َ َ َ َ َ َّ َ َ ِّ َ َ َ ْ ْ َ َ َ ّ َ َ ْ ّ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َّ ْ
َُْ ْ ل ا ِل ُِه َو َص ْح ِب ُِه أ ْج َم ِع
ي ُ ام سي ِدنُا محمدُ وع ُ ِ ي األن
ُل خ رُ ل ونسلمُ ع ُ ِ ونص. ان وا ِإلسال ِ ُم
ُ ِ ي أنعمنُا ِب ِنعم ُِة ا ِإليم ُِ ُِال َح ْم ُد
ُ لل ال ِذ
ُ َّ َ ْ َ َ َ ْ ََ َ َ ْ َ َّ َ َ َّ َ َ ْ َ
دا َع ْبدهُ َو َرسوله ُ ن م َـح َّم ُ ش َهدُ أ
ُ ك لهُ َوأُ شي ل ر ُ للا وحد ُهُ ل ُ ل ِإل ُه ِإ
ُ أشهدُ أن.
َ َ َ َ ْ ّ َ َ ِّ َ َّ َ
َُْ ْ ل ِآل ُِه َُو َص ْح ِب ُِه أ ْج َم ِع
ي ُ ل َس ِّي ِدنُا م َح َّمدُ َُو َع ُ م َع ُ ل ُو سل
ُ مص ُ ألله
َ ْ َ َّ َّ َ ََ َ َّ َ َ َّ َّ َّ َ
ُْ ل َوأنت
ُ م م ْس ِلم
ون ُ ن ِإ
ُ ل تموت
ُ ق تقا ِت ُِه و
ُ اَلل ح
ُ آمنوُا اتقوُا َُ َيُا أ ُّي َهُا ال ِذ
َ ين
Ma'asyiral muslimin jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah,marilah kita bersama sama
meningkatkan kuwalitas Iman dan taqwa kita kepada Allah Aja wajalla dengan pembuktian dalam Lisan
hati dan perbuatan. Solawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad salallahu alaihiwas salam,semoga pada hari syafa'at nanti kita semua
mendapatkannya,Aamiin Allahhumma Aamiin.
Jama'ah sholat Jum'at yang berbahagia, pada kesempatan hari Jum'at yang penuh berkah ini,Khotib
akan mengangkat satu judul khutbah yaitu:
PEMIMPIN IDAMAN
Ma'syiral muslimin jama'ah shalat Jum'at yang dirahmati Allah, Sesungguhnya setiap negri mempunyai
pemimpin dan pemimpin yang digambarkan didalam Islam adalah pemimpin yang mempunyai sifat
2. Amanah
Selalu dapat dipercaya oleh mereka yang dipimpinnya,menepati janji janjinya baik sebagai hamba Allah
ataupun sebagai pemimpin, tidak suka berkhianat atas amanah yang dibebankan kepadanya.
Cerdas dalam berfikir ,dalam mengambil setiap keputusan selalu berdasarkan ilmu dan hati nurani,
sebuah kewajiban bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang sesuai sifat sifat tersebut,
Dikisahkan suatu hari, Amirul Mukminin melihat baju zirahnya, yang telah lama hilang, ada pada
seorang Nasrani. la tidak tahu, bagaimana baju perangnya itu bisa berada di tangan Nasrani itu.
Ia berusaha meminta baju zirahnya dan menjelaskan bahwa baju zirah itu miliknya. Namun, Nasrani itu
enggan memberikan dan bersikukuh mengatakan bahwa itu baju miliknya. Akhirnya, Ali ibn Abu Thalib
membawa laki-laki itu ke pengadilan.
Di pengadilan, Ali bin Abi Thalib bertemu Qadi atau Khadi yakni seorang hakim yang membuat
keputusan berdasarkan syariat Islam.
Khadinya saat itu adalah Syarih. Kadi berkata kepada laki-laki Nasrani itu, "Apa pembelaanmu, atas apa
yang dikatakan oleh Amirul Mukminin?"
Nasrani itu berkata, "Baju zirah ini milikku. Amirul Mukminin tidak berhak menuduhku."
Syarih berpaling kepada Ali dan berkata, "Wahai Amirul Mukminin, apakah kau punya bukti?"
Ali ra. tertawa dan berkata, "Ya, engkau benar Syarih, aku tidak punya bukti apa-apa."
Laki-laki Nasrani itu mengambil baju zirah itu, lalu berjalan pulang ke rumahnya. Namun, belum lagi jauh,
ia kembali menemui keduanya dan berkata, "Aku bersaksi bahwa hukum seperti ini adalah hukum para
nabi. Amirul Mukminin membawaku kepada hakim yang diangkat olehnya dan ternyata hakimnya itu
menetapkan keputusan yang memberatkannya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Baju zirah ini, demi Allah, ini adalah baju zirahmu,
wahai Amirul Mukminin. Aku mengikuti pasukan dan saat itu kau pergi ke Shiffin, dan aku mengambil
beberapa barang dari kendaraanmu."
