Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH JUMAT: KEWAJIBAN MEMULIAKAN DAN MEMBELA MASJID AL-AQSHA

‫ْص ى الَّ ِذي بَ َار ْكنَ ا َح ْولَ هُ لِنُ ِريَهُ ِم ْن‬ ِِ


َ ‫ْح َر ِام ِإلَى ال َْم ْس جد اْالَق‬
ِِ ِ ِِ
َ ‫َأس َرى بِ َع ْب ده لَْيالً م َن ال َْم ْس جد ال‬
ِ ِِ
ْ ‫ْح ْم ُد للَّه الَّذي‬ َ ‫ال‬
ِ ِ ِ ‫الس ِميع الْب‬ ِ
ُ‫ َواَ ْش َه ُد اَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬, ُ‫ك لَه‬
َ ْ‫ اَ ْش َه ُد اَ ْن الَالَهَ االَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬, ‫ص ُير‬ َ ُ َّ ‫َءايَاتنَا ِإنَّه ُه َو‬
ِ ِ ِ َ‫ اَللَّه َّم ص ِّل وس لِّم َعلَى مح َّم ٍد و َعلَى آلِ ِه وا‬,
َ‫ش اْ لَ ْم يَ ُك ْن ال‬ َ َ‫اء اهللُ َك ا َن َو َم ا لَ ْم ي‬ َ ‫ َم ا َش‬, ُ‫ص َحابه َو َم ِن اتَب َع ه‬ ْ َ َ َُ ْ ََ َ ُ
, ‫اعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْو َن‬ ِ ‫اهلل َع َّزوج َّل اُو ِس ْيني واِيَّا ُكم بَِت ْقو‬
َ َ‫ااهلل َوط‬ ِ ‫اد‬ ِ ِ ِ‫ح و َل والَ ُق َّو َة اِالَّ ب‬
َ َ‫ اََّما َب ْع ُد َفيَ ا عب‬, ‫اهلل‬
َ ْ َ ْ ْ ََ َ َْ
‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫الر ْح َم ِن‬ ِ ‫الر ِج ْي ِم بِس ِم‬
َّ ‫اهلل‬ ْ َّ ‫ان‬ َّ ‫ َأعُ ْوذُ بِاهلل ِم َن‬, ‫ال اهللُ ُس ْب َحانَهُ َوَت َعالَى فِي الْ ُق ْراَ ِن الْ َك ِريْ ِم‬
ِ َ‫الش ْيط‬ َ َ‫َك َما ق‬
‫ين َء َامنُوا َّات ُقوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ تَ ُموتُ َّن ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬ ِ َّ ُّ ‫ ي‬:
َ ‫اَأي َها الذ‬َ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,…

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memperjalankan hamba-Nya, yaitu Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada waktu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang
diberkahi sekelilingnya, untuk Allah perlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya, bahwasanya Dia itu Maha
Mendengar dan Maha Melihat.

Kita telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
tiada sekutu bagi-Nya, dan kita pun telah bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah Ta’ala limpahkan kepada
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beserta keluarganya, dan sahabat-sahabatnya semuanya.

Apa yang Allah kehendaki terjadi, maka pasti terjadi, dan apa yang Allah kehendaki tidak terjadi, maka
pasti tidak terjadi. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Selanjutnya, kami sampaikan wasiat untuk diri kami khususnya dan antum sekalian dengan wasiat taqwa
kepada Allah Ta’ala.

Sebagaimana firman –Nya :

‫ين َء َامنُوا َّات ُقوا اهللَ َح َّق ُت َقاتِِه َوالَ تَ ُموتُ َّن ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمو َن‬ ِ َّ ُّ ‫ي‬
َ ‫اَأي َها الذ‬َ
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa
kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati kecuali dalam keadaan muslim berserah diri kepada
Allah”. (Q.S. Ali Imran [3] : 102).

Sidang Jum’ah rahimakumullah,…..

