Anda di halaman 1dari 4

‫َأع َمالِنَا َم ْن َي ْه ِد ِه‬

ْ ‫ات‬ِ ‫اهلل ِمن ُشرو ِر َأْن ُف ِسنَا وسي‬


‫َ َ َّئ‬
ِ ِ ِ ِ ِِ
ْ ُ ْ ‫ِإ ّن احْلَ ْم َد للَّه حَنْ َم ُدهُ َونَ ْستَعْينُهُ َونَ ْسَت ْغف ُرهُ َو َنعُ ْوذُ ب‬
ِ ِ ْ ‫ضل لَه ومن ي‬ ِ
ُ‫ي لَه‬
َ ‫ضل ْل فَالَ َهاد‬ ُ ْ َ َ ُ ّ ‫اهللُ فَالَ ُم‬
‫َأ ْش َه ُد َأ ْن الَ ِإلهَ ِإالّ اهللُ َوَأ ْش َه ُد َأ ّن حُمَ ّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬

‫ان ِإىَل َي ْوِم ال ّديْن‬ ٍ ‫اَللهم صل وسلّم على سيدنا حُمَم ٍد وعلى آلِِه ِوَأصحابِِه ومن تَبِعهم بِِإحس‬.
َ ْ ْ َُ ْ َ َ َ ْ ََ ّ ّ َ ْ َ َ َّ ُّ
‫يَاَأيّ َها الّ َذيْ َن َآمُن ْوا اّت ُقوا اهللَ َح ّق ُت َقاتِِه َوالَ مَتُْوتُ ّن ِإالّ َوَأْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬

‫َأع َمالَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْرلَ ُك ْم ذُنُ ْوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع‬


ْ ‫صل ْح لَ ُك ْم‬
ِ ‫ياَأيها الّ ِذين آمنوا اّت ُقوا اهلل و ُقولُوا َقوالً س ِدي ًدا ي‬
ُْ ْ َ ْ ْ ْ ََ ْ َُ َ ْ َ ّ َ
‫اهللَ َو َر ُس ْولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َع ِظْي ًما‬

‫ين ِم ْن َقْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َتَّت ُقو َن‬ ِ َّ


َ ‫ب َعلَى الذ‬
ِ
َ ‫الصيَ ُام َك َما ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَْي ُك ُم‬ ِ ِ َّ
َ ‫يَا َأيُّ َها الذ‬
َ ‫ين َآمنُوا ُكت‬

Jamaah Sidang Jum at yang berbahagia….


Pertama tama marilah kita panjat puja dan puji syukur terhadap kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kita nikmat dan hidayahnya sehingga kita dapat berkumpul dan menjalankan sholat jum
at berjamaah pada siang hari ini
Kedua sholawat dan salam kita kita junjungkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah
menyampaikan agama yang sempurna kepada ummat manusia.
Ketiga marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita dengan sebenar-benarnya taqwa/ dengan
taqwa yang sesungguhnya yaitu diikuti dengan senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi
segala larangnnNYA. Sehingga kita akan mendapatkan ridhoNya.
Semoga di bulan ramadhan yang penuh berkah ini amal ibadah kita diterima dan diampuni juga
seluruh dosa-dosa kita semuanya..amiinn..
Jamaah Sidang Jum at yang berbahagia…..
Pada kesempatan ini marilah kita semua mengingat kembali salah satu hadits yang mungkin sudah
sangat familiar di telinga kita semuanya bahkan sebagian besar dari kita sudah menghapalnya di luar
kepala.
Hadist ini juga menjadi peringatan bagi kita agar pahala ibadah kita khususnya di bulan Ramadhan ini
tidak ludes atau hilang di hari akhir kelak.
Pada suatu kesempatan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabat apakah
mereka tahu yang disebut orang bangkrut atau mlarat. Hal ini sebagaimana dikisahkan dalam sebuah
hadits. Hadist tersebut diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anh sebagai berikut:
ِ ِ َّ
ُ ‫ َأتَ ْد ُر ْو َن َما الْ ُم ْفل‬:‫أن َر ُس ْو َل اهلل صلى اهلل عليه وسلم قَ َال‬
‫س؟‬

