Anda di halaman 1dari 5

1

Khutbah I

ُ‫ وَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ َده‬،ً‫وج َعلَ ُه ِإلَى السَّعادَ ِة َهادِيا ً ودَ لِيال‬
َ ،ً‫الح ِّق َرس ُْوال‬ َ ‫ث َس ِّي َد َنا م َُحمَّداً ِب‬
َ ‫هلل الذِي َب َع‬
ِ ‫الح ْم ُد‬
َ
،ً‫وب َن ا َب رْ داً َو َيقِيْن ا‬ُ
ِ ‫ان َعلَى قُل‬ ‫َأ‬
ِ ‫ َو َن َش َر ِباِإلي َم‬،ً‫ و ْن ز َل ِإلَ ْي َن ا ُن ْوراً وكِتاب ا ً م ُِبين ا‬،‫ َرضِ َي لَ َنا اِإلسالَ َم دِي ًنا‬،ُ‫يك لَه‬ َ ‫الَ َش ِر‬
،‫ير ًة‬
َ ‫وس ِر‬ ‫َأ‬
َ ً ‫ و ْن َقا ُه ْم بَاطِ نا‬،‫ير ًة‬
َ ِ‫الخل ِق مسلكا وس‬ ْ ‫َأ‬
َ ‫ ْق َو ُم‬،ُ‫ورسُولُه‬ َ ‫هللا‬ِ ‫ صلى هللا عليه وسلم – َع ْب ُد‬- ً‫وَأ ْش َه ُد َأنَّ مُحمَّدا‬

َ ‫اللهم صل وسلم على نبينا محمد ن ور األن وار الغ راء و َعلَى آلِ ِه األطه ار الكرم اء َو‬
‫ص حابته الفض الء األجالء‬
.‫والجزا ِء‬
َ ِ ْ‫ان ِإلَى َي ْو ِم ال َبع‬
‫ث‬ ٍ ‫وعلَى َمنْ َت ِب َعهُم بِإحْ َس‬
َ

‫هللا َح َّق ُت َقاتِ ِه َوال َت ُم ْو ُتنَّ ِاالَّ َوَأ ْن ُت ْم‬


َ ‫ ا َّتقُ ْوا‬.‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‬ ِ ‫هللا ًأ ْو‬
ِ ‫ص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ي ِب َت ْق َوى‬
َ ‫هللا َف َق ْد َف‬ ِ ‫ َف َي ا عِ َب ا َد‬،‫َأ ّم ا َبعْ ُد‬
.‫مُسْ لِم ُْو َن‬

‫ ص دق‬.‫ِين َرُؤ وفٌ رَّ حِي ٌم‬


َ ‫بِالمُْؤ ِمن‬ َ ‫ لَ َق ْد َجاء ُك ْم َرسُو ٌل مِنْ َأنفُسِ ُك ْم َع ِزي ٌز َعلَ ْي ِه َم‬:‫َقا َل هللاُ َت َعاَلَى‬
ْ ‫اع ِن ُّت ْم َح ِريصٌ َعلَ ْي ُكم‬
.‫هللا العظيم‬

Ma’asyiral muslimin, Rahimakumullah

Marilah kita selalu berusaha meningkatkan kadar dan kualitas keimanan dan ketaqwaan
kita kepada Allah swt, karena hanya dengan berbekal iman dan taqwa, kita akan
menemukan kebahagiaan hidup yang haqiqy, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Ma’asyiral muslimin, Rahimakumullah

Hari ini adalah hari jum’at, kita berada pada hari dan bulan yang dimuliakan oleh Allah,
hari jum’at adalah hari mulia karena menjadi sayyidul ayyam, dan bulan rabi’ul Awwal ini
adalah bulan mulia karena pada bulan ini Allah menampakkan sayyidul wujud yang
diciptakan Allah sebelum diciptakannya alam semesta yaitu nabi agung Muhammad ke
dunia ini, tepatnya pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah. Maka sungguh beruntung
bagi kita yang memanfaatkan bulan ini dengan memperbanyak membaca shalawat
kepada Nabi dan berbuat kebaikan, dan sungguh rugi bagi kita yang melewatkan bulan ini
tanpa sedikitpun mewarnai hidupnya dengan memperbanyak membaca shalawat kepada
nabi. Maka sungguh beruntung bagi kita yang memanfaatkan bulan ini dengan
memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi dan berbuat kebaikan, dan sungguh rugi
bagi kita yang melewatkan bulan ini tanpa sedikitpun mewarnai hidupnya dengan
memperbanyak membaca shalawat kepada nabi. Marilah momentum (kesempatan) ini kita
manfaatkan sebaik-baiknya, karena belum tentu tahun depan kita bisa mendapatkan
nikmat ini, ingatlah setiap shalawat yang kita baca Rasulullah mendengar dan
membalasnya.