Pada kesempatan Jum’ah ini, marilah kita tafakuri kembali firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam
Surah Al-Isra ayat 1 :

‫ْص ى الَّ ِذي بَ َار ْكنَ ا َح ْولَ هُ لِنُ ِريَ هُ ِم ْن‬ ِِ ِِ ِ ِِ


َ ‫َأس َرى بِ َع ْب ده لَْيالً م َن ال َْم ْس جد ال‬
َ ‫ْح َر ِام ِإلَى ال َْم ْس جد اَأْلق‬
ِ
ْ ‫ُس ْب َحا َن الَّذي‬
ِ ‫الس ِميع الْب‬ ِ
‫ص ُير‬ َ ُ َّ ‫َءايَاتنَا ِإنَّه ُه َو‬

Artinya : “Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam dari Masjid Al-
Haram ke Masjid Al-Aqsha yang diberkahi sekelilingnya untuk Kami perlihatkan ayat-ayat Kami,
bahwasanya Dia itu Maha Mendengar dan Maha Melihat “. (Q.S. Al-Isra [17] : 1).
Ayat tersebut berkenaan dengan kebesaran Allah Subahanhu Wa Ta’ala ketika memberikan salah satu
mukjizat terbesar kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yaitu berupa Isra dan Mi’raj.
Sebuah peristiwa luar biasa yang terjadi sepanjang sejarah peradaban manusia. Peristiwa nyata yang
benar-benar telah terjadi dan kita sebagai umat Islam yang mengimani ayat-ayat Al-Quran wajib
mempercayainya.

Ayat tersebut sekaligus menunjukkan ketinggian, keutamaan, dan kemuliaan Masjid Al-Aqsha di dalam
Islam. Hal tersebut menekankan pentingnya kaum muslimin memperhatikan Masjid Al-Aqsha serta
menekankan tanggung jawab umat Islam di seluruh dunia dalam membela dan menjaga masjid
tersebut.

Umat Islam tidak boleh membiarkan apalagi melalaikannya dikuasai oleh yang bukan haknya, seperti
berlangsung saat ini, yakni dikuasai oleh Yahudi Zionis Israel. Masjid Al-Aqsha adalah hak milik yang sah,
milik kita umat Islam, Al-Aqsha Haqquna.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

ِِ ِِ ِ ِِ ِ ِ ‫الرح ُ ِإ ِإ‬
َ ْ‫ال الَّ ىَل ثَالَثَة َم َساج َد َم ْسجد احْلََرام َو َم ْسجدي َه َذا َوالْ َم ْسجد اَأْلق‬
‫ص‬ َ ِّ ‫الَ تُ َش ُّد‬
Artinya : “Tidak boleh mengkhususkan melakukan perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjidil
Haram (di Mekkah), dan Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al-Aqsha (di Palestina)”.
(H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).

Hadirin yang berbahagia,…..

Dalam lintasan sejarah disebutkan, di sekitar kawasan Masjid Al-Aqsha Palestina inilah para nabi dan
sahabat banyak dimakamkan di sana, seperti Nabi Ibrahim, Nabi Syu’aib, Nabi Musa, Nabi Dawud, Nabi
Yunus, Nabi Sulaiman, Salman Al-Farisi, Ubadah bin Shamit, dll.

Bahkan Khalifah Umar bin Khattab telah melakukan perjalanan ke Palestina, ketika penduduk negeri itu
mensyaratkan bahwa yang berhak menerima penyerahan Palestina harus Khalifah Umar sendiri selalu
pemimpin umat Islam. Warga Nasrani Palestina waktu itu memberikan mandat kepada Khalifah Umar,
bahwa diri mereka, harta mereka, dan semua kepecayaan di sana, untuk dijaga dan dipelihara oleh
Islam.

Khalifah Umar bin Khattab masuk ke negeri Palestina serta membebaskan kembali Masjid Al-Aqsha
tahun 638 M. dari penjajahan orang di luar Islam yang memang bukan haknya.

