Mi’roj : diangkatnya Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬kelangit kemudian ke sidrotul


muntaha. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda :

‫ما ِء ال ُّد ْنيَا‬


َ ‫الس‬
َّ ‫ج بِي ِإلَى‬
َ ‫َف َع َر‬

“maka Allāh mengangkat ku ke langit dunia” (HR.Bukhari & Muslim)

Dua perjalanan yang jauh yang dilakukan dalam waktu yg sangat singkat
menunjukkan kekuasaan Allāh & bahwasanya Muhammad ‫ ﷺ‬adalah Nabi utusan
Allāh

② Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman :

‫م ُر‬ َ ‫ق ا ْل َق‬
َّ ‫ش‬ َ ‫السا َع ُة َوا ْن‬
َّ ِ َ‫ا ْق َت َرب‬
‫ت‬
‫م ٌّر‬
ِ ‫س َت‬ ْ ‫ِح ٌر ُم‬
ْ ‫ضوا َويَ ُقولُوا س‬ُ ‫َوِإنْ يَ َر ْوا آيَ ًة ُي ْع ِر‬

“telah dekat kiamat & bulan telah terbelah & apabila mereka melihat satu ayat
mereka berpaling & mengatakan ini adalah sihir yang terus menerus” (Al-Qamar 1-
2)

Berkata Annas bin Malik radiallahu anhu

َ ‫ق ا ْل َق‬
‫مر‬ َ ‫أن أهل مكة سأل رسول هللا صلى هللا عليه وسلم انير يهم آيَ ًة فعرهم إ ْن‬
َّ ‫ش‬

“Sesungguhnya penduduk Makkah telah meminta Rasulullãh ‫ ﷺ‬untuk menunjukkan


satu tanda kekuasaan, maka beliau ‫ ﷺ‬memperlihatkan kepada mereka terbelahnya
bulan” (HR Bukhari dan Muslim)

③ Batu yang mengucapkan salam kepada beliau

Rasulullãh ‫ ﷺ‬bersabda :

َ‫ل َأنْ ُأ ْب َعثَ ِإنِّي َأَل ْع ِر ُف ُه اآْل ن‬ َّ َ‫م َعل‬


َ ‫ي َق ْب‬ َ ‫م َّك َة َكانَ ُي‬
ُ ّ ‫س ِل‬ َ ِ‫ج ًرا ب‬ َ ُ‫ِإنِّي َأَل ْع ِرف‬
َ ‫ح‬

“sungguh aku mengetahui sebuah batu di Makkah dahulu mengucapkan salam


kepadaku sebelum aku diutus menjadi Nabi, sungguh aku mengetahuinya
sekarang” (HR Muslim)

④ kabar beliau tentang mati sahid nya Umar Ibn khotob & Utsman Ibn
Affan radiallahu anhuma.

Berkata Annas bin Malik radiallahu anhu :

”:‫ل‬ َ ‫ َقا‬، ‫ه‬


ِ ِ‫جل‬
ْ ‫ض َربَ ُه بِ ِر‬َ ‫ َف‬, ‫م‬ ْ ‫ف بِ ِه‬َ ‫ج‬َ ‫ان َف َر‬
ُ ‫م‬َ ‫ َو ُع ْث‬, ‫م ُر‬ َ ‫ َو ُع‬, ‫ح ٍد َو َم َع ُه َأ ُبو بَك ٍْر‬
ُ ‫م ِإلَى ُأ‬
َ َّ‫سل‬ ِ ‫صلَّى اللَّ ُه َعلَ ْي‬
َ ‫ه َو‬ َ ‫ي‬
ُّ ِ‫ص ِع َد ال َّنب‬
َ
‫ن‬
ِ ‫ش ِهي َدا‬ ‫و‬ ‫َأ‬
َ ْ ٌ ّ‫ِيق‬ ‫د‬ ‫ص‬
ِ ‫و‬
ْ ‫َأ‬ ‫ي‬
ٌّ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫اَّل‬ ‫ك‬ ‫ي‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬
ِ َ ‫ُ ْ ُ ُ َ َ ْ َ ِإ‬‫ا‬‫م‬ َ
‫ف‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫ُأ‬ ‫ت‬ ‫ْب‬
‫ث‬ ‫ا‬

“Nabi ‫ ﷺ‬naik keatas Gunung Uhud & bersama beliau Abu Bakar, Umar & Utsman
maka bergetarlah gunung Uhud Nabi ‫ ﷺ‬kemudian menendang gunung Uhud
dengan kaki beliau seraya berkata tenanglah wahai Uhud tidak ada diatasmu
kecuali seorang Nabi, seorang Sidiq & dua orang syahid” (HR Al Bukhâri)

Benarlah apa yang dikatakan oleh Rasulullãh ‫ﷺ‬, karena Umar & Utsman dibunuh &
meninggal dalam keadaan syahid

⑤ Menangis nya Batang pohon Qurma

Berkata Zabir Ibn Abdillah radiallahu anhaa :

‫المسجد مسقوفا على جذوع من نخل فكان النبي صلى هللا عليه وسلم اذا خطب يقوم الى جذع منها فلما‬
‫صنع له المنبر وكان عليه فسمعنا لذلك الجذع صوتا كصوت العشار حتى جاء النبى صلى هللا عليه وسلم‬
‫فوضع يده عليها فسكنت‬.

“dahulu masjid Nabawi bertiangkan batang pohon Qurma, maka dahulu Nabi ‫ﷺ‬
apabila khutbah beliau berdiri didekat salah satu batang tersebut ketika dibuatkan
mimbar, kemudian beliau berkhutbah diatas nya maka kami mendengar suara
batang qurma tersebut seperti suara unta yang sedang hamil sepuluh bulan sampai
datang Nabi ‫ﷺ‬, kemudian beliau meletakkan tangannya pada batang tersebut
maka diamlah batang tersebut” (HR.Bukhari)
Sumber : Halaqoh Silsilah Islamiyyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy Lc. MA

Anda mungkin juga menyukai