Pada bulan ini banyak sekali umat Islam dibelahan dunia yang merayakan hari kelahiran
nabi Muhammad SAW, di sana sini kita dengarkan lantunan shalawat, salam, pujian yang
ditujukan kepada nabi Agung Muhammmad SAW.

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita memperbanyak membaca shalawat dan
dan memperingati serta mengenang hari kelahiran nabi Muhammad SAW.

Jika ada orang bertanya, mengapa kita harus banyak membaca shalawat dan
memperingati hari kelahiran nabi ? maka jawabanya adalah, setidaknya ada 3 hal yang
mewajibkan kita untuk memperbanyak membaca shalawat kepada nabi Muhammad
2

SAW terutama pada bulan ini, sekaligus untuk memperingati maulid nabi Muhammad


SAW.

Pertama, karena membaca shalawat kepada nabi Muhammad SAW merupakan bentuk


perintah Allah kepada umat Islam, hal ini sebagaimana dinyatakan Allah dalam surat al-
Ahzab: 56

‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا‬ َ ‫ون َعلَى ال َّن ِب ۚيِّ َياَأ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ِين آ َم ُنوا‬ َ ‫ِإنَّ هَّللا َ َو َماَل ِئ َك َت ُه ُي‬
َ ُّ‫صل‬
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang
yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.

Dalam kitab mahasin al-Ta’wil (VIII, 109) Imam Jamaluddin al-Qasimi menjelaskan bahwa
ayat ini menunjukkan adanya kewajiban bagi setiap muslim untuk membaca shalawat
kepada nabi secara mutlak, hal ini berdasarkan kaidah “al-aslu fil amri lil wujub” pada
dasarnya perintah itu menunjukkan wajib.

Menurut imam al-Qasimi pendapat yang mengatakan bahwa perintah ayat ini
menunjukkan sunnah tidak dapat dibenarkan dan menyalahi kaidah yang shahih.

Dalam kitab ini imam al-Qasimi juga menukil riwayat adanya seseorang yang bertanya
kepada Imam al-Razi, orang tersebut berkata: “jika Allah dan para malaikat telah
membacakan shalawat kepada Nabi kemudian apa tujuan Allah menyuruh umat Islam
membaca shalawat kepada Nabi? Apakah nabi masih membutuhkan do’a dari kita?

Imam al-Razy menjawab: “Tujuan Allah mewajibakan umat Islam membaca shalawat
kepada Nabi adalah untuk menunjukkan keagungan dan kedudukan nabi disisi Allah, para
malaikat dan makhluk-Nya, selain itu agar umat Islam mendapatkan pahala dari membaca
shalawat tersebut, sebab bacaan shalawat yang kita tujukan kepada nabi bukan semata-
mata kembali ke nabi tetapi manfaatnya kembali kepada kita, bukankah nabi adalah orang
yang maksum (terhindar dari dosa), orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi, dan
orang yang paling dicintai oleh Allah SWT. Pahala yang manfaatnya kembali ke kita inilah
yang kita harapkan dari bacaan shalawat tersebut.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Alasan kedua adalah besarnya peran dan jasa nabi bagi kehidupan manusia. Dalam surat
al-Anbiya’: 107 Allah berfirman

َ ‫َو َما َأرْ َس ْل َنا‬


َ ‫ك ِإاَّل َرحْ َم ًة لِّ ْل َعالَم‬
‫ِين‬

Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.

Berkaitan dengan ayat ini Syaikh Abdur Rahman As-Sa’di (Taisir al-Karim al-Rahman fi
Tafsir Kalam al-Mannam 618) mengatakan sebagai berikut:

ِ ‫ َو َغ ْي ُر ُه ْم َك َفر ُْو َها َو َب َّدلُ ْوا نِعْ َم َة‬،‫ َفالمُْؤ ِم ُن ْو َن َق ِبلُ ْوا َه ِذ ِه الرَّ حْ َم َة َو َش َكر ُْو َها َو َقام ُْوا ِب َها‬،ِ‫َفه َُو َرحْ َم ُت ُه ال ُم ْهدَاةُ لِ ِع َبا ِده‬
‫هللا‬
ِ ‫ُك ْفرً ا َوَأ َب ْو َرحْ َم َة‬
‫هللا َونِعْ َم ِت ِه‬
3

Nabi Muhammad SAW adalah rahmat Allah yang dihadiahkan kepada hamba-Nya.


