ان ِإىَل َي ْوِم ال ّديْن ٍ اَللهم صل وسلّم على سيدنا حُمَم ٍد وعلى آلِِه ِوَأصحابِِه ومن تَبِعهم بِِإحس.
َ ْ ْ َُ ْ َ َ َ ْ ََ ّ ّ َ ْ َ َ َّ ُّ
يَاَأيّ َها الّ َذيْ َن َآمُن ْوا اّت ُقوا اهللَ َح ّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ ّن ِإالّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن
َ َوقَ َذ، َويَْأيِت قَ ْد َشتَ َم ٰه َذا،صالٍَة َو ِصيَ ٍام َو َز َك ٍاة ِ ِ ِ ِ ِإ َّن الْم ْفل:ال
ف َ ِ يَْأيِت َي ْو َم الْقيَ َامة ب، س م ْن َُّأميِت
َ ُ َ َف َق
. َفُي ْع ِطى ٰه َذا ِم ْن َح َسنَاتِِه َو ٰه َذا ِم ٰن َح َسنَاتِِه.ب ٰه َذا َ ضَرَ َو،ك َد َم ٰه َذا َ َو َس َف،ال ٰه َذا َ َوَأ َك َل َم،ٰه َذا
ِ ِ ِ ِ ِ
ِح يِف النَّا ِر
َ مُثَّ طُر.ت َعلَْيه ْ اه ْم فَطُِر َح
ُ َ ُأخ َذ م ْن َخطَاي،ضى َما َعلَْيه َ َقْب َل َأ ْن َي ْق،ُت َح َسنَاتُه ْ َفَِإ ْن فَني
Nabi menjelaskan: “Sesungguhnya orang bangkrut dari umatku ialah mereka yang datang pada hari
kiamat dengan membawa amal kebaikan dari shalat, puasa, dan zakat. Tetapi mereka dahulu pernah
mencaci maki orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain, menumpahkan darah orang
lain dan memukul orang lain. Maka kepada orang yang mereka salahi/dzolimi itu kita harus
memberikan pahala amal baik kita kepada mereka. Apabila amal baik kita telah habis sebelum
hutang-hutang kesalahan kita lunas, maka diambillah kesalahan orang yang kita dzalimi itu dan
diberikan kepada kita. Sesudah itu, kita akan dilemparkan ke dalam neraka.” Naudzubillah….
Jadi setiap orang dari umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan pahala dari ibadah-
ibadah yang mereka lakukan semasa hidupnya seperti shalat, puasa, dan zakat. Namun pahala-pahala
yang didapat dari ibadah-ibadah wajib itu akan ditimbang dengan dosa-dosa sosialnya akibat berbuat
zalim kepada sesama manusia seperti mencaci maki, menuduh, memfitnah, memakan harta orang lain
seperti mencuri atau korupsi, membunuh secara tidak sah, melukai atau menyakiti orang lain baik
secara fisik maupun non-fisik, dan sebagainya.
Dari sini kita dapat memahami bahwa dosa-dosa sosial lebih panjang urusannya karena menyangkut
dengan sesama manusia.
Semoga kita semuanya di bulan Ramadhan ini selalu dihindarkan dan terjaga dari dosa-dosa sosial,
agar amal ibadah kita selama 1 bulan penuh tidak ludes begitu saja.
Apabila besarnya dosa-dosa kita akibat kezaliman tidak sebanding dengan amal ibadah yang kita
lakukan karena banyaknya orang yang kita zalimi, maka dosa-dosa dari orang-orang yang kita zalimi
akan diberikan kepada kita hingga mencapai titik impas. Apabila titik impas tidak tercapai, maka
Allah subhanahu wata'ala akan melemparkan kita sebagai orang yang menzalimi itu ke neraka. Orang
seperti inilah yang disebut orang bangkrut dalam agama sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam
hadits di atas. Naudzubillah…
Kezaliman manusia terhadap manusia lainnya pada dasarnya merupakan urusan manusia karena
termasuk wilayah muamalah. Namun demikian, Allah memberikan kesempatan, hingga pihak yang
melakukan kezaliman menyelesaikan masalahnya, misalnya dengan meminta maaf kepada pihak yang
dizalimi semasa hidupnya. Apabila hal ini tidak dilakukan hingga masing-masing meninggal dunia,
maka Allah akan memperhitungkannya di akherat kelak.
Jadi melakukan kezaliman terhadap sesama manusia bukanlah persoalan sepele karena urusannya bisa
sampai ke akhirat. Allah memang memperhatikan dan memperhitungkan setiap kezaliman seperti itu
sebagaimana juga disebutkan dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik
radliyallahu ‘anh sebagai berikut:
“Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia
lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.”
Oleh karena itu siapa pun hendaknya bersikap hati-hati kepada orang lain dengan menjaga lisan,
tangan dan anggota badan lainnya agar terhindar dari dosa-dosa sosial akibat berbuat kezaliman
kepada orang lain.
Oleh karena itu apabila kita benar-benar sayang pada diri sendiri, maka hal-hal yang harus kita
lakukan dalam rangka mencegah kebangkrutan amal adalah menjaga agar pahala dari ibadah-ibadah
yang kita lakukan tidak ludes oleh dosa-dosa sosial akibat kezaliman-kezaliman kita kepada orang
lain. Jadi memang pahala-pahala dari berbagai ibadah seperti shalat, puasa, haji dan bahkan zakat
sekalipun belum cukup menjadi bekal kita di akherat hingga ada kepastian bahwa orang-orang lain
selamat dari lisan dan tangan kita.
Demikian khutbah singkat ini semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Dan masa pandemic virus ini
segera berakhir.
Mudah-mudahan kita semua senantiasa diberi kekuatan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk mampu
menjaga lisan, tangan dan anggota tubuh lainnya dari melakukan perbuatan-perbuatan yang
menzalimi sesama manusia seperti: menyakiti hati orang lain, mencaci maki, memfitnah dan menuduh
tanpa bukti, mengambil hak orang lain seperti mencuri dan korupsi, membunuh secara tidak sah,
menyakiti secara fisik, dan sebagainya. Dengan cara ini semoga kita semua selamat dari predikat
orang-orang bangkrut di akherat. Amin… amin ya rabbal ‘alamin.