Generasi berikutnya adalah Shalahuddin Al-Ayyubi yang bersumpah kepada dirinya, untuk tidak akan
tersenyum selama hidupnya sebelum membebaskan Masjid Al-Aqsha, dari kekuasaan tentara Salibis
yang juga bukan haknya. Hingga akhirnya pada tanggal 27 Rajab 573 H. / 2 Oktober 1187 M. Masjid Al-
Aqsha dan kawasan sekitarnya dapat dibebaskan kembali oleh Shalahuddin Al-Ayyubi dari penjajahan
yang telah menguasai selama 88 tahun.

Generasi terakhir kepemimpinan umat Islam fase Mulkan Jabbariyyah, Sultan Abdul Hamid II tahun
1876-1911 M, ketika memimpin Turki Utsmaniyyah, telah mempertahankan hak muslimin dengan tidak
memberikan sejengkalpun tanah Masjid Al-Aqsha dan kawasan Palestina dan sekitarnya untuk selain
umat Islam yang memang bukan haknya.

Hadirin yang sama-sama mengharap ridha dan ampunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Kaum Yahudi Zionis internasional telah mengetahui betapa Masjid Al-Aqsha adalah milik dan simbol
kejayaan umat Islam, dan mereka akan terus coba nodai dan kuasi keberadaannya. Oleh karena itu
mereka berusaha dengan berbagai daya dan upaya bagaimana agar jangan sampai umat Islam sadar dan
bersatu untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha dari penjajahan Zionis. Termasuk bagaimana kahir-akhir
ini mereka berusaha akan membagi kawasan suci Masjid Al-Aqsha menjadi dua bagian, satu untuk
masjid dan sebagian lagi untuk kuil sesembahan mereka.
Lalu, apakah hal itu akan kita biarkan begitu saja tanpa perlawanan? Para pejuang di negeri penuh
berkah Palestina, sudah mengumandangkan Intifadhah Jilid III, dan kita seluruh kaum Muslimin wajib
menyambutnya dengan segala daya dan upaya apa yng bisa kita lakukan.

Persatukanlah hati kaum Muslimin dalam satu shaf Jama’ah Muslimin menghadapi hegemoni musuh-
musuh Allah.

Perhatian dan pembelaan kita terhadap Masjid Al-Aqsha di kawasan Baitul Maqdis, disebutkan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang artinya :

“Dari Maimunah budak yang dimerdekakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sesungguhnya dia
berkata, “Wahai Rasulullah, berilah fatwa kami tentang Baitul Maqdis”. Nabi bersabda, “Datangilah
dan shalatlah di sana. Bila engkau tidak bisa datang ke sana untuk menjalankan shalat di dalamnya,
maka kirimkan minyak untuk menerangi lampu-lampunya”. (HR Abu Dawud).

Hadirin rahimakumullah

Begitulah, hingga pada akhirnya kemenangan kaum mukminin menghukun kejahatan Yahudi, akan
segera tiba, seperti Allah sebutkan di dalam Al-Quran:

‫اسوا ِخاَل َل الدِّيَا ِر َو َكا َن َو ْع ًدا َم ْفعُواًل‬ ٍ ِ ٍ ‫ادا لَنَا ُأولِي ب‬ ِ


ُ ‫ْأس َشديد فَ َج‬
َ َ ‫فَِإ ذَا َج‬
ً َ‫اء َو ْع ُد ُأواَل ُه َما َب َع ْثنَا َعلَْي ُك ْم عب‬
Artinya : “Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu,
Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka
merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana”. (Q.S. Al-Isra [17] : 5).