Adapun 0rang-orang yang beriman menerima rahmat tersebut dan mensyukurinya,
sedang orang-orang kafir mengingkari dan menggantinya dengan kukufuran, mereka tidak
menerima rahmat dan nikmat tersebut.

Imam al-Baghawi (Tafsir al-Baghawi: 196) menukil pendapat Ibnu Abbas yang
menyatakan:

‫ه َُو َعا ٌم فِي َح ِّق َمنْ آ َم َن َو َمنْ لَ ْم يُْؤ مِنْ َف َمنْ آ َم َن َفه َُو َرحْ َم ٌة لَ ُه فِي ال ُّد ْن َيا َواآلخ َِر ِة َو َمنْ لَ ْم يُْؤ مِنْ َفه َُو َرحْ َم ٌة لَ ُه فِي‬
ِ ‫ال ُّد ْن َيا ِب َتْأ ِخيْرِ ال َع َذا‬
‫ب َع ْن ُه ْم‬

“Keberadaan beliau sebagai rahmat) sifatnya umum, baik bagi orang yang beriman
maupun untuk orang yang tidak beriman. Barangsiapa yang beriman maka beliau menjadi
rahmat baginya di dunia dan akhirat. Adapun orang yang tidak beriman, maka beliau
rahmat baginya di Dunia (saja) dalam bentuk diakhirkan adzab dari orang tersebut’”.

Pendapat Ibn Abbas ini sesuai dengan hadits riwayat Imam al-Darimi dan al-Baihaqi dari
Abi Hurairoh ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

‫ ومن لم يقب ل خ اب‬,‫ ما أنا إال رحمة للعالمين أه داها هللا إليهم فمن قب ل هديت ه أفلح وظف ر‬,‫إنما أنا رحمة مهداة‬
‫وخسر‬

Artinya: sesungguhnya aku adalah rahmat yang dihadiahkan (oleh Allah), aku adalah
rahmat bagi alam semesta yang dihadiahkan oleh Allah kepada mereka. Maka barang
siapa yang menerima hadiah Allah tersebut, maka ia akan bahagia dan barang siapa yang
menolak hadiah tersebut, maka ia akan merugi dan kecewa.

Begitu besar jasa Rasulullah SAW kepada umat manusia, maka sudah selayaknya kita
umat manusia mengagungkan beliau dengan cara memperbanyak membaca shalawat
kepada beliau.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Alasan yang ketiga adalah karena kita mengharap syafaat nabi. Memperbanyak membaca
shalawat kepada nabi merupakan salah satu sarana agar kita mendapatkan syafa’at dari
Rasulullah SAW. Imam al-Timidzi meriwayatkan dari Ibnu Ma’sud bahwasanya nabi
bersabda: “Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat adalah
yang paling banyak membaca shalawat kepadaku”.

Imam Ahmad juga meriwayatkan hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda:

َ ‫ َأعْ لَى‬:‫هللا ؟ َقا َل‬


‫دَر َج ٍة‬ َ ‫ َقالُ ْوا َو َما‬،‫الوسِ ْيلَ َة‬
ِ ‫الوسِ ْيلَ َة َيا َرس ُْو َل‬ َ ‫هللا لِي‬َ ‫صالَ َة َعلَّي َز َكاةٌ لَ ُك ْم َواسْ َألُ ْوا‬ َّ ‫صلُّ ْو َعلَيَّ َفِإنَّ ال‬
َ
َ ‫َأ‬ ْ ُ ْ‫ن‬‫َأ‬ ْ ْ‫ر‬َ َ ‫َأ‬ ٌ
(‫ (رواه أحمد في مسنده‬.‫الجن ِة ال َينال َها ِإ َر ُجل َوا ِحد َو نا ا جُو َيكو َن نا ه َُو‬ ٌ ‫اَّل‬ ُ َ َ َّ َ ‫فِي‬
"Bacalah shalawat kepadaku karena sesungguhnya shalawat kepadaku itu membersihkan
dosa-dosamu, dan mintalah kepada Allah untukku wasilah. Para sahabat bertanya: Ya
Rasulullah apakah wasilah itu? beliau menjawab: yaitu derajat yang paling tinggi di surga
yang hanya satu orang saja yang akan memperolehnya dan aku berharap semoga akulah
orang yang memperolehnya”.(HR. Ahmad)
4

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Memperingati maulid Nabi memang tidak diperintahkan secara khusus, baik oleh Al-
Qur’an maupun Hadits.