Ali berkata, "Karena kau telah berislam, baju zirah ini untukmu."
Mendengar perkataan Ali, laki-laki itu lalu membawa baju zirahnya dengan senang.
Kendati telah dibaiat dan ditetapkan sebagai khalifah, Ali ibn Abu Thalib tidak pernah berlaku sewenang-
wenang. la selalu menempatkan setiap urusan pada tempatnya dan mendelegasikan wewenang kepada
orang yang tepat.
Kasus baju zirah itu membuktikan keadilan Ali. la tidak mau mencampuri atau memengaruhi keputusan
khadi pengadilan. Dan yang sangat menakjubkan, Syarih, yang menjadi khadi saat itu, tidak merasa takut
kepada Amirul Mukminin dan tetap menjalankan tugasnya tanpa terpengaruh oleh kedudukan Ali.
Kedaulatan pemerintahan Ali ibn Abu Thalib berdiri di atas landasan keadilan. Selama masa
kekuasaannya, tidak pernah ada seorang pun yang dizalimi kemudian diabaikan atau tidak ditolong oleh
penguasa.
Khalifah senantiasa menjaga amanatnya dengan baik dan melindungi seluruh rakyatnya dari penindasan
dan kezaliman. Ketika memilih para khadi yang dianggap layak memimpin lembaga peradilan di wilayah
Islam, Khalifah Ali turun langsung menguji mereka dan meneliti keadaan serta kecakapan mereka dalam
bidang hukum.
Ia juga memperhatikan akhlak dan perilaku keseharian para calon khadi ini. Ia pernah berkata kepada
seorang khadi, "Apakah kau mengetahui ayat yang menasakh dan ayat yang dinasakh?"
Ia menjawab, "Tidak."
Ali berkata, "Celakalah engkau dan kau akan mencelakakan orang lain."
Abu al-Aswad al-Du'ali pernah diangkat sebagai khadi namun kemudian dipecat. Ia berkata kepada Ali,
"Mengapa engkau memecatku, sedangkan aku tidak berkhianat dan tidak berbuat salah?"
Ali ra. menjawab, "Aku pernah melihatmu membentak-bentak dua orang yang bertikai."
Di masa kepemimpinannya, Ali memilih langsung orang-orang yang menjadi khadi dan dipercayainya
untuk memimpin lembaga peradilan.
Inilah salah satu bentuk keadilan yang diterapkan dalam kepemimpinannya, seorang sahabat yang harus
diikuti jejaknya oleh seluruh pemimpin.
Salah satu sahabat Utama Baginda nabi besar Muhammad Salallahu alaihiwas salam yang telah dijamin
masuk syurga nya Allah.
Artinya: "(Allah berfirman,) "Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di
bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa
nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan
Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.
Sementara dalam riwayat yang lain kecerdasan seorang pemimpin wajib dimilikinya karna semua yang
dipimpin memberi amanah kepadanya agar mampu menyelesaikann segala kerusakan dan kekurangan
negri tersebut. Diceritakan bahwa seorang pedalaman bertanya kepada pendudukُBashrah,ُ“Siapaُ
pemimpinُkalian?”ُMerekaُmenajwab,ُ“al-Hasan.”ُ“Kenapaُdiaُdapatُmenjadiُpemimpinُkalian?”ُ
Merekaُmenjawab,ُ“Karenaُorang-orang membutuhkan ilmunya, sedangkan beliau tidak membutuhkan
duniaُmereka.”ُ
Demikianlah pemimpin idaman, kita membutuhkan ilmunya untuk menyelesaikan berbagai masalah
Karna kita sengaja menitipkan amanah kepada orang yang bukan ahlinya.
َ َ َّ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ َ ِّ َ
الساع ُة ت األمانةُ فانت ِظ ُر
ُ ِإذُا ضيع
َّ َ
اَلل
ُِ ول َ ف إ َض
ُ اعت َهُا َيُا َرس َ ْ َ َُ َق
ِ ُ ال كي
ْ َ َْ َ َْْ َ ْ ُ َ َ َ
ي أه ِل ُِه
ُل غ ر
ُ ال ِإذُا أس ِن ُد األم ُر ِإ
ُ ق
َ ْ َ ْ َّ َ َ
اع ُة فانت ِظ ُر الس
Demikianlah khutbah Jum'at untuk kali ini,semoga kita semua mau mencari tau riwayatnya siapa siapa
yang telah ditetapkan untuk memimpin negri tercinta ini, agar tidak salah kepada siapa amanah tersebut
kita titipkan.
Aamiin.