Semoga kita tergerak untuk berdoa, memikirkan dan berupaya untuk membela Masjid Al-Aqsha dan
saudara-saudara kita di Palestina dan kawasan muslim lainnya, semata-mata karena mengharap ridha
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

ِ ‫ب اَر َك اهلل لِي ولَ ُكم و َن َفعنِي واِيَّا ُكم بِم ا فِي ِه ِمن االَي ِة و ِذ ْك ِرال‬
ِ ‫ْح ِك ْي ِم ولِس اِئ ِر الْمس لِ ِم ْين والْمس لِم‬
‫ات‬ َ ُْ ََ ُْ َ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َْ َ ْ ُ َ
َّ ‫اسَتغْ ِف ُر ْوهُ اِنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ٌر‬
‫الر ِح ْي ٌم‬ ِ ِ ِ
ْ ‫َوال ُْمْؤ منِْي َن َوال ُْمْؤ منَات َو‬

Khutbah Kedua :

ِ ِّ‫ و َنع وذُ بِاهلل ِِمن ُش رو ِر َأْن ُف ِس نَا و ِمن سـي‬, ُ‫ِهلل نَ ْحم ُدهُ و نَستَ ِع ْينُهُ ونَستَـ ْغ ِفره‬ ِ ‫إن الْحم َد‬
‫َأت‬ َ ْ َ ُْ ْ ُْ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ َّ 
.ُ‫ي لَه‬ ِ ِ ْ ‫ ومن ي‬, ‫ض َّل لَه‬ ِ ‫ من ي ْه ِد ِه اهلل فَالَ م‬, ‫َأ ْعمالِنَا‬
َ ‫ضل ْل فَالَ َهاد‬ ُ ْ ََ ُ ُ َ َْ َ
َّ ‫ َوَأ ْش َه ُد‬, ُ‫ك لَه‬
,ُ‫َأن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬ َ ْ‫ َأ ْش َه ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
‫اء اهللُ َكا َن َو َم ا لَ ْم‬ ِ ِ ِ َ‫ اَللَّه َّم صلِّى َعلَى مح َّم ٍد َّو َعلَى اَلِ ِه وا‬
َ ‫ َما َش‬, ُ‫ص َحابه َو َم ْن تَب َعهُ َو َم ْن َّوالَه‬ ْ َ َُ َ ُ
ِ ِ‫شاء لَم ي ُكن الَ حو َل والَ ُق َّو َة ِإالَّ ب‬
‫ اََّما َب ْع ُد‬, ‫اهلل‬ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ‫ي‬
‫ َأعُ ْوذُ بِاهلل ِم َن‬,ُ‫ال اهلل‬ َ َ‫ ق‬, ‫اعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْر َح ُم ْو َن‬ ِ ‫اهلل اُو ِس ْيني واِيَّا ُكم بَِت ْقو‬
َ َ‫ااهلل َوط‬ ِ ‫اد‬ َ ‫ب‬ ِ ‫ َفيا‬
‫ع‬
َ ْ َ ْ ْ َ َ
, ‫ين َء َامنُ وا َّات ُق وا اهللَ َح َّق ُت َقاتِ ِه َوالَ تَ ُم وتُ َّن ِإالَّ َوَأْنتُ ْم ُم ْس لِ ُمو َن‬ ِ َّ ُّ ‫الر ِجي ِم ي‬
َ ‫اَأي َها الذ‬
ِ َّ
َ ْ َّ ‫الش ْيطَان‬
‫ص لُّوا َعلَْي ِه َو َس لِّ ُموا‬ ‫ين َء َامنُ وا َ‬
‫ضا‪ِ ,‬إ َّن اللَّهَ وماَل ِئ َكتَ هُ يص لُّو َن َعلَى النَّبِ ِّي ي ُّ َّ ِ‬