Peringatan ini baru diadakan untuk pertama kali pada ratusan tahun setelah Nabi
Muhammad SAW wafat, yakni pada abad ke-7 hijriah di wilayah Irak atas perintah Raja
Irbil bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri. Meskipun demikian sebagian besar ulama’
berpendapat bahwa memperingati maulid nabi adalah perbuatan yang diperbolehkan dan
tidak diharamkan, hal ini disebabkan karena banyaknya manfaat yang terkadung dalam
peringatan maulid tersebut.

Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki (Mafahim Yajibu an Tushahhihah : 316) menyatakan:
“Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk tradisi yang baik di
masyarakat, bukan termasuk bagian dari masalah ibadah yang dipersoalkan
keabsahannya. Sekali lagi, acara peringatan Maulid Nabi adalah tradisi dan adat
kebiasaan yang baik. Dikategorikan tradisi yang baik, karena substansi peringatan Maulid
Nabi Muhammad SAW memiliki banyak manfaat dan kebaikan bagi masyarakat, seperti
meneladani prilaku Nabi, pembacaan ayat-ayat Al Qur’an, dzikir, tahlil, kalimat thayyibah
dan pembacaan sejarah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut juga berlaku untuk tradisi keagamaan selainnya, seperti peringatan Isra’
Mi’raj, peringatan Nuzulul Qur’an, Peringatan Tahun Baru Muharram, dan lain-lainnya.

Syekh Abdul Karim Zidan (al-Wajiz fi Ushulil Fiqhi: 253) menjelaskan bahwa tradisi yang
syar’i adalah tradisi yang tidak berlawanan dengan nash agama, tradisi yang membawa
maslahat syar’i, dan tradisi yang tidak menimbulkan mudarat bagi masyarakat.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah tradisi
yang baik, karena substansinya dilegitimasi oleh syariat agama.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Demikian beberapa hal yang mengharuskan kita memperingati maulid nabi dan
memperbanyak shalawat kepada beliau. Semoga kita semua benar-benar dapat
menjalankan ajaran beliau sehingga kita benar-benar diakui sebagai umatnya dan
mendapatkan syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat. Amin

‫اس َت ِمعُوا‬ ْ ‫ َوِإ َذا قُ ِرَئ ْالقُ رْ آنُ َف‬،‫ َوهللاُ ُسب َْحا َن ُه َيقُ ْو ُل َو ِب َق ْولِ ِه َي ْه َتدِي الـ ُم ْه َت ُد ْو َن‬،‫هللا الـ َملِكِ ال َعالَّ ِم‬
ِ ‫الكالم كال ُم‬ِ ‫حسن‬َ َ‫اِنَّ ا‬
ِ ‫ان م َُح َّم ٌد َأ َب ا َأ َح ٍد مِنْ ِر َج الِ ُك ْم َولَكِنْ َر ُس و َل هَّللا‬
َ ‫ َما َك‬.‫ان الرَّ ِجي ِْم‬ ِ ‫ َأع ُْو ُذ ِبا‬.‫ُون‬
ِ ‫هلل م َِن ال َّش ْي َط‬ َ ‫لَ ُه َوَأ ْنصِ ُتوا لَ َعلَّ ُك ْم ُترْ َحم‬
. ‫ان هَّللا ُ ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِيمًا‬
َ ‫ِّين َو َك‬ َ ‫َو َخا َت َم ال َّن ِبي‬

َ ِ‫ت َوال ِّذ ْكر‬


‫ َو َت َق َّب َل هللاُ ِم َّنا َو ِم ْن ُك ْم‬، ‫الح ِكي ِْم‬ ِ ‫مـا فِ ْي ِه م َِن اآل َي ا‬ َ ‫ َو َن َف َعنِي َوِإيَّا ُك ْم ِب‬،‫آن ْالعَظِ ي ِْم‬
ِ ْ‫ك هللا لِي َولَ ُك ْم فِى ْالقُ ر‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬
‫الغفُ ْو ُر الرَّ ِحيْم‬
َ ‫هللا العَظِ ْي َم ِإ َّن ُه ه َُو‬ ‫َأ‬
َ ‫ َو قُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َفأسْ َت ْغفِ ُر‬، ‫العلِ ْي ُم‬َ ‫ِتالَ َو َت ُه ِإ َّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع‬
‫‪5‬‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫ص ْن َع ُه وَأ ْت َق َنه ‪َ .‬أ ْش َه ُد اَنْ اَل ِالَ َه‬


