KELOMPOK
ANGGOTA:
ALIYA MUGHNIY HAVIEDYA NOOR
M.FARHAN ARIMAN
M.ALREZA SETIADI
QISTHY NOOR SYAHARANI
REGINA INDRA
A.Memahami Makna Iman Kepada Rasul-Rasul Allah SWT
1.Pengertian Beriman Kepada Rasul Rasul Allah SWT
.7Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa
orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu
kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui.
4) Dalil tentang jumlah para rasul,hadis riwayat Ahmad
Kemudian dalam riwayat Abu Umamah, bahwa Abu Dzar bertanya kepada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Berapa jumlah persis para nabi.” Beliau menjawab
ش َر ج ا
َما َغ ِفيراا َ س َة َع ْ خ
َ م َ ة َو ُ ك ثَ ََل
ٍ َث ِمائ َ ِن َذل ُ س
ْ ل ِم ُّ ون أَ ْل افا
ُ الر َ ش ُر
ْ ع ٌ ف وَأَ ْربَ َع
ِ ة َو ٍ ِمائَ ُة أَ ْل
“Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak sekali.”
(HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Albani dalam al–Misykah).
b.Dalil Aqli
Manusia diperintahkan untuk menyembah hanya semata mata kepada Allah SWT
maka perlu pembimbing manusia dalam menyembah kepada Allah dengan cara
yang benar
Adanya konsekuensi pahala dan hukuman sebagai manfaat dan akibat ketaatan
dan kemaksiatan dari manusia
Agar kelak hari kiamat tidak melakukan unjuk rasa kepada Allah dikarenakan
ketidaktahuan mereka akan perintah Allah
Terdapat dalam surat Al-Hasyr:7
ي ْ يل َك
ِ الس ِب َّ ِ ين وَا ْب
ن ِ َِساك
ْ َاليَتَامَى و
َ َالم ٰ
ْ ل َولِ ِذي ْال ُق ْربَى و
ٰ ِ سو ِ َّى َفلِل
ُ ه َولِل َّر ٰ ل ْال ُق َر ِ ه ْ َن أ ْ ه ِم ِ ِسول ُ ى َر ٰ ُ َّ مَا أَ َفا َء
ََّللا َعل
ش ِدي ُد َ َّ ن
َ َّللا َّ َِّللا ۖ إ
َ َّ م َع ْن ُه َفا ْن َت ُهوا ۚ َواتَّ ُقوا ُ خ ُذو ُه َومَا نَه
ْ َاك ُ ل َفُ سوُ م ال َّر ُ َم ۚ َومَا آت
ُ اك ْ ون ُدولَ اة بَ ْينَ ْاْلَ ْغنِيَا ِء ِم ْن ُك َ ًَل ي َُك
ِْال ِع َقاب
Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta
benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam
perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara
kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.
3.Cara Beriman Kepa Para Rasul
a) Meyakini dengan sepenuh hati bahwa misi para rasul adalah benar benar
dari Allah SWT
b) Tidak boleh membeda bedakan antara rasul satu dengan rasul yang lain
karena semua rasul adalah utusan Allah SWT
c) Menyakini kebenaran semua yang disampaikan kepada para rasul
d) Mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari
4.Tujuan Allah mengutus para rasul
A. Agar manusia mengetahui misi dalam hidup,Q.S Az Zariyat:56
ِ َاْل ْنسَ إِ ًَّل لِيَ ْع ُب ُد
ون ِْ نوَّ ِت ْالج
ُ خلَ ْق
َ َومَا
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
B. agar manusia mengetahui konsekuensi kehidupan,Al Zalzalah :7-8
خ ْيراا يَ َر ُه َ َل ِم ْث َقا
َ ل َذ َّر ٍة ْ َفم
ْ َن ي َْعم
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya(ayat 7)
ش ارا يَ َر ُه َ َل ِم ْث َقا
َ ل َذ َّر ٍة ْ َن ي َْعم
ْ َوم
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya pula.(ayat 8)
C. agar manusia mampu meraih kehidupan yang bahagia,Q.S Al Kahfi:30-
31,yang artinya:
mereka yang beriman dan beramal shalib, tentulah Kami tidak akan menyia-
nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan-(nya) dengan baik.