)KHUTBAH (2
َ َ ْ َ َ ْ َ َ َّ َ َ َّ َ ْ
ن َوالهُ ل ِآل ُِه وصح ِب ُِه وم ُ لل َو َع َُل ُ ل َرس ْو ِ ُالسالمُ َع َُ لل والصال ُة و ال َح ْمدُ ُِ
ُ َ َّ َ ْ َ َ ََ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َّ
ن م َح َّمدُا َع ْبدهُ َو َرس ْولهُ ك ل ُه َوأش َهدُ أ ُ شي ُ ل ر للا وحدهُ ُ ل ُ ل ِإل ُه ِإ ُ
ن ُ .وأشهدُ أ ُ
ِّ َ َ َ ْ َ َ ََ َ َّ َّ َ ِّ َ َ
ل َي ْو ِ ُم الد ْي ر ُ
ن ن ت ِب َعه ُْم ِب ِإ ْح َسانُ ِإ ُ ل ِآل ُِه َوأ ْص َح ِاب ُِه وم ُل م َح َّم ُد َوع ُ لع ُ مص ُ ،الله ُ
َ َ َ َّ َّ َ ِّ َ َ ّ ْ َ
ل ِآل ُِه َوأ ْص َح ِاب ِهُأ ل م َح َّمدُ َو َع ُ م َع ُ ل وسل ُ مص ُ الله ُ
َ
.أ ْج َم ِع ْ َُْ
ي
ب الد َع َو ِ ُ
ات
َّ َ
ك َس ِم ْيعُ ق رر ْيبُ م ِج ْي ُ
َّ َ
ات ُِ ،إن ُ اء م ْنه ُْ َ ْ َ ْ َ ي َو ْالم ْسل َم ُ ْ َ ْ َ ْ
ات َوالم ْس ِل ِم ْ َُْ
َ َّ َّ ْ ْ ْ ْ ْ َْ ْ ْ َ
ي َوالمؤ ِم ُن ِ ُ
م واألمو ِ ات األحي ُِ ِ ِ ِ م اغ ِف ُر ِللمؤ ِم ِن ُ
.الله ُ
َ ْ َْ ْ َ َ َّ َّ َ َ ْ َ َّ َ ًّ َ ْ ْ َ ِّ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ
اج ِتن َابهُ ل با ِطالُ وارزقنُا اط ُ ق حقُا وارزقنُا اتباعه ،وأ ررنُا الب ِ م أ ررنُا الح ُ
.الله ُ
َّ ْ َ َ ْ َ َّ َ َ َ ْ َّ َ َّ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ
نت ال َوهابُ كأ ُ ك رحمةُ ِإن ُ ب لنُا ِمن لدن ُ غ قلوبنُا بع ُد ِإ ُذ هديتنُا وه ُ ل ت رز ُ
.ربنُا ُ
َ َّ َ ًّ ّ َّ َ َّ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ َّ ْ َ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ ْ ُ َ
ك َرء ْوفُ َّر ِح ْيمُن َء َامن ْوُا َرَُّبنُا ِإن ُال لل ِذ ْي َُف قل ْو ِبنُا ِغ ُل ِ ُِ
ل تجع ُان و ُ
ن سبقونُا ِبا ِإليم ِ ُ .ربنُا اغ ِف ُر لنُا و ِإلخوا ِننُا ال ِذي ُ
ن ْال َخ ْ َ ََ ُ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ ْ َ َ َ
اشي َُ
ن ِ ر ن ِم َُ ن ل ُْم تغ ِف ْ ُر لنُا َوت ْر َح ْمنُا لنك ْون َُّ .ربنُا ظلمنُا أنفسنُا وِإ ُ
َ َ َ َ َ َ ْ ََ
َ .رَّبنُا اغ ِف ْ ُر لنُا َو ِل َو ِالد ْينُا َو ْار َح ْمه َمُا ك َمُا َرَّب َيانُا ِصغارُا
َ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ َّ َ َ ْ ُّ ْ
اب الن رارُ
اآلخرُِة حسن ُة و ِقنُا عذ ُ
ف ِ ف الدن َيُا َح َسن ُة َو ِ ْ ِ ُ.ربنُا آ ِتنُا ِ ِ ُ
َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ َْ َ ْ َ ْ َّ َ ِّ ْ َ ْ َ َ َ ِّ َ َ ِّ ْ
ب ال َعال ِم َُْ
ي َلل ر ُ
ي والحمدُ ِ ُِل المرس ِل ُ ون وسالمُ ع ُ ب ال ِع َّزُِة َع َّمُا َي ِصف ُ
كر ُ
ان رب ُ س بح ُ
ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ َّ َ َ ْ َّ َ َ ْ ُ ْ ْ ْ َ
م تذكر ْونُ م ل ع لك ُ غ ي ِعظك ُ
آء والمنك رُر والب رِ ُ
ن الفحش ُِ
ه ع رُ
ب وين ُ ان َُوِإيتـ رُ
ئ ِذي القر ُ ل َوا ِإل ْح َس ِ ُ
م ِبال َعد ِ ُ
للا يأمرك ُ
ن ُ للاِ ،إ ُ ِ .ع َب ُ
اد ِ
َّ َ َ َ
ٱلصل ٰو ُة أ ِق ِ ُ
م