‫الع ْب ُد وَأعْ َل َنه‪ ،‬ال َك ِر ْي ِم الَّذِي َخ َل َق الوُ ُج ْودَ وَأحْ َك َم ُ‬
‫الحم ُد هلل ال َعال ِِم ِب َما َأ َسرَّ هُ َ‬
‫ص ِّل َو َس لِّ ْم َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه‬‫ورس ُْولُ ُه‪ .‬اللَّ ُه َّم َ‬
‫ك لَه‪ ،‬وأ ْش َه ُد اَنَّ َس ِّي ِد َنا م َُحم ًَّدا َع ْب ُدهُ َ‬ ‫اِال هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬
‫صحْ ِب ِه َما َت َكرَّ َر ِذ ْك ُرهُم على اأْل لسِ َن ِة‪.‬‬ ‫و َ‬

‫هللا َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ون‪َ .‬واعْ لَ ُم ْوا َأنَّ َ‬


‫هللا‬ ‫هللا‪َ ،‬وا َّتقُ وا َ‬‫وص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ي ِب َت ْق َوى ِ‬ ‫أمَّا َبعْ ُد َف َي ا َمعْ َش َر اِأل ْخ َوان‪ُ ،‬أ ِ‬
‫ك ِإرْ َشاداً لَنا َ َو َتعْ لِيْما ً‪َ .‬فقا َ َل َت َعالى َولَ ْم َي َز ْل َق اِئالً َعلِيْم ا ً‪ِ .‬إنَّ هللاَ‬ ‫صلَّى َعلَى َن ِب ِّي ِه َق ِديْماً‪َ ،‬وَأ َم َرنا َ ِب ٰذلِ َ‬ ‫ُسب َْحا َن ُه َو َتعاَلى َ‬
‫وس لِّ ْم َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد‬
‫ص ِّل َ‬ ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫ُصلُّ ْو َن َعلَى ال َّن ِبيِّ ‪َ ،‬ياَأ ُي َها الَّ ِذي َْن أ َم ُن ْوا َ‬ ‫َو َمالَِئ َك َت ُه ي َ‬
‫اش ِدي َْن َأ ِبى َب ْك ٍر‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن ْال ُخلَ َف ا ِء الرَّ ِ‬‫ك َومَآلِئ َك ِة ْال ُم َق رَّ ِبي َْن ‪َ .‬وارْ َ‬ ‫ُس لِ َ‬
‫يآِئك َور ُ‬‫آل َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْن ِب َ‬ ‫َو َعلَى ِ‬
‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم‬ ‫ْن ‪َ .‬وارْ َ‬ ‫َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِيّ َو َعنْ َبقِ َّي ِة الص ََّحا َب ِة َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِابعِي ال َّت ِاب ِعي َْن لَ ُه ْم ِباِحْ َس ٍ‬
‫ان ِالَى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫ك َيا اَرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن ‪.‬‬ ‫ِب َرحْ َم ِت َ‬
‫ت ‪ .‬الل ُه َّم َأعِ َّز ْاِإل ْس الَ َم‬ ‫ت اَالَحْ ي آ ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬ ‫ت َو ْالم ُْس لِ ِمي َْن َو ْالم ُْس لِ َما ِ‬ ‫اغفِرْ ل ِْل ُم ْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َن ا ِ‬
‫اَلل ُه َّم ْ‬
‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫َك ْالم َُوحِّ دِين َوا ْنصُرْ َمنْ َن َ‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َباد َ‬ ‫َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َف عْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َب ا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْالم َِح َن َو ُس ْو َء ْالفِ َت ِن‬ ‫ك ِإلَى َي ْو َم ال ِّدي ِ‬ ‫ْن َواعْ ِل َكلِ َماتِ َ‬ ‫َو َدمِّرْ َأعْ دَا َءال ِّدي ِ‬
‫دَان ْالم ُْس لِ ِمي َْن عآم ًَّة َي ا َربَّ ْال َع الَ ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َن ا‬ ‫اِئر ْالب ُْل ِ‬ ‫َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َط َن َعنْ َبلَ ِد َنا ِا ْن ُدو ِنيْسِ يَّا خآص ًَّة َو َس ِ‬
‫ار‪.‬‬ ‫اب ال َّن ِ‬‫آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا َع َذ َ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ ش آ ِء َو ْال ُم ْن َك ر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِظ ُك ْم‬ ‫ان َوِإيْتآ ِء ذِي ْالقُرْ َ‬ ‫ْأ‬
‫ِ‬ ‫هللا َي ُم ُر َنا ِباْل َع ْد ِل َو ْاِإلحْ َس ِ‬
‫هللا ! ِإنَّ َ‬‫عِ َبا َد ِ‬
‫هللا َأ ْك َبرْ‬ ‫لَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْالعَظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َع َ‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َولَذ ِْك ُر ِ‬

Anda mungkin juga menyukai