(QS. 18:30) Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir
sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas
dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang
mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah sebaik-
baik pahala, dan tempat istirahat yang indah; (QS. 18:31)” (al-Kahfi: 30-31)
Dan (Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari para nabi dan
dari kamu sendiri (Muhammad), dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra
Maryam; dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang
teguh.”
QS. Al-Ahzab : 7
PARA NABI ULUL AZMI
MUHAMMAD SAW
IBRAHIM AS
MUSA AS
ISA AS
NUH AS
Muhammad SAW sebagai
Utusan yang Terbaik
Aku adalah penghulu anak-anak Adam pada hari kiamat dan Aku tidak
bermaksud membanggakan diri karenanya. Di tangankulah panji Al-
Hamd (pujian) dan Aku tidak bermaksud membanggakan diri
karenanya. Tidak ada seorang nabi pun, Adam dan lainnya kecuali
mereka berada di bawah panjiku dan Aku tidak bermaksud
membanggkan diri karenanya. Akulah orang pertama yang memberi
syafaat dan diberikan kekuasaan untuk memberikan syafaat. Dan Aku
lah orang yang pertama menggerakkan daun-daun pintu syurga, lalu
Allah swt memasukkan diriku ke sana bersama-sama orang-orang fakir
dari golongan mukmin; dan ini Aku tidak bermaksud membanggakan diri
karenanya. Dan akulah orang yang paling mulia diantara generasi
pertama dan terakhir di depan TuhanKu; dan Aku tidak bermaksud
membanggakan diri karenanya.”
HR. Turmudzi
MU’JIZAT
Guna memantapkan dan membuktikan kenabiannya para
utusan Allah tersebut dibekali dengan kekuatan atau
kemampuan luar biasa yang tidak dapat dipelajari dan dimiliki
oleh manusia biasa. Kekuatan ini disebut dengan mukjizat
Artinya:
Barangsiapa yang mentaati Rasul (Muhammad) maka sesungguhnya dia telah
mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka
(ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka
(Q.S. An-Nisa’ / 4: 80).
Di dalam ayat yang lain, Allah swt. berfirman;
Artinya:
Katakanlah (Muhammad), jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun,
Maha Penyayang (Q.S. Ali ‘Imran/3: 31).
Bukti-Bukti Cinta Kepada Rasul dan Nabi
َ م ْونِى ُا
ص ِلى ُ صَل ُّ ْوا َكمَا َراَ ْي ُت
Salatlah kalian sebagaimana aku salat. (H.R. Bukhari)
2. Dalam tatacara berpakaian yang menutup aurat,
sopan, bersih dan indah, makan makanan yang halal,
bersih dan bergizi, makan tidak sampai kenyang, tidak
makan kecuali setelah dalam keadaan lapar.
3. Dalam berkeluarga, misalnya sebagai seorang suami
yang harus melindungi, mencintai dan menyayangi
keluarganya. Beliau bersabda:
ت ُق َّر ُة َع ْينِى فِى ْ ََج ِعل
ُ سا ُء و ِ اَل:م ثََلَث
ُ ط ْي
َ ِب وَالن ُ ن ُد ْني
ْ َاك َّ َح ِببَ اِل
ْ ي ِم ُ
ئ
ِ سا َ صَل َ ِة ( َروَا ُه الن َّ )ال
Telah ditanamkan padaku di dunia ini tiga perkara: rasa
cinta kepada wanita, wewangian, serta dijadikan
mataku sejuk terhadap salat. (H.R. an-Nasai)
4. Sebagai pemimpin umat, Beliau lebih mendahulukan kepentingan umatnya
daripada kepentingan pribadinya; Beliau bukan tipe manusia individualistik
yang hanya memikirkan dirinya sendiri.
5. Sebagai anggota masyarakat, Beliau bukan manusia yang suka berdiam diri
di rumah seraya memisahkan diri dengan masyarakat sekitar, tetapi selalu
berinteraksi dengan semua lapisan masyarakat dan sering mengunjungi
rumah-rumah para sahabatnya.