‫اَأي َه ا الذ َ‬ ‫َ‬ ‫َُ‬ ‫ََ‬ ‫ال اَيّ ً‬ ‫َوقَ َ‬
‫يما‬ ‫ِ‬
‫تَ ْسل ً‬
‫ك يَ ا‬ ‫ك الْ َك ِريْ ِم ُم َح َّم ٍد َّو َعلَى َألِ ِه اَ ْج َم ِع ْي ِن بَِر ْح َمتِ َ‬‫لى َحبِْيبِ َ‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ك‬‫ْ‬ ‫ر‬‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َوبَ ا ِ‬ ‫َ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫‪ ,‬اَللَّ‬ ‫‪‬‬
‫الر ِ‬
‫اح ِم ْي َن‬ ‫اَ ْر َح َم َّ‬
‫ات‪َ ,‬ر َّبنَ ا َء َامنَّا بِ َم ا َأْن َزل َ‬‫ات والْمْؤ ِمنِْين والْمْؤ ِمنَ ٍ‬ ‫ِ ٍ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ْت َو َّاتَب ْعنَ ا‬ ‫َأللَّ ُه َّم ا ْغف ْر لل ُْم ْسلم ْي َن َوال ُْم ْسل َم َ ٌ َ َ ُ‬ ‫‪‬‬
‫ين ‪,‬‬ ‫ول فَا ْكتُبنَا مع َّ ِ ِ‬
‫الشاهد َ‬ ‫ْ ََ‬ ‫الر ُس َ‬ ‫َّ‬
‫ين ِإ َم ًاما ‪,‬‬ ‫ِ ِ‬
‫اجنَا َوذُ ِّريَّاتِنَا ُق َّرةَ َأ ْعيُ ٍن َو ْ‬ ‫ر َّبنَا َهب لَنَا ِمن َأ ْزو ِ‬
‫اج َعلْنَا لل ُْمتَّق َ‬ ‫ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫‪‬‬
‫ْه ْم ُق َّو ًة غَالِبَ ةً َعلَى ُك ِّل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اع ةَ ال ُْم ْس ل ِم ْي ِن َوِإ َم َام ُه ْم َحيَ ا ًة َكاملَ ةً طَيِّبَ ةً َو ْار ُزق ُ‬ ‫َأح ِي َج َم َ‬ ‫َأللَّ ُه َّم ْ‬ ‫‪‬‬
‫ش َو ُس ْو ٍء َو ُم ْن َك ٍر ‪,‬‬ ‫اح ٍ‬ ‫اط ٍل وظَالِ ٍم وفَ ِ‬
‫َ‬ ‫بَ َ‬
‫ِ‬
‫فى ب ْل َد ِ‬ ‫اق وفِلِس ِط ْين وَأ ْفغَانِس تَ ِ‬ ‫‪ ‬اَللَّ ُه َّم َأنْ ِج الْمس لِ ِم ْين ِ ِ ِ ِ ِ‬
‫ان‬ ‫اص ةً َو ِ ُ‬ ‫ان َولُْبنَ ا َن َخ َّ‬ ‫ْ‬ ‫فى بالَد الْع َر َ ْ َ َ‬ ‫ُْ َ‬
‫ال ُْمْؤ ِمنِْي َن َع َّامة ‪,‬‬
‫ك َعلَى ال ُك َّفا ِر َي ُه ْو ِدي اِ ْس َراِئْي ِل َو ُش َر َكاِئ ِه ْم ‪َ ,‬و َش طَّ ْط َش ْملَ ُه ْم َو َف ِّر ْق‬ ‫اش ُد ْد َوطَْأتَ َ‬‫‪ ‬اَللَّ ُه َّم ْ‬
‫س نَةً َوقِنَ ا‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫َّ ِإ‬
‫س نَةً َوفي اْآلخ َرة َح َ‬ ‫َج ْم َع ُه ْم ‪ ,‬الل ُه َّم ْه ِز ْم ُه ْم َو َزلْ ِزل ُْه ْم ‪َ ,‬ر َّبنَ ا آتنَ ا في ال ُّد ْنيَا َح َ‬
‫ْح ْم ُد لِلَّ ِه َر ِّ‬
‫ب ال َْعالَ ِم ْي َن‪.‬‬ ‫اب النَّا ِر ‪ِ ,‬وال َ‬
‫َع َذ َ‬

Anda mungkin juga menyukai