‫اع‬ ِ ِ ِ‫ اَلْم ْفل‬:‫قَالُوا‬


َ َ‫س فْينَا َم ْن الَ د ْر َه َم لَهُ َوالَ َمت‬
ُ ُ ْ
Mereka (para sahabat) menjawab: “Orang bangkrut menurut pendapat kami ialah mereka yang tidak
mempunyai uang dan tidak pula mempunyai harta benda.”
Jawaban seperti itu ternyata bukan sebagaimana yang dimaksudkan Rasulullah shallahu ‘alaihi
wasallam. Beliau tidak bertanya tentang ekonomi. Beliau ingin mengajak para sahabat mengetahui
bahwa kebangkrutan bisa terjadi tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang agama.
Hal ini terjadi pada saat semua manusia berada di Padang Makhsyar untuk menjalani hisab yang akan
menentukan apakah seseorang akan masuk surga atau neraka.
Dengan perhitungan seperti itu, dapat diketahui apakah seseorang akan termasuk orang beruntung
atau justru orang bangkrut di akherat kelak. Adapaun yang dimaksud bangkrut dalam agama adalah
sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam lanjutan hadits berikut:

َ ‫ َوقَ َذ‬،‫ َويَْأيِت قَ ْد َشتَ َم ٰه َذا‬،‫صالٍَة َو ِصيَ ٍام َو َز َك ٍاة‬ ِ ِ ِ ِ‫ ِإ َّن الْم ْفل‬:‫ال‬
‫ف‬ َ ِ‫ يَْأيِت َي ْو َم الْقيَ َامة ب‬، ‫س م ْن َُّأميِت‬
َ ُ َ ‫َف َق‬
.‫ َفُي ْع ِطى ٰه َذا ِم ْن َح َسنَاتِِه َو ٰه َذا ِم ٰن َح َسنَاتِِه‬.‫ب ٰه َذا‬ َ ‫ضَر‬َ ‫ َو‬،‫ك َد َم ٰه َذا‬ َ ‫ َو َس َف‬،‫ال ٰه َذا‬ َ ‫ َوَأ َك َل َم‬،‫ٰه َذا‬
ِ ِ ِ ِ ِ
‫ِح يِف النَّا ِر‬
َ ‫ مُثَّ طُر‬.‫ت َعلَْيه‬ ْ ‫اه ْم فَطُِر َح‬
ُ َ‫ ُأخ َذ م ْن َخطَاي‬،‫ضى َما َعلَْيه‬ َ ‫ َقْب َل َأ ْن َي ْق‬،ُ‫ت َح َسنَاتُه‬ ْ َ‫فَِإ ْن فَني‬
Nabi menjelaskan: “Sesungguhnya orang bangkrut dari umatku ialah mereka yang datang pada hari
kiamat dengan membawa amal kebaikan dari shalat, puasa, dan zakat. Tetapi mereka dahulu pernah
mencaci maki orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain, menumpahkan darah orang
lain dan memukul orang lain. Maka kepada orang yang mereka salahi/dzolimi itu kita harus
memberikan pahala amal baik kita kepada mereka. Apabila amal baik kita telah habis sebelum
hutang-hutang kesalahan kita lunas, maka diambillah kesalahan orang yang kita dzalimi itu dan
diberikan kepada kita. Sesudah itu, kita akan dilemparkan ke dalam neraka.” Naudzubillah….
Jadi setiap orang dari umat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendapatkan pahala dari ibadah-
ibadah yang mereka lakukan semasa hidupnya seperti shalat, puasa, dan zakat. Namun pahala-pahala
yang didapat dari ibadah-ibadah wajib itu akan ditimbang dengan dosa-dosa sosialnya akibat berbuat
zalim kepada sesama manusia seperti mencaci maki, menuduh, memfitnah, memakan harta orang lain
seperti mencuri atau korupsi, membunuh secara tidak sah, melukai atau menyakiti orang lain baik
secara fisik maupun non-fisik, dan sebagainya.
Dari sini kita dapat memahami bahwa dosa-dosa sosial lebih panjang urusannya karena menyangkut
dengan sesama manusia.
Semoga kita semuanya di bulan Ramadhan ini selalu dihindarkan dan terjaga dari dosa-dosa sosial,
agar amal ibadah kita selama 1 bulan penuh tidak ludes begitu saja.
Apabila besarnya dosa-dosa kita akibat kezaliman tidak sebanding dengan amal ibadah yang kita
lakukan karena banyaknya orang yang kita zalimi, maka dosa-dosa dari orang-orang yang kita zalimi
akan diberikan kepada kita hingga mencapai titik impas. Apabila titik impas tidak tercapai, maka
Allah subhanahu wata'ala akan melemparkan kita sebagai orang yang menzalimi itu ke neraka. Orang
seperti inilah yang disebut orang bangkrut dalam agama sebagaimana penjelasan Rasulullah dalam
hadits di atas. Naudzubillah…
Kezaliman manusia terhadap manusia lainnya pada dasarnya merupakan urusan manusia karena
termasuk wilayah muamalah. Namun demikian, Allah memberikan kesempatan, hingga pihak yang
melakukan kezaliman menyelesaikan masalahnya, misalnya dengan meminta maaf kepada pihak yang
dizalimi semasa hidupnya. Apabila hal ini tidak dilakukan hingga masing-masing meninggal dunia,
maka Allah akan memperhitungkannya di akherat kelak.
Jadi melakukan kezaliman terhadap sesama manusia bukanlah persoalan sepele karena urusannya bisa
sampai ke akhirat. Allah memang memperhatikan dan memperhitungkan setiap kezaliman seperti itu
sebagaimana juga disebutkan dalam sebuah hadits marfu’ yang diriwayatkan dari Anas bin Malik
radliyallahu ‘anh sebagai berikut:

ِ ‫ضا حىَّت ي َدبِّر لِبع‬


ٍ ‫ض ِه ْم ِم ْن َب ْع‬ ِ ِ ِ ِ
‫ض‬ ْ َ ُ ُ َ ً ‫َو ََّأما الظُّْل ُم الَّذي ال َيْتُر ُكهُ اهلل فَظُْل ُم الْعبَاد َب ْعض ِه ْم َب ْع‬

“Adapun kezaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia atas manusia
lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.”
Oleh karena itu siapa pun hendaknya bersikap hati-hati kepada orang lain dengan menjaga lisan,
tangan dan anggota badan lainnya agar terhindar dari dosa-dosa sosial akibat berbuat kezaliman
kepada orang lain.
Oleh karena itu apabila kita benar-benar sayang pada diri sendiri, maka hal-hal yang harus kita
lakukan dalam rangka mencegah kebangkrutan amal adalah menjaga agar pahala dari ibadah-ibadah
yang kita lakukan tidak ludes oleh dosa-dosa sosial akibat kezaliman-kezaliman kita kepada orang
lain. Jadi memang pahala-pahala dari berbagai ibadah seperti shalat, puasa, haji dan bahkan zakat
sekalipun belum cukup menjadi bekal kita di akherat hingga ada kepastian bahwa orang-orang lain
selamat dari lisan dan tangan kita.
Demikian khutbah singkat ini semoga bermanfaat bagi kita semuanya. Dan masa pandemic virus ini
segera berakhir.
Mudah-mudahan kita semua senantiasa diberi kekuatan oleh Allah subhanahu wata’ala untuk mampu
menjaga lisan, tangan dan anggota tubuh lainnya dari melakukan perbuatan-perbuatan yang
menzalimi sesama manusia seperti: menyakiti hati orang lain, mencaci maki, memfitnah dan menuduh
tanpa bukti, mengambil hak orang lain seperti mencuri dan korupsi, membunuh secara tidak sah,
menyakiti secara fisik, dan sebagainya. Dengan cara ini semoga kita semua selamat dari predikat
orang-orang bangkrut di akherat. Amin… amin ya rabbal ‘alamin.

‫آن الْ َع ِظْي ِم‬


ِ ‫بار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف الْ ُقر‬,
ْ ْ َ ْ ُ ََ
‫الذ ْك ِر احْلَ ِكْي ِم‬
ِّ ‫ات و‬ ِ ِ ِ ِ ‫ِإ مِب‬
َ َ‫و َن َف َعيِن ْ َو يَّا ُك ْم َا فْيه م َن اآلي‬, َ
‫اسَت ْغ ِف ُر اهللَ الْ َع ِظْي َم يِل ْ َولَ ُك ْم‬ ِ ِ َّ ‫وَت َقبَّل ِميِّن و ِمْن ُكم تِالَوتَه ِإنَّه هو‬
ْ ‫ َأُق ْو ُل َق ْويِل ْ َه َذا َو‬.‫السمْي ُع الْ َعلْي ُم‬ َُ ُ ُ َ ْ َ ْ َ َ
َّ ‫ ِإنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬،ُ‫اسَت ْغ ِف ُر ْوه‬
‫الر ِحْي ُم‬ ْ َ‫ف‬
‫‪II‬‬

‫َأع َمالِنَا‪َ ،‬م ْن‬


‫ات ْ‬‫اهلل ِمن ُشرو ِر َأْن ُف ِسنَا و ِمن سيِّ ِ‬
‫َ ْ َ َئ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ِإ َّن احْلَ ْم َد للَّه حَنْ َم ُدهُ َونَ ْستَعْينُهُ َونَ ْسَت ْغف ُر ْه َو َنعُوذُ ب ْ ُ ْ‬
‫ِ‬ ‫ض َّل لَه ومن ي ْ ِ‬ ‫يه ِد ِه اهلل فَالَ م ِ‬
‫ي لَهُ‬
‫ضل ْل فَالَ َهاد َ‬ ‫ُ ََ ْ ُ‬ ‫َْ ُ ُ‬
‫إىل‬ ‫ى‬ ‫أن حُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد ِ‬
‫َّاع‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫د‬‫ُ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫ش‬
‫ْ‬ ‫َأ‬‫و‬‫َ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ك‬ ‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫َوَأ ْش َه ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ اهللُ َواهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِ‬
‫ر‬
‫َ‬
‫َأص َحابِِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِْي ًما كِ ْثيًرا ََّأما َب ْع ُد فَياَ اَيُّ َها‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد ِو َعلَى اَله َو ْ‬ ‫الله َّم َ‬
‫ض َوانه‪ُ .‬‬
‫ِر ْ ِِ‬
‫َأن اهللَ ََأمَر ُك ْم بِ َْأم ٍر بَ َدَأ فِْي ِه بَِن ْف ِس ِه َوثَـىَن مِب َآل ِئ َكتِ ِه‬ ‫َّاس اَِّت ُقوااهللَ فِْي َما ََأمَر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى َو ْاعلَ ُم ْوا َّ‬ ‫الن ُ‬
‫صلُّ ْوا َعلَْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا‬ ‫ِ‬ ‫ال تَعاَىَل ِإ َّن اهلل ومآلِئ‬ ‫بِ ُق ْد ِس ِ‬
‫لى النَّىِب يآ اَيُّ َها الَّذيْ َن َآمُن ْوا َ‬ ‫َ‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬‫ْ‬ ‫صلُّ‬
‫َ‬ ‫ُ‬‫ي‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ه‬
‫ك َو َمآلِئ َك ِة‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك َو ُر ُسل َ‬ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َعلَى ِآل َسيِّدناَ حُمَ َّمد َو َعلَى اَنْبِيآِئ َ‬ ‫الله َّم َ‬
‫تَ ْسلْي ًما‪ُ .‬‬
‫الر ِاش ِديْ َن َأىِب بَ ْك ٍر َوعُ َمر َوعُثْ َمان َو َعلِى َو َع ْن بَِقيَّ ِة َّ‬
‫الص َحابَِة‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن اْخلُلَ َف ِاء َّ‬
‫اْملَُقَّربِنْي َ َو ْار َ‬
‫ك يا َأرحم َّ مِحِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ٍِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الرا نْي َ‬ ‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بَرمْح َت َ َ ْ َ َ‬ ‫َوالتَّابِعنْي َ َوتَابِعي التَّابِعنْي َ هَلُ ْم بِا ْح َسان الَ َىي ْوم الدِّيْ ِن َو ْار َ‬
‫َأعَّز اِْإل ْسالَ َم‬ ‫ات الله َّم ِ‬ ‫ات اَالَحيآء ِمْنهم واْالَمو ِ‬ ‫ات واْملسلِ ِم واْملسلِم ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ُ‬ ‫ْ ُ ُ ْ َ َْ‬ ‫لله َّم ا ْغف ْر ل ْل ُمْؤ مننْي َ َواْملُْؤ منَ َ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ‬ ‫اَ ُ‬
‫اخ ُذ ْل َم ْن‬ ‫ِ‬ ‫واْملسلِ ِم و َِأذ َّل الشِّر َك واْمل ْش ِركِ وانْ ِ‬
‫صَر الدِّيْ َن َو ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر عبَ َاد َك اْملَُو ِّحديَّةَ َوانْ ُ‬ ‫ْ َ ُ نْي َ َ ُ‬ ‫َ ُ ْ نْي َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الله َّم ْادفَ ْع َعنَّا اْلبَالَءَ َواْ َلوبَاءَ‬ ‫ك ِإىَل َي ْو َم الدِّيْ ِن‪ُ .‬‬ ‫َأع َداءَ الدِّيْ ِن َو ْاع ِل َكل َماتِ َ‬ ‫َخ َذ َل اْمل ْسل ِمنْي َ َو َد ِّم ْر ْ‬
‫ُ‬
‫خآصةً َو َساِئِر‬ ‫َّ‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫س‬‫ِ‬ ‫ي‬‫ِ‬
‫ون‬ ‫د‬ ‫ن‬‫ِ‬
‫ا‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫د‬‫ِ‬ ‫ل‬‫ب‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫ط‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫م‬‫ِ‬
‫الزالَ ِز َ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ ََ َ ْ ُ ْ َّ‬
‫ر‬ ‫ه‬ ‫ظ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ح‬ ‫ِ‬‫مل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ِ‬
‫ة‬ ‫ن‬‫ت‬ ‫ِ‬
‫لف‬ ‫ا‬ ‫ء‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ح‬ ‫ِ‬‫مل‬‫ا‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫َو َّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب اْ َلعالَ ِمنْي َ ‪َ .‬ربَّنَا آتِناَ ىِف ُّ‬ ‫اْ ُلب ْل َد ِان اْمل ْسلِ ِمنْي َ َّ‬
‫الد ْنيَا َح َسنَةً َوىِف اْآلخَر ِة َح َسنَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫اب‬ ‫عآمةً يَا َر َّ‬
‫ُ‬
‫ِإ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫النَّا ِر‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَْن ُف َسنَا َواإ ْن مَلْ َت ْغف ْر لَنَا َوَت ْرمَح ْنَا لَنَ ُك ْونَ َّن م َن اْخلَاسريْ َن‪ .‬عبَ َاداهلل ! َّن اهللَ يَْأ ُم ُر‬
‫ِ‬
‫شآء َواْملْن َك ِر َواْ َلب ْغي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‬‫تآء ِذي اْل ُقرىب ويْنهى ع ِن اْل َفح ِ‬ ‫ان وِإي ِ‬ ‫بِاْلع ْد ِل واِْإل حس ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وا ْذ ُكروا اهلل اْلع ِظيم ي ْذ ُكر ُكم وا ْش ُكروه ع ِ ِ ِ‬
‫ب‬‫لى ن َعمه يَِز ْد ُك ْم َولَذ ْك ُر اهلل َأ ْك َ‬ ‫َ ُ َ َ َْ َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ‬

Anda mungkin juga menyukai